PENDAHULUAN
Provinsi Jawa Barat secara geografis termasuk ke dalam Zona Fisiografi Antiklinorium
Bogor. Bentang alam yang terdiri atas rangkaian perbukitan yang memanjang berarah relatif
barat-timur dan jenis litologi penyusunnya yaitu batuan sedimen dan didominasi oleh material
Di daerah penelitian juga berkembang struktur geologi berupa lipatan dan yang
melibatkan seluruh satuan batuan yang ada di daerah penelitian, kondisi ini yang
mengakibatkan daerah penelitian memiliki bentuk bentang alam perbukitan yang mempunyai
kelurusan – kelurusan morfologi yang relatif sama dengan kelurusan sungai yang berkembang
Berdasarkan kondisi geologi yang telah diuraian diatas maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian didaerah ini dengan judul “Geologi Daerah Pamarican dan
1.2. Maksud
pendidikan Sarjana Strata Satu (S-1) di Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknik,
Universitas Pakuan.
1
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari pemetaan geologi permukaan yang dilakukan di daerah penelitian
adalah untuk mengetahui dan memahami serta dapat menjelaskan aspek - aspek sebagai
berikut :
1. Geomorfologi
2. Stratigrafi
umur batuan dan lingkungan pengendapan, serta hubungan stratigrafi antar satuan
batuan secara vertikal dan horizontal pada ruang lingkup regional sehinggan
3. Struktur geologi
penelitian.
4. Sejarah geologi
Yaitu mengenai kronologi dinamika proses geologi lokal dan regional yang
2
1.4. Letak Luas dan Kesampaian Daerah Penyelidikan
Secara geografis daerah penelitian terletak pada 108º 29’50” - 108º 33’40” Bujur
Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat. Daerah penelitian dapat
dicapai dari Kota Bogor (210 km) dengan menggunakan kendaraan roda 2 atau roda 4 ke
terminal bus Banjar selama ± 8 jam perjalanan, dari Kota Banjar dilanjutkan ke arah selatan
yaitu ke Kabupaten Ciamis kemudian dilanjutkan ke arah Kecamatan Pamarican yaitu dengan
waktu tempuh 1,5 jam. Daerah penelitian umumnya dapat dilewati oleh kendaraan roda 4
(empat) atau roda 2 (dua) dan sebagian lagi hanya dapat dijangkau dengan kendaraan roda 2
3
1.5. Metode Penelitian
tahapan penelitian yang jelas dan sistematis, sehingga tahapan yang dilakukan selama
penelitian dapat mencapai apa yang diharapkan dari tujuan penelitian tersebut. Metode
penelitian tersebut oleh penulis dituangkan dalam suatu bagan alir metode penelitian tugas
Pada tahapan ini penulis mempelajari atau mengkaji data - data dari hasil
peneliti terdahulu, sehingga menjadi informasi yang berguna bagi penulis sebagai data
acuan awal untuk melakukan penelitian. Selain itu penyusun melakukan kajian - kajian
interpretasi pada Peta Topografi dan didukung oleh data DEM (Digital Elevation
kerapatan garis kontur ketinggian dan di dukung oleh data literatur berupa Peta
Geologi Lembar Majenang No. 1308-5 tahun 1996 dengan skala 1:100.000 yang
4
diterbitkan oleh Pusat Pengembangan dan Penelitian Geologi, Bandung (Kastowo dan
N.Suwarna, 1996).
kelurusan muka pegunungan, kelurusan garis kontur ketinggian. sehingga hasil dari
tahapan ini dapat menjadi sebuah data yang berguna untuk dijadikan acuan ketika
melakukan penelitian.
tahapan yang harus dilakukan ketika melakukan pengambilan data. Adapun tahapan -
2. Plotting Lokasi
megaskopis.
5
4. Pengukuran Data Struktur Geologi
(ofset), bidang kekar, sumbu lipatan dan unsur - unsur geologi lainnya.
batuan untuk analisis petrografi diambil conto batuan yang dianggap dapat
mewakili dari jenis litologi yang ada pada daerah penelitian, sedangkan
posisi stratigrafi bagian bawah, bagian tengah dan bagian atas tiap satuan
batuan.
geomorfologi dan lainnya ke peta kerja berupa Peta Lintasan dan Lokasi
Pengamatan.
6
1.5.3 Analisis Laboratorium
1. Analisis Petrografi
2. Analisis Mikropaleontologi
1. Analisis Geomorfologi
2. Analisis Stratigrafi
7
satuan batuan. Menentukan hubungan antar satuan batuan dan
kekar dan data struktur geologi lainnya yang diperoleh dari hasil
daerah penelitian.
8
peta dilakukan dengan bantuan beberapa perangkat lunak, diantaranya
sesuai dengan pokok pembahasannya masing - masing, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. BAB 1 PENDAHULUAN
2. BAB II GEOMORFOLOGI
bagian Timur dan keadaan geomorfologi pada daerah penelitian yang terdiri dari
sungai yang berkembang dan jentera geomorfik pada setiap satuan geomorfologi
pada Peta Geologi Regional lembar Majenang No. 1308-5 tahun 1996 dengan
yang meliputi penamaan satuan batuan, penyebaran tiap satuan batuan, luasan
tiap satuan batuan, ciri - ciri litologi pada tiap satuan batuan , umur dan
9
lingkungan pengendapan, serta hubungan stratigrafi antara satuan batuan satu
Pada bab ini menjelaskan tentang struktur geologi regional Jawa bagian
timur dan struktur geologi daerah penelitian yang meliputi pembahasan struktur
struktur geologi yang diperoleh dari pemetaan geologi dan umur pembetukan
daerah penelitian.
pembentukan satuan batuan dan struktur geologi yang berkembang pada daerah
penelitian, serta proses - proses geologi lainnya selama kurun waktu geologi.
Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Hal ini dilakukan yaitu untuk
Pada bab ini membahas tentang penympulan dari semua yang terdapat
10
1.7. Peneliti Terdahulu
3. Pulunggono dan Martodjoyo (1994) Pola Umum Struktur Regional Pulau Jawa
4. Kastowo dan N.Suwarna (1996) membuat Peta Geologi Lembar Majenang skala
Bandung.
11