Anda di halaman 1dari 20

KELOMPOK 2

MEKANISME KETAHANAN TANAMAN


TERHADAP PATOGEN
NAMA ANGGOTA:
Ni Luh Utami 1906541036
Dedy Putra Barus 1906541037
Firos Henriahna Berahmana 1906541042
Desak Putu Frienda Ismayathi Putri 1906541044
Sri Robintang Damanik 1906541050
Isabela Tiurmauli 1906541057
Septia Ningsih Silitonga 1906541058

KELOMPOK 2
KE TAH AN AN
TAN AM AN
Ketahanan atau resistensi tanaman merupakan
pengertian yang bersifat relatif. Tanaman yang tahan
adalah tanaman yang menderita kerusakan yang lebih
sedikit bila dibandingkan dengan tanaman lain dalam
keadaan tingkat populasi hama yang sama dan keadaan
lingkungan yang sama.
MEKANISME KETAHANAN TANAMAN
TERHADAP PATOGEN

Mekanisme ketahanan aktif Mekanisme ketahanan fisiologis



Mekanisme ketahanan pasif Mekanisme ketahanan genetik


MEKANISME KETAHANAN
AKTIF
Merupakan mekanisme ketahanan tanaman yang muncul saat inang
diserang oleh pathogen (Adikadarsih dan Ruly, 2015). Atau bisa diartikan
juga sebagai hasil sifat-sifat fisika dan kimia tumbuhan yang membatasi
perkembangan pathogen. Ketahanan aktif memiliki beberapa struktur
ketahanan lagi, yaitu:

1. Ketahanan histologi
Merupakan system kekebalan dari tanaman yang dilakukan oleh salah satu
bagian tanaman berupa jaringan dari tanaman itu sendiri.
CONTOH KETAHANAN
HISTOLOGI
- Pembentukan lapisan gabus

Lapisan gabus menghambat serangan pathogen dari awal


luka dan juga menghambat penyebaran zat beracun yang
mungkin disekresikan pathogen, selain itu lapisan gabus juga
menghentikan hara dan air dari bagian sehat ke bagian
terinfeksi.
CONTOH KETAHANAN
HISTOLOGI
- Pembentukan lapisan absisi
Lapisan absisi akan terbentuk pada daun muda yang aktif setelah terinfeksi
oleh pathogen. Lapisan absisi terdiri dari celah antara dua lapisan sirkuler sel
daun yang mengelilingi lokus infeksi.
CONTOH KETAHANAN
HISTOLOGI
- Pembentukan tilosa
Terbentuk di dalam pembuluh kayu pada tumbuhan dalam keadaan stress dan selama
penyerangan oleh jenis pathogen vascular. Tilosa merupakan protoplasma yang tumbuh melebihi
normal dari sel-sel parenkim yang menonjol dari pembuluh kayu melalui lubang-lubang.

- Pengendapan getah

Berbagai jenis getah dapat dihasilkan oleh tumbuhan disekitar luka oleh infeksi pathogen.
2. Ketahanan Seluler

Ketahanan ini melibatkan perubahan morfologi di dalam dinding sel atau perubahan yang berasan
dari dinding sel yang diserang oleh pathogen. Ada 3 jenis utama struktur pertahanan seluler yaitu :

- Terjadi pembengkakan pada lapisan terluar dinding sel yang disertai dengan zat berserat yang
dapat mencegah bakteri memperbanyak diri.
- Dinding sel yang menebal sebagai respon terhadap beberapa jenis pathogen.
- Kalosan palpila yang terdeposit pada sisi bagian dalam dinding sel sebagai respon terhadap
serangan pathogen.
3. Ketahanan Hipersensitif

merupakan sistem kekebalan dari tanaman yang dilakukan oleh salah satu bagian tanaman berupa inti dari
sel tanaman. Salah satu contoh dari ketahanan ini adalah reaksi nekrotik, yaitu pada proses infeksi
patogen, patogen mempenetrasi dinding sel, setelah patogen berkontak dengan protoplasma sel inti
bergerak kearah serangan patogen dan segera terdisintegrasi/pecah dan berbentuk bulat berwarna coklat
di dalam sitoplasma.
4. Ketahanan escape

Ketahanan dengan cara penghindaran dan melalui waktu. Contohnya adalah tanaman
repellent, selain itu tanaman raye yang membuka lebih lama akan lebih rentan terkena
bakteri dibandingkan dengan tanaman durian yang lebih cepat menutup.
MEKANISME KETAHANAN
PASIF

Mekanisme ketahanan pasif merupakan mekanisme yang sudah ada pada tumbuhan sebelum pathogen
menyerang dan berfungsi untuk mencegah pathogen agar tidak masuk dan berkembang lebih jauh. Mekanisme ini
biasanya Mekanisme ketahanan pasif ini juga sering disebut sebagai mekanisme ketahanan structural (fisik) dan
kimia.
PERTAHANAN
STRUKTURAL/FISIK
a. Lapisan lilin dan kutikula
Lapisan lilin merupakan campuran senyawa alifatik rantai pannjang yang dapat mencegah
retensi air pada permukaan tanaman yang penting untuk perkecambahan spora patoghen.
b. Lapisan Epidermis
Epidermis merupakan sistem jaringan pelindung terluar dari tanaman yang berfungsi sebagai penghalang
structural untuk mencegah banyaknya serangan pathogen dan serangga mencapai sel-sel dibawahnya.
c. Struktur dinding sel
Lapisan dinding sel tersusun atas polimer selulosa, hemiselulosa, zat mineral lignin, perktin, dan lainnya.
d. Stomata
Stomata merupakan lubang alami yang berperan sebagai alat untuk penguapan dan pertukaran CO2 dalam
proses fisiologi yang berhubungan denga produksi.
PERTAHANAN KIMIAWI
Mekanisme pertahanan kimiawi pada tanaman lebih berperan dalam menghambat serangan pathogen daripada
pertahanan structural. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya perkembangan suatu pathogen pada sel tumbuhan
yang tidak mempunyai struktur penghambat.

a. Fenolik
Senyawa fenolik pada tanaman berperan dalam meningkatkan ketahanan tanaman dan menekan perkembangan
patogen (Vagiri et al., 2017; Fitria et al., 2020)
b. Volatil
Senyawa volatil biasanya ditemukan pada kulit bawang merah.
c. Asam klorogenat
Asam klorogenat merupakan senyawa fenol yang beracun bagi banyak mikroorganisme.
d. Saponin
Senyawa saponin merupakan senyawa yang dihasilkan dalam metabolit sekunder dalam tumbuhan
MEKANISME KETAHANAN
FISIOLOGIS
Mekanisme ketahanan fisiologis mendapatkan bahwa suatu genotipe mempunyai hasil yang lebih baik
dari genotipe lain karena mampu menjaga tekanan, laju transpirasi dan pertukaran CO2 bersih.
Ketahanan ini dipengaruhi oleh genotip tanaman, sehingga akan mempunyai respon yang berbeda antar
tanaman.
1. Toleran
Toleran merupakan sifat genetik dari tanaman yang dapat melindungi diri dari
serangan populasi serangga, sehingga tidak ada kehilangan hasil secara ekonomi
atau hasil yang dicapai memberikan kualitas yang dapat diperdagangkan.

2. Luput dari penyakit


Terdapat serangan penyakit pada tanaman yang hampir panen, seperti
menguningnya daun kacang tanah ketika menjelang panen. Nekrosis pada tanaman
tidak berpengaruh terhadap produksi tanaman.
MEKANISME KETAHANAN
GENETIK
Mekanisme ketahanan disebabkan adanya non preferensi, antibiosis, dan tolerance usulan perbaikan
bahwa istilah non preferensi diganti dengan antixenosis, karena adanya reaksi serangga dan bukan sifat
dari tanaman.
Secara genetik, ketahanan tanaman dapat dibagi menjadi dua, yakni ketahanan
vertikal dan ketahanan horizontal.
1. Ketahanan vertikal adalah ketahanan yang ditentukan oleh satu atau sedikit gen
atau ketahanan terhadap ras patogen tertentu, tetapi tidak pada ras lainnya.

2. Ketahanan horizontal merupakan ketahanan tanaman yang ditentukan oleh


banyak gen atau ketahanan inang terhadap semua ras patogen (Semangun 2008).
Ketahanan genetik dapat dibedakan menjadi:
(1) monogenik,yaitu sifat tahan yang diatur oleh satu gen dominan atau resesif,
(2) oligogenik, yaitu sifat tahan yang diatur oleh beberapa gen yang saling
menguatkan,
(3) poligenik, yaitu sifat tahan yang diatur oleh banyak gen yang saling menambah
dan masing-masing gen memberikan reaksi yang berbeda sehingga timbul ketahanan
dengan spektrum luas.
KESIMPULAN
Untuk melihat ketahanan suatu jenis sifat tanaman, yang tahan harus dibandingkan
dengan sifat tanaman yang tidak tahan atau yang peka. Tanaman imun tidak akan
menjadi tanaman inang bagi pemakan tumbuhan dan biasanya berada di laur kisaran
tanaman inang untuk serangga. Sehubungan dengan tanaman tahan mungkin
diklasifikasikan sebagai ketahanan genetik yang sifat ketahanannya dikendalikan
terutama oleh faktor genetik dan ketahanan lingkungan yang sifat ketahanannya
dikendalikan terutama oleh lingkungan. Ahli lain menganggap ketahanan ekologi bukan
merupakan ketahanan sebenarnya dan disebut ketahanan palsu atau pseudo resistance
sedangkan yang disebut sifat ketahanan tanaman adalah ketahanan genetik.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai