Anda di halaman 1dari 63

LAPORAN PRAKTIK LAPANG

ANALISIS PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN AGROSISTEM


(APPAS)
(Studi Kasus Pada Toko Roti Gembong Gembul, Jl. Toddopoli Raya No.46,
Borong, Kec.Manggala, Kota Makassar)

KELOMPOK 4
KELAS C1 AGRIBISNIS

Wandi Dahlan 08320200007


Yulia Intan Permatasari 08320200044
Luluk Widiasari 08320200067

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2023
HALAMAN PENGESAHAN

1. Mata Kuliah : AnalisislPerancangan;Dan


Pengembangan Agrosistem
2. Identitas Mahasiswa
a. Nama Lengkap dan Stambuk : Wandi Dahlan 08320200007
Yulia Intan Permatasari 08320200044
Luluk Widiasari 08320200067
b. Fakultas/ Jurusan : Pertanian/Agribisnis
c. Perguruan Tinggi : Universitas Muslim Indonesia
d. Lokasi Praktik Lapang : Jl. Toddopoli Raya No.46, Borong,
Kec.Manggala, Kota Makassar.

Makassar, Mei 2023

Disetujui Oleh,
Koordinator PL-APPAS Asisten/Dosen Pembimbing

Dr. Ir. St. Rahbiah Busaeri, M.Si Dr. Ir. St. Rahbiah Busaeri, M.Si

Mengetahui,
Ketua Program Studi Agribisnis
Universitas Muslim Indonesia,

Ir. Rasmeidah Rasyid, M.M

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, atas segala
rahmat dan hidayah yang senantiasa dilimpahkan kepada seluruh hamba-Nya,
shalawat dan salam kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW, atas izin-Nya
Sehingga laporan Pratik Lapang ini dapat Kami selesaikan.

Kami sangat menyadari bahwa penyusunan laporan ini tidak akan dapat
terselesaikan tanpa adanya bantuan dari beberapa pihak, untuk itu melalui
kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih kepada Allah SWT dan kedua
orang tua. Ucapan terima kasih kepada Dosen dan Asisten Mata Kuliah Analisis
Perancangan Pengembangan Agrosistem (APPAS). Dalam menyelesaikan laporan
ini, Kami telah berusaha dengan segenap kemampuan, namum kami menyadari
berbagai kekurangan yang ada dalam laporan ini karena keterbatasan
pengatahuan, Kami senantiasa terbuka terhadap segala kritikan dan saran yang
bersifat membangun dari berbagai pihak sebagai upanya dari penyempurnaan
laporan ini.

Akhir kata semoga laporan Pratik Lapang ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Amin Yaa Rabbal Alamin.

Makassar, Mei 2023


DAFTAR ISI

SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Sarana Belajar
1.2.1 Aspek Pengetahuan
1.2.2 Aspek Keterampilan
1.2.3 Aspek Sikap
1.3 Kegunaan Praktikum
1.3.1 Bagi Mitra Belajar
1.3.2 Bagi Mahasiswa
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Analisis Perancangan dan Pengembangan Agrosistem
2.2 Usaha Roti Gembong Gembul
2.2.1 Roti
2.2.2 Jenis-Jenis Roti
2.2.3 Pengolahan Roti Gembong Gembul
2.3 Teori Manjamen
2.4 Sumberdaya
2.4.1 Sumberdaya Lahan dan Bangunan
2.4.2 Sumberdaya Peralatan
2.4.3 Sumberdaya Manusia
2.4.4 Sumberdaya Finansial
2.5 Analisis Biaya
2.5.1 Proses Investasi
2.6 Faktor Produksi
2.7 Analisis Usaha
BAB III METODE PRAKTEK LAPANG
3.1 Pendekatan Kasus Agrosistem
3.1.1 Penentuan Mitra Belajar
3.1.2 Metode Pendekatan Partisipatif
3.2 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
3.3 Penentuan Posisi Penilaian
3.4 Jenis dan Sumber Data
3.5 Metode Analisis
3.5.1. Analisis Kinerja Proses
3.5.2. Analisis Kinerja Hasil
3.5.3. Analisis Perancangan dan Pengembangan Agrosistem
BAB IV DESKRIPSI AGROSISTEM KASUS
4.1 Visi dan Misi Agrosistem Usaha
4.2 Sejarah Singkat Agrosistem
4.3 Identifikasi Sumberdaya
4.3.1. Sumberdaya Lahan dan Bangunan
4.3.2. Sumberdaya Peralatan
4.3.3. Sumberdaya Manusia
4.4 Analisis Kinerja Hasil
4.4.1. Analisis Kinerja Proses
4.4.2 Analisis Kinerja Hasil
4.5 Peta Kinerja Agrosistem kasus
BAB V PROBLEMATIS
5.1 Analisis Masalah Pengembangan Agrosistem (AMPA)
5.1.1 Identifikasi Masalah
5.1.2 Penentuan Masalah Utama
5.1.3 Struktur Pohon Masalah
5.2 Analisis Sasaran Pemngembangan Agrosisistem (ASPA)
5.2.1 Penepatan Sasaran
5.2.2 Penetapan Sasaran Utama
5.2.3 Struktur Pohon Sasaran
BAB VI DESAIN TINDAKAN
6.1 Analisis Alternatif Tindakan Pengembangan Agrosistem
6.1.1 Alternatif Tindakan
6.1.2 Alternatif Keputusan
6.1.3 Tindakan Terpilih
6.2 Matriks Perencanaan Pengembangan Agrosistem
BAB VII REFLEKSI
7.1 Aspek Pengetahuan
7.2 Aspek Keterampilan
7.3 Aspek Sikap
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tingkat persaingan dunia usaha saat ini khususnya di Indonesia sangat ketat,
hal ini dapat diketahui karena setiap perusahaan berusaha untuk dapat merebut
market share guna memperoleh keuntungan. Diketahui bahwa salah satu industri
yang mengalami peningkatan dalam pesaingan adalah industri rumahan (home
industri). Industri dalam produk makanan merupakan salah satu industri dalam
sektor pangan. Pertumbuhan market size sektor industri makanan mengalami
kenaikan setiap tahunnya, begitu pula di kota Makassar yang masih menjadi
daerah industri makanan yang terkenal pada jajanan masyarakat (Sigit, 2008).
Industri makanan memiliki potensi cukup besar di pasar sehingga
persaingan produk makanan di pasar sangat ketat, hal ini karena produk makanan
merupakan salah satu komoditi yang berpotensial untuk dikembangkan di pasar.
Hal itu didasarkan pada pertumbuhan jumlah pesaing yang bermunculan. Melihat
kondisi di atas, menarik perhatian perusahaan yang bergerak di industri makanan
untuk memproduksi makanan dengan kualitas yang baik dan merebut pasar
dengan memproduksi makanan yang diinginkan konsumen.
Menurut Langitan dalam Rahman, S. (2015) Agroindustri penting dilakukan
dalam rangka meningkatkan nilai tambah, terutama pada saat produksi melimpah
dan harga produk rendah, juga untuk produk yang rusak atau bermutu rendah,
maka disinilah saat yang tepat untuk mengolahnya lebih lanjut. Kegiatan
agroindustri dinilai dapat meningkatkan nilai tambah. Nilai tambah yang
diperoleh adalah selisih antara nilai komoditas yang mendapat perlakuan pada
tahap tertentu dengan nilai pengorbanan yang digunakan selama proses produksi
berlangsung.
Roti adalah produk makanan yang berbahan dasar tepung terigu. Produk ini
dalam proses pengolahannya mengalami fermentasi menggunakan ragi atau bahan
pengembang lain yang bertujuan untuk memperoleh tekstur yang lembut dan
empuk, selanjutnya dipanggang (Mudjajanto dan Lilik, 2010). Pada awalnya roti
merupakan makanan utama masyarakat di negara-negara Eropa dan Amerika yang
memanfaatkan gandum sebagai bahan baku utamanya. Akan tetapi saat ini roti
telah menjadi salah satu makanan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di
dunia termasuk Indonesia. Bahkan dikalangan remaja dan anak-anak, roti sudah
menjadi makanan utama seperti halnya nasi sebagai sumber karbohidrat. Secara
umum roti biasanya dibedakan menjadi dua, yaitu roti tawar dan roti manis
(Iriyanti,2012).
Seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi pengolahan pangan, roti
yang awalnya hanya menggunakan gandum yang digiling menjadi terigu murni
ditambahkan air, kemudian dibakar diatas batu panas atau dioven, sekarang telah
mengalami perkembangan yang pesat dari segi ukuran, penampilan, tekstur, rasa
dan isinya. Bahan baku utama adalah terigu yang dapat diganti dengan tepung dari
sumber karbohidrat lain, misalnya ubi (Mudjajanto dan Lilik, 2010).
Salah satu cara untuk mempertahankan eksistensi bisnis toko roti dalam
persaingan bisnis adalah dengan selalu menjaga kualitas dan mutu dari produk
maupun layanan yang dihasilkan oleh perusahaan. Kualitas merupakan salah satu
hal yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli suatu produk. Kualitas
produk itu sendiri meliputi kesegaran, kebersihan dari proses produksi, maupun
kebersihan kemasan. Apabila kualitas dari produk yang dihasilkan suatu
perusahaan itu baik, maka konsumen akan puas, percaya dan dapat
merekomendasikan produk yang dibeli kepada kerabatnya (Anggrahini Dewanti,
Putu Dana Karningsih, Martian Sulistiyono, 2015). Hal ini akan akan berdampak
pada keuntungan bisnis yang akan didapatkan oleh perusahaan.
Menurut penelitian Garcia, et al. (2019) perhatian yang lebih besar harus
diarahkan pada aspek higienis yang terkait dengan lingkungan tempat
penyimpanan produk maupun bahan produksi roti. Roti adalah salah satu jenis
perishable.product. Perishable product adalah produk yang mudah rusak,
memiliki umur simpan pendek dan nilainya dapat menurun secara bertahap seiring
waktu karena kerusakan, kegagalan, maupun penguapan. Produk-produk ini
cenderung dapat membusuk dan rusak selama transportasi dan penyimpanan,
sehingga struktur rantai pasokan mereka lebih kompleks, tidak pasti. dan memiliki
kerentanan yang lebih tinggi. Seluruh hal ini dapat meningkatkan risiko gangguan
pada rantai pasok. Salah satu gangguan atau risiko yang sering terjadi baru-baru
ini dapat dilihat dalam rantai pasokan produk yang mudah rusak (perishable
product) (Deng, Yang, Zhang, Li, & Lu, 2019). Oleh karena itu, kualitas sistem
maupun produk roti harus diperhatikan mulai dari tingkat pemasok sampai ke
tingkat pelanggan. Strategi yang tepat dapat membantu perusahaan dalam
menghindari risiko, menangani risiko, serta menjaga kualitas sistem pengelolaan
rantai pasok bisnis toko roti ini.
1.2 Sasaran Belajar
Adapun sasaran-sasaran belajar yang ingin dicapai dalam pelaksanaan
magang ini terdiri dari tiga aspek, yaitu :
1.2.1 Aspek Pengetahuan
a. Mendeskripsikan Proses Pembuatan Roti
b. Mendeskripsikan Manajemen Yang Ada Pada Toko Roti Gembong Gembul
c. Mendeskripsikan Sumberdaya Yang Dimiliki Oleh Toko Roti Gembong
Gembul
d. Menganalisis Biaya Pendapatan, BEP, PP, RC/Ratio.
1.2.2 Aspek Keterampilan
a. Terampil Dalam Pembuatan Roti
b. Terampil Dalam Memasarkan Produk
c. Terampil Dalam Menganalisis Permasalah dan Pengambilan Keputusan.
1.2.3 Aspek Sikap
a. Menghargai tata tertib yang berlaku di Toko Roti Gembong Gembul.
b. Menghargai kebijakan pimipinan.
1.3 Kegunaan PKL
Adapun kegunaan praktik lapang matakuliah analisis perancangan dan
pengembangan Agrosistem, yaitu :
1.3.1 Bagi Mitra Belajar
1. memperoleh masukan dan saran-saran untuk perkembangan usaha.
2. Memberikan kesempatan kepada pihak mahasiswa untuk berpartisipasi
dalam mempersiapkan perkembangan usaha di masa denpan.

