Oleh:
Asisten : 1.
2.
3.
FAKULTAS PERTANIAN
YOGYAKARTA
2016
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada praktikum Dasar-Dasar Ekologi Acara 5 yang berjudul “Pengenalan Ekosistem” ada
beberapa ekosistem yang diamati oleh masing-masing kelompok yaitu ekosistem pesisir,
ekosistem hutan, ekosistem sungai, ekosistem sawah mina padi, dan ekosistem sawah surjan.
Ekosistem adalah suatu proses yang terbentuk karena adanya hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya, jadi kita tahu bahwa ada komponen biotik (hidup) dan
juga komponen abiotik(tidak hidup) yang terlibat dalam suatu ekosistem ini, kedua komponen ini
tentunya saling mempengaruhi. Interaksi antara makhluk hidup dan tidak hidup ini akan
membentuk suatu kesatuan dan keteraturan. Setiap komponen yang terlibat memiliki fungsinya
masing-masing, dan selama tidak ada fungsi yang terngganggu maka keseimbangan dari
ekosistem ini akan terus terjaga.
Namun, karena semakin banyak manusia yang usil, maka semakin banyak masalah yang
ditimbulkannya yang mempengaruhi lingkungan termasuk mempengaruhi ekosistem.
Lingkungan merupakan suatu kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk
hidup, serta perilaku yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia
serta makhluk hidup lainnya. Permasalahan lingkungan ini selalu muncul karena perkembangan
manusia (penduduk) dan pemanfaatan lingkungan yang kurang bijaksana.
Dalam praktikum acara 5 ini, kelompok kami mendapatkan bagian ekosistem tegalan.
Pengamatan dilakukan pada hari Kamis tanggal 04 Mei 2016 di Jalan Kaliurang KM 9,3 ,
Sleman, DIY. Lokasi tersebut dipilih karena tegalan tersebut cukup dekat dengan kampus.
TUJUAN
1. Mengetahui pentingnya menjaga lingkungan agar ekosistem dan rantai makanan tidak rusak
atau terganggu.
2. Mempelajari bentuk ekosistem tegalan
3. Mengetahui struktur dan komponen pembentuk ekosistem tegalan
II. ISI
1. PENGERTIAN EKOSISTEM
Ilmu yang mempelajari mengenai ekosistem adalah ekologi, yang di kemukakan oleh
seorang pakar biology jerman , yaitu Ernst Haekel 1866. Ekologi berasal dari bahasa yunani,
yaitu okios = rumah dan logos = ilmu.
Jadi ekosistem adalah hubungan antara kumpulan beberapa populasi disuatu tempat
yang mengadakan interaksi, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
lingkungan biotik mapun abiotik, dan hubungannya adalah timbal balik.
Sedangkan menurut YT. Prasetyo (2006), tegalan adalah suatu daerah dengan lahan
kering yang bergantung pada turunnya air hujan atau lahan yang tidak memperoleh
pengairan tekhnis ataupun setengah teknis. Jadi dapat dikatakan bahwa ekosistem tegalan
adalah hubungan antara kumpulan beberapa populasi baik itu tumbuh-tumbuhan maupun
binatang yang hidup dalam suatu kawasan atau wilayah serta membentik suatu kesatuan
ekosistem yang mengadakan interaksi baik langsung maupun tidak langsung dengan
lingkungannya dan antara yang satu dan yang lainnya tidak dapat dipisahkan.
a. Komponen Biotik
Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk hidup yang
meliputi tumbuhan, hewan, dan manusia. Komponen biotik yang menyusun ekosistem
mencakup seluruh makhluk hidup, baik yang sejenis ataupun berbeda jenis, yang hidup di
tempat tertentu,. Berdasarkan peranannya komponen biotik dalam ekosistem dibedakan
menjadi tiga, yaitu :
1. Produsen
Produsen adalah makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri dengan
bantuan sinar matahari melalui proses fotosintesis.
2. Konsumen
Konsumen adalah makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri dan
menggunakan makanan yang dihasilkan oleh produsen baik secara langsung maupun
tidak langsung.
