Anda di halaman 1dari 17

Laporan Akhir Konsultansi Pengawasan Rehabilitasi Dermaga Pelabuhan Fery Lirung (Fasilitas

Perairan)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 UMUM

Setiap pelaksanaan konstruksi fisik bangunan pemerintah yang dilakukan oleh Penyedia Jasa pelaksana harus
mendapatkan pengawasan secara teknis dilapangan, agar rencana dan spesifikasi teknis yang telah disiapkan
dan digunakan sebagai dasar pelaksanaan konstruksi dapat berlangsung operasional efektif. Pelaksanaan
pengawasan lapangan harus dilakukan secara penuh dengan menempatkan tenaga-tenaga ahli
pengawasan dilapangan sesuai kebutuhan dan kompleksitas pekerjaan.

Konsultan pengawas bertugas secara umum mengawasi pekerjaan konstruksi, dari segi biaya, mutu, dan waktu
kegiatan pelaksanaan. Konsultan Pengawas bertanggung jawab secara profesional atas jasa pengawasan yang
dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku.

Dengan adanya pekerjaan Konsultansi Pengawasan Rehabilitasi Dermaga Pelabuhan Fery Lirung (Fasilitas
Perairan) ini dapat meningkatkan Sarana pelayanan Jasa Transportasi Penyeberangan dari Lirung –
Bitung/Munte dan sebaliknya baik dari segi mutu maupun kualitas.

1.2 LATAR BELAKANG


Kabupaten Kepulauan Talaud layak dikatakan sebagai daerah kepulauan karena letak geografisnya. Sebagian
besar wilayah Kabupaten Kepulauan Talaud adalah perairan sehingga peran transportasi laut menjadi sangat
menentukan dalam membangun perekonomian Kabupaten Kepulauan Talaud Untuk menyiasati
keberlangsungan pembangunan terutama yang berkaitan dengan transportasi Laut maka langkah-langkah
yang perlu diambil sebagai kebijakan daerah dalam rangka pembangunan berkelanjutan khususnya dalam
memacu pertumbuhan ekonomi adalah tetap meningkatkan pelayanan transportasi dalam hal ini
pembangunan Pelabuhan Fery dan segala Fasilitasnya

Seiring dengan berlakunya Otonomi Daerah berdasarkan UU Nomor 22 Tahun 1999 secara serempak diseluruh
wilayah Indonesia maka Kabupaten Kepulauan Talaud membangun infrastruktur yang sangat dibutuhkan
baik dalam menjalankan administrasi pemerintahan maupun pelayanan kepada masyarakat. Infrastruktur
yang menjadi prioritas pembangunan diseleraskan dengan pencapaian pembangunan Kabupaten Kabupaten
Kepulauan Talaud yang telah dicanangkan dalam program : Pembangunan Sumber Daya Manusia, Penegakkan
Hukum dan Pembangunan Ekonomi dalam arti luas.
Dalam hal ini bidang Perhubungan, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Talaud telah memulai program
berupa pembangunan prasarana dan sarana yang menunjang program tersebut baik langsung maupun tidak
langsung. Pembangunan prasarana dan sarana transportasi diwujudkan dalam program

PT SERENE TECHNO BAKTI Consultans 1


Laporan Akhir Konsultansi Pengawasan Rehabilitasi Dermaga Pelabuhan Fery Lirung (Fasilitas
Perairan)

Kegiatan Pengoperasian dan Pemeliharaan Pelabuhan Sungai dan Danau Tahun Anggaran 2021 akan dilaksanakan ini akan
dibiayai dana yang bersumber dari APBD Kabupaten Kepulauan Talaud Tahun Anggaran 2021

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari pekerjaan ini adalah melakukan Pekerjaan Pengawasan Teknis melalui Kegiatan Pengoperasian
dan Pemeliharaan Pelabuhan Sungai dan Danau Tahun Anggaran 2021 sehingga dapat terealisasi sesuai rencana dan
spesifikasi yang telah ditetapkan.

Adapun tujuan pekerjaan ini adalah membantu Dinas perhubungan Kabupaten Kepulauan Talaud melalui
Kegiatan Pengoperasian dan Pemeliharaan Pelabuhan Sungai dan Danau dalam Pengawasan Teknis sedemikian
rupa sehingga diperoleh hasil pekerjaan sesuai rencana dan spesifikasi yang telah ditetapkan.

