Anda di halaman 1dari 29

Penyusunan PSETK

dengan Metode Pemahaman


Partisipatif Kondisi Perdesaan
(PPKP)

Oleh :
Drs. Ir. Abd. Wahab, CES
Maksud penyusunan PSETK
memperoleh data dan informasi yang rinci
tentang aspek social, ekonomi, teknis
(fisik) dan kelembagaan di tingkat
P3A/GP3A yang berkaitan dengan
pengelolaan jaringan irigasi
Tujuan penyusunan PSETK
Identifikasi dan formulasi kebutuhan
perbaikan jaringan irigasi
Kontribusi dan swadaya petani dalam
kegiatan perbaikan jaringan irigasi
Pemberdayaan petani atau P3A
Pengelolaan jaringan dan kelembagaan
petani pengelola air yang ada
Pengembangan kelembagaan P3A
Menyusun kebutuhan pelatihan
Pengembangan P3A dengan Metode
Pemahaman Partisipatif Kondisi Perdesaan
Analisis
Kebutuhan Penelusuran jaringan
Daftar
Masalah PRA Pengisian formulir PSETK

Prioritisasi
Masalah Monitoring
Tabulasi data dan informasi dan
Kajian Evaluasi
Tindakan Hasil PSETK

Prioritisasi
Tindakan

Perumusan
Program
Program Kegiatan P3A
Rencana P3A : Hasil PSETK
•Jk. Panjang
Jk. Menengah
Jk. Pendek
Karakter Dasar Fasilitator
Menerima dan menghargai keragaman
sifat manusia
Sabar dalam mendengarkan pendapat
orang dan menyimak situasinya
Memiliki kemampuan berempati
Rendah hati dan altruistik
Fleksibel dan iteratif
Manajemen gaya baru
Kerjasama (teamwork)
Kebersamaan (cooperation)
Motivasi (motivation)
Manajemen gaya baru
Hirarkis (hierarchy) Kerjasama (teamwork)
Mementingkan tingkatan Masing2 komponen
orang (dr yg tinggi ke terlibat dan memikul
rendah)  Pemerintah tanggungjawab secara
menduduki posisi dan bersama
tanggungjawab tertinggi
Manajemen gaya baru
Pengarahan (directive) Kebersamaan (cooperation)
Terdapat orang/klp yang Dasar pengambilan
karena kepakarannya, keputusan adalah
kekuatan finansial dan terpenuhinya tuntutan
dukungan politis secara bersama dari
bertindak sebagai seluruh anggota klp yg
pemberi arah terlibat
Manajemen gaya baru
Disiplin (discipline) Motivasi (motivation)
Pentingnya org-org yg Adanya apresiasi dan
terlibat berpegang teguh improvisasi dari
secara kaku pada masyarakat utk
prinsip-prinsip yang sdh menyesuaikan tujuan
ditetapkan (tanpa dgn kondisi lapangan
melihat sesuai/tidak dgn
kondisi yg ada)
PRA
Alternatif metode dlm mengidentifikasi
kebutuhan masyarakat lokal
Didasari prinsip untuk mewujudkan
partisipasi masyarakat, sekaligus memiliki
teknik-teknik terapannya.
Apa yang dimaksud PRA
Participatory Rural Appraisal (PRA) adalah
pelaksanaan identifikasi wilayah secara
partisipatoris, yakni semua pihak terkait
ikut memberi masukan dan memperoleh
kesempatan menyatakan pendapatnya
Latar belakang pengembangan PRA

1. Kebutuhan adanya metode kajian


keadaan masyarakat yang “mudah”
dilakukan utk pengembangan program
yg benar-benar menjawab kebutuhan
masyarakat
2. Kebutuhan adanya pendekatan program
pembangunan yg bersifat kemanusiaan
dan berkelanjutan
Prinsip-prinsip PRA
1. Mengutamakan yang terabaikan
(keberpihakan)
2. Pemberdayaan (penguatan) masyarakat
3. Masyarakat sebagai pelaku, orang luar
sebagai fasilitator
4. Saling belajar dan menghargai perbedaan
5. Santai dan informal
6. Triangulasi
7. Mengoptimalkan hasil
8. Orientasi praktis
9. Keberlanjutan dan selang waktu
10. Belajar dari kesalahan
11. Terbuka
Mengapa menggunakan PRA
Memungkinkan semua orang memberikan
informasi
Memungkinkan orang yg belum lancar
berbahasa Indonesia sekalipun, bahkan
tidak tahu baca tulis dapat ikut
berpendapat
Teknik-teknik PRA
1. Penelusuran sejarah desa
2. Pengkajian masalah/kebutuhan dari kalender
musim
3. Pengkajian masalah dan potensi dari sketsa
desa
4. Pengkajian masalah dan potensi dari
penelusuran desa (transek)
5. Pengkajian masalah, potensi dan kebutuhan
dari bagan hubungan kelembagaan
6. Pengkajian masalah/kebutuhan dan potensi
dari wawancara keluarga petani
7. Pengkajian masalah/kebutuhan melalui FGD
Pengelompokan masalah
Kegiatannya mencakup :
 Menghimpun masalah
 Memilih dan memeriksa kebenaran dari
masalah tsb dgn mendiskusikan kembali
dgn masyarakat
 Mengoreksi kebenaran dgn formulasi yg
tepat, baik kualitas maupun jumlah.
 Mengelompokkan masalah sesuai dgn
bidang/jenis.
Tujuan pengelompokan masalah
1. Memperoleh data masalah dan potensi secara
utuh yang dpt dipercaya
2. Mengetahui apakah data tersebut sdh
mencerminkan aspirasi kebutuhan petani
dalam kehidupan saat itu
3. Mendapatkan data masalah yg meyakinkan
sbg hasil dari alat kajian keadaan desa
4. Menghimpun masalah yang sudah diketahui
bidangnya atau kelompoknya
5. Memperoleh satu kesatuan data yg benar-
benar aspiratif sbg dasar perencanaan
Dasar-dasar acuan dalam
pengelompokan masalah :
1. Obyektif  sesuai keadaan lapangan.
2. Jujur  Tdk dibenarkan memasukkan hal baru
sesuai kepentingan diri sendiri atau pihak
tertentu.
3. Faktual dan kekinian.
4. Menampung aspirasi kebutuhan masyarakat,
bukan perorangan/pribadi.
5. Bukan mencari atau menyusun masalah
sendiri, tetapi juga menata, mengkaji dan
menetapkan kelompoknya thd data masalah
yg telah dihimpun.
Formulir 1 : Hasil Pengkajian Kalender Musim

No. Masalah Potensi Penyebab Kebutuhan


Masalah
1. Di 3 dusun pada -Sungai
musim kemarau -Mata air di
kekurangan air luar desa
-Biaya dari
swadaya
-Batu, pasir
Perumusan dan Prioritisasi
tindakan
Memperhatikan :
1. Specific (jelas arah dan tolok ukur yg
diinginkan)
2. Measurable (terukur waktu dan tingkat
pencapaiannya)
3. Aggressive but attainable (menantang tapi dlm
jangkauan keberhasilan)
4. Result oriented (orientasi hasil yg ingin
dicapai)
5. Time-bound ( dapat direalisasikan dlm waktu
relatif pendek)
Penentuan peringkat masalah
Tujuannya :
1. Mengetahui mendesak tidaknya suatu
masalah
2. Diperolehnya daftar urutan masalah utk
perencanaan
3. Menumbuhkan kesatuan pemahaman ttg
urutan masalah
Caranya :
1. Mengkaji akar permasalahan
2. Kerangka logis
3. Tabel skor
Tabel Skor : Penentuan Peringkat
Masalah
No Masalah Dirasakan Sangat Meng- Sering Tersedia Jumlah Peringkat
oleh banyak parah dan hambat terjadi potensi nilai
orang mendesak pening- utk
katan memecah
penda- kan
patan
Latihan
Latihan 1a : Identifikasi Masalah
Sumber Air dan Jaringan Irigasi
No. Masalah Potensi Penyebab Kebutuhan
Masalah

1.
Latihan 1b : Identifikasi Masalah
Kelembagaan
No. Masalah Potensi Penyebab Kebutuhan
Masalah

1.
Latihan 1c : Identifikasi Masalah
Sosial Ekonomi
No. Masalah Potensi Penyebab Kebutuhan
Masalah

1.
Latihan 1d : Identifikasi Masalah
Pertanaman
No. Masalah Potensi Penyebab Kebutuhan
Masalah

1.
Latihan 2 : Penentuan peringkat
penanganan masalah
No Masalah Dirasakan Sangat Meng- Sering Tersedia Jumlah Peringkat
oleh banyak parah dan hambat terjadi potensi nilai
orang mendesak pening- utk
katan memecah
penda- kan
patan
Latihan 3 : Rekapitulasi Identifikasi
Masalah PSETK

Anda mungkin juga menyukai