Konsumen puncak adalah konsumen terakhir atau hewan yang menduduki urutan
teratas dalam peristiwa makan dimakan.
3. Pengurai
Pengurai disebut juga redusen adalah jasad renik yang dapat menguraikan makhluk
lain menjadi zat hara.
b. Komponen Abiotik
Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk tak hidup atau
benda mati. Komponen abiotik yang kami temukan pada pengamatan di tegalan
diantaranya terdiri dari:
Tanah
Sifat-sifat fisik tanah yang berperan dalam ekosistem meliputi tekstur, kematangan,
dan kemampuan menahan air.
Air
Udara
Udara merupakan lingkungan abiotik yang berupa gas yang berbentuk atmosfer yang
melingkupi makhluk hidup. Oksigen, karbondioksida, dan nitrogen merupakan gas
yang paling penting bagi kehidupan makhluk hidup.
Cahaya matahari
Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan dibumi ini. Salah
satunya sebagai faktor utama yang diperlukan dalam proses fotosintesis.
Setiap makhluk hidup memerlukan suhu yang optimal untuk kegiatan metabolisme
dan perkembangbiakannya.
Adanya hubungan timbal balik dalam ekosistem menyebabkan sistem akan guncang
apabila terjadi kerusakan pada salah satu komponennya sekalipun. Interaksi dalam
ekosistem bisa terjadi antarkomponen biotik dan juga antara komponen biotik dan
abiotik.
Komensalisme
Alelopati
Predasi
Kompetisi
Adanya persaingan untuk mendapatkan sumber yang terbatas menyebabkan
terjadinya hubungan atau interaksi dalam bentuk kompetisi. Kompetisi yang
terjadi antaraindividu dari spesies yang sama disebut kompetisi intraspesifik.
Kompetisi yang terjadi antarindividu dari dua spesies yang berbeda disebut
kompetisi interspesifik.
Parasitisme
Kehidupan organisme yang berada di suatu wilayah tertentu tidak lepas dari
pengaruh komponen-komponen abiotik yang menyusun ekosistem. Kemampuan hidup
organisme pada kondisi lingkungan tertentu disebut rentang toleransi. Setiap spesies
dalam ekosistem mempunyai batas toleransi.
Ada kalanya suatu populasi dalam ekosistem sangat dipengaruhi oleh satu jenis
komponen abiotik atau faktor pembatas. Contoh : kandungan fosfor pada tanah bagi
pertumbuhan jagung. Jika tanah terlalu banyak mengandung fosfor, maka pertumbuhan
tanaman jagung akan terhambat. Begitu pula interaksi antar komponen yang lainnya.
3. DAUR MATERI
Daur materi atau daur biogeokimia adalah perpindahan materi kimia dari lingkungan
kedalam tubuh organisme dan di kembalikan lagi ke alam, yang dalam prosesnya melibatkan
komponen dalam ekosistem. Daur materi atau mineral yang terdapat di dalam ekosistem
dapat dibagi dalam dua golongan besar yaitu : daur materi senyawa dan daur materi unsur.
Berikut ini akan di jelaskan mengenai daur air, karbon, nitrogen, oksigen, fosfor, dan sulfur.
a. Siklus air
Semua organisme hidup memerlukan air untuk beraktivitas. Ketersediaan air di
lingkungan sangat mutlak bagi organisme hidup. Hewan mengambil air, langsung dari air
permukaan, tumbuhan dan hewan yang dimakan,sedangkan tumbuhan mengambil air dari air
tanah dengan menggunakan akarnya. Air keluar dari hewan dan manusia berupa urin dan
keringat, sedangkan pada tumbuhan melalui proses transpirasi.Air di alam juga mengalami
evaporasi atau penguapan, lalu terkondensasi menjadi awan dan akhirnya titik-titik air turun
dalam bentuk hujan.
c. Siklus fosfor
Fosfor merupakan unsur kimia yang jarang terdapat di alam dan merupakan faktor
pembatas produktivitas ekosistem, serta merupakan unsur yang penting untuk pembentukan
asam nukleat,protein, ATP dan senyawa organik vital lainnya. Fosfor tidak mengalami daur zat
yang berupa gas, sehingga daurnya tidak melalui udara. Fosfor yang berada dalam batuan dan
tanah terserap oleh tanaman, lalu tanaman dimakan oleh hewan-hewan darat dan manusia, dan
pada akhirnya hewan yang mati akan terdekomposisi dan fosfor kembali ke dalam tanah.
d. Siklus Nitrogen
Unsur nitrogen berfungsi untuk pembentukan protein dan berbagai molekul organik
esensial lainnya. Unsur nitrogen sebagian besar terdapat di atmosfer dalam bentuk gas nitrogen
(N2) atmosfer. Gas nitrogen di atmosfer masuk ke dalam tanah melalui fiksasi nitrogen oleh
bakteri alga biru dan jamur. Nitrogen yang masuk ke tanah melalui fiksasi diubah
menjadiamonia (NH3) oleh bakteri amonia. Proses penguraian nitrogen menjadi amonia disebut
amonifikasi. Nitrogen yang masuk ke tanah bersama kilat dan air hujan berupa ion nitrat
(NO3−), sedangkan nitrogen yang ada di dalam tubuh tumbuhan dan akan hewan melalui proses
mineralisasi oleh bakteri pengurai menjadi amonia. Amonia yang dihasilkan melalui proses
amonifikasi dan mineralisasi oleh bakteri nitrit (nitrosomonas dan nitrosococcus) dirombak
menjadi ion nitrit(NO2−), selanjutnya ion nitrit dirombak bakteri nitrat (nitrobacter) menjadi ion
nitrat (NO3-). Perombakan amonia menjadi ion nitrit, ion nitrit menjadi ion nitrat disebut
nitrifikasi. Tumbuhan umumnya menyerap nitrogen dalam bentuk ion nitrat, sedangkan hewan
mengambil nitrogen dalam bentuk senyawa organik(protein) yang terkandung pada tumbuhan
dan hewan yang dimakan. Nitrogen yang dihasilkan akan kembali ke atmosfer. Proses
penguraian ion nitrat menjadi nitrogen disebut denitrifikasi.
e. Siklus karbon
Unsur karbon di atmosferdalam bentuk gas karbon dioksida (CO2), sedangkan unsur
oksigen dalam bentukgas oksigen (O2). Karbondioksida masuk ke dalam komponen biotik
melalui organisme fotoautotrof (tumbuhan hijau) dan kemoautotrof (bakteri kemoautotrof)
dalam proses fotosintesis dan kemosintesis. Karbon kemudian tersimpan sebagai zat organik
dan berpindah melalui rantai makanan, respirasi dan ekskresi ke lingkungan.Sedangkan,
oksigen (O2) masuk ke komponen biotik melalui proses respirasi untuk membakar bahan
makanan, lalu dihasilkan karbon dioksida (CO2).
Rantai makanan adalah perjalanan makan dan dimakan dengan urutan tertentu antar
makhluk hidup. Urutan peristiwa makan dan dimakan dapat berjalan seimbang dan lancar
bila seluruh komponen tersebut ada. Bila salah satu komponen tidak ada, maka terjadi
ketimpangan dalam urutan makan dan dimakan tersebut. Agar rantai makanan dapat terus
berjalan, maka jumlah produsen harus lebih banyak daripada jumlah konsumen kesatu,
konsumen kesatu lebih banyak daripada konsumen kedua, dan begitulah seterusnya.
Selain itu, komponen yang berperan besar dalam rantai makanan, yaitu pengurai.
Pengurai adalah makhluk hidup yang menguraikan kembali zat-zat yang semula terdapat
dalam tubuh hewan dan tumbuhan yang telah mati. Hasil kerja pengurai dapat membantu
proses penyuburan tanah. Contoh pengurai adalah bakteri dan jamur.
Pada rantai makanann tersebut terjadi proses makan dan dimakan dan dimakan dakam
urutan tertentu yaitu rumput dimakan belalang, belalang dimakan katak, katak dimakan ular,
dan jika ular nanti mati akan diuraikan oleh jamur yang berperan sebagai decomposer
menjadi zat hara yang akan dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang.
