Anda di halaman 1dari 4

RESUME MATERI PERKULIAHAN

(MATA KULIAH PENGELOLAAN OPT TERPADU


TM.13 PENGENDALIAN HAYATI)

Nama : Anggi Arsy Purwandarini


NIM :171510701029

PERANAN PENGENDALIAN HAYATI DALAM PHT

Definisi secara ekologi :


Pengaturan populasi organisme dg
Salah satu upaya menciptakan ekosistem pertanian yang musuh-musuh alami hingga
lestari adalah dengan memanfaatkan musuh alami sebagai kepadatan populasi organisme tsb
pengendali populasi OPT. Konsep seperti ini umumnya berada di bawah rata-ratanya.

dikenal dengan sebutan Pengendalian Hayati (PH).

Planto Homeostatik (Kisaran


Pengendalian dengan menggunakan musuh alami Keseimbangan) :
merupakan fenomena alamiah, namun penerapannya Kondisi populasi musuh alami pada kisaran
di dalam agroekosistem tidak mudah karena perlu yang dapat mempertahankan populasi

dilakukan pengelolaan lingkungan biotik dan abiotic OPT tetap berada di sekitar batas
keseimbangan.
secara benar dan optimal.

EKOSISTEM ALAMI AGROEKOSISTEM TIDAK


STABIL STABIL

Kemunculan konsep PHT sebagai (1) Produktivitas tinggi


koreksi dari kebijakan pengendalian (2)Kesejahteraan petani
meningkat
hama konvensional yang mengutamakan
(3)Populasi hama/kerusakan
penggunaan pestisida. Sasarannya: tidak merugikan secara
ekonomis
(4)Kualitas & keseimbangan
lingkungan terjaga.
Keuntungan PH Kekurangan PH

(1) Aman bagi lingkungan (1) Hasil sulit diramal


(2) Tidak menyebabkan resistensi (2) Perlu biaya awal yang besar
hama (3) Kondisi lingkungan kadang tidak
(3) Bekerja secara selektif pada sesuai dengan musuh alami
inang/mangsanya (4) Teknik aplikasi di lapangan belum
(4) Lebih murah dan sifatnya banyak dikuasai.
permanen

Berdasarkan fungsinya

Parasitoid Predator Patogen

o Serangga yang o Artropoda yang o Golongan


memarasiti memangsa serangga mikroorganisme yang
artropoda lainnya lain menyebabkan
o Fase pradewasa o Hidupnya bebas serangga sakit/mati
sbg parasitoid, o Dapat memangsa o Terdiri dari bakteri,
dewasa hidup bebas semua fase virus, protozoa,
o Kebanyakan perkembangan jamur, riketsia, dan
bersifat monofag mangsanya nematoda
(spesifik inang) tapi o Umumnya bersifat
ada jg yang karinofor
oligofag o Monofag, oligofag,
o Ukuran tubuh lebih polifag
kecil dari inang o Memakan banyak
mangsa selama
hidupnya

Berdasarkan posisi makan :


(1) Ektoparasitoid (menempel di luar
tubuh inang). Ex : Compsometris spp.
(2) Endoparasitoid (berkembang di dalam
Compsometris spp Chelonus sp
tubuh inang). Ex : Apenteles
Berdasarkan fase inang yang diserang :
(1) Parasitoid telur ex : Anagrus optabilis
(2) Parasitoid telur-larva ex : Chelonus sp
(3) Parasitoid larva ex : Apenteles Apenteles Anagrus optabilis
Bacillus thuringiensis
Colpodes acuticauda Ommatius philodicus
predator ulat predator serangga
penggulung daun lain Metarizium anisopliae

Agriocnemis femina
femina predator WBC dan
ngengat hama putih palsu
Baculovirus

Konservasi Menjaga kelestarian populasi musuh alami dengan tindakan-


tindakan konservatif seperti memakai sistem pertanian
polikultur, menanam tumbuhan berbunga, menekan pemakaian
pestisida, melestarikan tanaman liar yang berperan sbg inang
alternatif/mangsa alternative.

Introduksi Menambah/memasukkan populasi musuh alami ke dalam suatu


ekosistem yang baru. Musuh alami yang akan diintroduksi
merupakan hasil perbanyakan di laboratorium.

Augmentasi Upaya meningkatkan jumlah dan potensi musuh alami yang


sebelumnya telah ada di ekosistem tersebut, dengan cara
pelepasan maupun modifikasi ekosistem. 3 cara pelepasan
secara periodik :

(1) Pelepasan Inokulatif : dilakukan 1x dalam satu musim/satu


tahun, bertujuan agar musuh alami dapat
mengkolonisasi/menyebarluas.
(2) Pelepasan suplemen : dilakukan setelah melakukan sampling
populasi musuh alami, bertujuan untuk membantu musuh
alami yg sudah ada agar kembali berfungsi.
(3) Pelepasan Inundatif/Massal : pelepasan secara sekaligus,
diharapkkan dapat mengendalikan populasi hama secara
cepat.
Strategi dalam PHT :
Memadukan teknik/metode pengendalian
Peranan Pengendalian Hayati dalam PHT : secara optimal (baik ekologis maupun
PH memegang peranan yg sangat penting ekonomis)
karena metode inilah yg menjadi penentu dari Yang ditekankan dalam PHT :
semua usaha teknik pengendalian lainnya (1) Memaksimalkan cara-cara nonkimiawi
secara bersamaan ditujukan untuk (budidaya tanaman sehat dan
mempertahankan dan memperkuat fungsi dari pemanfaatan musuh alami)
musuh alami supaya populasi OPT tetap di (2) Meminimalkan penggunaan pestisida
bawah ambang ekonomi. hanya saat populasi OPT mencapai
ambang ekonomi/ambang
pengendalian.

Anda mungkin juga menyukai