Anda di halaman 1dari 10

TUGAS 3

GEODESI SATELIT GD-2205

Disusun oleh:

Fortuna Mahardikasuci (15121055)

PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI DAN GEOMATIKA


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2023
Pertanyaan
1) Jelaskan yang dimaksud dengan ellipsoid referensi, geoid, dan hubungannya terhadap
bumi yang sebenarnya!
2) Memahami definisi Presesi, Nutasi, Pergerakan Kutub, dan Variasi LOD.
3) Jelaskan hubungan dan pengaruh dari semua variabel pada kedua pertanyaan diatas
dengan pendefinisian dan realisasi Sistem Koordinat CIS dan CTS yang umum
digunakan dalam Geodesi Satelit!

Pembahasan

1) Yang dimaksud dengan ellipsoid referensi adalah sebuah model matematis


yang dianggap paling mendekati bentuk bumi yang sebenarnya. Bentuk bumi diyakini
berbentuk oblate ellipsoid, yaitu ellipsoid yang radius ekuatornya lebih panjang
daripada radius ke kutub. Dalam Ellipsoid disusun system koordinat X,Y,Z dengan
pusat koordinat di pusat ellipsoid tersebut. Bumi fisis juga memiliki system koordinat
Xe,Ye,Ze (CTS) tersendiri dengan pusat koordinat pada pusat massa bumi.
Datum lebih menekankan letak posisi bentuk matematis bumi atau ellipsoid
terhadap bentuk fisis bumi sebenarnya. Hubungan letak ellipsoid dan bentuk fisis bumi
dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 1. Datum Geodetik


(Sumber: Hassanuddin Z Abidin, 2014)

Definisi Datum Geodesi hubungan antara Ellipsoid Referensi dan Bumi fisis.
Sehingga untuk mendefinisikan koordinat, kedudukan dan orientasinya dalam ruang di
muka bumi, parameter yang digunakan oleh suatu datum adalah :

a. Parameter utama, yaitu setengah sumbu panjang ellipsoid (a), setengah sumbu pendek
(b), dan penggepengan ellipsoid (f).
b. Parameter translasi, yaitu yang mendefinisikan koordinat titik pusat ellipsoid
(Xo,Yo,Zo) terhadap titik pusat bumi.
c. Parameter rotasi, yaitu (εx, εy, εz) yang mendefinisikan arah sumbu-sumbu (X,Y,Z)
ellipsoid.
Model ellipsoid mengasumsikan bahwa permukaan bumi rata. Bukan dalam
rangka mendukung teori bahwa bumi itu datar, melainkan hal tersebut memiliki arti
bahwa tidak ada gunung atau parit sehingga permukaan bumi berada di titik ketinggian
yang sama. Anggapan bahwa permukaan bumi berada pada ketinggian yang sama inilah
membuat ellipsoid dapat mempermudah perhitungan matematis.

Geoid disebut sebagai model bumi yang mendekati sesungguhnya.Lebih jauh


geoid di definisikan sebagai bidang equipotensial gayaberat atau bidang nivo yang
berimpit dengan permukaan laut rata – rata dan tidak terganggu (Kahar, S. 2007).Di
dalam geodesi geoid bereferensi terhadap ellipsoid karena ellipsoid merupakan model
matematis pendekatan bumi.Jarak antara permukaan ellipsoid dengan geoid dinamakan
undulasi geoid.Di dalam geodesi besaran tinggi adalah salah satu unsur posisi yang
sangat penting.

Gambar 2. Bentuk Geoid Bumi


(Sumber: Wikiwand, 2020)

Berbeda dengan ellipsoid, karena geoid menganggap bahwa bumi juga terdiri
dari lautan maka geoid menganggap bahwa permukan bumi tidak rata. Jarak geoid
terhadap ellipsoid disebut Undulasi geoid (N). Nilai dari undulasi geoid tidak sama di
semua tempat, hal ini disebabkan ketidakseragaman sebaran densitas massa bumi.
Untuk keperluan aplikasi geodesi, geofisika dan oseanografi dibutuhkan geoid dengan
ketelitian yang cukup tinggi.

Gambar 3. Hubungan Geoid dan Ellipsoid


(Sumber: Geodesy and Geodynamics Journal, 2020)
2) Presesi adalah salah satu pergerakan bumi dalam ruang inersia dimana sumbu
rotasi bumi dan bidang ekuator bumi tidaklah tetap, melainkan bergerak yang sifatnya
rotasional. Pergerakan bumi dalam ruang ini merupakan efek dari ketidaksimetrisan
dan non-rigiditas dari bumi terhadap gaya tarik bulan, matahari, dan planet-planet lain.
Gerakan presesi dari sumbu rotasi bumi disebabkan oleh gaya gravitasi benda langit
pada tonjolan bumi, terutama matahari dan bulan. Karena dalam pergerakannya
mengelilingi matahari bidang ekuator bumi membentuk sudut sebesar 23.5 ̊ terhadap
bidang ekliptika, sehingga gerak presesi ini mempunyai amplitude sudut sebesar 23.5 ̊.
akibatnya, titik semi yang merupakan titik potong antara bidang ekuator dan bidang
ekuator dan bidang ekliptika bergerak sepanjang ekliptika dengan laju sekitar 50′′
pertahun. Periode gerak presesi bumi atau waktu yang dibutuhkan oleh sumbu bumi
dalam satu kali putaran lengkap (360 ̊) kurang lebih 26.000 tahun.

Gambar 4. Presisi Bumi


(Sumber: Wikipedia)

Akibat-akibat gerak presesi:


a. Kutub langit utara dan selatan tidak tetap letaknya, selalu berpindah karena memutari
kutub ekliptika dengan periode 26.000 tahun.
b. Koordinat seluruh benda langit selalu berubah untuk jangka waktu panjang. Letak
matahari dan titik aries (titik hammal) berpindah letaknya di zodiak ke arah barat
(mundur) dengan periode 26.000 tahun. Setiap zodiak ditempuh sekitar 2000 tahun.
c. Perubahan tata musim di bumi.

Nutasi adalah komponen pergerakan sumbu rotasi Bumi yang bersifat periodik.
Nutasi memiliki beberapa periode, dari 4 hari. Setengah bulan, satu bulan, satu tahun,
sampai 18.6 tahun. Tetapi periode 18.6 tahun inilah yang menjadi periode utama dari
Nutasi, dengan amplitudo 9.2”. Nutasi terjadi karena adanya variasi gaya tarik antara
Bumi, Bulan, dan Matahari yang bersifat periodik. Variasi inilah yang mempengaruhi
gerakan total dari sumbu rotasi Bumi dalam ruang, yang membuat adanya gerakan
tambahan. Gerak nutasi ini yang kemudian berakibat pada kesamaan kenampakan
gerhana atau yang dikenal dengan periode saros.
Gambar 5. Karakteristik Gerakan Presisi dan Nutasi
(Sumber: Vanicek & Krakiwsky, 1986)

Gambar 6. Fenomena Presisi dan Nutasi


(Sumber: Torge, 1980)

Pergerakan Kutub (polar motion) adalah pergerakan sumbu rotasi bumi relatif
terhadap badan atau kerak bumi sendiri. Tidak seperti halnya presesi dan nutasi,
parameter pergerakan kutub tidak dapat dijelaskan secara teoretis (analitis), tapi harus
ditentukan melalui observasi langsung. Pergerakan kutub pada dasarnya mempunyai
tiga komponen utama yaitu :

• Osilasi Bebas

Mempunyai periode sekitar 435 hari. Gaya penyebab osilasi ini belum
diketahui secara jelas. Osilasi ini merupakan respon dari elastisitas terhadap dinamika
atmosfer, redistribusi air tanah, dan juga gempa bumi.

• Osilasi Tahunan

Osilasi tahunan disebabkan oleh adanya perpindahan massa air dan udara yang
bersifat musiman.
• Komponen Sekular

Pergeseran dari kutub menengah kearah meridian. Diperkirakan disebabkan


oleh gempa tektonik. Pergerakan kutub mempunyai variasi diurnal dan semidiurnal,
hal ini dipengaruhi oleh pasang surut air laut.

Gambar 7. Polar Motion


(Sumber: Wikipedia)

LOD (Length of Day) adalah perubahan panjang hari yang disebabkan oleh
kecepatan rotasi bumi yang tidak konstan. Variasi LOD mencakup:

a. Variasi yang dapat diprediksi yang besarnya sampai 2ms


b. Variasi yang sifatnya tidak teratur

Gaya luar yang bekerja pada bumi dan perubahan momen inersia dari bumi menjadi
penyebab fluktuasi kecepatan rotasi pada bumi yang menyebabkan adanya fluktuasi
pada LOD. Gaya gravitasi bulan dan matahari bekerja pada tonjolan Bumi di sekitar
ekuator akan menyebabkan kecepatan rotasi Bumi berkurang dan akibatnya LOD
memanjang.
Gambar 8. Fluktuasi LOD dalam periode 1965-2020
(Sumber: Wikipedia)

3) a. Sistem Koordinat CIS


CIS (Conventional Inertial System), sistem koordinat referensi yangterikat langit,
dalam geodesi satelit digunakan untuk pendeskripsian posisi dan pergerakan satelit.
Sistem koordinat ini tidak berotasi dengan Bumi, tetapi ikut berevolusi bersama Bumi
mengelilingi Matahari. Sistem referensi koordinat inimempunyai karakteristik dasar
sebagai berikut:
• Titik Nol sistem koordinat adalah pusat Bumi (earth-centred) dan sumbu-sumbu
system koordinatnya terikat ke langit (space-fixed).
• Sumbu-X mengarah ke titik semi (vernal equinox pada epok standar J2000.0 dan
terletak pada bidang ekuator Bumi.
• Sumbu-Z mengarah ke CEP pada epok standar J2000.0. CEP (Conventional
Ephemeris Pole) adalah posisi bebas di langit dari sumbu rotasi Bumi.
• Sumbu-Y tegak lurus sumbu-sumbu X dan Z, dan membentuk sistem koordinat
tangan kanan (right-handed system).

Gambar 9. Sistem Koordinat Referensi CIS


(Sumber: Hassanuddin Z Abidin, 2014 )
b. Sistem Koordinat CTS
CTS, sistem koordinat referensi yang terikat bumi, dalam geodesi satelit digunakan
untuk pendeskripsian posisi dan pergerakan titik-titik di permukaan bumi. Sistem koordinat
ini berotasi dengan Bumi, dan juga berevolusi bersama Bumi mengelilingi Matahari.
Sistem referensi koordinat CTS mempunyai karakteristik sebagai berikut:
• Titik Nol sistem koordinat adalah pusat bumi (earth-centred) dan sumbu-sumbu
system koordinatnya terikat ke bumi (earth-fixed).
• Sumbu-x berada dalam bidang meridian Greenwich (meridian nol) dan terletak
pada bidang ekuator bumi.
• Sumbu-Z mengarah ke CTP (Conventional Terrestrial Pole). CTP adalah kutub
menengah bola langit pengganti CIo (Conventional Interational Origin). CIO
adalah posisi rata-rata sumbu rotasi bumi dari tahun 1900 sampai 1905).
• Sumbu-Y tegak lurus sumbu-sumbu X dan Z, dan membentuk sistem koordinat
tangan-kanan (right-handed system).

Pengikatan sumbu-sumbu sistem koordinat CTS ke bumi dilakukan dengan


menggunakan sekumpulan titik-titik di permukaan bumi (kerangka dasar) yang koord
inatnya ditentukan dengan pengamatan benda-benda langit dan satelit artifisial bumi.
Berdasarkan pada metode pengamatan yang digunakan maka dikenal beberapa CTS
seperti CTS VLBI, CTS LLR, CTS SLR, dan CTS GPS. Beberapa kerangka realisasi
CTS yang cukup banyak digunakan.

Gambar 10. Sistem Koordinat Referensi CTS


(Sumber: Hassanuddin Z Abidin, 2014 )

Sistem-sistem koordinat CTS dan CIS dapat ditransformasikan dengan


menggunakan besaran-besaran pada poin nomor 1 dan 2. Hubungan antara CIS dan
CTS dinyatakan oleh gambar berikut.
Gambar 11. Hubungan CIS dan CTS
(Sumber: Hassanuddin Z Abidin, 2014 )

Suatu titik dalam kedua sistem dinyatakan :


XCIS = (X1, Y1, Z1)
XCTS = (XT, YT, ZT)
Maka transformasi antar keduanya :

XCTS = M. S. N. P. XCIS

M = matriks rotasi pergerakan kutub (polar motion)


S = matriks rotasi rotasi bumi (earth rotation)
N = matriks rotasi nutasi (nutation)
P = matriks rotasi presesi (presession)

Parameter-parameter tersebut menunjukkan hubungan antara CIS dan CTS


dengan parameter pada poin 1 dan 2 yaitu presesi, nutasi dan pergerakan kutub.
Hubungannya dengan elipsoid adalah ellipsoid dapat mempermudah untuk
merealisasikan pendefinisian sistem koordinat permukaan bumi dan dapat diperoleh
suatu sistem koordinat dari adanya presesi, nutasi dan pergerakan kutub yang
selanjutnya dapat ditransformasikan ke sistem CTS atau CIS.
Daftar Pustaka

Abidin H.Z. (2001). Geodesi Satelit. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.


Kahar, Sutomo. 2007. Diktat Pelengkap Kuliah Kerangka Dasar Vertikal. Penerbit
Teknik Geodesi UNDIP. Semarang.
Tim Geodesi Satelit ITB. (2021). Sistem Koordinat. Bandung: Institut Teknologi
Bandung.
Zeidel, A. 2020. Geoids vs. Ellipsoids: What’s the Difference?. Propeller

Anda mungkin juga menyukai