BAB I
PENDAHULUAN
1
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
2
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
BAB II
PENGANTAR PROYEK
Pada bab ini akan diuraikan pengertian proyek, macam proyek pembangunan,
dan unsur-unsur yang terlibat dalam suatu proyek. Pada pembahasan awal dijelaskan
beberapa tinjauan yang dapat digunakan untuk mendefinisikan suatu proyek. Pada sub
bab selanjutnya dijelaskan macam/jenis proyek disertai beberapa contoh untuk
memudahkan pemahaman. Pada bagian akhir dari bab ini diuraikan mengenai unsur-
unsur yang terlibat dalam suatu proyek.
BAHASAN
2.1. Pengertian Proyek
Ada banyak definisi mengenai proyek, diantaranya:
a. Merupakan gabungan dari berbagai sumberdaya yang dihimpun dalam suatu
wadah organisasi sementara, untuk mencapai suatu sasaran tertentu (D. I.
Cleland dan W.R. King, 1987)
b. Suatu kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu, dengan alokasi
sumberdaya yang terbatas dan dimaksudkan untuk melaksanakan suatu tugas
yang telah digariskan (suharto, I, 1990)
c. Proyek Merupakan Usaha Yang Bersifat Sekali Waktu. Contoh:
- Membangun Fasilitas Yang Baru
- Memperbaiki Fasilitas Yang Baru
3
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
4
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
B. Berdasarkan Bentuk
Berdasarkan bentuknya, proyek dibedakan menjadi:
a. Proyek Fisik
Proyek pembangunan yang merupakan fisik bangunan, misalnya
perumahan, perkantoran, jalan raya, jembatan, dan proyek-proyek lain
yang secara fisik dapat dilihat hasilnya setelah tahapan pembangunan
selesai.
b. Proyek non fisik
Proyek nin fisik adalah proyek pembangunan yang hasil akhirnya bukan
berupa bangunan fisik. Beberapa contoh proyek non fisik adalah: proyek
perencanaan tata ruang wilayah atau kota, proyek penataan kawasan
5
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
pariwisata, dan sejenisnya. Produk dari proyek ini tidak berbentuk fisik,
melainkan berupa pedoman bagi wilayah/kota yang bersangkutan.
A. Principal
Pemberi tugas atau disebut juga Prinsipal atau bouwheer atau employer
atau owner, adalah orang atau suatu badan usaha (hukum) milik pemerintah atau
swasta yang memiliki ide/gagasan/keinginan untuk mendirikan bangunan. Oleh
karena Principal dak memahami perencanaan suatu bangunan, maka untuk
mewujudkan gagasannya itu principal menyerahkannya kepada ahli bangunan
untuk dapat direncanakan bangunan yang diinginkan beserta biaya yang
diperlukan. Dalam pelaksanaannya principal menunjuk Pimpinan Proyek
(Pimpro) yang bertindak atas nama pemilik.
B. Penasehat
Sebagaimana tersebut di atas, ahli-ahli bangunan yang menerima
pekerjaan dari Principal pada umumnya tenaga-tenaga teknik yang dipimpin oleh
seorang arsitek atau insinyur. Dalam hal ini mereka disebut Penasehat atau
Perencana. Pada umumnya perencanaan suatu proyek bangunan diserahkan pada
suatu badan hukum yang bergerak di bidang jasa perencanaan atau biro konsultan
perencana. Tugas dari arsitek kepala adalah memimpin team perencana mulai dari
survey lapangan hingga dilaksanakan pelelangan pekerjaan.
6
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman anda mengenai materi di atas, silahkan anda
mengerjakan latihan berikut!
Pengertian proyek yang telah diterangkan diatas dapat berlaku pada beberapa
jenis kegiatan. Jelaskan mengapa!
7
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
RANGKUMAN
Proyek dapat didefinisikan menurut berbagai tinjauan. Proyek selalu dibatasi
oleh biaya, mutu dan waktu. Proyek dapat dibedakan berdasarkan bentuk dan
kepemilikannya. Berdasarkan bentuknya, proyek dibedakan menjadi proyek fisik dan
proyek non fisik. Sedangkan berdasarkan kepemilikan, proyek dibedakan menjadi
proyek milik pemerintah dan proyek milik swasta. Ada beberapa unsur yang terlibat
dalam pelaksanaan suatu proyek yang memiliki tugas dan tanggung jawab masing-
masing. Unsur-unsur yang terlibat tersebut dapat berbeda-beda untuk setiap proyek.
TES FORMATIF
I. Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternative jawaban
yang disediakan!
1. Yang dapat dikatagorikan sebagai proyek adalah:
A. Produksi Batu bata
B. Produksi beton
C. Peningkatan Sumber Daya Manusia
D. Perencanaan Bandara Ahmad Yani
2. Yang tidak termasuk membatasi proyek adalah
A. Biaya
B. Manajemen
C. Mutu
D. Waktu
3. Yang termasuk proyek fisik adalah:
A. Proyek Tata Guna Lahan
B. Proyek Detail Tata Ruang Kota
C. Proyek Pengembangan Kawasan Wisata Marina
D. Proyek Perencanaan Kawasan Industri
4. Berikut ini termasuk pelaksana proyek, kecuali:
A. Direktur
8
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
B. Owner
C. Penasehat
D. Direksi
5. Pelaksana proyek yang selalu ada di lapangan adalah:
A. Penasehat atau Adviser
B. Direksi atau Pengawas/Pengurus
C. Pemborong atau Annemer
D. Pelaksana atau Uitvoeder
Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban test yang ada di bagian akhir dari
buku ajar ini. Hitunglah jawaban anda yang benar. Kemudian gunakan rumus di bawah
ini untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi kegiatan belajar 1.
Rumus:
Jumlah jawaban anda yang benar
Tingkat penguasaan = 10 X 100%
9
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
BAB III
PERENCANAAN SUATU PROYEK
Setelah kita mengetahui bahwa proyek itu dibatasi oleh kualitas (mutu), biaya
dan waktu, maka keterbatasan tersebut mengharuskan adanya perencanaan yang baik
dari suatu proyek sehingga sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dari proyek
tersebut. Pada bab ini akan diuraikan pengertian perencanaan, proses perencanaan suatu
proyek dari mulai perencanaan awal sampai serah terima beserta pelaku-pelaku/unsur
yang terlibat dalam setiap tahapan tersebut. Juga secara khusus dijelaskan dalam
beberapa sub bab mengenai prosedur memperoleh pekerjaan perencanaan, proses
penentuan pelaksana/kontraktor, anwijzing, pembukaan penawaran, penetapan calon
pemenang dan penetapan pemenang lelang.
BAHASAN
3.1. Pengertian Perencanaan
Apa dan bagaimanakah perencanaan itu? Untuk memahaminya pelajarilah
hal-hal yang dianggap penting di bawah ini :
Apabila seorang Arsitek mendapat pekerjaan untuk merencanakan sesuatu
bangunan, ia segera melakukan tiadakan-tiadakan sebagai berikut :
1. Mengetahui tujuan dari rencana pembangunan
2. Melihat letak pekarangan (tempat/site) dari bangunan yang direncanakan
10
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
11
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
- Gambar-Gambar kerja;
- Daftar Kuantitas, Analisa Harga Satuan dan Metoda Pelaksanaan;
- Bentuk-Bentuk Jaminan.
- Adendum (bila ada)
1) Gambar-gambar kerja (gambar bestek), antara lain:
- Situasi, denah, tampak, potongan
- Denah dan detail pondasi
- Denah dan detail sanitasi
- Denah dan detail plafon serta titik lampu.
- Denah dan detail konstruksi atap.
- Rencana beton dan detail tulangannya
- Prespektif.
Gambar-gambar bestek harus sesuai benar dengan keterangan-keterangan
bestek, karena jika tidak dapat menimbulkan perselisihan antara direksi dan
pemborong.
2) Rencana kerja dan syarat-syarat (bestek), berisi: Data lelang, syarat-syarat
umum dalam pelaksanaan pembangunan, syarat teknis dan syarat administrasi.
RKS ini mempunyai kekuatan untuk pelaksanaan pembangunan, dan
kelengkapan bagi gambar kerja/bestek.
3) Rencana Anggaran Biaya
Berisi perincian perhitungan anggaran total pembangunan. Dimulai dari
perhitungan volume masing-masing jenis pekerjaan, satuan harga pekerjaan,
anggaran biaya konstruksi (anemingsoom) dan biaya total setelah ditambah
dengan fee perencanaan (bowsom) serta time schedule pelaksanaan
pembangunan.
4) Perhitungan konstruksi beton dan kayu
Berisi tentang perhitungan asumsi-asumsi beban yang dipikul struktur sampai
perhitungan pendimensian kolom dan balok yang digunakan.
