Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN UNIFORMITY AYAM BROILER DI PT.

TRISULA,
KECAMATAN MIJEN, SEMARANG, JAWA TENGAH

PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Oleh :

DIMAS SAPUTRA
23010117140041

PROGRAM STUDI S1 PETERNAKAN


FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2020
MANAJEMEN UNIFORMITY AYAM BROILER DI PT. TRISULA,
KECAMATAN MIJEN, SEMARANG, JAWA TENGAH

Oleh

DIMAS SAPUTRA
23010117140041

Dosen Wali

Prof. Ir. Retno Murwani, M.Sc., M.App.Sc., Ph.D


NIP. 19601213 198603 2 014

Usulan PKL ini telah terdaftar


Di Program Studi S1 Peternakan

Nomor :
Tanggal :

Disetujui oleh :

Ketua Program Studi Dosen Pembimbing


S1 Peternakan Praktik Kerja Lapangan

Dr. drh. Enny Tantini Setiatin, M.Sc. Teysar Adi Sarjana, S.Pt., M.Si., Ph.D
NIP. 19610912 199003 2 002 NIP. 19810310 200501 1 001

MANAJEMEN UNIFORMITY AYAM BROILER DI PT. TRISULA,


KECAMATAN MIJEN, SEMARANG, JAWA TENGAH
Oleh

DIMAS SAPUTRA
23010117140041

Disetujui oleh :

Koordinator Laboratorium Dosen Pembimbing


Produksi Ternak Unggas Praktik Kerja Lapangan

Teysar Adi Sarjana, S.Pt., M.Si., Ph.D Teysar Adi Sarjana, S.Pt., M.Si., Ph.D
NIP. 19810310 200501 1 001 NIP. 19810310 200501 1 001

BAB I
PENDAHULUAN

Perkembangan perusahaan bidang peternakan unggas di Indonesia sangat

pesat dan baik dapat dilihat dari semakin banyak berdiri usaha peternakan modern

mulai dari pembibitan, pembesaran, pengolahan hasil peternakan serta pengolahan

pakan. Usaha peternakan ayam broiler menjadi salah satu usaha bidang

peternakan yang banyak diminati masyarakat sebab waktu pemeliharaan tidak

membutuhkan waktu lama untuk mencapai puncak produksi. Tiga faktor penentu

keberhasilan dalam usaha peternakan yaitu bibit, pakan dan manajemen

pemeliharaan salah satunya manajemen keseragaman (uniformity).

Manajemen keseragaman (uniformity) dapat diukur melalui evaluasi

visual dan subjektif dengan pengukuran bobot badan dalam satu flok.

Keseragaman (uniformity) sangat berpengaruh terhadap tingkat produktivitas

ayam, tingkat uniformity yang baik harus mencapai 80 %.

Tujuan dari Praktek Kerja Lapangan ini adalah untuk mendapatkan

informasi, menambah wawasan pengetahuan, dan pengalaman dan keterampilan

dalam pemeliharaan ayam terutama dalam manajemen uniformity ayam pedaging

di PT. Trisula Kecamatan Mijen, Semarang, Jawa Tengah. Manfaat dari Praktek

Kerja Lapangan ini adalah mahasiswa dapat mengaplikasikannya pada usaha

peternakan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Ayam Broiler

Ayam broiler merupakan jenis ayam ras yang unggul dari hasil persilangan

seleksi dan rekayasa genetik dari berbagai bangsa-bangsa ayam yang memiliki

kualitas unggul terutama dalam produksi daging (Yuwanta, 2004). Ayam broiler

memiliki kecepatan pertumbuhan yang tinggi, maka periode pemeliharaan broiler

dapat dibagi menjadi 2 yaitu periode starter dan finisher. Periode starter dimulai

umur 1-21 hari dan periode finisher dimulai umur 22-35 atau sesuai umur dan

bobot potong yang diinginkan antara 1,2 – 1,8 kg (Murwani, 2010).

2.2. Keseragaman

Manajemen keseragaman pada pemeliharaan ayam broiler merupakan hal

yang sangat penting dan harus diperhatikan untuk tercapainya puncak dalam

waktu yang telah ditargetkan. Keseragaman pemeliharaan ayam broiler roduksi

yang baik harus mencapai 80 % (Rahayu et al., 2011). Untuk mencapai

keseragaman yang tinggi sangat dibutuhkan pengontrolan berat badan secara

rutin. Faktor yang mempengaruhi keseragaman adalah kepadatan kandang,

kebutuhan tempat pakan dan minum, waktu pemberian pakan dan minum, suhu

dan kelembaban serta pencahayaan. (Barruni et al., 2020).

2.3. Pemberian Pakan


Pakan merupakan campuran beberapa bahan pakan yang diberikan kepada

ternak untuk digunakan dalam proses pertumbuhan, perkembangan dan

reproduksi. Dalam pemeliharaan pakan memegang biaya produksi terbesar dalam

usaha ayam broiler yaitu sebesar 60 - 70 % (Tamalludin, 2012). Pemberian pakan

secara adlibitum ayam akan makan tanpa jadwal yang dibatasi sehingga ternak

dapat makan setiap waktu berdasarkan kebutuhan ayam. (Nova, et al. 2019). Jenis

dan jumlah pemberian pakan tergantung pada umur, bobot, cara pemeliharaan dan

tujuan produksi.

2.4. Perkandangan

Perkandangan merupakan sebuah bangunan atau segala aspek yang terdiri

dari kandang dan sarana prasarana pelengkap kebutuhan sebuah perkandangan.

Kandang merupakan tempat tinggal yang dapat memberikan kenyamanan bagi

ternak serta mampu melindungi ternak dari gangguan seperti cuaca buruk, angina

kencang dan ancaman dari hewan liar (Sandi dan Purnama, 2017). Peralatan

kandang merupakan sebuah aspek pelengkap dan penunjang dalam perkandangan.

Peralatan yang diperlukan dalam perkandangan terdiri dari ventilasi, tempat

pakan, tempat minum serta alat pencahayaan dan sanitasi (Jaelani et al, 2013).

2.5. Tolak Ukur Keberhasilan


Keseragaman pada ayam harus lebih dari 80% dari jumlah yang dipelihara,

semakin tinggi keseragaman maka semakin baik keadaan ayam yang dipelihara

(Rahayu et al., 2011). Mortalitas merupakan tingkat kematian pada ayam. Angka

mortalitas diperoleh dari perbandingan ayam yang mati dengan ayam yang

dipelihara sampai masa panen. Angka mortalitas ayam pedaging yaitu kurang dari

5 % (Rasyaf, 2008).
BAB III

MATERI DAN METODE

Praktek Kerja Lapangan (PKL) dengan materi pemeliharaan ayam broiler

yang akan dilaksanakan pada tanggal 21 Desember 2020 - 21 Januari 2021 di PT.

Trisula Kecamatan Mijen, Semarang, Jawa Tengah.

Materi

Materi yang digunakan dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan yaitu

keseragaman ayam broiler di PT. Trisula Kecamatan Mijen, Semarang, Jawa

Tengah. Alat yang digunakan adalah buku untuk mencatat hasil wawancara, alat

tulis, questioner yang digunakan saat wawancara (Lampiran 1), dan kamera untuk

dokumentasi.

Metode

Metode yang digunakan dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan antara

lain dengan partisipasi aktif dalam kegiatan pemeliharaan dan melakukan

pencatatan data di PT. Trisula Kecamatan Mijen, Semarang, Jawa Tengah.

Melakukan pengumpulan data primer dengan cara wawancara langsung dengan

karyawan perusahaan berdasarkan daftar pertanyaan yang telah disiapkan

sebelumnya. Melakukan pengumpulan data sekunder yang diperoleh dari catatan

dan monografi perusahaan. Data yang telah diperoleh kemudian diolah, dianalisis
dan dibandingkan dengan pustaka, kemudian disusun menjadi sebuah laporan

Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Rencana Jadwal Kegiatan

Kegiatan Desember Januari Februari Maret


1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
Persiapan
Pengambilan data
Penyusunan laporan
Konsultasi
Ujian
Pengiriman laporan
DAFTAR PUSTAKA

Barruni, N., Tantalo, S., Septinova, D., dan Nova, K. 2020. Pengaruh Kepadatan

Kandang Terhadap Bobot Hidup, Karkas, Dan Giblet Broiler Umur 14-28

Hari Di Closed House. J. Riset dan Inovasi Peternakan. 4 (2) : 104-108

Jaelani, A., Suslinawati dan Maslan. 2013. Analisis kelayakan usaha peternakan

ayam broiler di kecamatan tapin utara kabupaten tapin. J. Ilmu Ternak.

13(2): 42 – 48.

Murwani, R. 2010. Broiler Modern. Semarang: Widya Karya.

