Anda di halaman 1dari 21

Penurunan (Settlement)

Mekanika Tanah II
P1’ = P0’ + ∆P

Po’ = tekanan overburden efektif mula-mula sebelum


dibebani
eo = angka pori awal
∆P = tambahan tegangan
H = tebal lapisan
Cs
Cs

P1’ = P0’ + ∆P
Cs
Cs
Dimana :
Po’ = tekanan overburden efektif
mula-mula sebelum dibebani
Pc’ = Tekanan Prakonsolidasi
eo = angka pori awal
∆P = tambahan tegangan
H = tebal lapisan
Cs = Indeks Pengembangan
Cc = Indeks pemampatan primer

P1’ = P0’ + ∆P
Contoh penambahan beban tak
terbatas Suatu profil tanah ditunjukkan
dalam Gambar .
a). Hitung penurunan yang
disebabkan oleh konsolidasi
primer untuk lapisan lempung
setebal 15 ft yang disebabkan
oleh timbunan sebesar 1500
lb/ft2 yang diletakkan di atas
permukaan tanah. Tanah
lempung tersebut adalah
terkonsolidasi secara normal
(normally consolidated). Lapisan
pasir setebal 15 ft yang berada di
atas lapisan lempung itu
mempunyai data-data sebagai
beriku t : Gs = 2,65 dan e = 0,7.
b). Berapa waktu yang dibutuhkan untuk mencapai konsolidasi 20% jika Cv = 0.003
cm2/dt?
Contoh Penambahan beban terbatas
q = 300 kN/m2

1,5 m Pasir γdry = 18,5 kN/m3


MAT

5m Pasir γsat = 19,81 kN/m3

1,5 m lempung γsat = 19,81 kN/m3 LL = 40 e0 = 0,64

Kedap air

Sebuah pondasi berbentuk persegi dengan ukuran 6 m x 6 m bekerja beban merata


sebesar q = 300 kN/m2. pondasi tersebut terletak di atas tanah pasir. kondisi tanah
dapat dilihat pada gambar.
a. Tentukan penurunan konsolidasi primer apabila tanah tersebut
terkonsolidasi secara normal (normally consolidated), dengan
menganggap penyebaran tekanan 2V : 1H
b. Apabila tanah tersebut pernah mengalami tekanan prakonsolidasi
sebesar 500 kN/m2, dan nilai koefisien Cs = 1/5 Cc, tentukan besar
penurunan primer pada kondisi tersebut.
Po’ = tekanan overburden efektif
mula-mula sebelum dibebani
ep = angka pori saat konsolidasi
primer selesai
t2 = t1 + ∆t
t1 = saat waktu konsolidasi primer
selesai
H = tebal lapisan
Cα = Indeks pemampatan sekunder
Contoh

Anda mungkin juga menyukai