Anda di halaman 1dari 73

TUGAS :

MAKALAH PENGANTAR REKAYASA INFRASTRUKTUR SIPIL

“RUANG LINGKUP TEKNIK SIPIL”

DI SUSUN OLEH :

MAHARANI NUR IKHSANI

E1A120008

UNIVERSITAS HALUOLEO

FAKULTAS TEKNIK

S1 TEKNIK SIPIL

2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah membarikan taufik
dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang
diberikan oleh dosen Siti Nurjanah Ahmad, ST.,MT DR.,, tentang “RUANG LINGKUP
TEKNIK SIPIL” ini dengan baik dan lancar. Seiring dengan berakhirnya penyusunan
malakah ini, sepantasnyalah saya mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang
telah mendukung saya dalam menyusun makalah ini.

Saya juga menyadari masih banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah


ini, oleh karena itu saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan atau kekurangan dalam
makalah ini. Selain itu, saya berharap adanya kritik dan saran yang membangun dari
pembaca agar makalah ini menjadi lebih baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis maupun pembaca.

Raha, 21 November 2020

MAHARANI NUR IKHSANI

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................3

BAB I.......................................................................................................................4

PENDAHULUAN...................................................................................................4

1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................4


1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN....................................................................................................5

BAB II......................................................................................................................6

PEMBAHASAN......................................................................................................6

2.1 TEKNIK STRUKTUR ..............................................................................6

2.2 GEOTEKNIK ............................................................................................11

2.3 TEKNIK SUMBER DAYA AIR................................................................19

2.4 TEKNIK GEOMATIKA............................................................................26

2.5 TEKNIK PANTAI......................................................................................39

2.6 TEKNIK PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN.........................48

2.7 TEKNIK LINGKUNGAN..........................................................................59

BAB III....................................................................................................................72

PENUTUP...............................................................................................................72

3.1 KESIMPULAN..........................................................................................72

3.2 SARAN......................................................................................................72

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................73

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Teknik sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang
bagaimana merancang, membangun, merenovasi tidak hanya gedung dan
infrastruktur, tetapi juga mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup manusia.

Program studi Teknik Sipil mempelajari proses merancang, membangun, serta


merenovasi, tidak hanya bangunan gedung, tapi juga infrastruktur jalan, jembatan,
bendungan, dan infrastruktur lainnya. Mempelajari ilmu Teknik Sipil, kamu akan
memahami unsur-unsur bangunan seperti beton, baja, aspal, dan lain-lain. Kamu
juga akan memahami bagaimana perancangan struktur bangunan yang kuat, layak,
dan efisien. Di jurusan Teknik Sipil kamu juga akan mempelajari dasar rancangan
arsitektur. Teknik sipil punya peran yang sangat penting terhadap kehidupan
manusia, ilmunya berkembang sejalan dengan kebutuhan dan pergerakan manusia.
Kemajuan teknologi transportasi akan berpengaruh pada pembangunan
infrastruktur, seperti perluasan jalan, pembangunan jalan toll, underpass, flyover,
dan lain-lain. Perubahan lingkunganpun akan berpengaruh terhadap pembangunan.
Unsur cuaca, iklim, struktur tanah, dan gempa bumi, menjadi pertimbangan penting
dalam pembangunan gedung dan infrastruktur.

Teknik sipil ini merupakan ilmu yang sudah ada sejak lama loh gaes.
Diperkirakan ilmu ini tuh sudah berkembang di Mesir kuno dan Mesopotamia
antara 4000 sd 2000 SM. Pyramid Raja Djoser yang diketahui terdapat di kompleks
Saqqara, diakui sebagai pyramid tertua di dunia. Selain itu, ilmu teknik sipil ini
dimiliki oleh militer (bagian dari jabatan militer) untuk membangun pertahanan,
benteng, pos pos militer, jalan, jembatan dan bangunan pendukung perang lainnya.
Seusai perang para engineer ini dibutuhkan untuk membangun ulang kota yang
sudah hancur, menata kota lebih teratur sesusai kebutuhan. Namun akhirnya profesi
ini terpisah dari militer.

4
1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Jelaskan keseluruhan tentang teknik struktur!


2. Jelaskan keseluruhan tentang geoteknik!
3. Jelaskan keseluruhan tentang teknik sumber daya air!
4. Jelaskan keseluruhan tentang teknik geomatika!
5. Jelaskan keseluruhan tentang teknik pantai!
6. Jelaskan keseluruhan teknik perancangan jalan dan jembatan!
7. Jelaskan keseluruhan teknik lingkungan!

1.3TUJUAN

1. Untuk mengetahui seperti apa teknik struktur itu,


2. Untuk mengetahui seperti apa geoteknik itu
3. Untuk mengetahui seperti apa teknik sumber daya air itu
4. Untuk mengetahui seperti apa teknik geomatika itu
5. Untuk mengetahui seperti apa teknik pantai itu
6. Untuk mengetahui seperti apa teknik perancangan jalan dan jembatan
7. Untuk mengetahui seperti apateknik lingkungan itu

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 TEKNIK STRUKTUR

. Salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang bagaimana


merancang, membangun, merenofasi tidak hanya gedung dan  infrastruktur, tetapi
juga mencakup lingkungan untuk  kemaslahatan hidup  manusia. Teknik sipil
mempunyai ruang lingkup yang luas, di dalamnya pengetahuan
matematika, fisika, kimia,  biologi, geologi, lingkungan hingga komputer
mempunyai peranannya masing-masing. Teknik sipil dikembangkan sejalan dengan
tingkat kebutuhan manusia dan pergerakannya, hingga bisa dikatakan ilmu ini bias
mengubah sebuah hutan menjadi kota besar. Desain struktur merupakan faktor yang
sangat menentukan untuk menjamin kekuatan dan keamanan suatu bangunan,
karena inti dari suatu bangunan terletak pada kekuatan bangunan itu sendiri,
khususnya untuk bangunan bertingkat yang sangat dipengaruhi oleh perancangan
yang matang. Proses desain yang sangat penting meliputi penentuan dimensi
(besar penampang), diameter tulangan, jumlah dan jarak tulangan yang akan
digunakan. Dengan menganalisis struktur akan diketahui gaya-gaya dalam yang
selanjutnya digunakan untuk menentukan dimensi dan tulangan dari elemen
struktur.

Program studi Teknik Sipil mempelajari proses merancang, membangun, serta


merenovasi, tidak hanya bangunan gedung, tapi juga infrastruktur jalan, jembatan,
bendungan, dan infrastruktur lainnya. Mempelajari ilmu Teknik Sipil, kamu akan
memahami unsur-unsur bangunan seperti beton, baja, aspal, dan lain-lain. Kamu
juga akan memahami bagaimana perancangan struktur bangunan yang kuat, layak,
dan efisien. Di jurusan Teknik Sipil kamu juga akan mempelajari dasar rancangan
arsitektur. Teknik sipil punya peran yang sangat penting terhadap kehidupan
manusia, ilmunya berkembang sejalan dengan kebutuhan dan pergerakan manusia.
Kemajuan teknologi transportasi akan berpengaruh pada pembangunan

6
infrastruktur, seperti perluasan jalan, pembangunan jalan toll, underpass, flyover,
dan lain-lain. Perubahan lingkunganpun akan berpengaruh terhadap pembangunan.
Unsur cuaca, iklim, struktur tanah, dan gempa bumi, menjadi pertimbangan penting
dalam pembangunan gedung dan infrastruktur.

Perkembangan industri jasa konstruksi yang melaju dengan pesat dancepat,


seiring dengan perkembangan teknologi dan kondisi krisis serta tantanganyang
muncul, seperti kecenderungan perekonomian yang berbasis informasi
dankecenderungan teknologi terutama dalam bidang struktur dikarenakan
adanya perluasan area industri dan bisnis secara global yang pasti menuntut pengemba
ngan pembangunan di Indonesia untuk dapat berperan aktif dalammemanfaatkan
peluang, yaitu dengan mengisi kebutuhan tenaga kerja di pasar global.

Kemajuan dibidang pembangunan dapat dilihat majunya teknologi


dan pengetahuan dalam mendesain struktur untuk mendapatkan bangunan diperlukan
desain struktur yang baik. Desain struktur merupakan salah satu bagian dariseluruh
proses perencanaan pembangunan. Proses desain sendiri dapat di artikansebagai
gabungan antara unsur seni dan ilmu pengetahuan yang membutuhkan keterampilan
dan pengetahuan dalam mengolahnya (Wahyudi dan Rahim,1999:2). Adapun tujuan
utama dari desain struktur adalah untuk mendapatkan struktur yang aman terhadap
beban atau efek beban yang bekerja selama masa penggunaan
bangunan. Pada intinya sasaran desain struktur meliputi daya layan,kekuatan yang
cukup, fungsi, estetika, dan ekonomi (Wahyudi dan Rahim,1999:3)

A. PENGERTIAN TEKNIK STRUKTUR


Teknik struktur adalah bidang ilmu teknik yang berhubungan dengan analisis dan
desain struktur yang menyokong atau menahan beban. Teknik struktur biasanya
berada di dalam teknik sipil, tetapi juga bisa terpisah. Cabang ini mempelajari
masalah struktur yang digunakan untuk sebuah pembangunan. Mulai dari
menghitung beban berdasarkan fungsi bangunan tersebut beserta faktor
keamanannya, menentukan jenis material apa yang digunakan seperti kayu, baja
atau beton, lalu menentukan profil yang akan digunakan dan melakukan pemodelan
terhadap struktur tersebut. Dalam bidang struktur ini, diharapkan seorang perencana

7
struktur mampu merancang struktur bangunan dengan design yang aman dan
efisien.
Insinyur teknik struktur biasanya terlibat dalam desain bangunan dan struktur
non-bangunan yang besar, tetapi mereka juga bisa terlibat dalam
desain mesin, peralatan medis, kendaraan, atau benda lainnya yang terkait dengan
integritas struktural yang terkait dengan fungsi atau keamanan benda tersebut.
Insinyur teknik struktur harus memastikan desain mereka sesuai dengan kriteria
desain, berdasar pada keamanan atau performa bangunan.

Teori teknik struktur berdasar pada hukum fisika dan


pengetahuan empiris mengenai performa struktur berdasarkan material dan geometri
tertentu. Teknik struktur disarankan membuat desain yang sesederhana mungkin
dengan tidak meninggalkan tujuan awal dibuatnya struktur, terutama jika terkait
dengan efisiensi pendanaan atau keterbatasan ruang.

B. STRUKTUR BANGUNAN

Teknik bangunan struktural mencakup semua aspek trknik struktur yang


terkait dalam mendesain bangunan. Ini adalah cabang teknik struktur yang terdekat
dengan arsitektur

Teknik bangunan struktural digerakkan oleh manipulasi kreatif dari bahan


dan bentuk berdasarkan prinsip matematika dan sains untuk mencapai tujuan
memenuhi persyaratan fungsi yang dibutuhkan dan aman secara struktural ketika

8
diberikan beban yang mungkin akan diterima oleh struktur. Berbeda dengan desain
arsitektur yang memanipulasi bahan, bentuk, massa, ruang, volum, tekstur, dan
pencahayaan untuk mencapai tujuan fungsional, estetika, dan artistik.

Desain struktural untuk bangunan harus memastikan bahwa bangunan mampu


berdiri tegak dan aman, mampu berfungsi tanpa defleksi yang berlebihan atau
pergerakan yang mungkin mampu menyebabkan kelelahan (fatigue) dari elemen
struktural, cracking, creep, dan masalah struktural lainnya. Desain juga harus
memperhitungkan batas toleransi dari suatu bahan yang akan digunakan untuk
membangun. Selain itu, kondisi kerja seperti ventilasi, pengaturan udara,
kelistrikan, pencahayaan, dan sebagainya juga harus diperhitungkan,
termasuk keselamatannya. Desain struktural dari bangunan modern bisa sangat
rumit hingga membutuhkan sejumlah besar tim untuk menyelesaikannya.

C. MASALAH YANG DIPELAJARI DALAM TEKNIK STRUKTUR


Teknik sipil mempunyai ruang lingkup yang luas, di dalamnya pengetahuan
matematika, fisika, kimia, biologi, geologi, lingkungan hingga komputer mempuny
ai peranannya masing-masing. Teknik sipil dikembangkan sejalan dengan tingkat
kebutuhan manusia dan pergerakannya, hingga bisa dikatakan ilmu ini bisa
mengubah sebuah hutan menjadi kota besar.
Teknik struktur ialah Cabang yang mempelajari masalah struktural dari materi
yang digunakan untuk pembangunan. Sebuah bentuk bangunan mungkin dibuat dari
beberapa pilihan jenis material seperti baja, beton, kayu, kaca atau bahan lainnya.
Setiap bahan tersebut mempunyai karakteristik masing-masing. Ilmu bidang
struktural mempelajari sifat-sifat material itu sehingga pada akhirnya dapat dipilih
material mana yang cocok untuk jenis bangunan tersebut. Dalam bidang ini
dipelajari lebih mendalam hal yang berkaitan dengan perencanaan
struktur bangunan, jalan, jembatan, terowongan dari pembangunan pondasi hinnga
bangunan siap digunakan.
D. PERAN STRUKTUR DALAM PERENCANAAN BANGUNAN TEKNIK

Analisis Struktur bukan merupakan tahapan akhir dalam


proses perancangan, analisis struktur merupakan alat yang digunakan untuk

9
mendukung proses perancangan. Tujuan utama dari analisis struktur adalah untuk
membantu perancang struktur dalam membuat keputusan-keputusan penting dalam
proses perancangan. Hasil dari suatu analisis struktur pada sebuah struktur pada
beban-beban yang bekerja padanya adalah respon dari struktur tersebut

-Perubahan posisi elemen-elemen atau bentuk konfigurasi struktur.

-Gaya-gaya internal pada elemen-elemen struktur : gaya aksial, gaya geser,momen


lentur dan momen torsi.

Gambar Struktur Bangunan

E. KESIMPULAN
Insinyur teknik struktur biasanya terlibat dalam desain bangunan dan
struktur non-bangunan yang besar, tetapi mereka juga bisa terlibat dalam desain
mesin, peralatan medis, kendaraan, atau benda lainnya yang terkait dengan
integritas struktural yang terkait dengan fungsi atau keamanan benda tersebut.
Ini adalah cabang teknik struktur yang terdekat dengan arsitektur Teknik
bangunan struktural digerakkan oleh manipulasi kreatif dari bahan dan bentuk
berdasarkan prinsip matematika dan sains untuk mencapai tujuan memenuhi
persyaratan fungsi yang dibutuhkan dan aman secara struktural ketika diberikan
beban yang mungkin akan diterima oleh struktur.
Desain struktural untuk bangunan harus memastikan bahwa bangunan
mampu berdiri tegak dan aman, mampu berfungsi tanpa defleksi yang berlebihan
atau pergerakan yang mungkin mampu menyebabkan kelelahan (fatigue) dari
elemen struktural, cracking, creep, dan masalah struktural lainnya.

10
2.2 GEOTEKNIK

Dewasa ini, pembangunan di dunia global semakin meningkat. Namun,


kebanyakan orang hanya memperhatikan nilai estetikanya saja, tanpa memperhatikan
seberapa lama ketahanan suatu infrastruktur tersebut jika dikenakan beban, terjadi
goncangan, dan terpengaruh cuaca. Dalam dunia teknik sipil sendiri, ilmu geoteknik
merupakan langkah awal terbentuknya suatu infrastruktur. Tanpa ilmu geoteknik mustahil
suatu infrastruktur dapat berdiri dengan kokoh, karena ilmu geoteknik merupakan cabang
dari ilmu teknik sipil yang mempelajari ilmu tanah dimana didalam ilmu ini akan dikupas
tentang kemampuan tanah menahan beban, sehingga pembangunan infrastruktur dapat
direncanakan sebaik mungkin agar dapat berdiri kuat dan kokoh sesuai dengan umur yang
telah direncanakan sebelumnya..

Geoteknik hadir sebagai bagian dari ilmu praktis teknik sipil dalam
perancangan awal disain bangunan. Ilmu geoteknik mempelajari perilaku tanah dan
batuan sebagai tumpuan pondasi maupun sebagai studi material konstruksi. Ilmu ini
mulai berkembang pada awal abad ke-20 berkat karya Karl Terzaghi dan rekan-
rekannya. Pada saat studi perancangan kontruksi, peranan ahli geoteknik itu meliputi:
menentukan lokasi bangunan, menentukan kekuatan bangunan untuk jangka waktu lama,
menentukan stabilitas bangunan dibandingkan dengan potensi gempa regional dan
resonansi, mengkalkulasi dan menganalisis potensi deformasi (penurunan) bangunan,
menentukan metode pelaksanaan, pemilihan material, dan monitoringnya. Oleh karena
itu, diperlukan berbagai survei lapangan untuk melihat kondisi tanah, lapisan tanah,
jenis tanah, dan lain sebagainya.

Hampir setiap bangunan teknik sipil terdiri dari bagian bangunan diatas tanah
(superstructure) dan bagian bangunan dibawah permukaan tanah (substructure). Bagian
bangunan di bawah permukaan tanah akan meneruskan seluruh beban bangunan ke tanah
pondasi. Untuk menyiapkan desain dan melaksanakan konstruksi bangunan, perencana
perlu mengetahui sifat material bangunan yang digunakan dan sifat massa fondasinya
yang dapat berupa tanah atau batuan. Pengetahuan tersebut sangat penting khususnya
bagi ahli geologi teknik dan juga bagi perencana (engineer) untuk memahami perilaku
fondasi. Pengetahuan tersebut juga sangat dibutuhkan ketika membangun bangunan yang
11
seluruh materialnya bangunannya menggunakan material alami seperti tanggul atau
bendungan.

Ilmu geoteknik ini terbagi lagi dalam beberapa pemahaman. Mekanika tanah
merupakan pemahaman yang paling mendasar. Ilmu ini mempelajari tentang sifat-sifat
tanah, ketahanan tanah dan juga yang lainnya. Pemahaman yang tak kalah penting adalah
Rekayasa Pondasi. Ilmu ini di pelajari karena didalamnya terdapat bagaimana cara
pembuatan pondasi yang kokoh, dan tahan terhadap semua beban bahkan goncangan.
Yang mana pada dasarnya pembuatan pondasi harus kuat, tahan lama  dan yang paling
penting adalah ekonomis.

A. PENGERTIAN GEOTEKNIK

Geoteknik adalah suatu bagian dari cabang ilmu Teknik Sipil. Didalamnya
diperdalam pembahasan mengenai permasalahan kekuatan tanah dan hubungannya
dengan kemampuan menahan beban bangunan yang berdiri diatasnya. Pada dasarnya
ilmu ini tergolong ilmu tua yang berjalan bersamaan dengan tingkat peradaban
manusia, dari mulai pembangunan piramid di mesir, candi Borobudur hingga
pembangunan gedung pencakar langit sekarang ini. Salah satu contohnya ialah
kemiringan menara pisa di italy disebabkan oleh kekurangan kekuatan dukung tanah
terhadap menara tersebut.

Di dalam dunia teknik sipil ini, ilmu geoteknik merupakan hal pokok yang sangat
krusial dalam pembangunan suatu infrastruktur. Tanpa ilmu ini, dapat dipastikan bahwa
suatu infrastruktur tidak dapat berdiri dengan kokoh, karena geoteknik merupakan cabang
ilmu teknik sipil yang mempelajari ilmu tanah dimana didalam ilmu ini akan dipelajari
kemampuan tanah menahan beban yang ada diatasnya, sehingga pembangunan
infrastruktur dapat direncanakan sebaik mungkin agar dapat berdiri kokoh sesuai umur
rencana. Pada dasarnya ilmu ini merupakan ilmu yang tua yang implementasinya berjalan
bersamaan dengan tingkat peradaban manusia, mulai dari pembangunan di jaman
sebelum masehi seperti pembangunan pyramid dan percandian hingga jaman yang
modern seperti yang sekarang ini dengan adanya pembangunan gedung-gedung pencakar
langit (Agustian, 2012).

12
Pada dasarnya, geoteknik adalah suatu alat dalam perencanaan atau design sebuah
bangunan. Data geoteknik sendiri harus digunakan secara benar dan sangat teliti dengan
asumsi serta batasan yang sudah ada dan dipergunakan untuk dapat mencapai hasil yang
kita inginkan (Wijaya, 2012). Seseorang yang ahli dalam ilmu geoteknik biasa disebut
Engineer Geotek. Pekerjaan penting yang harus dilakukan oleh seorang engineer geotek
yaitu memberikan panduan-panduan mengenai potensi geoteknik yang akan terjadi bila
dilakukan secara asal-asalan kepada pihak terkait. Salah satu akibat dari ketidak hati-
hatian dalam penggunaan asumsi dan batasan yang telah ada adalah Menara Pizza di
Italia yang disebabkan karena kurangnya kekuatan dukung tanah terhadap menara
tersebut (Agustian, 2012).Secara keilmuan, bidang teknik sipil ini mempelajari lebih
mendalam ilmu Mekanika Tanah, Rekayasa pondasi, dan Struktur bawah Tanah.

Beberapa contoh akibat salah perhitungan

Robohnya gedung akibat pondasi tidak sesuai spesifikasi

Bangunan roboh karena pondasi yang tidak kuat menahan beban.

13
B. MEKANIKA TANAH
1. Pengerian

Mekanika tanah adalah bagian dari geoteknik yang merupakan salah satu
cabang dari ilmu teknik sipil. Mekanika tanah adalah cabang dari ilmu teknik
dimana mekanika tanah khusus mempelajari tentang perilaku tanah serta sifat yang
diakibatkan oleh tegangan dan regangan yang disebabkan oleh gaya - gaya yang
bekerja pada tanah itu sendiri. Ini berkaitan dengan struktur tanah serta bahan yang
terdapat pada tanah tersebut. Karena pada dasarnya tanah berasal dari bebatuan
yang lapuk (badrudin, 2013). Istilah mekanika tanah diberikan oleh Karl von
Terzaghi pada tahun 1925 melalui bukunya “Erdbaumechanik auf
bodenphysikalicher Grundlage” (Mekanika Tanah berdasar pada Sifat-Sifat Dasar
Fisik Tanah), yang membahas tentang prinsip-prinsip dasar dari ilmu mekanika
tanah modern, dan menjadi dasar studi-studi lanjutan ilmu ini, sehingga Terzaghi
disebut sebagai “Bapak Mekanika Tanah” (Agustian,2012).

Ilmu ini sangat berhubungan erat dengan pekerjaan teknik, seperti halnya
pekerjaan perkerasan jalan raya, perencanaan pembuatan pondasi, perencanaan
pembangunan bawah tanah (gorong - gorong, terowongan, dan lain-lain), sampai
pada perencanaan pembangunan penahan longsor. Hal-hal yang menjadi pokok
perhatian dalam ilmu mekanika tanah adalah kadar air, angka pori, porositas, serta
derajat kejenuhan. Karakteristik tanah juga merupakan poin terpenting dalam
mekanika tanah (Miniaha, 2013).

Agar suatu infrastruktur tersebut dapat berfungsi secara sempurna, maka


seorang sarjana teknik harus bisa membuat perkiraan dan pendugaan yang tepat
tentang kondisi tanah dilapangan. Oleh karena itu, sangat penting bagi sarjana
teknik sendiri untuk ahli dalam berfikir menggunakan logika.

2. Peran Dalam Pembangunan

Dalam dunia teknik sipil, tanah merupakan hal yang sangat penting dalam
sebuah pembangunan infrastruktur. Hal ini disebabkan karena tanah merupakan
tumpuan dari bangunan tersebut, semakin kuat tanah, maka umur bangunan tersebut

14
otomatis akan sedikit lebih lama (jika kekuatan bangunan dipengaruhi oleh tanah).
Dalam dunia tenik sipil sendiri, ilmu mekanika tanah digunakan pada berbagai
pekerjaan penting seperti pekerjaan perkerasan jalan raya, pekerjaan galian dan
timbunan tanah, perencanaan pondasi gedung, perencanaa bangunan dibawah tanah
misalnya terowongan, perencanaan galian tanah, perencanaan bendungan,
perencanaan bangunan penahan tanah longsor, dan pekerjaan pondasi bangunan
seprti gedung bertingkat tinggi (ahadi,-).

Dalam kajian mekanika tanah ini, hal yang paling penting dari tanah
adalah Sifat Tanah. Sifat tanah ini meliputi profil tanah, warna tanah, teksture
tanah, struktur tanah, porositas tanah serta konsistensi tanah.

C. REKAYASA PONDASI
1. Pengertian

Rekayasa pondasi merupakan sebuah cabang dari ilmu geoteknik yang


membahas tentang pondasi baik struktur, bentuk dan lainnya. Sebuah bangunan tidak
dapat begitu saja didirikan langsung di atas permukaan tanah, oleh karena itu
diperlukan pondasi. Pondasi merupakan suatu bagian dari kontruksi bangunan yang
berfungsi untuk menempatkan bangunan dan meneruskan beban yang disalurkan dari
struktur atas ke tanah dasar pondasi yang cukup kuat menahannya tanpa terjadinya
diferential pada system strukturnya (Azwaruddin, 2008).

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan tipe pondasi adalah


keadaan tanah pondasi, batasan-batasan akibat kontruksi diatasnya, keadaan daerah
sekitar lokasi, waktu dan biaya pekerjaan serta serta kokoh, kaku dan kuat pondasi
tersebut (Azwaruddin, 2008). Kriteria pondasi yang harus dipenuhi dalam perencanaan
suatu pondasi yaitu pondasi harus ditempatkan dengan tepat, sehingga tidak longsor
akibat pengaruh luar, dan juga pondasi harus aman dari kelongsoran daya dukung,
serta pondasi harus aman dari penurunan yang berlebihan.

15
2. Peran Dalam Pembangunan

Secara umum bangunan sipil meliputi dua bagian utama yaitu struktur
bagian atas dan srtuktur bagian bawah. Struktur yang berada di  bagian bawah
yaitu pondasi yang berinteraksi dengan tanah dan akan memberikan keamanan
bagi struktur atas. Struktur bawah sebagai pondasi juga secara umum dapat dibagi
menjadi dua bagian yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam.

D. PERAN GEOTEKNIK DALAM BIDANG TEKNIK SIPIL

Dalam dunia teknik sipil, ilmu geoteknik merupakan langkah awal terbentuknya
suatu infrastruktur. Tanpa ilmu geoteknik mustahil suatu infrastrukstur dapat berdiri
dengan kokoh, karena geoteknik merupakan cabang ilmu teknik sipil yang mempelajari
ilmu tanah dimana didalam ilmu ini akan dipelajari kemampuan tanah menahan
beban yang ada diatasnya, sehingga pembangunan infrastruktur dapat direncanakan
sebaik mungkin agar dapat berdiri kokoh sesuai umur rencana. Dalam ilmu geoteknik,
ilmu dasar yang wajib dipahami adalah mekanika tanah, yaitu ilmu yang
mempelajari tentang sifat-sifat dasar tanah, seperti jenis tanah, permeabilitas, kompaksi,
dll. Dengan mengetahui dan memahami  berbagai sifat tanah tersebut,
Seorang engineer dapat mengantisipasi kemungkinan terburuk bahkan memutar balikkan
kemungkinan buruk tersebut menjadi inovasi baru dalam dunia teknik sipil untuk
perencanaan pembangunan infrastuktur.

Mekanika batuan adalah ilmu teoretis dan ilmu terapan dari perilaku mekanik
batuan dan massa batuan; Dalam geologi, mekanika batuan adalah cabang mekanika yang
mengkaji tentang respons batuan dan massa batuan terhadap medan gaya dari lingkungan
mereka.

Mekanika batuan merupakan bagian dari subjek yang lebih luas


yakni geomekanika, yang mengkaji tentang tanggapan mekanik dari semua material
geologi, termasuk tanah. Mekanika batuan, seperti yang diterapkan di geologi
teknik, pertambangan, perminyakan, dan praktik teknik sipil, memerhatikan penerapan
prinsip-prinsip mekanika rekayasa untuk desain struktur batuan yang dihasilkan oleh
pertambangan, pengeboran, produksi waduk, atau kegiatan konstruksi sipil seperti

16
pembangunan terowongan, lubang tambang, penggalian bawah tanah, tambang
terbuka, sumur minyak dan gas, pemotongan jalan, repositori limbah, dan struktur
lainnya yang dibangun dengan batuan.

Ilmu lain yang tidak boleh dilupakan adalah teknik  pondasi, dinamika tanah dan
rekayasa gempa, geologi teknik, dll. Pondasi merupakan dasar penentu bangunan dapat
berdiri dengan kokoh atau tidak, semakin baik  perencanaan pondasi suatu bagunan
semakin baik pula kekokahan bangunan tersebut, oleh karena itu dengan memahami ilmu
rekayasa pondasi, mengenal berbagai jenis pondasi, dan mengetahui jenis pondasi mana
yang tepat digunakan, maka akan sangat mudah bangunan tersebut berdiri dengan kokoh
dan kuat. Gempa bumi bukan hal yang langka di Indonesia, memiliki banyak gunung
aktif dan dikelilingi oleh tiga lempeng yang bergerak aktif yaitu lempeng Eurasia, Indo-
Australia, dan Pasifik menjadikan Indonesia akrab dengan gempa bumi. Ahli geoteknik
memiliki peran yang cukup besar dalam hal ini, memikirkan berbagai cara dan inovasi
baru agar infrastruktur dapat  berdiri kokoh tanpa dipengaruhi oleh gempa bumi. Seorang
engineer sipil tidak harus menjadi ahli geologi yang handal, tapi minimal ilmu-ilmu dasar
geologi harus dimengerti agar mempermudah pelaksanaan konstruksi suatu infrastruktur.
Dengan memahami ilmu geologi, minimal seorang engineer mampu menentukan lokasi
yang layak dibangun suatu infrastruktur, meminimalisir kemungkinan buruk akibat
gerakan lempeng, sesar, dll. Istilah yang akhir-akhir ini sering didengar “ilmu geoteknik
selalu dipakai dalam proyek sipil” ada benarnya.

E. KESIMPULAN
Tanpa ilmu geoteknik mustahil suatu infrastruktur dapat berdiri dengan
kokoh, karena ilmu geoteknik merupakan cabang dari ilmu teknik sipil yang
mempelajari ilmu tanah dimana didalam ilmu ini akan dikupas tentang kemampuan
tanah menahan beban, sehingga pembangunan infrastruktur dapat direncanakan
sebaik mungkin agar dapat berdiri kuat dan kokoh sesuai dengan umur yang telah
direncanakan sebelumnya.. Geoteknik hadir sebagai bagian dari ilmu praktis
teknik sipil dalam perancangan awal disain bangunan.
Tanpa ilmu ini, dapat dipastikan bahwa suatu infrastruktur tidak dapat berdiri
dengan kokoh, karena geoteknik merupakan cabang ilmu teknik sipil yang

17
mempelajari ilmu tanah dimana didalam ilmu ini akan dipelajari kemampuan tanah
menahan beban yang ada diatasnya, sehingga pembangunan infrastruktur dapat
direncanakan sebaik mungkin agar dapat berdiri kokoh sesuai umur rencana.
Pada dasarnya ilmu ini merupakan ilmu yang tua yang implementasinya
berjalan bersamaan dengan tingkat peradaban manusia, mulai dari pembangunan di
jaman sebelum masehi seperti pembangunan pyramid dan percandian hingga jaman
yang modern seperti yang sekarang ini dengan adanya pembangunan gedung-gedung
pencakar langit (Agustian, 2012).
Salah satu akibat dari ketidak hati-hatian dalam penggunaan asumsi dan
batasan yang telah ada adalah Menara Pizza di Italia yang disebabkan karena
kurangnya kekuatan dukung tanah terhadap menara tersebut (Agustian, 2012).Secara
keilmuan, bidang teknik sipil ini mempelajari lebih mendalam ilmu Mekanika Tanah,
Rekayasa pondasi, dan Struktur bawah Tanah.
Istilah mekanika tanah diberikan oleh Karl von Terzaghi pada tahun 1925
melalui bukunya “Erdbaumechanik auf bodenphysikalicher Grundlage” (Mekanika
Tanah berdasar pada Sifat-Sifat Dasar Fisik Tanah), yang membahas tentang prinsip-
prinsip dasar dari ilmu mekanika tanah modern, dan menjadi dasar studi-studi
lanjutan ilmu ini, sehingga Terzaghi disebut sebagai “Bapak Mekanika Tanah”
(Agustian,2012).
Dalam dunia tenik sipil sendiri, ilmu mekanika tanah digunakan pada
berbagai pekerjaan penting seperti pekerjaan perkerasan jalan raya, pekerjaan galian
dan timbunan tanah, perencanaan pondasi gedung, perencanaa bangunan dibawah
tanah misalnya terowongan, perencanaan galian tanah, perencanaan bendungan,
perencanaan bangunan penahan tanah longsor, dan pekerjaan pondasi bangunan seprti
gedung bertingkat tinggi (ahadi,-).
Dalam kajian mekanika tanah ini, hal yang paling penting dari tanah adalah
Sifat Tanah.Sifat tanah ini meliputi profil tanah, warna tanah, teksture tanah, struktur
tanah, porositas tanah serta konsistensi tanah.Kriteria pondasi yang harus dipenuhi
dalam perencanaan suatu pondasi yaitu pondasi harus ditempatkan dengan tepat,
sehingga tidak longsor akibat pengaruh luar, dan juga pondasi harus aman dari
kelongsoran daya dukung, serta pondasi harus aman dari penurunan yang berlebihan.