1.3.2 Bagi Mahasiswa


1. Memperluas pengetahuan dan keterampilan dalam bidang keilmuan
kewirausahaan.
2. Meningkatkan daya kritis serta kepekaan mahasiswa terhadap
masalahmasalah yang ada di tempat pelaksanaan praktek lapang.
3. Memberikan pengalaman belajar yang mendukung kesiapan dalam
memasuki pilihan rencana karier masa depan.
4. Sebagai salah satu syarat Tugas Akhir pada mata kuliah Analisis
Perancangan dan Pengembangan Agrosistem (APPAS)
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Analisis Perancangan Dan Pengembangan Agrosistem (APPAS)


Analisis Perancangan dan Pengembangan Agrosistem (APPAS) yang secara
umum dapat dijelaskan bahwa analisis adalah perhitungan, perancangan yaitu
susunan atau tahapan yang akan dilalui dan pengembangan agrosistem adalah suatu
upaya yang dilakukan untuk membangun perusahaan/home industri. Dari pengertian
diatas maka dapat disimpulkan bahwa analisis perancangan dan pengembangan
agrosistem yaitu suatu perhitungan/analisis yang dilakukan untuk mengetahui berapa
besar keuntungan yang diperoleh usaha home industri dan juga mengetahui masalah-
masalah apa yang terjadi pada perusahaan atau home industri serta dapat mengatasi
masalah yang ada tersebut.
Analisis masalah pengembangan agrosistem merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan untuk mengenali, menguraikan, dan menganalisis permasalahan yang
ditemukan pada perusahaan, kemudian dibuat suatu rancangan pemecahan masalah
yang dihadapi tersebut.
a. Analisis Masalah Pengembangan Agrosistem (AMPA) dan Analisis Sasaran
Pengembangan Agrosistem (ASPA)
Analisis AMPA yaitu untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi dalam
proses pengembangan agrosistem untuk menentukan langkah yang akan diambil
dalam penyelesaian masalah. Analisis ASPA yaitu untuk menganalisis atau
mengidentifikasi sasaran pengembangan agrosistem.
b. Desaian Tindakan (Analisis Keputusan)
Analisis keputusan yaitu untuk mengetahui apakah keputusan atau langkah
yang diambil dalam menyelesiakan suatu masalah sudah tepat atau keputusan tersebut
perlu ditinjau kembali.
c. Rencana Tindakan
Rencana tindakan kegiatan penyusunan langkah-langkah yang operasional
untuk mencapai hasil-hasil yang telah di rumuskan dalam strategi.
2.2 Usaha Roti Gembong Gembul
2.2.1 Roti
Roti adalah sebuah penganan sumber karbohidrat yang dianggap sangat praktis
untuk kehidupan masa kini yang serba cepat dan praktis. Secara definitif, roti adalah
makanan yang terbuat dari tepung terigu yang diragikan dengan ragi roti dan
dipanggang. Kedalam adonan roti dapat dtambahkan berbagai tambahan pelezat
seperti coklat, kismis, selai beraneka rasa dan lain sebagainya. Banyak kaum milenial
sarapan pagi hanya dengan roti dan susu atau teh. Begitu juga dengan makan malam.
Rasa yang enak dan beragam, bentuk yang unik tanpa mengurangi kandungan gizi
didalamnya menjadi alasann utama mengapa roti menjadi sebuah pilihan utama
dalam menu sehari-hari.
Roti pertamakali dikembangkan di zaman kebudayaan Mesopotamia di wilayah
Mesir 10.00-12.000 tahun yang lalu. Wilayah ini memiliki perkebunan gandum
sebagai salah satu bahan makanan utama saat itu. Pada masa inilah tepung gandum
ditemukan pertama kali dan mendorong pengolahan lebih lanjut atas tepung tersebut
menjadi roti seperti yang dikenal sekarang. Perkembangan roti di Mesir kemudian
menyebar hingga ke Yunani sampai akhirnya merata di seluruh daratan Eropa. Dari
masa kebudayaan Mesir sampai sekarang, roti telah mengalami perkembangan sangat
pesat seiring dengan penemuan dibidang teknologi yang membantu pengolahan roti.
Perkembangan tersebut juga disesuaikan dengan kondisi geografis dimasing-
masing daerah sehingga seluruh dunia memiliki roti khas masing-masing seperti Roti
Canai di India, Roti Pita di Timur Tengah dan Tortilla di Meksiko. Roti juga menjadi
penanda status sosial masyarakat pada jaman dahulu. Roti yang berasal dari tepung
putih sangat sulit didapatkan dan harganyapun sangat mahal sehingga yang mampu
mengkonsumsinya hanyalah kalangan mampu saja semakin hitam roti yang
dihasilkan maka harganyapun semakin murah.
2.2.2 Jenis-Jenis Roti
Seiring perkembangan jaman, ada beberapa jenis roti yang dikenal sekarang.
Roti tersebut antara lain:
a. Roti gandum
Roti gandum banyak diproduksi di Australia dan Amerika. Roti gandum
merupakan roti bertekstur kasar dengan warna coklat. Jenis roti ini kaya akan serat
dan warna coklatnya berasal dari serealin yaitu lapisan sel yang terdapat pada sereal.
Kandungan serat yang banyak pada roti gandum sangat baik untuk menu diet. Roti
gandum cocok disandingkan dengan salad, baik sayur ataupun buah
b. Baguette
Baguette adalah roti tradisional Prancis yang memiliki panjang hingga
mencapai 50 cm. Roti ini juga dikenal dengan nama roti tongkat. Roti ini memiliki
kulit keras, berwarna coklat dan bagian dalamnya banyak terdapat lubang-lubang.
Baguette biasanya diiris tipis-tipis lalu disajikan dengan sup atau dipanggang dan
diberi aneka macam topping sesuai selera.
c. Croissant
Croissant juga berasal dari Prancis. Croissant berbentuk mirip bulan sabit. Roti
ini dibuat dari adonan berlapis, teksturnya renyah, dan empuk. Croissant biasanya
disajikan saat sarapan dengan diolesi mentega dan selai buah.
d. Bagel
Bagel adalah roti khas dari Eropa Timur yang bentuknya bulat seperti donat,
tapi bagian dalam lebih padat. Bagel disajikan pada saat makan pagi, dibelah, dibakar
dan diolesi keju krim. Pada adonan bagel biasanya ditambahkan kismis, blueberry,
bawang, atau wijen.
e. Crumpet
Crumpet adalah sejenis roti muffin namun teksturnya lebih lembab dan berasal
dari Inggris. Crumpet sering disajikan dengan diolesi krim padat atau mentega dan
dimakan pada saat minum teh. Sebelum dihidangkan, roti ini biasa dipanggang atau
dibakar terlebih dahulu.
2.2.3 Pengolahan Roti Gembong
Roti Gembong merupakan salah satu makanan favorit disemua kalangan, baik
itu dimakan langsung, maupun yang telah diberi rasa atau topping seperti coklat, gula
halus serta rasa lainnya. Adapun contoh resep pembuatan roti donat adalah sebagai
berikut :
A. Bahan-Bahan
1. 400 gram tepung terigu protein tinngi
2. 100 gram tepung terigu protein sedang
3. 100 gram gula
4. 8 gram ragi instan
5. 2 gram bread improver
6. 1 sendok teh garam
7. 10 gram emulsifier
8. 75 gram margarin
9. 275 ml air
10. Cokelat untuk isian atau sesuai selera
B. Cara Membuat
1. Masukkan tepung terigu, gula pasir, ragi instan, bread improver dan susu bubuk
ke dalam mixer
2. Aduk merata selama kurang lebih satu menit
3. Tambahkan emulsifier yang telah dicampur dengan air. Aduk Kembali sampai
adonan rata dan menyatu. Matikan mixer.
4. Tutup adonan dengan plastic wrap agar tidak kering
5. Diamkan sekitar 1-2 jam sampai mengembang
6. Setelah mengembang tambahkan garam dan sedikit air. Aduk Kembali dengan
mixer agar adonan dan garam tercampur rata.
7. Tambahkan margarin dan aduk Kembali dengan kecepatan tinggi sampai
adonan menyatu dan kalis.
8. Istirahatkan adonan sekitar lima menit. Siapkan beberapa Loyang gembong
ukuran 22 cm. Timbang dan bagi adonan sekitar 38-40 gram. Bulatkan semua
adonan.
9. Pipihkan adonan, lalu gulung berbentuk lonjong. Letakkan dan tata dalam
loyang sat persatu. Tutup adonan dengan plastic wrap dan tunggu sampai
mengembang 3/4 loyang dan rapat antar adonan.
10. Olesi adonan dengan susu fullcream. Panaskan oven pada suhu 170 0C dan
panggang selama 15 menit.
11. Oleskan margarin diatas roti dan keluarkan dari llyang. Belah roti menjadi dua
bagian, isi dengan berbagai selai.
2.3 Teori Manajemen
Manajemen berasal dari kata “to manage” yang artinya mengatur. Artinya
manajemen adalah sebagai suatu proses dalam sebuah organisasi atau perusahaan
untuk mencapai sebuah tujuan. Dengan adanya manajemen akan mempermudah suatu
pekerjaan dan juga memberikan pembagian kerja yang sesuai dengan keahlian.
Manajemen menjadi lebih bisa berkembang dengan adanya fungsi manajemen itu
sendiri (Anang dan Budi, 2020).
Istilah manajemen dalam bahasa arab disamakan dengan kata al-idarah. Abdul
Wahab yang dikutip oleh Ahmad Ibnu Daud Al-Muzjaji al-Asyari dalam bukunya
yang berjudul Muqaddimah al-idarah al islamiyah mendefinisikan manajemen
sebagai aktivitas kelompok yang berkesinambungan dengan menggunakan sumber
daya berupa tindakan perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengawasi,
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Kholil, 2014).
Ada beberapa teori-teori manajemen sebagai berikut :
1. Aliran Klasik : Aliran ini mendefinisikan manajemen sesuai dengan
fungsifungsi manajemennya. Perhatian dan kemampuan manajemen dibutuhkan
pada penerapan fungsi-fungsi tersebut.
2. Aliran Perilaku : Aliran ini sering disebut juga aliran manajemen hubungan
manusia. Aliran ini memusatkan kajiannya pada aspek manusia da perlunya
manajemen memahami manusia.
3. Aliran Manajemen Ilmiah : Aliran ini menggunakan matematika dan ilmu
statistika untuk mengembangkan teorinya. Menurut aliran ini, pendekatan
kuantitatif merupakan sarana utama dan sangat berguna untuk menjelaskan
masalah manajemen.
4. Aliran Analisis Sistem : Aliran ini memfokuskan pemikiran pada masalah yang
berhubungan dengan bidang lain untuk mengembangkan teorinya.
5. Aliran Manajemen Berdasaran Hasil : Aliran manajemen berdasarkan hasil
diperkenalkan pertama kali oleh Peter Drucker pada awal 1950-an. Aliran ini
memfokuskan pada pemikiran hasil-hasil yang dicapai bukannya pada interaksi
kegiatan karyawan.
6. Aliran Manajemen Mutu : Aliran manajemen mutu memfokuskan pemikiran
pada usaha-usaha untuk mencapai kepuasan pelanggan atau konsumen.
2.4 Sumberdaya
Sumberdaya merupakan input yang terlibat dalam proses suatu sistem, dimana
dari input tersebut diharapkan dapat menghasilkan output yang dapat memberikan
keuntungan. Sumberdaya dapat dinilai terdiri sumberdaya lahan dan bangunan,
sumberdaya manusia, sumberdaya peralatan dan sumberdaya finansial. Analisis
posisi adalah analisis mengenai kondisi atau keadaan dari sumberdayasumberdaya
yang dimiliki oleh pengusaha atau agrosistem kasus. Perusahaan atau agrosistem
sebagai suatu struktur atau organisasi sumberdaya terdiri dari beberapa dimensi dan
jenis sumberdaya. Sumberdaya tersebut dapat berupa sumberdaya lahan, bangunan,
peralatan, manusia dan sumberdaya finansial (Rijal. 2023).
2.4.1 Sumberdaya Lahan dan Bangunan
Sumber daya lahan adalah segala sesuatu yang bisa memberikan manfaat di
lingkungan fisik dimana meliputi tanah, iklim, relief, hidrologi dan vegetasi yang ada.
Dari semua faktor yang ada tersebut dapat mempengaruhi potensi dalam penggunaan
lahannya, termasuk di dalamnya adalah akibat dari kegiatan-kegiatan manusia baik di
masa lalu maupun masa sekarang.
Sumberdaya lahan dan bangunan merupakan sumberdaya yang penting dalam
suatu perusahaan mengingat lahan dan bangunan merupakan tempat dilakukannya
kegiatan-kegiatan dalam perusahaan. Selain itu, sumberdaya lahan dan bangunan juga
merupakan harta tetap yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan (Hakim, 2010).
2.4.2 Sumberdaya Peralatan
Sumberdaya peralatan merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan oleh
perusahaan untuk memperlancar kegiatan dalam menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat. Keberhasilan perusahaan ditentukan oleh keseluruhan komponen yang
berkaitan dengan keberadaan perusahaan baik yang mempunyai kedudukan di dalam
perusahaan maupun diluar perusahaan. Faktor yang berkaitan langsung dengan
keberhasilan perusahaan adalah tenaga kerja, sarana dan peralatan serta faktor
manajemen yang dapat mendorong terciptanya produktivitas usaha (Kurniawan,
2017).
Setiap peralatan yang digunakan pasti akan mengalami penyusutan sepanjang
tahun dan nilainya akan berkurang sesuai dengan umur alat tersebut. Menghitung
nilai penyusutan dapat dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus, yaitu
besarnya nilai penyusutan sama dengan nilai atau harga barang dikali dengan
persentase penyusutan (amortisasi), sedangkan persentase penyusutan (amortisasi)
dapat dihitung dengan membagi 100% dengan perkiraan masa produktif suatu barang.
2.4.3 Sumberdaya Manusia
Sumber daya manusia (SDM) adalah individu produktif yang bekerja sebagai
penggerak suatu organisasi, baik itu di dalam institusi maupun perusahaan yang
memiliki fungsi sebagai aset sehingga harus dilatih dan dikembangkan
kemampuannya. Pengertian sumber daya manusia makro secara umum terdiri dari
dua yaitu SDM makro yaitu jumlah penduduk dalam usia produktif yang ada di
sebuah wilayah dan SDM mikro dalam arti sempit yaitu individu yang bekerja pada
sebuah institusi atau perusahaan (Eri Susan, 2019).
Pengertian SDM dapat dibagi menjadi dua, yaitu pengertian mikro dan makro.
Pengertian SDM secara mikro adalah individu yang bekerja dan menjadi anggota
suatu perusahaan atau institusi dan biasa disebut sebagai pegawai, buruh, karyawan,
pekerja, tenaga kerja dan lain sebagainya. Sedangkan pengertian SDM secara makro
adalah penduduk suatu negara yang sudah memasuki usia angkatan kerja, baik yang
belum bekerja maupun yang sudah bekerja (Eri Susan, 2019).
2.4.4 Sumberdaya Finansial
Sumberdaya finansial adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh sebuah
pengusaha yang berupa uang tunai maupun dengan barang-barang bernilai dan dapat
diuangkan untuk kebutuhan perusahaan sehingga perusahaan dapat berjalan dengan
lancar. Sumberdaya ini dapat dimanfaatkan seefisien mungkin melalui perencanaan
dan pengelolaan yang tepat, sehingga pengalokasian dana yang digunakan dapat
memberikan hasil yang maksimal (Amam, 2020).
Sumberdaya yang sangat penting dimiliki oleh perusahaan adalah sumberdaya
finansial. Hal ini menjadi sangat penting karena sumberdaya finansial mencakup
masalah keuangan yang berada dalam lingkup perusaahan. Dengan adanya
sumberdaya finansial, suatu perusahaan dapat mengetahui tentang masalah keuangan
yang ada pada perusahaan tersebut agar perusahaan dapat mengetahui keuntungan
dan kerugian, serta pendapatan dan pengeluaran sebagai penunjang dari
pengembangan usaha pada pembuatan tahu (Amam, 2020)
2.5 Analisis Biaya
2.5.1 Proses Investasi
Investasi secara umum dapat diartikan sebagai segala kekayaan (berwujud atau
tidak berwujud) yang digunakan untuk memperoleh sejumlah pendapatan atau
keuntungan.

1. Biaya Investasi
Proses investasi menunjukan bagaimana seharusnya seorang pengusaha
melakukan investasi, berapa banyak investasi dan kapan investasi tersebut akan
dilakukan.
2. Modal Kerja
Menurut konsep fungsional, modal kerja ini adalah jumlah dana yang
digunakan selama periode akuntansi yang dimaksudkan untuk menghasilkan
pendapatan jangka pendek (current income) yang sesuai dengan maksud utama
didirikan perusahaan tersebut. Definisi ini didasarkan pada fungsi dari dana dalam
menghasilkan pendapatan. Modal kerja ini sebaiknya tersedia dalam jumlah yang
cukup agar memungkinkan perusahaan dapat beroperasi secara ekonomis dan tidak
mengalami kesulitan keuangan, misalnya dapat menutupi kerugian dan mengatasi
keadaan krisis tanpa membahayakan keadaan keuangan perusahaan (Harapah, 2009).
a. Biaya Tetap
Biaya Tetap adalah biaya yang jumlah totalnya akan sama dan tetap tidak
berubah sedikitpun walaupun jumlah barang yang diproduksi dan di jual berubah –
ubah dalam kapasitas normal.
b. Biaya Variabel
Biaya variabel atau variabel cost adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan
yang berubah-ubah dan berpengaruh terhadap besar kecilnya jumlah produksi.
2.6 Analisis Usaha
a. Produksi dan Pendapatan
Biaya memegang peranan penting dalam mengembangkan suatu usaha.
Besarnya biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang dan jasa akan
menentukan besar kecilnya harga dari produk yang dihasilkan. Pada umumnya biaya
yang dikeluarkan dalam setiap usaha terbagi dua yaitu biaya tetap (fixed cost) dan
biaya tetap (variable cost). Keberhasilan suatu perusahaan dinilai dari jumlah
pendapatan yang diperoleh dalam jangka waktu tertentu. Pendapatan dalam
pengertian umum adalah hasil produksi dalam bentuk materi dan dapat kembali
digunakan untuk memenuhi kebutuhan akan sarana dan prasaana produksi.
b. Kelayakan Usaha (R/c-ratio)
Analisis R/C merupakan Upaya pengembangan usaha dalam usaha kecil tidak
terlepas dari aspek keuangan yang salah satunya adalah dengan menganalisis biaya
yang berujung pada besarnya keuntungan yang akan diperoleh. Munawir (2010)
berpendapat bahwa, analisis R/C Ratio adalah merupakan perbandingan antara total
penerimaan dengan biaya. Semakin besar nilai R/C semakin besar pula keuntungan
dari usaha tersebut. Pada dasarnya sebuah usaha akan dikatakan layak untuk
dijalankan apabila nilai R/C yang didapatkan lebih besar daripada 1. Hal ini bisa
terjadi karena semakin tinggi R/C dari sebuah usaha, maka tingkat keuntungan yang
akan didapatkan suatu usaha juga akan semakin tinggi. R/C adalah singkatan dari
Revenue Cost Ratio atau dikenal dengan perbandingan antara total penerimaan (R)
dan total biaya (C). R/C-Ratio adalah perbandingan antara pendapatan kotor dengan
biaya.
Total Penerimaan
R/C=
Total Biaya

c. BEP dan PBP


a. Analisis BEP (Break Event Point)
BEP adalah titik keseimbangan hasil dari pendapatan dan modal yang
dikeluarkan, sehingga tidak terjadi kerugian atau keuntungan. Total keuntungan dan
kerugian yang dihasilkan pada posisi 0 (titik break even point) dapat diartikan bahwa
di titik ini perusahaan tidak mengalami kerugian atau keuntungan.
1. BEP dalam Unit
FC
BEP=
P−VC /unit
2. BEP dalam rupiah
FC
BEP=
VC
1−
S
b. Analisis PBP (Pay Back Period)
Payback period adalah jangka waktu yang dibutuhkan untuk menutup
pengeluaran investasi dengan keuntungan. Sesuai namanya, payback period juga
dikenal sebagai pengembalian modal. Sehingga, dengan kata lain, Payback Period
adalah periode atau jangka waktu tertentu yang dibutuhkan untuk pengembalian
modal investasi semula.
nilai investasi
PBP=
keuntungan
III. METODE PELAKSANAAN PKL

3.1. Pendekatan Kasus Agrosistem

3.1.1. Penentuan Mitra Belajar

Pemilihan agrosistem kasus dilakukan secara purposive, alasan memilih


agrosistem kasus ini karena usaha Toko Roti Gembong Gembul memiliki peluang
bisnis yang cukup menjanjikan karena memiliki hasil produksi yang banyak diminati
oleh masyarakat umum dan letaknya lokasi usaha yang strategis karena terletak di
Kota Makassar.

3.1.2. Metode Pendekatan Partisipatif

Metode pelaksanaanya dilakukan dengan metode wawancara mendalam (in deep


interview) dan melakukan observasi langsung pada perusahaan Toko Roti Gembong
Gembul.

3.2. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan

Lokasi praktek lapang ini terletak di Jl. Toddopoli Raya No.46, Borong,
Kec.Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90222. Waktu pelaksanaan kegiatan
praktek lapang mulai Rabu-Jumat, 5-07 April 2023. Mulai pukul 09.00 - 12.00
WITA.

3.3. Penentuan Posisi Penilaian

Posisi penilaian yang kami terapkan dalam kegiatan praktek lapang ini adalah
sebagai orang luar atau pengamat, dimana kami mengamati semua proses yang terjadi
didalam perusahaan mulai dari proses persiapan bahan baku, produksi hingga
pemasaran. Dengan demikian, kami dapat mengetahui permasalahan- permasalahan
apa saja yang timbul dan memberikan saran atas permasalahan tersebut, sehingga
kedepannya usaha ini dapat berjalan lebih baik lagi.

3.4. Jenis dan sumber data

Dalam pengumpulan sumber data, kami melakukan pengumpulan sumber data


dalam wujud data primer dan data sekunder.

1) Data Primer

Data Primer ialah jenis dan sumber data penelitian yang di peroleh secara
langsung dari sumber pertama (tidak melalui perantara),baik individu maupun
kelompok. Kami mengumpulkan data primer dengan metode survey dan juga metode
observasi. Metode survey ialah metode yang pengumpulan data primer yang
menggunakan pertanyaan lisan dan tertulis. Kami melakukan wawancara kepada
pemilik usaha Toko Roti Gembong Gembul.untuk mendapatkan data atau informasi
yang di butuhkan. Kemudian kami juga melakukan pengumpulan data dengan metode
observasi. Metode observasi ialah metode pengumpulan data primer dengan
melakukan pengamatan terhadap aktivitas dan kejadian tertentu yang terjadi. Jadi
penulis datang ke tempat usaha untuk mengamati aktivitas yang terjadi pada usaha
tersebut untuk mendapatkandata atau informasi yang sesuai dengan apa yang di lihat
dan sesuai dengan kenyataannya.