Nova, T. D., Heryandi, Y., & Surbakti, W. B. 2019. Pemberian Pakan Secara

Adlibitum dan Jadwal Persentase Pakan Siang dan Malam Terhadap Bobot

Akhir, Karkas, Lemak Abdomen serta Ketebalan Usus pada Ayam Petelur

Jantan. Jurnal Peternakan Indonesia, 21(3): 205-219.

Rahayu, I., T. Sudaryani dan H. Santosa. 2011. Panduan Lengkap Ayam. Penebar

Rahayu, I., T. Sudaryani dan H. Santosa. 2011. Panduan Lengkap Ayam. Penebar

Rasyaf, M. 2008. Panduan beternak ayam pedaging. Penebar Swadaya, Jakarta.

Sandi, S. dan P. P. Purnama. 2017. Manajemen perkandangan sapi potong di desa

sejaro sakti kecamatan indralaya kabupaten ogan ilir. J. Peternakan

Sriwijaya. 6(1): 12 – 19.

Tamalluddin, F. 2014. Panduan Lengkap Ayam Broiler. Jakarta: Penebar

Swadaya Grup.

Yuwanta, T . 2004. Dasar ternak unggas. Kanisius, Yogyakarta.


LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Kuesioner

Keadaan Umum Perusahaan

1. Profil Perusahaan

a. Nama perusahaan
b. Nomor ijin perusahaan
c. Tahun berdiri
d. Pendiri perusahaan
e. Status hukum (surat izin berdiri)
f. Jumlah cabang perusahaan
g. Skala produksi
h. Jenis produk

2. Lokasi Perusahaan
a. Alamat perusahaan
b. Denah lokasi
c. Batas wilayah perusahaan
d. Layout perusahaan
e. Jarak dengan jalan raya
f. Jarak dengan pemukiman
g. Sumber air
h. Suhu udara
i. Kelembaban
j. Curah hujan
k. Luas area perusahaan

3. Struktur Organisasi
a. Pimpinan perusahaan
b. Jumlah manajer
c. Jumlah supervisor
d. Jumlah tenaga kerja
e. Bagan organisasi
f. Deskripsi job kerja
g. Jumlah jam kerja
h. Jumlah hari kerja

Keadaan Peternakan :

4. Fasilitas Perusahaan
a. Pergudangan
b. Komunikasi
c. Transportasi
d. Peralatan
e. perkandangan

5. Bibit
a. Jenis ras/strain
b. Asal bibit
c. Berat tetas
d. Cara memperoleh bibit
e. Seleksi DOC
f. Jumlah populasi ternak

6. Kandang

a. Jumlah kandang
b. Ukuran kandang
c. Bahan bangunan
d. Tipe kandang
e. Sistem pemeliharaan
f. Jenis atap
g. Kapasitas kandang
h. Konstruksi kandang
i. Fasilitas dan perlengkapan
j. Jarak antar kandang
k. Layout kandang
l. Suhu dalam kandang
m. Kelembaban dalam kandang

7. Pakan

a. Asal pakan

b. Komposisi pakan

c. Jenis pakan

d. Bentuk pakan

e. Sistem pemberian pakan dan air minum

f. Frekuensi pemberian dan jumlah pakan

g. Waktu pemberian pakan

h. Durasi penyimpanan pakan

i. Bentuk tempat pakan dan minum

8. Program pencegahan penyakit

a. Program vaksin yang diberikan

b. Vaksin yang digunakan

c. Dosis vaksin

d. Masa istirahat kandang

e. Umur ayam saat divaksin


f. Jenis penyakit yang sering muncul

Manajemen Keseragaman (uniformity)

1. Tujuan dan manfaat keseragaman


2. Faktor yang mempengaruhi keseragaman
3. Standar keseragaman
4. Cara mengukur keseragaman
5. Peralatan yang digunakan
6. Cara manajemen keseragaman
a. Seleksi/grading
b. Culling
c. Kualitas dan jumlah pakan yang diberikan
d. Jumlah tempat pakan
e. Teknik distribusi pakan
f. Kepadatan kandang
g. Sistem pencahayaan
h. Warna cahaya
i. Intensitas pencahayaan
j. Durasi pencahayaan
k. Mikroklimat kandang
l. Kontrol bobot badan

7. Parameter keberhasilan

- Pertambahan bobot badan


- Bobot badan
- Konsumsi pakan
- FCR
- Indeks Performa
- Keseragaman
- Mortalitas

Anda mungkin juga menyukai