PEMETAAN
Andri Hernandi
Pemetaan : - Terrestris
- Non Terrestris
Terrestris : - objek didatangi secara langsung
- hasilnya berupa peta garis
- tidak tergantung pada non terrestris
Peta garis : objeknya dinyatakan dalam bentuk garis
3. Untuk menghitung :
- jarak antara dua titik
- arah antara dua titik
- luas suatu daerah yang dibatasi oleh beberapa titik
- Absolut (Global/Umum)
Arti Jarak
Arti sudut :
Sudut adalah selisih antara dua arah yaitu arah kanan dikurang
arah kiri
A Catatan :
Pengertian sudut mendatar,
arah acuan
adalah sudut pada bidang
atau mendatar ( lihat pengertian
arah nol =- jarak )
P B
Sistem Koordinat Kartesian Dua Dimensi
Sumbu Y
XA A
YA
Sumbu X
A ( XA ; YA )
Absis Ordinat
Perjanjian kuadran dan tanda :
X: - X: +
Y: + IV I Y: +
X: - X: +
Y: - III II Y: -
Sistem Koordinat Dalam Ilmu Ukur Tanah :
1. Sistem Kartesian Y
XA A
A ( XA ; YA )
YA
2. Sistem Polar Y
A
A ( d ; ) d
αAB
αAB B
αBA
A
AZIMUT
terhadap
Azimut astronomis Utara astronomis
Azimut magnetis Utara magnetis
U AAB
ABA
AAB B
2. Bila pembilang positip dan penyebut negatip maka sudut jurusan AB = α AB + 180o
4. Bila pembilang negatip dan penyebut positip maka sudut jurusan AB = α AB + 360o
Quadrants and tan function
N
+ +
negative positive
add 360
o
okay
+
+ E
positive negative
o o
add 180 add 180
Sistem Satuan Sudut
a s
= ?
1. Polar
αAB Diketahui : A ( XA ; YA )
DAB
DAB
αAB
A
Dicari : B ( XB ; YB )
C Diketahui : A ( XA ; YA )
B ( XB ; YB )
Diukur : dan
Ditanya : C
A
B
Penyelesaian :
3. Hitung sudut jurusan AB dengan rumus dasar : AB = arc tan { XAB / YAB }
4. Hitung sudut jurusan AC dan atau BC yang dalam hal ini : AC = AB -
1. Bila pada segitiga sama kaki ABP, koordinat titik alas segitiga
tersebut adalah :
A ( - 59,27 ; + 71,63 ) meter dan B ( + 11,98 ; + 60,04 ) meter
Besarnya sudut di titik puncak segitiga tersebut (P) adalah :
66o 32’ 23”
Tentukan koordinat titik puncak segitiga tersebut bila P di utara AB
2. Pada sebuah segitiga sama sisi ABC, koordinat titik A & B adalah :
A ( - 12,34 ; + 43,21 ) meter dan B ( + 21,45 ; - 15,48 ) meter
Tentukanlah koordinat titik C bila C terletak di Timur garis AB
α23
3 α34
α12
1
α23 α12 3
( X1 ; Y1 ) d12 β2 d34
d23 4
2
αij
i
αjk k
βj
A αA1 B αBQ
A
α1B B
αPA β1
Q
1
P
αA1 2 α2B
A
α12 2
dA1 β1 d2B
d12
B
1
Berdasarkan prinsip dasar hitungan koordinat maka dapat ditentukan :
X1 = XA + dA1 sin αA1
X2 = X1 + d12 sin α12 X2 = XA + dA1 sin αA1 + d12 sin α12
XB = X2 + d2B sin α2B XB = XA + dA1 sin αA1 + d12 sin α12 + d2B sin α2B
XB - XA = ( d sin α )
Xakh - Xaw = ( d sin α )
Persamaan terakhir disebut syarat geometris kedua poligon
Analog , akan diperoleh syarat geometris ketiga poligon yaitu : Yakh - Yaw = ( d cos α )
Karena pengukuran tidak lepas dari kesalahan maka
timbul koreksi yang diperoleh dari hubungan :
fβ’ = fβ / n
KOREKSI ABSIS DAN ORDINAT
fy’ = fy ( di / Σd )
P
249 27 52
A 293 27 40 -32789.54 20228.94 A
99,94
1 59 21 00 1
73,83
2 236 38 56 2
75,70
3 179 35 18 3
67,04
4 179 29 11 4
72,20
5 139 02 21 5
81,19
B 29 56 02 -33117.68 20378.67 B
106 57 30
Q
Laboratorium Pemetaan Sistematik & Rekyasa Jurusan Teknik Geodesi FTSP - ITB
Hal. : ...............
FORMULIR HITUNGAN KOORDINAT TITIK POLIGON
Dihitung Oleh : ................................. Nrp. : .................................... Alat Hitung : .................................................... Tanggal : ................................................
Nama Sudut Horizontal Koreksi Sudut Jurusan Jarak Selisih Absis Koreksi Selisih Ordinat Koreksi Ko o rd in a t
Titik (b ) Sudut ( a ) Horizontal DX = D sin a DX DY = D Cos a DY X ( Absis ) Y ( Ordinat )
o o
( --- -- ' --.-- " ) ( --.-- " ) ( --- -- ' --.-- " ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter )
P
249 27 52
A 293 27 40 -32789.54 20228.94
99,94
1 59 21 00
73,83
2 236 38 56
75,70
3 179 35 18
67,04
4 179 29 11
72,20
5 139 02 21
81,19
B 29 56 02 -33117.68 20378.67
106 57 30
Q
Jumlah 1117 30 28
nx180 1260 00 00
Selisih 217 30 28
Koreksi - 0 00 50
Laboratorium Pemetaan Sistematik & Rekyasa Jurusan Teknik Geodesi FTSP - ITB
Hal. : ...............
FORMULIR HITUNGAN KOORDINAT TITIK POLIGON
Dihitung Oleh : ................................. Nrp. : .................................... Alat Hitung : .................................................... Tanggal : ................................................
Nama Sudut Horizontal Koreksi Sudut Jurusan Jarak Selisih Absis Koreksi Selisih Ordinat Koreksi Ko o rd in a t Nama
Titik (b ) Sudut ( a ) Horizontal DX = D sin a DX DY = D Cos a DY X ( Absis ) Y ( Ordinat ) Titik
o o
( --- -- ' --.-- " ) ( --.-- " ) ( --- -- ' --.-- " ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter )
P
249 27 52
A 293 27 40 -7 -32789.54 20228.94 A
99,94
1 59 21 00 -7 1
73,83
2 236 38 56 -7 2
75,70
3 179 35 18 -7 3
67,04
4 179 29 11 -8 4
72,20
5 139 02 21 -7 5
81,19
B 29 56 02 -7 -33117.68 20378.67 B
106 57 30
Q
Jumlah 1117 30 28
nx180 1260 00 00
Selisih 217 30 28
Koreksi - 0 00 50
Akh-Aw 217 29 38
Nama Sudut Horizontal Koreksi Sudut Jurusan Jarak Selisih Absis Koreksi Selisih Ordinat Koreksi Ko o rd in a t Nama
Titik (b ) Sudut ( a ) Horizontal DX = D sin a DX DY = D Cos a DY X ( Absis ) Y ( Ordinat ) Titik
o o
( --- -- ' --.-- " ) ( --.-- " ) ( --- -- ' --.-- " ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter )
P
249 27 52
A 293 27 40 -7 -32789.54 20228.94 A
2 55 25 99,94
1 59 21 00 -7 1
242 16 18 73,83
2 236 38 56 -7 2
298 55 07 75,70
3 179 35 18 -7 3
298 30 18 67,04
4 179 29 11 -8 4
297 59 21 72,20
5 139 02 21 -7 5
257 01 35 81,19
B 29 56 02 -7 -33117.68 20378.67 B
106 57 30
Q
Jumlah 1117 30 28
nx180 1260 00 00
Selisih 217 30 28
Koreksi - 0 00 50
Akh-Aw 217 29 38
Koreksi masing-masing sudut = - 50" / 7 = - 7,14" ; dibulatkan = - 7" tetapi bila masing-masing sudut diberi koreksi - 7"
jumlahnya hanya - 49" sedangkan seharusnya - 50"
Jadi : 6 sudut diberi koreksi masing-masing - 7" dan 1 sudut diberi koreksi - 8" sehingga bila diperiksa diperoleh :
bahwa jumlahnya adalah - 50" yaitu sama dengan jumlah koreksi yang diperoleh dari langkah pertama .
