Anda di halaman 1dari 15

PENGUKURAN MEJA LAPANGAN

(PLANE TABLE)
• Maksud pengukuran meja lapangan
Adalah untuk mengukur hubungan geometri
bidang-bidang topografis dan planimetris di
lapangan dan langsung digambar di atas meja
datar
KEUNTUNGAN PENGGUNAAN MEJA
LAPANGAN
1. Cara ini lebih ekonomis untuk penggambaran
dengan skala 1 : 500 atau lebih sampai skala 1:
10.000
2. Sangat menguntungkan untuk persil-persil kecil
yang bersifat lokal.
3. Pelaksanaan pengukuran dapat cepat karena
instrument dan meja lapangan umumnya ringan
4. Kesalahan bentuk topografis dan planimetris
dapat langsung di cek pada saat itu juga
(dilapangan)
5. Mengurangi pekerjaan kantor
KELEMAHAN MENGGUNAKAN MEJA
LAPANGAN
1. Hasil pengukuran meja lapangan umumnya
ketelitiannya rendah.
2. Mudah terpengaruh keadaan cuaca.
3. Pada medan yang sulit, pengukuran menjadi
lama
4. Kertas ploting (gambar)mudah dipengaruhi
kelembaban udara.
INSTRUMEN DAN PERLENGKAPAN
MEJA LAPANGAN
 Meja lapangan
 Statif meja lapangan
 Telescop (teropong)

PERLENGKAPAN LAIN
 Kompas
 Level(nivo) meja
 Mistar
 Garpu penegak
 Klam
 Unting-unting, jarum ukur, target.
Gambar pesawat plane table
SYARAT PENYETELAN MEJA LAPANGAN
1. Sumbu nivo telescop harus sejajar dengan
dasarnya
2. Mistar sisi lurus harus lurus
3. Bidang bidik harus tegaklurus dasar mistar
4. Dasar mistar harus datar
5. Graduasi mistar harus teliti
6. Bidang pembidik harus sejajar dengan mistar
lurus
Gambar pesawat plane table
PENYETELAN MEJA LAPANGAN
1. Pasang statif di atas titik yang telah ditentukan.
2. Pasang meja lapangan dalam posisi horizontal setinggi pinggang untuk
memudahkan penggambaran.
3. Keraskan sekrup hubungan meja dengan statif , sehingga meja tidak mudah
bergerak.
4. pasang kertas gambar pada meja lapangan dengan selotip
5. Pasang telescop di atas meja lapangan dengan klam
6. Stel meja lapangan supaya betul-betul horizontal dengan mengendorkan
kembali skrup hubungan meja dan statif.
7. Jika gelombangan nivo telah betul betul di tengah keraskan kembali skrup
hubungan meja dan statif.
8. Stel titik pengukuran pada meja lapangan sentris,dengan titik yang telah
ditentukan di bawah meja,dengan menggunakan garpu penyetel dan unting-
unting.
9. Jika titik pengukuran sudah sentris keraskan kembali klam teleskop dengan
meja.
10. Pasang kompas di atas meja untuk menentukan arah utara.
NB. Pada waktu pembidikan target jangan sekali kali anggota badan
menyentuh/menekan meja, karena hal ini akan mengakibatkan meja tidak akan
datar lagi, sehingga hasil bidikan menjadi salah.
Penyetelan alat
PENGUKURAN JARAK
A. APA BILA GARIS BIDIK HORIZONTAL
Untuk mengukur jarak antara titik A dan B yang terletakdi atas
tanah yang datar maka dapat dilakukan :
1. Tempatkan dan setel meja lapangan dengan telescop sentris
di atas titik A
2. Setel garis bidik teleskop dalam keadaan horizontal
3. Pasang rambu /target di atas titik B.
4. Bidik teleskop ke arah rambu titik B dan baca hasil bacaan
benang atas dan bawah.
Contoh : bila selisih benang atas dan bawah S=12 Cm Konstanta
jarak (k) = 100
Jarak = AB = KxS = 100 x 12 = 12 m
b. Apabila tanah miring sehingga garis bidik
tidak bisa disetel horizontal maka :

1. Ukur ketinggian alat dari titik A


2. Stel bacaan benang tengah telescop pada
rambu di titik B setinggi alat
3. Baca bacaan ketiga benang dan baca pula
sudut vertikalnya.
Contoh pengukuran;
Misal selisih bacaan benang atas dan bawah
S=35 cm sudut vertikalnya = α = 20⁰
Maka : jarak AB = 100 .S . Cos ²α
= 100. 35. Cos ² 20⁰
= 30,906 m
PENGUKURAN BEDA TINGGI
a. Apabila garis bidik distel horizontal, maka beda tinggi antara
A dan B dapat dihitung sbb:
Contoh :
Misal tinggi alat t = 110 cm
Bacaan benang tengah pada rambu di atas titik B, Bt=95 cm
Maka beda tinggi A dan B adalah (h)
h=t-Bt h = 110 – 95 = 15 cm
b. Apabila tanah miring :
Apabila tanah miring sehingga garis bidik tidak dapat horizontal maka beda
tinggi antara 2 titik A dan B dapat dihitung sbb ;
Contoh :
Misal sudut vertikal 20⁰
Selisih bacaan benang atas dan bawah S = 35 cm.
Maka jarak miring = AB (d’) = 100 . S. Cos α
= 100.35. Cos 20⁰
= 32,889 m
Beda tinggi A dan B = h =d’ x Sin α
= 32,889 x Sin 20⁰= 11,249 m
Jika memakai jarak datar d= 100 .S.Cos ²α
= 100 . 35. Cos ²20⁰
= 30,906 m
Maka h=dxtgα
= 30,906 tg 20⁰= 11,249 m
THE END
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai