LAPORAN PRAKTIKUM
I. Identitas
Mata Kuliah : Agroekosistem Berkelanjutan
Acara Praktikum : Menganalisis Interaksi yang terjadi pada Agroekosistem diwilayah
sekitar tempat tinggal
Tujuan : Untuk mengetahui interaksi komponen biotik dan abiotik pada
agroekosistem yang di identifikasi
Tempat : Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta, DIY
Hari, Tanggal : Senin, 27 September 2021
Nama Mahasiswa : Fitriyan Restu Illahi
Semester : 7 (tujuh)
Dosen Pengampu : Asih Farmia, SP, M.Agr.Sc
Asisten Dosen : Annisa Choiriyah , SP, M.Sc
PLP :-
2. Komponen Abiotik
Komponen abiotik dari agroekosistem terdiri dari:
1) Air, Lebih dari 50% penyusun tubuh organisme terdiri dari air. Oleh sebab itu, air
merupakan salah satu komponen abiotik yang sangat menentukan kelangsungan hidup
organisme.
2) Udara, Gas-gas yang ada di atmosfer,di samping sebagai selimut bumi, juga sebagai
sumber berbagai unsur tertentu, seperti: oksigen, karbondioksida, nitrogen, dan
hidrogen. Udara juga merupakan komponen utama tanah. Tanah yang cukup pori atau
cukup ronggaakan baik pertukaran udara atau aerasinya. Tanah yang baik, aerasinya
akan baik, dan baik pula proses mineralisasinya.
3) Suhu, Setiap makhluk hidup memerlukan suhu lingkungan tertentu. Suhu
diperlukan makhluk hidup untuk proses kimia dalam tubuhnya. Semua makhluk hidup
selalu menghindari suhu lingkungan yang terlalu tinggi, dan terlalu rendah. Makhluk
hidup selalu berusaha untuk mendapatkan suhu lingkungan yang optimum.
4) Tanah, merupakan komponen sumberdaya alam yang mencakup semua bagian
padat di atas permukaan bumi, termasuk semua yang ada di atas dan di dalamnya yang
terbentuk dari bahan induk dan dipengaruhi oleh kinerja iklim, jasad hidup, dan relief
setempat dalam waktu tertentu.
5) Cahaya, merupakan komponen abiotik yang berfungsi sebagai sumber energi
primer bagi ekosistem. Keberadaannya mampu mempengaruhi dan mengontrol
organisme yang ada pada suatu ekosistem.
6) Salinitas, berhubungan erat dengan pH tanah. Jika pH tanah semakin tinggi, maka
akan menghambat proses pertumbuhan tanaman. Hal ini karena ada beberapa
tanaman yang tidak cocok dengan pH yang tinggi.
B. Bahan
1. Foto Agroekosistem
2. Foto komponen biotik dan abiotik
2. Literatur (Jurnal, E-Book, Artikel)
Berdasarkan hasil identifikasi interaksi yang terjadi antar komponen biotik dan abiotik,
dapat diketahui bahwa agroekosistem sawah dapat dikatakan dalam keadaan seimbang.
Hal tersebut karena terjadi perisiwa makan dan dimakan yang masih sesuai sehingga tidak
ada rantai makanan yang putus. Keseimbangan ekosistem terjadi jika komponen dalam
agroekosistem dapat hidup sesuai rantai makanan yang sudah diatur Tuhan yang maha esa.
Keseimbangan agroekosistem akan terpelihara bila komposisi komponennya baik
komponen biotik maupun komponen abiotik dalam keadaan seimbang. Keseimbangan
juga tercapai dengan peristiwa makan dan dimakan.
VII. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan analisis interaksi komponen biotik dan abiotik
agroekosistem sawah di Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta, dapat disimpulkan bahwa
agroekosistem sawah tersebut memiliki komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik
terdiri dari padi, keong mas, belalang, dan rumput. Sementara komponen abiotik terdiri
dari tanah, matahari, air, oksigen, dan suhu. Proses interaksi yang terjadi berjalan sesuai
prinsip ekosistem yang sudah diatur oleh alam dan Tuhan yang maha esa. Tanaman
berinteraksi dengan komponen abiotik untuk kelangsungan hidupnya seperti fotosintesis.
Tanaman padi juga berinteraksi dengan komponen biotik namun semua interaksi tersebut
bersifat negatif karena merugikan padi sebagai tanaman utama dalam sebuah
agroekosistem sawah.
Pada agroekosistem sawah tersebut daoat dikatakan terjadi keseimbangan ekosistem.
Hal tersebut karena komponen biotik dan abiotik bergerak sesuai ketetapan alam dan
Tuhan yang maha esa serta adanya proses makan dan dimakan.
VIII. Daftar Pustaka
Adiwirman, ____Modul 1 Pertanian dan Lingkungannya. diakses pada 20 September 2021
pukul 14.22
Analisis Beberapa Tipe Agroekosistem Hubungan Faktor Iklim dengan Pertumbuhan
Tanaman diakses pada 21 September 2021 melalui https://bocah-
e.blogspot.com/2012/06/analisis-beberapa-tipe-agroekosistem_6348.html
Anonim. Agroekosistem. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Hortikultura. Balibang
Pertanian. diakses pada 20 September 2021 pukul 14.20 melalui
https://hortikultura.litbang.pertanian.go.id/Modul%20PTT/Bawang_Merah/A
groekosistem.pdf
Damayanti, Astrid. 2013. Analisis Zone Agroekologi Untuk Strategi Pengelolaan Das
Berkelanjutan. Jurnal Geografi ISSN 2085 – 8167 Vol 5 No. 1 – 2013.
Universitas Indonesia
Farmia, Asih dan Annisa Choiriyah. 2021. Petunjuk Praktikum Konsep Agroekosistem.
Polbangtan Yoma. Yogyakarta
Iskandar J, dan Budiawati Supangkat. 2016. Etnoekologi Dan Pengelolaan Agroekosistem
Oleh Penduduk Desa Karangwangi Kecamatan Cidaun, Cianjur Selatan Jawa
Barat. Jurnal Biodjati ISSN: 2541-4208 Vol. 1, No. 1. Universitas Padjadjaran
Tamalane, Asri. 2018. Materi Interaksi Makhluk Hidup Dengan Lingkungan. Universitas
Negeri Yogyakarta.
Tongasa, Hermansyah. 2015. Makalah Ekologi Pertanian Agroekosistem. Fakultas
Pertanian Universitas Halu Oleo. Diakses pada 20 September 2021 pukul
14.15 melalui
https://www.academia.edu/24032460/MAKALAH_EKOLOGI_PERTANIA
N_Agroekosistem_
Disahkan di Yogyakarta tanggal 1 Oktober 2021