Tiap tingkat dari rantai makanan dalam suatu ekosistem disebut tingkat trofik. Pada
tingkat trofik pertama adalah organisme yang mampu menghasilkan zat makanan sendiri
yaitu tumbuhan hijau atau organisme autotroph dengan kata lain sering disebut sebagai
produsen. Organisme yang menduduki tingkat tropika kedua disebut konsumen primer
(konsumen I). Konsumen I biasanya diduduki oleh hewan herbivore. Organisme yang
menduduki tingkat trofik ketiga disebut konsumen sekunder (konsumen II), diduduki oleh
hewan pemakan daging (carnivore) dan seterusnya. Organisme yang menduduki tingkat
tropic tertinggi disebut konsumen puncak.
Menurut Kurniawan dkk (2008), jaring-jaring makanan adalah bentukan dari banyak
rantai makanan adalah bentukan dari banyak rantai makanan yang saling berhubungan
dalam suatu ekosistem. Ekosistem yang terdiri atas banyak rantai makanan akan membentuk
jaring-jaring makanan.
Dari pengamatan yang telah dilakukan oleh kelompok kami pada wilayah tegalan,
kami mendapatkan beberapa rantai makanan yang terbentuk diantaranya:
Tumbuh-
tumbuhan Tumbuh-
tumbuhan
Penjelasan:
Pada sebuah ekosistem terdapat banyak komponen. Komponen-komponen ekosistem, antara
lain, produsen, konsumen, pengurai, dan komponen abiotik.
a.Produsen.
Semua tumbuhan hijau adalah produsen dalam sebuah ekosistem. Produsen artinya
penghasil, yaitu menghasilkan bahan-bahan organik bagi makhluk hidup lainnya. Contoh
produsen adalah padi, ubi, sagu, dan tomat.
b.Konsumen.
Konsumen adalah pemakai bahan organik yang dihasilkan oleh produsen. Berikut ini
beberapa tingkatan konsumen menurut apa yang dimakan.
1. Konsumen Tingkat I. Konsumen tingkat I adalah makhluk hidup yang memperoleh energi
langsung dari produsen.
2. Konsumen Tingkat II. Konsumen tingkat II adalah makhluk hidup yang memperoleh
makanan dari konsumen tingkat I.
3. Konsumen Tingkat III. Konsumen tingkat III adalah makhluk hidup yang memperoleh
makanan dari konsumen tingkat II.
c.Pengurai.
Pengurai adalah makhluk hidup yang menguraikan kembali zat-zat yang semula terdapat
dalam tubuh hewan dan tumbuhan yang telah mati. Pengurai membantu proses penyuburan
tanah. Misalnya, bakteri dan jamur.
Komponen Abiotik.
Komponen abiotik adalah tempat tumbuhan hijau (produsen) tumbuh. Kesuburan
lingkungan abiotik ditentukan oleh kerja pengurai.
a. Padi
Padi merupakan sumber energi utama dalam ekosistem sawah, sehingga berperan
sebagai produsen. Habitat dari padi adalah rawa (ladang berair). Relungnya adalah di
tanah yang berair atau lumpur.
b. Belalang
Belalang menduduki posisi konsumen tingkat satu pada ekosistem sawah karena
belalang memakan tanaman padi. Habitatnya adalah di sawah dan relungnya adalah di
tanaman padi dan rumput. Selain sebagai konsumen tingkat satu belalang juga menjadi
sumber energi bagi predatornya, misalnya katak. Olehkarena itu belalang juga membantu
dalam menjaga keseimbangan antarorganisme yang ada di sawah sehingga tidak terjadi
ledakan populasi.
c. Katak
Katak berperan sebagai konsumen sekunder atau konsumen tingkat kedua. Habitatnya
adalah di tempat yang lembab. Biasanya ada di atas tanah, rerumputan atau celah di
pematang sawah atau tebing saluran air.
d. Ular
Ular merupakan konsumen tingkat 3 di sawah. Habitat dari ular adalah sawah sedangkan
relungnya adalah di dalam tanah. Bila masih banyak ular di sawah dan ladang, kita tidak
usah berburu tikus karena mereka akan bisa membunuh sekitar 10.000 ekor tikus
setahun. Peran ular ini sangat membantu, karena dapat menekan jumlah populasi tikus
yang menyerang padi.