2) Data Sekunder

Data Sekunder merupakan sumber data suatu penelitian yang diperoleh peneliti
secara tidak langsung melalui media perantara (di peroleh atau dicatat oleh pihak
lain). Data sekunder itu berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun
dalam arsip atau data dokumenter. Kami mendapatkan data sekunder ini dengan cara
melakukan permohonan ijin yang bertujuan untuk meminjam bukti-bukti transaksi
pada usaha Toko Roti Gembong Gembul. dan buku yang di gunakan untuk
pencatatan transaksi setiap harinya.
Ada dua macam jenis data pada umumnya yaitu data kuantitatif dan data kualitatif
yang akan di jelaskan di bawah ini, penulis lebih memfokuskan pada data kuantitatif
dalam melakukan analisis ini.

1) Data Kuantitatif

Data kuantitatif merupakan data atau informasi yang di dapatkan dalam bentuk
angka. Dalam bentuk angka ini maka data kuantitatif dapat di proses menggunakan
rumus matematika atau dapat juga di analisis dengan sistem statistik.

2) Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data naratif atau deskriptif yang menjelaskan tentang
kualitas suatu fenomena. Kualitas suatu fenomena tersebut biasanya tidak mudah atau
tidak bisa diukur secara numerik. Data Kualitatif merupakan data yang berbentuk
kata-kata atau verbal. Cara memperoleh data kualitatif dapat di lakukan melalui
wawancara.
IV. DESKRIPSI AGROSISTEM KASUS

4.1. Visi dan Misi Agrosistem Roti Gembong Gembul

Menurut Aditya (2010) Visi adalah suatu pandangan jauh tentang perusahaan,
tujuan-tujuan perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
tersebut pada masa yang akan datang.

Setiap organisasi atau perusahaan pastilah mempunyai sebuah visi untuk


mencapai kesuksesannya. Visi adalah apa yang perusahaan inginkan di masa depan.
Visi dapat memberikan aspirasi dan motivasi disamping memberikan panduan atau
rambu-rambu dalam menyusun strategi perusahaan. Pernyataan visi yang efektif
adalah menggambarkan secara jelas gambaran dari perusahaan yang ingin
dikembangkan. Visi digunakan sebagai pemandu untuk merubah hal–hal yang
berhubungan dengan perusahaan. Visi menjelaskan pada karyawan kemana kita akan
menuju.

Dalam hal pencapaian tujuan diperlukan suatu perencanaan dan tindakan nyata
untuk dapat mewujudkannya. Adapun visi dari usaha Roti Gembong Gembul, yaitu:

Visi

“Menjadi toko roti paling populer di Indonesia dan Asia dengan keunikan
rasa, harga terjangkau dan pelayanan yang memuaskan.”

Misi

Menurut Wibisono (2006) Misi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan


tujuan atau alasan eksistensi organisasi, yang memuat apa yang disediakan oleh
perusahaan kepada masyarakat, baik berupa produk ataupun jasa. Pengertian misi
adalah tujuan dan alasan yang memberikan arah sekaligus batasan proses pencapaian
tujuan. Misi pada dasarnya hanya bukan usaha formal untuk memperjelas apa yang
dikehendaki, namun misi merupakan tahapan aksi yang akan dilaksanakan dari visi
yang telah ada, guna mencapai suatu tujuan.

Adapun misi dari Roti Gembong Gembul ini, yaitu:

1. Membuat konsumen tersenyum setiap meninggalkan gerai.


2. Menyediakan roti berkualitas premium.
3. Memberikan pelayanan yang memuaskan,menawarkan kebersihan, dan keamanan
produk pangan.
4. Mendorong karyawan meraih cita-cita.
5. Terus berkembang ke arah yang menguntungkan sebagai sebuah brand, serta
mengembangkan sistem operasional Gembul ke arah yang lebih baik lagi melalui
inovasi dan teknologi.

4.2. Sejarah Singkat Agrosistem Roti Gembong Gembul

Toko Roti Gembong Gembul merupakan salah satu gerai roti yang memiliki
berbagai macam varian rasa yang lezat, lembut, dan unik untuk kita cicipi. Roti
Gembong Gembul ini milik perusahaan MGD Group Indonesia yang berasal dari
Magelang, dan baru dibuka cabang di Makassar, tepatnya di Jl. Toddopoli Raya
No.46, Borong, Kec.Manggala.

Toko Gembong Gembul ini berdiri sejak 17 Agustus 2020, dengan jam
operasional setiap hari Senin-Minggu pukul 09.00 – 17.00 WIB. Baru buka beberapa
hari saja, toko gembong gembul ini telah dipadati oleh pengunjung yang ingin
mencicipi nikmatnya roti gembul ini seperti apa rasanya.

Akbar, merupakan pemilik toko roti Gembong Gembul cabang Makassar yang
baru dibuka ini. Beliau membuka toko roti di Makassar karena lokasi dan target
pasarnya tepat. Masyarakat Makassar sendiri juga salah satu masyarakat yang
dominan menyukai roti untuk hidangan, apalagi ketika ada acara tertentu juga
pastinya menyediakan roti.
Roti Gembong menjadi salah satu makanan asli dari kota Kutai Kartanegara. Roti
tersebut menjadi makanan yang disukai para raja Kutai. Saat ini roti Gembong
menjadi makanan yang lagi naik daun. Teksturnya yang lembut dan cita rasanya yang
beragam, membuat roti ini diminati oleh masyarakat. Roti ini mengusung konsep
yang berbeda dari toko roti lainnya yakni show bakery kitchen, sehingga pelanggan
yang datang ke toko bisa melihat langsung seluruh rangkaian proses produksi hingga
pengemasan roti tersebut.

Roti Gembong Gembul ini mirip dengan roti sobek dan yang membedakannya
adalah cara memberikan isian pada rotinya. Roti Gembong Gembul, ini mengiris
bagian tengah tapi tidak sampai ujung. Terus tengahnya diberikan isian dengan
beragam. Seperti cokelat, almond, green tea, dan lain sebagainya. Harga roti
Gembong Gembul ini memang sedikit mahal dibandingkan roti sejenisnya. Tapi,
kembali lagi bahwa ada harga, pasti ada kualitas dan rasa. Di sini, isian nya bisa
menyesuaikan selera kita. Tentunya setiap isian maupun topping itu berbeda harga.

4.3. Identifikasi Sumberdaya

Sumberdaya adalah segala bentuk-bentuk input yang dapat menghasilkan utilitas


(kemanfaatan) proses produksi atau penyediaan barang dan jasa. Sesuatu dapat
dikatakan sebagai suatu sumberdaya jika manusia telah memiliki atau menguasai
teknologi untuk memanfaatkannya dan adanya permintaan untuk memanfaatkannya.
Sumberdaya selalu memiliki sifat langkah (scarcity) melalui suatu aktivitas produksi
atau melalui penyediaan berupa barang dan jasa. Analisis posisi sumberdaya yaitu
mengidentifikasi sumberdaya yang ada di Usaha Toko Roti Gembong Gembul yang
meliputi sumberdaya lahan dan bangunan, sumber daya peralatan, sumber daya
manusia dan sumber daya finansial (Rustiadi, 2011).

4.3.1. Sumberdaya Lahan dan Bangunan


Sumberdaya lahan adalah segala sesuatu yang bisa memberikan manfaat dari
bentang alam (lanscape) yang fisik yang meliputi pengertian lingkungan fisik seperti
tanah, iklim, topografi/relief, hidrologi dan vegetasi alami (natural vegetation)
dimana secara potensial akan berpengaruh terhadap penggunaan lahan (Kurniawan,
2017).

Sumberdaya lahan dan bangunan merupakan sumberdaya yang penting dalam


suatu perusahaan mengingat lahan dan bangunan merupakan tempat dilakukannya
kegiatan-kegiatan dalam perusahaan. Selain itu, sumberdaya lahan dan bangunan juga
merupakan harta tetap yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan (Kurniawan, 2017).

Penentuan lokasi Usaha Roti Gembong Gembul mempertimbangkan hal


sebagai berikut:

1. Pemilihan lokasi harus mempertimbangkan luas lahan yang lebih maksimal


dalam menjalankan usaha.
2. Memilih lokasi usaha yang strategis yaitu mudah diakses oleh transportasi
dalam membawa bahan baku dari dalam daerah.
3. Tersedianya sumber energi yang cukup dalam menjalankan usaha.

Adapun sumberdaya lahan dan bangunan dari Usaha Roti Gembong Gembul
yaitu bangunan yang dimiliki merupakan bangunan permanen dan merupakan hak
milik pribadi yang terletak di Jl. Toddopoli Raya No.46, Borong, Kec.Manggala dan
memiliki luas lahan yaitu 8 m x 6 m dimana luas lahan ini masih tergolong kurang
luas dengan harga lahan dan bangunan sebesar Rp.200.000.0000
Berikut merupakan gambaran denah lokasi dan tata letak Usaha Roti Gembong
Gembul:
1. Status lahan : Kontrak
2. Luas lahan : 1500 m2
3. Harga lahan dan bagunan : Rp. 200.000.000
4. Lokasi lahan : Jl. Toddopoli Raya No.46, Borong, Kec.Manggala.
5. Jenis bangunan : Permanen
Layout adalah proses penentuan dan penempatan fasilitas-fasilitas yang menjadi
penentu terjadinya efisiensi dalam proses produksi.

Adapun Layout tempat usaha Roti Gembong Gembul sebagai berikut:


Tempat Penyimpanan Barang

Ruang Proving dan Baking Ruang Produksi

Ruang pembuatan
pesanan customer
Ruang Tunggu Customer

Kasir

Gambar 1. Sketsa Layout Roti Gembong Gembul


Berdasarkan Gambar 1, diketahui bahwa layout penataan ruang pada roti
gembong gembul terdiri atas kasir, ruang tunggu, ruang pembuatan pesanan, ruang
produksi, ruang proving baking dan ruang penyimpanan barang.

4.3.2. Sumberdaya Peralatan


Sumberdaya peralatan adalah segala peralatan yang digunakan dalam
agrosistem yang dapat menunjang kegiatan dalam perusahaan. Sumberdaya peralatan
juga dapat meningkatkan produktivitas, yang artinya semakin banyak atau semakin
memadai sumberdaya peralatan dalam suatu perusahaan maka produktivitas
perusahaan tersebut makin tinggi.Sumberdaya peralatan merupakan segala sesuatu
yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk memperlancar kegiatan-kegiatan dan
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.
Untuk menunjang mekanisme kerja perusahaan, maka kesediaan peralatan yang
memadai sangat penting dalam menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, pengolahan
suatu agrosistem tidak terlepas dari jenis dan jumlah peralatan yang digunakan usaha
tersebut. Dalam pemilihan peralatan harus disesuaikan dengan kebutuhan unit usaha
yang dilakukan (Pambudy, 2001).

Sumberdaya peralatan yang digunakan perusahaan adalah tentu akan


mengalami penyusutan dari tahun ke tahun sehingga nilainya juga akan menurun
sesuai dengan lama pemakaian. Nilai penyusutan dari peralatan yang digunakan
dihitung berdasarkan harga barang pada saat pembelian (nilai awal) yang dikurangi
dikurangi dengan nilai sekarang (nilai akhir) lalu dibagi dengan lama pemakaian
umur kemudian dikalikan dengan jumlah alat yang digunakan (Pambudy, 2001).

Adapun rumus nilai penyusutan alat sebagai berikut:

NB−NL
NPA= x Jumlah alat
Lptahun

Keterangan:

NPA : Nilai Penyusutan Alat (Rp)

NB : Nilai Baru (Rp)

NL : Nilai Lama (Rp)

LP : Lama Pemakaian (Tahun)

Tabel 1. Jenis Alat dan Nilai Penyusutan Pada Perusahaan Roti Gembong Gembul
No. Jenis Unit Nilai Nilai Umur/Teknis Nilai
Baru Lama (Tahun) penyusutan
(Rp) (Rp) (Rp)
1. Mixer 1 4.000.000 2.500.000 5 3.500.000
2. Proofer 2 6.000.000 4.000.000 5 4.400.000
3. Timbangan 1 100.000 70.000 5 86.000
Kue
4. Cetakan 20 300.000 150.000 5 300.000
Roti
5. Oven Gas 2 5.000.000 3.500.000 5 3.600.000
Total 11.886.000
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2023

Berdasarkan Tabel 1, peralatan yang dimiliki oleh Usaha Roti Gembong


Gembul berupa mixer, proofer, timbangan kue, cetakan roti, oven gas. Jumlah
penyusutan peralatan yaitu Rp. 11.886.000.

Berikut merupakan fungsi dari peralatan yang dimiliki oleh Usaha Roti Gembong
Gembul:

1. Mixer berjumlah 1 buah dengan nilai penyusutan Rp. 3.500.000, merupakan


alat yang digunakan untuk mengaduk adonan kue atau roti. Mixer ini multiguna
untuk dipakai berbagai macam adonan. mesin mixer ini dapat dipakai untuk
mengaduk berbagai jenis kue, roti, tepung, cake dan lain-lain.
2. Proofer berumlah 2 buah dengan nilai penyusutan Rp. 4.400.000, proofing
adalah sebuah tahapan dalam pembuatan roti untuk mengaktifkan ragi dalam
adonan dengan memberi waktu pengistirahatan untuk proses fermentasi.
3. Timbangan kue berjumlah 1 buah dengan nilai penyusutan Rp. 86.000, untuk
mempermudah proses penimbangan bahan-bahan yang membutuhkan resep dan
takaran seperti dalam pembuatan kue.
4. Cetakan roti berjumlah 20 buah dengan nilai penyusutan Rp. 300.000,
digunakan untuk membuat roti tawar. Loyang jenis ini dikenal memiliki
meterial yang kuat, tidak mudah rusak dan mudah dibeli di pasaran. Selain roti
tawar, loyang ini juga dapat dimanfaatkan untuk membuat roti pisang atau bolu
pandan.
5. Oven gas berjumlah 2 buah dengan nilai penyusutan Rp. 3.600.000, oven roti
yang menggunakan gas elpigi sebagai bahan bakar utama dalam proses
pembakaran oven, tenaga listrik hanyalah sebagai power control untuk proses
otomatisasi oven. Jadi daya listrik yang dibutuhkan hanya 100 watt. Sehingga
kita tidak perlu membayar mahal tagihan listik PLN serta menambah daya pada
rumah

4.3.3. Sumberdaya Manusia


Sumber daya manusia adalah orang-orang yang ada dalam organisasi yang
memberikan sumbangan pemikiran dan melakukan berbagai jenis pekerjaan dalam
mencapai tujuan ojrganisasi. Sumbangan yang dimaksud adalah pemikiran dan
pekerjaan yang mereka lakukan di berbagai kegiatan dalam perusahaan. Dalam
pengertian sumber daya manusia, yang diliput bukanlah terbatas kepada tenaga ahli,
tenaga pendidikan ataupun tenaga yang berpengalaman saja tetapi semua tenaga kerja
yajng digunakan perusahaan untuk mewujudkan tujuan-tujuannya (Sadono Sukirno,
2006).

Manajemen sumberdaya manusia dapat diartikan sebagai pendayagunaan


sumberdaya manusia didalam organisasi, yang dilakukan melalui fungsi-fungsi
perencanaan sumberdaya manusia, rekrutmen dan seleksi, pengembangan
sumberdaya manusia, perencanaan dan pengembangan karir, pemberian kompensasi
dan kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan kerja dan hubungan industrial
(Marwansyah, 2010).

Adapun struktur organisasi Roti Gembong Gembul dapat dilihat sebagai


berikut:
Bagian
Pemilik Toko
Pemasaran
(Akbar)
(Ardan)

Bagian Keuangan Bagian Produksi


(Ainun) (Yurike)

Karyawan Karyawan
(Ansari) (Lisa)

Karyawan Karyawan
(Nada) (Ajjiz)

Gambar 2. Struktur Organisasi Usaha Roti Gembong Gembul, tahun 2023.

Berdasarkan Gambar 2, diatas, diketahui bahwa:

1. Pimpinan usaha atau pemilik toko bernama akbar yang bertugas untuk
mengendalikan jalannya perusahaan.
2. Bagian pemasaran bernama ardan yang bertugas untuk memperhatikan keadaan
pasar dan perkembangan pemasaran hasil produksi sendiri maupun perusahaan
saingan.
3. Bagian keuangan bernama ainun yang bertugas untuk mengelola administrasi
keuangan dan menyimpan arsip-arsip dengan baik sehingga bila sewaktu-waktu
diadakan pengontrolan.
4. Bagian produksi bernama Yurike yang bertugas untuk mengkoordinir,
mengawasi dan bertanggung jawab atas pelaksanaan produksi agar dapat
terlaksana secara ekonomis dan efisien, bertanggung jawab atas terjadinya
bahan mentah, bahan penolong, yang dibutuhkan untuk proses produksi
maupun produk jadi yang ada, dan memberikan laporan produksi kepada
direktur utama.
5. Bagian karyawan ada bernama ansari, lisa, nada dan ajjiz yang bertugas untuk
bertanggung jawab dalam pembuatan kue dan roti atas kualitasdan kehigenisan
kepada bagian produksi.

Sumberdaya manusia yang terlibat dalam Usaha Roti Gembong Gembul dapat
dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2. Sumberdaya Manusia Pada Usaha Roti Gembong Gembul


No. Nama Umur Pendidikan Jabatan Lama Gaji
(tahun) Terakhir Bekerja Perbulan
(tahun) (Rp)
1. Akbar 24 S1 Kepala 5 4.000.000
Toko
2. Ardan 23 SMA Bagian 5 2.500.000
Pemasaran
3. Ainun 23 SMA Bagian 5 2.500.000
Keuangan
4. Yurike 23 SMA Bagian 5 2.500.000
Produksi
5. Ansari 21 SMA Karyawan 3 1.700.000
6. Lisa 21 SMA Karyawan 3 1.700.000
7. Nada 21 SMA Karyawan 3 1.700.000
8. Ajjiz 22 SMA Karyawan 3 1.700.000
Total 18.300.000
Sumber :Data Primer Setelah Diolah, 2023.

Berdasarkan Tabel 2, diperoleh data bahwa tenaga kerja yang digunakan oleh
Usaha Roti Gembong Gembul berjumlah 8 orang yang terdiri dari pemilik 1 orang
bernama Akbar yang bertugas yang bertugas untuk mengendalikan jalannya
perusahaan, bagian pemasaran bernama ardan yang bertugas untuk memperhatikan
keadaan pasar dan perkembangan pemasaran hasil produksi sendiri maupun
perusahaan saingan, bagian keuangan bernama ainun yang bertugas untuk mengelola
administrasi keuangan, bagian produksi bernama Yurike yang bertugas untuk
mengkoordinir, mengawasi dan bertanggung jawab atas pelaksanaan produksi agar
dapat terlaksana secara ekonomis dan efisien, bagian karyawan ada bernama ansari,
lisa, nada dan ajjiz yang bertugas untuk bertanggung jawab dalam pembuatan kue dan
roti atas kualitasdan kehigenisan kepada bagian produksi.

4.3.4. Sumberdaya Finansial

Sumberdaya finansial adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh sebuah


pengusaha yang berupa uang tunai maupun dengan barang-barang bernilai dandapat
diuangkan untuk kebutuhan perusahaan sehingga perusahaan dapat berjalan dengan
lancar. Sumberdaya ini dapat dimanfaatkan seefisien mungkin melalui perencanaan
dan pengelolaan yang tepat, sehingga pengalokasian dana yang digunakan dapat
memberikan hasil yang maksimal (Harahap, 2009).

Sumberdaya yang sangat penting dimiliki oleh perusahaan adalah sumberdaya


finansial. Hal ini menjadi sangat penting karena sumberdaya finansial mencakup
masalah keuangan yang berada dalam lingkup perusaahan. Dengan adanya
sumberdaya finansial, suatu perusahaan dapat mengetahui tentang masalah keuangan
yang ada pada perusahaan tersebut agar perusahaan dapat mengetahui keuntungan
dan kerugian, serta pendapatan dan pengeluaran sebagai penunjang dari
pengembangan usaha pada pembuatan tahu (Harahap, 2009).

Sumberdaya finansial dalam sebuah perusahaan digunakan untuk menunjang


perusahaan dalam pengadaan sumberdaya pada perusahaan tersebut. Berikut tabel
modal tetap dan modal lancar dalam Usaha Roti Gembong Gembul, yaitu:

Tabel 3. Sumberdaya Finansial Roti Gembong Gembul


No. Uraian Nilai (Rp)

1. Lahan dan Bangunan 200.000.000


2. Modal Kerja 50.000.000
3. Peralatan 11.886.000

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2023


Berdasarkan Tabel 3, menunjukkan bahwa harga bangunan senilai Rp.
200.000.000 serta jumlah modal kerja yang dipersiapkan untuk mendirikan usaha Rp.
50.000.000 dan jumlah peralatan senilai Rp. 11.886.000.

4.4. Analsisis Kerja Usaha Roti Gembong Gembul

Menurut Rivai (2013) dalam Zulfikar (2018:49) kinerja usaha adalah suatu istilah
secara umum yang digunakan sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu
organisasi pada suatu periode dengan suatu referensi pada sejumlah standar seperti
biaya masa lalu yang diproyeksikan dengan dasar efisiensi, akuntabilitas manajemen
dan semacamnya. Sedangkan menurut Moeheriono (2012:95) kinerja usaha
merupakan sebuah penggambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu
program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi
organisasi yang dituangkan dalam suatu perencanaan strategi suatu organisasi.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kineja usaha adalah
seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi pada suatu periode untuk
mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi yang dituangkan dalam suatu
perencanaan strategis suatu organisasi.

4.4.1. Kinerja Proses


a. Proses Investasi
Proses investasi menunjukan bagaimana seharusnya seorang pengusaha
melakukan investasi, berapa banyak investasi dan kapan investasi tersebut akan
dilakukan.

