Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN

SISTEM KOORDINAT DAN TRANSFORMASI

Dosen :
Khomsin S.T.,M.T

Oleh:
Kevin Imam Akbar

3514100095

Jurusan Teknik Geomatika


Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Ph. 031-5929487
2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Khomsin, ST.,MT. selaku dosen mata kuliah Sistem Koordinat dan
Transformasi.
2. Ibu Meiriska Yusfania, ST., MT. selaku asisten dosen mata Sistem Koordinat dan
Transformasi.
3. Teman-teman yang membantu dalam proses penyelesaian laporan praktikum ini.
Semoga laporan ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya dan juga dapat
berguna bagi penulis. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata dalam penulisan laporan ini.
Penulis sadar bahwasannya laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga dapat mendorong
penulis untuk lebih baik lagi. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembacanya..

Surabaya, 25 September 2016

Penulis

Daftar Isi
Bab 1 PENDAHULUAN.................................................................................................. 4
Bab 2 DASAR TEORI.................................................................................................... 6
2.1 Transformasi....................................................................................................... 6
2.2 Sistem Koordinat................................................................................................ 6
2.3 Transformasi Koordinat...................................................................................... 6
2.4 Sistem Koordinat Geodetik................................................................................. 7
2.5 Sistem Koordinat Geosentrik..............................................................................7
Bab 3 HASIL DAN ANALISA........................................................................................ 10
3.1 Script Matlab.................................................................................................... 10
3.1.1 Geodetik ke Geosentrik.................................................................................10
3.1.2 Geosentrik ke Geodetik.................................................................................11
3.2.1 Geodetik ke Geosentrik.................................................................................13
3.2.1 Geodetik ke Geosentrik.................................................................................14
3.3 Hasil Analisa..................................................................................................... 15
Bab 4 KESIMPULAN................................................................................................... 16

Daftar Pustaka

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang

Merupakan kegiatan dalam profesi Geodesi yang sering dijumpai adalah:


1. Memindahkan koordinat suatu titik ataupun peta
2. Menggabungkan daerah yang bersebelahan atau bertampalan
Untuk dikaji dengan lebih mendalam, dasar kegiatan seperti di atas, akan menjumpai
problema yang mendekati serupa dan dengan dasar pengetahuan setiap pemikiran yang serupa
pula. Materi ini dikenal sebagai transformasi koordinat. Transformasi koordinat berguna sebagai
Penyatuan berbagai peta local dalam kegiatan yang sama dan pemberian koreksi koreksi
gambar digital (terutama hasil digitasi peta analog).

Sistem dan Transformasi koordinat yang sering digunakan yaitu sistem koordinat
sebangun, sistem koordinat afin, system koordinat geografis, sistem koordinat geodetic, sistem
koordinat Universal Transverse Mercator dan sistem koordinat lainnya. Untuk memproses
transformasi hasil koordinat pada vsistem koordinat tersebut, sampai saat ini sudah tersedia
berbagai program untuk melakukan perhitungan data sistem dan transformasi koordinat. Salah
satu program yang sering digunakan adalah program aplikasi GeoCal. Namun program aplikasi
tersebut belum menyediakan menu atau submenu yang dapat menghitung data vsistem
koordinat sebangun dan vsistem koordinat afin serta berbagai pilihan ellipsoid referensi yang
akan digunakan untuk melakukan perhitungan sistem koordinat geodetic, sistem koordinat
kartesian tiga dimensi, serta sistem koordinat universal transverse Mercator.
1.2

Tujuan dan Manfaat


Adapun tujuan dan manfaat dalam pembuatan program ini adalah dihasilkannya
program aplikasi yang dapat dijalankan secara indepeden (executable) untuk
memudahkan proses hitungan transformasi antar koordinat.

BAB II
DASAR TEORI
2.1 Transformasi
Transformasi secara umum adalah perubahan suatu bentuk dan ukuran ke bentuk dan
ukuran lain, baik secara fisik maupun secara non-fisik. Maka transformasi yang dimaksudkan
disini adalah perubahan koordinat obyek dari suatu system koordinat ke system koordinat lain.
Berdasarkan pengertia tersebut, maka tidak terjadi perubahan fisik obyek melainkan posisi
obyek yang menjadi berbeda. Mungkin saja terjadi perubahan bentuk dan ukuran obyek
sebagai hasil transformasi tergantung dari metode transformasi yang digunakan. Setiap metode
transformasi memiliki perbedaan hasil tersendiri (spesifik) mengingat dasar pemikiran dan
kasus yang berbeda.
2.2 Sistem Koordinat
Koordinat adalah pernyataan besaran geometrik yang menentukan posisi satu titik dengan
mengukur besar vektor terhadap satu Posisi Acuan yang telah didefinisikan.
Posisi acuan dapat ditetapkan dengan asumsi atau ditetapkan dengan suatu kesepakatan
matematis yang diakui secara universal dan baku. Jika penetapan titik acuan tersebut secara
asumsi, maka sistim koordinat tersebut bersifat Lokal atau disebut Koordinat Lokal dan jika
ditetapkan sebagai kesepakatan berdasar matematis maka koordinat itu disebut koordinat yang
mempunyai sistim kesepakatan dasar matematisnya.
2.3 Transformasi Koordinat
Posisi suatu titik biasanya dinyatakan dengan koordinat, dan koordinat itu akan mengacu
pada suatu visistem koordinat tertentu. Sistem koordinat sendiri merupakan sekumpulan aturan
yang menentukan cara untuk memberikan koordinat-koordinat pada lokasi (Anam, 2006). Cara
untuk menentukan suatu visistem koordinat adalah sebagai berikut:
1. Menentukan lokasi titik nol (pusat salib sumbu)
2. Menentukan orientasi ketiga sumbu X, sumbu Y dan sumbu Z
3. Menentukan parameter-parameter (kartesian, kurvalinear), yang digunakan untuk
mendefinisikan posisi suatu titik terhadap visistem koordinat.
Sistem koordinat secara umum dapat dibagi atas dua (2) macam yaitu sistem koordinat
dua dimensi dan sistem koordinat tiga dimensi. Sistem koordinat tiga (3) dimensi yang biasa
digunakan adalah system koordinat geodetic (, , h) dan visistem koordinat kartesian tiga
dimensi (X, Y, Z). Sistem koordinat geodetic menggunakan dua unsur sudut dan satu tinggi dan
mengacu pada salah satu ellipsoid referensi yaitu : lintang (latitude), bujur (longitude) dan tinggi
normal di atas ellipsoid referensi (Anam, 2006).

Untuk mentransformasikan sistem koordinat geodetic (, , h) ke system koordinat


kartesian 3D (X, Y, Z) dan sebaliknya perlu menetapkan terlebih dahulu beberapa parameter
ellipsoid refererensi. Ellipsoid referensi adalah ellipsoid yang diasumsikan sebagai model
matematis bumi untuk digunakan sebagai acuan dalam penentuan posisi. Beberapa rumus dasar
ellipsoid disajikan sebagai berikut (Muryamto,1999).
2.4 Sistem Koordinat Geodetik
Sistem koordinat geodetik adalah kedudukan (posisi) pada kulit ellipsoida yang
dinyatakan dalam besaran sudut dari bidang acuan tertentu (Soedomo, 2004).
Mengingat bidang tersebut merupakan bidang lengkung (kurvalinier), maka terdapat
beberapa hal penting yang harus diperhatikan
Lintang merupakan sudut vertikal yang dibentuk antara bidang ekuator sampai garis
normal melalui titik yang ditentukan nilai koordinatnya pada bidang normalnya, titik
00 berada pada bidang
Bujur merupakan sudut horizontal yang dibentuk antara bidang meridian melalui
Greenwich sampai bidang normal melalui titik yang dimaksud, sudut ini dapat
digambarkan melalui bidang ekuator. Titik koordinat ditentukan menggunakan garis
normal.
Ketinggin (h) dihitung dari bidang ellipsoid
2.5 Sistem Koordinat Geosentrik
Sistem koordinat kartesian tiga dimensi terdiri dari tiga sumbu pada arah X, Y, dan
Z.
Pada sistem koordinat kartesian tiga dimensi, posisi suatu titik ditentukan oleh harga
X, Y, dan Z dengan ketentuan sebagai berikut :
Titik pusat sistem koordinat kartesian tiga dimensi terletak pada pusat bumi
Sumbu Z adalah garis dalam arah Conventional Terrestrial Pole (CTP)
Sumbu X adalah arah perpotongan meredian Greenwich atau meredian nol CZM
(Conventional Zero Meridian) yang ditetapkan oleh BIH (Burau International de
lHeure) dan bidang ekuator
Sumbu Y adalah garis pada bidang ekuator yang tegak lurus pada sumbu X dan Z
dengan mengikuti kaidah tangan kanan
Sistem koordinat geosentrik banyak digunakan oleh metode-metode penentuan posisi
ekstra-terestris yang menggunakan satelit-satelit dan benda-benda langit lainnya, baik
untuk menentukan posisi titik-titik dipermukaan bumi maupun posisi satelit.
6

