PENDAHULUAN
1
Sehubungan dengan hal tersebut, maka penulis yang merupakan mahasiswa
peserta KP melakukan magang pada proyek Pembangunan Perumahan Gerbang
Khatulistiwa terhitung sejak tanggal 20 Maret, sampai pada tanggal 23 Mei 2023.
Pembangunan ini dibangun di Jln. Boulevard, Kel. Mokoau, Kec. Kambu oleh PT.
Getraco Timur Persada. Pembangunan Perumahan/BTN ini dibangun sebagai fasilitas
tempat tinggal di Kawasan Boulevard. Kami mengambil proyek pemebangunan ini,
karena secara kebetulan lokasinya masih berada didalam Kota Kendari dan tidak jauh
dari temapt tinggal kami, sehingga lebih mempermudah kami sebagai mahasiswa
dalam biaya transport dan lain hal.
Olehnya itu, penulis dalam laporan Kerja Praktek ini, akan menguraikan
mengenai beberapa item pekerjaan yang ada dalam pekerjaan pembangunan
tersebut. Yang dimana item pekerjaan yang dimaksud ialah Manajemen Proyek
yang diharapkan penulis dapat memahami dan mengetahui gambaran mengenai
proses pengelolaan proyek pembangunan,
2
2. Agar dapat mengetahui Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Time
Schadule pada proyek pembangunan perumahan (BTN) Gerbang
Khatulistiwa Grand Boulevard Regency, Kota Kendari.
3
manfaat, serta tempat dan waktu Kerja Praktek (KP) yang diadakan oleh Jurusan
S- 1 Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo. Bab ini juga
membahas sasaran kerja praktek, yaitu Batasan Masalah, Metode Penelitian,
serta Sistematika Penulisan dari laporan Kerja Praktek ini.
BAB III – Gambaran Umum Proyek, Bab ini membahas tentang gambaran-
gambaran umum, data teknis dan lokasi proyek secara singkat.
BAB V – Penutup, Bab ini mencakup tentang kesimpulan Kerja Praktek (KP)
dari proyek ini yang meliputi segala aspek dalam proses konstruksi dilapangan.
Selain itu juga mencakup saran-saran selama menjalankan Kerja Praktek (KP).
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Proyek
Proyek merupakan suatu kegiatan dengan target yang harus diselesaikan
dalam jangka waktu tertentu, memiliki keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan
sumber daya serta spesifikasi tersendiri untuk menghasilkan sebuah perubahan
yang bermanfaat atau yang mempunyai nilai tambah. Proyek merupakan
rangkaian tugas/aktivitas yang memiliki suatu tujuan tertentu yang harus
diselesaikan sesuai dengan biaya, oleh Sunatha Ngurah dan Yana Putu (2021).
Sedangkan menurut Nurhayati (2010), proyek didefinisikan sebagai kombinasi
kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan yang harus dilakukan dalam urutan waktu
tertentu sebelum keseluruhan tugas diselesaikan.
Pada umumnya, proyek melibatkan beberapa orang yang saling
berhubungan aktivitasnya dan sponsor utama proyek biasanya tertarik dalam
penggunaan sumber daya yang efektif untuk menyelesaikan proyek secara efisien
dan tepat waktu. Menurut Tubagus Haedar Ali (1997), proyek adalah lintasan-
lintasan kegiatan yang dimulai pada saat awal dan selesai pada saat akhir yaitu
pada saat tujuan proyek tercapai.
5
Menurut Ervianto (2005), menyatakan bahwa pada tahap pelaksanaan
konstruksi bertujuan untuk mewujudkan bangunan yang dibutuhkan oleh pemilik
proyek dan sudah dirancang oleh konsultan perencana dalam batasan biaya dan
waktu yang telah disepakati, serta dengan mutu yang telah diisyaratkan
6
rangkaian kegiatan tersebut, terdapat suatu proses yang mengolah sumber daya
proyek menjadi suatu hasil kagiatan yang berupa bangunan.
Jenis-jenis proyek konstruksi dalam kategori-kategori/jenis yang rinci dan
tegas, namun secara umum klasifikasi/jenis proyek konstruksi dapat dibagi
menjadi empat yaitu :
1. Proyek konstruksi bangunan gedung (Building Construction)
Proyek konstruksi bangunan gedung mencakup bangunan gedung
perkantoran, sekolah, pertokoan, rumah sakit, rumah tinggal dan
sebagainya. Dari segi biaya dan teknologi terdiri dari yang berskala rendah,
menengah, dan tinggi. Biasanya perencanaan untuk proyek bangunan
gedung lebih lengkap dan detail. Untuk proyek-proyek 10 pemerintah (di
Indonesia) proyek bangunan gedung ini dibawah pengawasan/pengelolaan
sub Dinas Cipta Karya.