12
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
13
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
3. Sayembara
Pada umumnya sayembara ini diadakan dengan maksud untuk mendapatkan
alternatif masukan yang lebih banyak. Pemberi tugas melaksanakan dengan cara
mengumumkannya di media massa tentang proyek yang akan dikerjakan. Pada
pengumuman tersebut dicantumkan data teknis, keinginan pemilik bangunan,
persyaratan-persyaratan administrasi, jangka waktu pekerjaan dan sebagainya.
Pada sistem sayembara ini yang diminta adalah gambar perencanaannya. Adapun
pemenang sayembara akan ditunjuk kemudian uk meneruskan perencanaannya.
Jika yang melakukan instansi pemerintah maka tahapan-tahapan yang dilalui
mengikuti proses yang tetap, yaitu dimulai dengan Daftar Usulan Proyek (DUP),
Daftar Isian Proyek (DIP), sampai terwujudnya bangunan yang dimaksud.
Mengenai tahapan-tahapan guna mendapatkan pekerjaan perencanaan pada
proyek pemerintah melalui sistem sayembara ini adalah sebagai berikut:
a. Tahapan perkenalan
Dileksanakan dengan cara mengajukan buku perkenalan yang isinya sama
dengan prosedur untuk mendapatkan pekerjaan perencanaan dengan cara
penunjukan langsung. Buku ini dikirimkan ke instansi terkait guna dijadikan
dasar penilaian kecakapan kerja dari suatu biro konsultan perencana. Apabila
sudah terjadi kesepakatan kerja sama, maka diadakan pembicaraan lebih lanjut
berhubungan dengan proyek yang akan dilaksanakan.
b. Perjanjian kerja sama
Prosedur penegasan kerja sama harus dilakukan dengan mengadakan
perjanjian kontrak yang ditandatangani oleh masing-masing pihak, yaitu unsur
pemberi tugas sebagai pihak pertama dan unsur perencana sebagai pihak
kedua. Sedangkan unsup Pekerjaan Umum (PU) bertindak sebagai wakil
instansi pemerintah yang mengetahui adanya perjanjian tersebut.
Isi surat perjanjian antar lain:
Lingkup pekerjaan yang ditugaskan
Kewajiban yang dibebankan pada pihak kedua
Tanggung jawab yang dibebankan pada pihak kedua
Besarnya imbalan jasa yang akan diterima oleh pihak kedua
Pasal-pasal mengenai sanksi dan denda, pemutusan perjanjian,
perselisihan, perpanjangan waktu, dan lain-lain.
Lampiran-lampiran.
14
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
2. Penunjukan langsung
Di luar proses pelelangan ini, dimungkinkan pula melakukan penunjukan lang
15
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
16
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
dari peserta. Semua surat penawaran kemudian dibacakan secara keras agar dapat
didengar oleh semua peserta yang hadir dan kemudian dilampirkan pada berita
acara pembukaan surat penawaran. Panitia kemudian akan menyatakan mana yang
sah serta mencantumkannya dalam berita acara tersebut.
17
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
Pembayaran Proyek
Secara umum, ditinjau dari segi cara pelaksanaan pembayaran uang kepada
pemborong, dapat digolongkan dalam dua cara:
a. Sistem Termijn
Dalam system ini pemborong dibayar secara bertahap, sesuai dengan tahap
pekerjaan yang telah diselesaikan. Hal ini diatur dalam bestek. Sebagai
konsekuensinya, pemborong harus mengeluarkan modal pembiayaan sendiri
terlebih dahulu sampai waktu yang telah ditentukan, yaitu sampai
mendapatkan dana dari pembayaran termijn pertama.
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman anda mengenai materi di atas, silahkan anda
mengerjakan latihan berikut!
Buatlah Perencanaan Pembangunan Gedung Serba Guna Undaris, berdasarkan
tahapan-tahapan yang telah dijelaskan diatas!
RANGKUMAN
Proyek memiliki tahapan dimulai dari munculnya gagasan pada pihak pemilik
(owner), dilanjutkan proses perencanaan oleh seorang arsitek atau konsultan,
dilanjutkan proses pengadaan oleh pihak pemborong/kontraktor. Proses mendapatkan
pekerjaan perencanaan dari suatu proyek dapat melalui pengajuan proposal oleh
18
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
TES FORMATIF
I. Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternative jawaban
yang disediakan!
1. Yang bukan termasuk tahapan awal perencanaan proyek adalah:
A. Penyusunan program
B. Penetapan kriteria
C. Gambar prarencana
D. Perhitungan struktur
2. Yang tidak termasuk dokumen lelang adalah :
A. TOR
B. Gambar Kerja
C. RKS
D. RAB
3. Berikut adalah prosedur mendapatkan pekerjaan perencanaan, kecuali:
A. Lelang
B. Penunjukan
C. Sayembara
D. Undian
4. Penjelasan tambahan mengenai gambar kerja dan RKS diberikan pada:
A. Pada saat Anwijzing
B. Bertanya langsung kepada pihak perencana
C. Bertanya langsung pada pihak pemilik
D. Pada saat pengambilan dokumen lelang
5. Pihak yang membuat RKS adalah:
A. Pemilik (Owner)
B. Konsultan
C. Pemborong atau Annemer
D. Pelaksana atau Uitvoeder
II. Jawablah Pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Jelaskan tahapan awal dari proses perencanaan proyek!
2. Jelaskan cara mendapatkan pekerjaan perencanaan!
19
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban test yang ada di bagian akhir dari
buku ajar ini. Hitunglah jawaban anda yang benar. Kemudian gunakan rumus di bawah
ini untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi kegiatan belajar 1.
Rumus:
Jumlah jawaban anda yang benar
Tingkat penguasaan = 10 X 100%
20
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
BAB IV
RENCANA ANGGARAN PROYEK
BAHASAN
4.1. Pengertian Rencana Anggaran Biaya
Yang dimaksud dengan Rencana dan Anggaran Bangunan adalah merencanakan
suatu bangunan (proyek) dalam bentuk dan faedah dalam penggunaannya, beserta besar
biaya yang diperlukan dan susunan-susunan pelaksanaan dalam bidang administrasi
maupun pelaksanaan kerja dalam bidang teknik.
Pada dasarnya anggaran biaya ini merupakan bagian terpenting dalam
menyelenggarakan pengadaan suatu bangunan. Membuat anggaran biaya berarti
menaksir harga dari suatu barang, bangunan atau benda yang akan dibuat dengan teliti
dan secermat mungkin. Secara operasional penaksiran anggaran biaya adalah proses
21
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
perhitungan volume pekerjaan, harga dari berbagai macam bahan dan pekerjaan yang
akan terjadi pada suatu konstruksi.
Karena taksiran dibuat sebelum dimulainya pembangunan maka jumlah ongkos
yang diperoleh ialah “taksiran biaya” bukan “biaya sebenarnya” atau actual cost.
Ketepatan dalam menaksir anggaran biaya tergantung pada kepandaian dan keputusan
yang diambil si penaksir berdasarkan pengalamannya. Ketrampilan atau kepandaian
berkaitan dengan metode yang dipakai, sedangkan pengalaman dipakai untuk
mengambil keputusan yang tepat dalam cara-cara penyelesaian proyek yang akan
dikerjakan. Penaksiran biasanya dihitung berdasarkan gambar-gambar dan spesifikasi-
spesifikasi yang bersangkutan.
Contoh perhitungan:
No Uraian Pekerjaan Volume Harga Satuan Jumlah Harga
1 Galian Tanah 10 M3 10.000,- 100.000,-
2 Urugan Kembali 5 M3 5.000,- 25.000,-
3 Urugan Pasir 10 M3 80.000,- 800.000,-
Jumlah Total 925.000,-
22
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
Terbilang :
……………, ………………..
2006
Tanda tangan,
Nama Terang, Cap
(Penawar)
Direktur/Direktris
23
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
Waktu yang diperlukan untuk satu kali angkut = 0,45 jam (memuat) + 0,45 jam
(menurunkan) + 0,04 jam (pergi) + 0,04 jam (pulang) = 0,98 jam.
Biaya satu kali angkut = 0,98 x Rp. 36.000,-/jam = 35.280,-
Jadi biaya seluruhnya = 550/8 x Rp. 35.280,- = Rp. 2.425.500,-
24
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
Contoh pada pekerjaan galian tanah, kita dapati analisa harga satuan per 1 m3
sebagai berikut:
Koefisien Satuan Jenis bahan Harga Satuan Jumlah Harga
/Tenaga (Rp) (Rp)
0,7500 Orang Pekerja 22.000 16.500
0,0250 Orang Mandor 35.000 875
Jumlah 17.375
Dari analisa tersebut di atas, jika koefisien upah kita kalikan dengan 100, maka
akan menjadi sebagai berikut:
75 orang pekerja dan 2,5 orang mandor menghasilkan galian 100 m3 dalam satu
hari kerja (7 – 8 jam). (Coba kita bagi dengan 2,5).
