RKK
ACHMAD RIADI
Direktur Cabang
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
PT. MULTI GLOBAL PEKERJAAN :
KONSTRINDO Pembangunan Jembatan Gantung Kali
Pagergunung,Cs
A.2. KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI
ACHMAD RIADI
Direktur Cabang
Perencanaan Keselamatan Konstruksi
B.1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko, Pengendalaian dan Peluang
Risiko yang dimaksud adalah Risiko Keselamatan Konstruksi untuk menentukan
kebutuhan Ahli K3 Konstruksi dan/atau Petugas KeselamatanKonstruksi, tidak untuk
menentukan kompleksitas atau segmentasi pasar Jasa Konstruksi. IBPRP memuat hal-hal
terkait pelaksanaan pekerjaankonstruksi yang dibuat oleh penanggung Jawab
Keselamatan Konstruksi dan disetujui oleh Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi.
Tahapanaktivitas dalam IBPRP sesuai dengan pekerjaan rutin (sesuai dengan Work
Breakdown Structure) dan pekerjaan non-rutin (pekerjaan yang tidakterdapat pada Work
Breakdown Structure).
Format IBPRP sekurang-kurangnya memuat:
a. Deskripsi Risiko;
b. Persyaratan Pemenuhan Kebutuhan;
c. Pengendalian Awal;
d. Penilaian Risiko Keselamatan Konstruksi;
e. Pengendalian Lanjutan;
f. Penilaian Sisa
1 Pekerjaan Pemasangan Rangka - Terluka - Terganggunya - UU NO. 1/1970 Memakai APD 2 1 2 Kecil administratif N/A N/A N/A N/A -
Jembatan - Terpeleset kesehatan tubuh TENTANG Menyusun Intruksi kerja 1 1 1 Kecil
- Terjatuh - Luka ringan KESELAMATAN
- Tertimpa - LukaBerat/cacat/M KERJA Atur lalu lintas di sekitar lokasi 2 3 6 Sedang
material/peralatan eninggal dunia Berikan pertolongan sementara, bila 2 3 6 Sedang
- UU lukanya berat, segera koordinasi dengan
NO.23/1992 rumah sakit terdekat untuk perawatan
TENTANG Melakukan safety Induction sebelum 2 1 2 Kecil
KESEHATAN bekerja
- Tertimpa Alat - LUKA RINGAN-LUKA - UU NO. 1/1970 Memakai APD yang sesuai dan benar 4 2 8 Sedang administratif N/A N/A N/A N/A -
BERAT TENTANG cara pemakaiannya
KESELAMATAN
KERJA
- Terpeleset - Luka ringan-luka - UU NO. 1/1970 - Memakai APD yang sesuai dan benar 3 5 15 sedang administratif N/A N/A N/A N/A -
berat sampai TENTANG cara pemakaiannya
meninggal KESELAMATAN
- Perhatikan lokasi dan kondisi pekerjaan
KERJA
- Terjadi gangguan - Luka ringan-Luka - Mematuhi protokol kesehatan 2 4 8 sedang administratif N/A N/A N/A N/A -
kesehatan akibat berat - UU NO.23/1992 - Ikuti SOP peralatan yang digunakan
kondisi lingkungan TENTANG
- Selalu bekerja dengan mengikuti
tempat kerja KESEHATAN
standart prosedur keselamatan kerja
Keterangan :
Kemungkinan/Kekerapan
Nilai 1 = Hampir tidak pernah terjadi Dibuat oleh:
Nilai 2 = Kecil kemungkinan terjadi PT. MULTI GLOBAL KONSTRINDO
Nilai 3 = Mungkin terjadi
Nilai 4 = Sangat mungkin terjadi
Nilai 5 = Hampir pasti terjadi
EKO ROCHADI, ST
Akibat/Keparahan Manager Teknik
Nilai 1 = Terdapat insidenyangpenanganannyahanya melalui P3K,tidak kehilanganwaktu kerja
Nilai 2 = Terdapat insidenyangmengakibatkan 1pekerja denganpenangananperawatan medisrawat inap,kehilangan waktukerja
Nilai 3 = Terdapat insidenyangmengakibatkan lebihdari 1 pekerjadengan penangananperawatan medisrawat inap,kehilangan waktukerja
Nilai 4 = Timbulnya fatality 1orang meninggal dunia; atau1 orang cacat tetap
Nilai 5 = Timbulnya fatalitylebih dari 1 orangmeninggal dunia;atauLebih dari 1 orangcacat tetap
Penilaian Risiko
Nilai 1 - 4 = Risiko Kecil
Nilai 5 -12 = Risiko Sedang
Nilai 15 - 25 = Risiko Besar
B.2 Rencana tindakan (sasaran dan program)
SASARAN PROGRAM
NO PENGENDALIAN RESIKO JADWAL BENTUK INDICATOR PENANGGU JAWAB
URAIAN TOLOK UKUR URAIAN KEGIATAN SUMBER DAYA PELAKSA MONITORING PENCAPAIAN
NAAN
1 Memakai APD - Gunakan APD untuk - TIDAK TERJADI - Melakukan himbauan dan peringatan - Perlengkapan APD - dd/mm/yyyy - pengecekan dilokasi 100% SEHAT DAN AHLI K3 KONSTRUKSI
melindungi anggota KECELAKAAN sebelum dan pada saat melakukan (sepatu safety, masker, pekerjaan SELAMAT DAN PELAKSANA
tubuh dari kontak KERJA pekerjaan dengan selalu menggunakan helm, sarung tangan,
langsung dengan -
APD secara benar kaca mata, sabuk
material/peralatan
yang dapat pengaman)
mengakibatkan
kecelakaan kerja
2 Menyiapkan sarana transportasi - Menyiapkan sarana - TIDAK TERJADI - Melakukan peringatan dan pengecekan - Sarana transportasi - dd/mm/yyyy - pengecekan 100% layak jalan AHLI K3 KONSTRUKSI
untuk mobilisasi peralatan transportasi KECELAKAAN pada sarana transportasi yang akan sertifikat pengujian, digarasi/bengkel DAN PELAKSANA
proyek yang layak jalan dan peralatan proyek KERJA digunakan untuk mobilisasi dan operator/sopir dan kerja
sesuai SOP keselamatan dan yang layak jalan dan
demobilisasi pengangkutan peralatan pembantu ssopir,
kesehatan kerja sesuai dengan
standart operasional kerja secara menyeluruh terhadap checklist kelayakan
prosedur kelayakan jalan dan kemampuan
keselamatan dan kapasitas pengangkutan untuk
kesehatan kerja menghindari kecelakaan dijalan
untuk menghindari
kecelakaan akibat
mobilisasi peralatan
kerja
3 Memasang rambu-rambu - pemasangan rambu- TERCIPTA Memberi petunjuk pemasangan rambu- - Rambu-ramabu, - dd/mm/yyyy - komunikasi verbal PEKERJA PEDULI K3 AHLI K3 KONSTRUKSI
peringatan, dan berikade untuk rambu peringatan di KENYAMANAN rambu untuk memberi informasi dan material berikade, SDM, dan ceklist DAN PELAKSANA
mengisolasi lokasi pekerjaan lokasi kegiatan dan BEKERJA peringatan dini terhindari dari bahaya perlengkapan APD, dan
pemasangan berikade SEHINGGA
kecelakaan kerja di lokasi yang mudah peralatan kerja
yang bertujuan TERCIPTA
mengisolasi lokasi PRODUKTIVITAS terbaca, melakukan pengecekan pada
pekerjaan dari KERJA MAKSIMAL pemasangan berikade sesuai kebutuhan
lingkungan sekitarnya pelaksanaan pekerjaan
4 Mematuhi protokol kesehatan - usahakan menjaga TERCIPTA Melakukan himbauan dan peringatan - instruksi kerja, SDM - dd/mm/yyyy - komunikasi verbal 100% SEHAT DAN AHLI K3 KONSTRUKSI
kesehatan dan KENYAMANAN sebelum dan pada saat melakukan sesuai kebutuhan , dan ceklist SELAMAT DAN PELAKSANA
mematuhi protokol BEKERJA pekerjaan dengan selalu menggunakan sepatu safety, helm,
kesehatan SEHINGGA
APD secara benar sarung tangan,Masker
TERCIPTA
PRODUKTIVITAS peralatan kerja yang
KERJA MAKSIMAL memadai
5 Apabila tertimpa alat saat Gunakan APD untuk TIDAK TERJADI Melakukan himbauan dan peringatan - Perlengkapan APD - dd/mm/yyyy - pengecekan dilokasi 100% SEHAT DAN AHLI K3 KONSTRUKSI
mengangkat atau menempatkan melindungi anggota KECELAKAAN sebelum dan pada saat melakukan (sepatu safety, masker, pekerjaan SELAMAT DAN PELAKSANA
alat/ terpeleset saat melakukan tubuh dari kontak KERJA pekerjaan dengan selalu menggunakan helm, sarung tangan,
pengecoran langsung dengan
APD secara benar kaca mata, sabuk
material / peralatan
yang dapat pengaman)
mengakibatkan