e. Dekomposer
f. Tanah
Meskipun tanah merupakan komponen abiotik, namun peranannya sangat penting bagi
ekosistem sawah karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan
hara dan air sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah yang berongga-rongga juga
menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernapas dan tumbuh. Tanah juga menjadi
habitat hidup berbagai mikroorganisme.
g. Air
Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan. Dalam ekosistem
sawah, air berperan dalam memberikan nutrisi terlarut dalam bentuk cairan yang diserap
oleh makhluk hidup. Semua komponen biotik yang ada di sawah tidak akan dapat hidup
tanpa mengkonsumsi air, karena sebagian besar penyusun tubuh makhluk hidup adalah
air. Oleh karenanya air memiliki fungsi yang sangat penting.
h. Cahaya Matahari
Cahaya matahari adalah sumber utama kehidupan. Tanpa adanya cahaya matahari
tanaman tidak dapat melakukan fotosintesis, sehingga rantai makanan akan terputus
karena konsumen tidak bisa mendapatkan sumber makanan utama.
5. ARUS ENERGI
Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi makhluk hidup yang berada di
seluruh muka bumi. Pada setiap tingkat trofik, energi yang dilepaskan ke lingkungan dalam
bentuk panas dapat mencapai 90%. Jadi, hanya 10% dari energi itu yang digunakan untuk
kegiatan hidupnya. Karena itu, semakin jauh energi itu dari sumbernya akan semakin kecil
alirannya. Energi yang dialirkan dari satu trofik ke trofik lainya hannya sebesar 10%. Cahaya
matahari pertama ditangkap oleh organisme autotrof yang mampu menghasilkan makanan
sendiri, yaitu tumbuhan-tumbuhan hijau berklorofil. Energi yang ditangkap digunakan untuk
melakukan proses fotosintesis dengan memanfaatkan nutrien yang ada di lingkungannya.
(Sunarto dkk., 2004). Produktivitas primer dapat didefinisikan sebagai laju penyimpanan
energi radiasi matahari melalui aktivitas fotosintesis yang dilakukan produser primer yang
mampu memanfaatkan zat-zat anorganik dan merubahnya menjadi bahan organik
(Odum,1971 cit. Sunarto dkk.,2004). Lalu proses berikutnya adalah tumbuhan hijau dimakan
oleh konsumen tingkat pertama yang biasanya merupakan hewan herbivora.Hewan herbivora
hanya mendapatkan 10% energi dari tumbuhan hijau yang ia makan. Hingga ke tofik
berikutnya, yaitu konsumen sekunder (hewan karnivora kecil), konsumen tersier (hewan
karnivora besar) hingga dekomposer, masing-masing hanya mendapatkan 10% energi dari
makhluk hidup yang ia makan. Semakin tinggi atau besar trofik, semakin sedikit energi yang
didapatkan.
6. MASALAH PERTANIAN
1. Intensifikasi Pertanian
7. MASALAH EKOLOGI
Manusia memiliki pengaruh yang sangat kuat di bumi ini dibandingkan makhluk
organisme yang lain. Selain perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, populasi
manusia juga sangat berpengaruh terhadap keseimbangan lingkungan. Sikap manusia yang
cenderung merusak lingkungan, seperti membakar hutan, memberantas hama dengan bahan
kimia, mengubah berbagai ekosistem alami menjadi ekosistem buatan, memberikan dampak
negatife terhadap lingkungan.
Berikut ini akan dijelaskan berbagai dampak negatife terhadap ekosistem akibat
ekploitasi berlebihan oleh manusia :
Degradasi atau alih fungsi habitat menyebabkan munculnya masalah lain seperti
kematian organisme karena kehilangan sumber makanan dan tempat tinggal dan
menurunnya keanekaragaman spesies pada habitat tersebut.
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Kurniawan, Arif, dkk. 2008. Biology Insight “Mengkaji Kehidupan, Memupuk Keimanan”. Jawa
tengah: Hamudha Prima Media Publishing.
YT.Prasetyo, 2006. Bertanam Padi Gogo Tanpa Oleh Tanah. Jakarta: Penebar Swadaya