Rekayasa
DOSEN PENGAMPU :
Laily Fatmawati S.T, M.Eng
DISUSUN OLEH :
Yudha Niko Cahyono
Jika gaya yang bekerja searah maka resultannya adalah penjumlahan dari
gaya-gaya tersebut.dan apabila gaya yang bekarja berlawanan arah maka
resultannya adalah pengurangan.
Jika gaya yang bekerja saling tegak lurus maka penggabungan resultannya
dapat dilakukan dengan membentuk persegi dari kedua gaya tersebut dan besarnya
resultan sebesar diagonal dari persegi tersebut atau jumlah kuadrat dari akar gaya-
gaya tersebut.
1.2 Momen
Momen terjadi apabila sebuah gaya bekerja mempunyai jarak tertentu dari
titik yang akan menahan momen tersebut dan besarnya momen tersebut adalah
gaya dikalikan dengan jaraknya.
1.3 Tumpuan
Tumpuan merupakan tempat perletakan kontruksi atau dukungan bagi
kontruksi dalam meneruskan gaya-gaya yang bekerja ke pondasi. Ada 3 jenis
tumpuan dalam statika, yaitu :
a. Tumpuan Sendi
Tumpuan sendi (Engsel) mampu memberikan reaksi arah vertical (Rv) dan
reaksi horizontal (Rh). Tumpuan sendi tidak dapat menahan momen.
b. Tumpuan Rol
Tumpuan Rol adalah tumpuan yang dapat bergeser ke arah horizontal
sehihingga tidak mampu menahan gaya horizontal. Tumpuan rol terdapat roda
yang dapat bergeser berguna untuk mengakomodir pemuaian kontruksi agar tidak
terjadi kerusakan.
1.4 Muatan
Muatan adalah beban luar yang bekerja pada kontruksi. Muatan terbagi
menjadi dua jenis yaitu muatan terpusat dan muatan merata.
Muatan terpusat adalah beban yang bekerja secara terpusat di satu titik saja
sedangan muatan merata adalan beban yang bekerja secara merata disepanjang
balok tergantung.
Pada gambar A merupakan muatan terpusat(P1 dan P2) dan pada gambar B
merupakan muatan merata yang besarnya q (t/m’).
Muatan juga dapat dibedakan sebagai muatan tetap dan muatan bergerak.
Muatan tetap adalah muatan yang tetep pada kedudukannya baik besaranya
maupun letaknya sedangkan muatan bergerak adalah muatan yang berubah-ubah
besarnya dan letaknya.
Keterangan :
Ra = Reaksi tumpuan pada titik A
P = Beban terpusat yang bekerja pada balok AB
a = Jarak beban P dari sisi kiri Balok AB
L = Panjang bentang balok AB
Ʃm.a = 0 maka semua gaya dimomenkan ke titik A
Keterangan :
Rb = Reaksi tumpuan pada titik B
P = Beban terpusat yang bekerja pada balok AB
a = Jarak beban P dari sisi kiri Balok AB
L = Panjang bentang balok AB
Yudha Niko Cahyono
Statika 1 Mekanika Rekayasa
Untuk balok yang dibebani lebih dari 1 muatan terpusat, maka reaksi
tumouan dapat diselesaikan dengan cara sebagai berikut:
Keterangan :
Ra = Reaksi tumpuan pada titik A
P1 P2 = Beban terpusat yang bekerja pada balok AB
a = Jarak beban P dari sisi kiri Balok AB
L = Panjang bentang balok AB
Ʃm.a = 0 maka semua gaya dimomenkan ke titik A
Keterangan :
Rb = Reaksi tumpuan pada titik B
P1 P2 = Beban terpusat yang bekerja pada balok AB
a = Jarak beban P dari sisi kiri Balok AB
L = Panjang bentang balok AB
Keterangan :
Q = Berat Beban terbagi rata pada pusat beratnya
Ra = reaksi tumpuan pada titik A
Ʃm.a = 0 maka semua gaya dimomenkan ke titik A
Apabila gaya bekerja ke arah atas atau arah kanan maka tandanya positif
sebaliknya jika gaya yang bekerja ke arah bawah atau arah kiri akan bertanda
negative.
MC = RA.a
MD = RA.B-P1(b-a)
ME = RA.c-P1(c-a)-P2(c-b)
Keterangan :
M.maks = Momen maksimum yang terjadi (tm)
RA = Reaksi tumpuan di titik A
Q = Berat Beban terbagi rata pada pusat beratnya (ton)
q = Beban terbagi rata persatuan Panjang (t/m’)
L = Panjang beban terbagi rata(m)
Yudha Niko Cahyono
Statika 1 Mekanika Rekayasa
Gambaran bidang momen yang terbentuk adalah garis lengkung. Untuk
menentukan momen maksimum yang terjadi dapat diasumsikan pada sejarak x dari
sisi kiri balok sehingga momen maksimum yang terjadi sebesar :
Untuk mengetauhi jarak x dari sisi kiri balok dimana terjadi momen
maksimum adalah turunan yang pertama.
Pada titik A gaya yang tegak lurus pada balok adalah gaya reaksi RA arah
keatas maka gaya lintang pada titik A
DA = RA
Titik C dipengaruhi oleh gaya tegak lurus dengan gaya sebesar P dengan
arah kerja gaya kebawah maka gaya lintang pada titik C sebesar :
DC = RA-P
Titik B dipengaruhi oleh gaya tegak lurus dengan gaya sebesar RB dengan
arah kerja gaya kebawah maka gaya lintang pada titik B sebesar :
DB = DC+P=(RA-P)+P = 0
Untuk balok yang dibebani lebih dari 1 muatan terpusat maka gaya lintang
yang timbul dapat diselesaikan dengan cara sebagai berikut :
Untuk balok yang dibebani lebih dari 1 muatan terpusat dan terdapat beban
miring dengan sudut tertentu maka gaya lintang pada tiap titik dapat diselesaikan
dengan menguraikan gaya miring tersebut terhadap seumbu vertikal dan hotizontal,
gaya lintang digunakan gaya vertikal.
Untuk beban terbagi rata pada sebagian balok maka penyelesaiannya sebagai
berikut :
DA = RA
Momen maksimum terjadi pada titik x maka :
DX = 0
DC =-RB
Yudha Niko Cahyono
Statika 1 Mekanika Rekayasa
DB = -RB+RB=0
Penggambaran bidan momen dapat dilukiskan seperti berikut :
Momen :
Untuk penyelesaian memen pada kontruksi kentilever terlebih dahuli diberi
tanda negative didepannya.
Gaya lintang :
Gaya normal terjadi jika terdapat beban horizontal atau beban sejajar serat
balok. Gambar bidang momen, bidang gaya lintang dan bidang gaya normal
sebagai berikut :
Reaksi tumpuan :
Momen :
Untuk penyelesaian memen pada kontruksi kentilever terlebih dahuli diberi
tanda negative didepannya.
Gaya lintang :
DAFTAR PUSTAKA