Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Posisi suatu titik dapat dilihat secara kuantitatif melalui koordinat
yang ditetapkan pada suatu system koordinat terestris dengan titik
nol pada pusat bumi atau geosentris ataupun pada permukaan bumi
yang disebut toposentris. Agar koordinat ini konsisten dan standar
diperlukan suatu sistem yang bisa menyatakan koordinat. Sistem
tersebut adalah system referensi koordinat, atau sering juga disebut
system koordinat dan realisasinya dinamakan kerangka referensi
koordinat.
Survei titik kontrol yang kami lakukan merupakan langkah awal
dalam suatu proses pemetaan. Hal ini berguna dalam menyusun
laporan survey pendahuluan sebelum melakukan pengukuran. Dalam
survei pendahuluan, referensi titik tinggi sangatlah penting, ini guna
mengetahui titik kontrol atau titik ikat sebelum melakukan
pengukuran topografi atau survei pertanahan, referensi ini biasa
dikenal sebagai Tanda atau Titik Tinggi Geodesi (TTG)& Titik Dasar
Teknik (TDT). Titik Tinggi Geodesi (TTG) merupakan titik diatas
tanah yang tingginya diatas permukaan laut rata-rata ditentukan
secara sipat datar yang teliti Badan Informasi Geospasial (BIG).
Sedangkan Titik Dasar Teknik (TDT) merupakan titik yang
mempunyai koordinat yang diperoleh dari suautu pengukuran dan
perhitungan dalam suatu sistem tertentu yang berfungsi sebagai titik
kontrol atau titik ikat untuk keperluan pengukuran dan rekontruksi
batas keduanya merupakan gambaran fisik tinggi suatu titik di
permukaan bumi dan biasanya didefinisikan juga sebagai tinggi di
atas bidang acuan tertentu.
Sementara gambaran posisi suatu titik di muka bumi relatif terhadap
bidang referensi tertentu biasa diamati dari hasil pengukuran GPS
(Global Positioning System). Dalam ilmu geodesi, bidang acuan
tinggi dimaksud adalah bidang nivo yang merupakan bidang
ekuipotensial gaya berat, disebut geoid dan berada hampir berhimpit
dengan bidang permukaan laut rata-rata yang tidak terganggu. Selain
sebagai acuan utama kontrol pemetaan topografi, TTG dan TDT juga
menjadi acuan atas setiap pekerjaan survei teknis geodesi dan survei
pertanahan.
1.2. Maksud dan Tujuan
• Dapat mengetahui letak Titik Tinggi Geodesi (TTG) yang berada di
daerah pengukuran,
• Dapat mengetahui titik koordinat Bench Mark (BM) di lokasi
pengukuran.
BAB II
PELAKSANAAN PEMASANGAN TANDA BATAS