o o
( --- -- ' --.-- " ) ( --.-- " ) ( --- -- ' --.-- " ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter )
P
249 27 52
A 293 27 40 -7 -32789.54 20228.94
2 55 25 99,94 5,10 99.81
1 59 21 00 -7
242 16 18 73,83 -65.35 -34.35
2 236 38 56 -7
298 55 07 75,70 -66.26 36.61
3 179 35 18 -7
298 30 18 67,04 -58.91 31.99
4 179 29 11 -8
297 59 21 72,20 -63.76 33.88
5 139 02 21 -7
257 01 35 81,19 -79.12 -18.23
B 29 56 02 -7 -33117.68 20378.67
106 57 30
Q
Jumlah 1117 30 28
nx180 1260 00 00
Selisih 217 30 28
Koreksi - 0 00 50
Akh-Aw 217 29 38
Koreksi masing-masing sudut = - 50" / 7 = - 7,14" ; dibulatkan = - 7" tetapi bila masing-masing sudut diberi koreksi - 7"
jumlahnya hanya - 49" sedangkan seharusnya - 50"
Jadi : 6 sudut diberi koreksi masing-masing - 7" dan 1 sudut diberi koreksi - 8" sehingga bila diperiksa diperoleh :
bahwa jumlahnya adalah - 50" yaitu sama dengan jumlah koreksi yang diperoleh dari langkah pertama .
Nama Sudut Horizontal Koreksi Sudut Jurusan Jarak Selisih Absis Koreksi Selisih Ordinat Koreksi Ko o rd in a t
Titik (b ) Sudut ( a ) Horizontal DX = D sin a DX DY = D Cos a DY X ( Absis ) Y ( Ordinat )
o o
( --- -- ' --.-- " ) ( --.-- " ) ( --- -- ' --.-- " ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter )
P
249 27 52
A 293 27 40 -7 -32789.54 20228.94
2 55 25 99,94 5,10 99.81
1 59 21 00 -7
242 16 18 73,83 -65.35 -34.35
2 236 38 56 -7
298 55 07 75,70 -66.26 36.61
3 179 35 18 -7
298 30 18 67,04 -58.91 31.99
4 179 29 11 -8
297 59 21 72,20 -63.76 33.88
5 139 02 21 -7
257 01 35 81,19 -79.12 -18.23
B 29 56 02 -7 -33117.68 20378.67
106 57 30
Q
Jumlah 1117 30 28
nx180 1260 00 00
Selisih 217 30 28 Jumlah -328.3 149.71
Koreksi - 0 00 50 Koreksi 0,16 0,02
Akh-Aw 217 29 38 Akh - Aw -328.14 149.73
Koreksi masing-masing sudut = - 50" / 7 = - 7,14" ; dibulatkan = - 7" tetapi bila masing-masing sudut diberi koreksi - 7"
jumlahnya hanya - 49" sedangkan seharusnya - 50"
Jadi : 6 sudut diberi koreksi masing-masing - 7" dan 1 sudut diberi koreksi - 8" sehingga bila diperiksa diperoleh :
Nama Sudut Horizontal Koreksi Sudut Jurusan Jarak Selisih Absis Koreksi Selisih Ordinat Koreksi Ko o rd in a t Nama
Titik (b ) Sudut ( a ) Horizontal DX = D sin a DX DY = D Cos a DY X ( Absis ) Y ( Ordinat ) Titik
o o
( --- -- ' --.-- " ) ( --.-- " ) ( --- -- ' --.-- " ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter )
P
249 27 52
A 293 27 40 -7 -32789.54 20228.94 A
2 55 25 99,94 5,10 0,04 99.81 0,01
1 59 21 00 -7 1
242 16 18 73,83 -65.35 0,02 -34.35 0
2 236 38 56 -7 2
298 55 07 75,70 -66.26 0,03 36.61 0
3 179 35 18 -7 3
298 30 18 67,04 -58.91 0.02 31.99 0
4 179 29 11 -8 4
297 59 21 72,20 -63.76 0,02 33.88 0
5 139 02 21 -7 5
257 01 35 81,19 -79.12 0,03 -18.23 0,01
B 29 56 02 -7 -33117.68 20378.67 B
106 57 30
Q
Jumlah 1117 30 28
nx180 1260 00 00
Selisih 217 30 28 Jumlah -328.3 149.71
Koreksi - 0 00 50 Koreksi 0,16 0,02
Akh-Aw 217 29 38 Akh - Aw -328.14 149.73
Koreksi masing-masing sudut = - 50" / 7 = - 7,14" ; dibulatkan = - 7" tetapi bila masing-masing sudut diberi koreksi - 7"
jumlahnya hanya - 49" sedangkan seharusnya - 50"
Jadi : 6 sudut diberi koreksi masing-masing - 7" dan 1 sudut diberi koreksi - 8" sehingga bila diperiksa diperoleh :
bahwa jumlahnya adalah - 50" yaitu sama dengan jumlah koreksi yang diperoleh dari langkah pertama .
Nama Sudut Horizontal Koreksi Sudut Jurusan Jarak Selisih Absis Koreksi Selisih Ordinat Koreksi Ko o rd in a t Nama
Titik (b ) Sudut ( a ) Horizontal DX = D sin a DX DY = D Cos a DY X ( Absis ) Y ( Ordinat ) Titik
o o
( --- -- ' --.-- " ) ( --.-- " ) ( --- -- ' --.-- " ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter )
P
249 27 52
A 293 27 40 -7 -32789.54 20228.94 A
2 55 25 99,94 5,10 0,04 99.81 0,01
1 59 21 00 -7 -32784.4 20328.76 1
242 16 18 73,83 -65.35 0,02 -34.35 0
2 236 38 56 -7 -32849.73 20294.41 2
298 55 07 75,70 -66.26 0,03 36.61 0
3 179 35 18 -7 -32915.96 20331.02 3
298 30 18 67,04 -58.91 0.02 31.99 0
4 179 29 11 -8 -32974.85 20363.01 4
297 59 21 72,20 -63.76 0,02 33.88 0
5 139 02 21 -7 -33038.59 20396.89 5
257 01 35 81,19 -79.12 0,03 -18.23 0,01
B 29 56 02 -7 -33117.68 20378.67 B
106 57 30
Q
Jumlah 1117 30 28
nx180 1260 00 00
Selisih 217 30 28 Jumlah -328.3 149.71
Koreksi - 0 00 50 Koreksi 0,16 0,02
Akh-Aw 217 29 38 Akh - Aw -328.14 149.73
Koreksi masing-masing sudut = - 50" / 7 = - 7,14" ; dibulatkan = - 7" tetapi bila masing-masing sudut diberi koreksi - 7"
jumlahnya hanya - 49" sedangkan seharusnya - 50"
Jadi : 6 sudut diberi koreksi masing-masing - 7" dan 1 sudut diberi koreksi - 8" sehingga bila diperiksa diperoleh :
bahwa jumlahnya adalah - 50" yaitu sama dengan jumlah koreksi yang diperoleh dari langkah pertama .
Posisi Vertikal
Posisi Vertikal
ZAB
Bidang Nivo
melalui A Grs/Bd Mendatar melalui A
A mAB
Beda Tinggi AB Permukaan Topografi
Bidang Nivo
Bd/Grs Vertikal melalui B
melalui B
Tinggi A
B
Tinggi B
Geoid
Garis
Vertikal MSL
Garis
Vertikal
POSISI VERTIKAL
t x
i B Δh
A
X = Δh
s
t x
m
B
i Δh
A
Dari gambar terakhir terlihat bahwa :
x + i = t + Δh
atau : Δh = x + i - t
a b
Δh
B
A
Pada daerah yang relatip kecil , bidang nivo dapat
dianggap sebagai bidang mendatar .
ΔhAB ΔhAB = ta - BT
A
b a
2. Alat di luar titik
ΔhAB A
ΔhAB = a - b
B
3. Alat di antara kedua titik
b m
ΔhAB B
ΔhAB = b - m
Beda tinggi didefinisikan sebagai selisih bacaan benang tengah ke rambu belakang dengan
bacaan benang tengah ke rambu muka.
