Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN ANTARA DINAMIKA TERHADAP

AKSES JALAN BIDANG MIRING

Dsusun oleh :

Moch Ainun Ni’am ( 2020611023 )

Dosen pengampu :

Rivone Septa Wijayanti,M.Si

UNIVESITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

FAKULTAS TEKNIK

PRODI TEKNIK SIPIL

TAHUN AKADEMIK 2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunianya kepada kita semua berupa, ilmu dan amal. Berkat rahmat dan karunianya pula, penulis
dapat menyelesaikan makalah tentang “Hubungan Antara Dinamika Terhadap Akses Jalan Bidang
Miring”. Yang insya allah tepat pada waktunya. Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu dosen mata
pelajaran kuliah Fisika Terapan yang telah memberikan arahan terkait tugas makalah ini. Tanpa
bimbingan dari beliau, mungkin penulis tidak akan dapat menyelesaikan sesuai dengan format yang
telah ditentukan. Penulis menyadari makalah ini masih belum begitu sempurna. Oleh sebab itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran pembanca demi kesempurnaan makalah untuk kedepannya.
Mudah-mudahhan makalah ini bermanfaat bagi peneliti dan pembacanya.

Situbondo, 12 Januari 2021

Moch Ainun Ni’am


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB I PENDAHULUAN 4

A. Latar Belakang 4

B. Rumusan Masalah 5

C. Tujuan Makalah 5

BAB II PEMBAHASAN 6

A. Pengetian gaya pergerakan sentripetal dan sentrifugal 6

B. Latar belakang munculnya gagasan mengenai gaya sentripetal dan sentrifugal

C. pengaruh dari pergerakan sentripetal dan sentrifugal terhadap pengendara bermotor dan mobil 8

BAB III PENUTUP 13

A. Kesimpulan

B. Saran 13

DAFTAR PUSTAKA 1
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fenomena kehidupan sehari-hari yang kita rasakan sering tidak menyadari adanya pergerakan
sentripetal dan sentrifugal . Pada saat kita menaiki kendaraaan sepada maupun mobil itulah pengaruh
gaya sentrifugal. Gaya sentrifugal juga bekerja pada benda yang bergerak melingkar. Tidak semua
orang pengendara kendaraan bermotor atau mobi dalam penerapannya telah paham bahwa dalam
gerak melingkar ada suatu gaya yang dinamakan dengan gaya sentripetal yang arahnya selalu menuju
pusat lingkaran. Gaya sentripetal inilah yang menyebabkan suatu benda dapat bergerak melingkar.

Teknik sipil memiliki ruang lingkup yang sangat luas. Ketika berbicara tentang teknik sipil,
maka kita tidak akan terlepas dari ilmu pengetahuan penunjang seperti matematika, fisika, kimia,
biologi, geologi, lingkungan sosial, hingga komputer yang memiliki perannya masing-masing dalam
bidang teknik sipil. Untuk itu kali ini akan dibahas relevansi atau hubungan antara Dinamika terhadap
terhadap akses jalan bidang miring

Teknik sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang bagaimana
merancang, merencanakan, membangun, dan merenovasi berbagai macam gedung dan infrastruktur
yang banyak diperlukan masyarakat yang tentu saja tidak mengabaikan permasalahan lingkungan dan
kesosialan hidup manusia. Teknik sipil dikembangkan sejalan dengan tingkat kebutuhan manusia dan
pergerakannya, hingga bisa dikatakan ilmu ini bisa mengubah hutan menjadi sebuah kota besar.

Fisika adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari
gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam ruang dan waktu yang sangat beragam. Beberapa sifat
yang dipelajari dalam fisika adalah sifat yang ada dalam semua hal. Ilmu fisika dapat digunakan
dalam berbagai bidang, salah satunya adalah bidang teknik sipil.

            

B. Rumusam masalah

Berdasarkan latar belakang, maka permasalahannya dapat dirumuskan sebagai berikut;

1. Apa yang dimaksud dengan gaya sentripetal dan sentrifugal ?


2. Latar belakang munculnya gagasan mengenai gaya sentripetal dan sentrifugal.
3. Bagaimana pengaruh dari pergerakan sentripetal dan sentrifugal terhadap pengendara
bermotor dan mobil ketika melawati tikungan miring?

C. Tujuan makalah

Berdasarkan rumusan masalah, adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaru dari pergerakan sentripetal dan sentrifugal terhadap pengendara bermotor dan mobil ketika
melawati tikungan miring.

D. Manfaat makalah

Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi pengguna akses jalan raya terutama pada saat
melewati tikungan miring mereka dapat mengetahui konsepnya secara detail.
Bab II

Pembahasan

A. Pengertian gaya pergerakan sentripetal dan sentrifugal

1. Gaya Sentripetal

Gaya sentripetal adalah gaya yang bekerja pada benda yang bergerak melingkar dengan arah
selalu menuju pusat lingkaran. Gaya sentripetal ini berfungsi untuk menarik benda menuju pusat
sehingga benda dapat bergerak melingkar atau memiliki lintasan berupa lingkaran. Gaya sentripetal
sebenarnya bukan merupakan gaya fisis atau gaya dalam arti yang sebenarnya. Gaya ini bukan
merupakan gaya fisis, atau gaya dalam arti sebenarnya, melainkan hanya suatu penamaan atau
penggolongan jenis-jenis gaya yang berfungsi membuat benda bergerak melingkar. Bermacam-
macam gaya fisis dapat digunakan sebagai gaya sentripetal, antara lain gaya gravitasi, elektrostatik,
tegangan tali, gesekan dan lainnya. Istilah gaya sentripetal berasal dari kata bahasa Latin, yaitu
centrum ("pusat") dan petere ("mengarah ke luar").

2. Gaya Sentrifugal

Gaya sentrifugal adalah lawan dari gaya sentripetal dan merupakan efek semu yang ditimbulkan
ketika sebuah benda melakukan gerak melingkar. Arah gaya sentrifugal selalu menjauhi pusat
lingkaran. Fungsi gaya sentrifugal ini hanyalah untuk mengimbangi gaya sentripetal sehingga benda
yang melakukan gerak melingkar berada dalam keadaan setimbang.

B. Latar belakang munculnya gagasan mengenai gaya sentripetal dan sentrifugal

1. Latar belakang munculnya gagasan mengenai gaya sentripetal

Setiap benda yang bergerak membentuk lintasan lingkaran harus tetap diberikan gaya agar
benda tersebut terus berputar. Anda dapat membuktikannya dengan mengikat sebuah benda
(sebaiknya berbentuk bulat atau segiempat) pada salah satu ujung tali. Setelah itu putarlah tali
tersebut, sehingga benda tersebut ikut berputar. Jika anda menghentikan putaran, maka benda tersebut
perlahan-lahan berhenti. Hal dikarenakan tidak ada gaya yang diberikan. Agar benda tetap berputar
maka harus diberikan gaya secara terus menerus, yang dalam hal ini adalah tangan anda yang
memutar tali.


ΣF=ma→ ΣFR=maᵣ=m
r

Dari apa yang kita tinjau dari rumus di atas aᵣ adalah percepatan sentripetal (percepatan
radial) yang arahnya menuju pusat lingkaran. Persamaan di atas menunjukan hubungan antara gaya
dan percepatan sentripetal. Karena gaya memiliki hubungan dengan percepatan sentripetal, maka arah
gaya total yang diberikan harus menuju ke pusat lingkaran. Jika tidak ada gaya total yang diberikan
(yang arahnya menuju pusat lingkaran) maka benda tersebut akan bergerak lurus alias bergerak keluar
dari lingkaran. Anda dapat membuktikannya dengan melepaskan tali dari tangan anda. Untuk menarik
sebuah benda dari jalur “normal”-nya, diperlukan gaya total ke samping. Karena arah percepatan
sentripetal selalu menuju pusat lingkaran, maka gaya total ke samping tersebut harus selalu diarahkan
menuju pusat lingkaran. Gaya ini disebut gaya sentripetal (sentripetal = “menuju ke pusat”). Gaya
sentripetal bukan jenis gaya baru, tetapi merupakan gaya total yang arahnya menuju pusat lingkaran.
Gaya sentripetal harus diberikan oleh benda lain. misalnya, ketika kita memutar bola yang terikat
pada salah satu ujung tali, kita menarik tali tersebut dan tali memberikan gaya pada bola sehingga
bola berputar.

2. Latar belakang munculnya gagasan mengenai gaya sentrifugal

Ketika sebuah benda atau partikel melakukan gerak melingkar, pada benda atau partikel
tersebut bekerja gaya sentripetal yang arahnya menuju pusat lingkaran. Banyak sekali orang yang
tergoda untuk menambahkan sebuah gaya yang arahnya menjahui pusat lingkaran, di mana peran
gaya ini adalah mengimbangi gaya sentripetal. Besar gaya sentrifugal sama dengan besar gaya
sentripetal, sedangkan arah gaya sentrifugal berlawanan dengan gaya sentripetal. Hal ini dimaksudkan
agar benda yang melakukan gerak melingkar berada dalam keadaan setimbang. Gaya yang arahnya
menjahui pusat tersebut dinamakan gaya sentrifugal.

C. Pengaruh dari pergerakan sentripetal dan sentrifugal terhadap pengendara bermotor


dan mobil ketika melawati tikungan miring

1. Pengaruh dari pergerakan sentripetal terhadap pengendara bermotor dan mobil ketika
melawati tikungan miring

Jadi, saat menikung, sebenarnya kendaraan sedang melakukan gerak melingkar.Gerak


melingkar itu berpusat di pusat tikungan seperti ditunjukkan gambar berikut.

Saat menikung, sebenarnya kendaraan tertarik menuju pusat tikungan alias pusat lingkaran.
Berdasarkan konsep fisika, gaya yang menarik ke dalam pusat lingkaran disebut gaya sentripetal.Gaya
sentripetal ini melawan gaya sentrifugal.Gaya sentripetal ini yang menarik kendaraan keluar jalur saat
menikung.Gaya sentripetal muncul dari percepatan sentripetal, percepatan sentripetal ini muncul
karena perubahan kecepatan linier (lurus) dari suatu benda, dalam hal ini kendaraan. (percepatan =
perubahan kecepatan). Bidang miring tikungan dibangun untuk mengurangi gaya sentrifugal. Jalur
melingkar monoton, yaitu jalur panjang menikung yang sudut tikungannya konsisten sampai pada
jarak tertentu, akan dibangun dengan kemiringan lebih tinggi dan badan jalan yang lebih luas. Hal ini
untuk mengantisipasi kemungkinan jalur tersebut dilalui oleh kendaraan-kendaraan dengan kecepatan
tinggi.Jika kita melewati jalan raya yang menikung maka tepat ditikungan jalan tersebut akan
didesain agak miring atau dibuat dengan kemiringan sudut tertentu. Desainnya dibuat bentuk bidang
miring agar tidak terjadi slip atau terpeleset ketika kendaraan menikung dengan kecepatan tertentu.
Mobil yang melewati tikungan akan mengalami gaya sentripetal yang arahnya menuju pusat
tikungan sehingga bisa menyebabkan slip. Dengan adanya gaya normal akan membantu mobil agar
tidak slip.

Terlebih dahulu kita bahas tikungan yang permukaan jalannya rata. Ketika melewati tikungan
yang rata, setiap mobil memiliki gaya sentripetal yang arahnya menuju pusat lintasan lingkaran. Gaya
sentripetal tersebut bersumber dari gaya gesekan antara ban dengan permukaan jalan. Gesekan yang
terjadi adalah gesekan statis selama ban tidak selip.

2. Pengaruh dari pergerakan sentrifugal terhadap pengendara bermotor dan mobil ketika
melawati tikungan miring

Jika mobil bergerak pada tikungan dengan jalan yang miring dengan sudut θ dan licin, maka
kelajuan maksimum mobil pada tikungan yang dimiringkan agar tidak selip dapat ditentukan dengan
menentukan komponen gaya yang bekerja pada mobil tersebut. Pada sumbu x berlaku persamaan:
Fs = N sin θ

dengan Fs merupakan gaya sentripetal yang arahnya selalu menuju pusat lingkaran, maka


persamaannya menjadi:

mv2/R =  N sin θ

Sedangkan pada komponen sumbu y berlaku persamaan berikut:

w =N cos θ
mg =N cos θ
N = mg/cos θ

Jika persamaan pada sumbu y disubstitusikan ke persamaan pada sumbu x, maka akan diperoleh
persamaan berikut:

mv2/R =  N sin θ
mv2/R =  (mg/cos θ) sin θ
mv2/R =  mg(sin θ/cos θ)
v2 = gR tan θ

Dengan demikian, pada bidang miring yang licin kelajuan mobil yang diizinkan saat bergerak melalui
tikungan yang membentuk sudut terhadap bidang mendatar dirumuskan sebagai berikut: v2 = gR tan θ

Semuanya sebetulnya berkaitan dengan ilmu fisika. Ketika kita melewati jalanan yang miring,
badan akan terasa terlempar atau bergerak ke arah yang berlawanan dengan arah belokan. Dalam
fisika, ini dikenal dengan gaya sentrifugal, dan ini juga jadi alasan kenapa jalan belok dibuat miring.
Gaya sentrifugal adalah gaya yang secara jelas mendorong atau menarik objek dari pusat rotasi. Atau
secara sederhana, pada kasus jalanan miring, gaya sentrifugal adalah gaya yang mendorong ke arah
luar lingkaran. Pada saat menikung sebetulnya kita sedang membuat gerak melingkar, meski tidak
utuh. Pada kondisi jalanan rata, hal ini dapat membuat pengendara seakan terdorong ke luar tikungan,
atau ada gaya yang malah memaksa kendaraan untuk lurus (menjauhi pusat rotasi).a

Gaya sentrifugal inilah yang menyebabkan seolah-olah ada ‘gaya lempar’ ketika kita
melewati suatu tikungan dan melakukan gerak melingkar. Jika gaya sentrifugal lebih besar, maka
benda yang melakukan gerak melingkar akan terpelanting keluar lintasan melingkar.Pada tikungan,
mobil mengubah arah sesuai dengan arah jalan, yang menyebabkan kita juga mengikuti arah gerak
mobil tersebut. Mobil tersebut memiliki gaya ke dalam (menuju pusat lingkaran) gaya ini diberikan
oleh gesekan antara ban dan jalan. Gesekan tersebut termasuk gesekan statis, karena ban tidak selip.
Apabila mobil bergerak dengan kecepatan tinggi melewati tikungan yang jalannya sangat licin, maka
mungkin mobil tersebut terselip (karena licin) dan terlempar ke luar dari jalan. Hal ini dikarenakan
tidak ada gaya ke dalam yang bekerja (tidak adanya gaya gesekan antara ban dan jalan karena jalan
sangat licin). Ketika terselip, gesekan yang terjadi termasuk gesekan kinetis. Mengenai gesekan,
selengkapnya di jelaskan di pokok bahasan Gaya Normal dan Gaya Gesekan.

Di sinilah fungsi jalanan yang miring. Kemiringan dibutuhkan untuk menahan, atau minimal
mengurangi gaya sentrifugal yang memaksa kendaraan keluar lintasan. Secara empiris ini jelas terasa.
Beban yang ditanggung di tangan ketika pegang stir atau stang akan jauh lebih ringan. Untuk
menentukan kemiringan ada hitung-hitungannya sendiri. Namun yang jelas, ia ditentukan berdasarkan
kecepatan kendaraan. Semakin cepat rata-rata kendaraan yang melewatinya, maka sudut kemiringan
akan semakin besar. Membuat jalan bukan perkara menempelkan aspal saja.Bisa dikatakan gaya
sentrifugal adalah kebalikan dari gaya sentripetal.Kenapa begitu? karena yang kita lihat sebenarnya
adalah efek semu yang ditimbulkan oleh sebuah benda yang melakukan gerak melingkar atau hanya
melihat dari sudut pandang objek yang bergerak.Apa itu efek semu? Efek semu adalah gaya yang
tidak disadari dan bisa disebut juga sebagai gaya khayal.ffesljhluuretkArah gaya sentrifugal selalu
menjauhi pusat lingkaran dan gaya ini memiliki fungsi untuk mengimbangi gaya sentripetal sehingga
benda yang bergerak melingkar dalam keadaan seimbang.
Bab III
Penutup

1. Kesimpulan

Semakin kencang laju motor, maka semakin besar sudut kemiringannya.Semakin kecil jari-
jarinya lintasannya (atau semakin tajam tikungannya), semakin besar juga sudut kemiringannya.Pada
tikungan yang tajam, jika sudut kemiringannya ingin tetap kecil, maka laju motornya harus dikurangi.
Gaya sentripetal adalah gaya yang bekerja pada benda yang bergerak melingkar dengan arah
selalu menuju pusat lingkaran. Gaya sentripetal ini berfungsi untuk menarik benda menuju pusat
sehingga benda dapat bergerak melingkar atau memiliki lintasan berupa lingkaran. Gaya sentripetal
sebenarnya bukan merupakan gaya fisis atau gaya dalam arti yang sebenarnya. Gaya ini bukan
merupakan gaya fisis, atau gaya dalam arti sebenarnya, melainkan hanya suatu penamaan atau
penggolongan jenis-jenis gaya yang berfungsi membuat benda bergerak melingkar. Bermacam-
macam gaya fisis dapat digunakan sebagai gaya sentripetal, antara lain gaya gravitasi, elektrostatik,
tegangan tali, gesekan dan lainnya. Istilah gaya sentripetal berasal dari kata bahasa Latin, yaitu
centrum ("pusat") dan petere ("mengarah ke luar").
Gaya sentrifugal adalah lawan dari gaya sentripetal dan merupakan efek semu yang
ditimbulkan ketika sebuah benda melakukan gerak melingkar. Arah gaya sentrifugal selalu menjauhi
pusat lingkaran. Fungsi gaya sentrifugal ini hanyalah untuk mengimbangi gaya sentripetal sehingga
benda yang melakukan gerak melingkar berada dalam keadaan setimbang.

2. Saran

3. Daftar pustaka

Giancoli, Douglas C., 2001, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga

Halliday dan Resnick, 1991, Fisika Jilid I, Terjemahan, Jakarta : Penerbit Erlangga

Kanginan, Marthen, 2002, Fisika untuk SMA kelas X, Semester 1, Jakarta : Penerbit Erlangga

Tipler, P.A.,1998, Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penebit Erlangga

Young, Hugh D. & Freedman, Roger A., 2002, Fisika Universitas (terjemahan), Jakarta : Penerbit
Erlangga

http://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_sentrifugal (Selasa, 14/04/09/12.10)

http://www.gurumuda.com/2008/11/gaya-sentripetal/ (Selasa, 14/04/09/12.47)

Anda mungkin juga menyukai