Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN ILMU UKUR TANAH II

PENGUKURAN POLYGON TERTUTUP

OLEH

NAMA : JORDIE PIERRE R. BRAND RATUKADJA


NIM : 1923715947
PRODI/KELAS : PJJ/ III B
JURUSAN : TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI KUPANG


2021/2022
1. Maksud dan tujuan

Poligon tertutup adalah serangkaian titik yang dihubungkan dengan garis lurus yang
membentuk suatu bidang dimana titik awal dan titik akhir memiliki koordinat yang sama.
Parameter dalam praktikum poligon tertutup:
Azimuth : Sudut horizontal yang diukur dari arah utara 0º
searah dengan putaran jarum jam.
Jarak Optis : Jarak antara titik satu dengan titik lainnya dalam
rangkaian poligon tersebut.
Beda Tinggi : Selisih ketinggian antara titik yang diukur terhadap
titik referensi.
Helling : Sudut yang diperoleh dari perhitungan 90º sudut
vertikal.
Koordinat Titik : Letak suatu titik pada poligon yang diproyeksikan
pada bidang dalam koordinat cartesius (x,y).

2. Alat dan Bahan


No Nama Alat Gambar Alat Fungsi Alat Jumlah

Theodolite merupakan suatu


alat yang dibuat untuk
1. Thedolit mengukur sudut yaitu sudut 1
datar (sudut horizontal) dan
sudut tegak (sudut vertical)

Rambu Rambu ukur digunakan


2. 2
Ukur untuk membaca skala

3. Kaki Tiga Tempat dudukan alat yang 1


(Statif) berfungsi untuk
menstabilkan alat. Alat ini
mempunyai 3 kaki yang
sama panjang dan bisa
diubah ukuran tingginya
4. Meter Roll Untuk mengukur tinggi alat 1

Untuk memalu paku pada


titik yang telah di tentukan
5. Palu 1

Untuk menandai titik yang


Paku Payung akan diukur dan dibidik
6. 6
7 cm

7
Kompas Untuk menentukan arah 1
.7.
utara saat pengukuran

Menutup dan melindungi alat


8. Payung Theodolit dari pancaran sinar 1
matahari

9. Pilox Untuk menandai titik yang 1


akan diukur dan dibidik

3. Lokasi dan Waktu


Hari/Tanggal : Senin, 11 Januari 2021
Tempat : Gedung Elektro baru – Politeknik Negeri Kupang
Waktu : 12.00 – selesai
4. Langkah Praktek
a.) Sebelum melakukan pengukuran, lakukanlah observasi pengukuran
dilapangan untuk menentukan titik-titik patok pengukuran.
b.) Pada saat observasi, tancapkanlah titik-titik patok pengukuran dengan bahan
yang telah disediakan.
c.) Persipkanlah formulir catatan pengukuran.
d.) setelah itu, kita mendirikan alat theodolite. Dirikan tripod/statif setinngi dagu.
Bentangkanlah ketiga kaki statif dengan meletakkan satu kaki statif paling
depan dan dua kaki statif lainnya seret hingga bidang level atatu kepala statif
terlihat sedikit datar. Setelah itu, tinjau titik patok pengukuran melalui lubang
kepala statif. Pasangkan theodolite ke tripod/statif. Centringkan alat theodolite
dengan titik patok melalui teleskop sentring jangan lupa untuk
mengencangkan sekrup pengunci.
Setel gelembung nivo kotak dan nivo tabung dengan memutar sekrup
a,b,c.
e.) Hidupkan alat theodolite dan posisikan teropong menjadi 90 derajat.
f.) Hadapkan alat theodolite kearah utara dan tekan tombol 0 SET.
g.) Hidupkan dan letakkan alat GPS di titik P1 untuk mencari koodinat serta
elevasi titik awal. Lalu, catatlah angka yang tertera pada GPS.
h.) Putar alat searah jarum jam menuju titik P2 untuk mencari angka azimuth serta
baca dan catatlah derajat menit horizontal,BA,BT,BB kedalam formulir.
i.) Ukurlah tinggi alat pada titik P1 dengan meteran dan catatlah pada formulir
pengukuran.
j.) Bacaan benang,tinggi alat dan sudut Dalam pada titik P1 selesai
didapat,kemudian pindahkan alat menuju titik P2.
k.) Seting alat dan lakukan pola kerja yang sama seperti pola kerja titik P1. Alat
tidak perlu lagi diarahkan kearah utara dikarenakan arah azimuth utara untuk
titik-titik berikutnya akan kita cari melalui penganalisisan data pengukuran.
l.) Setelah alat terseting kembali, bidikan alat ke titik P3. Bacalah dan catat
bacaan benang serta tinggi alat ke dalam formulir pengukuran.
Untuk bacaan sudut dalamnya tekan tombol 0 SET arah titik yang didepannya
yaitu titik P3 kemudian putarkanlah alat searah jarum jam menuju titik yang
dibelakangnya. Catatlah angka derajat menit pada LSD bacaan kedalam
formulir pengukuran.
m.) Untuk bacaan pada titik P3 dan seterusnya, lakukanlah pola kerja yang sama
seperti pada titik P2.
n.) Setelah pengukuran selesai dilakukan, simpan dan rapikanlah alat pengukuran
kembali.
5. Langkah Perhitungan
 Langkah pertama, ubah format sudut dari DMS menjadi DD dengan cara :
D+M/60+s/3600
 Hitung sudut beta dengan cara kurangkan sudut horizontal belakang. (nilai
sudut tidak boleh negative, sudutnya ditambahkan dengan 360 dan selanjutnya
hitung beta rata-rata).
 Hitung persyaratan dengan rumus: (n+2)*180 dengan n adalah banyaknya titik
polygon. Lalu jumlahkan beta rata-rata. Nilai koreksinya didapatkan dari :
(beta persyaratan – jumlah beta rata-rata)/n. selanjutnya tambahkan koreksi
tersebut ke beta rata-rata. Control= jumlah terkoreksi harus sama dengan beta
persyaratan.
 Hitung azimuth. Untuk titik awal langsung didapatkan azimutnya. Untuk titik-
titik selanjutnya, dihitung dengan rumus an=an-1+bn+180 (bisa juga dikurangi
180)
Catatan: sudut tidak boleh negative dan lebih dari 360. Jika negative
ditambah 360. Jika lebih dari 360, dikurangi 360. Control= azimuth awal hasil
hitungan harus sama dengan azimuth awal hasil pengukuran.
 Ubah formal sudut vertical ke DD, hitung helling: 90-SV.
Hitung jarak dengan rumus 100X(BA-BB)Xcos kuadrat helling. Untuk di
excel rumusnya menjadi 100*(BA-BB)*cos(radians(h))^2. Catatan: jarak tidak
boleh negative.
 Menghitung delta x dengan rumus jarak x sin azimuth. Pada excel diketik
=jarak*sin(radians(azimuth)).
 Hitung jumlah delta x khusus untuk titik polygon saja. Persyaratan: jumlah
delta x harus sama dengan 0. Jika tidak sama harus dikoreksi. Nilai koreksinya
didapat dari jarak dibagi jumlah jarak dikali negative fx(jumlah delta x).
terkoreksi didapat dari delta x ditambah koreksi. Control jumlah koreksi harus
sama dengan jumlah delta y tapi beda tanda. Lalu jumlah terkoreksi harus 0.
 Menghitung delta y dengan jarak x cos azimuth. Pada excel diketik
=jarak*cos(radians(azimuth)). Hitung jumlah delta y khusus untuk titik
polygon saja.
Persyaratan: jumlah delta y harus sama dengan 0. Jika tidak sama harus
dikoreksi. Nilai koreksinya didapat dari jarak dibagi jumlah jarak dikali
negative fy (jumlah delta y). terkoreksi didapat dari delta y ditambah koreksi.
Control jumlah koreksi harus sama dengan jumlah delta y tapi beda tanda.
Lalu jumlah terkoreksi harus 0.
 Menghitung beda tinggi atau delta h dengan rumus jarak x tan (h) + tinggi
pesawat – benang tengah. Hitung koreksi dengan rumus jarak /jumlah jarak
dikali negative fz (jumlah beda tinggi). Terkoreksi didapat dari delta h tambah
koreksi.
 Langkah terakhit yaitu menghitung koordinat x,y dan z. untuk titik P1 gunakan
tahun lahir, bulan lahir,dan tanggal lahir. Untuk P2=koordinat P1 ditambah
dengan terkoreksi (baik terkoreksi x,y,z) untuk detail yang dibidik dari P1
sama dengan cara diatas. Tapi dijumlahkan denagn delta x,y,z. untuk P3
=koordinat P2 ditambah terkoreksi (x,y,z). hitungan detail sama seperti diatas
namun dijumlahkan dengan koordinat P2 begitu seterusnya.
Control koordinat awal (P1) harus sama dengan koordinat P1 hasil
hitungan.

6. Hasil Perhitungan
7. Langkah Ploting pada Civil 3D

 Pastikan aplikasi civil 3D sudah terinstal di laptop masing-masing.


 Data yang akan diploting harus dimasukan ke file notepad dengan format PENZD
atau PNEZD. Kepanjangan dari format tersebut adalah:
- P : Point Number (Nomor urut titik)
- E : Easting/timur (Nilai absis x)
- N : Northing/utara (Nilai ordinat y)
- Z : Zenith (Nilai elevasi)
- D : Description/deskripsi (Nama titik)
 Copy semua data hasil pengukuran ke dalam file notepad dengan format seperti
diatas.
 Buka aplikasi civil 3D
 Klik “insert” dan selanjutnya klik “from file”
 Selanjutnya klik tanda “+” untuk melakukan pemilihan (browse) file yang akan
diimport dan pada spesifikasi point pilih format sesuai yang sudah dibuat tadi
(PENZD/PNEZD)
 Selanjutnya pilih tombol “OK”
 Setelah kita menekan tombol “OK”, belum terjadi perubahan pada layar atau
mesih blank. Untuk menampilkan data point tekan tombol “Z” pada keyboard lalu
tekan enter atau spasi lalu tekan tombol “E” lalu tekan enter atau spasi.
 Untuk menampilkan nama dan elevasi, pilih semua data dengan menekan tombol
“ctrl” dan “A” lalu pilih point grup properties.

8. Hasil Gambar

Anda mungkin juga menyukai