Oleh:
ALI MUSTAQIM
ALI MUSTAQIM
NIM : 40010817060013
Dosen Wali
Kode:
Nomor :
Tanggal :
Disetujui Oleh:
Istna Mangisah, S.Pt., M.P. Prof. Dr. Ir. Edy Kurnianto, M.S., M.Agr
NIP. 19730817 199702 2 001 NIP. 19610416 198603 1 001
Judul : PROSES PENGENDALIAN MUTU PAKAN SILASE DI BBIB
SINGOSARI, MALANG, JAWA TIMUR
LATAR BELAKANG
Pakan merupakan aspek terpenting dalam industri peternakan. Kualitas pakan yang
digunakan dalam industri peternakan mempengaruhi kualitas hidup ternak yang dipelihara.
Proses pembuatan pakan yang terpenting adalah jenis dan kualitas bahan baku yang
digunakan.
Manajemen pengendalian mutu pakan ternak merupakan salah satu upaya untuk
menjaga kualitas pakan yang diproduksi mulai dari pemilihan bahan pakan, proses
pembuatan pakan konsentrat, pengemasan, penyimpanan, pergudangan dan distribusi pakan
jadi hingga sampai ke tangan peternak serta diberikan kepada ternak. Kualitas pakan ternak
dapat diketahui dengan melakukan uji atau analisis proksimat pada bahan pakan yang
digunakan dan pakan jadi yang telah diproduksi.
Kualtias semen pada ternak merupakan aspek terpenting dalam hal pemilihan bibit
unggul pada sapi potong untuk menghasilkan bibit sapi yang unggul dengan dapat diketahui
dari sifat-sifat fisik dan biologis pada semen yang digunakan. Berpedoman dengan hal – hal
tersebut diatas maka akan dilakukan praktek kerja lapangan (PKL) yang berjudul Proses
TUJUAN :
Tujuan dari pelaksanaan praktek kerja lapangan dengan judul Manajemen Seleksi
Bibit Pejantan Unggul di Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari, Malang.
MANFAAT :
TINJAUAN PUSTAKA
Pengendalian Mutu
Pengawasan dan pengendalian mutu merupakan faktor penting bagi suatu perusahaan
untuk menjaga konsistensi mutu produk yang akan dihasilkan pada suatu pabrik pakan
(Junais et al., 2010). Quality control merupakan bagian yang penting dalam suatu pabrik
pakan, karena nantinya akan berpengaruh pada pakan yang dihasilkan. Quality control
bertugas untuk menjamin mutu selama penerimaan bahan baku hingga pengendalian mutu
pada bagian produksi (Damayanti., 2018). Citra mutu bahan maupun produk dari suatu
industri yang sesuai dengan standar mutu dapat ditegakkan melalui pengawasan atau
pemeriksaan mutu yaitu dengan memeriksa apakah segala sesuatu telah berjalan sesuai
dengan rencana, intruksi-instruksi yang dikeluarkan dan prinsip yang dianut (Mukodingsih et
al., 2015).
Pengawasan dan pengendalian mutu harus dilakukan sejak awal proses produksi
sampai saluran distribusi untuk meningkatkan kepercayaan konsumen, meningkatkan
jaminan keamanan produk, mencegah banyaknya produk yang rusak dan mencegah
pemborosan biaya akibat kerugian yang dapat ditimbulkan (Junais et al., 2010). Program
pengawasan mutu yang baik adalah mencakup pengawasan terhadap empat aspek, yaitu
pengawasan kualitas bahan baku (ingredient quality), kualitas produk akhir (finished feed
quality), kandungan zat anti nutrisi atau racun (control of toxic substances), dan kontrol
terhadap proses produksi (process control) (Khalil dan Suryahadi, 1997).
MATERI
Materi yang digunakan pada pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah jenis
bahan pakan yang digunakan untuk membuat silase di Balai Besar Inseminasi Buatan
Singosari sebagai objek pengamatan utama dalam pengambilan data. Alat yang digunakan
dalam memperoleh informasi tentang proses pengendalian mutu pakan silase di Balai Besar
Inseminasi Buatan Singosari yaitu alat tulis untuk mencatat dan mendata informasi yang
diperoleh dan alat dokumentasi untuk mendokumentasikan setiap bukti kegiatan yang
dilakukan pada saat pengamatan, pengambilan data dan kegiatan yang dilakukan di Balai
Besar Inseminasi Buatan Singosari.
METODE
Metode yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapangan yaitu Observasi yang
berfokus pada pengendalian mutu pakan konsentrat yang diproduksi di Balai Besar
Inseminasi Buatan Singosari. Partisipasi aktif dalam pengambilan data, baik data primer
maupun data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan sendiri dengan praktek langsung,
pencatatan, pengukuran dan wawancara langsung kepada manajer maupun pegawai yang
menekuni dalam unit pengolahan pakan di Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari.
Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mengkaji data yang telah dimiliki oleh pihak
balai untuk melengkapi data.
JADWAL KEGIATAN
Kegiatan Januari Februari Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan
Pengambilan
data
Analisis data
Penyusunan
laporan
Konsultasi * * * * * * * * * * * * * * * * * *
Ujian
DAFTAR PUSTAKA
Blakely, J. dan D.H. Bade. 1992. Ilmu Peternakan. Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta. (Diterjemahkan Oleh B. Srigandono).
Ditjen Peternakan. 2007. Petunjuk Teknis Produksi dan Distribusi Semen Beku. Peraturan
Direktur Jendral Peternakan. Departemen Pertanian, Jakarta.
Dewi, S. A., Ondho, Y. S. dan Kurnianto, E. 2012. Kualitas Semen Berdasarkan Umur pada
Sapi Jawa. Animal Agriculture Journal. 1(2): 126-133.
Handiwirawan, E., E.D. Setiawan, I.W. Mathius, Santoso, dan A. Sudibyo. 1998. Ukuran
Tubuh Anak Sapi Bali dan Persilangannya di Nusa Tenggara Barat. Prosiding
Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner. Bogor, 1-2 Desember 1998.
Hartati, A. Rasyid dan J. Efendy. 2010. Petunjuk Teknis Pemeliharaan Pejantan Pemacek
Sapi Potong. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Kementrian Pertanian,
Jakarta.
Khairi, F. 2016. Evaluasi Produksi dan Kualitas Semen Sapi Simmental Terhadap Tingkat
Bobot Badan Berbeda. 13 (2): 54-58.
Kurnianto, E. 2012. Buku Ajar Ilmu Pemuliaan Ternak. UPT UNDIP Press, Semarang.
Lelana, N.E., Sutarno, dan N. Etikawati. 2003. Identifikasi poliformisme pada fragmen ND-5
DNA mitokondria sapi Benggala dan Madura dengan teknik PCR-RLFP.
Biodiversitas 4 (1): 1-6.
Minkema, D. 1987. Dasar Genetika dalam Pembudidayaan Ternak. Bhratara Karya Aksara,
Jakarta.
Nyuwita, A., Susilawati, T., Isnaini, N. 2015. Kualitas Semen Segar dan Produksi Semen
Beku Sapi Simmental pada Umur Yang Berbeda. Jurnal Ternak Tropika 16 (1): 61-
68.
Putra, W.P.B., Sumadi, T. Hartaik dan H. Saumar. 2015. Seleksi pada sapi aceh berdasarkan
metode indeks seleksi (IS) dan nilai pemuliaan (NP). J. Peternakan Sriwijaya 4(1) : 1
– 10.
Rianto, E. dan E. Purbowanti. 2010. Panduan Lengkap Sapi Potong. Penebar Swadaya,
Jakarta.
Rizal, M. dan Herdis. 2008. Inseminasi Buatan Pada Domba. Renika Copta, Jakarta.
Sudono,A., F. Rosdiana, dan B.S. Setiawan. 2003. Beternak Sapi Perah Secara Intensif.
Agromedia Pustaka. Jakarta.
Sudarmono, A.S dan Y.B. Sugeng. 2008. Sapi Potong : Pemeliharaan, Perbaikan Produksi,
Prospek Bisnis, Analisis Penggemukan, Edisi Revisi. Penebar Swadaya, Jakarta.
Sugeng, Y. B . 2000. Ternak Potong dan Kerja. Edisi 1. Penebaar Swadaya, Jakarta.
Syaifudin, A. 2013. Profil body condition score (BCS) sapi perah di wilayah koperasi
peternakan sapi bandung utara (KPSBU) lembang. Fakultas Kedokteran Hewan.
Institut Pertanian Bogor, Bogor. (Skripsi, Sarjana Kedokteran Hewan).
Wahyu, J. 2008. Manajemen Mutu Semen Beku Sapi di Balai Inseminasi Buatan (BIB)
Lembang Bandung (Semen Beku Sapi Ongole dan Friesian Holslein). (Skripsi).
c. Perkandangan
Luas area kandang
Kapasitas ternak
Sanitasi kandang berapa kali
Jumlah kandang
Tipe kandang
Bahan kandang
Ukuran kandang
Jenis, jumlah peralatan kandang
Lay out perkandangan
3. Pakan ternak
Dari mana konsentrat diperoleh
Adakah standar khusus yang digunakan untuk menerima bahan pakan
Jenis bahan pakan yang digunakan dalam konsentrat
Manajemen mutu konsentrat
Mutu bahan pakan
Mutu produk
Mutu proses
Mutu pengujian
Mutu distribusi
Acuan mutu yang digunakan
Kandungan nutrisi pakan