2.6 Konversi Geodetik ke Geosentrik


Tentukan nilai parameter Datum Ellipsoid

, , h = koordinat Geodetik ( Lintang, Bujur dan Tinggi )

Hitung jari jari kelengkungan Vertikal Utama pada Lintang (N)


N = N = a (1-e2 Sin2 )-1/2
Setelah semua parameter terpenuhi masuk ke Formula Hirvonen dan Moritz
X = (N+h) Cos Cos
Y = (N+h) Cos Sin
Z = ( N (1-e2 ) + h) Sin
Didapat hasil akhir koordinat Geosentrik X, Y, Z.
2.7 Konversi Geosentrik ke Geodetik
Tentukan nilai parameter Datum Ellipsoid

X, Y, Z = Koordinat Kartesian Geosentrik


8

= Lintang reduksi = Tan-1{(a.Z)/(b.P)}


p = Jari-jari lengkung paralel = (X2 + Y2)0.5
Menghitung nilai Lintang
= Tan-1 {(Z+b.e'2.Sin3) / (p-a.e2.Cos3)}
Menghitung nilai Bujur
= Tan-1(Y / X)
Tentukan nilai kuadran dari Bujur

Menghitung nilai tinggi


N = N = a (1-e2 Sin2 )-1/2
H = (p / Cos) - N
Hasil akhir didapat nilai , , H

BAB III
HASIL DAN ANALISA

Untuk konversi dari geodetic ke geosentrik dan sebaliknya menggunakan aplikasi matlab.
Dari aplikasi ini dibuat sebuah program konversi dari system koordinat geodetic dan geosentrik.
Berikut script yang telah dibuat.
3.1 Script Matlab
3.1.1 Geodetik ke Geosentrik
clc
disp(' ');
disp ('&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&')
disp('GEODETIK -> GEOSENTRIK')
disp ('&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&')
disp(' ');
disp ('&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&')
disp ('WGS 84')
a = 6378137
b = 6356752.3142
f = 298.257223563
e1 = ((a^2)-(b^2))/(a^2)
disp ('&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&')
disp(' ');
disp(' #LINTANG# ')
disp(' Apabila Lintang selatan maka masukkan nilai derajat negatif ')
Lintangderajat = input( ' Lintang (derajat) : ');
Lintangmenit = input( ' Lintang (menit) : ');
Lintangdetik = input( ' Lintang (detik) : ');
if Lintangderajat<0
Lintang = Lintangderajat + (Lintangmenit /60) + (Lintangdetik /3600)
else
Lintang = Lintangderajat - (Lintangmenit /60) - (Lintangdetik /3600)
end
disp(' ');
disp (' #BUJUR# ')
disp(' Apabila Bujur
Bujurderajat = input
Bujurmenit = input (
Bujurdetik = input (
Bujur = Bujurderajat

Barat maka masukkan nilai derajat negatif ')


( ' Bujur (derajat) : ');
' Bujur (menit) : ');
' Bujur (detik) : ');
+ (Bujurmenit /60) + (Bujurdetik /3600)

disp(' ');
disp (' #TINGGI# ')
h = input( ' tinggi ellpisoid : ');
disp(' ');

10

W = sqrt(1 - (e1 * (sind(Lintang))^2));


disp ([' W = ' num2str(W)])
disp(' ');
N = a / W;
disp(['N = ' num2str(N)])
disp(' ');
disp(' ')
disp ('&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&')
disp (' #KOORDINAT GEOSENTRIK# ' );
X = (N+h) * cosd(Lintang) * cosd(Bujur);
Y = (N+h) * cosd(Lintang) * sind(Bujur);
Z = ((N*(1-e1)) + h) * sind(Lintang);
disp
disp
disp
disp

([' X = ' num2str(X)])


([' Y = ' num2str(Y)])
([' Z = ' num2str(Z)])
('&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&')

3.1.2 Geosentrik ke Geodetik


clc
disp(' ');
disp ('&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&')
disp('GEOSENTRIK -> GEODETIK');
disp ('&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&')
disp(' ');

disp('WGS 84');
a = 6378137
bujur = 6356752.3142
f = 298.257223563
e1 = ((a^2)-(bujur^2))/(a^2)
disp(' #KOORDINAT GEOSENTRIK');
X = input ('Koordinat X :');
Y = input ('Koordinat Y :');
Z = input ('Koordinat Z :');
disp(' ');
disp('NILAI P')
P = sqrt((X^2)+(Y^2))
disp(' ');
disp ('LINTANG PENDEKATAN');
disp(' ');
m = (Z/P) * (1/(1-e1));
Lintang1 = atand(m);
disp(['Nilai Lintang Pendekatan = ' num2str(Lintang1)]);
disp(' ');
disp ('MENGHITUNG PENDEKATAN N');
N = a / sqrt(1 - (e1 * (sind(Lintang1))^2));
disp(['Nilai V Pendekatan = ' num2str(N)]);

11

disp(' ');
disp ('MENGHITUNG PENDEKATAN h');
h = (P / cosd(Lintang1)) - N;
disp(['Nilai h Pendekatan = ' num2str(h)]);
disp(' ');
disp ('MENGHITUNG NILAI LINTANG');
n = (Z/P) * (1/(1 - (e1*N/(N+h))));
Lintang = atand(n);
disp(['Lintang = ' num2str(Lintang)]);
disp(' ');
disp (' BUJUR ');
bujur = atand (Y/X);
if(bujur<0)
Bujur = bujur + 180;
else
Bujur = bujur;
end
disp (['Bujur = ' num2str(Bujur) ' ']);
disp(' ');
disp ('&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&')
disp(' ');
LS = Lintang*-1;
BB = Bujur*-1;
if Lintang<0
disp([' Lintang = ' num2str(LS) ' LS ']);
else
disp([' Lintang = ' num2str(Lintang) ' LU ']);
end
if Bujur<0
disp([' Bujur = ' num2str(BB) ' BB ']);
else
disp([' Bujur = ' num2str(Bujur) ' BT ']);
end

3.2 Hasil Perhitungan


Disini hasil script tersebut akan dicoba dengan menggunakan koordinat dari kota bandung
dan ketinggiannya. 65503LS 1073709BT dengan ketinggian 768 meter.

12

3.2.1 Geodetik ke Geosentrik


1. Tampilan Awal

2. Masukkan Lintang Bujur Tinggi

3. Hasil dari konversi berupa X,Y,Z

13

14

3.2.1 Geodetik ke Geosentrik


1. Tampilan Awal

2. Masukkan Parameter Geosentrik

15

16

3. Hasil Akhir

17

3.3 Hasil Analisa


Dari script tersebut sudah dibuat sedemikian rupa dengan memasukkan rumus
konversi baik dari geodetic ke geosentrik maupun dari geosentrik ke geodetic. Dan
didapatkan hasil dari geodetic ke geosentrik dengan hasil yang sama dari program konversi di
web sudah dicek dengan hasil yang sama. Untuk dari geosentrik ke geodetic dengan
koordinat geosentrik yang dipakai adalah hasil dari konversi geodetic ke geosentrik memiliki
hasil yang tidak sempurna. Hasil konversi dari geosentrik ke geodetic memiliki nilai bujur
yang sama tetapi memiliki nilai lintang yang berbeda. Akan tetapi, Nilai konversi tersebut
sama dengan nilai konversi dari program yang ada di web
Dapat disimpulkan, aplikasi ini sesuai dengan rumus yang ada akan tetapi tidak
berlaku untuk konversi dari geosentrik ke geodetic di bagian mencari nilai lintang. Sudah
dicoba dari dua program yang telah ada hasilnya tetap berbeda. Hal ini dikarenakan adanya
rumus pendekatan nilai lintang yang ada dan tidak bisa diperkirakan berapa kali pendekatan.
Hanya bisa diketahui bila menggunakan cara manual.

18

BAB IV
KESIMPULAN

Dengan perhitungan dengan program yang dibuat dari software matlab menggunakan
koordinat dari Bandung 65503LS 1073709BT dengan ketinggian 768 meter. Menggunakan
datum WGS84 dengan parameter :
a = 6378137
b = 6356752.3142
f = 298.257223563
Didapat hasil geosentriknya dengan program matlab ini adalah :
X = -1923281.5468
Y = 6055922.0071
Z = -561339.7907
Lalu, menggunakan program matlab ini untuk menkonversikan nilai geosentrik tersebut kembali
ke geodetic, dan didapat nilai geodetic :
5.0825 LS
107.6192 BT
Bila disederhanakan menjadi :
5457 LS 107379.12
Dapat dikatakan program matlab ini masih terdapat error di bagian Konversi Geosentrik ke
Geodetik dalam mencari nilai lintang. Hal ini disebabkan adanya factor pendekatan yang tidak
bisa dipastikan dalam program matlab ini.

19

DAFTAR PUSTAKA
http://www.oocities.org/yaslinus/sistem_proyeksi.html diakses tanggal 25 September 2016
http://hitungangeodesi.com/ diakses tanggal 25 September 2016
https://en.wikipedia.org/wiki/Bandung diakses tanggal 25 September 2016
Soedomo, Agoes S : Sistem Koordinat dan Transformasi, Penerbit ITB, Bandung, 2000

20

Anda mungkin juga menyukai