Anda di halaman 1dari 21

TUGAS MAKALAH

“ALAT ALAT EKPLORASI DAN FUNGSINYA”

Disusun Oleh :

1.SAIRAH AHYA NABILA

2.LUH KARTIKA ADELIA

3.MUHAMMAD TRI WAHYU LUQMAN

4.MUHAMMAD NUR WAHID

5.MUHAMMAD KHAIRUL RAMADHAN


BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Pengertian Eksplorasi


a. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Eksplorasi adalah Penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh
pengetahuan lebih banyak tentang keadaan, terutama sumber-sumber alam
yang terdapat di tempat itu; penyelidikan;penjajakan.
b. Menurut situs Wikipedia berbahasa Inodenisia (id.wikipedia.org)
Eksplorasi adalah tindakan atau mencari atau melakukan perjalanan
dengan tujuan menemukan sesuatu; misalnya daerah yang tak dikenal,
termasuk antariksa (penjelajahan angkasa), minyak bumi (explorasi
minyak bumi), gas alam, batu bara, mineral, gua, air, ataupun informasi.
c. Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI)
Eksplorasi adalah kegiatan penyelidikan geologi yang dilakukan untuk
mengidentifikasi,menetukan lokasi, ukuran, bentuk, letak, sebaran,
kuantitas dan kualitas suatu endapan bahan galian untuk kemudian dapat
dilakukan analisis/kajian kemungkinan dilakukanya penambangan.

Dari ke-tiga pengertian tentang eksplorasi diatas, dapat disimpulkan


bahwa Eksplorasi adalah suatu kegiatan lanjutan dari prospeksi yang
meliputi pekerjaan-pekerjaan untuk mengetahui ukuran,bentuk, posisi,
kadar rata-rata dan besarnya cadangan serta “studi kalayakan” dari
endapan bahan galian atau mineral berharga yang telah diketemukan
Sedangkan Studi Kelayakan adalah pengkajian mengenai aspek teknik
dan prospek ekonomis dari suatu proyek penambangan dan merupakan
dasar keputusan investasi. Kajian ini merupakan dokumen yang memenuhi
syarat dan dapat diterima untuk keperluan analisa bank/lembaga keungan
lainnya dalam kaitannya dengan pelaksanaan investasi atau pembiayaan
proyek. Studi ini meliputi Pemeriksaanseluruh informasi geologi
berdasarkan lkaporan eksplorasi dan factor-faktor ekonomi, penambangan,
pengolahan, pemasaran hokum/perundangundangan, lingkungan, social
serta factor yang terkait.

I.2 Tujuan Eksplorasi


Tujuan dilakukannya eksplorasi adalah untuk mengetahui sumber daya
cebakan mineral secara rinci, yaitu untuk mengetahui, menemukan,
mengidentifikasi dan menentukan gambaran geologi dan mineral berdasarkan
ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitas suatu mineral untuk kemudian
dapat dilakukan pengembangan secara ekonomis.

1.3 Kegiatan dan peralatan pemetaan batubara


Pemetaan geologi ini dilakukan dengan menggunakan peta kerja yang
memuat pola aliran sungai berskala 1:50.000 dan ditunjang dengan beberapa
peralatan lapangan sebagai berikut :

No. Nama Alat Gambar Alat Kegunaan Alat


1. Kompas Kompas geologi memiliki banyak
kegunaan, diantaranya digunakan untuk
Geologi
mengukur kedudukan suatu unsur
struktur geologi, mengukur strike/dip
dari kemiringan lapisan batuan, dan
tentunya sebagai penunjuk arah.

2. GPS Garmin GPS digunakan untuk menentukan


kordinat posisi, kecepatan, arah dan
waktu saat survey. GPS juga berguna
untuk mengetahui medan lokasi agar
kita tidak tersesat.
3. Palu Geologi a. Palu a. Palu Geologi Sedimen digunakan
ada 2 jenis yang Geologi untuk batuan sedimen (berlapis). Hal
digunakan saat Sedimen ini dapat dilihat dari bentuknya yang
eksplorasi persegi berguna untuk memecahkan
batubara yaitu : bagian "sampling".
b. Palu Batuan Beku digunakan batuan
a. Palu
b. Palu Batuan Beku neku yang umumnya keras.
Geologi
Geosedime Ujungnya yang lancip dibuat agar
n ketika menggunakannya, kekuatan
tumbukan terpusat pada ujungnya
b. Palu
yang runcing tersebut untuk
Batuan
memecahkan batuan-batuan beku
Beku
dan mengambil bebatuan yang ingin
diamati.

