Anda di halaman 1dari 36

ETIKA LINGKUNGAN

“A M D A L”
(ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN)

Bakhroini Habriantono, S.TP., M.P.

Program Studi Proteksi Tanaman


Fakultas Pertanian Universitas Jember
2020
OVERVIEW

• PENDAHULUAN
• PENGERTIAN DAN DEFINISI
• PELINGKUPAN
• PENDEKATAN DAN METODE STUDI
Pendahuluan

 Kegiatan/Aktivitas Manusia dihadapkan pada 2


kepentingan yang berbeda:
1. Kepentingan Pembangunan
2. Kepentingan Melestarikan Kualitas Lingkungan
yang Baik

 Pertemuan 2 Kepentingan tersebut


Menciptakan BENTURAN yang disebut DAMPAK
(terhadap lingkungan)

 DAMPAK ukuran BESAR dan yang bersifat


PENTING WAJIB DIKELOLA melalui STUDI
AMDAL
PP No. 27 Th 2012 tentang Izin Lingkungan
• Usaha dan/ atau kegiatan yang dapat menimbulkan
perubahan terhadap rona lingkungan hidup serta
menyebabkan dampak terhadap lingkungan hidup :
1. Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam
2. Eksploitasi SDA (renewable/ non renewable)
3. Proses dan kegiatan yang secara potensial dapat
menimbulkan:
• Pemborosan
• Pencemaran
• dan kerusakan LH
• serta kemerosotan SDA dalam pemanfaatannya
Lanjutan
4. Proses dan kegiatan yang hasilnya akan dapat mempengaruhi pelestarian kawasan
konservasi SDA dan/atau perlindungan cagar budaya

5. Introduksi jenis:
 Tumbuhan-tumbuhan
 Hewan
 Jasad renik (mikroba)

6. Pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan non hayati

7. Penerapan teknologi yang diprakirakan mempunyai potensi besar untuk mempengaruhi LH

8. Kegiatan yang mempunyai resiko tinggi dan/ atau mempengaruhi pertahanan negara

9. Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan alam, lingkungan
buatan dan lingkungan sosekbud
AMDAL

AMDAL berupa suatu dokumen/ kajian :


1. Dokumen hukum
2. Kajian ilmiah
3. Dokumen publik

Terdiri atas 4 dokumen, yaitu :


KA (Kerangka Acuan)
ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan)
RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan)
RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan)
PENGERTIAN DAN DEFINISI
AMDAL
Hasil kajian mengenai dampak besar dan penting suatu
usaha dan/ atau kegiatan yang direncanakan pada
lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha
dan/ atau kegiatan. (Pasal 1 angka 21 UU No. 32/2009)

KA
Pedoman yang disepakati bersama antara Pemrakarsa
dan Komisi Penilai AMDAL tentang dampak penting
hipotetik yang perlu dikaji dalam dokumen ANDAL

ANDAL
Kajian secara cermat dan mendalam tentang dampak
penting suatu rencana kegiatan terhadap LH
Pengertian dan Definisi

RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan)


Berbagai alternatif rencana strategi (upaya) pengelolaan
lingkungan yang akan dilakukan dalam rangka mencegah
dan menanggulangi dampak negatif penting dan
mengembangkan dampak positif penting yang
diprakirakan terjadi seperti yang diuraikan dalam
dokumen ANDAL

RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan)


Berbagai alternatif rencana strategi (upaya) pemantauan
lingkungan yang akan dilakukan dalam rangka mengamati
perilaku dampak (perubahan rona lingkungan) yang
terjadi dan menilai efektivitas RKL yang telah ditetapkan
Pihak-pihak yang Terlibat dalam Proses Penyusunan AMDAL

1. Pemrakarsa/ Proponen (Penanggungjawab Kegiatan)


2. Konsultan Lingkungan
3. Komisi Penilai AMDAL (Pusat, Propinsi, Kab./Kota)
4. Masyarakat
Proyek-Studi AMDAL
Studi kelayakan

Studi kelayakan (Feasibility Study) suatu proyek terdiri atas :


1. Kelayakan Teknis (FS Teknis)
2. Kelayakan Ekonomi (FS Ekonomi)
3. Kelayakan Lingkungan (AMDAL)
Tujuan Studi AMDAL

• Mengidentifikasi rencana kegiatan yang diprakirakan menimbulkan dampak


penting

• Mengidentifikasikomponen atau parameter lingkungan yang akan terkena


dampak penting

• Melakukan prakiraan dan evaluasi dampak penting sebagai dasar untuk


menilai kelayakan lingkungan

• Menyusun strategi pengelolaan dan pemantauan lingkungan


*Pencegahan dampak penting
*Penanggulangan dampak penting
*Early warning systems
Kegunaan Studi AMDAL

a) Bagi Pemrakarsa
• Sebagai masukan bagi penyempurnaan rencana teknis kegiatan
• Sebagai pedoman dalam pelaksanaan Rencana Pengelolaan
Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)
• Sebagai bukti ketaatan dan kepedulian pihak pemrakarsa
kegiatan terhadap ketentuan peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku
Kegunaan Studi AMDAL
b) Bagi Masyarakat :
• Mengetahui informasi sejak awal tentang adanya rencana kegiatan tersebut, sehingga
dapat mengetahui resiko dan manfaat yang ada sehubungan dengan adanya kegiatan
tersebut, seperti : kesempatan kerja
• Turut berperan serta dalam mencegah dan menanggulangi dampak negatif yang dapat
ditimbulkan serta memantau dan mengawasi upaya pengelolaan lingkungan yang akan
dilakukan oleh pemrakarsa

c) Bagi Pemerintah :
• Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan bagi kegiatan
• Menjadi bahan acuan dalam pengawasan terutama dalam pelaksanaan Rencana
Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan
• Menyediakan informasi bagi perencanaan pembangunan wilayah
TAHAPAN STUDI AMDAL
DASAR HUKUM STUDI AMDAL

1. UU. No. 32 (2009) Tentang Pengelolaan


Lingkungan Hidup
2. UU. No.32 (2004) Tentang Pemerintah
Daerah
3. PP. No. 27 (2012) Tentang Izin Lingkungan
4. Per.Men. LH. No. 11 (2006) Tentang jenis
Kegiatan
5. yang wajib AMDAL
6. Per.Men No.08 Tahun 2006 tentang
Pedoman Penyusun AMDAL
7. Kep. Ka Bapedal No.08 Tahun 2000
tentang Keterbukaan informasi dan
keterlibatan masyarakat dalam proses
AMDAL.
8. Berbagai Peraturan lain yang terkait
PROSEDUR PERSETUJUAN AMDAL
Kepala BAPEDAL/ Komisi Penilai AMDAL
Gubernur/Bupati (dibantu Tim Teknis) Pemrakarsa

Kerangka Acuan
PENILAIAN KA-ANDAL ANDAL
(Maks. 75 hari)

Keputusan KA-ANDAL
(maks. 75 hari)

DASAR BAGI PENYUSUNAN Penyusunan ANDAL,


STUDI ANDAL RKL, RPL

PENILAIAN ANDAL, RKL,


RPL Sumber:
(Maks. 75 hari)

Kep.Ka Bapedal
Nomor 08 Tahun
Keputusan ANDAL, RKL,
2000
RPL
(maks. 75 hari)

Tidak Layak
Lingkungan
DASAR PEMBERIAN IJIN
Layak USAHA
Lingkungan Keterangan :
Tujuan akhir surat/dokumen untuk
kemudian diteruskan, diproses
dan/atau dihentikan
Kegiatan Wajib AMDAL

• Kepmen LH No. 11 Tahun 2006 tentang jenis kegiatan yang


wajib AMDAL
Ada 15 bidang/ sektor
• Pertanian
• Perindustrian
• Pertahanan
• Pekerjaan umum
• Perhotelan dan Pariwisata
• Kehutanan
• Pertambangan
• Dll
Terdiri atas 85 jenis kegiatan
TAHAPAN RENCANA KEGIATAN DALAM STUDI AMDAL

A.Tahap Pra Kontruksi


B.Tahap Kontruksi
C.Tahap Operasi
D.Tahap Pascaoperasi
Komponen/ Aspek lingkungan dalam studi AMDAL

1. Komponen Fisik-Kimia 5. Kamtibmas


• tanah
• air 6. Hankamnas
• udara
• dan kombinasinya
2. Komponen Biologi
• Flora (Vegetasi)
• Fauna (Satwa)
• Mikroorganisme/ Jasad renik (Bakteri)
3. Komponen Sosekbud
• Sosial-Ekonomi
• Sosial-Budaya
4. Keslingmas
• Kesling
• Kesmas
Jenis AMDAL

Terdapat 3 jenis AMDAL, yaitu :


1. AMDAL Tunggal (Sektor)
2. AMDAL Kawasan
3. AMDAL Terpadu (Multisektor)
PELINGKUPAN (Scoping)

Pelingkupan adalah:
Suatu proses awal (dini) untuk menentukan lingkup permasalahan
dan mengidentifikasi DAMPAK PENTING (hipotetik) yang terkait
dengan rencana kegiatan.
DAMPAK adalah:
1) Suatu perubahan kondisi lingkungan dalam kurun waktu tertentu
(t) akibat adanya suatu aktivitas/kegiatan pembangunan (proyek).
D = R0 - Rt

R0 = Rona lingkungan awal (sebelum ada proyek)


Rt = Rona lingkungan dalam kurun waktu tertentu (sesudah ada proyek)
Pelingkupan (Scoping)

a. Dampak Penting
Perubahan mendasar
2) Sifat Dampak (kriteria dampak penting: KepKa. Bapedal No. 056/1994
b. Dampak Tidak Penting
Ada dampak tetapi tidak mendasar

Positif (+)
3) Arah Dampak
Negatif (-)
Tujuan Pelingkupan

1. Mengidentifikasi dampak penting


hipotetik
2. Menentukan isu pokok (main issues)
suatu kegiatan
3. Menentukan batas wilayah studi AMDAL
4. Menentukan tingkat kedalaman Studi
AMDAL dengan
5. sumberdaya yang tersedia: waktu, dana
dan tenaga
6. Menetapkan lingkup studi dan
rancangan/metodologi yang akan
digunakan
7. Menelaah kegiatan/ proyek lain yang
terkait dan terletak di wilayah studi.
Manfaat Pelingkupan

1. Penyusunan ANDAL dapat langsung


diarahkan pada hal-hal yang
menjadi pokok bahasan secara
mendalam
2. Menghidari terjadinya konflik dan
tertundanya kegiatan
pembangunan proyek
3. Efisiensi (biaya, waktu, dan tenaga)
karena terfokusnya studi ANDAL
hanya pada dampak penting
4. Penyusunan ANDAL dapat lebih
terarah berkat adanya kejelasan
Kriteria Dampak Penting (Bapedal No. 056 Tahun 1994)

• Jumlah manusia yang terkena dampak


• Luas wilayah (persebaran dampak)
• Lamanya dampak berlangsung
• Intensitas dampak
• Banyaknya komponen yang terkena dampak
• Sifat kumulatif dampak
• Berbalik/ tidaknya dampak
Prosedur Pelingkupan

a) Langkah 1 : Identifikasi Dampak Potensial


Mengidentifikasi segenap dampak potensial (primer maupun sekunder) yang
secara potensial akan timbul sebagai akibat adanya rencana kegiatan/proyek

• Metode :
 Konsultasi dan diskusi dengan para pakar serta instansi yang berwenang
 Pengamatan lapangan

Susun segenap dampak potensial


 Metoda checklist
 Matrik
 Bagan alir (network)
Prosedur Pelingkupan
b) Langkah 2 : Evaluasi Dampak Potensial dan Pemusatan
Evaluasi : menghilangkan atau meniadakan dampak yang dipandang tidak relevan atau
tidak penting sehingga diperoleh seperangkat dampak penting hipotetik.

Evaluasi derajat kepentingan dampak setiap komponen/parameter lingkungan yang secara


potensial akan terkena dampak dengan mengacu pada Kep. BAPEDAL No. 056 Tahun 1994
• Metode :
 Rapat dengan pakar
 Telaahan pustaka

Pemusatan (Scoping) : mengorganisir dampak penting hipotetik selanjutnya disintesis


keterkaitannya sehingga diperoleh beberapa kelompok dampak penting yang akan
menjadi fokus bahasan (“main issues”=issu pokok) dan diurut berdasarkan tingkat
kepentingannya, baik dari segi ekonomi maupun ekologis.

Lebih mengandalkan “Expert Judgement”


Prosedur Pelingkupan

c) Langkah 3 : Perumusan Lingkup dan Kedalaman ANDAL


Ruang lingkup Harus dijabarkan dari kelompok dampak
Kedalaman penting hipotetik yang telah dirumuskan
Strategi pelaksanaan (metodologi) pada langkah sebelumnya.

Aspek-aspek yang dijabarkan antara lain:


1. Batas wilayah studi dan batas/ horison waktu untuk memperkirakan dampak penting yang
akan timbul
2. Jenis dan informasi yang perlu dikumpulkan agar dampak penting yang menjadi fokus
bahasan dapat ditelaah secara mendalam.
• jenis data
• jumlah sampel
• lokasi pengumpulan sampel
3. Jenis tenaga ahli yang diperlukan, serta jangka waktu yang tersisa untuk penyusunan
ANDAL
Waktu Pelaksanaan Pelingkupan

1. Saat Penampisan Proyek : perlu AMDAL atau tidak (sekarang ada Permen
LH No. 8 Tahun 2006)
2. Saat Penyusunan KA-ANDAL

• Metode Pelingkupan
1. Metode identifikasi dampak
2. Pengamatan lapangan
3. Penelaahan Pustaka
4. Analisis Isi (Content Analysis)
5. Interaksi grup “Brain Storming”
6. “Professional Judgement”
Proses Pelingkupan
Deskripsi Rencana
Kegiatan

Dampak Dampak Dampak


Potensial Penting Penting
Hipotetik Prioritas
Rona
Lingkungan Hidup

Identifikasi Evaluasi Pemeringkatan


Dampak Dampak
Potensial Potensial

 Skala resiko dan


Metode Matrik dampak prioritas
 Survei lapang
 Studi Literatur
 Diskusi antar pakar
 Prof. Judgement
 Konsultasi publik
Hasil Pelingkupan: Dampak
Penting Prioritas
DAMPAK POTENSIAL DAMPAK PENTING DAMPAK PENTING
HIPOTETIK PRIORITAS
• Iklim mikro 1. Kesempatan kerja & usaha
• Kualitas udara & • Kualitas udara &
kebisingan 2. Perekonomian lokal
kebisingan
• Erosi (darat) • Kualitas air laut 3. Kualitas udara &
• Kualitas air sungai • Arus laut kebisingan
• Kualitas air laut • Vegetasi darat 4.Kualitas air laut 5.Arus
• Arus laut • Vegetasi pantai laut 6.Vegetasi darat
• Vegetasi darat • Satwaliar 7.Vegetasi pantai
• Vegetasi pantai • Biota laut 8.Satwaliar 9.Biota laut
• Satwaliar • Kesempatan kerja & 10. Hak Ulayat
• Biota laut usaha 11. Struktur & interaksi
• Kesempatan kerja & usaha • Perekonomian lokal sosial
• Perekonomian lokal • Hak Ulayat
• Hak Ulayat • Struktur & interaksi
sosial
• Struktur & interaksi sosial
• Kesehatan masyarakat
• Kesehatan lingkungan
Hasil Pelingkupan:
Bagan Alir Dampak Penting Hipotetik
Pembangunan Lapangan Minyak Lepas Pantai Tiaka

Kualitas Udara dan


Bentang Alam Arus Kesempatan Kerja Hak Ulayat
Kebisingan

Vegetasi Vegetasi Kualitas Struktur dan


Darat Laut Air Laut Interaksi Sosial

Satwa Liar Biota Laut Perekonomian Lokal

Sikap Masyarakat terhadap Proyek


Pengembangan Lapangan Minyak Lepas
Pantai Tiaka
Batas Wilayah Studi

Batas Proyek
Batas fisik kewenangan proyek di darat
& di laut

Batas Ekologi
Batas transportasi limbah & emisi
melalui media arus & udara Batas
Wilayah
Batas Sosial Studi
Batas komunitas sosial yang terkena
(Lihat peta)
dampak proyek

Batas Administratif
Batas kewenangan administratif
pemerintahan daerah

Anda mungkin juga menyukai