18
2.3 TEKNIK SUMBER DAYA AIR

Sumber Daya Air merupakan salah satu unsur utama untuk kelangsungan hidup
manusia, disamping itu air juga mempunyai arti penting dalam rangka meningkatkan
taraf hidup manusia di bumi, bukan hanya manusia tetapi air merupakan elemen yang
sangat signifikan bagi kehidupan mahluk hidup baik seperti hewan dan tumbuhan. Bisa di
pastika bahwa kehidupan mahluk di bumi ini memerlukan air untuk kelangsungan
hidupnya. Manusia pun juga seperti itu entah sekarang atau pun kehidupan yang akan
datang pasti akan membutuhkan air untuk kehidupannya.

Sumber daya air adalah sumber daya berupa air yang berguna atau potensial bagi
manusia. Kegunaan air meliputi penggunaan di bidang pertanian, industri, rumah tangga,
dan aktivitas lingkungan. Manusia mungkin dapat hidup beberapa hari akan tetapi
manusia tidak akan bertahan selama beberapa hari jika tidak minum karena sudah mutlak
bahwa sebagian besar zat pembentuk tubuh manusia itu terdiri dari 73% adalah air. Jadi
bukan hal yang baru jika kehidupan yang ada di dunia ini dapat terus berlangsung karena
tersedianya Air yang cukup. Dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya,
manusia berupaya mengadakan air yang cukup bagi dirinya sendiri. Selain itu air juga di
gunakan untuk keperluan rumah tangga, keperluan pertanian dan peternakan, keperluan
keperluan perdagangan dan lain sebagainya.

Oleh karena itulah air sangat berfungsi dan berperan bagi kehidupan makhluk
hidup di bumi ini. Penting bagi kita sebagai manusia untuk tetap selalu melestarikan dan
menjaga agar air yang kita gunakan tetap terjaga kelestariannya dengan melakukan
pengelolaan air yang baik seperti penghematan, tidak membuang sampah dan limbah
yang dapat membuat pencemaran air sehingga dapat menggangu ekosistem yang ada.

Selain merupakan sumber daya alam, air juga merupakan komponen ekosistem
yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan 2 makhluk hidup lainnya, yang dikuasai
oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Hal ini tertuang
dalam Pasal 33 ayat (3) Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Dalam pasal 33 UUD 1945 mengatur tentang pengertian perekonomian pemanfaatan
SDA, dan prinsip perekonomian nasional. Mengingat pentingnya kebutuhan akan air

19
bersih, maka sangatlah wajar apabila sektor air bersih mendapatkan prioritas penanganan
utama karena menyangkut kehidupan orang banyak. Adanya Undang Undang Dasar yang
mengatur tentang air memang jelas bahwa air harus di jaga dan dilindungi agar air
tersebut akan tetap ada dan lestari.

Dalam hal pngairan sebenarnya telah di atur dalam UU nomor 11 tahun 1974, UU
ini bersifat umum. Setelah sekian lama UU no 11 tahun 1974 ini di gantikan dengan UU
UU nomor 7 tahun 2004 tentang sumber daya air. UU nomor 7 tahun 2004 ini pun
sebenarnya lebih fokus terhadap adanya sumber daya air, tetapi UU tersebut UU nomor 7
pada tahun 2004 banyak pasal yang mengindikasikan pada usaha komersialisasi dan
privatisasi sumberdaya air. Pada UU nomor 7 tahun 2004 lebih terpadu dalam mengatur
pengelolaan air seperti ditekankan pada fungsi konservasi. Tetapi dengan adanya
persoalan bahwa UU no 7 tahun 2004 bertentangan dengan UUD tahun 1945 maka UU
pengairan kembali ke UU no 11 tahun1974.

Dengan kita tahu bahwa UU pengairan kembali ke UU no 11 tahun1974 maka


kita sebagai masyarakat harus menjaga dan merawat smber daya air dari ancaman-
acaman yang datang, seperti adanya investor yang akan memanfaatkan sumber daya air
sebagai usaha. Saat ini saja banyak perusahaan lokal yang menjadikan sumber daya air
sebagai bisnis atau penghasilan yang hasilnya cukup besar.

A. PENGERTIAN SUMBER DAYA AIR


Pengertian Sumber Daya Air (SDA) diberikan oleh UU No. 7 Tahun 2004 yaitu
“air, sumber air, dan daya air yang terkandung di dalamnya”, dimana air di sini
adalah “semua air yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah,
termasuk dalam pengertian ini air pemukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang
berada di darat”. Bidang Sumber Daya Air adalah bidang yang multidisiplin, untuk
itu Body of Knowledge (BoK) Program Studi Sarjana Teknik dan Pengelolaan
Sumber Daya Air (TPSDA) harus mengakomodasi berbagai disiplin ilmu yang
diperlukan dalam mengelola dan rekayasa sumber daya air, antara lain meliputi;

1. Rekayasa
2. System informasi, ekonomi dan manajemen

20
3. Sumberdaya Air dan Ekosistem
4. Masyarakat dan Budaya
5. Integrated Water Resources Management (IWRM)

Sustainable development bidang SDA merupakan sasaran yang ingin


dicapai. BoK yang disusun harus memiliki komposisi disiplin ilmu yang memadai
untuk dapat mencapai sasaran. Engineering dan Ekosistem sebagai disiplin imu
hulu selayaknya memiliki komposisi yang berimbang. Hal ini harus didukung oleh
aspek pengelolaan yang melibatkan sistem informasi, sosial, ekonomi dan budaya.
Sedangkan IWRM sebagai disiplin ilmu hilir harus memiliki komponen yang
memadai sebagai pemahaman SDA yang harus terintegrasi. Untuk itu BoK disusun
dengan komposisi sebagaimana yang disajikan pada Gambar 4 berikut ini.

B. SEJARAH SUMBER DAYA AIR


Sumber Daya Air (SDA) Indonesia adalah yang terbesar di kawasan
ASEAN. Namun kini pengelolaan SDA di Indonesia menunjukan gejala yang
semakin mengkhawatirkan, hal ini ditengarai dengan adanya berbagai masalah
antara lain masalah banjir dan kekeringan yang semakin parah dari tahun ketahun,
ditambah lagi konflik penggunaan air dan sumber daya air baik antar sektor dan
antar wilayah yang semakin serius; kerancuan dan ketidakjelasan pembagian
wewenang dan tangungjawab pengelolaan sumber daya air, kinerja prasarana
sumber daya air yang ada cepat mengalami penurunan, kurangnya perhatian kita
terhadap aspek pengaturan, pengendalian dan pengawasan, semakin terbatasnya
data dan informasi sumber daya air baik menyangkut kualitas dan kuantitasnya,
serta kurangnya peran serta masyarakat. Hal tersebut harus diperbaiki melalui
berbagai upaya baik aspek ketatalaksanaan, kelembagaan, maupun sumbe rdaya
manusianya.
Menyangkut aspek ketatalaksanaan, masyarakat dunia telah menyadari
bahwa pengelolaan SDA harus dilakukan secara menyeluruh dan terpadu dengan
pendekatan Wilayah Sungai, yang dikenal dengan Integrated Water Resources
Management (Prinsip IWRM). Di Indonesia, hal ini telah dituangkan ke dalam

21
Undang undang Nomor 07 /2004, Tentang Sumber Daya Air, dengan cakupan
pengelolaan SDA yang meliputi: perencanaan, pelaksanaan konstruksi, operasi dan
pemeliharan dalam rangka upaya konservasi SDA, pendayagunaan SDA,
pengendalian daya rusak air pada wilayah sungai, pemberdayaan dan partisipasi
masyarakat serta pemanfaatan sistem informasi. Proses pengelolaan SDA harus
melibatkan semua stakeholders, memperhatikan prinsip desentralisasi dan otonomi
daerah, serta menjamin terjalinnya keseimbangan antara fungsi –fungsi sosial,
lingkungan hidup dan ekonomi.
Dalam tiga dekade ini masalah pengelolaan sumber daya air (SDA) telah
berubah secara fundamental sehingga memerlukan suatu disiplin ilmu yang dapat
mengintegrasikan secara terpadu bidang-bidang keilmuan yang terkait
permasalahan dari hulu sampai ke hilirnya. Hal ini didorong oleh semakin
berkembangnya disiplin ilmu terkait akibat meluasnya pemanfaatan SDA, pengaruh
perubahan iklim global dan perubahan konsep tata pengelolaannya. Disiplin ilmu
ini, yang sebelumnya tersebar pada berbagai program studi di ITB, sekarang sudah
sangat penting untuk dipadukan dalam satu program studi. Seiring dengan
berkembangnya tantangan di bidang SDA baik pada tingkat global, regional, dan
nasional, bahkan di tingkat lokal maka Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan
Institut Teknologi Bandung (FTSL-ITB) memandang sangat penting untuk
mengembangkan sebuah program studi pada pendidikan tingkat sarjana guna
menjawab tantangan tersebut.

C. YANG DIPELAJARI DALAM TEKNIK SUMBER DAYA AIR


Mempelajari ilmu-ilmu teknik dalam perencanaan, desain, pengoperasian,
pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya air, serta pemeliharaan bangunan air
yang berkaitan dengan sumberdaya air

D. PEMANFAATAN TEKNIK SUMBER DAYA AIR


Penggunaan sumber daya air, meliputi penggunaan untuk keperluan air minum,
irigasi, air baku untuk industri, air baku perkotaan, rumah tangga, pemeliharaan

22
sungai, untuk transportasi, untuk pariwisata, pembangkit listrik tenaga air dan lain-
lain.

E. PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA AIR


Permasalahan sumberdaya air tidak terpisah dari masalah lingkungan.
Peristiwa yang paling kasat mata terjadi setiap tahun adalah banjir dan
kekeringan. Banjir dan kekeringan merupakan bencana yang berlawanan dan
mengikuti hukum alam. Berbeda dengan banjir kekeringan akan dirasakan secara
perlahan dalam kurun waktu yang lama. Dampak banjir dan kekeringan terhadap
pertanian khususnya padi di Indonesia masih besar, Gambar 5 (Baharsjah, Justika,
S, 2002).

F. KEAHLIAN TEKNIK SUMBER DAYA AIR


Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003,
tentang Ketenagakerjaan, pada pasal 10 ayat (2), menetapkan bahwa pelatihan kerja
diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu pada standar
kompetensi kerja, diperjelas lagi dengan peraturan pelaksanaannya yang tertuang
dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 31 Tahun 2006, tentang Sistem Pelatihan
Kerja Nasional. 1. Pasal 3, Prinsip dasar pelatihan kerja adalah, huruf (b) berbasis
pada kompetensi kerja. 2. Pasal 4 ayat (1), Program pelatihan kerja disusun
berdasarkan SKKNI, Standar Internasional dan/atau Standar Khusus. Persyaratan
unjuk kerja, jenis jabatan dan/atau pekerjaan seseorang perlu ditetapkan dalam
suatu pengaturan standar yakni Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI). Standar ini harus 2 memiliki ekivalensi atau kesetaraan dengan standar
yang berlaku di negara lain, bahkan berlaku secara internasional. Ketentuan
mengenai pengaturan standar kompetensi di Indonesia tertuang di dalam Peraturan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012
tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.

Undang-Undang Republik Indonesia dan Peraturan Pemerintah tersebut di


atas menyebut tentang kompetensi yaitu suatu ungkapan kualitas sumber daya
manusia yang terbentuk dengan menyatunya 3 aspek, kompetensi yang terdiri dari

23
aspek pengetahuan (domain kognitif atau knowledge), aspek kemampuan (domain
psychomotorik atau skill) dan aspek sikap kerja (domain affektif atau
attitude/ability), atau secara definitif pengertian kompetensi ialah penguasaan
disiplin keilmuan dan pengetahuan serta keterampilan menerapkan metode dan
teknik tertentu didukung sikap perilaku kerja yang tepat, guna mencapai dan/atau
mewujudkan hasil tertentu secara mandiri dan/atau berkelompok dalam
penyelenggaraan tugas pekerjaan. Jadi apabila seseorang atau sekelompok orang
telah mempunyai kompetensi kemudian dikaitkan dengan tugas pekerjaan tertentu
sesuai dengan kompetensinya, maka akan dapat menghasilkan atau mewujudkan
sasaran dan tujuan tugas pekerjaan tertentu yang seharusnya dapat terukur dengan
indikator sebagai berikut: dalam kondisi tertentu, mampu dan mau melakukan suatu
pekerjaan, sesuai volume dan dimensi yang ditentukan, dengan kualitas sesuai
standar dan mutu/spesifikasi, selesai dalam tempo yang ditentukan. Indikator ini
penting untuk mengetahui kualitas SDM secara jelas, lugas dan terukur, serta untuk
mengukur produktivitas tenaga kerja dikaitkan dengan perhitungan biaya pekerjaan
yang dapat menentukan daya saing.

1. Ahli Teknik Sumber Daya Air


Ahli Teknik Sumber Daya Air adalah seseorang yang diberikan
kewenangan untuk merencanakan, melaksanakan dan mengawasi 3 pekerjaan
konstruksi sumber daya air yang meliputi pekerjaan Irigasi, Sungai, Rawa,
Pantai, Konservasi dan Air Baku ditandai kepemilikan Sertifikat Kompetensi.
2. Tahap Perencanaan Pekerjaan Sumber Daya Air
Tahap Perencanaan Pekerjaan Sumber Daya Air adalah tahapan pekerjaan
yang pertama dilaksanakan dan meliputi pekerjaan perencanaan awal,
perencanaan teknis termasuk membuat Bill of Quantitiy, Rencana Anggaran
Biaya, Spesifikasi Teknis serta Manual Operasi dan Pemeliharaan.
3. Tahap Pelaksanaan Pekerjaan Sumber Daya Air
Tahap Pelaksanaan Pekerjaan Sumber Daya Air adalah tahapan dimana
kontraktor pelaksana, melaksanakan pekerjaan konstruksi sumber daya air di
lokasi yang telah ditentukan, berpedoman pada dokumen kontrak yang telah
disepakati bersama dengan pengguna jasa/ owner.

24
4. Tahap Pengawasan Pekerjaan Sumber Daya Air
Tahap Pengawasan Pekerjaan Sumber Daya Air adalah tahapan dimana
konsultan supervisi mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi sumber daya
air di lokasi yang telah ditentukan, berpedoman pada dokumen kontrak
kontraktor dan dokumen kontrak konsultan supervisi.

G. KESIMPULAN
7 Tahun 2004 yaitu “air, sumber air, dan daya air yang terkandung di
dalamnya”, dimana air di sini adalah “semua air yang terdapat pada, di atas,
ataupun di bawah permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini air pemukaan,
air tanah, air hujan, dan air laut yang berada di darat”.

Namun kini pengelolaan SDA di Indonesia menunjukan gejala yang


semakin mengkhawatirkan, hal ini ditengarai dengan adanya berbagai masalah
antara lain masalah banjir dan kekeringan yang semakin parah dari tahun ketahun,
ditambah lagi konflik penggunaan air dan sumber daya air baik antar sektor dan
antar wilayah yang semakin serius; kerancuan dan ketidakjelasan pembagian
wewenang dan tangungjawab pengelolaan sumber daya air, kinerja prasarana
sumber daya air yang ada cepat mengalami penurunan, kurangnya perhatian kita
terhadap aspek pengaturan, pengendalian dan pengawasan, semakin terbatasnya
data dan informasi sumber daya air baik menyangkut kualitas dan kuantitasnya,
serta kurangnya peran serta masyarakat.

25
2.4 TEKNIK GEOMATIK

Pada zaman sekarang yang mulai banyak pembangunan membuat ketersediaan


peta menjadi suatu hal yang tidak dapat ditinggalkan. Seiring perkembangan ilmu dan
teknologi yang pesat berbanding lurus dengan perkembangan pemetaan. Pemetaan
adalah suatu proses yang melalui beberapa tahapan kerja (pengumpulan data,
pengolahan data, dan penyajian data) untuk mendapatkan produk akhir peta
(Soendjojo dan Riqi, 2012).
Pengumpulan data dilakukan melalui beberapa kegiatan, yaitu survei
lapangan,pemotretan udara, survey data sekunder. Salah satu bidang pemetaan adalah
Survey Topografi. Survei topografi (topographic surveying) merupakan pemetaan
permukaan bumi fisik dan kenampakan hasil budaya manusia. Survey didefenisikan
sebuah ilmu, seni dan teknologi untuk menentuan posisi relatif, titik di atas, atau di
bawah permukaan bumi. Survey memiliki peran yang sangat penting sejak awal
peradapan manusia. Diawali dengan melakukan pengukuran dan menandai batas-batas
pada tanah-tanah pribadi. Dengan berlalunya waktu, kepentingan akan bidang survei
terus meningkat dengan meningkatnya permintaan untuk berbagai peta dan jenis
spasial terkait informasi lainnya dan memperluas kebutuhan untuk menetapkan garis
yang akurat dan untuk membantu proyek konstruksi.
Sebagai seorang teknik sipil sudah seharusnya kita mengenal berbagai alat
pengukuran luas yang baru. Untuk mempermudah pengerjaan teknik sipil sendiri.
Diantara menegukur luas dan beda tinggi dengan menggunakan sipat dasar dan
tachymetry. Selain itu, harus mengenal alat untuk pengukuran jarak dan sudut yaitu
dengan teodolit.

A. PENEGRTIAN TEKNIK GEOMATIKA


Teknik Geomatika adalah bidang ilmu modern yang mengintegrasikan
pengumpulan, pemodelan, analisis dan manajemen data spasial (berbasis lokasi). Data
spatial didapat melalui pengukuran terestris, laut, wahana angkasa dan sensor-sensor
satelit dengan beracuan pada kerangka dasar Geodesi. Termasuk juga proses

26
transformasi data spasial dari berbagai sumber pengukuran ke dalam suatu sistem
informasi dengan karakteristik ketelitian yang terdefinisi dengan baik.

Definisi diatas bersumber kepada University of Calgary yg menjelaskan sbb :


“Geomatics Engineering is a modern discipline, which integrates acquisition,
modeling, analysis, and management of spatially referenced data, i.e. data identified
according to their locations. Based on the scientific framework of geodesy, it uses
terrestrial, marine, airborne, and satellite-based sensors to acquire spatial and other
data. It includes the process of transforming spatially referenced data from different
sources into common information systems with well-defined accuracy characteristics”.

Teknik Geomatika merupakan salah satu program studi dari jurusan


Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan di Institut Teknologi Sumatera (ITERA).
Kegiatan akademik ITERA telah berlangsung sejak tahun 2012, berdasarkan SK
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 146/P/2012 berisi perintah agar
Institut Teknologi Bandung dapat melaksanakan penerimaan mahasiswa baru pada
Institut Teknologi Sumatera. ITERA baru diresmikan pada tanggal 6 Oktober 2014
melalui Peraturan Presiden No.124 Tahun 2014 tentang Pendirian Institut Teknologi
Sumatera (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 253). Di tahun
ajaran 2012/2013 ITERA menerima mahasiswa di lima (5) program studi, salah
satunya adalah Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika. Namun diubah menjadi
Teknik Geomatika menyesuaikan dengan nomenklatur terbaru mengenai nama prodi
yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Sejak tahun 2015, seluruh mahasiswa ITERA
yang berkuliah di kampus ITB Jatinangor dipindahkan ke Lampung. Sehingga
kegiatan belajar mengajar di ITERA saat ini dilaksanakan di Wayhui, Jatiagung,
Kabupaten Lampung Selatan. Selain staff pengajar dosen tetap ITERA, perkuliahan
juga didukung oleh dosen aktif dan dosen purnabakti ITB dalam memberikan materi
kuliah terkait Program Studi Teknik Geomatika.

Geomatika muncul dalam konteks integrasi beberapa disiplin ilmu dan profesi
yang berhubungan dengan data dan informasi geospasial (berhubungan dengan
pengukuran dan pemetaan digital), masalah-masalah kebumian dan kelautan berikut

27
semua aspek yang terkait didalamnya (penataan ruang, tata guna lahan, lingkungan,
sosial ekonomi), serta komputer terapan.

Badan ilmu dari pendidikan yang diselenggarakan di Program Studi Teknik


Geomatika adalah rekayasa geospasial (geospatial engineering), yaitu penciptaan dan
operasionalisasi sistem-sistem untuk memungkinkan terealisasinya suatu fenomena
yang dikehendaki menggunakan kaidah-kaidah ilmiah geospasial sebagai sistem
pendukung pengambilan kebijakan dalam upaya untuk mengoptimalkan
pembangunan. Kaidah ilmiah geospasial adalah aspek keruangan yang menunjukkan
lokasi, letak dan posisi suatu objek atau kejadian yang berada, pada atau di atas
permukaan bumi yang dinyatakan dalam sistem koordinat tertentu (Sulasdi, 2012).
Kompetensi inti rekayasa geospasial dibangun dari ilmu geodesi dan geomatika.

Geomatika adalah sebuah istilah ilmiah modern yang berarti pendekatan yang
terpadu dalam mengukur, menganalisis, dan mengelola deskripsi dan lokasi data-data
kebumian, yang sering disebut sebagai data spasial. Data-data ini berasal dari berbagai
sumber, antara lain satelit-satelit yang mengorbit bumi, sensor-sensor laut dan udara,
dan peralatan ukur di daratan. Data tersebut diolah dengan teknologi informasi
mutakhir menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak komputer.

Geomatika mempunyai aplikasi dalam semua disiplin yang berhubungan


dengan data spasial, misalnya studi lingkungan, perencanaan wilayah dan kota,
kerekayasaan, navigasi, geologi & geofisika, dan pengelolaan pertanahan. Oleh karena
itu geomatika sangat fundamental terhadap semua disiplin ilmu kebumian yang
menggunakan data spasial, seperti ilmu ukur tanah, penginderaan jauh (foto udara atau
dengan gelombang elektromagnetik), kartografi, sistem informasi geografik (SIG), dan
global positioning system (GPS).

a. Bidang geomatika antara lain mencakup bidang :

1. Laser scanning udara dan darat

2. digital terrain model

3. geodesi

28
4. sistem informasi geografis

5. data geospasial

6. Global Positioning System

7. Hidrografi

8. matematika geodesi

9. navigasi

10.jaringan control

11. fotogrametri

12. posisi/lokasi

13. penginderaan jauh

14. ilmu pengukuran tanah

15. nirkabel lokasi

b. Bidang geomatika Survei pemetaan (ilmu ukur tanah)

Survey didefenisikan sebuah ilmu, seni dan teknologi untuk menentuan


posisi relatif, titik di atas, atau di bawah permukaan bumi. Dalam arti yang lebih
umum, survey (geomatik) dapat didefenisikan; sebuah disiplin ilmu yang
meliputi semua metode untuk mengukur dan mengumpulkan informasi tentang
fisik bumi dan lingkungan, pengolahan informasi, dan menyebarluaskan
berbagai produk yang dihasilkan untuk berbagai kebutuhan.

Survey memiliki peran yang sangat penting sejak awal peradapan


manusia. Diawali dengan melakukan pengukuran dan menandai batas-batas pada
tanah-tanah pribadi. Dengan berlalunya waktu, kepentingan akan bidang survei
terus meningkat dengan meningkatnya permintaan untuk berbagai peta dan jenis

29
spasial terkait informasi lainnya dan memperluas kebutuhan untuk menetapkan
garis yang akurat dan untuk membantu proyek konstruksi.

Dengan meningkakan kebutuhan akan jasa survey dan pemetaan, Ikatan Survey
Internasional (IFS) telah mengadopsi definisi berikut : “Surveyor adalah orang yang
professional dengan kualifikasi pendidikan dan keahlian teknis untuk melakukan
aktivitas satu atau lebih kegiatan-kegiatan berikut :

 Unutk menetukan, mengukur dan mengetahui permukaan tanah, benda tiga


dimensi. Titik di lapangan dan lintasan.
 Untuk mengumpulkan dan menafsirkan kondisi permukaan tanah dan informasi
geografis dan informasi ekonomi.
 Menggunakan informasi untuk perencanaan dan efisiensi administrasi dan
manajemen tanah, laut, dan seluruh struktur.
 Untuk melaksanakan pembangunan perkotaan, pedesaan dan pengelolaan lain.
 Untuk melakukan penelitian dan pembngunan.

a. Pekerjaan Survey dan Pemetaan

Dalam pembuatan peta yang dikenal dengan istilah pemetaan dapat


dicapai dengan melakukan pengukuran-pengukuran di atas permukaan bumi
yang mempunyai bentuk tidak beraturan. Pengukuran-pengukuran dibagi dalam
pengukuran yang mendatar untuk mendapat hubungan titik-titik yang diukur di

30
atas permukaan bumi (Pengukuran Kerangka Dasar Horizontal) dan pengukuran-
pengukuran tegak guna mendapat hubungan tegak antara titik-titik yang diukur
(Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal) serta pengukuran titik-titik detail.
untuk melaksanakan pembangunan perkotaan dan pedesaan dan pengelolaan
lahan  Menggunkan informasi untuk perencanaan dan efisiensi administrasi
dan manajemen tanah, laut dan seluruh struktur.  untuk mengumpulkan dan
menafsirkan kondisi permukan tanah dan informasi geografis dan informasi
ekonomi.  untuk menentukan, mengukur dan mengetahui permukaan tanah,
benda tiga dimensi. Titik di lapangan, dan lintasan Dengan meningkatnya
kebutuhan akan jasa survey dan pemetaan, Ikatan Surveyor Internasional (IFS)
telah mengadopsi definisi berikut; “Surveyor adalah orang yang professional
dengan kualifikasi pendidikan dan keahlian teknis untuk melakukan aktivitas
satu, atau lebih, kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

Kerangka dasar pemetaan untuk pekerjaan rekayasa sipil pada kawasan


yang tidak luas, sehingga bumi masih bisa dianggap sebagai bidang datar,
umumnya merupakan bagian pekerjaan pengukuran dan pemetaan dari satu
kesatuan paket pekerjaan perencanaan dan atau perancangan bangunan teknik
sipil. Titik-titik kerangka dasar pemetaan yang akan ditentukan tebih dahulu
koordinat dan ketinggiannya itu dibuat tersebar merata dengan kerapatan
tertentu, permanen, mudah dikenali dan didokumentasikan secara baik sehingga
memudahkan penggunaan selanjutnya. Dalam perencanaan bangunan Sipil
misalnya perencanaan jalan raya, jalan kereta api, bendung dan sebagainya. Peta
merupakan hal yang sangat penting untuk perencanaan bangunan tersebut. Untuk
memindahkan titik – titik yang ada pada peta perencanaan suatu bangunan sipil
ke lapangan (permukaan bumi) dalam pelaksanaanya pekerjaan sipil ini dibuat
dengan pematokan/ staking out, atau dengan perkataan lain bahwa pematokan
merupakan kebalikan dari pemetaan.

b. Metode pengkuran polygon


Poligon digunakan apabila titik-titik yang akan di cari koordinatnya
terletak memanjang sehingga tnernbentuk segi banyak (poligon). Pengukuran

31
dan Pemetaan Poligon merupakan salah satu pengukuran dan pemetaan kerangka
dasar horizontal yang bertujuan untuk memperoleh koordinat planimetris (X,Y)
titik-titik pengukuran. Pengukuran poligon sendiri mengandung arti salah satu
metode penentuan titik diantara beberapa metode penentuan titik yang lain.
Untuk daerah yang relatif tidak terlalu luas, pengukuran cara poligon merupakan
pilihan yang sering di gunakan, karena cara tersebut dapat dengan mudah
menyesuaikan diti dengan keadaan daerah/lapangan. Penentuan koordinat titik
dengan cara poligon ini membutuhkan,
1. Koordinat awal
Bila diinginkan sistem koordinat terhadap suatu sistim tertentu, haruslah
dipilih koordinat titik yang sudah diketahui misalnya: titik triangulasi atau titik-
titik tertentu yang mempunyai hubungan dengan lokasi yang akan dipatokkan.
Bila dipakai system koordinat lokal pilih salah satu titik, BM kemudian beri
harga koordinat tertentu dan tititk tersebut dipakai sebagai acuan untuk titik-titik
lainya.
2. Koordinat akhir
Koordinat titik ini di butuhkan untuk memenuhi syarat Geometri hitungan
koordinat dan tentunya harus di pilih titik yang mempunyai sistem koordinat
yang sama dengan koordinat awal.
3. Azimuth awal
Azimuth awal ini mutlak harus diketahui sehubungan dengan arah
orientasi dari system koordinat yang dihasilkan dan pengadaan datanya dapat di
tempuh dengan dua cara yaitu sebagai berikut :
• Hasil hitungan dari koordinat titik -titik yang telah diketahui dan akan
dipakai sebagai tititk acuan system koordinatnya.
• Hasil pengamatan astronomis (matahari). Pada salah satu titik poligon
sehingga didapatkan azimuth ke matahari dari titik yang bersangkutan.
Dan selanjutnya dihasilkan azimuth kesalah satu poligon tersebut
dengan ditambahkan ukuran sudut mendatar (azimuth matahari).

32
4. Data ukuran sudut dan jarak
Sudut mendatar pada setiap stasiun dan jarak antara dua titik kontrol perlu
diukur di lapangan. Data ukuran tersebut, harus bebas dari sistematis yang
terdapat (ada alat ukur) sedangkan salah sistematis dari orang atau pengamat dan
alam di usahakan sekecil mungkin bahkan kalau bisa di tiadakan. Berdasarkan
bentuknya poligon dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu :
• Poligon berdasarkan visualnya :
1. poligon tertutup
• Poligon berdasarkan geometriknya :
a. poligon terikat sempurna
b. poligon terikat sebagian
c. poligon tidak terikat
Untuk mendapatkan nilai sudut-sudut dalam atau sudut-sudut luar serta
jarak jarak mendatar antara titik-titik poligon diperoleh atau diukur di lapangan
menggunakan alat pengukur jarak yang mempunyai tingkat ketelitian tinggi.

Poligon digunakan apabila titik-titik yang akan dicari koordinatnya terletak


memanjang sehingga membentuk segi banyak (poligon). Metode poligon merupakan
bentuk yang paling baik di lakukan pada bangunan karena memperhitungkaan bentuk
kelengkungan bumi yang pada prinsipnya cukup di tinjau dari bentuk fisik di lapangan
dan geometrik-nya.

Cara pengukuran polygon merupakan cara yang umum dilakukan untuk


pengadaan kerangka dasar pemetaan pada daerah yang tidak terlalu luas sekitar (20 km
x 20 km). Berbagai bentuk poligon mudah dibentuk untuk menyesuaikan dengan
berbagai bentuk medan pemetaan dan keberadaan titik – itik rujukan maupun
pemeriksa. Tingkat ketelitian sistem koordinat yang diinginkan dan kedaan medan
lapangan pengukuran merupakan faktor-faktor yang menentukan dalam menyusun
ketentuan poligon kerangka dasar.Tingkat ketelitian umum dikaitkan dengan jenis dan
atau tahapan pekerjaan yang sedang dilakukan. Sistem koordinat dikaitkan dengan
keperluan pengukuran pengikatan. Medan lapangan pengukuran menentukan bentuk

33
konstruksi pilar atau patok sebagai penanda titik di lapangan dan juga berkaitan
dengan jarak selang penempatan titik.

B. PROSPEK KERJA TEKNIK GEOFISIKA

Pada dasarnya, Teknik Geomatika ini merupakan salah satu jurusan pada
rumpun Sains dan Teknologi (Saintek). Singkatnya jurusan ini memfokuskan ilmunya
pada bidang geodesi dan informatika. Dengan gabungan dari dua ilmu tersebut, terdapat
beberapa mata kuliah penting yang pastinya akan ditempuh oleh para mahasiswa Teknik
Geomatika. Mata kuliah tersebut meliputi kartografi, proyeksi peta, perencanaan
wilayah, geofisika, kalkulus, sistem basis data hingga toponimi dan masih banyak lagi.
Sangat menyenangkan bukan ketika kita mampu memadukan dua rumpun pengetahuan
sekaligus? Hal ini selaras dengan tujuan para calon sarjana Teknik Geomatika, yang
mana nantinya diharapkan dapat memiliki kemampuan yang mumpuni dalam bidang
teknologi dan dapat menyajikan ilmu geodesi dalam berbagai bentuk informasi yang
aplikatif. 

Prospek kerja lulusan Teknik Geologi :

1. Land Surveyor

Sesuai dengan namanya, seorang surveyor adalah orang yang


berprofesi dalam bidang pemetaan sekaligus survey. Tugas utama dari orang
yang berprofesi sebagai surveyor adalah mengumpulkan data koordinat di
suatu permukaan wilayah dengan memperhatikan pengukuran sudut, jarak,

34
hingga pengambilan data-data yang menunjang lainnya. Seorang surveyor
yang berprofesi pada survey pemetaan di darat disebut sebagai land surveyor.
Sementara, seorang surveyor yang lebih spesifik mengkhususkan keahliannya
dalam survey pemetaan lahan disebut sebagai cadastral surveyor.

2. Ahli Sistem Informasi Geografis

Ahli Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah profesi yang dituntut


untuk mampu menganalisis data SIG yang bertujuan mengidentifikasi
hubungan spasial atau menampilkan hasil analisis, melalui media peta, grafik,
maupun data tabel. Sistem ini adalah sistem komputer yang memungkinkan
proses pengumpulan, penyimpanan, manajemen, analisis, dan penyajian data
spasial dan nonspasial yang dilakukan secara terintegrasi. Salah satu contoh
campur tangan para ahli SIG dapat kita lihat pada berbagai platform ojek
online

3. Lembaga Militer

35
Seorang sarjana Teknik Geomatika sangat dibutuhkan dalam dunia
pertahanan suatu negara. Berdasarkan informasi yang dirangkum, semua matra
Tentara Nasional Indonesia memiliki kesatuan yang berhubungan dengan
survey dan pemetaan, hal tersebut meliputi berbagai lembaga seperti Direktorat
Topografi Angkatan Darat TNI AD, Dinas Hidro-Oseanografi TNI Angkatan
Laut, dan Dinas Survey dan Pemotretan Udara TNI AU. Wilayah Indonesia
yang terdiri dari 17.501 pulau dengan beragam bentuk alam baik daratan
maupun lautan, membutuhkan survey pemetaan yang harus selalu diperbarui
untuk mendukung operasi lapangan yang dilakukan oleh lembaga pertahanan
ini.

4. Pengusaha

Seorang sarjana Teknik Geomatika juga bisa berprofesi sebagai


pengusaha. Mengingat wilayah Indonesia yang sangat luas, tentunya hal ini
adalah peluang yang besar untuk mendirikan perusahaan jasa survey dan
pemetaan. Perusahaan jasa survey dan pemetaan ini juga dapat menawarkan
berbagai bidang survey, seperti sektor konstruksi, perkebunan, pertambangan,
hingga tata ruang wilayah. Di Indonesia sendiri, terdapat suatu lembaga yang
menaungi berbagai perusahaan servey dan pemetaan yang disebut dengan
Asosiasi Perusahaan Survey Pemetaan dan Informasi Geospasial. Sedangkan,

36
organisasi profesional yang menaungi para surveyor di Indonesia disebut dengan
Ikatan Surveyor Indonesia. Perusahaan-perusahaan pada sektor jasa ini
dibutuhkan untuk membantu pembangunan di Indonesia, sehingga untuk
menunjang hal tersebut, tentunya sarjana teknik geomatika masih sangat
dibutuhkan.

5. Dosen dan Ilmuan

Seorang sarjana Teknik Geomatika pun dapat berprofesi dalam bidang


akademisi, seperti menjadi dosen dan juga ilmuan. Terdapat beberapa instansi
pendidikan maupun lembaga riset yang melaksanakan pendidikan maupun
penelitian. Jika dibandingkan dengan beberapa cabang ilmu dalam dunia teknik
lainnya, Teknik Geomatika sendiri masih tergolong sedikit dikenali dan
diajarkan di Indonesia. Padahal jurusan ini sangat menjanjikan, khususnya bagi
negara kita. Perkembangan dunia yang dinamis tentunya menuntut sumber
daya manusia yang berkompeten, belum lagi cabang ilmu geomatika ini
memiliki perkembangan yang sangat pesat sehingga para sarjana Teknik
Geomatika dituntut untuk dapat memberikan informasi seluas-luasnya
mengenai perkembangan geospasial di Indonesia.

37
C. KESIMPULAN
Geomatika muncul dalam konteks integrasi beberapa disiplin ilmu dan
profesi yang berhubungan dengan data dan informasi geospasial (berhubungan
dengan pengukuran dan pemetaan digital), masalah-masalah kebumian dan kelautan
berikut semua aspek yang terkait didalamnya (penataan ruang, tata guna lahan,
lingkungan, sosial ekonomi), serta komputer terapan.

Dalam arti yang lebih umum, survey (geomatik) dapat didefenisikan;


sebuah disiplin ilmu yang meliputi semua metode untuk mengukur dan
mengumpulkan informasi tentang fisik bumi dan lingkungan, pengolahan informasi,
dan menyebarluaskan berbagai produk yang dihasilkan untuk berbagai kebutuhan.

Pengukuran-pengukuran dibagi dalam pengukuran yang mendatar untuk


mendapat hubungan titik-titik yang diukur di atas permukaan bumi (Pengukuran
Kerangka Dasar Horizontal) dan pengukuran-pengukuran tegak guna mendapat
hubungan tegak antara titik-titik yang diukur (Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal)
serta pengukuran titik-titik detail. untuk melaksanakan pembangunan perkotaan dan
pedesaan dan pengelolaan lahan  Menggunkan informasi untuk perencanaan dan
efisiensi administrasi dan manajemen tanah, laut dan seluruh struktur.

Titik di lapangan, dan lintasan Dengan meningkatnya kebutuhan akan


jasa survey dan pemetaan, Ikatan Surveyor Internasional (IFS) telah mengadopsi
definisi berikut; “Surveyor adalah orang yang professional dengan kualifikasi
pendidikan dan keahlian teknis untuk melakukan aktivitas satu, atau lebih, kegiatan-
kegiatan sebagai berikut: Kerangka dasar pemetaan untuk pekerjaan rekayasa sipil
pada kawasan yang tidak luas, sehingga bumi masih bisa dianggap sebagai bidang
datar, umumnya merupakan bagian pekerjaan pengukuran dan pemetaan dari satu
kesatuan paket pekerjaan perencanaan dan atau perancangan bangunan teknik sipil.

38
2.5 TEKNIK PANTAI

Wilayah pesisir pantai merupakan daerah peralihan laut dan daratan.


Kondisi tersebut menyebabkan wilayah pesisir mendapatkan tekanan dari berbagai
aktivitas dan fenomena yang terjadi di darat maupun di laut. Fenomena-fenomena
yang terjadi di daratan seperti erosi banjir dan aktivitas yang dilakukan seperti
pembangunan pemukiman, pembabatan hutan untuk persawahan, pembangunan
tambak dan sebagainya pada akhirnya memberi dampak pada ekosistem pantai.
Demikian pula fenomena fenomena di lautan seperti pasang surut air laut,
gelombang badai dan sebagainya. Hastuti, 2012. Selain dampak pada ekosistem ada
pula perubahan konfigurasi pantai. Supriyanto 2003 menyatakan bahwa perubahan
konfigurasi pantai di wilayah pesisir dapat disebabkan oleh kegiatan atau proses
proses alami dan non alami kegiatan manusia baik yang berasal dari darat maupun
dari laut. Proses proses hidrooseanografi dari laut yang dapat memberikan pengaruh
antara lain, hempasan gelombang, perubahan pola arus, serta fenomena pasang
surut yang kadang kadang diperkuat oleh pengaruh perubahan iklim.

Fenomena alami dari darat yang ikut memberikan pengaruh terjadinya


perubahan garis pantai, antara lain erosi dan sedimentasi akibat arus pasang akibat
banjir serta perubahan arus aliran sungai. Erosi Pantai yang disebut juga abrasi
akhir-akhir ini cenderung meningkat di berbagai daerah. Abrasi merupakan
pengikisan atau pengurangan daratan pantai akibat aktivitas gelombang, arus dan
pasang surut. Dalam kaitan ini pemadatan daratan mengakibatkan permukaan tanah
turun dan tergenang air laut sehingga garis pantai berubah Nur,2004.

Pantai dikatakan mengalami abrasi bila angkutan sedimen yang terjadi ke


suatu titik lebih besar bila dibandingkan dengan jumlah sedimen yang terangkut ke
luar dari titik tersebut Suwedi, 2006 Di pantai utara Jawa Tengah, luasan abrasi
sudah mencapai 5.500 hektar yang tersebar di 10 kabupatenkota. Salah satu daerah
yang mengalami abrasi cukup parah adalah pantai di Kecamatan Sayung, kab.
Demak. Di daerah tersebut permasalahan yang terjadi cukup berat khususnya
menyangkut penurunan fungsi lahan dikarenakan abrasi pantai, dan penggenangan
air laut di kawasan tambak seluas 582,8 ha yang selama lima tahun ini tergenang
39
dan kemudian hilang. Bappeda Demak, 2000 Ini berarti Kabupaten Demak adalah
salah satu wilayah kabupaten pesisir di jawa tengah yang terkena dampak 1 abrasi
cukup parah. Kecamatan Sayung mengalami dampak abrasi yang mengakibatkan
banyak permasalahan seperti hilangnya lahan pemukiman, lahan pertambakan dan
mata pencaharian yang berdampak langsung pada penurunan kualitas hidup
masyarakat . Masyarakat yang hidup di wilayah pesisir seperti nelayan, petani dan
petambak kehidupannya tergantung pada sumberdaya alam. Kondisi lingkungan
dan sumberdaya alam pesisir yang rentan tersebut berdampak pada aspek sosial
ekonomi dan sosial budaya penduduk. Kegiatan kegiatan tersebut misalnya industri
berpotensi menimbulkan pencemaran, abrasi dan akresi, reklamasi perubahan pola
arus yang menyebabkan terjadinya abrasi dan akresi, perumahan limbah padat
pertanian sedimentasi, pencemaran kegiatan transportasi laut dan pelabuhan
pencemaran. Berbagai kerusakan dan pencemaran lingkungan ini mengancam
kelestarian usaha dan atau mata pencaharian penduduk.

Jadi, 2005 Indonesia merupakan negara kepulauan yang bercirikan benua


maritim dengan 176 kabupaten dan 30 kota dari sekitar 368 kabupaten dan kota,
yang mempunyai wilayah pesisir dan laut Sulasdi, 2001; 44. Kondisi ini dapat
digunakan sebagai dasar kuat untuk mengatakan bahwa Indonesia sesungguhnya
merupakan negara maritim. Kebanyakan masyarakat yang tinggal ditepi pantai,
pantai merupakan tempat sumber perekonomian mereka. Namun, dalam hal
tertentu, terdapat gejala alam yang disebabkan oleh perluasan daerah pemukiman
yang membabibuta, yaitu terjadinya erosi pantai abrasi. Dari sudut pandang
keseimbangan interaksi antara kekuatan-kekuatan asal darat dan kekuatan-
kekuatan asal laut, erosi pantai abrasi terjadi karena kekuatan-kekuatan asal laut
lebih kuat daripada kekuatan-kekuatan asal darat.

Erosi pantai abrasi dapat diprediksi kejadiannya berdasarkan pada pola


arah angin dan kecepatan angin yang terdapat disuatu kawasan, orientasi garis
pantai, konfigurasi garis pantai, dan material penyusun pantai. Erosi pantai abrasi
saat ini sudah sering terjadi terutama didaerah pantai yang tidak terlindungai baik
oleh vegetasi maupun pola hidup masyarakat yang tinggal di sekitar pantai. Salah

40
satu upaya yang bisa kita lakukan sebagai pengurangan terjadinya erosi pantai yaitu
dengan melestarikan hutan bakau. Karena tanaman bakau memiliki akar yang kuat
utuk menahan material-material pantai sehingga mengurangi terjadinya erosi di
pantai a=67rasi. 

A. PENGERTIAN TEKNIK PANTAI


Teknik pantai merupakan cabang dari teknik sipil yang berstandar
pada teknik ilmu kelautan (oceanography), meteorology, mekanika fluida,
elektronika, mekamika struktur, geologi, dan morfologi, matematika dan
statistic, computer, mekanika tanahdan mekanika bahan.

B. KEGIATAN-KEGIATAN TEKNIK PANTAI


Bidang studi teknik pantai meliputi kegiatan-kegiatan berikut ini :

1. Perencanaan berbagai bangunan pantai seperti pemecah gelombang, Jetti,


Groin, Dinding pantai, Revetment, dan lain sebagainya.
2. Pengendalian masalah erosi pantai dengan pembuatan bangunan disekitar
pantai dan melakukan penambahan sedimen di pantai. 
3. Stabilisasi muara sungai dengan melakukan pengerukan dan pembuatan
bangunan. 
4. Peramalan arus dan elevasi muka air di estuary dan muara sungai serta
pengaruhnya pada kualitas air, gerak sedimen, pelayaran, dan lain
sebagainya. Biasanya ini dipelajari di mata kuliah  perencanaan pelabuhan 
5. Perencanaan pelabuahan dan bangunan-bangunan pelengkapnya seperti
pemecah gelombang, dermaga, dolphin, system penambatan, dan lain
sebagainya. 
6. Studi penyebaran panas dari suatu pabrik, misalnya buang air panas dari
pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) atau penyebaran
polutan/limbah dari suatu pabrik. 
7. Reklamasi daerah pantai untuk daerah industry atau pemukiman yang ada
disekitar pantai.

41
Pengerukan perairan pelabuhan dan pembuatan material pengerukan

C. DEFINISI PANTAI
Dalam Ttriatmodjo (1999) ada dua istilah tentang kepantaian yaitu pesisir
(coast) dan pantai (shore). Berdasarkan pada gambar dapat dijelaskan mengenai
beberapa definisi tentang kepantaian.

1. Pesisir adalah daerah darat di tepi laut yang masih mendapatkan


pengaruh laut, seperti pasang surut, angin laut dan perembesan angin.
2. Pantai adalah daerah di tepi perairan yang di pengaruhi oleh pasang
tertinggi dan air surut terendah.
3. Daratan adalah daerah yang terletak di atas dan di bawah permukaan
daratan di mulai dari batas garis pasang tertinggi.
4. Lautan adalah daerah yang terletak di atas dan di bawah permukaaan laut
dimulai dari sisi laut pada garis surut terendah, termasuk dasar laut dan
bagian bumi di bawahnya.
5. Garis pantai adalah garis batas pertemuan antara daratan dan air laut,
dimana posisiya tidak tetap dan dapat berpindah sesuai dengan pasang
surut air laut dan erosi pantai yang terjadi.
6. Sempadan pantai adalah kawasan tertentu sepanjang pantai yang
mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi
pantai. Kriteria sempadan pantai adalah daratan sepanjang tepian yang

42
lebarnya sesuai dengan bentuk dan kondisi fisik pantai, minimal 100 m
dari titik pasang tertinngi kea rah daratan.

Selain definisi di atas, beberapa definisi yang berkaitan dengan


karakteristik gelombang di daerah sekitar pantai juga perlu di ketahui.
Gelombang yang merambat dari laut dalam menuju pantai mengalami perubahan
bentuk karena pengaruh perubahan kedalaman laut. Berkurangnya kedalaman
laut menyebabkan semakin berkurangnya panjang gelombang dan bertambahnya
tinggi gelombang.

Pada saat gelombang (perbandingan antara tinggi dan panjang


gelombang) mencapai batas maksimum, gelombang akan pecah. Untuk
penjelasan lebih langsung dapat dilihat pada gambar berikut.

a. Garis gelombang pecah merupakan batas perubahan perilaku gelombang


dan juga transport sedimrn pantai
b. Offshore adalah daerah dari garis gelombang pecah kea rah laut.
c. Breaker zone (daerah gelombang pecah) adalah daerah dimana
gelombang yang datang dari laut (lepas pantai) mencapai ketidak-
stabilan dan akhirnya pecah.
d. Surf zone adalah daerah yang berbentang antara bagian dalam dari
gelombang pecah dan batas naik turunnya gelombang di pantai.
e. Swash zone adalah daerah yang di batasi oleh garis batas tertinggi
naiknya gelombang dan batas terendah turunnya gelombang pantai.

43
f. Inshore adalah daerah yang membentang ke arah laut dari foreshore
sampai tepat di luar breaker zone.
g. Longshore bar yaitu gumuk pasir yang memanjang dan kira-kira sejajar
dengan garis pantai.
h. Foreshore adalah daerah yang terbentang dari garis pantai pada saat
muka air terendah sampai batas atas dari uprush pada saat air pasang
tinggi.
i. Backshore adalah daerah yang dibatasi oleh foreshore dan garis pantai
yang terbentuk pada saat terjadi gelombang badai yang bersamaan
dengan muka air tinggi.

