Anda di halaman 1dari 19

TUGAS MAKALAH

TEKNIK EKSPLORASI TAMBANG

MACAM – MACAM ALAT EKSPLORASI DALAM


EKSPLORASI BATUBARA

Disusun Oleh :

SWAGERY VINATA

DBD 113 036

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

PALANGKARAYA
2020
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Pengertian Eksplorasi


a. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Eksplorasi adalah Penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh
pengetahuan lebih banyak tentang keadaan, terutama sumber-sumber alam
yang terdapat di tempat itu; penyelidikan;penjajakan.
b. Menurut situs Wikipedia berbahasa Inodenisia (id.wikipedia.org)
Eksplorasi adalah tindakan atau mencari atau melakukan perjalanan
dengan tujuan menemukan sesuatu; misalnya daerah yang tak dikenal,
termasuk antariksa (penjelajahan angkasa), minyak bumi (explorasi
minyak bumi), gas alam, batu bara, mineral, gua, air, ataupun infor masi.
c. Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI)
Eksplorasi adalah kegiatan penyelidikan geologi yang dilakukan untuk
mengidentifikasi,menetukan lokasi, ukuran, bentuk, letak, sebaran,
kuantitas dan kualitas suatu endapan bahan galian untuk kemudian dapat
dilakukan analisis/kajian kemungkinan dilakukanya penambangan.

Dari ke-tiga pengertian tentang eksplorasi diatas, dapat disimpulkan


bahwa Eksplorasi adalah suatu kegiatan lanjutan dari prospeksi yang
meliputi pekerjaan-pekerjaan untuk mengetahui ukuran,bentuk, posisi,
kadar rata-rata dan besarnya cadangan serta “studi kalayakan” dari
endapan bahan galian atau mineral berharga yang telah diketemukan
Sedangkan Studi Kelayakan adalah pengkajian mengenai aspek teknik
dan prospek ekonomis dari suatu proyek penambangan dan merupakan
dasar keputusan investasi. Kajian ini merupakan dokumen yang memenuhi
syarat dan dapat diterima untuk keperluan analisa
bank/lembaga keungan lainnya dalam kaitannya dengan pelaksanaan
investasi atau pembiayaan proyek. Studi ini meliputi Pemeriksaanseluruh
informasi geologi berdasarkan lkaporan eksplorasi dan factor-faktor
ekonomi, penambangan, pengolahan, pemasaran hokum/perundang-
undangan, lingkungan, social serta factor yang terkait.

I.2 Tujuan Eksplorasi


Tujuan dilakukannya eksplorasi adalah untuk mengetahui sumber daya
cebakan mineral secara rinci, yaitu untuk mengetahui, menemukan,
mengidentifikasi dan menentukan gambaran geologi dan mineral berdasarkan
ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitas suatu mineral untuk kemudian
dapat dilakukan pengembangan secara ekonomis.

.
BAB II

PEMBAHASAN

II.2 Eksplorasi Batubara


Eksplorasi batubara merupakan suatu proses kegiatan untuk menentukan
lokasi endapan batubara yang prospek untuk dikembangkan, dimana selama
pelaksanaan program akan dilakukan pengambilan contoh batubara (coal
sampling) untuk dievaluasi dan dianalisis di laboratorium baik dengan
pendekatan analisis kimia maupun analisis fisika agar kualitas dan kuantitas
batubara tersebut dapat diketahui dengan pasti.
Tujuan Eksplorasi Batubara adalah : Untuk menginventarisir serta
melokalisir data endapan batubara yang ada di daerah studi yang guna mencari
lokasi-lokasi singkapan batubara dan melaporkan daerah prospeksi hasil
temuan di lapangan. Apabila data-data yang didapat sangat mendukung, maka
diharapkan daerah studi tersebut dapat dikembangkan ketingkat selanjutnya
dengan membuat program studi kelayakan.

II.2 Kegiatan dan peralatan pemetaan batubara

Pemetaan geologi ini dilakukan dengan menggunakan peta kerja yang


memuat pola aliran sungai berskala 1:50.000 dan ditunjang dengan beberapa
peralatan lapangan sebagai berikut :
No. Nama Alat Gambar Alat Kegunaan Alat
1. Kompas Kompas geologi memiliki banyak
Geologi kegunaan, diantaranya digunakan untuk
mengukur kedudukan suatu unsur
struktur geologi, mengukur strike/dip
dari kemiringan lapisan batuan, dan
tentunya sebagai penunjuk arah.
2. GPS Garmin GPS digunakan untuk menentukan
kordinat posisi, kecepatan, arah dan
waktu saat survey. GPS juga berguna
untuk mengetahui medan lokasi agar
kita tidak tersesat.

3. Palu Geologi a. Palu Geologi a. Palu Geologi Sedimen digunakan


ada 2jenis Sedimen untuk batuan sedimen (berlapis).
yang digunakan Hal ini dapat dilihat dari bentuknya
saat eksplorasi yang persegi berguna untuk
batubara yaitu : memecahkan bagian "sampling".
b. Palu Batuan Beku digunakan batuan
a. Palu
neku yang umumnya keras.
Geologi
Geosedime b. Palu Batuan Beku Ujungnya yang lancip dibuat agar
N ketika menggunakannya, kekuatan
b. Palu tumbukan terpusat pada ujungnya
Batuan
Beku yang runcing tersebut untuk
memecahkan batuan-batuan beku
dan mengambil bebatuan yang ingin
diamati.
4. Kamera digital Kamera digunakan untuk
mempublikasikan hasil kegiatan
lapangan yang dilakukan, mulai dari
lokasi kegiatan, singkapan-singkapan
5. Buku lapangan Buku dan alat tulis ini digunakan untuk
dan alat tulis mencatat semua hasil dari survey yang
lengkap dilakukan. Mulai dari hasil data ukur,
sketsa, deskripsi, letak singkapan dan
lain-lain yang perlu dicatat.
6. Kantong Kantong sampel plastik digunakan
sampel plastik untuk membungkus batuan yang didapat
dalam kegiatan survey ini. Contoh
batuan setelah dimasukkan kedalam
kantong, lalu diberi label agar mudah
saat dibedakan. Jika tidak ada kertas
label, bisa juga menggunakan spidol
permanen.
7. Lup Lup digunakan untuk mengamati suatu
mineral atau fosil kecil, sehingga
dibutuhkan lup untuk mengamatinya.
Biasanya perbesaran yang dipakai
berkisar antara 8 sampai 20.

8. Meteran (5m) Meteran digunakan untuk mengukur


panjang lintasan atau ketebalan suatu
lapisan.
9. Peta Topografi Peta topografi digunakan untuk
informasi tentang keadaan, lokasi, jarak,
rute perjalanan dan komunikasi. Peta
topografi juga menampilkan variasi
daerah, tingkat tutupan vegetasi dan
perbedaan ketinggian kontur.
II.4

II.3 Alat – alat Bor Pada Eksplorasi Batubara

Di dalam suatu industri pertambangan, kegiatan pemboran adalah suatu


aktivitas vital baik dalam pengambilan sample maupun pemboran produksi.
Berikut ini tabel II.1 Tabel Alat – alat bor pada eksplorasi batubara :
Tabel II.1 Alat – alat Bor pada Eksplorasi Batubara

No. Nama Alat Pembagian Gambar Alat Proses Kerja Alat


Jenis Bor
1. Bor Tangana. Bor spiral a. Bor spiral a. Bor spiral
(termasuk alat
Proses kerja alat ini adalah
bor manual)
seperti penarik tutup notol,
b. Bor Bangka
diputar dengan tangan.
(termasuk alat
bor manual) Contoh melekat pada
spiral, dicabut pada
interval tertentu (tiap 30 –
50 cm). Hanya sampai
b. Bor Bangka kedalaman beberapa meter
saja, baik untuk residual
deposit (bauxite, lateritic
nickel) dan sebagainya.

