Anda di halaman 1dari 5

1. Jelaskan secara singkat minimal 5 permasalahan sumber daya alam dan lingkungan hidup ?

2. Jelaskan hubungan antara hukum dan lingkungan hidup ?


3. Jelaskan tujuan pengembangan norma hukum lingkungan ?
4. Jelaskan perbedaan mendasar antara UU No 23 Tahun 1997 dengan UU No 32 tahun 2014?
5. Jelaskan secara singkat prinsip- prinsip yang digunakan dalam upayah melaksanakan
pembangunan berkelanjutan?
6. Sebutkan instrumen pencegahan dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang diatur dalam
Pasal 14 UU No 32 tahun 2009 dan Jelaskan secara singkat minimal 3 dari instrumen ?
Pasal 14
Instrumen pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup terdiri atas:

a. KLHS; i. peraturan perundang-undangan berbasis


b. tata ruang; lingkungan hidup;
c. baku mutu lingkungan hidup; j. anggaran berbasis lingkungan hidup;
d. kriteria baku kerusakan lingkungan hidup; k. analisis risiko lingkungan hidup;
e. amdal; l. audit lingkungan hidup; dan
f. UKL-UPL; m.instrumen lain sesuai dengan kebutuhan
g. perizinan; dan/atau perkembangan ilmu pengetahuan.
h. instrumen ekonomi lingkungan hidup

Penjelasan :
A. KLHS
Kajian Lingkungan Hidup Strategis adalah rangkaian analisis yang sistematis,
menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan
berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah
dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.
B. Tata ruang atau dalam bahasa Inggrisnya spatial plan adalah wujud struktur ruang dan
pola ruang disusun secara nasional, regional dan lokal. Secara nasional disebut Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional, yang dijabarkan ke dalam Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi, dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) tersebut perlu dijabarkan ke dalam
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota (RTRWK)
C. Analisis dampak lingkungan (bahasa Inggris:Environmental impact assessment) atau
Analisis mengenai dampak lingkungan (di Indonesia, dikenal dengan nama AMDAL)
adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di Indonesia. AMDAL ini
dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan memberikan pengaruh
terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Yang dimaksud lingkungan hidup di sini adalah
aspek abiotik, biotik dan kultural. Dasar hukum AMDAL di Indonesia adalah Peraturan
Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang "Izin Lingkungan Hidup" yang merupakan
pengganti PP 27 Tahun 1999 tentang Amdal. Amdal telah dilaksanakan sejak 1982 di
Indonesia.
D. UKL-UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Hidup) merupakan dokumen pengelolaan lingkungan hidup bagi rencana usaha dan atau
kegiatan yang tidak wajib AMDAL. UKL-UPL diatur sejak diberlakukannya PP 51/1993
tentang AMDAL. UKL-UPL tidak sama dengan AMDAL yang harus dilakukan melalui
proses penilaian dan presentasi, tetapi lebih sebagai arahan teknis untuk memenuhi
standar-standar pengelolaan lingkungan hidup. Berdasarkan Kep-MENLH No 86 Tahun
2002 tentang UKL-UPL, pemrakarsa diwajibkan mengisi formulir isian dan diajukan
kepada instansi yang bertanggung jawab di bidang pengeloaan lingkungan hidup
Kabupaten/Kota atau di propinsi.
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
(UPL) adalah upaya yang dilakukan dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan
hidup oleh penanggung jawab dan atau kegiatan yang tidak wajib melakukan AMDAL
(Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 tahun 2002 tentang Pedoman
Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Hidup).
E. Perizinan
Baku mutu lingkungan adalah batas kadar yang diperkenankan bagi zat atau bahan
pencemar terdapat di lingkungan dengan tidak menimbulkan gangguan terhadap
makhluk hidup, tumbuhan atau benda lainnya.
Menurut pengertian secara pokok, baku mutu adalah peraturan pemerintah yang harus
dilaksanakan yang berisi spesifikasi dari jumlah bahan pencemar yang boleh dibuang
atau jumlah kandungan yang boleh berada dalam media ambien. Secara objektif, baku
mutu merupakan sasaran ke arah mana suatu pengelolaan lingkungan ditujukan. Kriteria
baku mutu adalah kompilasi atau hasil dari suatu pengolahan data ilmiah yang akan
digunakan untuk menentukan apakah suatu kualitas air atau udara yang ada dapat
digunakan sesuai objektif penggunaan tertentu.

7. Jelaskan secara singkat kriteria kegiatan yang wajib AMDAL, UKL-UPL, SPPL?
 Pasal 23 Ayat (1) UUPPLH, menjelaskan kriteria usaha dan/atau kegiatan yang
berdampak penting yang wajib dilengkapi dengan amdal terdiri atas:
a. pengubahan bentuk lahan dan bentang alam;
b. eksploitasi sumber daya alam, baik yang terbarukan maupun yang tidak
terbarukan;
c. proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup serta pemborosan dan kemerosotan sumber
daya alam dalam pemanfaatannya;
d. proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan alam,
lingkungan buatan, serta lingkungan sosial dan budaya;
e. proses dan kegiatan yang hasilnya akan mempengaruhi pelestarian kawasan
konservasi sumber daya alam dan/atau perlindungan cagar budaya;
f. introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, hewan, dan jasad renik;
g. pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan nonhayati;
h. kegiatan yang mempunyai risiko tinggi dan/atau mempengaruhi pertahanan
negara; dan/atau
i. penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk
mempengaruhi lingkungan hidup.
 Menurut ketentuan Pasal 34 Ayat (1) UUPPLH Setiap usaha dan/atau kegiatan yang
tidak termasuk dalam kriteria wajib amdal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23
ayat (1) wajib memiliki UKL-UPL.
Pasal 1 butir (3) Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup, yang selanjutnya disebut UKL-UPL, adalah pengelolaan dan
pemantauan terhadap Usaha dan/ atau Kegiatan yang (penting) TIDAK BERDAMPAK
PENTING (penting) terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan Usaha dan/ atau Kegiatan.

8. Jelasan secara singkat prosedur penyusunan dokomen AMDAL disertai penjelasan pihak-
pihak mana saja yang terkait dalam penyusunan AMDAL?

 Prosedur AMDAL terdiri dari :


1. Proses penapisan (screening) wajib AMDAL. Yaitu menentukan apakah suatu
rencana kegiatan wajib menyusun amdal atau tidak
2. Proses pengumuman dan konsultasi masyarakat
Proses pengumuman dan konsultasi masyarakat. Berdasarkan Keputusan Kepala
BAPEDAL Nomor 08/2000, pemrakarsa wajib mengumumkan rencana kegiatannya
selama waktu yang ditentukan dalam peraturan tersebut, menanggapi masukan
yang diberikan, dan kemudian melakukan konsultasi kepada masyarakat terlebih
dulu sebelum menyusun KA-ANDAL
3. Penyusunan dan penilaian KA-ANDAL (scoping)
Proses penyusunan KA-ANDAL. Penyusunan KA-ANDAL adalah proses untuk
menentukan lingkup permasalahan yang akan dikaji dalam studi ANDAL (proses
pelingkupan).
Proses penilaian KA-ANDAL. Setelah selesai disusun, pemrakarsa mengajukan
dokumen KA-ANDAL kepada Komisi Penilai AMDAL untuk dinilai. Berdasarkan
peraturan, lama waktu maksimal untuk penilaian KA-ANDAL adalah 75 hari di luar
waktu yang dibutuhkan oleh penyusun untuk memperbaiki atau menyempurnakan
kembali dokumennya.
4. Penyusunan dan penilaian ANDAL, RKL, dan RPL Proses penapisan atau kerap
juga disebut proses seleksi kegiatan wajib AMDAL, yaitu menentukan apakah suatu
rencana kegiatan wajib menyusun AMDAL atau tidak.
Proses penyusunan ANDAL, RKL, dan RPL. Penyusunan ANDAL, RKL, dan RPL
dilakukan dengan mengacu pada KA-ANDAL yang telah disepakati (hasil penilaian
Komisi AMDAL).
Proses penilaian ANDAL, RKL, dan RPL. Setelah selesai disusun, pemrakarsa
mengajukan dokumen ANDAL, RKL dan RPL kepada Komisi Penilai AMDAL untuk
dinilai. Berdasarkan peraturan, lama waktu maksimal untuk penilaian ANDAL, RKL
dan RPL adalah 75 hari diluar waktu yang dibutuhkan oleh penyusun untuk
memperbaiki atau menyempurnakan dokumennya.
 Pihak-pihak yang terlibat dalam proses AMDAL adalah:
1. Komisi Penilai AMDAL, komisi yang bertugas menilai dokumen AMDAL
2. Pemrakarsa, orang atau badan hukum yang bertanggungjawab atas suatu
rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan, dan
3. Masyarakat yang berkepentingan, masyarakat yang terpengaruh atas segala
bentuk keputusan dalam proses AMDAL.
9. Jelaskan secara singkat persyaratan yang harus dipenuhi dalam permohonan izin lingkungan
disertai penjelasan siapa yang berhak dan berwenang dalam memberikan izin lingkungan
tersebut?
 Izin Lingkungan adalah izin yang diberikan kepada setiap orang yang melakukan
Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib Amdal atau UKL-UPL dalam rangka
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai persyarat memperoleh izin
Usaha dan/atau Kegiatan
 Permohonan Izin Lingkungan diajukan secara tertulis oleh penangungjawab Usaha
dan/atau Kegiatan selaku Pemrakarsa kepada Menteri, gubernur, atau
bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya dan disampaikan bersamaan dengan
pengajuan penilai Andal dan RKL-RPL atau pemeriksaan UKL-UPL.
 Permohonan dan Penerbitan Izin Lingkungan
Dokumen Amdal atau UKL-UPL Dokumen pendirian Usaha dan/atau Kegiatan Profil
Usaha dan/atau Kegiatan Prosedur Permohonan Izin Lingkungan Permohonan Izin
Lingkungan diajukan secara tertulis oleh penanggungjawab Usaha dan/atau Kegiatan
selaku Pemrakarsa kepada Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan
kewenangannya.
 Permohonan Izin Lingkungan disampaikan bersamaan dengan pengajuan penilaian
Andal dan RKL-RPL atau pemeriksaan UKL-UPL.
Permohonan izin lingkungan harus dilengkapi dengan:
a. profil Usaha dan/atau Kegiatan
b. dokumen Amdal atau formulir UKL-UPL;
c. dokumen pendirian Usaha dan/atau Kegiatan; dan
 Pengumuman untuk Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib Amdal dilakukan oleh
Menteri, gubernur, atau bupati/walikota. Dilakukan melalui multimedia dan papan
pengumuman di lokasi Usaha dan/atau Kegiatan paling lama 5 (lima) hari kerja
terhitung sejak dokumen Andal dan RKL-RPLyang diajukan dinyatakan lengkap
secara administrasi. Masyarakat dapat memberikan saran, pendapat, dan tanggapan
terhadap pengumuman dalam jangka waktu paling lama 10 (sepuluh) hari kerja
sejak diumumkan.disampaikan melalui wakil masyarakat yang terkena dampak
dan/atau organisasi masyara-kat yang menjadi anggota Komisi Penilai Amdal.
 Penerbitan Izin Lingkungan
1. Izin Lingkungan diterbitkan oleh Menteri, Gubernur, Bu-pati/Walikota untuk
Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup atau Rekomendasi UKL-UPL yang
diterbitkan.
2. Izin Lingkungan yang telah diterbitkan oleh Menteri,Gubernur, atau Bupati/Walikota
wajib diumumkan melalui media massa dan/atau multimedia.
3. Dilakukan dalam jangka waktu 5 (lima) hari kerja sejak diterbitkan.
4. Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan wajib mengajukan permohonan
perubahan Izin Lingkungan, apabila Usaha dan/atau Kegiatan yang telah
memperoleh Izin Lingkungan direncanakan untuk dilakukanperubahan.
5. Izin Lingkungan berakhir bersamaan dengan berakhirnya izin Usaha dan/atau
Kegiatan.
 Kewajiban Pemegang Izin Lingkungan
i. Menaati persyaratan dan kewajiban yang dimuat dalam Izin Ling-kungan dan
izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
ii. Membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan terhadap persyaratan
dan kewajiban dalam Izin Lingkungan kepada Menteri, Gubernur, atau
Gupati/Walikota; dan
iii. Menyediakan dana penjaminan untuk pemulihan fungsi lingkun-gan hidup
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
iv. Laporan disampaikan secara berkala setiap 6 (enam) bulan sekali.

10. Jelaskan prinsip-prinsip yang harus dilakukan dalam perlibatan masyarakat pada penyusunan
dokumen AMDAL ?
Pelaksanaan keterlibatan masyarakat dalam proses AMDAL dan
Izin Lingkungan dilakukan berdasarkan prinsip dasar :
a. Pemberian informasi yang lengkap dan transparan;
Transparansi adalah keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang diambil oleh
pemerintah. Prinsip transparansi menciptakan kepercayaan timbal-balik antara
pemerintah dan masyarakat melalui penyediaan informasi dan menjamin kemudahan di
dalam memperoleh informasi yang akurat dan memadai.
b. Kesetaraan posisi di antara pihak-pihak yang terlibat;
c. Penyelesaian masalah yang bersifat adil dan sederhana; dan
d. Koordinasi, komunikasi dan kerjasama di kalangan pihak-pihak
yang terkait.

Anda mungkin juga menyukai