1.4 PEMILIK PEKERJAAN


Pemilik pekerjaan adalah Dinas Perhubungan Kabupaten Kepulauan Talaud melalui Kegiatan Pengoperasian dan
Pemeliharaan Pelabuhan Sungai dan Danau, Pekerjaan Konsultansi Pengawasan Rehabilitasi Dermaga Pelabuhan
Fery Lirung (Fasilitas Perairan) Tahun Anggaran 2021

1.5 LOKASI PEKERJAAN


Lokasi Konsultansi Pengawasan Rehabilitasi Dermaga Pelabuhan Fery Lirung (Fasilitas Perairan) terletak di
Kompleks Pelabuhan Fery, Desa Musi Kecamatan Lirung

1.6 WAKTU PELAKSANAAN


Waktu pelaksanaan pekerjaan ini adalah 210 (Dua Ratus Sepuluh) hari kalender atau 7 (Tujuh) bulan kalender
terhitung sejak diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Mengingat waktu pelaksanaan cukup terbatas,
maka Konsultan akan mempersiapkan segala sesuatunya dengan program kerja yang sistematis dan
organisasi Kegiatan yang memadai. Untuk itu maka kepada konsultan diminta membuat rencana kerja yang
pasti dan terarah.

1.7 LINGKUP PEKERJAAN


a. Umum
Konsultan harus bekerjasama sepenuhnya dengan Dinas perhubungan Kabupaten Kepulauan Talaud
dalam melaksanakan Pengawasan Teknis serta bertanggung jawab

sesuai dengan kebijaksanaan dan ketentuan-ketentuan yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah
Kabupaten Kepulauan Talaud.

PT SERENE TECHNO BAKTI Consultans 2


Laporan Akhir Konsultansi Pengawasan Rehabilitasi Dermaga Pelabuhan Fery Lirung (Fasilitas
Perairan)

b. Tugas-tugas Tim Pengawasan Teknis


Tugas dan kewajiban tim Pengawasan Teknis akan mencakup hal-hal sebagai berikut :
1. Membantu Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen dalam melaksanakan tugas
dan kewajiban untuk mengendalikan pelaksanaan pekerjaan agar pekerjaan dapat diselesaikan
sesuai dengan desain, persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam dokumen
kontrak serta jadwal waktu yang telah ditetapkan.
2. Membantu Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen dalam memahami dan
melaksanakan ketentuan-ketentuan hukum yang tercantum dalam dokumen kontrak, terutama
sehubungan dengan pemenuhan kewajiban Penyedia Jasa terhadap kontrak.
3. Menyiapkan rekomendasi sehubungan dengan Contract Change Order dan Adendum,
sehingga perubahan kontrak yang diperlukan dapat dibuat secara optimal dengan
mempertimbangkan aspek dana yang tersedia.
4. Melaksanakan pengumpulkan data di lapangan yang diperlukan secara terinci untuk
mendukung peninjauan desain, membuat gambar redesain dan menyiapkan perintah-perintah
kepada Penyedia Jasa sehingga perubahan desain tersebut dapat dilaksanakan.
5. Melaksanakan pengecekan secara cermat terhadap semua hasil pengukuran, pemeriksaan
mutu/Job Mix Formula dan perhitungan volume pekerjaan yang akan dipakai sebagai dasar
pembayaran, sehingga semua pengukuran pekerjaan, perhitungan volume dan pembayaran
berdasarkan ketentuan yang tercantum dalam dokumen kontrak.
6. Melaporkan kepada Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen semua masalah
yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan, termasuk keterlambatan pencapaian target
fisik, serta usaha-usaha penanggulangan dan tindakan turun tangan yang diperlukan dengan
terlebih dahulu mengkonsultasikannya dengan Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat
Komitmen.
7. Melakukan monitoring dan pengecekan terus menerus terhadap segala kegiatan yang
berhubungan dengan pengendalian mutu dan volume pekerjaan, serta menandatangi
Dokumen-dokumen berupa laporan atau berita acara apabila mutu dan pelaksanaan pekerjaan
telah memenuhi semua ketentuan dan persyaratan yang berlaku.
8. Melakukan pengecekan dan persetujuan atas gambar-gambar terlaksana (As-Built Drawing) yang
menggambarkan secara terinci setiap bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Penyedia Jasa
9. Menyusun Laporan Bulanan (Monthly Report) dengan Dokumentasi sebagai lampiran dan Laporan
Akhir (Final Report) yang mencakup laporan kemajuan pekerjaan dan laporan keuangan serta
masalah-masalah yang terjadi dilapangan.

PT SERENE TECHNO BAKTI Consultans 3


Laporan Akhir Konsultansi Pengawasan Rehabilitasi Dermaga Pelabuhan Fery Lirung (Fasilitas
Perairan)

10. Membantu Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen dalam melaksanakan Serah
Terima Pekerjaan Fisik, terutama dalam menyusun daftar kerusakan dan penyimpangan yang
perlu diperbaiki.

1.8 KEBUTUHAN TENAGA AHLI


Tenaga Ahli yang menunjang untuk pelaksanaan pekerjaan ini adalah:
1. Team Leader
Berkedudukan ditempat yang berdekatan dengan lokasi pekerjaan yang menjadi tanggng jawabnya. Tugas
dan tanggung jawab Team Leader mencakup hal-hal sebagai berikut :
a. Mengikuti petunjuk-petunjuk dan persyaratan yang telah ditentukan, terutama sehubungan
dengan :
- Inspeksi secara teratur ke paket pekerjaan dan melakukan perbaikan-perbaikan agar pekerjaan
dapat direalisasikan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang berlaku.
- Pengertian yang benar tentang spesifikasi yang tercantum dalam dokumen kontrak.
- Metode pengukuran volume pekerjaan yang benar sesuai dengan pasal-pasal dalam dokumen
kontrak tentang cara pengukuran dan pembayaran.
- Rincian teknis sehubungan dengan Contract Change Order (CCO)/Addendum yang diperlukan.
b. Membuat persyaratan penerima “Accepptance“ atau penolakan “Rejection” bahan, material, alat dan
produk pekerjaan.
c. Melakukan pemantauan dengan ketat atas prestasi Penyedia Jasa.
Segera melaporkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen apabila kemajuan pekerjaan ternyata
mengalami kelambatan lebih dari 15% dari rencana. Membuat saran - saran penanggulangan serta
perbaikan
d. Melakukan pengecekan secara cermat terhadap semua pengukuran pekerjaan dan secara khusus harus
ikut serta dalam proses pengukuran akhir pekerjaan.
e. Menyusun laporan bulanan tentang kemajuan fisik dan keuangan, serta menyerahkan kepada
Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen.
f. Menyusun Justifikasi Teknik terutama gambar dan perhitungan, sehubungan dengan usaha
perubahan kontrak.
g. Mengecek dan menandatangani dokumen-dokumen pengendalian mutu dan volume pekerjaan.

2. Pengawas Lapangan (Inspector)

Tugas utama Pengawas Lapangan adalah melaksanakan pengawasan terhadap kegiatan harian Penyedia
Jasa agar pelaksanaan pekerjaan dilakukan dengan benar oleh Penyedia Jasa sehingga akan dihasilkan
mutu dan produk pekerjaan Konstruksi yang memenuhi spesifikasi yang disyaratkan.

Tugas dan tanggung jawab Pengawas Lapangan mencakup hal-hal sebagai berikut :
PT SERENE TECHNO BAKTI Consultans 4
Laporan Akhir Konsultansi Pengawasan Rehabilitasi Dermaga Pelabuhan Fery Lirung (Fasilitas
Perairan)

a. Melaksanakan kegiatan pengawasan pelaksanaan fisik secara terus menerus di lokasi pekerjaan agar
mengikuti spesifikasi pekerjaan.
b. Setiap hari meringkas semua kegiatan konstruksi, mencatat data, material yang dikirim kelapangan,
tenaga kerja, peralatan, pekerjaan yang selesai, jumlah jam kerja efektif, permasalahan yang timbul
serta cara penyelesaiannya dituangkan dalam laporan harian.
c. Membuat foto dokumentasi terhadap semua aspek menyangkut pelaksanaan dan bahan serta produk
konstruksi maupun lainnya yang dirasakan perlukan.
d. Mengecek bahan yang dikirim kelapangan apakah sudah sesuai dengan speksifikasi atau belum.
e. Menolak bahan atau produk konstruksi yang tidak sesuai dengan persyaratan dalam gambar dan
speksifikasi teknis.
f. Menyiapkan laporan dan mengkonsultasikannya dengan koordinator pengawas lapangan.
g. Meneliti Back Up data produk konstruksi yang dibuat Penyedia Jasa pelaksana sebagai pendukung
laporan.
h. Menguasai speksifikasi teknis agar dapat memberikan pengarahan, petunjuk maupun perintah kepada
Penyedia Jasa sehubungan dengan pelaksanaan fisik dilapangan dan tidak menyimpang dari kontrak.
i. Mengawasai kebenaran dimensi, kwalitas bahan maupun produk konstruksi dan peralatan yang dipakai
selama pelaksanaan dilapangan.
j. Mengawasi secara kontinyu kemajuan pelaksanaan pekerjaan serta mengambil tindakan-tindakan yang
tepat dan cepat agar batas waktu yang tercantum dalam kontrak terpenuhi.
k. Memberikan informasi kepada koordinator Pengawas Lapangan atas semua hasil pelaksanaan secara
rutin, kecuali terjadi pekerjaan yang tidak sesuai dokumen kontrak harus dilaporkan pada hari itu juga,
semua dilaksanakan secara tertulis.
l. Dapat bekerjasama dengan semua unsur proyek dalam melaksanakan tugasnya.
m. Pengawas Lapangan adalah sarjana teknik sipil (S1) berpengalaman minimal 3 (tiga) , diploma III teknik
sipil berpengalaman minimal 5 (lima) tahun, dan atau lulusan STM Bangunan dengan pengalaman 7
(Tujuh) tahun di bidang pengawasan teknis jalan dan jembatan
3. Tenaga Penunjang
Tenaga penunjang yaitu administratur yang diperlukan dalam rangka membantu tenaga ahli dan tenaga
teknik untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan teknis jembatan. Tugas yang dibebankan meliputi antara
lain; mengoperasikan komputer, pengetikan baik data maupun surat– menyurat dan lain–lain, pembuatan
laporan dan pengarsipan data dan lain-lain

