Geoid sering dinyatakan sebagai bentuk fisik Bumi yang sebenarnya. Tapi, geoid bukanlah
bentuk permukaan pada kerak Bumi. Geoid bisa saja terletak di atas atau di bawahnya. Bentuk
geoid tidak beraturan dan hanya bisa ditentukan melalui pengamatan medan gaya berat. Karena
merupakan bidang ekipotensial, gaya berat setiap titik pada geoid selalu sama dan permukaan
geoid selalu tegak lurus dengan medan gaya berat.
Geoid digunakan sebagai referensi tinggi untuk levelling. Untuk keperluan praktis,
pengukuran ketinggian merujuk pada MSL yang mendekati geoid. Tinggi dari permukaan geoid
disebut tinggi ortometrik.
Proyeksinya (sistem sumbu) untuk setiap zona sama dengan lebar bujur 6 .
Transformasi koordinat dari zona ke zona dapat dikerjakan dengan rumus yang sama untuk setiap zona di seluruh dunia.
Penyimpangannya cukup kecil, antara... -40 cm/ 1000m sampai dengan 70 cm/ 1000m.
Setiap zona berukuran 6 bujur X 8 lintang (kecuali pada lintang 72 LU-84 LU memiliki ukuran 6 bujur X 12 lintang).
Posisi suatu titik biasanya dinyatakan dengan koordinat (dua dimensi atau tiga dimensi)
yang mengacu pada suatu sistem koordinat tertentu. Sistem koordinat itu sendiri
didefinisikan dengan menspesifikasi tiga parameter berikut, yaitu :
Lokasi titik nol dari sistem koordinat
Orientasi dari sumbu-sumbu koordinat, dan
Besaran (kartesian, curvalinier) yang digunakan untuk mendefinisikan posisi suatu
titik dalam sistem koordinat tersebut.
Setiap parameter dari sistem koordinat tertentu dapat dispesifikasikan lebih lanjut, dan
berdasarkan pada spesifikasi parameter yang digunakan maka dikenal beberapa jenis sistem
koordinat (Abidin,2006).
Dalam penentuan posisi suatu titik di permukaan bumi, titik nol dari sistem koordinat
yang digunakan dapat berlokasi di titik pusat massa bumi (Sistem Koordinat Geosentrik),
maupun di salah satu titik di permukaan bumi (Sistem Koordinat Toposentrik). Sistem
koordinat geosentrik banyak digunakan dalam metode-metode penentuan posisi ekstra-
terestris yang menggunakan satelit dan benda-benda langit lainnya, dan sistem koordinat
toposentrik banyak digunakan oleh metode-metode penentuan posisi terestris.
Dilihat dari orientasi sumbunya, ada sistem koordinat yang sumbu-sumbunya ikut
berotasi dengan bumi (terikat bumi) dan ada yang tidak (terikat langit). Sistem koordinat
yang terikat bumi umumnya digunakan untuk menyatakan posisi titik-titik yang berada di
bumi, dan sistem yang teringkat langit umumnya digunakan untuk menyatakan posisi titik
dan objek di angkasa, seperti satelit dan benda-benda langit. Dilihat dari besaran koordinat
yang digunakan, posisi suatu titik dalam sistem koordinat ada yang dinyatakan dengan
besaran-besaran sudut dan jarak seperti sistem koordinat geodetik. (Abidin,2006).