Anda di halaman 1dari 2

ACARA 2 PRAKTIKUM FOTOGRAMETRI

PENGUKURAN GROUND CONTROL POINT DAN INDEPENDENT CONTROL POINT

1 . Pembahasan

1) Perencanaan pembuatan Ground Control Points (GCPs) dalam fotogrametri


adalah langkah penting dalam pemetaan dan pemrosesan citra udara atau citra
satelit. GCPs adalah titik-titik yang terukur dengan akurat di permukaan bumi dan
digunakan untuk meningkatkan akurasi hasil pemetaan. Berikut adalah beberapa
langkah dalam perencanaan pembuatan GCP.
Perencanaan yang matang dan pengambilan data GCP yang akurat adalah kunci
untuk meningkatkan akurasi hasil pemetaan dalam fotogrametri. GCPs
memberikan titik referensi penting yang memungkinkan citra udara atau satelit
diberi koordinat geografis yang akurat, sehingga dapat digunakan untuk pemetaan
yang lebih presisi.

2) Langkah awal dalam pengukuran koordinat GCP adalah pengukuran Ground


Control Points (GCPs) dengan Global Navigation Satellite System Real-Time
Kinematic (GNSS RTK) adalah metode yang umum digunakan dalam
fotogrametri untuk meningkatkan akurasi pemetaan citra udara atau citra satelit.
Perencanaan dan pelaksanaan survei GCP dengan GNSS RTK adalah kunci untuk
meningkatkan akurasi pemetaan dalam fotogrametri. Dengan GNSS RTK, Anda
dapat mencapai akurasi yang tinggi dalam penentuan koordinat titik kontrol, yang
akan membantu meningkatkan kualitas hasil pemetaan citra udara atau satelit
dalam praktikum fotogrametri.

3) Melakukan pengolahan data RAW hasil pengukuran GNSS RTK metode Statik

Dari hasil pengamatan nilai koordinat dengan metode statik menggunakan GNSS
RTK yang telah kelompok 3 lakukan bahwa pengamatan yang dilakukan selama
kurang lebih 40 menit adalah mendapat data informasi koordinat yang lebih kaya
data sehingga banyak data yang akan bisa dikoreksi dalam proses post
processing.
Pada pemasangan rancangan GCP awal merupakan hal terpenting dalam
pengamatan satelit metode statik, karena lokasi yang tertutup dapat
mempengaruhi pengamatan satelit oleh karena itu lokasi titik harus terbuka. Pada
pengaturan satelit pemantauan juga harus diperhatikan, dengan mengatur satelit
pengamatan sebesar 15º dapat mempermudah koreksi data pada satelit dengan
rentang diatas permukaan bumi sebesar 15º jadi satelit dibawah 15º diabaikan
agar kualitas data dipertahankan.
Pada proses Post Processing di website Badan Informasi Geospasial harus diatur
dengan sistem proyeksi nasional yaitu Transverse Mercator 3º atau disebut TM3
agar koordinat yang di proses sesuai dan seragam dengan sistem proyeksi
nasional serta menghindari kesalahan data untuk proses perhitungan Tabel
Bowdith pada hasil pengukuran sudut.
Pada Post Processing juru ukur juga harus bisa menganalisa ketelitian koreksi
setiap stasiun Statik BIG yang ada dengan memilih data dengan jarak stasiun
terdekat dari posisi titik TDV dan koreksi ketelitian paling minimal.

Anda mungkin juga menyukai