BAB EE
E.1. UMUM
Supaya rencana dan Spesifikasi Teknis yang telah disiapkan dan berjalan sesuai
Peningkatan Embung Geunang Uyat Kab. Aceh Barat (Otsus Aceh), secara
Uyat ini selesai tepat pada waktunya, sesuai dengan mutu yang disyaratkan, serta
pembangunan Peningkatan Embung Geunang Uyat ada beberapa bagian yang perlu
dipertimbangkan meliputi:
BAB E 1 1
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 1/241
8/19/2019 Metodologi Embung
b. Kolam embung berfungsi untuk menampung air hujan yang masuk.
c. Kolam embung berfungsi untuk menampung air hujan yang masuk.
d. Bangunan pelimpah berfungsi untuk mengalirkan air banjir dari kolam
e. Kolam jebakan air berfungsi untuk menangkap air yang tersisa pada musim
kemarau, agar air terkumpl pada kolam embung.
g. Jaringan irigasi atau distribusi dapat berupa rangkaian saluran terbuka
atau pipa yang berfungsi membawa air dari kolam embung ke daerah irigasi
atau ke bak penampung air harian yang terletak dekat pemukiman (bila
BAB E 1 2
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 2/241
8/19/2019 Metodologi Embung
dekade terakhir, baik itu embung kecil, menengah sampai dengan embung besar
Pada hampir semua embung menengah sampai besar yang sudah dilaksanakan di
Konsultan Supervisi lokal dengan kemampuan yang bisa dibilang setara, disertai
Embung Geunang Uyat ini diserahkan kepada putera-putera terbaik Indonesia yang
BAB E 1 3
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 3/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Kab. Aceh Barat (Otsus Aceh), ini CV. ROXY ENGINEERING akan melibatkan
tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan proyek Supervisi
peningkatan embung, untuk berbagai tahapan proyek sejak dari studi kelayakan,
detail desain sampai dengan pengawasan konstruksi. Uraian detail atas pengalaman
peningkatan embung geunang uyat ini dapat dilihat pada Bab B – Daftar
berjalan dengan lancar karena konsep pengendalian, metode kerja, konsep alur
BAB E 1 4
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 4/241
8/19/2019 Metodologi Embung
E.3.2. Koordinasi
pekerjaan, mulai dari tahap Pra Konstruksi, Pelaksanaan Konstruksi maupun Pasca
Konstruksi.
Embung Geunang Uyat Kab. Aceh Barat (Otsus Aceh). Agar diperoleh hasil
kerja yang baik CV. ROXY ENGINEERING akan menempatkan tenaga ahli dari
berbagai disiplin ilmu sesuai dengan kerangka acuan kerja dan yang sudah
menangani pekerjaan ini CV. ROXY ENGINEERING memilih tenaga ahli yang
BAB E 1 5
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 5/241
8/19/2019 Metodologi Embung
tugasnya,
yang akan ditugaskan untuk menangani proyek ini akan dipimpin oleh seorang
Pimpinan Tim (Team Leader) yang akan membawahi sejumlah tenaga ahli, dan
tenaga pendukung.
antara satu pihak/pekerjaan dengan yang lainnya yang sangat kompleks dimana
(Otsus Aceh) yaitu mendapatkan suatu produk yang memenuhi kualitas, tepat
BAB E 1 6
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 6/241
8/19/2019 Metodologi Embung
waktu, dan tepat biaya (ekonomis). Untuk itu sistem manajemen proyek yang telah
Untuk menjaga agar progres kerja tetap dalam schedule dalam keadaan
mutu terkendali, selamat dan ekonomis, dan untuk mengatur progress dan schedule
pekerjaan yang terkait, suatu manajemen proyek yang baik harus dipilih dengan
koordinasi dengan seluruh pihak, kontrol pekerjaan tambah, kontrol potensi klaim,
dan memberikan rekomendasi teknis yang cepat dan tepat terhadap permasalahan
Manajemen proyek selama proses supervisi dan konstruksi merupakan fungsi dari
pada monitoring, perencanaan dan kontrol dari Proyek, sehingga proyek dapat
selesai dengan kualitas yang memadai, tepat waktu dan tepat biaya.
Konstruksi, Gambar Kerja dan Shop Drawing yang diajukan oleh Kontraktor
melalui kendali pekerjaan yang akan dicapai dengan perantara Spesifikasi, proses
BAB E 1 7
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 7/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Engineer, rencana waktu kerja yang diajukan Kontraktor Pelaksana Pelaksana yang
kemudian akan direview oleh Konsultan Supervisi dan rekomendasi teknis selama
inspeksi harian dan supervise pekerjaan, yang akan diuraikan lebih lanjut dalam
pasal berikut.
Dokumen Kontrak. Hal-hal tersebut akan dikemukakan lebih lanjut dalam pasal
berikut.
berbagai keperluan sebagaimana diuraikan diatas. dan akan terdiri antara lain :
Sistem ini akan dioperasikan dengan software yang umum terdapat, dengan
fungsi utama:
BAB E 1 8
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 8/241
8/19/2019 Metodologi Embung
kerja,
Sistem ini, bisa mempergunakan program yang umum dipakai mulai dari
BAB E 1 9
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 9/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Pelaksana Pelaksana yang dibuat dalam bentuk CPM maupun Bar Chart,
detail.
dengan jumlah yang diakumulasikan sesuai dengan yang tertera dalam Bill
of Quantity,
Pelaksana Pelaksana.
BAB E 1 10
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 10/241
8/19/2019 Metodologi Embung
menerapkan Sistem Manajemen Proyek sejak tahap awal pekerjaan. Untuk dapat
menerapkan sistem manajemen proyek ini, harus dibentuk struktur organisasi dan
diadakan rapat-rapat koordinasi gabungan seperti akan dijelaskan dalam sub bab
di bawah ini.
Pelaksana Pelaksana dan berbagai pihak/instansi lain yang terkait dan sesuai
1. Rapat Koordinasi
kerja. Rapat ini dihadiri oleh pihak Pemberi Tugas, Konsultan Pengawas,
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), Pihak Kedua dan pihak-pihak lain
2. Rapat Lapangan
BAB E 1 11
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 11/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Tujuan rapat ini adalah untuk membahas semua masalah teknis yang timbul
Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), Pihak Kedua dan pihak-pihak lain yang
Rapat ini akan dilaksanakan secara rutin dengan melibatkan personil yang
terkait baik yang ada di kantor maupun lapangan. Tujuan rapat ini adalah
detail perencanaan.
1. TAHAP 1
Pada tahap ini pekerjaan yang bisa ditangani untuk kegiatan dari
BAB E 1 12
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 12/241
8/19/2019 Metodologi Embung
investigasi geoteknik.
BAB E 1 13
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 13/241
8/19/2019 Metodologi Embung
inti, investigasi geologi juga akan melakukan uji test pit untuk
Inspector.
2. TAHAP 2
Pekerjaan pada tahap dua ini yaitu lanjutan pekerjaan fisik dimulai dari
timbunan.
BAB E 1 14
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 14/241
8/19/2019 Metodologi Embung
BAB E 1 15
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 15/241
8/19/2019 Metodologi Embung
adalah soft soil. Tujuannya pembacaan tekan air pori tersebut (pure
BAB E 1 16
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 16/241
8/19/2019 Metodologi Embung
(stagging process)
tubuh embung.
terpasang.
7. Timbunan tubuh embung
dalammnya adalah:
BAB E 1 17
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 17/241
8/19/2019 Metodologi Embung
di mulai dari bagian hulu, yaitu lantai apron dinding spillway dan spillway.
uplift
konstruksi spillway.
BAB E 1 18
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 18/241
8/19/2019 Metodologi Embung
3. TAHAP 3
Pekerjaan pada tahap III ini, yaitu lanjutan pekerjaan fisik dari tahap II,
pekerjaan spillway sudah bisa diselesaikan 100% pada tahap ke III ini.
BAB E 1 19
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 19/241
8/19/2019 Metodologi Embung
spillway.
Instalasi pipa intake merupakan bagian dari bangunan intake, namun pada
konstruksi ini material yang akan dipasang adalah pipa galvanis lengkap
- Gardu Pandang
sesuai dengan design dan akan langsung diawasi oleh Konsultan Supervisi.
BAB E 1 20
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 20/241
8/19/2019 Metodologi Embung
4. TAHAP 4
Pekerjaan pada tahap empat ini, yaitu lanjutan pekerjaan fisik dari tahap
3. Instrumentasi
BAB E 1 21
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 21/241
8/19/2019 Metodologi Embung
rap di bagian lereng tubuh embung bagian hulu, gebalan rumput di lereng
sebelah hilir, saluran V- Notch dan lain-lain.
kegiatan ini juga akan mengumpulkan data-data dan laporan hasil bacaan
dan rembesan.
BAB E 1 22
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 22/241
8/19/2019 Metodologi Embung
telah ditetapkan pada saat tahap perencanaan detail Embung Geunang Uyat.
E. 5. PENDEKATAN TEKNIS
kondisi topografi, lingkungan area kerja dan lainnya yang dapat membantu
Selanjutnya Konsultan Supervisi akan melakukan review atas semua data, laporan
perencanaan terakhir, dan gambar-gambar desain yang ada. Hal ini akan mutlak
dilakukan agar para tenaga ahli dari Konsultan Supervisi yang terlibat dapat
dipelajari untuk dapat mengerti persyaratan dan kondisi kontrak konstruksi yang
BAB E 1 23
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 23/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Dari hasil review ini juga Konsultan Supervisi akan memberi rekomendasi
pekerjaan tambahan (jika ada) yang pengadaannya mungkin akan dilakukan secara
keseluruhan. Untuk kepertuan ini, metode Critical Path Method Network (CPM
Network) adalah metode yang paling sesuai dalam menyusun jadwal pelaksanaan.
selama 168 (seratus enam puluh delapan ) hari kalender Kontraktor Pelaksana
pekerjaan yang harus dilaksanakan dalam pembangunan Embung Geunang Uyat ini.
inter-relasi setiap aktifitas pekerjaan, dan jalur-jalur kritis (critical path) yang
BAB E 1 24
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 24/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Jadwal pelaksanaan akan didiskusikan dalam suatu rapat yang harus dihadiri oleh
Uyat ini yang merupakan pekerjaan yang berjangka waktu panjang, sangat
dipengaruhi oleh kondisi cuaca atau banyak peralatan/ equipment dari pekerjaan
Hydromechanical yang perlu pemesanan dan fabrikasi dalam waktu lama, maka
penetapan keydates/milestone sebagai sasaran antara berguna untuk mengontrol
berupa penetapan:
channel ),
akan dituangkan dalam sebuah Berita Acara dan mengikat pihak Pemberi Tugas
BAB E 1 25
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 25/241
8/19/2019 Metodologi Embung
akibat perubahan atau variasi pekerjaan atau akibat situasi lainnya. Hal ini
1. Program kerja detail untuk 3 (tiga) bulan ke depan dalam bentuk bar chart
Berdasarkan CPM network yang telah disetujui, Konsultan Supervisi Supervisi akan
BAB E 1 26
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 26/241
8/19/2019 Metodologi Embung
keseluruhan. Untuk kepertuan ini, metode Critical Path Method Network (CPM
Network) adalah metode yang paling sesuai dalam menyusun jadwal pelaksanaan.
pekerjaan, dan jalur-jalur kritis (critical path) yang terjadi selama berlangsungnya
pekerjaan.
Jadwal pelaksanaan akan didiskusikan dalam suatu rapat yang harus dihadiri oleh
Uyat ini yang merupakan pekerjaan yang berjangka waktu panjang, sangat
BAB E 1 27
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 27/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Hydromechanical yang perlu pemesanan dan fabrikasi dalam waktu lama, maka
berupa penetapan:
akan dituangkan dalam sebuah Berita Acara dan mengikat pihak Pemberi Tugas
BAB E 1 28
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 28/241
8/19/2019 Metodologi Embung
akibat perubahan atau variasi pekerjaan atau akibat situasi lainnya. Hal ini
to-date, sesuai dengan perkembangan atau kondisi pekerjaan yang ada agar selalu
Berdasarkan CPM network yang telah disetujui, Konsultan Supervisi Supervisi akan
(mutual check 100%), gambar ini disiapkan oleh Kontraktor Pelaksana dengan
acuan dan ukuran sesuai dengan hasil pemeriksaan di lapangan. Gambar yang di
BAB E 1 29
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 29/241
8/19/2019 Metodologi Embung
buat secara detail ini harus diserahkan Kontraktor Pelaksana kepada pemberi
tugas, yang kemudian atas prosedur harus dilakukan pemeriksaan oleh Konsultan
pengechekan kembali dilapangan. Dan bila memang ada ketidak sesuaian, maka
Manfaat As built drawing ini adalah bila setelah Final Hand Over (FHO) pada
adanya as built drawing ini akan lebih memudahkan dalam menentukan jenis/
bentuk perubahannya dan akan sangat membantu bila disuatu saat akan ada
bangunan baru di sekitamya, maka akan lebih mudah untuk diketahui stabilitasnya
akan terganggu apa tidak. Oleh karena itu as built drawing ini harus tersimpan
dengan baik.
yang telah dijelaskan pada Aanwijzing kantor serta Aanwijzing lapangan. Dengan
BAB E 1 30
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 30/241
8/19/2019 Metodologi Embung
rapat adalah :
Organisasi Kerja
setempat
BAB E 1 31
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 31/241
8/19/2019 Metodologi Embung
3. Persiapan penerapan prosedur pelaksanaan audit mutu internal dan prosedur
BAB E 1 32
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 32/241
8/19/2019 Metodologi Embung
diperhitungkan se c ar a ce r m at pe ne mp at a n
BAB E 1 33
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 33/241
8/19/2019 Metodologi Embung
antara lain :
a g a r t i d a k m e n g g a n g g u pelaksanaan proyek.
gudang tertutup
lapangan menjadi mudah dilaksanakan dan terkendali secara teknis baik dari
segi waktu maupun mutu kerja. Gambar kerja dibuat dengan berpedoman
pada perencanaan.
BAB E 1 34
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 34/241
8/19/2019 Metodologi Embung
kantor konsultan / pengawas, gudang, barak kerja, base camp staf dan
lainnya.
Pelaksanaan
tenaga.
terlebih dahulu Jumlah volume bahan yang kami masukkan sesuai dengan jumlah
Setiap bahan yang didatangkan kelokasi proyek harus sesuai dengan kualitas yang
lapangan.
BAB E 1 35
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 35/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Bahan dan material yang didatangkan kelokasi proyek juga dicatat dan
Pengukuran/ Uzetten
Pada pelaksanaan pengukuran ini kami akan menyediakan tenaga juru ukur
Atas persetujuan Direksi kami akan menyiapkan titik tetap pembantu (Neut)
Jumlah titik tetap ini akan disiapkan sebanyak kebutuhan dan petunjuk
Titik tetap pembantu ini kami buat sedemikian rupa agar kedudukannya
tidak berubah.
Teknis pelaksanaan :
1. Menyediakan Patok dan pemasangan patok untuk menentukan elevasi sebagai
3. Penggambaran
BAB E 1 36
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 36/241
8/19/2019 Metodologi Embung
• Foto Dokumentasi
Pengambilan foto dokumentasi untuk pekerjaan dilakukan pada titik dan arah yang
sama agar bisa dilihat keadaan sebelum dan sesudah pekerjaan selesai
dilaksanakan.
proyek.
BAB E 1 37
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 37/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Setelah semua dipersiapkan dengan matang, maka alat didatangkan dari pool
Alat diturunkan di daerah yang agak luas dan bebas macet. Saat menurunkan
alat pengawas, operator dan mekanik harus benar – benar memperhatikan kondisi
alat dan kondisi truck tronton agar tidak terjadi kecelakaan kerja.
Saat rolling alat harus mendapatkan pengawalan mekanik, pelaksana dan pengawas
sehingga alat benar – benar sudah bisa sampai kelokasi pekerjaan dengan selamat
dan stand by untuk melakukan kegiatan. Jika terjadi kerusakan baik tanaman dan
bangunan masyarakat setempat akibat pekerjaan mobilisasi ini, maka kami akan
alat setelah pekerjaan benar – benar selesai dan mendapatkan persetujuan direksi.
tanah berbatu selesai dikerjakan. Tanggul – tanggul dibuat dari batuan yang
BAB E 1 38
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 38/241
8/19/2019 Metodologi Embung
disusun serta dipasang karung plastik yang diisi tanah dan pasir. Selanjutnya
tersebut diisi dengan tanah sebagai tanggul kisdam untuk menghindari agar
Pekerjaan ini dibantu dengan alat pompa air untuk pengeringan setelah
kisdam tersebut dipasang. Pengeringan dilaksanakan selama dibutuhkan
saat pemasangan batu kali, plester dan pekerjaan beton dalam air.
telah ditetapkan.
BAB E 1 39
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 39/241
8/19/2019 Metodologi Embung
tenaga seperti operator arat berat dan mandor. Sedangkan peralatan yang
ekonomis alat berat yang akan mengurangi kapasitas produksi serta dapat
memperhitungkan tingkat keberhasilan pekerjaan ini.Untuk mengetahui
ataupun galian tersebut siap maka kami akan meminta izin dari Direksi
Pekerjaan galian tanah biasa ini akan kami mulai pelaksanaannya dengan
ini akan dilakukan secara bersama – sama dengan direksi pada lokasi yang
telah ditetapkan dalam MC0. Sehingga nanti akan didapat Actual Check
galian tanah biasa ini dilakukan secara manual dengan menggunakan tenaga
BAB E 1 40
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 40/241
8/19/2019 Metodologi Embung
pergunakan seperti linggis , cangkul, keranjang batu serta linggis dan baling.
Untuk mengetahui ataupun galian tersebut siap maka kami akan meminta izin
lalu dipadatkan atau ditimbris dengan alat yang terbuat dari besi atau beton
atau bahan lain yang beratnya + 15 Kg. sesuai dengan Spesifikasi Teknik dan
petunjuk Direksi.
1.Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan urugan sirtu bawah lantai seperti
kondisi padat.
BAB E 1 41
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 41/241
8/19/2019 Metodologi Embung
ada izin dari pihak pengawas pekerjaan dan untuk mengambil foto
adukan yang lebih baik dan merata, air yang digunakan untuk pengadukan
spesi harus bersih dan tidak terkontaminasi oleh zat lain yang dapat
BAB E 1 42
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 42/241
8/19/2019 Metodologi Embung
rencana.
Adapun material sebagai campuran yang akan kami gunakan untuk pekerjaan
ini adalah :
• Batu kali adalah batu gunung, berongga dan keras dengan tegangan
komprensi minimum 400 Kg/m2
• Pasir yang akan kami gunakan untuk pasangan batu kali adalah pasir
sungai yang bersih, berbutir keras dan tidak terkontaminasi oleh zat
Batu dipasang sesuai benang profil agar pasangan benar – benar lurus dan
rapi. Tidak dibenarkan ada peraduan antara batu dengan batu lainnya,
Semua rongga batu ditutupi dengan semen campuran dan tidak boleh ada
pekerjaan pasangan harus ditutup dengan kertas semen, untuk menjaga agar
BAB E 1 43
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 43/241
8/19/2019 Metodologi Embung
ada izin dari pengawas pekerjaan lapangan. Pekerjaan ini harus dilaksanakan
pekerja, tukang batu, kepala tukang batu dan mandor yang trampil dan
memakai alat bantu seperti cangkul, sekop, sendok semen. Untuk pengadukan
spesi maka kita akan membuat bak takaran, material yang digunakan harus
bersih. Dan pekerjaan siap untuk dimulai sesuai dengan spesifikasi yang
BAB E 1 44
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 44/241
8/19/2019 Metodologi Embung
pekerjaan beton dimulai, dan bahan yang dipakai sudah ada dilokasi. Material
yang dipakai sesuai dengan spesifikasi dan bebas dari segala kotoran.
