DOSEN PENGAMPU :
MUHAMMAD IRSYAM, ST, M.Si
NIDN.1002117002
KELOMPOK III
ANGOTA:
ALRIFQI GUSFANDI DALPRIRAMA /19070026
ANDI KURNIAWAN / 19070030
WINARDIN PUTRA WAU /19070038
2
BAB I PENDAHULUAN
Pemuaian adalah perubahan suatu benda yang bisa menjadi bertambah panjang, lebar, luas, atau
berubah volumenya karena terkena panas (kalor). Pada sambungan rel kereta api ditemukan bahwa
sambungannya tidak pas melainkan agak renggang. Dibuat demikian bukan tanpa alasan melainkan
karena rel dapat memuai sehingga apabila dibuat tidak renggang akan menimbulkan lengkungan pada
sambungan dan itu sangat berbahaya jika ada kereta yang melintas.
Dalam hal ini ilmu pengetahuan sangat berperan penting terutama cabang ilmu fisika yang salah
satunya mempelajari tentang pemuaian zat yang akan di bahas dalam pembahasan ini.
1. Tujuan Umum
3
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan penelitian kita dapat mengaplikasikan kosep pemuaian pada benda dalam
kehidupan sehari-hari dimulai dari hal-hal yang kecil di lingkungan sekitar.
Bab I Pendahuluan
4
Bab IV. PEMBAHASAN
41. Kesimpulan
4.2. Saran
Daftar Pustaka
5
BAB II Landasan Teori
A. Definisi
Pemuaian adalah perubahan suatu benda yang bisa menjadi bertambah panjang, lebar, luas, atau
berubah volumenya karena terkena panas (kalor). Pemuaian tiap-tiap benda akan berbeda, tergantung
pada suhu di sekitar dan koefisien muai atau daya muai dari benda tersebut. Pada umumnya setiap zat
mengalami pemuaian (penambahan panjang, luas, atau volume) ketika suhunya naik dan mengalami
penyusutan ketika suhunya turun, kecuali pada benda-benda tertentu seperti air pada suhu 0 - 4 derajat
celcius dan bismut pada suhu tertentu.
a. Pemuaian Panjang
Pemuaian panjang adalah pertambahan panjang benda akibat pengaruh suhu (1 dimensi). Coba amati
kabel listrik yang terlihat lebih kendor di siang hari jika dibanding pada pagi hari, itulah contoh dari muai
pemuaian panjang. Besarnya pemuaian zar tergantung pada konstanta muai panjang zat dan nilai
konstanta tersebut akan berbeda-beda untuk tiap zatnya. Alat yang digunakan untuk menyelidiki
pemuaian panjang berbagai jenis zat padat adalah musschenbroek. Pemuaian panjang suatu benda
dipengaruhi oleh panjang mula-mula benda, besar kenaikan suhu, dan tergantung dari jenis benda
6
NO Jenis Zat Alpha (/⁰C)
1 Aluminium 0,000026
2 Kuningan 0,000018
3 Baja atau Besi 0,000012
4 Kaca Pyrex 0,000003
5 Kaca 0,000009
6 Tembaga 0,000017
7 Platina 0,000009
8 Timah 0,000030
9 Seng 0,000029
10 Emas 0,000014
Δx= Lo. α. ΔT
ΔX =besarnya pemuaian panjang
Lo = panjang mula-mula
α = konstanta pemuaian
ΔT = selisih suhu
L = Lo + Δx
L = Lo (1 + α.ΔT)
L = panjang setelah dipanaskan
Lo = panjang mula-mula
Contoh Pemuaian Panjang
Sebuah logam pada mulanya memiliki panjang 20 cm. Kemudian menerima kalor dan suhunya naik
sebesar 40 derajat. Jika koefisien muai panjang logam tersebut adalah 0,001/ oC Maka berapa panjang
logam tersebut setelah suhunya naik?
Pembahasan
L = Lo (1 + α.ΔT)
L = 0,2. (1+0,001.40)
L = 0,2. (1+0,04)
L = 0,2.1,04 = 0,208 m
b. Pemuaian Luas
Pemuaian luas adalah pertambahan luas benda karna peningkatan suhu. Pemuaian luas terjadi pada
benda luas yang tipis misalnya pada plat logam.
7
Pemuaian luas yang bisa kita amati adalah pada pemanasan lempeng tipis logam. Lempeng tipis logam /
plat akan mengalami penambahan luas setelah dipanaskan. Kemampuan suatu benda untuk mengalami
pemuaian luas sangat ditentukan oleh koefisien muai luas dilambangkan dengan β, Dengan nilai β = 2α.
Rumus Pemuaian Luas
ΔA = Ao.β.ΔT
A = Ao + ΔA
A = A0 (1+β.ΔT)
Ao = Luas Sebelum dipanaskan
A = luas setelah pemanasan
ΔA = penambahan luas
β = koefisien muai luas
ΔT = selisih suhu (kenaikan suhu)
Contoh PemuaianLuas
sebuah lempeng logam mula-mula mempunyai luas 100 cm2 lalu menerima kalor sehingga suhunya naik
50oC, jika koefisien muai panjang lempeng logam tersebut adalah 0,001/ oC maka berapa pertambahan
luas lempeng logam tersebut?
Pembahasan
ΔA = Ao.β.ΔT
ΔA = Ao.2α.ΔT
ΔA = 1.2.0,001.50 = 0,1 m2
c. Pemuaian Volume
Pemuaian volum adalah pertambahan volume benda karna peningkatan suhu. Pemuaian volume terjadi
pada benda yang volumenya tidak bisa diabaikan seperti logam berbentuk kubus. Dan juga terjadinya
pada zat cair dan zat gas.
Pemuaian volume suatu zat tergantung pada koefisien muai volumenya γ (gamma) dimana γ = 3α
ΔV = Vo.γ.ΔT
V= Vo + ΔV
V= Vo(1+γ.ΔT)
ΔV = penambahan volume
Vo = volume awal
ΔT = kenaikan suhu
γ = koefisien muai volume
Contoh Pemuaian Volume
Sebuah kubus dengan rusuk 10 cm dan koefisien muai panjang 0,001/oC. Kubus tersebut diberi
kaalor sehingga suhu awalnya yang 30oC mejadi 80oC, berapakah pertambahan volume dan volume
akhir kubus tersebut?
Pembahasan
ΔV = Vo.γ.ΔT
ΔV = 1000.3.o,oo1.(80-50)
8
ΔV = 150 cm2
V= Vo + ΔV
V= 1000 + 50 = 1050 cm2
9
T = suhu (⁰K), x(⁰C) = (x+275)⁰K
hukum Gay Lussac menyatakan bahwa pada tekanan tetap volume gas sebanding dengan suhu gas mutlak
tersebut sehingga
V/T = nR/T (tetap)
karena perbandingan volme dan suhu tetap, maka perbandingan volume dan susu sebelum dan sesudah
pemuaian juga akan tetap. Sehingga persamaannya menjadi
10
BAB III PEMBAHASAN
Dalam dunia Teknik Sipil tidak bias terpisahkan dengan teknik Fisika, pemuaian akibat perubahan
suhu sangat umum terjadi dalam pekerjaan teknik sipil, missal pemuaian adregat (beton atau aspal)
pada rigit pavmen, rel kereta api, rangka baja pada jembatan ataupun kontruksi lainya.
11
3. Jendela atau Pintu dari Metrial Kayu
Saat musim hujan, material kayu akan memuai. Sebaliknya, saat musim panas, kayu dapat
mengalami penyusutan.
Ketika musim hujan tiba, kandungan air dalam material kayu angka meningkat. Kondisi udara
yang basah dan lembab ini membuat material kayu mengembang kembali seperti bentuk
awal.
4. Kaca Jendela
pada hari yang cukup dingin , kaca jendela dan bingkai kayunya yang terpasang sama-sama mengalami
pengerutan . Namun , kaca jendela memuai lebih cepat daripada bingkai kayu (muai kaca jendela lebih
besar dari muai kayu) . dan hal itulah yang menyebabkan jika kita memperhatikan kaca jendela pada
cuaca yang cukup dingin terlihat longgar terhadap bingkainya .
12
BAB IV PENUTUPAN
4.1. Kesimpulan
Pemuaian pada suatu zat bisa terjadi apabila terkena kalor, dalam hal ini pemuaian memiliki manfaat
dan juga kerugian dalam kehidupan sehari-hari.
4.2. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini,
tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya
dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubunganya dengan judul makalah ini.
Kami sebagai penulis berharap bapak dosen yang budiman sudi memberikan kritik dan saran kepada
kami demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Prasojo, Budi, 2002. Panduan Fisika antuk SLTP kelas satu, Yudhistira: Bandung
Anwar, Mohammad. 2004. Penentu Selisih koefesien muai Termal Balok Ukur Pada Kalibrasi Balok
Ukur Dengan Metode Komarasi. Puslit KIM-LIP. Tangerang
Irwan, dkk. 2004. Penggunaan Potensiometer Sebagai Transduser Untuk Menentukan Muai Panjang
Batang Logam. Jurnal Fisika Indonesia. FMIPA
https://www.blogteknisi.com/2016/03/konsep-pemuaian-dalam-ilmu-fisika.html
http://pemuaianseharihari.blogspot.com/2016/04/makalah-konsep-pemuaian-fisika.html
13