1.9 DASAR PELAKSANAAN.


PT SERENE TECHNO BAKTI Consultans 5
Laporan Akhir Konsultansi Pengawasan Rehabilitasi Dermaga Pelabuhan Fery Lirung (Fasilitas
Perairan)

a. Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir diubah bengan peraturan Presiden No.12 Tahun 2021 beserta
petunjuk teknisnya
b. Peraturan dan standar-standar teknis / seperti PBI, SKBI, SNI.
c. Dan lain-lain.

BAB II
KONTRAK KONSULTAN SUPERVISI

2.1. LINGKUP PEKERJAAN


Dalam pelaksanaan Kontrak yang telah dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen Paket Kegiatan
Pengoperasian dan Pemeliharaan Pelabuhan Sungai dan Danau .adalah melakukan pengawasan pada
pelaksanaan pekerjaan Konsultansi Pengawasan Rehabilitasi Dermaga Pelabuhan Fery Lirung (Fasilitas Perairan)
selama masa kontrak 210 ( Dua Ratus Sepuluh) hari Kalender

2.2. DOKUMEN KONTRAK


- Dokumen Syarat – Syarat Umum Kontrak Pelaksaanaan meliputi antara lain sebagai berikut :
A. Ketentuan Umum
B. Pelaksanaan, Penyelesaian, Adendum dan Pemutusan Kontrak
C. Hak dan Kewajiban Penyedia Jasa
D. Hak dan Kewajiban PPK
E. Personil dan / Atau Peralatan Penyedia Jasa
F. Pembayaran Kepada Penyedia Jasa
G. Pengawasan Mutu
H. Penyelesaian Perselisihan

- Dokumen-dokumen lain yang di tandatangani oleh kedua belah pihak.


Semua Dokumen diatas merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dan setiap artikel dari tiap dokumen
harus diartikan dalam hubungannya dengan artikel lain dari seluruh dokumen yang saling berhubungan.

PT SERENE TECHNO BAKTI Consultans 6


Laporan Akhir Konsultansi Pengawasan Rehabilitasi Dermaga Pelabuhan Fery Lirung (Fasilitas
Perairan)

BAB III
KONTRAK PENYEDIA JASA PELAKSANA

3.1. DOKUMEN KONTRAK


- Dokumen Syarat – Syarat Umum Kontrak Pelaksaanaan dari masing-masing paket Kegiatan meliputi antaralain
sebagai berikut :
3.1.1. Ketentuan Umum
3.1.2. Pelaksanaan, Penyelesaian, Adendum dan Pemutusan Kontrak
3.1.3. Hak dan Kewajiban Penyedia Jasa
3.1.4. Hak dan Kewajiban PPK
3.1.5. Personil dan / Atau Peralatan Penyedia Jasa
3.1.6. Pembayaran Kepada Penyedia Jasa
3.1.7. Pengawasan Mutu
3.1.8. Penyelesaian Perselisihan
- Dokumen-dokumen lain yang di tandatangani oleh kedua belah pihak.
Semua Dokumen diatas merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dan setiap artikel dari tiap
dokumen harus diartikan dalam hubungannya dengan artikel lain dari seluruh dokumen yang saling
berhubungan.

PT SERENE TECHNO BAKTI Consultans 7


Laporan Akhir Konsultansi Pengawasan Rehabilitasi Dermaga Pelabuhan Fery Lirung (Fasilitas
Perairan)

BAB IV

ADMINISTRASI PROYEK.

4.1.Tinjauan Umum
Administrasi merupakan kegiatan penunjang proyek yang keberadaanya sangat diperlukan pada suatu
proyek. Kegiatan administrasi proyek adalah sebagai berikut :
1)Mengurus serta menyelesaikan kegiatan proyek yang bersifat administratif, keuangan dan umum.
2) Menyiapkan berita acara lapangan dan menyusun dokumentasi.

4.2. Laporan Kerja


Laporan kerja adalah suatu penyampaian informasi tertulis kepada pimpinan yang mencakup
perkembangan pekerjaan serta memuat uraian penyimpangan pelaksanaan di lapangan dan perkembangan baru yang
timbul di lapangan.
Fungsi laporan kerja adalah sebagai berikut ini.
1) Laporan kerja disampaikan kepada pimpinan merupakan tanggungjawab yang harus disampaikan oleh
bagian administrasi.
2) Laporan kerja merupakan salah satu sumber informasi yang diperlukan oleh seorang pemimpin.
Bentuk laporan kerja ini terbagi dua macam yaitu laporan kerja kedalam “intern” dan laporan kerja keluar
“ekstern”. Untuk laporan kerja kedalam, bagian administrasi melaporkan pada manajer proyek, sedangkan untuk
laporan kerja keluar, misalnya laporan ke pusat, bagian administrasi membuat laporan progress atau presentasi kerja
mingguan dan bulanan bersama “site engineer” diketahui oleh manajer proyek dan pengawas. Dari laporan ini pihak
proyek melaporkan ke pusat tentang perkembangan proyek, sedangkan dana tambahan pelaksanaan dikirim
berdasarkan laporan presentasi kerja setiap bulan.
Di bawah ini akan diuraikan secara singkat dan jelas mengenai masing-masing jenis pelaporan yang
disampaikan, terdiri dari laporan harian, laporan mingguan dan laporan bulanan.

4.2.1.Laporan Harian
Laporan harian memuat kegiatan pelaksanaan harian, serta instruksi-instruksi dari pengawas baik tertulis
maupun lisan. Laporan harian diperlukan untuk memperoleh gambaran secara singkat kegiatan harian. Laporan
harian diajukan kepada pihak pemberi tugas setelah disetujui oleh Pengawas.

4.2.2.Laporan Mingguan
Laporan mingguan memuat laporan kegiatan selama satu minggu yang dibuat berdasarkan laporan harian
disamping schedule pekerjaan untuk minggu berikutnya. Laporan mingguan merupakan progress aktual dibandingkan
terhadap progress rencana yang tercantum pada master schedule. Dengan demikian dapat segera diketahui bila
terjadi penyimpangan dan dapat diambil tindakan yang dianggap perlu.

PT SERENE TECHNO BAKTI Consultans 8


Laporan Akhir Konsultansi Pengawasan Rehabilitasi Dermaga Pelabuhan Fery Lirung (Fasilitas
Perairan)

4.2.3.Laporan Bulanan
Laporan bulanan berisi prestasi pelaksana selama satu bulan. Laporan bulanan dilengkapi dengan progress
mingguan pada minggu terakhir bulan yang bersangkutan, kurva kemajuan proyek pada minggu terakhir yang telah
dilaksanakan serta dokumentasi kemajuan proyek.

4.3. Rencana Kerja


Rencana kerja adalah pembagian waktu terinci yang disediakan untuk masing-masing bagian pekerjaan dari
suatu proyek pembangunan dalam jumlah waktu yang sudah direncanakan.
Manfaat dibuatnya rencana kerja yaitu :
1. Untuk menentukan urutan pekerjaan,
2. Mengetahui volume pekerjaan yang harus diselesaikan dalam satuan waktu tertentu,
3. Mengendalikan waktu pelaksanaan masing-masing bagian pekerjaan,
4. Mengetahui bahan bangunan dan peralatan yang diperlukan di proyek,
5. Mengetahui jumlah dan jenis tenaga kerja yang diperlukan,
6. Sebagai alat koordinasi bagi pimpinan. Dengan menggunakan rencana kerja, pimpinan dapat melakukan
koordinasi segala kegiatan pelaksanaan pekerjaan di lapangan,
7. Sebagai pedoman kerja dan penilaian kemajuan pelaksanaan pekerjaan (prestasi kerja).

4.4. Tenaga Kerja


Tenaga kerja yang terampil dan berpengalaman dalam bidangnya masing-masing sangat
mempengaruhi keberhasilan suatu pekerjaan. Pada proyek Rehabilitasi Dermaga dan Terminal Pelabuhan Fery Lirung
(Fasilitas Darat) ini terdapat tiga golongan tenaga kerja yaitu tenaga kerja ahli, tenaga kerja menengah dan
tenaga kerja pelaksana.

4.4.1Tenaga kerja ahli


Tenaga kerja ahli merupakan tenaga kerja yang mempunyai pendidikan minimal sarjana pada
bidangnya atau berpengalaman dalam bidang struktur, manajemen dan arsitektur. Tugas tenaga ahli pelaksana
adalah :
1) Mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan kegiatan konstruksi di lapangan,
2) Menyusun rencana kerja pelaksanaan dan rencana biaya pelaksanaan pekerjaan,
3) Mengevaluasi hasil pelaksanaan pekerjaan,
4) Melaporkan prestasi kerja pada pimpinan.