Maka: 30 orang pekerja dengan 1 mandor bekerja sama dalam 1 hari
menyelesaikan galian tanah sebanyak 40 m3.
Dari penjelasan ini, kita ketahui bahwa koefisien itu juga menunjukkan sistem
kerja, yaitu bahwa 1 mandor mengawasi 30 orang pekerja, dan seterusnya.
25
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
Lokasi yang akan dibangun harus bersih dari rumput liar, pohon-pohon,
akarpohon, dan jenis sampah yang dapat mengganggu kestabilan tanah.
Pembersihan lokasi bertujuan menjaga kestabilan tanah dari unsure-unsur yang
bisa membusuk, sehingga tidak terjadi penurunan permukaan tanah akibat
pembebanan.
Luas tanah yang harus dibersihkan sesuai ukuran tanah yang difungsikan untuk
pembangunan rumah/gedung. Contoh perhitungan untuk luas bangunan 6 x 20
meter:
Volume pekerjaan pembersihan lahan = panjang x lebar
= 20 x 6
= 120 m2
26
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
= 18 m2.
Analisis harga satuan pekerjaan pembuatan bedeng dan gudang per 1 m2:
Koefi Satu Jenis bahan /Tenaga Harga Jumlah
sien an Satuan (Rp) Harga (Rp)
6,8000 m' Kayu dolok DN / Dolken 8-10cm 15.000 102.000
0,2100 m3 Kayu 2.500.000 525.000
0,3000 kg Paku 9.600 2.880
0,2600 zak Semen PC 36.000 9.360
0,0300 m3 Pasir Beton 135.000 4.050
0,0500 m3 Batu pecah 2/3 175.000 8.750
1,5000 lbr Seng Glmbg BJLS 0.3, 210cm 50.000 75.000
1,0000 orang Pekerja 22.000 22.000
2,0000 orang Tukang Kayu 30.000 60.000
0,2000 orang Kepala Tukang 34.000 6.800
0,0500 orang Mandor 35.000 1.750
Jumlah 817.590
27
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
papan bouw plank. Satuan dalam perhitungan pemasangan bouw plank adalah
m’.
Analisis harga satuan pemasangan bouw plank per m’ adalah :
Koefi Satu Jenis bahan /Tenaga Harga Jumlah
sien an Satuan Harga (Rp)
(Rp)
0,0120 m3 Kayu Meranti 5/7 2.500.000 30.000
0,0200 kg Paku kayu 9.600 192
0,0070 m3 Papan 3/20 1.900.000 13.300
0,1000 orang Pekerja 22.000 2.200
0,1000 orang Tukang Kayu 30.000 3.000
0,0100 orang Kepala Tukang 34.000 340
0,0050 orang Mandor 35.000 175
Jumlah 49.207
28
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
Untuk analisis harga satuan bisa dilihat pada lampiran buku ini.
C. Lantai Kerja
Lantai kerja terletak dibawah fondasi beton baik setempat maupun menerus, di
atas pasir urug dengan ketebalan 3 – 5 cm. Bahan yang digunakan adalah
semen, pasir, split dengan perbandingan 1: 4 : 5. Satuan dalam perhitungan
pekerjaan lantai kerja adalah m3. Perhitungan volumenya adalah sama seperti
menghitung volume pasir urug bawah pondasi.
Untuk analisis harga satuan bisa dilihat pada lampiran buku ini.
Untuk analisis harga satuan bisa dilihat pada lampiran buku ini.
29
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
dengan perbandingan 1:5 atau sesuai ketentuan yang berlaku. Satuan dalam
perhitungan pasang fondasi batu kali adalah m3. Pada umumnya pasangan batu
kali memiliki penampang trapezium, sehingga perhitungan volumenya adalah
luas penampang (trapezium) dikalikan panjang keseluruhan pondasi.
Untuk analisis harga satuan bisa dilihat pada lampiran buku ini.
Untuk analisis harga satuan bisa dilihat pada lampiran buku ini.
30
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
beberapa gubahan bentuk, yaitu bentuk balok dan bentuk piramida terpancung
yang masing-masing harus dicari sendiri sendiri.
31
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
32
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
Perhitungan volume atau luas pekerjaan pasangan batu bata adalah jumlah
seluruh luasan dinding yang ada dikurangi luas total lubang pada dinding (pintu,
jendela, roster, dll). Oleh karena itu sebelum volume pasangan dinding batu bata
dihitung, terlebih dahulu dihitung luas seluruh lubang yang ada.
Untuk analisis harga satuan bisa dilihat pada lampiran buku ini.
Volume kusen = panjang total kayu kusen x luas penampang kayu yang dipakai
Sedangkan untuk menghitung luas total daun pintu dan jendela adalah dengan
menghitung luasan setiap tipe dikalikan dengan jumlahnya.
Luas total = Luas tiap tipe daun pintu atau jendela x jumlah tiap tipe
33
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
34
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
pada pemasangan genteng dan listplank. Perhitungan harga kap atap baja ringan
didasarkan pada harga borongan per m2 bidang miring atap dikalikan dengan
harga yang ditawarkan.
Untuk konstruksi kap atap kayu, satuan dalam perhitungan konstruksi kap atap
adalah m3, dan satuan dalam perhitungan konstruksi penutup atap adalam m2.
Khusus untuk perhitungan genteng bubungan pada nok atau jurai luar digunakan
satuan m’.
Dalam perhitungan volume pekerjaan kap atap, semua kayu yang digunakan
pada konstruksi penyangga bidang atap dijumlahkan panjangnya selanjutnya
dikalikan luas penampang kayu.
Contoh:
Jika panjang total kayu adalah 200 m’, dengan menggunakan kayu 8/14, maka
volume pekerjaan kayu adalah:
Untuk perhitungan penutup bidang atap, semua luasan miring bidang atap
dijumlahkan. Sedangkan untuk perhitungan bubungan adalah dengan
menjumlahkan panjang total nok dan jurai luar yang membutuhkan penutup
bubungan.
Untuk analisis harga satuan bisa dilihat pada lampiran buku ini.
35
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
yang digunakan biasanya berukuran 6/12 sebagai balok penggantung dan 5/7
(kayu usuk) sebagai balok pembagi. Atau dapat juga digunakan balok 5/7 semua
dimana pada titik-titik tertentu digantungkan ke kuda-kuda dengan
menggunakan kayu penggantung. Untuk penutup plafon gypsum dan sejenisnya
biasanya digunakan kerangka plafon dari bahan besi hollow 2 x 4 cm, dengan
menggunakan besi root sebagai penggantung pada rangka atap.Satuan dalam
perhitungan pekerjaan rangka plafon adalah m2.
Untuk analisis harga satuan pemasangan kerangka plafon dari kayu dan atau
pemasangan penutup plafonnya bisa dilihat pada lampiran buku ini. Adapun
untuk analisa pemasangan plafon dari besi hollow, adalah sebagai berikut:
Analisa harga satuan pekerjaan rangka plafon per 1 m2.
Koefi Satu Jenis bahan /Tenaga Harga Jumlah
sien an Satuan Harga (Rp)
(Rp)
1,2500 m’ Besi hollow 18.750 23.438
0,0570 dus sekerup 10.000 570
0,7500 bh Root penggantung 1.750 1.313
0,0100 orang Pekerja 30.000 300
0,0150 orang Tukang Kayu 40.000 600
Jumlah 26.220
B. Pemasangan Plafon
Perhitungan volume pemasangan plafon adalah sama dengan luas rangka plafon,
dengan satuan m2.
Untuk plafon eternit ukuran 1 x 1 m2, dalam analisa harga satuan biasanya
sudah menyatu dengan pekerjaan kerangka plafon. Adapun untuk jenis plafon
lain, seperti gypsum, analisa harga satuannya adalah sebagai berikut.
36
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
37
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
38
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
39
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
Analisa harga satuan pembuatan saluran air kotor pipa 3” per 1m’ adalah:
Koefi Satu Jenis bahan /Tenaga Harga Jumlah
sien an Satuan (Rp) Harga (Rp)
1,0000 m’ Pipa UPVC 3” AW 30.000 30.000
0,1250 bh Lem pipa 7.500 938
0,0400 org Tukang 40.000 1.600
0,0670 org Pekerja 30.000 2.010
Jumlah 34.538
Analisa harga satuan pembuatan saluran air kotor pipa 4” per 1m’ adalah:
Koefi Satu Jenis bahan /Tenaga Harga Jumlah
sien an Satuan (Rp) Harga (Rp)
1,0000 m’ Pipa UPVC 4” AW 50.000 50.000
0,1625 bh Lem pipa 7.500 1.219
0,0400 org Tukang 40.000 1.600
0,0670 org Pekerja 30.000 2.010
Jumlah 54.819
Atau bisa menggunakan analisa harga satuan SNI seperti yang ada dalam
lampiran.
40
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
C. Instalasi Sakelar
Sakelar yang sering digunakan adalah sakelar single dan sakelar double. Satuan
dalam perhitungan pekerjaan instalasi sakelar adalah titik (buah).
Analisa harga satuan pekerjaan instalasi sakelar single atau double per
titik(buah) :
Koefi Satu Jenis bahan /Tenaga Harga Jumlah
sien an Satuan (Rp) Harga (Rp)
41
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
42
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
Analisa harga satuan pekerjaan pengecatan dinding dalam dan plafon per 1 m²:
Koefi Satu Jenis bahan /Tenaga Harga Jumlah
sien an Satuan (Rp) Harga (Rp)
0,2500 kg Cat dinding 27.200 6.800
0,0200 kg Plamir tembok 37.500 750
0,0430 bh Roll cat 12.500 538
0,2000 lbr Amplas 2.500 500
0,1130 org Tukang cat 40.000 4.520
0,1400 org Pekerja 30.000 4.200
Jumlah 17.308
Atau menggunakan analisa SNI seperti dalam lampiran.
43
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
44
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
E. Waterproofing
Waterproofing digunakan untuk dak beton yang berhubungan langsung dengan
luar, seperti konsol kanopi, dak beton, dan dak talang air. Waterproofing
berfungsi sebagai pelapis antibocor pada permukaan dak beton. Satuan dalam
perhitungan pekerjaan Waterproofing adalah m². Harga pekerjaan
waterproofing biasanya didasarkan pada perkiraan harga borongan, yaitu antara
Rp. 40.000,- sampai 50.000,- per m². Atau bisa juga diformulasikan dalam
bentuk analisa harga satuan seperti halnya pekerjaan pengecatan.
45
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
Sebelum menjawab soal latihan diatas, fahami dulu item-item pekerjaan apa saja yang
ada dalam bangunan yang saudara rencanakan. Jabarkan semua item tersebut, dan
kelompokkan berdasarkan pengelompokkan sebagaimana telah diuraikan dalam materi
ini. Kemudian hitunglah volume masing-masing item tersebut. Untuk harga satuan,
anda bisa menggunakan daftar analisa harga satuan dalam buku ini, atau harga satuan
yang ada di dinas Pekerjaan Umum atau Cipta Karya.
RANGKUMAN
Rencana Anggaran Biaya (RAB) merupakan bagian terpenting dalam suatu
proyek, khususnya yang berkaitan dengan proyek pembangunan fisik. Membuat
anggaran biaya berarti menaksir harga dari suatu barang, bangunan atau benda yang
akan dibuat dengan teliti dan secermat mungkin. Secara operasional penaksiran
anggaran biaya adalah proses perhitungan volume pekerjaan, harga dari berbagai
macam bahan dan pekerjaan yang akan terjadi pada suatu konstruksi. Rencana
Anggaran Biaya (RAB) dapat berbentuk taksiran kasar atau taksiran sangat teliti sesuai
dengan kebutuhan di lapangan.
TES FORMATIF
I. Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternative jawaban
yang disediakan!
1. Yang tidak termasuk dalam aktivitas membuat RAB adalah:
A. Menghitung volume pekerjaan
B. Menyusun analisa harga satuan
C. Merencanakan gambar kerja
D. Menyiapkan daftar upah dan harga bahan
2. Berikut adalah item-item dalam pekerjaan pendahuluan, kecuali:
A. Pekerjaan pembersihan lokasi
B. Pembuatan bedeng dan gudang
C. Pekerjaan galian tanah
D. Pemasangan bouwplank.
3. Yang termasuk pekerjaan lantai adalah:
A. Galian tanah
B. Urugan pasir
C. Pasangan batu bata
D. Pasangan batu kali
4. Yang tidak termasuk dalam analisa pekerjaan beton adalah:
46
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
A. Pembuatan begesting
B. Pembesian
C. Kayu perancah
D. Pekerjaan pengacian
5. Yang tidak termasuk pekerjaan atap adalah:
A. Pasang usuk dan reng
B. Pasang gording dan jurai
C. Pasang ringbalk
D. Pasang listplank
II. Jawablah Pertanyaan-pertanyaan berikut!
6. Jelaskan hal-hal yang harus disiapkan dalam membuat RAB.!
7. Hitung berat besi dalam setiap m3 balok beton berikut:
Keterangan:
Selimut beton 2,5 cm
Berat 1 m’ besi Ø19 = 2,23 kg
Berat 1 m’ besi Ø8 = 0,393 kg
8. Sebutkan bahan yang biasa digunakan untuk konstruksi kerangka plafon!
9. Sebutkan item pekerjaan yang termasuk pekerjaan sanitair!
10. Hitunglah biaya yang dibutuhkan untuk mengecat tembok dalam seluas 200m2.
Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban test yang ada di bagian akhir dari
buku ajar ini. Hitunglah jawaban anda yang benar. Kemudian gunakan rumus di bawah
ini untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi kegiatan belajar 1.
Rumus:
Jumlah jawaban anda yang benar
Tingkat penguasaan = 10 X 100%
47
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
80 – 89% = baik
70 – 79% = cukup
< 70% = kurang
Bila anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, anda dapat meneruskan dengan
kegiatan belajar 2. Tetapi kalau kurang dari 80% silahkan mengulangi kembali bagian
yang anda belum kuasai.
BAB V
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Direksi selain harus membuat gambar rencana, harus juga membuat rencana
kerja dan syarat-syarat pelaksanaan serta bagaimana susunan pelaksanaannya. Karena
dalam pelaksanaan suatu proyek pembangunan, banyak yang perlu mendapat
persetujuan dari kedua belah pihak, antara lain yang memberi pekerjaan/direksi dengan
48
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
BAHASAN
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) adalah bagian dari dokumen lelang
yang dibuat oleh direksi. Direksi terlebih dahulu membuat gambar rencana dari
bangunan yang akan dibuat lengkap dengan detail-detailnya dan penjelasan-penjelasan
teknik yang diperlukan, kemudian diajukan kepada yang memberi pekerjaan untuk
diketahui dan untuk mendapatkan persetujuan. Yang memberi pekerjaan perlu
mengetahui bagaimana dan dari bahan apa bangunan itu akan dibuat. Penjelasan teknis
yang ada dalam RKS adalah melengkapi penjelasan dalam gambar kerja.
Memahami isi RKS sangat penting sebelum membuat RAB. Dengan melihat
kualitas bahan dan metode pelaksanaan pekerjaan yang ada dalam RKS akan memberi
petunjuk dalam membuat analisa harga satuan dan memperkirakan taksiran harga
borongan pada beberapa item pekerjaan yang tidak standar (item pekerjaan yang tidak
ada dalam analisa harga satuan).
Secara umum Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) berisi peraturan-
peraturan yang menyangkut tiga hal, yaitu:
1. Persyaratan Umum
2. Persyaratan Administrasi
3. Persyaratan Teknis
Persyaratan Umum
49
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
Persyaratan Administrasi
Hal-hal yang dijelaskan dalam persyaratan administrasi mencakup diantaranya:
a. Jaminan Lelang
b. Jaminan Pelaksanaan
c. Rencana Kerja (Time Schedule)
d. Pelaporan
e. Pembayaran
f. Perjanjian Pemborongan (Kontrak)
g. Penyerahan Pekerjaan
h. Masa pemeliharaan
i. Perpanjangan Waktu Penyerahan
j. Sanksi / Denda
k. Pekerjaan Tambahan / Pengurangan
l. Dokumentasi
m. Pencabutan Pekerjaan
Persyaratan Teknis
Persyaratan teknis berisi antara lain:
a. Penjelasan Umum
b. Titik Duga dan Ukuran-ukuran
50
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
51
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
3. Perbedaan Ukuran.
Bilamana terdapat perbedaan ukuran atau ketidak sesuaian antara :
a. Gambar rencana dan detail, maka yang mengikat adalah gambar yang
skalanya lebih besar.
b. Bilamana terjadi perbedaan antara Gambar dengan bestek, harus
dilaporkan kepada Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial dan Keluarga
Berencana selaku Pengguna Anggaran atau yang berhak memberikan
penjelasan untuk mendapatkan persetujuan sebelum dilaksanakan.
52
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
53
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
c. Jumlah luas penampang besi beton harus sama seperti tercampur dalam
gambar dan perhitungan. Bila dipakai besi beton lurus, maka jumlah
batang-batang harus ditambah sehingga jumlah luas yang ditentukan
terpenuhi / dalam hal ini harus dimintakan persetujuan secara tertulis
terlebih dahulu.
d. Tulangan harus dipasang sedemikian rupa sebelum dan selama
pengecoran tidak berubah kedudukannya.
e. Tulangan sengkong/begel tidak boleh menempel pada papan cetakan
atau tumpuan.
f. Ukuran besi beton disesuaikan dengan ukuran yang ada diperdagangan
(toleransi antara 0,5 mm – 1,00 mm ).
4. Bahan-bahan.
a. Semen.
Semen yang dipakai harus Portland Cement dari segala merk yang ada
diperdagangan dan yang dalam segala hal memenuhi persyaratan beton
tersebut diatas ( sekualitas semen Nusantara ).
b. Agregat halus ( butiran pasir ).
Agregat halus, keras, bebas lumpur, bersih dari / tidak boleh tercampur
tumbuh-tumbuhan, biji-bijian, akar-akaran yang nantinya akan merusak
bentuk / kualitas beton.
c. Air.
Air untuk adukan dan perawatan beton harus bersih dan bebas dari
bahan-bahan yang mempengaruhi daya lekat semen, sebaliknya air yang
dipakai untuk mengaduk beton adalah air yang bersih dapat diminum.
5. Persiapan pengecoran.
a. Mulai pengecoran harus sepengetahuan dan seijin Direksi Proyek dan
Konsultan Pengawas.
b. Sebelum mengadakan pengecoran semua cetakan dibersihkan dari
segala macam kotoran.
c. Cetakan harus datar dan tegak lurus, cetakan tidak ada yang bocor dan
harus kokoh sehingga kedudukan dan bentuknya tetap, tidak bergetar
maupun bergeser pada waktu dan setelah pengecoran, tetapi mudah
dibongkar.
d. Sebelum pengecoran, penulangan diteliti kembali dan disesuaikan
dengan gambar. Kalau ada yang bengkok / berubah posisinya harus
segera dikembalikan.
e. Perubahan/penambahan penulangan dan ukuran beton atau perbedaan
pelaksanaan dengan gambar kerja harus sepengetahuan dan dengan
persetujuan Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas.
6. Pengecoran.
a. Untuk pengecoran beton harus mendapatkan ijin dari Pengawas
Lapangan.
b. Perbandingan adukan harus sesuai dengan ukuran yang diminta.
54
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
55
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
5. Setiap kosen baru yang berhubungan dengan dinding harus diberi angkur dari
besi sebanyak 4 buah untuk kosen pintu dan 4 buah untuk kosen jendela dan
bouvenlight.
6. Kosen-kosen harus dilindungi supaya sudut-sudutnya tidak rusak selama
waktu penyetelan sampai sampai pengecatan.
7. Semua kosen pintu / jendela, bouvenlight sebelum dan sesudah terpasang
harus waterpass
8. Diatas kosen dengan bentangan 80 cm atau lebih harus dipasang balok latei
beton bertulang dengan pembesian praktis 4 10 mm, beugel 6 – 15 cm,
dengan spesi beton 1 Pc : 2 Ps : 3 Split.
9. Semua sambungan kayu dibuat dengan kaidah secara teknis, rapi, rapat, kuat
serta pada sambungan harus dilem kayu sampai rata.
10. Semua pekerjaan kosen yang kelihatan harus diketam sampai halus dan rata.
11. Semua ukuran kayu yang tersebut dalam gambar adalah ukuran kayu jadi.
- Kosen : 5,5 x 11,50 cm ( bangkirai ).
- Jalusi / krepyak : 1,80 x 10 cm
56
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
57
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
1. Kunci tanam yang digunakan kunci tanam sekualitas merek Yale ( asli ),
mengenai 2 (dua) kali putar, kunci tanam dipasang harus sedemikian rupa
sehingga kuat, kuat kokoh dan berfungsi baik.
2. Untuk pintu 2 (dua) daun dipasang expagnolete tanam kualitas baik dan
berfungsi baik.
3. Kait angin dipasang pada jendela dan pintu digunakan sesuai dengan
kebutuhan.
17. PEKERJAAN LISTRIK
Lingkup Pekerjaan :
Pemasangan jaringan instalasi didalam bangunan pemasangan 1 (satu) unit box
sekering,
instalasi lampu besar titik lampu, stop kontak dengan dilengkapi lampu pijar 25
watt dan lampu TL 1 x 20 watt sampai dengan menyala jumlah dan pemasangan
sesuai gambar.
Syarat-syarat Pelaksanaan.
1. Pemasangan instalasi listrik yang harus dikerjakan adalah memasang instalasi
listrik lengkap dengan 1 (satu) unit box sekering siap menyala.
2. Semua komponen harus memenuhi persyaratan dari EVE, PUIL – 77 standart
dari PLN dan persyaratan keselamatan kerja serta peraturan lain dari instalasi
yang berwenang.
3. Semua pekerjaan instalasi listrik pelaksanaanya dapat diserahkan pada
instalatur listrik yang berbadan hukum dan yang telah mendapat pengesahan
dari PLN serta disetujui oleh Kepala Bidang Cipta Karya DPU Kab. Semarang
Selaku Pejabat Pembuat Komitmen.
4. Pengurusan untuk memperoleh ijin yang mungkin diperlukan untuk instalasi
ini dibebankan kepada pemborong lengkap dengan segala pembiayaannya
untuk dan atas nama Pemerintah Kabupaten Semarang.
5. Tempat titik penerangan , stop kontak, jenis titik lampu dan lain-lain sesuai
dengan gambar perencanaan.
6. Instalasi listrik dipasang dengan memperhitungkan tegangan 220 Volt.
7. Semua komponen harus dalam keadaan baru dan baik menurut penilaian
pengawas, komponen tersebut semutu Broco / Vimar.
8. Pada prinsipnya instalasi bersifat tertanam seperti pipa listrik, skakelar, stop
kontak dan sebagainya. Dalam hal ini termasuk pemasangan / pengadaan
lampu-lampu dengan jenis lampu pijar dengan daya 25 watt dan pemasangan
sesuai dengan gambar.
a. Skakelar dan stop kontak ;
Skakelar dipasang inbow pada ketinggian 150 cm dari permukaan lantai,
bingkai harus rata dengan tembok. Stop kontak harus berkekuatan 10 s/d
15 ampere 500 volt. Stop kontak dipasang pada ketinggian 150 cm dari
permukaan lantai.
58
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
59
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
6. Batu bata.
Menggunakan batu bata dari persetujuan Direksi.
8. U b i n.
Lapisan atas ubin keramik ukuran 30 x 30 cm warna ditentukan kemudian
dan keramik ukuran 20 x 25 cm untuk KM / WC merk ubin yang akan
digunakan ditentukan oleh Direksi / Unsur Teknis. Untuk itu pemborong
mengajukan contoh-contoh ubin pabrik tersebut diatas, semua ubin keramik
harus berkualitas baik dan sesuai dengan SK SNI S-04-1989-F.
9. E t e r n i t.
Eternit plat 100 x 100 cm untuk langit-langit dipakai sekualitas cap kerang
super kualitas baik dan tebal 3 (tiga) mm, sesuai dengan SNI 03-2839-1992.
10. Untuk pekerjaan kayu , semua ukuran yang tertera pada gambar, RKS
iniadalah ukuran yang ada dipasaran/perdagangan umum sebelum diserut.
Khusus untuk kosen toleransi ukuran jadi 5,5 x 11,5 cm, ukuran daun jendela
/pintu adalah ukuran sebelum diserut.
11. Semua bahan yang dipakai untuk pekerjaan ini dapat bersifat pabrikasi yang
dimaksud adalah sekualitas. Semua bahan-bahan yang bersifat pabrikasi :
besi / baja / PVC dimensi yang dipakai sesuai yang ada dan beredar
diperdagangan umum.
12. Lain-lain.
a. Semua bahan dan alat perlengkapan yang akan diperoleh atau dipasang
pada bangunan ini sebelum dipergunakan harus diperiksakan dan
diluluskan oleh Direksi.
b. Pemasangan dan penggunaan yang tidak sesuai dengan syarat-syarat alat
tersebut akan ditolak atau dikeluarkan atas perintah Direksi dengan
segala resiko pemborong.
c. Apabila diperlukan pemeriksaan laboratorium atas bahan, maka biaya
pemeriksaan ditanggung pemborong.
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman anda mengenai materi di atas, silahkan anda
mengerjakan latihan berikut!
Carilah sebuah gambar bestek bangunan kemudian buatlah Rencana Kerja dan
Syarat-syarat (RKS) dari bangunan tersebut.
60
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
RANGKUMAN
Rencana Kerja dan Syarat-syarat merupakan bagian dokumen lelang yang
menjelaskan bagaimana proyek itu diselenggarakan. Melalui RKS dapat diketahui
bagaimana dan dari bahan apa bangunan itu akan dibuat. Penjelasan teknis yang ada
dalam RKS adalah melengkapi penjelasan dalam gambar kerja.
Secara umum Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) berisi peraturan-
peraturan yang menyangkut tiga hal, yaitu:
1. Persyaratan Umum
2. Persyaratan Administrasi
3. Persyaratan Teknis
TES FORMATIF
I. Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternative jawaban
yang disediakan!
1. Rencana Kerja dan Syarat-syarat dari suatu proyek berkaitan erat dengan
penyusunan RAB, karena:
A. Menjelaskan bagaimana lelang diadakan.
B. Menjelaskan berapa waktu yang disediakan untuk menyelesaikan proyek.
C. Menjelaskan bagaimana administrasi dari suatu proyek
D. Bagaimana dan dari bahan apa proyek itu dikerjakan.
2. Yang termasuk peraturan administrasi dari suatu proyek adalah:
A. Pelelangan
B. Perjanjian kontrak
C. Pelaksanaan Pekerjaan
D. Kenaikan harga dan Force Majeure
3. Yang termasuk Peraturan Umum dari suatu proyek adalah:
A. Masa pemeliharaan
B. Perpanjangan Waktu Penyerahan
61
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
C. Pengawas Lapangan
D. Pekerjaan Tambahan / Pengurangan
4. Yang tidak termasuk peraturan teknis adalah:
A. Titik Duga dan Ukuran-ukuran
B. Pekerjaan Persiapan
C. Pekerjaan Tambah dan Kurang
D. Ketentuan bahan / material
5. Yang tidak termasuk ketentuan yang harus diikuti dalam pelaksanaan pekerjaan fisik
proyek adalah :
A. Petunjuk dari pemilik proyek
B. Gambar kerja.
C. RKS
D. Gambar tambahan dan perubahan dalam Berita Acara Aanwijzing.
II. Jawablah Pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Sebutkan apa saja yang tertuang dalam RKS!
2. Di bagian manakah dalam RKS yang menjelaskan menganai pihak-pihak yang
terlibat dalam suatu proyek?
3. Di bagian manakah dari RKS penjelasan mengenai ketentuan pelelangan?
4. Apa yang dijelaskan pada bagian umum dari persyaratan teknis dalam RKS?
5. Pekerjaan apa saja yang dijelaskan pelaksanaannya dalam RKS?
Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban test yang ada di bagian akhir dari
buku ajar ini. Hitunglah jawaban anda yang benar. Kemudian gunakan rumus di bawah
ini untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi kegiatan belajar 1.
Rumus:
Jumlah jawaban anda yang benar
Tingkat penguasaan = 10 X 100%
62
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
Bila anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, anda dapat meneruskan dengan
kegiatan belajar 2. Tetapi kalau kurang dari 80% silahkan mengulangi kembali bagian
yang anda belum kuasai.
63
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
BAB VI
PERENCANAAN JARINGAN KERJA
Jaringan kerja sangat penting untuk memahami secara teknis dan operasional
bagaimana pelaksanaan suatu proyek. Dari jaringan kerja kita dapat mengetahui urutan
kerja suatu proses pembangunan dan mengetahui berapa waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikannya. Kesalahan dalam menyusun jaringan kerja berakibat proyek berjalan
tidak efisien, sehingga terjadi pembengkakan pada total cost. Oleh karena itu
penguasaan materi ini oleh mahasiswa akan sangat membantu memberikan bekal
kompetensi sebagai manajer proyek di lapangan pada saat memasuki dunia kerja.
BAHASAN
64
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
hanya dilakukan sekali saja. Jadi harus dibuat network baru untuk setiap proyek
yang akanselesaikan.
Harus juga dibedakan antara Tatalaksana Proyek dengan Tatalaksana Produksi,
yaitu:
a. Tata laksana proyek menyelesaikan hal khusus, hanya dilakukan sekali.
Sedangkan tatalaksana produksi menyelesaikan hal umum yang berulang-
ulang (rutine).
b. Fasilitas-fasilitas yang digunakan dalam tatalaksana proyek sekeli dipakai
sudah selesai. Sedangkan fasilitas-fasilitas dalam tatalaksana produksi
dapat digunakan untuk macam-macam tugas.
Keuntungan
a. Merencanakan, scheduling dan mengawasi proyek secara logis.
b. Memikirkan secara menyeluruh, tetapi juga mendetail dari suatu proyek.
c. Mendokumen dan mengkomunikasikan rencana scheduling (waktu) dan
alternative-alternatif lain penyelesaian proyek dengan tambahan biaya.
d. Mengawasi proyek dengan lebih efisien, karena hanya jalur-jalur kritis
saja yang perlu konsentrasi pengawasan.
Analisa-analisa Network Planning akan membantu:
c. Time scheduling urutan pekerjaan yang efisien
d. Pembagian merata waktu.
e. Rescheduling bila ada kelambatan-kelambatan penyelesaian.
f. Menentukan pertukaran waktu dengan biaya yang efisien.
g. Membuka kemungkinan-kemungkinan yang lain dalam menyelesaikan
proyek.
h. Merencanakan proyek yang kompleks.
65
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
b. Mendefinisakan saat mulai dan saat berakhirnya tiap-tiap pekerjaa yang dilakukan
bagi proyek.
Jadi sebelum diagram dapat digambar, kita terlebih dahulu mengetahui (memiliki
daftar) aktivitas-aktivitas apa saja yang harus dilakukan demi untuk mencapai tujuan
dari proyrk tersebut.
Selain itu juga harus dapat menetapkan urutan operasi (sequence of operation),
kaitan antar pekerjaan (inter relationship), dan ketergantungan antar pekerjaan
(interdependency) sedemikian teliyinya sehingga jaringan kerja yang kita lukiskan
nantinya akan mampu menggambarkan arus operasi (flow of operations) yang logis dan
tepat.
Di dalam praktek penyusunan jaringan kerja, kita akan bertemu dengan keadaan
dimana pekerjaan yang satu mengikuti atau mendahului pekerjaan yang lain. Ada pula
kemungkinan bahwa suatu pekerjaan harus menunggu aktivitas yang lain sebelum
pekerjaan itu dapat mulai dilakukan. Dan ada pula dua atau lebih pekerjaan yang
seyogyanya dapat dilakukan bersama-sama.
1. EVENT
Event adalah suatu keadaan atau situasi pada sesuatu saat (satu kejadian,
satu peristiwa.
66
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
Contoh:
a. bahan mentah sampai digudang
b. siap mulai berproduksi
c. harga disetujui
d. konsep advertensi selesai
e. cor beton dimulai.
Simbol dari event adalah lingkaran (node) atau bujur telur (ellips)
Event digunakan sebagai tanda kapan suatu aktivitas dapat mulai dilaksanakan
(start event) dan kapan suatu aktivitas dinyatakan selesai dilaksanakan (finish
event).
2. AKTIVITAS
Aktivitas yaitu kegiatan atau pekerjaan yang harus dilakukan di antara dua
event. Event pertama disebut event yang mendahului (preceding event) dan event
yang kedua disebut event yang mengikuti (succeeding event). Aktivitas itu belum
dapat dimulai jika preceding event belum tercapai.
Yang termasuk aktivitas adalah: pekerjaan, pengambilan keputusan,
transportasi, penundaan, dan sebagainya. Singkatnya merupakan “proses” dalam
sistem input – proses – output.
Suatu aktivitas biasanya memerlukan waktu dan sumber daya (resources). Simbol
dari aktivitas adalah anak panah (arrow) yang menghubungkan dua event.
aktivitas
durasi
Even Even
sebelumnya sesudahnya
Arah anak panah itu menunjukkan event apa yang akan dicapai. Akan tetapi
panjangnya panah tidak menunjukkan suatu skala. Dengan kata lain panjang anak
panah tidak menunjukkan lamanya aktivitas itu (durasi aktivitas).
Uraian aktivitas dapat dituliskan secara lengkap (ditulis di atas anak panah)
atau diberi code tulisan (A, B, C, dan seterusnya). Sedang lamanya aktivitas (durasi)
dituliskan di bawah anak panah.
3. AKTIVITAS DUMMY
Adalah suatu aktivitas yang tidak membutuhkan sumberdaya dan tidak mem-
67
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
butuhkan waktu (zero time dummy). Sehingga disebut juga aktivitas semu. Aktivitas
dummy digunakan untuk memperlihatkan ketergantungan dari suatu event kepada
event yang lain, akan tetapi tidak membutuhkan semberdaya maupun waktu.
Dalam praktek terdapat adanya suatu aktivitas menunggu dan nyata-nyata
membutuhkan waktu (misal: menunggu mengerasnya beton, menunggu dinginnya
benda kerja di udara, dll). Akan tetapi aktivitas-aktivitas tadi tidak memerlukan
sumber daya khusus.
Aktivitas semacam ini disebut “real time dummy” dan digambarkan tetap sama
dengan zero time dummy. Simbol dari aktivitas dummy adalah suatu panah yang
terputus putus.
aktivitas
Durasi
Even Even
sebelumnya =0 sesudahnya
4. URUTAN AKTIVITAS
Sebelum kita melangkah pada penyusunan aktivitas, terlebih dahulu perlu
dibicarakan aturan main (perjanjian) dalam penyusunan aktivitas dalam jaringan
kerja, yaitu:
a. PERJANJIAN I
Di antara dua event (nodes) hanya boleh ada satu aktivitas (panah) yang
menghubungkannya. Sebagai konsekuensinya, jika timbul kesulitan dalam
penggambarannya, maka dapat diselesaikan dengan aktivitas semu (dummy).
Contoh: B
A D
68
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
b. PERJANJIAN II
Aktivitas semu hanya boleh dipakai bila tidak ada cara lain untuk menggambarkan
hubungan-hubungan aktivitas yang ada dalam suatu Network.
A
2)
C
B
3)
B
D
69
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
Aktivitas C dan D baru dapat dimulai jikalau aktivitas A dan B telah selesai.
4)
B
A
A B
5)
C D
Aktivitas B sudah dimulai asalkan aktivitas A sudah selesai. Akan tetapi aktivitas D
tidak dapat dimulai walaupun aktivitas C sudah selesai, karena harus menunggu
selesainya aktivitas A (dummy).
Untuk lebih menjelaskan peranan aktivitas dummy, maka kita pergunakan
contoh kejadian-kejadian tersebut. Suatu prosedur apabila salah satu ban mobil kita
gembes di jalan, maka aktivitas-aktivitas yang akan kita lakukan adalah:
a. Melepaskan roda yang gembes
b. Menambal ban
c. Mengambil roda cadangan
d. Memasang roda cadangan.
Jadi aktivitas B dan D harus mengikuti aktivitas A, akan tetapi aktivitas D selain
mengikuti A juga harus mengikuti C. Maka dapat digambarkan dalam suatu jaringan
kerja sebagai berikut:
70
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
A
B
C
D
B
A 4 10 I
C D
1 7 20
E H
F G
5 9 15
5
Pemberian nomor seperti ini ada gunanya, yaitu apabila di kemudian hari jaringan
kerja tersebut mengalami peninjauan kembali, dan ternyata diperlukan tambahan-
71
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
a. Bila lebih dari satu aktivitas/kegiatan berasal dari dan menuju pada event yang
sama, diperlukan dummy.
Contoh:
2
A
B D
1 4 5
C
3
b. Bila lebih dari satu aktivitas ( misal A, B, C ) berasal dari dan menuju/berakhir
pada event yang berbeda serta masing-masing aktivitas tersebut mempunyai
kelanjutan (D, E, F), maka bila salah satu aktivitas lanjutannya sangat
dipengaruhi oleh aktivitas sebelum (A, B, C ), diperlukan dummy.
A D
1 2 3
B E
4 5 6
C F
7 8 9
c. Bila lebih dari satu aktivitas (misal A dan B), berasal dari dan menuju/berakhir
pada event yang berbeda, serta masing-masing aktivitas tersebut mempunyai
72
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
kelanjutan (C dan D). Maka bila kedua aktivitas tersebut (A dan B) sangat
mempengaruhi saat dimulainya suatu aktivitas lain (E), maka diperlukan
dummy.
A C
1 2 3
E
5 6
B D
7 8 9
A B D
C
dummy
73
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
B C
Yang mendahului A A Sama
Yang mengikuti D D Sama
2.Jika 2 (dua) kegiatan atau lebih didahului oleh beberapa kegiatan dan di antaranya
ada kegiatan yang sama dan ada yang berbeda.
A D
Contoh :
B
dummy
C E
Aktivitas/ Kegiatan
Keterangan
D E
Yang mendahului A, B B, C Yang sama : B
Yang beda : A
dan : C
Yang mengikuti - -
3.Jika 2 (dua) kegiatan atau lebih yang masing-masing didahului oleh kagiatan yang
berbeda, tetapi diikuti oleh kegiatan-kegiatan yang diantaranya ada yang sama
E
dan ada juga yang berbeda.
Contoh :
A C F
B D
H
Aktivitas/ Kegiatan
Keterangan
C D
74
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
Bila kita teliti lebih jauh, maka keadaan 3 ini adalah sama dengan keadaan 2.
Coba kita amati kegiatan G dan H : G dan H didahului kegiatan yang sama yaitu
kegiatan D dan yang berbeda yaitu kegiatan C.
A1 A2 A3
B1 B2 B3
C1 C2 C4
75
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
76
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
Event Times
Dalam suatu jaringan-kerja biasanya si perencana tidak dapat
mengatakansecar tepat kapan sesuatu event akan harus terjadi, dan kapan event time itu
paling lambat harus terjadi (LATEST EVENT TIME).
Oleh karena itu maka NODE/ TITIK dari suatu evevt itu dibagi-bagi ke
dalam ruang-ruang (3 ruang) sehingga informasi yang diperlukan dapat diisikan ke
dalam ruang-ruang tersebut.
b
a
c
77
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
Menghitung EET
Jika dalam suatu rangkaian aktivitas EETdari event awal sudah ditentukan
sedang durasi dari masing-masing event aktivitas dalam rangkaian tadi diketahui pula,
masing-masing EET dari tiap-tiap event-nya dapat dihitung.
Contoh 1:
Jadi kalau ditentukan bahwa EET event awal adalah 0 (EET1 = 0), maka :
EET2 = 0 + 4 = 4
EET3 = 4 + 10 = 14
EET4 = 14 + 16 = 30
Contoh 2 ;
78
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
Event 7 (yang merupakan titik kumpul (marge) dari aktivitas-aktivitas (D, E dan F) baru
akan terjadi apabila aktivitas D, E dan F telah selesai semuanya, berarti aktivitas yang
paling lamalah yang menentukan terjadinya SET7.
Pekerjaan D akan selesai pada waktu 30 + 20 = 50
Pekerjaan E akan selesai pada waktu 20 + 25 = 45
Pekerjaan F akan selesai pada waktu 10 + 30 = 40
Jadi paling pagi event 7 baru akan terjadi pada saat 50, atau EET7 = 50
Sedangkan EET8 = 50 + 10 = 60.
Menghitung LET
Seandainya event 8 tersebut diatas merupakan event akhir dari pada suatu
proyek, maka berarti bahwa proyek itu keseluruhannya akan selesai paling pagi pada
saat 60 (EET8 = 60). Telah menjadi suatu konvensi bahwa EET dari event akhir itu
harus ditetapkan pula sebagai event yang paling lambat harus terjadi. Jadi LET dari
event 8 juga harus 60 (LET8 = 60)
Dengan demikian maka LET dari event 3 apabila event 3 itu merupakan titik
derai (burst) dari aktivitas A, B dan C.
Dari ketiga kemungkinan LET3 itu,harus kita ambil yang terkecil, jadi LET3 = 14.
79
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
Seandainya kita mengambil bukan yang terkecil, misalnya kita ambil LET 3 =20, maka
aktivitas C baru akan selesai pada saat 20 + 16 = 36, berarti terlambat dari yang
seharusnya (30), pekerjaan A juga akan selesai terlambat (20 + 4 = 24).
KESIMPULAN
1. Untuk mendapat nilai EET dilakukan perhitungan maju.
2. Jika suatu event merupakan titik kumpul dari beberapa aktivitas maka nilai
terbesar dari perhitungan dipakai sebagai nilai EET dari event itu.
3. Untuk mendapat nilai LET, dilakukan perhitungan mundur.
4. Jika suatu event merupakan titik derai dari beberapa aktivitas maka nilai terkecil
dari perhitungan dipakai sebagai LET event itu.
Maka terlihat bahwa EETi = 9, durasi dari aktivitas A = 5 hari. Jadi sebenarnya
pekerjaan A itu sudah dapat selesai paling pagi pada hari 9 + 5 = 14 (EETj = 14).
Akan tetapi dari diagram itu ternyata bahwa EET j boleh terjadi pada hari 17
(EETj = 17), ini berarti bahwa ada kelonggaran waktu 3 hari (17 – 9 – 5) untuk
menyelesaikan pekerjaan A, tanpa menghambat pekerjaan-pekerjaan berikutnya. Lebih
lanjut diagram itu juga menunjukkan bahwa LETj boleh terjadi pada hari 22, ini berarti
kelonggaran waktu penyelesaian pekerjaan A lebih besar lagi yaitu 22 – 9 – 5 = 8 hari.
Kelonggaran-kelonggaran waktu penyelesaian itu disebut “FLOAT”.
Float yang pertama disebut “FREE FLOAT”, karena disini karyawan bebas memilih
apakah dia akan mulai bekerja pagi hari 9 (EET i) dan selesai pada hari 14 (3 hari lebih
pagi dari pada EETj); atau mulainya diperlambat pada hari 12 dan selesai pada hari (12
+ 5) = 17 sama dengan EETj yang ditentukan.
80
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
Float yang kedua disebut “TOTAL FLOAT”, ialah longgar waktu jika
karyawan bekerja mulai dari EETi.
Perumusan matematik float :
Total float = t4 – t1 – d
Free float = t3 – t1 – d
Interfering float = t4 – t3
Atau = t2 – t1
Independent float = t3 – t2 – d
Hanya total float dan free float yang umum dipakai dalam jaringan-kerja.
Apabila ternyata bahwa suatu aktivitas tidak memiliki sesuatu kelonggaran-
kelonggaran, maka :
Total float = 0, dan juga
Free float = 0
Maka hal ini berarti bahwa aktivitas itu adalah aktivitas kritis. Aktivitas itu
harus diselesaikan tepat pada waktunya, berarti juga harus dimulai tepat pada waktunya
pula. Bila tidak selesai tepat pada waktunya maka dia akan menghambat pekerjaan-
pekerjaan berikutnya sehingga keseluruhan penyelesaian proyek akan terlambat.
Event-event yang menjadi ujung dan pangkal dari aktivitas kritis disebut
event-event kritis. Tanda dari pada event-ewvent kritis ialah apabila EET = LET.
Gambar berikut, ditinjau dari aktivitas A, maka hari 9 itu dapat juga disebut
saat mulai paling pagi(EARLIEST START TIME) sedangkan EARLIEST FINISH
TIME aktivitas itu ialah 9 + 5 = 14.
81
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
Jikalau kita akan mengambil waktu penyelesaian paling lambat (LATEST FINISH
TIME) maka LFT = 22, dengan demikian maka saat mulai boleh paling lambat
(LATEST STAR TIME) dalam hal ini 22 – 5 = 17 hari.
Ada baiknya apabila kita menelaah suatu network, kemudian disusun suatu
table yang menggambarkan hasil-hasil perhitungan EST, EFT, LST, LFT serta total float
dan free float.
Contoh:
Dari gambar jaringan di atas, dapat dihitung durasi serta total float dan free float dalam
table berikut:
82
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
Karena lintasan kritis adalah jalur yang melalui aktivitas-aktivitas dengan total float dan
free float 0, maka lintasan kritis dalam network di atas adalah yang melewati aktivitas-
aktivitas B, E, I, K dan L atau yang melewati event-event 0-2-5-6-7-8.
Memperhitungkan EST, EFT, LST, dan LFT ini penting bagi penentuan kebijakan
alokasi sumberdaya.
Besarnya Total float dan Free float dapat dihitung langsung dari EET(i), LET(i) dan
EET(j) serta LET(j) pada gambar jaringan akan lebih cepat.
83
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
84
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
Kurva “S” dari network planning tersebut di atas dapat digambarkan sebagai berikut:
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman anda mengenai materi di atas, silahkan anda
mengerjakan latihan berikut!
Hitunglah EET dan LET dari proyek dibawah ini.
Dalam soal tersebut diatas, pada hari ke berapakah proyek tersebut dapat selesai, dan
tunjukkan jalur kritisnya? (anggap satuan durasi waktunya adalah hari ). Buatlah Kurva
85
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
“S” dari jaringan tersebut di atas, dengan bobot masing-masing pekerjaan adalah
sebagai berikut:
1. Pekerjaan A : 3%
2. Pekerjaan B : 24%
3. Pekerjaan C : 16%
4. Pekerjaan D : 12%
5. Pekerjaan E : 9%
6. Pekerjaan F : 27%
7. Pekerjaan G : 9%
Petunjuk Jawaban Latihan
Sebelum menjawab soal latihan diatas, lihat kembali cara menghitung EET dan LET,
kemudian hitunglah EET dan LET jaringan tersebut. Masukkan schedule pekerjaan
yang ada dalam lintasan kritis dalam schedule kurva “S”, kemudian ikuti dengan
pekerjaan-pekerjaan lainnya. Selanjutnya selesaikan sebagaimana contoh di atas.
RANGKUMAN
Perencanaan Jaringan Kerja (Network Planning) dan Kurva “S” adalah
langkah penting dalam perencanaan proyek, karena keduanya merupakan alat untuk
mengendalikan proyek. Seberapa efektifkan pelaksanaan pekerjaan suatu proyek sangat
ditentukan oleh bagaimana Jaringan kerja itu disusun. Dalam Network Planning dapat
diketahui pekerjaan-pekerjaan mana yang berada pada lingkaran kritis, sehingga
pengawasan bias difokuskan pada pekerjaan-pekerjaan tersebut, karena pekerjaan-
pekerjaan itulah yang akan menentukan kapan pekerjaan bias diselesaikan.
TES FORMATIF
I. Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternative jawaban
yang disediakan!
1. Berikut adalah hal-hal yang dilakukan dalam menyusun jaringan kerja, kecuali:
A. Mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan (aktivitas) yang akan dilakukan.
B. Menyusun logika keterkantungan (urutan aktivitas).
C. Menentukan durasi dari masing-masing aktivitas.
D. Menghitung bobot pekerjaan.
2. Yang tidak termasuk istilah / symbol yang digunakan dalam Network Planning
adalah:
86
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
A. Kurva
B. Nodes (Event)
C. Aktivitas
D. Dummy
3. Waktu penyelesaian suatu proyek dalam suatu jaringan kerja ditentukan melalui:
A. Jumlah durasi masing-masing aktivitas
B. Jumlah aktivitas-aktivitas yang berdurasi paling kecil
C. Jumlah dari durasi aktivitas yang berada dalam lintasan kritis
D. Durasi dari aktivitas yang paling besar
4. Yang tidak termasuk penjelasan aktivitas dummy adalah:
A. Adalah suatu aktivitas yang tidak membutuhkan sumberdaya dan tidak
membutuhkan waktu (zero time dummy).
B. Aktivitas dummy digunakan untuk memperlihatkan ketergantungan dari suatu
event kepada event yang lain, akan tetapi tidak membutuhkan semberdaya
maupun waktu.
C. Dalam praktek terdapat adanya suatu aktivitas menunggu dan nyata-nyata
membutuhkan waktu (misal: menunggu mengerasnya beton, menunggu
dinginnya benda kerja di udara, dll). Akan tetapi aktivitas-aktivitas tadi tidak
memerlukan sumber daya khusus.
D. Aktivitas dummy dipakai jika ada kesulitan dalam menggambarkan hubungan
antara suatu aktivitas dengan aktivitas yang lain.
5. Keuntungan dari Kurva “S” dalam pengendalian proyek adalah, kecuali:
A. Dapat mengetahui kapan proyek dapat diselesaikan.
B. Dapat mengetahui bobot komulatif yang sudah dicapai dari suatu tahapan
proyek.
C. Dapat mengetahui kecendrungan yang terjadi dalam suatu proyek, sehingga
dapat diprediksi apakah proyek mengalami keterlambatan atau tidak.
D. Dapat mengetahui berapa tenaga yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek.
87
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
9. Jelaskan yang dimaksud dengan kurva “S” mengalami deviasi positif dan deviasi
negative !
10. Hitung Total Float dan Free Float dari jaringan berikut:
Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban test yang ada di bagian akhir dari
buku ajar ini. Hitunglah jawaban anda yang benar. Kemudian gunakan rumus di bawah
ini untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi kegiatan belajar 1.
Rumus:
Jumlah jawaban anda yang benar
Tingkat penguasaan = 10 X 100%
DAFTAR PUSAKA
88
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
89
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
90
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
91
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
92
Buku Ajar RAB Teknik Sipil UNDARIS
7. Networ Planning digunakan pada Tata laksana proyek, yaitu untuk menyelesaikan
suatu proyek yang hanya dilakukan sekali saja.
8. Semua pekerjaan yang tidak memiliki sleek waktu (kelonggaran waktu), yang
ditandai dengan LET dan EET yang sama.
9. Jika kurva “S” pelaksanaan berada di atas kurva “S” perencanaan, berarti terjadi
deviasi positif, artinya proyek berjalan sesuai rencana atau bahkan lebih cepat dari
jadwal yang direncanakan. Sebaliknya jika kurva “S” pelaksanaan berada di bawah
kurva “S” perencanaan, berarti terjadi deviasi negative, artinya proyek berjalan
lebih lambat dari jadwal yang direncanakan.
10. Perhitungan Free Float dan Total Float dari jaringan berikut adalah:
Rumus:
Total float = t4 – t1 – d
Free float = t3 – t1 – d
Perhitungan:
Total float = 33 - 4 – 15 = 14
Free float = 19 – 4 – 15 = 0
93