4. Kamera digital Kamera digunakan untuk


mempublikasikan hasil kegiatan
lapangan yang dilakukan, mulai dari
lokasi kegiatan, singkapan-singkapan

5. Buku lapangan Buku dan alat tulis ini digunakan untuk


dan alat tulis mencatat semua hasil dari survey yang
lengkap dilakukan. Mulai dari hasil data ukur,
sketsa, deskripsi, letak singkapan dan
lain-lain yang perlu dicatat.
6. Kantong Kantong sampel plastik digunakan untuk
sampel plastik membungkus batuan yang didapat dalam
kegiatan survey ini. Contoh batuan
setelah dimasukkan kedalam kantong,
lalu diberi label agar mudah saat
dibedakan. Jika tidak ada kertas label,
bisa juga menggunakan spidol
permanen.

7. Lup Lup digunakan untuk mengamati suatu


mineral atau fosil kecil, sehingga
dibutuhkan lup untuk mengamatinya.
Biasanya perbesaran yang dipakai
berkisar antara 8 sampai 20.

8. Meteran (5m) Meteran digunakan untuk mengukur


panjang lintasan atau ketebalan suatu
lapisan.

9. Peta Topografi Peta topografi digunakan untuk


informasi tentang keadaan, lokasi, jarak,
rute perjalanan dan komunikasi. Peta
topografi juga menampilkan variasi
daerah, tingkat tutupan vegetasi dan
perbedaan ketinggian kontur.

1.4 Metode Sampling Batubara


Proses pengembilan contoh dari suatu tubuh material (batubara) yang
representatif untuk tes atau analisis dan dipakai untuk mengetahui
karakteristik materi asalnya. Dalam pengambilan sampling batubara ada
beberapa cara yang dilakukan yaitu salah satunya dengan cara pemboran.
Proses Pemboran diawali dengan melakukan proses study regional dimana
didalamnya untuk mengetahui geologi struktur, stratigrafi serta bagaimana
geomorfologi yang ada didalamnya, setelah itu dilakukan mapping yaitu
proses pembuatan peta singkapan beserta struktur geologinya, kemudian
dilakukan planning pemboran didalamnya mencakup penentuan titik,
mengenai berapa jarak interval, kedalaman yang harus dilakukan proses
pemboran serta luasan wilayah yang akan dilakukan pemboran.

Setelah dilakukan planning dan telah ditentukan titik yang akan dibor
pada skema model maka dilakukan proses penentuan titik bor dilapangan,
kemudian melakukan survey layout dan ploting dilokasi pemboran yaitu
melakukan preparasi pemboran dimana proses ini mencakup proses
dilakukanya persiapan lokasi, yaitu dengan pembuatan mud pit (tempat
sirkulasi air), apabila daerah pemboran berada di daerah lereng dan
bergelombang maka dilakukan perataan tanah sehingga daerah titik pemboran
rata dan tidak mengganggu jalannya proses pemboran dan juga termasuk
keamanan/safety pada daerah tersebut diperhatikan.
Setelah semua tahapan dan semua persiapan tempat pemboran selesai
maka alat-alat pengeboran dan alat pendukung lainya di setting di tempat
tersebut sehingga jalan pengeboran dapat berlangsung dengan lancar, setelah
semua persiapan selesai maka sesuai dengan planning awal apakah pemboran akan
dilakukan dengan metode full core/coring maupun open hole dan apakah pemboran
dilakukan dengan model miring atau vertical.

1. Open Hole
Drilling open hole merupakan pengeboran yang dilakukan untuk mendapatkan
data-data bawah permukaan tanah sehingga menjadi data geologi. Pengeboran ini
menghasilkan lubang terbuka dengan kedalaman sesuai dengan target kedalaman
yang diinginkan. Selama proses pengeboran berlangsung, diperoleh data cutting
yang merupakan material hasil gerusan mata bor (bit) yang mengalir keluar ke
permukaan bersama fluid. Cutting tersebut diambil setiap interval 1,5 meter yang
menjadi representasi jenis litologi yang sedang dibor pada kedalaman interval
tersebut.

2. Coring
Drilling coring merupakan pengeboran yang dilakukan untuk mengambil contoh
sampel (coring) pada lapisan litologi di bawah permukaan sebagai data geologi.
Coring dilakukan pada interval kedalaman tertentu berdasarkan dari interpretasi
data logging geofisika atau data cutting yang diperoleh melalui drilling open hole
sebelumnya. Drilling coring dapat juga dilakukan dengan metode Touch Coring
(single hole), artinya pengeboran coring yang tidak didahului drilling open hole.
Touch Coring dilakukan diawali dengan drilling open hole kemudian ketika
menemukan cutting batubara telah muncul kemudian langsung dilakukan coring
atau dengan menggunakan data model/ korelasi titik di sekitarnya, kemudian
diprediksikan bahwa batubara berada di kedalaman tertentu sehingga ketika
sudah mendekati perkiraan posisi roof batubara selanjutnya langsung dilakukan
coring. Penentuan Roof batubara yang akan di coring sangat penting untuk
menghindari batubara lost karena tergerus bit yang mengakibatkan data tidak
akurat (panjang core sebenarnya tidak diketahui). Atau sebaliknya litologi non-
coal di atas lapisan batubara terlalu panjang di coring sehingga menyebabkan
peningkatan biaya drilling.

I.5 Alat – alat Bor Pada Eksplorasi Batubara

Di dalam suatu industri pertambangan, kegiatan pemboran adalah suatu


aktivitas vital baik dalam pengambilan sample maupun pemboran produksi.
Berikut ini tabel II.1 Tabel Alat – alat bor pada eksplorasi batubara :
Tabel II.1 Alat – alat Bor pada Eksplorasi Batubara
No. Nama Alat Pembagian Gambar Alat Proses Kerja Alat
Jenis Bor
1. Bor Tangan a. Bor spiral a. Bor spiral a. Bor spiral
(termasuk alat
Proses kerja alat ini adalah
bor manual)
seperti penarik tutup notol,
b. Bor bangka diputar dengan tangan.
(termasuk alat
bor manual) Contoh melekat pada
spiral, dicabut pada
interval tertentu (tiap 30 –
50 cm). Hanya sampai
b. Bor Bangka kedalaman beberapa meter
saja, baik untuk residual
deposit (bauxite, lateritic
nickel) dan sebagainya.

b. Bor Bangka
Proses kerja alat ini adalah
dengan cara selubung
(casing) diberi platform, di
atas mana beberapa orang
bekerja. Pada prinsipnya
sama dengan bor spiral
dan tumbuk. Batang bor
terdiri dari pipa masif yang
disambung-sambung,
dengan berbagai bit :
a. Spiral
b. Senduk
Pahat/bentuk pahat
(dihubungkan)
Pengambilan contoh
dalam hal yang ditumbuk
dengan bailer. Sambil bor
berjalan, dengan gerakan
putar dan tumbuk, casing
secara otomatis menurun,
karena beban orang di atas
flatform. Metoda ini
dipakai untuk eksplorasi
dangkal, seperti placer
deposit dan residual
deposit.
2. Bor Mesin a. Bor a. Bor Mesin Ringan a. Bor Mesin Ringan
Mesin (portable driling
Putar (portable driling rig)
(Driling Rig) Ringan rig) Proses kerja alat
(portable ini adalah:
driling rig)
1. Menggunakan topdrive
b. Bor inti (core
dengan motor bakar
drill rig)
kecil (2 tak) yang ikut
c. Bor turun naik dengan
Putar
turun/naiknya batang
Biasa (rotary
bor yang dipandu oleh
drill rig) b. Bor inti (core drill
rel atau rack.
d. Bor-alir Balik rig)
(counterflush 2. Tekanan pada matabor
drill rig) dapat ditingkatkan
dengan menyuruh
orang mendudukinya
(awak mesin bor 20-
26).
3. Alat bor ini dapat
c. Bor Putar dipreteli dalam
Biasa
bahagian-bahagian
(rotary drill rig)
kecil dan dapat
diangkut oleh orang
secara manual.
Kapasitas alat bor ini
hanya maksimum 50
meter, banyak
digunakan untuk
pemboran seismik
d. Bor-alir Balik (shot holes) dan sering
(counterflush drill merupakan rakitan
rig) sendiri dengan
menggunakan mesin
pompa.
4. Laju tembus adalah
30-40 m/hari, relative
sangat murah.
Pengambilan inti tidak
dimungkinkan.
5. Biaya $5.90/hari.
Termasuk alat bor
kecil dengan topdrive
ini adalah yang
dipasang pada truck,
dengan memasangi rak
(rel) yang memandu
batang bor, dimana
morot penggeraknya
dipasang pada ujung
atas batang bor, dan
mesin bergeser ikut
dengan turunnya
dengan batang bor.
6. Dengan topdrive ini
pemboran miring
dimungkinkan secara
terbatas dengan
memiringkan raknya.
b. Bor inti (core drill rig)
Proses kerja alat bor ini pada
mesin ini berukuran relatif
kecil dan dipasang pakai
roda atau batang luncur
(skids), ditarik dengan
bulldozer, kendaraan 4-
wheel drive atau ditarik
dengan winch pada tempat
yang sulit dijangkau, atau
digantung dengan slung di
bawah helicopter, atau juga
dapat dipreteli menjadi
bahagianbahagian/komponen
kecil dan dapat dipikul
secara manual. Gerakan
putar dari mesin
ditransmisikan pada pipa bor
dengan chuck, dan oleh
karenanya dapat membor ke
semua arah, termasuk ke atas
(dari terowongan). Untuk
pengoperasiannya sering
dipasang kaki tiga dari pipa
besi untuk
mengendalikan
pemasangan/pencabutan
batang bor dengan
menggantungkannya pada
sistem katrol dengan
swivel yang
disambungkan pada pipa
selang untuk menyalurkan
cairan pembilas dari
pompa lumpur.

c. Bor Putar Biasa (rotary


drill rig)

Proses kerja alat ini adalah


Mesin ini dinamakan
demikian karena gerak
putar dari sumber
penggerak/mesin di
transmisikan pada batang
bor pada meja putar
(rotary table) sehingga
hanya dapat membor
vertikal ke bawah.

3. Bor Mesin a. Bor Tumbuk a. Bor Tumbuk Biasa a. Bor Tumbuk Biasa
Tumbuk Biasa (wagon (wagon drill) (wagon drill).
(cable tool)
drill)
b. Bor Proses kerja alat ini adalah
Palu palu yang bergerak
vertikal dan dipasang
Dalam
sepanjang suatu peluncur
Lubang
(down-hole b. Bor Palu Dalam (slide) yang dipasang pada
hammer drill) Lubang (down-hole suatu kendaraan seperti
c. Bor Tumbuk hammer drill). truk atau traktor. Palu ini
Dengan Drive memukul-mukul suatu
Sampler rangkaian batang bor yang
(wagon drill pada ujungnya dipasangi
with drive suatu matabor. Jenis
sampler) Wagon Drills yang ringan
(Atlas BVB) dapat
mencapai kedalaman rata-
c. Bor Tumbuk Dengan
rata 30 meter dan
Drive Sampler
maksimum 50-60 meter.
(wagon drill with
Jenis Wagon Drills yang
drive sampler).
besar (Altas Roc 601) rata-
rata 70 sampai 100 meter.
Conto yang didapatkan
adalah serpihan batuan
yang ditiup oleh udara
yang dikompresikan
melalui pipa bor, dan
ditangkan diluar oleh alat
khusus yang disebut
cyclone sample chamber.
Kelemahan dari Wagon
Drill adalah perolehan
conto yang kecil (5kg/m),
karena diameter lubang
yang didapatkan adalah
40-50 mm.

b. Bor Palu Dalam Lubang

Proses kerja alat ini adalah


Pada alat bor ini palu
didapatkan langsung
dipasang di atas drive
sampler, berbentuk suatu
silinder yang bergerak
turun naik secara lancar
(smooth) dan digerakan
oleh udara tertekan dari
compressor melalui pipa
bor. Mata bor disini dapat
pula melakukan gerak
rotasi atau putar.
Kedalaman rata-rata yang
dapat dicapai alat ini
adalah 80=100 meter,
tetapi dapat pula dirancang
untuk mencapai
kedalaman 300-1000
meter, dengan
menggunakan pipa
selubung (casing).
Diameter lubang yang
dibuat adalah 65-170 mm,
sehingga dapat perolehan
conto (sample recovery)
Pemboran merupakan metode eksplorasi dengan biaya mahal, oleh karena itu
dalam penentuan program pemboran harus direncanakan secara cermat. Lokasi
pemboran (titik bor) ditentukan berdasarkan peta geologi, penampang geologi, hasil
interpretasi geofisika, dan peta topografi serta sekaligus ditentukan target pemboran
(kedalaman dan titik yang direncanakan).
KESIMPULAN

III.1 Kesimpulan

Eksplorasi batubara merupakan suatu proses kegiatan untuk menentukan


lokasi endapan batubara yang prospek untuk dikembangkan, dimana selama
pelaksanaan program akan dilakukan pengambilan contoh batubara (coal
sampling) untuk dievaluasi dan dianalisis di laboratorium baik dengan
pendekatan analisis kimia maupun analisis fisika agar kualitas dan kuantitas
batubara tersebut dapat diketahui dengan pasti.
Tujuan Eksplorasi Batubara adalah : Untuk menginventarisir serta
melokalisir data endapan batubara yang ada di daerah studi yang guna
mencari lokasi-lokasi singkapan batubara dan melaporkan daerah prospeksi
hasil temuan di lapangan. Apabila data-data yang didapat sangat mendukung,
maka diharapkan daerah studi tersebut dapat dikembangkan ketingkat
selanjutnya dengan membuat program studi kelayakan. Tahapan Eksplorasi
Batubara meliputi : Survei Tinjau (Reconnaissance), Prospeksi (Prospecting),
Eksplorasi Pendahuluan (Preliminary Exploration), Eksplorasi Rinci
(Detailed Exploration). Kegiatan dan peralatan pemetaan batubara alat yang
digunakan adalah : Kompas Geologi, GPS Garmin, Palu Geologi ada 2 jenis
yang digunakan saat eksplorasi batubara yaitu : Palu Geologi Geosedimen dan
Palu Batuan Beku, Kamera digital, Buku lapangan dan alat tulis lengkap,
Kantong sampel plastik, Lup, Meteran, Peta Topografi. Dan dalam
pengambilan sampling batubara sistem yang digunakan adalah dengan cara
pengeboran, alat bor yang digunakan dalam pengambilan sampling batubara
adalah : Bor Tangan , Bor Mesin Putar (Driling Rig), Bor Mesin Tumbuk
(cable tool).
DAFTAR PUSTAKA

1. http://bahangaliantambang.blogspot.com/2013/11/kegiatan-
eksplorasibatubara.html
2. http://harrykurniafirmansyah.blogspot.com/2014/01/kegiatan-eksplorasi.html
3. http://godamaiku.blogspot.com/2013/09/eksplorasi-batubara.html
4. http://kyubhil.blogspot.com/2013/09/tahapan-eksplorasi-penambangan.html
5. http://kyubhil.blogspot.com/2013/02/alat-alat-survey-dan-fungsinya.html
6. http://jelajahduniamu.blogspot.com
7. http://mining09uncen.blogspot.com/2012/03/alat-alat-pemboran.html
8. http://rachmatrisejet.blogspot.com/2013/08/drilling-pemboran.html
9. http://kampungminers.blogspot.com/2013/02/pengeboran-eksplorasi_19.html
10. http://hapisjambi.blogspot.com/2012/11/metode-sampling-batubara.html

Anda mungkin juga menyukai