Anda di halaman 1dari 4

REAKSI SIMPLE BEAM SECARA GRAFIS

Catatan : pada konstruksi simple beam, jarak dalam satuan cm


Gambar 1. Konstruksi simple beam

Langkah mencari reaksi dengan cara grafis, sebagai berikut:


1. Buat garis bantu pada kedua tumpuan (sendi dan roll) serta pada beban yang bekerja pada
konstruksi dan beri nomor urut untuk garis bantu pada beban yang bekerja tersebut (Gambar
2).

Gambar 2. Garis bantu pada tumpuan dan beban konstruksi

Pada penomoran garis bantu nomor 1 dimulai pada tumpuan yang disebelah kiri, dan
kemudian dilanjutkan garis bantu pada gaya dan yang terakhir adalah tumpuan yang di
sebelah kanan.
2.

Buat diagram gaya untuk beban kontruksi dengan menggunakan skala yang telah
disesuaikan, misal 1 : 10 ( 1 cm = 10 ton) (Gambar 3).
Misal :
Q
= 2 m . 1 ton/m = 2 ton
P1 = 10 ton
Besar gaya beban pada diagram gaya jika menggunakan skala 1 : 2, sebagai berikut :
Q
= 2 ton : 2 = 1 cm
P1 = 10 ton : 2 = 5 cm
Atau dengan skala 1 : 5
Q
= 2 ton : 5 = 0,4 cm
P1 = 10 ton : 5 = 2 cm
Pada contoh ini digunakan skala 1 : 2

Gambar 3. Diagram gaya

3. Buat tiitk tangkap untuk membuat garis gaya pada diagram gaya (Gambar 4) dengan jarak
minimal dari diagram gaya 1,5 cm.

Gambar 4 Garis gaya dan titik tangkap

4.

Buat garis gaya pada diagram gaya yang berakhir pada titik tangkap dan beri kode untuk
kemudahan dalam pengerjaan nantinya
Pindahkan garis gaya tersebut sesuai dengan urutan kode. Pada tahap ini pemindahan garis
gaya berkode a ditempatkan pada tumpuan yang berada di kiri dan menuju garis bantu
nomor 2 (dua) (Gambar 5).

Gambar 5. Pemindahan garis gaya ke garis bantu

5.

Pindahkan garis gaya kode b ke titik potong garis bantu nomor 2 (dua) dengan garis gaya
kode a sampai memotong garis bantu nomor 3 (tiga) (Gambar 6).

Gambar 6. Pemindahan garis gaya ke garis bantu ke dua

6.

Lakukan langkah 6 hingga semua garis gaya berpotongan dengan garis bantu (Gambar 7).

Gambar 7. Pemindahan garis gaya ke garis bantu ke tiga

7.

Setelah itu, buat garis resultan gaya dengan cara menghubungkan perpotongan garis gaya
pada tumpuan di kiri dengan perpotongan garis gaya pada tumpuan di kanan (Gambar 8).

Gambar 8. Pembuatan garis resultan gaya

8.

Pindahkan garis resultan tersebut ke dalam diagram gaya dengan tepat meletakkan di titik
tangkap (Gambar 9)

Gambar 9. Pemindahan resultan gaya ke diagram gaya

9.

Apabila kurang panjang, perpanjanglah garis resultan tersebut sampai menyentuh diagram
gaya.
Ukurlah tinggi perpotongan antara diagram gaya dengan garis resultan gaya. Posisi di bawah
garis resultan gaya merupakan besaran RBV. Pada posisi di atas perpotongan tersebut
merupakan besaran RAV (Gambar 10) yang kemudian dikalikan skala yang kita pakai dalam
penggambaran diagram gaya sebelumnya.

Pada contoh didapat besar RAV = 3,4 cm dan RBV = 2,6 cm, pada pembuatan diagram gaya
digunakan skala 1 : 2. Maka besaran reaksi yang terjadi sebagai berikut :
RAV = 3,4 cm . 2 = 6,4 Ton
RBV = 2,6 cm . 2 = 5,2 Ton
Demikianlah tutorial singkat mengenai reaksi pada simple beam menggunakan cara grafis.
Semoga apa yang diberikan kali ini dapat memberi manfaat dan menambah wawasan temanteman sekalian. Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai