Anda di halaman 1dari 13

Dampak Pengaruh Pemuaian Akibat Perubahan

Suhu Dalam Teknik Fisika dan Penerapannya


Dalam Teknik sipil

DOSEN PENGAMPU :
MUHAMMAD IRSYAM, ST, M.Si
NIDN.1002117002

KELOMPOK III
ANGOTA:
ALRIFQI GUSFANDI DALPRIRAMA /19070026
ANDI KURNIAWAN / 19070030
WINARDIN PUTRA WAU /19070038

MATA KULIAH : FISIKA

PRODI : TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN BATAM


2019
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................................................... 3
1.1. Latar Belakang ............................................................................................................................................... 3
1.2. Rumusan Masalah .......................................................................................................................................... 3
1.3. Batasan masalah............................................................................................................................................. 3
1.4. Tujuan Penulisan makalah ............................................................................................................................ 3
1.5 Manfaat Penulisan Makalah .......................................................................................................................... 4
1.6 Sistematika Penelitian .................................................................................................................................... 4
BAB II Landasan Teori ................................................................................................................................................. 6
A. Definisi............................................................................................................................................................... 6
B. Jenis Jenis Pemuaian Zat .............................................................................................................................. 6
BAB III PEMBAHASAN ............................................................................................................................................... 11
BAB IV PENUTUPAN ................................................................................................................................................. 13
4.1. Kesimpulan ....................................................................................................................................................... 13
4.2. Saran ............................................................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................................................... 13

2
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pemuaian adalah perubahan suatu benda yang bisa menjadi bertambah panjang, lebar, luas, atau
berubah volumenya karena terkena panas (kalor). Pada sambungan rel kereta api ditemukan bahwa
sambungannya tidak pas melainkan agak renggang. Dibuat demikian bukan tanpa alasan melainkan
karena rel dapat memuai sehingga apabila dibuat tidak renggang akan menimbulkan lengkungan pada
sambungan dan itu sangat berbahaya jika ada kereta yang melintas.
Dalam hal ini ilmu pengetahuan sangat berperan penting terutama cabang ilmu fisika yang salah
satunya mempelajari tentang pemuaian zat yang akan di bahas dalam pembahasan ini.

1.2. Rumusan Masalah

a) Bagaimana konsep pemuaian pada suatu zat?


b) Apa yang dimaksud dengan pemuaian?
c) Apa saja jenis –jenis pemuaian zat?
d) Berapa nilai koefisien muai panjang beberapa zat?
e) Pemuaian yang terjadi dalam teknik sipil?

1.3. Batasan masalah

a) pemuaian zat padat


b) pemuaian zat cair
c) Pemuaian zat gas
Baratasan batasan masalah adalah ketiga jenis pemuaian zat tersebut, Dari pengaruh pengaruh
zat apa saja yang dapat mempengaruhi pemuaian.

1.4. Tujuan Penulisan makalah

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui konsep pemuaian pada suatu zat.

3
2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui definisi pemuaian

b. Untuk mengetahui jenis –jenis pemuaian zat

c. Untuk mengetahui koefisien muai panjang beberapa zat

d. Untuk mengetahui manfaat dan kerugian pemuaian zat

1.5 Manfaat Penulisan Makalah

Setelah melakukan penelitian kita dapat mengaplikasikan kosep pemuaian pada benda dalam
kehidupan sehari-hari dimulai dari hal-hal yang kecil di lingkungan sekitar.

1.6 Sistematika Penelitian

Sistematika penulisan makalah ini terdiri dari :

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Batasan Masalah

1.4 Tujuan Penulisan Makalah

1.5 Manfaat Penulisan Makalah

1.6 Sistematika Penulisan

Bab II. LANDASAN TEORI

Bab III. PEMBAHASAN

4
Bab IV. PEMBAHASAN
41. Kesimpulan

4.2. Saran

Daftar Pustaka

5
BAB II Landasan Teori

A. Definisi

Pemuaian adalah perubahan suatu benda yang bisa menjadi bertambah panjang, lebar, luas, atau
berubah volumenya karena terkena panas (kalor). Pemuaian tiap-tiap benda akan berbeda, tergantung
pada suhu di sekitar dan koefisien muai atau daya muai dari benda tersebut. Pada umumnya setiap zat
mengalami pemuaian (penambahan panjang, luas, atau volume) ketika suhunya naik dan mengalami
penyusutan ketika suhunya turun, kecuali pada benda-benda tertentu seperti air pada suhu 0 - 4 derajat
celcius dan bismut pada suhu tertentu.

