Posisi suatu titik dapat dilihat secara kuantitatif melalui koordinat yang ditetapkan pada suatu system koordinat terestris dengan titik nol pada pusat bumi atau geosentris ataupun pada permukaan bumi yang disebut toposentris. Agar koordinat ini konsisten dan standar diperlukan suatu sistem yang bisa menyatakan koordinat. Sistem tersebut adalah system referensi koordinat, atau sering juga disebut system koordinat dan realisasinya dinamakan kerangka referensi koordinat. Survei titik kontrol yang kami lakukan merupakan langkah awal dalam suatu proses pemetaan. Hal ini berguna dalam menyusun laporan survey pendahuluan sebelum melakukan pengukuran. Dalam survei pendahuluan, referensi titik tinggi sangatlah penting, ini guna mengetahui titik kontrol atau titik ikat sebelum melakukan pengukuran topografi atau survei pertanahan, referensi ini biasa dikenal sebagai Tanda atau Titik Tinggi Geodesi (TTG)& Titik Dasar Teknik (TDT). Titik Tinggi Geodesi (TTG) merupakan titik diatas tanah yang tingginya diatas permukaan laut rata-rata ditentukan secara sipat datar yang teliti Badan Informasi Geospasial (BIG). Sedangkan Titik Dasar Teknik (TDT) merupakan titik yang mempunyai koordinat yang diperoleh dari suautu pengukuran dan perhitungan dalam suatu sistem tertentu yang berfungsi sebagai titik kontrol atau titik ikat untuk keperluan pengukuran dan rekontruksi batas keduanya merupakan gambaran fisik tinggi suatu titik di permukaan bumi dan biasanya didefinisikan juga sebagai tinggi di atas bidang acuan tertentu. Sementara gambaran posisi suatu titik di muka bumi relatif terhadap bidang referensi tertentu biasa diamati dari hasil pengukuran GPS (Global Positioning System). Dalam ilmu geodesi, bidang acuan tinggi dimaksud adalah bidang nivo yang merupakan bidang ekuipotensial gaya berat, disebut geoid dan berada hampir berhimpit dengan bidang permukaan laut rata-rata yang tidak terganggu. Selain sebagai acuan utama kontrol pemetaan topografi, TTG dan TDT juga menjadi acuan atas setiap pekerjaan survei teknis geodesi dan survei pertanahan. 1.2. Maksud dan Tujuan • Dapat mengetahui letak Titik Tinggi Geodesi (TTG) yang berada di daerah pengukuran, • Dapat mengetahui titik koordinat Bench Mark (BM) di lokasi pengukuran. BAB II PELAKSANAAN PEMASANGAN TANDA BATAS
2.1. Pengukuran Titik Batas
Metode pelaksanaan pemasangan tanda batas yakni: a. Kegiatan Pengukuran Pengukuran pengikatan BM ke JKHN Prinsip : - Pengukuran GPS/GNSS metode relatif statik; - Menggunakan metode jaring; dan - Post processing dengan perataan jaring. 2 Persyaratan : - memiliki 1 (satu) buah titik ikat JKHN; - lokasi BM berada di dalam WIUP atau WIUPK; - lokasi BM berada pada tanah yang struktur dan kondisinya stabil; - lokasi BM untuk pengamatan satelit GPS/GNSS memiliki ruang pandang ke atas langit/elevation mask diatas 150; - lama pengamatan minimal, paling sedikit 1 (satu) jam dengan interval pengamatan (sampling rate) 15 detik; dan - dalam hal panjang baseline > 20 km, lama pengamatan minimal, paling sedikit 4 (empat) jam dengan menggunakan receiver GPS/GNSS frekuensi ganda (L1, L2). Pengikatan Titik bantu ke BM Prinsip - pengukuran GPS/GNSS metode relatif statik; - menggunakan metode radial; dan - post processing dengan perataan baseline. Persyaratan - lokasi Titik Bantu berada di dalam WIUP atau WIUPK; - lokasi Titik Bantu berada pada tanah yang struktur dan kondisinya stabil; - jarak maksimal Titik Bantu ke Titik Batas berada dalam radius 100 m; - lokasi Titik Bantu untuk pengamatan satelit GPS/GNSS memiliki ruang pandang ke atas langit/elevation mask diatas 150; dan - lama pengamatan minimal, paling sedikit 1 (satu) jam dengan interval pengamatan (sampling rate) 15 detik. Pengolahan Data hasil pengukuran Prinsip - pengolahan data hasil pengukuran GPS/GNSS pengikatan BM ke JKHN dilakukan secara post processing menggunakan perataan jaring; - pengolahan data hasil pengukuran GPS/GNSS pengikatan Titik Bantu ke BM dilakukan secara post processing menggunakan perataan baseline; dan - perangkat lunak pengolah data yang digunakan adalah perangkat lunak pengolahan data GPS/GNSS komersial (commercial software). Persyaratan - solusi ambiguitas untuk baseline pada post processing harus fixed; - hasil reduksi/hitungan baseline harus memiliki standar deviasi (σ) yang memenuhi hubungan berikut: σN < σM σE < σM σH < σM dimana: σM = [[10 + (10d)2]1/2]/1.96mm, dengan σN, σE, σH adalah komponen standar deviasi baseline dan d adalah panjang baseline dalam kilometer; dan - hasil perataan jaring pengolahan data pengukuran GPS/GNSS pengikatan BM ke JKHN harus lolos uji statistik yang dipersyaratkan secara default oleh perangkat lunak pengolahan data GPS/GNSS. Gambar 2.1 Skema alur kegiatan pengukuran
b. Peralatan Adapun peralatan yang digunakan dalam pelaskanaan pengukuran adalah Trimble R4 c. Tenaga Pelaksanaan
BAB III HASIL PENGUKURAN DAN PEMASANGAN TANDA BATAS
3.1. Pengukuran Pengikatan BM ke JKHN
Gambar 3.1 Desain jaring pengukuran BM dari Base SDN 1 Lepo-Lepo
Tabel 3.1 hasil pengukuran dari Base SDN 1 Lepo-Lepo
Jarak/ d Lama Pengamatan Interval Pengamatan/ Jumlah Satelit No. Baseline (km) (') Sampling Rate (") Teramati SDN 1 LEPO-LEPO - BM-01 1 76.017687 300 15 19 PT. BKU SDN 1 LEPO-LEPO - BM-02 2 76.006935 300 15 17 PT. BKU Gambar 3.2 Desain Jaring pengukuran BM
Tabel 3.2 hasil pengukuran BM
Jarak/ d Lama Pengamatan Interval Pengamatan/ Jumlah Satelit No. Baseline (km) (') Sampling Rate (") Teramati BM-01 PT. BKU - BM-03 PT. 1 1.555576 60 15 12 BKU BM-01 PT. BKU - BM-04 PT. 2 1.265628 60 15 11 BKU
Dari hasil pengolahan Baseline di dapat koordinaat untuk titik tiap
BM adalah sebagai berikut: JARAK σd σN σE σH σM GLOBAL UTM ELEVASI No BASELINE d(km) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) Latitude Longitude Easthing Northing (m) 1 BM-01 PT. BKU 76.0177 0.0000050 0.0000040 0.0000090 0.0000200 387.8486976 S3°22'50.43134" E122°16'23.40371" 419259.39 9626299.24 12.072 2 BM-02 PT. BKU 76.0069 0.0000050 0.0000050 0.0000040 0.0000200 387.7938410 S3°22'50.64667" E122°16'23.84583" 419273.06 9626292.66 12.095 3 BM-03 PT. BKU 1.55558 0.0000020 0.0000010 0.0000020 0.0000030 8.0989441 S3°22'25.36023" E122°15'39.61826" 417907.65 9627068.07 107.803 4 BM-04 PT. BKU 1.26563 0.0000010 0.0000010 0.0000020 0.0000060 6.6557960 S3°22'24.66323" E122°15'51.40977" 418271.51 9627089.85 112.579 BAB IV PENUTUP