Investasi secara umum dapat diartikan sebagai segala kekayaan (berwujud atau
tidak berwujud) yang digunakan untuk memperoleh sejumlah pendapatan atau
keuntungan. Biaya Investasi yaitu suatu istilah yang berhubungan dengan keuangan
dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan
suatu harapan mendapatkan keuntungan pada masa depan, investasi dapat disebut
juga sebagai penanaman modal. Berikut ini adalah proses investasi Usaha Roti
Gembong Gembul:

Tabel 4. Investasi Lahan dan Bangunan Roti Gembong Gembul


No. Uraian Nilai (Rp)

1. Lahan dan Bangunan 200.000.000


3. Peralatan 11.886.000
Total 211.886.000

Sumber : Data Primer Setelah Diolah,2023

Berdasarkan Tabel 4, biaya investasi dari Usaha Roti Gembong Gembul terdiri
atas pembelian lahan, bangunan dan modal kerja. Modal kerja disiapkan sebelum
mendirikan usaha, yakni pembelian lahan dan bangunan sebesar Rp. 200.000.000,
untuk membeli peralatan sebesar Rp. 11.886.000 dan perlengkapan lain.

b. Proses Pengadaan Bahan Baku


Persediaan bahan baku merupakan faktor utama dalam perusahaan untuk
menunjang kelancaran proses produksi, baik dalam perusahaan besar maupun kecil.
Kesalahan menentukan besarnya investasi dalam mengontrol bahan baku yang terlalu
besar dibandingkan kebutuhan perusahaan akan mengakibatkan pemborosan biaya.
Tersedianya bahan baku yang cukup akan dapat di harapkan kegiatan operasional
produksi yang berkesinambungan. Jadi bahan baku merupakan suatu komponen yang
sangat penting dalam perusahaan untuk menghasilkan barang jadi. Kegiatan yang
dilakukan Roti Gembong Gembul memiliki beberapa tahapan hingga roti siap
dipasarkan yaitu pengadaan bahan baku seperti penyiapan tepung terigu, telur,
mentega dan bahan untuk toping. Pembelian bahan baku dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan produksi roti.
c. Proses Produksi
Proses produksi adalah kegiatan industri atau kegiatan manufaktur yang dimulai
dengan pengangkutan bahan mentah dari inventaris pabrik, ke titik kerja pabrik dan
diakhiri dengan pengangkutan 'produk jadi' ke tempat penyimpanan pertama.
Termasuk pengangkutan barang dalam proses. Proses produksi juga dapat diistilakan
sebagai proses, jalur, metode, kegiatan atau teknik, atau rangkaian atau kombinasi
proses, jalur, metode, atau teknik, yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk
(barang - jasa) untuk mencapai hasil yang direncanakan . Proses Produksi yang
dilakukan pada Usaha Roti Gembong Gembul adalah sebagai berikut:
Pengadaan Bahan Baku

Siapkan Peralatan

Siapkan Bahan

Masukkan Bahan Kedalam


Mixer

Mixer Semua Bahan

Cetak Adonan

Masukkan Kedalam Oven

Lihat Dan Cek Kematangan


Roti

Keluarkan Roti Dari Oven

Hidangkan

Gambar 3. Alur Proses Produksi Roti Gembong Gembul, 2023


d. Proses Pemasaran
Proses pemasaran atau marketing merupakan sebuah proses yang dilakukan
oleh sebuah tim yang sudah dibentuk oleh sebuah perusahaan untuk
menginformasikan produk mereka kepada konsumen. Produk tersebut bisa berkaitan
dengan barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan tertentu.
Pemasaran merupakan suatu kegiatan akhir setelah proses produksi telah usai.
Tujuan dari kegiatan pemasaran atau marketing itu sendiri adalah untuk
mempengaruhi konsumen agar membeli atau memakai produk yang mereka
tawarkan.
Kegiatan pemasaran akan menghasilkan sebuah keuntungan apabila dijalankan
dengan baik oleh perusahaan. Maka dari itu sebuah kegiatan pemasaran memerlukan
sebuah tahapan demi tahapan dengan visi dan misi yang penuh. Hal ini dijalankan
agar visi dan misi yang telah diciptakan oleh perusahaan tersebut tercapai dengan
hasil berupa pendapatan yang dihasilkan dari proses pertukaran dengan konsumen.
Saluran pemasaran pada Roti Gembong Gembul terbagi menjadi dua yaitu
sebagai berikut :
Saluran Pemasaran 1

Produsen Konsumen

Gambar 4. Saluran Pemasaran 1 Roti Gembong Gembul

Saluran Pemasaran 2

Produsen Gofood/Grabfood Konsumen


Gambar 5. Saluran Pemasaran 2 Roti Gembong Gembul

1. Strategi Produk
Strategi produk adalah suatu perencanaan teknis dalam mengidentifikasi tiap-
tiap tujuan dan maksud produk yang akan dijual berdasarkan visi perusahaan. Strategi
produk adalah fondasi utama dalam perencanaan dan pengembangan produk yang
memetakan tolok ukur guna melakukan pemasaran, kreasi, serta distribusi konsep.
Strategi produk memetakan tolok ukur utama untuk melakukan kreasi, pemasaran,
dan distribusi konsep apa pun yang direncanakan untuk dijual.
Strategi produk yang dilakukan oleh Natos adalah dengan memberikan
bermacam-macam toping seperti abon mayo, abon spicy mayo, butter keju, srikaya,
nanas, durian, blueberry, almond, redvelvet, oreo, coklat kacang, ovomaltine dan
chesemaltine. Hal ini dapat menarik konsumen dengan beberapa variasi toping yang
ada.
2. Strategi Harga
Strategi penetapan harga adalah cara untuk menentukan harga terbaik untuk
produk atau layanan yang menggunakan model analitik. Ini adalah bagaimana
pemilik bisnis memutuskan berapa biaya untuk suatu produk atau layanan. Sebagian
besar waktu, yang perlu menghitung, melakukan riset pasar, atau berbicara dengan
pelanggan sebelum menerapkan rencana yang baik.
Strategi harga yang ada pada roti gembong gembul bermacam-macam
dikarenakan pada varian rasa yang berbeda-beda seperti pada rasa nanas, strawberry,
srikaya dan pisang coklat dengan harga Rp 18.000. Pada Rasa durian dengan harga
Rp 17.000. Pada rasa oreo, abon mayo, abon spicy mayo, redvelvet dan blueberry
dengan harga Rp 19.000. Pada rasa butter keju, almond coklat kacang, ovomaltine
dan chesemaltine dengan harga mulai Rp 20.000–Rp 23.000. Dari beberapa jenis rasa
beserta harga yang diambil mampu untuk bersaing di wilayah tersebut.
3. Strategi Promosi
Strategi Promosi adalah segala upaya terencana yang dilakukan oleh sebuah bisnis
dalam memasarkan suatu produk agar produk tersebut diminati oleh banyak konsumen
sehingga nantinya terjadilah transaksi. Dalam dunia bisnis di era modern seperti
sekarang, menyusun strategi promosi adalah suatu langkah tepat dalam mempromosikan
produk agar bisa mendatangkan pelanggan. Sudah banyak kompetitor yang
mengeluarkan ide cemerlang dalam mempromosikan produknya ke banyak pelanggan.
Selain bermanfaat bagi bisnis, promosi juga akan dirasakan oleh pelanggan. Dengan
adanya promosi, calon pelanggan bisa mengetahui apa jenis produk, harga produk,
kualitas produk, pengalaman menggunakan produk, hingga seperti apa rasa produk (Jika
bisnisnya dalam bentuk makanan).
Strategi promosi yang ada dilakukan oleh Natos ialah dengan mempromosikan
pada media sosial dan juga posisi outlet yang strategis menjadi salah satu langkah tepat
untuk mempromosikan produk Natos tersebut. Dimana letak outlet Natos ini berada di
rest area SPBU membuat konsumen banyak yang membeli produk dari Natos.
4.4.2. Kinerja Hasil
a. Biaya Tetap
Biaya Tetap adalah biaya yang jumlah totalnya akan sama dan tetap tidak
berubah sedikitpun walaupun jumlah barang yang diproduksi dan di jual berubah –
ubah dalam kapasitas normal. Biaya Tetap yang diamati pada Praktek Kerja Lapang
(PKL) dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Biaya Tetap Roti Gembong Gembul


No. Jenis Biaya Nilai (Rp)
1. Pajak Lahan 300.000
2. Penyusutan Alat 11.886.000
3. Gaji Karyawan 18.300.000
Total 30.486.000
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2023
Berdasarkan Tabel 5, menunjukkan bahwa nilai tetap dari usaha Roti Gembong
Gembul terdiri dari pajk lahan Rp 300.000, penyusutan alat Rp 11.886.000 dan gaji
karyawan Rp 18.300.000. Jadi total biaya tetap usaha Roti Gembong Gembul sebesar
Rp 30.486.000.

b. Biaya Variabel
Biaya variabel atau variable cost adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan
yang berubah-ubah dan berpengaruh terhadap besar kecilnya jumlah produksi. Biaya
variabel yang diamati pada Praktek Kerja Lapang (PKL) dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Biaya Variabel Roti Gembong Gembul


No Nama Barang Jumlah Harga Satuan Jumlah Harga
(Satuan) (Rp) (Rp)
1. Listrik 1.000.000
2. Air 1.000.000
3. Tepung 300 kg 10.000 3.000.000
4. Margarin 30 dus 150.000 4.500.000
5. Ragi 20 kg 75.000 1.500.000
6. Emulsifier 15 kg 80.000 1.200.000
7. Gula 200 kg 12.000 2.400.000
8. Bread improver 10 kg 36.000 360.000
9. Toping 100 dus 25.000 2.500.000
Total 17.460.000
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2023
Berdasarkan Tabel 6, menunjukkan bahwa total keseluruhan biaya variabel
yang dikeluarkan Roti Gembong Gembul yaitu sebesar Rp 17.460.000.
c. Produksi dan Pendapatan
Biaya memegang peranan penting dalam mengembangkan suatu usaha.
Besarnya biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang dan jasa akan
menentukan besar kecilnya harga dari produk yang dihasilkan. Pada umumnya biaya
yang dikeluarkan dalam setiap usaha terbagi dua yaitu biaya tetap (fixed cost) dan
biaya variabel (variable cost). Analisis biaya dan pendapatan dilakukan untuk
menentukan besar kecilnya biaya yang dikeluarkan selama satu tahun atau per enam
bulan.

Pendapatan dalam pengertian umum adalah hasil produksi yang diperoleh dalam
bentuk materi dan dapat dibelanjakan kembali guna memenuhi akan sarana produksi
dan kebutuhan lainnya. Pada umumnya pendapatan ini diperoleh dari hasil penjualan
produk. Pendapatan adalah keuntungan atau hasil bersih yang diperoleh petani dari
hasil produksinya.
Pendapatan dalam pengertian umum adalah hasil produksi dalam bentuk materi
dan dapat kembali digunakan untuk memenuhi kebutuhan akan sarana dan prasarana
produksi. Berikut ini hasil analisis produksi dan pendapata Roti Gembong gembul :

Tabel 7. Produksi dan Pendapatan Roti Gembong Gembul.


No. Uraian Total (Rp)
1. Produksi 3.000
2. Harga Produk 19.000
3. Total Penerimaan 57.000.000
4. Biaya Tetap 30.486.000
5. Biaya Variabel 17.460.000
6. Total Biaya 47.946.000
7. Pendapatan 9.054.000
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2023
Berdasarkan Tabel 7, menunjukkan bahwa total penerimaan yang diperoleh roti
gembong gembul sebesar Rp 57.000.000, sedangkan total biaya produksi sebesar Rp
47.946.000. diketahui pendapatan bersih roti gembong gembul sebesar Rp 9.054.000.

d. Analisis R/C-ratio
R/C-ratio adalah perbandingan antara pendapatan kotor dengan biaya.
total penerimaan
R/C-ratio =
total biaya
57.000 .000
R/C-ratio =
47.946 .000
R/C-ratio = 1,18
Nilai R/C = 1,18 lebih besar dari 1 = layak
Artinya setiap mengeluarkan biaya sbesar Rp 1 maka akan memperoleh
penerimaan sebebar 1,18.
e. Analisis Titik Impas / BEP (Break Event Point)
Analisis titik impas digunakan untuk menentukan besarnya volume penjualan
dimana semua biaya telah tertutupi tanpa mengalamai kerugian maupun keuntungan.
1. BEP dalam unit
FC
BEP=
VC
P−
Unit
Rp 30.486 .000
¿
Rp 17.460 .000
Rp 19.000−
3.000
Rp 30.486 .000
¿
Rp 13.180
= 2.313,05
Dapat dilihat dari hasil BEP bahwa Roti Gembong Gembul harus menjual
kurang lebih 2.313 kemasan untuk mendapatkan keuntungan.

2. BEP dalam rupiah


FC
BEP=
VC
1−
S
Rp30.486 .000
¿
Rp 17.460 .000
1−
Rp 57.000 .000
Rp 30.486 .000
¿
0 , 69
= Rp 44.182.608
Dari hasil BEP dalam rupiah maka diketahui bahwa penghasilan yang harus
didapatkan sebesar Rp 44.182.608.

f. Analisis PBP (Pay Back Period)


Analisis PBP adalah waktu yang diperlukan untuk dapat mengembalikan semua
investasi yang telah dikeluarkan.
nilai investasi
PBP=
keuntungan
Rp211.886 .000
¿
Rp 108.648 .000
¿ 1 , 95

Artinya nilai investasi akan kembali setelah usaha berjalan hamper 2 tahun
yaitu stelah 24 bulan usaha berjalan.