D. KONDISI PANTAI
Mengingat panjangnya daerah pantai di Indonesia dan sangat sensitif
pemanfaatan untuk kegiatan manusia serta pengaruh gelombang, arus dan pasang
surut yang terjadi secara terus menerus, mengakibatkan timbulnya
masalahmasalah seperti erosi, pencemaran lingkungan, serta penurunan tanah dan
intrusi air laut (Triatmodjo, 1999).
1. Erosi Pantai
Erosi pantai adalah proses mundurnya garis pantai dari kedudukan semula
yang disebabkan oleh tidak adanya keseimbangan antara pasok dan kapasitas
angkutan sedimen. Erosi pantai dapat disebabkan faktor alam dan artifisial.
Faktor alam didorong oleh hantaman gelombang laut yang terus menerus.
Faktor artifisial dipicu oleh perbuatan manusia, yang secara tidak terkendali
mengeksploitasi 8 kawasan pantai, misalkan membangun permukiman yang
masuk dalam sempadan pantai, membangunan struktur pantai yang tidak
memenuhi persyaratan teknis, merusak kawasan penyanggah (buffer zone)
hutan bakau, dan lain-lain.
2. Mekanisme Penanganan Erosi
Terdapat dua mekanisme penanganan erosi yaitu secara alami dan buatan.
Adapun penanganan secara alami yang efektif (Yuwono, 1992) antara lain:

44
1. Penanganan secara alami
a. Pantai pasir berupa hamparan pasir yang dapat berfungsi sebagai
penghancur energi gelombang yang efektif, serta bukit pasir yang
merupakan cadangan pasir yang berfungsi sebagai tembok laut.
b. Pantai lumpur berupa perlindungan alamiah berupa tumbuhan pantai
seperti pohon bakau, pohon api-api ataupun pohon nipah yang tumbuh
pada pantai berlumpur berfungsi sebagai peredam energi gelombang.

c. Pantai karang berfungsi sebagai peredam energi yang cukup kuat,


karena pantai karang umumnya memiliki kedalaman yang cukup curam.
2. Penanganan secara buatan
a. Memperkuat tebing pantai sehingga tahan terhadap gempuran gelombang
dengan bangunan dinding laut (revetment)
b. Mengubah laju angkutan sedimen sejajar pantai dengan bangunan jetty
dan groin/krib.
c. Meredam energi gelombang yang menuju pantai dengan bangunan
pemecah gelombang (breakwater)
d. Mensuplai sedimen pada pantai yang mengalami erosi dengan cara sand
by passing atau beach nourishment.

E. PEMECAH GELOMBANG LEPAS PANTAI

Pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan pelindung pantai yang


tempatnya sejajar garis pantai dan tidak menempel ke pantai (Sulaiman, 2017). Bangunan
pemecah gelombang lepas pantai dapat dibangun bercelah atau dibuat satu bangunan
pemecah gelombang. Pembangunan pemecah gelombang akan menyebabkan pelenturan
(difraksi) gelombang yang menyebabkan terjadinya pengendapan pasir di belakang
bangunan yang disebut salient dan tombolo. Salient terjadi akibat panjang pemecah
gelombang relatif kecil terhadap jaraknya dari garis pantai sedangkan tombolo terjadi
akibat panjang pemecah gelombang cukup panjang terhadap jaraknya dari garis pantai.

45
Gambar tombolo dan sailent

Struktur pemecah gelombang lepas pantai, ditinjau dari elevasinya dapat


dikelompokkan ke dalam tiga kategori (Sulaiman, 2017) yaitu:

1. Pemecah gelombang konvensional adalah pemecah gelombang yang selalu di


atas muka air pada semua kondisi pasang surut, dengan puncak strukturnya
berada di atas muka air tinggi. Jenis pemecah gelombang konvensional disebut
juga sebagai pemecah gelombang non-overtopping yang pada kondisi normal
tidak mengalami overtopping (Gambar 2.5a)

2. Pemecah gelombang ambang rendah (Gambar 2.5b) atau low crested breakwater
(selanjutnya disebut PEGAR) jarak ambang (Rc) bisa negatif maupun positif.

3. Pemecah gelombang tenggelam (Gambar 2.4c) didefinisikan sebagai struktur


tenggelam dengan jarak ambang (Rc) negatif yang tidak menyebabkan
gelombang pecah dan lapisan lindungnya tidak mengalami langsung hantaman
gelombang pecah (Pascual dkk., 2007).

46
F. KESIMPULAN
Erosi pantai abrasi dapat diprediksi kejadiannya berdasarkan pada pola
arah angin dan kecepatan angin yang terdapat disuatu kawasan, orientasi garis
pantai, konfigurasi garis pantai, dan material penyusun pantai.

Garis pantai adalah garis batas pertemuan antara daratan dan air laut,
dimana posisiya tidak tetap dan dapat berpindah sesuai dengan pasang surut air
laut dan erosi pantai yang terjadi.

Faktor artifisial dipicu oleh perbuatan manusia, yang secara tidak


terkendali mengeksploitasi 8 kawasan pantai, misalkan membangun
permukiman yang masuk dalam sempadan pantai, membangunan struktur
pantai yang tidak memenuhi persyaratan teknis, merusak kawasan penyanggah
(buffer zone) hutan bakau, dan lain-lain.

Pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan pelindung pantai yang


tempatnya sejajar garis pantai dan tidak menempel ke pantai (Sulaiman, 2017).

47
2.5 TEKNIK PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN

Jembatan merupakan suatu konstruksi yang gunanya untuk meneruskan


jalanmelalui suatu rintangan yang berada lebih rendah, dimana rintangan ini biasanya
jalan berupa lain yaitu jalan air atau jalan lalu lintas biasa (Struyk, 1995).

Jembatan memiliki arti penting bagi setiap orang, dengan tingkat


kepentinganyang berbeda-beda tiap orangnya, jembatan bukan hanya kontruksi yang ber
%ungsi menghubungkan suatu tempat  ke tempat lain akibat terhalangnya
suatu rintangan, namun jembatan merupakan suatu sistem transportasi, jika jembatan
runtuh maka sistem akan lumpuh.

Tipe jembatan  mengalami  perkembangan  yang  sejalan  dengan


sejarah peradaban  manusia, dari  tipe  yang  sederhana  sampai  dengan  tipe
yang kompleks, dengan material yang sederhana sampai dengan material yang modern.
Jenis jembatanyang terus berkembang dan beraneka ragam mengakibatkan seorang
peren'ana harustepat memilih jenis jembatan yang sesuai dengan tempat tertentu.

Perencanaan sebuah jembatan menjadi hal yang penting, terutama dalammenentuk
an jenis jembatan apa yang tepat untuk dibangun di tempat tertentu dan
metode pelaksanaan apa yang akan digunakan. Penggunaan  metode  yang  tepat, 
praktis, tepat dan aman, sangat  membantu  dalam penyelesaian pekerjaan pada suatu 
proyek konstruksi. Sehingga, target yaitu tepat mutu/kualitas, tepat biaya kuantitasdan
tepat waktu sebagaimana ditetapkan, dapat tercapai.

Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan bertujuan untuk


mendukungdistribusi lalu lintas barang maupun manusia dan membentuk struktur ruang
wilayah (Restra Kementrian PU 2010-2014,2010) sehingga pembangunan infrastruktur
memiliki dua sisi yaitu : tujuan pembanguan dan dampak pembangunan. Setiap
kegiatan pembangunan yang dilaksanakan pasti menimbulkan dampak terhadap
lingkungan baik dampak positif maupun dampak negatif, yang perlu diperhatikan adalah
bagaimana melaksanakan pembangunan untuk mendapatkan hasil dan manfaat yang
maksimum dengan dampak negatif terhadap lingkungan yang minimum.

48
A. PENGERTIAN
Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan adalah salah satu ilmu teknik
yang menspesialisasikan dalam perancangan dan pembuatan jalan dan jembatan,
khususnya jalan bebas hambatan, atau yang lebih dikenal dengan sebutan jalan
tol. Program studi ini masih merupakan bagian dari jurusan Teknik Sipil,
karenanya pelajarannya tidak akan jauh-jauh dari Teknik Sipil. Kamu akan belajar
berbagai aspek dalam pembuatan jalanan dan jembatan, mulai dari pembuatan
desain jalan dan jembatan, mempelajari geografi dan struktur tanah, memilih
bahan baku, dampak sosial dari pembangunan, pembuatan jalan tersebut dan cara
merawat jalanan dan jembatan yang sudah selesai. Selain itu, di prodi ini kamu
akan banyak mempelajari tentang perhitungan biaya dan manajemen kontrak
konstruksi.
Jembatan dapat di golongkan sebagai berikut :
1. Jembatan-jembatan tetap
2. Jembatan-jembatan dapat di gerakkan.
Kedua golongan jembatan tersebut dipergunakan untuk lalulintas
kereta api dan lalu lintas biasa (Struky dan Veen, 1984). Jembatan
adalah suatu bangunan yang memungkinkan suatu jalan menyilang
sungai/saluran air, lembah dan menyilang jalan lain yang tidak sama
tinggi permukaannya.
Dalam perencanaan dan perancangan jembatan sebaiknya
mempertimbangkan fungsi kebutuhan transportasi, persyaratan teknis
dan estetika-arsitektur yang meliputi : aspek lalu lintas, aspek estetika
(Supriyadi dan Muntohar, 2007).
Menurut (Asiyanto 2008) jembatan rangka baja adalah struktur
jembatan yang terdiri darirangkaian batang-batang baja yang di
hubungkan satu dengan yang lain. Beban atau muatan yang dipikul
oleh struktur ini akan di uraiakan dan di salurkan kepada batang-
batang baja struktur tersebut, sebagai gaya-gaya tekan dan tarik,
melalui titik-titik pertemuan batang (titik buhul).

49
Garis netral tiap-tiap batang yang bertemu pada titik buhul harus saling
berpotongan pada satu titik saja, umtuk menghindari timbulnya
momen sekunder.

B. PERAN JEMBATAN TERHADAP TRANSPORTASI

Jalan merupalan alat penghubung antara daerah yang penting sekali bagi
penyelenggara pemerintah, ekonomi kebutuhan pemerintah, ekonomi kebutuhan
sosial, perniagaan, kebudayaan, pertahanan. Transportasi sangat penting bagi
ekonomi dan pembanguna negra dan bangsa. Maju-mundurnya suatu negara,
terutama dalam bidang ekonomi sangat tergantung pada baik dan tidaknya system
transportasi yang ada. Baik tidaknya atau lancar tidaknya transportasi sangat
tergantung pada alat-alatnya, antara lain yang terpenting kendaraan-
kendaraannya, sistem transportasi, tranportation policy dan pada keadaan
jalannya.

Jembatan adalah bagian dari jalan itu. Jembatan sangat menentukan pula
kelancaran transportasi. Peranan jembatan yang sangat penting dalam menopang
sistem transportasi darat yang ada, maka jembatan harus kita buat cukup kuat dan
tahan, tidak mudah rusak. Kerusakan pada jembatan dapat menimbulkan
gangguan terhadap kelancaran lalu lintas jalan, terlebih – lebih di jalan yang lalu
lintasnya padat seperti di jalan utama, di kota, dan di daerah ramai lainnya.
Kemacetan lalu lintas dalam kota bisa terjadi karena adanya suatu perbaikan
jembatan. Berpuluh – puluh bahkan ratusan kendaraan berhenti berderet – deret
menunggu giliran untuk lewat jembatan. Berapakah kerugian yang diderita
sebagai akibat dari waktu yang hilang itu?. Beberapa kerugian yang nyata itu
dapatlah kita sebut, diantaranya penghambatan kecepatan angkut dari kendaraan –
kendaraan. Kecepatan angkut sangat penting pengaruhnya dalam bidang ekonomi,
kestabilan harga – harga, kelancaran distribusi dan lain sebagainya Subarkah,
1979.

50
C. JENIS-JENIS JEMBATAN
Untuk membedakan jenis jembatan, jembatan dibedakan berdasarkan
lokasi, fungsi, bahan konstruksi dan tipe struktur jembatan dibagi menjadi
beberapa jenis. Dijaman sekarang dimana teknologi yang sangat berkembang,
jembatan dibangun mulai dari yang sederhana sampai pada konstruksi yang
mutakhir.

1. Berdasarkan Lokasi

Untuk mengetahui Jenis jembatan berdasarkan lokasinya, jembatan dapat


dibedakan sebagai berikut :

 Jembatan di atas lembah


 Jembatan di atas jalan yang ada (fly over)
 Jembatan di dermaga (jetty).
 Jembatan di atas saluran irigasi/drainase (culvert),
 Jembatan di atas sungai atau danau

2. Berdasarkan fungsinya

Untuk mengetahui Jenis jembatan berdasarkan fungsinya, jembatan dapat


dibedakan sebagai berikut.

 Jembatan jalan raya (highway bridge)

51
 Jembatan jalan kereta api (railway bridge)
 Jembatan pejalan kaki atau penyeberangan (pedestrian bridge)
 Jembatan jalan air
 Jembatan jalan pipa

3. Jembatan berdasarkan materilanya :

 Jembatan kayu
 Jembatan Baja
 Jembatan Beton bertulang
 Jembatan jalan raya (Highway Bridge)

D. MANFAAT JEMBATAN

Jembatan mempunyai arti penting bagi setiap orang. Akan tetapi tingkat
kepentingannya tidak sama bagi tiap orang, sehingga akan menjadi suatu bahan
studi yang menarik. Suatu jembatan tunggal diatas sungai kecil akan dipandang
berbeda oleh tiap orang, sebab penglihatan/ pandangan masing-masing orang
yang melihat berbeda pula. Seseorang yang melintasi jembatan setiap hari pada
saat pergi bekerja, hanya dapat melintasi sungai bila ada jembatan, dan ia
menyatakan bahwa jembatan adalah sebuah jalan yang diberi sandaran pada
tepinya. Tentunya bagi seorang pemimpin pemerintahan dan dunia bisnis akan
memandang hal yang berbeda pula.

Dari keterangan diatas, dapat dilihat bahwa jembatan merupakan suatu


sistem transportasi untuk tiga hal, yaitu:

52
1. Merupakan pengontrolan kapasitas dari sistem,

2. Mempunyai biaya tertinggi per mil dari sistem,

3. Jika jembatan runtuh, sistem akan lumpuh.

Bila lebar jembatan kurang lebar untuk menampung jumlah jalur yang
diperlukan oleh lalu lintas, jembatan akan menghambat laju lalu lintas. Dalam hal
ini jembatan akan menjadi pengontrol volume dan berat lalu lintas yang dapat
dilayani oleh sistem transportasi. Oleh karena itu, jembatan dapat dikatakan
mempunyai fungsi keseimbangan (balancing) dari sistem transportasi Pada saat
yang penting untuk membangun jembatan, akan muncul pertanyaan: Jenis
jembatan apa yang tepat untuk dibangun? Dari catatan desain, ada banyak
kemungkinan. Sehingga kreativitas dan kemampuan perencana memainkan
peranan besar dalam menjawab pertanyaan di atas. Kreativitas perencana
jembatan seharusnya didasarkan pada disiplin bidang rekayasa (engineering). Hal
tersebut juga penting untuk sebagai bahan masukan dalam penentuan material
yang akan digunakan dalam pembangunan jembatan sebelum proses perencanaan.
Selain hal-hal tersebut di atas juga penting bagi perencana dalam mengumpulkan
dan menganalisis data jembatan yang pernah dibangun dan mengaplikasikannya
berdasarkan hasil analisis yang telah dibuatnya. Pengetahuan akan teknik
jembatan dan pengalaman praktis di lapangan juga memiliki nilai masukan yang
sangat berarti. Oleh sebab itu tinjauan terhadap perspektif sejarah merupakan
aspek yang tidak boleh diabaikan. Pada buku ini tidak meninjau secara
keseluruhan tipe jembatan yang pernah dibangun sepanjang sejarah peradaban
manusia, tetapi akan disajikan beberapa tipe dan konsep dasar asal mula
jembatan.

Jembatan yang merupakan bagian jalan yg sangat penting sebagai suatu


prasarana transportasi harus memenuhi persyaratan berikut : 
Keamanan,

1. Kenyamanan,
2. Estetika,

53
3. Keawetan,
4. Kemudahan Pengerjaan 
5. Ekonomis

E. Peranan Jembatan Terhadap Transportasi

Jembatan merupakan sarana transportasi yang berperanan sangat penting


bagi kelancaran pergerakan lalu lintas. Pada mulanya fungsi jembatan merupakan
sebagai penghubung rute/lintasan transportasi 2 daerah/tempat yang dipisahkan
oleh sungai, rawa-rawa, danau, selat, saluran, jalan raya, jalan kereta api dan
perlintasan lainnya. Seiring dengan perkembangan teknolgi, jembatan dirancang
untuk menghubungkan tempat terpisah pada jarak yang berjauhan bahkan sampai
menyeberangi laut.

Dari segi perkonomian, jembatan dapat mengurangi biaya transportasi. Dan


dari segi efisiensi waktu, dengan adanya jembatan dapat mempersingkat waktu
tempuh pada perjalanan darat yang saling terpisah. Jembatan juga dapat
meningkatkan daerah tertinggal untuk dapat lebih berhubungan dengan daerah
lain dengan mudah.

54
Bagi kehidupan manusia jembatan mempunyai peranan sangat penting
dalam kehidupan. Keselamatan pengguna jembatan adalah nomor utama, oleh
sebab itu perlu diperhatikan tingkat keamanan dalam pemakaian jembatan
tersebut. Selain keselamatan, kenyamanan juga perlu diperlukan diperhatikan
guna untuk kelayakan jembatan tersebut.

F. PROSES PERENCANAAN JEMBATAN


1. Tahapan Perencanaan

Menurut (Supriyadi dan Muntohar, 2007) perbedaan antara ahli


satu dengan yang lainnya sangat dimungkinkan terjadi, dalam perencanaan
jembatan, tergantung latar belakang kemampuan dan pengalamannya.
Belajar dari perbedaan pandangan inilah seharusnya para ahli dapat
menyimpulkan suatu permasalahan yang ada pada perencanaan jembatan,
dan dapat menemukan suatu penyelesaian dalam sebuah perencanaan.
Perbedaan tersebut harus tidak boleh menyebabkan gagalnya proses
perencanaan. Seorang ahli atau perancang paling tidak harus telah
mempunyai data baik sekunder maupun primer yang berkaitan dengan
pembangunan jembatan, sebelum sampai pada tahap pelaksanaan
konstruksi. Hal ini sangat diperlukan untuk kelangsungan para ahli dalam
merencanakan pembangunan sebuah jembatan. Data sekunder maupun
primer yang telah didapat tersebut, merupakan bahan pemikiran dan
pertimbangan sebelum kita mengambil suatu keputusan akhir. Pada
Gambar 2.2 akan ditunjukkan tentang suatu proses perencanaan yang perlu
dilaksanakan. Data yang diperlukan berupa :

a. Lokasi :
a. Topografi
b. Lingkungan
c. Tanah Dasar
b. Keperluan : melintasi sungai, melintasi jalan lain

55
c. . Bahan Struktur :
a. Karakteristiknya b. Ketersediaannya
d. Peraturan

Pemilihan lokasi jembatan


Penentuan lokasi dan layout jembatan tergantung pada kondisi
lalu lintas. Umumnya, suatu jembatan berfungsi untuk melayani arus lalu
lintas dengan baik, kecuali bila terdapat kondisi-kondisi khusus. Prinsip
dasar dalam pembangunan jembatan menurut (Troitsky, 1994) dalam
(Supriyadi dan Muntohar, 2007) adalah jembatan untuk jalan raya, tetapi
bukan jalan raya untuk jembatan. Kondisi lalu lintas yang berbeda-beda
dapat mempengaruhi lokasi jembatan. Panjang - pendeknya bentang
jembatan akan disesuaikan dengan lokasi jalan setempat. Penentuan
bentangnya dipilih yang sangat layak dari beberapa alternatif bentang
pada beberapa lokasi yang telah diusulkan. Pertimbangan terhadap lokasi
akan sangat didasarkan pada kebutuhan masyarakat yang menggunakan
jembatan. Pada penentuan lokasi jembatan akan dijumpai suatu
permasalahan apakah akan dibangun di daerah perkotaan ataukah
pinggiran kota bahkan di pedesaan. Perencanaan dan perancangan
jembatan di daerah perkotaan terkadang tidak diperhatikan dengan
cermat dan tepat. Kehadiran jembatan di tengah kota sangat
mempengaruhi landscape atau tata kota tersebut. Perencanaan dan
perancangan tipe jembatan modern di daerah perkotaan, seorang ahli
sebaiknya mempertimbangkan fungsi kebutuhan transportasi, persyaratan
teknis dan estetika-arsitektural (Supriyadi dan Muntohar, 2007).

56
1. Aspek lalu lintas
Persyaratan transportasi meliputi kelancaran arus lalu lintas
kendaraan dan pejalan kaki yang melintasi jembatan tersebut.
Perencanaan yang kurang tepat terhadap kapasitas lalu lintas perlu
dihindarkan, karena akan sangat mempengaruhi lebar jembatan.
Pentingnya diperoleh hasil yang optimum dalam perencanaan lebar
optimumnya agar didapatkan tingkat pelayanan lalu lintas yang
maksimum. Mengingat jembatan akan melayani arus lalu lintas dari
segala arah, maka muncul kompleksitas terhadap existing dan rencana,
volume lalu lintas, oleh karenanya sangat diperlukan ketepatan dalam
penentuan tipe jembatan yang akan digunakan. Pendekatan ekonomi
selayaknya juga sebagai bahan pertimbangan biaya jembatan perlu dibuat
seminimum mungkin. Melihat beberapa kasus biaya investasi jembatan
di daerah perkotaan adalah sangat tinggi. Hal ini akan sangat terkait
dengan 15 kesesuaian lokasi yang akan direncanakan (Supriyadi dan
Muntohar, 2007).
2. Aspek teknis
Persyaratan teknis yang perlu dipertimbangkan antara lain :
a. Penentuan geometri struktur, alinemen horizontal dan vertical, sesuai
dengan lingkungan sekitarnya.
b. Pemilihan sistem utama jembatan dan posisi dek.
c. Penentuan panjang bentang optimum sesuai dengan syarat hidraulika,
arsitektural, dan biaya konstruksi.
d. Pemilihan elemen-elemen utama struktur atas dan struktur bawah,
terutama tipe pilar dan abutment.
e. Pendetailan struktur atas seperti : sandaran, parapet, penerangan, dan
tipe perkerasan.
f. Pemilihan bahan yang paling tepat untuk struktur jembatan berdasarkan
pertimbangan struktural dan estetika.

57
3. Aspek estetika
Dewasa ini jembatan modern di daerah perkotaan didesain tidak
hanya didasarkan pada struktural dan pemenuhan transportasi saja, tetapi
juga untuk ekonomi dan artistik. Aspek estetika jembatan di perkotaan
merupakan faktor yang penting pula dipertimbangkan dalam
perencanaan. Kesesuaian estetika dan arsitektural akan memberikan nilai
lebih kepada jembatan yang dibangun di tengah-tengah kota. Jembatan
pada kota-kota besar di dunia banyak yang mempunyai nilai estetika
yang tinggi disamping kekuatan strukturalnya (Supriyadi dan Muntohar,
2007).

G. KESIMPULAN
Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan adalah salah satu ilmu teknik
yang menspesialisasikan dalam perancangan dan pembuatan jalan dan jembatan,
khususnya jalan bebas hambatan, atau yang lebih dikenal dengan sebutan jalan
tol.
Kamu akan belajar berbagai aspek dalam pembuatan jalanan dan
jembatan, mulai dari pembuatan desain jalan dan jembatan, mempelajari geografi
dan struktur tanah, memilih bahan baku, dampak sosial dari pembangunan,
pembuatan jalan tersebut dan cara merawat jalanan dan jembatan yang sudah
selesai.
Berdasarkan Lokasi Untuk mengetahui Jenis jembatan berdasarkan
lokasinya, jembatan dapat dibedakan sebagai berikut :
• Jembatan di atas lembah
• Jembatan di atas jalan yang ada (fly over)
• Jembatan di dermaga (jetty).
• Jembatan jalan raya (highway bridge)
• Jembatan jalan kereta api (railway bridge)
• Jembatan pejalan kaki atau penyeberangan (pedestrian bridge)
• Jembatan jalan air
• Jembatan jalan pipa 3.

58
2.7 TEKNIK LINGKUNGAN

Teknik Lingkungan adalah jurusan yang mempelajari lingkungan dan


permasalahannya, serta mencari solusi untuk masalah yang ada, atau
memikirkan pencegahan untuk masalah yang bakal dihadapi di masa depan.
Jurusan ini biasanya di bawah naungan fakultas teknik, karena dalam
penyelesaian masalah lingkungan memanfaatkan teknologi untuk mempermudah
kerja manusia dan meminimalisasi human error.
Contohnya, saat ini populasi manusia semakin bertambah, sedangkan
sumber daya semakin berkurang, misalnya kurangnya air bersih di sebagian
lokasi, udara yang semakin tercemar akibat meningkatnya aktivitas pabrik, dan
lain sebagainya. Tugas lulusan teknik lingkungan adalah memikirkan solusi
bagaimana aktivitas manusia tetap berjalan, tanpa mengorbankan atau merusak
lingkungan.  Dan di samping itu juga memprediksi masalah lingkungan yang
mungkin akan dihadapi di masa depan, dan cara pencegahannya.
Bidang  teknik lingkungan  menerapkan pemikiran dan  teknik
serta manajemen  untuk memelihara dan melindungi  kesehatan  dan
keselamatan manusia, serta lingkungan secara keseluruhan. Ruang lingkup
bidang ini adalah konservasi sumber daya air, pengelolaan lingkungan,
pengelolaan kesehatan lingkungan, upaya pengendalian pencemaran,
penyaluran limbah dan buangan, pengendalian pencemaran akibat
limbah cair, gas dan lumpur (sludge) dan pengelolaan kualitas perairan, tanah,
dan atmosfer, serta pengendalian dan pengelolaan dampak lingkungan.

Teknik Lingkungan adalah sebuah program studi yang berusaha untuk


menyelesaikan permasalahan lingkungan dengan pendekatan teknologi. Teknik
Lingkungan dijabarkan sebagai pemikiran keteknikan dan keterampilan dalam
memecahkan masalah pengendalian lingkungan yang menyangkut penyediaan
air minum; sistem pembuangan dan pendaurulangan buangan cair, padat, dan
gas; sistem drainase perkotaan dan desa serta sanitasi lingkungan; pengendalian
pencemar dan pengelolaan kualitas air, tanah, dan udara; serta pengendalian dan
pengelolaan dampak lingkungan.

59
A. PENGERTIAN TEKNIK LINGKUNGAN

Teknik Lingkungan adalah bidang ilmu yang mempelajari berbagai


permasalahan lingkungan dan solusinya seperti konservasi sumber daya air,
pengelolaan lingkungan, pengendalian pencemaran akibat limbah dan lainnya.
Selain itu, kamu juga belajar gimana cara mencegah munculnya
permasalahan lingkungan di masa depan.

Pada cabang ilmu ini, kamu belajar tentang isu-isu lingkungan seperti
teknik penyehatan, polusi udara, polusi suara, pencemaran sungai, pengelolaan air
kotor, pengelolaan limbah, serta sarana dan prasarana air bersih.

B. LINGKUP TEKNIK LINGKUNGAN


Singkat kata, tugas utama dari insinyur lingkungan adalah untuk
melindungi kesehatan masyarakat dengan melindungi (dari degradasi lebih
lanjut), mempertahankan (kondisi sekarang), dan meningkatkan lingkungan.
Lingkungan rekayasa adalah penerapan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan
rekayasa untuk lingkungan. Ada beberapa divisi dari bidang teknik lingkungan.
1. Penilaian Dampak Lingkungan dan Mitigasi

Dalam divisi ini, insinyur dan ilmuwan menggunakan identifikasi


sistemik dan proses evaluasi untuk menilai dampak potensial dari proyek
yang diusulkan, rencana, program, kebijakan, atau tindakan legislatif pada
komponen fisik-kimia, biologi, budaya, dan sosial ekonomi pada kondisi
lingkungan. Mereka menerapkan prinsip-prinsip ilmiah dan rekayasa
untuk mengevaluasi apakah ada kemungkinan akan ada dampak negatif
terhadap kualitas air, kualitas udara, kualitas habitat, flora dan fauna,
kapasitas pertanian, dampak lalu lintas, dampak sosial, dampak ekologis,
dampak kebisingan, dampak visual (lanskap), dll. Jika dampak berlebihan,
mereka kemudian mengembangkan langkah-langkah mitigasi untuk
membatasi atau mencegah dampak-dampak tersebut. Sebuah contoh dari
ukuran mitigasi akan penciptaan lahan basah di lokasi yang dekat untuk

60
mengurangi mengisi di lahan basah yang diperlukan untuk pembangunan
jalan jika tidak mungkin untuk mengubah rute jalan.

Praktik penilaian lingkungan hidup diawali pada tanggal 1 Januari,


1970 tanggal efektif Undang-Undang Kebijakan Lingkungan Nasional
(NEPA) di Amerika Serikat. Sejak saat itu, lebih dari 100 berkembang
negara maju dan berkembang telah merencanakan undang-undang analog
khusus atau telah mengadopsi prosedur yang digunakan di tempat lain.
NEPA ini berlaku untuk semua lembaga federal di Amerika Serikat.

2. Penyediaan Air Bersih


Insinyur dan ilmuwan bekerja untuk mengamankan pasokan air untuk
digunakan minum dan pertanian. Mereka mengevaluasi keseimbangan air dalam
DAS (daerah aliran sungai) dan menentukan pasokan air yang tersedia, air yang
dibutuhkan untuk berbagai kebutuhan di DAS itu, siklus musiman pergerakan air
melalui DAS dan mereka mengembangkan sistem untuk menyimpan, merawat,
dan menyampaikan air untuk berbagai keperluan. Air dikontrol untuk mencapai
tujuan air yang berkualitas saat penggunaan akhir. Dalam hal penyediaan air
minum, air dikontrol untuk meminimalkan risiko penularan penyakit menular,
risiko penyakit tidak menular, dan untuk menciptakan rasa air jernih. Sistem
distribusi air yang dirancang dan dibangun untuk memberikan tekanan air yang
cukup dan laju aliran untuk memenuhi berbagai kebutuhan pengguna akhir
seperti penggunaan domestik, pencegah kebakaran, dan irigasi.
3. Pengelolaan Limbah

Insinyur lingkungan menerapkan prinsip - prinsip ilmiah dan


rekayasa untuk pengolahan limbah di badan air, tanah serta penanganan
limbah B3 (berbahaya dan beracun). Untuk mengatasi air limbah, insinyur
merancang bangunan pengolahan air buangan. air buangan atau air
limbah yang berasal dari kegiatan domestik, industri dan pertanian serta
air limbah perkantoran dan pertokoan harus melewati suatu Instalasi
pengolahan air limbah sebelum dialirkan ke badan sungai atau danau.

61
Sewage treatment plant, Australia.

Ada banyak teknologi untuk mengolsh air limbah. Sebuah instalasi


pengolahan air limbah dapat terdiri dari sistem pengolahan primer untuk
menghilangkan padatan tersuspensi dan koloid; sistem pengolahan
sekunder yang terdiri dari kolam aerasi diikuti oleh flokulasi
dan sedimentasi atau sistem lumpur aktif dan clarifier sekunder; sistem
nitrogen tersier penghapusan biologis, dan proses desinfeksi akhir. sistem
lumpur aktif menghilangkan bahan organik terlarut yang dapat terurai
secara biologis. clarifier sekunder menghilangkan lumpur aktif dari air.
Sistem tersier, meskipun tidak selalu dimasukkan karena biaya,
umumnya digunakan untuk menghilangkan nitrogen dan fosfor dan untuk
mensterilkan air sebelum dibuang ke aliran air permukaan atau
pembuangan laut.

Dalam pengolahan limbah padat, insinyur lingkungan menerapkan


ilmu - ilmu teknik untuk mengatasi permasalahan sampah di lingkungan
masyarakat serta merancang tempat pengolahan sampah yang meliputi:
Tempat Pengolahan Sementara (TPS), Tempat Pengolahan Sampah
Teroadu (TPST) dan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dan landfill.

62
C. PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK LINGKUNGAN

1. Body of Knowledge

Body of Knowledge (BoK) Program Studi Teknik Lingkungan (TL) diharapkan


dapat menjawab tantangan-tantangan tersebut yang didasarkan kepada tiga kategori
outcomes, yaitu:

a. Kategori outcome fundamental: terkait dengan mata-ajar matematika, ilmu-


ilmu alam, kemanusiaan, dan ilmu-ilmu sosial.
b. Kategori outcome teknis: terkait dengan mata-ajar ilmu bahan, mekanika,
ekperimen, pengenalan masalah dan pemecahannya, desain, perspektif isu
kontemporer, risiko dan ketidak-pastian, proyek manajemen, area terkait
dengan bidang environmental engineering.
c. Kategori outcome profesional: terkait dengan mata-ajar komunikasi,
kebijakan public, business-public administration, globalisasi, kepemimpinan,
kerjasama, perilaku, life long learning, profesional dan tanggung jawab etika.

Body of Knowledge Program Studi Teknik Lingkungan (TL) ITB sebagai sebuah
Disiplin Ilmu Teknik lebih banyak bergerak dalam bidang:

1. Penyediaan air yang baik dan layak bagi kebutuhan aktivitas manusia ditinjau
dari sudut kualitas, kuantitas maupun kontinuitas.
2. Kontrol terhadap kemungkinan penyebaran penyakit dan pengelolaan kesehatan
lingkungan, termasuk keselamatan dan kesehatan kerja (environmental health and
safety).
3. Upaya pengendalian pencemaran akibat limbah hasil aktivitas manusia, mulai
dari sumber terjadinya pencemaran sampai limbah itu terbentuk, misalnya
melalui pendekatan teknologi bersih (pollution prevention), atau daur ulang
limbah.
4. Teknologi pengendalian dan pengelolaan (management) limbah cair, gas, dan
padat dalam upaya pengendalian akibat pencemarannya terhadap media : tanah,

63
air (termasuk laut) dan udara, termasuk pemanfaatan dan dan pengembangan
bioteknologi yang relevan.
5. Penyaluran limbah dan buangan yang terjadi, termasuk air hujan, agar tidak
mengganggu lingkungan, serta agar dapat tertangani secara baik.
6. Konservasi sumber-sumber daya air yang dapat diperluas dengan sumber daya
alam.
7. Pengelolaan lingkungan melalui upaya sistem manajemen lingkungan
(environment system management).
8. Penilaian terhadap dampak negatif yang mungkin terjadi akibat pencemaran
lingkungan, termasuk disini pendekatan risk assessment baik sebagai health risk
assessment maupun ecological risk assessment.
2. Tantangan yang Dihadapi

Tantangan ke depan dalam bidang keilmuan Teknik Lingkungan dengan mengacu


kepada berbagai sumber dan literatur serta diskusi dengan berbagai stakeholders,
terutama advisory board Teknik Lingkungan ITB, yang meliputi:

a. Pembangunan yang berkelanjuan dan berkesinambungan (sustainability and


sustainable development)
b. Perubahan iklim (climate change)
c. Globalisasi (globalization)
d. UN Milenium development goals (water, sanitation and public health)
e. Energi dan lingkungan dan tidak lagi energi versus lingkungan
f. Keamanan dan keselamatan bahan pangan (food safety and security)
g. Sertifikasi

Secara khusus, berikut adalah contoh topik-topik yang dipelajari dalam


jurusan teknik lingkungan: 

1. Pencegahan Produksi Limbah

Setiap produksi akan menghasilkan limbah, baik itu berupa sisa-sisa bahan
bakar, bahan baku, ataupun hasil produksi yang gagal. Jurusan teknik lingkungan
akan mempelajari bagaimana cara mengurangi produksi limbah tetapi tetap

64
menjaga, bahkan memaksimalkan kualitas produk. Caranya adalah dengan
mempelajari proses produksi tersebut, misalnya bahan yang digunakan dan
dampaknya bagi lingkungan. Setelah itu baru menganalisa dan mencari solusi,
misalnya dengan mengurangi bahan baku tertentu, atau dengan menggunakan
teknologi tertentu.  

2. Mengelola Limbah

Tidak semua limbah bisa dibuang begitu saja. Terutama limbah hasil
industri, yang mengandung bahan kimia beracun. Teknik lingkungan akan belajar
bagaimana mengolah limbah dengan tepat supaya tidak mengganggu kesehatan
masyarakat, dan keselamatan pengolah limbah juga diperhatikan di sini.

Selain belajar teori, mahasiswa akan dikenalkan dengan berbagai alat-alat


yang bisa digunakan untuk mengolah limbah sesuai dengan karateristik limbah
yang dihasilkan. Mahasiswa juga akan belajar merancang alat dan unit
pengolahan limbah.

3. Mengolah Air

Di bagian ini, air tidaklah sesederhana air yang kita minum sehari-hari.
Mahasiswa akan diajarkan untuk menganalisa tingkat kekeruhan air, tingkat
keasinan, mineral yang dikandung dan faktor lainnya supaya air dari suatu sumber
aman dan layak dikonsumsi masyarakat.  Semua itu harus sesuai dengan
ketetapan pemerintah.

Topik ini juga akan mempelajari unit dan alat pengolahan air (misalnya
unit penyaringan, penambahan oksigen, pengurangan mineral, membunuh bakteri,
dll) , mulai dari merancang sesuai dengan kondisi, hingga alat atau unit tersebut
dapat berfungsi dengan baik.  Tidak hanya dalam lingkup luas, unit-unit ini juga
digunakan di rumah sakit, hotel, kompleks tempat tinggal dan masih banyak lagi.
Software juga digunakan untuk mempermudah pekerjaan.

65
Secara ringkas, teknik lingkungan mempelajari cara membuat desain
instalasi pengolahan air minum (IPAM),  proses yang terjadi, hingga cara
mendistribusikan air sesuai kebutuhan masyarakat.

4. Plumbing/Perpipaan

Sistem ini meliputi segala macam aliran air, baik bersih maupun kotor.
Bagaimana menyalurkan air bersih dan membuang air kotor, mulai dari
merancang aliran air shower, keran, pipa, kloset kamar mandi, hingga septic tank. 

5. Sistem Drainase

Drainase fungsinya adalah untuk mengalirkan air hujan, bentuknya berupa


got atau gorong-gorong. Sistem ini harus dirancang dengan baik untuk
menghindari banjir.  

6. Pengendalian Pencemaran Udara

Pencemaran udara dari waktu ke waktu terus meningkat karena asap


kendaraan dan aktifitas industri. Mahasiswa teknik lingkungan akan dibekali
pengetahuan tentang udara, mulai dari penyebaran emisi hingga kadar polutan di
sebuah wilayah. Mahasiswa juga akan mempelajari cara membuat desain unit
pengendali pencemaran udara agar polutan-polutan yang berbahaya tidak
mencemari tempat tinggal masyarakat.

7. Kesehatan Lingkungan

Jurusan teknik lingkungan akan membekali mahasiswa dengan ilmu


elemen-elemen lingkungan seperti hidrosfer, atmosfer, dan sebagainya. Setelah
itu akan belajar mengkaji penyakit apa yang bisa terjadi dan melalui  media apa
penyakit tersebut menyebar, cara menghitung kadar racun suatu limbah,
mencegah atau menghambat tersebarnya penyakit.

8. Hukum Lingkungan

66
Mahasiswa juga harus mempelajari hukum lingkungan yang ditetapkan
oleh badan pemerintah yang bersangkutan, jika di Indonesia, peraturan ini
dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.  Peraturan ini
mencakup batas pembuangan limbah dan standar baku mutu limbah yang bisa
diterima oleh lingkungan.

9. Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Mahasiswa teknik lingkungan tidak hanya mempelajari sistem yang


digunakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan dalam kerja, tetapi juga
mempertimbangkan keselamatan dan kesehatan pekerja. Ini adalah salah satu
bagian penting dari ilmu ini. Jika terjadi kecelakaan kerja, masalah tidak hanya
selesai setelah membayar uang ganti rugi kepada korban, tetapi juga
mempengaruhi proyek atau produksi suatu perusahaan, apalagi jika yang menjadi
korban memegang peranan penting.

D. PROSPEK KERJA

Berikut adalah beberapa contoh pekerjaan yang bisa ditekuni oleh lulusan jurusan
teknik lingkungan:

1. Konsultan lingkungan

Pekerjaan konsultan lingkungan mencakup analisis tanah,  pencemaran air,


dampak terhadap lingkungan, pengelolaan limbah, pengembangan kebijakan dan
sistem manajemen lingkungan. Tugas utama konsultan lingkungan adalah
melakukan penelitian untuk mengidentifikasi tingkat kontaminasi di lingkungan
darat, udara atau air. Konsultan lingkungan bekerja untuk lembaga pemerintah
dan organisasi yang berhubungan dengan industri air.

2. Manajer Lingkungan

Manajer lingkungan memiliki kewenangan untuk meninjau seluruh


operasi dan memeriksa lingkungan perusahaan, lembaga pemerintah dan
organisasi nir-laba. Mereka meneliti kegiatan instansi yang bersangkutan untuk

67
menetapkan perbaikan dan memastikan kepatuhan staf/pekerja terhadap undang-
undang lingkungan. Manajer lingkungan juga bertugas mengidentifikasi dan
memecahkan masalah lingkungan serta menentukan perubahan yang perlu
diterapkan. 

3. Pemeliharaan Kualitas Air

Profesi ini bertugas untuk menjaga semua aspek kualitas air melalui
analisis ilmiah dan penetapan standar yang mematuhi undang-undang khusus.
Mereka membandingkan hasil tes dengan standar yang ada, menyelidiki
kekurangannya dan mengambil tindakan untuk memperbaiki masalah. Selain itu,
mereka juga dapat memberikan solusi mengenai masalah kualitas dan regulasi air.
Mereka biasanya mengkhususkan diri dalam bidang air minum, air permukaan
(sungai, danau, muara) atau air tanah.

4. Petugas Daur Ulang

Petugas daur ulang merencanakan dan mengembangkan kebijakan


pengurangan limbah lingkungan dengan cara mengelola program daur ulang lokal
dan memberikan program pendidikan melalui berbagai media. Mereka sering
bekerja untuk pemerintah daerah seperti kabupaten, kecamatan, dan dewan di
departemen terkait, misalnya jasa lingkungan, pengelolaan sampah atau layanan
masyarakat.

Di sektor swasta, mereka bekerja untuk kontraktor daur ulang atau badan
amal lingkungan. Peran profesi ini telah menjadi semakin penting dalam beberapa
tahun terakhir karena meningkatnya limbah rumah tangga dan industri.

5. Pengelolaan limbah

Bagian ini bertanggung jawab untuk mengolah limbah dan membersihkan


lingkungan. Mereka juga mengatur dan mengelola fasilitas pembuangan limbah
secara aman dengan memperhatikan lingkungan sesuai dengan peraturan
pemerintah.

68
6. Ahli ekologi

Ahli ekologi melakukan survei untuk mengidentifikasi, merekam dan


memantau spesies serta habitatnya. Seiring perkembangan jaman, lingkup kerja
ahli ekologi menjadi semakin luas dan terlibat dalam kebijakan serta manajemen
perusahaan. 

Ahli ekologi memperhatikan ekosistem secara keseluruhan, termasuk


keberagaman dan distribusi organisme (manusia, tanaman, hewan) beserta
hubungan antara organisme dan lingkungannya. Mereka biasanya memilih
bidang-bidang spesialis (misalnya air tawar, laut, darat, fauna, flora) dan
kemudian melakukan berbagai tugas yang berhubungan dengan spesialisasi
tersebut.

7. Insinyur Energi

Insinyur energi bekerja di bidang produksi energi dalam berbagai sumber


daya alam seperti ekstraksi minyak dan gas, energi biofuel, tenaga air, angin dan
tenaga surya. Mereka berfokus menemukan pasokan energi yang efisien, bersih
dan inovatif.

Insinyur energi merancang dan menguji mesin, mengembangkan cara-cara


untuk meningkatkan proses produksi serta mengkonversi dan memasok energi
yang berguna untuk memenuhi kebutuhan listrik.

Supaya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, insinyur energi meneliti


dan mengembangkan cara untuk menghasilkan energi baru, meningkatkan
efisiensi penggunaan energi melalui pengurangan emisi dari bahan bakar fosil
serta meminimalkan kerusakan lingkungan.

8. Manajer Pengelolaan Energi

Profesi ini mengatur dan memonitor penggunaan energi dalam suatu


perusahaan atau fasilitas. Mereka berusaha meningkatkan efisiensi energi dengan
mengevaluasi penggunaan energi dan menerapkan kebijakan serta berbagai

69
perubahan. Manajer energi mengusahakan pengurangan emisi karbon dioksida,
pengelolaan sampah dan pembangunan berkelanjutan. Mereka juga mendorong
penggunaan sumber daya terbaru, mencari solusi untuk pengelolaan karbon, dan
meningkatkan konservasi energi.

9. Konservasi Alam

Petugas konservasi alam melindungi, mengelola dan meningkatkan


kualitas lingkungan setempat. Lingkungan yang dilindungi adalah padang rumput,
hutan, daerah pesisir, gunung dan sungai. Mereka juga dapat bekerja di habitat
laut. Peran mereka adalah untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman
masyarakat tentang lingkungan alam.

Petugas konservasi alam juga mengembangkan kebijakan lingkungan yang


memiliki dampak lokal dan nasional, dan dapat bekerja di semua sektor
masyarakat termasuk di sekolah-sekolah lokal dan perguruan tinggi. Jabatan
dalam sektor ini bervariasi seperti pegawai proyek keanekaragaman hayati,
asisten konservasi dan teknisi.

10. Tenaga Pendidik/Dosen

Untuk tenaga pendidik/dosen teknik lingkungan masih jarang sehingga


terbuka kesempatan untuk lulusan teknik lingkungan sebagai pengajar terutama
dosen jurusan teknik lingkungan.
 

E. KESIMPULAN
Ruang lingkup bidang ini adalah konservasi sumber daya air, pengelolaan
lingkungan, pengelolaan kesehatan lingkungan, upaya pengendalian pencemaran,
penyaluran limbah dan buangan, pengendalian pencemaran akibat limbah cair,
gas dan lumpur (sludge) dan pengelolaan kualitas perairan, tanah, dan atmosfer,
serta pengendalian dan pengelolaan dampak lingkungan.

70
Teknik Lingkungan dijabarkan sebagai pemikiran keteknikan dan
keterampilan dalam memecahkan masalah pengendalian lingkungan yang
menyangkut penyediaan air minum; sistem pembuangan dan pendaurulangan
buangan cair, padat, dan gas; sistem drainase perkotaan dan desa serta sanitasi
lingkungan; pengendalian pencemar dan pengelolaan kualitas air, tanah, dan
udara; serta pengendalian dan pengelolaan dampak lingkungan.

Mereka mengevaluasi keseimbangan air dalam DAS (daerah aliran sungai)


dan menentukan pasokan air yang tersedia, air yang dibutuhkan untuk berbagai
kebutuhan di DAS itu, siklus musiman pergerakan air melalui DAS dan mereka
mengembangkan sistem untuk menyimpan, merawat, dan menyampaikan air
untuk berbagai keperluan.

Teknologi pengendalian dan pengelolaan (management) limbah cair, gas,


dan padat dalam upaya pengendalian akibat pencemarannya terhadap media :
tanah, air (termasuk laut) dan udara, termasuk pemanfaatan dan dan
pengembangan bioteknologi yang relevan.

Tantangan yang Dihadapi Tantangan ke depan dalam bidang keilmuan


Teknik Lingkungan dengan mengacu kepada berbagai sumber dan literatur serta
diskusi dengan berbagai stakeholders, terutama advisory board Teknik
Lingkungan ITB, yang meliputi: a. Pembangunan yang berkelanjuan dan
berkesinambungan (sustainability and sustainable development) b. Perubahan
iklim (climate change) c. Globalisasi (globalization) d. UN Milenium
development goals (water, sanitation and public health) e. Energi dan
lingkungan dan tidak lagi energi versus lingkungan f. Keamanan dan
keselamatan bahan pangan (food safety and security) g. Sertifikasi

71
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dilihar dari semua pembahasan pada makalah di atas, Teknik Sipil mencakup
semua pembangunan, mempunyai prospek kerja yang banyak, banyak dibutuhkan di
setiap bidang, harus kuat dalam fisika dan sains.

3.2 SARAN

Melalui penyusunan makalah ini, saya harap agar makalah ini menjadi referensi
untuk menambah wawasan para pembaca mengenai pentingnya teknik struktur pada
bangunan.
Saya menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan terhadap
penyususan makalah ini. Oleh karena itu, dengan ringan hati saya mengharapkan
kritik serta saran yang membangun dari para Pembaca demi penyempurnaan makalah
ini kedepannya.

72
DAFTAR PUSTAKA

http://indonesiamengglobal.com/2012/09/teknik-struktur-sebagai-cabang-
teknik-sipil/

https://ftsl.itb.ac.id/kelompok-keahlian/rekayasa-geoteknik/

https://ftsl.itb.ac.id/kelompok-keahlian/teknik-sumberdaya-air/

https://akupintar.id/jurusan/-/daftar-jurusan/detail-jurusan/172809/teknik-
geomatika

https://rencanamu.id/cari-jurusan/teknik/teknik-geomatika

https://ftsl.itb.ac.id/kelompok-keahlian/teknik-pantai/

https://media.neliti.com/media/publications/221546-konstruksi-bangunan-
laut-dan-pantai-seba.pdf

https://www.google.com/search?
q=teknik+perancangan+jalan+dan+jembatan+teknik+sipil&rlz=1C1CHBD_
enID922ID922&oq=TEKNIK+PERAN&aqs=chrome.2.0j69i57j69i59l2j0j6
9i60l3.7010j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8

https://id.wikipedia.org/wiki/Teknik_lingkungan

https://ftsl.itb.ac.id/program-studi/sarjana-teknik-lingkungan/

https://www.hotcourses.co.id/study-abroad-info/subject-info/teknik-
lingkungan-salah-satu-jurusan-dengan-gaji-tertinggi/

73

Anda mungkin juga menyukai