Anda di halaman 1dari 6

Latar Belakang dan geografis Transportasi Laut di Bau-bau

Kota Bau-bau merupakan salah satu kota dengan letak strategis yang mana kota ini
memiliki pelabuhan persinggahan yang merupakan jalur utama baik ke timur maupun ke barat dan
utara Indonesia. Dalam memilih jasa transportasi melalui udara ataupun laut, calon pengguna jasa
harus mempertimbangkan transportasi apa yang akan dipilih sesuai dengan kebutuhannya. Dari segi
daya dukung, kapal dapat menampung jauh lebih banyak dari pesawat biasa namun jika untuk
waktu perjalanan, pesawat memiliki kecepatan dalam waktu tempuhnya, berbeda dengan kapal
yang membutuhkan waktu yang lebih lama untuk tiba di lokasi tujuan sehingga Pembangunan
sektor perhubungan laut memiliki peranan sangat penting dalam menopang aktivitas dan mobilitas
penduduk baik dalam mengangkut, memasarkan dan mengatur sirkulasi hasil-hasil bumi serta produk-
produk bernilai ekonomis lainnya guna didistribusikan sebagai barang dagangan maupun sebagai bahan
konsumsi masyarakat.

Pelabuhan yang ada di kota Bau Bau adalah salah satu pelabuhan yang berada pada pulau
buton/Kota BauBau. Pelabuhan ini digunakan sebagai tempat berlabunya kapal – kapal Laut yang
menghubungkan antara pulau yang berada di wilayah buton (Bau- Bau ) dangan pulau – pulau yang
berada pada Sulawesi Tenggara serata beberapa pulau di Indonesia. pelabuhan ini juga merupakn salah
satu pelabuhan Penghubung antar Indonesia bagian barat dan Indonesia bangian Timur sehingga
pembangunan gedung terminal pelabuhan harus melihat pertimbangan seperti ciri khas asritekur dari
kota Bau- Bau, budaya dan tradisi serta perpaduan antara tradisi dan modern sehingga menjadi daya
Tarik tersendiri sendiri pada terminal pelabuhan Murhum.

Sejarah Perkembangan Transportasi Air

 Bangka Kabangu

Perahu yang digunakan masyarakat Pulau Batuatas untuk berlayar dan berdagang disebut
bangka/bhangka atau wangka. Ada juga yang menyebutnya dengan kata boti (serapan dari kata boat).
Adrian Horridge (1981) sendiri menggunakan istilah lambo. Istilah terakhir, selama penelitian ini, hampir
tidak dikenal oleh pelayar Buton. Jenis perahu ini ditandai bentuk layarnya, berdiri atau kabangu. Dalam
model ini, ada dua tiang layar utama (kokombu) yang dipasang pada bagian tengah-depan dan tengah-
belakang perahu.
 Bangka Nade

Model layar utama merupakan aspek pembeda antara bangka kabangu dengan bangka nade. Pada
model ini, tiang utama layar (kokombu) hanya satu di bagian agak depan. Bila pada layar kabangu bagian
gapu lebih besar dan terlihat jelas, maka pada layar ini bentuk gapu sedikit merapat ke tiang utama,
sehingga dari kejauhan tidak tampak. Keberadaan gapu hanya dapat dilihat dari jarak yang lebih dekat.
Bentuk layar nade lebih besar. Kayu/ bambu layar utama bagian bawah tanpak lebih panjang,
dibandingkan dengan layar kabangu, yakni melebihi panjang bagian belakang (wana) perahu.

 Perahu Layar Motor

Pada tahun 1960-an, perahu layar telah dilengkapi dengan mesin/motor. Pada konteks ini. layar bukan
lagi sumber satu-satunya tenaga pelayaran karena sudah dibantu dengan tenaga mesin. Kedua sumber
tenaga, layar dan mesin, digunakan secara bersama. Karena itu perahu ini biasa disebut Perahu Layar
Motor (PLM). Pada awalnya, perahu-perahu yang menggunakan mesin adalah milik non pribumi,
khususnya orang Cina. Penggunaan mesin baru berkembang tahun 1980-an, ketika pelayar dan pemilik
perahu menyadari bahwa teknologi baru tidak merusak konstruksi perahu dan membuat pelayaran lebih
mudah dikendalikan ketika angin tidak berhembus.
Kondisi Masyarakat

Kondisi masyarakat terhadap pelabuhan murhum bau-bau sangat dipadati masyarakat lokal maupun
masyarakat kunjungan ataupun masyarakat transit. Dipilihnya pelabuhan ini sebagai transportasi laut
dikarenakan harga tiket kapal nya yang terjangkau, bisa bawa banyak baramg, solusi bagi yang mabuk
udara atau mabuk darat dan banyak lainnya. Hal ini dikarenakan pelabuhan ini sangat strategis karena
banyak kapal transit baik kapal penumpang (kapal cepat, kapal malam, kapal pelni, kapal DLU) dan kapal
barang. Rute tujuan nya pun sangat bervariasi tergantung rute kapalnya.

Rute Penyebrangan

Disini kami tampilkan 2 perusahaan pelayaran kapal yakni pelni dan kapal cepat yang umumnya kite
ketahui. Untuk rute penyeberangan yang transit nya di bau-bau sangat banyak. Disini kami hanya ambil
2 sebagai gambaran

Rute kapal cepat : bau-bau – raha – kendari (PP)

Rute Kapal pelni bisa dilihat pada gambar diatas.


Sarana/prasana pelabuhan murhum bau-bau
Kondisi Perekonomian Masyarakat
Jika dilihat dari batas-batas wilayahnya yang hampir seluruhnya mempunyai daerah
pesisir pantai. Kondisi ini telah mempengaruhi peradaban masyarakat Bau-Bau sehingga
sebagian besar masyarakatnya berorientasi dan bermata pencaharian di laut. Pada umumnya
masyarakat Bau-Bau bermata pencaharian sebagai pelayar, nelayan dan pedagang, untuk
kegiatan tersebut dibutuhkan sarana transportasi yaitu transportasi laut.

Bagi masyarakat Bau-Bau perkembangan transportasi laut telah menambah pendapatan


perkapita masyarakat khusunya bagi mereka yang membuka usaha produktif. Adapun bentuk
usaha-usaha produktif masyararakat Bau-Bau yaitu:

(1) Berdagang.
Dengan berkembangnya transportasi laut di Kelurahan Bau-Bau telah menambah
pendapatan para pedagang baik penjual pakaian, sembako dan penjual makanan ringan
yang ada disekitar pesisir. Untuk memasok barang dagangannya kebanyakan berasal dari
Kota Bau-bau dan Makassar sebab dalam memperoeh barang dagangan di daerah tersebut
lebih murah sehingga pada saat dipasarkan di Bau-Bau, para pedagang mengambil
keuntungan dengan menaikkan harga barang dagangannya.
(2) Penyedia Jasa.
Adanya transportasi laut di Kelurahan Bau-Bau telah menambah lapangan kerja baru
terhadap masyarakat yang berprofesi sebagai penyedia jasa yaitu jasa Tukang pikul
barang, tukang ojek, dan pengikut jonson. Bagi masyarakat yang ingin melakukan
penyebrangan baik untuk berbelanja atau sebagainya dikota Baubau biasaya
menggunakan jasa transportasi laut yaitu jonson, speed boat, dan kapal ferry. Sehingga
bagi para penumpang jasa penyebrangan yang dari berbelanja dalam menurunkan barang
dari jonson ke pelabuhan menggunakan jasa tukang pikul, kemudian menggunakan jasa
tukang ojek untuk membawa barang belanjaan ke rumah penumpang tersebut. Hal inilah
yang menjadi alasan bahwa akibat dari adanya perkembangan transportasi di Kelurahan
Bau-Bau dapat mempengaruhi kehidupan ekonomi masyarakat di kelurahan Bau-Bau.
Potensi Transportasi Air Di Pelabuhan Tersebut

Sarana angkutan laut bagi penduduk Kelurahan Bau-Bau sangat berperan penting, baik
sebagai sarana perhubungan antar daerah maupun sebagai sarana perhubungan antar desakota.
Transportasi laut di Kelurahan Bau-Bau telah berfungsi sebagai sarana pertumbuhan ekonomi,
sosial, budaya, pemerintahan dan pembagunan secara keseluruhan. Penggunaan transportasi laut
di Kelurahan Bau-Bau, tentunya akan mempengaruhi pertumbuhan sosial ekonomi masyarakat,
termasuk perkembangan pembangunan Kelurahan Bau-Bau dari berbagai aspek kehidupan.

Secara prinsip transportasi laut tidak hanya berpotensi dalam meningkatkan


pembangunan ekonomi daerah, akan tetapi menyebabkan perubahan dalam masyarakat termasuk
cara hidupnya, yang dapat mempengaruhi peradaban manusia.

Anda mungkin juga menyukai