kecelakaan
Dibuat oleh:
PT. MULTI GLOBAL KONSTRINDO
EKO ROCHADI, ST
Manager Teknik
B.3. Standar dan Peraturan Perundangan
Daftar Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan K3 yang digunakan sebagai acuan
dalam melaksanakan SMK3 Konstruksi Bidang PU antara lain sebagai berikut:
1. Permenaker R.I No. Per - 05/MEN/1996 tentang K3 Sistem Manajemen K3
2. Kepres R.I No. 22 tahun 1993 tentang penyakit yang timbul akibat kerja
3. UU No. 18 TAHUN 1999 tentang Jasa Konstruksi
4. Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan;
5. Kepmenakertrnas RI No 68 Tahun 2004 tentang Pencegahan dan Penanggulangan
HIV/AIDS di Tempat Kerja.
6. PP No. 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
7. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air Minum
(SPAM);
8. Peraturan Menteri PUPR No 27/PRT/M/2016 tentang Penyelenggaraan Sistem
Penyediaan Air Minum;
9. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
10. Surat Edaran Menteri PUPR No. 17/SEM/2017 tentang Perjanjian antara Penyedia Jasa
dengan Subpenyedia Jasa dalam Pelaksanaan Pekerjaan Jasa Konstruksi;
11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
12. Peraturan LKPP nomor 7 tahun 2018 tentang pedoman perencanaan pengadaan
barang/jasa pemerintah;
13. Peraturan LKPP nomor 9 tahun 2018 tentang pedoman pelaksanaan pengadaan
barang/jasa melalui penyedia;
14. Peraturan Menteri PUPR No 20/PRT/M/2018 tentang Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah di Kementerian PUPR;
15. Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor 06/SE/M/2019 tanggal
8 Maret 2019;
16. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air
17. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 07/PRT/M/2019
tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia;
18. Peraturan Menteri PUPR No 05/PRT/M/2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi;
19. Surat Edaran Menteri PUPR No 15/SEM/2019 tentang Tata Cara Penjaminan Mutu dan
Pengendalian Mutu Pekerjaan Konstruksi di Kementerian PUPR;
20. Peraturan Menteri PUPR No 21/PRT/M/2014 tentang Standar Susunan Tenaga Ahli
Untuk Pengawasan Pekerjaan Konstruksi Melalui Penyedia Jasa;
21. Surat Edaran Menteri PUPR No 66/SEM/2015 tentang Biaya Penyelenggaraan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan
Umum
22. Peraturan Menteri PUPR No 21/PRT/M/2019 tentang Standar Susunan Tenaga Ahli
Untuk Pengawasan Pekerjaan Konstruksi Melalui Penyedia Jasa;
23. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor 14/PRT/M/2020
tentang standar dan pedoman pengadaan jasa konstruksi melalui penyedia;.
24. Surat Direktur Jenderal Bina Konstruksi Nomor: BK.03.01-Dk/369 Tanggal 12 Juni
2020 tentang pelaksanaan Pemilihan Penyedia Teknik Ketentuan Jaminan Dalam
Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);
25. Dan Peraturan dan Perundangan terkait lainnya ( sesuai dengan KAK )
C.1.2 Material
a. Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB)
Memuat Informasi terkait dengan pengendalian Bahan Berbahaya danBeracun (B3) berupa
Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB) daripemasok.
b. Memuat daftar material impor yang akan digunakan pada pelaksanaan pekerjaan
konstruksi sekurang-kurangya terdiri dari jenis material, jumlah material, negara asal, dan
jadwal pengirimanbarang. Daftar material impor ditandatangani oleh Kepala
PelaksanaPekerjaan Konstruksi.
C.1.3 Biaya
Perhitungan Biaya SMKK sesuai BOQ
C.2. Kompetensi
Meningkatkan kapasitas kompetensi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) konstruksi
diperlukan Sumber Daya Manusia yang kompeten dalam bidangnya. Dalam hal ini
perusahaan mengikutsertakan semua tenaga kerja nya dalam proses sertifikasi kompetensi
Ahli, sehingga tujuan Zero Accident dapat tercapai dan memuaskan semua pihak yang terlibat
di dalamnya.
a. Daftar Personil
Memuat daftar personil yang ikut dalam Pelaksanaan PekerjaanKonstruksi. Kebutuhan
personil disesuaikan dengan LDP :
1. Table Personel
1 Manager Proyek BOBY ALLO LINGGI, ST S1 TEKNIK SKA Ahli Teknik Jembatan Madya 4
SIPIL
2 Manager Teknik EKO ROCHADI, ST S1 TEKNIK SKA Ahli Teknik Jembatan Madya 4
SIPIL
3 Manager Keuangan DIAH WAHYUNINGDATI S1 PSIKOLOGI 3
2. Sertifikat Personil
a. BOBY ALLO LINGGI, ST : SKA Ahli Teknik Jembatan Madya : LPJK
b. EKO ROCHADI, ST : SKA Ahli Teknik Jembatan Madya : LPJK
c. DIAH WAHYUNINGDATI :
d. JOKO WIDODO : Ahli Madya K3 Konstruksi : LPJK
C.3. Kepedulian
a. Prosedur dan/atau petunjuk kerja peningkatan kepedulian Keselamatan Konstruksi
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja peningkatan kepedulian Keselamatan Konstruksi
berdasarkan tingkat risiko yang ditandatangani oleh Kepala Pelaksana Pekerjaan
Konstruksi dan Ahli Teknik Terkait. Prosedur dan/atau petunjuk kerja peningkatan
kepedulian Keselamatan Konstruksi sekurang-kurangnya berisi:
1. Terdapat jadwal pelatihan dan sosialisasi SMKK kepada para pekerja yang
ditandatangani oleh Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi dan Penanggung Jawab
Keselamatan Konstruksi.
2. Terdapat komitmen untuk mencegah perilaku tidak selamat dalam rangka pencegahan
kecelakaan.
3. Terdapat program pembinaan budaya Keselamatan Konstruksi yang ditandatangani
oleh Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi dan Penanggung Jawab Keselamatan
Konstruksi untuk seluruh tingkatan termasuk pekerja.
b. Analisis kebutuhan pelatihan dan sosialisasi SMKK
Memuat analisis kebutuhan pelatihan dan sosialisasi SMKK.
c. Pelatihan
Memuat jenis pelatihan yang akan dilaksanakan selama pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
Note
* Form daftar hadir mengacu pada saat pelaksanaan kerja sesuai dengan sistem pengendalian documet
C.4. Komunikasi
Program komunikasi disampaikan secara lisan sekurang-kurangnyamelalui safety talk yang
terdiri dari safety morning, toolboxmeeting/safety briefing, HSE meeting, safety induction
dan secara tertulis
melalui sarana seperti spanduk, rambu, banner, billboard, sticker,pamflet, majalah dinding,
papan pengumuman, dll.
a. Prosedur dan/atau petunjuk kerja induksi Keselamatan Konstruksi (safety induction)
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja Induksi Keselamatan Konstruksi (safety
induction) yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan
Kepala Pelaksana Pekerjaan. Konstruksi. Induksi Keselamatan Konstruksi (construction
safety induction) dilakukan untuk pekerja baru/pekerja yang dipindah tugaskan, tamu,
pemasok, dan pihak-pihak terkait pada pelaksanaanpekerjaan yang akan masuk ke dalam
area Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi.
Untuk pekerja baru/pekerja yang dipindah tugaskan dijelaskan mengenai komitmen
dan kebijakan keselamatan konstruksi, risiko dan bahaya yang dihadapi dalam
melakukan pekerjaan, pengendalian risiko yang dapat dilakukan serta program
penerapan SMKK pada Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi.
Untuk tamu, pemasok, dan pihak-pihak terkait dijelaskan mengenai peraturan
Keselamatan Konstruksi yang berlaku di loaksi pekerjaan, prosedur evakuasi dalam
keadaan darurat, dan menjelaskan area-area yang berbahaya
b. Prosedur dan/atau petunjuk kerja pertemuan pagi hari (safety morning) Memuat prosedur
dan/atau petunjuk kerja pertemuan pagi hari (safety morning) yang ditandatangani oleh
Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi.
Pertemuan pagi hari (safety morning) diikuti oleh seluruh pekerja setiap pagi sebelum
pekerjaan dimulai untuk menyampaikan masalah-masalah tentang Keselamatan Konstruksi
secara umum pada pelaksanaan konstruksi hari itu.
c. Prosedur dan/atau petunjuk kerja pertemuan kelompok kerja (toolbox meeting) Memuat
prosedur dan/atau petunjuk kerja pertemuan kelompok kerja (toolbox meeting) yang
ditandatangani oleh Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan Kepala Pelaksana
Pekerjaan Konstruksi.Pertemuan kelompok kerja (toolbox meeting) diikuti oleh kelompok
pekerja sebelum pekerjaan dimulai untuk menyampaikan masalahmasalah tentang
Keselamatan Konstruksi secara khusus pada pelaksanaan konstruksi yang akan dilakukan
d. Prosedur dan/atau petunjuk kerja Rapat Keselamatan Konstruksi (construction safety
meeting). Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja Rapat Keselamatan Konstruksi
(construction safety meeting) yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab Keselamatan
Konstruksi dan Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi. Rapat Keselamatan Konstruksi
(construction safety meeting) dipimpin oleh Penanggung Jawab Keselamatan. Konstruksi
dan/atau Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi dan diikuti oleh seluruh Kepala Unit
Kerja
e. Prosedur dan/atau petunjuk kerja penerapan informasi bahaya-bahayaMemuat prosedur
dan/atau petunjuk kerja penerapan informasibahaya-bahaya sesuai tingkat risiko atas
pekerjaan yangdilaksanakan yang ditandatangani oleh Penanggung JawabKeselamatan
Konstruksi dan Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi.
f. Jadwal Program Komunikasi
Memuat jadwal program komunikasi sekurang-kurangnya sesuaidengan ketentuan pada
poin a – poin e.
PENANGGUNG JAWAB
ACHMAD RIADI
DIREKTUR CABANG
DIAH WAHYUNINGDATI
MANAGER KEUANGAN
BOBY ALLO LINGGI,ST
MANAGER PROYEK
PEKERJAAN PROYEK
BULAN KETERANGAN
NO KEGIATAN PIC
1 2 3 4 5
1 Struktur Organisasi Proyek Proyek Manager Audit setiap awal bulan
2 Kebijakan K3 Proyek Manager Audit setiap awal bulan
3 Personel Konstruksi Manager Teknik Audit setiap awal bulan
4 Patroli Keselamatan Konstruksi Ahli K3 / Kepala K3 Audit setiap awal bulan
5 Inspeksi Keselamatan Konstruksi Ahli K3 / Kepala K3 Audit setiap awal bulan
6 Alat-Alat Konstruksi Manager Teknik Audit setiap awal bulan
7 Laporan Kecelakaan Patugas K3/Supervisor Audit setiap awal bulan
Peningkatan Berkelanjutan :
1. Perusahaan secara terus menerus meningkatkan SMK3 berdasarkan kebijakan dan sasaran
Mutu-K3-Lingkungan, hasil audit, analisa data, tindakan perbaikan dan pencegahan serta
tinjauan manajemen.
2. Perusahaan melakukan tindakan perbaikan untuk menghilangkan penyebab
ketidaksesuaian dan tindakan pencegahan untuk menghilangkan penyebab potensial
ketidaksesuaian untuk mencegah terulangnya kembali. Tindakan perbaikan dan
pencegahan yang dilakukan harus sesuai dengan penyebab atau akar masalah dan dampak
potensial yang mungkin terjadi.
Demikian Rencana Keselamatan Kerja ini dibuat, semoga dapat memberi penjelasan tentang SMK,kami
mengharapkan masukan dan pengawasan dari pihak proyek (direksi dan konsultan supervisi) agar
pelaksanaan RKK nantinya bisa tepat waktu, tepat biaya dan tepat mutu/kualitas ( zero acident )
ACHMAD RIADI
Direktur Cabang