Δh = BTb - BTm
1. Positif, artinya titik yang di belakang lebih rendah dari titik yang di muka
2. Negatif, artinya titik yang di belakang lebih tinggi dari titik yang di muka
BT = 0,270
BB = 0,321
SIPAT DATAR MEMANJANG
dst
1
2
Slag 2
Slag 1
Hakh - Haw = ΣΔh + fΔh berasal dari syarat geometris beda tinggi
Hj = Hi + Δ hij + koreksinya
Nomor Jarak Beda Tinggi Koreksi Tinggi Titik Nomor
Titik (meter) ( meter ) ( meter ) ( meter ) Titik
Nomor Jarak Beda Tinggi Koreksi Tinggi Titik Nomor
Titik (meter) ( meter ) ( meter ) ( meter ) Titik
A 573,216 A
98,1 - 0,307
1 1
110,5 - 0,257
2 2
105,4 + 0,409
3 3
102,5 + 0,426
B 573,480 B
Nomor Jarak Beda Tinggi Koreksi Tinggi Titik Nomor
Titik (meter) ( meter ) ( meter ) ( meter ) Titik
A 573,216 A
98,1 - 0,307
1 1
110,5 - 0,257
2 2
105,4 + 0,409
3 3
102,5 + 0,426
B 573,480 B
Σ + 0,271
Koreksi - 0,007
Akh - Aw + 0,264
Nomor Jarak Beda Tinggi Koreksi Tinggi Titik Nomor
Titik (meter) ( meter ) ( meter ) ( meter ) Titik
A 573,216 A
98,1 - 0,307 - 0,001
1 1
110,5 - 0,257 - 0,002
2 2
105,4 + 0,409 - 0,002
3 3
102,5 + 0,426 - 0,002
B 573,480 B
Σ + 0,271
Koreksi - 0,007
Akh - Aw + 0,264
Nomor Jarak Beda Tinggi Koreksi Tinggi Titik Nomor
Titik (meter) ( meter ) ( meter ) ( meter ) Titik
A 573,216 A
98,1 - 0,307 - 0,001
1 572,908 1
110,5 - 0,257 - 0,002
2 572,649 2
105,4 + 0,409 - 0,002
3 573,056 3
102,5 + 0,426 - 0,002
B 573,480 B
Σ + 0,271
Koreksi - 0,007
Akh - Aw + 0,264
Metoda Dell
Metoda Dell
Prinsip dasar dari metoda Dell yaitu melakukan hitungan dengan cara
pengulangan (iterasi), sehingga hasil akhirnya akan memenuhi syarat
geometris dari jaring, baik untuk poligon maupun sipat datar.
Perataan metoda Dell untuk jaring poligon.
Pada jaring poligon tahapan hitungannya adalah sebagai berikut :
1. Hitungan perataan sudut
2. Hitungan perataan absis
3. Hitungan perataan ordinat
Dalam melakukan hitungannya, Dell membuat ketentuan sebagai berikut :
1. Hitungan dilakukan searah perputaran jarum jam
2. Setiap kring dalam jaringan tersebut dibagi dalam seksi-seksi yang
dibatasi oleh pertemuan kring
3. Untuk sudut, berat/bobot titik pertemuan kring/batas seksi adalah
setengah dari berat titik lainnya yang terdapat pada seksi tersebut
sehingga koreksi sudut yang terdapat pada suatu seksi sama besar
kecuali pada titik pertemuan antar seksi diberi koreksi setengahnya
4. Koreksi pada seksi yang merupakan batas antar kring sama besar
tapi mempunyai tanda yang berbeda
5. Koreksi untuk selisih absis dan selisih ordinat berbanding lurus dengan
jarak
6. Jumlah sudut di titik sentral harus tetap 360 o
Tahapan hitungan perataan absis dan perataan ordinat
Untuk jaring sipat datar hampir sama dengan cara perataan absis/ordinat
dimana salah penutup absis/ordinat diganti dengan salah penutup beda
tinggi dan koreksi absis/ordinat diganti dengan koreksi beda tinggi
Tahapan hitungan jaring poligon
Sebelum melakukan perataan sudut, gambarkan terlebih dahulu jaringnya
sehingga jelas batas seksinya.
Bila jaring mempunyai titik sentral maka koreksi yang pertama adalah pada
titik sentral
Tahapan hitungan perataan sudut
1. Hitung salah penutup sudut setiap kring
2. Hitung jumlah sudut dari masing-masing seksi (ingat bahwa sudut di batas
seksi bernilai ½)
3. Hitung persentase seksi dalam setiap kring yaitu (jumlah sudut seksi dibagi
jumlah sudut kringnya) dikali 100%; dengan pembulatan ke bawah pada seksi
batas dan sebaliknya
4. Hitung koreksi sudut dimulai dari salah penutup kring yang terbesar nilai
atau angkanya (ingat bahwa koreksi sudut berbanding terbalik terhadap
jarak)
5. Ulangi hitungan dimulai dari sisa salah penutup yang terbesar nilai atau
angkanya sampai semua sisa salah penutup kring menjadi nol
6. Jumlahkan koreksi dari setiap tahapan hitungan
7. Kontrol : - jumlah koreksi seksi setiap kring = - salah penutup kringnya
- koreksi di seksi batas sama besar tapi berbeda tanda
8. Tiap sudut mendapat koreksi sebesar nilai koreksi sudut seksi tersebut
dibagi banyaknya sudut di seksi tersebut (ingat bahwa sudut di batas
seksi mendapat nilai ½ dari setiap seksinya)
9. Lakukan kontrol syarat geometris untuk sudut segibanyak (ingat : bila
jaring mempunyai titik sentral, jumlah sudut di titik sentral harus 360 o)
Contoh jaring poligon
b
2
J A
11 13 1
k
h 10 12 3 C
g 7 II
I
9 8 6 4
i F d
5
e
FJ 3 43 + 13 + 3 + 16
I JA 2 29 + 9 + 2 + 11
AF 2 28 + 8 - 6 + 1 0 + 3
Σ 7 100 -30 + 30 0 - 6 - 6 + 6 0 0 0 + 30
FA 2 28 - 8 + 6 - 1 0 - 3
II AC 2 29 + 7 0 + 7
CF 3 43 + 10 + 1 + 11
7 100 -15 - 8 - 23 + 23 0 - 1 - 1 + 1 0 + 15
Σ
Koreksi Sudut
2 7’ (+3/2) x 1 = + 1,5 +1
FJ 8 (+16/3)x1/2 = + 2,67 +3
9 (+16/3)x1 = + 5,33 +5
I
3 10 (+16/3)x1 = + 5,33 +5
JA 11 (+11/2)x1/2 = + 2,75 +3
2 12 (+11/2)x1 = + 5,5 +5
2 7 (-3/2) x 1 = - 1,5 -1
AC 1 (+7/2)x1/2 = + 1,75 +2
2 2 (+7/2)x1 = + 3,5 +3
II
V=+ 7 3 (+7/2)x1/2 = + 1,75 +2
CF 3 (+11/3)x1/2 = + 1,83 +2
4 (+11/3)x1 = + 3,67 +4
3 5 (+11/3)x1 = + 3,67 +4
27 43 49
g Σ + 0,128 + 0,046
Titik Sudut Koreksi Sudut Jur Jarak ΔX ΔY
F
82 06 25
e Σ + 0,099 + 0,062
Perataan Absis
Σ
K Seksi Jarak % SP K SPP K SPP K SPP K SPP K SPP K SPP K SPP Kor.
r
i
n
g
150,80 32 - 41 +46 14 + 5 2 +1 0 5
FA - - -
101,70 21 - 27 - 10 1 0 38
I AJ - -
225,44 47 - 60 22 2 1 85
JF - - - -
197,22 43 60 6 1 67
FC - - - -
109,18 24 - 34 3 0 37
I CA - -
I
150,80 33 +41 46 +14 5 + 2 1 0 + 5
AF - - -
Kring Seksi Jarak % SP K SPP K SPP K SPP K SPP K SPP K SPP Kor
150,80 32 +20 - 21 +7 2 +1 0 + 5
FA -
101,70 21 - 14 - 2 0 - 16
I AJ
225,44 47 - 31 - 3 -1 - 35
JF
197,22 43 - 27 - 9 1 - 37
FC -
109,18 24 15 - 5 0 - 20
II CA -
150,80 33 20 +21 - 7 + 2 - 1 0 - 5
AF -
Kx1 = - 5 Σ 150,80
Kx2 = - 38 Σ 101,70
Kx3 = - 85 Σ 225,44
Pembagian Koreksi Absis
Kring Seksi Sisi Jarak Cara Pembagian Koreksi Koreksi
Kx4 = - 67 Σ 197,22
Kx5 = - 37 Σ 109,18
Kx6 = + 5 Σ 150,80
Pembagian Koreksi Ordinat
Kring Seksi Sisi Jarak Cara Pembagian Koreksi Koreksi
Ky1 = + 5 Σ 150,80
Ky2 = - 16 Σ 101,70
Ky3 = - 35 Σ 225,44
Pembagian Koreksi Ordinat
Kring Seksi Sisi Jarak Cara Pembagian Koreksi Koreksi
Ky4 = - 37 Σ 197,22
Ky5 = - 20 Σ 109,18
Ky6 = - 5 Σ 150,80
Laboratorium Pemetaan Sistematik & Rekyasa Jurusan Teknik Geodesi FTSP - ITB
Hal. : ............
FORMULIR HITUNGAN KOORDINAT TITIK POLIGON
Dihitung Oleh : ................................. Nrp. : .................................... Alat Hitung : .................................................... Tanggal : ................................................
Nama Sudut Horizontal Koreksi Sudut Jurusan Jarak Selisih Absis Koreksi Selisih Ordinat Koreksi Ko o rd in a t
Titik (b ) Sudut ( a ) Horizontal DX = D sin a DX DY = D Cos a DY X ( Absis ) Y ( Ordinat )
o o
( --- -- ' --.-- " ) ( --.-- " ) ( --- -- ' --.-- " ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter )
F 0 0
27 43 49 84,00 39,086 -0.003 74.352 0.003
g 133 22 06 1 39.083 74.355
341 05 56 66,80 -21.639 -0.002 63.198 0,002
A 94 50 12 4 17.442 137.555
255 56 12 49,48 -47.997 -0.018 -12.023 -0.008
k 206 30 18 5 -30.573 125.524
282 26 35 52,22 -50.993 -0.02 11.252 -0.008
J 131 11 30 6 -81.586 136.768
233 38 11 45,26 -36.447 -0.017 -26.835 -0.007
h 105 17 57 5 -118.05 109.926
158 56 13 91,48 32.877 -0.035 -85.368 -0.014
i 127 06 57 5 -85.208 24.544
106 03 15 88,70 85.241 -0.033 -24.53 -0.014
F 101 40 30 4 0 0
27 43 49
g
Laboratorium Pemetaan Sistematik & Rekyasa Jurusan Teknik Geodesi FTSP - ITB
Hal. : ............
FORMULIR HITUNGAN KOORDINAT TITIK POLIGON
Dihitung Oleh : ................................. Nrp. : .................................... Alat Hitung : .................................................... Tanggal : ................................................
Nama Sudut Horizontal Koreksi Sudut Jurusan Jarak Selisih Absis Koreksi Selisih Ordinat Koreksi Ko o rd in a t
Titik (b ) Sudut ( a ) Horizontal DX = D sin a DX DY = D Cos a DY X ( Absis ) Y ( Ordinat )
o o
( --- -- ' --.-- " ) ( --.-- " ) ( --- -- ' --.-- " ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter ) ( meter )
F 0 0
82 06 25 61,14 60.56 -0.021 8.396 -0.012
e 153 02 30 4 60.539 8.384
55 08 59 75,02 61.565 -0.025 42.869 -0.014
d 124 58 12 4 122.079 51.239
0 07 15 61,06 0.129 -0.021 61.06 -0.011
C 110 39 24 4 122.187 112.288
290 46 43 68,58 -64.119 -0.023 24.329 -0.013
b 160 34 21 3 58.045 136.604
271 21 07 40,60 -40.589 -0.014 0.958 -0.007
A 69 44 48 1 17.442 137.555
161 05 56 66,80 21.638 0.002 -63.198 -0.002
g 226 37 54 -1 39.082 74.355
207 43 49 84,00 -39.086 0.003 -74.352 -0.003
F 54 22 36 0 -0.001 0
82 06 25 (akibat
e pembulatan)