2. Proyek bangunan perumahan/pemukiman
Proyek pembangunan perumahan/pemukiman (real estate) dapat dibedakan
dengan proyek bangunan gedung secara rinci yang didasarkan pada klase
pembangunannya serempak dengan penyerahan prasaranaprasarana
penunjangnya, jadi memerlukan perencanaan infrastruktur dari perumahan
tersebut. Proyek pembangunan pemukiman ini dari rumah yang sangat
sederhana sampai rumah mewah, dan rumah susun. Di Indonesia
pengawasan di bawah Sub Dinas Cipta Karya.
3. Proyek konstruksi teknik sipil
Konstruksi rekayasa berat (Heavy Engineering Construction) umumnya
proyek jenis ini adalah proyek-proyek yang bersifat infrastruktur seperti
proyek bendungan, proyek jalan raya, jembatan, terowongan, jalan kereta
api, pelabuhan, dan lain-lain. Jenis proyek ini umumnya berskala besar dan
membutuhkan teknologi tinggi.
4. Proyek konstruksi industri (Industrial Construction)
Proyek konstruksi yang termasuk dalam jenis ini biasanya proyek industri
yang membutuhkan spesifikasi dan persyaratan khusus seperti untuk kilang
minyak, industri berat/industri dasar, pertambangan, nuklir dan sebagainya.
7
2.4 Manajemen Proyek
Manajemen merupakan sebuah proses terpadu dimana individu-individu
sebagai bagian dariorganisasi yang dilibatkan untuk merencanakan,
mengorganisasikan, menjalankan dan mengendalikan aktifitas-aktifitas, yang
kesemuanya diarahkan pada sasaran yang telah ditetapkan dan berlangsung terus
menerus seiring dengan berjalannya waktu. Sedangkan proyek merupakan suatu
tugas yang perlu dirumuskan untuk mencapai sasaran yang dinyatakan secara
kongkrit serta harus diselesaikan dalam suatu periode tertentu dengan
menggunakan tenaga manusia dan alat-alat yang terbatas dan begitu kompleks
sehingga dibutuhkan pengelolaan dan kerjasama yang berbeda dari yang biasanya
digunakan Jadi Manajemen proyek adalah kegiatan merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan sumberdaya organisasi
yang mempergunakan personil untuk ditempatkan pada tugas tertentu dalam
proyek untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu tertentu dengan sumber daya
tertentu (Suwandi, 2019).
8
Komponen waktu begitu berarti, terutama pada saat-saat yang memang
sangat krusial. Terkadang suatu proyek dipaksa untuk selesai pada waktu
tertentu, walaupun berdampak pada membengkaknya biaya.
3. Tepat biaya, dalam suatu proyek tidak akan pernah lepas dari biaya. Biaya
dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah proyek harus diperhitungkan
secara matang. Pada intinya faktor biaya ini adalah menentukan seberapa
besar biaya yang akan dikeluarkan oleh sebuah proyek. Faktor biaya ini
sangat dipengaruhi oleh 2 faktor sebelumnya, yaitu faktor ruang lingkup dan
faktor waktu. Secara umum semakin besar ruang lingkup dan semakin lama
waktu, maka akan semakin besar pula biaya proyek tersebut.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan pembagian tugas-tugas pada
orang yang terlibat dalam aktivitas organisasi, sesuai dengan kompetensi SDM
yang dimiliki. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kegiatan ini merupakan
keseluruhan proses memilih orang-orang serta mengalokasikannya sarana dan
prasarana untuk menunjang tugas orang-orang itu dalam organisasi, serta
mengatur mekanisme kerjanya sehingga dapat menjamin pencapaian tujuan
program dan tujuan organisasi (Harianja & Lestari, 2017).
9
Fungsi organisasi adalah mempersatukan kumpulan kegiatan manusia yang
mempunyai pekerjaan masing-masing, saling berhubungan satu sama lain dengan
tata cara tertentu dengan lingkungannya dalam rangka mendukung tercapainya
tujuan (Kusuma, 2022).
