Anda di halaman 1dari 58

RENCANA

KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)

POKJA 1 UNIT KERJA PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG


PAKET PEKERJAAN PENINGKATAN JALAN BANJARWARU - PURWOREJO
LOKASI PEKERJAAN KECAMATAN PADANG, KABUPATEN LUMAJANG, JAWA TIMUR

SUMBER DANA, DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) APBD TAHUN ANGGARAN 2021
PADA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG KABUPATEN LUMAJANG
J. BENTUK RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)

PT. GUNUNG KELABAT RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI


CITRA ABADI (RKK)

DAFTAR ISI

A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi

A.1. Kepedulian pimpinan terhadap Isu eksternal dan internal:

A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi

B. Perencanaan keselamatan konstruksi

B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang

B.2. Rencana tindakan (sasaran & program)

B.3. Standar dan peraturan perundangan

C. Dukungan Keselamatan Konstruksi

C.1. Sumber Daya

C.2. Kompetensi

C.3. Kepedulian

C.4. Komunikasi

C.5. Informasi Terdokumentasi

D. Operasi Keselamatan Konstruksi

D.1. Perencanaan dan Pengendalian Operasi

D.2. Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat

E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi

E.1. Pemantauan dan evaluasi

E.2. Tinjauan manajemen

E.3. Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi


A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi

A.1. Kepedulian pimpinan terhadap Isu ekternal dan internal

PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI yang bergerak di bidang Jasa Konstruksi
berkomitmen dan peduli terhadap Keselamatan Konstruksi khusus dalam pencapaian penanganan isu
keselamatan konstruksi dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Peduli dalam mempromosikan pemahaman akan kebutuhan keselamatan konstruksi dan


membudayakan keselamatan konstruksi dalam seluruh kegiatan Manajer Proyekan
konstruksi

2. Peduli dalam melakukan sosialisasi tentang keselamatan konstruksi terhadap seluruh


tenaga kerja maupun masyarakat didalam lingkungan kerja konstruksi

3. Peduli dalam melaksanakan implementasi sesuai rencana keselamatan konstruksi


bedasarkan perundang-undangan yang berlaku dalam keselamatan konstruksi nasional

4. Mencegah kecelakaan, kebakaran, sakit akibat kerja, keamanan dan pencemaran lingkungan

5. Memantau dan mengevaluasi terhadap kinerja keselamatan konstruksi serta melakukan


perbaikan secara berkelanjutan

Jember, 13 April 2021


PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI

JOSEPH REGAR AWUY


Direktur
A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi

PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI


Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : JOSEPH REGAR AWUY


Jabatan : Direktur
Bertindak untuk : PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI

Dalam rangka pengadaan Peningkatan Jalan Banjarwaru - Purworejo pada Pokja 1 Unit Kerja
Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah Kabupaten Lumajang berkomitmen melaksanakan konstruksi
berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident, dengan memastikan bahwa seluruh Manajer Proyekan
konstruksi:

1. Memenuhi ketentuan Keselamatan Konstruksi;


2. Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat;
3. Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan;
4. Menggunakan material yang memenuhi standar mutu;
5. Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan;
6. Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP); dan
7. Memenuhi 9 (sembilan) komponen biaya penerapan SMKK.

Jember, 13 April 2021


PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI

JOSEPH REGAR AWUY


Direktur

B. Perencanaan Keselamatan Konstruksi


PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI sebagai Penyedia Jasa pada Pekerjaan Peningkatan
Jalan Banjarwaru - Purworejo membuat Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas,
Pengendalian Risiko, Penanggung Jawab untuk diserahkan, dibahas, dan disetujui PPK pada saat Rapat
Persiapan Kontrak Proyek sesuai lingkup pekerjaan yang dilaksanakan.
Penyusunan Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko K3, Skala Prioritas K3, Pengendalian
Resiko K3, dan Penanggung Jawab K3 terdapat pada tabel berikut ini:
B.1.Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang.
Tabel 1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko, Penetapan Pengendalian Resiko K3 dan Peluang

Nama Perusahaan : PT. Gunung Kelabat Citra Abadi


Nama Paket Pekerjaan : Peningkatan Jalan Banjarwaru - Purworejo
Lokasi Pekerjaan : Kecamatan Padang, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur
Tanggal dibuat : 13 April 2021

DESKRIPSI RISIKO PENILAIAN TINGKAT RISIKO PENILAIAN SISA RISIKO


PERSYARATAN PENGENDALIAN AWAL
NO IDENTIFIKASI PEMENUHAN KEMUNG KEPARA NILAI TINGKAT PENGENDALIAN KEMUNG KEPARAH NILAI TINGKAT KETERA-
URAIAN JENIS BAHAYA (Tipe Kecelakaan) LANJUTAN NGAN
BAHAYA (Skenario PERATURAN KINAN (F) HAN (A) RISIKO RISIKO (TR) KINAN (F) AN (A) RISIKO (F RISIKO
PEKERJAAN (F X A) X A) (TR)
Bahaya)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Mobilisasi / - Kecelakaan akibat -Tertabrak / terkena alat berat. - Undang-undang No.14/1969 - Pemakaian APD (safety - Menggunakan
Demobilisasi lalu lintas kendaraan - Terperosok ke jurang. tentang perlindungan dan helmet, goggle/spectacles, APD & APK yang
berat waktu mobilisasi - Kecelakaan dan gangguan kesehatan pembinaan norma terhadap masker, safety gloves, safety sesuai standart
dan demobilisasi. tenaga kerja akibat tempat kerja keselamatan tenaga kerja. shoes, safety vest). - Memberikan
kurang memenuhi syarat. - Undang-undang No. 01/1970 - Pemakaian APK (rambu pelatihan dan
- Kecelakaan dan gangguan kesehatan tentang keselamatan kerja. dilarang masuk, rambu pengarah pengarahan kepada
pekerja akibat penyimpanan peralatan - Permennaker No. 01/1980 jalan alternatif, rambu larangan pekerja
dan bahan atau material kurang tentang keselamatan dan menyalip kendaraan lain, rambu Mengikuti SOP
memenuhi syarat. kesehatan kerja pada konstruksi peringatan dengan kata-kata, yang tersedia
- Kecelakaan atau gangguan kesehatan bangunan. rambu peringatan pekerjaan di - Mengikuti
akibat kegiatan pembongkaran tempat - Undang-undang No. 18/1999 jalan, traffic cone, police line, instruksi kerja K3
kerja, instalasi listrik, peralatan dan tentang Jasa Konstruksi lampu putar, peralatan
perlengkapan, pembersihan dan - Permennaker No. 13/2003 komunikasi, banner, papan
pengembalian kondisi yang kurang tentang ketenagakerjaan. informasi K3, peralatan PK3,
baik. - Permennaker No. 02/2017 APAR, bendera K3, lampu
tentang jasa konstruksi, pasal 59 darurat dan flagmen).
- Permennaker No. 05/2018 - Menyediakan kantor lapangan
tentang keselamatan dan dan tempat tinggal pekerja yang
kesehatan kerja, lingkungan kerja memenuhi syarat.
3 2 6 Sedang N/A N/A N/A N/A N/A
- Perpres No. 07/2019 tentang - Menyediakan lahan, gudang
penyakit akibat kerja. dan bengkel yang memenuhi
- Permennaker No. 88/2019 syarat.
tentang kesehatan kerja. - Bangunan harus dibuat dengan
struktur dan kekuatan memenuhi
syarat.
- Pengaturan lalu lintas
sementara dengan rambu-rambu
yang memenuhi syarat.
- Penyediaan jalan masuk
sementara ke permukiman yang
aman dan nyaman.
- Bangunan sementara dan
rambu-rambu harus terpelihara
agar tetap aman dan dalam
kondisi pelayanan yang
memenuhi persyaratan.
- Pembersihan atas bahan-bahan
yang tidak terpakai.
2 Lapis - Terjadi kecelakaan - Kecelakaan terperosok ke jurang. - Undang-undang No.14/1969 - Pemakaian APD (safety - Menggunakan
Pondasi kerja akibat kerja alat - Terjadi iritasi pada kulit dan paru- tentang perlindungan dan helmet, goggle/spectacles, APD & APK yang
Kelas A berat saat paru akibat debu agregat yang kering. pembinaan norma terhadap masker, safety gloves, safety sesuai standart
penghamparan dan - Terjadi kecelakaan pada saat dump keselamatan tenaga kerja. shoes, safety vest). - Memberikan
pemadatan campuran. truck menurunkan agregat. - Undang-undang No. 01/1970 - Pemakaian APK pelatihan dan
- Terluka oleh mesin penghampar tentang keselamatan kerja. (rambudilarang masuk, rambu pengarahan kepada
(Grader) karena pengoperasian tidak - Permennaker No. 01/1980 pengarah jalan alternatif, rambu pekerja
benar. tentang keselamatan dan larangan menyalip kendaraan Mengikuti SOP
- Terluka oleh mesin pemadat agregat kesehatan kerja pada konstruksi lain, rambu peringatan dengan yang tersedia
(Tandem Roller) awal dan akhir. bangunan. kata-kata, rambu peringatan - Mengikuti
- Terjadi kecelakaan akibat tertabrak - Undang-undang No. 18/1999 pekerjaan di jalan, traffic cone, instruksi kerja K3
lalu lintas kendaraan. tentang Jasa Konstruksi police line, lampu putar,
- Terjadi kecelakaan akibat - Permennaker No. 13/2003 peralatan komunikasi, banner,
penimbunan material sementara, tentang ketenagakerjaan. papan informasi K3, peralatan
sebelum dihampar. - Permennaker No. 02/2017 PK3, APAR, bendera K3, lampu
- Kecelakaan akibat tanah di pinggir tentang jasa konstruksi, pasal 59 darurat dan flagmen).
bahu jalan tidak stabil. - Permennaker No. 05/2018 - Diadakan penyiraman terhadap
- Gangguan lalu lintas penduduk tentang keselamatan dan agregat yang telah dihampar
sekitar. kesehatan kerja, lingkungan kerja sebelum ditutup.
- Terluka oleh peralatan kerja akibat - Perpres No. 07/2019 tentang - Pengoperasian dump truck
jarak antar pekerja terlalu dekat. penyakit akibat kerja. harus dilakukan oleh tenaga
- Terjadi gangguan kesehatan karena - Permennaker No. 88/2019 terampil dan berpengalaman,
air yang digunakan penyiraman tidak tentang kesehatan kerja. dan dijaga agar tidak ada orang
sehat. lain yang berkepentingan berada
- Terjadi kecelakaan dalam di dekat dump truck yang
pengoperasian alat penyiram (Water sedang menurunkan agregat.
Tanker). - Operator mesin penghampar
- Kecelakaan tertabrak lalu lintas harus terampil&berpengalaman
kendaraan. serta pengoperasian grader harus
dilakukan dengan metode yang
benar.
- Menjaga agar tidak ada 4 3 12 Sedang N/A N/A N/A N/A N/A
orang luar maupun pekerja
lain berada di tempat
pemadatan ketika mesin
pemadat agregat (Tandem)
bekerja memadatkan agregat di
lokasi pekerjaan.
- Pemasangan rambu-rambu dan
petugas pengatur lalu lintas.
- Penimbunan material harus di
tempat yang aman atau material
agar segera dihampar.
- Dilakukan pemeriksaan
stabilitas tanah terutama pada
pinggir bahu jalan.
- Penyediaan jalan sementara
bagi penduduk sekitar.
- Senantiasa menjaga jarak
aman antara pekerja satu dan
pekerja lainnya.
- Air yang digunakan untuk
menyiram harus sesuai
ketentuan (tidak berbau busuk
dll).
- Mesin penyiram harus dalam
kondisi layak, operator harus
berpengalaman dan operasional
mesin harus benar.
- Pemasangan rambu-rambu
lalu lintas dan penugasan
petugas bendera pengatur lalu
lintas.
3 Lapis Resap - Terjadi iritasi pada - Tertabrak kendaraan Lalu Lintas. - Undang-undang No.14/1969 - Pemakaian APD (safety - Menggunakan
Pengikat mata dan gangguan tentang perlindungan dan
- Terjadi gangguan terhadap lalu lintas helmet, goggle/spectacles, APD & APK yang
(Prime Coat) pernafasan akibat debu kendaraan. pembinaan norma terhadap masker, safety gloves, safety sesuai standart
- Aspal yang kering dan - Terluka oleh percikan aspal panas. keselamatan tenaga kerja. shoes, safety vest). - Memberikan
Emulsi semprotan aspal cair. - Terjadi iritasi terhadap mata, kulit- Undang-undang No. 01/1970 - Pemakaian APK pelatihan dan
dan paru-paru akibat uap dan panas tentang keselamatan kerja. (rambudilarang masuk, rambu pengarahan kepada
dari aspal. - Permennaker No. 01/1980 pengarah jalan alternatif, rambu pekerja
- Kerusakan pada pohon, struktur tentang keselamatan dan larangan menyalip kendaraan Mengikuti SOP
atau bangunan yang berdekatan kesehatan kerja pada konstruksi lain, rambu peringatan dengan yang tersedia
dengan lokasi dari percikan aspal. bangunan. kata-kata, rambu peringatan - Mengikuti
- Terluka oleh pipa alat-alat - Undang-undang No. 18/1999 pekerjaan di jalan, traffic cone, instruksi kerja K3
penyemprot yang panas. Terluka tentang Jasa Konstruksi police line, lampu putar,
oleh mesin pompa aspal.Terluka oleh - Permennaker No. 13/2003 peralatan komunikasi, banner,
tangki aspal. tentang ketenagakerjaan. papan informasi K3, peralatan
- Terjadi kecelakaan atau terluka - Permennaker No. 02/2017 PK3, APAR, bendera K3, lampu
akibat jarak antara pekerja terlalu tentang jasa konstruksi, pasal 59 darurat dan flagmen).
dekat. - Permennaker No. 05/2018 - Pemasangan rambu-rambu
- Terluka oleh Compressor waktu tentang keselamatan dan lalu lintas dan menugaskan
menyapu perkerasan lama. kesehatan kerja, lingkungan kerja petugas bendera pengatur lalu
- Gangguan pendengaran akibat - Perpres No. 07/2019 tentang lintas.
timbulnya kebisingan. penyakit akibat kerja. - Harus dipasang rambu-rambu
- Permennaker No. 88/2019 lalu lintas sementara dan
tentang kesehatan kerja. ditugaskan petugas pengatur
lalu lintas.
- Petugas penyemprotan harus
mengenakan pakaian dan
3 3 9 Sedang N/A N/A N/A N/A N/A
perlengkapan (sepatu boot,
sarung
tangan dan masker) yang sesuai
dengan standar.
- Menghindari kerusakan pada
pohon, struktur atau
bangunan yang berdekatan
dengan lokasi dari percikan
aspal dengan menjaga api
tidak terlalu besar dan
menghindari
penggunaan bahan bakar yang
mudah meledak.
- Pekerja harus terampil dan
berpengalaman dibidangnya
serta menjaga agar tidak ada
orang luar maupun pekerja
lain berada di tempat
penyemprotan sewaktu mesin
penyemprotan dari pompa aspal
(aspal sprayer) bekerja
menyiram aspal pada agregat di
lokasi pekerjaan..
- Pekerja harus memakai tutup
telinga untuk menghindari
gangguan pendengaran.
4 Lapis - Terjadi iritasi pada - Tertabrak kendaraan Lalu Lintas. - Undang-undang No.14/1969 - Pemakaian APD (safety 3 3 9 Sedang - Menggunakan N/A N/A N/A N/A N/A
Perekat mata dan gangguan - Terjadi gangguan terhadap lalu lintas tentang perlindungan dan helmet, goggle/spectacles, APD & APK yang
(Tack Coat) pernafasan akibat debu kendaraan. pembinaan norma terhadap masker, safety gloves, safety sesuai standart
- Aspal yang kering dan - Terluka oleh percikan aspal panas. keselamatan tenaga kerja. shoes, safety vest). - Memberikan
Emulsi semprotan aspal cair. - Terjadi iritasi terhadap mata, kulit - Undang-undang No. 01/1970 - Pemakaian APK pelatihan dan
dan paru-paru akibat uap dan panas tentang keselamatan kerja. (rambudilarang masuk, rambu pengarahan kepada
dari aspal. - Permennaker No. 01/1980 pengarah jalan alternatif, rambu pekerja
- Kerusakan pada pohon, struktur tentang keselamatan dan larangan menyalip kendaraan Mengikuti SOP
atau bangunan yang berdekatan kesehatan kerja pada konstruksi lain, rambu peringatan dengan yang tersedia
dengan lokasi dari percikan aspal. bangunan. kata-kata, rambu peringatan - Mengikuti
- Terluka oleh pipa alat-alat - Undang-undang No. 18/1999 pekerjaan di jalan, traffic cone, instruksi kerja K3
penyemprot yang panas. Terluka tentang Jasa Konstruksi police line, lampu putar,
oleh mesin pompa aspal.Terluka oleh - Permennaker No. 13/2003 peralatan komunikasi, banner,
tangki aspal. tentang ketenagakerjaan. papan informasi K3, peralatan
- Terjadi kecelakaan atau terluka - Permennaker No. 02/2017 PK3, APAR, bendera K3, lampu
akibat jarak antara pekerja terlalu tentang jasa konstruksi, pasal 59 darurat dan flagmen).
dekat. - Permennaker No. 05/2018 - Pemasangan rambu-rambu
- Terluka oleh Compressor waktu tentang keselamatan dan lalu lintas dan menugaskan
menyapu perkerasan lama. kesehatan kerja, lingkungan kerja petugas bendera pengatur lalu
- Gangguan pendengaran akibat - Perpres No. 07/2019 tentang lintas.
timbulnya kebisingan. penyakit akibat kerja. - Harus dipasang rambu-rambu
- Permennaker No. 88/2019 lalu lintas sementara dan
tentang kesehatan kerja. ditugaskan petugas pengatur
lalu lintas.
- Petugas penyemprotan harus
mengenakan pakaian dan
perlengkapan (sepatu boot,
sarung
tangan dan masker) yang sesuai
dengan standar.
- Menghindari kerusakan pada
pohon, struktur atau
bangunan yang berdekatan
dengan lokasi dari percikan
aspal dengan menjaga api
tidak terlalu besar dan
menghindari
penggunaan bahan bakar yang
mudah meledak.
- Pekerja harus terampil dan
berpengalaman dibidangnya
serta menjaga agar tidak ada
orang luar maupun pekerja
lain berada di tempat
penyemprotan sewaktu mesin
penyemprotan dari pompa aspal
(aspal sprayer) bekerja
menyiram aspal pada agregat di
lokasi pekerjaan..
- Pekerja harus memakai tutup
telinga untuk menghindari
gangguan pendengaran.
5 Laston Lapis - Terjadi luka bakar - Gangguan pendengaran akibat - Undang-undang No.14/1969 - Pemakaian APD (safety 4 3 12 Sedang - Menggunakan N/A N/A N/A N/A N/A
Antara pada anggota badan dan timbulnya kebisingan. tentang perlindungan dan helmet, goggle/spectacles, APD & APK yang
Perata (AC- gangguan pernafasan - Terjadi gangguan terhadap lalu lintas pembinaan norma terhadap masker, safety gloves, safety sesuai standart
BC(L)) akibat terkena asap kendaraan. keselamatan tenaga kerja. shoes, safety vest). - Memberikan
panas campuran aspal. - Terluka oleh percikan aspal panas. - Undang-undang No. 01/1970 - Pemakaian APK pelatihan dan
- Terjadi iritasi terhadap mata, kulit tentang keselamatan kerja. (rambudilarang masuk, rambu pengarahan kepada
dan paru-paru akibat uap dan panas - Permennaker No. 01/1980 pengarah jalan alternatif, rambu pekerja
dari aspal. tentang keselamatan dan larangan menyalip kendaraan Mengikuti SOP
- Terluka oleh pipa alat-alat kesehatan kerja pada konstruksi lain, rambu peringatan dengan yang tersedia
penyemprot yang panas.Terluka oleh bangunan. kata-kata, rambu peringatan - Mengikuti
mesin pompa aspal. Terluka oleh - Undang-undang No. 18/1999 pekerjaan di jalan, traffic cone, instruksi kerja K3
tangki aspal. tentang Jasa Konstruksi police line, lampu putar,
- Terjadi kecelakaan atau terluka - Permennaker No. 13/2003 peralatan komunikasi, banner,
akibat jarak antara pekerja terlalu tentang ketenagakerjaan. papan informasi K3, peralatan
dekat. - Permennaker No. 02/2017 PK3, APAR, bendera K3, lampu
- Terluka oleh mesin penghampar aspal tentang jasa konstruksi, pasal 59 darurat dan flagmen).
(Finisher). - Permennaker No. 05/2018 - Pekerja harus memakai
- Terluka oleh Dump Truck sewaktu tentang keselamatan dan pakaian dan perlengkapan
menuangkan Hotmix ke dalam kesehatan kerja, lingkungan kerja (sepatu, kacamata dan masker)
Finisher. - Perpres No. 07/2019 tentang yang sesuai dengan standar.
- Petugas penyemprotan dan penyakit akibat kerja. - Pekerja harus memakai tutup
penghamparan harus mengenakan - Permennaker No. 88/2019 telinga untuk menghindari
pakaian dan perlengkapan (sarung tentang kesehatan kerja. gangguan pendengaran.
tangan dan masker) yang sesuai - Menggunakan kacamata dan
dengan standar. masker untuk mencegah iritasi
- Terluka oleh mesin pemadat aspal mata dan paru-paru akibat
(Tandem Roller) awal dan akhir. asap panas campuran aspal.
Terluka oleh mesin pemadat aspal - Pekerja harus terampil dan
(Pneumatic Tire Roller) untuk proses berpengalaman dibidangnya
intermediated rolling. serta menjaga agar tidak ada
orang luar maupun pekerja
lain berada di tempat
penyemprotan sewaktu mesin
penyemprotan dari pompa aspal
(aspal sprayer) bekerja
menyiram aspal pada agregat di
lokasi pekerjaan.
- Menjaga agar tidak ada orang
luar maupun pekerja lain berada
di tempat dimana Dump Truck
sedang menuangkan Hotmix ke
dalam Finisher di lokasi
pekerjaan dan di tempat
penghamparan ketika mesin
penghampar aspal (Finisher)
bekerja menghampar Hotmix di
lokasi pekerjaan.
- Senantiasa menjaga jarak
yang aman antara pekerja yang
satu dengan yang lainnya.
- Menjaga agar tidak ada
orang luar maupun pekerja
lain berada di tempat
pemadatan ketika mesin
pemadat aspal (Tandem)
bekerja memadatkan Hotmix di
lokasi pekerjaan.
6 Laston Lapis - Terjadi luka bakar - Gangguan pendengaran akibat - Undang-undang No.14/1969 - Pemakaian APD (safety 4 3 12 Sedang - Menggunakan N/A N/A N/A N/A N/A
Aus (AC- pada anggota badan dan timbulnya kebisingan. tentang perlindungan dan helmet, goggle/spectacles, APD & APK yang
WC) gangguan pernafasan - Terjadi gangguan terhadap lalu lintas pembinaan norma terhadap masker, safety gloves, safety sesuai standart
akibat terkena asap kendaraan. keselamatan tenaga kerja. shoes, safety vest). - Memberikan
panas campuran aspal. - Terluka oleh percikan aspal panas. - Undang-undang No. 01/1970 - Pemakaian APK pelatihan dan
- Terjadi iritasi terhadap mata, kulit tentang keselamatan kerja. (rambudilarang masuk, rambu pengarahan kepada
dan paru-paru akibat uap dan panas - Permennaker No. 01/1980 pengarah jalan alternatif, rambu pekerja
dari aspal. tentang keselamatan dan larangan menyalip kendaraan Mengikuti SOP
- Terluka oleh pipa alat-alat kesehatan kerja pada konstruksi lain, rambu peringatan dengan yang tersedia
penyemprot yang panas.Terluka oleh bangunan. kata-kata, rambu peringatan - Mengikuti
mesin pompa aspal. Terluka oleh - Undang-undang No. 18/1999 pekerjaan di jalan, traffic cone, instruksi kerja K3
tangki aspal. tentang Jasa Konstruksi police line, lampu putar,
- Terjadi kecelakaan atau terluka - Permennaker No. 13/2003 peralatan komunikasi, banner,
akibat jarak antara pekerja terlalu tentang ketenagakerjaan. papan informasi K3, peralatan
dekat. - Permennaker No. 02/2017 PK3, APAR, bendera K3, lampu
- Terluka oleh mesin penghampar aspal tentang jasa konstruksi, pasal 59 darurat dan flagmen).
(Finisher). - Permennaker No. 05/2018 - Pekerja harus memakai
- Terluka oleh Dump Truck sewaktu tentang keselamatan dan pakaian dan perlengkapan
menuangkan Hotmix ke dalam kesehatan kerja, lingkungan kerja (sepatu, kacamata dan masker)
Finisher. - Perpres No. 07/2019 tentang yang sesuai dengan standar.
- Petugas penyemprotan dan penyakit akibat kerja. - Pekerja harus memakai tutup
penghamparan harus mengenakan - Permennaker No. 88/2019 telinga untuk menghindari
pakaian dan perlengkapan (sarung tentang kesehatan kerja. gangguan pendengaran.
tangan dan masker) yang sesuai - Menggunakan kacamata dan
dengan standar. masker untuk mencegah iritasi
- Terluka oleh mesin pemadat aspal mata dan paru-paru akibat
(Tandem Roller) awal dan akhir. asap panas campuran aspal.
Terluka oleh mesin pemadat aspal - Pekerja harus terampil dan
(Pneumatic Tire Roller) untuk proses berpengalaman dibidangnya
intermediated rolling. serta menjaga agar tidak ada
orang luar maupun pekerja
lain berada di tempat
penyemprotan sewaktu mesin
penyemprotan dari pompa aspal
(aspal sprayer) bekerja
menyiram aspal pada agregat di
lokasi pekerjaan.
- Menjaga agar tidak ada orang
luar maupun pekerja lain berada
di tempat dimana Dump Truck
sedang menuangkan Hotmix ke
dalam Finisher di lokasi
pekerjaan dan di tempat
penghamparan ketika mesin
penghampar aspal (Finisher)
bekerja menghampar Hotmix di
lokasi pekerjaan.
- Senantiasa menjaga jarak
yang aman antara pekerja yang
satu dengan yang lainnya.
- Menjaga agar tidak ada
orang luar maupun pekerja
lain berada di tempat
pemadatan ketika mesin
pemadat aspal (Tandem)
bekerja memadatkan Hotmix di
lokasi pekerjaan.
7 Lapis - Terjadi kecelakaan - Kecelakaan terperosok ke jurang. - Undang-undang No.14/1969 - Pemakaian APD (safety 4 3 12 Sedang - Menggunakan N/A N/A N/A N/A N/A
Pondasi kerja akibat kerja alat - Terjadi iritasi pada kulit dan paru- tentang perlindungan dan helmet, goggle/spectacles, APD & APK yang
Agregat berat saat paru akibat debu agregat yang kering. pembinaan norma terhadap masker, safety gloves, safety sesuai standart
Kelas B penghamparan dan - Terjadi kecelakaan pada saat dump keselamatan tenaga kerja. shoes, safety vest). - Memberikan
pemadatan campuran. truck menurunkan agregat. - Undang-undang No. 01/1970 - Pemakaian APK pelatihan dan
- Terluka oleh mesin penghampar tentang keselamatan kerja. (rambudilarang masuk, rambu pengarahan kepada
(Grader) karena pengoperasian tidak - Permennaker No. 01/1980 pengarah jalan alternatif, rambu pekerja
benar. tentang keselamatan dan larangan menyalip kendaraan Mengikuti SOP
- Terluka oleh mesin pemadat agregat kesehatan kerja pada konstruksi lain, rambu peringatan dengan yang tersedia
(Tandem Roller) awal dan akhir. bangunan. kata-kata, rambu peringatan - Mengikuti
- Terjadi kecelakaan akibat tertabrak - Undang-undang No. 18/1999 pekerjaan di jalan, traffic cone, instruksi kerja K3
lalu lintas kendaraan. tentang Jasa Konstruksi police line, lampu putar,
- Terjadi kecelakaan akibat - Permennaker No. 13/2003 peralatan komunikasi, banner,
penimbunan material sementara, tentang ketenagakerjaan. papan informasi K3, peralatan
sebelum dihampar. - Permennaker No. 02/2017 PK3, APAR, bendera K3, lampu
- Kecelakaan akibat tanah di pinggir tentang jasa konstruksi, pasal 59 darurat dan flagmen).
bahu jalan tidak stabil. - Permennaker No. 05/2018 - Diadakan penyiraman terhadap
- Gangguan lalu lintas penduduk tentang keselamatan dan agregat yang telah dihampar
sekitar. kesehatan kerja, lingkungan kerja sebelum ditutup.
- Terluka oleh peralatan kerja akibat - Perpres No. 07/2019 tentang - Pengoperasian dump truck
jarak antar pekerja terlalu dekat. penyakit akibat kerja. harus dilakukan oleh tenaga
- Terjadi gangguan kesehatan karena - Permennaker No. 88/2019 terampil dan berpengalaman,
air yang digunakan penyiraman tidak tentang kesehatan kerja. dan dijaga agar tidak ada orang
sehat. lain yang berkepentingan berada
- Terjadi kecelakaan dalam di dekat dump truck yang
pengoperasian alat penyiram (Water sedang menurunkan agregat.
Tanker). - Operator mesin penghampar
- Kecelakaan tertabrak lalu lintas harus terampil&berpengalaman
kendaraan. serta pengoperasian grader harus
dilakukan dengan metode yang
benar.
- Menjaga agar tidak ada
orang luar maupun pekerja
lain berada di tempat
pemadatan ketika mesin
pemadat agregat (Tandem)
bekerja memadatkan agregat di
lokasi pekerjaan.
- Pemasangan rambu-rambu dan
petugas pengatur lalu lintas.
- Penimbunan material harus di
tempat yang aman atau material
agar segera dihampar.
- Dilakukan pemeriksaan
stabilitas tanah terutama pada
pinggir bahu jalan.
- Penyediaan jalan sementara
bagi penduduk sekitar.
- Senantiasa menjaga jarak
aman antara pekerja satu dan
pekerja lainnya.
- Air yang digunakan untuk
menyiram harus sesuai
ketentuan (tidak berbau busuk
dll).
- Mesin penyiram harus dalam
kondisi layak, operator harus
berpengalaman dan operasional
mesin harus benar.
- Pemasangan rambu-rambu
lalu lintas dan penugasan
petugas bendera pengatur lalu
lintas.
8 Divisi 2. - Kecelakaan akibat - Gangguan kesehatan akibat kondisi - Undang-undang No.14/1969 - Pemakaian APD (safety 3 3 9 Sedang - Menggunakan N/A N/A N/A N/A N/A
Drainase operasional Alat Berat. kerja secara umum. tentang perlindungan dan helmet, goggle/spectacles, APD & APK yang
- Terkena alat gali / alat - Terluka akibat kondisi dan pembinaan norma terhadap masker, safety gloves, safety sesuai standart
kerja. penggunaan meteran yang salah. keselamatan tenaga kerja. shoes, safety vest). - Memberikan
- Terperosok ke lubang - Kecelakaan akibat pengaturan lalu - Undang-undang No. 01/1970 - Pemakaian APK pelatihan dan
galian / jurang. lintas kurang baik. tentang keselamatan kerja. (rambudilarang masuk, rambu pengarahan kepada
- Tertimbun material - Kecelakaan akibat jenis dan cara - Permennaker No. 01/1980 pengarah jalan alternatif, rambu pekerja
batu. penggunaan peralatan salah. tentang keselamatan dan larangan menyalip kendaraan Mengikuti SOP
- Tertusuk/tergores - Kecelakaan akibat metode kesehatan kerja pada konstruksi lain, rambu peringatan dengan yang tersedia
pecahan batu. pemasangan patok. bangunan. kata-kata, rambu peringatan - Mengikuti
- Terjadi iritasi pada - Kecelakaan terkena alat gali - Undang-undang No. 18/1999 pekerjaan di jalan, traffic cone, instruksi kerja K3
mata, kulit, gangguan (cangkul, balencong dll.) akibat jarak tentang Jasa Konstruksi police line, lampu putar,
pernafasan akibat debu antar penggali terlalu dekat. - Permennaker No. 13/2003 peralatan komunikasi, banner,
material yang kering. - Bahaya akibat lereng galian longsor. tentang ketenagakerjaan. papan informasi K3, peralatan
- Luka karena tertimpa batu. - Permennaker No. 02/2017 PK3, APAR, bendera K3, lampu
- Luka tangan/kaki karena adukan / tentang jasa konstruksi, pasal 59 darurat dan flagmen).
pecahan material batu. - Permennaker No. 05/2018 - Harus menggunakan
- Bahaya akibat bahan-bahan dan alat tentang keselamatan dan perlengkapan kerja yang standar
yang akan dipakai. kesehatan kerja, lingkungan kerja - Pengukuran harus dilakukan
- Kecelakaan akibat penempatan - Perpres No. 07/2019 tentang dengan menggunakan meteran
material batu yang tidak tepat. penyakit akibat kerja. yang sesuai dengan standar.
- Debu dari campuran agregat, semen - Permennaker No. 88/2019 - Pengaturan lalu lintas harus
dan air. tentang kesehatan kerja. sesuai dengan standar.
- Alat dan cara menggunakan
harus benar dan sesuai dengan
standar.
- Pemasangan patok harus benar
dan sesuai dengan ketentuan.
- Jarak antara penggali harus
dijaga agar selalu pada jarak
yang aman.
- Bila penggalian dilakukan
pada malam hari harus
menggunakan lampu
penerangan yang cukup.
- Membuat dan
mempertahankan kemiringan
yang stabil.
- Menempatkan batu pada jarak
yang sesuai untuk kerja.
- Metode pemecahan dan
pembentukan permukaan batu
sesuai dengan persyaratan.
- Material b a t u harus
ditempatkan pada tempat yang
aman dan tidak mengganggu
lalu lintas kerja.
- Untuk menjaga resiko
kecelakaan para pekerja yang
melakukan pemasangan batu
dilengkapi dengan sarung
tangan, helm dan sepatu boot.
- Diusahakan sedemikian rupa
menghindari kontak langsung
antara tangan/kulit terhadap
adukan semen.
- Diusahakan sedemikan rupa
menghindari tangan terjepit oleh
batu.
9 Divisi 3. - Kecelakaan akibat - Kecelakaan terkena alat gali - Undang-undang No.14/1969 - Pemakaian APD (safety 3 3 9 Sedang - Menggunakan N/A N/A N/A N/A N/A
Pekerjaan operasional Alat Berat. (cangkul, balencong dll.) akibat jarak tentang perlindungan dan helmet, goggle/spectacles, APD & APK yang
Tanah dan - Tertimbun hasil antar penggali terlalu dekat. pembinaan norma terhadap masker, safety gloves, safety sesuai standart
Geosintetik galian. - Bahaya akibat lereng galian longsor. keselamatan tenaga kerja. shoes, safety vest). - Memberikan
- Terjadi iritasi pada - Kecelakaan akibat operasional alat - Undang-undang No. 01/1970 - Pemakaian APK pelatihan dan
mata, kulit dan berat baik di tempat lokasi galian, tentang keselamatan kerja. (rambudilarang masuk, rambu pengarahan kepada
gangguan pernafasan transportasi maupun di tempat - Permennaker No. 01/1980 pengarah jalan alternatif, rambu pekerja
akibat debu material pembuangan. tentang keselamatan dan larangan menyalip kendaraan Mengikuti SOP
yang kering. - Kecelakaan akibat tumpukan bahan kesehatan kerja pada konstruksi lain, rambu peringatan dengan yang tersedia
galian yang akan digunakan untuk bangunan. kata-kata, rambu peringatan - Mengikuti
timbunan. - Undang-undang No. 18/1999 pekerjaan di jalan, traffic cone, instruksi kerja K3
- Kecelakaan akibat pengaturan lalu tentang Jasa Konstruksi police line, lampu putar,
lintas kurang baik. - Permennaker No. 13/2003 peralatan komunikasi, banner,
- Kecelakaan akibat operasional alat tentang ketenagakerjaan. papan informasi K3, peralatan
berat di tempat lokasi pemadatan. - Permennaker No. 02/2017 PK3, APAR, bendera K3, lampu
- Kecelakaan akibat metode tentang jasa konstruksi, pasal 59 darurat dan flagmen).
penimbunan pada jalan tanjakan. - Permennaker No. 05/2018 - Jarak antara penggali harus
- Gangguan kesehatan akibat debu tentang keselamatan dan dijaga agar selalu pada jarak
yang timbul saat penyiraman. kesehatan kerja, lingkungan kerja yang aman.
- Perpres No. 07/2019 tentang - Bila penggalian dilakukan
penyakit akibat kerja. pada malam hari harus
- Permennaker No. 88/2019 menggunakan lampu
tentang kesehatan kerja. penerangan yang cukup.
- Membuat dan
mempertahankan kemiringan
yang stabil.
- Operasional alat berat harus
dilakukan sesuai dengan standar.
- Tumpukan bahan galian yang
akan digunakan untuk timbunan
tidak boleh terlalu lama.
- Pengaturan lalu lintas harus
sesuai dengan standar.
- Pengoperasian alat berat harus
dilakukan oleh operator alat
berat yang berpengalaman.
- Manajer Proyekan
penimbunan pada jalan
tanjakan harus dilakukan
dengan metode yang benar.
10 Divisi 7. - Terkena alat berat. - Luka karena tertimpa batu. - Undang-undang No.14/1969 - Pemakaian APD (safety 4 3 12 Sedang - Menggunakan N/A N/A N/A N/A N/A
Struktur - Tertimbun material - Luka tangan/kaki karena adukan / tentang perlindungan dan helmet, goggle/spectacles, APD & APK yang
beton. pecahan material batu. pembinaan norma terhadap masker, safety gloves, safety sesuai standart
- Tertusuk besi - Bahaya akibat bahan-bahan dan alat keselamatan tenaga kerja. shoes, safety vest). - Memberikan
tulangan. yang akan dipakai. - Undang-undang No. 01/1970 - Pemakaian APK pelatihan dan
- Tertimbun material - Kecelakaan akibat penempatan tentang keselamatan kerja. (rambudilarang masuk, rambu pengarahan kepada
batu. material batu yang tidak tepat. - Permennaker No. 01/1980 pengarah jalan alternatif, rambu pekerja
- Tertusuk/tergores - Debu dari campuran agregat, semen tentang keselamatan dan larangan menyalip kendaraan Mengikuti SOP
pecahan batu. dan air. kesehatan kerja pada konstruksi lain, rambu peringatan dengan yang tersedia
- Terjadi iritasi pada - Terjadi luka/lecet pada tangan. bangunan. kata-kata, rambu peringatan - Mengikuti
mata, kulit, gangguan - Terjepit saat mengangkat tulangan. - Undang-undang No. 18/1999 pekerjaan di jalan, traffic cone, instruksi kerja K3
pernafasan akibat debu Luka akibat membengkokan besi tentang Jasa Konstruksi police line, lampu putar,
material yang kering. tulangan. - Permennaker No. 13/2003 peralatan komunikasi, banner,
- Luka karena jarak antar sesama tentang ketenagakerjaan. papan informasi K3, peralatan
pembuat besi tulangan. - Permennaker No. 02/2017 PK3, APAR, bendera K3, lampu
- Luka di tangan akibat kawat baja tentang jasa konstruksi, pasal 59 darurat dan flagmen).
pada saat mengikat besi tulangan. - Permennaker No. 05/2018 - Mengecek alat concrete mixer
- Luka akibat sisa-sisa (potongan) tentang keselamatan dan sebelum digunakan termasuk
tulangan besi maupun kawat bendrat. kesehatan kerja, lingkungan kerja penguat-penguatnya, dijalankan
- Terluka akibat pekerja dan alat. - Perpres No. 07/2019 tentang oleh yang yang ahli
penyakit akibat kerja. dibidangnya.
- Permennaker No. 88/2019 - Semua gigi dan rantai-rantai
tentang kesehatan kerja. dari pengaduk beton harus
dilindungi sedemikian sehingga
aman.
- Penyangga pengaduk beton
harus dilindungi oleh pagar
pengaman untuk mencegah para
pekerja lewat dibawahnya ketika
alat sedang diangkat.
- Senantiasa menjaga jarak yang
aman terhadap setiap pekerjaan
beton.
- Pengoperasian alat pengaduk,
penggetar dan water tanker
harus dilakukan oleh orang yang
ahli dan berpengalaman.
- Sisa-sisa besi/kawat baja
ditempatkan sedemikian rupa
sehingga tidak menimbulkan
bahaya.
- Besi tulangan yang menjorok
ke luar dari lantai atau dinding
harus diberi pelindung.
- Bila melakukan
penyambungan besi tulangan
maka ujungnya menjorok
keluar tidak boleh menimbulkan
bahaya.
- Proses pabrikasi dilakukan
secara terpisah dan ditempatkan
secara khusus.
- Proses pabrikasi menghindari
kecelakaan yang diakibatkan
sesama pekerja ataupun yang
diakibatkan oleh alat atau bahan.
- Menempatkan batu pada jarak
yang sesuai untuk kerja.
- Metode pemecahan dan
pembentukan permukaan batu
sesuai dengan persyaratan.
- Material b a t u harus
ditempatkan pada tempat yang
aman dan tidak mengganggu
lalu lintas kerja.
- Untuk menjaga resiko
kecelakaan para pekerja yang
melakukan pemasangan batu
dilengkapi dengan sarung
tangan, helm dan sepatu boot.
- Diusahakan sedemikian rupa
menghindari kontak langsung
antara tangan/kulit terhadap
adukan semen.
- Diusahakan sedemikan rupa
menghindari tangan terjepit oleh
batu.
11 Divisi 9. - Terkena material - Terjadi iritasi pada kulit, mata dan - Undang-undang No.14/1969 - Pemakaian APD (safety - Menggunakan
Pekerjaan marka. paru-paru. tentang perlindungan dan helmet, goggle/spectacles, APD & APK yang
Harian & - Terjadi luka bakar, gatal, noda pada pembinaan norma terhadap masker, safety gloves, safety sesuai standart
Pekerjaan tangan dan kaki. keselamatan tenaga kerja. shoes, safety vest). - Memberikan
Lain-Lain - Kecelakaan akibat kebakaran. - Undang-undang No. 01/1970 - Pemakaian APK pelatihan dan
- Terjadi gangguan akibat lalu lintas tentang keselamatan kerja. (rambudilarang masuk, rambu pengarahan kepada
kendaraan. - Permennaker No. 01/1980 pengarah jalan alternatif, rambu pekerja
Marka Jalan
- Terluka oleh alat/mesin marka tentang keselamatan dan larangan menyalip kendaraan Mengikuti SOP
Termoplastik
termoplastik. kesehatan kerja pada konstruksi lain, rambu peringatan dengan yang tersedia
bangunan. kata-kata, rambu peringatan - Mengikuti
- Undang-undang No. 18/1999 pekerjaan di jalan, traffic cone, instruksi kerja K3
tentang Jasa Konstruksi police line, lampu putar,
- Permennaker No. 13/2003 peralatan komunikasi, banner,
tentang ketenagakerjaan. papan informasi K3, peralatan
- Permennaker No. 02/2017 PK3, APAR, bendera K3, lampu
tentang jasa konstruksi, pasal 59 darurat dan flagmen).
- Permennaker No. 05/2018 - Pencampuran bahan
tentang keselamatan dan termoplastik harus sesuai 3 2 6 Sedang N/A N/A N/A N/A N/A
kesehatan kerja, lingkungan kerja dengan petunjuk pabrik.
- Perpres No. 07/2019 tentang - Alat pemadam api harus sealu
penyakit akibat kerja. tersedia di tempat pekerjaan.
- Permennaker No. 88/2019 - Alat-alat pengecetan atau
tentang kesehatan kerja. penyemprotan harus dioprasikan
oleh orang yang terampil dan
berpengalaman dibidangnya.
- Memasang rambu-rambu pada
lokasi pekerjaan untuk
melindungi personel yang
bekerja dari kendaraan yang
melintasi area pekerjaan dan
menempatkan petugas bendera
di tempat kegiatan pekerjaan.
- Mempertahankan jarak yang
aman antara pekerja dan
alat/mesin marka termoplastik.
Jember, 13 April 2021
PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI

JOSEPH REGAR AWUY


B.2. Rencana Tindakan (sasaran khusus & program khusus)
Tabel 2. Penyusunan Sasaran K h u s u s d a n P r o g r a m K h u s u s

Nama Perusahaan : PT. Gunung Kelabat Citra Abadi


Nama Paket Pekerjaan : Peningkatan Jalan Banjarwaru - Purworejo
Lokasi Pekerjaan : Kecamatan Padang, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur
Tanggal dibuat : 13 April 2021
SASARAN PROGRAM
NO PENGENDALIAN RESIKO URAIAN JADWAL INDIKATOR PENANGGUNG
(Sesuai Kolom Tabel 6 IBPRP) URAIAN TOLAK UKUR SUMBER DAYA BENTUK MONITORING
KEGIATAN MANAJER PENCAPAIAN JAWAB
PROYEKAN
1 MOBILISASI / DEMOBILSASI
- Pemakaian APD (safety helmet, goggle/spectacles, masker, safety -Tersedianya metode - Sesuai dengan Metode yang - Menggunakan APD & - Dokumen - Sesuai jadwal - Checklist. - Pemasangan sesuai - Manajer Proyek.
gloves, safety shoes, safety vest). Manajer Proyekan yang tersedia. APK yang sesuai (manual Manajer - Evaluasi. metode. - Ahli K3
- Pemakaian APK (rambudilarang masuk, rambu pengarah jalan sesuai dengan standar. - Sesuai dengan instruksi kerja standart. instruction / Proyekan. - Disediakan oleh petugas - Pemasangan sesuai Konstruksi.
alternatif, rambu larangan menyalip kendaraan lain, rambu peringatan - Tersedianya instruksi - Pekerja memahami tentang - Memberikan pelatihan petunjuk kerja). - Sebelum yang berwenang. instruksi kerja. (Inpektor,
dengan kata-kata, rambu peringatan pekerjaan di jalan, traffic cone, kerja. sistem keselamatan kerja. dan pengarahan kepada - Dokumen dimulai pekerja - Paham dan mengerti. Pengawas, Petugas
police line, lampu putar, peralatan komunikasi, banner, papan - Pekerja telah - SNI (safety helmet, pekerja. petunjuk kerja. harus sudah - Sesuai standar. terkait).
informasi K3, peralatan PK3, APAR, bendera K3, lampu darurat dan menerima pelatihan. goggle/spectacles, masker, Mengikuti SOP yang - IInstruktur. paham.
flagmen). - Pekerja menggunakan safety gloves, safety shoes, tersedia. - Program modul. - Sebelum
- Menyediakan kantor lapangan dan tempat tinggal pekerja yang APD & APK yang safety vest). - Mengikuti instruksi - Pemahaman. pekerjaan harus
memenuhi syarat. sesuai kebutuhan dan - Jumlah pekerja. kerja K3. - Peserta (pekerja). lengkap.
- Menyediakan lahan, gudang dan bengkel yang memenuhi syarat. sesuai standar.
- Bangunan harus dibuat dengan struktur dan kekuatan memenuhi
syarat.
- Pengaturan lalu lintas sementara dengan rambu-rambu yang
memenuhi syarat.
- Penyediaan jalan masuk sementara ke permukiman yang aman dan
nyaman.
- Bangunan sementara dan rambu-rambu harus terpelihara agar
tetap aman dan dalam kondisi pelayanan yang memenuhi
persyaratan.
- Pembersihan atas bahan-bahan yang tidak terpakai.
2 LAPIS PONDASI KELAS A
- Pemakaian APD (safety helmet, goggle/spectacles, masker, safety -Tersedianya metode - Sesuai dengan Metode yang - Menggunakan APD & - Dokumen - Sesuai jadwal - Checklist. - Pemasangan sesuai - Manajer Proyek.
gloves, safety shoes, safety vest). Manajer Proyekan yang tersedia. APK yang sesuai (manual Manajer - Evaluasi. metode. - Ahli K3
- Pemakaian APK (rambudilarang masuk, rambu pengarah jalan sesuai dengan standar. - Sesuai dengan instruksi kerja standart. instruction / Proyekan. - Disediakan oleh petugas - Pemasangan sesuai Konstruksi.
alternatif, rambu larangan menyalip kendaraan lain, rambu peringatan - Tersedianya instruksi - Pekerja memahami tentang - Memberikan pelatihan petunjuk kerja). - Sebelum yang berwenang. instruksi kerja. (Inpektor,
dengan kata-kata, rambu peringatan pekerjaan di jalan, traffic cone, kerja. sistem keselamatan kerja. dan pengarahan kepada - Dokumen dimulai pekerja - Paham dan mengerti. Pengawas, Petugas
police line, lampu putar, peralatan komunikasi, banner, papan - Pekerja telah - SNI (safety helmet, pekerja. petunjuk kerja. harus sudah - Sesuai standar. terkait).
informasi K3, peralatan PK3, APAR, bendera K3, lampu darurat dan menerima pelatihan. goggle/spectacles, masker, Mengikuti SOP yang - IInstruktur. paham.
flagmen). - Pekerja menggunakan safety gloves, safety shoes, tersedia. - Program modul. - Sebelum
- Diadakan penyiraman terhadap agregat yang telah dihampar APD & APK yang safety vest). - Mengikuti instruksi - Pemahaman. pekerjaan harus
sebelum ditutup. sesuai kebutuhan dan - Jumlah pekerja. kerja K3. - Peserta (pekerja). lengkap.
- Pengoperasian dump truck harus dilakukan oleh tenaga terampil sesuai standar.
dan berpengalaman, dan dijaga agar tidak ada orang lain yang
berkepentingan berada di dekat dump truck yang sedang menurunkan
agregat.
- Operator mesin penghampar harus terampil&berpengalaman
serta pengoperasian grader harus dilakukan dengan metode yang
benar.
- Menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada
di tempat pemadatan ketika mesin pemadat agregat (Tandem)
bekerja memadatkan agregat di lokasi pekerjaan.
- Pemasangan rambu-rambu dan petugas pengatur lalu lintas.
- Penimbunan material harus di tempat yang aman atau material agar
segera dihampar.
- Dilakukan pemeriksaan stabilitas tanah terutama pada pinggir bahu
jalan.
- Penyediaan jalan sementara bagi penduduk sekitar.
- Senantiasa menjaga jarak aman antara pekerja satu dan pekerja
lainnya.
- Air yang digunakan untuk menyiram harus sesuai ketentuan (tidak
berbau busuk dll).
- Mesin penyiram harus dalam kondisi layak, operator harus
berpengalaman dan operasional mesin harus benar.
- Pemasangan rambu-rambu lalu lintas dan penugasan petugas
bendera pengatur lalu lintas.
3 LAPIS RESAP PENGIKAT (PRIME COAT) - ASPAL EMULSI
- Pemakaian APD (safety helmet, goggle/spectacles, masker, safety -Tersedianya metode - Sesuai dengan Metode yang - Menggunakan APD & - Dokumen - Sesuai jadwal - Checklist. - Pemasangan sesuai - Manajer Proyek.
gloves, safety shoes, safety vest). Manajer Proyekan yang tersedia. APK yang sesuai (manual Manajer - Evaluasi. metode. - Ahli K3
- Pemakaian APK (rambudilarang masuk, rambu pengarah jalan sesuai dengan standar. - Sesuai dengan instruksi kerja standart. instruction / Proyekan. - Disediakan oleh petugas - Pemasangan sesuai Konstruksi.
alternatif, rambu larangan menyalip kendaraan lain, rambu peringatan - Tersedianya instruksi - Pekerja memahami tentang - Memberikan pelatihan petunjuk kerja). - Sebelum yang berwenang. instruksi kerja. (Inpektor,
dengan kata-kata, rambu peringatan pekerjaan di jalan, traffic cone, kerja. sistem keselamatan kerja. dan pengarahan kepada - Dokumen dimulai pekerja - Paham dan mengerti. Pengawas, Petugas
police line, lampu putar, peralatan komunikasi, banner, papan - Pekerja telah - SNI (safety helmet, pekerja. petunjuk kerja. harus sudah - Sesuai standar. terkait).
informasi K3, peralatan PK3, APAR, bendera K3, lampu darurat dan menerima pelatihan. goggle/spectacles, masker, Mengikuti SOP yang - IInstruktur. paham.
flagmen). - Pekerja menggunakan safety gloves, safety shoes, tersedia. - Program modul. - Sebelum
- Pemasangan rambu-rambu lalu lintas dan menugaskan petugas APD & APK yang safety vest). - Mengikuti instruksi - Pemahaman. pekerjaan harus
bendera pengatur lalu lintas. sesuai kebutuhan dan - Jumlah pekerja. kerja K3. - Peserta (pekerja). lengkap.
- Harus dipasang rambu-rambu lalu lintas sementara dan sesuai standar.
ditugaskan petugas pengatur lalu lintas.
- Petugas penyemprotan harus mengenakan pakaian dan
perlengkapan (sepatu boot, sarung tangan dan masker) yang sesuai
dengan standar.
- Menghindari kerusakan pada pohon, struktur atau bangunan
yang berdekatan dengan lokasi dari percikan aspal dengan
menjaga api tidak terlalu besar dan menghindari penggunaan
bahan bakar yang mudah meledak.
- Pekerja harus terampil dan berpengalaman dibidangnya serta
menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada
di tempat penyemprotan sewaktu mesin penyemprotan dari
pompa aspal (aspal sprayer) bekerja menyiram aspal pada agregat di
lokasi pekerjaan..
- Pekerja harus memakai tutup telinga untuk menghindari gangguan
pendengaran.
4 LAPIS PEREKAT (TACK COAT) - ASPAL EMULSI
- Pemakaian APD (safety helmet, goggle/spectacles, masker, safety -Tersedianya metode - Sesuai dengan Metode yang - Menggunakan APD & - Dokumen - Sesuai jadwal - Checklist. - Pemasangan sesuai - Manajer Proyek.
gloves, safety shoes, safety vest). Manajer Proyekan yang tersedia. APK yang sesuai (manual Manajer - Evaluasi. metode. - Ahli K3
- Pemakaian APK (rambudilarang masuk, rambu pengarah jalan sesuai dengan standar. - Sesuai dengan instruksi kerja standart. instruction / Proyekan. - Disediakan oleh petugas - Pemasangan sesuai Konstruksi.
alternatif, rambu larangan menyalip kendaraan lain, rambu peringatan - Tersedianya instruksi - Pekerja memahami tentang - Memberikan pelatihan petunjuk kerja). - Sebelum yang berwenang. instruksi kerja. (Inpektor,
dengan kata-kata, rambu peringatan pekerjaan di jalan, traffic cone, kerja. sistem keselamatan kerja. dan pengarahan kepada - Dokumen dimulai pekerja - Paham dan mengerti. Pengawas, Petugas
police line, lampu putar, peralatan komunikasi, banner, papan - Pekerja telah - SNI (safety helmet, pekerja. petunjuk kerja. harus sudah - Sesuai standar. terkait).
informasi K3, peralatan PK3, APAR, bendera K3, lampu darurat dan menerima pelatihan. goggle/spectacles, masker, Mengikuti SOP yang - IInstruktur. paham.
flagmen). - Pekerja menggunakan safety gloves, safety shoes, tersedia. - Program modul. - Sebelum
- Pemasangan rambu-rambu lalu lintas dan menugaskan petugas APD & APK yang safety vest). - Mengikuti instruksi - Pemahaman. pekerjaan harus
bendera pengatur lalu lintas. sesuai kebutuhan dan - Jumlah pekerja. kerja K3. - Peserta (pekerja). lengkap.
- Harus dipasang rambu-rambu lalu lintas sementara dan sesuai standar.
ditugaskan petugas pengatur lalu lintas.
- Petugas penyemprotan harus mengenakan pakaian dan
perlengkapan (sepatu boot, sarung tangan dan masker) yang sesuai
dengan standar.
- Menghindari kerusakan pada pohon, struktur atau bangunan
yang berdekatan dengan lokasi dari percikan aspal dengan
menjaga api tidak terlalu besar dan menghindari penggunaan
bahan bakar yang mudah meledak.
- Pekerja harus terampil dan berpengalaman dibidangnya serta
menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada
di tempat penyemprotan sewaktu mesin penyemprotan dari
pompa aspal (aspal sprayer) bekerja menyiram aspal pada agregat di
lokasi pekerjaan..
- Pekerja harus memakai tutup telinga untuk menghindari gangguan
pendengaran.

5 LASTON LAPIS ANTARA PERATA (AC-BC(L))


- Pemakaian APD (safety helmet, goggle/spectacles, masker, safety -Tersedianya metode - Sesuai dengan Metode yang - Menggunakan APD & - Dokumen - Sesuai jadwal - Checklist. - Pemasangan sesuai - Manajer Proyek.
gloves, safety shoes, safety vest). Manajer Proyekan yang tersedia. APK yang sesuai (manual Manajer - Evaluasi. metode. - Ahli K3
- Pemakaian APK (rambudilarang masuk, rambu pengarah jalan sesuai dengan standar. - Sesuai dengan instruksi kerja standart. instruction / Proyekan. - Disediakan oleh petugas - Pemasangan sesuai Konstruksi.
alternatif, rambu larangan menyalip kendaraan lain, rambu peringatan - Tersedianya instruksi - Pekerja memahami tentang - Memberikan pelatihan petunjuk kerja). - Sebelum yang berwenang. instruksi kerja. (Inpektor,
dengan kata-kata, rambu peringatan pekerjaan di jalan, traffic cone, kerja. sistem keselamatan kerja. dan pengarahan kepada - Dokumen dimulai pekerja - Paham dan mengerti. Pengawas, Petugas
police line, lampu putar, peralatan komunikasi, banner, papan - Pekerja telah - SNI (safety helmet, pekerja. petunjuk kerja. harus sudah - Sesuai standar. terkait).
informasi K3, peralatan PK3, APAR, bendera K3, lampu darurat dan menerima pelatihan. goggle/spectacles, masker, Mengikuti SOP yang - IInstruktur. paham.
flagmen). - Pekerja menggunakan safety gloves, safety shoes, tersedia. - Program modul. - Sebelum
- Pekerja harus memakai pakaian dan perlengkapan (sepatu, kacamata APD & APK yang safety vest). - Mengikuti instruksi - Pemahaman. pekerjaan harus
dan masker) yang sesuai dengan standar. sesuai kebutuhan dan - Jumlah pekerja. kerja K3. - Peserta (pekerja). lengkap.
- Pekerja harus memakai tutup telinga untuk menghindari gangguan sesuai standar.
pendengaran.
- Menggunakan kacamata dan masker untuk mencegah iritasi mata
dan paru-paru akibat asap panas campuran aspal.
- Pekerja harus terampil dan berpengalaman dibidangnya serta
menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada
di tempat penyemprotan sewaktu mesin penyemprotan dari
pompa aspal (aspal sprayer) bekerja menyiram aspal pada agregat di
lokasi pekerjaan.
- Menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di
tempat dimana Dump Truck sedang menuangkan Hotmix ke dalam
Finisher di lokasi pekerjaan dan di tempat penghamparan ketika
mesin penghampar aspal (Finisher) bekerja menghampar Hotmix di
lokasi pekerjaan.
- Senantiasa menjaga jarak yang aman antara pekerja yang satu
dengan yang lainnya.
- Menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada
di tempat pemadatan ketika mesin pemadat aspal (Tandem) bekerja
memadatkan Hotmix di lokasi pekerjaan.
6 LASTON LAPIS AUS (AC-WC)
- Pemakaian APD (safety helmet, goggle/spectacles, masker, safety -Tersedianya metode - Sesuai dengan Metode yang - Menggunakan APD & - Dokumen - Sesuai jadwal - Checklist. - Pemasangan sesuai - Manajer Proyek.
gloves, safety shoes, safety vest). Manajer Proyekan yang tersedia. APK yang sesuai (manual Manajer - Evaluasi. metode. - Ahli K3
- Pemakaian APK (rambudilarang masuk, rambu pengarah jalan sesuai dengan standar. - Sesuai dengan instruksi kerja standart. instruction / Proyekan. - Disediakan oleh petugas - Pemasangan sesuai Konstruksi.
alternatif, rambu larangan menyalip kendaraan lain, rambu peringatan - Tersedianya instruksi - Pekerja memahami tentang - Memberikan pelatihan petunjuk kerja). - Sebelum yang berwenang. instruksi kerja. (Inpektor,
dengan kata-kata, rambu peringatan pekerjaan di jalan, traffic cone, kerja. sistem keselamatan kerja. dan pengarahan kepada - Dokumen dimulai pekerja - Paham dan mengerti. Pengawas, Petugas
police line, lampu putar, peralatan komunikasi, banner, papan - Pekerja telah - SNI (safety helmet, pekerja. petunjuk kerja. harus sudah - Sesuai standar. terkait).
informasi K3, peralatan PK3, APAR, bendera K3, lampu darurat dan menerima pelatihan. goggle/spectacles, masker, Mengikuti SOP yang - IInstruktur. paham.
flagmen). - Pekerja menggunakan safety gloves, safety shoes, tersedia. - Program modul. - Sebelum
- Pekerja harus memakai pakaian dan perlengkapan (sepatu, kacamata APD & APK yang safety vest). - Mengikuti instruksi - Pemahaman. pekerjaan harus
dan masker) yang sesuai dengan standar. sesuai kebutuhan dan - Jumlah pekerja. kerja K3. - Peserta (pekerja). lengkap.
- Pekerja harus memakai tutup telinga untuk menghindari gangguan sesuai standar.
pendengaran.
- Menggunakan kacamata dan masker untuk mencegah iritasi mata
dan paru-paru akibat asap panas campuran aspal.
- Pekerja harus terampil dan berpengalaman dibidangnya serta
menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada
di tempat penyemprotan sewaktu mesin penyemprotan dari
pompa aspal (aspal sprayer) bekerja menyiram aspal pada agregat di
lokasi pekerjaan.
- Menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di
tempat dimana Dump Truck sedang menuangkan Hotmix ke dalam
Finisher di lokasi pekerjaan dan di tempat penghamparan ketika
mesin penghampar aspal (Finisher) bekerja menghampar Hotmix di
lokasi pekerjaan.
- Senantiasa menjaga jarak yang aman antara pekerja yang satu
dengan yang lainnya.
- Menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada
di tempat pemadatan ketika mesin pemadat aspal (Tandem) bekerja
memadatkan Hotmix di lokasi pekerjaan.
7 LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS B
- Pemakaian APD (safety helmet, goggle/spectacles, masker, safety -Tersedianya metode - Sesuai dengan Metode yang - Menggunakan APD & - Dokumen - Sesuai jadwal - Checklist. - Pemasangan sesuai - Manajer Proyek.
gloves, safety shoes, safety vest). Manajer Proyekan yang tersedia. APK yang sesuai (manual Manajer - Evaluasi. metode. - Ahli K3
- Pemakaian APK (rambudilarang masuk, rambu pengarah jalan sesuai dengan standar. - Sesuai dengan instruksi kerja standart. instruction / Proyekan. - Disediakan oleh petugas - Pemasangan sesuai Konstruksi.
alternatif, rambu larangan menyalip kendaraan lain, rambu peringatan - Tersedianya instruksi - Pekerja memahami tentang - Memberikan pelatihan petunjuk kerja). - Sebelum yang berwenang. instruksi kerja. (Inpektor,
dengan kata-kata, rambu peringatan pekerjaan di jalan, traffic cone, kerja. sistem keselamatan kerja. dan pengarahan kepada - Dokumen dimulai pekerja - Paham dan mengerti. Pengawas, Petugas
police line, lampu putar, peralatan komunikasi, banner, papan - Pekerja telah - SNI (safety helmet, pekerja. petunjuk kerja. harus sudah - Sesuai standar. terkait).
informasi K3, peralatan PK3, APAR, bendera K3, lampu darurat dan menerima pelatihan. goggle/spectacles, masker, Mengikuti SOP yang - IInstruktur. paham.
flagmen). - Pekerja menggunakan safety gloves, safety shoes, tersedia. - Program modul. - Sebelum
- Memasang pengaman dan membatasi daerah galian dengan pagar APD & APK yang safety vest). - Mengikuti instruksi - Pemahaman. pekerjaan harus
pengaman. sesuai kebutuhan dan - Jumlah pekerja. kerja K3. - Peserta (pekerja). lengkap.
- Diadakan penyiraman terhadap agregat yang telah dihampar sesuai standar.
sebelum ditutup.
- Pengoperasian dump truck harus dilakukan oleh tenaga terampil
dan berpengalaman, dan dijaga agar tidak ada orang lain yang
berkepentingan berada di dekat dump truck yang sedang menurunkan
agregat.
- Operator mesin penghampar harus terampil&berpengalaman
serta pengoperasian grader harus dilakukan dengan metode yang
benar.
- Menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada
di tempat pemadatan ketika mesin pemadat agregat (Tandem)
bekerja memadatkan agregat di lokasi pekerjaan.
- Pemasangan rambu-rambu dan petugas pengatur lalu lintas.
- Penimbunan material harus di tempat yang aman atau material agar
segera dihampar.
- Dilakukan pemeriksaan stabilitas tanah terutama pada pinggir bahu
jalan.
- Penyediaan jalan sementara bagi penduduk sekitar.
- Senantiasa menjaga jarak aman antara pekerja satu dan pekerja
lainnya.
- Air yang digunakan untuk menyiram harus sesuai ketentuan (tidak
berbau busuk dll).
- Mesin penyiram harus dalam kondisi layak, operator harus
berpengalaman dan operasional mesin harus benar.
- Pemasangan rambu-rambu lalu lintas dan penugasan petugas
bendera pengatur lalu lintas.
8 DIVISI 2. DRAINASE
- Pemakaian APD (safety helmet, goggle/spectacles, masker, safety -Tersedianya metode - Sesuai dengan Metode yang - Menggunakan APD & - Dokumen - Sesuai jadwal - Checklist. - Pemasangan sesuai - Manajer Proyek.
gloves, safety shoes, safety vest). Manajer Proyekan yang tersedia. APK yang sesuai (manual Manajer - Evaluasi. metode. - Ahli K3
- Pemakaian APK (rambudilarang masuk, rambu pengarah jalan sesuai dengan standar. - Sesuai dengan instruksi kerja standart. instruction / Proyekan. - Disediakan oleh petugas - Pemasangan sesuai Konstruksi.
alternatif, rambu larangan menyalip kendaraan lain, rambu peringatan - Tersedianya instruksi - Pekerja memahami tentang - Memberikan pelatihan petunjuk kerja). - Sebelum yang berwenang. instruksi kerja. (Inpektor,
dengan kata-kata, rambu peringatan pekerjaan di jalan, traffic cone, kerja. sistem keselamatan kerja. dan pengarahan kepada - Dokumen dimulai pekerja - Paham dan mengerti. Pengawas, Petugas
police line, lampu putar, peralatan komunikasi, banner, papan - Pekerja telah - SNI (safety helmet, pekerja. petunjuk kerja. harus sudah - Sesuai standar. terkait).
informasi K3, peralatan PK3, APAR, bendera K3, lampu darurat dan menerima pelatihan. goggle/spectacles, masker, Mengikuti SOP yang - IInstruktur. paham.
flagmen). - Pekerja menggunakan safety gloves, safety shoes, tersedia. - Program modul. - Sebelum
- Harus menggunakan perlengkapan kerja yang standar APD & APK yang safety vest). - Mengikuti instruksi - Pemahaman. pekerjaan harus
- Pengukuran harus dilakukan dengan menggunakan meteran yang sesuai kebutuhan dan - Jumlah pekerja. kerja K3. - Peserta (pekerja). lengkap.
sesuai dengan standar. sesuai standar.
- Pengaturan lalu lintas harus sesuai dengan standar.
- Alat dan cara menggunakan harus benar dan sesuai dengan standar.
- Pemasangan patok harus benar dan sesuai dengan ketentuan.
- Jarak antara penggali harus dijaga agar selalu pada jarak yang aman.
- Bila penggalian dilakukan pada malam hari harus menggunakan
lampu penerangan yang cukup.
- Membuat dan mempertahankan kemiringan yang stabil.
- Menempatkan batu pada jarak yang sesuai untuk kerja.
- Metode pemecahan dan pembentukan permukaan batu sesuai
dengan persyaratan.
- Material b a t u harus ditempatkan pada tempat yang aman dan
tidak mengganggu lalu lintas kerja.
- Untuk menjaga resiko kecelakaan para pekerja yang melakukan
pemasangan batu dilengkapi dengan sarung tangan, helm dan sepatu
boot.
- Diusahakan sedemikian rupa menghindari kontak langsung antara
tangan/kulit terhadap adukan semen.
- Diusahakan sedemikan rupa menghindari tangan terjepit oleh batu.
9 DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK
- Pemakaian APD (safety helmet, goggle/spectacles, masker, safety -Tersedianya metode - Sesuai dengan Metode yang - Menggunakan APD & - Dokumen - Sesuai jadwal - Checklist. - Pemasangan sesuai - Manajer Proyek.
gloves, safety shoes, safety vest). Manajer Proyekan yang tersedia. APK yang sesuai (manual Manajer - Evaluasi. metode. - Ahli K3
- Pemakaian APK (rambudilarang masuk, rambu pengarah jalan sesuai dengan standar. - Sesuai dengan instruksi kerja standart. instruction / Proyekan. - Disediakan oleh petugas - Pemasangan sesuai Konstruksi.
alternatif, rambu larangan menyalip kendaraan lain, rambu peringatan - Tersedianya instruksi - Pekerja memahami tentang - Memberikan pelatihan petunjuk kerja). - Sebelum yang berwenang. instruksi kerja. (Inpektor,
dengan kata-kata, rambu peringatan pekerjaan di jalan, traffic cone, kerja. sistem keselamatan kerja. dan pengarahan kepada - Dokumen dimulai pekerja - Paham dan mengerti. Pengawas, Petugas
police line, lampu putar, peralatan komunikasi, banner, papan - Pekerja telah - SNI (safety helmet, pekerja. petunjuk kerja. harus sudah - Sesuai standar. terkait).
informasi K3, peralatan PK3, APAR, bendera K3, lampu darurat dan menerima pelatihan. goggle/spectacles, masker, Mengikuti SOP yang - IInstruktur. paham.
flagmen). - Pekerja menggunakan safety gloves, safety shoes, tersedia. - Program modul. - Sebelum
- Jarak antara penggali harus dijaga agar selalu pada jarak yang aman. APD & APK yang safety vest). - Mengikuti instruksi - Pemahaman. pekerjaan harus
- Bila penggalian dilakukan pada malam hari harus sesuai kebutuhan dan - Jumlah pekerja. kerja K3. - Peserta (pekerja). lengkap.
menggunakan lampu penerangan yang cukup. sesuai standar.
- Membuat dan mempertahankan kemiringan yang stabil.
- Operasional alat berat harus dilakukan sesuai dengan standar.
- Tumpukan bahan galian yang akan digunakan untuk timbunan tidak
boleh terlalu lama.
- Pengaturan lalu lintas harus sesuai dengan standar.
- Pengoperasian alat berat harus dilakukan oleh operator alat berat
yang berpengalaman.
- Manajer Proyekan penimbunan pada jalan tanjakan harus
dilakukan dengan metode yang benar.
- Pekerja harus selalu memakai masker dan perlengkapan kerja
standar.

10 DIVISI 7. STRUKTUR
- Pemakaian APD (safety helmet, goggle/spectacles, masker, safety --Tersedianya metode - Sesuai dengan Metode yang - Menggunakan APD & - Dokumen - Sesuai jadwal - Checklist. - Pemasangan sesuai - Manajer Proyek.
gloves, safety shoes, safety vest). Manajer Proyekan yang tersedia. APK yang sesuai (manual Manajer - Evaluasi. metode. - Ahli K3
- Pemakaian APK (rambudilarang masuk, rambu pengarah jalan sesuai dengan standar. - Sesuai dengan instruksi kerja standart. instruction / Proyekan. - Disediakan oleh petugas - Pemasangan sesuai Konstruksi.
alternatif, rambu larangan menyalip kendaraan lain, rambu peringatan - Tersedianya instruksi - Pekerja memahami tentang - Memberikan pelatihan petunjuk kerja). - Sebelum yang berwenang. instruksi kerja. (Inpektor,
dengan kata-kata, rambu peringatan pekerjaan di jalan, traffic cone, kerja. sistem keselamatan kerja. dan pengarahan kepada - Dokumen dimulai pekerja - Paham dan mengerti. Pengawas, Petugas
police line, lampu putar, peralatan komunikasi, banner, papan - Pekerja telah - SNI (safety helmet, pekerja. petunjuk kerja. harus sudah - Sesuai standar. terkait).
informasi K3, peralatan PK3, APAR, bendera K3, lampu darurat dan menerima pelatihan. goggle/spectacles, masker, Mengikuti SOP yang - IInstruktur. paham.
flagmen). - Pekerja menggunakan safety gloves, safety shoes, tersedia. - Program modul. - Sebelum
- Mengecek alat concrete mixer sebelum digunakan termasuk APD & APK yang safety vest). - Mengikuti instruksi - Pemahaman. pekerjaan harus
penguat-penguatnya, dijalankan oleh yang yang ahli dibidangnya. sesuai kebutuhan dan - Jumlah pekerja. kerja K3. - Peserta (pekerja). lengkap.
- Semua gigi dan rantai-rantai dari pengaduk beton harus dilindungi sesuai standar.
sedemikian sehingga aman.
- Penyangga pengaduk beton harus dilindungi oleh pagar pengaman
untuk mencegah para pekerja lewat dibawahnya ketika alat sedang
diangkat.
- Senantiasa menjaga jarak yang aman terhadap setiap pekerjaan
beton.
- Pengoperasian alat pengaduk, penggetar dan water tanker harus
dilakukan oleh orang yang ahli dan berpengalaman.
- Sisa-sisa besi/kawat baja ditempatkan sedemikian rupa sehingga
tidak menimbulkan bahaya.
- Besi tulangan yang menjorok ke luar dari lantai atau dinding harus
diberi pelindung.
- Bila melakukan penyambungan besi tulangan maka ujungnya
menjorok keluar tidak boleh menimbulkan bahaya.
- Proses pabrikasi dilakukan secara terpisah dan ditempatkan secara
khusus.
- Proses pabrikasi menghindari kecelakaan yang diakibatkan
sesama pekerja ataupun yang diakibatkan oleh alat atau bahan.
- Menempatkan batu pada jarak yang sesuai untuk kerja.
- Metode pemecahan dan pembentukan permukaan batu sesuai
dengan persyaratan.
- Material b a t u harus ditempatkan pada tempat yang aman dan
tidak mengganggu lalu lintas kerja.
- Untuk menjaga resiko kecelakaan para pekerja yang melakukan
pemasangan batu
dilengkapi dengan sarung tangan, helm dan sepatu boot.
- Diusahakan sedemikian rupa menghindari kontak langsung antara
tangan/kulit terhadap adukan semen.
- Diusahakan sedemikan rupa menghindari tangan terjepit oleh batu.

11 DIVISI 9. PEKERJAAN HARIAN & PEKERJAAN LAIN-LAIN; Marka Jalan Termoplastik


- Pencampuran bahan termoplastik harus sesuai dengan petunjuk -Tersedianya metode - Sesuai dengan Metode yang - Menggunakan APD & - Dokumen - Sesuai jadwal - Checklist. - Pemasangan sesuai - Manajer Proyek.
pabrik. Manajer Proyekan yang tersedia. APK yang sesuai (manual Manajer - Evaluasi. metode. - Ahli K3
- Alat pemadam api harus sealu tersedia di tempat pekerjaan. sesuai dengan standar. - Sesuai dengan instruksi kerja standart. instruction / Proyekan. - Disediakan oleh petugas - Pemasangan sesuai Konstruksi.
- Alat-alat pengecetan atau penyemprotan harus dioprasikan oleh - Tersedianya instruksi - Pekerja memahami tentang - Memberikan pelatihan petunjuk kerja). - Sebelum yang berwenang. instruksi kerja. (Inpektor,
orang yang terampil dan berpengalaman dibidangnya. kerja. sistem keselamatan kerja. dan pengarahan kepada - Dokumen dimulai pekerja - Paham dan mengerti. Pengawas, Petugas
- Memasang rambu-rambu pada lokasi pekerjaan untuk melindungi - Pekerja telah - SNI (safety helmet, pekerja. petunjuk kerja. harus sudah - Sesuai standar. terkait).
personel yang bekerja dari kendaraan yang melintasi area pekerjaan menerima pelatihan. goggle/spectacles, masker, Mengikuti SOP yang - IInstruktur. paham.
dan menempatkan petugas bendera di tempat kegiatan pekerjaan. - Pekerja menggunakan safety gloves, safety shoes, tersedia. - Program modul. - Sebelum
- Mempertahankan jarak yang aman antara pekerja dan alat/mesin marka APD & APK yang safety vest). - Mengikuti instruksi - Pemahaman. pekerjaan harus
termoplastik. sesuai kebutuhan dan - Jumlah pekerja. kerja K3. - Peserta (pekerja). lengkap.
sesuai standar.

Jember, 13 April 2021


PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI

JOSEPH REGAR AWUY


Direktur
B.3. Standar dan peraturan perundangan

Tabel 3. Standar Peraturan Perundang – Undangan


No. Peraturan Perundang – Undangan
Dokumen
1 Undang-Undang Dasar 1945
2 UU No. 1/1970 Tentang Keselamatan Kerja
3 UU No. 23/1992 Tentang Kesehatan
4 UU No. 3/1992 Tentang Jaminan Sosisal Tenaga Kerja
5 Undang-Undang No. 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi
6 Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
7 Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang
8 Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. : Ins/11/M/BW/1997 Tentang
Pengawasan Khusus K3Penanggulan Kebakaran
9 Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I No. : Kep-186/Men/1999 : Kep-
186/Men/1999 Tentang Unit Penanggulang Kebakaran di Tempat Kerja
10 Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. : Ins/11/M/BW/1997 Tentang
Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran

11 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 05/PRT/M/2014


tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja(SMK3)

12 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 02/PRT/M/2018 tentang Pedoman


Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)

13 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 21/PRT/M/2019 tentang Pedoman


Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
Tabel 4. Standar Peraturan Perundang – Undangan

PERATURAN / KETENTUAN PERATURAN / KETENTUAN

Peraturan Menteri Tenaga Kerja K 3 Pada Konstruksi Bangunan


No.01/Men/1980
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Kualifikasi Juru Las
No.02/Men/1982
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Tata Cara Pelaporan Dan Pemeriksaan Kecelakaan
No.03/Men/1998
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Syarat-Syarat Pemasangan Dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
No.04/Men/1980
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Panitia Pembina Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Serta Tata Cara Penunjukkan
No.Per 04/Men/1987 Ahll Keselamatan Kerja
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Pesawat Angkat Dan Angkut
No.: Perm05/Men/1985
Keputusan Menteri Tenaga Kerja Unit Penanggulangan Kebakaran Di Tempat Kerja
No.Kep-186/Men/1999
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja
Transmigrasi No. Per.Ol/Men/1981
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Kualifikasi Dan Syarat-Syarat Operator Keran Angkat
Transmigrasi No. Per.Ol/Men/1989
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja
Transmigrasi No. Per.O2/Men/L980
Peraturan Menteri Perburuhan Syarat Kesehatan, Kebersihan Serta Penerangan Dalam Tempat Kerja
No. 7 tahun 1964
Kep.Menaker No. Kep. 51/Men/1999 Nilai Ambang Batas Faktor Fisika Di Tempat Kerja

Surat Edaran No. Seso1/Men/1997 Nilai Ambang Batas Faktor Kimika Di Tempat Kerja
C. Dukungan Keselamatan Konstruksi
C.1. Sumber daya
Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Tenaga Keselamatan Konstruksi:
Nama : Sofyan Hadi Yunianto
Jabatan : Ahli K3 Konstruksi
Tugas dan Tanggung Jawab :
1) Menerapkan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
2) Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan terkait K3 Konstruksi
3) Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja Manajer Proyekan konstruksi
4) Merencanakan dan menyusun program K3
5) Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3
6) Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan Manajer Proyekan program, prosedur kerja dan instruksi kerja K3
7) Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan pedoman teknis K3 konstruksi
8) Mengusulkan perbaikan metode kerja Manajer Proyekan konstruksi berbasis K3, jika diperlukan
9) Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta keadaan darurat
C.2. Kompetensi
PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI berkomitmen dalam penerapan Manajemen Proyek keselamatan kontruksi di lingkungan kerja dengan mentaati ketentuan dan perundangan K3
termasuk memberikan program pelatihan dan peningkatan kinerja karyawan melalui uji kompetensi terhadap seluruh tenaga kerja sesuai dengan keahlian bidang masing-masing.

No. Dok : ........................


Tgl. Terbit : .............................
STANDARD OF OPERATING No. Revisi : 00
PROCEDURE (SOP) Hal 1/2
PENINGKATAN KOMPETENSI KARYAWAN
1. TUJUAN
Memberikan panduan dalam kegiatan peningkatan kompetensi pegawai pada PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini dilaksanakan dalam lingkup kegiatan kompetensi pegawai pada PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI.meliputi :
Usulan program peningkatan kompetensi pegawai, Pembentukan tim, Penentuan peserta, Manajemen Proyek kegiatan peningkatan
Komptensi Karyawan.

3. REFERENSI
a. Pedoman Mutu
b. Prosedur Penerimaan Karyawan

4. ISTILAH DAN DEFINISI


Istilah dan definisi yang dipakai dalam penulisan Pedoman Mutu, SOP, Instruksi Kerja serta dokumen lainnya diuraikan
secara rinci sesuai SMM ISO 9001:2008, diurutkan berdasarkan abjad dituangkan pada Lampiran Istilah dan Definisi.

5. DIAGRAM ALIR, DOKUMEN DAN KETERANGAN KEGIATAN


(Tercantum pada halaman 2/2 prosedur ini)

6. FORM
a. Daftar peserta program peningkatan kompetensi pegawai
b. Daftar hadir peserta
c. Jadwal kegiatan
d. Form evaluasi

7. INSTRUKSI KERJA
-
8. REKAMAN MUTU
a. Daftar peserta program peningkatan kompetensi pegawai
b. Daftar hadir peserta
c. Jadwal kegiatan
d. Evaluasi Manajer Proyekan kegiatan
C.3. Kepedulian

Kepedulian merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan membuat rencana dan program kerja sebagai tindakan pencegahan terhadap risiko kecelakaan kerja,
sakit akibat pekerjaan dan pemulihan lingkungan yang tercemar akibat pekerjaan konstruksi. Program kepedulian keselamatan konstruksi sebagai berikut:

Penyedia Jasa : PT. Gunung Kelabat Citra Abadi


Nama Paket Pekerjaan : Peningkatan Jalan Banjarwaru - Purworejo
Lokasi Pekerjaan : Kecamatan Padang, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur

No. Uraian Bln Bln Bln Bln Bln Keterangan

1 2 3 4 5

Seluruh pekerjaan terukur dan terpantau


dalam Manajer Proyekan pemenuhan
1
standar k3 konstruksi
Program pemeriksaan dan pengawasan
2 secara periodik dalam mengindetifikasi
bahaya kecelakaan dan sakit akibat kerja NP NP NP NP NP

Melaksanakan sosialisasi terhadap


3 lingkungan masyarakat sekitar area
pekerjaan yang berpeluang terhadap NP NP NP NP NP
potensi bahaya di lokasi kerja
Melakukan rapat rutin manajemen proyek
4 sebagai bahan evaluasi dalam setiap risiko
bahaya yang muncul di tempat kerja
Memfasilitasi terhadap kebutuhan
bahan utilitas dan tenaga kerja serta
5
peralatan pendukung sesuai rencana NP NP NP NP NP
keselamatan konstruksi

Catatan : NP = belum dalam program


C.4. Komunikasi dan Informasi Terdokumentasi

Komunikasi, Konsultasi, Motivasi dan Kepedulian

No: .............. Revision: 00 Issued: 13 April 2021 Hal : 1

1. TUJUAN
Memberikan pedoman untuk penyebarluasan atau mengkomunikasikan informasi- infomasi lingkungan hidup, keselamatan dan kesehatan kerja kepada pihak internal dan eksternal perusahaan secara efektif.

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku untuk seluruh fasilitas operasi PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI. dan semua pihak yang bekerja di area tersebut. Hal-hal yang diatur dalam prosedur ini adalah cara untuk
menyebarluaskan informasi-informasi terkait dengan lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan kepada pihak internal maupun eksternal Perusahaan.

3. DEFINISI
Informasi K3,
yaitu informasi tentang lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja yang meliputi:
o Peraturan perundangan K3 Indonesia dan Internasional

o Standar Nasional Indonesia dan Internasional

o Kebijakan terpadu dan EHS Management System Manual PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI.

o Kondisi bahaya, laporan inspeksi dan laporan & hasil investigasi kecelakaan kerja

o Laporan internal / eksternal audit dan hasil rapat tinjauan ulang manajemen

o Prosedur dan instruksi kerja K3

o Risalah rapat bulanan / khusus P2K3, pelatihan-pelatihan K3

o Tanda-tanda, peringatan bahaya dan tanda / peringatan K3 lainnya

o Dan informasi-informasi lainnya yang terkait dengan K3

 Internal Perusahaan, yaitu semua karyawan (karyawan bulanan, harian tetap, harian borongan maupun harian musiman) yang terkait dengan kegiatan operasi PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI
 Eksternal Perusahaan, yaitu semua pihak-pihak yang terkait baik langsung maupun tidak langsung dengan operasi PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI seperti dalam penyediaan pasokan barang/
material maupun jasa ( supplier / pemasok barang, kontraktor / sub kontraktor, dll.), termasuk tamu-tamu yang akan berkunjung ke lingkungan operasi PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI maupun
penyediaan informasi K3 kepada-kepada instansi-instansi pemerintah yang terkait dan berwenang.
Konsultasi K3, adalah usaha atau kegiatan untuk mendapatkan solusi dari masalah yang dihadapai dan peluang untuk perbaikan penerapan, pengembangan dan pemeliharaan sistem manajemen
K3
4. REFERENSI

 Permenaker No.05/MEN/1996, SMK3, elemen 3.1.4. dan 3.2.1.


 ISO 14001:2004, Environmental Management System, klausul 4.4.3
 OHSAS 18001:1999, OHS Management System, klausul 4.4.3

5. PROSEDUR
Tanggung Jawab
 EHS Department bertanggung jawab untuk senantiasa berkoordinasi baik secara internal maupun eksternal perusahaan (Kementerian Lingkungan Hidup, Depnaker Propinsi / Kab. / Kodya.,
Bapedalda Propinsi / Kabupaten / Kotamadya, Depkes, Pemda dan instansi / institusi lain terkait berkaitan dengan aspek K3) yang bertujuan untuk memastikan bahwa peraturan dan perundangan,
standar, dan informasi K3 lainnya senantiasa up to date / terbaru dan dikomunikasikan / diinformasikan pada departemen terkait di dalam lingkungan operasi PT. GUNUNG KELABAT CITRA
ABADI
 Procurement Department bertanggung jawab untuk menginformasikan ketentuan- ketentuan K3 PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI kepada supplier / pemasok dan kontraktor / sub kontraktor
yang akan memasok barang atau jasa / bekerja dilingkungan operasi PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI
 Kepala Departemen / Safety Management Representatif / Environment Management Representatif Dept. bertanggung jawab untuk menyediakaan sarana-sarana dan penyebarluasan informasi-
informasi K3 kepada seluruh karyawan yang ada di Departemennya.

Komunikasi
Komunikasi Internal
 Karyawan PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI diberikan atau mendapat informasi mengenai pedoman dan prosedur Sistem Manajemen Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) serta
Manajemen Proyeknya di lingkungan PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI melalui kegiatan pelatihan dan Manajer Proyekannya dikoordinir oleh Technical Training Department.
 Karyawan PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI mendapatkan informasi mengenai kebijakan terpadu (kualitas, lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja), manual SMK3, hasil rapat-rapat P2K3,
artikel-artikel K3, perubahan- perubahan pada prosedur / instruksi kerja, penyelesaian masalah / keluhan K3, program-program dan kinerja K3 PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI Informasi
ini diberikan melalui pelatihan, penjelasan / briefing K3 harian / mingguan atau melalui papan pengumuman dan bulletin K3 (melalui media cetak atau elektronik internal perusahaan).
 Informasi mengenai peraturan perundangan K3 akan disediakan oleh EHS Manager kepada tiap Kepala Departemen / SMR-Safety Management Representatif / EMR-Environment Management
Representatif / SR-Safety Representatif / ER-Environment Representatif Departemen.
 Laporan hasil kegiatan inspeksi K3, pemantauan lingkungan dan lingkungan.
 Kerja dan penyelidikan kecelakaan disiapkan oleh EHS Department sebagai salah satu bahan yang akan dibahas dalam rapat bulanan / rapat khusus P2K3, dan dibuatkan risalah rapat P2K3 dan
disebarluaskan kepada tiap Kepala Departemen / Safety Management Representatif / Environment Management Representatif dan Safety / Environment Representatif serta seluruh anggota P2K3.
 Hasil laporan audit internal / eksternal SMK3 disiapkan oleh personil EHS Department berdasarkan laporan tim auditor internal / eksternal dan didistribusikan kepada pihak internal ( Dewan Direksi,
Ketua P2K3, Kepala Divisi, Kepala Departemen / Safety Management Representatif / Environment Management Representatif, Safety Representatif, Environment Representatif ) dan pihak eksternal jika
diperlukan ( misal Auditor Eksternal ).
 Tanda-tanda peringatan K3 (poster, sign, label, dll) disediakan oleh EHS Department dengan terlebih dahulu masing-masing Kepala Departemen melampirkan hasil identifikasi bahaya dan penilaian
resiko di departemennya disertai dengan formulir pengajuan permintaan tanda-tanda peringatan K3.
 Untuk memudahkan penyebaran informasi yang berkaitan dengan K3 dalam lingkup PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI maka dibuat daftar penyebarluasan informasi K3 (contoh dapat dilihat
pada lampiran).

Komunikasi Eksternal
 Personil EHS Department menghubungi instansi-instansi terkait (misal: Kanwil Depnaker / Dinas Depnaker Kabupaten / Kotamadya, Bapedal, Depkes dan sebagainya) untuk mendapatkan
informasi terkini mengenai peraturan perundangan berkaitan dengan K3 di Indonesia.
 Setiap 3 bulan sekali PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI melaporkan hasil kegiatan P2K3 kepada Dinas Tenaga Kerja Setempat, dimana laporannya disiapkan oleh sekretaris P2K3 dan
ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris P2K3.
 Laporan kecelakaan kerja dan hasil penyelidikannya disiapkan oleh EHS Manager dan disampaikan kepada Kepala Operasi, Ketua P2K3 tembusannya kepada pihak Kanwil Depnaker
setempat.
 Pihak pemasok dan kontraktor / sub kontraktor yang terikat kontrak dengan PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI untuk menyediakan barang atau jasa diinformasikan tentang kebijakan dan
ketentuan K3 PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI Informasi diberikan oleh Procurement Manager dan bila diperlukan PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI dapat memberikan pelatihan
awal atau penjelasan / briefing K3 kepada kontraktor yang akan bekerja di lingkungan PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI.
 Pihak Satuan Pengaman / Security di Pos Komando Keamanan perusahaan berkewajiban memberikan informasi kepada setiap tamu yang akan memasuki area pabrik / plant di lingkungan
operasi PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI tentang Kebijakan Terpadu (Kualitas, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan-peraturan umum K3 dan prosedur menghadapi
keadaan darurat.
 Pihak Satuan Pengaman / Security yang ada di Pos Ronda setiap Gedung / Area Produksi atau Kepala Departemen / Personil Departemen yang ditunjuk berkewajiban memberikan informasi-
informasi K3 dan prosedur tanggap darurat yang berlaku di area tersebut kepada setiap tamu yang akan masuk ke gedung / area departemen / plant tersebut.
 Informasi-informasi yang berkaitan dengan kondisi darurat / emergency yang terjadi di perusahaan diatur dan mengikuti prosedur komunikasi tanggap gawat darurat.

Untuk menjamin kerahasiaan semua informasi yang berkaitan dengan K3, diatur dan mengikuti peraturan perusahaan mengenai “Non-Disclosure Agreement” (Perjanjian/Kesepakatan Tidak Membocorkan Rahasia
Perusahaan) yang telah ditanda tangani oleh setiap karyawan PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI

Alat dan Media Komunikasi


Alat dan Media komunikasi yang digunakan dapat berupa dan tidak terbatas hanya pada alat dan media sebagai berikut :
 Electronic mail ( e-mail )

Meeting ( townhall, P2K3, dsb.)



Briefing

One to one personal contact



Papan pengumuman Pelatihan atau kursus Banner, poster (Promosi)


Distribusi dokumen ( Manual, standard procedure, supporting doc, record ) Telepon, facsimile, internet

TV Media

Konsultasi K3

 Konsultasi ini bisa dilakukan di internal PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI untuk
melibatkan karyawan maupun dengan pihak eksternal, seperti Perguruan

Tinggi, Instansi Pemerintah terkait, Lembaga Swadaya masyarakat ( NGO – Non Government Organization ), perusahaan
asuransi, konsultan K3,dsb
 Beberapa contoh konsultasi K3 adalah :

o Konsultasi dengan wakil karyawan dalam pembuatan kebijakan K3


Konsultasi dengan karyawan yang ahli maupun dengan pihak eksternal untuk pemenuhan terhadap peraturan
perundangan dan persyaratan lainnya
Konsultasi dengan Perguruan Tinggi atau lembaga penelitian dalam usaha pencegahan pencemaran lingkungan dan
pemanfaatan limbah
` o Konsultasi dengan pihak konsultan eksternal untuk usaha-usaha peningkatan perilaku dan kinerja karyawan terkait
dengan K3

Motivasi dan Kesadaran


Komunikasi dan konsultasi K3 tersebut akan meningkatkan motivasi dan kesadaran semua orang baik karyawan maupun pihak ketiga yang berada di area operasi PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI
untuk menerapkan, mengembangkan dan memelihara sistem manajemen K3 untuk memperbaiki kinerja K3 secara menyeluruh.
C. Dukungan Keselamatan Konstruksi
Tabel 3 . Jadwal Program Komunikasi

Nama Perusahaan : PT. Gunung Kelabat Citra Abadi


Nama Paket Pekerjaan : Peningkatan Jalan Banjarwaru - Purworejo
Lokasi Pekerjaan : Kecamatan Padang, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur
Tanggal dibuat : 13 April 2021

NO JENIS KOMUNIKASI PIC WAKTU MANAJER PROYEKAN


1 Induksi Keselamatan Konstruksi (safety induction) a. Prosedur dan/atau petunjuk kerja induksi Keselamatan Konstruksi (safety induction)
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja Induksi Keselamatan Konstruksi (safety induction) yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab
Keselamatan Konstruksi dan Kepala Manajer Proyek Pekerjaan Konstruksi. Induksi Keselamatan Konstruksi (construction safety induction) dilakukan
untuk pekerja baru/pekerja yang dipindah tugaskan, tamu, pemasok, dan pihak-pihak terkait pada Manajer Proyekan pekerjaan yang akan masuk ke
dalam area Manajer Proyekan Pekerjaan Konstruksi.
Sesuai jadwal Manajer Proyekan
 Untuk pekerja baru/pekerja yang dipindah tugaskan dijelaskan mengenai komitmen dan kebijakan keselamatan konstruksi, risiko dan bahaya yang
dihadapi dalam melakukan pekerjaan, pengendalian risiko yang dapat dilakukan serta program penerapan SMKK pada Manajer Proyekan Pekerjaan
Konstruksi.
 Untuk tamu, pemasok, dan pihak-pihak terkait dijelaskan mengenai peraturan Keselamatan Konstruksi yang berlaku di loaksi pekerjaan, prosedur
evakuasi dalam keadaan darurat, dan menjelaskan area-area yang berbahaya.
2 Pertemuan Pagi Hari (safety morning) b. Prosedur dan/atau petunjuk kerja pertemuan pagi hari (safety morning)
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja pertemuan pagi hari (safety morning) yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi
dan Kepala Manajer Proyek Pekerjaan Konstruksi. Pertemuan pagi hari (safety morning) diikuti oleh seluruh pekerja setiap pagi sebelum pekerjaan Sesuai jadwal Manajer Proyekan
dimulai untuk menyampaikan masalah-masalah tentang Keselamatan Konstruksi secara umum pada Manajer Proyekan konstruksi hari itu.
3 Pertemuan Kelompok Kerja (toolbox meeting) c. Prosedur dan/atau petunjuk kerja pertemuan kelompok kerja (toolbox meeting)
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja pertemuan kelompok kerja (toolbox meeting) yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab
Keselamatan Konstruksi dan Kepala Manajer Proyek Pekerjaan Konstruksi. Pertemuan kelompok kerja (toolbox meeting) diikuti oleh kelompok pekerja Sesuai jadwal Manajer Proyekan
sebelum pekerjaan dimulai untuk menyampaikan masalah-masalah tentang Keselamatan Konstruksi secara khusus pada Manajer Proyekan konstruksi
yang akan dilakukan.
4 Rapat Keselamatan Konstruksi (construction safety meeting) d. Prosedur dan/atau petunjuk kerja Rapat Keselamatan Konstruksi (construction safety meeting)
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja Rapat Keselamatan Konstruksi (construction safety meeting) yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab
Keselamatan Konstruksi dan Kepala Manajer Proyek Pekerjaan Konstruksi. Rapat Keselamatan Konstruksi (construction safety meeting) dipimpin oleh Sesuai jadwal Manajer Proyekan
Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan/atau Kepala Manajer Proyek Pekerjaan Konstruksi dan diikuti oleh seluruh Kepala Unit Kerja.

Jember, 13 April 2021


PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI

JOSEPH REGAR AWUY


Direktur
D. Operasi Keselamatan Konstruksi
Tabel Analisis Keselamatan Pekerjaan (Job Safety Analysis)

Nama Pekerja : Sofyan Hadi Yunianto


Nama Paket Pekerjaan : Peningkatan Jalan Banjarwaru - Purworejo
Lokasi Pekerjaan : Kecamatan Padang, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur
Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan :
1. Topi Pelindung / Safety Helmet √ 4. Sarung Tangan / Safety Gloves √
2. Pelindung Mata / Goggles, Spectacles √ 5. Sepatu Keselamatan / Safety Shoes √
3. Pelindung Pernafasan dan Mulut / Masker √ 6. Rompi Keselamatan / Safety Vest √

D.1. Perencanaan dan Pengendalian Operasi

Perencanaan operasional berupa prosedur kerja / petunjuk kerja, yang harus mencakup seluruh upaya pengendalian, diantaranya :
1) Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan
2) Rencana penunjukan personil yang akan ditugaskan menjadi Penganggung Jawab Kegiatan SMK3
3) Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja
4) Rencana prosedur / petunjuk kerja yang perlu di siapkan
5) Rencana program pelatihan / soisalisasi sesuai pengendalian resiko
6) Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan
7) Persyaratan Operator Alat Angkat
a) Operator Alat Angkat harus memenuhi kompetensi
b) Setiap Operator alat angkat harus memiliki SIO (Surat Izin Operasi) atau bersertifikat yang di keluarkan oleh Badan yang berwenang
8) Persyaratan Operator Alat Angkay
a) Penempatan Rambu-rambu peringatan/larangan/anjuran harus dipasang sesuai dengan kondisi di tempat kerja
b) Rambu peringatan/larangan/anjuran harus mudah dilihat dan dapat dibaca
9) Alat Pelindung Diri
a) Alat pelindung diri diidentifikasi berdasarkan hasil penilaian risiko
b) Alat pelindung diri (APD) diberikan kepada pekerja sesuai dengan jenis pekerjaan
10) Tamu / Pengunjung dari pihak luar
a) Pengendalian dan pembatasan akses masuk dan akses keluar tempat kerja
b) Persyaratan APD (ALat Pelindung Diri)
c) Induksi K3
b) Prosedur dan Persyaratan tanggap darurat
D.2. Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat
1. Kesiapan Terhadap Kondisi Darurat
Kesiapan terhadap kondisi darurat meliputi:
a. Menetapkan rencana untuk menanggapi keadaan darurat, yang sekurangkurangnya mencakup;
1) Penyediaan tim tanggap darurat yang memadai, kompeten, dengan pembagian peran dan tanggung jawab yang jelas, dan selalu siaga;
2) Penyediaan sarana dan prasarana keadaan darurat yang memadai dan selalu siap digunakan;
3) Penyediaan ruang pusat kendali darurat yang dilengkapi dengan peta, papan tulis, jam, daftar nama dan nomor kontak anggota tim, nomor pihak lain yang terkait, serta peralatan komunikasi dua arah;
4) Penyediaan akses bantuan dari pihak luar apabila diperlukan dalam penanganan keadaan darurat;
5) Penyelidikan kejadian keadaan darurat termasuk perkiraan kerugian dan pelaporan;
6) Pemulihan pasca penanganan keadaan darurat yang sekurang-kurangnya mencakup penyediaan tim pemulihan, pembersihan lokasi, operasi pemulihan, dan laporan pemulihan pasca penanganan keadaan darurat;
7) Penyediaan dan penyiapan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), sekurang-kurangnya terdiri atas:
a. Penyediaan petugas P3K yang kompeten;
b. Penyediaan peralatan P3K yang memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
c. Pencatatan penggunaan peralatan P3K.
d. Memberikan pelatihan tanggap darurat yang telah direncanakan;
e. Menguji dan melatih kemampuan tanggap darurat yang direncanakan secara berkala;
f. Mengomunikasikan informasi yang terkait kepada semua pekerja tentang tugas dan tanggung jawabnya;
g. Mengomunikasikan informasi yang terkait kepada sub penyedia jasa dan pemasok, pengunjung, pihak terkait layanan tanggap darurat, pihak berwenang, dan masyarakat sekitar;
2. Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat
Tanggapan terhadap kondisi darurat meliputi:
a. Mengambil tindakan untuk mengendalikan dan memperbaiki kondisi darurat;
b. Memperhitungkan konsekuensi dari kondisi darurat tersebut;
c. Mengevaluasi, dengan melibatkan partisipasi pekerja dan keterlibatan pihak berkepentingan yang terkait lainnya;
d. Perlu melakukan tindakan korektif untuk menghilangkan penyebab kondisi darurat dengan:
1) Menyelidiki kejadian atau meninjau ketidaksesuaian;
2) Menentukan penyebab kejadian atau ketidaksesuaian; dan
3) Memperhitungkan kejadian dan ketidaksesuaian yang pernah terjadi, jika ada.
e. Menentukan dan mengimplementasikan tindakan yang diperlukan, termasuk tindakan korektif, sesuai dengan tingkat pengendalian dan manajemen perubahan;
f. Menilai risiko keselamatan konstruksi yang terkait dengan bahaya baru atau yang berubah, sebelum mengambil tindakan;
g. Meninjau keefektifan tindakan-tindakan yang pernah diambil, termasuk tindakan korektif;

3. Penyelidikan Kejadian Kondisi Darurat


A. Penyelidikan kejadian kondisi darurat meliputi:
1) Pelaporan awal;
2) Pengamanan lokasi dan barang bukti di tempat kejadian;
3) Pembentukan tim penyelidik
4) Melakukan penyelidikan yang terdiri atas:
a) Pengumpulan data dan informasi;
b) Evaluasi dan analisis;
c) Penyusunan kesimpulan dan rekomendasi;
5) Tindak lanjut hasil penyelidikan;
6) Pelaporan dan dokumentasi hasil penyelidikan;
7) Komunikasi hasil penyelidikan.

B. Penyedia Jasa harus melaporkan kecelakaan berat, kasus kematian, dan kejadian berbahaya kepada Komite Keselamatan Konstruksi dalam waktu 2 x 24 jam untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
D. Operasi Keselamatan Konstruksi

Tabel 4 . Analisis Keselamatan Pekerjaan (Job Safety Analysis)

Nama Pekerja : Sofyan Hadi Yunianto


Nama Paket Pekerjaan : Peningkatan Jalan Banjarwaru - Purworejo

1. MOBILISASI / DEMOBILISASI

Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan :

1. Topi Pelindung / Safety Helmet √ 4. Sarung Tangan / Safety Gloves √


2. Pelindung Mata / Goggles, Spectacles √ 5. Sepatu Keselamatan / Safety Shoes √
3. Pelindung Pernafasan dan Mulut / Masker √ 6. Rompi Keselamatan / Safety Vest √

Urutan Langkah Pekerjaan Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung Jawab


1. Mobilisasi - Kecelakaan dan gangguan kesehatan tenaga kerja akibat tempat kerja kurang memenuhi syarat. - Menyediakan kantor lapangan dan tempat tinggal pekerja yang memenuhi syarat. Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Kecelakaan dan gangguan kesehatan pekerja akibat penyimpanan peralatan dan bahan atau material - Menyediakan lahan, gudang dan bengkel yang memenuhi syarat.
kurang memenuhi syarat. Manajer Proyekan pembongkaran bangunan, instalasi serta pembersihan tempat
- Kecelakaan dan gangguan kesehatan pekerja akibat penyimpanan peralatan dan bahan atau material kerja dan pengembalian kondisi harus memenuhi syarat.
kurang memenuhi syarat kecelakaan atau gangguan kesehatan akibat kegiatan pembongkaran tempat kerja,
instalasi listrik, peralatan dan perlengkapan, pembersihan dan pengembalian kondisi yang kurang baik.
2. Kantor Lapangan dan - Bahaya akibat polusi yang dihasilkan oleh kegiatan Manajer Proyekan. - Bangunan untuk kantor dan fasilitasnya harus ditempatkan sedemikian rupa Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
Fasilitasnya - Bahaya akibat bangunan kantor dan fasilitasnya lainnya roboh. sehingga terbebas dari polusi yang dihasilkan oleh kegiatan Manajer Proyekan.
- Bahaya akibat terjadi genangan air dan pencurian pada bangunan kantor dan fasilitas penunjang. - Bangunan kantor dan fasilitas lainnya harus dibuat dengan kekuatan
- Bahaya akibat kebakaran di kantor atau di bangunan gudang dan lainnya. struktural yang memenuhi syarat.
- Bangunan kantor dan fasilitas harus dibuat pada elevasi yang lebih tinggi dari
daerah sekitarnya, diberi pagar keliling, dilengkapi dengan jalan masuk dari
kerikil serta tempat parkir.

3. Fasilitas dan Pelayanan - Bahaya akibat bahan dan peralatan yang digunakan tidak memenuhi syarat. - Harus tersedia pemadam kebakaran dan kebutuhan P3K yang memadai diseluruh Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
Pengujian Logistik - Bahaya akibat cara pengangkutan bahan kurang memenuhi syarat. barak, kantor, gudang dan bengkel.
- Bahaya akibat penyimpanan kurang memenuhi syarat. - Bahan dan peralatan yang digunakan harus memenuhi syarat.
- Bahaya akibat pembuangan bahan dan material tidak terpakai kurang memenuhi syarat. - Pengangkutan bahan harus sesuai dengan beban lalu lintas pada jalan yang
akan dilewati.
- Bahan dan material berbahaya harus disimpan tersendiri dan terlindung dengan
baik,
- Pembuangan bahan atau material harus pada tempat yang telah ditetapkan,
4. Pengaturan dan Pemeliharaan - Bahaya akibat tidak tersedia jalan masuk bagi penduduk di permukiman sepanjang dan yang berdekatan -aman dan tidak
Penyediaan mengganggu
jalan lalu lintas.
masuk sementara ke permukiman yang aman dan nyaman. Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
Sementara untuk Lalu Lintas dengan lokasi pekerjaan. - Bangunan sementara dan rambu-rambu harus terpelihara agar tetap aman dan
- Kecelakaan akibat bangunan sementara dan rambu-rambu rusak dan tidak berfungsi. dalam kondisi pelayanan yang memenuhi persyaratan.
- Bahaya akibat bahan dan kotoran yang tidak terpakai berceceran sehingga lalu lintas tidak aman. - Pembersihan atas bahan-bahan yang tidak terpakai.
5. Pembersihan - Bahaya akibat pembersihan atas akumulasi sisa bahan bangunan, kotoran dan sampah akibat operasi - Pembersihan seluruh permukaan terekspos harus dilakukan dengan baik dan Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
Manajer Proyekan pekerjaan. benar sehingga proyek yang ditinggalkan siap pakai.
Nama Pekerja : Sofyan Hadi Yunianto
Nama Paket Pekerjaan : Peningkatan Jalan Banjarwaru - Purworejo
2. LAPIS PONDASI KELAS A
Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan :
1. Topi Pelindung / Safety Helmet √ 4. Sarung Tangan / Safety Gloves √
2. Pelindung Mata / Goggles, Spectacles √ 5. Sepatu Keselamatan / Safety Shoes √
3. Pelindung Pernafasan dan Mulut / Masker √ 6. Rompi Keselamatan / Safety Vest √

Urutan Langkah Pekerjaan Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung Jawab


1. Pengukuran dan Pematokan - Terluka akibat penggunaan meteran baja tidak benar dan tidak memenuhi standar. - Alat ukur yang digunakan sesuai dengan standar, pengukuran dilakukan oleh Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Kecelakaan karena tertabrak oleh kendaraan yang melintas. pekerja terampil dan berpengalaman dan memakai perlengkapan kerja standar.
- Terluka pada saat memasang patok dan luka terkena palu. - Pemasangan rambu-rambu lalu lintas dan menugaskan petugas bendera pengatur
- Terjadi gangguan lalu lintas kendaraan. lalu lintas.
- Patok yang digunakan terlalu panjang dan palu yang digunakan tidak proporsional.
- Pemasangan rambu-rambu lalu-lintas pengaman sementara serta diadakan
petugas pengatur lalu-lintas.
2. Pengupasan - Kecelakaan terperosok ke lubang galian. - Memasang pengaman dan membatasi daerah galian dengan pagar pengaman. Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi gangguan lalu lintas penduduk sekitar. - Menyiapkan jalan sementara bagi penduduk sekitar.
- Terjadi kecelakaan oleh sisa-sisa pengupasan akibat pembuangan atau pembersihan tempat - Truck pengangkut material buangan harus dalam keadaan tertutup.
pengupasan tidak dilakukan dengan benar. - Diadakan pengujian stabilitas terutama pada tanah bagian pinggir.
- Terjadi longsoran tanah bagian pinggir. - Tanah yang akan dikupas harus bersih dari batu-batu besar, pohon-pohon dan
- Kecelakaan oleh karena batu/pohon besar yang merintangi pengupasan. rintangan lainnya.
- Terluka oleh peralatan akibat pekerja terlalu berdekatan. - Senantiasa menjaga jarak aman antar pekerja satu dan pekerja lainnya.
- Terluka karena pengoperasian alat berat tidak dilakukan dengan benar. - Sebelum digunakan alat berat harus dicek kelayakannya, operator harus
- Terjadi kecelakaan akibat pengupasan mengenai kabel listrik bawah tanah atau mengenai pipa terampil dan berpengalaman dan metode pengoperasian alat harus sesuai dengan
gas yang beracun. ketentuan.
- Terjadi gangguan lalu lintas kendaraan. - Sebelum dilakukan penggalian harus dilakukan pemeriksaan utilitas umum di
- Kecelakaan akibat lubang galian terisi air yang menggenang. bawah tanah terlebih dahulu.
- Disediakan jalan keluar masuk bagi penduduk sekitar.
- Menjaga agar bekas galian selalu dalam kondisi kering.
3. Penghamparan - Terjadi iritasi pada kulit dan paru-paru akibat debu agregat yang kering, - Diadakan penyiraman terhadap agregat yang telah dihampar sebelum ditutup. Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi kecelakaan pada saat dump truck menurunkan agregat. - Pengoperasian dump truck harus dilakukan oleh tenaga terampil dan
- Terluka oleh mesin penghampar (Grader) karena pengoperasian tidak benar. berpengalaman, dan dijaga agar tidak ada orang lain yang berkepentingan berada di
- Terjadi kecelakaan akibat tertabrak lalu lintas kendaraan. dekat dump truck yang sedang menurunkan agregat.
- Terjadi kecelakaan akibat penimbunan material sementara, sebelum dihampar. - Operator mesin penghampar harus terampil dan berpengalaman dan
- Kecelakaan akibat tanah di pinggir bahu jalan tidak stabil. pengoperasian grader harus dilakukan dengan metode yang benar.
- Gangguan lalu lintas penduduk sekitar. - Pemasangan rambu-rambu dan petugas pengatur lalu lintas.
- Terluka oleh peralatan kerja akibat jarak antar pekerja terlalu dekat.
4. Pemadatan - Terjadi iritasi pada kulit dan paru-paru oleh debu pada pemadatan yang kering. - Harus dilakukan penyiraman hamparan sebelum dipadatkan. Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi gangguan lalu lintas kendaraan. - Pemasangan rambu-rambu lalu lintas serta penugasan petugas bendera pengatur
- Terjadi gangguan lalu lintas penduduk sekitar. lalu lintas.
- Kecelakaan akibat tanah bagian pinggir jalan tidak stabil. - Pembuatan jalan sementara bagi penduduk sekitar.
- Terluka akibat pengoperasian mesin pemadat (grader) tidak benar. - Dilakukan pemeriksaan stabilitas tanah terutama dibagian pinggir jalan, bila
- Terluka oleh alat kerja akibat jarak antar pekerja terlalu dekat. perlu diadakan pengujian.
- Dilakukan pengecekan kelayakan mesin pemadat, operator harus tenaga
terampil dan berpengalaman dan pengoperasian alat pemadat harus benar.
- Senantiasa menjaga jarak aman antara pekerja satu dengan pekerja lainnya.
5. Penyiraman - Terjadi gangguan kesehatan karena air yang digunakan penyiraman tidak sehat. - Air yang digunakan untuk menyiram harus sesuai ketentuan (tidak berbau busuk Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi kecelakaan dalam pengoperasian alat penyiram (Water Tanker). dll)
- Kecelakaan tertabrak lalu lintas kendaraan. - Mesin penyiram harus dalam kondisi layak, operator harus
berpengalaman dan operasional mesin harus benar.
- Pemasangan rambu-rambu lalu lintas dan penugasan petugas bendera pengatur
lalu lintas.
Nama Pekerja : Sofyan Hadi Yunianto
Nama Paket Pekerjaan : Peningkatan Jalan Banjarwaru - Purworejo

3. LAPIS RESAP PENGIKAT (PRIME COAT) - ASPAL EMULSI

Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan :

1. Topi Pelindung / Safety Helmet √ 4. Sarung Tangan / Safety Gloves √


2. Pelindung Mata / Goggles, Spectacles √ 5. Sepatu Keselamatan / Safety Shoes √
3. Pelindung Pernafasan dan Mulut / Masker √ 6. Rompi Keselamatan / Safety Vest √

Urutan Langkah Pekerjaan Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung Jawab


1. Pengukuran dan Pematokan - Terluka akibat penggunaan meteran baja tidak benar. - Pengukuran harus dilakukan dengan menggunakan meteran yang sesuai Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Kecelakaan atau tertabrak oleh kendaraan yang melintas. dengan standar. Petugas pengukuran harus menggunakan sarung tangan yang sesuai
- Terluka pada saat memasang patok akibat patok terlalu panjang. dengan standar.
- Kecelakaan terkena palu yang terlepas akibat palu terlalu berat. - Pemasangan rambu-rambu lalu lintas dan menugaskan petugas bendera pengatur
- Terjadi gangguan terhadap lalu lintas kendaraan. lalu lintas.
- Patok yang digunakan tidak terlalu panjang (maks. 50 cm).
- Palu yang digunakan untuk memukul patok harus proporsional sesuai
dengan keperluannya (tidak terlalu berat dan besar).
- Harus dipasang rambu-rambu lalu lintas sementara dan ditugaskan petugas
pengatur lalu lintas.
2. Pembakaran - Terluka oleh percikan aspal panas. - Petugas pembakar harus mengenakan pakaian dan perlengkapan (sepatu boot, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terluka oleh api pembakaran. sarung tangan dan masker) yang sesuai dengan standar.
- Terjadi kebakaran. - Petugas pembakar harus berpengalaman dan trampil dibidangnya.
- Terjadi iritasi terhadap mata, kulit dan paru-paru akibat asap dan panas dari api pembakaran dan - Melakukan pembakaran pada lokasi yang aman dari bahaya kebakaran dan
aspal. menghindari pembakaran dekat dengan bahan-bahan yang mudah terbakar serta
- Terjadi kerusakan pada pohon, struktur atau bangunan yang berdekatan dengan lokasi pembakaran. menyediakan sejumlah alat pemadam kebakaran harus selalu disiapkan di
- Kecelakaan atau terluka akibat kayu pengaduk terlalu pendek. tempat pekerjaan, termasuk paling sedikit dua buah ditempatkan pada spreader.
- Menggunakan kacamata dan masker untuk mencegah iritasi mata dan paru-paru
akibat asap dan panas dari api pembakaran dan aspal.
- Menjaga api tidak terlalu besar dan menghindari penggunaan bahan bakar yang
mudah meledak.
- Pengadukan menggunakan kayu yang panjang.
3. Penyemprotan - Terluka oleh percikan aspal panas. - Petugas pembakar harus mengenakan pakaian dan perlengkapan (sepatu boot, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi iritasi terhadap mata, kulit dan paru-paru akibat uap dan panas dari aspal. sarung tangan dan masker) yang sesuai dengan standar.
- Kerusakan pada pohon, struktur atau bangunan yang berdekatan dengan lokasi dari percikan aspal. - Menggunakan kacamata dan masker untuk mencegah iritasi mata dan paru-paru
- Terluka oleh pipa alat-alat penyemprot yang panas. Terluka oleh mesin pompa aspal. akibat asap dan panas dari api pembakaran dan aspal.
Terluka oleh tangki aspal. - Menghindari kerusakan pada pohon, struktur atau bangunan yang berdekatan
- Terjadi gangguan lalu lintas kendaraan. dengan lokasi dari percikan aspal dengan menjaga api tidak terlalu besar dan
- Terjadi kecelakaan atau terluka akibat jarak antara pekerja terlalu dekat. menghindari penggunaan bahan bakar yang mudah meledak.
- Pekerja harus terampil dan berpengalaman dibidangnya serta menjaga agar
tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di tempat penyemprotan
sewaktu mesin penyemprotan dari pompa aspal (aspal sprayer) bekerja menyiram
aspal pada agregat di lokasi pekerjaan.
- Memasang rambu-rambu sementara dan mengatur lalu lintas agar tetap berjalan
dengan lancar dengan cara mengerjakan pekerjaan ½ bagian terlebih dahulu.
- Senantiasa menjaga jarak yang aman antara pekerja yang satu dengan yang
lainnya.

Nama Pekerja : Sofyan Hadi Yunianto


Nama Paket Pekerjaan : Peningkatan Jalan Banjarwaru - Purworejo
4. LAPIS PEREKAT (TACK COAT) - ASPAL EMULSI

Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan :

1. Topi Pelindung / Safety Helmet √ 4. Sarung Tangan / Safety Gloves √


2. Pelindung Mata / Goggles, Spectacles √ 5. Sepatu Keselamatan / Safety Shoes √
3. Pelindung Pernafasan dan Mulut / Masker √ 6. Rompi Keselamatan / Safety Vest √

Urutan Langkah Pekerjaan Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung Jawab


1. Pengukuran dan Pematokan - Terluka akibat penggunaan meteran baja tidak benar. - Pengukuran harus dilakukan dengan menggunakan meteran yang sesuai Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Kecelakaan atau tertabrak oleh kendaraan yang melintas. dengan standar. Petugas pengukuran harus menggunakan sarung tangan yang sesuai
- Terluka pada saat memasang patok akibat patok terlalu panjang. dengan standar.
- Kecelakaan terkena palu yang terlepas akibat palu terlalu berat. - Pemasangan rambu-rambu lalu lintas dan menugaskan petugas bendera pengatur
- Terjadi gangguan terhadap lalu lintas kendaraan. lalu lintas.
- Patok yang digunakan tidak terlalu panjang (maks. 50 cm).
- Palu yang digunakan untuk memukul patok harus proporsional sesuai
dengan keperluannya (tidak terlalu berat dan besar).
- Harus dipasang rambu-rambu lalu lintas sementara dan ditugaskan petugas
pengatur lalu lintas.
2. Pembakaran - Terluka oleh percikan aspal panas. - Petugas pembakar harus mengenakan pakaian dan perlengkapan (sepatu boot, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terluka oleh api pembakaran. sarung tangan dan masker) yang sesuai dengan standar.
- Terjadi kebakaran. - Petugas pembakar harus berpengalaman dan trampil dibidangnya.
- Terjadi iritasi terhadap mata, kulit dan paru-paru akibat asap dan panas dari api pembakaran dan - Melakukan pembakaran pada lokasi yang aman dari bahaya kebakaran dan
aspal. menghindari pembakaran dekat dengan bahan-bahan yang mudah terbakar serta
- Terjadi kerusakan pada pohon, struktur atau bangunan yang berdekatan dengan lokasi pembakaran. menyediakan sejumlah alat pemadam kebakaran harus selalu disiapkan di
- Kecelakaan atau terluka akibat kayu pengaduk terlalu pendek. tempat pekerjaan, termasuk paling sedikit dua buah ditempatkan pada spreader.
- Menggunakan kacamata dan masker untuk mencegah iritasi mata dan paru-paru
akibat asap dan panas dari api pembakaran dan aspal.
- Menjaga api tidak terlalu besar dan menghindari penggunaan bahan bakar yang
mudah meledak.
- Pengadukan menggunakan kayu yang panjang.
3. Pembersihan Permukaan - Terjadi iritasi pada kulit, mata dan paru-paru akibat debu yang kering. - Pekerja harus memakai pakaian dan perlengkapan (sepatu, kacamata dan masker) Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
Perkerasan Lama - Terluka oleh Compressor waktu menyapu perkerasan lama. yang sesuai dengan standar.
- Gangguan pendengaran akibat timbulnya kebisingan. - Pekerja atau operator Compressor harus terampil dan berpengalaman dibidangnya.
- Terjadi gangguan terhadap lalu lintas kendaraan. - Pekerja harus memakai tutup telinga untuk menghindari gangguan pendengaran.
- Memasang rambu-rambu sementara dan mengatur lalu lintas agar tetap berjalan
dengan lancar dengan cara mengerjakan pekerjaan ½ bagian terlebih dahulu.
4. Penyemprotan - Terluka oleh percikan aspal panas. - Petugas pembakar harus mengenakan pakaian dan perlengkapan (sepatu boot, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi iritasi terhadap mata, kulit dan paru-paru akibat uap dan panas dari aspal. sarung tangan dan masker) yang sesuai dengan standar.
- Kerusakan pada pohon, struktur atau bangunan yang berdekatan dengan lokasi dari percikan aspal. - Menggunakan kacamata dan masker untuk mencegah iritasi mata dan paru-paru
- Terluka oleh pipa alat-alat penyemprot yang panas. Terluka oleh mesin pompa aspal. akibat asap dan panas dari api pembakaran dan aspal.
Terluka oleh tangki aspal. - Menghindari kerusakan pada pohon, struktur atau bangunan yang berdekatan
- Terjadi gangguan lalu lintas kendaraan. dengan lokasi dari percikan aspal dengan menjaga api tidak terlalu besar dan
- Terjadi kecelakaan atau terluka akibat jarak antara pekerja terlalu dekat. menghindari penggunaan bahan bakar yang mudah meledak.
- Pekerja harus terampil dan berpengalaman dibidangnya serta menjaga agar
tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di tempat penyemprotan
sewaktu mesin penyemprotan dari pompa aspal (aspal sprayer) bekerja menyiram
aspal pada agregat di lokasi pekerjaan.
- Memasang rambu-rambu sementara dan mengatur lalu lintas agar tetap berjalan
dengan lancar dengan cara mengerjakan pekerjaan ½ bagian terlebih dahulu.
- Senantiasa menjaga jarak yang aman antara pekerja yang satu dengan yang
lainnya.

Nama Pekerja : Sofyan Hadi Yunianto


Nama Paket Pekerjaan : Peningkatan Jalan Banjarwaru - Purworejo

5. LASTON LAPIS ANTARA PERATA (AC-BC(L))

Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan :

1. Topi Pelindung / Safety Helmet √ 4. Sarung Tangan / Safety Gloves √


2. Pelindung Mata / Goggles, Spectacles √ 5. Sepatu Keselamatan / Safety Shoes √
3. Pelindung Pernafasan dan Mulut / Masker √ 6. Rompi Keselamatan / Safety Vest √

Urutan Langkah Pekerjaan Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung Jawab


1. Pengukuran dan Pematokan - Terluka akibat penggunaan meteran baja tidak benar. - Pengukuran harus dilakukan dengan menggunakan meteran yang sesuai Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Kecelakaan atau tertabrak oleh kendaraan yang melintas. dengan standar. Petugas pengukuran harus menggunakan sarung tangan yang sesuai
- Terluka pada saat memasang patok akibat patok terlalu panjang. dengan standar.
- Kecelakaan terkena palu yang terlepas akibat palu terlalu berat. - Pemasangan rambu-rambu lalu lintas dan menugaskan petugas bendera pengatur
- Terjadi gangguan terhadap lalu lintas kendaraan. lalu lintas.
- Patok yang digunakan tidak terlalu panjang (maks. 50 cm).
- Palu yang digunakan untuk memukul patok harus proporsional sesuai
dengan keperluannya (tidak terlalu berat dan besar).
- Harus dipasang rambu-rambu lalu lintas sementara dan ditugaskan petugas
pengatur lalu lintas.
2. Pembersihan Permukaan - Terjadi iritasi pada kulit, mata dan paru-paru akibat debu yang kering. - Pekerja harus memakai pakaian dan perlengkapan (sepatu, kacamata dan masker) Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
Perkerasan Lama - Terluka oleh Compressor waktu menyapu perkerasan lama. yang sesuai dengan standar.
- Gangguan pendengaran akibat timbulnya kebisingan. - Pekerja atau operator Compressor harus terampil dan berpengalaman dibidangnya.
- Terjadi gangguan terhadap lalu lintas kendaraan. - Pekerja harus memakai tutup telinga untuk menghindari gangguan pendengaran.
- Memasang rambu-rambu sementara dan mengatur lalu lintas agar tetap berjalan
dengan lancar dengan cara mengerjakan pekerjaan ½ bagian terlebih dahulu.
3. Penyemprotan - Terluka oleh percikan aspal panas. - Petugas pembakar harus mengenakan pakaian dan perlengkapan (sepatu boot, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi iritasi terhadap mata, kulit dan paru-paru akibat uap dan panas dari aspal. sarung tangan dan masker) yang sesuai dengan standar.
- Kerusakan pada pohon, struktur atau bangunan yang berdekatan dengan lokasi dari percikan aspal. - Menggunakan kacamata dan masker untuk mencegah iritasi mata dan paru-paru
- Terluka oleh pipa alat-alat penyemprot yang panas. Terluka oleh mesin pompa aspal. akibat asap dan panas dari api pembakaran dan aspal.
Terluka oleh tangki aspal. - Menghindari kerusakan pada pohon, struktur atau bangunan yang berdekatan
- Terjadi gangguan lalu lintas kendaraan. dengan lokasi dari percikan aspal dengan menjaga api tidak terlalu besar dan
- Terjadi kecelakaan atau terluka akibat jarak antara pekerja terlalu dekat. menghindari penggunaan bahan bakar yang mudah meledak.
- Pekerja harus terampil dan berpengalaman dibidangnya serta menjaga agar
tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di tempat penyemprotan
sewaktu mesin penyemprotan dari pompa aspal (aspal sprayer) bekerja menyiram
aspal pada agregat di lokasi pekerjaan.
- Memasang rambu-rambu sementara dan mengatur lalu lintas agar tetap berjalan
dengan lancar dengan cara mengerjakan pekerjaan ½ bagian terlebih dahulu.
- Senantiasa menjaga jarak yang aman antara pekerja yang satu dengan yang
lainnya.
4. Penghamparan - Terluka oleh percikan aspal panas. - Petugas pembakar harus mengenakan pakaian dan perlengkapan (sepatu boot, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi iritasi terhadap mata, kulit dan paru-paru akibat uap dan panas dari aspal. sarung tangan dan masker) yang sesuai dengan standar.
- Terluka oleh mesin penghampar aspal (Finisher). - Menggunakan kacamata dan masker untuk mencegah iritasi mata dan paru-paru
- Terluka oleh Dump Truck sewaktu menuangkan Hotmix ke dalam Finisher. akibat asap dan panas dari api pembakaran dan aspal.
- Terjadi gangguan lalu lintas. - Menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di tempat
- Terjadi kecelakaan atau terluka akibat jarak antar pekerja terlalu dekat. penghamparan ketika mesin penghampar aspal (Finisher) bekerja
menghampar Hotmix di lokasi pekerjaan.
- Menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di tempat dimana
Dump Truck sedang menuangkan Hotmix ke dalam Finisher di lokasi pekerjaan.
- Memasang rambu-rambu sementara dan mengatur lalu lintas agar tetap berjalan
dengan lancar dengan cara mengerjakan pekerjaan ½ bagian terlebih dahulu.
- Menjaga dan mempertahankan jarak yang aman antara pekerja yang satu
dengan yang lain.

5. Pemadatan - Terluka oleh percikan aspal panas. - Petugas pembakar harus mengenakan pakaian dan perlengkapan (sepatu boot, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi iritasi terhadap mata, kulit dan paru-paru akibat uap dan panas dari aspal. sarung tangan dan masker) yang sesuai dengan standar.
- Terluka oleh mesin pemadat aspal (Tandem Roller dan Pneumatic Tire Roller). - Menggunakan kacamata dan masker untuk mencegah iritasi mata dan paru-paru
- Terjadi kecelakaan atau terluka akibat jarak antar pekerja terlalu dekat. akibat asap dan panas dari api pembakaran dan aspal.
- Terjadi gangguan lalu lintas. - Menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di tempat
pemadatan ketika mesin pemadat aspal (Tandem) bekerja memadatkan Hotmix di
lokasi pekerjaan.
- Mempertahankan jarak yang aman antara pekerja yang satu dengan yang lain.
- Memasang rambu-rambu sementara dan mengatur lalu lintas agar tetap berjalan
dengan lancar dengan cara mengerjakan pekerjaan ½ bagian terlebih dahulu.

6. Penyiraman - Terluka oleh percikan aspal panas. - Petugas pembakar harus mengenakan pakaian dan perlengkapan (sepatu boot, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi iritasi terhadap mata, kulit dan paru-paru akibat uap dan panas dari aspal. sarung tangan dan masker) yang sesuai dengan standar.
- Terluka oleh mesin pemadat aspal (Tandem Roller) awal dan akhir. Terluka oleh mesin pemadat aspal - Menggunakan kacamata dan masker untuk mencegah iritasi mata dan paru-paru
(Pneumatic Tire Roller) untuk proses intermediated rolling. akibat asap dan panas dari api pembakaran dan aspal.
- Terjadi kecelakaan atau terluka akibat jarak antar pekerja terlalu dekat. - Menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di lokasi pekerjaan
- Terjadi gangguan lalu lintas. ketika mesin pemadat aspal (Pneumatic Tire Roller) bekerja memadatkan Hotmix.
- Senantiasa mempertahankan jarak yang aman antara pekerja yang satu dengan
yang lain.
- Senantiasa menjaga jarak yang aman antara pekerja yang satu dengan yang
lainnya.
Nama Pekerja : Sofyan Hadi Yunianto
Nama Paket Pekerjaan : Peningkatan Jalan Banjarwaru - Purworejo

6. LASTON LAPIS AUS (AC-WC)

Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan :

1. Topi Pelindung / Safety Helmet √ 4. Sarung Tangan / Safety Gloves √


2. Pelindung Mata / Goggles, Spectacles √ 5. Sepatu Keselamatan / Safety Shoes √
3. Pelindung Pernafasan dan Mulut / Masker √ 6. Rompi Keselamatan / Safety Vest √

Urutan Langkah Pekerjaan Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung Jawab


1. Pengukuran dan Pematokan - Terluka akibat penggunaan meteran baja tidak benar. - Pengukuran harus dilakukan dengan menggunakan meteran yang sesuai Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Kecelakaan atau tertabrak oleh kendaraan yang melintas. dengan standar. Petugas pengukuran harus menggunakan sarung tangan yang sesuai
- Terluka pada saat memasang patok akibat patok terlalu panjang. dengan standar.
- Kecelakaan terkena palu yang terlepas akibat palu terlalu berat. - Pemasangan rambu-rambu lalu lintas dan menugaskan petugas bendera pengatur
- Terjadi gangguan terhadap lalu lintas kendaraan. lalu lintas.
- Patok yang digunakan tidak terlalu panjang (maks. 50 cm).
- Palu yang digunakan untuk memukul patok harus proporsional sesuai
dengan keperluannya (tidak terlalu berat dan besar).
- Harus dipasang rambu-rambu lalu lintas sementara dan ditugaskan petugas
pengatur lalu lintas.
2. Pembersihan Permukaan - Terjadi iritasi pada kulit, mata dan paru-paru akibat debu yang kering. - Pekerja harus memakai pakaian dan perlengkapan (sepatu, kacamata dan masker) Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
Perkerasan Lama - Terluka oleh Compressor waktu menyapu perkerasan lama. yang sesuai dengan standar.
- Gangguan pendengaran akibat timbulnya kebisingan. - Pekerja atau operator Compressor harus terampil dan berpengalaman dibidangnya.
- Terjadi gangguan terhadap lalu lintas kendaraan. - Pekerja harus memakai tutup telinga untuk menghindari gangguan pendengaran.
- Memasang rambu-rambu sementara dan mengatur lalu lintas agar tetap berjalan
dengan lancar dengan cara mengerjakan pekerjaan ½ bagian terlebih dahulu.
3. Penyemprotan - Terluka oleh percikan aspal panas. - Petugas pembakar harus mengenakan pakaian dan perlengkapan (sepatu boot, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi iritasi terhadap mata, kulit dan paru-paru akibat uap dan panas dari aspal. sarung tangan dan masker) yang sesuai dengan standar.
- Kerusakan pada pohon, struktur atau bangunan yang berdekatan dengan lokasi dari percikan aspal. - Menggunakan kacamata dan masker untuk mencegah iritasi mata dan paru-paru
- Terluka oleh pipa alat-alat penyemprot yang panas. Terluka oleh mesin pompa aspal. akibat asap dan panas dari api pembakaran dan aspal.
Terluka oleh tangki aspal. - Menghindari kerusakan pada pohon, struktur atau bangunan yang berdekatan
- Terjadi gangguan lalu lintas kendaraan. dengan lokasi dari percikan aspal dengan menjaga api tidak terlalu besar dan
- Terjadi kecelakaan atau terluka akibat jarak antara pekerja terlalu dekat. menghindari penggunaan bahan bakar yang mudah meledak.
- Pekerja harus terampil dan berpengalaman dibidangnya serta menjaga agar
tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di tempat penyemprotan
sewaktu mesin penyemprotan dari pompa aspal (aspal sprayer) bekerja menyiram
aspal pada agregat di lokasi pekerjaan.
- Memasang rambu-rambu sementara dan mengatur lalu lintas agar tetap berjalan
dengan lancar dengan cara mengerjakan pekerjaan ½ bagian terlebih dahulu.
- Senantiasa menjaga jarak yang aman antara pekerja yang satu dengan yang
lainnya.
4. Penghamparan - Terluka oleh percikan aspal panas. - Petugas pembakar harus mengenakan pakaian dan perlengkapan (sepatu boot, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi iritasi terhadap mata, kulit dan paru-paru akibat uap dan panas dari aspal. sarung tangan dan masker) yang sesuai dengan standar.
- Terluka oleh mesin penghampar aspal (Finisher). - Menggunakan kacamata dan masker untuk mencegah iritasi mata dan paru-paru
- Terluka oleh Dump Truck sewaktu menuangkan Hotmix ke dalam Finisher. akibat asap dan panas dari api pembakaran dan aspal.
- Terjadi gangguan lalu lintas. - Menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di tempat
- Terjadi kecelakaan atau terluka akibat jarak antar pekerja terlalu dekat. penghamparan ketika mesin penghampar aspal (Finisher) bekerja
menghampar Hotmix di lokasi pekerjaan.
- Menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di tempat dimana
Dump Truck sedang menuangkan Hotmix ke dalam Finisher di lokasi pekerjaan.
- Memasang rambu-rambu sementara dan mengatur lalu lintas agar tetap berjalan
dengan lancar dengan cara mengerjakan pekerjaan ½ bagian terlebih dahulu.
- Menjaga dan mempertahankan jarak yang aman antara pekerja yang satu
dengan yang lain.

5. Pemadatan - Terluka oleh percikan aspal panas. - Petugas pembakar harus mengenakan pakaian dan perlengkapan (sepatu boot, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi iritasi terhadap mata, kulit dan paru-paru akibat uap dan panas dari aspal. sarung tangan dan masker) yang sesuai dengan standar.
- Terluka oleh mesin pemadat aspal (Tandem Roller dan Pneumatic Tire Roller). - Menggunakan kacamata dan masker untuk mencegah iritasi mata dan paru-paru
- Terjadi kecelakaan atau terluka akibat jarak antar pekerja terlalu dekat. akibat asap dan panas dari api pembakaran dan aspal.
- Terjadi gangguan lalu lintas. - Menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di tempat
pemadatan ketika mesin pemadat aspal (Tandem) bekerja memadatkan Hotmix di
lokasi pekerjaan.
- Mempertahankan jarak yang aman antara pekerja yang satu dengan yang lain.
- Memasang rambu-rambu sementara dan mengatur lalu lintas agar tetap berjalan
dengan lancar dengan cara mengerjakan pekerjaan ½ bagian terlebih dahulu.

6. Penyiraman - Terluka oleh percikan aspal panas. - Petugas pembakar harus mengenakan pakaian dan perlengkapan (sepatu boot, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi iritasi terhadap mata, kulit dan paru-paru akibat uap dan panas dari aspal. sarung tangan dan masker) yang sesuai dengan standar.
- Terluka oleh mesin pemadat aspal (Tandem Roller) awal dan akhir. Terluka oleh mesin pemadat aspal - Menggunakan kacamata dan masker untuk mencegah iritasi mata dan paru-paru
(Pneumatic Tire Roller) untuk proses intermediated rolling. akibat asap dan panas dari api pembakaran dan aspal.
- Terjadi kecelakaan atau terluka akibat jarak antar pekerja terlalu dekat. - Menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di lokasi pekerjaan
- Terjadi gangguan lalu lintas. ketika mesin pemadat aspal (Pneumatic Tire Roller) bekerja memadatkan Hotmix.
- Senantiasa mempertahankan jarak yang aman antara pekerja yang satu dengan
yang lain.
- Senantiasa menjaga jarak yang aman antara pekerja yang satu dengan yang
lainnya.
Nama Pekerja : Sofyan Hadi Yunianto
Nama Paket Pekerjaan : Peningkatan Jalan Banjarwaru - Purworejo

7. LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS B


Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan :
1. Topi Pelindung / Safety Helmet √ 4. Sarung Tangan / Safety Gloves √
2. Pelindung Mata / Goggles, Spectacles √ 5. Sepatu Keselamatan / Safety Shoes √
3. Pelindung Pernafasan dan Mulut / Masker √ 6. Rompi Keselamatan / Safety Vest √

Urutan Langkah Pekerjaan Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung Jawab


1. Pengukuran dan Pematokan - Terluka akibat penggunaan meteran baja tidak benar dan tidak memenuhi standar. - Alat ukur yang digunakan sesuai dengan standar, pengukuran dilakukan oleh Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Kecelakaan karena tertabrak oleh kendaraan yang melintas. pekerja terampil dan berpengalaman dan memakai perlengkapan kerja standar.
- Terluka pada saat memasang patok dan luka terkena palu. - Pemasangan rambu-rambu lalu lintas dan menugaskan petugas bendera pengatur
- Terjadi gangguan lalu lintas kendaraan. lalu lintas.
- Patok yang digunakan terlalu panjang dan palu yang digunakan tidak proporsional.
- Pemasangan rambu-rambu lalu-lintas pengaman sementara serta diadakan
petugas pengatur lalu-lintas.

2. Penghamparan - Terjadi iritasi pada kulit dan paru-paru akibat debu agregat yang kering, - Diadakan penyiraman terhadap agregat yang telah dihampar sebelum ditutup. Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi kecelakaan pada saat dump truck menurunkan agregat. - Pengoperasian dump truck harus dilakukan oleh tenaga terampil dan
- Terluka oleh mesin penghampar (Grader) karena pengoperasian tidak benar. berpengalaman, dan dijaga agar tidak ada orang lain yang berkepentingan berada di
- Terjadi kecelakaan akibat tertabrak lalu lintas kendaraan. dekat dump truck yang sedang menurunkan agregat.
- Terjadi kecelakaan akibat penimbunan material sementara, sebelum dihampar. - Operator mesin penghampar harus terampil dan berpengalaman dan
- Kecelakaan akibat tanah di pinggir bahu jalan tidak stabil. pengoperasian grader harus dilakukan dengan metode yang benar.
- Gangguan lalu lintas penduduk sekitar. - Pemasangan rambu-rambu dan petugas pengatur lalu lintas.
- Terluka oleh peralatan kerja akibat jarak antar pekerja terlalu dekat.

3. Pemadatan - Terjadi iritasi pada kulit dan paru-paru oleh debu pada pemadatan yang kering. - Harus dilakukan penyiraman hamparan sebelum dipadatkan. Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi gangguan lalu lintas kendaraan. - Pemasangan rambu-rambu lalu lintas serta penugasan petugas bendera pengatur
- Terjadi gangguan lalu lintas penduduk sekitar. lalu lintas.
- Kecelakaan akibat tanah bagian pinggir jalan tidak stabil. - Pembuatan jalan sementara bagi penduduk sekitar.
- Terluka akibat pengoperasian mesin pemadat (grader) tidak benar. - Dilakukan pemeriksaan stabilitas tanah terutama dibagian pinggir jalan, bila
- Terluka oleh alat kerja akibat jarak antar pekerja terlalu dekat. perlu diadakan pengujian.
- Dilakukan pengecekan kelayakan mesin pemadat, operator harus tenaga
terampil dan berpengalaman dan pengoperasian alat pemadat harus benar.
- Senantiasa menjaga jarak aman antara pekerja satu dengan pekerja lainnya.

4. Penyiraman - Terjadi gangguan kesehatan karena air yang digunakan penyiraman tidak sehat. - Air yang digunakan untuk menyiram harus sesuai ketentuan (tidak berbau busuk Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi kecelakaan dalam pengoperasian alat penyiram (Water Tanker). dll)
- Kecelakaan tertabrak lalu lintas kendaraan. - Mesin penyiram harus dalam kondisi layak, operator harus
berpengalaman dan operasional mesin harus benar.
- Pemasangan rambu-rambu lalu lintas dan penugasan petugas bendera pengatur
lalu lintas.
Nama Pekerja : Sofyan Hadi Yunianto
Nama Paket Pekerjaan : Peningkatan Jalan Banjarwaru - Purworejo
8. DIVISI 2. DRAINASE
1. Topi Pelindung / Safety Helmet √ 4. Sarung Tangan / Safety Gloves √
2. Pelindung Mata / Goggles, Spectacles √ 5. Sepatu Keselamatan / Safety Shoes √
3. Pelindung Pernafasan dan Mulut / Masker √ 6. Rompi Keselamatan / Safety Vest √
Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan :

Urutan Langkah Pekerjaan Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung Jawab


1. Pengukuran dan pematokan - Kesehatan terganggu akibat kondisi kerja secara umum, - Harus menggunakan perlengkapan kerja yang standar, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terluka akibat kondisi dan penggunaan meteran yang salah, - Pengukuran harus dilakukan dengan menggunakan meteran yang sesuai
- Kecelakaan akibat pengaturan lalu lintas kurang baik, dengan standar,
- Kecelakaan akibat jenis dan cara penggunaan peralatan, - Pengaturan lalu lintas harus sesuai dengan standar,
- Kecelakaan akibat metode pemasangan patok, - Alat dan cara menggunakan harus benar sesuai dengan standar,
- Kecelakaan akibat pengaturan lalu lintas tidak baik. - Pemasangan patok harus benar dan sesuai dengan syarat,
- Pengaturan lalu lintas yang ada harus sesuai dengan standar.
2. Penggalian - Kecelakaan terkena alat gali (cangkul, balencong dll.) akibat jarak antar - Jarak antara penggali harus aman, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
penggali terlalu dekat, - Bila penggalian dilakukan pada malam hari harus menggunakan lampu
- Bahaya akibat lereng galian longsor, penerangan yang cukup,
- Membuat dan mempertahankan kemiringan yang stabil,
- Menempatkan material pada jarak yang sesuai untuk kerja,
- Stok material harus ditempatkan pada tempat yang aman dan tidak
mengganggu lalu lintas kerja dan lalu lintas kendaraan.
3. Pemasangan - Luka terkena mortar dan batu jatuh, - Metode Manajer Proyekan harus sesuai dengan persyaratan, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Luka terkena pecahan batu, - Tidak dengan sengaja melakukan kontak langsung dengan mortar,
- Kecelakaan akibat penempatan stok material terutama batu yang tidak tepat. - Menempatkan batu pada jarak yang sesuai untuk kerja,
- Metode pemecahan dan pembentukan permukaan batu sesuai dengan persyaratan,
- Stok material harus ditempatkan pada tempat yang aman dan tidak
mengganggu lalu lintas kerja.
Nama Pekerja : Sofyan Hadi Yunianto
Nama Paket Pekerjaan : Peningkatan Jalan Banjarwaru - Purworejo
9. DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK
1. Topi Pelindung / Safety Helmet √ 4. Sarung Tangan / Safety Gloves √
2. Pelindung Mata / Goggles, Spectacles √ 5. Sepatu Keselamatan / Safety Shoes √
3. Pelindung Pernafasan dan Mulut / Masker √ 6. Rompi Keselamatan / Safety Vest √
Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan :

Urutan Langkah Pekerjaan Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung Jawab


1. Pengukuran dan pematokan - Gangguan kesehatan akibat kondisi kerja secara umum, - Harus menggunakan perlengkapan kerja yang standar, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terluka akibat kondisi dan penggunaan meteran yang salah, - Pengukuran harus dilakukan dengan menggunakan meteran yang sesuai
- Kecelakaan akibat pengaturan lalu lintas kurang baik, dengan standar,
- Kecelakaan akibat jenis dan cara penggunaan peralatan salah, - Pengaturan lalu lintas harus sesuai dengan standar,
- Kecelakaan akibat metode pemasangan patok. - Alat dan cara menggunakan harus benar dan sesuai dengan standar,
- Pemasangan patok harus benar dan sesuai dengan ketentuan.
2. Penggalian - Kecelakaan terkena alat gali (cangkul, balencong dll.) akibat jarak antar - Jarak antara penggali harus aman, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
penggali terlalu dekat, - Bila penggalian dilakukan pada cuaca gelap atau malam hari harus menggunakan
- Bahaya akibat lereng galian longsor, lampu penerangan yang cukup,
- Kecelakaan akibat operasional alat berat baik di tempat lokasi galian, - Penggalian harus dilakukan oleh orang yang ahli dengan metode yang benar,
transportasi maupun di tempat pembuangan. - Operasional alat berat harus dilakukan sesuai dengan standar.
- Pemasangan rambu-rambu lalu lintas serta penugasan petugas bendera - Pemasangan rambu-rambu lalu lintas serta penugasan petugas bendera pengatur
- Terjadi gangguan dan kecelakaan lalu lintas kendaraan, lalu lintas,
- Terjadi gangguan lalu lintas penduduk sekitar, - Pembuatan jalan sementara bagi penduduk sekitar,
- Kecelakaan akibat tanah bagian pinggir jalan tidak stabil, - Dilakukan pemeriksaan stabilitas tanah terutama dibagian pinggir jalan,
- Terluka oleh alat kerja akibat jarak antar pekerja terlalu dekat. bila perlu diadakan pengujian,
- Senantiasa menjaga jarak aman antara pekerja satu dengan pekerja lainnya.
3. Pembuangan bahan galian - Kecelakaan akibat tumpukan bahan galian yang akan digunakan untuk - Operasional alat berat harus dilakukan sesuai dengan standar, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
timbunan. - Tumpukan bahan galian yang akan digunakan untuk timbunan tidak boleh terlalu
- Terluka oleh alat kerja akibat jarak antar pekerja terlalu dekat. lama.
- Terjadi gangguan dan kecelakaan lalu lintas kendaraan, - Senantiasa menjaga jarak aman antara pekerja satu dengan pekerja lainnya.
- Pemasangan rambu-rambu lalu lintas serta penugasan petugas bendera pengatur
lalu lintas,
4. Penyiraman - Gangguan kesehatan akibat debu yang timbul saat penyiraman. - Pekerja harus selalu memakai masker dan perlengkapan kerja standar. Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi iritasi pada kulit dan paru-paru oleh debu pada pemadatan yang - Harus dilakukan penyiraman hamparan sebelum dipadatkan,
kering, - Mesin penyiram harus dalam kondisi layak, operator harus
- Terjagi kecelakaan dalam pengoperasian alat penyiraman (Water Tanker), berpengalaman dan operasional mesin harus benar,
5. Pemadatan - Kecelakaan akibat pengaturan lalu lintas kurang baik, - Pengaturan lalu lintas harus sesuai dengan standar, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Kecelakaan akibat operasional alat berat di tempat lokasi pemadatan, - Pengoperasian alat berat harus dilakukan oleh operator alat berat yang
- Kecelakaan akibat metode penimbunan pada jalan tanjakan. berpengalaman,
- Terluka akibat pengoperasian mesin pemadat (grader) tidak benar, - Manajer Proyekan penimbunan pada jalan tanjakan harus dilakukan dengan
- Terluka oleh alat kerja akibat jarak antar pekerja terlalu dekat. metode yang benar.
- Dilakukan pengecekan kelayakan mesin pemadat, operator harus tenaga
terampil dan berpengalaman dan pengoperasian alat pemadat harus benar,
- Senantiasa menjaga jarak aman antara pekerja satu dengan pekerja lainnya.
Nama Pekerja : Sofyan Hadi Yunianto
Nama Paket Pekerjaan : Peningkatan Jalan Banjarwaru - Purworejo
10. DIVISI 7. STRUKTUR
1. Topi Pelindung / Safety Helmet √ 4. Sarung Tangan / Safety Gloves √
2. Pelindung Mata / Goggles, Spectacles √ 5. Sepatu Keselamatan / Safety Shoes √
3. Pelindung Pernafasan dan Mulut / Masker √ 6. Rompi Keselamatan / Safety Vest √
Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan :

Urutan Langkah Pekerjaan Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung Jawab


1. Pengukuran dan pematokan - Terjadi kecelakaan atau terluka oleh alat atau perlengkapan ukur - Manajer Proyekan pengukuran dan pematokan harus dilakukan oleh pekerja Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
akibat metode Manajer Proyekan pekerjaan tidak dilakukan dengan benar, yang terampil serta berpengalaman dibidangnya,
- Terjadi gangguan kesehatan atau gangguan fisik akibat pekerja - Pekerja harus memakai pakaian dan perlengkapan kerja yang sesuai (sarung
tidak memakai perlengkapan kerja yang sesuai dengan syarat, tangan, sepatu boot dan helm) serta memenuhi syarat,
-Terjadi kecelakaan atau tertabrak kendaraan pada saat melakukan - Memasang rambu-rambu pada lokasi pekerjaan untuk melindungi personel yang
pengukuran di jalan raya. bekerja dari kendaraan yang melintasi proyek dan menempatkan petugas
bendera di semua tempat kegiatan Manajer Proyekan.
2. Penyiapan -Gangguan kesehatan atau gangguan fisik akibat pekerja tidak memakai - Pekerja harus memakai pakaian dan perlengkapan kerja yang sesuai dan Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
perlengkapan kerja yang sesuai dengan syarat, memenuhi syarat,
- Gangguan paru-paru akibat debu dari material di gudang/tempat - Menutup material dengan plastik sehingga debu tidak beterbangan,
penyimpanan, - Menyediakan alat pemadam kebakaran di gudang atau tempat penyimpanan
- Terjadi bahaya kebakaran dari gudang/material, material,
- Terjadi bahaya akibat concrete mixer, - Mengecek alat concrete mixer sebelum digunakan termasuk penguat-
-Terjadi kecelakaan akibat pemasangan rambu-rambu lalu lintas penguatnya, dijalankan oleh orang yang ahli dibidangnya,
sementara untuk pengamanan kurang memadai dan tidak memenuhi syarat. - Memasang rambu-rambu pada lokasi pekerjaan untuk melindungi personel yang
bekerja dari kendaraan yang melintasi proyek dan menempatkan petugas
bendera disemua tempat kegiatan Manajer Proyekan.
3. Penyiapan lantai kerja - Bahaya akibat bahan-bahan dan alat yang akan dipakai, - Penyiapan peralatan dan bahan sedekat mungkin dengan lokasi pekerjaan. Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Bahaya akibat genangan air. Pemeriksaaan terhadap peralatan dan bahan sebelum Manajer Proyekan pekerjaan,
- Diusahakan sedemikian rupa lantai kerja terbebas dari air, Jika perlu dibuat
penahan rembesan air dan dipasang perancah atau tangga yang sesuai dan
memenuhi factor keamanan.
4. Pembuatan begisting - Potensi bahaya pada pemasangan bekisting pada tanah galian - Pemasangan bekisting harus dilakukan oleh pekerja terampil yang telah Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
meliputi : tertimpa tanah galian, tertimbun tanah galian, tertimpa benda berpengalaman dibidangnya, pemasangan bekisting di daerah galian harus
jatuh dan terpeleset jatuh, memperhatikan ketentuan- ketentuan berikut ini :
- Kecelakaan atau luka karena tertimpa/tergencet kayu/bekisting,  Memakai pakaian dan perlengkapan kerja terutama helm yang sesuai
- Potensi bahaya akibat penyetelan bekisting apabila memakai bekisting yang dengan standar,
sudah jadi,  Dinding galian harus diberi penahan dinding secukupnya,
- Potensi bahaya akibat gergaji untuk pembuatan bekisting.  Pada daerah pemasangan bekisting harus diberi penerangan secukupnya,
 Dilarang menyimpan/menempatkan tanah galian dipinggir pembuatan
bekisting, tanah galian harus dibuang pada tempat yang aman yang telah
ditentukan,
 Disediakan jalan keluar untuk menyelamatkan diri bila terjadi bahaya,
 Dipasang tangga yang sesuai dan memenuhi syarat dari segi kekuatanya,
- Diusahakan sedemikian rupa peralatan dan bahan berada sedekat mungkin
dengan tempat bekerja,
- Apabila bekisiting yang dipergunakan sudah jadi, maka yang perlu diperhartikan
adalah proses penyetalan/pengakuan,
- Jika menggunakan gergagi bundar para pekerja tidak diperkenankan mengatur
bilah/pisau gergaji atau kedudukannya pada waktu gergaji yang bersangkutan
sedang bekerja, apabila hal itu dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan. Para
pekerja diusahakan sedemikian rupa menggunakan sarung tangan yang sesuai.Jika
penggergajian dilakukan pada ketinggian maka para pekerja diberi perlindungan
yang cukup misalnya dengan sabuk pengaman.
5. Pemasangan begisting -Bahaya kecelakaan pada pemasangan bekisting pada tanah galian meliputi - Pemasangan bekisting harus dilakukan oleh pekerja terampil yang telah Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
: tertimpa tanah galian, tertimbun tanah galian, tertimpa benda jatuh dan berpengalaman dibidangnya, pemasangan bekisting di daerah galian harus
terpeleset jatuh, memperhatikan ketentuan- ketentuan berikut ini :
- Kecelakaan akibat runtuhnya sisi galian akibat pembebanan,  Memakai pakaian dan perlengkapan kerja terutama helm yang sesuai
- Terjadi kecelakaan atau luka oleh karena paku-paku yang menonjol dengan standar,
keluar, tertimpa/tergencet kayu/bekisting.  Dinding galian harus diberi penahan dinding secukupnya,
 Pada daerah pemasangan bekisting harus diberi penerangan secukupnya,
 Dilarang menyimpan/menempatkan tanah galian dipinggir pembuatan
bekisting, tanah galian harus dibuang pada tempat yang aman yang telah
ditentukan,
 Disediakan jalan keluar untuk menyelamatkan diri bila terjadi bahaya,
 Dipasang tangga yang sesuai dan memenuhi syarat dari segi kekuatanya,
- Dilarang menempatkan atau menggerakkan beban mesin atau peralatan lainnya
dekat pemasangan bekisting/disisi galian yang dapat menyebabkan runtuhnya sisi
galian dan membahayakan setiap orang di dalamnya,
- Paku-paku yang menonjol keluar perlu dibenamkan atau dibengkokan.
6. Pengecoran - Gangguan kesehatan atau gangguan fisik akibat pekerja tidak memakai - Manajer Proyekan pengecoran harus dilakukan oleh tenaga terampil yang Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
perlengkapan kerja yang sesuai dengan syarat, berpengalaman dan dalam melaksanakan pekerjaan, harus memakai pakaian dan
- Kecelakaan akibat concrete mixer (kena rantai, roda pemutar dll), perlengkapan kerja sesuai dengan standar,
- Tertimpa pengaduk beton ketika alat tersebut sedang diangkat, - Semua gigi, rantai-rantai dan roda pemutar dari pengaduk beton harus
- Terjatuh dari tempat pengecoran, dilindungi sedemikian sehingga aman,
- Terluka akibat membersihkan tabung pengaduk beton, - Penyangga pengaduk beton harus dilindungi oleh pagar pengaman untuk
- Terluka akibat terkena percikan beton pada saat menuangkan beton mencegah para pekerja lewat di bawahnya ketika alat yang bersangkutan sedang
dari pengaduk beton, diangkat,
- Terjadi gangguan pada mata dan pendengaran akibat getaran vibrator - Operator mixer beton tidak diperkenankan menurunkan penyangga sebelum
dan debu pada saat mencampur semen, agregat dan air, semua pekerja berada di tempat yang aman,
- Terluka akibat arus pendek atau tersengat aliran listrik ketika - Pada waktu membersihkan tabung pengaduk, tindakan-tindakan pengamanan
menggunakan vibrator listrik, harus diambil untuk melindungi para pekerja di dalamnya, misalnya dengan
- Kecelakaan akibat penyalur uetori ke alat vibrator, mengunci tombol dalam posisi terbuka melepaskan sikring-sikring atau dengan
- Luka akibat penggunaan vibrator, cara mematikan sumber tenaga,
- Gangguan kesehatan oleh debu akibat pencampuran beton, - Ketika beton sedang dituang dari bak muatan, pekerja harus berada pada jarak
- Kecelakaan akibat robohnya cor beton, yang aman terhadap setiap percikan beton,
- Terjadi kecelakaan akibat proses penumpahan adukan beton, - Manajer Proyekan pencampuran aggregate, semen dan air harus tidak
pengadukan beton, alat penggetar dan water tanker, menimbulkan debu yang beterbangan, pekerja harus menggunakan masker
- Terjadi kecelakaan atas orang luar yang masuk kedalam areal pekerjaan, pernapasan,
- Terjadi kecelakaan kerja ketika bekerja pada kedaan gelap atau - Pekerja yang menggunakan vibrator listrik harus ahli dan berpengalaman di
malam hari akibat penerangan tidak cukup, bidangnya,
- Kecelakaan akibat lantai kerja sementara roboh. - Pipa-pipa penyaiur uetori ke alat vibrator harus memmenuhi ketentuan
sebagai berikut:
 Hubungan pipa harus diikat dengan rantai pengaman atau cara lain yang
efektif,
 Mulut pipa pengeluaran harus terikat kuat sehingga dapat mencegah
gerakan bergeser,
- Bila menggunakan vibrator listrik maka :
 Dihubungkan ke tanah (earthed),
 Bagian-bagian yang penting harus cukup diberi isolasi,
 Arus listrik harus dimatikan bila sedang tidak digunakan,
 Diusahakan sedemikian rupa bila beton mulai mengeras maka harus
dilindungi terhadap arus air yang mengalirkan bahan-bahan kimia, dan
getaran begitu juga terhadap pekerja,
 Diusahakan sedemikian rupa tidak boleh meletakkan beban di atas beton
yang sedang mengeras,
- Bahan-bahan kering dari beton harus dicampur pada ruang yang tertutup:
 Debu harus tersalur/tebuang ke luar,
 Bila debu tidak dapat terbuang, maka para pekerja harus menggunakan alat
pernapasan
- Selama pengecoran papan acuan dan penumpunya harus dicegah terhadap
7. Perataan beton - Terjadi gangguan pada mata dan pendengaran akibat getaran vibrator -kerusakan
Tenaga kerja di bagian perataan harus memakai APD (kacamata, penutup Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Luka lecet dan luka bakar akibat mesin penggetar serta terlilit kawat mesin telinga,sepatu boot,masker dan sarung tangan).
penggetar tersebut

8. Pembongkaran begisting - Terjadi luka/lecet pada tangan, - Tenaga kerja di bagian pembongaran harus memakai sepatu pengaman topi Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Bahaya terkena alat pembongkar (linggis/alat sejenis lainnya), pengaman dan sarung tangan,
- Bahaya terkena paku dan potongan begisting yang runcing/tajam - Jika pembongkaran menggunakan linggis/alat sejenis lainnya diusahakan
sedemikian rupa mempunyai jarak yang cukup sesama pekerja,
- Pembongkaran harus dilakukan oleh tenaga kerja yang cakap,
- Pembongkaran harus dimulai pada bagian atas dan diteruskan ke arah bawah.
Nama Pekerja : Sofyan Hadi Yunianto
Nama Paket Pekerjaan : Peningkatan Jalan Banjarwaru - Purworejo
11. DIVISI 9. PEKERJAAN HARIAN & PEKERJAAN LAIN-LAIN; Marka Jalan Termoplastik
1. Topi Pelindung / Safety Helmet √ 4. Sarung Tangan / Safety Gloves √
2. Pelindung Mata / Goggles, Spectacles √ 5. Sepatu Keselamatan / Safety Shoes √
3. Pelindung Pernafasan dan Mulut / Masker √ 6. Rompi Keselamatan / Safety Vest √
Urutan Langkah Pekerjaan Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung Jawab
1. Pengukuran Terluka akibat penggunaan meteran baja tidak benar, - Pekerja harus terampil dan berpengalaman dibidangnya. Pekerja harus Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
Kecelakaan atau tertabrak oleh kendaraan yang melintas, memakai pakaian dan perlengkapan seperti sarung tangan, sepatu boot dan
Terjadi gangguan terhadap lalu lintas kendaraan. Helm yang sesuai dengan standar,
-Palu yang dipakai harus sesuai/proposional, tidak terlalu berat maupun panjang
untuk menghindari terjadinya kecelakaan. Menggunakan meteran yang sesuai
dengan standar. Senantiasa selalu menjaga jarak aman antara pekerja satu dengan
lainnya,
- Memasang rambu-rambu pada lokasi pekerjaan untuk melindungi personel yang
bekerja dari kendaraan yang melintasi proyek dan menempatkan petugas
bendera disemua tempat kegiatan Manajer Proyekan.
2. Pembersihan permukaan - Terjadi iritasi pada kulit, mata dan paru-paru akibat debu dari - Pekerja harus memakai pakaian dan perlengkapan (sepatu boot, sarung tangan, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
pembersihan/penyemprotan permukaan perkerasan/permukaan jalan,
- Terluka oleh Compressor/sikat mekanis pada waktu membersihkan helm dll.) yang memenuhi standar,
perkerasan /permukaan jalan, - Penggunaan alat-alat pembersih permukaan perkerasan dilakukan oleh orang
- Kecelakaan akibat lalu lintas kendaraan, yang ahli dan berpengalaman dibidangnya. Pekerja harus menggunakan tutup
- Kecelakaan akibat jarak antar pekerja terlalu dekat. telinga,
- Memasang rambu-rambu pada lokasi pekerjaan untuk melindungi personel yang
bekerja dari kendaraan yang melintasi proyek dan menempatkan petugas bendera
disemua tempat kegiatan Manajer Proyekan,
- Selalu menjaga jarak yang aman antara pekerja satu dengan lainnya.
3. Pencampuran cat - Terjadi iritasi pada kulit, mata dan paru-paru, -Petugas harus mengenakan pakaian dan perlengkapan seperti, sepatu boot, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi Luka bakar/gatal/noda pada tangan/kaki. sarung tangan, helm, masker, kacamata dan lain-lain yang sesuai dengan standar,
- Pencampuran cat harus dilakukan sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat.
4. Penyemprotan - Terjadi iritasi pada kulit, mata dan paru-paru, -Petugas harus mengenakan pakaian dan perlengkapan seperti, sepatu boot, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi luka/gatal/noda pada tangan/kaki, sarung tangan, helm, masker, kacamata dan lain-lain yang sesuai dengan standar,
- Kecelakaan akibat lalu lintas kendaraan, - Memasang rambu-rambu pada lokasi pekerjaan untuk melindungi personel yang
- Kecelakaan akibat penerangan kurang, bekerja dari kendaraan yang melintasi proyek dan menempatkan petugas
- Kecelakaan akibat kebakaran, bendera disemua tempat kegiatan Manajer Proyekan,
- Terluka akibat alat penyemprotan/alat mekanis pengecatan. - Jika penyemprotan dilakukan malam hari maka harus mempunyai penerangan
dan pengamanan yang cukup,
- Alat pemadam api harus selalu tersedia di tempat-tempat penyimpanan, atau di
tempat- tempat yang menggunakan cat yang mudah terbakar,
- Alat-alat pengecatan / penyemprot harus dioperasikan oleh orang yang terampil
dan berpengalaman dibidangnya.
Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan :
E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi

E.1. Pemantauan dan evaluasi

Pengendalian pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 dilakukan mengacu pada kegiatan yang dilaksanakan pada bagian D (Operasi keselamatan konstruksi) berdasarkan upaya pengendalian pada bagian B
(Perencanaan keselamatan konstruksi) dan C (Dukungan keselamatan konstuksi).

Hal-hal yang harus dilaporkan dalam laporan evaluasi dan kinerja K3 adalah :

 Rekapitulasi kecelakaan kerja dengan mengacu pada pelaporan dan penyelidikan kecelakaan yang sudah dibuat.

o Occupational Injury/Illness (Cidera/Sakit Akibat Kerja)

o Fatality (Meninggal Dunia)

o Loss Work Day / Loss Time Injury (Hilang Hari Kerja)

o Restricted Work Day (Kerja Terbatas)

o Medical Treatment (Perawatan Kesehatan)

o First Aid (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)

 Fire Accident (Kebakaran)

 Traffic Accident (Kecelakaan lalu lintas)

 Environmental Accident (Kecelakaan Lingkungan)

 Property Damage Accident (Kecelakaan peralatan atau mesin)

 Near miss (Hampir celaka)

 Man Hour (Jam kerja)

 Km Driven (Kilometer mengemudi – untuk kendaraan perusahaan)

E.2. Tinjauan manajemen

Hasil pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 pada bagian E. Diklasifikasikan dengan kategori sesuai dan tidak sesuai tolok ukur sebagaimana dalam Perencananaan Keselamatan Konstruksi

Hal-hal yang tidak sesuai, termasuk bilamana terjadi kecelakaan kerja dilakukan peningjauan ulang untuk di ambil tindakan perbaikan.
E.3. Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi

Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi dilakukan dengan melakukan pemantauan, pengawasan, pelatihan dan pembahasan rapat SMK3 secara periodik serta dengan
melaksanakan audit secara menyeluruh dimulai pada tahap Manajer Proyekan serta penyelesaian proyek.

Demikian Penyusunan Rencana Keselamatan Konstruksi PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI disusun sebagai petunjuk dalam Manajer Proyekan pekerjaan Peningkatan Jalan Banjarwaru
- Purworejo.
Manajemen Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) akan terus diperbarui demi efektivitas Manajer Proyekan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi secara berkesinambungan.
E. Evaluasi Keselamatan Konstruksi
Tabel 5. Jadwal Inspeksi dan Audit
Nama Perusahaan : PT. Gunung Kelabat Citra Abadi
Nama Paket Pekerjaan : Peningkatan Jalan Banjarwaru - Purworejo
Lokasi Pekerjaan : Kecamatan Padang, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur
Tanggal dibuat : 13 April 2021
Bulan Ke
NO Kegiatan PIC
1 2 3 4 5
1 Inspeksi - Inspeksi
Keselamatan  Prosedur dan/atau petunjuk kerja inspeksi
Konstruksi Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja inspeksi yang ditandatangani oleh ahli teknik terkait atau Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan Wakil Manajemen.
 Lembar Periksa
Memuat format lembar periksa lingkup pekerjaan, pesawat angkat & angkut (alatberat), perkakas, bahan/material, lingkungan, kesehatan, keamanan, dan lain-
lain.Lembar periksa ditandatangani pada satu periode waktu tertentu (harian, mingguan, bulanan). Inspeksi terdiri dari berbagai macam bentuk lembar periksa sekurang-
kurangnya mencakup:
 Lingkup pekerjaan ditandatangani oleh ahli teknik terkait, Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi.
 Pesawat angkat & angkut (alat berat) ditandatangani oleh ahli teknik terkait, Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi.
 Perkakas ditandatangani oleh ahli teknik terkait, Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi. √ √ √ √ √
 Bahan/material ditandatangani oleh ahli teknik terkait,Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan disetujui oleh Pengawas Pekerjaan.
 Lingkungan (housekeeping, pencemaran, hygine) ditandatangani oleh ahli terkait, Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi.
 Kesehatan ditandatangani oleh ahli terkait, Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi.
 Keamanan/security ditandatangani oleh ahli terkait, Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi
 Lembar Penghentian Pekerjaan (Stop Working Form)
Apabila pada saat Manajer Proyekan Pekerjaan Konstruksi ditemukan hal yang membahayakan setiap personil dapat menyerukan untuk menghentikan pekerjaan.
Pimpinan Tertinggi Penyedia Jasa memberikan kewenangan kepada Pimpinan Unit Keselamatan Konstruksi dan/atau Pimpinan Tertinggi Pekerjaan Konstruksi dan/atau
Ahli K3 Konstruksi dan/atau Petugas Keselamatan Konstruksi untuk melakukan verifikasi penghentian pekerjaan. Dalam melakukan verifikasi pihak berwenang mengisi
lembar penghentian pekerjaan ditandatangani oleh pihak-pihak yang ditunjuk oleh Pimpinan Tertinggi Penyedia Jasa.
2 Patroli - Patroli Keselamatan Konstruksi
Keselamatan Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja Patroli Keselamatan Konstruksi yang disusun oleh Penyedia Jasa ditandatangani oleh ahli terkait atau Penanggung
Konstruksi Jawab Keselamatan Konstruksi dan Wakil Manajemen.Patroli Keselamatan Konstruksi dilakukan oleh seluruh Pimpinan Perusahaan (Penyedia Jasa, Pengawas Pekerjaan, Sub √ √ √ √ √
Kontraktor) dan Pengguna Jasa.
3 Audit Internal - Audit
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja audit internal yang ditandatangani oleh ahli terkait atau Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan Wakil Manajemen. Audit
internal dilakukan dan ditetapkan secara berkala oleh Manajer Proyek Pekerjaan Konstruksi dengan melibatkan auditor independen.Audit internal dilakukan sekurang-kurangnya 1 √ √ √ √ √
kali dalam 1 Manajer Proyekan Pekerjaan Konstruksi dan/atau untuk pekerjaan konstruksi tahun jamak mengikuti peraturan perundangan yang berlaku.

Jember, 13 April 2021


PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI

JOSEPH REGAR AWUY


Direktur

Anda mungkin juga menyukai