Anda di halaman 1dari 3

Pemahaman terhadap KAK

Topografi: Topografi merujuk pada deskripsi atau representasi detail tentang bentuk dan fitur-fitur
permukaan bumi di daerah persawahan Sungai Putat Kec. Gandus. Ini mencakup informasi tentang
elevasi, kemiringan lereng, pola drainase, serta elemen-elemen penting lainnya yang memengaruhi
kondisi lahan persawahan. Dalam konteks pengukuran ini, pemahaman yang mendalam tentang
topografi daerah persawahan sangat penting karena dapat memberikan wawasan yang berharga dalam
perencanaan, pengelolaan, dan pengembangan lahan pertanian.
Daerah Areal Persawahan: Daerah areal persawahan merujuk pada kawasan yang digunakan untuk
bercocok tanam padi atau tanaman pertanian lainnya. Pada pengukuran ini, fokus diberikan pada
daerah persawahan di sekitar Sungai Putat di Kecamatan Gandus. Penelitian topografi di daerah
persawahan ini penting untuk memahami kondisi lahan, perubahan aliran air, dan memaksimalkan
produktivitas pertanian di kawasan tersebut.
Sungai Putat: Sungai Putat adalah nama sungai yang melintasi daerah persawahan yang akan diteliti.
Sungai ini memiliki peran penting dalam menentukan kondisi topografi, pola drainase, dan
ketersediaan air di daerah persawahan. Melalui pengukuran topografi, informasi lebih lanjut tentang
hubungan antara sungai dan lahan persawahan dapat diperoleh, termasuk identifikasi sungai-sungai
kecil, aliran air, dan aspek hidrologi lainnya yang berkaitan dengan pengelolaan persawahan.
Kec. Gandus: Kecamatan Gandus adalah lokasi penelitian yang menjadi fokus pengukuran topografi.
Dalam konteks ini, fokus penelitian topografi berada di daerah persawahan Sungai Putat di Kecamatan
Gandus. Penelitian ini bertujuan untuk memahami kondisi topografi dan mendapatkan data yang akurat
untuk mendukung perencanaan, pengelolaan, dan pengembangan lahan pertanian di wilayah ini
Pengukuran: Pada tahap pengukuran, dilakukan kegiatan pengambilan data yang terkait dengan
topografi daerah persawahan. Metode pengukuran yang digunakan menggunakan Teknik fotoudara.
Pengukuran ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang akurat dan terperinci tentang elevasi,
kontur, dan fitur-fitur lainnya yang ada di daerah persawahan Sungai Putat Kec. Gandus.
Metode Foto Udara: Metode foto udara adalah pendekatan yang digunakan untuk pengambilan data
topografi dengan menggunakan gambar-gambar udara yang diambil dari pesawat terbang atau drone.
Dalam hal ini, pengambilan data topografi dilakukan dengan menggunakan gambar-gambar udara yang
kemudian dianalisis untuk mendapatkan informasi tentang elevasi, kontur, dan fitur-fitur topografi
lainnya di daerah persawahan Sungai Putat Kec. Gandus.
Metode foto udara menggunakan drone RTK (Real-Time Kinematic) merupakan pendekatan yang
digunakan dalam pengambilan data topografi dengan menggunakan drone yang dilengkapi dengan
sistem navigasi RTK. Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang metode ini:

- Drone: Drone adalah pesawat tanpa awak yang dapat dikendalikan dari jarak jauh. Dalam
konteks pengukuran topografi, drone digunakan untuk mengambil gambar-gambar udara dari
daerah persawahan Sungai Putat Kec. Gandus. Drone dapat dilengkapi dengan kamera yang
berkualitas tinggi untuk mendapatkan gambar-gambar dengan resolusi tinggi.

- RTK (Real-Time Kinematic): RTK adalah sistem navigasi yang digunakan pada drone untuk
memperoleh data posisi yang sangat akurat dengan bantuan satelit GPS (Global Positioning
System). Teknologi RTK memungkinkan drone untuk memperoleh data posisi dengan presisi
tinggi dalam waktu nyata. Dengan adanya RTK, drone dapat menentukan posisinya dengan
akurasi yang sangat baik, yang diperlukan dalam pengambilan data topografi yang akurat.

- Pengambilan Gambar Udara: Drone RTK diterbangkan di atas daerah persawahan Sungai Putat
Kec. Gandus dengan pola terbang yang telah ditentukan. Pada saat penerbangan, drone secara
otomatis mengambil serangkaian gambar udara dari ketinggian tertentu. Gambar-gambar ini
mencakup seluruh daerah persawahan yang menjadi objek pengukuran topografi.

- Direct Georeferencing: Metode Direct Georeferencing adalah pendekatan yang digunakan


dalam pengambilan data topografi dengan drone RTK untuk memperoleh informasi geospasial
yang akurat secara langsung dari gambar udara yang diambil. Dalam metode ini, drone
dilengkapi dengan sensor GNSS (Global Navigation Satellite System) yang terintegrasi, seperti
GPS (Global Positioning System), GLONASS (Global Navigation Satellite System), atau
Galileo, yang berfungsi untuk menentukan posisi dan waktu dengan presisi tinggi.
- Integrasi Sensor Inertial Measurement Unit (IMU): Selain sensor GNSS, drone RTK juga
dilengkapi dengan sensor Inertial Measurement Unit (IMU) yang mengukur perubahan posisi,
kecepatan, dan orientasi drone secara kontinu selama penerbangan. Data dari sensor IMU
digunakan bersamaan dengan data GNSS untuk mengkompensasi gerakan drone dan
mengoreksi posisi dan orientasi dalam gambar udara yang diambil.
- Pemrosesan Data Lebih Efisien: Metode Direct Georeferencing dengan drone RTK juga
memungkinkan pemrosesan data yang lebih efisien. Data posisi dan orientasi yang telah
direkam bersamaan dengan gambar udara dapat digunakan dalam perangkat lunak pemrosesan
untuk melakukan georeferencing langsung, yaitu menghubungkan setiap piksel pada gambar
udara dengan koordinat geografis yang tepat. Dengan demikian, proses pemrosesan data dapat
dilakukan lebih cepat dan lebih mudah

DSM (Digital Surface Model): DSM adalah representasi digital dari permukaan bumi dan objek-objek
yang ada di atasnya dalam bentuk data. DSM diperoleh melalui analisis gambar-gambar udara dan
mencakup semua objek di permukaan bumi, termasuk bangunan, vegetasi, dan elemen lainnya. Pada
tahap ini, DSM digunakan untuk mendapatkan gambaran awal tentang topografi daerah persawahan
sebelum dilakukan proses penyaringan.
Filtering: Filtering adalah proses penyaringan data untuk menghilangkan informasi yang tidak relevan
atau noise dari DSM. Pada tahap ini, elemen-elemen seperti bangunan, vegetasi, atau objek lainnya
yang tidak terkait dengan topografi daerah persawahan akan dihapus. Hal ini bertujuan untuk
mendapatkan DTM yang lebih akurat, yaitu representasi digital dari permukaan bumi yang hanya
mencakup kontur dan elevasi tanah yang sebenarnya di daerah persawahan.

DTM (Digital Terrain Model): DTM adalah model digital yang mewakili bentuk permukaan bumi
dengan menghilangkan elemen-elemen seperti bangunan, vegetasi, atau objek lainnya dari DSM. DTM
merupakan hasil dari proses filtering pada tahap sebelumnya dan memberikan informasi yang lebih
fokus tentang topografi daerah persawahan. DTM ini akan digunakan dalam analisis lebih lanjut,
perencanaan, dan pengambilan keputusan terkait dengan pengelolaan dan pengembangan lahan
pertanian di daerah persawahan Sungai Putat Kec. Gandus
Analisa: Pada tahap analisa, dilakukan pengumpulan data yang meliputi informasi tentang karakteristik
topografi di daerah persawahan Sungai Putat Kec. Gandus. Data ini kemudian diinterpretasikan untuk
mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang bentuk dan fitur-fitur permukaan bumi di
kawasan tersebut. Analisa ini dapat mencakup identifikasi pola drainase, kemiringan lereng, tingkat
elevasi, dan elemen-elemen penting lainnya yang berkaitan dengan topografi daerah persawahan.

Anda mungkin juga menyukai