Anda di halaman 1dari 14

Makalah Sistem Transformasi Koordinat

Sistem Koordinat Dan Transformasi 2D Yang Digunakan Dalam Ilmu Geodesi

Disusun Oleh :

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEODESI


DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Yogyakarta, 29
Agustus 2017

Ridha Nur Rahmawati


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tujuan dibuatnya makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas individu mata kuliah
Sistem Transformasi Koordinat serta menambah wawasan saya dan menunjang sistem
pembelajaran di Teknik Geodesi UGM . Makalah ini berjudul “Sistem Koordinat Dan
Transformasi 2D Yang Digunakan Dalam Ilmu Geodesi “. Semoga dengan disusunnya
makalah ini banyak menghasilkan manfaat kepada pembacanya.

System koordinat merupakan suatu cara yang digunakan untuk menentukan letak
suatu bidang (R2) maupun suatu ruang (R3). Terdapat beberapa system koordinat yang
dilakukan dalam fisika yaiu system koordinat kartesian, system koordinat polar, system
koordinat silinder, dan system koordinat bola. Penggunaan pada masing-masing system
koordinat tersebut disesuaikan pada bentuk geometri sistemnya. Pada bidang (R2) biasanya
digunakan system koordinat kartesian dan koordinat polar. Sedangkan pada ruang (R3)
biasanya digunakan system koordinat silinder dan koordinat bola.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah yang dimaksud dengan sistem koordinat ?

2. Bagaimana gambaran umum terkait sistem koordinat 3 dimensi ?

3. Apa yang dimaksud dengan sistem koordinat 2 dimensi ? sertakan contohnya !

4. Bagaimana bentuk transformasi koordinat 2 D ? dan bagaimana penggunaannya


dalam bidang Geodesi ?
BAB II
PEMBAHASAN

1. Sistem Koordinat

Sistem koordinat merupakan suatu sistem yang digunakan untuk merepresentasikan nilai
suatu titik. Sistem koordinat didefinisikan dengan menspesifikasikan tiga parameter berikut
[Abidin, 2001].:
1. Lokasi titik nol dari sistem koordinat (Geosentrik atau Toposentrik)
2. Orientasi dari sumbu-sumbu koordinat (Terikat ke bumi atau ke langit)
3. Besaran yang digunakan untuk menyatakan posisi suatu titik dalam sistem koordinat
tersebut (Jarak atau sudut jarak)

Sistem & Kerangka Referensi Koordinat :

1. Sistem referensi koordinat adalah sistem (termasuk teori, konsep, deskripsi fisis dan
geometris, serta standar dan parameter) yang digunakan dalam pendefinisian koordinat.
2. Kerengka referansi koordinat dimaksudkan sebagai realisasi praktis dari sistem
referensi, sehingga sistem tersebut dapat digunakan untuk pendeskripsian secara
kuantitatif posisi dan pergerakan titik-titik, baik di permukaan bumi (kerangka terestris)
ataupun di luar bumi (kerangka selestia atau ekstra-terestri.
3. Kerangka referensi biasanya direalisasikan dengan melakukan pengamatan-
pengamatan geodetik, dan umumnya direpresentasikan dengan menggunakan suatu
set koordinat dari sekumpulan titik maupun obyek (seperti satelit, bintang dan
quasar).

PARAMETER SISTEM KOORDINAT

 Lokasi titik nol dari sistem koordinat.


 Orientasi dari sumbu-sumbu koordinat, dan
 Besaran (kartesian, curvilinear) yang digunakan untuk mendefiniskan posisi suatu titik
dalam sistem koordinat tersebut.
PERMASALAHAN PENENTUAN KOORDINAT

 Titik yang akan ditentukan koordinatnya, lokasinya berada di permukaan Bumi.


 Koordinatnya didefinisikan umumnya pada suatu sistem ellipsoid referensi tertentu.

2. SISTEM KOORDINAT 3 DIMENSI


Sistem koordinat 3 dimensi terdiri dari :

1. Sistem Koordinat Geodetik

Sistem koordinat geodetik mengacu pada ellipsoid referensi tertentu yang dipakai
untuk mendekati model permukaan bumi dimana nilainya bergantung pada ukuran,
bentuk dan orientasi ellipsoid. Lokasi titik nol dari sistem koordinat geodetik berada
pada pusat ellipsoid. Orientasi dari sumbu-sumbu koordinat geodetik terikat ke bumi.
Posisi suatu titik dalam sistem koordinat geodetik dinyatakan dalam basaran sudut dan
jarak, seperti yang di jelaskan sebagai berikut :
 (Lintang ) = sudut yang dibentuk oleh normal ellipsoid yang melalui titik tersebut

dengan bidang ekuator, yang nilainya berkisar 90o 90o .


 (Bujur) = sudut yang dibentuk antara meridian suatu titik, pusat ellipsoid dan

meridian referensi (yaitu meridian yang melalui Greenwich), yang nilainya berkisar 0o

180o E dan 180oW 0o .


 h (Tinggi) = tinggi suatu titik di atas ellipsoid(h) dihitung sepanjang normal

ellipsoid yang melalui titik tersebut.


2. Sistem Koordinat Geosentrik

Serupa dengan sistem koordinat geodetik, posisi suatu titik dalam sistem koordinat
geosentrik orientasi sumbu-sumbu koordinatnya terikat ke bumi. Lokasi titik nol dari sistem
koordinat geosentrik berada pada pusat ellipsoid. Sistem koordinat geosentrik ditetapkan
relatif terhadap tiga sumbu koordinat X,Y,Z dengan ketentuan sebagai berikut :
 Sumbu Z adalah garis dalam arah kutub menengah (Conventional International
Origin).
 Sumbu X adalah arah perpotongan meridian Greenwich atau meridian nol CZM
(Conventional Zero Meridian) yang ditetapkan oleh BIH (Berau International de
l’Heureu) dan bidang ekuator.
 Sumbu Y adalah garis pada bidang ekuator yang tegak lurus terhadap sumbu X dan Z
yang sesuai dengan sistem tangan kanan.
Besaran yang digunakan untuk menyatakan posisi suatu titik dalam sistem koordinat
geosentrik adalah jarak (meter). Gambar.II.1 berikut ini menjelaskan hubungan antara
sistem koordinat geosentrik dan geodetik :

Gambar.II.1 Sistem koordinat geodetik dan


geosentrik . [Kosasih Prijatna, 2005].

Seperti yang ditunjukan pada gambar di atas, bahwa titik Q yang berada di
permukaan bumi dapat direpresentasikan dalam sistem koordinat geodetik dan sistem
koordinat geosentrik. Kedua sistem koordinat terebut, titik pusat sistem koordinatnya
terletak pada pusat ellipsoid referensi, sehingga sistem koordinat geodetik dan geosentrik
dapat dihubungkan antara satu dengan yang lain.
2. Sistem Koordinat Toposentrik

Selain sistem koordinat geodetik dan geosentrik terdapat pula sistem koordinat
toposentrik. Sistem koordinat toposentrik merupakan sistem koordinat yang bersifat lokal,
dengan n (northing) mengacu ke utara geodetik, e (east), u (up) tegak lurus n dan titik
nolnya mengacu pada garis gaya berat bumi. Seperti yang terlihat pada gambar.II.2,
dengan memanfaatkan data sudut jurusan ( ) , sudut miring (m), dan jarak ruang (d), maka
dapat dihitung nilai koordinat toposentrik menggunakan persamaan (2.3).


Gambar.II.2. Sistem koordinat toposentrik

3. SISTEM KOORDINAT 2 DIMENSI

Ada 2 jenis koordinat 2 dimensi, yaitu koordinat kartesius dan koordinat polar. Dan
dari 2 jenis koordinat tsb, masing-masing dibagi lagi dalam 2 metode koordinat, yaitu
Absolut dan Relatif. Perbedaan antara Absolut dan Relatif terletak pada acuan dalam
membuat titik (koordinat).
Absolut (mutlak) jika kita mengacu pada sumbu asal koordinat (X,Y) dg nilai asal (0,0).
Relatif jika kita mengacu pada titik koordinat terakhir yang kita buat, dengan penulisan di
awali karakter @ kemudian nilai koordinat X,Y. Sistem koordinat 2 dimensi terdiri dari :

1. Koordinat Kartesius

Koordinat standard dalam autocad di tuliskan dengan dua angka yang di pisahkan tanda
koma, dua angka tsb merupakan nilai dari jarak posisi titik terhadap sumbu X,Y. Pada
gambar di atas di jelaskan angka 56.75 disebut sebagai X koordinat, karena nilai di ukur
sepanjang sumbu X. Sedang angka 76.60 di sebut sebagai Y koordinat karena nilai di ukur
sepanjang sumbu Y. Dalam sistem koordinat sumbu X dan Y menyilang di titik 0.0. Ini
merupakan titik asal sebagai titik acuan (untuk sistem absolut). Nilai-nilai X koordinat
akan negatif jika berada di sebelah kiri sumbu Y dan Y koordinat akan bernilai negatif jika
berada di bawah sumbu X. Dalam ilustrasi gambar di samping, semua koordinat nilai, (baik
X dan Y) yang negatif di bawah sebelah kiri merupakan kuadrant negatif. Sedangkan pada
atas kanan merupakan kuadrant positif. Dalam pengoperasian autocad kebanyakan orang
bekerja dalam kuadrant positif, hal ini di sebabkan karena kemudahan tanpa memikirkan
nilai negatif.

2. Koordinat Polar
Koordinat Polar prinsipnya juga sama seperti koordinat kartesius yaitu bertujuan untuk
menentukan posisi suatu titik. Namun pada polar koordinat penentuan titik tersebut di dasarkan
pada suatu komponen jarak dan sudut. Jarak dan sudut pengukuran di buat relatif terhadap titik
asal. Dalam ilustrasi gambar di samping, diperlihatkan metode penulisan koordinat polar.
66.2<60 dimana angka pertama merupakan jarak (dalam satuan unit) dan yang kedua adalah
sudut. Dalam autocad, untuk nilai sudut positif akan berlawanan arah jarum jam (lihat warna
hijau), dan untuk nilai sudut negatif akan searah jarum jam (warna merah).

3. Sistem Koordinat Raster


Model data raster bertugas untuk menampilkan, menempatkan, dan menyimpan
konten data spasial dengan menggunakan struktur matriks atau susunan piksel-piksel
yang membentuk suatu grid (segi empat). Setiap piksel atau sel ini memiliki atribut
tersendiri, termasuk koordinatnya yang unik.
Pada model data raster, matriks atau array dapat diurutkan menurut koordinat
lokalnya yaitu kolom (x) dan baris (y). Selain itu, pada sistem koordinat piksel monitor
komputer, secara default, titik asal sistem koordinat raster diletakkan di sudut kiri atas

4. Transformasi Koordinat 2 Dimensi

I. Pengertian

Transformasi koordinat ialah transformasi (perubahan) suatu sistem koordinat ke


sistem koordinat yang lain. Transformasi koordinat umumnya digunakan untuk
merubah model terain/foto/citra dari sistem koordinat mesin (digitizer, scanner,
camera) ke sistem koordinat peta tertentu. Peta merepresentasikan real-world
dalam sistem koordinat yang dibangun melalui proses proyeksi tertentu. Dalam
proyeksi peta ini koordinat geografik titik di permukaan bumi (lintang, bujur)
diproyeksikan ke koordinat kartesian (x, y).

II. Transformasi 2D Conform

Transformasi konform merupakan transformasi yang sebangun. Setelah suatu


objek grafis dibangun, kita dapat melakukan transformasi terhadap objek grafis
tersebut dengan berbagai cara tanpa menambahkan komponen baru apapun pada
objek grafis tersebut. Ada banyak cara untuk melakukan transformasi objek grafis,
tapi beberapa cara transformasi yang umum adalah :

 Translasi : objek dipindahkan ke lokasi baru tanpa mengubah bentuk,


ukuran atau orientasinya.
 Rotasi : objek dirotasi (diputar) terhadap titik tertentu tanpa mengubah
bentuk dan ukurannya.
 Scalling : objek diperbesar atau diperkecil. objek dapat diskalakan
menggunakan faktor yang sama baik secara horisontal maupun vertikal
sehingga proporsinya tetap atau bisa menggunakan faktor yang berbeda
yang akan menyebabkan objek tersebut menjadi lebih lebih tinggi, lebih
pendek, lebih tipis atau lebih tebal. Translasi dan rotasi disebut juga
sebagai rigid body transformation yaitu transformasi yang hanya
mengubah posisi objek, tanpa mengubah bentuknya.