3. Penggerakan (Actuating)
Penggerakan atau Actuating sangat erat kaitannya dengan koordinasi.
Dengan adanya koordinasi dapat menghindari kemungkinan terjadinya persaingan
yang tidak sehat dan kesimpangsiuran didalam bertindak antara orang-orang yang
terlibat dalam mencapai tujuan. Koordinasi mengajak semua SDM yang tersedia
untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan organisasi (Harianja & Lestari, 2017).
4. Pengandalian (Controlling)
Menurut Kusuma (2022), fungsi pengendalian adalah untuk mengukur
kualitas penampilan dan penganalisisan serta evaluasi penampilan yang diikuti
dengan tindakan perbaikan yang harus diambil terhadap penyimpangan yang
terjadi dalam kegiatan konstruksi. Tindakan pengendalian yakni sebagai berikut:
1. Mengukur kualitas hasil membandingkan terhadap standar kualitas
2. Mengevaluasi penyimpangan yang terjadi
3. Memberikan saran-saran perbaikan
4. Menyusun laporan kegiatan
5. Pengawasan
“Pengawasan merupakan proses dalam menetapkan ukuran kinerja dalam
pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan
sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan tersebut” Schermerhorn dalam Ernie
dan Sarfullah (2005). Sedangkan menurut Mathis dan Jackson (2006) menyatakan
bahwa “pengawasan merupakan sebagai proses pemantauan kinerja tenaga kerja
berdasarkan standar untuk mengukur kinerja, memastikan kualitas atas penilaian
kinerja dan pengambilan informasi yang dapat dijadikan umpan balik pencapaian
hasil yang dikomunikasikan ke para tenaga kerja”.
10
Pengawasan bukanlah hanya sekedar mengendalikan pelaksanaan program
dan aktifitas organisasi, namun juga mengawasi seluruh kegiatan organisasi,
sehingga bila perlu dapat mengadakan tindakan koreksi. Inti dari pengawasan
adalah proses memastikan pelaksanaan agar sesuai dengan rencana (Harianja &
Lestari, 2017).
11
3. Kondisi alam yang diluar perkiraan dapat mempengaruhi jadwal rencana
kerja. Untuk mengantisipasi keadaan tersebut sebaiknya perlu dilakukan
evaluasi mengenai performance pekerjaan di lapangan, untuk mengetahui
sesuai atau tidaknya dengan rencana (Kusuma, 2022).
12
1. Untuk mengetahui kapan mulainya suatu pekerjaan, lama pekerjaan dan
rencana selesainya pekerjaan.
2. Sebagai pedoman untuk menyediakan sumber daya manusia.
3. Sebagai sumber data untuk memantau progress dari item pekerjaan,
sehingga bisa dilakukan langkah penanggulangannya.
Menurut Husen (2009), kurva S atau Hanumm curve adalah sebuah grafik
yang dikembangkan oleh Warren T. Hanumm berdasarkan pengamatan terhadap
sejumlah besar proyek sejak awal hingga akhir proyek. Kurva S dapat
menunjukkan kemajuan proyek sejak awal hingga akhir proyek. Kurva S dapat
menunjukkan kemajuan proyek berdasarkan kegiatan, waktu dan bobot pekerjaan
yang direpresentasikan sebagai persentase komulatif dari seluruh kegiatan proyek.
Visualisasi dari kurva S dapat memberikan informasi mengenai kemajuan proyek
dengan membandingkan antara kurva S rencana dengan realisasi.
Untuk membuat kurva S, jumlah persentase komulatif bobot masing-masing
kegiatan pada suatu periode diantara durasi proyek diplotkan terhadap sumbu 24
vertikal sehingga bila hasilnya dihubungkan dengan garis akan membentuk kurva
yang berbentuk huruf S. Bentuk demikian terjadi karena volume kegiatan pada
bagian awal proyek biasanya masih sedikit, kemudian pada bagian pertengahan
meningkat dalam jumlah cukup besar, lalu pada akhir proyek volume kegiatan
kembali mengecil. Perbandingan kurva S rencana dengan kurva pelaksanaan
memungkinkan dapat diketahuinya kemajuan pelaksanaan proyek apakah sesuai,
lambat, ataupun lebih dari yang direncanakan (Husain, Abrar, 2009). Adapun
fungsi kurva S adalah sebagai berikut :
a. Menentukan waktu penyelesaian proyek
b. Menentukan waktu penyelesaian bagian proyek
c. Menentukan besarnya biaya pelaksanaan proyek
d. Menentukan waktu untuk mendatangkan material dan alat yang akan
dipakai.
13
BAB III
GAMBARAN UMUM PROYEK
14
Nilai Proyek : Rp. 16.416.300.000,00
Jangka Waktu : 672 Hari Kalender
Sumber Dana : Bank BTN
Gambar 3.1 Peta Lokasi Pembangunan Perumahan (BTN Tipe 36) Gerbang
Khatulistiwa Grand Boulevard Regency
15
sumber daya. Perencanaan harus dibuat dengan cermat, lengkap, terpadu dengan
kesalahan paling minimal. Namun, hasil dari perencanaan bukanlah dokumen
yang bebas dari koreksi karena sebagai acuan bagi tahapan pelaksanaan dan
pengendalian, perencanaan harus terus disempurnakan secara intensif untuk
menyesuaikan dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi pada proses
selanjutnya.
16
3.3.4 Pengendalian (Controlling)
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini dimaksudkan untuk memastikan
program dan aturan kerja ditetapkan dapat dicapai dengan penyimpangan paling
minimal dan hasil paling memuaskan.
17
Semua unsur organisasi tersebut memiliki fungsi dan tanggung jawab
masing- masing yang berbeda, tetapi dalam pelaksanaannya saling terkait satu
sama lainnya, sehingga pelaksanaan pekerjaan akan memperoleh hasil yang
sebaik-baiknya.
18
3) Membuat rencana kerja dan syarat-syarat pelaksanaan bangunan (RKS)
sebagai pedoman pelaksanaan.
4) Membuat RAB.
5) Memproyeksikan ide-ide pemilik ke dalam desain.
6) Melakukan perubahan desain apabiila terjadi penyimpangan pelaksanaan
pekerjaan di lapanngan yang tidak memungkinkan desain terwujud.
7) Mempertanggung jawabkan desain dan perhitungan struktur jika terjadi
kegagaln konstruksi.
c. Kontraktor
CV. Safran Konstruksi adalah pihak yang ditunjuk untuk melaksanakan
pekerjaan dalam proyek Pembangunan Perumahan (BTN Tipe 36) Gerbang
Khatulistiwa Grand Boulevard Regency. Adapun tugas kontraktor pelaksana
yaitu:
1) Menyediakan tenaga kerja, bahan material, tempat kerja, peralatan dan alat
pendukung lain yang digunakan mengacu dari spesifikasi dan gambar yang
telah ditentukan.
2) Bertanggungjawab sepenuhnya atas kegiatan konstruksi dan metode
19
pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
3) Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan time schedule yang telah disepakati.
4) Melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai dengan peraturan dan
spesifikasi yang telah direncanakan dan ditetapkan dalam kontrak perjanjian
pemborongan.
5) Mengawasi dan meng-koordinasi pekerjaan para pekerja dilapangan dan
mencatat semua prestasi pekerjaan untuk dilaporkan kepada site manager.
6) Mengawasi metode pelaksanaan dilapangan untuk menghndari terjadi
kesalahan dalam pelaksanaan.
7) Bertanggung jawab kepada konsultan pengawas terhadap pelaksanaan
pekerjaan diproyek.
20
Ikatan berdasarkan kontrak, konsultan memberikan layanan konsultasi
dimana produk yang dihasilkan berupa gambar - gambar rencana dan peraturan
serta syarat- syarat, sedangkan pemilik proyek memberikan biaya jasa atas
konsultasi yang diberikan oleh konsultan.
21
BAB IV
PEMBAHASAN
22
untuk kerja. Sumber daya yang mesti dikelola secara efektif dan efisien.Efektifitas
terlihat dari tercapainya tujuan manajemen waktu ysng telah ditetapkan
sebelumnya.
Proyek perumahan dengan luas tanah 39.576 m2 dan luas bangunan
23.072 m2 ini memakan waktu sekitar lebih dari 1 tahun.
Dalam pekerjaan 1 unit rumah tersebut terdapat waktu tercepat 4 hari dan
waktu terlama adalah 14 hari, sehingga total waktu dalam pengerjaan 1 unit
rumah yaitu 60 hari. Dengan adanya manajemen waktu diharapkan pekerjaan
dapat berjalan sesuai rencana tanpa adanya pekerjaan yang tersendat.
Manajemen waktu dapat mengontrol setiap tugas dan tenggat waktunya.
Manajemen waktu membuat lebih produktif.
Dalam pembangunan rumah ini, terdapat 3 orang pekerja dalam 1 unit
rumah yang dapat melakukan pekerjaan tukang. Perkiraan proyek akan selesai
dalam waktu lebih dari 1 tahun.
23
4.3 Membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya (RAB) Pemakaian Bahan 1 Unit
Rumah Proyek Pembangunan BTN Gerbang Khatulistiwa dapat dilihat pada tabel
4.2 dibawah ini:
24
No. Nama Barang Pemakaian 1 Unit Keterangan Harga Satuan Harga Ketengan
1 Besi 10 54 Batang Rp 89.500,00 Rp 4.833.000,00 Batang
2 Besi 6 20 Batang Rp 38.500,00 Rp 770.000,00 Batang
3 Semen 75 Sak Rp 79.500,00 Rp 5.962.500,00 Sak
4 Pipa 3 Inc 2 Batang Rp 215.000,00 Rp 430.000,00 Batang
5 Pipa 1 1/2 Inc 3 Batang Rp 99.850,00 Rp 299.550,00 Batang
6 Holo 52 Batang Rp 22.500,00 Rp 1.170.000,00 Batang
7 Plamir 5 Sak Rp 70.000,00 Rp 350.000,00 Sak
8 Gipsum 12 Lembar Rp 66.500,00 Rp 798.000,00 Lembar
9 Kalsibor 3 Lembar Rp 65.000,00 Rp 195.000,00 Lembar
10 Lesplang 9 Lembar Rp 99.500,00 Rp 895.500,00 Lembar
11 Tehel Lantai 35 Dos Rp 58.500,00 Rp 2.047.500,00 Dos
12 Tehel kamar Mandi 2 Dos Rp 88.500,00 Rp 177.000,00 Dos
13 Tehel Dinding Kamar Mandi 6 Dos Rp 98.500,00 Rp 591.000,00 Dos
14 Spandek 4.40 9 Lembar Rp 245.000,00 Rp 2.205.000,00 Lembar
15 Spandek 3.80 8 Lembar Rp 210.000,00 Rp 1.680.000,00 Lembar
16 Bumbungan 3 Lembar Rp 135.000,00 Rp 405.000,00 Lembar
17 Cat Luar 20 kg Elastes 1 Pail Rp 1.398.500,00 Rp 1.398.500,00 Pail
18 Cat Luar 20 kg Paragon 1 Pail Rp 755.000,00 Rp 755.000,00 Pail
19 Cat Kuning Vinlex 5 kg 1 Kaleng Rp 800.000,00 Rp 800.000,00 Kaleng
20 Cat Kuning Profil elastex 1 Ember Rp 95.000,00 Rp 95.000,00 Ember
21 Cat Hitam 3 Kg 1 Ember Rp 183.000,00 Rp 183.000,00 Ember
22 Cat Plafon 25 Kg 1 Pail Rp 355.000,00 Rp 355.000,00 Pail
23 Cat kaca 3 Kg 1 Ember Rp 398.000,00 Rp 398.000,00 Ember
24 Kloset 1 Buah Rp 185.000,00 Rp 185.000,00 Buah
25 Cat Kusen Putih 3 Kaleng Rp 82.000,00 Rp 246.000,00 Kaleng
26 Tiner 1 Rp 36.429,00 Rp 36.429,00
27 Pintu Kamar Mandi 1 Buah Rp 285.000,00 Rp 285.000,00 Buah
28 Triplex 2 Lembar Rp 185.000,00 Rp 370.000,00 Lembar
29 Paku 5 0,5 Dos Rp 750.000,00 Rp 375.000,00 Dos
30 Paku 7 0,5 Dos Rp 750.000,00 Rp 375.000,00 Dos
31 Paku 10 0,5 Dos Rp 750.000,00 Rp 375.000,00 Dos
32 Paku Seng 1 Bungkus Rp 375.000,00 Rp 375.000,00 Bungkus
33 Alkasit 5 Rol Rp 28.000,00 Rp 140.000,00 Rol
34 Amplas 0,5 Rol Rp 350.000,00 Rp 175.000,00 Rol
35 Bendrat 3 Rol Rp 70.000,00 Rp 210.000,00 Rol
36 Kapi2 2 Buah Rp 28.000,00 Rp 56.000,00 Buah
37 Kuas Rol 1 Buah Rp 55.000,00 Rp 55.000,00 Buah
38 Kuas Bias 2 Buah Rp 35.000,00 Rp 70.000,00 Buah
39 Keran Air 1 Buah Rp 55.000,00 Rp 55.000,00 Buah
