Disusun Oleh:
Penelitian ini dilakukan pada proyek yang sedang berjalan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui penjadwalan pada proyek yang sedang berjalan serta
bertujuan untuk mengetahui apakah pada penjadwalan proyek pembangunan yang
sedang berjalan mengalami keterlambatan pekerjaan. Kemudian menemukan
faktor-faktor yang berperan sebagai penyebab keterlambatan yang terjadi
dilapangan dan mengusulkan solusi tindakan perbaikan sehingga keterlambatan
sedapat mungkin dikendalikan dengan menggunakan metoda fishbone diagram.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengamati pelaksanaan proyek yang
sedang berjalan pada pekerjaan struktur. Dan mengajukan pertanyaan langsung
kepada pekerja, pihak konsultan, ataupun kontraktor dilapangan.
PROPOSAL TUGAS AKHIR
A. LATAR BELAKANG
Dalam menghadapi proses globalisasi perekonomian dunia yang
semakin meningkat dan tingkat persaingan yang semakin tinggi, maka perlu
adanya peningkatan kemampuan perusahaan-perusahaan termasuk
perusahaan jasa konstruksi. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan tersebut antara lain dengan melakukan tindakan
perbaikan pada pelaksanaan proyek konstruksi guna meningkatkan kualitas
kinerja yang diharapkan. Pada prakteknya, suatu proyek mempunyai
keterbatasan akan sumber daya, baik berupa manusia, material, biaya ataupun
alat.
Dalam perkembangan dunia struktur dituntut kinerja pembangunan
yang cepat serta efisien, dengan tetap memenuhi persyaratan bangunan yang
aman dan kuat selama umur rencana bangunan.
Salah satu ukuran keberhasilan proyek konstruksi ditentukan oleh
penyelesaian proyek sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan dalam
dokumen kontrak dan sesuai pula dengan rencana dan spesifikasi nya. Namun
demikian, proyek konstruksi merupakan suatu proyek yang bersifat kompleks
dan dinamis, sehingga terdapat banyak faktor yang dapat mengakibatkan
terjadi nya keterlambatan pada pelaksanaan proyek konstruksi.
Dampak dari keterlambatan ini dalam banyak hal lebih banyak
merugikan pihak-pihak yang terkait, dalam hal ini pemilik dan kontraktor,
karena keterlambatan pada umumnya selalu disertai perdebatan-perdebatan,
konflik, tuntutan waktu, dan biaya tambah, tidak jarang berakibat terjadi nya
penyimpangan kualitas dan lain-lain yang dapat membuat kondisi
penyelesaian proyek lebih buruk lagi.
B. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk:
a) Mengetahui penjadwalan pekerjaan bangunan gedung,
b) Mengidentifikasi keterlambatan pelaksanaan pekerjaan
c) Menganalisis sebab – sebab terjadinya keterlambatan pelaksanaan
dilapangan,
d) Mengidentifikasi solusi untuk mengatasi keterlambatan.
D. TINJAUAN PUSTAKA
1. Penjadwalan
a) Pengertian
Scheduling (penjadwalan) adalah penentuan waktu dan urutan kerja
dari kegiatan-kegiatan proyek hingga selesainya keseluruhan pekerjaan
proyek. Kebanyakan schedule disajikan dalam bentuk grafik yang
menunjukkan hubungan rencana mulai dan selesainya bagian-bagian
pekerjaan dari proyek.
Rencana Kerja (time schedule)adalah pembagian waktu terperinci
yang disediakan untuk masing-masing bagian pekerjaan, mulai dari
bagian-bagian pekerjaan permulaan sampai dengan bagian-bagian
pekerjaan akhir.
kerja tiap satuan waktu, ketersediaan sumber daya dan faktor-faktor lain
yang mempengaruhi produktivitas yang harus juga ditinjau secara
seksama (prohoyo, 1994).
Ketersediaan sumber daya meliputi ketersediaan tenaga kerja, alat,
bahan, subkontraktor, dan pemasok. Faktor-faktor yang juga
mempengaruhi produktivitas dari sumber daya-sumber daya tersebut,
antara lain (prohoyo, 1994):
1) Produktivitas tenaga kerja dan alat
2) Keterampilan manajemen
3) Ketersediaan bahan dan peralatan
4) Kondisi cuaca
5) Pembatasan kerja
6) Kualitas pekerjaan
7) Aktivitas-aktivitas yang berjalan bersamaan
c) Teknik Penjadwalan
Teknik yang digunakan dalam penjadwalan proyek bervariasi;
tergantung dari ukuran proyek, kompleksitas, durasi, personal dan
tuntutan pemilik proyek. Terdapat dua metoda yang umum digunakan,
yaitu: Bagan Balok (Bar Chart) dan Diagram Jaringan Kerja (Network
Diagram) (Noorsyamsa,2007).
1) Bagan Balok
Diagram ini sederhana dan visual, keuntungan lainnya adalah
dapat dipakai untuk menunjukkan jadwal departemen atau individual
secara terpisah. Tetapi untuk proyek dengan jumlah kegiatan yang
besar (lebih dari 30 kegiatan), oleh karena bar chart tidak
menunjukkan secara spesifik hubungan ketergantungan antara satu
kegiatan dengan kegiatan lain, maka sulit untuk mengetahui dampak
yang diakibatkan oleh keterlambatan satu kegiatan terhadap jadwal
keseluruhan proyek. Meskipun paket software manajemen proyek kini
mampu menunjukkan hubungan itu, penggambaran jumlah
ketergantungan yang besar dapat mengakibatkan diagram sukar
E. KERANGKA BERPIKIR
F. METODE PENELITIAN
Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
melakukan wawancara dengan staff konsultan ataupun kontraktor terkait dan
beberapa pegawai nya, serta beberapa tukang yang ada di lapangan. Untuk
dapat memperoleh data mengenai penyebab-penyebab keterlambatan
pekerjaan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan berdasarkan dari berbagai
jenis keterlambatan waktu pelaksanaan yang terjadi di lapangan. Berbagai
jenis keterlambatan tersebut diklasifikasikan dalam 6 aspek kajian
berdasarkan 3 kategori jenis keterlambatan (Compensable Delay, Non-
Excusable Delay, Excusable Delay) yakni :
1. Aspek Perencanaan dan penjadwalan pekerjaan
2. Aspek Lingkungan dan Dokumen Pekerjaan
3. Aspek sistem organisasi, koordinasi dan komunikasi
4. Aspek kesiapan/penyiapan sumberdaya
5. Aspek Lingkungan Kerja
6. Aspek Lain-Lain
Dengan memasukkan faktor penyebab keterlambatan dari kajian dasar
teori ke dalam fishbone diagram diperoleh kerangka kerja untuk membantu
mengidentifikasi, menganalisa dan memecahkan masalah. Sebuah masalah
yang menjadi sorotan utama diletakkandi sebelah kanan diagram (fish’s head)
dan kemungkinan-kemungkinan penyebab dari masalah tersebut diletakkan
sebagai “bones” yang masing-masing telah dikategorikan. Untuk lebih
jelasnya maka dapat dilihat pada Gambar-1.