Agathya W.H 1906541132 Made Putra Eka Ardana 1906541139 Ariel Sharon 1906541143 Jeadarisa Mahen Syahrani 1906541144 Kezia Angelia 1906541147
PENGENDALIAN HAYATI DAN
CONTOHNYA Rumusan Masalah
Pengertian Pengendalian Hayati
Teknik Pengendalian hayati
Ruang Lingkup Contoh Pengendalian Hayati Pengertian Pengendalian Hayati Pengendalian hayati adalah suatu teknik pengelolaan hama dengan sengaja dengan memanfaatkan atau memanipulasikan musuh alami untuk kepentingan pengendalian, biasanya pengendalian hayati akan dilakukan perbanyakan musuh alami yang dilakukan dilaboratorium. Agensia pengendali hayati adalah organisme yang terdiri atas subspecies, spesies, varietas, semua jenis protozoa, serangga, bakteri, cendawan, virus dan organisme lainnya. Teknik Pengaplikasian 1 2 3
Konservasi dan peningkatan Augmentasi populasi
Introduksi musuh alami musuh alami musuh alami Salah satu cara untuk dapat Pendekatan ini dilakukan ketika Pendekatan ini hanya dilakukan mengurangi dampak negative dari populasi musuh alami berjumlah apabila tidak ada spesies musuh penggunaan pestisida. Namun sedikit, ketika musuh alami tidak alami yang secara efektif mampu cara lain dari penggunaan dapat menekan jumlah populasi mengendalikan populasi hama pestisida adalah dengan hama atau penyakit maka atau penyakit. Strategi pada mengubah lingkungan diperlukannya melakukan metode ini adalah produksi pertanaman dan cara bercocok pembiakan massal musuh alami di massal dalam jumlah besar agar tanam atau mengubah cara laboratorium dan kemudian praktik budidaya dengan cara musuh alami dapat dilepaskan dilepaskan di areal pertanaman meningkatkan peran lingkungan dengan tujuan untuk guna mengendalikan hama. sekitar agar meningkatnya jumlah mengakselarasikan populasinya musuh alami. sendiri. Ruang Lingkup Pengendalian Hayati Agen Pengendali Hayati Patogen, yaitu mahluk hidup mikroskopik yang hidup secara parasit di dalam atau di Predator, yaitu mahluk hidup yang memangsa permukaan tubuh dan pada akhirnya mahluk hidup lain yang lebih kecil atau lebih menyebabkan kematian mahluk hidup lain yang lemah dari dirinya. Mahluk hidup lain yang diserangnya. dimangsa oleh predator disebut mangsa Antagonis, yaitu mahluk hidup mikroskopik (prey) dan proses pemakanannya disebut yang dapat menimbulkan pengaruh yang tidak predasi. menguntungkan bagi mahluk hidup lain melalui Parasitoid, yaitu mahluk hidup pyang hidup parasitasi, sekresi antibiotik, kerusakan fisik, secara parasit di dalam atau di permukaan dan bentuk-bentuk penghambatan lain seperti tubuh dan pada akhirnya menyebabkan persaingan untuk memperoleh hara dan ruang kematian mahluk lain yang ditumpanginya. tumbuh. Mahluk lain yang ditumpangi parasitoid Pemakan gulma, yaitu mahluk hidup yang tersebut disebut inang (host) dan proses memakan gulma namun tidak mamakan interaksinya disebut parasitasi tumbuhan lain yang bermanfaat. KELEBIHAN KEKURANGAN
Pengendalian hayati merupakan Efektivitas pengendalian hayati
metode pengendalian yang alami umumnya memerlukan waktu sehingga aman bagi lingkungan yang cukup lama dan sifatnya dan kesehatan manusia. relatif dalam kaitannya dengan Pengendalian hayati bersifat ambang ekonomi yang harus selektif dan spesifik sehingga ditetapkan terlebih dahulu. tidak membunuh organisme lain di Belum banyak dikuasainya sekitar tanaman teknik aplikasi lapangan oleh petani Contoh Pengaplikasian Pengendalian Hayati 1. Pekerjaan konservasi musuh alami paling baik dilakukan di habitatnya yang hanya kekuranga kebutuhan pokok tertentu. 2. Efektivitas musuh alami tergantung pada tingkat permanensi, stabilitas, dan kenyamanan umum dari kondisi lingkungan. 3. Modifikasi lingkungan diarahkan untuk meningkatkan efektivitas musuh alami. 4. Konstruksi struktur buatan. 5. Penyediaan pakan tambahan. 6. Penyediaan inang alternatif. 7. Perbaikan sinkronisasi musuh alami-hama. 8. Pengendalian semut pemakan honeydew. 9. Mencegah praktik pertanian yang mengganggu kelestarian musuh alami. Contoh Pengaplikasian Pengendalian Hayati Adapun contoh penggunaan jamur Trichoderma sp. sebagai agensia hayati, yaitu merupakan agen hayati yang telah banyak diteliti oleh para ahli tentang kemampuannya untuk mengendalikan jamur dan bakteri perusak tanaman. Serangkaian penelitian telah banyak dilakukan untuk mengetahui potensi antagonis isolat Trichoderma sp. terhadap intensitas serangan patogen tanaman. Beberapa hasil penelitian tentang pemanfaatan Trichoderma sp. sebagai pengendali hayati yang telah terbukti adalah T. harzianum dan T. aureovirade sebagai pengendali hayati penyakit jamur akar putih (Rigidoporus lignosus) pada tanaman karet (Havea brasiliensis Muell arg). Kesimpulan Pengendalian hayati adalah suatu teknik pengelolaan hama dengan sengaja dengan memanfaatkan/memanipulasikan musuh alami untuk kepentingan pengendalian, biasanya pengendalian hayati akan dilakukan perbanyakan musuh alami yang dilakukan dilaboratorium. Teknik pengendalian hayati ada 3, yaitu konservasi dan peningkatan musuh alami, augmentasi populasi musuh alami, dan introduksi musuh alami. Berdasarkan studi pustaka yang kami baca, dapat disimpulkan bahwa pengendalian hayati, khususnya jamur Tricodherma sp. memiliki kemampuan untuk mengendalikan patogen tanaman. Terima Kasih!