Setelah itu material dengan komposisi yang tepat diaduk dengan mesin
pengaduk. Lama pengadukan dengan molen lebih kurang 2-4 menit. Kemudian
adukan diangkut dengan gerobak sorong atau dengan bak adukan ketempat
lokasi pekerjaan. Untuk pemadatan beton tersebut dipakailah vibrator agar
tidak ada celah celah udara pada bidang beton tersebut yang akan
Pembesian disini besi yang dipakai harus memenuhi syarat dan spesifikasi
teknis sebab besi disini digunakan untuk tulangan beton maka ukuran yang
pemasangannya tidak boleh ada karat ataupun organik lainnya supaya beton
BAB E 1 45
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 45/241
8/19/2019 Metodologi Embung
tetap homogen dengan baja tulangan. Adapun ketentuan lain yang harus
diperhatikan adalah :
• Besi tulangan untuk beton harus seperti ditunjukkan dalam gambar dan
disetiap bagian besi tulangan itu. Diameter rata – rata besi tulangan
yang digunakan dilokasi pekerjaan tidak boleh lebih besar atau lebih
kecil dari 2 (dua) persen diameter yang telah ditentukan. Besi tulangan
harus bersih dari serpihan, minyak, kotoran dan cat – cat pembuatannya.
BAB E 1 46
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 46/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Tekukan besi tidak boleh retak dan apabila pada saat pembengkokkan terjadi
keretakan pada tekukan, maka besi harus diganti, Sambungan besi / overlap ujung
Setelah Pasangan batu kali selesai maka kami mulai menyiapkan bekisting,
cetaknnya dengan kayu yang sesuai dengan kelas kayu yang tercantum dalam
kontrak / bestek. Dibuat dari kayu lapis harus kuat/kaku tidak berubah
• Bekisting dan perancah dapat dibuat dari kayu yang cukup kokoh untuk
dan perawatannya.
BAB E 1 47
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 47/241
8/19/2019 Metodologi Embung
yang tampak harus menggunakan kayu yang dihaluskan dengan tebal dan
merata.
anorganik
4. Gebalan rumput berupa lembaran segi empat dengan ukuran ±30 x 30
Ruji harus terbuat dari batang baja polos dan memenuhi spesifikasi
BAB E 1 48
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 48/241
8/19/2019 Metodologi Embung
AASHTO M 31-81. Ruji harus polos, tidak kasar atau tidak memiliki
beton. Apabila digunakan topi pelindung muai yang terbuat dari logam
pemuaian yang cukup, dan harus cukup kaku sehingga pada waktu
beton di sekeliling ruji harus baik agar ruji bisa berfungsi secara
sempurna. Bagian batang ruji yang bisa bergerak bebas, harus dilapisi
maka bagian ini harus dilapisi dengan dengan cat atau diolesi dengan
tupi/penutup topi pelindung muai. Pelapis ruji dari jenis plastik atau
BAB E 1 49
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 49/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Dudukan ruji harus ditempatkan pada lapis pondasi bawah atau tanah
Rencana. Ruji harus ditempatkan dengan kuat pada posisi yang telah
Susunan batang ruji dan dudukannya harus dipasang pada garis dan
Batang pengikat harus terbuat dari batang baja ulir yang memenuhi
jenis baja lain, maka baja tersebut harus dapat dibengkokkan dan
BAB E 1 50
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 50/241
8/19/2019 Metodologi Embung
D. Tulangan
Baja tulangan harus bebas dari kotoran, minyak, lemak atau bahan-
sikat kawat, tidak memberikan nilai yang lebih kecil dari yang
disyaratkan.
BAB E 1 51
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 51/241
8/19/2019 Metodologi Embung
diameternya.
BAB E 1 52
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 52/241
8/19/2019 Metodologi Embung
e. Apabila pelat (slab) dibuat dengan dua kali mengecor, maka
perbaikan.
BAB E 1 53
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 53/241
8/19/2019 Metodologi Embung
dengan cara mengatur pola sambungan secara miring atau bertangga dari
Batang baja yang disambung, bagian ujungnya harus berimpit satu sama
lainnya dengan panjang minimum 30 kali diameternya, tetapi tidak boleh
Beton yang dihasilkan harus memenuhi kekuatan sesuai dengan yang ditentukan
dalam perencanaan. Kandungan udara harus masih dalam batas yang dianjurkan
sesuai dengan ukuran agregat dan daerah di mana beton akan digunakan. Beton
harus mempunyai faktor air semen yang tidak lebih besar dari yang dianjurkan
Campuran beton yang dibuat untuk perkerasan beton semen harus memiliki
BAB E 1 54
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 54/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Kadar air harus dijaga serendah mungkin (dalam batas kemudahan kerja)
untuk mendapatkan beton yang padat dan awet dengan kandungan udara
b) mutu agregat;
Untuk mendapatkan kualitas beton yang diinginkan mutu agregat harus tetap
dijaga.
Bahan tambah baru boleh digunakan hanya apabila sudah dilakukan penilaian
d) kekesatan.
Bahan yang digunakan harus berasal dari sumber yang telah diketahui dan
BAB E 1 55
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 55/241
8/19/2019 Metodologi Embung
b) Agregat
Persyaratan mutu
Cara pengelolaan
pengotoran atau pencampuran antar fraksi dari jenis yang berbeda. Bila bahan
agregat harus dibentuk lapis demi lapis dengan ketebalan maksimum 1,0 m.
agregat yang berbeda sumber dan ukuran serta gradasinya tidak boleh di
satukan
BAB E 1 56
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 56/241
8/19/2019 Metodologi Embung
semua agregat yang dicuci harus didiamkan terlebih dahulu minimum 12 jam
sebelum digunakan
waktu penumpukan lebih dari 12 jam harus dilakukan untuk agregat yang
Agregat harus diperiksa kadar airnya, berat agregat yang mempunyai kadar air
Semen
Semen yang akan digunakan untuk pekerjaan beton semen harus sesuai dengan
BAB E 1 57
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 57/241
8/19/2019 Metodologi Embung
ii. semen ditumpuk dengan jarak setinggi minimum 0,30 meter dari lantai
iii. tumpukan zak semen disusun sedemikian rupa sehingga tidak terjadi
iv. semen dari berbagai jenis/merk harus disimpan secara terpisah sehingga
vi. apabila mutu semen diragukan atau telah disimpan lebih dari 2 bulan maka
memenuhi syarat
vii. pada penggunaan semen curah, suhu semen harus kurang dari 70 0 C
Semen produksi pabrik dalam kantong yang telah diketahui beratnya tidak
perlu ditimbang ulang. Semua semen curah harus diukur dalam berat.
BAB E 1 58
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 58/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Air
Air yang digunakan untuk campuran atau perawatan harus bersih dan bebas
dari minyak, garam, asam, bahan nabati, lanau, lumpur atau bahan-bahan lain
yang dalam jumlah tertentu dapat membahayakan. Air harus berasal dari
sumber yang telah terbukti baik dan memenuhi persyaratan sesuai SK SNI S-
04-1989-F.
BAB E 1 59
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 59/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Air harus diukur dalam volume atau berat dengan alat ukur yang mempunyai
akurasi 2%.
ii. pengikatan beton yang lebih cepat, agar penyelesaian akhir (finishing),
pembukaan acuan dan pembukaan jalur lalu-lintas dapat dipercepat, atau
iii. pengikatan yang lebih lambat, misalnya pada pembetonan yang lebih jauh
Proporsi bahan tambah dalam campuran harus didasarkan atas hasil percobaan.
berikut :
gelembung udara;
c) ASTM C-618 Spesifikasi untuk Fly Ash atau Calcined Natural
BAB E 1 60
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 60/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Tabel 5.7.
pengerjaan
pelaksanaan pengikatan.
pembetonan.
bersamaan dengan “
Air Entrainment”.
BAB E 1 61
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 61/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Sering mengandung
Calcium
Chlorida yang
menimbulkan korosi
agregat.
Catatan :
digunakan :
tinggi.
- Pemanasan uap.
BAB E 1 62
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 62/241
8/19/2019 Metodologi Embung
rapat.
perencanaan dan keawetan pada umur 28 hari tidak boleh lebih kecil dari 4
BAB E 1 63
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 63/241
8/19/2019 Metodologi Embung
setiap fraksi agregat dan semen curah. Alat ini harus dilengkapi dengan bak
(batching controls).
Semen curah harus ditimbang pada bak penimbang yang terpisah, dan tidak
Timbangan harus cukup mampu untuk menimbang bahan satu adukan dengan
sekali menimbang.
selama
pelaksanaan.
BAB E 1 64
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 64/241
8/19/2019 Metodologi Embung
semen kemasan, maka jumlah semen dalam satu adukan beton harus
d) bahan tambah yang digunakan harus dicampur ke dalam air sebelum
terpisah;
e) abu terbang (fly ash) atau pozolan lainnya harus ditakar dalam berat
BAB E 1 65
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 65/241
8/19/2019 Metodologi Embung
ekonomis. Untuk memperoleh hasil yang seperti itu, pemilihan tipe alat dan
Bahan tambah yang berupa cairan harus dicampur ke dalam air sebelum
selesai.
Lama waktu pencampuran (mixing time) yang diperlukan ditetapkan dari hasil
pengadukannya.
BAB E 1 66
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 66/241
8/19/2019 Metodologi Embung
beton dapat dikerjakan dengan cara semi masinal, yaitu dengan peralatan
lain : tipping trucks, truck mixers atau agitators, sesuai dengan pertimbangan
BAB E 1 67
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 67/241
8/19/2019 Metodologi Embung
untuk beton yang memiliki sifat mengeras lebih cepat atau temperatur beton ≥
30° C. Apabila digunakan truck mixers atau truck agitators, rentang waktu
pengangkutan dapat diijinkan hingga 60 menit untuk beton normal tetapi harus
lebih pendek lagi jika untuk beton yang mengeras lebih cepat atau temperatur
beton ≥ 30° C.
Pengecoran
BAB E 1 68
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 68/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Bila pelaksanaan perkerasan dilakukan pada cuaca panas dan bila temperatur
dilakukan. Air harus dilindungi dari panas sinar matahari, dengan cara
melakukan pengecatan tanki air dengan warna putih dan mengubur pipa
penyaluran atau dengan cara lain yang sesuai. Temperatur agregat kasar
menghasilkan kekakuan yang lebih awal dan mengurangi waktu yang tersedia
permukaan pelat. Pada kondisi yang sangat terpaksa berkurangnya kadar air
Penghamparan
melintang dapat dibuat ketika beton masih basah atau dengan cara
BAB E 1 69
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 69/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Pada metoda ini beton dicor dengan sistem panel-panel berselang. Panel-
(paddle) atau ulir (auger), atau ban berjalan, maupun jenis wadah
cara manual.
Beton harus dihampar dengan ketebalan yang sesuai dengan tipe dan
harus diperkuat oleh dudukan kemudian beton dicor dan dipadatkan dari
atas.
Pemadatan
dengan getaran.
BAB E 1 70
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 70/241
8/19/2019 Metodologi Embung
dapat dibuat dari balok kayu berukuran 22,5 x 7,5 mm2 dengan panjang
Bagian bawah tepi balok kayu diperkuat dengan pelat besi tebal 5 mm
ulang. Setelah pemadatan selesai, alat ini bisa sekaligus dipakai untuk
Kepadatan beton
dapat digunakan
BAB E 1 71
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 71/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Pemadatan beton
Untuk daerah di sekitar ruji dan dudukan, pada tepi-tepi dan sudut-sudut
sekitar fasilitas
drainase, dan pada pelat-pelat tidak beraturan, pada jalan masuk dan
persimpangan,
A. Perlindungan
Setelah beton dicor dan dipadatkan, hingga berumur beberapa hari, beton
lingkungan.
Retak susut plastis adalah retak yang terjadi pada permukaan beton
BAB E 1 72
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 72/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Penyebab utama dari retak tipe ini adalah pengeringan permukaan beton
temperatur beton lebih tinggi dari temperatur udara, dan bila angin
Bilamana terjadi kombinasi panas, cuaca kering dan angin yang kencang
akan mengakibatkan hilangnya kelembaban yang lebih cepat dibandingkan
dengan pengisian kembali rongga oleh proses aliran air. Pengeringan yang
cepat juga terjadi pada cuaca dingin, jika temperatur beton pada saat
Jika laju penguapan air lebih dari 1,0 kg/m 2 per jam, pencegahan harus
buat pelindung angin untuk mengurangi pengaruh angin dan atau sinar
BAB E 1 73
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 73/241
8/19/2019 Metodologi Embung
BAB E 1 74
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 74/241
8/19/2019 Metodologi Embung
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 75/241
8/19/2019 Metodologi Embung
base), selaput kompon yang sesuai dengan ASTM C309. Kompon harus
disemprotkan dengan jumlah 0,3 ltr/m2 (3,75 m2/ltr) untuk tebal pelat≥
12,5 cm dan 0,2 ltr/m2 (2,5 m2/ltr) untuk tebal pelat < 12,5 cm.
diperbaiki.
Metoda perawatan yang lain seperti dengan lembaran plastik putih dapat
dilebihkan pada tepi perkerasan beton dengan lebar yang cukup sehingga
dapat menutup sisi samping dari permukaan pelat beton setelah acuan
BAB E 1 76
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 76/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Penggunaan karung goni yang lembab untuk menutup permukaan beton dapat
hari.
Pada kelandaian yang curam (> 6%) diperlukan alur yang lebih dalam untuk
rendah;
b) pada sambungan melintang lidah alur, balok pembuat alur harus dipasang
pada acuan tepi atas dari panel bagian bawah. Balok pembuat alur
c) harus dibuat angker panel (Gambar 12) dan angker blok (Gambar 13)
sesuai keperluan;
BAB E 1 77
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 77/241
8/19/2019 Metodologi Embung
sebelumnya. Hal ini bisa diatasi dengan melakukan perataan kembali dari
beton yang masih plastis disekitar sambungan dalam waktu 30 menit sejak
penyelesasian akhir.
BAB E 1 78
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 78/241
8/19/2019 Metodologi Embung
b) bahan;
semen
agregat
air
bahan tambah
BAB E 1 79
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 79/241
8/19/2019 Metodologi Embung
bahan sambungan
c) perbandingan campuran;
lempung
skala timbangan
e) unit pencampur ;
beton semen ;
BAB E 1 80
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 80/241
8/19/2019 Metodologi Embung
f) pembetonan ;
pelindung cuaca
pemeriksaan sambungan
g) setelah pembetonan ;
BAB E 1 81
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 81/241
8/19/2019 Metodologi Embung
kadar udara.
B. Toleransi penyimpangan
meter. Toleransi permukaan pada jalan dengan volume lalu lintas ringan
BAB E 1 82
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 82/241
8/19/2019 Metodologi Embung
meter.
b) ketebalan.
Bilamana hasil pengukuran bor inti meragukan diperlukan dua contoh inti
satu lagi sesudahnya) dari lokasi pengambilan bor inti yang pertama,
berlaku.
BAB E 1 83
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 83/241
8/19/2019 Metodologi Embung
a. Umum
tersebut dalam bab ini, dan juga kepada persyaratan garis, level, gradasi
BAB E 1 84
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 84/241
8/19/2019 Metodologi Embung
berikut :
1. Batu
akan dibangun, atau tidak boleh lebih besar dari pada 30 cm.
BAB E 1 85
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 85/241
8/19/2019 Metodologi Embung
BAB E 1 86
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 86/241
8/19/2019 Metodologi Embung
kotoran tanah, pasir, dan kotoran lainnya. Selain itu batu juga harus
sehingga permukaan rata dari batu, tegak lurus terhadap arah tegangan
adukan semen baru. Setiap celah pertemuan batu harus dipenuhi dengan
Jarak siar antar batu tidak boleh kurang dari 10 kilometer dan tidak
BAB E 1 87
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 87/241
8/19/2019 Metodologi Embung
BAB E 1 88
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 88/241
8/19/2019 Metodologi Embung
batu pecah pilihan dan krilil dan gradasi yang baik untuk
BAB E 1 89
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 89/241
8/19/2019 Metodologi Embung
e. Pekerjaan Pasangan Batu Muka dan Siar Pasangan Batu Muka
Kecuali gambar atau Direksi Pekerjaan menunjukkan lain, batu-batu muka
pada pasangan batu yang biasa harus terdiri dari batu yang berukuran
acak dengan penempatan batu header (bond stone ) paling sedikit sebuah
tiap satu meter persegi. Batu header harus masuk pada kedalaman
paling sedikit dua kali ketebalan pasangan batu muka ke arah pasangan
batu belakang. Batu muka harus dipilih dan ditata dengan baik sehingga
ke arah vertikal dan horizontal. Pada sudut dan tepi luar dinding
pasangan harus dipasang batu yang telah dibentuk kotak dan membentuk
BAB E 1 90
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 90/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Distribusi jenis batu dan ukuran batu pada muka pasangan harus
rapi, rata dan memiliki penanpilan seragam, tanpa adanya daerah dengan
permukaan batu-batu muka berukuran jauh lebih besar atau jauh lebih
Direksi Pekerjaan, muka pasangan batu harus dibuat dari batu segi enam
atau dari batu candi.
pasangan batu muka dan batu belakang yang baik dan kuat.
BAB E 1 91
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 91/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Adukan semua untuk siar ini harus memiliki perbandingan 1:3, kecuali
(Wheep Holes )
BAB E 1 92
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 92/241
8/19/2019 Metodologi Embung
diberikan lubang drainase atau kubang buangan air pada interval satu
setiap 4 meter persegi dari permukaan pasangan yang terbuka atau yang
drainase dan lubang buangan air harus dibuat dari pipa PVC 50 milimeter.
Pada lubang drainase dan lubang buangan air pada pasangan penahan air
harus dipasang katup bola (ball valves ) atau katup buka tutup (flap
valves ) yang memenuhi persyaratan sebagaimana yang ditunjukkan oleh
1. Plesteran
berikut :
mernbentuk tudung.
BAB E 1 93
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 93/241
8/19/2019 Metodologi Embung
semen atau kotoran lainnya dengan sikat kawat dan dibasahi sebelum
dipasang plester.
Plester harus dipasang dalarn dua lapis dengan ketebalan total kurang
Beton.
Kecuali ditunjukkan lain oleh gambar atau hal lainnya yang telah
pasangan batu yang tidak akan terlihat dari luar, pasangan batu harus
millimeter.
BAB E 1 94
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 94/241
8/19/2019 Metodologi Embung
buangan air lubang drainase dan dinding lainnya yang telah dlbuat pada
yang lebat atau lama yang akan sanggup melarutkan adukan semen dari
pasangan batu. Adukan semen yang telah terpasang dan terlarut oleh
pasangan batu yang rusak akibat hal tersebut di atas, harus dibongkar
BAB E 1 95
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 95/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Pasangan batu harus dilindungi dari sinar matahari dan harus dijaga
agar selalu dalam keadaan basah selama kurang lebih tiga (3) hari atau
5 . 1 . 1 . 1 . Umum
A. Cakupan Pekerjaan
Pekerjaan yang tercakup dalam kegiatan ini dengan judul di atas meliputi
BAB E 1 96
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 96/241
8/19/2019 Metodologi Embung
B. Bahan
Bahan untuk pekerjaan tanah umum berasal dari hasil galian dari
BAB E 1 97
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 97/241
8/19/2019 Metodologi Embung
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 98/241
8/19/2019 Metodologi Embung
A. Jenis Tanah
Yang dimaksud dengan timbunan tanah adalah semua timbunan tanah baik
termasuk cutoff .
Timbunan tanah terdiri dari bahan aluvium, bahan batuan lapuk residual
dari galian, tanah dari tempat pengambilan tanah atau kupasan tanah
penutup.
batas-batas berikut :
lain,
Bahan harus mengandung bagian yang lolos Saringan No. 200 (0,074
BAB E 1 99
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 99/241
8/19/2019 Metodologi Embung
tanah berubah menjadi lanau pasiran yang lebih porus. Untuk itu,
Kecuali bila ditentukan lain dalam gambar atau diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan, pondasi pekerjaan urugan (embankment) atau timbunan harus
sumuran uji atau galian lain yang lebih dalam dari galian yang ditunjukkan
BAB E 1 100
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 100/241
8/19/2019 Metodologi Embung
pondasi harus dibasahi sebelum ditimbun untuk memperoleh ikatan yang baik
dengan lapisan timbunan pertama.
mengingat kondisi tanah pondasi tapak bendungan yang berupa soft soil
BAB E 1 101
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 101/241
8/19/2019 Metodologi Embung
seragam untuk setiap lapisan. Kecuali bi!a ditentukan lain oleh Direksi
2216 harus dalam kisaran minus 2% (-2%) dan plus 2% (+2%) dari
Khusus untuk lapisan cutoff hulu dan selimut lempung hulu, kadar air
BAB E 1 102
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 102/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Kecuali ada ketentuan lain atau diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan,
diambil secara acak. Apabila kandungan air atau kepadatan kering tanah
BAB E 1 103
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 103/241
8/19/2019 Metodologi Embung
setiap 100 m2 atau setiap lapis pemadatan atau kapan dan dimana seperti
D. Penempatan
seluruh timbunan bebas dari lensa, kantong atau lapisan bahan yang
tekstur, gradasi, kandungan air atau kepadatannya sangat berbeda
bisa sebaik mungkin dan harus disetujui Direksi Pekerjaan, dan bilamana
permukaan yang dipadatkan dari salah satu lapisan terlalu kering atau
BAB E 1 104
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 104/241
8/19/2019 Metodologi Embung
terlalu licin sehingga tidak bisa terjadi ikatan dengan lapisan berikutnya,
itu tebal lapisan sebelum dipadatkan tidak boleh lebih dari 30 cm,
kecuali bila ditentukan atau disetujui lain oleh Direksi Pekerjaan. Semua
BAB E 1 105
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 105/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Apabila digunakan lebih dari satu alat pemadat, maka alat pemadat yang
dipakai harus sejenis dengan berat, dimensi dan ciri operasi yang sarna.
BAB E 1 106
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 106/241
8/19/2019 Metodologi Embung
lapangan.
Setelah tanah yang kadar airnya telah diperiksa mendekati OMC sesuai
BAB E 1 107
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 107/241
8/19/2019 Metodologi Embung
BAB E 1 108
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 108/241
8/19/2019 Metodologi Embung
5 . 1 . 1 . 3 . Timbunan Kembali
A. Umum
(dua) jenis tergantung lokasi, jenis fungsi bangunan atau pekerjaan yaitu
Bahan timbunan harus dari jenis, dan dengan permukaan dan dimensi
Biasa" maka bahan seperti itu harus diartikan sebagai Timbunan Acak
BAB E 1 109
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 109/241
8/19/2019 Metodologi Embung
B. Bahan-bahan
1. Timbunan Acak
bekas galian intake dan spillway. Jenis tanah ini dapat digunakan
2. Timbunan lulus Air
Timbunan Lulus air harus diseleksi dari bahan tanah granular yang
bisa didapat dari kerikil sungai yang bersih atau hancuran batu dari
lombong, dicuci dan diayak bila perlu, sampai bergradasi baik dengan
Bagian yang lolos dari Saringan No.4 (4,76 mm) tidak kurang
BAB E 1 110
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 110/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Bagian yang lolos dari Saringan No. 200 (0,074 mm) tidak lebih
dari 5%
BAB E 1 111
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 111/241
8/19/2019 Metodologi Embung
sehingga pada waktu itu juga dapat diperoleh tingkat kepadatan tanah
dalam menilai kualitas dari pemadatan tanah yang telah dilakukan, apakah
mengandung lensa, kantong atau lapisan yang terdiri atas bahan yang
BAB E 1 112
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 112/241
8/19/2019 Metodologi Embung
ruang kerja yang tersedia dan alat yang digunakan harus mendapat
BAB E 1 113
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 113/241
8/19/2019 Metodologi Embung
5 . 1 . 1 . 4 . Lantai Kerja
A. Umum
Bahan lantai kerja bisa dibagi dalam 4 (empat) macam tergantung lokasi,
2. Pasir,
Lantai kerja dari pecahan batu dan pasir digunakan di bangunan atau
bisa diabaikan.
Lantai kerja filter kasar dan halus dipasang di bawah bangunan air atau
pekerjaan drainase atau pekerjaan lain di atas urugan tanah atau batuan
lapuk yang perlu drainase, dan dimana aliran air-tanah akibat rembesan
BAB E 1 114
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 114/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Bahan lantai kerja harus dari jenis dan dipasang dan dipadatkan menurut
B. Bahan-Bahan
Bahan-bahan lantai kerja harus terdiri atas campuran kerikil dan pasir
atau pecahan batu bergradasi baik yang bebas dari bahan organik,
Persyaratan ukuran butir dan gradasi untuk bermacam jenis bahan lantai
Pekerjaan
BAB E 1 115
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 115/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Lantai Kerja pasir terdiri atas pasir alam bersih atau hasil mesin
lebih halus dari Saringan No. 200 (0,074 mm) tidak lebih dari 20%.
Lantai kerja filter kasar terdiri atas campuran pasir dan kerikil atau
Bagian yang lolos Saringan 19,4 mm tidak kurang dari 70% sampai
100%,
Bagian yang lolos Saringan NO.4 (4,75 mm) tidak kurang dar 20%
Bagian yang lolos Saringan No. 16 (1,19 mm) tidak lebih dari 20%
Lantai kerja filter halus terdiri atas pasir atau pecahan batu dari
Bagian yang lolos Saringan No. 16 (1,19 mm) tidak kurang dari 60%
sampai 100%,
BAB E 1 116
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 116/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Bagian yang lolos Saringan No. 50 (0,3 mm) tidak kurang dari 20%
Bagian yang lolos Saringan No. 200 (0,074 mm) tidak lebih dari
20%.
Tidak ada persyaratan khusus mengenai kandungan air bahan lantai kerja
ini, tetapi bahan ini harus dibasahi secara merata sebelum dipasang atas
sampai mencapai Kepadatan Relatif tidak kurang dari 70% kalau diukur
Designation E 12.
bebas dari lensa, kantong, atau lapisan yang mempunyai tekstur, gradasi,
BAB E 1 117
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 117/241
8/19/2019 Metodologi Embung
sekitarnya.
Bahan lantai kerja harus dipadatkan dengan alat yang sesuai dengan
kepadatan sesuai dengan ketentuan Sub-Bab 4.4.3 dari Bab ini di seluruh
dari 15 cm, kecuali kalau diperintahkan atau disetujui lain oleh Direksi
Pekerjaan.
BAB E 1 118
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 118/241
8/19/2019 Metodologi Embung
A. Umum
penyimpanan sementara untuk bahan galian yang tidak bisa dipakai yang
berasal dari penggalian, tempat pengambilan tanah atau lombong batu atau
tempat untuk menyimpan sementara bahan galian yang akan dipakai untuk
pekerjaan yang tidak dapat secara spesifik dimasukkan dalam pekerjaan
tanaman dan tanah penutup dengan cara yang berlaku dalam Spesifikasi
Teknik ini.
BAB E 1 119
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 119/241
8/19/2019 Metodologi Embung
terbentuk timbunan yang rapih dan teratur yang tidak mengganggu kegiatan
atau fasilitas pekerjaan lain.
bangunan drainase permanen harus terlindung dari erosi oleh aliran sungai
atau air permukaan, disamping itu harus disediakan sarana untuk mengatur
BAB E 1 120
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 120/241
8/19/2019 Metodologi Embung
bangunan permanen.
Permukaan buangan permanen yang sudah selesai diurug harus rata dan
BAB E 1 121
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 121/241
8/19/2019 Metodologi Embung
dianggap sudah termasuk dalam harga satuan dan harga jumlah bulat
A. Umum
Setelah pekerjaan selesai, tempat kerja dan tempat pengambilan bahan
kecuali daerah yang akan terendam air waduk, harus direhabilitasi sesuai
rapih, ber-drainase baik dengan lereng galian yang stabil, sehingga bisa
BAB E 1 122
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 122/241
8/19/2019 Metodologi Embung
yang dikupas pada waktu mulai pekerjaan atau pengambilan bahan galian
untuk pekerjaan yang termasuk dalam Pasal ini. Semua biaya yang terkait
harus dianggap sudah dimasukkan dalam harga satuan dan harga jumlah
Volume Pekerjaan.
E.11. Konstruksi
ditunjuk (kelompok tani) dan dilaksanakan secara padat karya agar petani
BAB E 1 123
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 123/241
8/19/2019 Metodologi Embung
b. Volume galian merupakan volume air yang akan ditampung. Besaran volume
yang dibuat minimal 170 m3. Besaran volume embung ini akan tergantung
kepada konstruksi embung yang akan digunakan atau ada partisipasi dari
BAB E 1 124
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 124/241
8/19/2019 Metodologi Embung
BAB E 1 125
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 125/241
8/19/2019 Metodologi Embung
2. Menggali Tanah
air untuk dapat dijadikan sebagai sumber pengisian air ke dalam embung.
Dinding pagar embung dibuat miring atau tegak dengan kedalaman 2 s/d 2,5
a. Prinsip tahapan ini adalah agar embung tidak mudah retakdan air yang
telah berada embung tidak bocor. Jika struktur tanah yang ada kuat dan
memungkinkan air di embung tidak bocor, maka kegiatan ini tidak
diperlukan. Penguatan dinding embung ini juga dapat dilakukan pada bagian-
dan biaya yang tersedia. Adapun bahan/material yang dapat dipakai untuk
dinding embung antara lain pasangan batu bata, pasangan batu kali, pasangan
BAB E 1 126
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 126/241
8/19/2019 Metodologi Embung
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 127/241
8/19/2019 Metodologi Embung
H. Pengawasan
BAB E 1 128
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 128/241
8/19/2019 Metodologi Embung
I. Pembiayaan
biaya Rp. 260.000.000,- (Dua Ratus Enam Puluh Juta Rupiah) termasuk
PPN.
pekerjaan.
BAB E 1 129
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 129/241
8/19/2019 Metodologi Embung
BAB E 1 130
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 130/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Indonesia.
Pekerjaan Pengelasan,
BAB E 1 131
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 131/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Uyat Kab. Aceh Barat (Otsus Aceh) akan menjadi beban dan tanggung
Pemilik Proyek dalam memberikan saran dan pengawasan dan evaluasi teknis.
pekerjaan yang disebut diatas dengan tanggung jawab hasil pekerjaan ada di
Salah satu tanggung jawab personil Konsultan Supervisi, dalam hal ini
BAB E 1 132
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 132/241
8/19/2019 Metodologi Embung
perlu oleh pihak Pemilik Proyek adalah mengadakan inspeksi, pengujian dan
Kontraktor Pelaksana dan badan lain yang berkaitan dalam proyek pembangunan
Embung Geunang Uyat ini dapat digambarkan pada Gambar 5.28 berikut.
Hubungan kerja yang jelas juga akan mempermudah Konsultan Supervisi
Representative ) akan diuraikan secara detail pada Gambar 5.29. Secara singkat
BAB E 1 133
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 133/241
8/19/2019 Metodologi Embung
organisasi Konsultan Supervisi akan dipimpin oleh seorang Ketua Tim yang
Adapun uraian tugas dan tanggung jawab setiap tenaga ahli akan diuraikan dalam
bagian G.
BAB E 1 134
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 134/241
8/19/2019 Metodologi Embung
PPK Pembangunan
Ketua Tim Embung Geunang Uyat
Inspector
BAB E 1 135
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 135/241
8/19/2019 Metodologi Embung
1. Khusus
Untuk mencapai kerja yang maksimal dan dapat tercapai kondisi kerja yang
baik, maka diperlukan koordinasi yang baik antara konsultan supervisi dengan
lembaga-lembaga yang terkait dengan proyek itu, serta hubungan antara konsultan
dengan instansi lainnya yang membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Dinas
Pengairan Aceh . Konsultan sebagai pihak pengawas dan kontraktor sebagai pihak
penentuan lancar tidaknya pelaksanaan proyek. Selain itu Konsultan harus dapat
bekerja sama sepenuhnya dengan lembaga pemerintah lainnya yang terkait dengan
pekerjaan.
diuraikan dalam sub bab lain dari dokumen usulan teknis ini.
Supervisi Konstruksi ini, Tim Supervisi akan melaksanakan sistem pengawasan dan
pengelompokan personil dalam tim merupakan hal yang tak dapat dipisahkan untuk
BAB E 1 136
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 136/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Konsultan yang lebih mendalam dan berwenang penuh untuk penanganan supervisi
design (jika diperlukan) berikut penyiapan gambar design dan estimasi biaya
konstruksinya serta terhadap pengawasan pekerjaan agar hasil akhir mutu
pekerjaan sesuai dengan yang disyaratkan. Disamping itu pada akhir pekerjaan
diinginkan.
BAB E 1 137
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 137/241
8/19/2019 Metodologi Embung
b. Fungsi Bangunan yang Optimal, dalam hal ini bangunan konstruksi yang dibuat
yang diharapkan.
telah disediakan.
kegiatan :
BAB E 1 138
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 138/241
8/19/2019 Metodologi Embung
• dan lain-lain.
supervisi adalah :
A Aspek Umum
1) Melakukan kaji ulang dan memberikan persetujuan terhadap semua usulan
6) Memberikan saran dan persetujuan terhadap jadual pengadaan dan jumlah
kontraktor.
BAB E 1 139
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 139/241
8/19/2019 Metodologi Embung
10) Melakukan pangawasan dan persetujuan gambar purna laksana (as built
drawing ) yang telah dibuat dan diserahkan oleh kontraktor.
dibawah ini.
BAB E 1 140
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 140/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Pe De
nja fini
Ev
Ta alu
rg asi
et Te
Sk
De em
fini a
Dia
Per gra
uba m
han Bal
Pen An
alis
ga is
mbil
an
Alo
kas
La i
o
Me
tod
An e
ali
Pe
Ko
nga
Pe mp
ma
ngo Ar
ntr us
Bagan alir (flow chart ) pekerjaan Supervisi Konstruksi dari Konsultan disajikan
BAB E 1 141
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 141/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Mulai
PEKERJAAN
PERSIAPAN
⇒ Persiapan Administrasi
⇒ Penyusunan Sistem Organisasi
⇒ Koordinasi Intern Tim Pelaksana
⇒ Penyusunan Rencana Kerja
⇒ Penempatan Tenaga Ahli
⇒ Dukungan Kantor Pusat
⇒ Ketepatan Waktu Pelaksanaan
PEKERJAAN
PENDAHULUAN
PENINJAUAN LOKASI/
FIELD ENGINEERING
Y
Perbedaan KOORDINASI DENGAN TIM
signifikan? TEKNIS
PRA K ONSTRUKSI
PELAKSANAAN K ONSTRUKSI
RUNNING TEST
PEMELIHARAAN
Selesai
BAB E 1 142
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 142/241
8/19/2019 Metodologi Embung
akan dilakukan oleh Konsultan Supervisi. Pekerjaan ini lebih bersifat intern
menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPK) / Kontrak dari Pemberi Kerja.
• pembuatan surat tugas kepada personil yang akan terlibat dalam penanganan
proyek,
yang telah cukup berpengalaman dalam menangani pekerjaan yang sejenis, sehingga
BAB E 1 143
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 143/241
8/19/2019 Metodologi Embung
diharapkan dapat dilaksanakan sesuai dengan waktu yang disediakan untuk itu.
Segala sesuatu yang terkait dengan masalah administrasi tersebut akan selalu di
bawah pengawasan Tim Leader yang bertanggung jawab atas penyelesaian seluruh
pekerjaan.
Agar pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan baik dan dapat mencapai
• Sistem koordinasi
• Keterlibatan, maupun
sehingga tercipta tim work yang padu dan solid, serta bertanggung jawab penuh
ini.
Diskusi intern antar seluruh tim pelaksana dilakukan dibawah pimpinan Tim
BAB E 1 144
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 144/241
8/19/2019 Metodologi Embung
• Merumuskan pemecahannya
dari para Tenaga Ahli yang menangani, akan tetapi faktor perencanaan (kerja)
akan memegang peranan kunci yang akan menentukan kelancaran dan kesempurnaan
Dengan adanya rencana kerja diharapkan tidak ada kerancuan dan tumpang
Mengingat pentingnya rencana kerja ini, Tim Leader akan memimpin langsung
BAB E 1 145
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 145/241
8/19/2019 Metodologi Embung
• Dukungan pendanaan
• Dan sebagainya.
yang cukup berpengalaman sesuai dengan bidang disiplin ilmu masing-masing untuk
mengawasi, mengkoordinasi dan menganalisa aktivitas pekerjaan agar diperoleh
• Dukungan administrasi
BAB E 1 146
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 146/241
8/19/2019 Metodologi Embung
diselesaikan dalam waktu 168 (seratus enam puluh delapan) hari, maka diperlukan
keterkaitan item satu dengan yang lain harus dipahami. Dari hasil evaluasi dan
pekerjaan.
- Pengumpulan data
BAB E 1 147
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 147/241
8/19/2019 Metodologi Embung
wewenang dan tanggung jawab antara semua pihak yang terkait, dalam hal ini
Secara garis besar, pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan konstruksi ini
adalah :
1. PPTK
Supervisi dalam pelaksanaan pekerjaan ini sebagaimana ditunjukkan dalam Sub Bab
Hubungan kerja
Mekanisme Kerja
BAB E 1 148
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 148/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Jalur instruksi
Jalur koordinasi
Jalur komunikasi
Tim Supervisi yang terdiri dari Ketua Tim, Tenaga Inspektor, Tenaga Teknis
(staff teknis) dan Tenaga Penunjang akan berada dan berkantor di dekat lokasi
pekerjaan sebagai upaya untuk dapat memonitor secara langsung dan terus
dengan standard mutu dan persyaratan/ spesifikasi teknis yang ada. Tim supervisi
akan membuat laporan kemajuan yang akan disampaikan kepada Pemimpin Proyek
pelaksana fisik.
Contract Change Order ,
BAB E 1 149
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 149/241
8/19/2019 Metodologi Embung
analisa obyektif terhadap semua tuntutan yang mungkin diajukan oleh Kontraktor.
Koordinasi kegiatan Tim Pengawasan Lapangan akan dilaksanakan oleh Tim
Supervisi yang dalam hal ini akan diwakili oleh Ketua Tim bersama-sama dengan
atau Direksi yang ditunjuk. Dalam hubungan ini konsultan bertindak sebagai wakil
dari Pengguna jasa atau biasa disebut dengan ‘Engineer Representative ”. Konsultan
pekerjaan.
BAB E 1 150
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 150/241
8/19/2019 Metodologi Embung
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 151/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Survei lapangan untuk mengetahui kondisi existing. Survei pendahuluan ini, disebut
BAB E 1 152
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 152/241
8/19/2019 Metodologi Embung
- Melakukan kajian kembali terhadap data dan masukan teknis dari SID yang
menampilkan sketsa desain serta estimasi kuantitas bahan yang diperlukan untuk
masing lokasi, selanjutnya dibandingkan dengan hasil Survei, investigasi dan desain
relatif vital.
BAB E 1 153
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 153/241
8/19/2019 Metodologi Embung
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 154/241
8/19/2019 Metodologi Embung
bangunan sadap. Disamping itu kehilangan tinggi energi perlu ditambahkan untuk
(abutment), menurut kriteria lebar bendung ini diambil sama dengan lebar rata-
rata sungai yang setabil atau lebar rata-rata muka air banjir tahunan sungai yang
bersangkutan atau diambil lebar maksimum bendung tidak lebih dari 1,2 kali lebar
Dimana :
N = Jumlah pilar
BAB E 1 155
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 155/241
8/19/2019 Metodologi Embung
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 156/241
8/19/2019 Metodologi Embung
berat jenis 2,4 Ton/m3. untuk menghitung kedalaman gerusan digunakan metode
Lacey.
Dimana :
BAB E 1 157
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 157/241
8/19/2019 Metodologi Embung
• Pondasi Menerus :
dimana :
BAB E 1 158
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 158/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Perhitungan daya dukung tanah ini untuk mengetahui apakah terjadi keruntuhan
atau tidak bila dibangun pintu, bangunan pompa, gorong-gorong, jembatan dan
tanggul.
Stabilitas Lereng
metode irisan bidang luncur, Methode Fellenius. Persamaan dari Metode Fellenius
ini dirumuskan sebagai berikut :
∑ (c . l + (N − U − Ne) tan Φ)
Fs =
∑( T + Te)
Fs >
1,1 (pembebanan tetap)
dengan :
Fs = faktor keamanan
BAB E 1 159
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 159/241
8/19/2019 Metodologi Embung
U = tekanan air pori yang bekerja pada setiap irisan bidang luncur
(ton/m)
bidang luncur
(ton/m3)
σ = berat isi dari setiap bahan pembentuk irisan bidang luncur (ton/m3)
BAB E 1 160
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 160/241
8/19/2019 Metodologi Embung
N e dan Te bernilai 0 bila perhitungan dalam kondisi normal (tidak ada gempa).
Penurunan tanah (settlemen t) pada tanah dasar akibat dari adanya beban diatas
seperti tanggul, bangunan pompa dan lain-lain akan diestimasi dengan menggunakan
h α k + ∆ α k
Z = × Ln ×
C α k
dimana :
Z = penurunan (m)
H = tebal lapisan yang dapat dimampatkan (m)
C = modulus kemampatan
Tim supervisi yang dipimpin oleh Tim Leader akan secara kontinyu melakukan
BAB E 1 161
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 161/241
8/19/2019 Metodologi Embung
seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan yang disyaratkan di dalam dokumen
konstruksi agar pelaksanaan pekerjaan konstruksi dapat berjalan lancar dan sesuai
dengan standar mutu yang diinginkan, hal ini mencakup antara lain :
konstruksi dapat berjalan lancar sesuai dengan schedule yang telah dibuat yang
didukung oleh :
• Sarana jalan masuk dan jembatan yang memadai (kekuatan, kapasitas maupun
digunakan.
maupun jumlahnya.
BAB E 1 162
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 162/241
8/19/2019 Metodologi Embung
• Tersedianya sumber daya manusia (manpower ) dalam jumlah yang cukup serta
akan ditangani.
Rencana Konstruksi ini akan dijabarkan lebih jauh dalam rangka membuat :
hal mencakup :
tertentu.
BAB E 1 163
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 163/241
8/19/2019 Metodologi Embung
lingkungan.
mungkin
Pada saat ini dikenal beberapa cara untuk mengontrol dan memonitor
d) Kurva - S
Misalnya pembuatan master network plan cocok untuk kontrol jadwal seluruh
proyek, sedangkan diagram balok dan diagram garis dapat dipergunakan untuk
BAB E 1 164
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 164/241
8/19/2019 Metodologi Embung
aktivitas pekerjaan yang lebih mendetail dan terperinci. Variasi penggunaan cara-
Tidak hanya keselamatan manusia saja tetapi juga terhadap kondisi kerja yang
Secara umum ada beberapa prinsip dasar yang dapat dipergunakan pada
BAB E 1 165
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 165/241
8/19/2019 Metodologi Embung
kepada bawahan.
sudah ditaati.
Kerja.
Aspek ini mencakup dimana bangunan tersebut harus dibuat, apakah titik
tetap, koordinat dan level nya sudah sesuai dengan rencana. Pengawasan terha-
BAB E 1 166
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 166/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Dalam hal-hal yang khusus seperti ini peran ahli geodesi dan topography
selesai dan ternyata tidak cocok dengan bestek harus dibongkar. Disini
Bilamana hasilnya dibawah standar dari apa yang telah ditetapkan di dalam
BAB E 1 167
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 167/241
8/19/2019 Metodologi Embung
dibongkar dan diulangi lagi sehingga memenuhi standar kualitas yang seharusnya.
Dalam hal ini para pengawas lapangan harus mempunyai angka toleransi dalam
atau dapat pula diatur secara tertulis, dimana pada periode- periode tertentu
laboratorium dan akan dihadiri oleh pihak pengawas. Atau pengujian bahan/
BAB E 1 168
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 168/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Pada dasarnya ada beberapa bagian tata usaha administrasi yang perlu
koreksi seperlunya.
Dalam konteks yang lebih luas, pekerjaan supervisi mengemban juga fungsi
ini, diperlukan suatu kontrol yang sistimatik. Pengawas lapangan harus mengerti
BAB E 1 169
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 169/241
8/19/2019 Metodologi Embung
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 170/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Tiap bidang tersebut diatas ditinjau apakah situasinya mantap, kurang memadai
Apakah target yang ditentukan tiap bulannya terpenuhi atau tidak, salah satu
cara mengevaluasinya seperti dijabarkan dalam format pada Tabel dibawah ini :
Format pada table dibawah ini dapat dipakai secara efektif bilamana target
yang ditentukan dapat dinyatakan dengan angka secara jelas. Tentunya tidak
semua hal dapat dikuantitatifkan seperti misalnya bidang sasaran kegiatan pokok
hubungan dengan pihak pemilik. Namun demikian pada kolom "Target Bulan Ini "
BAB E 1 171
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 171/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Dengan mengetahui keadaan dan situasi masalahnya dengan benar, maka langkah-
langkah yang diambil untuk mengatasinya akan lebih tepat dan efektif.
alokasi sumber daya tadi, sehingga mungkin dapat mempengaruhi lintasan kritis.
paling awal (earliest Start) dapat dilihat bahwa untuk setiap periode waktu
terdapat satu atau beberapa aktivitas yang harus dilaksanakan. Oleh karena
aktivitas itu aktivitas tersebut membutuhkan waktu dan sumber daya, maka
pada setiap periode waktu di dalam jadwal dibutuhkan pula sumber daya yang
dibutuhkan oleh semua aktivitas yang harus dilaksanakan pada periode waktu
tersebut.
BAB E 1 172
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 172/241
8/19/2019 Metodologi Embung
pada aktivitas yang lain. Jika terdapat lebih dari dua aktivitas yang
konflik, maka dipilih dua buah aktivitas saja yang harus ditambahkan hubungan
ketergantungannya. Bilamana hal ini belum juga teratasi, maka cara tersebut
diulang beberapa kali sampai tidak ada lagi aktivitas-aktivitas yang mengalami
sebagai berikut
IPD AB = EF
A + D B − LF B
= EF A − ( LF
B − D B )
Atau
IPD AB = EF
A − LS B
BAB E 1 173
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 173/241
8/19/2019 Metodologi Embung
terlampaui.
a) EF A minimum dan
b) LS B maksimum
Oleh karena itu dipilih aktivitas A yang mempunyai EF A yang minimum dan
mendahului aktivitas B.
sebagai berikut :
BAB E 1 174
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 174/241
8/19/2019 Metodologi Embung
4) Menyusun jadwal yang baru berdasarkan network yang telah disusun
5) Jika masih terdapat aktivitas yang konflik, langkah butir 2 sampai
Pada sub bab diatas telah diuraikan bagaimana membuat jadwal alokasi
Dalam bab ini akan dikemukakan di dalam perencanaan awal suatu proyek di
samping varlabel waktu dan sumber daya, maka variabel biaya ( cost ) tak dapat
dilupakan peranan pentingnya. Biaya (cost ) merupakan salah satu aspek yang
penting dalam manajemen, dimana biaya yang mungkin timbul harus dikendalikan
BAB E 1 175
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 175/241
8/19/2019 Metodologi Embung
karena terdapat hubungan yang erat antara waktu penyelesaian proyek dengan
Sering terjadi suatu proyek harus diselesaikan lebih cepat daripada waktu
mengawasi penyelesaian proyek dengan biaya yang minimal. Oleh karena itu perlu
dipelajari terlebihb dahulu hubungan antara waktu dan biaya ( cost )/(time cost
relation ship ). Dan analisa mengeanai pertukaran antara waktu dan biaya
disebut analisa pertukatran waktu dan biaya ( Cost )/(Time Cost Trade Off
Seperti telah kita kenal ada dua macam biaya proyek yaitu :
a. Biaya langsung (Direct Cost ) yaitu semua biaya yang dapat
BAB E 1 176
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 176/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Cost Slope = biaya ( cost ) per satu satuan waktu, untuk memperpendek
waktu penyelesaian
BAB E 1 177
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 177/241
8/19/2019 Metodologi Embung
∆C
Cost Slope =
∆t
biaya. Dalam hal ini kurva perkiraan digambarkan sebagal suatu garis lurus dan
Dalam hal ini waktu dapat dikurangi dengan tambahan biaya yang relatif rendah.
Waktu yang dibutuhkan untuk proyek ini dapat dikurangi dari titik L meajadi
Gambar E -23
BAB E 1 178
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 178/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Untuk menentukan bentuk kurva waktu dan biaya yang sebenarnya (yang
titik normal (normal point ) dengan titik cepat/jenuh ( crash point ). Meskipun hal
sebaliknya dari yang ditunjukkan dalam Gambar E.22. Disini pengurangan waktu
dari titik L menjadi titik K hanya dapat dicapai dengan menambah biaya dari
titik P hingga titik Q. Biaya dalam hal ini bertambah dengan jumlah yang relatif
lebih besar jika dibasdingkan dengan berkurangnya waktu. Jadi dapat dikatakan
Gambar E -24
BAB E 1 179
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 179/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Gambar E.22 dan Gambar E.23 merupakan sebagian dari jalur kritisnya, maka
waktu dengan biaya yang relatif tidak mahal. Sebaliknya tindakan yang di-
aktivitas lain yang mempunyai kurva hubungan waktu dan biaya yang lebih
pada biaya langrung ( direct cost ) karena biaya inilah yang akan bertanbah.
BAB E 1 180
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 180/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Diaemping itu hanus diperhatikan pula bahwa kompresi hanya dilakukan pada
1. Susunlah jaringan kerja proyek dengan nuliskan cost slope dari
masing-masing aktivitas.
2. Lakukan kompresi pada aktivitas yang ada pada lintasan kritis dan
dan bila terdapat lebih dari satu lintasan kritis, maka langkah kedua
5. Langkah keempat dihentikan bila terdapat salah satu lintasan kritis
BAB E 1 181
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 181/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Ada beberapa macam sistem Analisa TCTO (Time Cost Trade Off ) yang
dikenal yaitu :
proyek menjadi lebih cepat dengan penambahan biaya yang minimum ( optimum
telah selesai dan disetujui sebagai pegangan untuk pelaksanaan harus secara
periodik dichek kembali ;
4)
BAB E 1 182
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 182/241
8/19/2019 Metodologi Embung
yaitu
kritis.
b) Cara MengontroL
Cara mengontrol untuk sebuah aktivitas yang akan dimulai seperti pada
Dapatkah
pekerjaan Ok
ini dimulai?
Alasannya?
Solusi
Ada
Pemecah
Keterlambat
BAB E 1 183
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 183/241
8/19/2019 Metodologi Embung
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 184/241
8/19/2019 Metodologi Embung
C a r a me n go n tr o l un tuk s e bua h a k ti v i ta s ya n g s e h a r us n ya s ud a h S ud a h
Selesai
Apakah
pekerjaan
yang
seharusnya
Sisa waktu
sampai
dengan
Solusi
Penanganan (Replanning ) harus dilakukan bila hasil test negatif . Dengan dasar
bahwa akhir proyek tak dapat diubah atau tak boleh sampai terganggu terdapat 2
Replanning dengan Percepatan
Replanning dengan Perubahan
BAB E 1 185
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 185/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Dalam praktek biasanya replanning ini tak dapat dilaksanakan hanya dengan
sama lain antara semua bagian dan personalia yang terlibat dalam perencanaan dan
diikutsertakan.
Rapat koordinasi proyek diadakan 1 kali seminggu dan bila perlu diadakan 2
Sebelum rapat perlu disiapkan semua data-data kemajuan fisik sampai saat
Meningkatkan Kapasitas
o
menambah orang.
Prestasi Tambahan
o Iemburan
BAB E 1 186
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 186/241
8/19/2019 Metodologi Embung
menitik beratkan untuk pemantauan pelaksanaan proyek ditinjau dari segi biaya
biaya/ prestasi. Diagram kurva-S merupakan representasi dari sebuah proyek, sub
proyek atau kumpulan aktivitas yang dapat dibuatkan kurva-S nya. Cara
membuatnya adalah selalu dikaitkan dengan jadwal aktivitas. Apabila kurva-S ini
dikaitkan dengan Diagram Skala Waktu ( TSD / Time Scaled Diagram ), maka
BAB E 1 187
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 187/241
8/19/2019 Metodologi Embung
keduanya merupakan alat yang paling efektif untuk memonitor besaran waktu yang
telah dipakai, prestasi kerja yang telah dicapai dan yang telah dibelanjakan.
S-CURVE
100
90
80
)
%
( 70
f
i
t
a
l 60
u
m
u
K 50
i
a
l
i
N 40
/
a
y 30
a
i
B
20
10
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Waktu (Minggu)
Kurva Saat Lambat (SL) Kurva Saat Dini (EL) Nilai Aktual Biaya Aktual
Bila terlihat kurva-S yang sebenarnya cenderung keluar batas SD dan SL,
Kurva-S bisa ditampilkan dengan kurva SD (Saat Dini) atau Earliest Cost Curve
dan dengan kurva SL (Saat Lambat) atau Latest Cost Curve . Kedua kurva-S itu
berfungsi membatasi perilaku kurva-S yang sebenarnya, yang berarti kurva-S yang
sebenarnya akan terletak diantara kurva SD dan SL. Bila aktivitas-aktivitas dalam
proyek banyak float -nya, maka bentuk kedua kurva SD dan SL akan makin
BAB E 1 188
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 188/241
8/19/2019 Metodologi Embung
berjauhan. Sebaliknya bila float -nya makin sedikit, maka bentuk kurva SD dan SL
makin mendekati dan bila semua aktivitas kritis (artinya tak ada float sama sekali
= semua kritis) maka kurva SD dan SL menjadi satu-S saja. Disini perilaku
Quality Assurance
BAB E 1 189
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 189/241
8/19/2019 Metodologi Embung
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 190/241
8/19/2019 Metodologi Embung
dikendalikan.
untuk disetujui.
BAB E 1 191
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 191/241
8/19/2019 Metodologi Embung
kontraktor.
Kontrak (RMK).
konstruksi.
diperlukan.
BAB E 1 192
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 192/241
8/19/2019 Metodologi Embung
oleh kontraktor.
visual.
BAB E 1 193
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 193/241
8/19/2019 Metodologi Embung
direksi yang nantinya dapat dipakai sebagai dasar rencana kerja secara
keseluruhan agar dapat diperoleh cara kerja yang efektif dan efisien.
Jadwal Kerja Kontraktor yang dibuat juga tidak terlepas dari pedoman
diinginkan. Pada evaluasi jadwal kerja ini dapat dilakukan revisi-revisi dan
BAB E 1 194
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 194/241
8/19/2019 Metodologi Embung
sudah tidak ada kesalahan, baik daftar keamanan konstruksi, efisiensi biaya
evaluasi ini akan dilakukan koreksi, revisi modifikasi desain, agar didapatkan
laboratorium seperti :
analisa test,
gradasi material,
test stability ,
BAB E 1 195
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 195/241
8/19/2019 Metodologi Embung
test kompaksi/kepadatan,
kontraktor.
BAB E 1 196
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 196/241
8/19/2019 Metodologi Embung
measurement ).
pekerjaan. Inspektor ataupun anggota tim supervisi yang lain akan membuat
perlu konsep dan sket gambar serta ukuran, serta total kuantitas, kondisi
BAB E 1 197
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 197/241
8/19/2019 Metodologi Embung
menggunakan tata cara dan flow chart yang berlaku. Pengawasan detail akan
material, pekerjaan shoulder (bahu jalan), saluran tepi dan lain-lain. Tim
Harian Lapangan (BHL) yang dilakukan baik pada saat awal, selama dan
tersebut dan dapat diterima baik dari segi hasil pekerjaan (performance)
BAB E 1 198
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 198/241
8/19/2019 Metodologi Embung
dokumen Kontrak fisik. Bagan alir (flow chart ) Proses Bagan Alir Kerja
BAB E 1 199
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 199/241
8/19/2019 Metodologi Embung
BAB E 1 200
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 200/241
8/19/2019 Metodologi Embung
lebih dalam hal-hal yang kurang atau tidak jelas tentang isi dokumen kontrak
Mutu Pekerjaan (RMP) atau Rencana Mutu Kontrak (RMK) yang dianggap
belum jelas. Dengan demikian keraguan atau beda pendapat dalam
ketidak jelasan tentang Rencana Mutu Pekerjaan (RMP) atau Rencana Mutu
BAB E 1 201
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 201/241
8/19/2019 Metodologi Embung
prosedur dan standar desain yang akan digunakan, inspeksi dan test yang
akan dikerjakan.
Pekerjaan Persiapan
BAB E 1 202
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 202/241
8/19/2019 Metodologi Embung
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 203/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Gambar Kerja yang dibuat harus mengikuti ketentuan atau mengacu pada
Yang dimaksud dengan Buku Pengawasan adalah buku yang disediakan oleh
adalah:
BAB E 1 204
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 204/241
8/19/2019 Metodologi Embung
memenuhi persyaratan.
menyimpang.
keterlambatan.
BAB E 1 205
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 205/241
8/19/2019 Metodologi Embung
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 206/241
8/19/2019 Metodologi Embung
digunakan harus lulus dari pengujian mutu bahan dan hasil pengujian dicatat
dan disimpan dengan baik dan tertib karena akan menjadi bagian dari bukti
pelaksanaan pekerjaan.
dari kayu dan papan, disekitar atau dekat dengan rencana tapak bangunan
yang menunjukkan araah sumbu atau trase dari bangunan yang akan
bangunannya.
BAB E 1 207
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 207/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Pemasangan setting out/uitzet ini didasarkan pada gambar situasi dan denah
serta gambar potongan dari bangunan yang akan dibangun. Kontraktor harus
Pekerjaan Pondasi
permukaan tanah.
tindakan seperlunya.
BAB E 1 208
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 208/241
8/19/2019 Metodologi Embung
prosedur untuk:
BAB E 1 209
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 209/241
8/19/2019 Metodologi Embung
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 210/241
8/19/2019 Metodologi Embung
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 211/241
8/19/2019 Metodologi Embung
dumptruck , dll).
Memeriksa rencana lokasi tempat pembuangan hasil galian.
kegiatan:
terkait.
Pengoperasian masing-masing peralatan yang digunakan
BAB E 1 212
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 212/241
8/19/2019 Metodologi Embung
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 213/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Penyetelan pipa harus sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi teknik
yang disetujui.
Penempatan dan pemasangan pipa di tempat yang telah direncanakan
harus sesuai dengan kedudukan setting out/uitzet dan gambar kerja.
Pipa yang telah dipasang harus dipelihara sesuai dengan standar yang
berlaku.
Kedatangan pipa sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
gambar kerja.
BAB E 1 214
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 214/241
8/19/2019 Metodologi Embung
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 215/241
8/19/2019 Metodologi Embung
dilakukan pemadatan.
bahan timbunan.
dibutuhkan.
BAB E 1 216
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 216/241
8/19/2019 Metodologi Embung
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 217/241
8/19/2019 Metodologi Embung
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 218/241
8/19/2019 Metodologi Embung
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 219/241
8/19/2019 Metodologi Embung
teknik.
BAB E 1 220
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 220/241
8/19/2019 Metodologi Embung
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 221/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Untuk pekerjaan besi profil atau baja, Konsultan akan melakukan supervisi
berlaku.
• Penyetelan (montage ) kerangka besi harus sesuai dengan
manufakturingnya.
harus diikuti
BAB E 1 222
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 222/241
8/19/2019 Metodologi Embung
berikut:
ditetapkan.
BAB E 1 223
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 223/241
8/19/2019 Metodologi Embung
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 224/241
8/19/2019 Metodologi Embung
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 225/241
8/19/2019 Metodologi Embung
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 226/241
8/19/2019 Metodologi Embung
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 227/241
8/19/2019 Metodologi Embung
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 228/241
8/19/2019 Metodologi Embung
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 229/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Mulai
Pembuatan
as-built Drawing
PERHITUNGAN BIA YA
PERSETUJUAN DIREKSI
BERITA ACARA
PENGAJUAN DANA
PEMBAYARAN
Selesai
Gambar E -31 Diagram alir pengajuan dana pembayaran oleh kontraktor
BAB E 1 230
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 230/241
8/19/2019 Metodologi Embung
pemecahan setiap masalah yang timbul, akan selalu diberikan oleh Tim
supervisi kepada Kepala Satuan Kerja baik secara lisan maupun tertulis.
Semua dokumen administrasi baik dokumen administrasi biasa maupun
kepada Kepala Satuan Kerja pada akhir dari masa layanan konsultasi
BAB E 1 231
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 231/241
8/19/2019 Metodologi Embung
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 232/241
8/19/2019 Metodologi Embung
Mulai
Pelaksanaan Pekerjaan
Jadwal
Perencanaan Awal
KOMPARASI
T
Tidak Ada
Ada Perb edaan?
Perpanjangan Waktu
- Jadwal
T
Sesuai?
Selesai
BAB E 1 233
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 233/241
8/19/2019 Metodologi Embung
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 234/241
8/19/2019 Metodologi Embung
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 235/241
8/19/2019 Metodologi Embung
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 236/241
8/19/2019 Metodologi Embung
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 237/241
8/19/2019 Metodologi Embung
b. Inventarisasi kondisi bangunan eksisting.
c. Klarifikasi modifikasi desain.
5. Redesign
BAB E 1 238
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 238/241
8/19/2019 Metodologi Embung
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 239/241
8/19/2019 Metodologi Embung
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 240/241
8/19/2019 Metodologi Embung
http://slidepdf.com/reader/full/metodologi-embung 241/241