4.4.2Tenaga kerja menengah


Tenaga kerja menengah yang bekerja pada proyek ini adalah tenaga lulusan sarjana muda atau yang sederajat
dan cukup berpengalaman dalam bidangnya. Tenaga kerja menengah dibagi dua golongan,yaitu:
1. Tenaga kerja teknik
Tenaga kerja teknik merupakan tenaga pelaksana yang mengelola dan mengatur kegiatan pekerjaan di lokasi

PT SERENE TECHNO BAKTI Consultans 9


Laporan Akhir Konsultansi Pengawasan Rehabilitasi Dermaga Pelabuhan Fery Lirung (Fasilitas
Perairan)

proyek. Adapun tugas dari tenaga kerja teknik adalah :


1). Membuat gambar kerja.
2). Melaksanakan pengukuran.
3). Mengontrol hasil pekerjaan.
4). Mengatur penempatan peralatan dan material.
5). Menetapkan jumlah tenaga kerja pada setiap bagian berdasarkan bobot pekerjaan.

2. Tenaga administrasi
Tenaga administrasi bertugas melaksanakan pekerjaan administrasi, yaitu :

1). Menyelenggarakan surat menyurat.


2).Membuat dan mengatur pembukuan proyek.
3).Membuat rekapitulasi gaji karyawan dan upah kerja.

4.4.3Tenaga kerja pelaksana


Tenaga kerja pelaksana bertugas melaksanakan tiap bagian pekerjaan pembangunan seperti
menghitung banyaknya kebutuhan material, merakit tulangan, membuat bekisting, melakukan pengecoran dan lain-
lain.

4.5. Waktu dan Upah Kerja


Pekerjaan yang dilakukan dinilai berhasil apabila telah sesuai dengan tujuan yang diharapkan (sesuai
rencana). Setiap pekerjaan memerlukan disiplin kerja dari semua unsur proyek sehingga efisiensi kerja dan waktu
dapat tercapai. Tenaga kerja juga mendapatkan haknya untuk menerima upah hasil dari pekerjaannya , sehingga
besarnya gaji yang diterima harus sesuai dengan yang telah ditetapkan dan dibayarkan tepat waktu.

4.6.1. Waktu Kerja


Waktu kerja pada proyek ini adalah:
1. Jam kerja biasa
Jumlah hari kerja dalam 1 minggu adalah 6 hari, sedangkan jumlah jam kerja dalam 1 hari
adalah 8 jam, kelebihan jam kerja tersebut dianggap sebagai jam lembur. Perincian jam kerja biasa
adalah sebagai berikut :
1. Pukul 07.00 – 12.00 WIB adalah jam bekerja.
2. Pukul 12.00 – 13.00 WIB adalah jam istirahat.
3. Pukul 13.00 – 16.00 WIB adalah jam bekerja.
2. Jam kerja lembur
Jam kerja lembur dihitung apabila pekerjaan dilakukan sampai melebihi jam kerja biasa. Jam
kerja lembur dilakukan apabila ada pekerjaan yang menuntut harus segera diselesaikan agar target
bagian pekerjaan tersebut tercapai.

PT SERENE TECHNO BAKTI Consultans 10


BAB V
KINERJA KONSULTAN SUPERVISI

5.1. STRUKTUR ORGANISASI KONSULTAN SUPERVISI

Untuk menunjang pelaksanaan Kegiatan Pengoperasian dan Pemeliharaan Pelabuhan Sungai dan Danau,
Pejabat Pembuat Komitmen menunjuk
PT SERENE TECHNO BAKTI Consultans sebagai Konsultan Supervisi Paket Pekerjaan Konsultansi Pengawasan
Rehabilitasi Dermaga Pelabuhan Fery Lirung (Fasilitas Perairan ). Dengan diterimanya Surat Perintah Mulai
Kerja ( SPMK ) Pengawasan, Staf Konsultan Supervisi dimobilisasikan ke lapangan sesuai dengan
organisasi yang tercantum dalam Kontrak Supervisi. Personil Konsultan Supervisi, Asisten Teknik dan
Pengawas Lapangan Dinas Perhubungan Kabupaten Kepulauan Talaud membantu Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan dalam Pengawasan Pelaksanaan Kontruksi baik kuantitas maupun Kualitas secara terus menerus,
sehingga akan didapat hasil akhir yang optimal.

5.2. LINGKUP PEKERJAAN KONSULTAN SUPERVISI

Selama masa kontrak, konsultan Supervisi telah melakukan kegiatan antara lain sebagai berikut :
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh konsultan Pengawas adalah berpedoman pada ketentuan yang
berlaku serta Gambar Kerja, Perincian Penawaran, Rencana Kerja dan Syarat-Syarat yang merupakan
satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Kontrak Pemborongan Jasa Konstruksi.
A. Lingkup kegiatan tersebut antara lain meliputi:
1. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan dijadikan dasar
dalam pengawasan pekerjaan dilapangan.
2. Menyusun Fild Engineering kondisi awal dan rekayasa lapangan (penyesuaian rencana awal dan
kondisi/kebutuhan lapangan), sebagai syarat utama tagihan I pekerjaan Konsultan Pengawas.
3. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas, dan laju pencapaian
volume/realisasi fisik sampai dengan Serah Terima Pekerjaan Konstruksi.
4. Memberhentikan (sementara) Pelaksanaan Pekerjaan yang tidak sesuai/memenuhi spesifikasi.
5. Mengumpulkan data dan informasi dilapangan untuk memecahkan persoalan yang terjadi
selama pelaksanaan konstruksi.
6. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala dengan Pelaksana Penyedia Jasa dan unsur
pengawas, membuat laporan mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan, dengan masukan hasil
rapat-rapat lapangan, laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh
Penyedia Jasa Konstruksi.
7. Menyelenggarakan rapat secara berkala dengan PPTK Dinas Perhubungan, dan atau unsur lain yang
terkait.
8. Menyusun Laporan Kemajuan Pekerjaan dan perhitungan volume pekerjaan (Back Up Data).
9. Meneliti gambar-gambar pelaksanaan (Shop Drawings) yang diajukan oleh Penyedia Jasa konstruksi
untuk disahkan oleh PPTK Kegiatan Konstruksi.
10. Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan (As-Built Drawing) sebelum serah
terima pertama.
11. Menyusun laporan secara periodik (Rekapitulasi Pelaksanaan Pekerjaan Mingguan yang meliputi
permasalahan/kendala di lapangan dan resume pekerjaan) kepada PPTK.
B. Data dan Fasilitas Penunjang
1. Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan Pengawas harus mencari sendiri informasi yang
dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pemimpin Pelaksana Teknik Kegiatan
termasuk melalui Laporan Akhir ini.
2. Informasi pengawas antara lain:
a) Dokumen pelaksanaan yaitu ;
- Gambar-gambar pelaksanaan
- Rencana Kerja dan Syarat-syarat
- Dokumen Kontrak Pelaksanaan/Pemborong.
b) S – Curve dari pekerjaan yang dibuat oleh Penyedia Jasa Konstruksi (setelah disetujui).
c) Kerangka Kerja Acuan (KAK) pengawasan.
d) Peraturan-peraturan, standar dan pedoman yang berlaku untuk pekerjaan pengawasan teknis
konstruksi, termasuk petunjuk teknis simak pengawasan mutu pekerjaan, dan lain-lain.
e) Informasi lainnya.

C. PENDEKATAN DAN METODOLOGI


Konsultan Pengawas harus membuat uraian kegiatan secara terinci yang sesuai dengan setiap bagian
pekerjaan pengawasan pelaksanaan yang dihadapi dilapangan yang secara garis besar adalah sebagai
berikut:
1. Pekerjaan persiapan
a) Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan pengawasan
b) Memeriksa dan menyetujui Time Schedule yang diajukan oleh Penyedia Jasa konstruksi untuk
selanjutnya diteruskan kepada PPTK untuk mendapat persetujuan.
2. Pekerjaan Teknis Pengawasan Lapangan
a) Melaksanakan pekerjaan pengawasan secara umum, pengawasan lapangan, koordinasi dan inpeksi
kegiatan-kegiatan pembangunan agar pelaksanaan teknis maupun administrasi teknis yang
dilakukan dapat secara terus menerus sampai dengan pekerjaan diserahkan.
b) Mengawasi kebenaran metoda pelaksanaan, ukuran, kualitas dan kuantitas dari bahan atau
komponen bangunan, komposisi campuran, peralatan dan perlengkapan selama pekerjaan
pelaksanaan dilapangan atau ditempat kerja lainnya.
c) Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang tepat dan cepat, agar batas
waktu pelaksanaan minimal sesuai dengan jadual yang ditetapkan.
d) Memberikan masukan pendapat teknis tentang penambahan atau pengurangan pekerjaan yang
dapat mempengaruhi biaya dan waktu pekerjaan serta berpengaruh pada ketentuan kontrak
untuk mendapatkan persetujuan dari Pejabat Pembuat Komitmen
e) Memberikan petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai pengurangan dan penambahan biaya dan
waktu pekerjaan serta tidak menyimpang dari kontrak, setelah mendapat persetujuan PPTK.
f) Memberhentikan pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi dalam dokumen
kontrrak, menolak bahan yang tidak memenuhi spesifikasi.
g) Memberikan bantuan dan petunjuk kepada Penyedia Jasa konstruksi dalam melakukan
sosialisasi dengan masyarakat dan aparat pemerintah serta mengusahakan perijinan
sehubungan dengan pelaksanaan pembangunan.
h) Memberikan bimbingan / petunjuk kepada Penyedia Jasa konstruksi dalam hal tahapan / metoda
pelaksanaan agar hasil pelaksanaan memenuhi spesifikasi yang ditentukan oleh PPTK.
3. Konsultasi
a) Melakukan Konsultasi bersama PPTK untuk membahas segala masalah dan persoalan yang timbul
selama pembangunan.
b) Mengadakan rapat lapangan secara berkala dengan PPTK , sedikitnya dua kali dalam sebulan,
dengan tujuan untuk membicarakan masalah dan persoalan yang timbul dalam pelaksanaan, untuk
kemudian membuat risalah rapat dan mengirimkannya kepada semua pihak yang
bersangkutan, serta sudah diterima paling lambat 1 minggu kemudian.
c) Mengadakan rapat diluar jadwal rutin tersebut apabila dianggap mendesak.