4.5 Peta Kinerja Agrosistem Kasus


Peta kinerja agrosistem menggambarkan tentang bagaimana kaitan antara
subsistem yang satu dengan subsistme yang lain, dengan kata lain peta kinerja
agrosistme merupkan suatu gambaran tentang arus uang, barang dan jasa yang
berlangsung didalam agrosistem yang berasal dari dalam agrosistem keluar
agrosistem ataupun sebaliknya.
Berikut ini peta kinerja agrosistem usaha Roti Gembong Gembul, sebagai
berikut:
Pasar Input

Proses Investasi Pengadaan Bahan Baku

SD Pengolahan

 Bangunan
 Peralatan Proses Produksi Lingkungan Alam
 Manusia
 Finansial
Produksi

Pendapatan Pemasaran

Pasar output

Gambar 6. Peta Kinerja Agrosistem

Berdasarkan gambar 6. Menunjukkan petakinerja agrosistem Roti Gembong


gembul sebagai berikut :

1. Semua sumber daya yang dimiliki berupa sumberdaya bangunan,


sumberdaya peralatan, sumberdaya manusia dan sumberdaya finansial
dialokasikan untuk proses investasi.
2. Pengalokasian sumberdaya manusia dan sumberdaya finansial dan
sumberdaya manusia untuk pengadaan bahan baku.
3. Pengalokasian sumberdaya manusia dan sumberdaya peralatan untuk
peroses produksi.
4. Proses pemasaran dilakukan di pasar output.
V. PROBLEMATISASI

5.1. Analisis Masalah Pengembangan Agrosistem (AMPA)


Dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok
masyarakat, kita akan selalu diperhadapkan pada berbagai masalah atau persoalan.
Demikian pula halnya jika kita menjalankan suatu usaha baik dalam skala kecil, skala
besar, maupun menengah, kita akan berhadapan suatu persoalan.

Analisis masalah pengembangan agrosistem merupakan suatu kegiatan yang


dilakukan untuk mengenali, menguraikan, dan menganalisis permasalahan yang
ditemukan pada perusahaan, kemudian dibuat suatu rancangan pemecahan masalah
yang dihadapi tersebut. Tujuan utama penyusunan masalah adalah untuk
memudahkan seorang manager untuk mengindentifikasi jenis-jenis persoalan yang
dihadapi oleh suatu usaha serta mengantisispasi persoalan dengan tindakan
pencegahan dan penanggulangan terhadap persoalan masalah tersebut.

5.1.1. Identifiasi Masalah


Identifikasi masalah merupakan bagian dari proses penelitian yang dapat
dipahami sebagai upaya mendefinisikan problem serta membuat definisi tersebut
menjadi lebih terukur atau measurable sebagai suatu langkah awal penelitian.
Identifikasi masalah dalam pengembangan usaha merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan untuk mengenali, mengurangi dan menganalisa permasalahan yang
ditemukan dalam agrosistem, kemudian dibuat suatu rancangan perencanaan
pemecahan masalah (Idayu dkk, 2021)
Masalah-masalah yang ditemukan dalam usaha roti gembong gembul adalah
sebagai berikut :
1. Kurangnya tenaga kerja
Tenaga kerja yang melakukan proses produksi sama dengan tenaga kerja
yang bertugas melayani konsumen sehingga pada saat proses berlangsung
secara bersamaan karyawan cukup kewalahan.
2. Ruangan sempit
Ruangan yang sempit membuat para pekerja kurang nyaman pada saat proses
produksinya dan lainnya.

Untuk mengetahui lebih jelas masalah yang dihadapi oleh usaha roti gembong
gembul dapat dilihat pada table di bawah ini.

Tabel 8. Identifikasi Masalah Yang Dihadapi Usaha Roti Gembong Gembul


No. Masalah Sumberdaya Lahan Proses Produksi
dan Bangunan
1. Kurangnya tenaga kerja 
2. Ruangan sempit 
Sumber : Data Primer Diolah, 2023

Berdasarkan Tabel. menunjukkan masalah yang telah diidentifikasi yaitu


kurangnya tenaga dikarenakan karyawan yang melaksanakan proses produksi sama
dengan karyawan yang melakukan proses pelayanan kepada konsumen. Kurangnya
sumberdaya lahan seperti ruangan produksi yang langsung terhubung dengan ruang
pelayanan.

Tabel 9. Daftar Fakta, Masalah Dan Sasaran Usaha Roti Gembong Gembul

No. Fakta Masalah Sasaran

1. Tenaga kerja minim Kurangnya tenaga kerja Melakukan perekrutan


karyaawan
2. Ruang produksi yang Ruang produksi sempit Memperluas lokasi
tidak terlalu luas

Sumber : Data Primer Diolah 2023

Berdasarkan Tabel. menunjukkan bahwa dari kedua fakta di atas kita dapat
melihat masalah dan menentukan solusi yang tepat untuk usaha roti gembong
gembul. Banyak yang menjadi sasaran untuk usaha roti gembong gembul namun ada
beberapa yang menjadi permasalahan utama dari perusahaan tersebut, sebelum
mendapatkan masalah utama tersebut inilah Langkah yang paling pertama harus kita
lakukan

5.1.2. Penentuan Masalah Utama


Masalah utama berada pada posisi batang pohon, apa masalahnya dan
bagaimana cara pemecahannya. Kunci pemecahannya perlu dicari pada rangkaian
perakaran pohon, atau mungkin hanya jalur tertentu. Diantara semua masalah yang
ada telah ditentukan, ada masalah utama yang memiliki beberapa masalah sebab dan
masalah akibat. Diantara semua masalah yang ada, ada salah satu masalahnya yang
ditentukan sebagai masalah utama.Untuk menentukan masalah utama, tentukanya
harus menganalisis semua masalah yang terdapat disetiap bagian-bagian yang ada
dalam usaha.

5.1.3. Struktur Pohon Masalah


Strukturisasi masalah adalah adanya upaya untuk menyusun masalahmasalah
yang ditemukan dalam bentuk struktur pohon masalah yang bertujuan untuk
menghubungkan kausalitas antara masalah yang satu dengan masalah lainnya.
Strukturisasi ini bertujuan untuk lebih memudahkan dalam mengambil masalah
tersebut.
Berikut struktur pohon masalah usaha Roti Gembong Gembul dapat dilihat
pada gambar 7.
Berkurangnya
pembeli

outlet kurang
besar

Lahan sempit

Gambar 7. Struktur Pohon Masahal Roti Gembong Gembul


Berdasarkan gambar 7, menunjukkan bahwa struktur pohon masalah Roti
Gembong Gembul yaitu turunnya angka penjualan. Masalah utamanya yaitu outlet
yang kecil membuat konsumen dan karyawan kurang nyaman.

5.2. Analisis Sasaran Pengembangan Agrosistem (ASPA)

5.2.1. Penetapan Sasaran


Analisis sasaran merupakan suatu usaha untuk mencapai jawaban terhadap masalah
yang telah didentifikasi pada tahap analisis masalah. Analisis sasaran ini dilakukan
untuk memcahkan suatu masalah dengan hasil yang akan diperoleh dari tindakan
tersebut. Analiis sasaran ini akan diperoleh suatu informasi mengenai rangkaian
hubungan tindakan hasil yang ditunjukkan dalam bentuk diagram pohon. Setelah
mengidentifikasi masalah-masalah yang ditemukan pada tahap analisis masalah,
maka untuk mendapatkan perbaikan masalah-masalah tersebut melalui proses
transformasi positif, maka selanjutnya kita menentukan sasaran-sasaran yang hendak
dicapai dan menentukan sasaran utama sebagai fokus perhatian untuk diselesaikan
dalam rangka perbaikan kinerja perusahaan. Analisis sasaran adalah upaya
menganalisis tujuan yang akan dicapai jika masalah saat ini diselesaikan. Analisis ini
dilakukan untuk menyelesaikan masalah dan hasilnya akan tercapai tindakan.
Masalah yang telah diidentifikasi pada tahap analisis masalah, selanjutnya diubah
pada kondisi positif untuk memperoleh perbaikan dari masalah tersebut (Fadhilah. A,
et al, 2018)

Untuk menetapkan sasaran capaian agrosistem kearah yang relative lebih tinggi dari
apa yang dicapai sekarang, perlu adanya sikap realistis dimana sasaran yang
ditetapkan tidak terlalu tinggi sehingga sulit untuk dijangkau. Penentuana sasaran
tersebut perlu memperhatikan kondisi internal agrosistem menyangkut kemampuan
sumber daya yang dimiliki untuk mencapainya dan kondisi eksternal menyangkut
perubahan yang terjadi di luar agrosistem seperti pasar, penyedia bahan baku,
kebijakan pemerintah, alam dan sebagainya. Dalam menetapkan sasaran dimulai
dengan menetapkan sasaran realistis pada sasaran utama yang ingin dicapai sebagai
titik masuk dalam menentukan sasaran-sasaran lain. (Sari et al., 2018)

5.2.2. Penentuan Sasaran Utama


Tahapan sasaran diawali dengan mengidentifikasi sasran-sasaran yang diperoleh dari
suatu proses transformasi positif dari masalah yang ditentukan pada tahap diagnose
masalah. Kemudian sasran-sasaran tersebut dibuat dalam struktur sasaran untuk
menentukan sasran utama yang paling sesuai untuk dilakukan penanganan, karena
antara sasaran yang satu dengan yang lainnya berbeda dalam satu sistem yang
mengapit, sehingga penyelesain sasaran utama akan memudahkan sasaran-sasaran
lainnya.

5.2.3. Struktur Pohon Sasaran


Strukturnisasi sasaran merupakan suatu diagram yang hampir sama dengan
strukturisasi masalah. Jika dalam strukturisasi masalah yang dimasukkan dalam
strukturisasi masalah adalah masalah yang berindikasi positif, maka sebaliknya yang
dimasukkan dalam strukturisasi sasaran adalah sasaran dan berindikasi positif.
Usaha
berkembang

promosi
meningkat

memperluas menambah Pemanfaatn


outlet karyawan mediainformasi

Gambar 8. Struktur Pohon Sasaran


Berdasarkan Gambar 8, menunjukkan bahwa struktur pohon sasaran usaha Roti
Gembon Gembul adalah sasaran dampak yaitu usaha meningkatkan. Sasaran utama
yaitu luas lahan outlet.
VI. DESAIN TINDAKAN

6.1 Analisis Alternatif Tindakan Pengembangan Agrosistem


Analisis alternatif adalah suatu usaha untuk melihat berbagai kemungkinan
pilihan hubungan tindakan hasil (rangkaian tujuan) dari analisis sasaran yang
mengarah pada suatu keadaan tertentu yang diinginkan. Analisis alternatif digunakan
untuk menilai masing-masing alternatif untuk mengembangkan suatu proyek. Anlisis
alternatif ini pada akhirnya mengarah akan mengarah pada salah satu rangkaian untuk
mencapai suatu tujuan .

6.1.1. Alternatif Tindakan


Analisis tindakan merupakan hasil yang diperoleh dari evaluasi setiap alternatif
yang tersedia terhadap kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.Pada saat evaluasi,
setiap alternatif yang tidak dapat memenuhi criteria yang ditetapkan segera gugur dari
analisa alternatif.Analisis alternatif berguna untuk melihat beberapa kemungkinan
pilihan alternatif hubungan tindakan (rangkaian sasaran) dianalisis sasaran yang
mengarah pada suatu keadaan tertentu. Setelah melalui evaluasi, maka diperlukan
suatu alternatif tindakan yang dapat dilakukan untuk mencapai kedua sasaran antara
agar sampai pada sasaran utama Alternatif tindakan diakukan agar sasaran utama
yang telah ditetapkan dapat tercapai sesua yang dinginkan. Agar sasaran utama dapat
tercapai, maka terlebih dahulu ditetapkan alternatif tindakan pada sasaran antara.
Alternatif tindakan yang dapat dilakukan untuk memenuhi sasaran antara agar sasaran
utama dapat tercapai adalah sebagai berikut :
Produksi Efektif

Usaha Berkembang

Wilayah pemasaran Ruang produksi yang


Bertambahnya karyawan
tidak terbatas luas

Buka cabang pada Melakukan penataan


Melakukan perekrutan
wilayah yang ulang alat-alat
besar-besaran
strategis produksi

Gambar 9. Struktur Pohon Tindakan Alternatif Usaha Roti Gembong Gembul

Keterangan :

: Sasaran Dampak

: Sasaran Utama

: Sasaran Antara

: Tindakan Alternatif

Berdasarkan Gambar 9, menunjukkan bahwa struktur pohon Tindakan alternatif


usaha Roti Gembong Gembul adalah sasaran dampak yaitu produksi efektif, sasaran
utama yaitu usaha berkembang, sasaran antara yaitu wilayah pemasaran tidak
terbatas, bertambahnya karyawan dan ruang produksi luas. Tindakan laternatif yaitu
membuka cabang pada lokasi yang strategis, melakukan perekrutan besar-besaran dan
melakukan penataan ulang alat-alat produksi.

6.1.2. Analisis Keputusan


Analisis keputusan adalah pola berfikir sistematis dalam pengambilan
keputusan yang bertujuan untuk mengidentifikasi apa yang harus dilakukan,
pengembangan kriteria khusus untuk mencapai tujuan, mengevaluasi alternatif
tindangan yang tersedia yang berhubungan dengan kriteria dan mengidentifikasi
kemungkinan resiko yang melekat pada suatu keputusan tersebut . Untuk mencapai
beberapa sasaran antara seperti yang telah diuaraikan sebelumnya diperlukan adanya
suatu keputusan tindakan yang akan dilakukan dari beberapa alternatif. Untuk itu,
dilakukan penetapan keputusan. Berdasarkan alternatif tindakan yang telah
diuaraikan, maka alternatif tindakan dianalisis dengan menggunakan langkah -
langkah keputusan untuk memperoleh alternatif keputusan yang terbaik. Adapun
penenetapan keputusan untuk alternatif tindakan tersebut sebagai berikut :

a. Untuk tindakan “Membuka cabang di lokasi yang strategis” maka alternatif


keputusan yang dilakukan yaitu : Bekerjasama dengan pemilik tempat dan
hanya melakukan penyewaan.
b. Untuk tindakan “Melakukan perekrutan besar-besaran” maka alternatif
keputusan yang dilakukan yaitu : mengatur ulang jadwal karyawan agar lebih
efisien.
c. Untuk tindakan “Melakukan penataan ulang alat-alat produksi” maka
alternatif keputusan yang dilakukan yaitu : menyingkirkan barang-barang
yang tidak terpakai agar ruang produksi menjadi lebih luas.

6.1.3. Tindakan Terpilih


Seringkali, jika suatu situasi menuntut kita untuk mengambil tindakan
keputusan, kita harus memutuskan untuk memilih satu dari dua atau lebih alternatif
tindakan yang dapat diambil. Pilihan akan sederahana jika setiap pilihan hanya
memiliki konsekuansi paling sesuai dengan keinginan kita. Dengan kata lain
pengambilan keputusan cenderung pada kemungkinankemungkinan yang memiliki
konsekuansi akan terjadi. Hasil keputusan dari beberapa alternatif tindakan, telah
terpilih satu keputusan-keputusan tindakan yang terbaik yaitu dengan nilai yang
teringgi dibandingkan dengan alternatif lainnya pada masing-masing persoalan
agrosistem kasus yang dikaji. Alternatif tindakan terpilih tersebut sebagai berikut :
a. Membuka cabang baru di lokasi strategis
b. Melakukan perekrutan besar-besaran
c. Penataan ulang alat-alat produksi

6.2. Matriks Perencanaan dan Pengembangan Agrosistem

Matriks pernecanaan agrosistem kasus adalah suatu usaha untuk pengembangan


rancamgan proyek tersebut dalam bentuk sebuah matriks. Matriks tersebut akan
menggambarkan bagai mana tindakan yang dilakukan untuk memenuhi sasaran utama
serta sasaran dan biaya yang diperlukan untuk mewujudkan tindakan tersebut.

Tabel 10. Matriks Perancangan dan Pengembangan Usaha Roti Gembong Gembul
Uraian Tujuan Sesuai Ukuran Tercapainya Sistem Informasi
Tingkatan Tujuan Pengendalian

Dampak: Meningkatnya produksi Laporan pemilik usaha


Usaha Berkembang dan pendapatan

Sasaran Utama: Jumlah produksi Laporan pemilik usaha


Pemasaran Meluas meningkat

Sasaran antara :
1. Bertambahnya
Efisiennya pekejaan Laporan pemilik usaha
Karyawan
karyawan
2. Ruang Produksi
yang luas
Memudahkan kegiatan Laporan pemilik usaha
produksi

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2023

Berdasarkan Tabel 10, menunjukkan data bahwa matriks perancangan dan


pengembangan pada usaha Roti Gembong Gembul yaitu bagian sasaran utama
pemasaran meluas yaitu dengan ukuran tercapainya apabila jumlah produksi
meningkat.

6.3. Rencana Tindakan

Rencana kerja adalah usaha untuk menyusun suatu kegiatan yang dapat
memberikan suatu ringkasan mngenai pelaksanaan rencana kegiatan, agar unit usaha
dapat mngembangkan usahanya. Di dalam rencana kerja ini akan menjelaskan
penanggung jawab rencana kegiatan, hasil dari kegiatan tersebut dan jadwal
pelaksanaan rencana kegiatanpengembangan usaha. Rencana kerja usaha ini
merupakan aplikasi dari tindakan yang telh di rumuskan mengenai pelaksanaan setiap
tindakan yang di rumuskan dalam format yang dapat memuat penanggung jawab
kegiatan, hasil kegiatan dan jadwal pelaksanaan dalam suatu usaha.
Pelaksanaan rencana kerja harus di daftar dalam suatu daftar kerja agar usaha
dapat berkembang dengan pesat.penjadwalan rencana kerja proyek berguna untuk
menghimpun kegiatan yang susun berdasarkan unit kerja yang telah di terapkan
sebelumnya agar lebih mudah pelaksnaannaya.
Dengan mengacu pada matriks yang telah ada berikut merupakan rencana tabel
tindakan usaha pengembangan
Tabel 11.Renacana Kerja Usaha Roti Gembong Gembul
Tindakan Penanggun Hasil Jadwal Bulan
g Jawab Kegiatan 1 2 3 4 5 6 8 9 1 1 1
0 1 2
Mencari Bagian Meningkatka
lokasi yang direktur n pemasaran
strategis
Memperlua Bagian Produksi
s ruangan produksi meningkat
produksi
Melakukan Bagian Meningkatka
perekrutan direktur n produksi
karyawan
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2023

Berdasarkan Tabel 11, menunjukkan rencana kerja yang akan dilaksanakan


Usaha Roti Gembong Gembul setiap bulannya.
BAB VII

REFLEKSI

7.1 Aspek Pengetahuan


Setelah kami menaganalisa dan mempelajari persoalan yang muncul pada
perusahaan Usaha Roti Gembong Gembul, kami menemukan beberapa pengalaman
yang dapat dijadikan pelajaran dalam mengelola suatu usaha. Beberapa pelajaran
penting dalam aspek pengetahuan yaitu:
1. Dalam menjalankan sebuah perusahaan itu harus pintar dalam berbagai sistem
manajemen yang ada seperti dalam pengadaan bahan baku sampai
pemasarannya.

2. Kami dapat melihat sumberdaya yang dimililiki yaitu seperti sumberdaya


finansial, sumberdaya lahan dan bangunan dan sumbrdaya peralatan.

3. Dalam pemasaran produk usaha Roti Gembong Gembul menggunakan 2


saluran yaitu dating langsung ke outlet dan pesan melalui gofood atau
grabfoood.

4. Dalam permasalahan yang ada yaitu kurang meluasnya sistem pemasaran


karena sistem pemasaran saat ini hanya darimulut ke mulut saja sehingga yang
datang memesan biasanya dari konsumen-konsumen tetap saja.

7.2 Aspek Keterampilan


Melalui Metode Analisis Perancangan dan Pengembangan Agrosistem
(APPAS) pada aspek keterampilan, dapat memudahkan praktikum untuk mengetahui
apa saja yang didapat selama menyelesaikan tugas praktikum di Usaha Roti Gembong
Gembul, misalnya mengetahui proses produksi, proses pengadaan bahan baku dan
proses pemasaran, sehingga kami mendapatkan ilmu yang bisa diterapkan suatu hari
nanti. Berapa pelajaran penting dalam aspek keterampilan yaitu:
1. Kami dapat mengetahui bagaimana proses pembuatan roti .

2. Setelah kami mempelajari semua proses yang ada diusaha Roti Gembong
Gembul ini mulai dari proses pembuatan, proses pengemasan sampai proses
pemasarannya sehingga kami memiliki keinginan untuk belajar membuat roti
dan mengembangkannya.

7.3 Aspek Sikap


Dalam kegiatan Praktikum yang telah kami lakukan, segala usaha kami lakukan
agar dapat diterima oleh pihak pemilik perusahaan.
Adapun beberapa pelajaran penting dalam aspek sikap/ etika yaitu:
1. Kami sebagai Mahasiswa selama Praktikum yaitu kami mengadakan
pendekatan dengan pemilik usaha dengan cara ikut serta dalam kegiatan apa
saja yang dilakukan, sehingga terjalin komunikasi dan kerjasama yang baik dan
memudahkan kami untuk mencari informasi yang dibutuhkan dengan
menyelesaikan tugas ini.

2. kami telah melakukan yang terbaik selama kami melakukan Praktikum, kami
melakukannya dengan sangat hati-hati sampai proses pelaksanaan selesai agar
tidak melakukan hal-hal yang dapat merusak nama baik kampus.
DAFTAR PUSTAKA

Amam, A., Fanani, Z., Hartono, B., & Nugroho, B. A. (2020, January). Identifikasi
sumber daya finansial, teknologi, fisik, ekonomi, lingkungan, dan sosial pada
usaha ternak ayam pedaging. In Prosiding Seminar Nasional Teknologi
Peternakan dan Veteriner (pp. 750-758).

Anang Firmansyah, Budi Mahardika, Pengantar Manajemen, (Yogyakarta, Budi


Utama: 2020),

Eri Susan, 2019. Manajemen Sumberdaya Manusia. Jurnal Pendidikan Agama Islam
Vol. 9 . No 2

Hakim, M. (2010). Potensi sumber daya lahan untuk tanaman tebu di Indonesia.
Agrikultura, 21(1).

Kholil Musyadad, Prinsip-Prinsip Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam


Perspektif Islam, (Jambi, IAIN Sulthan Thaha Saifuddin: 2014),

Kurniawan, H. (2017). Analisis Pengaruh Sumberdaya Tenaga Kerja, Alokasi Dana,


Material Dan Peralatan Konstruksi Terhadap Kinerja Pemeliharaan Jalan Di
Kabupaten Jepara (Doctoral Dissertation, Fakultas Teknik Unissula).

Ni Putu Decy Arwini, 2021. Roti, Pemilihan bahan dan Proses Pembuatan. Jurnal
Wastuwidya. Vol. 4. No 1

Pambudy 2001 https://saia.blogspot.com/20O1/11/manajemen-sdm-keuangan-dan-


peralatan.html

Rijal, S., Sinaga, I. N., Yulianadewi, I., Masyithah, S. M., Tannady, H., Setiawan, R., ...
& Rukmana, A. Y. (2023). Manajemen sumber daya manusia. Global Eksekutif
Teknologi.
Wibisono 2006. https://jurnal-sdm.2016/06/visi-dan-misi-perusahaan-definisi-
arti.html

Anda mungkin juga menyukai