Anda di halaman 1dari 61

RENCANA

KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)

KELOMPOK KERJA PEMILIHAN POKJA - KONSTRUKSI - PUPR LXII 26-02-21 PEMERINTAH KABUPATEN BONDOWOSO
PAKET PEKERJAAN REKONSTRUKSI JALAN LUMUTAN - PANCUR
LOKASI PEKERJAAN KECAMATAN BOTOLINGGO, KABUPATEN BONDOWOSO

SUMBER DANA DAK PENUGASAN BIDANG JALAN KABUPATEN BONDOWOSO


TAHUN ANGGARAN 2021
J. BENTUK RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)

PT. GUNUNG KELABAT RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI


CITRA ABADI ( RKK )

DAFTAR ISI

A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi

A.1. Kepedulian pimpinan terhadap Isu eksternal dan internal:

A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi

B. Perencanaan keselamatan konstruksi

B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang

B.2. Rencana tindakan (sasaran & program)

B.3. Standar dan peraturan perundangan

C. Dukungan Keselamatan Konstruksi

C.1. Sumber Daya

C.2. Kompetensi

C.3. Kepedulian

C.4. Komunikasi

C.5. Informasi Terdokumentasi

D. Operasi Keselamatan Konstruksi

D.1. Perencanaan dan Pengendalian Operasi

D.2. Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat

E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi

E.1. Pemantauan dan evaluasi

E.2. Tinjauan manajemen

E.3. Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi


A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi

A.1. Kepedulian pimpinan terhadap Isu ekternal dan internal

PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI yang bergerak di bidang Jasa Konstruksi
berkomitmen dan peduli terhadap Keselamatan Konstruksi khusus dalam pencapaian penanganan isu
keselamatan konstruksi dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Peduli dalam mempromosikan pemahaman akan kebutuhan keselamatan konstruksi dan


membudayakan keselamatan konstruksi dalam seluruh kegiatan pelaksanaan konstruksi

2. Peduli dalam melakukan sosialisasi tentang keselamatan konstruksi terhadap seluruh


tenaga kerja maupun masyarakat didalam lingkungan kerja konstruksi

3. Peduli dalam melaksanakan implementasi sesuai rencana keselamatan konstruksi


bedasarkan perundang-undangan yang berlaku dalam keselamatan konstruksi nasional

4. Mencegah kecelakaan, kebakaran, sakit akibat kerja, keamanan dan pencemaran lingkungan

5. Memantau dan mengevaluasi terhadap kinerja keselamatan konstruksi serta melakukan


perbaikan secara berkelanjutan

Jember, 24 Maret 2021


PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI

JOSEPH REGAR AWUY


Direktur
A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi

PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI


Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : JOSEPH REGAR AWUY


Jabatan : Direktur
Bertindak untuk : PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI

Dalam rangka pengadaan Rekonstruksi Jalan Lumutan - Pancur pada Pokja - Konstruksi - PUPR
LXII 26-02-21 Pemerintah Kabupaten Bondowoso berkomitmen melaksanakan konstruksi
berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident, dengan memastikan bahwa seluruh pelaksanaan
konstruksi:

1. memenuhi ketentuan Keselamatan Konstruksi;


2. menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat;
3. menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan;
4. menggunakan material yang memenuhi standar mutu;
5. menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan;
6. melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP); dan
7. memenuhi 9 (sembilan) komponen biaya penerapan SMKK.

Jember, 24 Maret 2021


PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI

JOSEPH REGAR AWUY


Direktur
B. Perencanaan Keselamatan Konstruksi

PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI sebagai Penyedia Jasa pada Pekerjaan Rekonstruksi
Jalan Lumutan - Pancur membuat Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian
Risiko, Penanggung Jawab untuk diserahkan, dibahas, dan disetujui PPK pada saat Rapat Persiapan
Pelaksanaan Kontrak sesuai lingkup pekerjaan yang dilaksanakan.

Penyusunan Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko K3, Skala Prioritas K3, Pengedalian
Resiko K3, dan Penanggung Jawab K3 terdapat pada tabel berikut ini:
B.1.Identifikasi bahaya, Penilaian Risiko, Pengendalian dan Peluang.
Tabel 1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko, Penetapan Pengendalian Resiko K3
Nama Perusahaan : PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI
Kegiatan : Rekonstruksi Jalan Lumutan - Pancur
Lokasi : Kecamatan Botolinggo, Kabupaten Bondowoso
Tanggal dibuat : 24 Maret 2021

DESKRIPSI RISIKO PENILAIAN TINGKAT RISIKO PENILAIAN SISA RISIKO


PERSYARATAN PENGENDALIAN AWAL
NO IDENTIFIKASI PEMENUHAN KEMUNG KEPARA NILAI TINGKAT PENGENDALIAN KEMUNG KEPARAH NILAI TINGKAT KETERAN
URAIAN JENIS BAHAYA (Tipe Kecelakaan) LANJUTAN GAN
BAHAYA (Skenario PERATURAN KINAN (F) HAN (A) RISIKO RISIKO (TR) KINAN (F) AN (A) RISIKO (F RISIKO
PEKERJAAN (F X A) X A) (TR)
Bahaya)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Perkerasan - Terkena Aspal Panas - Tertabrak / terkena alat berat - Undang-undang No.14/1969 - Pasang rambu (petunjuk, 4 3 12 Sedang - Menggunakan N/A N/A N/A N/A N/A
Aspal saat bekerja. - Tertabrak kendaraan Lalu Lintas tentang perlindungan dan peringatan, traffic cone). APD & APK yang
- Kecelakaan akibat - Terjadi iritasi pada kulit, mata dan pembinaan norma terhadap - Pemakaian APD (safety sesuai standart
operasional alat berat. paru-paru akibat debu yang kering. keselamatan tenaga kerja. helmet, masker, safety vest). - Memberikan
- Terluka oleh Compressor waktu - Undang-undang No. 01/1970 - Pemakaian APK (pembatas pelatihan dan
menyapu perkerasan lama. tentang keselamatan kerja. area, bendera K3, poster/banner, pengarahan kepada
- Gangguan pendengaran akibat - Permennaker No. 01/1980 flagman, peralatan P3K). pekerja
timbulnya kebisingan. tentang keselamatan dan - Pekerja atau operator Mengikuti SOP
- Terjadi gangguan terhadap lalu lintas kesehatan kerja pada konstruksi Compressor harus terampil dan yang tersedia
kendaraan. bangunan. berpengalaman dibidangnya. - Mengikuti
- Terluka oleh percikan aspal panas. - Undang-undang No. 18/1999 - Pekerja harus memakai tutup instruksi kerja K3
- Terjadi iritasi terhadap mata, kulit tentang Jasa Konstruksi telinga untuk menghindari
dan paru-paru akibat uap dan panas - Permennaker No. 13/2003 gangguan pendengaran.
dari aspal. tentang ketenagakerjaan. - Memasang rambu-rambu
- Kerusakan pada pohon, struktur - Permennaker No. 02/2017 sementara dan mengatur lalu
atau bangunan yang berdekatan tentang jasa konstruksi, pasal 59 lintas agar tetap berjalan dengan
dengan lokasi dari percikan aspal. - Permennaker No. 05/2018 lancar dengan cara mengerjakan
- Terluka oleh pipa alat-alat tentang keselamatan dan pekerjaan ½ bagian terlebih
penyemprot yang panas.Terluka oleh kesehatan kerja, lingkungan kerja dahulu.
mesin pompa aspal. Terluka oleh - Perpres No. 07/2019 tentang - Petugas pembakar harus
tangki aspal. penyakit akibat kerja. mengenakan pakaian dan
- Terjadi kecelakaan atau terluka - Permennaker No. 88/2019 perlengkapan (sarung tangan
akibat jarak antara pekerja terlalu tentang kesehatan kerja. dan masker) yang sesuai dengan
dekat. standar.
- Terluka oleh mesin penghampar aspal - Menggunakan kacamata dan
(Finisher). masker untuk mencegah iritasi
- Terluka oleh Dump Truck sewaktu mata dan paru-paru akibat
menuangkan Hotmix ke dalam asap dan panas dari api
Finisher. pembakaran dan aspal.
- Petugas pembakar harus - Menghindari kerusakan pada
mengenakan pakaian dan pohon, struktur atau bangunan
perlengkapan (sarung tangan dan yang berdekatan dengan lokasi
masker) yang sesuai dengan standar. dari percikan aspal dengan
- Terluka oleh mesin pemadat aspal menjaga api tidak terlalu
(Tandem Roller) awal dan akhir. besar dan menghindari
Terluka oleh mesin pemadat aspal penggunaan bahan bakar yang
(Pneumatic Tire Roller) untuk proses mudah meledak.
intermediated rolling. - Pekerja harus terampil dan
berpengalaman dibidangnya
serta menjaga agar tidak ada
orang luar maupun pekerja
lain berada di tempat
penyemprotan sewaktu mesin
penyemprotan dari pompa aspal
(aspal sprayer) bekerja
menyiram aspal pada agregat di
lokasi pekerjaan.
- Menjaga agar tidak ada orang
luar maupun pekerja lain berada
di tempat dimana Dump Truck
sedang menuangkan Hotmix ke
dalam Finisher di lokasi
pekerjaan.
- Menjaga agar tidak ada orang
luar maupun pekerja lain berada
di tempat penghamparan ketika
mesin penghampar aspal
(Finisher) bekerja menghampar
Hotmix di lokasi pekerjaan.
- Senantiasa menjaga jarak
yang aman antara pekerja yang
satu dengan yang lainnya.
- Menjaga agar tidak ada orang
luar maupun pekerja lain berada
di lokasi pekerjaan ketika mesin
pemadat aspal (Pneumatic Tire
Roller) bekerja memadatkan
Hotmix.
2 Mobilisasi - Kecelakaan akibat Tertabrak / terkena alat berat. - Undang-undang No.14/1969 - Pasang rambu (petunjuk, - Menggunakan
mobilisasi Alat Berat. - Terperosok ke jurang. tentang perlindungan dan peringatan, traffic cone). APD & APK yang
- Kecelakaan kerja - Kecelakaan dan gangguan kesehatan pembinaan norma terhadap - Pemakaian APD (safety sesuai standart
akibat pekerja tidak tenaga kerja akibat tempat kerja keselamatan tenaga kerja. helmet, masker, safety vest). - Memberikan
memakai APD & APK kurang memenuhi syarat. - Undang-undang No. 01/1970 - Pemakaian APK (pembatas pelatihan dan
- Kecelakaan dan gangguan kesehatan tentang keselamatan kerja. area, bendera K3, poster/banner, pengarahan kepada
pekerja akibat penyimpanan peralatan - Permennaker No. 01/1980 flagman, peralatan P3K). pekerja
dan bahan atau material kurang tentang keselamatan dan - Pengaturan lalu lintas Mengikuti SOP
memenuhi syarat. kesehatan kerja pada konstruksi sementara dengan rambu-rambu yang tersedia
- Gangguan kesehatan akibat kondisi bangunan. yang memenuhi syarat. - Mengikuti
kerja. - Undang-undang No. 18/1999 - Penyediaan jalan masuk instruksi kerja K3
tentang Jasa Konstruksi sementara ke permukiman yang
- Permennaker No. 13/2003 aman dan nyaman. 3 3 9 Sedang N/A N/A N/A N/A N/A
tentang ketenagakerjaan.
- Permennaker No. 02/2017
tentang jasa konstruksi, pasal 59
- Permennaker No. 05/2018
tentang keselamatan dan
kesehatan kerja, lingkungan kerja
- Perpres No. 07/2019 tentang
penyakit akibat kerja.
- Permennaker No. 88/2019
tentang kesehatan kerja.
3 Galian - Kecelakaan akibat - Kecelakaan terkena alat gali - Undang-undang No.14/1969 - Pasang rambu (petunjuk, - Menggunakan
Batu operasional Alat Berat. (cangkul, balencong dll.) akibat jarak tentang perlindungan dan peringatan, traffic cone). APD & APK yang
Lunak - Tertimbun hasil antar penggali terlalu dekat. pembinaan norma terhadap - Pemakaian APD (safety sesuai standart
galian. - Bahaya akibat lereng galian longsor. keselamatan tenaga kerja. helmet, masker, safety vest). - Memberikan
- Terjadi iritasi pada - Kecelakaan akibat operasional alat - Undang-undang No. 01/1970 - Pemakaian APK (pembatas pelatihan dan
mata, kulit dan berat baik di tempat lokasi galian, tentang keselamatan kerja. area, bendera K3, poster/banner, pengarahan kepada
gangguan pernafasan transportasi maupun di tempat - Permennaker No. 01/1980 flagman, peralatan P3K). pekerja
akibat debu material pembuangan. tentang keselamatan dan - Jarak antara penggali harus Mengikuti SOP
yang kering. - Kecelakaan akibat tumpukan bahan kesehatan kerja pada konstruksi dijaga agar selalu pada jarak yang tersedia
galian yang akan digunakan untuk bangunan. yang aman. - Mengikuti
timbunan. - Undang-undang No. 18/1999 - Membuat dan instruksi kerja K3
- Kecelakaan akibat pengaturan lalu tentang Jasa Konstruksi mempertahankan kemiringan
lintas kurang baik. - Permennaker No. 13/2003 yang stabil.
- Kecelakaan akibat metode tentang ketenagakerjaan. - Operasional alat berat harus
- Permennaker No. 02/2017 dilakukan sesuai dengan standar. 3 3 9 Sedang N/A N/A N/A N/A N/A
penimbunan pada jalan tanjakan.
tentang jasa konstruksi, pasal 59 - Tumpukan bahan galian yang
- Permennaker No. 05/2018 akan digunakan untuk timbunan
tentang keselamatan dan tidak boleh terlalu lama.
kesehatan kerja, lingkungan kerja - Pengaturan lalu lintas harus
- Perpres No. 07/2019 tentang sesuai dengan standar.
penyakit akibat kerja. - Pengoperasian alat berat harus
- Permennaker No. 88/2019 dilakukan oleh operator alat
tentang kesehatan kerja. berat yang berpengalaman.
- Pelaksanaan penimbunan
pada jalan tanjakan harus
dilakukan dengan metode
yang benar.
4 Timbunan - Kecelakaan akibat - Kecelakaan terkena alat gali - Undang-undang No.14/1969 - Pasang rambu (petunjuk, - Menggunakan
Pilihan operasional Alat Berat. (cangkul, balencong dll.) akibat jarak tentang perlindungan dan peringatan, traffic cone). APD & APK yang
dari - Tertimbun hasil antar penggali terlalu dekat. pembinaan norma terhadap - Pemakaian APD (safety sesuai standart
sumber galian. - Bahaya akibat lereng galian longsor. keselamatan tenaga kerja. helmet, masker, safety vest). - Memberikan
galian - Terjadi iritasi pada - Kecelakaan akibat operasional alat - Undang-undang No. 01/1970 - Pemakaian APK (pembatas pelatihan dan
mata, kulit dan berat baik di tempat lokasi galian, tentang keselamatan kerja. area, bendera K3, poster/banner, pengarahan kepada
gangguan pernafasan transportasi maupun di tempat - Permennaker No. 01/1980 flagman, peralatan P3K). pekerja
akibat debu material pembuangan. tentang keselamatan dan - Jarak antara penggali harus Mengikuti SOP
yang kering. - Kecelakaan akibat tumpukan bahan kesehatan kerja pada konstruksi dijaga agar selalu pada jarak yang tersedia
- Terguling dan galian yang akan digunakan untuk bangunan. yang aman. - Mengikuti
tertimbun longsoran timbunan. - Undang-undang No. 18/1999 - Bila penggalian dilakukan instruksi kerja K3
- Terperosok galian - Kecelakaan akibat pengaturan lalu tentang Jasa Konstruksi pada malam hari harus
yang belum ditutup lintas kurang baik. - Permennaker No. 13/2003 menggunakan lampu
- Terpeleset - Kecelakaan akibat operasional alat tentang ketenagakerjaan. penerangan yang cukup.
- Bising disebabkan alat berat di tempat lokasi pemadatan. - Permennaker No. 02/2017 - Membuat dan
berat - Kecelakaan akibat metode tentang jasa konstruksi, pasal 59 mempertahankan kemiringan
penimbunan pada jalan tanjakan. - Permennaker No. 05/2018 yang stabil.
- Gangguan kesehatan akibat debu tentang keselamatan dan - Operasional alat berat harus
yang timbul saat penyiraman. kesehatan kerja, lingkungan kerja dilakukan sesuai dengan standar.
- Kecelakaan terperosok ke lubang - Perpres No. 07/2019 tentang - Tumpukan bahan galian yang
galian. penyakit akibat kerja. akan digunakan untuk timbunan
- Terjadi kecelakaan oleh sisa-sisa - Permennaker No. 88/2019 tidak boleh terlalu lama.
galian akibat pembuangan atau tentang kesehatan kerja. - Pengaturan lalu lintas harus
pembersihan tempat pengupasan tidak sesuai dengan standar.
dilakukan dengan benar. - Pengoperasian alat berat harus
- Terluka oleh peralatan akibat pekerja dilakukan oleh operator alat
terlalu berdekatan. berat yang berpengalaman.
- Pelaksanaan penimbunan 3 3 9 Sedang N/A N/A N/A N/A N/A
- Terluka karena pengoperasian alat
berat (excavator) tidak dilakukan pada jalan tanjakan harus
dengan benar. dilakukan dengan metode
- Terjadi gangguan lalu lintas yang benar.
kendaraan. - Pekerja harus selalu memakai
- Kecelakaan akibat lubang galian masker dan perlengkapan kerja
terisi air yang menggenang. standar.
- Terjadi iritasi pada kulit dan paru- - Memasang pengaman dan
paru akibat debu hasil kupasan membatasi daerah galian dengan
perkerasan jalan. pagar pengaman.
- Truck pengangkut material
buangan harus dalam keadaan
tertutup.
- Sebelum digunakan alat berat
(excavator) harus dicek
kelayakannya, operator harus
terampil dan berpengalaman
dan metode pengoperasian alat
harus sesuai dengan ketentuan.
- Disediakan jalan keluar masuk
bagi penduduk sekitar.
- Menjaga agar bekas galian
selalu dalam kondisi kering.
- Senantiasa menjaga jarak aman
antara pekerja satu dan pekerja
lainnya.
5 Lapis - Terjadi kecelakaan - Kecelakaan terperosok ke jurang. - Undang-undang No.14/1969 - Pasang rambu (petunjuk, - Menggunakan
Pondasi kerja akibat kerja alat - Terjadi iritasi pada kulit dan paru- tentang perlindungan dan peringatan, traffic cone). APD & APK yang
Aggregat berat saat paru akibat debu agregat yang kering. pembinaan norma terhadap - Pemakaian APD (safety sesuai standart
Kelas A penghamparan dan - Terjadi kecelakaan pada saat dump keselamatan tenaga kerja. helmet, masker, safety vest). - Memberikan
pemadatan campuran. truck menurunkan agregat. - Undang-undang No. 01/1970 - Pemakaian APK (pembatas pelatihan dan
- Terjadi gangguan - Terluka oleh mesin penghampar tentang keselamatan kerja. area, bendera K3, poster/banner, pengarahan kepada
kelancaran dan (Grader) karena pengoperasian tidak - Permennaker No. 01/1980 flagman, peralatan P3K). pekerja
keselamatan lalu lintas benar. tentang keselamatan dan - Diadakan penyiraman terhadap Mengikuti SOP
akibat berfungsinya alat - Terluka oleh mesin pemadat agregat kesehatan kerja pada konstruksi agregat yang telah dihampar yang tersedia
berat. (Tandem Roller) awal dan akhir. bangunan. sebelum ditutup. - Mengikuti
- Terjadi kecelakaan akibat tertabrak - Undang-undang No. 18/1999 - Pengoperasian dump truck instruksi kerja K3
lalu lintas kendaraan. tentang Jasa Konstruksi harus dilakukan oleh tenaga
- Terjadi kecelakaan akibat - Permennaker No. 13/2003 terampil dan berpengalaman,
penimbunan material sementara, tentang ketenagakerjaan. dan dijaga agar tidak ada orang
sebelum dihampar. - Permennaker No. 02/2017 lain yang berkepentingan berada
- Kecelakaan akibat tanah di pinggir tentang jasa konstruksi, pasal 59 di dekat dump truck yang
bahu jalan tidak stabil. - Permennaker No. 05/2018 sedang menurunkan agregat.
- Gangguan lalu lintas penduduk tentang keselamatan dan - Operator mesin penghampar
sekitar. kesehatan kerja, lingkungan kerja harus terampil&berpengalaman
- Terluka oleh peralatan kerja akibat - Perpres No. 07/2019 tentang serta pengoperasian grader harus
jarak antar pekerja terlalu dekat. penyakit akibat kerja. dilakukan dengan metode yang
- Terjadi gangguan kesehatan karena - Permennaker No. 88/2019 benar.
air yang digunakan penyiraman tidak tentang kesehatan kerja. - Menjaga agar tidak ada
sehat. orang luar maupun pekerja
- Terjadi kecelakaan dalam lain berada di tempat
pengoperasian alat penyiram (Water pemadatan ketika mesin
Tanker). pemadat agregat (Tandem)
- Kecelakaan tertabrak lalu lintas bekerja memadatkan agregat di 4 3 12 Sedang N/A N/A N/A N/A N/A
kendaraan. lokasi pekerjaan.
- Pemasangan rambu-rambu dan
petugas pengatur lalu lintas.
- Penimbunan material harus di
tempat yang aman atau material
agar segera dihampar.
- Dilakukan pemeriksaan
stabilitas tanah terutama pada
pinggir bahu jalan.
- Penyediaan jalan sementara
bagi penduduk sekitar.
- Senantiasa menjaga jarak
aman antara pekerja satu dan
pekerja lainnya.
- Air yang digunakan untuk
menyiram harus sesuai
ketentuan (tidak berbau busuk
dll).
- Mesin penyiram harus dalam
kondisi layak, operator harus
berpengalaman dan operasional
mesin harus benar.
- Pemasangan rambu-rambu
lalu lintas dan penugasan
petugas bendera pengatur lalu
lintas.
6 Lapis - Terjadi kecelakaan - Kecelakaan terperosok ke jurang. - Undang-undang No.14/1969 - Pasang rambu (petunjuk, - Menggunakan
Pondasi kerja akibat kerja alat - Terjadi iritasi pada kulit dan paru- tentang perlindungan dan peringatan, traffic cone). APD & APK yang
Aggregat berat saat paru akibat debu agregat yang kering. pembinaan norma terhadap - Pemakaian APD (safety sesuai standart
Kelas B penghamparan dan - Terjadi kecelakaan pada saat dump keselamatan tenaga kerja. helmet, masker, safety vest). - Memberikan
pemadatan campuran. truck menurunkan agregat. - Undang-undang No. 01/1970 - Pemakaian APK (pembatas pelatihan dan
- Terjadi gangguan - Terluka oleh mesin penghampar tentang keselamatan kerja. area, bendera K3, poster/banner, pengarahan kepada
kelancaran dan (Grader) karena pengoperasian tidak - Permennaker No. 01/1980 peralatan P3K). pekerja
keselamatan lalu lintas benar. tentang keselamatan dan - Diadakan penyiraman terhadap Mengikuti SOP
akibat berfungsinya alat - Terluka oleh mesin pemadat agregat kesehatan kerja pada konstruksi agregat yang telah dihampar yang tersedia
berat. (Tandem Roller) awal dan akhir. bangunan. sebelum ditutup. - Mengikuti
- Terjadi kecelakaan akibat tertabrak - Undang-undang No. 18/1999 - Pengoperasian dump truck instruksi kerja K3
lalu lintas kendaraan. tentang Jasa Konstruksi harus dilakukan oleh tenaga
- Terjadi kecelakaan akibat - Permennaker No. 13/2003 terampil dan berpengalaman,
penimbunan material sementara, tentang ketenagakerjaan. dan dijaga agar tidak ada orang
sebelum dihampar. - Permennaker No. 02/2017 lain yang berkepentingan berada
- Kecelakaan akibat tanah di pinggir tentang jasa konstruksi, pasal 59 di dekat dump truck yang
bahu jalan tidak stabil. - Permennaker No. 05/2018 sedang menurunkan agregat.
- Gangguan lalu lintas penduduk tentang keselamatan dan - Operator mesin penghampar
sekitar. kesehatan kerja, lingkungan kerja harus terampil&berpengalaman
- Terluka oleh peralatan kerja akibat - Perpres No. 07/2019 tentang serta pengoperasian grader harus
jarak antar pekerja terlalu dekat. penyakit akibat kerja. dilakukan dengan metode yang
- Terjadi gangguan kesehatan karena - Permennaker No. 88/2019 benar.
air yang digunakan penyiraman tidak tentang kesehatan kerja. - Menjaga agar tidak ada
sehat. orang luar maupun pekerja
- Terjadi kecelakaan dalam lain berada di tempat
pengoperasian alat penyiram (Water pemadatan ketika mesin
Tanker). pemadat agregat (Tandem)
- Kecelakaan tertabrak lalu lintas bekerja memadatkan agregat di 4 3 12 Sedang N/A N/A N/A N/A N/A
kendaraan. lokasi pekerjaan.
- Pemasangan rambu-rambu dan
petugas pengatur lalu lintas.
- Penimbunan material harus di
tempat yang aman atau material
agar segera dihampar.
- Dilakukan pemeriksaan
stabilitas tanah terutama pada
pinggir bahu jalan.
- Penyediaan jalan sementara
bagi penduduk sekitar.
- Senantiasa menjaga jarak
aman antara pekerja satu dan
pekerja lainnya.
- Air yang digunakan untuk
menyiram harus sesuai
ketentuan (tidak berbau busuk
dll).
- Mesin penyiram harus dalam
kondisi layak, operator harus
berpengalaman dan operasional
mesin harus benar.
- Pemasangan rambu-rambu
lalu lintas dan penugasan
petugas bendera pengatur lalu
lintas.
7 Lapis - Terjadi iritasi pada - Tertabrak kendaraan Lalu Lintas. - Undang-undang No.14/1969 - Pasang rambu (petunjuk, - Menggunakan
Resap mata dan gangguan - Terjadi gangguan terhadap lalu lintas tentang perlindungan dan peringatan, traffic cone). APD & APK yang
Pengikat – pernafasan akibat debu kendaraan. pembinaan norma terhadap - Pemakaian APD (safety sesuai standart
Aspal yang kering dan - Terluka oleh percikan aspal panas. keselamatan tenaga kerja. helmet, masker, safety vest). - Memberikan
Cair/Emul semprotan aspal cair. - Terjadi iritasi terhadap mata, kulit - Undang-undang No. 01/1970 - Pemakaian APK (pembatas pelatihan dan
si dan paru-paru akibat uap dan panas tentang keselamatan kerja. area, bendera K3, poster/banner, pengarahan kepada
dari aspal. - Permennaker No. 01/1980 flagman, peralatan P3K). pekerja
- Kerusakan pada pohon, struktur tentang keselamatan dan - Pemasangan rambu-rambu Mengikuti SOP
atau bangunan yang berdekatan kesehatan kerja pada konstruksi lalu lintas dan menugaskan yang tersedia
dengan lokasi dari percikan aspal. bangunan. petugas bendera pengatur lalu - Mengikuti
- Terluka oleh pipa alat-alat - Undang-undang No. 18/1999 lintas. instruksi kerja K3
penyemprot yang panas. Terluka tentang Jasa Konstruksi - Harus dipasang rambu-rambu
oleh mesin pompa aspal.Terluka oleh - Permennaker No. 13/2003 lalu lintas sementara dan
tangki aspal. tentang ketenagakerjaan. ditugaskan petugas pengatur
- Terjadi kecelakaan atau terluka - Permennaker No. 02/2017 lalu lintas.
akibat jarak antara pekerja terlalu tentang jasa konstruksi, pasal 59 - Petugas penyemprotan harus
dekat. - Permennaker No. 05/2018 mengenakan pakaian dan
- Terluka oleh Compressor waktu tentang keselamatan dan perlengkapan (sepatu boot,
menyapu perkerasan lama. kesehatan kerja, lingkungan kerja sarung
- Gangguan pendengaran akibat - Perpres No. 07/2019 tentang tangan dan masker) yang sesuai
timbulnya kebisingan. penyakit akibat kerja. dengan standar.
- Permennaker No. 88/2019 - Menghindari kerusakan pada 3 3 9 Sedang N/A N/A N/A N/A N/A
tentang kesehatan kerja. pohon, struktur atau
bangunan yang berdekatan
dengan lokasi dari percikan
aspal dengan menjaga api
tidak terlalu besar dan
menghindari
penggunaan bahan bakar yang
mudah meledak.
- Pekerja harus terampil dan
berpengalaman dibidangnya
serta menjaga agar tidak ada
orang luar maupun pekerja
lain berada di tempat
penyemprotan sewaktu mesin
penyemprotan dari pompa aspal
(aspal sprayer) bekerja
menyiram aspal pada agregat di
lokasi pekerjaan..
- Pekerja harus memakai tutup
telinga untuk menghindari
gangguan pendengaran.
8 Lapis - Terjadi iritasi pada - Tertabrak kendaraan Lalu Lintas. - Undang-undang No.14/1969 - Pasang rambu (petunjuk, - Menggunakan
Perekat – mata dan gangguan - Terjadi gangguan terhadap lalu lintas tentang perlindungan dan peringatan, traffic cone). APD & APK yang
Aspal pernafasan akibat debu kendaraan. pembinaan norma terhadap - Pemakaian APD (safety sesuai standart
Cair/Emul yang kering dan - Terluka oleh percikan aspal panas. keselamatan tenaga kerja. helmet, masker, safety vest). - Memberikan
si semprotan aspal cair. - Terjadi iritasi terhadap mata, kulit - Undang-undang No. 01/1970 - Pemakaian APK (pembatas pelatihan dan
dan paru-paru akibat uap dan panas tentang keselamatan kerja. area, bendera K3, poster/banner, pengarahan kepada
dari aspal. - Permennaker No. 01/1980 flagman, peralatan P3K). pekerja
- Kerusakan pada pohon, struktur tentang keselamatan dan - Pemasangan rambu-rambu Mengikuti SOP
atau bangunan yang berdekatan kesehatan kerja pada konstruksi lalu lintas dan menugaskan yang tersedia
dengan lokasi dari percikan aspal. bangunan. petugas bendera pengatur lalu - Mengikuti
- Terluka oleh pipa alat-alat - Undang-undang No. 18/1999 lintas. instruksi kerja K3
penyemprot yang panas. Terluka tentang Jasa Konstruksi - Harus dipasang rambu-rambu
oleh mesin pompa aspal.Terluka oleh - Permennaker No. 13/2003 lalu lintas sementara dan
tangki aspal. tentang ketenagakerjaan. ditugaskan petugas pengatur
- Terjadi kecelakaan atau terluka - Permennaker No. 02/2017 lalu lintas.
akibat jarak antara pekerja terlalu tentang jasa konstruksi, pasal 59 - Petugas penyemprotan harus
dekat. - Permennaker No. 05/2018 mengenakan pakaian dan
- Terluka oleh Compressor waktu tentang keselamatan dan perlengkapan (sepatu boot,
menyapu perkerasan lama. kesehatan kerja, lingkungan kerja sarung
- Gangguan pendengaran akibat - Perpres No. 07/2019 tentang tangan dan masker) yang sesuai
timbulnya kebisingan. penyakit akibat kerja. dengan standar.
- Permennaker No. 88/2019 - Menghindari kerusakan pada 3 3 9 Sedang N/A N/A N/A N/A N/A
tentang kesehatan kerja. pohon, struktur atau
bangunan yang berdekatan
dengan lokasi dari percikan
aspal dengan menjaga api
tidak terlalu besar dan
menghindari
penggunaan bahan bakar yang
mudah meledak.
- Pekerja harus terampil dan
berpengalaman dibidangnya
serta menjaga agar tidak ada
orang luar maupun pekerja
lain berada di tempat
penyemprotan sewaktu mesin
penyemprotan dari pompa aspal
(aspal sprayer) bekerja
menyiram aspal pada agregat di
lokasi pekerjaan..
- Pekerja harus memakai tutup
telinga untuk menghindari
gangguan pendengaran.
9 Laston - Kecelakaan akibat - Tertabrak / terkena alat berat - Undang-undang No.14/1969 - Pasang rambu (petunjuk, - Menggunakan
Lapis Aus operasional Alat Berat. - Tertabrak kendaraan Lalu Lintas tentang perlindungan dan peringatan, traffic cone). APD & APK yang
(AC-WC) - Terjadi luka bakar - Terjadi iritasi pada kulit, mata dan pembinaan norma terhadap - Pemakaian APD (safety sesuai standart
pada anggota badan paru-paru akibat debu yang kering. keselamatan tenaga kerja. helmet, masker, safety vest). - Memberikan
akibat terkena - Terluka oleh Compressor waktu - Undang-undang No. 01/1970 - Pemakaian APK (pembatas pelatihan dan
campuran panas aspal. menyapu perkerasan lama. tentang keselamatan kerja. area, bendera K3, poster/banner, pengarahan kepada
- Terjadi gangguan - Gangguan pendengaran akibat - Permennaker No. 01/1980 flagman, peralatan P3K). pekerja
pernafasan akibat timbulnya kebisingan. tentang keselamatan dan - Pekerja atau operator Mengikuti SOP
terkena asap panas - Terjadi gangguan terhadap lalu lintas kesehatan kerja pada konstruksi Compressor harus terampil dan yang tersedia
campuran aspal. kendaraan. bangunan. berpengalaman dibidangnya. - Mengikuti
- Kerusakan pada pohon, struktur - Undang-undang No. 18/1999 - Pekerja harus memakai tutup instruksi kerja K3
atau bangunan yang berdekatan tentang Jasa Konstruksi telinga untuk menghindari
dengan lokasi dari percikan aspal. - Permennaker No. 13/2003 gangguan pendengaran.
- Terluka oleh pipa alat-alat tentang ketenagakerjaan. - Memasang rambu-rambu
penyemprot yang panas. Terluka - Permennaker No. 02/2017 sementara dan mengatur lalu
oleh mesin pompa aspal.Terluka oleh tentang jasa konstruksi, pasal 59 lintas agar tetap berjalan dengan
tangki aspal. - Permennaker No. 05/2018 lancar dengan cara mengerjakan
- Gangguan pendengaran akibat tentang keselamatan dan pekerjaan ½ bagian terlebih
timbulnya kebisingan. kesehatan kerja, lingkungan kerja dahulu.
- Terjadi gangguan terhadap lalu lintas - Perpres No. 07/2019 tentang - Petugas pembakar harus
kendaraan. penyakit akibat kerja. mengenakan pakaian dan
- Terluka oleh percikan aspal panas. - Permennaker No. 88/2019 perlengkapan (rompi, sarung
- Terjadi iritasi terhadap mata, kulit tentang kesehatan kerja. tangan, helm, sepatu safety dan
dan paru-paru akibat uap dan panas masker) yang sesuai dengan
dari aspal. standar.
- Terjadi kecelakaan atau terluka - Menggunakan kacamata dan
akibat jarak antara pekerja terlalu masker untuk mencegah iritasi
dekat. mata dan paru-paru akibat
- Terluka oleh mesin penghampar aspal asap dan panas dari api
(Finisher). pembakaran dan aspal.
- Terluka oleh Dump Truck sewaktu - Menghindari kerusakan pada 3 4 12 Sedang N/A N/A N/A N/A N/A
menuangkan Hotmix ke dalam pohon, struktur atau bangunan
Finisher. yang berdekatan dengan lokasi
- Petugas penyemprotan dan dari percikan aspal dengan
penghamparan harus mengenakan menjaga api tidak terlalu
pakaian dan perlengkapan (sarung besar dan menghindari
tangan dan masker) yang sesuai penggunaan bahan bakar yang
dengan standar. mudah meledak.
- Terluka oleh mesin pemadat aspal - Pekerja harus terampil dan
(Tandem Roller) awal dan akhir. berpengalaman dibidangnya
Terluka oleh mesin pemadat aspal serta menjaga agar tidak ada
(Pneumatic Tire Roller) untuk proses orang luar maupun pekerja
intermediated rolling. lain berada di tempat
penyemprotan sewaktu mesin
penyemprotan dari pompa aspal
(aspal sprayer) bekerja
menyiram aspal pada agregat di
lokasi pekerjaan.
- Menjaga agar tidak ada orang
luar maupun pekerja lain berada
di tempat dimana Dump Truck
sedang menuangkan Hotmix ke
dalam Finisher di lokasi
pekerjaan.
- Menjaga agar tidak ada orang
luar maupun pekerja lain berada
di tempat penghamparan ketika
mesin penghampar aspal
(Finisher) bekerja menghampar
Hotmix di lokasi pekerjaan.
- Senantiasa menjaga jarak
yang aman antara pekerja yang
satu dengan yang lainnya.
- Menjaga agar tidak ada orang
luar maupun pekerja lain berada
di lokasi pekerjaan ketika mesin
pemadat aspal (Pneumatic Tire
Roller) bekerja memadatkan
Hotmix.
10 Laston - Kecelakaan akibat - Tertabrak / terkena alat berat - Undang-undang No.14/1969 - Pasang rambu (petunjuk, - Menggunakan
Lapis operasional Alat Berat. - Tertabrak kendaraan Lalu Lintas tentang perlindungan dan peringatan, traffic cone). APD & APK yang
Antara - Terjadi luka bakar - Terjadi iritasi pada kulit, mata dan pembinaan norma terhadap - Pemakaian APD (safety sesuai standart
(AC-BC) pada anggota badan paru-paru akibat debu yang kering. keselamatan tenaga kerja. helmet, masker, safety vest). - Memberikan
akibat terkena - Terluka oleh Compressor waktu - Undang-undang No. 01/1970 - Pemakaian APK (pembatas pelatihan dan
campuran panas aspal. menyapu perkerasan lama. tentang keselamatan kerja. area, bendera K3, poster/banner, pengarahan kepada
- Terjadi gangguan - Gangguan pendengaran akibat - Permennaker No. 01/1980 flagman, peralatan P3K). pekerja
pernafasan akibat timbulnya kebisingan. tentang keselamatan dan - Pekerja atau operator Mengikuti SOP
terkena asap panas - Terjadi gangguan terhadap lalu lintas kesehatan kerja pada konstruksi Compressor harus terampil dan yang tersedia
campuran aspal. kendaraan. bangunan. berpengalaman dibidangnya. - Mengikuti
- Kerusakan pada pohon, struktur - Undang-undang No. 18/1999 - Pekerja harus memakai tutup instruksi kerja K3
atau bangunan yang berdekatan tentang Jasa Konstruksi telinga untuk menghindari
dengan lokasi dari percikan aspal. - Permennaker No. 13/2003 gangguan pendengaran.
- Terluka oleh pipa alat-alat tentang ketenagakerjaan. - Memasang rambu-rambu
penyemprot yang panas. Terluka - Permennaker No. 02/2017 sementara dan mengatur lalu
oleh mesin pompa aspal.Terluka oleh tentang jasa konstruksi, pasal 59 lintas agar tetap berjalan dengan
tangki aspal. - Permennaker No. 05/2018 lancar dengan cara mengerjakan
- Gangguan pendengaran akibat tentang keselamatan dan pekerjaan ½ bagian terlebih
timbulnya kebisingan. kesehatan kerja, lingkungan kerja dahulu.
- Terjadi gangguan terhadap lalu lintas - Perpres No. 07/2019 tentang - Petugas pembakar harus
kendaraan. penyakit akibat kerja. mengenakan pakaian dan
- Terluka oleh percikan aspal panas. - Permennaker No. 88/2019 perlengkapan (rompi, sarung
- Terjadi iritasi terhadap mata, kulit tentang kesehatan kerja. tangan, helm, sepatu safety dan
dan paru-paru akibat uap dan panas masker) yang sesuai dengan
dari aspal. standar.
3 4 12 Sedang N/A N/A N/A N/A N/A
- Terjadi kecelakaan atau terluka - Menggunakan kacamata dan
akibat jarak antara pekerja terlalu masker untuk mencegah iritasi
dekat. mata dan paru-paru akibat
- Terluka oleh mesin penghampar aspal asap dan panas dari api
(Finisher). pembakaran dan aspal.
- Terluka oleh Dump Truck sewaktu - Menghindari kerusakan pada
menuangkan Hotmix ke dalam pohon, struktur atau bangunan
Finisher. yang berdekatan dengan lokasi
- Petugas penyemprotan dan dari percikan aspal dengan
penghamparan harus mengenakan menjaga api tidak terlalu
pakaian dan perlengkapan (sarung besar dan menghindari
tangan dan masker) yang sesuai penggunaan bahan bakar yang
dengan standar. mudah meledak.
- Terluka oleh mesin pemadat aspal - Pekerja harus terampil dan
(Tandem Roller) awal dan akhir. berpengalaman dibidangnya
Terluka oleh mesin pemadat aspal serta menjaga agar tidak ada
(Pneumatic Tire Roller) untuk proses orang luar maupun pekerja
intermediated rolling. lain berada di tempat
penyemprotan sewaktu mesin
penyemprotan dari pompa aspal
(aspal sprayer) bekerja
menyiram aspal pada agregat di
lokasi pekerjaan.
- - Menjaga agar tidak ada orang
luar maupun pekerja lain berada
di tempat dimana Dump Truck
sedang menuangkan Hotmix ke
dalam Finisher di lokasi
pekerjaan.
- Menjaga agar tidak ada orang
luar maupun pekerja lain berada
di tempat penghamparan ketika
mesin penghampar aspal
(Finisher) bekerja menghampar
Hotmix di lokasi pekerjaan.
- Senantiasa menjaga jarak
yang aman antara pekerja yang
satu dengan yang lainnya.
- Menjaga agar tidak ada orang
luar maupun pekerja lain berada
di lokasi pekerjaan ketika mesin
pemadat aspal (Pneumatic Tire
Roller) bekerja memadatkan
Hotmix.
11 Bahan - Terjadi luka bakar - Gangguan pendengaran akibat - Undang-undang No.14/1969 - Pasang rambu (petunjuk, - Menggunakan
Anti pada anggota badan timbulnya kebisingan dari mesin tentang perlindungan dan peringatan, traffic cone). APD & APK yang
Pengelupa akibat terkena pencampur bahan anti pengelupasan. pembinaan norma terhadap - Pemakaian APD (safety sesuai standart
san campuran bahan anti - Terluka oleh percikan aspal panas. keselamatan tenaga kerja. helmet, masker, safety vest). - Memberikan
pengelupasan - Terjadi iritasi terhadap mata, kulit - Undang-undang No. 01/1970 - Pemakaian APK (pembatas pelatihan dan
- Terjadi gangguan dan paru-paru akibat uap dan panas tentang keselamatan kerja. area, bendera K3, poster/banner, pengarahan kepada
pernafasan akibat dari aspal. - Permennaker No. 01/1980 flagman, peralatan P3K). pekerja
terkena asap panas - Terluka oleh alat-alat pencampur tentang keselamatan dan - Pekerja harus memakai Mengikuti SOP
campuran bahan anti bahan anti pengelupasan. kesehatan kerja pada konstruksi pakaian dan perlengkapan yang tersedia
pengelupasan - Terluka oleh mesin pencampur bangunan. (rompi, sarung tangan, helm, - Mengikuti
bahan anti pengelupasan. - Undang-undang No. 18/1999 sepatu safety dan masker) yang instruksi kerja K3
- Terluka oleh Dump Truck sewaktu tentang Jasa Konstruksi sesuai dengan standar.
menuangkan bahan anti pengelupasan - Permennaker No. 13/2003 - Pekerja harus memakai tutup
ke dalam mesin pecampur aspal. tentang ketenagakerjaan. telinga untuk menghindari
- Petugas pencampuran bahan anti - Permennaker No. 02/2017 gangguan pendengaran.
pengelupasan harus mengenakan tentang jasa konstruksi, pasal 59 - Menggunakan kacamata dan 4 3 12 Sedang N/A N/A N/A N/A N/A
pakaian dan perlengkapan (rompi, - Permennaker No. 05/2018 masker untuk mencegah iritasi
sarung tangan, helm, sepatu safety dan tentang keselamatan dan mata dan paru-paru akibat
masker) yang sesuai dengan standar. kesehatan kerja, lingkungan kerja asap panas campuran aspal.
- Perpres No. 07/2019 tentang - Pekerja harus terampil dan
penyakit akibat kerja. berpengalaman dibidangnya
- Permennaker No. 88/2019 serta menjaga agar tidak ada
tentang kesehatan kerja. orang luar maupun pekerja lain
berada di tempat mesin
pencampuran sewaktu mesin
pencampuran bahan anti
pengelupasan bekerja.
- Senantiasa menjaga jarak
yang aman antara pekerja yang
satu dengan yang lainnya.
12 Beton, - Tertimbun/tertimpa - Gangguan kesehatan atau gangguan - Undang-undang No.14/1969 - Pasang rambu (petunjuk, - Menggunakan
fc’15 Mpa beton ready mix fisik akibat pekerja tidak memakai tentang perlindungan dan peringatan, traffic cone). APD & APK yang
(ready - Tertimpa alat berat perlengkapan kerja yang sesuai dengan pembinaan norma terhadap - Pemakaian APD (safety sesuai standart
mix) (concrete pan mixer, syarat. keselamatan tenaga kerja. helmet, masker, safety vest). - Memberikan
truk mixer dan water - Kecelakaan akibat (concrete pan - Undang-undang No. 01/1970 - Pemakaian APK (pembatas pelatihan dan
tank truck dll.) mixer, truck mixer, water tank truck) tentang keselamatan kerja. area, bendera K3, poster/banner, pengarahan kepada
- Tertimpa pengaduk beton ketika alat - Permennaker No. 01/1980 flagman, peralatan P3K). pekerja
tersebut sedang diangkat. tentang keselamatan dan - Pelaksanaan pengecoran Mengikuti SOP
- Terluka akibat membersihkan kesehatan kerja pada konstruksi harus dilakukan oleh tenaga yang tersedia
tabung pengaduk beton. bangunan. terampil yang berpengalaman - Mengikuti
- Terluka akibat terkena percikan - Undang-undang No. 18/1999 & dalam melaksanakan instruksi kerja K3
beton pada saat menuangkan beton. tentang Jasa Konstruksi pekerjaan,harus
- Terjadi bahaya akibat concrete pan - Permennaker No. 13/2003 memakaipakaian& perlengkapan
mixer, truck mixer, water tank truck. tentang ketenagakerjaan. kerja sesuai dengan standar.
- Luka akibat penggunaan vibrator. - Permennaker No. 02/2017 - Pada waktu membersihkan
- Gangguan kesehatan oleh debu akibat tentang jasa konstruksi, pasal 59 tabung pengaduk, tindakan-
pencampuran beton. - Permennaker No. 05/2018 tindakan pengamanan harus
- Terjadi kecelakaan akibat proses tentang keselamatan dan diambil untuk melindungi
penumpahan adukan beton, pengaduk kesehatan kerja, lingkungan kerja para pekerja di dalamnya, 4 3 12 Sedang N/A N/A N/A N/A N/A
beton dan alat penggetar. - Perpres No. 07/2019 tentang misalnya dengan mengunci
penyakit akibat kerja. tombol dalam posisi terbuka
- Permennaker No. 88/2019 melepaskan sikring-sikring
tentang kesehatan kerja. atau dengan cara mematikan
sumber tenaga.
- Ketika beton sedang dituang
dari truck mixer, pekerja
harus berada pada jarak yang
aman terhadap setiap percikan
beton.
- Mengecek alat concrete pan
mixer, truk mixer dan water tank
truck sebelum digunakan,
dijalankan oleh yang yang ahli
dibidangnya.
- Senantiasa menjaga jarak yang
aman terhadap setiap pekerjaan
13 Pasangan - Tertimbun material - Bahaya akibat bahan-bahan dan alat - Undang-undang No.14/1969 -beton.
Pasang rambu (petunjuk, - Menggunakan
Batu batu. yang akan dipakai. tentang perlindungan dan peringatan, traffic cone). APD & APK yang
- Tertusuk/tergores - Luka karena tertimpa batu. pembinaan norma terhadap - Pemakaian APD (safety sesuai standart
pecahan batu. - Kecelakaan akibat penempatan stok keselamatan tenaga kerja. helmet, masker, safety vest). - Memberikan
- Terjadi iritasi pada material batu yang tidak tepat. - Undang-undang No. 01/1970 - Pemakaian APK (pembatas pelatihan dan
mata, kulit, gangguan - Luka tangan/kaki karena adukan / tentang keselamatan kerja. area, bendera K3, poster/banner, pengarahan kepada
pernafasan akibat debu pecahan material batu. - Permennaker No. 01/1980 flagman, peralatan P3K). pekerja
material yang kering. - Kecelakaan akibat penempatan tentang keselamatan dan - Menempatkan batu pada jarak Mengikuti SOP
material batu yang tidak tepat. kesehatan kerja pada konstruksi yang sesuai untuk kerja. yang tersedia
- Debu dari campuran agregat, semen bangunan. - Metode pemecahan dan - Mengikuti
dan air. - Undang-undang No. 18/1999 pembentukan permukaan batu instruksi kerja K3
tentang Jasa Konstruksi sesuai dengan persyaratan.
- Permennaker No. 13/2003 - Material harus ditempatkan 3 3 9 Sedang N/A N/A N/A N/A N/A
tentang ketenagakerjaan. pada tempat yang aman dan
- Permennaker No. 02/2017 tidak mengganggu lalu lintas
tentang jasa konstruksi, pasal 59 kerja.
- Permennaker No. 05/2018 - Diusahakan sedemikan rupa
tentang keselamatan dan menghindari tangan terjepit oleh
kesehatan kerja, lingkungan kerja batu.
- Perpres No. 07/2019 tentang - Untuk menjaga resiko
penyakit akibat kerja. kecelakaan para pekerja yang
- Permennaker No. 88/2019 melakukan pemasangan batu
tentang kesehatan kerja. dilengkapi dengan sarung
tangan, helm dan sepatu boot.
- Diusahakan sedemikian rupa
menghindari kontak langsung
antara tangan/kulit terhadap
adukan semen.
14 Marka - Terkena alat - Terjadi iritasi pada kulit, mata dan - Undang-undang No.14/1969 - Pasang rambu (petunjuk, - Menggunakan
Jalan - Terkena bahan paru-paru. tentang perlindungan dan peringatan, traffic cone). APD & APK yang
Termoplas termoplastik. - Terjadi luka bakar, gatal, noda pada pembinaan norma terhadap - Pemakaian APD (safety sesuai standart
tik tangan dan kaki. keselamatan tenaga kerja. helmet, masker, safety vest). - Memberikan
- Kecelakaan akibat kebakaran. - Undang-undang No. 01/1970 - Pemakaian APK (pembatas pelatihan dan
- Terjadi gangguan akibat lalu lintas tentang keselamatan kerja. area, bendera K3, poster/banner, pengarahan kepada
kendaraan. - Permennaker No. 01/1980 flagman, peralatan P3K). pekerja
- Terluka oleh alat/mesin marka tentang keselamatan dan - Pencampuran bahan Mengikuti SOP
termoplastik. kesehatan kerja pada konstruksi termoplastik harus sesuai yang tersedia
bangunan. dengan petunjuk pabrik. - Mengikuti
- Undang-undang No. 18/1999 - Alat pemadam api harus sealu instruksi kerja K3
tentang Jasa Konstruksi tersedia di tempat pekerjaan.
- Permennaker No. 13/2003 - Alat-alat pengecetan atau
tentang ketenagakerjaan. penyemprotan harus dioprasikan 3 3 9 Sedang N/A N/A N/A N/A N/A
- Permennaker No. 02/2017 oleh orang yang terampil dan
tentang jasa konstruksi, pasal 59 berpengalaman dibidangnya.
- Permennaker No. 05/2018 - Memasang rambu-rambu pada
tentang keselamatan dan lokasi pekerjaan untuk
kesehatan kerja, lingkungan kerja melindungi personel yang
- Perpres No. 07/2019 tentang bekerja dari kendaraan yang
penyakit akibat kerja. melintasi area pekerjaan dan
- Permennaker No. 88/2019 menempatkan petugas bendera
tentang kesehatan kerja. di tempat kegiatan pekerjaan.
- Mempertahankan jarak yang
aman antara pekerja dan
alat/mesin marka termoplastik.

Jember, 24 Maret 2021


PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI

JOSEPH REGAR AWUY


Direktur
B.2. Rencana Tindakan (sasaran khusus & program khusus)
Tabel 2. Penyusunan Sasaran K h u s u s d a n P r o g r a m K h u s u s

Nama Perusahaan : PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI


Kegiatan : Rekonstruksi Jalan Lumutan - Pancur
Lokasi : Kecamatan Botolinggo, Kabupaten Bondowoso
Tanggal dibuat : 24 Maret 2021
SASARAN PROGRAM
NO PENGENDALIAN RESIKO URAIAN JADWAL INDIKATOR PENAN
(Sesuai Kolom Tabel 6 IBPRP) URAIAN TOLAK UKUR SUMBER DAYA BENTUK MONITORING
KEGIATAN PELAKSANAAN PENCAPAIAN JA

1 Perkerasan Aspal
- Pasang rambu (petunjuk, peringatan, traffic cone). -Tersedianya metode - Sesuai dengan Metode yang - Menggunakan APD & - Dokumen - Sesuai jadwal - Checklist - Pemasangan sesuai - Pelaksa
- Pemakaian APD (safety helmet, masker, safety vest). pelaksanaan yang tersedia. APK yang sesuai (manual pelaksanaan - Evaluasi metode - Petuga
- Pemakaian APK (pembatas area, bendera K3, poster/banner, sesuai dengan standar. - Sesuai dengan instruksi kerja standart. instruction / - Sebelum - Disediakan oleh petugas - Pemasangan sesuai (Inpekto
flagman, peralatan P3K). - Tersedianya instruksi - Pekerja memahami tentang - Memberikan pelatihan petunjuk kerja) dimulai pekerja yang berwenang instruksi kerja Pengawa
- Pekerja atau operator Compressor harus terampil dan kerja. sistem keselamatan kerja. dan pengarahan kepada - Dokumen harus sudah - Paham dan mengerti terkait)
berpengalaman dibidangnya. - Pekerja telah - SNI (safety helmet, pekerja. petunjuk kerja paham - Sesuai standar
- Pekerja harus memakai tutup telinga untuk menghindari gangguan menerima pelatihan. masker, safety vest). Mengikuti SOP yang - Instruktur - Sebelum
pendengaran. - Pekerja menggunakan - Jumlah pekerja. tersedia. - Program modul pekerjaan harus
- Memasang rambu-rambu sementara dan mengatur lalu lintas agar APD & APK yang - Mengikuti instruksi - Pemahaman lengkap
tetap berjalan dengan lancar dengan cara mengerjakan pekerjaan ½ sesuai kebutuhan dan kerja K3. - Peserta (pekerja)
bagian terlebih dahulu. seesuai standar.
- Petugas pembakar harus mengenakan pakaian dan perlengkapan
(sarung tangan dan masker) yang sesuai dengan standar.
- Menggunakan kacamata dan masker untuk mencegah iritasi mata
dan paru-paru akibat asap dan panas dari api pembakaran dan aspal.
- Menghindari kerusakan pada pohon, struktur atau bangunan yang
berdekatan dengan lokasi dari percikan aspal dengan menjaga
api tidak terlalu besar dan menghindari penggunaan bahan bakar
yang mudah meledak.
- Pekerja harus terampil dan berpengalaman dibidangnya serta
menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada
di tempat penyemprotan sewaktu mesin penyemprotan dari
pompa aspal (aspal sprayer) bekerja menyiram aspal pada agregat di
lokasi pekerjaan.
- Menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di
tempat dimana Dump Truck sedang menuangkan Hotmix ke dalam
Finisher di lokasi pekerjaan.
- Menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di
tempat penghamparan ketika mesin penghampar aspal (Finisher)
bekerja menghampar Hotmix di lokasi pekerjaan.
- Senantiasa menjaga jarak yang aman antara pekerja yang satu
dengan yang lainnya.
- Menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di
lokasi pekerjaan ketika mesin pemadat aspal (Pneumatic Tire Roller)
bekerja memadatkan Hotmix.
2 Mobilisasi
- Pasang rambu (petunjuk, peringatan, traffic cone). -Tersedianya metode - Sesuai dengan Metode yang - Menggunakan APD & - Dokumen - Sesuai jadwal - Checklist - Pemasangan sesuai - Pelaksa
- Pemakaian APD (safety helmet, masker, safety vest). pelaksanaan yang tersedia. APK yang sesuai (manual pelaksanaan - Evaluasi metode - Petuga
- Pemakaian APK (pembatas area, bendera K3, poster/banner, sesuai dengan standar. - Sesuai dengan instruksi kerja standart. instruction / - Sebelum - Disediakan oleh petugas - Pemasangan sesuai (Inpekto
flagman, peralatan P3K). - Tersedianya instruksi - Pekerja memahami tentang - Memberikan pelatihan petunjuk kerja) dimulai pekerja yang berwenang instruksi kerja Pengawa
- Pengaturan lalu lintas sementara dengan rambu-rambu yang kerja. sistem keselamatan kerja. dan pengarahan kepada - Dokumen harus sudah - Paham dan mengerti terkait)
memenuhi syarat. - Pekerja telah - SNI (safety helmet, pekerja. petunjuk kerja paham - Sesuai standar
- Penyediaan jalan masuk sementara ke permukiman yang aman dan menerima pelatihan. masker, safety vest). Mengikuti SOP yang - Instruktur - Sebelum
nyaman. - Pekerja menggunakan - Jumlah pekerja. tersedia. - Program modul pekerjaan harus
APD & APK yang - Mengikuti instruksi - Pemahaman lengkap
sesuai kebutuhan dan kerja K3. - Peserta (pekerja)
seesuai standar.
-
3 Galian Batu Lunak
- Pasang rambu (petunjuk, peringatan, traffic cone). -Tersedianya metode - Sesuai dengan Metode yang - Menggunakan APD & - Dokumen - Sesuai jadwal - Checklist - Pemasangan sesuai - Pelaksa
- Pemakaian APD (safety helmet, masker, safety vest). pelaksanaan yang tersedia. APK yang sesuai (manual pelaksanaan - Evaluasi metode - Petuga
- Pemakaian APK (pembatas area, bendera K3, poster/banner, sesuai dengan standar. - Sesuai dengan instruksi kerja standart. instruction / - Sebelum - Disediakan oleh petugas - Pemasangan sesuai (Inpekto
flagman, peralatan P3K). - Tersedianya instruksi - Pekerja memahami tentang - Memberikan pelatihan petunjuk kerja) dimulai pekerja yang berwenang instruksi kerja Pengawa
- Jarak antara penggali harus dijaga agar selalu pada jarak yang aman. kerja. sistem keselamatan kerja. dan pengarahan kepada - Dokumen harus sudah - Paham dan mengerti terkait)
- Membuat dan mempertahankan kemiringan yang stabil. - Pekerja telah - SNI (safety helmet, pekerja. petunjuk kerja paham - Sesuai standar
- Operasional alat berat harus dilakukan sesuai dengan standar. menerima pelatihan. masker, safety vest). Mengikuti SOP yang - Instruktur - Sebelum
- Tumpukan bahan galian yang akan digunakan untuk timbunan tidak - Pekerja menggunakan - Jumlah pekerja. tersedia. - Program modul pekerjaan harus
boleh terlalu lama. APD & APK yang - Mengikuti instruksi - Pemahaman lengkap
- Pengaturan lalu lintas harus sesuai dengan standar. sesuai kebutuhan dan kerja K3. - Peserta (pekerja)
- Pengoperasian alat berat harus dilakukan oleh operator alat berat seesuai standar.
yang berpengalaman.
- Pelaksanaan penimbunan pada jalan tanjakan harus dilakukan
dengan metode yang benar.
4 Timbunan Pilihan dari sumber galian
- Pasang rambu (petunjuk, peringatan, traffic cone). -Tersedianya metode - Sesuai dengan Metode yang - Menggunakan APD & - Dokumen - Sesuai jadwal - Checklist - Pemasangan sesuai - Pelaksa
- Pemakaian APD (safety helmet, masker, safety vest). pelaksanaan yang tersedia. APK yang sesuai (manual pelaksanaan - Evaluasi metode - Petuga
- Pemakaian APK (pembatas area, bendera K3, poster/banner, sesuai dengan standar. - Sesuai dengan instruksi kerja standart. instruction / - Sebelum - Disediakan oleh petugas - Pemasangan sesuai (Inpekto
flagman, peralatan P3K). - Tersedianya instruksi - Pekerja memahami tentang - Memberikan pelatihan petunjuk kerja) dimulai pekerja yang berwenang instruksi kerja Pengawa
- Jarak antara penggali harus dijaga agar selalu pada jarak yang aman. kerja. sistem keselamatan kerja. dan pengarahan kepada - Dokumen harus sudah - Paham dan mengerti terkait)
- Bila penggalian dilakukan pada malam hari harus - Pekerja telah - SNI (safety helmet, pekerja. petunjuk kerja paham - Sesuai standar
menggunakan lampu penerangan yang cukup. menerima pelatihan. masker, safety vest). Mengikuti SOP yang - Instruktur - Sebelum
- Membuat dan mempertahankan kemiringan yang stabil. - Pekerja menggunakan - Jumlah pekerja. tersedia. - Program modul pekerjaan harus
- Operasional alat berat harus dilakukan sesuai dengan standar. APD & APK yang - Mengikuti instruksi - Pemahaman lengkap
- Tumpukan bahan galian yang akan digunakan untuk timbunan tidak sesuai kebutuhan dan kerja K3. - Peserta (pekerja)
boleh terlalu lama. seesuai standar.
- Pengaturan lalu lintas harus sesuai dengan standar.
- Pengoperasian alat berat harus dilakukan oleh operator alat berat
yang berpengalaman.
- Pelaksanaan penimbunan pada jalan tanjakan harus dilakukan
dengan metode yang benar.
- Pekerja harus selalu memakai masker dan perlengkapan kerja
standar.
- Memasang pengaman dan membatasi daerah galian dengan pagar
pengaman.
- Truck pengangkut material buangan harus dalam keadaan tertutup.
- Sebelum digunakan alat berat (excavator) harus dicek
kelayakannya, operator harus terampil dan berpengalaman dan
metode pengoperasian alat harus sesuai dengan ketentuan.
- Disediakan jalan keluar masuk bagi penduduk sekitar.
- Menjaga agar bekas galian selalu dalam kondisi kering.
- Senantiasa menjaga jarak aman antara pekerja satu dan pekerja
lainnya.`
5 Lapis Pondasi Aggregat Kelas A
- Pasang rambu (petunjuk, peringatan, traffic cone). -Tersedianya metode - Sesuai dengan Metode yang - Menggunakan APD & - Dokumen - Sesuai jadwal - Checklist - Pemasangan sesuai - Pelaksa
- Pemakaian APD (safety helmet, masker, safety vest). pelaksanaan yang tersedia. APK yang sesuai (manual pelaksanaan - Evaluasi metode - Petuga
- Pemakaian APK (pembatas area, bendera K3, poster/banner, sesuai dengan standar. - Sesuai dengan instruksi kerja standart. instruction / - Sebelum - Disediakan oleh petugas - Pemasangan sesuai (Inpekto
flagman, peralatan P3K). - Tersedianya instruksi - Pekerja memahami tentang - Memberikan pelatihan petunjuk kerja) dimulai pekerja yang berwenang instruksi kerja Pengawa
- Diadakan penyiraman terhadap agregat yang telah dihampar kerja. sistem keselamatan kerja. dan pengarahan kepada - Dokumen harus sudah - Paham dan mengerti terkait)
sebelum ditutup. - Pekerja telah - SNI (safety helmet, pekerja. petunjuk kerja paham - Sesuai standar
- Pengoperasian dump truck harus dilakukan oleh tenaga terampil menerima pelatihan. masker, safety vest). Mengikuti SOP yang - Instruktur - Sebelum
dan berpengalaman, dan dijaga agar tidak ada orang lain yang - Pekerja menggunakan - Jumlah pekerja. tersedia. - Program modul pekerjaan harus
berkepentingan berada di dekat dump truck yang sedang menurunkan APD & APK yang - Mengikuti instruksi - Pemahaman lengkap
agregat. sesuai kebutuhan dan kerja K3. - Peserta (pekerja)
- Operator mesin penghampar harus terampil&berpengalaman seesuai standar.
serta pengoperasian grader harus dilakukan dengan metode yang
benar.
- Menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada
di tempat pemadatan ketika mesin pemadat agregat (Tandem)
bekerja memadatkan agregat di lokasi pekerjaan.
- Pemasangan rambu-rambu dan petugas pengatur lalu lintas.
- Penimbunan material harus di tempat yang aman atau material agar
segera dihampar.
- Dilakukan pemeriksaan stabilitas tanah terutama pada pinggir bahu
jalan.
- Penyediaan jalan sementara bagi penduduk sekitar.
- Senantiasa menjaga jarak aman antara pekerja satu dan pekerja
lainnya.
- Air yang digunakan untuk menyiram harus sesuai ketentuan (tidak
berbau busuk dll).
- Mesin penyiram harus dalam kondisi layak, operator harus
berpengalaman dan operasional mesin harus benar.
- Pemasangan rambu-rambu lalu lintas dan penugasan petugas
bendera pengatur lalu lintas.
6 Lapis Pondasi Aggregat Kelas B
- Pasang rambu (petunjuk, peringatan, traffic cone). -Tersedianya metode - Sesuai dengan Metode yang - Menggunakan APD & - Dokumen - Sesuai jadwal - Checklist - Pemasangan sesuai - Pelaksa
- Pemakaian APD (safety helmet, masker, safety vest). pelaksanaan yang tersedia. APK yang sesuai (manual pelaksanaan - Evaluasi metode - Petuga
- Pemakaian APK (pembatas area, bendera K3, poster/banner, sesuai dengan standar. - Sesuai dengan instruksi kerja standart. instruction / - Sebelum - Disediakan oleh petugas - Pemasangan sesuai (Inpekto
flagman, peralatan P3K). - Tersedianya instruksi - Pekerja memahami tentang - Memberikan pelatihan petunjuk kerja) dimulai pekerja yang berwenang instruksi kerja Pengawa
- Diadakan penyiraman terhadap agregat yang telah dihampar kerja. sistem keselamatan kerja. dan pengarahan kepada - Dokumen harus sudah - Paham dan mengerti terkait)
sebelum ditutup. - Pekerja telah - SNI (safety helmet, pekerja. petunjuk kerja paham - Sesuai standar
- Pengoperasian dump truck harus dilakukan oleh tenaga terampil menerima pelatihan. masker, safety vest). Mengikuti SOP yang - Instruktur - Sebelum
dan berpengalaman, dan dijaga agar tidak ada orang lain yang - Pekerja menggunakan - Jumlah pekerja. tersedia. - Program modul pekerjaan harus
berkepentingan berada di dekat dump truck yang sedang menurunkan APD & APK yang - Mengikuti instruksi - Pemahaman lengkap
agregat. sesuai kebutuhan dan kerja K3. - Peserta (pekerja)
- Operator mesin penghampar harus terampil&berpengalaman seesuai standar.
serta pengoperasian grader harus dilakukan dengan metode yang
benar.
- Menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada
di tempat pemadatan ketika mesin pemadat agregat (Tandem)
bekerja memadatkan agregat di lokasi pekerjaan.
- Pemasangan rambu-rambu dan petugas pengatur lalu lintas.
- Penimbunan material harus di tempat yang aman atau material agar
segera dihampar.
- Dilakukan pemeriksaan stabilitas tanah terutama pada pinggir bahu
jalan.
- Penyediaan jalan sementara bagi penduduk sekitar.
- Senantiasa menjaga jarak aman antara pekerja satu dan pekerja
lainnya.
- Air yang digunakan untuk menyiram harus sesuai ketentuan (tidak
berbau busuk dll).
- Mesin penyiram harus dalam kondisi layak, operator harus
berpengalaman dan operasional mesin harus benar.
- Pemasangan rambu-rambu lalu lintas dan penugasan petugas
bendera pengatur lalu lintas.
7 Lapis Resap Pengikat – Aspal Cair/Emulsi
- Pasang rambu (petunjuk, peringatan, traffic cone). -Tersedianya metode - Sesuai dengan Metode yang - Menggunakan APD & - Dokumen - Sesuai jadwal - Checklist - Pemasangan sesuai - Pelaksa
- Pemakaian APD (safety helmet, masker, safety vest). pelaksanaan yang tersedia. APK yang sesuai (manual pelaksanaan - Evaluasi metode - Petuga
- Pemakaian APK (pembatas area, bendera K3, poster/banner, sesuai dengan standar. - Sesuai dengan instruksi kerja standart. instruction / - Sebelum - Disediakan oleh petugas - Pemasangan sesuai (Inpekto
flagman, peralatan P3K). - Tersedianya instruksi - Pekerja memahami tentang - Memberikan pelatihan petunjuk kerja) dimulai pekerja yang berwenang instruksi kerja Pengawa
- Pemasangan rambu-rambu lalu lintas dan menugaskan petugas kerja. sistem keselamatan kerja. dan pengarahan kepada - Dokumen harus sudah - Paham dan mengerti terkait)
bendera pengatur lalu lintas. - Pekerja telah - SNI (safety helmet, pekerja. petunjuk kerja paham - Sesuai standar
- Harus dipasang rambu-rambu lalu lintas sementara dan menerima pelatihan. masker, safety vest). Mengikuti SOP yang - Instruktur - Sebelum
ditugaskan petugas pengatur lalu lintas. - Pekerja menggunakan - Jumlah pekerja. tersedia. - Program modul pekerjaan harus
- Petugas penyemprotan harus mengenakan pakaian dan APD & APK yang - Mengikuti instruksi - Pemahaman lengkap
perlengkapan (sepatu boot, sarung tangan dan masker) yang sesuai sesuai kebutuhan dan kerja K3. - Peserta (pekerja)
dengan standar. seesuai standar.
- Menghindari kerusakan pada pohon, struktur atau bangunan
yang berdekatan dengan lokasi dari percikan aspal dengan
menjaga api tidak terlalu besar dan menghindari penggunaan
bahan bakar yang mudah meledak.
- Pekerja harus terampil dan berpengalaman dibidangnya serta
menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada
di tempat penyemprotan sewaktu mesin penyemprotan dari
pompa aspal (aspal sprayer) bekerja menyiram aspal pada agregat di
lokasi pekerjaan.
- Pekerja harus memakai tutup telinga untuk menghindari gangguan
pendengaran.
8 Lapis Perekat – Aspal Cair/Emulsi
- Pasang rambu (petunjuk, peringatan, traffic cone). -Tersedianya metode - Sesuai dengan Metode yang - Menggunakan APD & - Dokumen - Sesuai jadwal - Checklist - Pemasangan sesuai - Pelaksa
- Pemakaian APD (safety helmet, masker, safety vest). pelaksanaan yang tersedia. APK yang sesuai (manual pelaksanaan - Evaluasi metode - Petuga
- Pemakaian APK (pembatas area, bendera K3, poster/banner, sesuai dengan standar. - Sesuai dengan instruksi kerja standart. instruction / - Sebelum - Disediakan oleh petugas - Pemasangan sesuai (Inpekto
flagman, peralatan P3K). - Tersedianya instruksi - Pekerja memahami tentang - Memberikan pelatihan petunjuk kerja) dimulai pekerja yang berwenang instruksi kerja Pengawa
- Pemasangan rambu-rambu lalu lintas dan menugaskan petugas kerja. sistem keselamatan kerja. dan pengarahan kepada - Dokumen harus sudah - Paham dan mengerti terkait)
bendera pengatur lalu lintas. - Pekerja telah - SNI (safety helmet, pekerja. petunjuk kerja paham - Sesuai standar
- Harus dipasang rambu-rambu lalu lintas sementara dan menerima pelatihan. masker, safety vest). Mengikuti SOP yang - Instruktur - Sebelum
ditugaskan petugas pengatur lalu lintas. - Pekerja menggunakan - Jumlah pekerja. tersedia. - Program modul pekerjaan harus
- Petugas penyemprotan harus mengenakan pakaian dan APD & APK yang - Mengikuti instruksi - Pemahaman lengkap
perlengkapan (sepatu boot, sarung tangan dan masker) yang sesuai sesuai kebutuhan dan kerja K3. - Peserta (pekerja)
dengan standar. seesuai standar.
- Menghindari kerusakan pada pohon, struktur atau bangunan
yang berdekatan dengan lokasi dari percikan aspal dengan
menjaga api tidak terlalu besar dan menghindari penggunaan
bahan bakar yang mudah meledak.
- Pekerja harus terampil dan berpengalaman dibidangnya serta
menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada
di tempat penyemprotan sewaktu mesin penyemprotan dari
pompa aspal (aspal sprayer) bekerja menyiram aspal pada agregat di
lokasi pekerjaan.
- Pekerja harus memakai tutup telinga untuk menghindari gangguan
pendengaran.
9 Laston Lapis Aus (AC-WC)
- Pasang rambu (petunjuk, peringatan, traffic cone). -Tersedianya metode - Sesuai dengan Metode yang - Menggunakan APD & - Dokumen - Sesuai jadwal - Checklist - Pemasangan sesuai - Pelaksa
- Pemakaian APD (safety helmet, masker, safety vest). pelaksanaan yang tersedia. APK yang sesuai (manual pelaksanaan - Evaluasi metode - Petuga
- Pemakaian APK (pembatas area, bendera K3, poster/banner, sesuai dengan standar. - Sesuai dengan instruksi kerja standart. instruction / - Sebelum - Disediakan oleh petugas - Pemasangan sesuai (Inpekto
flagman, peralatan P3K). - Tersedianya instruksi - Pekerja memahami tentang - Memberikan pelatihan petunjuk kerja) dimulai pekerja yang berwenang instruksi kerja Pengawa
- Pekerja atau operator Compressor harus terampil dan kerja. sistem keselamatan kerja. dan pengarahan kepada - Dokumen harus sudah - Paham dan mengerti terkait)
berpengalaman dibidangnya. - Pekerja telah - SNI (safety helmet, pekerja. petunjuk kerja paham - Sesuai standar
- Pekerja harus memakai tutup telinga untuk menghindari gangguan menerima pelatihan. masker, safety vest). Mengikuti SOP yang - Instruktur - Sebelum
pendengaran. - Pekerja menggunakan - Jumlah pekerja. tersedia. - Program modul pekerjaan harus
- Memasang rambu-rambu sementara dan mengatur lalu lintas agar APD & APK yang - Mengikuti instruksi - Pemahaman lengkap
tetap berjalan dengan lancar dengan cara mengerjakan pekerjaan ½ sesuai kebutuhan dan kerja K3. - Peserta (pekerja)
bagian terlebih dahulu. seesuai standar.
- Petugas pembakar harus mengenakan pakaian dan perlengkapan
(rompi, sarung tangan, helm, sepatu safety dan masker) yang sesuai
dengan standar.
- Menggunakan kacamata dan masker untuk mencegah iritasi mata
dan paru-paru akibat asap dan panas dari api pembakaran dan aspal.
- Menghindari kerusakan pada pohon, struktur atau bangunan yang
berdekatan dengan lokasi dari percikan aspal dengan menjaga
api tidak terlalu besar dan menghindari penggunaan bahan bakar
yang mudah meledak.
- Pekerja harus terampil dan berpengalaman dibidangnya serta
menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada
di tempat penyemprotan sewaktu mesin penyemprotan dari
pompa aspal (aspal sprayer) bekerja menyiram aspal pada agregat di
lokasi pekerjaan.
10 Laston Lapis Antara (AC-BC)
- Pasang rambu (petunjuk, peringatan, traffic cone). -Tersedianya metode - Sesuai dengan Metode yang - Menggunakan APD & - Dokumen - Sesuai jadwal - Checklist - Pemasangan sesuai - Pelaksa
- Pemakaian APD (safety helmet, masker, safety vest). pelaksanaan yang tersedia. APK yang sesuai (manual pelaksanaan - Evaluasi metode - Petuga
- Pemakaian APK (pembatas area, bendera K3, poster/banner, sesuai dengan standar. - Sesuai dengan instruksi kerja standart. instruction / - Sebelum - Disediakan oleh petugas - Pemasangan sesuai (Inpekto
flagman, peralatan P3K). - Tersedianya instruksi - Pekerja memahami tentang - Memberikan pelatihan petunjuk kerja) dimulai pekerja yang berwenang instruksi kerja Pengawa
- Pekerja atau operator Compressor harus terampil dan kerja. sistem keselamatan kerja. dan pengarahan kepada - Dokumen harus sudah - Paham dan mengerti terkait)
berpengalaman dibidangnya. - Pekerja telah - SNI (safety helmet, pekerja. petunjuk kerja paham - Sesuai standar
- Pekerja harus memakai tutup telinga untuk menghindari gangguan menerima pelatihan. masker, safety vest). Mengikuti SOP yang - Instruktur - Sebelum
pendengaran. - Pekerja menggunakan - Jumlah pekerja. tersedia. - Program modul pekerjaan harus
- Memasang rambu-rambu sementara dan mengatur lalu lintas agar APD & APK yang - Mengikuti instruksi - Pemahaman lengkap
tetap berjalan dengan lancar dengan cara mengerjakan pekerjaan ½ sesuai kebutuhan dan kerja K3. - Peserta (pekerja)
bagian terlebih dahulu. seesuai standar.
- Petugas pembakar harus mengenakan pakaian dan perlengkapan
(rompi, sarung tangan, helm, sepatu safety dan masker) yang sesuai
dengan standar.
- Menggunakan kacamata dan masker untuk mencegah iritasi mata
dan paru-paru akibat asap dan panas dari api pembakaran dan aspal.
- Menghindari kerusakan pada pohon, struktur atau bangunan yang
berdekatan dengan lokasi dari percikan aspal dengan menjaga
api tidak terlalu besar dan menghindari penggunaan bahan bakar
yang mudah meledak.
- Pekerja harus terampil dan berpengalaman dibidangnya serta
menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada
di tempat penyemprotan sewaktu mesin penyemprotan dari
pompa aspal (aspal sprayer) bekerja menyiram aspal pada agregat di
lokasi pekerjaan.
11 Bahan Anti Pengelupasan
- Pasang rambu (petunjuk, peringatan, traffic cone). -Tersedianya metode - Sesuai dengan Metode yang - Menggunakan APD & - Dokumen - Sesuai jadwal - Checklist - Pemasangan sesuai - Pelaksa
- Pemakaian APD (safety helmet, masker, safety vest). pelaksanaan yang tersedia. APK yang sesuai (manual pelaksanaan - Evaluasi metode - Petuga
- Pemakaian APK (pembatas area, bendera K3, poster/banner, sesuai dengan standar. - Sesuai dengan instruksi kerja standart. instruction / - Sebelum - Disediakan oleh petugas - Pemasangan sesuai (Inpekto
flagman, peralatan P3K). - Tersedianya instruksi - Pekerja memahami tentang - Memberikan pelatihan petunjuk kerja) dimulai pekerja yang berwenang instruksi kerja Pengawa
- Pekerja harus memakai pakaian dan perlengkapan (rompi, sarung kerja. sistem keselamatan kerja. dan pengarahan kepada - Dokumen harus sudah - Paham dan mengerti terkait)
tangan, helm, sepatu safety dan masker) yang sesuai dengan standar. - Pekerja telah - SNI (safety helmet, pekerja. petunjuk kerja paham - Sesuai standar
- Pekerja harus memakai tutup telinga untuk menghindari gangguan menerima pelatihan. masker, safety vest). Mengikuti SOP yang - Instruktur - Sebelum
pendengaran. - Pekerja menggunakan - Jumlah pekerja. tersedia. - Program modul pekerjaan harus
- Menggunakan kacamata dan masker untuk mencegah iritasi mata APD & APK yang - Mengikuti instruksi - Pemahaman lengkap
dan paru-paru akibat asap panas campuran aspal. sesuai kebutuhan dan kerja K3. - Peserta (pekerja)
- Pekerja harus terampil dan berpengalaman dibidangnya serta seesuai standar.
menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di
tempat mesin pencampuran sewaktu mesin pencampuran bahan anti
pengelupasan bekerja.
- Senantiasa menjaga jarak yang aman antara pekerja yang satu
dengan yang lainnya.
12 Beton, fc’15 Mpa (ready mix)
- Pasang rambu (petunjuk, peringatan, traffic cone). -Tersedianya metode - Sesuai dengan Metode yang - Menggunakan APD & - Dokumen - Sesuai jadwal - Checklist - Pemasangan sesuai - Pelaksa
- Pemakaian APD (safety helmet, masker, safety vest). pelaksanaan yang tersedia. APK yang sesuai (manual pelaksanaan - Evaluasi metode - Petuga
- Pemakaian APK (pembatas area, bendera K3, poster/banner, sesuai dengan standar. - Sesuai dengan instruksi kerja standart. instruction / - Sebelum - Disediakan oleh petugas - Pemasangan sesuai (Inpekto
flagman, peralatan P3K). - Tersedianya instruksi - Pekerja memahami tentang - Memberikan pelatihan petunjuk kerja) dimulai pekerja yang berwenang instruksi kerja Pengawa
- Pelaksanaan pengecoran harus dilakukan oleh tenaga terampil kerja. sistem keselamatan kerja. dan pengarahan kepada - Dokumen harus sudah - Paham dan mengerti terkait)
yang berpengalaman & dalam melaksanakan pekerjaan,harus - Pekerja telah - SNI (safety helmet, pekerja. petunjuk kerja paham - Sesuai standar
memakaipakaian& perlengkapan kerja sesuai dengan standar. menerima pelatihan. masker, safety vest). Mengikuti SOP yang - Instruktur - Sebelum
- Pada waktu membersihkan tabung pengaduk, tindakan-tindakan - Pekerja menggunakan - Jumlah pekerja. tersedia. - Program modul pekerjaan harus
pengamanan harus diambil untuk melindungi para pekerja di APD & APK yang - Mengikuti instruksi - Pemahaman lengkap
dalamnya, misalnya dengan mengunci tombol dalam posisi sesuai kebutuhan dan kerja K3. - Peserta (pekerja)
terbuka melepaskan sikring-sikring atau dengan cara mematikan seesuai standar.
sumber tenaga.
- Ketika beton sedang dituang dari truck mixer, pekerja harus
berada pada jarak yang aman terhadap setiap percikan beton.
- Mengecek alat concrete pan mixer, truk mixer dan water tank truck
sebelum digunakan, dijalankan oleh yang yang ahli dibidangnya.
- Senantiasa menjaga jarak yang aman terhadap setiap pekerjaan
beton.

13 Pasangan Batu
- Pasang rambu (petunjuk, peringatan, traffic cone). -Tersedianya metode - Sesuai dengan Metode yang - Menggunakan APD & - Dokumen - Sesuai jadwal - Checklist - Pemasangan sesuai - Pelaksa
- Pemakaian APD (safety helmet, masker, safety vest). pelaksanaan yang tersedia. APK yang sesuai (manual pelaksanaan - Evaluasi metode - Petuga
- Pemakaian APK (pembatas area, bendera K3, poster/banner, sesuai dengan standar. - Sesuai dengan instruksi kerja standart. instruction / - Sebelum - Disediakan oleh petugas - Pemasangan sesuai (Inpekto
flagman, peralatan P3K). - Tersedianya instruksi - Pekerja memahami tentang - Memberikan pelatihan petunjuk kerja) dimulai pekerja yang berwenang instruksi kerja Pengawa
- Menempatkan batu pada jarak yang sesuai untuk kerja. kerja. sistem keselamatan kerja. dan pengarahan kepada - Dokumen harus sudah - Paham dan mengerti terkait)
- Metode pemecahan dan pembentukan permukaan batu sesuai - Pekerja telah - SNI (safety helmet, pekerja. petunjuk kerja paham - Sesuai standar
dengan persyaratan. menerima pelatihan. masker, safety vest). Mengikuti SOP yang - Instruktur - Sebelum
- Material harus ditempatkan pada tempat yang aman dan tidak - Pekerja menggunakan - Jumlah pekerja. tersedia. - Program modul pekerjaan harus
mengganggu lalu lintas kerja. APD & APK yang - Mengikuti instruksi - Pemahaman lengkap
- Diusahakan sedemikan rupa menghindari tangan terjepit oleh batu. sesuai kebutuhan dan kerja K3. - Peserta (pekerja)
- Untuk menjaga resiko kecelakaan para pekerja yang melakukan seesuai standar.
pemasangan batu dilengkapi dengan sarung tangan, helm dan sepatu
boot.
- Diusahakan sedemikian rupa menghindari kontak langsung antara
tangan/kulit terhadap adukan semen.
14 Marka Jalan Termoplastik
- Pasang rambu (petunjuk, peringatan, traffic cone). -Tersedianya metode - Sesuai dengan Metode yang - Menggunakan APD & - Dokumen - Sesuai jadwal - Checklist - Pemasangan sesuai - Pelaksa
- Pemakaian APD (safety helmet, masker, safety vest). pelaksanaan yang tersedia. APK yang sesuai (manual pelaksanaan - Evaluasi metode - Petuga
- Pemakaian APK (pembatas area, bendera K3, poster/banner, sesuai dengan standar. - Sesuai dengan instruksi kerja standart. instruction / - Sebelum - Disediakan oleh petugas - Pemasangan sesuai (Inpekto
flagman, peralatan P3K). - Tersedianya instruksi - Pekerja memahami tentang - Memberikan pelatihan petunjuk kerja) dimulai pekerja yang berwenang instruksi kerja Pengawa
- Pencampuran bahan termoplastik harus sesuai dengan petunjuk kerja. sistem keselamatan kerja. dan pengarahan kepada - Dokumen harus sudah - Paham dan mengerti terkait)
pabrik. - Pekerja telah - SNI (safety helmet, pekerja. petunjuk kerja paham - Sesuai standar
- Alat pemadam api harus sealu tersedia di tempat pekerjaan. menerima pelatihan. masker, safety vest). Mengikuti SOP yang - Instruktur - Sebelum
- Alat-alat pengecetan atau penyemprotan harus dioprasikan oleh - Pekerja menggunakan - Jumlah pekerja. tersedia. - Program modul pekerjaan harus
orang yang terampil dan berpengalaman dibidangnya. APD & APK yang - Mengikuti instruksi - Pemahaman lengkap
- Memasang rambu-rambu pada lokasi pekerjaan untuk melindungi sesuai kebutuhan dan kerja K3. - Peserta (pekerja)
personel yang bekerja dari kendaraan yang melintasi area pekerjaan seesuai standar.
dan menempatkan petugas bendera di tempat kegiatan pekerjaan.
- Mempertahankan jarak yang aman antara pekerja dan alat/mesin marka
termoplastik.

Jember, 24 Maret 2021


PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI

JOSEPH REGAR AWUY


Direktur
B.3. Standar dan peraturan perundangan

Tabel 3. Standar Peraturan Perundang – Undangan


No. Peraturan Perundang – Undangan
Dokumen
1 Undang-Undang Dasar 1945
2 UU No. 1/1970 Tentang Keselamatan Kerja
3 UU No. 23/1992 Tentang Kesehatan
4 UU No. 3/1992 Tentang Jaminan Sosisal Tenaga Kerja
5 Undang-Undang No. 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi
6 Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
7 Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang
8 Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. : Ins/11/M/BW/1997 Tentang
Pengawasan Khusus K3Penanggulan Kebakaran
9 Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I No. : Kep-186/Men/1999 : Kep-
186/Men/1999 Tentang Unit Penanggulang Kebakaran di Tempat Kerja
10 Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. : Ins/11/M/BW/1997 Tentang
Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran

11 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 05/PRT/M/2014


tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja(SMK3)

12 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 02/PRT/M/2018 tentang Pedoman


Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)

13 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 21/PRT/M/2019 tentang Pedoman


Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
Tabel 4. Standar Peraturan Perundang – Undangan

PERATURAN / KETENTUAN PERATURAN / KETENTUAN

Peraturan Menteri Tenaga Kerja K 3 Pada Konstruksi Bangunan


No.01/Men/1980
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Kualifikasi Juru Las
No.02/Men/1982
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Tata Cara Pelaporan Dan Pemeriksaan Kecelakaan
No.03/Men/1998
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Syarat-Syarat Pemasangan Dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
No.04/Men/1980
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Panitia Pembina Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Serta Tata Cara Penunjukkan
No.Per 04/Men/1987 Ahll Keselamatan Kerja
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Pesawat Angkat Dan Angkut
No.: Perm05/Men/1985
Keputusan Menteri Tenaga Kerja Unit Penanggulangan Kebakaran Di Tempat Kerja
No.Kep-186/Men/1999
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja
Transmigrasi No. Per.Ol/Men/1981
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Kualifikasi Dan Syarat-Syarat Operator Keran Angkat
Transmigrasi No. Per.Ol/Men/1989
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja
Transmigrasi No. Per.O2/Men/L980
Peraturan Menteri Perburuhan Syarat Kesehatan, Kebersihan Serta Penerangan Dalam Tempat Kerja
No. 7 tahun 1964
Kep.Menaker No. Kep. 51/Men/1999 Nilai Ambang Batas Faktor Fisika Di Tempat KerjaKerja

Surat Edaran No. Seso1/Men/1997 Nilai Ambang Batas Faktor Kimika Di Tempat KerjaKerja
C. Dukungan Keselamatan Konstruksi
C.1. Sumber daya
Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Tenaga Keselamatan Konstruksi:
Nama : Sofyan Hadi Yunianto
Jabatan : Ahli K3 Konstruksi
Tugas dan Tanggung Jawa :
1) Menerapkan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
2) Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan terkait K3 Konstruksi
3) Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi
4) Merencanakan dan menyusun program K3
5) Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3
6) Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja dan instruksi kerja K3
7) Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan pedoman teknis K3 konstruksi
8) Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3, jika diperlukan
9) Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta keadaan darurat
C.2. Kompetensi
PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI berkomitmen dalam penerapan pelaksanaan keselamatan kontruksi di lingkungan kerja dengan mentaati ketentuan dan perundangan K3 termasuk
memberikan program pelatihan dan peningkatan kinerja karyawan melalui uji kompetensi terhadap seluruh tenaga kerja sesuai dengan keahlian bidang masing-masing.

No. Dok : ........................


Tgl. Terbit : .............................
STANDARD OF OPERATING No. Revisi : 00
PROCEDURE (SOP) Hal 1/2
PENINGKATAN KOMPETENSI KARYAWAN
1. TUJUAN
Memberikan panduan dalam kegiatan peningkatan kompetensi pegawai pada PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini dilaksanakan dalam lingkup kegiatan kompetensi pegawai pada PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI.meliputi :
Usulan program peningkatan kompetensi pegawai, Pembentukan tim, Penentuan peserta, Pelaksanaan kegiatan peningkatan
Komptensi Karyawan.

3. REFERENSI
a. Pedoman Mutu
b. Prosedur Penerimaan Karyawan

4. ISTILAH DAN DEFINISI


Istilah dan definisi yang dipakai dalam penulisan Pedoman Mutu, SOP, Instruksi Kerja serta dokumen lainnya diuraikan
secara rinci sesuai SMM ISO 9001:2008, diurutkan berdasarkan abjad dituangkan pada Lampiran Istilah dan Definisi.

5. DIAGRAM ALIR, DOKUMEN DAN KETERANGAN KEGIATAN


(Tercantum pada halaman 2/2 prosedur ini)

6. FORM
a. Daftar peserta program peningkatan kompetensi pegawai
b. Daftar hadir peserta
c. Jadwal kegiatan
d. Form evaluasi

7. INSTRUKSI KERJA
-
8. REKAMAN MUTU
a. Daftar peserta program peningkatan kompetensi pegawai
b. Daftar hadir peserta
c. Jadwal kegiatan
d. Evaluasi pelaksanaan kegiatan
C.3. Kepedulian

Kepedulian merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan membuat rencana dan program kerja sebagai tindakan pencegahan terhadap risiko kecelakaan kerja,
sakit akibat pekerjaan dan pemulihan lingkungan yang tercemar akibat pekerjaan konstruksi. Program kepedulian keselamatan konstruksi sebagai berikut:

Penyedia Jasa : PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI


Nama Paket Pekerjaan : Rekonstruksi Jalan Lumutan - Pancur
Lokasi Pekerjaan : Kecamatan Botolinggo, Kabupaten Bondowoso

No. Uraian Bln Bln Bln Bln Keterangan

1 2 3 4

Seluruh pekerjaan terukur dan terpantau


dalam pelaksanaan pemenuhan standar k3
1
konstruksi NP NP NP NP

Program pemeriksaan dan pengawasan


2 secara periodik dalam mengindetifikasi
bahaya kecelakaan dan sakit akibat kerja NP NP NP NP

Melaksanakan sosialisasi terhadap


3 lingkungan masyarakat sekitar area
pekerjaan yang berpeluang terhadap NP NP NP NP
potensi bahaya di lokasi kerja

Melakukan rapat rutin manajemen proyek


4 sebagai bahan evaluasi dalam setiap risiko
bahaya yang muncul di tempat kerja NP NP NP NP

Memfasilitasi terhadap kebutuhan


bahan utilitas dan tenaga kerja serta
5
peralatan pendukung sesuai rencana NP NP NP NP
keselamatan konstruksi

Catatan : NP = belum dalam program


C.4. Komunikasi dan Informasi Terdokumentasi

Komunikasi, Konsultasi, Motivasi dan Kepedulian

No: .............. Revision: 00 Issued: 24 Maret 2021 Hal : 1

1. TUJUAN
Memberikan pedoman untuk penyebarluasan atau mengkomunikasikan informasi- infomasi lingkungan hidup, keselamatan dan kesehatan kerja kepada pihak internal dan eksternal perusahaan secara efektif.

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku untuk seluruh fasilitas operasi PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI. dan semua pihak yang bekerja di area tersebut. Hal-hal yang diatur dalam prosedur ini adalah cara untuk
menyebarluaskan informasi-informasi terkait dengan lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan kepada pihak internal maupun eksternal Perusahaan.

3. DEFINISI
Informasi K3,
yaitu informasi tentang lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja yang meliputi:
o Peraturan perundangan K3 Indonesia dan Internasional

o Standar Nasional Indonesia dan Internasional

o Kebijakan terpadu dan EHS Management System Manual PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI.

o Kondisi bahaya, laporan inspeksi dan laporan & hasil investigasi kecelakaan kerja

o Laporan internal / eksternal audit dan hasil rapat tinjauan ulang manajemen

o Prosedur dan instruksi kerja K3

o Risalah rapat bulanan / khusus P2K3, pelatihan-pelatihan K3

o Tanda-tanda, peringatan bahaya dan tanda / peringatan K3 lainnya

o Dan informasi-informasi lainnya yang terkait dengan K3

 Internal Perusahaan, yaitu semua karyawan (karyawan bulanan, harian tetap, harian borongan maupun harian musiman) yang terkait dengan kegiatan operasi PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI
 Eksternal Perusahaan, yaitu semua pihak-pihak yang terkait baik langsung maupun tidak langsung dengan operasi PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI seperti dalam penyediaan pasokan barang/
material maupun jasa ( supplier / pemasok barang, kontraktor / sub kontraktor, dll.), termasuk tamu-tamu yang akan berkunjung ke lingkungan operasi PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI maupun
penyediaan informasi K3 kepada-kepada instansi-instansi pemerintah yang terkait dan berwenang.
Konsultasi K3, adalah usaha atau kegiatan untuk mendapatkan solusi dari masalah yang dihadapai dan peluang untuk perbaikan penerapan, pengembangan dan pemeliharaan sistem manajemen
K3
4. REFERENSI

 Permenaker No.05/MEN/1996, SMK3, elemen 3.1.4. dan 3.2.1.


 ISO 14001:2004, Environmental Management System, klausul 4.4.3
 OHSAS 18001:1999, OHS Management System, klausul 4.4.3

5. PROSEDUR
Tanggung Jawab
 EHS Department bertanggung jawab untuk senantiasa berkoordinasi baik secara internal maupun eksternal perusahaan (Kementerian Lingkungan Hidup, Depnaker Propinsi / Kab. / Kodya.,
Bapedalda Propinsi / Kabupaten / Kotamadya, Depkes, Pemda dan instansi / institusi lain terkait berkaitan dengan aspek K3) yang bertujuan untuk memastikan bahwa peraturan dan perundangan,
standar, dan informasi K3 lainnya senantiasa up to date / terbaru dan dikomunikasikan / diinformasikan pada departemen terkait di dalam lingkungan operasi PT. GUNUNG KELABAT CITRA
ABADI
 Procurement Department bertanggung jawab untuk menginformasikan ketentuan- ketentuan K3 PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI kepada supplier / pemasok dan kontraktor / sub kontraktor
yang akan memasok barang atau jasa / bekerja dilingkungan operasi PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI
 Kepala Departemen / Safety Management Representatif / Environment Management Representatif Dept. bertanggung jawab untuk menyediakaan sarana-sarana dan penyebarluasan informasi-
informasi K3 kepada seluruh karyawan yang ada di Departemennya.

Komunikasi
Komunikasi Internal
 Karyawan PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI diberikan atau mendapat informasi mengenai pedoman dan prosedur Sistem Manajemen Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) serta
pelaksanaannya di lingkungan PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI melalui kegiatan pelatihan dan pelaksanaannya dikoordinir oleh Technical Training Department.
 Karyawan PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI mendapatkan informasi mengenai kebijakan terpadu (kualitas, lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja), manual SMK3, hasil rapat-rapat P2K3,
artikel-artikel K3, perubahan- perubahan pada prosedur / instruksi kerja, penyelesaian masalah / keluhan K3, program-program dan kinerja K3 PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI Informasi
ini diberikan melalui pelatihan, penjelasan / briefing K3 harian / mingguan atau melalui papan pengumuman dan bulletin K3 (melalui media cetak atau elektronik internal perusahaan).
 Informasi mengenai peraturan perundangan K3 akan disediakan oleh EHS Manager kepada tiap Kepala Departemen / SMR-Safety Management Representatif / EMR-Environment Management
Representatif / SR-Safety Representatif / ER-Environment Representatif Departemen.
 Laporan hasil kegiatan inspeksi K3, pemantauan lingkungan dan lingkungan.
 Kerja dan penyelidikan kecelakaan disiapkan oleh EHS Department sebagai salah satu bahan yang akan dibahas dalam rapat bulanan / rapat khusus P2K3, dan dibuatkan risalah rapat P2K3 dan
disebarluaskan kepada tiap Kepala Departemen / Safety Management Representatif / Environment Management Representatif dan Safety / Environment Representatif serta seluruh anggota P2K3.
 Hasil laporan audit internal / eksternal SMK3 disiapkan oleh personil EHS Department berdasarkan laporan tim auditor internal / eksternal dan didistribusikan kepada pihak internal ( Dewan Direksi,
Ketua P2K3, Kepala Divisi, Kepala Departemen / Safety Management Representatif / Environment Management Representatif, Safety Representatif, Environment Representatif ) dan pihak eksternal jika
diperlukan ( misal Auditor Eksternal ).
 Tanda-tanda peringatan K3 (poster, sign, label, dll) disediakan oleh EHS Department dengan terlebih dahulu masing-masing Kepala Departemen melampirkan hasil identifikasi bahaya dan penilaian
resiko di departemennya disertai dengan formulir pengajuan permintaan tanda-tanda peringatan K3.
 Untuk memudahkan penyebaran informasi yang berkaitan dengan K3 dalam lingkup PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI maka dibuat daftar penyebarluasan informasi K3 (contoh dapat dilihat
pada lampiran).

Komunikasi Eksternal
 Personil EHS Department menghubungi instansi-instansi terkait (misal: Kanwil Depnaker / Dinas Depnaker Kabupaten / Kotamadya, Bapedal, Depkes dan sebagainya) untuk mendapatkan
informasi terkini mengenai peraturan perundangan berkaitan dengan K3 di Indonesia.
 Setiap 3 bulan sekali PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI melaporkan hasil kegiatan P2K3 kepada Dinas Tenaga Kerja Setempat, dimana laporannya disiapkan oleh sekretaris P2K3 dan
ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris P2K3.
 Laporan kecelakaan kerja dan hasil penyelidikannya disiapkan oleh EHS Manager dan disampaikan kepada Kepala Operasi, Ketua P2K3 tembusannya kepada pihak Kanwil Depnaker
setempat.
 Pihak pemasok dan kontraktor / sub kontraktor yang terikat kontrak dengan PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI untuk menyediakan barang atau jasa diinformasikan tentang kebijakan dan
ketentuan K3 PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI Informasi diberikan oleh Procurement Manager dan bila diperlukan PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI dapat memberikan pelatihan
awal atau penjelasan / briefing K3 kepada kontraktor yang akan bekerja di lingkungan PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI.
 Pihak Satuan Pengaman / Security di Pos Komando Keamanan perusahaan berkewajiban memberikan informasi kepada setiap tamu yang akan memasuki area pabrik / plant di lingkungan
operasi PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI tentang Kebijakan Terpadu (Kualitas, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan-peraturan umum K3 dan prosedur menghadapi
keadaan darurat.
 Pihak Satuan Pengaman / Security yang ada di Pos Ronda setiap Gedung / Area Produksi atau Kepala Departemen / Personil Departemen yang ditunjuk berkewajiban memberikan informasi-
informasi K3 dan prosedur tanggap darurat yang berlaku di area tersebut kepada setiap tamu yang akan masuk ke gedung / area departemen / plant tersebut.
 Informasi-informasi yang berkaitan dengan kondisi darurat / emergency yang terjadi di perusahaan diatur dan mengikuti prosedur komunikasi tanggap gawat darurat.

Untuk menjamin kerahasiaan semua informasi yang berkaitan dengan K3, diatur dan mengikuti peraturan perusahaan mengenai “Non-Disclosure Agreement” (Perjanjian/Kesepakatan Tidak Membocorkan Rahasia
Perusahaan) yang telah ditanda tangani oleh setiap karyawan PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI

Alat dan Media Komunikasi


Alat dan Media komunikasi yang digunakan dapat berupa dan tidak terbatas hanya pada alat dan media sebagai berikut :
 Electronic mail ( e-mail )

Meeting ( townhall, P2K3, dsb.)



Briefing

One to one personal contact



Papan pengumuman Pelatihan atau kursus Banner, poster (Promosi)


Distribusi dokumen ( Manual, standard procedure, supporting doc, record ) Telepon, facsimile, internet

TV Media

Konsultasi K3

 Konsultasi ini bisa dilakukan di internal PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI untuk
melibatkan karyawan maupun dengan pihak eksternal, seperti Perguruan

Tinggi, Instansi Pemerintah terkait, Lembaga Swadaya masyarakat ( NGO – Non Government Organization ), perusahaan
asuransi, konsultan K3,dsb
 Beberapa contoh konsultasi K3 adalah :

o Konsultasi dengan wakil karyawan dalam pembuatan kebijakan K3


Konsultasi dengan karyawan yang ahli maupun dengan pihak eksternal untuk pemenuhan terhadap peraturan
perundangan dan persyaratan lainnya
Konsultasi dengan Perguruan Tinggi atau lembaga penelitian dalam usaha pencegahan pencemaran lingkungan dan
pemanfaatan limbah
` o Konsultasi dengan pihak konsultan eksternal untuk usaha-usaha peningkatan perilaku dan kinerja karyawan terkait
dengan K3

Motivasi dan Kesadaran


Komunikasi dan konsultasi K3 tersebut akan meningkatkan motivasi dan kesadaran semua orang baik karyawan maupun pihak ketiga yang berada di area operasi PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI
untuk menerapkan, mengembangkan dan memelihara sistem manajemen K3 untuk memperbaiki kinerja K3 secara menyeluruh.
C. Dukungan Keselamatan Konstruksi
Tabel 3 . Jadwal Program Komunikasi

Nama Perusahaan : PT. Gunung Kelabat Citra Abadi


Kegiatan : Rekonstruksi Jalan Lumutan - Pancur
Lokasi : Kecamatan Botolinggo, Kabupaten Bondowoso
Tanggal dibuat : 24 Maret 2021

NO JENIS KOMUNIKASI PIC WAKTU PELAKSANAAN


1 Induksi Keselamatan Konstruksi (safety induction)
a. Prosedur dan/atau petunjuk kerja induksi Keselamatan Konstruksi (safety induction)
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja Induksi Keselamatan Konstruksi (safety induction) yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab
Keselamatan Konstruksi dan Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi. Induksi Keselamatan Konstruksi (construction safety induction) dilakukan untuk
pekerja baru/pekerja yang dipindah tugaskan, tamu, pemasok, dan pihak-pihak terkait pada pelaksanaan pekerjaan yang akan masuk ke dalam area
Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi.
Sesuai jadwal pelaksanaan
 Untuk pekerja baru/pekerja yang dipindah tugaskan dijelaskan mengenai komitmen dan kebijakan keselamatan konstruksi, risiko dan bahaya yang
dihadapi dalam melakukan pekerjaan, pengendalian risiko yang dapat dilakukan serta program penerapan SMKK pada Pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi.
 Untuk tamu, pemasok, dan pihak-pihak terkait dijelaskan mengenai peraturan Keselamatan Konstruksi yang berlaku di loaksi pekerjaan, prosedur
evakuasi dalam keadaan darurat, dan menjelaskan area-area yang berbahaya.
2 Pertemuan Pagi Hari (safety morning) b. Prosedur dan/atau petunjuk kerja pertemuan pagi hari (safety morning)
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja pertemuan pagi hari (safety morning) yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi
dan Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi. Pertemuan pagi hari (safety morning) diikuti oleh seluruh pekerja setiap pagi sebelum pekerjaan Sesuai jadwal pelaksanaan
dimulai untuk menyampaikan masalah-masalah tentang Keselamatan Konstruksi secara umum pada pelaksanaan konstruksi hari itu.
3 Pertemuan Kelompok Kerja (toolbox meeting) c. Prosedur dan/atau petunjuk kerja pertemuan kelompok kerja (toolbox meeting)
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja pertemuan kelompok kerja (toolbox meeting) yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab
Keselamatan Konstruksi dan Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi. Pertemuan kelompok kerja (toolbox meeting) diikuti oleh kelompok pekerja Sesuai jadwal pelaksanaan
sebelum pekerjaan dimulai untuk menyampaikan masalah-masalah tentang Keselamatan Konstruksi secara khusus pada pelaksanaan konstruksi yang
akan dilakukan.
4 Rapat Keselamatan Konstruksi (construction safety meeting) d. Prosedur dan/atau petunjuk kerja Rapat Keselamatan Konstruksi (construction safety meeting)
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja Rapat Keselamatan Konstruksi (construction safety meeting) yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab
Keselamatan Konstruksi dan Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi. Rapat Keselamatan Konstruksi (construction safety meeting) dipimpin oleh Sesuai jadwal pelaksanaan
Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan/atau Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi dan diikuti oleh seluruh Kepala Unit Kerja.

Jember, 24 Maret 2021


PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI

JOSEPH REGAR AWUY


Direktur
D. Operasi Keselamatan Konstruksi
Tabel Analisis Keselamatan Pekerjaan (Job Safety Analysis)

Nama Pekerja : Sofyan Hadi Yunianto


Nama Paket Pekerjaan : Rekonstruksi Jalan Lumutan - Pancur
Lokasi Pekerjaan : Kecamatan Botolinggo, Kabupaten Bondowoso
Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan :
1. Helm Pelindung / Safety Helmet √
2. Pelindung Pernafasan dan Mulut / Masker √
3. Rompi Keselamatan / Safety Vest √

D.1. Perencanaan dan Pengendalian Operasi

Perencanaan operasional berupa prosedur kerja / petunjuk kerja, yang harus mencakup seluruh upaya pengendalian, diantaranya :
1) Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan
2) Rencana penunjukan personil yang akan ditugaskan menjadi Penganggung Jawab Kegiatan SMK3
3) Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja
4) Rencana prosedur / petunjuk kerja yang perlu di siapkan
5) Rencana program pelatihan / soisalisasi sesuai pengendalian resiko
6) Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan
7) Persyaratan Operator Alat Angkat
a) Operator Alat Angkat harus memenuhi kompetensi
b) Setiap Operator alat angkat harus memiliki SIO (Surat Izin Operasi) atau bersertifikat yang di keluarkan oleh Badan yang berwenang
8) Persyaratan Operator Alat Angkay
a) Penempatan Rambu-rambu peringatan/larangan/anjuran harus dipasang sesuai dengan kondisi di tempat kerja
b) Rambu peringatan/larangan/anjuran harus mudah dilihat dan dapat dibaca
9) Alat Pelindung Diri
a) Alat pelindung diri diidentifikasi berdasarkan hasil penilaian risiko
b) Alat pelindung diri (APD) diberikan kepada pekerja sesuai dengan jenis pekerjaan
10) Tamu / Pengunjung dari pihak luar
a) Pengendalian dan pembatasan akses masuk dan akses keluar tempat kerja
b) Persyaratan APD (ALat Pelindung Diri)
c) Induksi K3
b) Prosedur dan Persyaratan tanggap darurat
D.2. Kesiapan dan Tanggapan terhadap kondisi darurat
1. Kesiapan Terhadap Kondisi Darurat
Kesiapan terhadap kondisi darurat meliputi:
a. Menetapkan rencana untuk menanggapi keadaan darurat, yang sekurangkurangnya mencakup;
1) Penyediaan tim tanggap darurat yang memadai, kompeten, dengan pembagian peran dan tanggung jawab yang jelas, dan selalu siaga;
2) Penyediaan sarana dan prasarana keadaan darurat yang memadai dan selalu siap digunakan;
3) Penyediaan ruang pusat kendali darurat yang dilengkapi dengan peta, papan tulis, jam, daftar nama dan nomor kontak anggota tim, nomor pihak lain yang terkait, serta peralatan komunikasi dua arah;
4) Penyediaan akses bantuan dari pihak luar apabila diperlukan dalam penanganan keadaan darurat;
5) Penyelidikan kejadian keadaan darurat termasuk perkiraan kerugian dan pelaporan;
6) Pemulihan pasca penanganan keadaan darurat yang sekurang-kurangnya mencakup penyediaan tim pemulihan, pembersihan lokasi, operasi pemulihan, dan laporan pemulihan pasca penanganan keadaan darurat;
7) Penyediaan dan penyiapan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), sekurang-kurangnya terdiri atas:
a. Penyediaan petugas P3K yang kompeten;
b. Penyediaan peralatan P3K yang memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
c. Pencatatan penggunaan peralatan P3K.
d. Memberikan pelatihan tanggap darurat yang telah direncanakan;
e. Menguji dan melatih kemampuan tanggap darurat yang direncanakan secara berkala;
f. Mengomunikasikan informasi yang terkait kepada semua pekerja tentang tugas dan tanggung jawabnya;
g. Mengomunikasikan informasi yang terkait kepada sub penyedia jasa dan pemasok, pengunjung, pihak terkait layanan tanggap darurat, pihak berwenang, dan masyarakat sekitar;
2. Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat
Tanggapan terhadap kondisi darurat meliputi:
a. Mengambil tindakan untuk mengendalikan dan memperbaiki kondisi darurat;
b. Memperhitungkan konsekuensi dari kondisi darurat tersebut;
c. Mengevaluasi, dengan melibatkan partisipasi pekerja dan keterlibatan pihak berkepentingan yang terkait lainnya; d. Perlu melakukan tindakan korektif untuk menghilangkan penyebab kondisi darurat dengan:
1) Menyelidiki kejadian atau meninjau ketidaksesuaian;
2) Menentukan penyebab kejadian atau ketidaksesuaian; dan
3) Memperhitungkan kejadian dan ketidaksesuaian yang pernah terjadi, jika ada.
e. Menentukan dan mengimplementasikan tindakan yang diperlukan, termasuk tindakan korektif, sesuai dengan tingkat pengendalian dan manajemen perubahan;
f. Menilai risiko keselamatan konstruksi yang terkait dengan bahaya baru atau yang berubah, sebelum mengambil tindakan;
g. Meninjau keefektifan tindakan-tindakan yang pernah diambil, termasuk tindakan korektif;

3. Penyelidikan Kejadian Kondisi Darurat


A. Penyelidikan kejadian kondisi darurat meliputi:
1) Pelaporan awal;
2) Pengamanan lokasi dan barang bukti di tempat kejadian;
3) Pembentukan tim penyelidik
4) Melakukan penyelidikan yang terdiri atas:
a) Pengumpulan data dan informasi;
b) Evaluasi dan analisis;
c) Penyusunan kesimpulan dan rekomendasi;
5) Tindak lanjut hasil penyelidikan;
6) Pelaporan dan dokumentasi hasil penyelidikan;
7) Komunikasi hasil penyelidikan.

B. Penyedia Jasa harus melaporkan kecelakaan berat, kasus kematian, dan kejadian berbahaya kepada Komite Keselamatan Konstruksi dalam waktu 2 x 24 jam untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
D. Operasi Keselamatan Konstruksi
Tabel 4. Analisis Keselamatan Pekerjaan (Job Safety Analysis)

Nama Pekerja : Sofyan Hadi Yunianto


Nama Paket Pekerjaan : Rekonstruksi Jalan Lumutan - Pancur; 1. PERKERASAN ASPAL

Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan :

1. Helm Pelindung / Safety Helmet √


2. Pelindung Pernafasan dan Mulut / Masker √
3. Rompi Keselamatan / Safety Vest √

Urutan Langkah Pekerjaan Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung Jawab


1. Pengukuran dan Pematokan - Terluka akibat penggunaan meteran baja tidak benar, - Pengukuran harus dilakukan dengan menggunakan meteran yang sesuai Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Kecelakaan atau tertabrak oleh kendaraan yang melintas, dengan standar. Petugas pengukuran harus menggunakan sarung tangan yang
- Terluka pada saat memasang patok akibat patok terlalu panjang, sesuai dengan standar,
- Kecelakaan terkena palu yang terlepas akibat palu terlalu berat, - Pemasangan rambu-rambu lalu lintas dan menugaskan petugas bendera pengatur
- Terjadi gangguan terhadap lalu lintas kendaraan. lalu lintas,
- Patok yang digunakan tidak terlalu panjang (maks. 50 cm),
- Palu yang digunakan untuk memukul patok harus proporsional sesuai
dengan keperluannya (tidak terlalu berat dan besar),
- Harus dipasang rambu-rambu lalu lintas sementara dan ditugaskan petugas
pengatur lalu lintas.
2. Pembersihan Permukaan Perkerasan Lama - Terjadi iritasi pada kulit, mata dan paru-paru akibat debu yang kering, - Pekerja harus memakai pakaian dan perlengkapan (sepatu, kacamata dan masker) Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terluka oleh Compressor waktu menyapu perkerasan lama, yang sesuai dengan standar,
- Gangguan pendengaran akibat timbulnya kebisingan, - Pekerja atau operator Compressor harus terampil dan berpengalaman dibidangnya,
- Terjadi gangguan terhadap lalu lintas kendaraan. - Pekerja harus memakai tutup telinga untuk menghindari gangguan pendengaran,
- Memasang rambu-rambu sementara dan mengatur lalu lintas agar tetap berjalan
dengan lancar dengan cara mengerjakan pekerjaan ½ bagian terlebih dahulu.
3. Penyemprotan - Terluka oleh percikan aspal panas, - Petugas pembakar harus mengenakan pakaian dan perlengkapan (sarung tangan Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi iritasi terhadap mata, kulit dan paru-paru akibat uap dan panas dari dan masker) yang sesuai dengan standar,
aspal, - Menggunakan kacamata dan masker untuk mencegah iritasi mata dan paru-paru
- Kerusakan pada pohon, struktur atau bangunan yang berdekatan akibat
dengan lokasi dari percikan aspal, asap dan panas dari api pembakaran dan aspal,
- Terluka oleh pipa alat-alat penyemprot yang panas. Terluka oleh mesin - Menghindari kerusakan pada pohon, struktur atau bangunan yang berdekatan
pompa aspal. Terluka oleh tangki aspal, dengan lokasi dari percikan aspal dengan menjaga api tidak terlalu besar dan
- Terjadi gangguan lalu lintas kendaraan, menghindari
- Terjadi kecelakaan atau terluka akibat jarak antara pekerja terlalu dekat. penggunaan bahan bakar yang mudah meledak,
- Pekerja harus terampil dan berpengalaman dibidangnya serta menjaga agar
tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di tempat penyemprotan
sewaktu mesin penyemprotan dari pompa aspal (aspal sprayer) bekerja menyiram
aspal pada agregat di lokasi pekerjaan,
- Memasang rambu-rambu sementara dan mengatur lalu lintas agar tetap berjalan
dengan lancar dengan cara mengerjakan pekerjaan ½ bagian terlebih dahulu,
- Senantiasa menjaga jarak yang aman antara pekerja yang satu dengan yang lain.
4. Penghamparan - Terluka oleh percikan aspal panas, - Petugas pembakar harus mengenakan pakaian dan perlengkapan (sarung tangan Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi iritasi terhadap mata, kulit dan paru-paru akibat uap dan panas dari dan masker) yang sesuai dengan standar,
aspal, - Menggunakan kacamata dan masker untuk mencegah iritasi mata dan paru-paru
- Terluka oleh mesin penghampar aspal (Finisher), akibat asap dan panas dari api pembakaran dan aspal,
- Terluka oleh Dump Truck sewaktu menuangkan Hotmix ke dalam Finisher, - Menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di tempat
- Terjadi gangguan lalu lintas, penghamparan
- Terjadi kecelakaan atau terluka akibat jarak antar pekerja terlalu dekat. ketika mesin penghampar aspal (Finisher) bekerja menghampar Hotmix di
lokasi pekerjaan,
- Menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di tempat dimana
DumpTruck sedang menuangkan Hotmix ke dalam Finisher di lokasi pekerjaan,
- Memasang rambu-rambu sementara dan mengatur lalu lintas agar tetap berjalan
dengan lancar dengan cara mengerjakan pekerjaan ½ bagian terlebih dahulu,
- Menjaga dan mempertahankan jarak yang aman antara pekerja yang satu
dengan yang lain.
5. Pemadatan - Terluka oleh percikan aspal panas, - Petugas pembakar harus mengenakan pakaian dan perlengkapan (sarung tangan Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi iritasi terhadap mata, kulit dan paru-paru akibat uap dan panas dari dan masker) yang sesuai dengan standar,
aspal, - Menggunakan kacamata dan masker untuk mencegah iritasi mata dan paru-paru
- Terluka oleh mesin pemadat aspal (Tandem Roller dan Pneumatic Tire akibat
Roller), asap dan panas dari api pembakaran dan aspal,
- Terjadi kecelakaan atau terluka akibat jarak antar pekerja terlalu dekat, - Menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di tempat
- Terjadi gangguan lalu lintas. pemadatan ketika mesin pemadat aspal (Tandem) bekerja memadatkan Hotmix di
lokasi pekerjaan,
- Mempertahankan jarak yang aman antara pekerja yang satu dengan yang lain,
- Memasang rambu-rambu sementara dan mengatur lalu lintas agar tetap berjalan
dengan lancar dengan cara mengerjakan pekerjaan ½ bagian terlebih dahulu.
6. Penyiraman - Terluka oleh percikan aspal panas, - Petugas pembakar harus mengenakan pakaian dan perlengkapan (sarung tangan Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi iritasi terhadap mata, kulit dan paru-paru akibat uap dan panas dari dan masker) yang sesuai dengan standar,
aspal, - Menggunakan kacamata dan masker untuk mencegah iritasi mata dan paru-paru
- Terluka oleh mesin pemadat aspal (Tandem Roller) awal dan akhir. akibat asap dan panas dari api pembakaran dan aspal,
Terluka oleh mesin pemadat aspal (Pneumatic Tire Roller) untuk proses - Menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di lokasi pekerjaan
intermediated rolling, ketika mesin pemadat aspal (Pneumatic Tire Roller) bekerja memadatkan Hotmix,
- Terjadi kecelakaan atau terluka akibat jarak antar pekerja terlalu dekat, - Senantiasa mempertahankan jarak yang aman antara pekerja yang satu dengan
- Terjadi gangguan lalu lintas. yang lain,
- Senantiasa menjaga jarak yang aman antara pekerja yang satu dengan yang
lainnya.
Nama Pekerja : Sofyan Hadi Yunianto
Nama Paket Pekerjaan : Rekonstruksi Jalan Lumutan - Pancur; 2. MOBILISASI

Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan :

1. Helm Pelindung / Safety Helmet √


2. Pelindung Pernafasan dan Mulut / Masker √
3. Rompi Keselamatan / Safety Vest √

Urutan Langkah Pekerjaan Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung Jawab


1. Mobilisasi - Kecelakaan dan gangguan kesehatan tenaga kerja akibat tempat kerja - Menyediakan kantor lapangan dan tempat tinggal pekerja yang memenuhi syarat. Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
kurang memenuhi syarat. - Menyediakan lahan, gudang dan bengkel yang memenuhi syarat.
- Kecelakaan dan gangguan kesehatan pekerja akibat penyimpanan peralatan Pelaksanaan pembongkaran bangunan, instalasi serta pembersihan tempat kerja dan
dan bahan atau material kurang memenuhi syarat. pengembalian kondisi harus memenuhi syarat.
- Kecelakaan dan gangguan kesehatan pekerja akibat penyimpanan peralatan
dan bahan atau material kurang memenuhi syarat kecelakaan atau gangguan
kesehatan akibat kegiatan pembongkaran tempat kerja, instalasi listrik,
peralatan dan perlengkapan, pembersihan dan pengembalian kondisi yang
kurang baik.

2. Kantor Lapangan dan Fasilitasnya - Bahaya akibat polusi yang dihasilkan oleh kegiatan pelaksanaan. - Bangunan untuk kantor dan fasilitasnya harus ditempatkan sedemikian rupa Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Bahaya akibat bangunan kantor dan fasilitasnya lainnya roboh. sehingga terbebas dari polusi yang dihasilkan oleh kegiatan pelaksanaan.
- Bahaya akibat terjadi genangan air dan pencurian pada bangunan kantor dan - Bangunan kantor dan fasilitas lainnya harus dibuat dengan kekuatan
fasilitas penunjang. struktural yang memenuhi syarat.
- Bahaya akibat kebakaran di kantor atau di bangunan gudang dan lainnya. - Bangunan kantor dan fasilitas harus dibuat pada elevasi yang lebih tinggi dari
daerah sekitarnya, diberi pagar keliling, dilengkapi dengan jalan masuk dari
kerikil serta tempat parkir.

3. Fasilitas dan Pelayanan Pengujian Logistik - Bahaya akibat bahan dan peralatan yang digunakan tidak memenuhi syarat. - Harus tersedia pemadam kebakaran dan kebutuhan P3K yang memadai diseluruh Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Bahaya akibat cara pengangkutan bahan kurang memenuhi syarat. barak, kantor, gudang dan bengkel.
- Bahaya akibat penyimpanan kurang memenuhi syarat. - Bahan dan peralatan yang digunakan harus memenuhi syarat.
- Bahaya akibat pembuangan bahan dan material tidak terpakai kurang - Pengangkutan bahan harus sesuai dengan beban lalu lintas pada jalan yang
memenuhi syarat. akan dilewati.
- Bahan dan material berbahaya harus disimpan tersendiri dan terlindung dengan
baik,
- Pembuangan bahan atau material harus pada tempat yang telah ditetapkan,
aman dan tidak mengganggu lalu lintas.
4. Pengaturan dan Pemeliharaan Sementara untuk Lalu - Bahaya akibat tidak tersedia jalan masuk bagi penduduk di permukiman - Penyediaan jalan masuk sementara ke permukiman yang aman dan nyaman. Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
Lintas sepanjang dan yang berdekatan dengan lokasi pekerjaan. - Bangunan sementara dan rambu-rambu harus terpelihara agar tetap aman dan
- Kecelakaan akibat bangunan sementara dan rambu-rambu rusak dan tidak dalam kondisi pelayanan yang memenuhi persyaratan.
berfungsi. - Pembersihan atas bahan-bahan yang tidak terpakai.
- Bahaya akibat bahan dan kotoran yang tidak terpakai berceceran
sehingga lalu lintas tidak aman.
5. Pembersihan - Bahaya akibat pembersihan atas akumulasi sisa bahan bangunan, kotoran - Pembersihan seluruh permukaan terekspos harus dilakukan dengan baik dan Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
dan sampah akibat operasi pelaksanaan pekerjaan. benar sehingga proyek yang ditinggalkan siap pakai.
Nama Pekerja : Sofyan Hadi Yunianto
Nama Paket Pekerjaan : Rekonstruksi Jalan Lumutan - Pancur; 3. GALIAN BATU LUNAK

Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan :

1. Helm Pelindung / Safety Helmet √


2. Pelindung Pernafasan dan Mulut / Masker √
3. Rompi Keselamatan / Safety Vest √

Urutan Langkah Pekerjaan Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung Jawab


1. Pengukuran dan pematokan - Kesehatan terganggu akibat kondisi kerja secara umum, - Harus menggunakan perlengkapan kerja yang standar, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terluka akibat kondisi dan penggunaan meteran yang salah, - Pengukuran harus dilakukan dengan menggunakan meteran yang sesuai
- Kecelakaan akibat pengaturan lalu lintas kurang baik, dengan standar,
- Kecelakaan akibat jenis dan cara penggunaan peralatan, - Pengaturan lalu lintas harus sesuai dengan standar,
- Kecelakaan akibat metode pemasangan patok, - Alat dan cara menggunakan harus benar sesuai dengan standar,
- Kecelakaan akibat pengaturan lalu lintas tidak baik. - Pemasangan patok harus benar dan sesuai dengan syarat,
- Pengaturan lalu lintas yang ada harus sesuai dengan standar.

2. Penggalian - Kecelakaan terkena alat gali (cangkul, balencong dll.) akibat jarak antar - Jarak antara penggali harus dijaga agar selalu pada jarak yang aman, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
penggali terlalu dekat, - Bila penggalian dilakukan pada malam hari harus menggunakan lampu
- Bahaya akibat lereng galian longsor, penerangan yang cukup,
- Kecelakaan akibat operasional alat berat baik di tempat lokasi galian, - Membuat dan mempertahankan kemiringan yang stabil.
transportasi maupun di tempat pembuangan.
3. Pembuangan bahan galian - Kecelakaan akibat tumpukan bahan galian yang akan digunakan untuk - Operasional alat berat harus dilakukan sesuai dengan standar, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
timbunan. - Tumpukan bahan galian yang akan digunakan untuk timbunan tidak boleh terlalu
lama.
Nama Pekerja : Sofyan Hadi Yunianto
Nama Paket Pekerjaan : Rekonstruksi Jalan Lumutan - Pancur; 4. TIMBUNAN PILIHAN DARI SUMBER GALIAN

Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan :

1. Helm Pelindung / Safety Helmet √


2. Pelindung Pernafasan dan Mulut / Masker √
3. Rompi Keselamatan / Safety Vest √

Urutan Langkah Pekerjaan Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung Jawab


1. Pengukuran dan pematokan - Gangguan kesehatan akibat kondisi kerja secara umum, - Harus menggunakan perlengkapan kerja yang standar, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terluka akibat kondisi dan penggunaan meteran yang salah, - Pengukuran harus dilakukan dengan menggunakan meteran yang sesuai
- Kecelakaan akibat pengaturan lalu lintas kurang baik, dengan standar,
- Kecelakaan akibat jenis dan cara penggunaan peralatan, - Pengaturan lalu lintas harus sesuai dengan standar,
- Kecelakaan akibat metode pemasangan patok. - Alat dan cara menggunakan harus benar sesuai dengan standar,
- Pemasangan patok harus benar dan sesuai dengan syarat.

2. Pemadatan - Kecelakaan akibat pengaturan lalu lintas kurang baik, - Pengaturan lalu lintas harus sesuai dengan standar, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Kecelakaan akibat operasional alat berat di tempat lokasi pemadatan, - Pengoperasian alat berat harus dilakukan oleh operator alat berat yang
- Kecelakaan akibat metode penimbunan pada jalan tanjakan. berpengalaman,
- Pelaksanaan penimbunan pada jalan tanjakan harus dilakukan dengan metode
yang benar.

3. Penyiraman - Gangguan kesehatan akibat debu yang timbul saat penyiraman. - Pekerja harus selalu memakai masker dan perlengkapan kerja standar. Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
Nama Pekerja : Sofyan Hadi Yunianto
Nama Paket Pekerjaan : Rekonstruksi Jalan Lumutan - Pancur; 5. LAPIS PONDASI AGGREGAT KELAS A

Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan :

1. Helm Pelindung / Safety Helmet √


2. Pelindung Pernafasan dan Mulut / Masker √
3. Rompi Keselamatan / Safety Vest √

Urutan Langkah Pekerjaan Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung Jawab


1. Pengukuran dan Pematokan - Terluka akibat penggunaan meteran baja tidak benar dan tidak memenuhi standar. - Alat ukur yang digunakan sesuai dengan standar, pengukuran dilakukan oleh Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Kecelakaan karena tertabrak oleh kendaraan yang melintas. pekerja terampil dan berpengalaman dan memakai perlengkapan kerja standar.
- Terluka pada saat memasang patok dan luka terkena palu. - Pemasangan rambu-rambu lalu lintas dan menugaskan petugas bendera pengatur
- Terjadi gangguan lalu lintas kendaraan. lalu lintas.
- Patok yang digunakan terlalu panjang dan palu yang digunakan tidak proporsional.
- Pemasangan rambu-rambu lalu-lintas pengaman sementara serta diadakan
petugas pengatur lalu-lintas.
2. Pengupasan - Kecelakaan terperosok ke lubang galian. - Memasang pengaman dan membatasi daerah galian dengan pagar pengaman. Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi gangguan lalu lintas penduduk sekitar. - Menyiapkan jalan sementara bagi penduduk sekitar.
- Terjadi kecelakaan oleh sisa-sisa pengupasan akibat pembuangan atau pembersihan tempat - Truck pengangkut material buangan harus dalam keadaan tertutup.
pengupasan tidak dilakukan dengan benar. - Diadakan pengujian stabilitas terutama pada tanah bagian pinggir.
- Terjadi longsoran tanah bagian pinggir. - Tanah yang akan dikupas harus bersih dari batu-batu besar, pohon-pohon dan
- Kecelakaan oleh karena batu/pohon besar yang merintangi pengupasan. rintangan lainnya.
- Terluka oleh peralatan akibat pekerja terlalu berdekatan. - Senantiasa menjaga jarak aman antar pekerja satu dan pekerja lainnya.
- Terluka karena pengoperasian alat berat tidak dilakukan dengan benar. - Sebelum digunakan alat berat harus dicek kelayakannya, operator harus
- Terjadi kecelakaan akibat pengupasan mengenai kabel listrik bawah tanah atau mengenai pipa terampil dan berpengalaman dan metode pengoperasian alat harus sesuai dengan
gas yang beracun. ketentuan.
- Terjadi gangguan lalu lintas kendaraan. - Sebelum dilakukan penggalian harus dilakukan pemeriksaan utilitas umum di
- Kecelakaan akibat lubang galian terisi air yang menggenang. bawah tanah terlebih dahulu.
- Disediakan jalan keluar masuk bagi penduduk sekitar.
- Menjaga agar bekas galian selalu dalam kondisi kering.
3. Penghamparan - Terjadi iritasi pada kulit dan paru-paru akibat debu agregat yang kering, - Diadakan penyiraman terhadap agregat yang telah dihampar sebelum ditutup. Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi kecelakaan pada saat dump truck menurunkan agregat. - Pengoperasian dump truck harus dilakukan oleh tenaga terampil dan
- Terluka oleh mesin penghampar (Grader) karena pengoperasian tidak benar. berpengalaman, dan dijaga agar tidak ada orang lain yang berkepentingan berada di
- Terjadi kecelakaan akibat tertabrak lalu lintas kendaraan. dekat dump truck yang sedang menurunkan agregat.
- Terjadi kecelakaan akibat penimbunan material sementara, sebelum dihampar. - Operator mesin penghampar harus terampil dan berpengalaman dan
- Kecelakaan akibat tanah di pinggir bahu jalan tidak stabil. pengoperasian grader harus dilakukan dengan metode yang benar.
- Gangguan lalu lintas penduduk sekitar. - Pemasangan rambu-rambu dan petugas pengatur lalu lintas.
- Terluka oleh peralatan kerja akibat jarak antar pekerja terlalu dekat.
4. Pemadatan - Terjadi iritasi pada kulit dan paru-paru oleh debu pada pemadatan yang kering. - Harus dilakukan penyiraman hamparan sebelum dipadatkan. Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi gangguan lalu lintas kendaraan. - Pemasangan rambu-rambu lalu lintas serta penugasan petugas bendera pengatur
- Terjadi gangguan lalu lintas penduduk sekitar. lalu lintas.
- Kecelakaan akibat tanah bagian pinggir jalan tidak stabil. - Pembuatan jalan sementara bagi penduduk sekitar.
- Terluka akibat pengoperasian mesin pemadat (grader) tidak benar. - Dilakukan pemeriksaan stabilitas tanah terutama dibagian pinggir jalan, bila
- Terluka oleh alat kerja akibat jarak antar pekerja terlalu dekat. perlu diadakan pengujian.
- Dilakukan pengecekan kelayakan mesin pemadat, operator harus tenaga
terampil dan berpengalaman dan pengoperasian alat pemadat harus benar.
- Senantiasa menjaga jarak aman antara pekerja satu dengan pekerja lainnya.
5. Penyiraman - Terjadi gangguan kesehatan karena air yang digunakan penyiraman tidak sehat. - Air yang digunakan untuk menyiram harus sesuai ketentuan (tidak berbau busuk Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi kecelakaan dalam pengoperasian alat penyiram (Water Tanker). dll)
- Kecelakaan tertabrak lalu lintas kendaraan. - Mesin penyiram harus dalam kondisi layak, operator harus
berpengalaman dan operasional mesin harus benar.
- Pemasangan rambu-rambu lalu lintas dan penugasan petugas bendera pengatur
lalu lintas.
Nama Pekerja : Sofyan Hadi Yunianto
Nama Paket Pekerjaan : Rekonstruksi Jalan Lumutan - Pancur; 6. LAPIS PONDASI AGGREGAT KELAS B

Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan :

1. Helm Pelindung / Safety Helmet √


2. Pelindung Pernafasan dan Mulut / Masker √
3. Rompi Keselamatan / Safety Vest √

Urutan Langkah Pekerjaan Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung Jawab


1. Pengukuran dan Pematokan - Terluka akibat penggunaan meteran baja tidak benar dan tidak memenuhi standar. - Alat ukur yang digunakan sesuai dengan standar, pengukuran dilakukan oleh Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Kecelakaan karena tertabrak oleh kendaraan yang melintas. pekerja terampil dan berpengalaman dan memakai perlengkapan kerja standar.
- Terluka pada saat memasang patok dan luka terkena palu. - Pemasangan rambu-rambu lalu lintas dan menugaskan petugas bendera pengatur
- Terjadi gangguan lalu lintas kendaraan. lalu lintas.
- Patok yang digunakan terlalu panjang dan palu yang digunakan tidak proporsional.
- Pemasangan rambu-rambu lalu-lintas pengaman sementara serta diadakan
petugas pengatur lalu-lintas.
2. Pengupasan - Kecelakaan terperosok ke lubang galian. - Memasang pengaman dan membatasi daerah galian dengan pagar pengaman. Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi gangguan lalu lintas penduduk sekitar. - Menyiapkan jalan sementara bagi penduduk sekitar.
- Terjadi kecelakaan oleh sisa-sisa pengupasan akibat pembuangan atau pembersihan tempat - Truck pengangkut material buangan harus dalam keadaan tertutup.
pengupasan tidak dilakukan dengan benar. - Diadakan pengujian stabilitas terutama pada tanah bagian pinggir.
- Terjadi longsoran tanah bagian pinggir. - Tanah yang akan dikupas harus bersih dari batu-batu besar, pohon-pohon dan
- Kecelakaan oleh karena batu/pohon besar yang merintangi pengupasan. rintangan lainnya.
- Terluka oleh peralatan akibat pekerja terlalu berdekatan. - Senantiasa menjaga jarak aman antar pekerja satu dan pekerja lainnya.
- Terluka karena pengoperasian alat berat tidak dilakukan dengan benar. - Sebelum digunakan alat berat harus dicek kelayakannya, operator harus
- Terjadi kecelakaan akibat pengupasan mengenai kabel listrik bawah tanah atau mengenai pipa terampil dan berpengalaman dan metode pengoperasian alat harus sesuai dengan
gas yang beracun. ketentuan.
- Terjadi gangguan lalu lintas kendaraan. - Sebelum dilakukan penggalian harus dilakukan pemeriksaan utilitas umum di
- Kecelakaan akibat lubang galian terisi air yang menggenang. bawah tanah terlebih dahulu.
- Disediakan jalan keluar masuk bagi penduduk sekitar.
- Menjaga agar bekas galian selalu dalam kondisi kering.
3. Penghamparan - Terjadi iritasi pada kulit dan paru-paru akibat debu agregat yang kering, - Diadakan penyiraman terhadap agregat yang telah dihampar sebelum ditutup. Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi kecelakaan pada saat dump truck menurunkan agregat. - Pengoperasian dump truck harus dilakukan oleh tenaga terampil dan
- Terluka oleh mesin penghampar (Grader) karena pengoperasian tidak benar. berpengalaman, dan dijaga agar tidak ada orang lain yang berkepentingan berada di
- Terjadi kecelakaan akibat tertabrak lalu lintas kendaraan. dekat dump truck yang sedang menurunkan agregat.
- Terjadi kecelakaan akibat penimbunan material sementara, sebelum dihampar. - Operator mesin penghampar harus terampil dan berpengalaman dan
- Kecelakaan akibat tanah di pinggir bahu jalan tidak stabil. pengoperasian grader harus dilakukan dengan metode yang benar.
- Gangguan lalu lintas penduduk sekitar. - Pemasangan rambu-rambu dan petugas pengatur lalu lintas.
- Terluka oleh peralatan kerja akibat jarak antar pekerja terlalu dekat.
4. Pemadatan - Terjadi iritasi pada kulit dan paru-paru oleh debu pada pemadatan yang kering. - Harus dilakukan penyiraman hamparan sebelum dipadatkan. Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi gangguan lalu lintas kendaraan. - Pemasangan rambu-rambu lalu lintas serta penugasan petugas bendera pengatur
- Terjadi gangguan lalu lintas penduduk sekitar. lalu lintas.
- Kecelakaan akibat tanah bagian pinggir jalan tidak stabil. - Pembuatan jalan sementara bagi penduduk sekitar.
- Terluka akibat pengoperasian mesin pemadat (grader) tidak benar. - Dilakukan pemeriksaan stabilitas tanah terutama dibagian pinggir jalan, bila
- Terluka oleh alat kerja akibat jarak antar pekerja terlalu dekat. perlu diadakan pengujian.
- Dilakukan pengecekan kelayakan mesin pemadat, operator harus tenaga
terampil dan berpengalaman dan pengoperasian alat pemadat harus benar.
- Senantiasa menjaga jarak aman antara pekerja satu dengan pekerja lainnya.
5. Penyiraman - Terjadi gangguan kesehatan karena air yang digunakan penyiraman tidak sehat. - Air yang digunakan untuk menyiram harus sesuai ketentuan (tidak berbau busuk Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi kecelakaan dalam pengoperasian alat penyiram (Water Tanker). dll)
- Kecelakaan tertabrak lalu lintas kendaraan. - Mesin penyiram harus dalam kondisi layak, operator harus
berpengalaman dan operasional mesin harus benar.
- Pemasangan rambu-rambu lalu lintas dan penugasan petugas bendera pengatur
lalu lintas.
Nama Pekerja : Sofyan Hadi Yunianto
Nama Paket Pekerjaan : Rekonstruksi Jalan Lumutan - Pancur; 7. LAPIS RESAP PENGIKAT – ASPAL CAIR / EMULSI

Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan :

1. Helm Pelindung / Safety Helmet √


2. Pelindung Pernafasan dan Mulut / Masker √
3. Rompi Keselamatan / Safety Vest √

Urutan Langkah Pekerjaan Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung Jawab


1. Pengukuran dan Pematokan - Terluka akibat penggunaan meteran baja tidak benar. - Pengukuran harus dilakukan dengan menggunakan meteran yang sesuai Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Kecelakaan atau tertabrak oleh kendaraan yang melintas. dengan standar. Petugas pengukuran harus menggunakan sarung tangan yang sesuai
- Terluka pada saat memasang patok akibat patok terlalu panjang. dengan standar.
- Kecelakaan terkena palu yang terlepas akibat palu terlalu berat. - Pemasangan rambu-rambu lalu lintas dan menugaskan petugas bendera pengatur
- Terjadi gangguan terhadap lalu lintas kendaraan. lalu lintas.
- Patok yang digunakan tidak terlalu panjang (maks. 50 cm).
- Palu yang digunakan untuk memukul patok harus proporsional sesuai
dengan keperluannya (tidak terlalu berat dan besar).
- Harus dipasang rambu-rambu lalu lintas sementara dan ditugaskan petugas
pengatur lalu lintas.
2. Pembakaran - Terluka oleh percikan aspal panas. - Petugas pembakar harus mengenakan pakaian dan perlengkapan (sepatu boot, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terluka oleh api pembakaran. sarung tangan dan masker) yang sesuai dengan standar.
- Terjadi kebakaran. - Petugas pembakar harus berpengalaman dan trampil dibidangnya.
- Terjadi iritasi terhadap mata, kulit dan paru-paru akibat asap dan panas dari api pembakaran dan - Melakukan pembakaran pada lokasi yang aman dari bahaya kebakaran dan
aspal. menghindari pembakaran dekat dengan bahan-bahan yang mudah terbakar serta
- Terjadi kerusakan pada pohon, struktur atau bangunan yang berdekatan dengan lokasi pembakaran. menyediakan sejumlah alat pemadam kebakaran harus selalu disiapkan di
- Kecelakaan atau terluka akibat kayu pengaduk terlalu pendek. tempat pekerjaan, termasuk paling sedikit dua buah ditempatkan pada spreader.
- Menggunakan kacamata dan masker untuk mencegah iritasi mata dan paru-paru
akibat asap dan panas dari api pembakaran dan aspal.
- Menjaga api tidak terlalu besar dan menghindari penggunaan bahan bakar yang
mudah meledak.
- Pengadukan menggunakan kayu yang panjang.
3. Penyemprotan - Terluka oleh percikan aspal panas. - Petugas pembakar harus mengenakan pakaian dan perlengkapan (sepatu boot, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi iritasi terhadap mata, kulit dan paru-paru akibat uap dan panas dari aspal. sarung tangan dan masker) yang sesuai dengan standar.
- Kerusakan pada pohon, struktur atau bangunan yang berdekatan dengan lokasi dari percikan aspal. - Menggunakan kacamata dan masker untuk mencegah iritasi mata dan paru-paru
- Terluka oleh pipa alat-alat penyemprot yang panas. Terluka oleh mesin pompa aspal. akibat asap dan panas dari api pembakaran dan aspal.
Terluka oleh tangki aspal. - Menghindari kerusakan pada pohon, struktur atau bangunan yang berdekatan
- Terjadi gangguan lalu lintas kendaraan. dengan lokasi dari percikan aspal dengan menjaga api tidak terlalu besar dan
- Terjadi kecelakaan atau terluka akibat jarak antara pekerja terlalu dekat. menghindari penggunaan bahan bakar yang mudah meledak.
- Pekerja harus terampil dan berpengalaman dibidangnya serta menjaga agar
tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di tempat penyemprotan
sewaktu mesin penyemprotan dari pompa aspal (aspal sprayer) bekerja menyiram
aspal pada agregat di lokasi pekerjaan.
- Memasang rambu-rambu sementara dan mengatur lalu lintas agar tetap berjalan
dengan lancar dengan cara mengerjakan pekerjaan ½ bagian terlebih dahulu.
- Senantiasa menjaga jarak yang aman antara pekerja yang satu dengan yang
lainnya.
Nama Pekerja : Sofyan Hadi Yunianto
Nama Paket Pekerjaan : Rekonstruksi Jalan Lumutan - Pancur; 8. LAPIS PEREKAT – ASPAL CAIR / EMULSI

Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan :

1. Helm Pelindung / Safety Helmet √


2. Pelindung Pernafasan dan Mulut / Masker √
3. Rompi Keselamatan / Safety Vest √

Urutan Langkah Pekerjaan Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung Jawab


1. Pengukuran dan Pematokan - Terluka akibat penggunaan meteran baja tidak benar. - Pengukuran harus dilakukan dengan menggunakan meteran yang sesuai Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Kecelakaan atau tertabrak oleh kendaraan yang melintas. dengan standar. Petugas pengukuran harus menggunakan sarung tangan yang sesuai
- Terluka pada saat memasang patok akibat patok terlalu panjang. dengan standar.
- Kecelakaan terkena palu yang terlepas akibat palu terlalu berat. - Pemasangan rambu-rambu lalu lintas dan menugaskan petugas bendera pengatur
- Terjadi gangguan terhadap lalu lintas kendaraan. lalu lintas.
- Patok yang digunakan tidak terlalu panjang (maks. 50 cm).
- Palu yang digunakan untuk memukul patok harus proporsional sesuai
dengan keperluannya (tidak terlalu berat dan besar).
- Harus dipasang rambu-rambu lalu lintas sementara dan ditugaskan petugas
pengatur lalu lintas.
2. Pembakaran - Terluka oleh percikan aspal panas. - Petugas pembakar harus mengenakan pakaian dan perlengkapan (sepatu boot, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terluka oleh api pembakaran. sarung tangan dan masker) yang sesuai dengan standar.
- Terjadi kebakaran. - Petugas pembakar harus berpengalaman dan trampil dibidangnya.
- Terjadi iritasi terhadap mata, kulit dan paru-paru akibat asap dan panas dari api pembakaran dan - Melakukan pembakaran pada lokasi yang aman dari bahaya kebakaran dan
aspal. menghindari pembakaran dekat dengan bahan-bahan yang mudah terbakar serta
- Terjadi kerusakan pada pohon, struktur atau bangunan yang berdekatan dengan lokasi pembakaran. menyediakan sejumlah alat pemadam kebakaran harus selalu disiapkan di
- Kecelakaan atau terluka akibat kayu pengaduk terlalu pendek. tempat pekerjaan, termasuk paling sedikit dua buah ditempatkan pada spreader.
- Menggunakan kacamata dan masker untuk mencegah iritasi mata dan paru-paru
akibat asap dan panas dari api pembakaran dan aspal.
- Menjaga api tidak terlalu besar dan menghindari penggunaan bahan bakar yang
mudah meledak.
- Pengadukan menggunakan kayu yang panjang.
3. Penyemprotan - Terluka oleh percikan aspal panas. - Petugas pembakar harus mengenakan pakaian dan perlengkapan (sepatu boot, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi iritasi terhadap mata, kulit dan paru-paru akibat uap dan panas dari aspal. sarung tangan dan masker) yang sesuai dengan standar.
- Kerusakan pada pohon, struktur atau bangunan yang berdekatan dengan lokasi dari percikan aspal. - Menggunakan kacamata dan masker untuk mencegah iritasi mata dan paru-paru
- Terluka oleh pipa alat-alat penyemprot yang panas. Terluka oleh mesin pompa aspal. akibat asap dan panas dari api pembakaran dan aspal.
Terluka oleh tangki aspal. - Menghindari kerusakan pada pohon, struktur atau bangunan yang berdekatan
- Terjadi gangguan lalu lintas kendaraan. dengan lokasi dari percikan aspal dengan menjaga api tidak terlalu besar dan
- Terjadi kecelakaan atau terluka akibat jarak antara pekerja terlalu dekat. menghindari penggunaan bahan bakar yang mudah meledak.
- Pekerja harus terampil dan berpengalaman dibidangnya serta menjaga agar
tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di tempat penyemprotan
sewaktu mesin penyemprotan dari pompa aspal (aspal sprayer) bekerja menyiram
aspal pada agregat di lokasi pekerjaan.
- Memasang rambu-rambu sementara dan mengatur lalu lintas agar tetap berjalan
dengan lancar dengan cara mengerjakan pekerjaan ½ bagian terlebih dahulu.
- Senantiasa menjaga jarak yang aman antara pekerja yang satu dengan yang
lainnya.
Nama Pekerja : Sofyan Hadi Yunianto
Nama Paket Pekerjaan : Rekonstruksi Jalan Lumutan - Pancur; 9. LASTON LAPIS AUS (AC-WC)

Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan :


1. Helm Pelindung / Safety Helmet √
2. Pelindung Pernafasan dan Mulut / Masker √
3. Rompi Keselamatan / Safety Vest √

Urutan Langkah Pekerjaan Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung Jawab


1. Pengukuran dan Pematokan - Terluka akibat penggunaan meteran baja tidak benar. - Pengukuran harus dilakukan dengan menggunakan meteran yang sesuai Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Kecelakaan atau tertabrak oleh kendaraan yang melintas. dengan standar. Petugas pengukuran harus menggunakan sarung tangan yang sesuai
- Terluka pada saat memasang patok akibat patok terlalu panjang. dengan standar.
- Kecelakaan terkena palu yang terlepas akibat palu terlalu berat. - Pemasangan rambu-rambu lalu lintas dan menugaskan petugas bendera pengatur
- Terjadi gangguan terhadap lalu lintas kendaraan. lalu lintas.
- Patok yang digunakan tidak terlalu panjang (maks. 50 cm).
- Palu yang digunakan untuk memukul patok harus proporsional sesuai
dengan keperluannya (tidak terlalu berat dan besar).
- Harus dipasang rambu-rambu lalu lintas sementara dan ditugaskan petugas
pengatur lalu lintas.
2. Pembersihan Permukaan - Terjadi iritasi pada kulit, mata dan paru-paru akibat debu yang kering. - Pekerja harus memakai pakaian dan perlengkapan (sepatu, kacamata dan masker) Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
Perkerasan Lama - Terluka oleh Compressor waktu menyapu perkerasan lama. yang sesuai dengan standar.
- Gangguan pendengaran akibat timbulnya kebisingan. - Pekerja atau operator Compressor harus terampil dan berpengalaman dibidangnya.
- Terjadi gangguan terhadap lalu lintas kendaraan. - Pekerja harus memakai tutup telinga untuk menghindari gangguan pendengaran.
- Memasang rambu-rambu sementara dan mengatur lalu lintas agar tetap berjalan
dengan lancar dengan cara mengerjakan pekerjaan ½ bagian terlebih dahulu.
3. Penyemprotan - Terluka oleh percikan aspal panas. - Petugas pembakar harus mengenakan pakaian dan perlengkapan (sepatu boot, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi iritasi terhadap mata, kulit dan paru-paru akibat uap dan panas dari aspal. sarung tangan dan masker) yang sesuai dengan standar.
- Kerusakan pada pohon, struktur atau bangunan yang berdekatan dengan lokasi dari percikan aspal. - Menggunakan kacamata dan masker untuk mencegah iritasi mata dan paru-paru
- Terluka oleh pipa alat-alat penyemprot yang panas. Terluka oleh mesin pompa aspal. akibat asap dan panas dari api pembakaran dan aspal.
Terluka oleh tangki aspal. - Menghindari kerusakan pada pohon, struktur atau bangunan yang berdekatan
- Terjadi gangguan lalu lintas kendaraan. dengan lokasi dari percikan aspal dengan menjaga api tidak terlalu besar dan
- Terjadi kecelakaan atau terluka akibat jarak antara pekerja terlalu dekat. menghindari penggunaan bahan bakar yang mudah meledak.
- Pekerja harus terampil dan berpengalaman dibidangnya serta menjaga agar
tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di tempat penyemprotan
sewaktu mesin penyemprotan dari pompa aspal (aspal sprayer) bekerja menyiram
aspal pada agregat di lokasi pekerjaan.
- Memasang rambu-rambu sementara dan mengatur lalu lintas agar tetap berjalan
dengan lancar dengan cara mengerjakan pekerjaan ½ bagian terlebih dahulu.
- Senantiasa menjaga jarak yang aman antara pekerja yang satu dengan yang
lainnya.
4. Penghamparan - Terluka oleh percikan aspal panas. - Petugas pembakar harus mengenakan pakaian dan perlengkapan (sepatu boot, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi iritasi terhadap mata, kulit dan paru-paru akibat uap dan panas dari aspal. sarung tangan dan masker) yang sesuai dengan standar.
- Terluka oleh mesin penghampar aspal (Finisher). - Menggunakan kacamata dan masker untuk mencegah iritasi mata dan paru-paru
- Terluka oleh Dump Truck sewaktu menuangkan Hotmix ke dalam Finisher. akibat asap dan panas dari api pembakaran dan aspal.
- Terjadi gangguan lalu lintas. - Menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di tempat
- Terjadi kecelakaan atau terluka akibat jarak antar pekerja terlalu dekat. penghamparan ketika mesin penghampar aspal (Finisher) bekerja
menghampar Hotmix di lokasi pekerjaan.
- Menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di tempat dimana
Dump Truck sedang menuangkan Hotmix ke dalam Finisher di lokasi pekerjaan.
- Memasang rambu-rambu sementara dan mengatur lalu lintas agar tetap berjalan
dengan lancar dengan cara mengerjakan pekerjaan ½ bagian terlebih dahulu.
- Menjaga dan mempertahankan jarak yang aman antara pekerja yang satu
dengan yang lain.
5. Pemadatan - Terluka oleh percikan aspal panas. - Petugas pembakar harus mengenakan pakaian dan perlengkapan (sepatu boot, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi iritasi terhadap mata, kulit dan paru-paru akibat uap dan panas dari aspal. sarung tangan dan masker) yang sesuai dengan standar.
- Terluka oleh mesin pemadat aspal (Tandem Roller dan Pneumatic Tire Roller). - Menggunakan kacamata dan masker untuk mencegah iritasi mata dan paru-paru
- Terjadi kecelakaan atau terluka akibat jarak antar pekerja terlalu dekat. akibat asap dan panas dari api pembakaran dan aspal.
- Terjadi gangguan lalu lintas. - Menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di tempat
pemadatan ketika mesin pemadat aspal (Tandem) bekerja memadatkan Hotmix di
lokasi pekerjaan.
- Mempertahankan jarak yang aman antara pekerja yang satu dengan yang lain.
- Memasang rambu-rambu sementara dan mengatur lalu lintas agar tetap berjalan
dengan lancar dengan cara mengerjakan pekerjaan ½ bagian terlebih dahulu.

6. Penyiraman - Terluka oleh percikan aspal panas. - Petugas pembakar harus mengenakan pakaian dan perlengkapan (sepatu boot, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi iritasi terhadap mata, kulit dan paru-paru akibat uap dan panas dari aspal. sarung tangan dan masker) yang sesuai dengan standar.
- Terluka oleh mesin pemadat aspal (Tandem Roller) awal dan akhir. Terluka oleh mesin pemadat aspal - Menggunakan kacamata dan masker untuk mencegah iritasi mata dan paru-paru
(Pneumatic Tire Roller) untuk proses intermediated rolling. akibat asap dan panas dari api pembakaran dan aspal.
- Terjadi kecelakaan atau terluka akibat jarak antar pekerja terlalu dekat. - Menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di lokasi pekerjaan
- Terjadi gangguan lalu lintas. ketika mesin pemadat aspal (Pneumatic Tire Roller) bekerja memadatkan Hotmix.
- Senantiasa mempertahankan jarak yang aman antara pekerja yang satu dengan
yang lain.
- Senantiasa menjaga jarak yang aman antara pekerja yang satu dengan yang
lainnya.
Nama Pekerja : Sofyan Hadi Yunianto
Nama Paket Pekerjaan : Rekonstruksi Jalan Lumutan - Pancur; 10. LASTON LAPIS ANTARA (AC-BC)

Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan :


1. Helm Pelindung / Safety Helmet √
2. Pelindung Pernafasan dan Mulut / Masker √
3. Rompi Keselamatan / Safety Vest √

Urutan Langkah Pekerjaan Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung Jawab


1. Pengukuran dan Pematokan - Terluka akibat penggunaan meteran baja tidak benar. - Pengukuran harus dilakukan dengan menggunakan meteran yang sesuai Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Kecelakaan atau tertabrak oleh kendaraan yang melintas. dengan standar. Petugas pengukuran harus menggunakan sarung tangan yang sesuai
- Terluka pada saat memasang patok akibat patok terlalu panjang. dengan standar.
- Kecelakaan terkena palu yang terlepas akibat palu terlalu berat. - Pemasangan rambu-rambu lalu lintas dan menugaskan petugas bendera pengatur
- Terjadi gangguan terhadap lalu lintas kendaraan. lalu lintas.
- Patok yang digunakan tidak terlalu panjang (maks. 50 cm).
- Palu yang digunakan untuk memukul patok harus proporsional sesuai
dengan keperluannya (tidak terlalu berat dan besar).
- Harus dipasang rambu-rambu lalu lintas sementara dan ditugaskan petugas
pengatur lalu lintas.
2. Pembersihan Permukaan - Terjadi iritasi pada kulit, mata dan paru-paru akibat debu yang kering. - Pekerja harus memakai pakaian dan perlengkapan (sepatu, kacamata dan masker) Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
Perkerasan Lama - Terluka oleh Compressor waktu menyapu perkerasan lama. yang sesuai dengan standar.
- Gangguan pendengaran akibat timbulnya kebisingan. - Pekerja atau operator Compressor harus terampil dan berpengalaman dibidangnya.
- Terjadi gangguan terhadap lalu lintas kendaraan. - Pekerja harus memakai tutup telinga untuk menghindari gangguan pendengaran.
- Memasang rambu-rambu sementara dan mengatur lalu lintas agar tetap berjalan
dengan lancar dengan cara mengerjakan pekerjaan ½ bagian terlebih dahulu.
3. Penyemprotan - Terluka oleh percikan aspal panas. - Petugas pembakar harus mengenakan pakaian dan perlengkapan (sepatu boot, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi iritasi terhadap mata, kulit dan paru-paru akibat uap dan panas dari aspal. sarung tangan dan masker) yang sesuai dengan standar.
- Kerusakan pada pohon, struktur atau bangunan yang berdekatan dengan lokasi dari percikan aspal. - Menggunakan kacamata dan masker untuk mencegah iritasi mata dan paru-paru
- Terluka oleh pipa alat-alat penyemprot yang panas. Terluka oleh mesin pompa aspal. akibat asap dan panas dari api pembakaran dan aspal.
Terluka oleh tangki aspal. - Menghindari kerusakan pada pohon, struktur atau bangunan yang berdekatan
- Terjadi gangguan lalu lintas kendaraan. dengan lokasi dari percikan aspal dengan menjaga api tidak terlalu besar dan
- Terjadi kecelakaan atau terluka akibat jarak antara pekerja terlalu dekat. menghindari penggunaan bahan bakar yang mudah meledak.
- Pekerja harus terampil dan berpengalaman dibidangnya serta menjaga agar
tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di tempat penyemprotan
sewaktu mesin penyemprotan dari pompa aspal (aspal sprayer) bekerja menyiram
aspal pada agregat di lokasi pekerjaan.
- Memasang rambu-rambu sementara dan mengatur lalu lintas agar tetap berjalan
dengan lancar dengan cara mengerjakan pekerjaan ½ bagian terlebih dahulu.
- Senantiasa menjaga jarak yang aman antara pekerja yang satu dengan yang
lainnya.
4. Penghamparan - Terluka oleh percikan aspal panas. - Petugas pembakar harus mengenakan pakaian dan perlengkapan (sepatu boot, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi iritasi terhadap mata, kulit dan paru-paru akibat uap dan panas dari aspal. sarung tangan dan masker) yang sesuai dengan standar.
- Terluka oleh mesin penghampar aspal (Finisher). - Menggunakan kacamata dan masker untuk mencegah iritasi mata dan paru-paru
- Terluka oleh Dump Truck sewaktu menuangkan Hotmix ke dalam Finisher. akibat asap dan panas dari api pembakaran dan aspal.
- Terjadi gangguan lalu lintas. - Menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di tempat
- Terjadi kecelakaan atau terluka akibat jarak antar pekerja terlalu dekat. penghamparan ketika mesin penghampar aspal (Finisher) bekerja
menghampar Hotmix di lokasi pekerjaan.
- Menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di tempat dimana
Dump Truck sedang menuangkan Hotmix ke dalam Finisher di lokasi pekerjaan.
- Memasang rambu-rambu sementara dan mengatur lalu lintas agar tetap berjalan
dengan lancar dengan cara mengerjakan pekerjaan ½ bagian terlebih dahulu.
- Menjaga dan mempertahankan jarak yang aman antara pekerja yang satu
dengan yang lain.
5. Pemadatan - Terluka oleh percikan aspal panas. - Petugas pembakar harus mengenakan pakaian dan perlengkapan (sepatu boot, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi iritasi terhadap mata, kulit dan paru-paru akibat uap dan panas dari aspal. sarung tangan dan masker) yang sesuai dengan standar.
- Terluka oleh mesin pemadat aspal (Tandem Roller dan Pneumatic Tire Roller). - Menggunakan kacamata dan masker untuk mencegah iritasi mata dan paru-paru
- Terjadi kecelakaan atau terluka akibat jarak antar pekerja terlalu dekat. akibat asap dan panas dari api pembakaran dan aspal.
- Terjadi gangguan lalu lintas. - Menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di tempat
pemadatan ketika mesin pemadat aspal (Tandem) bekerja memadatkan Hotmix di
lokasi pekerjaan.
- Mempertahankan jarak yang aman antara pekerja yang satu dengan yang lain.
- Memasang rambu-rambu sementara dan mengatur lalu lintas agar tetap berjalan
dengan lancar dengan cara mengerjakan pekerjaan ½ bagian terlebih dahulu.

6. Penyiraman - Terluka oleh percikan aspal panas. - Petugas pembakar harus mengenakan pakaian dan perlengkapan (sepatu boot, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi iritasi terhadap mata, kulit dan paru-paru akibat uap dan panas dari aspal. sarung tangan dan masker) yang sesuai dengan standar.
- Terluka oleh mesin pemadat aspal (Tandem Roller) awal dan akhir. Terluka oleh mesin pemadat aspal - Menggunakan kacamata dan masker untuk mencegah iritasi mata dan paru-paru
(Pneumatic Tire Roller) untuk proses intermediated rolling. akibat asap dan panas dari api pembakaran dan aspal.
- Terjadi kecelakaan atau terluka akibat jarak antar pekerja terlalu dekat. - Menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di lokasi pekerjaan
- Terjadi gangguan lalu lintas. ketika mesin pemadat aspal (Pneumatic Tire Roller) bekerja memadatkan Hotmix.
- Senantiasa mempertahankan jarak yang aman antara pekerja yang satu dengan
yang lain.
- Senantiasa menjaga jarak yang aman antara pekerja yang satu dengan yang
lainnya.
Nama Pekerja : Sofyan Hadi Yunianto
Nama Paket Pekerjaan : Rekonstruksi Jalan Lumutan - Pancur; 11. BAHAN ANTI PENGELUPASAN

Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan :


1. Helm Pelindung / Safety Helmet √
2. Pelindung Pernafasan dan Mulut / Masker √
3. Rompi Keselamatan / Safety Vest √
Urutan Langkah Pekerjaan Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung Jawab
1. Pencampuran - Terluka oleh percikan aspal panas, - Senantiasa mempertahankan jarak yang aman antara pekerja dengan tempat atau Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi iritasi terhadap mata, kulit dan paru-paru akibat uap dan panas dari mesin pencampur bahan anti pengelupasan;
aspal, - Pekerja harus memakai pakaian dan perlengkapan (rompi, sarung tangan, helm,
- Terluka oleh alat takar dan alat ukur dan alat bantu lainnya; sepatu, kacamata dan masker) yang sesuai dengan standar,
- Terluka oleh Dump Truck sewaktu bahan anti pengelupasan / Anti Striping
Aditif menuangkan material yang akan dicampur bahan additif agent
Nama Pekerja : Sofyan Hadi Yunianto
Nama Paket Pekerjaan : Rekonstruksi Jalan Lumutan - Pancur; 12. BETON, fc’15 Mpa (ready mix)

1. Helm Pelindung / Safety Helmet √


2. Pelindung Pernafasan dan Mulut / Masker √
3. Rompi Keselamatan / Safety Vest √
Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan :
Urutan Langkah Pekerjaan Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung Jawab
1. Pengukuran dan pematokan - Terjadi kecelakaan atau terluka oleh alat atau perlengkapan ukur - Pelaksanaan pengukuran dan pematokan harus dilakukan oleh pekerja yang Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
akibat metode pelaksanaan pekerjaan tidak dilakukan dengan benar, terampil serta berpengalaman dibidangnya,
- Terjadi gangguan kesehatan atau gangguan fisik akibat pekerja - Pekerja harus memakai pakaian dan perlengkapan kerja yang sesuai (sarung
tidak memakai perlengkapan kerja yang sesuai dengan syarat, tangan, sepatu boot dan helm) serta memenuhi syarat,
-Terjadi kecelakaan atau tertabrak kendaraan pada saat melakukan - Memasang rambu-rambu pada lokasi pekerjaan untuk melindungi personel yang
pengukuran di jalan raya. bekerja dari kendaraan yang melintasi proyek dan menempatkan petugas
bendera di semua tempat kegiatan pelaksanaan.
2. Penyiapan -Gangguan kesehatan atau gangguan fisik akibat pekerja tidak memakai - Pekerja harus memakai pakaian dan perlengkapan kerja yang sesuai dan Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
perlengkapan kerja yang sesuai dengan syarat, memenuhi syarat,
- Gangguan paru-paru akibat debu dari material di gudang/tempat - Menutup material dengan plastik sehingga debu tidak beterbangan,
penyimpanan, - Menyediakan alat pemadam kebakaran di gudang atau tempat penyimpanan
- Terjadi bahaya kebakaran dari gudang/material, material,
- Terjadi bahaya akibat concrete pan mixer, truck mixer, concrete vibrator dan - Mengecek alat concrete pan mixer, truck mixer, concrete vibrator dan water tank
water tank truck, truck, sebelum digunakan termasuk penguat-penguatnya, dijalankan oleh orang
-Terjadi kecelakaan akibat pemasangan rambu-rambu lalu lintas sementara yang ahli dibidangnya,
untuk pengamanan kurang memadai dan tidak memenuhi syarat. - Memasang rambu-rambu pada lokasi pekerjaan untuk melindungi personel yang
bekerja dari kendaraan yang melintasi proyek dan menempatkan petugas
bendera disemua tempat kegiatan pelaksanaan.
3. Penyiapan lantai kerja - Bahaya akibat bahan-bahan dan alat yang akan dipakai, - Penyiapan peralatan dan bahan sedekat mungkin dengan lokasi pekerjaan. Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Bahaya akibat genangan air. Pemeriksaaan terhadap peralatan dan bahan sebelum pelaksanaan pekerjaan,
- Diusahakan sedemikian rupa lantai kerja terbebas dari air, Jika perlu dibuat
penahan rembesan air dan dipasang perancah atau tangga yang sesuai dan
memenuhi factor keamanan.
4. Pembuatan begisting - Potensi bahaya pada pemasangan bekisting pada tanah galian - Pemasangan bekisting harus dilakukan oleh pekerja terampil yang telah Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
meliputi : tertimpa tanah galian, tertimbun tanah galian, tertimpa benda berpengalaman dibidangnya, pemasangan bekisting di daerah galian harus
jatuh dan terpeleset jatuh, memperhatikan ketentuan- ketentuan berikut ini :
- Kecelakaan atau luka karena tertimpa/tergencet kayu/bekisting,  Memakai pakaian dan perlengkapan kerja terutama helm yang sesuai
- Potensi bahaya akibat penyetelan bekisting apabila memakai bekisting yang dengan standar,
sudah jadi,  Dinding galian harus diberi penahan dinding secukupnya,
- Potensi bahaya akibat gergaji untuk pembuatan bekisting.  Pada daerah pemasangan bekisting harus diberi penerangan secukupnya,
 Dilarang menyimpan/menempatkan tanah galian dipinggir pembuatan
bekisting, tanah galian harus dibuang pada tempat yang aman yang telah
ditentukan,
 Disediakan jalan keluar untuk menyelamatkan diri bila terjadi bahaya,
 Dipasang tangga yang sesuai dan memenuhi syarat dari segi kekuatanya,
- Diusahakan sedemikian rupa peralatan dan bahan berada sedekat mungkin
dengan tempat bekerja,
- Apabila bekisiting yang dipergunakan sudah jadi, maka yang perlu diperhartikan
adalah proses penyetalan/pengakuan,
- Jika menggunakan gergagi bundar para pekerja tidak diperkenankan mengatur
bilah/pisau gergaji atau kedudukannya pada waktu gergaji yang bersangkutan
sedang bekerja, apabila hal itu dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan. Para
pekerja diusahakan sedemikian rupa menggunakan sarung tangan yang sesuai.Jika
penggergajian dilakukan pada ketinggian maka para pekerja diberi perlindungan
yang cukup misalnya dengan sabuk pengaman.
5. Pemasangan begisting -Bahaya kecelakaan pada pemasangan bekisting pada tanah galian - Pemasangan bekisting harus dilakukan oleh pekerja terampil yang telah Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
meliputi : tertimpa tanah galian, tertimbun tanah galian, tertimpa benda berpengalaman dibidangnya, pemasangan bekisting di daerah galian harus
jatuh dan terpeleset jatuh, memperhatikan ketentuan- ketentuan berikut ini :
- Kecelakaan akibat runtuhnya sisi galian akibat pembebanan,  Memakai pakaian dan perlengkapan kerja terutama helm yang sesuai
- Terjadi kecelakaan atau luka oleh karena paku-paku yang menonjol dengan standar,
keluar, tertimpa/tergencet kayu/bekisting.  Dinding galian harus diberi penahan dinding secukupnya,
 Pada daerah pemasangan bekisting harus diberi penerangan secukupnya,
 Dilarang menyimpan/menempatkan tanah galian dipinggir pembuatan
bekisting, tanah galian harus dibuang pada tempat yang aman yang telah
ditentukan,
 Disediakan jalan keluar untuk menyelamatkan diri bila terjadi bahaya,
 Dipasang tangga yang sesuai dan memenuhi syarat dari segi kekuatanya,
- Dilarang menempatkan atau menggerakkan beban mesin atau peralatan lainnya
dekat pemasangan bekisting/disisi galian yang dapat menyebabkan runtuhnya sisi
galian dan membahayakan setiap orang di dalamnya,
- Paku-paku yang menonjol keluar perlu dibenamkan atau dibengkokan.
6. Pengecoran - Gangguan kesehatan atau gangguan fisik akibat pekerja tidak memakai - Pelaksanaan pengecoran harus dilakukan oleh tenaga terampil yang Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
perlengkapan kerja yang sesuai dengan syarat, berpengalaman dan dalam melaksanakan pekerjaan, harus memakai pakaian dan
- Kecelakaan akibat concrete pan mixer, truck mixer, concrete vibrator dan perlengkapan kerja sesuai dengan standar,
water tank truck, - Penyangga pengaduk beton harus dilindungi oleh pagar pengaman untuk
- Tertimpa concrete pan mixer, truck mixer, concrete vibrator dan water tank mencegah para pekerja lewat di bawahnya ketika alat yang bersangkutan sedang
truck, diangkat,
- Terluka akibat membersihkan tabung pengaduk beton, - Operator concrete pan mixer, truck mixer, concrete vibrator dan water tank
- Terluka akibat terkena percikan beton pada saat menuangkan beton truck,tidak diperkenankan menurunkan penyangga sebelum semua pekerja
dari pengaduk beton, berada di tempat yang aman,
- Terjadi gangguan pada mata dan pendengaran akibat getaran vibrator - Pada waktu membersihkan tabung pengaduk, tindakan-tindakan pengamanan
dan debu pada saat mencampur semen, agregat dan air, harus diambil untuk melindungi para pekerja di dalamnya, misalnya dengan
- Kecelakaan akibat penyalur uetori ke alat vibrator, mengunci tombol dalam posisi terbuka melepaskan sikring-sikring atau dengan
- Luka akibat penggunaan vibrator, cara mematikan sumber tenaga,
- Gangguan kesehatan oleh debu akibat pencampuran beton, - Ketika beton sedang dituang dari truck mixer, pekerja harus berada pada
- Terjadi kecelakaan akibat proses penumpahan adukan beton, jarak yang aman terhadap setiap percikan beton,
pengadukan beton, alat penggetar, - Pekerja yang menggunakan vibrator listrik harus ahli dan berpengalaman di
- Terjadi kecelakaan atas orang luar yang masuk kedalam areal pekerjaan, bidangnya,
- Terjadi kecelakaan kerja ketika bekerja pada kedaan gelap atau - Pipa-pipa penyaiur uetori ke alat vibrator harus memmenuhi ketentuan
malam hari akibat penerangan tidak cukup. sebagai berikut:
 Hubungan pipa harus diikat dengan rantai pengaman atau cara lain yang
efektif,
 Mulut pipa pengeluaran harus terikat kuat sehingga dapat mencegah
gerakan bergeser,
- Bahan-bahan kering dari beton harus dicampur pada ruang yang tertutup:
 Debu harus tersalur/tebuang ke luar,
 Bila debu tidak dapat terbuang, maka para pekerja harus menggunakan alat
pernapasan
- Menyediakan lampu penerangan bila dikerjakan pada malam hari.
7. Pembongkaran begisting - Terjadi luka/lecet pada tangan, - Tenaga kerja di bagian pembongaran harus memakai sepatu pengaman topi Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Bahaya terkena alat pembongkar (linggis/alat sejenis lainnya), pengaman dan sarung tangan,
- Bahaya terkena paku dan potongan begisting yang runcing/tajam - Jika pembongkaran menggunakan linggis/alat sejenis lainnya diusahakan
sedemikian rupa mempunyai jarak yang cukup sesama pekerja,
- Pembongkaran harus dilakukan oleh tenaga kerja yang cakap,
- Pembongkaran harus dimulai pada bagian atas dan diteruskan ke arah bawah.
Nama Pekerja : Sofyan Hadi Yunianto
Nama Paket Pekerjaan : Rekonstruksi Jalan Lumutan - Pancur; 13. PASANGAN BATU

1. Helm Pelindung / Safety Helmet √


2. Pelindung Pernafasan dan Mulut / Masker √
3. Rompi Keselamatan / Safety Vest √
Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan :
Urutan Langkah Pekerjaan Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung Jawab
1. Pengukuran dan pematokan - Gangguan kesehatan akibat kondisi kerja secara umum, - Harus menggunakan perlengkapan kerja yang standar, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terluka akibat kondisi dan penggunaan meteran yang salah, - Pengukuran harus dilakukan dengan menggunakan meteran yang sesuai
- Kecelakaan akibat pengaturan lalu lintas kurang baik, dengan standar,
- Kecelakaan akibat jenis dan cara penggunaan peralatan, - Pengaturan lalu lintas harus sesuai dengan standar,
- Kecelakaan akibat metode pemasangan patok. - Alat dan cara menggunakan harus benar sesuai dengan standar,
- Pemasangan patok harus benar dan sesuai dengan syarat.

2. Penggalian - Kecelakaan terkena alat gali (cangkul, balencong dll.) akibat jarak antar - Jarak antara penggali harus aman, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
penggali terlalu dekat, - Bila penggalian dilakukan pada malam hari harus menggunakan lampu
- Bahaya akibat lereng galian longsor. penerangan yang cukup,
- Membuat dan mempertahankan kemiringan yang stabil,
- Pengeringan pada bekas galian yang terendam air.

3. Pemasangan - Luka terkena mortar dan batu jatuh, - Metode pelaksanaan harus sesuai dengan persyaratan, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Luka terkena pecahan batu, - Tidak dengan sengaja melakukan kontak langsung dengan mortar,
- Kecelakaan akibat penempatan stok material terutama batu yang tidak tepat. - Menempatkan batu pada jarak yang sesuai untuk kerja,
- Metode pemecahan dan pembentukan permukaan batu sesuai dengan persyaratan,
- Stok material harus ditempatkan pada tempat yang aman dan tidak
mengganggu lalu lintas kerja.
Nama Pekerja : Sofyan Hadi Yunianto
Nama Paket Pekerjaan : Rekonstruksi Jalan Lumutan - Pancur; 14. MARKA JALAN TERMOPLASTIK

1. Helm Pelindung / Safety Helmet √


2. Pelindung Pernafasan dan Mulut / Masker √
3. Rompi Keselamatan / Safety Vest √
Urutan Langkah Pekerjaan Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung Jawab
1. Pengukuran Terluka akibat penggunaan meteran baja tidak benar, - Pekerja harus terampil dan berpengalaman dibidangnya.Pekerja harus memakai Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
Kecelakaan atau tertabrak oleh kendaraan yang melintas, pakaian dan perlengkapan seperti sarung tangan, sepatu boot dan Helm yang
Terjadi gangguan terhadap lalu lintas kendaraan. sesuai dengan standar,
-Palu yang dipakai harus sesuai/proposional, tidak terlalu berat maupun panjang
untuk menghindari terjadinya kecelakaan.Menggunakan meteran yang sesuai dengan
standar. Senantiasa selalu menjaga jarak aman antara pekerja satu dengan lainnya,
- Memasang rambu-rambu pada lokasi pekerjaan untuk melindungi personel yang
bekerja dari kendaraan yang melintasi proyek dan menempatkan petugas
bendera disemua tempat kegiatan pelaksanaan.
2. Pembersihan permukaan - Terjadi iritasi pada kulit, mata dan paru-paru akibat debu dari - Pekerja harus memakai pakaian dan perlengkapan (sepatu boot, sarung tangan, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
pembersihan/penyemprotan permukaan perkerasan/permukaan jalan, helm dll.) yang memenuhi standar,
- Terluka oleh Compressor/sikat mekanis pada waktu membersihkan - Penggunaan alat-alat pembersih permukaan perkerasan dilakukan oleh orang yang
perkerasan /permukaan jalan, ahli dan berpengalaman dibidangnya. Pekerja harus menggunakan tutup telinga,
- Kecelakaan akibat lalu lintas kendaraan, - Memasang rambu-rambu pada lokasi pekerjaan untuk melindungi personel yang
- Kecelakaan akibat jarak antar pekerja terlalu dekat. bekerja dari kendaraan yang melintasi proyek dan menempatkan petugas bendera
disemua tempat kegiatan pelaksanaan,
- Selalu menjaga jarak yang aman antara pekerja satu dengan lainnya.
3. Pencampuran cat - Terjadi iritasi pada kulit, mata dan paru-paru, -Petugas harus mengenakan pakaian dan perlengkapan seperti, sepatu boot, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi Luka bakar/gatal/noda pada tangan/kaki. sarung tangan, helm, masker, kacamata dan lain-lain yang sesuai dengan standar,
- Pencampuran cat harus dilakukan sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat.
4. Penyemprotan - Terjadi iritasi pada kulit, mata dan paru-paru, -Petugas harus mengenakan pakaian dan perlengkapan seperti, sepatu boot, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi luka/gatal/noda pada tangan/kaki, sarung tangan, helm, masker, kacamata dan lain-lain yang sesuai dengan standar,
- Kecelakaan akibat lalu lintas kendaraan, - Memasang rambu-rambu pada lokasi pekerjaan untuk melindungi personel yang
- Kecelakaan akibat penerangan kurang, bekerja dari kendaraan yang melintasi proyek dan menempatkan petugas
- Kecelakaan akibat kebakaran, bendera disemua tempat kegiatan pelaksanaan,
- Terluka akibat alat penyemprotan/alat mekanis pengecatan. - Jika penyemprotan dilakukan malam hari maka harus mempunyai penerangan
dan pengamanan yang cukup,
- Alat pemadam api harus selalu tersedia di tempat-tempat penyimpanan, atau di
tempat- tempat yang menggunakan cat yang mudah terbakar,
- Alat-alat pengecatan/ penyemprot harus dioperasikan oleh orang yang terampil
dan berpengalaman dibidangnya.
Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan :
E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi

E.1. Pemantauan dan evaluasi

Pengendalian pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 dilakukan mengacu pada kegiatan yang dilaksanakan pada bagian D (Operasi keselamatan konstruksi) berdasarkan upaya pengendalian pada bagian B
(Perencanaan keselamatan konstruksi) dan C (Dukungan keselamatan konstuksi).

Hal-hal yang harus dilaporkan dalam laporan evaluasi dan kinerja K3 adalah :

 Rekapitulasi kecelakaan kerja dengan mengacu pada pelaporan dan penyelidikan kecelakaan yang sudah dibuat.

o Occupational Injury/Illness (Cidera/Sakit Akibat Kerja)

o Fatality (Meninggal Dunia)

o Loss Work Day / Loss Time Injury (Hilang Hari Kerja)

o Restricted Work Day (Kerja Terbatas)

o Medical Treatment (Perawatan Kesehatan)

o First Aid (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)

 Fire Accident (Kebakaran)

 Traffic Accident (Kecelakaan lalu lintas)

 Environmental Accident (Kecelakaan Lingkungan)

 Property Damage Accident (Kecelakaan peralatan atau mesin)

 Near miss (Hampir celaka)

 Man Hour (Jam kerja)

 Km Driven (Kilometer mengemudi – untuk kendaraan perusahaan)

E.2. Tinjauan manajemen

Hasil pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 pada bagian E. Diklasifikasikan dengan kategori sesuai dan tidak sesuai tolok ukur sebagaimana dalam Perencananaan Keselamatan Konstruksi

Hal-hal yang tidak sesuai, termasuk bilamana terjadi kecelakaan kerja dilakukan peningjauan ulang untuk di ambil tindakan perbaikan.
E.3. Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi

Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi dilakukan dengan melakukan pemantauan, pengawasan, pelatihan dan pembahasan rapat SMK3 secara periodik serta

dengan melaksanakan audit secara menyeluruh dimulai pada tahap pelaksanaan serta penyelesaian proyek.

Demikian Penyusunan Rencana Keselamatan Konstruksi PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI disusun sebagai petunjuk dalam pelaksanaan Pekerjaan Rekonstruksi Jalan Lumutan -
Pancur.

Manajemen Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) akan terus diperbarui demi efektivitas pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi secara berkesinambungan.
E. Evaluasi Keselamatan Konstruksi
Tabel 5. Jadwal Inspeksi dan Audit

Nama Perusahaan : PT. Gunung Kelabat Citra Abadi


Kegiatan : Rekonstruksi Jalan Lumutan - Pancur
Lokasi : Kecamatan Botolinggo, Kabupaten Bondowoso
Tanggal dibuat : 24 Maret 2021

Bulan Ke
NO Kegiatan PIC
1 2 3 4
1 Inspeksi Keselamatan - Inspeksi
Konstruksi  Prosedur dan/atau petunjuk kerja inspeksi
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja inspeksi yang ditandatangani oleh ahli teknik terkait atau Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan Wakil Manajemen.
 Lembar Periksa
Memuat format lembar periksa lingkup pekerjaan, pesawat angkat & angkut (alatberat), perkakas, bahan/material, lingkungan, kesehatan, keamanan, dan lain-
lain.Lembar periksa ditandatangani pada satu periode waktu tertentu (harian, mingguan, bulanan). Inspeksi terdiri dari berbagai macam bentuk lembar periksa sekurang-
kurangnya mencakup:
 Lingkup pekerjaan ditandatangani oleh ahli teknik terkait, Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi.
 Pesawat angkat & angkut (alat berat) ditandatangani oleh ahli teknik terkait, Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi.
 Perkakas ditandatangani oleh ahli teknik terkait, Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi. √ √ √ √
 Bahan/material ditandatangani oleh ahli teknik terkait Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan disetujui oleh Pengawas Pekerjaan.
 Lingkungan (housekeeping, pencemaran, hygine) ditandatangani oleh ahli terkait, Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi.
 Kesehatan ditandatangani oleh ahli terkait, Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi.
 Keamanan/security ditandatangani oleh ahli terkait, Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi
 Lembar Penghentian Pekerjaan (Stop Working Form)
Apabila pada saat pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi ditemukan hal yang membahayakan setiap personil dapat menyerukan untuk menghentikan pekerjaan. Pimpinan
Tertinggi Penyedia Jasa memberikan kewenangan kepada Pimpinan Unit Keselamatan Konstruksi dan/atau Pimpinan Tertinggi Pekerjaan Konstruksi dan/atau Ahli K3
Konstruksi dan/atau Petugas Keselamatan Konstruksi untuk melakukan verifikasi penghentian pekerjaan. Dalam melakukan verifikasi pihak berwenang mengisi lembar
penghentian pekerjaan ditandatangani oleh pihak-pihak yang ditunjuk oleh Pimpinan Tertinggi Penyedia Jasa.
2 Patroli Keselamatan - Patroli Keselamatan Konstruksi
Konstruksi Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja Patroli Keselamatan Konstruksi yang disusun oleh Penyedia Jasa ditandatangani oleh ahli terkait atau Penanggung
Jawab Keselamatan Konstruksi dan Wakil Manajemen.Patroli Keselamatan Konstruksi dilakukan oleh seluruh Pimpinan Perusahaan (Penyedia Jasa, Pengawas Pekerjaan, Sub √ √ √ √
Kontraktor) dan Pengguna Jasa.
3 Audit Internal - Audit
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja audit internal yang ditandatangani oleh ahli terkait atau Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan Wakil Manajemen. Audit
internal dilakukan dan ditetapkan secara berkala oleh Pelaksana Pekerjaan Konstruksi dengan melibatkan auditor independen.Audit internal dilakukan sekurang-kurangnya 1 kali √ √ √ √
dalam 1 Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi dan/atau untuk pekerjaan konstruksi tahun jamak mengikuti peraturan perundangan yang berlaku.

Jember, 24 Maret 2021


PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI

JOSEPH REGAR AWUY


Direktur

Anda mungkin juga menyukai