Anda di halaman 1dari 19

Sistem Referensi Geometrik

Dr. Kosasih Prijatna

Pengertian Datum Geodetik


Pendahuluan
Pada kasus penentuan posisi horisontal (2-dimensi) dengan menggunakan
data sudut dan atau jarak horisontal, maka agar dapat diperoleh solusi
posisi yang tunggal terdapat data awal (minimal) yang harus tersedia:
❑ Satu titik telah diketahui posisinya
Agar titik-titik yang akan ditentukan posisinya terdefinisi pada sistem
koordinat tertentu.
❑ Orientasi dari geometri penentuan posisi
Agar desain geometri penentuan posisi terorientasi sesuai dengan
orientasi sistem koordinat dimaksud.
❑ Penyekalaan pada geometri penentuan posisi
Agar desain geometri penentuan posisi terdefinisi pada skala tertentu.
Contoh 1
Misalkan akan ditentukan posisi horisontal titik-titik A, B, dan C seperti pada
desain geometri pada gambar. Kemudian dilakukan pengukuran sudut horisontal
di ketiga titik tersebut.
Data awal (contoh):
A
Y • Posisi titik B 𝑥𝐵 , 𝑦𝐵
//Y
• Sudut jurusan 𝛼𝐵𝐴
a
• Jarak horisontal 𝑑𝐵𝐶
𝛼𝐵𝐴 g
C Maka:
b
𝑦𝐵 𝑑𝐵𝐶 𝑥𝐴 = 𝑥𝐵 + 𝑑𝐵𝐴 sin 𝛼𝐵𝐴
B 𝑦𝐴 = 𝑦𝐵 + 𝑑𝐵𝐴 cos 𝛼𝐵𝐴
𝑥𝐶 = 𝑥𝐵 + 𝑑𝐵𝐶 sin 𝛼𝐵𝐶
X 𝑦𝐶 = 𝑦𝐵 + 𝑑𝐵𝐶 cos 𝛼𝐵𝐶
𝑥𝐵
Contoh 2
Misalkan akan ditentukan posisi horisontal titik-titik A, B, dan C seperti pada
desain geometri pada gambar. Kemudian dilakukan pengukuran jarak horisontal
semua sisi pada segitiga tersebut.
Data awal:
A
Y • Posisi titik B 𝑥𝐵 , 𝑦𝐵
//Y
𝑑𝐴𝐶 • Sudut jurusan 𝛼𝐵𝐴
𝑑𝐵𝐴
𝛼𝐵𝐴 Maka:
C
𝑥𝐴 = 𝑥𝐵 + 𝑑𝐵𝐴 sin 𝛼𝐵𝐴
𝑦𝐵 𝑑𝐵𝐶 𝑦𝐴 = 𝑦𝐵 + 𝑑𝐵𝐴 cos 𝛼𝐵𝐴
B 𝑥 = 𝑥 + 𝑑 sin 𝛼
𝐶 𝐵 𝐵𝐶 𝐵𝐶
𝑦𝐶 = 𝑦𝐵 + 𝑑𝐵𝐶 cos 𝛼𝐵𝐶
X
𝑥𝐵
Contoh 3
Misalkan akan ditentukan posisi horisontal titik-titik A, B, C, D dan E seperti pada
desain geometri pada gambar. Kemudian dilakukan pengukuran sudut horisontal
di enam titik. Data awal:
Y B • Posisi titik C 𝑥𝐶 , 𝑦𝐶
C
𝑦𝐶 • Posisi titik E 𝑥𝐸 , 𝑦𝐸
Dengan C dan E yang telah
A diketahui posisinya, berarti:
sistem koordinat, orientasi,
𝑦𝐸 dan penyekalaan dari desain
E D geometri ini telah terdefinisi.
𝑥𝐸 X
𝑥𝐶 Selanjutnya, posisi titik-titik
A, B, dan D dapat ditentukan.
Pengantar Datum Geodetik
Pada penentuan posisi titik-titik secara geodetik, katakanlah di permukaan bumi,
diperlukan sebuah ellipsoid yang akan dijadikan sebagai referensi untuk menya-
takan posisi titik-titik tersebut dalam sistem koordinat geodetik (phi,lambda,h).
Telah diketahui bahwa ellipsoid adalah model bumi Z
pendekatan yang bersifat artifisial. Kutub Q
hQ
Pertanyaan:
ZQ
Bagaimana upaya kita supaya dapat
mengetahui lokasi dan orientasi ellipsoid
dimaksud sehingga kita dimungkinkan
jQ Y
melakukan penentuan posisi secara geodetik? lQ XQ
❑ Sebelum era teknologi satelit ? X YQ
❑ Pada era teknologi satelit ?
Sebelum era geodesi satelit
defleksi vertikal
Metode utama penentuan lintang dan bujur
pada masa tsb adalah melalui pengamatan P
bintang, yaitu secara astronomik.
h H
Sebagai ilustrasi:
Posisi titik P φ𝐴 , 𝜆𝐴 di permukaan bumi N
diperoleh secara astronomik.
Kemudian dipilih “best fit ellipsoid” yang Misalkan (simplifikasi), 𝜉, 𝜂 dan 𝑁 di titik P
akan dijadikan sebagai referensi untuk kita definisikan sama dengan “nol”.
menyatakan koordinat geodetik titik P. Maka, di P: 𝜑𝐺 , 𝜆𝐺 = 𝜑𝐴 , 𝜆𝐴 dan ℎ = 𝐻
Hubungan antara koordinat geodetik Pada tahap ini, posisi P telah terdefinisi pada
dengan astronomik: sistem koordinat geodetik.
𝜑𝐺 = 𝜑𝐴 − 𝜉 Selanjutnya, bagaimana posisi titik-titik lainnya,
𝜆𝐺 = 𝜆𝐴 − 𝜂 sec 𝜑𝐺 selain P, dapat ditentukan mengacu kepada
ℎ =𝐻−𝑁 referensi yang sama dengan titik P?
Sebelum era geodesi satelit
UG
Untuk dapat menentukan posisi titik-titik lainnya
yang mengacu kepada ellipsoid referensi yang sama 𝛼𝐴 Q
dengan titik P, perlu asimut di P ke Q (arah acuan). 𝛼𝐺
Asimut dari P ke Q ditentukan secara astronomik,
yaitu 𝛼𝐴 .
P
Hubungan antara asimut geodetik dengan asimut permukaan ellipsoid
astronomik:
𝛼𝐺 = 𝛼𝐴 − 𝜂 tan 𝜑𝐴 Dengan terdefinisinya posisi geodetik dan
asimut geodetik di P, koordinat geodetik
Bila 𝜂 = 0", maka 𝛼𝐺 = 𝛼𝐴 . titik-titik lainnya yang mengacu ke refe-
rensi yang sama dapat ditentukan, misalnya
Sekarang, asimut dari P ke Q telah terdefinisi
dengan metode Triangulasi.
sebagai asimut geodetik .
Dalam hal ini, titik P dikenal dengan istilah
Titik Datum.
Pilar Titik Triangulasi di Indonesia

Andreas 2013
Datum Geodetik (Toposentrik)
Pendefinisan datum geodetik seperti telah dibahas sebelumnya dikenal dengan
istilah datum toposentrik.
Terdapat 8 (delapan) buah parameter untuk mendefisikan datum toposentrik:
❑ 2 parameter yang mendefinisikan bentuk dan dimensi ellipsoid referensi yang
akan digunakan, yaitu: 𝒂 dan 𝒇 .
❑ 3 parameter yang mewakili pendefinisian orientasi ellipsoid referensi terhadap
geoid di titik datum, yaitu: defleksi vertikal 𝝃, 𝜼 dan undulasi geoid (𝑵).
❑ 3 parameter yang mendefinisikan koordinat geodetik di titik datum 𝝋𝑮 , 𝝀𝑮 ,
dan asimut geodetik di titik datum 𝜶𝑮 .

Sebagai catatan, pada masa sebelum geodesi satelit, pendefinisian datum geodetik
lebih ditujukan untuk menyatakan posisi geodetik pada komponen horisontal.
Sebelum era geodesi satelit
KU
KU

ellipsoid untuk ellipsoid untuk


Eropa Amerika Utara

pusat
massa bumi
geoid
Sebelum Era Satelit
KU Pergerakan kutub akan mempengaruhi
posisi titik di permukaan bumi.
Q Conventional International Origin (CIO),
yaitu Kutub Utara acuan adalah nilai
rerata pergerakan kutub selama 6 tahun
jQ (1900-1905). Ini merupakan resolusi dari
lQ
sidang IUGG pada tahun 1967.
CIO merupakan (kerangka) referensi terestris
pertama, yaitu sebagai acuan untuk me-
nyatakan posisi titik di permukaan bumi
dalam sistem koordinat geodetik/geografis.