4. Laporan
a) Memberikan laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis teknologis kepada PPTK mengenai
volume, prosentasi dan nilai bobot bagian-bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Penyedia
Jasa konstruksi.
b) Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan, dan dibandingkan dengan jadwal yang
telah disetujui.
c) Melaporkan hasil pemeriksaan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga kerja dan alat
yang digunakan.
d) Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh Penyedia Jasa konstruksi terutama
yang mengakibatkan tambah atau berkurangnya pekerjaan, dan juga perhitungan serta
gambar konstruksi yang dibuat oleh pemborong (Shop Drawings).

D. Sertifikat Pembayaran Bulanan


Seperti dinyatakan dalam dokumen kontrak, nilai kontrak awal dihitung dalam harga satuan. Perkiraan
kuantitas dapat diubah menurut kuantitas pekerjaanyang betul-betul nyata dan diterima dilapangan.
Peninjauan secara berkala terhadap perkiraan kuantitas telah dilakukan selama pelaksanan untuk
menyesuaikan dengan kebutuhan nyata di lapangan. Pada setiap akhir bulan Penyedia Jasa menyerahkan
Sertifikat Pembayaran Bulanan ( MC ) bersama data pendukung ( Back Up Data ) kuantitas untuk setiap
jenis pekerjaan yang telah diselesaikan. Setelah MC diperiksa oleh Koordinator Lapangan dan disetujui,
diserahkan ke Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK ) untuk pemeriksaan Jaminan Pemeliharan kepada
Penyedia Jasa dilaksanakan setelah Berita Acara Serah Terima Pekerjaan diterbitkan.

E. Pembuatan Laporan Bulanan dan Laporan Akhir


Setiap akhir bulan Koordinator Lapangan menyiapkan laporan Bulanan yang mencakup kegiatan
pelaksanaan dan pengawasan serta permasalahan yang dilakukan pada bulan yang dilaporkan. Laporan
Akhir berisi laporan selama masa pelaksanaan pekerjaan dan pengawasan, dilaporkan dan dibuat setelah
pelaksanaan proyek sampai serah Terima Pekerjaan
BAB VI
KINERJA PENYEDIA JASA PELAKSANA

6.1. STRUKTUR ORGANISASI PENYEDIA JASA


Dari Masing-masing Penyedia Jasa Pelaksana yang telah tertera diatas, mempunyai struktur organisai untuk
proyek yang terdiri dari Site manager dan membawahi Pelaksana, Administrasi dan Peralatan
dilapangan. Personil Penyedia Jasa mempunyai kemampuan kerja yang cukup, namum kenyataannya
personil Penyedia Jasa dilapangan kurang lengkap sehigga administrasi proyek tidak tertangani dengan rapi
dan masih terkesan serabutan kurang profesinal. Yang seyogyanya dengan nilai kontrak fisik yang besar
personil seharusnya lengkap dan memadai.
6.2 PEMBAYARAN KEPADA PENYEDIA JASA
Pembayaran kepada Penyedia Jasa dibagi menjadi 2 ( Dua ) tahapan yaitu :
1. Pembayaran Uang Muka
Pembayaran uang muka sebesar 30 % dari nilai kontrak. Adapun pengembaliannya dilakukan
dengan cara memotong Sebesar 30 % setiap Pembayaran Termin dan pada Termin terakhir
pengembalian uang muka harus lunas.
2. Pembayaran Termin
Semua pekerjaan yang telah selesai dikerjakan dan telah disetujui oleh Direksi Teknik, dapt dilakukan
penagihan dengan cara mengjukan Permintaan Pembayaran yang jumlah nilainya sesuai dengan
pekerjaan fisik yang teleh diselesaikan .
BAB VII
PERUBAHAN KONTRAK DAN ADDENDUM

7.1. UMUM

Sesuai dengan pasal dalam kontrak, Pejabat Pembuat Komitmen berwenang melakukan beberapa
perubahan dalam kontrak, baik penambahan maupun pengurangan volume pekerjaan yang menurut
pertimbangan perlu atau diperlukan sekali, dan berwewenang memerintahkan Penyedia Jasa untuk
melaksanakannya. Perubahan elevasi, dimensi dan penambahan atau pengurangan pekerjaan tersebut dapat
memenuhi syarat sesuai dengan spesifikasi yang ada.

LAMPIRAN – LAMPIRAN

1.LAMPIRAN PROGRES KEGIATAN


2.LAMPIRAN DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai