Seluruh upaya untuk keselamatan dan kesehatan kerja dalam pelaksanaan proyek
konstruksi harus dilaksanakan dan menjadi tanggunjawab Penyedia Jasa. Bentuk
komitmen tanggungjawab dan kepedulian penyedia Jasa terhadap keselamatan dan
kesehatan kerja dituangkan dalam penandatangan pakta komitmen keselamatan
konstruksi.
Penyedia Jasa juga wajib menyusun Dokumen Rencana Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Konstruksi (RK3K) dan menyerahkan kepada Direksi untuk persetujuan. Dokumen
RK3K yang telah disepakati bersama dan disetujui oleh direksi, menjadi acuan dan harus
dilaksanakan/diterapkan kepada seluruh tenaga kerja serta dipertanggungjawabkan oleh
Penyedia Jasa.
Penerapan Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (RK3) dalam pelaksanaan
Konstruksi sangat diperlukan. Fungsi dan tujuannya ialah untuk :
1. Melindungi dan memelihara kesehatan dan keselamatan tenaga kerja agar kinerjanya
dapat meningkat.
2. Memastikan dan menjaga kesehatan dan keselamatan semua tenaga kerja yang ada di
lingkungan kerja.
3. Memastikan semua sumber produksi terpelihara dengan baik serta dapat digunakan
secara aman dan efisien.
Dokumen Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (RK3K) memuat
tentang Identifikasi terhadap bahaya/resiko kerja yang dapat terjadi pada saat
pelaksanaan konstruksi, sehingga sejak awal sudah dapat diperkirakan rencana tindakan
apa yang perlu dilakukan dan apa saja yang perlu disiapkan dalam rangka
pengendalian/minimalisir terjadinya bahaya/resiko.
Dalam pelaksanaan kegiatan konstruksi ini, hal-hal dan rencana tindakan dalam rangka
pengendalian/minimalisir terjadinya bahaya/resiko pekerjaan konstruksi yang harus
dilakukan penyedia jasa antara lain ialah :
KOP PERUSAHAAN
PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI
Nama :
Jabatan : Diektur/Direktrisx
Bertindak untuk : PT/CV. ……
Dan atas nama
Dalam rangka kegiatan pekerjaan Normalisasi dan Perkuatan Tebing Sungai Lano Bangka
Desa Lakalamba Kec. Sawerigadi Kab. Muna Barat pada kelompok kerja pemilihan : …..
Biro Pengadaan barang/jasa Pemerintah Biro Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, Kami berkomitmen melaksanakan
konstruksi berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident, dengan memastikan bahwa
seluruh pelaksanaan konstruksi :
1. Memenuhi ketentuan Keselamatan Konstruksi;
2. Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat;
3. Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelayakan;
4. Menggunakan material yang memenuhi standar mutu;
5. Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelayakan;
6. Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP); dan
7. Memenuhi 9 (Sembilan) komponen biaya penerapan SMKK.
PT./CV. ……………..
………………………
Direktur/Direktris
Format :
Nama Pekerjaan : Normalisasi dan Perkuatan Tebing Sungai Pundoho Kec. Pakue Utara Kab. Kolut(Tahap II)
Lokasi : Kab. Kolut
6. Timbunan Tanah Kembali Hasil Galian - Terluka oleh alat pertukangan Luka Ringan 1 2 2
7. Pas.Tiang Pancang Pondasi Bronjong - Terluka oleh alat kerja Luka Ringan
1 5 5 Sedang
(Dolken, Kls. I Ø 15 - 20 Cm) pertukangan/ Tersenggol
Bucket Alat Berat
- Tertimpa bahan/material Kayu Luka Ringan
1 2 2
Pancang
8. Pasangan Bronjong UIC 2x1x0,5 m - Terluka oleh alat kerja Luka Ringan 2 2 4 Sedang
(pabrikasi) pertukangan
- Tertimpa bahan / material Luka Sedang 2 3 6 sedang
batu dan keranjang bronjong
………………………
Ahli K3
Dari uraian diatas diambil satu jenis pekerjaan dan satu identifikasi bahaya yang memiliki score risiko sedang paling tinggi untuk menjadi
persyaratan kualifikasi yaitu : Pasangan Bronjong UIC 2x1x0,5 m (pabrikasi)
Penetapan Resiko Keselamatan kerja
Untuk paket pekerjaan ini, risiko keselamatan konstruksi yang ditetapkan dengan tingkat Risiko sedang
Format :
Rencana Tindakan (Sasaran Dan Program)
Nama Pekerjaan : Normalisasi dan Perkuatan Tebing Sungai Pundoho Kec. Pakue Utara Kab. Kolut (Tahap II)
Lokasi : Kab. Kolut
Risiko keselamatan konstruksi yang ditetapkan :
SASARAN KHUSUS PROGRAM
PENGENDALI
NO TOLAK SUMBER JANGKA INDIKATOR MONITORIN PENANGGUN
JENIS/TYPE PEKERJAAN AN RESIKO URAIAN
UKUR DAYA WAKTU PENCAPAIAN G G JAWAB
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1.
Ahli K3