Langkah awal dalam transformasi ini adalah penentuan azimuth:

Ɵ=β+α

α = tan -1 +C

β = tan -1 +C ; dimana C merupakan nilai dari aturan kuadran.

Skala factor dapat dihitung berdasarkan rasio panjang garis antara dua titik control
dari plane coordinate (E-N) dan titik coordinate kartesian ( X,Y).

S =

Menentukan koordinat rotasinya dengan rumus, ( misalnya,titik A ):

X’= sXACosƟ - sYASinƟ

Y’= sXASinƟ - sYACosƟ

Menentukan faktor translasi dengan memasukkan unsur plane coordinate X’ dan


Y’:

Tx = EA – X’A

Ty = NA – Y’A

Dengan manggabungkan persamaan (3) dan (4) maka akan didapat persamaan
untuk menentukan koordinat E dan N dari titik-titik bukan titik control

(misalnya titik C dan D)

E = SXCosƟ - SYSinƟ + TX

N = SXSinƟ - SYCosƟ + TY

III. Transformasi Affine 2D

Dalam pemodelan objek 2D, berbagai objek dimodifikasi dengan


melakukan berbagai operasi fungsi atau operasi transformasi geometri.
Transformasi ini dapat berupa transformasi dasar ataupun gabungan dari berbagai
transformasi geometri. Transformasi ini dikenal dengan Transformasi affine.
Penggunaan Sistem Koordinat 2 Dimensi dalam Bidang Geodesi

Dalam ilmu geodesi, sitem koordinat 2 dimensi digunakan untuk menentukan posisi
suatu titik yang ada di bumi. Nilai koordinat dari suatu titik didapat dari data pengukuran.
Selain digunakan untuk menentukan posisi suatu titik, juga digunakan dalam Sistem Informasi
Geospasial (GIS). Fungsi Sistem Proyeksi dan transformasi memegang peranan sangat penting
dalam hal ini. Transformasi koordinat digunakan untuk merelasikan sistem koordinat tanah
dengan peta atau layer data atau untuk meng-adjust suatu layer data sedemikian rupa
sehingga layer tersebut dapat di-overlay-kan secara tapat di ataslayer(s) yang lain.
Di bidang pengolahan citra dan penginderaan jauh, sering kali, proses registrasi
terhadap suatu citra dilakukan dengan bantuan citra lain (citra referensi) yang telah memiliki
koordinat bumi (atau koordinatnya telah dianggap benar) – registrasi citra. Walaupun
demikian, jika tujuan prosesnya hanya sekedar untuk ‘mendatarkan’ geometri citra (tetapi
masih belum dapat menghapus distorsi akibat pergeseran relief topografi) dan tidak
memerlukan citra referensi, tetapi memerlukan titik-titik kontrol tanah (GCPs), maka
prosesnya sering disebut sebagai rektifikasi
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
1. Sistem koordinat merupakan suatu sistem yang digunakan untuk merepresentasikan
nilai suatu titik. Pada bidang (R2) biasanya digunakan system koordinat kartesian dan
koordinat polar. Sedangkan pada ruang (R3) biasanya digunakan system koordinat
silinder dan koordinat bola.

2. Sistem koordinat 3 dimensi adalah sistem koordinat yang berbentuk keruangan yang
mempunyai 3 acuan yaitu koordinat x,y,z. contohnya sistem koordinat geoetik ,
geosentrik dan toposentrik.

3. Sistem koordinat 2D adalah sistem koordinat yang tidak berbentuk keruangan .


Contohnya sistem koordinat kartesian berpedoman dengan garis x dan y , koordinat
kutub dengan orientasi sudut dan jarak., serta koordinat raster.

4. transformasi koordinat ialah transformasi (perubahan) suatu sistem koordinat ke


sistem koordinat yang lain. Dalam ilmu geodesi, sitem koordinat 2 dimensi digunakan
untuk menentukan posisi suatu titik yang ada di bumi yang didapat dari hasil
pengukuran.

DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_koordinat_Kartesius

https://www.eramuslim.com/peradaban/ilmu-hisab/mengenal-sistem-
koordinat.htm#.WaWLRykxXIU

https://mupego.wordpress.com/2015/08/20/sistem-koordinat-dan-datum-geodetik/

Anda mungkin juga menyukai