40 Engsel Pintu 12 Buah Rp 28.500,00 Rp 342.000,00 Buah
41 Engsel Jendela 12 Buah Rp 22.500,00 Rp 270.000,00 Buah
42 Kunci Pintu 4 Buah Rp 185.000,00 Rp 740.000,00 Buah
43 L3 3 Buah Rp 25.000,00 Rp 75.000,00 Buah
44 L Setenga 2 Buah Rp 5.000,00 Rp 10.000,00 Buah
45 L 1 Setenga 1 Buah Rp 15.000,00 Rp 15.000,00 Buah
46 Lakban Gipsun 1 Buah Rp 25.000,00 Rp 25.000,00 Buah
47 Meteran Air 1 Buah Rp 225.000,00 Rp 225.000,00 Buah
48 Terpal 2 Buah Rp 95.000,00 Rp 190.000,00 Buah
49 Skrup 2 Buah Rp 55.000,00 Rp 110.000,00 Buah
50 Saringan WC 1 Buah Rp 65.000,00 Rp 65.000,00 Buah
TOTAL PEMAKAIAN BAHAN 1 UNIT RUMAH Rp 32.243.979,00
Tabel 4.2 Rencana Anggaran Biaya (RAB) Pemakaian Bahan 1 Unit Rumah BTN
Gerbang Khatulistiwa Grand Boulevard Regency, Kota Kendari
25
Time Schadule
No Uraian Pekerjaan Presentase Harga Borongan Harga Termen
Waktu Keterangan
1 Pondasi + Pondasi Pembatas (Galian Kedalaman Minal 40 cm) 100% Rp1.000.000,00
2 Besi Slob + Cor Soof + Besi Tiang (Jarak Besi Maksimal (20 Cm) 100% Rp600.000,00 Rp2.100.000,00 Termen 1 14 Hari
3 Timbunan Luar Dalam 100% Rp500.000,00
4 Bata + Pasang Kusen + Layang-Layang + Pembatas Rumah + Plat + Ring 100% Rp3.600.000,00
Rp4.700.000,00 Termen 2 14 Hari
5 Atap (Tukang Khusus) (Dipastikan Tidak Bergelombang Dan Bocor) 100% Rp1.100.000,00
6 Plester + Plester Pondasi 100% Rp2.500.000,00
7 Plafon (Tukang Khusus) 100% Rp1.100.000,00 Rp4.600.000,00 Termen 3 14 Hari
8 Acian, Plamir (Wajib Diamplas dan Halus) 100% Rp1.000.000,00
9 Kamar Mandi + Spitank (Gallan Spitank Kedalaman 1,5 m Lebar 1 m) 100% Rp1.000.000,00
10 Pasangan Tehel (Wajib di Nat) 100% Rp1.000.000,00
11 Profil + Pengecekan (Tukang Khusus) 100% Rp1.700.000,00 Rp4.400.000,00 Termen 4 14 Hari
12 Carport, Bak Sampah 100% Rp300.000,00
13 Got Depan 100% Rp400.000,00
14 Pengecekan Dalam + Kusen 100% Rp700.000,00
15 Listrik 100% Rp750.000,00
16 Gantung Pintu 100% Rp350.000,00 Rp2.400.000,00 Termen 5 4 Hari
17 Pembersihan, Sambungan Pipa KM 100% Rp100.000,00
18 Retensi dan Target Bangunan 100% Rp500.000,00
Total Rp18.200.000,00 Rp18.200.000,00 60 Hari
Tabel 4.3 Rencana anggaran Biaya (RAB) pembobotan item pekerjaan dan time
schadule perumahan tipe 36
BAB V
PENUTUP
26
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan tujuan dari kerja praktek yang kami lakukan maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat kami sampaikan pada proyek “Pembangunan
Perumahan (BTN Tipe 36) Gerbang Khatulistiwa Grand Boulevard Regency”
yaitu adanya peningkatan dalam pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3) bagi pekerja agar dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja. Selain
itu, sebaiknya setiap blok disiapkan lahan untuk pembungaan hasil galian dan
sisa material agar tidak mengotori jalan.
27