SUMBER DANA, DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) APBD TAHUN ANGGARAN 2021
PADA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG KABUPATEN LUMAJANG
J. BENTUK RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)
DAFTAR ISI
C.2. Kompetensi
C.3. Kepedulian
C.4. Komunikasi
PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI yang bergerak di bidang Jasa Konstruksi
berkomitmen dan peduli terhadap Keselamatan Konstruksi khusus dalam pencapaian penanganan isu
keselamatan konstruksi dengan langkah-langkah sebagai berikut:
4. Mencegah kecelakaan, kebakaran, sakit akibat kerja, keamanan dan pencemaran lingkungan
Dalam rangka pengadaan Peningkatan Jalan Banjarwaru - Purworejo pada Pokja 1 Unit Kerja
Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah Kabupaten Lumajang berkomitmen melaksanakan konstruksi
berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident, dengan memastikan bahwa seluruh Manajer Proyekan
konstruksi:
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Mobilisasi / - Kecelakaan akibat -Tertabrak / terkena alat berat. - Undang-undang No.14/1969 - Pemakaian APD (safety - Menggunakan
Demobilisasi lalu lintas kendaraan - Terperosok ke jurang. tentang perlindungan dan helmet, goggle/spectacles, APD & APK yang
berat waktu mobilisasi - Kecelakaan dan gangguan kesehatan pembinaan norma terhadap masker, safety gloves, safety sesuai standart
dan demobilisasi. tenaga kerja akibat tempat kerja keselamatan tenaga kerja. shoes, safety vest). - Memberikan
kurang memenuhi syarat. - Undang-undang No. 01/1970 - Pemakaian APK (rambu pelatihan dan
- Kecelakaan dan gangguan kesehatan tentang keselamatan kerja. dilarang masuk, rambu pengarah pengarahan kepada
pekerja akibat penyimpanan peralatan - Permennaker No. 01/1980 jalan alternatif, rambu larangan pekerja
dan bahan atau material kurang tentang keselamatan dan menyalip kendaraan lain, rambu Mengikuti SOP
memenuhi syarat. kesehatan kerja pada konstruksi peringatan dengan kata-kata, yang tersedia
- Kecelakaan atau gangguan kesehatan bangunan. rambu peringatan pekerjaan di - Mengikuti
akibat kegiatan pembongkaran tempat - Undang-undang No. 18/1999 jalan, traffic cone, police line, instruksi kerja K3
kerja, instalasi listrik, peralatan dan tentang Jasa Konstruksi lampu putar, peralatan
perlengkapan, pembersihan dan - Permennaker No. 13/2003 komunikasi, banner, papan
pengembalian kondisi yang kurang tentang ketenagakerjaan. informasi K3, peralatan PK3,
baik. - Permennaker No. 02/2017 APAR, bendera K3, lampu
tentang jasa konstruksi, pasal 59 darurat dan flagmen).
- Permennaker No. 05/2018 - Menyediakan kantor lapangan
tentang keselamatan dan dan tempat tinggal pekerja yang
kesehatan kerja, lingkungan kerja memenuhi syarat.
3 2 6 Sedang N/A N/A N/A N/A N/A
- Perpres No. 07/2019 tentang - Menyediakan lahan, gudang
penyakit akibat kerja. dan bengkel yang memenuhi
- Permennaker No. 88/2019 syarat.
tentang kesehatan kerja. - Bangunan harus dibuat dengan
struktur dan kekuatan memenuhi
syarat.
- Pengaturan lalu lintas
sementara dengan rambu-rambu
yang memenuhi syarat.
- Penyediaan jalan masuk
sementara ke permukiman yang
aman dan nyaman.
- Bangunan sementara dan
rambu-rambu harus terpelihara
agar tetap aman dan dalam
kondisi pelayanan yang
memenuhi persyaratan.
- Pembersihan atas bahan-bahan
yang tidak terpakai.
2 Lapis - Terjadi kecelakaan - Kecelakaan terperosok ke jurang. - Undang-undang No.14/1969 - Pemakaian APD (safety - Menggunakan
Pondasi kerja akibat kerja alat - Terjadi iritasi pada kulit dan paru- tentang perlindungan dan helmet, goggle/spectacles, APD & APK yang
Kelas A berat saat paru akibat debu agregat yang kering. pembinaan norma terhadap masker, safety gloves, safety sesuai standart
penghamparan dan - Terjadi kecelakaan pada saat dump keselamatan tenaga kerja. shoes, safety vest). - Memberikan
pemadatan campuran. truck menurunkan agregat. - Undang-undang No. 01/1970 - Pemakaian APK pelatihan dan
- Terluka oleh mesin penghampar tentang keselamatan kerja. (rambudilarang masuk, rambu pengarahan kepada
(Grader) karena pengoperasian tidak - Permennaker No. 01/1980 pengarah jalan alternatif, rambu pekerja
benar. tentang keselamatan dan larangan menyalip kendaraan Mengikuti SOP
- Terluka oleh mesin pemadat agregat kesehatan kerja pada konstruksi lain, rambu peringatan dengan yang tersedia
(Tandem Roller) awal dan akhir. bangunan. kata-kata, rambu peringatan - Mengikuti
- Terjadi kecelakaan akibat tertabrak - Undang-undang No. 18/1999 pekerjaan di jalan, traffic cone, instruksi kerja K3
lalu lintas kendaraan. tentang Jasa Konstruksi police line, lampu putar,
- Terjadi kecelakaan akibat - Permennaker No. 13/2003 peralatan komunikasi, banner,
penimbunan material sementara, tentang ketenagakerjaan. papan informasi K3, peralatan
sebelum dihampar. - Permennaker No. 02/2017 PK3, APAR, bendera K3, lampu
- Kecelakaan akibat tanah di pinggir tentang jasa konstruksi, pasal 59 darurat dan flagmen).
bahu jalan tidak stabil. - Permennaker No. 05/2018 - Diadakan penyiraman terhadap
- Gangguan lalu lintas penduduk tentang keselamatan dan agregat yang telah dihampar
sekitar. kesehatan kerja, lingkungan kerja sebelum ditutup.
- Terluka oleh peralatan kerja akibat - Perpres No. 07/2019 tentang - Pengoperasian dump truck
jarak antar pekerja terlalu dekat. penyakit akibat kerja. harus dilakukan oleh tenaga
- Terjadi gangguan kesehatan karena - Permennaker No. 88/2019 terampil dan berpengalaman,
air yang digunakan penyiraman tidak tentang kesehatan kerja. dan dijaga agar tidak ada orang
sehat. lain yang berkepentingan berada
- Terjadi kecelakaan dalam di dekat dump truck yang
pengoperasian alat penyiram (Water sedang menurunkan agregat.
Tanker). - Operator mesin penghampar
- Kecelakaan tertabrak lalu lintas harus terampil&berpengalaman
kendaraan. serta pengoperasian grader harus
dilakukan dengan metode yang
benar.
- Menjaga agar tidak ada 4 3 12 Sedang N/A N/A N/A N/A N/A
orang luar maupun pekerja
lain berada di tempat
pemadatan ketika mesin
pemadat agregat (Tandem)
bekerja memadatkan agregat di
lokasi pekerjaan.
- Pemasangan rambu-rambu dan
petugas pengatur lalu lintas.
- Penimbunan material harus di
tempat yang aman atau material
agar segera dihampar.
- Dilakukan pemeriksaan
stabilitas tanah terutama pada
pinggir bahu jalan.
- Penyediaan jalan sementara
bagi penduduk sekitar.
- Senantiasa menjaga jarak
aman antara pekerja satu dan
pekerja lainnya.
- Air yang digunakan untuk
menyiram harus sesuai
ketentuan (tidak berbau busuk
dll).
- Mesin penyiram harus dalam
kondisi layak, operator harus
berpengalaman dan operasional
mesin harus benar.
- Pemasangan rambu-rambu
lalu lintas dan penugasan
petugas bendera pengatur lalu
lintas.
3 Lapis Resap - Terjadi iritasi pada - Tertabrak kendaraan Lalu Lintas. - Undang-undang No.14/1969 - Pemakaian APD (safety - Menggunakan
Pengikat mata dan gangguan tentang perlindungan dan
- Terjadi gangguan terhadap lalu lintas helmet, goggle/spectacles, APD & APK yang
(Prime Coat) pernafasan akibat debu kendaraan. pembinaan norma terhadap masker, safety gloves, safety sesuai standart
- Aspal yang kering dan - Terluka oleh percikan aspal panas. keselamatan tenaga kerja. shoes, safety vest). - Memberikan
Emulsi semprotan aspal cair. - Terjadi iritasi terhadap mata, kulit- Undang-undang No. 01/1970 - Pemakaian APK pelatihan dan
dan paru-paru akibat uap dan panas tentang keselamatan kerja. (rambudilarang masuk, rambu pengarahan kepada
dari aspal. - Permennaker No. 01/1980 pengarah jalan alternatif, rambu pekerja
- Kerusakan pada pohon, struktur tentang keselamatan dan larangan menyalip kendaraan Mengikuti SOP
atau bangunan yang berdekatan kesehatan kerja pada konstruksi lain, rambu peringatan dengan yang tersedia
dengan lokasi dari percikan aspal. bangunan. kata-kata, rambu peringatan - Mengikuti
- Terluka oleh pipa alat-alat - Undang-undang No. 18/1999 pekerjaan di jalan, traffic cone, instruksi kerja K3
penyemprot yang panas. Terluka tentang Jasa Konstruksi police line, lampu putar,
oleh mesin pompa aspal.Terluka oleh - Permennaker No. 13/2003 peralatan komunikasi, banner,
tangki aspal. tentang ketenagakerjaan. papan informasi K3, peralatan
- Terjadi kecelakaan atau terluka - Permennaker No. 02/2017 PK3, APAR, bendera K3, lampu
akibat jarak antara pekerja terlalu tentang jasa konstruksi, pasal 59 darurat dan flagmen).
dekat. - Permennaker No. 05/2018 - Pemasangan rambu-rambu
- Terluka oleh Compressor waktu tentang keselamatan dan lalu lintas dan menugaskan
menyapu perkerasan lama. kesehatan kerja, lingkungan kerja petugas bendera pengatur lalu
- Gangguan pendengaran akibat - Perpres No. 07/2019 tentang lintas.
timbulnya kebisingan. penyakit akibat kerja. - Harus dipasang rambu-rambu
- Permennaker No. 88/2019 lalu lintas sementara dan
tentang kesehatan kerja. ditugaskan petugas pengatur
lalu lintas.
- Petugas penyemprotan harus
mengenakan pakaian dan
3 3 9 Sedang N/A N/A N/A N/A N/A
perlengkapan (sepatu boot,
sarung
tangan dan masker) yang sesuai
dengan standar.
- Menghindari kerusakan pada
pohon, struktur atau
bangunan yang berdekatan
dengan lokasi dari percikan
aspal dengan menjaga api
tidak terlalu besar dan
menghindari
penggunaan bahan bakar yang
mudah meledak.
- Pekerja harus terampil dan
berpengalaman dibidangnya
serta menjaga agar tidak ada
orang luar maupun pekerja
lain berada di tempat
penyemprotan sewaktu mesin
penyemprotan dari pompa aspal
(aspal sprayer) bekerja
menyiram aspal pada agregat di
lokasi pekerjaan..
- Pekerja harus memakai tutup
telinga untuk menghindari
gangguan pendengaran.
4 Lapis - Terjadi iritasi pada - Tertabrak kendaraan Lalu Lintas. - Undang-undang No.14/1969 - Pemakaian APD (safety 3 3 9 Sedang - Menggunakan N/A N/A N/A N/A N/A
Perekat mata dan gangguan - Terjadi gangguan terhadap lalu lintas tentang perlindungan dan helmet, goggle/spectacles, APD & APK yang
(Tack Coat) pernafasan akibat debu kendaraan. pembinaan norma terhadap masker, safety gloves, safety sesuai standart
- Aspal yang kering dan - Terluka oleh percikan aspal panas. keselamatan tenaga kerja. shoes, safety vest). - Memberikan
Emulsi semprotan aspal cair. - Terjadi iritasi terhadap mata, kulit - Undang-undang No. 01/1970 - Pemakaian APK pelatihan dan
dan paru-paru akibat uap dan panas tentang keselamatan kerja. (rambudilarang masuk, rambu pengarahan kepada
dari aspal. - Permennaker No. 01/1980 pengarah jalan alternatif, rambu pekerja
- Kerusakan pada pohon, struktur tentang keselamatan dan larangan menyalip kendaraan Mengikuti SOP
atau bangunan yang berdekatan kesehatan kerja pada konstruksi lain, rambu peringatan dengan yang tersedia
dengan lokasi dari percikan aspal. bangunan. kata-kata, rambu peringatan - Mengikuti
- Terluka oleh pipa alat-alat - Undang-undang No. 18/1999 pekerjaan di jalan, traffic cone, instruksi kerja K3
penyemprot yang panas. Terluka tentang Jasa Konstruksi police line, lampu putar,
oleh mesin pompa aspal.Terluka oleh - Permennaker No. 13/2003 peralatan komunikasi, banner,
tangki aspal. tentang ketenagakerjaan. papan informasi K3, peralatan
- Terjadi kecelakaan atau terluka - Permennaker No. 02/2017 PK3, APAR, bendera K3, lampu
akibat jarak antara pekerja terlalu tentang jasa konstruksi, pasal 59 darurat dan flagmen).
dekat. - Permennaker No. 05/2018 - Pemasangan rambu-rambu
- Terluka oleh Compressor waktu tentang keselamatan dan lalu lintas dan menugaskan
menyapu perkerasan lama. kesehatan kerja, lingkungan kerja petugas bendera pengatur lalu
- Gangguan pendengaran akibat - Perpres No. 07/2019 tentang lintas.
timbulnya kebisingan. penyakit akibat kerja. - Harus dipasang rambu-rambu
- Permennaker No. 88/2019 lalu lintas sementara dan
tentang kesehatan kerja. ditugaskan petugas pengatur
lalu lintas.
- Petugas penyemprotan harus
mengenakan pakaian dan
perlengkapan (sepatu boot,
sarung
tangan dan masker) yang sesuai
dengan standar.
- Menghindari kerusakan pada
pohon, struktur atau
bangunan yang berdekatan
dengan lokasi dari percikan
aspal dengan menjaga api
tidak terlalu besar dan
menghindari
penggunaan bahan bakar yang
mudah meledak.
- Pekerja harus terampil dan
berpengalaman dibidangnya
serta menjaga agar tidak ada
orang luar maupun pekerja
lain berada di tempat
penyemprotan sewaktu mesin
penyemprotan dari pompa aspal
(aspal sprayer) bekerja
menyiram aspal pada agregat di
lokasi pekerjaan..
- Pekerja harus memakai tutup
telinga untuk menghindari
gangguan pendengaran.
5 Laston Lapis - Terjadi luka bakar - Gangguan pendengaran akibat - Undang-undang No.14/1969 - Pemakaian APD (safety 4 3 12 Sedang - Menggunakan N/A N/A N/A N/A N/A
Antara pada anggota badan dan timbulnya kebisingan. tentang perlindungan dan helmet, goggle/spectacles, APD & APK yang
Perata (AC- gangguan pernafasan - Terjadi gangguan terhadap lalu lintas pembinaan norma terhadap masker, safety gloves, safety sesuai standart
BC(L)) akibat terkena asap kendaraan. keselamatan tenaga kerja. shoes, safety vest). - Memberikan
panas campuran aspal. - Terluka oleh percikan aspal panas. - Undang-undang No. 01/1970 - Pemakaian APK pelatihan dan
- Terjadi iritasi terhadap mata, kulit tentang keselamatan kerja. (rambudilarang masuk, rambu pengarahan kepada
dan paru-paru akibat uap dan panas - Permennaker No. 01/1980 pengarah jalan alternatif, rambu pekerja
dari aspal. tentang keselamatan dan larangan menyalip kendaraan Mengikuti SOP
- Terluka oleh pipa alat-alat kesehatan kerja pada konstruksi lain, rambu peringatan dengan yang tersedia
penyemprot yang panas.Terluka oleh bangunan. kata-kata, rambu peringatan - Mengikuti
mesin pompa aspal. Terluka oleh - Undang-undang No. 18/1999 pekerjaan di jalan, traffic cone, instruksi kerja K3
tangki aspal. tentang Jasa Konstruksi police line, lampu putar,
- Terjadi kecelakaan atau terluka - Permennaker No. 13/2003 peralatan komunikasi, banner,
akibat jarak antara pekerja terlalu tentang ketenagakerjaan. papan informasi K3, peralatan
dekat. - Permennaker No. 02/2017 PK3, APAR, bendera K3, lampu
- Terluka oleh mesin penghampar aspal tentang jasa konstruksi, pasal 59 darurat dan flagmen).
(Finisher). - Permennaker No. 05/2018 - Pekerja harus memakai
- Terluka oleh Dump Truck sewaktu tentang keselamatan dan pakaian dan perlengkapan
menuangkan Hotmix ke dalam kesehatan kerja, lingkungan kerja (sepatu, kacamata dan masker)
Finisher. - Perpres No. 07/2019 tentang yang sesuai dengan standar.
- Petugas penyemprotan dan penyakit akibat kerja. - Pekerja harus memakai tutup
penghamparan harus mengenakan - Permennaker No. 88/2019 telinga untuk menghindari
pakaian dan perlengkapan (sarung tentang kesehatan kerja. gangguan pendengaran.
tangan dan masker) yang sesuai - Menggunakan kacamata dan
dengan standar. masker untuk mencegah iritasi
- Terluka oleh mesin pemadat aspal mata dan paru-paru akibat
(Tandem Roller) awal dan akhir. asap panas campuran aspal.
Terluka oleh mesin pemadat aspal - Pekerja harus terampil dan
(Pneumatic Tire Roller) untuk proses berpengalaman dibidangnya
intermediated rolling. serta menjaga agar tidak ada
orang luar maupun pekerja
lain berada di tempat
penyemprotan sewaktu mesin
penyemprotan dari pompa aspal
(aspal sprayer) bekerja
menyiram aspal pada agregat di
lokasi pekerjaan.
- Menjaga agar tidak ada orang
luar maupun pekerja lain berada
di tempat dimana Dump Truck
sedang menuangkan Hotmix ke
dalam Finisher di lokasi
pekerjaan dan di tempat
penghamparan ketika mesin
penghampar aspal (Finisher)
bekerja menghampar Hotmix di
lokasi pekerjaan.
- Senantiasa menjaga jarak
yang aman antara pekerja yang
satu dengan yang lainnya.
- Menjaga agar tidak ada
orang luar maupun pekerja
lain berada di tempat
pemadatan ketika mesin
pemadat aspal (Tandem)
bekerja memadatkan Hotmix di
lokasi pekerjaan.
6 Laston Lapis - Terjadi luka bakar - Gangguan pendengaran akibat - Undang-undang No.14/1969 - Pemakaian APD (safety 4 3 12 Sedang - Menggunakan N/A N/A N/A N/A N/A
Aus (AC- pada anggota badan dan timbulnya kebisingan. tentang perlindungan dan helmet, goggle/spectacles, APD & APK yang
WC) gangguan pernafasan - Terjadi gangguan terhadap lalu lintas pembinaan norma terhadap masker, safety gloves, safety sesuai standart
akibat terkena asap kendaraan. keselamatan tenaga kerja. shoes, safety vest). - Memberikan
panas campuran aspal. - Terluka oleh percikan aspal panas. - Undang-undang No. 01/1970 - Pemakaian APK pelatihan dan
- Terjadi iritasi terhadap mata, kulit tentang keselamatan kerja. (rambudilarang masuk, rambu pengarahan kepada
dan paru-paru akibat uap dan panas - Permennaker No. 01/1980 pengarah jalan alternatif, rambu pekerja
dari aspal. tentang keselamatan dan larangan menyalip kendaraan Mengikuti SOP
- Terluka oleh pipa alat-alat kesehatan kerja pada konstruksi lain, rambu peringatan dengan yang tersedia
penyemprot yang panas.Terluka oleh bangunan. kata-kata, rambu peringatan - Mengikuti
mesin pompa aspal. Terluka oleh - Undang-undang No. 18/1999 pekerjaan di jalan, traffic cone, instruksi kerja K3
tangki aspal. tentang Jasa Konstruksi police line, lampu putar,
- Terjadi kecelakaan atau terluka - Permennaker No. 13/2003 peralatan komunikasi, banner,
akibat jarak antara pekerja terlalu tentang ketenagakerjaan. papan informasi K3, peralatan
dekat. - Permennaker No. 02/2017 PK3, APAR, bendera K3, lampu
- Terluka oleh mesin penghampar aspal tentang jasa konstruksi, pasal 59 darurat dan flagmen).
(Finisher). - Permennaker No. 05/2018 - Pekerja harus memakai
- Terluka oleh Dump Truck sewaktu tentang keselamatan dan pakaian dan perlengkapan
menuangkan Hotmix ke dalam kesehatan kerja, lingkungan kerja (sepatu, kacamata dan masker)
Finisher. - Perpres No. 07/2019 tentang yang sesuai dengan standar.
- Petugas penyemprotan dan penyakit akibat kerja. - Pekerja harus memakai tutup
penghamparan harus mengenakan - Permennaker No. 88/2019 telinga untuk menghindari
pakaian dan perlengkapan (sarung tentang kesehatan kerja. gangguan pendengaran.
tangan dan masker) yang sesuai - Menggunakan kacamata dan
dengan standar. masker untuk mencegah iritasi
- Terluka oleh mesin pemadat aspal mata dan paru-paru akibat
(Tandem Roller) awal dan akhir. asap panas campuran aspal.
Terluka oleh mesin pemadat aspal - Pekerja harus terampil dan
(Pneumatic Tire Roller) untuk proses berpengalaman dibidangnya
intermediated rolling. serta menjaga agar tidak ada
orang luar maupun pekerja
lain berada di tempat
penyemprotan sewaktu mesin
penyemprotan dari pompa aspal
(aspal sprayer) bekerja
menyiram aspal pada agregat di
lokasi pekerjaan.
- Menjaga agar tidak ada orang
luar maupun pekerja lain berada
di tempat dimana Dump Truck
sedang menuangkan Hotmix ke
dalam Finisher di lokasi
pekerjaan dan di tempat
penghamparan ketika mesin
penghampar aspal (Finisher)
bekerja menghampar Hotmix di
lokasi pekerjaan.
- Senantiasa menjaga jarak
yang aman antara pekerja yang
satu dengan yang lainnya.
- Menjaga agar tidak ada
orang luar maupun pekerja
lain berada di tempat
pemadatan ketika mesin
pemadat aspal (Tandem)
bekerja memadatkan Hotmix di
lokasi pekerjaan.
7 Lapis - Terjadi kecelakaan - Kecelakaan terperosok ke jurang. - Undang-undang No.14/1969 - Pemakaian APD (safety 4 3 12 Sedang - Menggunakan N/A N/A N/A N/A N/A
Pondasi kerja akibat kerja alat - Terjadi iritasi pada kulit dan paru- tentang perlindungan dan helmet, goggle/spectacles, APD & APK yang
Agregat berat saat paru akibat debu agregat yang kering. pembinaan norma terhadap masker, safety gloves, safety sesuai standart
Kelas B penghamparan dan - Terjadi kecelakaan pada saat dump keselamatan tenaga kerja. shoes, safety vest). - Memberikan
pemadatan campuran. truck menurunkan agregat. - Undang-undang No. 01/1970 - Pemakaian APK pelatihan dan
- Terluka oleh mesin penghampar tentang keselamatan kerja. (rambudilarang masuk, rambu pengarahan kepada
(Grader) karena pengoperasian tidak - Permennaker No. 01/1980 pengarah jalan alternatif, rambu pekerja
benar. tentang keselamatan dan larangan menyalip kendaraan Mengikuti SOP
- Terluka oleh mesin pemadat agregat kesehatan kerja pada konstruksi lain, rambu peringatan dengan yang tersedia
(Tandem Roller) awal dan akhir. bangunan. kata-kata, rambu peringatan - Mengikuti
- Terjadi kecelakaan akibat tertabrak - Undang-undang No. 18/1999 pekerjaan di jalan, traffic cone, instruksi kerja K3
lalu lintas kendaraan. tentang Jasa Konstruksi police line, lampu putar,
- Terjadi kecelakaan akibat - Permennaker No. 13/2003 peralatan komunikasi, banner,
penimbunan material sementara, tentang ketenagakerjaan. papan informasi K3, peralatan
sebelum dihampar. - Permennaker No. 02/2017 PK3, APAR, bendera K3, lampu
- Kecelakaan akibat tanah di pinggir tentang jasa konstruksi, pasal 59 darurat dan flagmen).
bahu jalan tidak stabil. - Permennaker No. 05/2018 - Diadakan penyiraman terhadap
- Gangguan lalu lintas penduduk tentang keselamatan dan agregat yang telah dihampar
sekitar. kesehatan kerja, lingkungan kerja sebelum ditutup.
- Terluka oleh peralatan kerja akibat - Perpres No. 07/2019 tentang - Pengoperasian dump truck
jarak antar pekerja terlalu dekat. penyakit akibat kerja. harus dilakukan oleh tenaga
- Terjadi gangguan kesehatan karena - Permennaker No. 88/2019 terampil dan berpengalaman,
air yang digunakan penyiraman tidak tentang kesehatan kerja. dan dijaga agar tidak ada orang
sehat. lain yang berkepentingan berada
- Terjadi kecelakaan dalam di dekat dump truck yang
pengoperasian alat penyiram (Water sedang menurunkan agregat.
Tanker). - Operator mesin penghampar
- Kecelakaan tertabrak lalu lintas harus terampil&berpengalaman
kendaraan. serta pengoperasian grader harus
dilakukan dengan metode yang
benar.
- Menjaga agar tidak ada
orang luar maupun pekerja
lain berada di tempat
pemadatan ketika mesin
pemadat agregat (Tandem)
bekerja memadatkan agregat di
lokasi pekerjaan.
- Pemasangan rambu-rambu dan
petugas pengatur lalu lintas.
- Penimbunan material harus di
tempat yang aman atau material
agar segera dihampar.
- Dilakukan pemeriksaan
stabilitas tanah terutama pada
pinggir bahu jalan.
- Penyediaan jalan sementara
bagi penduduk sekitar.
- Senantiasa menjaga jarak
aman antara pekerja satu dan
pekerja lainnya.
- Air yang digunakan untuk
menyiram harus sesuai
ketentuan (tidak berbau busuk
dll).
- Mesin penyiram harus dalam
kondisi layak, operator harus
berpengalaman dan operasional
mesin harus benar.
- Pemasangan rambu-rambu
lalu lintas dan penugasan
petugas bendera pengatur lalu
lintas.
8 Divisi 2. - Kecelakaan akibat - Gangguan kesehatan akibat kondisi - Undang-undang No.14/1969 - Pemakaian APD (safety 3 3 9 Sedang - Menggunakan N/A N/A N/A N/A N/A
Drainase operasional Alat Berat. kerja secara umum. tentang perlindungan dan helmet, goggle/spectacles, APD & APK yang
- Terkena alat gali / alat - Terluka akibat kondisi dan pembinaan norma terhadap masker, safety gloves, safety sesuai standart
kerja. penggunaan meteran yang salah. keselamatan tenaga kerja. shoes, safety vest). - Memberikan
- Terperosok ke lubang - Kecelakaan akibat pengaturan lalu - Undang-undang No. 01/1970 - Pemakaian APK pelatihan dan
galian / jurang. lintas kurang baik. tentang keselamatan kerja. (rambudilarang masuk, rambu pengarahan kepada
- Tertimbun material - Kecelakaan akibat jenis dan cara - Permennaker No. 01/1980 pengarah jalan alternatif, rambu pekerja
batu. penggunaan peralatan salah. tentang keselamatan dan larangan menyalip kendaraan Mengikuti SOP
- Tertusuk/tergores - Kecelakaan akibat metode kesehatan kerja pada konstruksi lain, rambu peringatan dengan yang tersedia
pecahan batu. pemasangan patok. bangunan. kata-kata, rambu peringatan - Mengikuti
- Terjadi iritasi pada - Kecelakaan terkena alat gali - Undang-undang No. 18/1999 pekerjaan di jalan, traffic cone, instruksi kerja K3
mata, kulit, gangguan (cangkul, balencong dll.) akibat jarak tentang Jasa Konstruksi police line, lampu putar,
pernafasan akibat debu antar penggali terlalu dekat. - Permennaker No. 13/2003 peralatan komunikasi, banner,
material yang kering. - Bahaya akibat lereng galian longsor. tentang ketenagakerjaan. papan informasi K3, peralatan
- Luka karena tertimpa batu. - Permennaker No. 02/2017 PK3, APAR, bendera K3, lampu
- Luka tangan/kaki karena adukan / tentang jasa konstruksi, pasal 59 darurat dan flagmen).
pecahan material batu. - Permennaker No. 05/2018 - Harus menggunakan
- Bahaya akibat bahan-bahan dan alat tentang keselamatan dan perlengkapan kerja yang standar
yang akan dipakai. kesehatan kerja, lingkungan kerja - Pengukuran harus dilakukan
- Kecelakaan akibat penempatan - Perpres No. 07/2019 tentang dengan menggunakan meteran
material batu yang tidak tepat. penyakit akibat kerja. yang sesuai dengan standar.
- Debu dari campuran agregat, semen - Permennaker No. 88/2019 - Pengaturan lalu lintas harus
dan air. tentang kesehatan kerja. sesuai dengan standar.
- Alat dan cara menggunakan
harus benar dan sesuai dengan
standar.
- Pemasangan patok harus benar
dan sesuai dengan ketentuan.
- Jarak antara penggali harus
dijaga agar selalu pada jarak
yang aman.
- Bila penggalian dilakukan
pada malam hari harus
menggunakan lampu
penerangan yang cukup.
- Membuat dan
mempertahankan kemiringan
yang stabil.
- Menempatkan batu pada jarak
yang sesuai untuk kerja.
- Metode pemecahan dan
pembentukan permukaan batu
sesuai dengan persyaratan.
- Material b a t u harus
ditempatkan pada tempat yang
aman dan tidak mengganggu
lalu lintas kerja.
- Untuk menjaga resiko
kecelakaan para pekerja yang
melakukan pemasangan batu
dilengkapi dengan sarung
tangan, helm dan sepatu boot.
- Diusahakan sedemikian rupa
menghindari kontak langsung
antara tangan/kulit terhadap
adukan semen.
- Diusahakan sedemikan rupa
menghindari tangan terjepit oleh
batu.
9 Divisi 3. - Kecelakaan akibat - Kecelakaan terkena alat gali - Undang-undang No.14/1969 - Pemakaian APD (safety 3 3 9 Sedang - Menggunakan N/A N/A N/A N/A N/A
Pekerjaan operasional Alat Berat. (cangkul, balencong dll.) akibat jarak tentang perlindungan dan helmet, goggle/spectacles, APD & APK yang
Tanah dan - Tertimbun hasil antar penggali terlalu dekat. pembinaan norma terhadap masker, safety gloves, safety sesuai standart
Geosintetik galian. - Bahaya akibat lereng galian longsor. keselamatan tenaga kerja. shoes, safety vest). - Memberikan
- Terjadi iritasi pada - Kecelakaan akibat operasional alat - Undang-undang No. 01/1970 - Pemakaian APK pelatihan dan
mata, kulit dan berat baik di tempat lokasi galian, tentang keselamatan kerja. (rambudilarang masuk, rambu pengarahan kepada
gangguan pernafasan transportasi maupun di tempat - Permennaker No. 01/1980 pengarah jalan alternatif, rambu pekerja
akibat debu material pembuangan. tentang keselamatan dan larangan menyalip kendaraan Mengikuti SOP
yang kering. - Kecelakaan akibat tumpukan bahan kesehatan kerja pada konstruksi lain, rambu peringatan dengan yang tersedia
galian yang akan digunakan untuk bangunan. kata-kata, rambu peringatan - Mengikuti
timbunan. - Undang-undang No. 18/1999 pekerjaan di jalan, traffic cone, instruksi kerja K3
- Kecelakaan akibat pengaturan lalu tentang Jasa Konstruksi police line, lampu putar,
lintas kurang baik. - Permennaker No. 13/2003 peralatan komunikasi, banner,
- Kecelakaan akibat operasional alat tentang ketenagakerjaan. papan informasi K3, peralatan
berat di tempat lokasi pemadatan. - Permennaker No. 02/2017 PK3, APAR, bendera K3, lampu
- Kecelakaan akibat metode tentang jasa konstruksi, pasal 59 darurat dan flagmen).
penimbunan pada jalan tanjakan. - Permennaker No. 05/2018 - Jarak antara penggali harus
- Gangguan kesehatan akibat debu tentang keselamatan dan dijaga agar selalu pada jarak
yang timbul saat penyiraman. kesehatan kerja, lingkungan kerja yang aman.
- Perpres No. 07/2019 tentang - Bila penggalian dilakukan
penyakit akibat kerja. pada malam hari harus
- Permennaker No. 88/2019 menggunakan lampu
tentang kesehatan kerja. penerangan yang cukup.
- Membuat dan
mempertahankan kemiringan
yang stabil.
- Operasional alat berat harus
dilakukan sesuai dengan standar.
- Tumpukan bahan galian yang
akan digunakan untuk timbunan
tidak boleh terlalu lama.
- Pengaturan lalu lintas harus
sesuai dengan standar.
- Pengoperasian alat berat harus
dilakukan oleh operator alat
berat yang berpengalaman.
- Manajer Proyekan
penimbunan pada jalan
tanjakan harus dilakukan
dengan metode yang benar.
10 Divisi 7. - Terkena alat berat. - Luka karena tertimpa batu. - Undang-undang No.14/1969 - Pemakaian APD (safety 4 3 12 Sedang - Menggunakan N/A N/A N/A N/A N/A
Struktur - Tertimbun material - Luka tangan/kaki karena adukan / tentang perlindungan dan helmet, goggle/spectacles, APD & APK yang
beton. pecahan material batu. pembinaan norma terhadap masker, safety gloves, safety sesuai standart
- Tertusuk besi - Bahaya akibat bahan-bahan dan alat keselamatan tenaga kerja. shoes, safety vest). - Memberikan
tulangan. yang akan dipakai. - Undang-undang No. 01/1970 - Pemakaian APK pelatihan dan
- Tertimbun material - Kecelakaan akibat penempatan tentang keselamatan kerja. (rambudilarang masuk, rambu pengarahan kepada
batu. material batu yang tidak tepat. - Permennaker No. 01/1980 pengarah jalan alternatif, rambu pekerja
- Tertusuk/tergores - Debu dari campuran agregat, semen tentang keselamatan dan larangan menyalip kendaraan Mengikuti SOP
pecahan batu. dan air. kesehatan kerja pada konstruksi lain, rambu peringatan dengan yang tersedia
- Terjadi iritasi pada - Terjadi luka/lecet pada tangan. bangunan. kata-kata, rambu peringatan - Mengikuti
mata, kulit, gangguan - Terjepit saat mengangkat tulangan. - Undang-undang No. 18/1999 pekerjaan di jalan, traffic cone, instruksi kerja K3
pernafasan akibat debu Luka akibat membengkokan besi tentang Jasa Konstruksi police line, lampu putar,
material yang kering. tulangan. - Permennaker No. 13/2003 peralatan komunikasi, banner,
- Luka karena jarak antar sesama tentang ketenagakerjaan. papan informasi K3, peralatan
pembuat besi tulangan. - Permennaker No. 02/2017 PK3, APAR, bendera K3, lampu
- Luka di tangan akibat kawat baja tentang jasa konstruksi, pasal 59 darurat dan flagmen).
pada saat mengikat besi tulangan. - Permennaker No. 05/2018 - Mengecek alat concrete mixer
- Luka akibat sisa-sisa (potongan) tentang keselamatan dan sebelum digunakan termasuk
tulangan besi maupun kawat bendrat. kesehatan kerja, lingkungan kerja penguat-penguatnya, dijalankan
- Terluka akibat pekerja dan alat. - Perpres No. 07/2019 tentang oleh yang yang ahli
penyakit akibat kerja. dibidangnya.
- Permennaker No. 88/2019 - Semua gigi dan rantai-rantai
tentang kesehatan kerja. dari pengaduk beton harus
dilindungi sedemikian sehingga
aman.
- Penyangga pengaduk beton
harus dilindungi oleh pagar
pengaman untuk mencegah para
pekerja lewat dibawahnya ketika
alat sedang diangkat.
- Senantiasa menjaga jarak yang
aman terhadap setiap pekerjaan
beton.
- Pengoperasian alat pengaduk,
penggetar dan water tanker
harus dilakukan oleh orang yang
ahli dan berpengalaman.
- Sisa-sisa besi/kawat baja
ditempatkan sedemikian rupa
sehingga tidak menimbulkan
bahaya.
- Besi tulangan yang menjorok
ke luar dari lantai atau dinding
harus diberi pelindung.
- Bila melakukan
penyambungan besi tulangan
maka ujungnya menjorok
keluar tidak boleh menimbulkan
bahaya.
- Proses pabrikasi dilakukan
secara terpisah dan ditempatkan
secara khusus.
- Proses pabrikasi menghindari
kecelakaan yang diakibatkan
sesama pekerja ataupun yang
diakibatkan oleh alat atau bahan.
- Menempatkan batu pada jarak
yang sesuai untuk kerja.
- Metode pemecahan dan
pembentukan permukaan batu
sesuai dengan persyaratan.
- Material b a t u harus
ditempatkan pada tempat yang
aman dan tidak mengganggu
lalu lintas kerja.
- Untuk menjaga resiko
kecelakaan para pekerja yang
melakukan pemasangan batu
dilengkapi dengan sarung
tangan, helm dan sepatu boot.
- Diusahakan sedemikian rupa
menghindari kontak langsung
antara tangan/kulit terhadap
adukan semen.
- Diusahakan sedemikan rupa
menghindari tangan terjepit oleh
batu.
11 Divisi 9. - Terkena material - Terjadi iritasi pada kulit, mata dan - Undang-undang No.14/1969 - Pemakaian APD (safety - Menggunakan
Pekerjaan marka. paru-paru. tentang perlindungan dan helmet, goggle/spectacles, APD & APK yang
Harian & - Terjadi luka bakar, gatal, noda pada pembinaan norma terhadap masker, safety gloves, safety sesuai standart
Pekerjaan tangan dan kaki. keselamatan tenaga kerja. shoes, safety vest). - Memberikan
Lain-Lain - Kecelakaan akibat kebakaran. - Undang-undang No. 01/1970 - Pemakaian APK pelatihan dan
- Terjadi gangguan akibat lalu lintas tentang keselamatan kerja. (rambudilarang masuk, rambu pengarahan kepada
kendaraan. - Permennaker No. 01/1980 pengarah jalan alternatif, rambu pekerja
Marka Jalan
- Terluka oleh alat/mesin marka tentang keselamatan dan larangan menyalip kendaraan Mengikuti SOP
Termoplastik
termoplastik. kesehatan kerja pada konstruksi lain, rambu peringatan dengan yang tersedia
bangunan. kata-kata, rambu peringatan - Mengikuti
- Undang-undang No. 18/1999 pekerjaan di jalan, traffic cone, instruksi kerja K3
tentang Jasa Konstruksi police line, lampu putar,
- Permennaker No. 13/2003 peralatan komunikasi, banner,
tentang ketenagakerjaan. papan informasi K3, peralatan
- Permennaker No. 02/2017 PK3, APAR, bendera K3, lampu
tentang jasa konstruksi, pasal 59 darurat dan flagmen).
- Permennaker No. 05/2018 - Pencampuran bahan
tentang keselamatan dan termoplastik harus sesuai 3 2 6 Sedang N/A N/A N/A N/A N/A
kesehatan kerja, lingkungan kerja dengan petunjuk pabrik.
- Perpres No. 07/2019 tentang - Alat pemadam api harus sealu
penyakit akibat kerja. tersedia di tempat pekerjaan.
- Permennaker No. 88/2019 - Alat-alat pengecetan atau
tentang kesehatan kerja. penyemprotan harus dioprasikan
oleh orang yang terampil dan
berpengalaman dibidangnya.
- Memasang rambu-rambu pada
lokasi pekerjaan untuk
melindungi personel yang
bekerja dari kendaraan yang
melintasi area pekerjaan dan
menempatkan petugas bendera
di tempat kegiatan pekerjaan.
- Mempertahankan jarak yang
aman antara pekerja dan
alat/mesin marka termoplastik.
Jember, 13 April 2021
PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI
10 DIVISI 7. STRUKTUR
- Pemakaian APD (safety helmet, goggle/spectacles, masker, safety --Tersedianya metode - Sesuai dengan Metode yang - Menggunakan APD & - Dokumen - Sesuai jadwal - Checklist. - Pemasangan sesuai - Manajer Proyek.
gloves, safety shoes, safety vest). Manajer Proyekan yang tersedia. APK yang sesuai (manual Manajer - Evaluasi. metode. - Ahli K3
- Pemakaian APK (rambudilarang masuk, rambu pengarah jalan sesuai dengan standar. - Sesuai dengan instruksi kerja standart. instruction / Proyekan. - Disediakan oleh petugas - Pemasangan sesuai Konstruksi.
alternatif, rambu larangan menyalip kendaraan lain, rambu peringatan - Tersedianya instruksi - Pekerja memahami tentang - Memberikan pelatihan petunjuk kerja). - Sebelum yang berwenang. instruksi kerja. (Inpektor,
dengan kata-kata, rambu peringatan pekerjaan di jalan, traffic cone, kerja. sistem keselamatan kerja. dan pengarahan kepada - Dokumen dimulai pekerja - Paham dan mengerti. Pengawas, Petugas
police line, lampu putar, peralatan komunikasi, banner, papan - Pekerja telah - SNI (safety helmet, pekerja. petunjuk kerja. harus sudah - Sesuai standar. terkait).
informasi K3, peralatan PK3, APAR, bendera K3, lampu darurat dan menerima pelatihan. goggle/spectacles, masker, Mengikuti SOP yang - IInstruktur. paham.
flagmen). - Pekerja menggunakan safety gloves, safety shoes, tersedia. - Program modul. - Sebelum
- Mengecek alat concrete mixer sebelum digunakan termasuk APD & APK yang safety vest). - Mengikuti instruksi - Pemahaman. pekerjaan harus
penguat-penguatnya, dijalankan oleh yang yang ahli dibidangnya. sesuai kebutuhan dan - Jumlah pekerja. kerja K3. - Peserta (pekerja). lengkap.
- Semua gigi dan rantai-rantai dari pengaduk beton harus dilindungi sesuai standar.
sedemikian sehingga aman.
- Penyangga pengaduk beton harus dilindungi oleh pagar pengaman
untuk mencegah para pekerja lewat dibawahnya ketika alat sedang
diangkat.
- Senantiasa menjaga jarak yang aman terhadap setiap pekerjaan
beton.
- Pengoperasian alat pengaduk, penggetar dan water tanker harus
dilakukan oleh orang yang ahli dan berpengalaman.
- Sisa-sisa besi/kawat baja ditempatkan sedemikian rupa sehingga
tidak menimbulkan bahaya.
- Besi tulangan yang menjorok ke luar dari lantai atau dinding harus
diberi pelindung.
- Bila melakukan penyambungan besi tulangan maka ujungnya
menjorok keluar tidak boleh menimbulkan bahaya.
- Proses pabrikasi dilakukan secara terpisah dan ditempatkan secara
khusus.
- Proses pabrikasi menghindari kecelakaan yang diakibatkan
sesama pekerja ataupun yang diakibatkan oleh alat atau bahan.
- Menempatkan batu pada jarak yang sesuai untuk kerja.
- Metode pemecahan dan pembentukan permukaan batu sesuai
dengan persyaratan.
- Material b a t u harus ditempatkan pada tempat yang aman dan
tidak mengganggu lalu lintas kerja.
- Untuk menjaga resiko kecelakaan para pekerja yang melakukan
pemasangan batu
dilengkapi dengan sarung tangan, helm dan sepatu boot.
- Diusahakan sedemikian rupa menghindari kontak langsung antara
tangan/kulit terhadap adukan semen.
- Diusahakan sedemikan rupa menghindari tangan terjepit oleh batu.
Surat Edaran No. Seso1/Men/1997 Nilai Ambang Batas Faktor Kimika Di Tempat Kerja
C. Dukungan Keselamatan Konstruksi
C.1. Sumber daya
Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Tenaga Keselamatan Konstruksi:
Nama : Sofyan Hadi Yunianto
Jabatan : Ahli K3 Konstruksi
Tugas dan Tanggung Jawab :
1) Menerapkan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
2) Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan terkait K3 Konstruksi
3) Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja Manajer Proyekan konstruksi
4) Merencanakan dan menyusun program K3
5) Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3
6) Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan Manajer Proyekan program, prosedur kerja dan instruksi kerja K3
7) Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan pedoman teknis K3 konstruksi
8) Mengusulkan perbaikan metode kerja Manajer Proyekan konstruksi berbasis K3, jika diperlukan
9) Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta keadaan darurat
C.2. Kompetensi
PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI berkomitmen dalam penerapan Manajemen Proyek keselamatan kontruksi di lingkungan kerja dengan mentaati ketentuan dan perundangan K3
termasuk memberikan program pelatihan dan peningkatan kinerja karyawan melalui uji kompetensi terhadap seluruh tenaga kerja sesuai dengan keahlian bidang masing-masing.
2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini dilaksanakan dalam lingkup kegiatan kompetensi pegawai pada PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI.meliputi :
Usulan program peningkatan kompetensi pegawai, Pembentukan tim, Penentuan peserta, Manajemen Proyek kegiatan peningkatan
Komptensi Karyawan.
3. REFERENSI
a. Pedoman Mutu
b. Prosedur Penerimaan Karyawan
6. FORM
a. Daftar peserta program peningkatan kompetensi pegawai
b. Daftar hadir peserta
c. Jadwal kegiatan
d. Form evaluasi
7. INSTRUKSI KERJA
-
8. REKAMAN MUTU
a. Daftar peserta program peningkatan kompetensi pegawai
b. Daftar hadir peserta
c. Jadwal kegiatan
d. Evaluasi Manajer Proyekan kegiatan
C.3. Kepedulian
Kepedulian merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan membuat rencana dan program kerja sebagai tindakan pencegahan terhadap risiko kecelakaan kerja,
sakit akibat pekerjaan dan pemulihan lingkungan yang tercemar akibat pekerjaan konstruksi. Program kepedulian keselamatan konstruksi sebagai berikut:
1 2 3 4 5
1. TUJUAN
Memberikan pedoman untuk penyebarluasan atau mengkomunikasikan informasi- infomasi lingkungan hidup, keselamatan dan kesehatan kerja kepada pihak internal dan eksternal perusahaan secara efektif.
2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku untuk seluruh fasilitas operasi PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI. dan semua pihak yang bekerja di area tersebut. Hal-hal yang diatur dalam prosedur ini adalah cara untuk
menyebarluaskan informasi-informasi terkait dengan lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan kepada pihak internal maupun eksternal Perusahaan.
3. DEFINISI
Informasi K3,
yaitu informasi tentang lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja yang meliputi:
o Peraturan perundangan K3 Indonesia dan Internasional
o Kebijakan terpadu dan EHS Management System Manual PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI.
o Kondisi bahaya, laporan inspeksi dan laporan & hasil investigasi kecelakaan kerja
o Laporan internal / eksternal audit dan hasil rapat tinjauan ulang manajemen
Internal Perusahaan, yaitu semua karyawan (karyawan bulanan, harian tetap, harian borongan maupun harian musiman) yang terkait dengan kegiatan operasi PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI
Eksternal Perusahaan, yaitu semua pihak-pihak yang terkait baik langsung maupun tidak langsung dengan operasi PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI seperti dalam penyediaan pasokan barang/
material maupun jasa ( supplier / pemasok barang, kontraktor / sub kontraktor, dll.), termasuk tamu-tamu yang akan berkunjung ke lingkungan operasi PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI maupun
penyediaan informasi K3 kepada-kepada instansi-instansi pemerintah yang terkait dan berwenang.
Konsultasi K3, adalah usaha atau kegiatan untuk mendapatkan solusi dari masalah yang dihadapai dan peluang untuk perbaikan penerapan, pengembangan dan pemeliharaan sistem manajemen
K3
4. REFERENSI
5. PROSEDUR
Tanggung Jawab
EHS Department bertanggung jawab untuk senantiasa berkoordinasi baik secara internal maupun eksternal perusahaan (Kementerian Lingkungan Hidup, Depnaker Propinsi / Kab. / Kodya.,
Bapedalda Propinsi / Kabupaten / Kotamadya, Depkes, Pemda dan instansi / institusi lain terkait berkaitan dengan aspek K3) yang bertujuan untuk memastikan bahwa peraturan dan perundangan,
standar, dan informasi K3 lainnya senantiasa up to date / terbaru dan dikomunikasikan / diinformasikan pada departemen terkait di dalam lingkungan operasi PT. GUNUNG KELABAT CITRA
ABADI
Procurement Department bertanggung jawab untuk menginformasikan ketentuan- ketentuan K3 PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI kepada supplier / pemasok dan kontraktor / sub kontraktor
yang akan memasok barang atau jasa / bekerja dilingkungan operasi PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI
Kepala Departemen / Safety Management Representatif / Environment Management Representatif Dept. bertanggung jawab untuk menyediakaan sarana-sarana dan penyebarluasan informasi-
informasi K3 kepada seluruh karyawan yang ada di Departemennya.
Komunikasi
Komunikasi Internal
Karyawan PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI diberikan atau mendapat informasi mengenai pedoman dan prosedur Sistem Manajemen Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) serta
Manajemen Proyeknya di lingkungan PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI melalui kegiatan pelatihan dan Manajer Proyekannya dikoordinir oleh Technical Training Department.
Karyawan PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI mendapatkan informasi mengenai kebijakan terpadu (kualitas, lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja), manual SMK3, hasil rapat-rapat P2K3,
artikel-artikel K3, perubahan- perubahan pada prosedur / instruksi kerja, penyelesaian masalah / keluhan K3, program-program dan kinerja K3 PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI Informasi
ini diberikan melalui pelatihan, penjelasan / briefing K3 harian / mingguan atau melalui papan pengumuman dan bulletin K3 (melalui media cetak atau elektronik internal perusahaan).
Informasi mengenai peraturan perundangan K3 akan disediakan oleh EHS Manager kepada tiap Kepala Departemen / SMR-Safety Management Representatif / EMR-Environment Management
Representatif / SR-Safety Representatif / ER-Environment Representatif Departemen.
Laporan hasil kegiatan inspeksi K3, pemantauan lingkungan dan lingkungan.
Kerja dan penyelidikan kecelakaan disiapkan oleh EHS Department sebagai salah satu bahan yang akan dibahas dalam rapat bulanan / rapat khusus P2K3, dan dibuatkan risalah rapat P2K3 dan
disebarluaskan kepada tiap Kepala Departemen / Safety Management Representatif / Environment Management Representatif dan Safety / Environment Representatif serta seluruh anggota P2K3.
Hasil laporan audit internal / eksternal SMK3 disiapkan oleh personil EHS Department berdasarkan laporan tim auditor internal / eksternal dan didistribusikan kepada pihak internal ( Dewan Direksi,
Ketua P2K3, Kepala Divisi, Kepala Departemen / Safety Management Representatif / Environment Management Representatif, Safety Representatif, Environment Representatif ) dan pihak eksternal jika
diperlukan ( misal Auditor Eksternal ).
Tanda-tanda peringatan K3 (poster, sign, label, dll) disediakan oleh EHS Department dengan terlebih dahulu masing-masing Kepala Departemen melampirkan hasil identifikasi bahaya dan penilaian
resiko di departemennya disertai dengan formulir pengajuan permintaan tanda-tanda peringatan K3.
Untuk memudahkan penyebaran informasi yang berkaitan dengan K3 dalam lingkup PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI maka dibuat daftar penyebarluasan informasi K3 (contoh dapat dilihat
pada lampiran).
Komunikasi Eksternal
Personil EHS Department menghubungi instansi-instansi terkait (misal: Kanwil Depnaker / Dinas Depnaker Kabupaten / Kotamadya, Bapedal, Depkes dan sebagainya) untuk mendapatkan
informasi terkini mengenai peraturan perundangan berkaitan dengan K3 di Indonesia.
Setiap 3 bulan sekali PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI melaporkan hasil kegiatan P2K3 kepada Dinas Tenaga Kerja Setempat, dimana laporannya disiapkan oleh sekretaris P2K3 dan
ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris P2K3.
Laporan kecelakaan kerja dan hasil penyelidikannya disiapkan oleh EHS Manager dan disampaikan kepada Kepala Operasi, Ketua P2K3 tembusannya kepada pihak Kanwil Depnaker
setempat.
Pihak pemasok dan kontraktor / sub kontraktor yang terikat kontrak dengan PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI untuk menyediakan barang atau jasa diinformasikan tentang kebijakan dan
ketentuan K3 PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI Informasi diberikan oleh Procurement Manager dan bila diperlukan PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI dapat memberikan pelatihan
awal atau penjelasan / briefing K3 kepada kontraktor yang akan bekerja di lingkungan PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI.
Pihak Satuan Pengaman / Security di Pos Komando Keamanan perusahaan berkewajiban memberikan informasi kepada setiap tamu yang akan memasuki area pabrik / plant di lingkungan
operasi PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI tentang Kebijakan Terpadu (Kualitas, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan-peraturan umum K3 dan prosedur menghadapi
keadaan darurat.
Pihak Satuan Pengaman / Security yang ada di Pos Ronda setiap Gedung / Area Produksi atau Kepala Departemen / Personil Departemen yang ditunjuk berkewajiban memberikan informasi-
informasi K3 dan prosedur tanggap darurat yang berlaku di area tersebut kepada setiap tamu yang akan masuk ke gedung / area departemen / plant tersebut.
Informasi-informasi yang berkaitan dengan kondisi darurat / emergency yang terjadi di perusahaan diatur dan mengikuti prosedur komunikasi tanggap gawat darurat.
Untuk menjamin kerahasiaan semua informasi yang berkaitan dengan K3, diatur dan mengikuti peraturan perusahaan mengenai “Non-Disclosure Agreement” (Perjanjian/Kesepakatan Tidak Membocorkan Rahasia
Perusahaan) yang telah ditanda tangani oleh setiap karyawan PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI
Distribusi dokumen ( Manual, standard procedure, supporting doc, record ) Telepon, facsimile, internet
TV Media
Konsultasi K3
Konsultasi ini bisa dilakukan di internal PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI untuk
melibatkan karyawan maupun dengan pihak eksternal, seperti Perguruan
Tinggi, Instansi Pemerintah terkait, Lembaga Swadaya masyarakat ( NGO – Non Government Organization ), perusahaan
asuransi, konsultan K3,dsb
Beberapa contoh konsultasi K3 adalah :
Perencanaan operasional berupa prosedur kerja / petunjuk kerja, yang harus mencakup seluruh upaya pengendalian, diantaranya :
1) Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan
2) Rencana penunjukan personil yang akan ditugaskan menjadi Penganggung Jawab Kegiatan SMK3
3) Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja
4) Rencana prosedur / petunjuk kerja yang perlu di siapkan
5) Rencana program pelatihan / soisalisasi sesuai pengendalian resiko
6) Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan
7) Persyaratan Operator Alat Angkat
a) Operator Alat Angkat harus memenuhi kompetensi
b) Setiap Operator alat angkat harus memiliki SIO (Surat Izin Operasi) atau bersertifikat yang di keluarkan oleh Badan yang berwenang
8) Persyaratan Operator Alat Angkay
a) Penempatan Rambu-rambu peringatan/larangan/anjuran harus dipasang sesuai dengan kondisi di tempat kerja
b) Rambu peringatan/larangan/anjuran harus mudah dilihat dan dapat dibaca
9) Alat Pelindung Diri
a) Alat pelindung diri diidentifikasi berdasarkan hasil penilaian risiko
b) Alat pelindung diri (APD) diberikan kepada pekerja sesuai dengan jenis pekerjaan
10) Tamu / Pengunjung dari pihak luar
a) Pengendalian dan pembatasan akses masuk dan akses keluar tempat kerja
b) Persyaratan APD (ALat Pelindung Diri)
c) Induksi K3
b) Prosedur dan Persyaratan tanggap darurat
D.2. Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat
1. Kesiapan Terhadap Kondisi Darurat
Kesiapan terhadap kondisi darurat meliputi:
a. Menetapkan rencana untuk menanggapi keadaan darurat, yang sekurangkurangnya mencakup;
1) Penyediaan tim tanggap darurat yang memadai, kompeten, dengan pembagian peran dan tanggung jawab yang jelas, dan selalu siaga;
2) Penyediaan sarana dan prasarana keadaan darurat yang memadai dan selalu siap digunakan;
3) Penyediaan ruang pusat kendali darurat yang dilengkapi dengan peta, papan tulis, jam, daftar nama dan nomor kontak anggota tim, nomor pihak lain yang terkait, serta peralatan komunikasi dua arah;
4) Penyediaan akses bantuan dari pihak luar apabila diperlukan dalam penanganan keadaan darurat;
5) Penyelidikan kejadian keadaan darurat termasuk perkiraan kerugian dan pelaporan;
6) Pemulihan pasca penanganan keadaan darurat yang sekurang-kurangnya mencakup penyediaan tim pemulihan, pembersihan lokasi, operasi pemulihan, dan laporan pemulihan pasca penanganan keadaan darurat;
7) Penyediaan dan penyiapan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), sekurang-kurangnya terdiri atas:
a. Penyediaan petugas P3K yang kompeten;
b. Penyediaan peralatan P3K yang memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
c. Pencatatan penggunaan peralatan P3K.
d. Memberikan pelatihan tanggap darurat yang telah direncanakan;
e. Menguji dan melatih kemampuan tanggap darurat yang direncanakan secara berkala;
f. Mengomunikasikan informasi yang terkait kepada semua pekerja tentang tugas dan tanggung jawabnya;
g. Mengomunikasikan informasi yang terkait kepada sub penyedia jasa dan pemasok, pengunjung, pihak terkait layanan tanggap darurat, pihak berwenang, dan masyarakat sekitar;
2. Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat
Tanggapan terhadap kondisi darurat meliputi:
a. Mengambil tindakan untuk mengendalikan dan memperbaiki kondisi darurat;
b. Memperhitungkan konsekuensi dari kondisi darurat tersebut;
c. Mengevaluasi, dengan melibatkan partisipasi pekerja dan keterlibatan pihak berkepentingan yang terkait lainnya;
d. Perlu melakukan tindakan korektif untuk menghilangkan penyebab kondisi darurat dengan:
1) Menyelidiki kejadian atau meninjau ketidaksesuaian;
2) Menentukan penyebab kejadian atau ketidaksesuaian; dan
3) Memperhitungkan kejadian dan ketidaksesuaian yang pernah terjadi, jika ada.
e. Menentukan dan mengimplementasikan tindakan yang diperlukan, termasuk tindakan korektif, sesuai dengan tingkat pengendalian dan manajemen perubahan;
f. Menilai risiko keselamatan konstruksi yang terkait dengan bahaya baru atau yang berubah, sebelum mengambil tindakan;
g. Meninjau keefektifan tindakan-tindakan yang pernah diambil, termasuk tindakan korektif;
B. Penyedia Jasa harus melaporkan kecelakaan berat, kasus kematian, dan kejadian berbahaya kepada Komite Keselamatan Konstruksi dalam waktu 2 x 24 jam untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
D. Operasi Keselamatan Konstruksi
1. MOBILISASI / DEMOBILISASI
3. Fasilitas dan Pelayanan - Bahaya akibat bahan dan peralatan yang digunakan tidak memenuhi syarat. - Harus tersedia pemadam kebakaran dan kebutuhan P3K yang memadai diseluruh Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
Pengujian Logistik - Bahaya akibat cara pengangkutan bahan kurang memenuhi syarat. barak, kantor, gudang dan bengkel.
- Bahaya akibat penyimpanan kurang memenuhi syarat. - Bahan dan peralatan yang digunakan harus memenuhi syarat.
- Bahaya akibat pembuangan bahan dan material tidak terpakai kurang memenuhi syarat. - Pengangkutan bahan harus sesuai dengan beban lalu lintas pada jalan yang
akan dilewati.
- Bahan dan material berbahaya harus disimpan tersendiri dan terlindung dengan
baik,
- Pembuangan bahan atau material harus pada tempat yang telah ditetapkan,
4. Pengaturan dan Pemeliharaan - Bahaya akibat tidak tersedia jalan masuk bagi penduduk di permukiman sepanjang dan yang berdekatan -aman dan tidak
Penyediaan mengganggu
jalan lalu lintas.
masuk sementara ke permukiman yang aman dan nyaman. Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
Sementara untuk Lalu Lintas dengan lokasi pekerjaan. - Bangunan sementara dan rambu-rambu harus terpelihara agar tetap aman dan
- Kecelakaan akibat bangunan sementara dan rambu-rambu rusak dan tidak berfungsi. dalam kondisi pelayanan yang memenuhi persyaratan.
- Bahaya akibat bahan dan kotoran yang tidak terpakai berceceran sehingga lalu lintas tidak aman. - Pembersihan atas bahan-bahan yang tidak terpakai.
5. Pembersihan - Bahaya akibat pembersihan atas akumulasi sisa bahan bangunan, kotoran dan sampah akibat operasi - Pembersihan seluruh permukaan terekspos harus dilakukan dengan baik dan Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
Manajer Proyekan pekerjaan. benar sehingga proyek yang ditinggalkan siap pakai.
Nama Pekerja : Sofyan Hadi Yunianto
Nama Paket Pekerjaan : Peningkatan Jalan Banjarwaru - Purworejo
2. LAPIS PONDASI KELAS A
Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan :
1. Topi Pelindung / Safety Helmet √ 4. Sarung Tangan / Safety Gloves √
2. Pelindung Mata / Goggles, Spectacles √ 5. Sepatu Keselamatan / Safety Shoes √
3. Pelindung Pernafasan dan Mulut / Masker √ 6. Rompi Keselamatan / Safety Vest √
5. Pemadatan - Terluka oleh percikan aspal panas. - Petugas pembakar harus mengenakan pakaian dan perlengkapan (sepatu boot, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi iritasi terhadap mata, kulit dan paru-paru akibat uap dan panas dari aspal. sarung tangan dan masker) yang sesuai dengan standar.
- Terluka oleh mesin pemadat aspal (Tandem Roller dan Pneumatic Tire Roller). - Menggunakan kacamata dan masker untuk mencegah iritasi mata dan paru-paru
- Terjadi kecelakaan atau terluka akibat jarak antar pekerja terlalu dekat. akibat asap dan panas dari api pembakaran dan aspal.
- Terjadi gangguan lalu lintas. - Menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di tempat
pemadatan ketika mesin pemadat aspal (Tandem) bekerja memadatkan Hotmix di
lokasi pekerjaan.
- Mempertahankan jarak yang aman antara pekerja yang satu dengan yang lain.
- Memasang rambu-rambu sementara dan mengatur lalu lintas agar tetap berjalan
dengan lancar dengan cara mengerjakan pekerjaan ½ bagian terlebih dahulu.
6. Penyiraman - Terluka oleh percikan aspal panas. - Petugas pembakar harus mengenakan pakaian dan perlengkapan (sepatu boot, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi iritasi terhadap mata, kulit dan paru-paru akibat uap dan panas dari aspal. sarung tangan dan masker) yang sesuai dengan standar.
- Terluka oleh mesin pemadat aspal (Tandem Roller) awal dan akhir. Terluka oleh mesin pemadat aspal - Menggunakan kacamata dan masker untuk mencegah iritasi mata dan paru-paru
(Pneumatic Tire Roller) untuk proses intermediated rolling. akibat asap dan panas dari api pembakaran dan aspal.
- Terjadi kecelakaan atau terluka akibat jarak antar pekerja terlalu dekat. - Menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di lokasi pekerjaan
- Terjadi gangguan lalu lintas. ketika mesin pemadat aspal (Pneumatic Tire Roller) bekerja memadatkan Hotmix.
- Senantiasa mempertahankan jarak yang aman antara pekerja yang satu dengan
yang lain.
- Senantiasa menjaga jarak yang aman antara pekerja yang satu dengan yang
lainnya.
Nama Pekerja : Sofyan Hadi Yunianto
Nama Paket Pekerjaan : Peningkatan Jalan Banjarwaru - Purworejo
5. Pemadatan - Terluka oleh percikan aspal panas. - Petugas pembakar harus mengenakan pakaian dan perlengkapan (sepatu boot, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi iritasi terhadap mata, kulit dan paru-paru akibat uap dan panas dari aspal. sarung tangan dan masker) yang sesuai dengan standar.
- Terluka oleh mesin pemadat aspal (Tandem Roller dan Pneumatic Tire Roller). - Menggunakan kacamata dan masker untuk mencegah iritasi mata dan paru-paru
- Terjadi kecelakaan atau terluka akibat jarak antar pekerja terlalu dekat. akibat asap dan panas dari api pembakaran dan aspal.
- Terjadi gangguan lalu lintas. - Menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di tempat
pemadatan ketika mesin pemadat aspal (Tandem) bekerja memadatkan Hotmix di
lokasi pekerjaan.
- Mempertahankan jarak yang aman antara pekerja yang satu dengan yang lain.
- Memasang rambu-rambu sementara dan mengatur lalu lintas agar tetap berjalan
dengan lancar dengan cara mengerjakan pekerjaan ½ bagian terlebih dahulu.
6. Penyiraman - Terluka oleh percikan aspal panas. - Petugas pembakar harus mengenakan pakaian dan perlengkapan (sepatu boot, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi iritasi terhadap mata, kulit dan paru-paru akibat uap dan panas dari aspal. sarung tangan dan masker) yang sesuai dengan standar.
- Terluka oleh mesin pemadat aspal (Tandem Roller) awal dan akhir. Terluka oleh mesin pemadat aspal - Menggunakan kacamata dan masker untuk mencegah iritasi mata dan paru-paru
(Pneumatic Tire Roller) untuk proses intermediated rolling. akibat asap dan panas dari api pembakaran dan aspal.
- Terjadi kecelakaan atau terluka akibat jarak antar pekerja terlalu dekat. - Menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di lokasi pekerjaan
- Terjadi gangguan lalu lintas. ketika mesin pemadat aspal (Pneumatic Tire Roller) bekerja memadatkan Hotmix.
- Senantiasa mempertahankan jarak yang aman antara pekerja yang satu dengan
yang lain.
- Senantiasa menjaga jarak yang aman antara pekerja yang satu dengan yang
lainnya.
Nama Pekerja : Sofyan Hadi Yunianto
Nama Paket Pekerjaan : Peningkatan Jalan Banjarwaru - Purworejo
2. Penghamparan - Terjadi iritasi pada kulit dan paru-paru akibat debu agregat yang kering, - Diadakan penyiraman terhadap agregat yang telah dihampar sebelum ditutup. Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi kecelakaan pada saat dump truck menurunkan agregat. - Pengoperasian dump truck harus dilakukan oleh tenaga terampil dan
- Terluka oleh mesin penghampar (Grader) karena pengoperasian tidak benar. berpengalaman, dan dijaga agar tidak ada orang lain yang berkepentingan berada di
- Terjadi kecelakaan akibat tertabrak lalu lintas kendaraan. dekat dump truck yang sedang menurunkan agregat.
- Terjadi kecelakaan akibat penimbunan material sementara, sebelum dihampar. - Operator mesin penghampar harus terampil dan berpengalaman dan
- Kecelakaan akibat tanah di pinggir bahu jalan tidak stabil. pengoperasian grader harus dilakukan dengan metode yang benar.
- Gangguan lalu lintas penduduk sekitar. - Pemasangan rambu-rambu dan petugas pengatur lalu lintas.
- Terluka oleh peralatan kerja akibat jarak antar pekerja terlalu dekat.
3. Pemadatan - Terjadi iritasi pada kulit dan paru-paru oleh debu pada pemadatan yang kering. - Harus dilakukan penyiraman hamparan sebelum dipadatkan. Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi gangguan lalu lintas kendaraan. - Pemasangan rambu-rambu lalu lintas serta penugasan petugas bendera pengatur
- Terjadi gangguan lalu lintas penduduk sekitar. lalu lintas.
- Kecelakaan akibat tanah bagian pinggir jalan tidak stabil. - Pembuatan jalan sementara bagi penduduk sekitar.
- Terluka akibat pengoperasian mesin pemadat (grader) tidak benar. - Dilakukan pemeriksaan stabilitas tanah terutama dibagian pinggir jalan, bila
- Terluka oleh alat kerja akibat jarak antar pekerja terlalu dekat. perlu diadakan pengujian.
- Dilakukan pengecekan kelayakan mesin pemadat, operator harus tenaga
terampil dan berpengalaman dan pengoperasian alat pemadat harus benar.
- Senantiasa menjaga jarak aman antara pekerja satu dengan pekerja lainnya.
4. Penyiraman - Terjadi gangguan kesehatan karena air yang digunakan penyiraman tidak sehat. - Air yang digunakan untuk menyiram harus sesuai ketentuan (tidak berbau busuk Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi kecelakaan dalam pengoperasian alat penyiram (Water Tanker). dll)
- Kecelakaan tertabrak lalu lintas kendaraan. - Mesin penyiram harus dalam kondisi layak, operator harus
berpengalaman dan operasional mesin harus benar.
- Pemasangan rambu-rambu lalu lintas dan penugasan petugas bendera pengatur
lalu lintas.
Nama Pekerja : Sofyan Hadi Yunianto
Nama Paket Pekerjaan : Peningkatan Jalan Banjarwaru - Purworejo
8. DIVISI 2. DRAINASE
1. Topi Pelindung / Safety Helmet √ 4. Sarung Tangan / Safety Gloves √
2. Pelindung Mata / Goggles, Spectacles √ 5. Sepatu Keselamatan / Safety Shoes √
3. Pelindung Pernafasan dan Mulut / Masker √ 6. Rompi Keselamatan / Safety Vest √
Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan :
8. Pembongkaran begisting - Terjadi luka/lecet pada tangan, - Tenaga kerja di bagian pembongaran harus memakai sepatu pengaman topi Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Bahaya terkena alat pembongkar (linggis/alat sejenis lainnya), pengaman dan sarung tangan,
- Bahaya terkena paku dan potongan begisting yang runcing/tajam - Jika pembongkaran menggunakan linggis/alat sejenis lainnya diusahakan
sedemikian rupa mempunyai jarak yang cukup sesama pekerja,
- Pembongkaran harus dilakukan oleh tenaga kerja yang cakap,
- Pembongkaran harus dimulai pada bagian atas dan diteruskan ke arah bawah.
Nama Pekerja : Sofyan Hadi Yunianto
Nama Paket Pekerjaan : Peningkatan Jalan Banjarwaru - Purworejo
11. DIVISI 9. PEKERJAAN HARIAN & PEKERJAAN LAIN-LAIN; Marka Jalan Termoplastik
1. Topi Pelindung / Safety Helmet √ 4. Sarung Tangan / Safety Gloves √
2. Pelindung Mata / Goggles, Spectacles √ 5. Sepatu Keselamatan / Safety Shoes √
3. Pelindung Pernafasan dan Mulut / Masker √ 6. Rompi Keselamatan / Safety Vest √
Urutan Langkah Pekerjaan Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung Jawab
1. Pengukuran Terluka akibat penggunaan meteran baja tidak benar, - Pekerja harus terampil dan berpengalaman dibidangnya. Pekerja harus Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
Kecelakaan atau tertabrak oleh kendaraan yang melintas, memakai pakaian dan perlengkapan seperti sarung tangan, sepatu boot dan
Terjadi gangguan terhadap lalu lintas kendaraan. Helm yang sesuai dengan standar,
-Palu yang dipakai harus sesuai/proposional, tidak terlalu berat maupun panjang
untuk menghindari terjadinya kecelakaan. Menggunakan meteran yang sesuai
dengan standar. Senantiasa selalu menjaga jarak aman antara pekerja satu dengan
lainnya,
- Memasang rambu-rambu pada lokasi pekerjaan untuk melindungi personel yang
bekerja dari kendaraan yang melintasi proyek dan menempatkan petugas
bendera disemua tempat kegiatan Manajer Proyekan.
2. Pembersihan permukaan - Terjadi iritasi pada kulit, mata dan paru-paru akibat debu dari - Pekerja harus memakai pakaian dan perlengkapan (sepatu boot, sarung tangan, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
pembersihan/penyemprotan permukaan perkerasan/permukaan jalan,
- Terluka oleh Compressor/sikat mekanis pada waktu membersihkan helm dll.) yang memenuhi standar,
perkerasan /permukaan jalan, - Penggunaan alat-alat pembersih permukaan perkerasan dilakukan oleh orang
- Kecelakaan akibat lalu lintas kendaraan, yang ahli dan berpengalaman dibidangnya. Pekerja harus menggunakan tutup
- Kecelakaan akibat jarak antar pekerja terlalu dekat. telinga,
- Memasang rambu-rambu pada lokasi pekerjaan untuk melindungi personel yang
bekerja dari kendaraan yang melintasi proyek dan menempatkan petugas bendera
disemua tempat kegiatan Manajer Proyekan,
- Selalu menjaga jarak yang aman antara pekerja satu dengan lainnya.
3. Pencampuran cat - Terjadi iritasi pada kulit, mata dan paru-paru, -Petugas harus mengenakan pakaian dan perlengkapan seperti, sepatu boot, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi Luka bakar/gatal/noda pada tangan/kaki. sarung tangan, helm, masker, kacamata dan lain-lain yang sesuai dengan standar,
- Pencampuran cat harus dilakukan sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat.
4. Penyemprotan - Terjadi iritasi pada kulit, mata dan paru-paru, -Petugas harus mengenakan pakaian dan perlengkapan seperti, sepatu boot, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi luka/gatal/noda pada tangan/kaki, sarung tangan, helm, masker, kacamata dan lain-lain yang sesuai dengan standar,
- Kecelakaan akibat lalu lintas kendaraan, - Memasang rambu-rambu pada lokasi pekerjaan untuk melindungi personel yang
- Kecelakaan akibat penerangan kurang, bekerja dari kendaraan yang melintasi proyek dan menempatkan petugas
- Kecelakaan akibat kebakaran, bendera disemua tempat kegiatan Manajer Proyekan,
- Terluka akibat alat penyemprotan/alat mekanis pengecatan. - Jika penyemprotan dilakukan malam hari maka harus mempunyai penerangan
dan pengamanan yang cukup,
- Alat pemadam api harus selalu tersedia di tempat-tempat penyimpanan, atau di
tempat- tempat yang menggunakan cat yang mudah terbakar,
- Alat-alat pengecatan / penyemprot harus dioperasikan oleh orang yang terampil
dan berpengalaman dibidangnya.
Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan :
E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi
Pengendalian pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 dilakukan mengacu pada kegiatan yang dilaksanakan pada bagian D (Operasi keselamatan konstruksi) berdasarkan upaya pengendalian pada bagian B
(Perencanaan keselamatan konstruksi) dan C (Dukungan keselamatan konstuksi).
Hal-hal yang harus dilaporkan dalam laporan evaluasi dan kinerja K3 adalah :
Rekapitulasi kecelakaan kerja dengan mengacu pada pelaporan dan penyelidikan kecelakaan yang sudah dibuat.
Hasil pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 pada bagian E. Diklasifikasikan dengan kategori sesuai dan tidak sesuai tolok ukur sebagaimana dalam Perencananaan Keselamatan Konstruksi
Hal-hal yang tidak sesuai, termasuk bilamana terjadi kecelakaan kerja dilakukan peningjauan ulang untuk di ambil tindakan perbaikan.
E.3. Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi
Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi dilakukan dengan melakukan pemantauan, pengawasan, pelatihan dan pembahasan rapat SMK3 secara periodik serta dengan
melaksanakan audit secara menyeluruh dimulai pada tahap Manajer Proyekan serta penyelesaian proyek.
Demikian Penyusunan Rencana Keselamatan Konstruksi PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI disusun sebagai petunjuk dalam Manajer Proyekan pekerjaan Peningkatan Jalan Banjarwaru
- Purworejo.
Manajemen Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) akan terus diperbarui demi efektivitas Manajer Proyekan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi secara berkesinambungan.
E. Evaluasi Keselamatan Konstruksi
Tabel 5. Jadwal Inspeksi dan Audit
Nama Perusahaan : PT. Gunung Kelabat Citra Abadi
Nama Paket Pekerjaan : Peningkatan Jalan Banjarwaru - Purworejo
Lokasi Pekerjaan : Kecamatan Padang, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur
Tanggal dibuat : 13 April 2021
Bulan Ke
NO Kegiatan PIC
1 2 3 4 5
1 Inspeksi - Inspeksi
Keselamatan Prosedur dan/atau petunjuk kerja inspeksi
Konstruksi Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja inspeksi yang ditandatangani oleh ahli teknik terkait atau Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan Wakil Manajemen.
Lembar Periksa
Memuat format lembar periksa lingkup pekerjaan, pesawat angkat & angkut (alatberat), perkakas, bahan/material, lingkungan, kesehatan, keamanan, dan lain-
lain.Lembar periksa ditandatangani pada satu periode waktu tertentu (harian, mingguan, bulanan). Inspeksi terdiri dari berbagai macam bentuk lembar periksa sekurang-
kurangnya mencakup:
Lingkup pekerjaan ditandatangani oleh ahli teknik terkait, Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi.
Pesawat angkat & angkut (alat berat) ditandatangani oleh ahli teknik terkait, Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi.
Perkakas ditandatangani oleh ahli teknik terkait, Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi. √ √ √ √ √
Bahan/material ditandatangani oleh ahli teknik terkait,Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan disetujui oleh Pengawas Pekerjaan.
Lingkungan (housekeeping, pencemaran, hygine) ditandatangani oleh ahli terkait, Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi.
Kesehatan ditandatangani oleh ahli terkait, Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi.
Keamanan/security ditandatangani oleh ahli terkait, Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi
Lembar Penghentian Pekerjaan (Stop Working Form)
Apabila pada saat Manajer Proyekan Pekerjaan Konstruksi ditemukan hal yang membahayakan setiap personil dapat menyerukan untuk menghentikan pekerjaan.
Pimpinan Tertinggi Penyedia Jasa memberikan kewenangan kepada Pimpinan Unit Keselamatan Konstruksi dan/atau Pimpinan Tertinggi Pekerjaan Konstruksi dan/atau
Ahli K3 Konstruksi dan/atau Petugas Keselamatan Konstruksi untuk melakukan verifikasi penghentian pekerjaan. Dalam melakukan verifikasi pihak berwenang mengisi
lembar penghentian pekerjaan ditandatangani oleh pihak-pihak yang ditunjuk oleh Pimpinan Tertinggi Penyedia Jasa.
2 Patroli - Patroli Keselamatan Konstruksi
Keselamatan Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja Patroli Keselamatan Konstruksi yang disusun oleh Penyedia Jasa ditandatangani oleh ahli terkait atau Penanggung
Konstruksi Jawab Keselamatan Konstruksi dan Wakil Manajemen.Patroli Keselamatan Konstruksi dilakukan oleh seluruh Pimpinan Perusahaan (Penyedia Jasa, Pengawas Pekerjaan, Sub √ √ √ √ √
Kontraktor) dan Pengguna Jasa.
3 Audit Internal - Audit
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja audit internal yang ditandatangani oleh ahli terkait atau Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan Wakil Manajemen. Audit
internal dilakukan dan ditetapkan secara berkala oleh Manajer Proyek Pekerjaan Konstruksi dengan melibatkan auditor independen.Audit internal dilakukan sekurang-kurangnya 1 √ √ √ √ √
kali dalam 1 Manajer Proyekan Pekerjaan Konstruksi dan/atau untuk pekerjaan konstruksi tahun jamak mengikuti peraturan perundangan yang berlaku.