IUGG = International Union of Geodesy and Geophysics


Masa Sekarang
Z Z

Kutub Q

ZQ

X
Y
pusat XQ
massa bumi X YQ

Berdasarkan metode space geodesy, sistem koordinat kartesia tiga-dimensi global


dapat direalisasikan hampir mendekati keadaan ideal. Selain itu, sekarang digunakan
ellipsoid yang bentuk dan ukurannya “best fit” terhadap geoid global.
Conventional Terrestrial System (CTS)
Z CTS berupa sistem koordinat kartesia 3-dimensi:
CTP • Titik awal sistem koordinat adalah pusat massa bumi (earth-
centred) dan ketiga sumbunya terikat bumi (earth-fixed).
Earth-Centred Earth-Fixed (ECEF)
• Sumbu Z: dari pusat massa bumi ke arah
CTP (Conventional Terrestrial Pole).
pusat
Y Kemudian CIO digantikan oleh CTP, yaitu
massa bumi
BIH CTP epoch 1984.
• Sumbu X: dari pusat massa bumi ke arah perpo-
X tongan ekuator dengan meridian nol BIH.
• Sumbu Y: positif dari pusat massa bumi tegak lurus sumbu X dan Z, mengikuti
aturan tangan kanan (right-handed system).
BIH = Bureau International de l’Heure = International Time Bureau
International Terrestrial Reference System (ITRS)

Z Pada 1988, BIH digantikan oleh IERS.


CTP=BIH epoch 1984 Pada Resolusi no 2 sidang IUGG 2007,
ditetapkan bahwa ITRS, yang merupakan
produk dari IERS, dijadikan standar untuk
menyatakan posisi dalam ruang bumi.

pusat
• Titik awal sistem koordinat adalah pusat
Y massa bumi.
massa bumi
• Orientasi ketiga sumbu sistem koordinat
X adalah sama dengan yang didefinisikan
oleh CTS BIH epoch 1984.
International Terrestrial Reference Frame (ITRF)
Z ITRS = sistem referensi koordinat
IRP ITRF = kerangka referensi koordinat
ITRF merupakan realisasi dari ITRS

IRM • Sumbu Z: positif dari pusat massa


bumi ke arah kutub IRP.
pusat
Y • Sumbu X: positif dari pusat massa
massa bumi
bumi ke arah perpotongan ekuator
dengan meridian IRM.
X
• Sumbu Y: positif dari pusat massa bumi
Pendefinisian sistem maupun kerangka tegak lurus sumbu X dan Z, mengikuti
pada WGS84 adalah kompatibel dengan aturan tangan kanan.
ITRS/ITRF.
Masa Sekarang
Realisasi orientasi sistem koordinat
Z kartesia tiga-dimensi (contoh: ITRF
IRP Q dan WGS84):
hQ
• Titik awal sistem koordinat (0,0,0)
ZQ ditempatkan di pusat massa bumi.
IRM
• Sumbu Z: positif dari pusat massa
jQ bumi ke arah kutub IRP.
Y • Sumbu X: positif dari pusat massa
lQ XQ bumi ke arah perpotongan ekuator
X YQ
dengan meridian IRM.
• Sumbu Y: positif dari pusat massa bumi
tegak lurus sumbu X dan Z, mengikuti
IRP = IERS Reference Pole aturan tangan kanan (right-handed
IRM = IERS Reference Meridian system).
IERS = International Earth Rotation and Reference Systems Service
ITRF = International Terrestrial Reference Frame
Continuously Operating Reference Station
(CORS)
Datum Geodetik (Geosentrik)

Pendefinisan datum geodetik seperti telah dibahas sebelumnya dikenal dengan


istilah datum geosentrik.
Terdapat 8 (delapan) buah parameter untuk merealisasikan datum geosentrik:
❑ 2 parameter yang mendefinisikan bentuk dan dimensi ellipsoid referensi yang
akan digunakan, yaitu: 𝒂 dan 𝒇 .
❑ 3 parameter yang mendefinisikan posisi pusat ellipsoid referensi terhadap
pusat massa bumi acuan, yaitu: 𝑿𝟎 ,.𝒀𝟎 , 𝒁𝟎
❑ 3 parameter yang mendefinisikan arah ketiga sumbu ellipsoid referensi 𝑋, 𝑌, 𝑍
terhadap arah acuan, yaitu: 𝜺𝒙 , 𝜺𝒚 , 𝜺𝒛

Anda mungkin juga menyukai