2.1. Pengukuran Titik Batas


Metode pelaksanaan pemasangan tanda batas yakni:
a. Kegiatan Pengukuran
 Pengukuran pengikatan BM ke JKHN
 Prinsip :
- Pengukuran GPS/GNSS metode relatif statik;
- Menggunakan metode jaring; dan
- Post processing dengan perataan jaring. 2
 Persyaratan :
- memiliki 1 (satu) buah titik ikat JKHN;
- lokasi BM berada di dalam WIUP atau WIUPK;
- lokasi BM berada pada tanah yang struktur dan
kondisinya stabil;
- lokasi BM untuk pengamatan satelit GPS/GNSS
memiliki ruang pandang ke atas langit/elevation mask
diatas 150;
- lama pengamatan minimal, paling sedikit 1 (satu) jam
dengan interval pengamatan (sampling rate) 15 detik;
dan
- dalam hal panjang baseline > 20 km, lama pengamatan
minimal, paling sedikit 4 (empat) jam dengan
menggunakan receiver GPS/GNSS frekuensi ganda
(L1, L2).
 Pengikatan Titik bantu ke BM
 Prinsip
- pengukuran GPS/GNSS metode relatif statik;
- menggunakan metode radial; dan
- post processing dengan perataan baseline.
 Persyaratan
- lokasi Titik Bantu berada di dalam WIUP atau WIUPK;
- lokasi Titik Bantu berada pada tanah yang struktur dan
kondisinya stabil;
- jarak maksimal Titik Bantu ke Titik Batas berada
dalam radius 100 m;
- lokasi Titik Bantu untuk pengamatan satelit GPS/GNSS
memiliki ruang pandang ke atas langit/elevation mask
diatas 150; dan
- lama pengamatan minimal, paling sedikit 1 (satu) jam
dengan interval pengamatan (sampling rate) 15 detik.
 Pengolahan Data hasil pengukuran
 Prinsip
- pengolahan data hasil pengukuran GPS/GNSS
pengikatan BM ke JKHN dilakukan secara post
processing menggunakan perataan jaring;
- pengolahan data hasil pengukuran GPS/GNSS
pengikatan Titik Bantu ke BM dilakukan secara post
processing menggunakan perataan baseline; dan
- perangkat lunak pengolah data yang digunakan adalah
perangkat lunak pengolahan data GPS/GNSS
komersial (commercial software).
 Persyaratan
- solusi ambiguitas untuk baseline pada post processing
harus fixed;
- hasil reduksi/hitungan baseline harus memiliki standar
deviasi (σ) yang memenuhi hubungan berikut:
σN < σM
σE < σM
σH < σM
dimana: σM = [[10 + (10d)2]1/2]/1.96mm, dengan σN, σE,
σH adalah komponen standar deviasi baseline dan d
adalah panjang baseline dalam kilometer; dan
- hasil perataan jaring pengolahan data pengukuran
GPS/GNSS pengikatan BM ke JKHN harus lolos uji
statistik yang dipersyaratkan secara default oleh
perangkat lunak pengolahan data GPS/GNSS.
Gambar 2.1 Skema alur kegiatan pengukuran

b. Peralatan
Adapun peralatan yang digunakan dalam pelaskanaan pengukuran
adalah Trimble R4
c. Tenaga Pelaksanaan

BAB III
HASIL PENGUKURAN DAN PEMASANGAN TANDA BATAS

3.1. Pengukuran Pengikatan BM ke JKHN


Gambar 3.1 Desain jaring pengukuran BM dari Base SDN 1 Lepo-Lepo

Tabel 3.1 hasil pengukuran dari Base SDN 1 Lepo-Lepo


Jarak/ d Lama Pengamatan Interval Pengamatan/ Jumlah Satelit
No. Baseline
(km) (') Sampling Rate (") Teramati
SDN 1 LEPO-LEPO - BM-01
1 76.017687 300 15 19
PT. BKU
SDN 1 LEPO-LEPO - BM-02
2 76.006935 300 15 17
PT. BKU
Gambar 3.2 Desain Jaring pengukuran BM

Tabel 3.2 hasil pengukuran BM


Jarak/ d Lama Pengamatan Interval Pengamatan/ Jumlah Satelit
No. Baseline
(km) (') Sampling Rate (") Teramati
BM-01 PT. BKU - BM-03 PT.
1 1.555576 60 15 12
BKU
BM-01 PT. BKU - BM-04 PT.
2 1.265628 60 15 11
BKU

Dari hasil pengolahan Baseline di dapat koordinaat untuk titik tiap


BM adalah sebagai berikut:
JARAK σd σN σE σH σM GLOBAL UTM ELEVASI
No BASELINE
d(km) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) Latitude Longitude Easthing Northing (m)
1 BM-01 PT. BKU 76.0177 0.0000050 0.0000040 0.0000090 0.0000200 387.8486976 S3°22'50.43134" E122°16'23.40371" 419259.39 9626299.24 12.072
2 BM-02 PT. BKU 76.0069 0.0000050 0.0000050 0.0000040 0.0000200 387.7938410 S3°22'50.64667" E122°16'23.84583" 419273.06 9626292.66 12.095
3 BM-03 PT. BKU 1.55558 0.0000020 0.0000010 0.0000020 0.0000030 8.0989441 S3°22'25.36023" E122°15'39.61826" 417907.65 9627068.07 107.803
4 BM-04 PT. BKU 1.26563 0.0000010 0.0000010 0.0000020 0.0000060 6.6557960 S3°22'24.66323" E122°15'51.40977" 418271.51 9627089.85 112.579
BAB IV
PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai