Anda di halaman 1dari 16

NAMA KELAS NIM Hal

: : : :

ANDRI AGUSTIAWAN ( 4 ) TL 1 C 3312120001 6 3 s/d 7 9 ( 15 LEMBAR )

63

Bahan Perunggu

Diatas Kering permukaan Perunggu besi tuang baja Oak // Oak = Besi tuang baja Aspal beton Timbale 0,40 0,40 0,20 0,18 0,18 0,50 0,30

Berair 0,10 0,07

Dengan Kering pelumasan 0,06 0,08 0,19 0,60 0,50 0,31 0,10

Berair

Dengan pelumaan 0,11

Kayu oak Besi tuang Karet Tali rami

0,16 0,33

O,18 0,50 0,60 0,30 0,50 0,20 0,30 0,50 0,50 0,40

Sabuk kulit Oak besi tuang Baja Ek Es Baja

0,40 0,26

0,20 0,08 0,10

0,50 0,65

0,12 0,11 0,12

0,014 0,10

0,027 0,15

Tabel 6-1. Gesekan luncur dan gesekan statistic. // = = gerakan sejajar serat keduanya = serat serat saling tegak lurus.

Bahan diatas permukaan Karet diatas aspal Karet diatas beton Kayu pok diatas kayu pok Baja diatas baja ( keras : missal bantalan ) Baja diatas baja ( lunak ) Elm diatas kayu pok Tabel 6-2. Gesekan gulung.

Lengan luas dari gaya gesekan dalam mm 0,010 0,015 0,050 0,001 0,005 0,080

6.4. Contoh soal soal. P.6.1. beberapa gaya yang diperlukan agar mobil 1500 kg bergerak dengan kecepatan konstan diatas jalan beton ? anggaplah bahwa mobil bergerak begitu lambat hingga gerakan udara diabaikan dan digunakan = 0,04 untuk koefisien gerakan guling. Jawab : Gaya normal sama dengan berat mobil = 1500 [kg] x 9,8 [m/det] = 14 700 [N] sehingga F = N = W = 0,04 x 14 700 [N] = 588 [N]. P.6.2. gaya 200 N diperlukan untuk tepat memulai batang baja bergerak melalui lantai kayu. Tentukan koefisien gerakan statistic ? Jawab : Gaya normal sama dengan berat batang mg, sehingga :

s = a=

==

= 0,41

P.6.3. Peti kayu 50 kg didorong menyeberangi lantai kayu dengan gaya 200 N. bila = 0,3. Tentukan percepatan peti ? Jawab : Gaya yang dipakai FA = 200 N dilawan oleh gesekan sebesar : Ff = N = mg = 0,3 x 50 [kg] x 9.8 [m/det] = 147 [N]. jadi gaya efektif peti adalah : F = FA Ff = 200 [N] 147 [N] = 53 [N] Percepatan peti:

a=

==

= 1,1 [m/det]

P.6.4. Sebuah bola bowling dengan kecepatan awal kecepatan awal 3 m/detik berguling sepanjang lantai sejauh 50 m sebelum berhenti. Berapa gerakan koefisien dari gesekan guling ? Jawab : Kita mulai dengan menentukan pecepatan bola. Dari bab 3, v = V+ 2 as, Disini V = 0, V = 3 *m/detik+, dan s = 50 *m+, dengan demikian :

a=

= - 0,09 [m/det]

6-5 Tanda minus (kurang) berarti bahwa kecepatan berkurang dan dapat kita abaikan. Gaya yang menyatakan percepatan ini adalah ma yang sama dengan gaya gesekan N = mg, Jadi : mg = ma =

= 0,0092

P.6.5. Koefisien gesekan guling diantara ban karet dan jalan beton basah adalah 0,5. (a) Tentukan waktu maksimum mobil yang mempunyai kecepatan awal 15 m/det agar berhenti pada jalan semacam itu. Jawab : Gaya gesekan maksimum yang digunakan adalah N = mg. jadi Ff = A = mg = ma g = 0.5 x 9,8 [m/det] = 4,9 [m/det]

Karena V = at, waktu yang diperlukan agar mobil berhenti adalah :

t =
(b)

==

= 3,06 [detik]

Berapa jarak yang ditempuh mobil selama waktu tersebut ? Jarak yang dilalui mobil sampai berhenti, karena a = -49 m/det

S=

==

= 23[m]
s=

Cara lain : gunakan v = 2as, jadi

==

= 23 [m]

P.6.6. Sebuah balok diam diatas bidang miring yang biasa diatur bidang kemiringannya mulai bergerak bila sudut antara bidang horizontal mencapai harga tertentu, yang dikenal sebagai sudut diam (sudut perose ). Berapa harga sudut ini bila dinyatakan dengan koefisien gesekan static antara balok dan bidang. Jawab : Berat balok w dapat diuraikan kedalam komponen Fw yang sejajar bidang dan sejajar komponen yang lainnya N yang tegak lurus bidang.

Dari gambar. 6-1 besaran Fwd an N adalah :

6 -6

Fw = w sin

N = w cos

Bila balok tepat akan bergerak, gaya kebawah sepanjang bidang Fw harus sama dengan gaya gesekan statik maksimum N. Sehinngga : W sin Fw = N = w .cos ==

jadi koefisien gesekan statistik sama dengan tangan sudut repose. Berat balok disini tidak berpengaruh. P.6.7. sebuah benda meluncur diatas bidang miring. (a) Bila koefisien gerakan luncur 0,28 . Berapa kemiringan bidang, agar benda meluncur kebawah dengan kecepatan konstan ? Jawab : Bila benda bergerak dengan kecepatan konstan, maka tidak ada gaya efektif bekerja padanya sesuai dengan Hukum Newton pertama tentang gerak. Jadi gaya kebawah yang disebabkan berat benda akan mengimbangi gaya gesekan luncur dan dengan hasil soal 6.6. Tan = (b) = 0,28 = 16

Bila pada kemiringan ini benda mula mula diam, apakah benda akan meluncur kebawah dengan sendirinya ?

Jawab : Karena koefisien gesekan statistik lebih besar dari gesekan luncur, untuk mulai gerak benda harus didorong. P.6.8. Orang yang besepatu dengan sol kulit mampu berdiri tanpa tergelincir pada permukaan kayu yang membuat sudut 25 dengan horizontal. Berapa koefisien gesekan statistik minimum untuk sepatu kulit diatas kayu ? Karena sudut diam sekurang kurangnya 25, maka. Jawab : tan 25 = 0,47

Simbol berarti sama dengan atau lebih besar dari pada.

6-7 P.6.9. kapal 5 juta kg terletak pada dok peluncur yang dengan permukaan air membentuk sudut 10. Bila koefisien gesekan luncur 0,18. Berapa gaya yang diperlukan untuk mendorong kapal meluncur ke air ? Jawab : Gaya gesekan yang di atasi adalah : Ff = N = mg cos = 0,18 x 5 x 10 *kg+ x 9,8 *m/det+ x cos 10 = 8,69 x 10 *N+ Komponen berat perahu yang sejajar dengan dok adalah : Fw = mg sin = 5 x 10 *kg+ x 9,8 *m/det+ x sin 10 = 8,51 x 10*N+ Karena itu ditambah gaya yang diperlukan adalah : Ff - Fx = 8,69 x 10*N+ = 0,18 x 10*N+ = 1,8 x 10[N]

Soal soal tambahan P.6.10. peti kayu 60 kg terletak pda lantai kayu horizontal. Bila koefisien gesekan statistik 0,5. Berapa gaya yang diperlukan untk menggerakan peti ? P.6.11. Sebuah gaya 300 N cukup untuk menjaga agar peti kayu 100 kg bergerak dengan kecepatan konstan melalui kayu. Berapa koefisien gerakan luncurnya ? P.6.12. sebuah gaya 1000 N diberikan pada mobil 1200 kg. bila koefisien gesekan guling 0,04. Berapa kecepatan mobil ? P.6.13. Kefisien gesekan statistik dan luncur untuk batu pada kayu kira kita 0,5 dan 0,4. Bila patung batu 70 kg didorong dengan gaya yang cukup untuk memulai patung untuk bergerak di atas lantai kayu dan gaya yang sam terus bekerja sesudahnya, tentukan kecepatan patung ? P.6.14. mobil yang remnya tidak digunakan, berhenti setelah 70 m dari kecepatan awal 25m/detik. Tentukan koefisien gesekan guling ? P.6.15. Truk yang bergerak 100 km/jam membawa gelagar baja yang relative diam terhadap kayunya. Berapa waktu minimum agar waktu truk dapat berhenti sedang gelar baja tidak bergeser di atas lantai ? koefisien gesekan statistik antara baja dan kayu 0,5.

6-8 P.6.16. Sebuah mobil yang remnya tidak digunakan masih tetap diam diatas bidang miring dan beton kering, bila bidang membentuk sudut kurang dari pada 45 dengan horizontal. Berapa koefisien gesekan statik ban karet terhadap beton kering ? P.6.17. Suatu _____- baja dibuat untuk meluncurkan balok es dari pabrik es ke permukaan tanah. Bila = 0,05 ; Tentukan sudut kemiringannya agar es meluncur dengan kecepatan konstan. P.6.18. Sebuah kotak meluncur kebawah pada bidang dengan panjang 8m yang dicondongkan dengan sudut 30 terhadap horizontal. Bila kotak mulai bergerak dari keadaan diam dan = 0,25 ; Tentukan : (a) (b) (c) pecepatan kotak ! kecepatannya pada baian bawah bidang ! waktu yang diperlukan untuk mencapai bagian bawah bidang !

P.6.19. (a)Bila kotak dari soal 6.18. mempunyai masa 60 kg, berapa gaya yang diperlukan untuk menggerakannya keatas sepanjang bidang tersebut dengan kecepatan konstan ? P.6.20. Pemain ski berdiri dengan kemiringan 5. Bila koefisien gesekan statik 0,1. Apakah ia mulai meluncur kebawah ?

Jawaban soal soal tambahan : P.6.10. 196 N P.6.11. 0,306 P.6.12. 0,44 m/det P.6.13. 0,98 m/det P.6.14. 0,46 P.6.15. 5,67 det P.6.16. 1,0 P.6.17. 3 P.6.18. (a) 2,78 m/det (b) 6,67 m/detik (c) 2, 40 detik P.6.19. (a) 421 N P.6.20. Tidak (b) 541 N

7-1 BAB 7. KESETIMBANGAN.

7.1 Kesetimbangan Translasi Sebuah benda berada di dalam kesetimbangan translasi bila tidak ada gaya efektif yang bekerja padanya. Benda seperti ini tidak mengalami pecepatan dan akan tetap diam atau bergerak dengan keceatan konstan sepanjang garis lurus, tergantung kedaan awalnya. Sebuah benda yang berada di balam kesetimbangan translasi bisa dikenai beberapa gaya yang bekerja padanya, tetapi jumlah vektorn gaya gaya tersebut harus nol. Jadi kondsi untuk kesetimbangan translasi dari sebuah benda dapat dituliskan sebagai : F = 0 Dimana symbol ( huruf besar yunani sigma ) berarti jumlah dari dan F menunjukkan gaya gaya yang bekeja pada benda. Dalam menganalisa sebuah kesetimbangan benda tertentu, prosedur termudah biasanya adalah menentukan kumpulan sumbu koordinat dan mengguraikan gaya gaya yang bekerja kedalam komponenya sepanjang sumbu tersebut. Dengan car ini persamaan vector F = 0 digantikan dengan tiga persamaan scalar : Fx = 0 Fy = 0 Fz = 0 Pemilihan arah dari sumbu sering menyederhanakan perhitungan. Misalnya, bila semua gaya terletak pada sutu bidang, system koordinat dapat dipilih agar sumbu x dan y terletak dalam bidang tertentu dan kemudian cukup dua persamaan. Fx = 0 dan Fy = 0 saja untuk menyatakan kondisi kesetimbangan translasi. Komposisi Grafis Gaya gaya.

7-2 Sejumlah gay adengan titik tangkap sama.

Gambar 7-1.

Grafik kesetimbangan translasi Secara grafik kesetimbangan translasi menggambarkan dengan titik tangkap yang sama atau menggunakan polygon tertutup dari gaya gaya. Percobaan 7-1. System dalam kesetimbangan translasi.

7-2. Momen gaya Bila garis kerja dari garis garis yang bekerja dengan pada suatu benda yang berada dalam kesetimbangan translasi saling berpotongan pada suatu titik, maka benda tidak akan berputar. Gaya gaya semacam ini dikatakan setitik tangkap. Bila garis kerjanya tidak saling berpotongan, gaya gaya tidak setitik tangkap akan memutar benda bahkan jika resultannyano nol (Gambar 7-2).

7-3

Gaya setitik tangkap

gaya tidak setitik tangkap

Gambar 7-2. Momen gaya (huruf yunani tau) yang disebabkan oleh suatu gaya ada suatu benda merupakan ukuran pada keefektifan dalam memutar benda terhadap titik pusat tertentu. Lengan momen dari gaya F sekitar titik pusat 0 adalah jarak gerak lurus L antara garis kerja dengan 0 ( Gambar 7-3 ). Momen yang ditimbulkan oleh gaya sekitar tititk 0 besarnya : = FL Momen gaya = Gaya x lengan momen.

Gambar 7 - 3 Momen gaya yang ditimbulkan oleh sebuah gaya juga dikenal sebagai teorisi. Sebuah gaya yang mempunyai garis kerja yang memlalui 0 tidak menghasil kan momen gaya sekitar 0, karena lengan momenya 0, karena lengan momennya nol. Sebuah momen dengan gaya yang cendrung mengakibatkan rotasi yang searah jarum jam dianggap besarnya negatif (Gambar 7-4 ).

7-4

Gambar 7-5. Kunci teori memungkinkan memutar baut dengan harga momen gaya seperti yang telah kita dipelajari.

7.3.

Koppel

Kadang kadang terjadi bahwa gaya gaya pada suatu benda bisa dijadikan 2 gaya yang besarnya sama dan berlawanan arah yang mempunyai garis kerja sejajar tetapi tidak berimpit. Pasangan gaya seperti ini disebut Koppel. Contoh umum adalah gaya gaya pada jarum kompas dalam medan magnet bumi, seperti yang ditunjukan pada gambar 7-6. Kutub utara dan selatan harus dikenai gaya gaya yang sama, yang satu menuju utara dan lainnya menuju selatan. Kecuali bila jarum benda arah U-S, kedua gaya tersebut tidak pernah mempunyai garis kerja yang sama.

7-5

Gambar 7-6. Gaya gaya pada kutub jarum kompas. Pada gambar 7-7 diperhatikan Koppel yang terdiri dari 2 gaya, masing masig besarnya F, dipisahkan oleh jarum tegak lurus L. Resultante R dari gaya gaya tersebut R = F F = 0. Kenyatanya bahwa gaya resultan nol, berarti bahwa Koppel tidak mempunyai pengaruh dalam menghasilkan gerak translasi benda. Efek dari Koppel hanyalah menghasilan rotasi. Momen gaya resultan dari Koppel dalam gambar 7-7 disekitar titik lengkap ( sembarang ) 0 adalah : T = x1F x2F = x1F ( x1 + ) F = - F

Karena jarak x1 dan x2 tidak munul dalam hasil akhir, kita simpulkan bahwa momen gaya dari Koppel adalah sama teradap semua titik dalam bidang dimana gaya yang dibentuk Koppel berada besarnya sama dengan hasil kali gaya dan jarak tegak lurs antara garis kerja gaya. Sebuah benda yang mengalami Koppel dapat dijadikan setimbang hanya jika ada Koppel lainnya yang mempunyai momen sama dan arahnya berlawanan.

Gambar 7-7. Dua gaya sama besar dan berlawanan arah yang mempunyai garis kerja berbeda disebut Koppel. Momen Koppel adalah sama terhadap semua titik dan sama dengan F.

7-6 7.4. kesetimbangan Rotasi

Sebuah benda berada dalam kesetimbangan rotasi bila tidak ada momen gaya efektif yang bekerja padanya. Benda seperti ini akan berada dalam keadaan rotasii awalnya, tidak berputar atau berputar dengan laju konstan. Jadi kondisi untuk kesetimbangan rotasi dari sebuah benda adalah : = 0 Dimana menunjukan jumlah momen gaya yang bekerja pada benda disekitar titik tertentu.

Percobaan 7-2. Kondisi kesetimbangan rotasi. Dalam menganalisa kesetimbangan rotasi dari suatu benda, sembarang titik tidak dapat digunakan sebagai titik tumpu perhitungan momen gaya, jika jumlah momen gaya suatu benda yang setimbang translasi adalah nl untuk tertentu, maka untuk titik lainnyapun akan nol pula.

7.5. titik berat. Titik berat sebuah benda adalah titik dimana berat benda seluruhnya dapat dianggap terkontrasi disitu. Sebuah benda dapat digantungkan dengan arah sembarang dan titik beratnya tanpa kecendrungan akan berputar. Dalam menganalisa kesetimbangan sebuah benda, baratnya dapat dianggap sebagai suatu gaya kebawah yang bekerja pada titik beratnya.

7-7

Percobaan 7-3. Penyelidikan posisi titik berat. Untuk macam macam geometri. 7.6. kesetabilan Stabil tidaknya kesetimbangan dari sebuah benda tergantung pada situasi titik beratnya dalam hubungannya dengan pusat rotasi. Percobaan 7-4. Tipe kestabilan.

a. Kesetimbangan sebuah benda disebut stabil bila benda kembali keposisi awalnya sesudah posisinya dirubah ( gambar a ). b. Kesetimbangan sebuah benda ditulis netral bila benda akan tetap berada dalam keadaan yang baru sesudah posisinya dirubah.

7-8 c. Kesetimbangan sebuah benda disebut tidak stabil bila benda tidak kembali keposisi awalnya sesudah posisinya ( Gambar c ) tatapi cenderung mencari posisi kesetimbangan stabil.

Momen sekitar berat mengambilkan benda keposisi tegak.

7.7. Contoh soal. P.7.1. apakah sebuah momen gaya dalam system SI ( metrik ) ? Jawab : Satuan momen gaya adalah newton meter ( N.m ) P.7.2. Sebuah beban disangkutkan pada bagian tangah tali yang ujung ujungnya berada pada ketinggian yang sama. Mungkinkah dengan tegangan dalam tali yang cukup besar untuk memuat tali tetap mendatar (tidak lentur ) Jawab : Tali harus lentur, agar tegangannya memberikan komponen agar gaya keatas untuk mengimbangi beban. Dengan tegangan yang lebih besar, lenturan berkurang, tetapi tidak mungkin tali mendatar sempurna. P.7.3. (a) Dalam keadaan apa kita perlu memperhitugkan momen gaya, bila menganalisa situasi kesetimbangan ? Jawab : Momen gaya harus diperhitungkan bila beberapa gaya yang bekerja pada benda tidak sintetik tangkap, yaitu bila garis benda kerjanya tidak berpotongan pada suatu titik. (b) Sekitar titik mana momen akan diperhitungkan, bila diperlukan ?

7-9 Jawab : Momen gaya dapat dihitung disekitar sembarang titik untuk tujuan menganalisa kesetimbangan benda. Hal ini memungkinkan kita memakai sebua titik yang minimum perhitungan, biasanya adalah titik yang paling banyak dilalui garis kerja gaya. Ini disebabkan karena gaya yang mempunyai garis kerja yang melalui titik tersebut tidak memiliki momen gaya terhadap titik tertentu.

Soal soal mengenai gaya gaya setitik tangkap. P.7.4. kotak 100 kg digantungkan dari dua tali yang masing masing membuat sudut 40 dengan verikal. Tentukan tegangan dalam masing masing tali ! Jawab : gaya gaya yang bekerja pada kotak adalah : T1 = tegangan dengan tali sebelah kiri. T2 = tegangan dalam lengan tali sebelah kanan. W = berat kotak yang bekerja kebawah yang melalui titik beratnya. Seperti yang ditunjukan dalam gambar 7-9 (a) gaya gaya ini setitik tangkap dengan demikian hanya kesetimbangan translasi yang diperhitungkan. Prosedur untuk menyelesaikan soal kesetimbangan yang meliputi gaya setitik tangkap mempunyai tiga tahapan : 1. Gambarkan diagram gaya gaya yang bekerja pada benda, ini disebut diagaram benda bebas. 2. Pilih pasangan sumbu koordinat dan uraikan gaya gaya kedalam komponenya sepanjang sumbu tersebut. 3. Tentukan jumlah komponen gaya sepanjang tiap sumbu dan samakan dengan nol dengan demikian Fx = 0, Fy = 0, Fz = 0. Kemudian selesaikan hasil persamaan untuk besaran yang tidak diketahui. Diagram benda bebas untuk persoalan ini ditunjukan dalam gambar 7-9 (b) dengan pasangan yang sesuai dari sumbu koordinat. karena gaya gaya terletak dalam sebuah bidang, kita perlu hanya sumbu x dan y. Dalam gambar 7-9 (c) gaya gaya yang diuraikan kedalam komponen x dan y sebagai berikut :

Anda mungkin juga menyukai