B. Jenis Jenis Pemuaian Zat

1. Pemuaian Zat Padat


Pemuaian zat padat merupakan peristiwa bertambah panjang, lebar, atau volume suatu benda padat
karena pengaruh panas (kalor). Contoh pemuaian zat padat dalam teknik sipil seperti pemuaian rel
kereta ,pemuaian pada rangka baja dan lainya.

Jenis Jenis Pemuaian Zat Padat


Benda padat pada prinsipnya mengalami pemuaian di semua bagian benda tersebut (volume) tapi guna
memudahkan mempelajarinya, pemuaian zat padat dibagi menjadi 3:

a. Pemuaian Panjang
Pemuaian panjang adalah pertambahan panjang benda akibat pengaruh suhu (1 dimensi). Coba amati
kabel listrik yang terlihat lebih kendor di siang hari jika dibanding pada pagi hari, itulah contoh dari muai
pemuaian panjang. Besarnya pemuaian zar tergantung pada konstanta muai panjang zat dan nilai
konstanta tersebut akan berbeda-beda untuk tiap zatnya. Alat yang digunakan untuk menyelidiki
pemuaian panjang berbagai jenis zat padat adalah musschenbroek. Pemuaian panjang suatu benda
dipengaruhi oleh panjang mula-mula benda, besar kenaikan suhu, dan tergantung dari jenis benda

6
NO Jenis Zat Alpha (/⁰C)
1 Aluminium 0,000026
2 Kuningan 0,000018
3 Baja atau Besi 0,000012
4 Kaca Pyrex 0,000003
5 Kaca 0,000009
6 Tembaga 0,000017
7 Platina 0,000009
8 Timah 0,000030
9 Seng 0,000029
10 Emas 0,000014

Δx= Lo. α. ΔT
ΔX =besarnya pemuaian panjang
Lo = panjang mula-mula
α = konstanta pemuaian
ΔT = selisih suhu
L = Lo + Δx
L = Lo (1 + α.ΔT)
L = panjang setelah dipanaskan
Lo = panjang mula-mula
Contoh Pemuaian Panjang
Sebuah logam pada mulanya memiliki panjang 20 cm. Kemudian menerima kalor dan suhunya naik
sebesar 40 derajat. Jika koefisien muai panjang logam tersebut adalah 0,001/ oC Maka berapa panjang
logam tersebut setelah suhunya naik?
Pembahasan
L = Lo (1 + α.ΔT)
L = 0,2. (1+0,001.40)
L = 0,2. (1+0,04)
L = 0,2.1,04 = 0,208 m

b. Pemuaian Luas
Pemuaian luas adalah pertambahan luas benda karna peningkatan suhu. Pemuaian luas terjadi pada
benda luas yang tipis misalnya pada plat logam.

7
Pemuaian luas yang bisa kita amati adalah pada pemanasan lempeng tipis logam. Lempeng tipis logam /
plat akan mengalami penambahan luas setelah dipanaskan. Kemampuan suatu benda untuk mengalami
pemuaian luas sangat ditentukan oleh koefisien muai luas dilambangkan dengan β, Dengan nilai β = 2α.
Rumus Pemuaian Luas
ΔA = Ao.β.ΔT
A = Ao + ΔA
A = A0 (1+β.ΔT)
Ao = Luas Sebelum dipanaskan
A = luas setelah pemanasan
ΔA = penambahan luas
β = koefisien muai luas
ΔT = selisih suhu (kenaikan suhu)
Contoh PemuaianLuas
sebuah lempeng logam mula-mula mempunyai luas 100 cm2 lalu menerima kalor sehingga suhunya naik
50oC, jika koefisien muai panjang lempeng logam tersebut adalah 0,001/ oC maka berapa pertambahan
luas lempeng logam tersebut?
Pembahasan
ΔA = Ao.β.ΔT
ΔA = Ao.2α.ΔT
ΔA = 1.2.0,001.50 = 0,1 m2

c. Pemuaian Volume
Pemuaian volum adalah pertambahan volume benda karna peningkatan suhu. Pemuaian volume terjadi
pada benda yang volumenya tidak bisa diabaikan seperti logam berbentuk kubus. Dan juga terjadinya
pada zat cair dan zat gas.
Pemuaian volume suatu zat tergantung pada koefisien muai volumenya γ (gamma) dimana γ = 3α
ΔV = Vo.γ.ΔT
V= Vo + ΔV
V= Vo(1+γ.ΔT)
ΔV = penambahan volume
Vo = volume awal
ΔT = kenaikan suhu
γ = koefisien muai volume
Contoh Pemuaian Volume
Sebuah kubus dengan rusuk 10 cm dan koefisien muai panjang 0,001/oC. Kubus tersebut diberi
kaalor sehingga suhu awalnya yang 30oC mejadi 80oC, berapakah pertambahan volume dan volume
akhir kubus tersebut?
Pembahasan
ΔV = Vo.γ.ΔT
ΔV = 1000.3.o,oo1.(80-50)

8
ΔV = 150 cm2
V= Vo + ΔV
V= 1000 + 50 = 1050 cm2

2. Pemuaian Zat Cair


Pada zat cair pemuaian yang terjadi hanya pemuaian volume, tidak ada pemuaian panjang dan luas. Ini terkait
dengan sifat dar zat cair sendiri yang bentuknya berubah-ubah sesuai dengan bentuk wadah yang ditempatinya.
Coba sobat isi penuh sebuah panci dengan air kemudia panaskan, beberapa saat kemudian akan ada air yang
tumpah dari panci tersebut, itulah salah satu contoh pemuaian zat cair. Masih banyak lagi contoh-contoh
pemuaian zat cair yang bisa sobat temukan.
rumus pemuaian zat cair
secara matematis rumus pemuaian zat cair sama dengan rumus pemuaian volume pada pemuaian zat padat.
Besarnya pemuaian zat cair ditentukan dari koefisien muai volume nya b .
ΔV = Vo.b.ΔT
dengan b adalah koefisien muai volume zat cair. Nilai b ini berbeda dengan γ atau koefisien muai volume zat
padat. ΔV penambahan volume yang terjadi. ΔT selisih suhu.
contoh soal pemuaian zat cair
Sebuah panci berisi air penuh dengan volume 4 liter. Air dalam panci tersebut kemudian di panaskan sehingga
mengalami kenaikan suhu sebanyak 80 oC. Berapakah volume air yang akan tumpah dari panci tersebut?
(koefisien muai air = 0,004/oC
Pembahasan
Volume air yang tumpah sama dengan penambahan volume air akibat pemanasan, jadi
ΔV = Vo.b.ΔT
ΔV = 4 liter.0,004.80
ΔV = 1,28 lite

3. Pemuaian Zat Gas/ Pemuaian Gas


Gas juga megalamai pemuaian layaknya pada pemuaian zat cair dan zat padat. Khusus untuk pemuaian zat ini
agak berbeda dengan pemuaian zat padat dan pemuaian zat cair. Ada satu variabel yang sangat menentukan
pemuaia zat gas yaitu tekanan. Sobat muengkin pernah melihat balon yang kepanasan tiba-tiba meletus, itu salah
satu contoh sederhana pemuaian gas.

Hukum yang menjelaskan tentang pemuaian zat gas


a) Hukum Gay Lussac
PV = nRT
P = tekanan (atm)
V = Volume (L)
M = Mol zat
R = 0,0082

9
T = suhu (⁰K), x(⁰C) = (x+275)⁰K
hukum Gay Lussac menyatakan bahwa pada tekanan tetap volume gas sebanding dengan suhu gas mutlak
tersebut sehingga
V/T = nR/T (tetap)
karena perbandingan volme dan suhu tetap, maka perbandingan volume dan susu sebelum dan sesudah
pemuaian juga akan tetap. Sehingga persamaannya menjadi

Dengan T = suhu dalam satuan kelvin


b) Hukum Boyle
hukum boyle menyatakan bahwa pada batas-bats tertentu suhu rendah yangp, berlaku bbahwa hasil perkaian
antara tekanan dan volume selalu tetap. Secara matematis rumusnya
PV = nRT (teteap)
karena perkalian tekanan dan volume selalu tetap, maka perkalian volume dan volume sebelum dan sesudah
pemuaian juga tetap. jadi persamaan rumusnya
P1.V1 =P2.V2 –> pemuaian gas pada suhu tetap (isotermal)
c) Hukum Boyle-Gay Lussac
Sesuai namanya hukum ini merupakan perpaduan antara hukum boyle dengan hukum lussac. Hukum ini
menyatakan bahwa dalam pemuaian zat gas perkalian volume dengan tekanan dibagi suhu selalu tetap

Contoh Pemuaian Gas


Pada tekanan tetap, sebuah gas memiliki volume 200 cm3 pada suhu 27, pada sushu 127 berapakah volume gas
tersebut.
Pembahasan
Kita bisa menggunakan rumus hukum boyle
Vo V1
—- = —-
T1 T2
200/(27+273) = V1/(127+273)
200/300 = V1/400
V1 = 2/3 x 400 = 266, 67 cm3

10
BAB III PEMBAHASAN
Dalam dunia Teknik Sipil tidak bias terpisahkan dengan teknik Fisika, pemuaian akibat perubahan
suhu sangat umum terjadi dalam pekerjaan teknik sipil, missal pemuaian adregat (beton atau aspal)
pada rigit pavmen, rel kereta api, rangka baja pada jembatan ataupun kontruksi lainya.

Contoh Pemuaian Dalam Teknik Sipil.


1. Jembatan
Pada umumnya jembatan memiliki expansion joint
Yang mana fungsinya untuk menyerap
pengembangan dan penyusutan yang diakibatkan
induksi panas pada material konstruksi, menyerap
getaran, menyatukan bagian struktur, yang
memungkinkan pergerakan struktur karena
pergerakan tanah atau gempa bumi. Biasanya
ditemukan pada beberapa bagian struktur
bangunan, jembatan, trotoar, jalan layang, dll. Pada
jembatan, ekspansion join memungkinkan
perpindahan gerak yang menerus dari berbagai
jenis permukaan material yang berbeda, aspal, beton dan besi. Dengan tetap memungkinkan terjadinya
pergerakan, pengembangan dan penyusutan akibat perubahan suhu, pergeseran dan perubahan beban
pada jembatan, baik horizontal maupun vertikal.

2. Rel Kereta Api


Celah pada bagian sambungan rel kereta api, pada
siang hari yang terik, suhu udara akan naik dengan
drastis. Kenaikan suhu udara mengakibatkan
pemuaian pada rel kereta api yang termasuk benda
padat yang bisa juga memuai karena panas
matahari. Oleh karena itu, antar rel harus diberi
celah sebagai ruang muai untuk rel sehingga rel
tersebut tidak melengkung. Karena jika rel kereta
api sampai melengkung, maka roda kereta api akan
menumbuk permukaan rel yang tidak rata.
Akibatnya kereta akan keluar dari jalur lintasan yang telah ditentukan. Hal inilah yang menyebabkan
kereta api seringkali keluar dari rel sehingga mengakibatkan kecelakaan kereta api.

11
3. Jendela atau Pintu dari Metrial Kayu

Saat musim hujan, material kayu akan memuai. Sebaliknya, saat musim panas, kayu dapat
mengalami penyusutan.
Ketika musim hujan tiba, kandungan air dalam material kayu angka meningkat. Kondisi udara
yang basah dan lembab ini membuat material kayu mengembang kembali seperti bentuk
awal.

4. Kaca Jendela
pada hari yang cukup dingin , kaca jendela dan bingkai kayunya yang terpasang sama-sama mengalami
pengerutan . Namun , kaca jendela memuai lebih cepat daripada bingkai kayu (muai kaca jendela lebih
besar dari muai kayu) . dan hal itulah yang menyebabkan jika kita memperhatikan kaca jendela pada
cuaca yang cukup dingin terlihat longgar terhadap bingkainya .

12
BAB IV PENUTUPAN
4.1. Kesimpulan

Pemuaian pada suatu zat bisa terjadi apabila terkena kalor, dalam hal ini pemuaian memiliki manfaat
dan juga kerugian dalam kehidupan sehari-hari.

4.2. Saran

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini,
tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya
dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubunganya dengan judul makalah ini.
Kami sebagai penulis berharap bapak dosen yang budiman sudi memberikan kritik dan saran kepada
kami demi kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Prasojo, Budi, 2002. Panduan Fisika antuk SLTP kelas satu, Yudhistira: Bandung

Anwar, Mohammad. 2004. Penentu Selisih koefesien muai Termal Balok Ukur Pada Kalibrasi Balok
Ukur Dengan Metode Komarasi. Puslit KIM-LIP. Tangerang

Irwan, dkk. 2004. Penggunaan Potensiometer Sebagai Transduser Untuk Menentukan Muai Panjang
Batang Logam. Jurnal Fisika Indonesia. FMIPA

Giancoil, D.C. 2001, Fisika Jilid 2(Edidi Kelima). Jakarta :Erlangga.

https://www.blogteknisi.com/2016/03/konsep-pemuaian-dalam-ilmu-fisika.html

http://pemuaianseharihari.blogspot.com/2016/04/makalah-konsep-pemuaian-fisika.html

13

Anda mungkin juga menyukai