b. Bor Bangka
Proses kerja alat ini adalah
dengan cara selubung
(casing) diberi platform, di
atas mana beberapa orang
bekerja. Pada prinsipnya
sama dengan bor spiral
dan tumbuk. Batang bor
terdiri dari pipa masif yang
disambung-sambung,
dengan berbagai bit : a.
Spiral
b. Senduk
Pahat/bentuk pahat
(dihubungkan)
Pengambilan contoh
dalam hal yang ditumbuk
dengan bailer. Sambil bor
berjalan, dengan gerakan
putar dan tumbuk, casing
secara otomatis menurun,
karena beban orang di
atas flatform. Metoda ini
dipakai untuk eksplorasi
dangkal, seperti placer
deposit dan residual
deposit.
2. Bor Mesin a. Bor Mesin a. Bor Mesin Ringan a. Bor Mesin Ringan
Putar Ringan (portable driling (portable driling rig)
(Driling Rig) (portable rig) Proses kerja alat ini
driling rig) adalah:
b. Bor inti (core 1. Menggunakan
drill rig) topdrive dengan motor
c. Bor Putar bakar kecil (2 tak)
Biasa (rotary yang ikut turun naik
drill rig) dengan turun/naiknya
d. Bor-alir Balik batang bor yang
b. Bor inti (core drill
(counterflush dipandu oleh rel atau
rig)
drill rig) rack.
2. Tekanan pada matabor
dapat ditingkatkan
dengan menyuruh
orang mendudukinya
(awak mesin bor 20-
26).
c. Bor Putar Biasa 3. Alat bor ini dapat
(rotary drill rig) dipreteli dalam
bahagian-bahagian
kecil dan dapat
diangkut oleh orang
secara manual.
Kapasitas alat bor ini
hanya maksimum 50
meter, banyak
digunakan untuk
pemboran seismik
d. Bor-alir Balik (shot holes) dan sering
(counterflush drill merupakan rakitan
rig) sendiri dengan
menggunakan mesin
pompa.
4. Laju tembus adalah
30-40 m/hari, relative
sangat murah.
Pengambilan inti tidak
dimungkinkan.
5. Biaya $5.90/hari.
Termasuk alat bor
kecil dengan topdrive
ini adalah yang
dipasang pada truck,
dengan memasangi rak
(rel) yang memandu
batang bor, dimana
morot penggeraknya
dipasang pada ujung
atas batang bor, dan
mesin bergeser ikut
dengan turunnya
dengan batang bor.
6. Dengan topdrive ini
pemboran miring
dimungkinkan secara
terbatas dengan
memiringkan raknya.
b. Bor inti (core drill rig)
Proses kerja alat bor ini
pada mesin ini berukuran
relatif kecil dan dipasang
pakai roda atau batang
luncur (skids), ditarik
dengan bulldozer,
kendaraan 4-wheel drive
atau ditarik dengan winch
pada tempat yang sulit

dijangkau, atau digantung


dengan slung di bawah
helicopter, atau juga dapat
dipreteli menjadi
bahagian-
bahagian/komponen kecil
dan dapat dipikul secara
manual. Gerakan putar
dari mesin ditransmisikan
pada pipa bor dengan
chuck, dan oleh karenanya
dapat membor ke semua
arah, termasuk ke atas
(dari terowongan). Untuk
pengoperasiannya sering
dipasang kaki tiga dari
pipa besi untuk
mengendalikan
pemasangan/pencabutan
batang bor dengan
menggantungkannya pada
sistem katrol dengan
swivel yang
disambungkan pada pipa
selang untuk menyalurkan
cairan pembilas dari
pompa lumpur.

c. Bor Putar Biasa (rotary


drill rig)

Proses kerja alat ini adalah


Mesin ini dinamakan
demikian karena gerak
putar dari sumber
penggerak/mesin di
transmisikan pada batang
bor pada meja putar
(rotary table) sehingga
hanya dapat membor
vertikal ke bawah.

3. Bor Mesin a. Bor Tumbuk a. Bor Tumbuk Biasa a. Bor Tumbuk Biasa
Tumbuk Biasa (wagon (wagon drill) (wagon drill).
(cable tool)
drill)
Proses kerja alat ini adalah
b. Bor Palu
palu yang bergerak
Dalam
vertikal dan dipasang
Lubang
sepanjang suatu peluncur
(down-hole b. Bor Palu Dalam (slide) yang dipasang pada
hammer drill) Lubang (down-hole suatu kendaraan seperti
c. Bor Tumbuk hammer drill). truk atau traktor. Palu ini
Dengan Drive memukul-mukul suatu
Sampler rangkaian batang bor yang
(wagon drill pada ujungnya dipasangi
with drive suatu matabor. Jenis
sampler) Wagon Drills yang ringan
(Atlas BVB) dapat
mencapai kedalaman rata-
c. Bor Tumbuk Dengan
rata 30 meter dan
Drive Sampler
maksimum 50-60 meter.
(wagon drill with
Jenis Wagon Drills yang
drive sampler).
besar (Altas Roc 601)
rata-rata 70 sampai 100
meter. Conto yang
didapatkan adalah
serpihan batuan yang
ditiup oleh udara yang
dikompresikan melalui
pipa bor, dan ditangkan
diluar oleh alat khusus
yang disebut cyclone
sample chamber.
Kelemahan dari Wagon
Drill adalah perolehan
conto yang kecil (5kg/m),
karena diameter lubang
yang didapatkan adalah
40-50 mm.

b. Bor Palu Dalam Lubang

Proses kerja alat ini adalah


Pada alat bor ini palu
didapatkan langsung

dipasang di atas drive


sampler, berbentuk suatu
silinder yang bergerak
turun naik secara lancar
(smooth) dan digerakan
oleh udara tertekan dari
compressor melalui pipa
bor. Mata bor disini dapat
pula melakukan gerak
rotasi atau putar.
Kedalaman rata-rata yang
dapat dicapai alat ini

adalah 80=100 meter,


tetapi dapat pula
dirancang untuk mencapai
kedalaman 300-1000
meter, dengan
menggunakan pipa
selubung (casing).
Diameter lubang yang
dibuat adalah 65-170 mm,
sehingga dapat perolehan
conto (sample recovery)
yang lebih besar daripada
Wagon Drill. Namun
biayanya 3 sampai 4 kali
biaya pemboran permeter
daripada Wagon Drill.

Hammer Drill jenis ini


diklasifikasikan sebagai
bor palu ringan (Light
Hammer Drill, Ingersoll
type).

c. Bor Tumbuk Dengan


Drive Sampler (wagon
drill with drive sampler).

Proses kerja alat bor ini


adalah pemasangan apa
yang disebut dengan drive
sampler sebagai pengganti
mata bor. Alat bor ini
hanya cocok digunakan
untuk lapisan tanah
sedimen lepas.
Pemboran merupakan metode eksplorasi dengan biaya mahal, oleh karena itu
dalam penentuan program pemboran harus direncanakan secara cermat. Lokasi
pemboran (titik bor) ditentukan berdasarkan peta geologi, penampang geologi, hasil
interpretasi geofisika, dan peta topografi serta sekaligus ditentukan target pemboran
(kedalaman dan titik yang direncanakan).
BAB III

KESIMPULAN

III.1 Kesimpulan

Eksplorasi batubara merupakan suatu proses kegiatan untuk menentukan


lokasi endapan batubara yang prospek untuk dikembangkan, dimana selama
pelaksanaan program akan dilakukan pengambilan contoh batubara (coal
sampling) untuk dievaluasi dan dianalisis di laboratorium baik dengan
pendekatan analisis kimia maupun analisis fisika agar kualitas dan kuantitas
batubara tersebut dapat diketahui dengan pasti.
Eksplorasi Pendahuluan (Preliminary Exploration), Eksplorasi Rinci (Detailed
Exploration). Kegiatan dan peralatan pemetaan batubara alat yang digunakan
adalah : Kompas Geologi, GPS Garmin, Palu Geologi ada 2 jenis yang
digunakan saat eksplorasi batubara yaitu : Palu Geologi Geosedimen dan Palu
Batuan Beku, Kamera digital, Buku lapangan dan alat tulis lengkap, Kantong
sampel plastik, Lup, Meteran, Peta Topografi. Dan dalam pengambilan
sampling batubara sistem yang digunakan adalah dengan cara pengeboran, alat
bor yang digunakan dalam pengambilan sampling batubara adalah : Bor
Tangan , Bor Mesin Putar (Driling Rig), Bor Mesin Tumbuk (cable tool).
DAFTAR PUSTAKA

1. http://kyubhil.blogspot.com/2013/09/tahapan-eksplorasi-penambangan.html
2. http://kyubhil.blogspot.com/2013/02/alat-alat-survey-dan- fungsinya.html
3. http://jelajahduniamu.blogspot.com
4. http://mining09uncen.blogspot.com/2012/03/alat-alat-pemboran.html
5. http://rachmatrisejet.blogspot.com/2013/08/drilling-pemboran.html
6. http://kampungminers.blogspot.com/2013/02/pengeboran-eksplorasi_19.html
7. http://hapisjambi.blogspot.com/2012/11/metode-sampling-batubara.html

Anda mungkin juga menyukai