Anda di halaman 1dari 7

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Indonesia merupakan negara yang terdiri dari tiga lempeng besar yang ada di dunia,
yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik. Subduksi
antara Lempeng Eurasia dan Lempeng Indo-Australia menghasilkan terjadinya
aktivitas magmatik yang aktif serta membentuk jalur gunungapi di sepanjang
bagian barat dari Pulau Sumatera. Kegiatan vulkanisme Kepulauan Indonesia
sebagian besar dimulai pada Pra Tersier hingga Kuarter (Sugarbo, 2019). Secara
umum gunungapi dapat dibagi menjadi dua, yaitu gunungapi purba dan gunungapi
muda. Gunungapi purba memiliki bentukan tubuh gunungapi yang sudah tidak
sempurna. Pada gunungapi muda secara umum memiliki bentukan tubuh gunungapi
yang cenderung masih terlihat dan utuh (Yuwono, 2004). Penelitian gunungapi di
Indonesia pada saat ini dapat dikaji berdasarkan geokimia, geofisika, mineral, air
tanah, petrogenesis, petrografi dan masih banyak lagi. Penelitian tersebut dapat
dilakukan demi kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan serta untuk membantu
dalam mengeksplor sumber daya alam di Indonesia.

Salah satu gunungapi berumur kuarter yang ada di Provinsi Lampung ialah Gunung
Betung. Secara administrasi Gunung Betung terletak di Kota Bandar Lampung dan
beberapa kecamatan di Kabupaten Pesawaran. Gunung Betung juga termasuk ke
dalam kawasan Taman Hutan Raya Wan Abdul Rahman (Tahura War) serta
kawasan hutan konservasi yang dilindungi dengan tinggi gunung ±1200 mdpl
(meter diatas permukaan laut).

Gunung Betung termasuk kedalam Formasi Endapan Gunungapi (Qhv) berumur


Plistosen dan Holosen yang tersusun atas batuan gunungapi, yaitu lava (andesit-
basal), breksi, dan tuf yang berasal dari erupsi Gunung Betung (Mangga dkk.,
1993). Kurangnya penelitian pada bidang geologi yang membahas tentang
vulkanostratigrafi menjadi dasar dari penelitian ini. Oleh karena itu penelitian ini
akan membahas tentang geologi dan stratigrafi gunung atau urutan batuan vulkanik
(vulkanostratigrafi) pada Gunung Betung bagian barat, Kecamatan Gedong Tataan,
Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung.

1
I.2. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari dilakukannya penelitian ini, yaitu:
1. Menganalisis tatanan geologi meliputi geomorfologi pada daerah penelitian
2. Menganalisis stratigrafi batuan pada daerah penelitian menggunakan prinsip
vulkanostratigrafi
3. Menganalisis struktur geologi pada daerah penelitian
4. Menganalisis diferensiasi magma (petrogenesis) pada daerah penelitian dengan
menggunakan analisis petrografi
5. Menganalisis sejarah geologi yang terjadi pada daerah penelitian.

I.3. Metode Penelitian


Penelitian ini dapat dibagi menjadi 4 tahap utama, yaitu tahap pra pemetaan, tahap
pemetaan, tahap analisis dan interpretasi data, serta tahap penyusunan laporan.
Proses penelitian dapat dilihat secara keseluruhan pada bagan alir penelitian di
Gambar I.1.

Gambar I.1. Diagram alir penyusunan tugas akhir1

2
1. Tahap Persiapan dan Studi Literatur
Tahap persiapan dan studi literatur merupakan tahap awal dari penelitian ini yang
meliputi kajian studi pustaka. Studi pustaka terdiri dari studi literatur berupa studi
geologi regional daerah penelitian, hasil penelitian geologi, vulkanologi, dan
vulkanostratigrafi terdahulu pada daerah penelitian. Analisis citra satelit dan peta
topografi juga dilakukan untuk mengetahui pola kelurusan, bentuk aliran sungai,
dan identifikasi awal untuk struktur geologi pada daerah penelitian. Selain itu
dilakukannya pembuatan peta lapangan sebagai peta dasar untuk dilakukan tahap
berikutnya yaitu tahap pemetaan.

2. Tahap Pengambilan Data di Lapangan


Tahap ini merupakan tahap selanjutnya setelah tahap pra pemetaan yang
dilaksanakan langsung di lapangan untuk memperoleh data geologi serta
melakukan pengambilan foto untuk dokumentasi.
Pengambilan data meliputi:
a. Pengamatan dan pengambilan sampel batuan merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk mengetahui jenis litologi batuan, kedudukan, dan penyebaran
lapisan batuan berdasarkan pengamatan petrologi. Pada tahap ini juga dilakukan
pengambilan sampel batuan untuk dilakukannya analisis petrografi.
b. Pengamatan dan pengambilan data struktur geologi merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk mengetahui struktur geologi yang terdapat pada daerah
penelitian dengan melakukan pengukuran struktur penyerta berupa kekar.
c. Pengamatan geomorfologi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
mengetahui genesa dari satuan geomorfologi di daerah penelitian melalui
pengamatan bentang alam secara langsung, pola kontur, dan citra satelit.

3. Tahap Analisis dan Interpretasi Data


Pada tahap ini dilakukan pengolahan, analisis serta interpretasi data yang telah
diperoleh dari observasi lapangan. Analisis data yang dilaksanakan di laboratorium
meliputi analisis petrografi. Analisis petrologi dilakukan untuk mendeskripsi
batuan pada skala handspeciment. Analisis petrografi dilakukan untuk mengetahui
komposisi mineral pada batuan yang sudah disayat tipis serta ditentukan kandungan

3
mineralnya sehingga dapat diketahui nama serta klasifikasi batuan di daerah
penelitian. Klasifikasi yang digunakan untuk batuan beku adalah klasifikasi Travis
(1995) sedangkan untuk batuan piroklastik menggunakan klasifikasi Cook (1965)
dan Fisher & Shminke (1984).

Analisis data yang dilaksanakan di studio meliputi analisis stratigrafi menggunakan


prinsip vulkanostratigrafi dan analisis geomorfologi menggunakan klasifiasi bentuk
muka bumi (BMB) oleh Bramantyo & Bandono (2006). Hal ini dikarenakan
klasifikasi BMB lebih aplikatif penerapannya pada dearah gunungapi, yang mana
membagi satuan geomorfologi berdasarkan morfologi, genesa, dan nama khuluk.
Analisis struktur geologi meliputi analisis kekar dan kelurusan pada daerah
penelitian. Serta analisis petrogenesis yang dianalisis berdasarkan hasil pengamatan
petrologi dan petrografi.

4. Tahap Penyusunan Laporan


Tahap ini merupakan tahap akhir dari penelitian yaitu berupa pembuatan peta serta
penulisan laporan hasil penelitian. Peta yang dihasilkan berupa peta lintasan, peta
geologi penampang geologi, dan peta geomorfologi dibuat menggunakan perangkat
lunak berupa Global Mapper v19.0 dan Arcgis 10.3.1. Dari hasil analisis
geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi, sejarah geologi dan proses diferensiasi
magma yang telah dilakukan dapat digunakan untuk membuat sejarah geologi yang
terjadi pada daerah penelitian dengan menggunakan perangkat lunak berupa Corel
Draw. Laporan yang dihasilkan diantaranya akan mencangkup peta geomorfologi,
peta lintasan, peta geologi, dan proses diferensiasi magma pada daerah penelitian
dengan format tugas akhir menggunakan perangkat lunak Microsoft Word.

4
I.4. Lokasi Daerah Penelitian
Secara geografis, daerah penelitian berada pada 510000 mU – 517000 mU dan
9404000 mT – 9397000 mT sitem koordinat UTM WGS 1945 Zona 48S dengan
luas 49km2. Secara administratif, daerah penelitian berada pada Kecamatan Gedong
Tataan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung yang dapat dilihat pada Gambar
I.2.

Gambar I.2. Peta lokasi daerah penelitian2

Perjalanan menuju daerah penelitian dapat ditempuh selama ±45 menit dengan
menggunakan kendaraan roda empat ataupun roda dua dari Kampus Institut
Teknologi Sumatera (ITERA). Terdapat dua jalur yang dapat dilewati dari Gunung
Betung ke Kota Bandar Lampung, perjalanan dimulai melewati Jl. Imam Bonjol
yang memiliki jarak 30 km atau melewati Jl. ZA. Pagar Alam yang memiliki jarak
26 km kemudian melewati Jalan Raya Lintas Sumatera berarah Pesawaran.

5
I.5. Batasan Masalah
Pada penelitian ini, masalah – masalah yang dibahas akan dibatasi sebagai berikut:
1. Penelitian dibatasi dengan luas wilayah 7x7 km dan skala 1:25.000.
2. Data yang digunakan hanya berdasarkan data permukaan yang ditemukan
pada daerah penelitian.
3. Kondisi geologi, meliputi geomorfologi yang mendukung kajian
vulkanostratigrafi terutama bentuk muka bumi melalui citra satelit dan
observasi langsung.
4. Stratigrafi menggunakan prinsip vulkanostratigrafi menurut Sandi
Stratigrafi Indonesia.
5. Studi khusus berupa proses diferensiasi magma hanya menggunakan data
petrografi berupa komposisi plagioklas dan keberadaan tekstur khusus pada
mineral.
6. Diferensiasi magma hanya membahas tentang sejarah produk Gunung
Betung.

I.6. Sistematika Pembahasan


Pada proposal tugas akhir ini sistematika pembahasan akan terdiri dari:
1. Bab I Pendahuluan. Bab ini terdiri dari latar belakang, tujuan melakukan
penelitian di daerah tersebut, metode dan tahap penelitian yang
digambarkan melalui diagram alir, lokasi daerah penelitian, batasan
masalah dalam penelitian, dan sistematika pembahasan.
2. Bab II Geologi Regional. Bab ini membahas mengenai kondisi geologi
secara regional berupa fisiografi, tatanan tektonik, stratigrafi regional, dan
struktur geologi regional.
3. Bab III Geologi Daerah Penelitian. Bab ini berisi kondisi geologi daerah
penelitian berupa geomorfologi, stratigrafi, dan struktur geologi.
4. Bab IV Petrogenesis. Bab ini merupakah pembahasan terkait hasil data
petrografi serta petrologi. Data petrografi yang digunakan berupa komposisi
plagioklas dan keberadaan tekstur khusus pada mineral. Kedua data tersebut
kemudian diinterpretasikan sebagai proses diferensiasi magma pada daerah
penelitian.

6
5. Bab V Sejarah Geologi. Bab ini merupakah hasil interpretasi sejarah geologi
pada daerah penelitian berdasarkan data geologi yang telah diolah dan
dianalisis.
6. Bab VI Kesimpulan, merupakan rangkuman dari keseluruhan data, analisis,
serta hasil yang telah didapatkan pada penelitian ini.
7. Daftar Pustaka, tulisan pustaka yang dijadikan rujukan dalam penulisan
laporan.

Anda mungkin juga menyukai