Anda di halaman 1dari 11

BUKU AJAR - STRUKTUR BETON I

BAB 5 PENULANGAN 
RANGKAP
KAD :
“Setelah mempelajari dan mendiskusikan materi ini, mahasiswa mampu
merencanakan dan menganalisa balok dengan kebutuhan tulangan
rangkap.”
INDIKATOR :
 Mahasiswa dapat merencanakan balok bertulangan rangkap
 Mahasiswa dapat menggambar desain penulangan rangkap
 Mahasiswa dapat menganalisa kebutuhan tulangan rangkap pada
balok
REFERENSI :
 SNI 2847-2013
 Perancangan beton bertulang menurut SNI 2847-2013 Agus
Setiawan
DAFTAR MATERI :
5.1 Kegunaan tulangan tekan pada tulangan rangkap definisi dan asumsi
pada teori lentur murni
5.2 Cara perhitungan penulangan rangkap
5.3 Teori Keseimbangan pada penulangan rangkap
5.4 Persyaratan tulangan rangkap

2018

78
BAB 5
PENULANGAN RANGKAP

5.1 Kegunaan Tulangan Tekan pada Tulangan Rangkap


Jika momen yang bekerja melebihi momen yang dapat dipikul oleh
balok persegi bertulangan tunggal, maka diperlukan tulangan
rangkap/ganda, yaitu terdiri dari tulangan tarik dan tulangan tekan.

Gambar 5.1 Letak Tulangan pada Balok

Kegunaan tulangan tekan yaitu:


a. Mengurangi defleksi jangka panjang
b. Meningkatkan daktilitas penampang
c. Mengubah jenis keruntuhan tekan menjadi keruntuhan tarik
d. Mempermudah pelaksanaan dilapangan

79
5.2 Cara Perhitungan Penulangan Rangkap

Gambar 5.2 Tulangan Rangkap

a. Tulangan Tekan Sudah Leleh


Apabila tulangan tekan sudah leleh, maka fs’= fy
Lihat gambar di atas pada bagian (1)
T1 = As1-fy = C1
As = As1 + As2 , As2 = As’
As1 = As – As’
Mn1 = T1 . ( d - )
Sehingga,
Mn1 = (As – As’).fy.(d - )
. .
Dimana, a = =
. . , . .
Lihat Gambar pada bagian (2)
∑ = 0 terhadap posisi tulangan Tarik
C2 = As’.fy
Sehingga,
Mn2 = C2.(d-d’)
Mn = (As’.fy.(d-d’)
Jadi momen nominal untuk balok bertulangan rangkap adalah
Mn = Mn1 + Mn2
Mn = (As – As’).fy(d - ) + As’.fy.(d-d’)

80
Momen ultimate yang dapat dipikul balok bertulangan rangkap
adalah
Mu = ϕ.Mn
Mu = 0,9xMn
Persamaan di atas adalah untuk kondisi tulangan tekan leleh.
Untuk mengetahui tulangan tekan leleh atau tidak perlu dilakukan
pemeriksaan kompatibilitas Regangan. Tulangan tekan leleh (As’)
apabila s’ > y , y = = Perhatikan gambar diagram regangan
^
di bawah ini.

Gambar 5.3 Diagram Regangan

Dari gambar diagram regangan tersebut,


=
,
= =
Karena
. .
c= = =
₁ ᵦ . , . ᵦ . , .
, . . .
ɛs’ = 0,003 [ 1- ]≥ atau
. .
Maka
, . . .
(ρ – ρ’) ≥ . → (1)
.
Jadi tulangan tekan sudah leleh apabila
, . . .
(ρ – ρ’) ≥ .
.

b. Tulangan Tekan Belum Leleh


Untuk kondisi tulangan tekan belum leleh, bila
ɛs’ < ɛy
, . . .
(ρ – ρ’) ≥ .
.
fs' ≠ fy
81
fs' ≠ Es . Ԑs'

Maka,
, . . .
fs' = 200.000x0,003[1- ]
. .
, . . .
fs' = 600[1- ]
. .
Untuk kondisi tulangan tekan belum leleh, harga “a” dihitung dari:
. .
a=
, .

Jadi momen nominal untuk kondisi tulangan tekan belum leleh


adalah:
Mn = (As. Fy - As'. fs') + . .
Mu = ø.Mn = 0,9xMn

c. Rasio tulangan ijin (ρmak) untuk penampang bertulangan


rangkap adalah
ρ mak = 0,75. ρ b + ρ'.
dimana
ρ' =
.
, . . .
ρb =
.

82
Cara perhitungan analisa penampang balok bertulangan rangkap disajikan
pada diagram alir di berikut ini :

Gambar 5.4 Diagram Alir Analisa Penampang Bertulang Rangkap

83
5.3 Teori Keseimbangan pada Penulangan Rangkap
Gaya tarik (tension = T) diberikan oleh baja tulangan tarik,
sedangkan gaya tekan (compression = C) diberikan oleh beton didaerah
tekan (compression concrete = Cc) dan baja tulangan tekan (Compression
steel = Cs). Teori kekuatan batas (ultimate) memberikan syarat, yaitu baja
tulangan tarik pada kondisi mencapai tegangan leleh (fs=fy) dan beton
pada kondisi mencapai regangan maksimum sebesar ε c= 0,003.
Sedangkan baja tulangan tekan boleh sudah leleh ataupun belum leleh.

5.4 Persyaratan Tulangan Rangkap


Di dalam perencanaan tulangan rangkap ini pada prinsipnya
penampang beton yang tertekan dibuat sekecil mungkin dengan cara
membuat posisi garis netral yang letaknya lebih mendekati pada tulangan
tekan atau As’ dengan tetap memperhatikan komposisi tulangan tarik
(As) dan tulangan tekan (As’). Untuk Balok syarat dimensi tinggi (h)
adalah sekitar 1/10 x L sampai dengan 1/12 x L dimana L adalah panjang
bentang balok. Sedangkan lebar balok diambil sekitar 0,5 h sampai
dengan 2/3 h.

84
5.5 Ringkasan BAB 5
Jika momen yang bekerja melebihi momen yang dapat dipikul oleh
balok persegi bertulangan tunggal, maka diperlukan tulangan
rangkap/ganda, yaitu terdiri dari tulangan tarik dan tulangan tekan.
kegunaan tulangan tekan yaitu mengurangi defleksi jangka panjang,
meningkatkan daktilitas penampang dan mengubah jenis keruntuhan
tekan menjadi keruntuhan tarik serta mempermudah pelaksanaan
dilapangan.
Gaya tarik (tension = T) diberikan oleh baja tulangan tarik,
sedangkan gaya tekan (compression = C) diberikan oleh beton didaerah
tekan (compression concrete = Cc) dan baja tulangan tekan (Compression
steel = Cs). Teori kekuatan batas (ultimate) memberikan syarat, yaitu baja
tulangan tarik pada kondisi mencapai tegangan leleh (fs=fy) dan beton
pada kondisi mencapai regangan maksimum sebesar ε c= 0,003.
Sedangkan baja tulangan tekan boleh sudah leleh ataupun belum leleh.
Didalam perencanaan tulangan rangkap ini pada prinsipnya
penampang beton yang tertekan dibuat sekecil mungkin dengan cara
membuat posisi garis netral yang letaknya lebih mendekati pada tulangan
tekan atau As’ dengan tetap memperhatikan komposisi tulangan tarik
(As) dan tulangan tekan (As’). Untuk Balok syarat dimensi tinggi (h)
adalah sekitar 1/10 x L sampai dengan 1/12 x L dimana L adalah panjang
bentang balok. Sedangkan lebar balok diambil sekitar 0,5 h sampai
dengan 2/3 h.

85
5.6 Contoh Soal dan Pembahasan

Hitung Mu, apabila diketahui:


Fc’ : 30 MPa
Fy : 400 MPa
As : 3920 mm²
As’ : 1960 mm²
b : 350 mm; d = 590 mm; d’ = 50 mm

86
Penyelesaian:

a. Menghitung
ρ= = = 0,01898
.
, ,
ρmin = = = 0,0035 → ρ > ρmin (OK)
ρ' = = = 0,009491
.

b. Memeriksa apakah tulangan tekan sudah leleh atau belum


ρ - ρ' = 0,01898 – 0,009491 = 0,009498
, . .
k = β1 . . = 0,0138
.
ρ - ρ' < k → tul. tekan belum leleh

c. Karena tul. tekan belum leleh maka fs' < fy. Menentukan fs' dan ρmak
, . . . , ,
fs' = 600. 1 = 600. 1
. . ,
= 309,633Mpa

a=
.
c= fs'2 = ɛs' . Es
fs’ εs’ = .
Es = 200000
(MPa) 0,003
(mm) (mm) (MPa)

309,633 107,69 126,694 0,00182 364


336,82 101,72 119,67 0,00175 350
343,41 100,27 117,96 0,00173 346
Anggap fs'1 = fs'2 = 346Mpa

d. Cek tulangan maksimum


. , .
ρmak = 0,75. . + ρ'. = 0,04075
ρ = 0,01898 < ρmak = 0,04075 → OK

e. Menghitung Mn dan Mu
Mn = (As.fy – As’.fs’) + . ′ . ′ =
84659987,16 Nmm
Mu = 0,9xMn = 0,9x846599872 = 761939884,8Nmm =761,9KNm 

87
5.7 Lembar Kerja Mahasiswa
Setelah mempelajari bab 5, cobalah diskuskan soal di bawah ini
dengan kelompok anda. Buatlah kelompok yang terdiri dari 3 orang
(ketentuan pemilihan kelompok bebas tidak terikat).
Analisislah Kapasitas Balok dengan Tulangan rangkap dengan data
perencanaan sebagai berikut:
• Mutu beton 25 Mpa
• Mutu baja longitudinal 400 Mpa, dan tulangan geser 240 Mpa
• Tebal penutup beton 40 mm
• Diameter tulangan utama 22 mm
• Diamater tulangan sengkang 10 mm
• Dimensi balok bw = 300 mm dan h = 600 mm
• d= 61 mm
• Tinggi efektif = 539 mm
Tentukan momen nominal negatif dan momen nominal positif
penampang yang merupakan bagian dari tumpuan sistem balok kolom.
Adapun posisi tulangan terpasang di bawah ini:

88

Anda mungkin juga menyukai