SATU TEKNOLOGI
DALAM PENGELOLAAN HAMA TERPADU
PPT ARTIKEL PHT
• Pengendalian hayati dapat menekan pengeluaran untuk pestisida, tenaga kerja, peralatan pertanian dan juga
diharapkan dapat mengembalikan kondisi ekologis habitat seperti sediakala, sebelum hama menyerang.
• Dalam pengendalian hayati, dilakukan melalui mekanisme pelepasan dan konservasi musuh alami.
Pengelolaan habitat menjadi kunci, karena pengelolaan yang ramah lingkungan menjamin kehidupan musuh
alami. 3
TEKNIK PENGENDALIAN
HAYATI
bertujuan untuk konservasi dan Dilakukan apabila populasi Dilakukan jika tidak ada spesies
meningkatkan dampak dari musuh musuh alami di alam jumlahnya musuh alami yang mampu secara
alami yang telah ada pada areal sangat rendah, dilakukan efektif mengendalikan populasi
pertanaman. Salah satu caranya pembiakan massal musuh alami hama, maka introduksi atau
adalah dengan memperkecil dampak di lab dan kemudian importasi ke daerah yang
negatif penggunaan pestisida. melepaskannya ke lapangan terserang hama harus dilakukan.
4
AGENSIA PENGENDALIAN HAYATI
PARASITOID
• Parasitoid adalah binatang yang hidup di atas atau di dalam
tubuh binatang lain yang lebih besar sebagai inangnya.
• Untuk dapat mencapai fase dewasa, suatu parasitoid hanya
membutuhkan satu inang.
• Kebanyakan parasitoid bersifat monofag (memiliki inang
spesifik), tetapi ada juga yang oligofag (inang tertentu)
• Inang selanjutnya akan mati jika perkembangan hidup parasitoid telah sempurna
• Parasitoid menyedot energi dan memakan selagi inangnya masih hidup dan membunuh atau melumpuhkan
inangnya untuk kepentingan keturunanya.
• Kebanyakan parasitoid bersifat monofag (memiliki inang spesifik), tetapi ada juga yang oligofag (inang
tertentu) 5
AGENSIA PENGENDALIAN HAYATI
PATOGEN
• Patogen adalah jasad renik (mikroorganisme : Cendawan
bakteri, virus, Nematoda) yang menyebabkan infeksi dan
menimbulkan penyakit pada Organisme Pengganggu
Tanaman (OPT).
• Apabila individu yang terserang adalah serangga hama
disebut entomopatogen
• Beauveria bassiana, cendawan entomopatogen untuk
wereng batang coklat, Walang sangit, Ulat Grayak, dsb
• Metarizium sp. cendawan entomopatogen untuk mengendalikan hama wereng batang coklat, kutu kebul Uret,
Kumbang Kelapa, Kutu Bubuk Kopi dsb.
Apabila yang terserang/mengintervensi aktifitas patogen penyebab penyakit tanaman baik fase parasitik maupun
saprofitik disebut agens antagonis
• Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. cendawan antagonis untuk penyakit tular tanah (Fusarium oxisporum,
Pythium sp., Sclerotium sp., Antraknosa sp.).
• Pseudomomas flourocens, Bakteri antagonis untuk penyakit layu (Pseudomonas solanacearum).
AGENSIA PENGENDALIAN HAYATI
PREDATOR
Predator merupakan organisme yang hidup bebas dengan memakan, membunuh atau memangsa atau
serangga lain.
Ada beberapa ciri – ciri predator :
• Predator dapat memangsa semua tingkat perkembangan mangsanya
• Predator membunuh dengan cara memakan atau menghisap mangsanya dengan cepat
• Seekor predator memerlukan dan memakan banyak mangsa selama hidupnya
• Predator membunuh mangsanya untuk dirinya sendiri
• Kebanyakan predator bersifat karnifor
• Predator memiliki ukuran tubuh lebih besar dari pada mangsanya
• Dari segi perilaku makannya, ada yang mengunyah, ada menusuk dan menghisap cairanya tubuh
mangsanya
• Metamorfosis predator ada yang holometabola dan hemimetabola
• Predator ada yang monofag, oligofag dan polifag
AGENSIA PENGENDALIAN HAYATI
PREDATOR (KELEBIHAN)
• Aman artinya tidak menimbulkan pencemaran lingkungan
dan keracunan pada manusia dan ternak.
• Tidak menyebabkan resisten terhadap hama
• Predator bekerja secara terhadap mangsanya.
• Bersifat permanen jangka panjang lebih murah, apabila
lingkungan telah stabil atau telah terjadi keseimbangan
antara hama dan predatornya.
• Bersifat generalis, yaitu bersifat tidak spesifik mangsa
KEKURANGAN
• Hasilnya sulit diramalkan dalam jangka waktu yang pendek/singkat.
• Teknik aplikasi dilapangan belum banyak dikuasai.
• Dikarenakan predator memiliki dua mata pedang, maka dia bisa memangsa hama non target.
• Memangsa hama alternative berupa serangga non-hama
• Kemampuan menemukan mangsa relative rendah
PENGARUH PREDATOR TERHADAP ORGANISME HAMA NON TARGET
• Predator merupakan salah satu musuh alami yang digunakan dalam pengendalian hama
terpadu.
• Predator merupakan suatu organisme yang hidup bebas dengan memakan, membunuh
atau memangsa binatang lainnya.
• Apabila parasitoid memarasit pada inang, maka predator atau pemangsa memakan
mangsanya sampai mati. Salah satu katakteristik dari predator yaitu membunuh dan
memakan mangsa lebih dari satu (two-edges-sword) atau memiliki dua mata pedang.
• Hal tersebut bisa diartikan bahwa predator dapat memangsa hama dan hama nontarget.
Sehingga hal tersebut dapat menyebabkan keuntungan dan kerugian.
PENGARUH PENGGUNAAN PREDATOR TERHADAP LINGKUNGAN DAN
KESEHATAN
• Pemanfaatan musuh alami salah satunya yaitu predator dari segi ekologi tidak akan
menimbulkan pencemaran dan akan tetap lestari karena dalam penggunaan musuh alami
sebagai pengendali atau secara biologis kerja dari faktor biotis terhadap mangsa sehingga
menghasilkan suatu keseimbangan di ekosistem tersebut (Agung, Sandy Ayu Puri, dkk).
11
Thank you!
Any questions?