Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

GEODESI SATELIT I

Sistem Referensi Koordinat Geodesi Satelit Yaitu: CIS (Conventional Inertial


System), CTS (Conventional Terrestial System), Dan Sistem Ellipsoid.

Diajukan untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah Geodesi Satelit I

Raden Gumilar, S.T., M.T.

Oleh :
Yayan Gunawan
4122.3.19.13.0011

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEODESI


FAKULTAS TEKNIK PERENCANAAN DAN ARSITEKTUR
UNIVERSITAS WINAYA MUKTI
BANGDUNG
2020
Sistem Koordinat Dalam Geodesi Satelit

Sistem referensi koordinat adalah sistem (termasuk teori, konsep, deskripsi fisis dan
geometris, serta standar dan parameter) yang digunakan dalam pendefinisian koordinat dari
suatu atau beberapa titik dalam ruang. Sistem referensi digunakan sebagai acuan untuk
menyatakan nilai suatu titik [Abidin, 2001]. Realisasi praktis dari sistem referensi adalah
kerangka referensi. Kerangka referensi digunakan untuk pendeskripsian secara kuantitatif
posisi dan pergerakan titik titik. Kerangka referensi biasanya direalisasikan dengan melakukan
pengamatan-pengamatan geodetik, dan umumnya direpresentasikan dengan menggunakan
suatu set koordinat dari sekumpulan titik maupun objek [Abidin, 2001]. Berikut merupakan
jenis-jenis sistem referensi yang biasa dipakai dalam pendeskripsian posisi :

1. CIS (Conventional Inertial System) ialah sistem referansi koordinat yang biasa
digunakan untuk pendeskripsian posisi dan pergerakan satelit. Sifatnya geosentrik dan
terikat langit.
2. CTS (Conventional Terestrial System) ialah sistem referansi koordinat yang biasa
digunakan untuk menyatakan posisi di permukaan bumi. Sifatnya geosentrik dan
terikat bumi.
3. Sistem Ellipsoid Referensi merupakan bentuk matematis bumi yang medekati geoid.

System Koordinat Referensi CIS

CIS ( conventional inertial system ), system koordinat referensi yang terikat langit, dalam
geodesi satelit digunakan untuk pendeskripsian posisi dan pergerakan satelit. System koordinat
ini tidak berotasi dengan bumi, tetapi ikut revolusi bersama bumi mengelilingi matahari,dan
mempunyai karakteristik dasar sebagai berikut:

1. Titik nol system koordinat adalah pusat bumi (earth-centered) dan sumbu-sumbu
system koordinatnya terikat ke langit (space-fixed).
2. Sumbu-X mengarah ke titik semi (vernal equinox) pada epok standar J2000.0 dan
terletak pada bidang ekuator bumi.
3. Sumbu Z mengarah ke CEP pada epok standart J2000.0 CEP (conventional Ephemeris
Pole) adalah posisi benda di langit dari sumbu rotasi Bumi.
4. Sumbu Y tegak lurus sumbu-sumbu X dan Z, dan membentuk system koordinat
tangan kanan (right-handed system).
Pengikatan sumbu-sumbu system koordinat CIS ke langit dapat dilakukan terhadap
beberapa benda langit, anatara lain:

1. Sumber gelombang radio ekstra-galaktik seperti kuarsar. Dalam hal ini CIS dapat di
relalisasikan dengan metode VLBI, dan CIS yang bersangkutan dinamakan radio-CIS.
2. Bintang-bintang, seperti yang diberikan oleh catalog bintang FK5. Dalam hal ini CIS
dapat direalisasikan dengan pengamatan bintang, dan CIS yang berasangkutan
dinamakan steller-CIS.
3. Planet maupun satelit artificial bumi. Dalam hal ini CIS dapat direalisasikan dengan
metode pengamatan astrometry, LLR, SLR, Doppler, GPS, Glonass, dan CIS yang
bersangkutan dinamakan dynamical-CIS.

Sistem Koordinat Referensi CTS

CTS, system koordinat referensi yang terikat bumi, dalam geodesi satelit digunakan untuk
pendeskripsian posisi dan pergerakan titik-titik di permukaan bumi. System koordinat ini
berotasi dengan bumi, dan juga berevolusi bersama bumi mengelilingi matahari. System
referensi koordinat CTS mempunyai karakteristik sebagai berikut:

1. Titik nol system koordinat adalah pusat bumi (earth-centered) dan sumbu-sumbu
system koordinatnya terikat ke bumi (earth-fixed).
2. Sumbu-X berada dalam bidang meridian Greenwich (meridian nol) dan teletak pada
bidang ekuator bumi.
3. Sumbu-Z mengarah ke CTP (conventional terrestrial pole). CTP adalah kutub
menengah bola langit pengganti CIO (conventional international original). CIO adalah
posisi rata-rata sumbu rotasi bumi dari tahun 1900-1905.
4. Sumbu-Y tegak lurus sumbu-sumbu X dan Z, dan membentuk system koordinat
tangan kanan (right-handed system).
Sistem Koordinat Referensi Ellipsoid

Permukaan bumi dapat didekati secara baik dengan suatu ellipsoid putaran, yaitu ellips
meridian yang diputar mengelilingi sumbu pendeknya,oleh sebab itu secara geometric,
koordinat titik-titik di permukaan bumi juga dapat dinyatakan koordinatnya dalam system
referensi ellipsoid. Seperti halnya system CTS, system referensi ellipsoid ini berotasi dengan
bumi dan juga berevolusi bersama bumi mengelilingi matahari. Sistem referensi koordinat
ellipsoid mempunyai karakter sebagai berikut:

1. Titik nol system koordinat adalah pusat ellipsoid.


2. Sumbu-X berada dalam bidang meridian nol dan terletak pada bidang ekuator
ellipsoid.
3. Sumbu-Z berimpit dengan sumbu pendek ellipsoid.
4. Sumbu-Y tegak lurus sumbu-sumbu X dan Z, dan membentuk system koordinat
tangan-kanan (right-handed system).

Dalam system referensi koordinat ellipsoid, koordinat suatu titik umumnya dinyatakan
sebagai (φ,λ,h), dimana φ adalah lintang geodetic, λ adalah bujur geodetic, dan h adalah tinggi
ellipsoid. Dalam hal ini koordinat juga dapat dinyatakan dengan besaran-besaran jarak(X,Y,Z).

System waktu

Pada dasarnya ada 3 sistem waktu yang umum digunakan dalam geodesi satelit, yaitu
[Moritz and Mueller,1987]:

1. Waktu bintang (sidered time) dan Waktu matahari (universal/ solar time) yang
berdasarkan rotasi harian bumi.
2. Waktu dinamik, yang berdasarkan pada pergerakan benda-benda langit (celestial
bodies) dalam system matahari.
3. Waktu atom, yang berdasarkan pada osilasi elektromagnetik yang dikontrol atau
dihasilkan oleh transisi kuantum dari suatu atom.
System Waktu Bintang

Waktu bintang (sidereal time) adalah system waktu yang unit durasinya adalah periode
rotasi bumi terhadap suatu titik yang dianggap tetap terhadap bintang.secara kuantitatif, epok
waktu bintang adalah sudutr waktu (haur angle) dari titik semi(vernal equinox).

System waktu dari titik semi sejati yang dipengaruhi oleh presisi dan nutasi dinamakan
waktu bintang sejati (apparent sidereal time,AST). Bila referensinya meridian Greenwich maka
dinamakan GAST (Greenwich apparent sidereal time),dan bila referensinya meridian
lokaldinamakan LAST (local apparent sidereal time). Sudut waktu dari titik semi menengah
(masih dipengaruhi oleh presisi) dinamakan waktu bintang menengah (mean sidereal
time,MST). Bila referensinya meridian Greenwich maka dinamakan GMST (Greenwich mean
sidereal time), dan bila referensinya meridian lokal dinamakan LMST (local mean sideral
time). Perbedaan antara waktu bintang sejati dan waktu bintang menengah dinamakan equation
of equinoxes [EE].

Sistem Waktu Matahari

Waktu matahari (soalar or universal time) berkaitan dengan rotasi bumi dan revolusi bumi
sekeleling matahari. Secara kuantitatif epok waktu matahari adalah sudut waktu (hour angel)
dari matahari.

Karena pergerakan matahari sejati (apparent sun) sepanjang ekliptika tidak univorm, maka
matahari sejati kurang ideal untuk pendefinisian sistem waktu. Yang sebaiknya digunakan
adalah matahari khayal (fictious sun) atau matahari menengah (mean sun) yang
karakterisasinya dengan pergerakannya yang uniform sepanjang ekliptika.

Dalam sistem waktu matahari, jam nol (00:00) suatu hari matahari adalah pada saat
matahari menengah berkulmasi bawah. Satu hari matahari didefinisikan sebagai interval waktu
antara dua kulminasi bawah yang berurutan dari matahari menengah di meridian tertentu. Oleh
sebab itu, sistem waktu matahari menengah (mean solar time,MT) dapat dirumuskan sebagai:

MT= sudut waktu matahari menengah + 12 jam


Bila referensinya meridian Greenwich maka dinamakan GMT (Greenwich mean solar
time) yan disebut juga universal time (UT). Bila referensinya meridian lokal dinamakan LMT
(local mean solar time). Dalam kasus matahari sejati, bila referensinya meridian lokal
dinamakan LAT (local apparent solar time).

Sistem Waktu Atom

Waktu atom (atomic time,AT) didasarkan pada osilasi elektron magnetik yang dihasilkan
oleh transisi kuantum suatu atom.unit waktu secara internasional pada sistem waktu atom
adalah detik yang didefinisikan sebagai berikut: “the second is the duration of 9192631770
periods of the radiation corresponding to the transition between the two hyperfine levels of the
ground state of the cesium 133 atom [ICWM, 1967].

Waktu atom internasional (internasional atomic time,TAI) di tetapkan dan dijaga oleh
BIPM di paris. Meskipun secara resmi diberlakukan sejak januari 1972,TAI sudah tersedia
sejak juli 1955 [NIST,2000]. Sampai nov. 1999 TAI ditentukan berdasarkan data dari sekitar
50 laboratorium yang mengoperasikan sekitar 200 jam (osilator) atom di seluruh dunia. TAI
ditentukan dengan mengambil nilai rata-rata (dengan pembobotan) dari pembacaan seluruh jam
yang terlibat.

Sistem Orbit

Dalam bidang geodesi satelit, informasi tentang orbit informasi tentang orbit satelit akan
berguna dalam beberapa hal:

1. Untuk menghitung koordinat satelit yang nantinya diperlukan sebagai koordinat titik
tetap dalam perhitungan koordinattitik-titik lainnya di atau dekat permukaan bumi
beserta parameter-parameter turunannya, sepeti kecepatan dan percepatan.
2. Untuk merencanakan pengamatan satelit, yaitu perencanaan waktu dan lama
pengamatan yang optimal.
3. Untuk membantu mempercepat alat pengamatan (receiver) sinyal satelit dalam
menemukan satelit yang bersangkutan.
4. Untuk memilih, kalau diperlukan satelit-satelit yang secara geometrik lebih baik untuk
digunakan.
Pada penentuan posisi dengan satelit, efek dari kesalahan orbit satelit akan mempengaruhi
tidak hanya penentuan posisi absolute, tetapi juga penentuan posisi relatif. Metode-metode
pengamatan geodesi satelit pada prinsipnya melakukan pengamatan dan pengukuran ke dan
dari satelit-satelit yang mengelilingi bumi atau benda langit lainnya, baik itu satelit buatan
maupun benda langit lainnya seperti kuasar. Pergerakan satelit dalam mengelilingi bumi secara
umum mengikuti hukum kepler (pergerakan kaplerian) yang berdasarkan pada beberapa
asumsi seperti:

1. Pergerakan satelit hanya dipengaruhi oleh medan gaya berat sentral bumi.
2. Satelit bergerak dalam bidang orbit tetap dalam ruang.
3. Massa satelit tidak berarti dibandingkan masa bumi.
4. Satelit bergerak dalam ruang hampa; dengan kata lain tidak ada efek dari atmospheric
drag.

Tidak ada matahari, bulan, ataupun benda-benda langit yang mempengaruhi pergerakan
satelit; dengan kata lain tidak ada pengaruh gaya berat dari benda-benda langit tersebut, dan
tidak ada efek dari solar radiation pressure.

Jenis Orbit

Banyak satelit dikategorikan atas ketinggian orbitnya, meskipun sebuah satelit bisa
mengorbit dengan ketinggian berapa pun.

1. Orbit Rendah (Low Earth Orbit, LEO): 300 – 1500km di atas permukaan bumi.
2. Orbit Menengah (Medium Earth Orbit, MEO): 1500 – 36000 km.
3. Orbit Geosinkron (Geosynchronous Orbit, GSO): sekitar 36000 km di atas permukaan
Bumi.
4. Orbit Geostasioner (Geostationary Orbit, GEO): 35790 km di atas permukaan Bumi.
5. Orbit Tinggi (High Earth Orbit, HEO): di atas 36000 km.

Orbit berikut adalah orbit khusus yang juga digunakan untuk mengkategorikan satelit:

1. Orbit Molniya, orbit satelit dengan perioda orbit 12 jam dan inklinasi sekitar 63°.
2. Orbit Sunsynchronous, orbit satelit dengan inklinasi dan tinggi tertentu yang selalu
melintas ekuator pada jam lokal yang sama.
3. Orbit Polar, orbit satelit yang melintasi kutub.

Hubungan CIS Dan CTS

Hubungan CTS Dan Ellipsoid

Anda mungkin juga menyukai