Hama adalah makhluk hidup yang mengurangi ketersediaan, kualitas, atau jumlah beberapa sumber daya yang dimiliki oleh manusia atau dengan kata lain hama adalah semua binatang yang mengganggu dan merugikan tanaman yang diusahakan oleh manusia. Binatang yang tergolong hama antara lain tikus, wereng, kutu loncat (Heteropsylla. sp), ngengat, kecoa, ulat, lalat buah (Bactocera sp.), dan lain- lainnya. Ada banyak cara yang dilakukan manusia dalam mengendalikan hama, yang akan kita pelajari dalam tuton ini adalah pengendalian hama dengan menggunakan organisme hidup, sehingga dinamakan dengan pengendalian hayati. Pengendalian yang menggunakan organisme hidup ada yang dengan peran manusia dan ada yang tidak. Pengendalian alami adalah pengendalian populasi makhluk hidup di alam karena tekanan faktor lingkungan biotik dan abiotik, tanpa peran aktif manusia.
Apakah Pengendalian Hayati?
Pengendalian hayati adalah pengendalian hama dengan menggunakan jenis organisme hidup lain (predator/pemangsa, parasitoid, pathogen, dan pesaing) yang mampu menyerang hama, yang dilakukan oleh manusia. Definisi Pengendalian hayati seperti di atas dianggap membatasi kemampuan manusia dalam melaksanakan praktek perlindungan hama sehingga telah diusulkan untuk diperluas dengan memasukkan semua taktik atau teknologi berbasis biologi.
Dengan demikian menurut The Officer of Technology Assessment (OTA), AS
pengendalian hama dengan teknologi berbasis biologi mencakup 5 tipe yaitu : 1. pengendalian hayati 2. pestisida mikroba 3. senyawa-senyawa kimia yang memodifikasi perilaku hama 4. manipulasi genetik populasi hama 5. imunisasi tanaman (Mahr, 1996)
Pengendalian hayati menurut OTA adalah pengunaan musuh alami untuk
menekan populasi hama. Pengendalian hayati menggunakan pendekatan : 1. Pengendalian hayati klasik/introduksi musuh alami 2. Pengendalian hayati augmentasi, melepaskan dalam jumlah besar musuh alami yang telah diproduksi massal (inokulasi) dengan tujuan untuk meningkatkan populasi musuh alami di habitat pelepasan atau membanjiri (inundasi) populasi hama dengan musuh alami 3. konservasi musuh alami, meningkatkan peran musuh alami lokal untuk mengadapi hama.