Anda di halaman 1dari 8

Nilai:

PAPER PRAKTIKUM
LINGKUNGAN PERTANIAN DAN BIOSISTEM
(1. Pengambilan Sampel Tanah)

Oleh:
Kelompok / Shift : 2 / Shift E
Hari, Tanggal Praktikum : Selasa, 16 Maret 2020
Nama (NPM) : Farinissa Deliana Putri (240110190014)
Asisten Praktikum : 1. Alfi Khoiru Nisa
2. Dwi Rahayu Purbasari
3. Hestuning Halimbar
4. Jeremy Lion D. M
5. Muhamad Algi Ramadhan
6. Rafly Adri Septian
7. Yessi Carolina

LABORATORIUM SUMBER DAYA AIR


DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2020
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Tanah merupakan salah satu dari elemen yang terdapat di alam. Tanah
adalah material padatan hasil dari proses pelapukan batuan. Batuan yang keras
lama-kelamaan akan mengalami proses pelapukan (weathering). Pelapukan adalah
sebuah proses yang mengakibatkan ikatan-ikatan butiran pada batuan yang
awalnya kuat menjadi lemah, dan pada akhirnya akan terlepas. Butiran-butiran
yang terlepas itu kemudian menjadi tanah.
Tanah mempunyai karakteristiknya sendiri yang membuat elemen
tanah berbeda dengan elemen alam lainnya. Karakteristik tanah dapat kita ketahui
dengan melakukan sebuah pengambilan sampel tanah kemudian dilakukan
berbagai pengujian. Pengambilan sampel tanah dilakukan pada tanah terganggu (
disturbed) dan tanah yang tidak terganggu ( undisturbed ). Pengambilan sampel
tanah di dua keadaan ini dilakukan untuk mengetahui sifat fisik dan kimia dari
tanah terganggu ( disturbed ) dan tanah tidak terganggu ( undisturbed ), apabila
sudah diketahui sifat fisik dan kimianya akan mudah untuk menentukan
peruntukannya.
Sifat kimia tanah penting untuk dipelajari dan diketahui karena
dengan mempelajari sifat kimia tanah kita dapat mengetahui tanah mana yang
baik khususnya untuk pertanian, perkebunan dan dengan mengetahui kondisi
tanah yang rusak bisa dilakukan upaya perbaikan.
Sifat fisik tidak kalah penting, karena sangat mempengaruhi
pertumbuhan dan produksi tanaman. Kondisi fisik tanah menentukan penetrasi
akar di dalam tanah, retensi air, drainase, aerasi, dan nutrisi tanaman. Tekstur
tanah penting untuk kita ketahui karena komposisi ketiga fraksi butir-butir tanah
tersebut (fraksi padat, cair, dan gas) akan menentukan sifat-sifat fisika, dan kimia
tanah. Untuk mengetahui sifat fisik dan kimia tanah maka dilakukan pengambilan
sampel tanah untuk diidentifikasi.

1.2 Tujuan Penulisan


Tujuan dari praktikum pengambilan sampel tanah adalah untuk
mengetahui dan menganalisis sifat fisik dan kimia tanah.
II. TINJAUAN PUSTAKA

II.1 TANAH
Tanah merupakan hasil transformasi zat – zat mineral dan
organic di muka daratan bumi. Tanah terbentuk di bawah pengaruh factor
factor lingkungan yang bekerja dalam masa yang sangat panjang. Tanah
mempunyai organisasi dan morfologi. Tanah merupakan media bagi
tumbuhan tingkat tinggi dan panggkalan hidup bagi hewan dan manusia.
Komponen tanah terdiri dari mineral, organic, air dan udara. Tersusun
Antara yang satu dengan yang lainnya membentuk tubuh tanah. Bermacam
– macam tanah yang terbentuk merupakan refleksi kondisi lingkungan
yang berbeda (Rachman, 2005).
Pada padatan tanah,proporsi volumetric ideal komponen mineral
sekitar 45% dan komponen organic 5%. Walaupun volume komponen
organic dalam tanah sekitar 5% (presentase berdasar berat sekitar 2%),
akan tetapi pengaruhnya terhadap sifat – sifat tanah sangat besar. Jika
proporsi komponen padatan lebih dari 50%, maka kompaksi tanah terjadi
sehingga mengganggu pertumbuhan akar. Ruang pori yang porsi
volumetrinya sekitar 25% udara dan 25% air. Air dan udara dapat
bersirkulasi, akar tanaman bisa tumbuh dan jasad renik tanah dapat hidup
dengan baik. Jika proporsi airnya terlalu banyak, tanah menjadi tergenang,
dan sebaliknya jika air kurang, tanah akan kekeringan (Rachman, 2005)

II.2 PROSES PEMBENTUKAN TANAH


Secara umum proses pembentukan tanah terdiri dari empat proses
umum,yaitu penambahan, pengurangan, perpindahan,dan transformasii
bahan – bahan tanah (Simonson, 1959)
1. Penambahan bahan
Bahan organic tanah hasil proses dekomposisi akan berikatan dengan
bahan minetal tanah. Kegiatan organisme tanah akan membawa bahan
organic dari permukaan ke bagian dalam tanah. Melalui proses ini
maka akan terbentuk horizon permukaan yang berwana lebih gelap dan
memiliki struktur yang lebih baik daripada bagian bawahnya
2. Pengurangan bahan
Pengurangan bahan – bahan berupa ion – ion atau bahan halus tanah
keluar dari profil tanah. Anion, kecuali fosfat akan tercuci oleh
perkolasi dan keluar dari profil tanah.
3. Perpindahan bahan
Bahan yang pindah berupa ion – ion atau bahan padatan yang
berpindah karena adanya air sebagai alat transportasi. Berpindah secara
vertical dan horizontal.
4. Transformasi bahan
Transformasi bahan terjadi karena proses oksidasi reduksi, reaksi
kimia, fisika, destruksi dan rekristalisasi atau penambahan atau
pengurangan mineral.

II.3 FAKTOR PEMBENTUKAN TANAH


1. Bahan induk
Bahan induk factor pembentuk tanah yang akan menentukan sifat – sifat
tanah.bahan induk kaya kuarsa akan menghasilkan tanah mineral
berteksteur kasar( berpasir ).
2. Iklim
Iklim berpengaruh terhadap sebaran jenis tanah. Semakin tinggi curah
hujan maka proses pelapukan, terutama proses kimiawi akan brjalan
semakin cepat. Semakin tinggi curah hujan, semakin tinggi pemindahan
reaksi.
3. Topografi
Topografi akan memengaruhi efek curah hujan terhadap pelapukan.
4. Organisme
Organisme seperti cacing tanah yang membantu proses genesis tanah.
5. Waktu
bahan induk merupakan waktu nol pembentukan tanah.semakin lama.
Proses – proses pembentukan tanah akan berjalan seiring dengan waktu.

II.4 SIFAT FISIK TANAH


 Warna tanah
Warna tanah menjadi indicator kualitatif dalam menetukan kesuburan
tanah.
1. Tanah warna hitam : kadar bahan organic tinggi.
2. Tanah warna merah : Banyak mengandung oksida – oksida, Fe,
atau mineral hemafit
3. Tanah warna kuning : mengandung mineral gheothite, besi oksida
terhidrasi dengan mineral limonit
4. Tanah warna terang atau pucat : drainasenya jelek
5. Tanah warna abu – abu : tanah yang sepanjang tahunnya tergenang
air. Biasanya di daerah cekungan atau disawah.

 Tekstur tanah
1. Tanah Tekstur Halus atau Kasar Beliat, yang artinya tanah tersebut
memiliki minimal 37,5 persen kandungan liat di dalamnya, baik liat
berdebu dan/atau liat berpasir.
2. Tanah Tekstur Sedang atau Tanah Berlembung sendiri tersusun atas
beberapa hal, yaitu:
3. Tanah Bertekstur Kasar atau Tanah Berpasir, yang artinya tanah
tersebut memiliki minimal 70 persen unsur pasir, dan/atau bertekstur
pasir, dan/atau memiliki tekstur pasir berlempung.

 Struktur tanah

Mempengaruhi kondisi fisik tanah perkembangan akar tanaman,


peredaran udara, aerasi tanah, dan suhu tanah,

II.5 SIFAT KIMIA TANAH

Bahan Organik

Terdiri dari sisa -sisa tanaman serta hewan yang ada di dalam tanah, pupuk
hijau, pupuk kandang, kompos, kotoran dan lendir cacing, serangga, serta
binatang -binatang besar lain. Kandungan bahan organik tanah bisa
dikenali dari warna tanahnya.

Tanah yang di dalamnya mengandung bahan organik tinggi relatif akan


memiliki efek warna tanah cokelat hingga hitam,

Unsur Hara

Unsur hara yang disediakan oleh tanah ini dimanfaatkan oleh tanaman
sebagai bahan makanan atau nutrisi. Sebab, tanaman juga membutuhkan
unsur hara (esensial), di samping kebutuhan akan oksigen dan
karbondioksida.

pH Tanah

pH tanah merupakan sifat kimia tanah menunjukkan derajat keasaman dari


tanah.

pH tanah normal : 6,6 hingga 7,5

pH tanah asam : < 4,0,

II.6 SIFAT BIOLOGI TANAH

1. Total Mikroorganisme Tanah

2. Jumlah Fungi atau Jamur Tanah

3. Jumlah Bakteri Pelarut Fosfat (P)

4. Total Respirasi Tanah

II.7 TANAH UNDISTURBED


Merupakan tanah yang kondisinya masih belum terganggu oleh factor luar
atau struktur masih sama seperti kondisi lapangan. Terletak dibawah tanah
terganggu biasanya pada kedalaman > 30 – 50 cm.

Pengambilan sampel tanah Undisturbed untuk


1. Penentuan bobot isi tanah
2. Enentuan ruang pori total tanah
3. Penentuan permeabilitas
4. Penentuan pH
5. Penentuan distribusi pori
6. Penentuan kadar air tanah

II.8 TANAH DISTURBED


Merupakan tanah yang kondisinya sudah teganggu oleh factor luar atau
struktur cukup rusak. Terletak pada bagian tanah topsoil atau tanah yang
paling atas.
Pengambilan sampel tanah disturbed untuk
1. Analisi kandungan air
2. Analisis tekstur tanah
3. Analisi pekolasi
4. Analisis batas cair
5. Analisis batas plastis
6. Analisi batas kerut.
DAFTAR PUSTAKA

Rose, Susanna Van. 2000. Jendela Iptek Seri Bumi. Jakarta : Balai Pustaka.

Setiani, Fenti Rahay dkk. TT. Geografi : Untuk SMA/MA. Klaten : Intan


Pariwara.

Sutanto, Rachman. Dasar-Dasar Ilmu Tanah, Konsep dan Kenyataan. Kanisius,


2005.

Anda mungkin juga menyukai