1. Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan yang meliputi pekerjaan Pembangunan Embung Politeknik PUPR Kota
Semarang dapat dilihat pada album gambar.
2. Ruang Lingkup Kontrak
a. Pekerjaan-pekerjaan yang termasuk dalam kontrak ini adalah :
- Pekerjaan Persiapan.
- Pekerjaan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3).
- Pekerjaan Embung.
- Pekerjaan Inlet.
- Pekerjaan Outlet.
- Pekerjaan Pagar Keliling Embung.
- Pekerjaan Bangunan Pompa.
- Pekerjaan Bangunan Instrumentasi.
- Pekerjaan Bangunan Pengarah.
- Pekerjaan Normalisasi Sungai.
- Pekerjaan Ruang Publik.
- Pekerjaan Pedestrian.
- Pekerjaan Landscape
- Pekerjaan Hardscape.
b. Pekerjaan Persiapan.
Spesifikasi pekerjaan persiapan ini terdiri dari spesifikasi kegiatan Mobilisasi dan
Demobilisasi Peralatan/Tenaga, Investigasi lapangan, pembersihan lokasi,
pembuatan direksi keet, los kerja dan gudang, pemagaran daerah kerja dan
membuat papan nama proyek 80x120 cm. Spesifikasi teknik dari masing-masing
kegiatan tersebut tersaji pada uraian berikut ini.
- Mobilisasi dan demobilisasi peralatan
Cara Pembayaran : 50% Mobilisasi dan 50% Demobilisasi
- Dokumentasi, pelaporan
Cara Pembayaran : Pembayaran sesusai progress fisik
- Papan nama kegiatan
Cara Pembayaran : Dibayarkan 100% setelah terpasang
- Pengukuran / Uitzet
Cara Pembayaran : Dibayarkan 50% setelah selesai pengukuran
awal dan 50% setelah selesai pengukuran akhir.
- Foto & Video udara
Cara Pembayaran : Dibayarkan 3 (tiga) kali penarikan, pada
kondisi fisik 0%, 50%, dan 100%. Setiap penarikan wajib menyerahkan soft
copy dan hard copy terbingkai.
KAPASITAS JUMLAH
NO JENIS ALAT KONDISI
( Min ) ( Unit )
1 Excavator 0,80 m³ 3 Layak
2 Bulldozer 100 - 150 HP 2 Layak
3 Dump Truck 4,00 m³ 10 Layak
4 Vibro Compactor 10,00 Ton 1 Layak
5 Concrete Pump - 1 Layak
6 Concrete Mixer 0.30 - 0.60 m³ 4 Layak
7 Concrete Vibrator - 3 Layak
8 Generator Set 100,00 KVA 1 Layak
9 Pompa Air 4,00 " 4 Layak
10 Theodolite - 1 Layak
11 Water Pass - 1 Layak
12 Total Station - 1 Layak
13 Stamper 5,00 HP 2 Layak
14 Water Tank 3000 - 4000 Liter 1 Layak
15 Bar Cutter - 1 Layak
16 Bar Bender - 1 Layak
17 Peralatan Lab Tanah - 1 Layak
18 Peralatan Lab Beton - 1 Layak
F. Sosialisasi
Penyedia jasa harus mengadakan sosialisasi sedikitnya 1 kali atau sesuai dengan arahan
dari direksi pekerjaan maupun dari Pejabat Pembuat Komitmen sebelum pelaksanaan
pekerjaan di mulai, dengan mengundang masyarakat sekitar lokasi pekerjaan dan juga
instansi terkait, dan semua biaya untuk keperluan tersebut ditanggung Penyedia Jasa dan
sudah termasuk dalam Harga Satuan Pekerjaan Mobilisasi dan demobilisasi peralatan.
G. Pembuatan pagar proyek, Pos Satpam & Portal
Sebelum pelaksanaan pekerjaan di mulai, penyedia jasa harus membuat pagar keliling,
pagar didirikan pada batas-batas yang mengelilingi tapak proyek seperti yang ditentukan
dengan tinggi 2 meter, atau sesuai dengan arahan direksi pekerjaan dan juga Pejabat
Pembuat Komitmen. Pagar proyek terbuat dari MMT dengan tiang menggunakan dolken
dan diperkuat dengan beton setempat. Pada tempat-tempat yang ditentukan dalam
gambar dibuat pintu masuk untuk kendaraan angkutan dan pintu masuk orang, pintu
masuk di beri portal dan juga di bangun pos keamanan / security. Selain itu penyedia
jasa juga menyediakan tenaga keamanan 3 (tiga) orang dan berjaga selama 24 (dua puluh
empat) jam selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung, dan semua biaya untuk
keperluan tersebut ditanggung Penyedia Jasa dan sudah termasuk dalam Harga Satuan
Pekerjaan Mobilisasi dan demobilisasi peralatan.
H. Direksi Keet, Lab dan Gudang
Penyedia Jasa akan menyediakan, memelihara mengerjakan dan memindahkan bangunan
sementara lainnya setelah selesai pekerjaan dan menjadi tanggung jawab sepenuhnya
oleh kontraktor untuk mengembalikan lokasi bangunan-bangunan sementara
setidaknya seperti semula sehingga tidak menimbulkan permasalahan lingkungan dan
kenyamanan. Terlebih dahulu kontraktor akan menyerahkan rancangan direksi keet, lab
dan gudang kepada Direksi untuk mendapat persetujuan pada waktu yang ditetapkan.
Pelaksanaan pekerjaan tidak akan dimulai sebelum mendapat persetujuan dari Direksi.
Penyedia Jasa harus menyediakan sebuah bangunan sekurang-kurangnya 60 m2 yang
terdiri dari 3 ruang kira-kira 20 m2 dilengkapi dengan peralatan secukupnya serta satu
toilet dan kamar mandi luas 4 m2.
Kantor tersebut harus dibangun dengan baik, tahan air dan dilengkapi dengan jendela
untuk memberikan penerangan yang cukup untuk setiap ruang dan dilindungi dengan
terali besi dan kerai, diberi fasilitas air minum, alat penerangan, pembuangan dan alat
komunikasi. Semua biaya untuk keperluan tersebut ditanggung Penyedia Jasa.
Penyedia Jasa supaya menyerahkan rancangan tempat kerja dan bangunan sementara
secara umum kepada Direksi / Pengawas untuk mendapatkan persetujuan pada waktu
yang ditetapkan. Pelaksanaan pekerjaan tidak boleh dimulai sebelum mendapatkan
persetujuan Direksi / Pengawas. Terlebih dahulu kontraktor akan melaksanakan
pekerjaan pengadaan semua bahan yang diperlukan dan peralatan yang akan digunakan
serta tenaga yang dibutuhkan di lapangan dan setelah itu akan dilakukan pekerjaan sesuai
dengan spesifikasi teknis.
I. Dokumentasi, Pelaporan dan Penggambaran
A. Dokumentasi
Semua kegiatan di lapangan harus didokumentasikan dengan lengkap dan dibuatkan
album foto berikut keterangan berupa tanggal pengambilan foto, lokasi dan penjelasan
foto. Untuk setiap lokasi pekerjaan minimal dibuat 3 seri foto yaitu sebelum pelaksanaan
(0%), pada saat pelaksanaan (50%) dan setelah selesai dilaksanakan (100%), dimana arah
pengambilan melalui satu titik yang sama. Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada
Direksi foto-foto yang dibuat oleh ahli foto yang berpengalaman. Foto-foto harus
berwarna dan ditujukan sebagai laporan/ pencatatan tentang pelaksanaan yaitu pada awal
pertengahan dan akhir suatu bagian tertentu dari pekerjaan yang diperintahkan oleh
Direksi. Pada setiap tahap pengambilan gambar untuk tiap lokasi, pengambilan harus dari
titik dan arah yang sama dan yang sudah ditentukan sebelumnya. Bilamana mungkin
maka pada latar belakang supaya diusahakan adanya suatu tanda khusus (initial bangunan
dan lokasinya) untuk memudahkan mengenali lokasi tersebut. Foto negatif/ soft copy dan
cetakannya tidak boleh diubah atau ditambah apapun.
Sebelum pengambilan gambar-gambar, maka harus dibuat rencana/denah yang
menunjukkan lokasi, posisi dari kamera juga arah bidikan yang kemudian diserahkan
kepada Direksi untuk disetujui. Tiap foto berukuran 3R dan diberi catatan.
Berita Acara Pembayaran dan Laporan Bulanan harus dilengkapi dengan suatu set pilihan
foto-foto yang bersangkutan dengan periode tersebut. Juga pada akhir pelaksanaan
Kontrak, maka foto-foto harus diserahkan kepada Direksi dalam album-album. Foto-foto
ditempelkan dalam album secara beraturan menurut progres kemajuan pekerjaan dan
lokasinya masing-masing. Tiap obyek harus lengkap tahapnya yakni 0%, 50% dan 100%
dan ditempelkan pada satu halaman.
Penyerahan dilakukan sebanyak 6 (enam) ganda bersama 1 (satu) ganda album
negatifnya/ soft copynya. Tiap album dan juga yang berisi negatif harus diberi keterangan
atau tanda sama untuk memudahkan mengidentifikasi negatif/soft copy dan cetakannya.
Semua album menjadi milik Pemberi Tugas dan tanpa ijinnya tidak boleh diberikan /
dipinjamkan kepada siapapun.
Diserahkan Hard copy scan disimpan hardisk eksternal kepada tim Direksi Pekerjaan.
B. Pelaporan
Setiap hari senin penyedia jasa harus menyerahkan kemajuan prestasi ke pengguna jasa
dengan persetujuan direksi pekerjaan. Pelaporan pelaksanaan pekerjaan terdiri dari
laporan harian, laporan mingguan dan laporan bulanan sebanyak 5 buku, 1 asli dan 4
copy atau sesuai dengan petunjuk direksi pekerjaan / pengawas lapangan.
Diserahkan Hard copy scan disimpan hardisk eksternal kepada tim Direksi Pekerjaan.
C. Penggambaran
Gambar-gambar yang harus disiapkan Penyedia Jasa adalah :
a) Gambar-Gambar Pekerjaan Tetap
- Umum
Semua gambar-gambar yang disiapkan oleh Penyedia Jasa haruslah gambar-gambar
yang telah ditanda tangani oleh Direksi, dan apabila ada perubahan harus diserahkan
kepada Direksi untuk mendapat persetujuan sebelum program pelaksanaan dimulai.
Diserahkan Hard copy scan disimpan hardisk eksternal kepada tim Direksi
Pekerjaan.
- Gambar-gambar pelaksanaan
Penyedia Jasa harus menggunakan gambar kontrak sebagai dasar untuk
mempersiapkan Gambar Pelaksanaan. Gambar itu dibuat lebih detail untuk pekerjaan
tetap dan dapat memperlihatkan penampang melintang dan memanjang dari
konstruksi beton, pasangan batu, pengaturan batang pembesian termasuk rencana
konstruksi, pemotongan dan daftar besi beton, tipe bahan yang digunakan, mutu,
tempat dan ukuran yang tepat.
- Penyedia Jasa harus menyediakan 1 (satu) set gambar-gambar lengkap di lapangan
Apabila ada pekerjaan dilaksanakan sebelum ada persetujuan Direksi adalah menjadi
resiko Penyedia Jasa. Persetujuan Direksi terhadap gambar-gambar tersebut tidak
akan meringankan tanggung jawab Penyedia Jasa atas kebenaran gambar tersebut.
Diserahkan Hard copy scan disimpan hardisk eksternal kepada tim Direksi
Pekerjaan.
b) Gambar-Gambar Pekerjaan Sementara
- Umum
Semua gambar yang disiapkan oleh Penyedia Jasa harus terperinci, dan diserahkan
kepada Direksi sebelum tanggal pelaksanaan pekerjaan atau dalam waktu yang telah
ditentukan dalam Kontrak. Gambar-gambar harus menunjukan detail dari pekerjaan
sementara seperti pengalihan aliran (kistdam) dan sebagainya. Gambar Perencanaan
yang diusulkan Penyedia Jasa yang dipakai dalam Pelaksanaan Konstruksi (sah) juga
harus diserahkan kepada Direksi sebanyak 3 (tiga) rangkap.
- Gambar – gambar untuk Pekerjaan Sementara yang ditinggalkan oleh Penyedia Jasa
hendaknya mengusulkan pekerjaan sementara yang berkaitan dengan pekerjaan tetap
secara lebih mendetail dan diserahkan kepada Direksi untuk mengubah dan
mendapat persetujuan sebelum tanggal dimulainya pelaksanaan
- Diserahkan Hard copy scan disimpan hardisk eksternal kepada tim Direksi
Pekerjaan.
c) Gambar-Gambar Purna laksana / As Built Drawing
Selama masa pelaksanaan, Penyedia Jasa harus memelihara satu set gambar konstruksi
terpasang yang dilaksanakan paling akhir untuk tiap-tiap pekerjaan. Pada gambar yang
memperlihatkan perubahan yang sudah diberikan sesuai dengan kontrak, sejauh gambar
tersebut sudah dilaksanakan dengan benar kemudian dicap “sudah dilaksanakan”.
Gambar-gambar yang dilaksanakan akan diperiksa tiap bulan di lapangan oleh Direksi
dan tiap hari oleh Pengawas Lapangan, dan apabila ditemukan hal-hal yang tidak
memuaskan dan tidak dilaksanakan, paling lambat harus diperiksa kembali selama 6
(enam) hari kerja. Gambar purna laksana (As Built Drawing) harus dibuat di atas kertas
kalkir yang berkualitas baik minimal kalkir 80 gram bila pekerjaan telah diselesaikan 100
%. Dalam waktu 1 (satu) bulan setelah penandatanganan serah terima ke I (PHO),
Penyedia Jasa harus sudah menyerahkan gambar purna laksana (As Built Drawing) yang
terdiri dari satu set gambar lengkap dengan ukuran minimal A3 , beserta 1 (satu) set copy
blue print jika penggambaran dengan cara manual dan soft copy apabila penggambaran
menggunakan program computer.
Diserahkan Hard copy scan disimpan hardisk eksternal kepada tim Direksi Pekerjaan.
d) Permukaan Tanah Asli Untuk Tujuan Pengukuran
Muka tanah yang terlihat pada gambar akan dianggap betul sesuai dengan Kontrak.
Apabila terjadi keraguan dari Penyedia Jasa kebenaran dari muka tanah, sekurang-
kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum mulai bekerja Penyedia Jasa memberitahukan
kepada Direksi secara tertulis untuk menyelesaikan dan melaksanakan pengukuran
kembali ketinggian muka tanah tersebut. Dalam segala hal sebelum memulai pekerjaan
tanah, Penyedia Jasa akan mengukur dan mengambil ketinggian terhadap daerah yang
diduduki, dengan menggunakan Bench Mark atau titik referensi yang disetujui oleh
Direksi. Ketinggian muka tanah yang ditentukan perlu mendapat persetujuan Direksi.
Pengukuran volume yang dikerjakan dibuat berdasarkan ketinggian yang disetujui.
e) Penandatanganan dan Persetujuan Gambar
Penyedia Jasa harus menyerahkan gambar kerja kepada Direksi untuk disahkan dalam
waktu 30 (tiga puluh) hari sebelum dimulai pekerjaan yang dimaksud. Dalam waktu 7
(tujuh) hari setelah penerimaan copy dari Penyedia Jasa dan satu copy dikembalikan
kepada Penyedia Jasa dengan diberi suatu keterangan sebagai berikut :
a. Disetujui
b. Disetujui dengan catatan
c. Dapat disetujui setelah direvisi
d. Ditolak
Bila gambar dicap dengan tanda a atau b sebagaimana tersebut di atas, Penyedia Jasa
sudah dapat memesan atau memulai pekerjaan sesuai dengan gambar. Satu set copy
gambar yang telah disetujui oleh Direksi dapat diletakkan pada Direksi Keet Penyedia
Jasa. Bila gambar dicap dengan tanda c, Penyedia Jasa harus mengadakan perbaikan-
perbaikan/revisi dan kemudian menyerahkan hasil revisi tersebut sebanyak 3 (tiga) copy
kepada Direksi, guna mendapat persetujuannya. Waktu yang diberikan kepada Penyedia
Jasa untuk mengadakan revisi maksimum 7 (tujuh) hari setelah gambar dikembalikan dari
Direksi, begitu seterusnya sampai gambar dinyatakan diterima dicap a atau b. Penyedia
Jasa tidak diperbolehkan memulai pekerjaan, sebelum gambar tersebut disetujui oleh
Direksi. Direksi dapat meminta kepada Penyedia Jasa untuk menambah detail-detail
gambar yang dirasa perlu, tanpa tambahan biaya.
Diserahkan Hard copy scan disimpan hardisk eksternal kepada tim Direksi Pekerjaan.
D. Mutual Check
- Sistem Pekerjaan
Sistem Pelaksanaan Pekerjaan ini adalah kontrak harga satuan.
- Pelaksanaan Mutual Check
a. Pelaksanaan Mutual Check 0% diadakan berpedoman pada tender Drawing.
b. Pelaksana untuk Pekerjaan Mutual Check adalah terdiri dari Penyedia Jasa bersama-
sama dengan tim mutual check yang dibentuk oleh PPK.
c. Uraian Pekerjaan Mutual Check yang dilaksanakan Penyedia Jasa adalah sebagai
berikut :
- Pengukuran kembali semua kegiatan-kegiatan pekerjaan dengan mencocokkan
kembali pada titik tetap dengan ketelitian 10 VL.mm.
- Membuat gambar-gambar hasil pengukuran kembali (Uitzet) profil memanjang dan
melintang dengan mengikuti Standar Penggambaran Tender Drawing.
- Membuat gambar-gambar bangunan dengan mengikuti Standar Penggambaran
Tender Drawing (termasuk gambar detail).
- Membuat perhitungan Hidrolis dan teknis, apabila ada perubahan bentuk desain .
- Membuat perhitungan Bill of Quantity (BOQ) dan RAB perubahan tambahan/
pengurangan.
d. Semua produk-produk hasil mutual check/Uitzet (data pengukuran kembali, gambar-
gambar,data uji laborat, Bill of Quantity, RAB tambahan biaya/pengurangan biaya)
disampaikan kepada Pimpro/ Pimbagpro untuk selanjutnya diteliti/ diperiksa
kebenarannya dan setelah mendapat persetujuan maka Penyedia Jasa dapat
melaksanakan pekerjaan tersebut.
e. Dari hasil pengukuran mutual check/ Uitzet akan didapat perbandingan volume
dengan Tender Drawing.
f. Gambar-gambar hasil Pengukuran mutual check/ Uitzet adalah sebagai dasar untuk
Pelaksanaan Konstruksi Lapangan.
g. Semua gambar – gambar hasil mutual chek diperbanyak 3 kali.
- Mutual Check 100%
a. Mutual Check II dilaksanakan oleh Tim Mutual Check 100% yang dibentuk PPK
untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan/ gambar terpasang
(Asbuilt Drawing).
b. Dari hasil Mutual Check II dengan gambar terpasang (Asbuilt Drawing) sebagai
dasar pembayaran volume pekerjaan yang telah selesai dikerjakan.
c. Semua gambar-gambar terpasang ( Asbuilt Drawing ) dibuat rangkap 3 ( tiga )
- Jangka Waktu Pelaksanaan Mutual Check
a. Jangka Waktu Pelaksanaan Mutual Check akan diatur/ ditentukan PPK.
b. Jika tidak ditentukan lain pengajuan biaya tambahan/ pengurangan biaya, paling
lambat 1 bulan sebelum jangka waktu pelaksanaan berakhir sudah harus disampaikan
kepada PPK.
c. Segala ketentuan-ketentuan yang belum diatur dalam Mutual Check ini akan
ditentukan kemudian oleh PPK.
- Penilaian dan Pembayaran
Semua pengeluaran yang timbul untuk semua kebutuhan Mutual Check menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa.
J. Quality Assurance
Quality Assurance (QA) secara umum bertanggung jawab untuk memastikan produk atau
jasa memenuhi standar yang ditetapkan termasuk keandalan, kegunaan, kinerja dan standar
kualitas umum yang ditetapkan oleh Pengguna Jasa melalui spesifikasi teknis yang
dipersyaratkan.
Adapun tugas dan tanggung jawab quality assurance adalah sebagai berikut:
a. Memiliki tugas pokok dalam perencanaan prosedur jaminan kualitas suatu produk atau
jasa.
b. Menafsirkan dan menerapkan standar jaminan kualitas.
c. Mengevaluasi kecukupan standar jaminan kualitas.
d. Merancang sampel prosedur dan petunjuk untuk mencatat dan melaporkan data
berkualitas.
e. Meninjau pelaksanaan dan efisiensi kualitas dan inspeksi sistem agar berjalan sesuai
rencana, melaksanakan dan memantau pengujian dan inspeksi bahan dan produk untuk
memastikan kualitas produk jadi.
f. Mendokumentasikan audit internal dan kegiatan jaminan kualitas lainnya.
g. Menyelidiki keluhan pelanggan dan masalah ketidaksesuaian.
h. Mengumpulkan dan menyusun data kualitas statistik.
i. Menganalisis data untuk mengidentifikasi area untuk perbaikan dalam sistem mutu.
j. Mengembangkan, merekomendasikan dan memantau tindakan perbaikan dan
pencegahan.
k. Menyiapkan laporan untuk berkomunikasi hasil dari kegiatan kualitas.
l. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan mengatur intervensi pelatihan untuk
memenuhi standar kualitas.
m. Mengkoordinasikan dan dukungan di tempat audit yang dilakukan oleh penyedia
eksternal.
n. Mengevaluasi temuan audit dan menerapkan tindakan koreksi yang tepat.
o. Mengelola dan memeriksa kegiatan manajemen risiko.
p. Bertanggung jawab untuk sistem manajemen dokumen.
q. Memastikan kepatuhan berkelanjutan dengan persyaratan peraturan kualitas dan
industri yang ditetapkan perusahaan.
Kegiatan Quality Assurance akan dilakukan oleh kontraktor sesuai dengan petunjuk
Direksi pekerjaan/ pengawas lapangan. Semua biaya untuk keperluan tersebut ditanggung
Penyedia Jasa dan sudah termasuk dalam Harga Satuan Pekerjaan ini.
K. Papan Nama Kegiatan
Papan nama kegiatan berjumlah 2 buah, dengan ukuran 0,90 x 1,20 atau sesuai dengan
petunjuk Direksi Pekerjaan/ Pengawas Lapangan. Papan nama proyek akan disediakan
dan dipelihara di sekitar lokasi pekerjaan sebagai salah satu identifikasi sifat dari
pekerjaan tersebut. Agar dapat memberikan informasi kepada masyarakat umum
bahwa di lokasi tersebut sedang dilaksanakan pekerjaan pembangunan embung. Semua
biaya untuk keperluan tersebut ditanggung Penyedia Jasa dan sudah termasuk dalam
Harga Satuan Pekerjaan ini.
L. Perlengkapan dan Kebutuhan K3
Selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung, penyedia jasa harus menyediakan
perlengkapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), minimal sebagai berikut :
Penyedia jasa harus menyediakan tenaga / Ahli Madya K3 sesuai dengan dokumen
RKK Konstruksi tersebut, selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung, atau sesuai
dengan instruksi dari direksi pekerjaan maupun dari Pejabat Pembuat Komitmen,
Selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung pada saat musim kemarau, penyedia jasa
wajib melakukan penyiraman jalan menggunakan mobil tanki air setiap hari.
M. Pengukuran / Uitzet
Ukuran-ukuran pokok dan ukuran tinggi (elevasi) telah ditetapkan dalam gambar
rencana.
Jika terdapat perbedaan antara gambar-gambar utama dengan gambar-gambar perincian
maka yang mengikat adalah ukuran-ukuran pada gambar utama atau ditanyakan pada
Direksi Teknis. Sebagai ukuran pokok ± 0,00 disesuaikan dengan ukuran gambar
rencana. Dengan ketentuan tersebut Pemborong, Perencana, Direksi Teknis dan
Pengawas akan menetapkan patok duga ± 0,00 tersebut di lapangan dan dibuat dari
patok beton yang sifatnya permanen yang dipelihara selama pelaksanaan pembangunan
atau tanda lainnya yang bersifat permanen selama pelaksanaan pekerjaan. Penetapan
ukuran dan sudut siku-siku tetap dijaga dan antara lain dengan mempergunakan alat-alat
Waterpass dan Theodolith atau berpedoman pada bangunan yang telah ada. Setelah
Ukuran ditetapkan, baru dilanjutkan dengan pemasangan papan Bouwplank. Kayu
papan yang digunakan minimal dari kelas kuat II dengan ukuran lebih kurang 2/20 cm
dan usuk 4/6. Bouplank dipasang dari titik luar Bangunan dengan jarak kurang lebih 2
meter atau sesuai kondisi lapangan. Perlengkapan Peralatan Perancah kerja agar
dipersiapkan lebih awal sebelum memulai proses Pekerjaan.
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
1 Mobilisasi dan Lump Sum
Demobilisasi
b. Jalan-jalan yang ada, fasilitas tanah milik yang berdampingan, bangunan utilitas,
pelayanan umum, pohon, tanaman, dan sebagainya yang tidak ditunjuk untuk
pembersihan dan pembongkaran harus dilindungi dari cacat dan kerusakan yang
mungkin timbul dari operasi Kontraktor.
P. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Daerah timbunan Tanggul atau di bawah jalan seperti yang ditunjuk oleh Direksi
atau Gambar yang disetujui, maka Kontraktor harus mengupas tanah humus dan
membuangnya agar membusuk atau ditumpuk sebagaimana diarahkan oleh Direksi.
Pada umumnya pengupasan tanah humus harus meliputi hanya pengupasan dari
tanah bagian atas yang cukup subur untuk mendorong atau memungkinkan suatu
pertumbuhan dari tumbuh – tumbuhan . Tidak ada pengupasan tanah humus di setiap
daerah yang ditunjuk yang akan kurang daripada 20 cm dalam kedalaman yang
diukur secara vertikal atau sebagaimana diarahkan oleh Direksi, dan tanah humus
tersebut akan dipertahankan terpisah dari bahan yang digali lainnya. Hasil galian
tanah humus yang akan digunakan untuk lapisan atas lereng timbunan, akan
dipandang sebagai pembentukan timbunan dan harus sesuai dengan Spesifikasi
Teknik. Dalam hal ini tanah humus harus ditumpuk untuk penggunaan kembali
sebagaimana disetujui oleh Direksi.
b. Pembersihan akan dilaksanakan di atas sebuah daerah yang luas sampai batas akhir
dari semua pekerjaan permanen sebagaimana terlihat pada Gambar dan sesuai yang
diarahkan oleh Direksi. Pekerjaan ini akan terdiri dari pembersihan dan pembuangan
segala sesuatu di atas permukaan tanah kecuali benda tersebut diperintahkan Direksi
untuk ditinggalkan tanpa diganggu. Bahan-bahan yang dibersihkan akan termasuk,
tetapi tidak perlu dibatasi, pada semak, belukar, rumput, bagian tumbuh-tumbuhan
yang lepas untuk dibuang dan diangkut ketempat lain.
c. Patok pengukuran, instalasi pelayanan umum, dan benda lainnya serta pohon dan
tumbuh-tumbuhan yang ditunjuk Direksi untuk ditinggalkan harus dilindungi dari
kerusakan yang dapat diakibatkan oleh operasi Kontraktor.
d. Tanah milik dan setiap benda yang ditunjuk untuk diselamatkan harus dipindahkan
dengan hati-hati dan ditempatkan sebagaimana diarahkan oleh Direksi.
e. Semua bahan-bahan dan puing yang tidak ditunjuk oleh Direksi untuk digunakan lagi
dalam Pekerjaan Kontrak atau untuk diselamatkan, harus dibuang agar membusuk
sebagaimana disetujui oleh Direksi. Kontraktor harus membuat semua pengaturan
yang diperlukan dengan para pemilik dan menanggung semua biaya untuk
memperoleh lokasi pembuangan yang layak.
R. Persyaratan Umum
a. Kontraktor harus taat terhadap Peraturan Nasional maupun Peraturan Daerah.
b. Kantor dan fasilitasnya harus ditempatkan sedemikian rupa sesuai dengan apa
yang telah disetujui dalam lokasi umum dan daerah kerja dari Program
Mobilisasi seperti diperinci dalam pembahasan diatas dimana penempatannya
harus tidak boleh lebih 5 km dari site.
c. Bangunan-bangunan untuk kantor dan akomodasi harus ditempatkan sedemikian
rupa sehingga terbebas dari polusi yang dihasilkan oleh operasi konstruksi.
j. Pihak kontraktor harus menyiapkan alat pemadam api yang memadai pada
seluruh camp-camp, kantor-kantor, gudang-gudang dan bangunan bengkel.
S. Kantor Kontraktor Dan Fasilitasnya
a. Umum
Untuk semua proyek, Kontraktor harus menyediakan akomodasi kantor yang
cocok dan fasilitasnya yang memenuhi kebutuhan proyek sesuai spesifikasi ini.
b. Ukuran
Harus sesuai untuk kebutuhan umum Kontraktor dan harus menyediakan sebuah
ruangan untuk keperluan rapat kemajuan pekerjaan.
c. Telepon
Harus tersedia minimal satu sambungan langsung.
Dalam hal dimana sambungan saluran telepon tidak memungkinkan atau tidak
dapat disediakan selama perioda Mobilisasi, maka kepada kontraktor diharuskan
menyediakan suatu sistem radio yang dapat berkomunikasi 2 arah dengan jelas
dan dapat diandalkan antara kantor Pemilik di Ibukota Propinsi dan titik terjauh
dilapangan. Sistem Radio ini harus paling sedikit mempunyai enam stasiun yang
mampu untuk mengirim pesan secara lisan, akan dilokasikan dan digunakan
sesuai petunjuk dari Direksi.
Jika Penyedia akan mengambil material untuk beton dan batu dari sumber lain,
Penyedia harus mengatur sedemikian hingga mendapatkan ijin dari instansi terkait
dan membayar semua biaya dan kompensasi yang diperlukan.
AA. Material Dan Peralatan – Peralatan Yang Harus Disediakan Oleh Penyedia
Umum
Penyedia harus menyediakan bahan / material dan peralatan yang memenuhi
syarat untuk menyelesaikan pekerjaan kecuali yang sudah disediakan di dalam
kontrak. Semua peralatan dan material yang merupakan bagian dari pekerjaan
harus sesuai dengan standar yang tercantum dalam spesifikasi atau standar yang
ditunjukkan. Jika Penyedia mengusulkan pengadaan peralatan atau material yang
tidak sesuai dengan standar yang disebutkan diatas harus memberi tahu dan
mendapatkan persetujuan tertulis dari Pejabat Pembuat Komitmen/PPK terlebih
dahulu.
Penyedia harus mendatangkan semua mesin dan peralatan, lengkap dengan suku
cadangnya yang cukup, untuk menjamin kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
FF. Spesifikasi, Brosur dan Data yang harus diserahkan oleh Penyedia
Penyedia harus menyerahkan 3 (tiga) set (1(satu) set asli, 2(dua) set salinan)
spesifikasi lengkap, brosur dan data mengenai material dan peralatan yang akan
didatangkan sesuai kontrak kepada Pejabat Pembuat Komitmen/PPK untuk
disetujui, dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) hari sejak
diterimanya surat perintah mulai kerja. Bagaimanapun juga persetujuan terhadap
spesifikasi, brosur dan data tersebut tidak akan melepaskan Penyedia dari
tanggung jawabnya sesuai dengan Kontrak.
- metode pengukuran
- daftar alat yang akan digunakan
- kualifikasi dan daftar personil
Penyedia jasa harus melaksanakan sistem protokol kesehatan sesuai dengan arahan dari
Pengguna Jasa atau direksi pekerjaan , seperti penyediaan sarana dan prasarana
kesehatan lapangan antara lain :
a. Tempat cuci tangan.
b. Ruang kesehatan di lokasi pekerjaan konstruksi.
c. Lemari APD dan APK.
d. Rambu larangan dan peringatan akan bahaya yang mungkin terjadi di lokasi
pekerjaan yang memiliki potensi terhadap bahaya kecelakaan kerja , sebagai contoh
seperti di lokasi galian dengan identifikasi bahaya longsoran harus dipasang papan
peringatan K3 “Awas Bahaya Longsor” dan lain sebagainya sesuai arahan dan
instruksi dari Direksi Pekerjaan konstruksi tersebut.
e. Fasilitas pengaman area lokasi pekerjaan kostruksi , seperti pemasangan portal di
pos jalan masuk lokasi pekerjaan , Papan nama Pekerjaan , safety cross line didaerah
yang rawan seperti daerah area konstruksi dengan resiko tinggi , dan lainnya sesuai
arahan dari Direksi pekerjaan konstruksi tersebut.
f. Pembuatan papan informasi kesehatan dan keselamatan kerja konstruksi yang
dipasang di area Direksi keet , yang menjelaskan tentang informasi nama pekerjaan
konstruksi , jumlah tenaga kerja atau man power yang bekerja di area konstruksi
tersebut , waktu pelaksanaan pekerjaan , kecelakaan kerja yang pernah terjadi ,
jumlah man power yang terdampak terhadap kecelakaan kerja yang pernah terjadi
tersebut serta informasi lainnya sesuai dengan arahan dar direksi pekerjaan tersebut.
g. Penyedia jasa wajib memonitoring secara harian setiap kegiatan konstruksi yang
dilaksanakan dan dituangkan dalam laporan harian pelaksanaan kegiatan manajemen
K3 konstruksi tersebut , yang terintregasi dengan laporan mingguan serta
direkapitulasi dalam laporan bulanan atau summary record pelaksanaan sistem
manajemen K3 konstruksi yang kemudian secara berkala dilaporkan kepada direksi
pekerjaan.
h. Apabila terjadi insiden kecelakaan kerja , unit pelaksana kegiatan konstruksi
penyedia jasa harus melaksanakan protokol penyelamatan sesuai dengan besar
kecilnya resiko yang mungkin terjadi , dan membuat laporan kejadian kecelakaan
kerja yang kemudian dilaporkan kepada direksi pekerjaan serta ditulis dalam papan
informasi K3 konstruksi tersebut.
i. Penyedia jasa wajib melaksanakan pengawasan , serta memonitoring kepatuhan
terhadap komitmen pelaksanaan baik terhadap man power , pihak pengguna jasa
atau direksi pekerjaan dan pengawas pekerjaan , pihak konsultan supervisi serta
melakukan penerapan sanksi atau penindakan setiap pelanggaran K3 yang terjadi.
j. Penyedia jasa harus melakukan pengecekan secara berkala setiap komponen yang
digunakan untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi tersebut , baik APD ataupun
APK yang digunakan oleh para mitra kerja untuk meminimalisasi terjadinya
kecelakaan kerja yang disebabkan oleh human error maupun dari segi kelayakan
peralatan yang digunakan , sehingga akan tercapai target manajemen K3 , yaitu
“Zero Accident”.
Pelaksanaan kegiatan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan konstruksi
tersebut , penyedia jasa harus melaksanakannya secara skematik sesuai dengan
standart yang tertuang pada skema berikut ini :
Gambar 3. Skema Pelaksanaan Program SMKK Konstruksi.
Dari skema pelaksanaan program SMKK Konstruksi diatas , penyedia jasa harus
melaksanakan kegiatan sebagai berikut :
5. PEKERJAAN EMBUNG
Spesifikasi pekerjaan Embung pada Pembangunan Embung Politeknik PUPR Semarang
berupa kegiatan galian dan timbunan. Kegiatan ini dilaksanakan pada pekerjaan bangunan
inlet, pekerjaan bangunan outlet, pekerjaan kom embung, pekerjaan bangunan pompa,
pekerjaan bangunan instrumentasi, dan pekerjaan normalisasi sungai drainase. Spesifikasi
dari pekerjaan tanah ini sebagai berikut.
5.1. Pekerjaan tanah
Pada pekerjaan tanah ini terdiri dari pekerjaan galian tanah dan timbunan tanah.
Spesifikasi masing-masing pekerjaan ini adalah sebagai berikut.
5.1.1. Pekerjaan Galian Tanah Dengan Alat
a. Umum
1) Pekerjaan ini akan terdiri dari galian, penanganan, pembuangan atau
penumpukan sementara dari tanah atau batuan yang berdekatan dengan
pekerjaan konstruksi yang diperlukan untuk pelaksanaan yang
memuaskan dari pekerjaan dalam kontrak ini.
2) Pekerjaan ini diperlukan untuk pembuatan tanggul disamping
pembangunan kolam tampungan embung yang sesuai dengan
Spesifikasi ini dan memenuhi garis kelandaian dan penampang
melintang yang terlihat pada Gambar atau sebagaimana diarahkan oleh
Direksi.
3) Kecuali untuk maksud pembayaran, maka ketentuan dari Bab ini
berlaku untuk semua pekerjaan galian yang dilaksanakan sehubungan
dengan Kontrak dan tercakup dalam spesifikasi ini. Galian harus
dipandang sebagai salah satu dari Galian Biasa atau Galian Batu.
4) Galian Biasa akan terdiri dari semua galian yang tidak diklasifikasikan
sebagai galian Batu.
5) Galian Batu akan terdiri dari galian batu bulat besar yang mempunyai
volume 1,0 meter kubik atau lebih besar dari semua batuan atau bahan-
bahan keras lainnya yang dalam pendapat Direksi adalah kurang praktis
untuk menggali tanpa menggunakan alat bertekanan udara. Galian ini
tidak termasuk bahan-bahan yang menurut Direksi dapat dilonggarkan /
dilepaskan dengan suatu mesin penggaru hidrolik tunggal yang ditarik
oleh sebuah traktor dengan berat minimum 15 ton dan tenaga kuda
netto sebesar 180 HP.
3. Pasir
- Pasir buatan adalah pasir yang dihasilkan oleh mesin pemecah batu. Pasir alam
adalah pasir yang didapat dari sungai atau sumber alam lainnya yang dapat
disetujui oleh Direksi mengenai sumber alam/quarry, guna mendapatkan
persetujuan dari Direksi. Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi contoh
pasir yang akan digunakan untuk diadakan test kualitas. Kontraktor harus
memperoleh semua ijin yang diperlukan dan membayar kewajiban atas
pengembalian bahan tersebut.
- Pasir yang digunakan harus bersih, bebas dari gumpalan tanah liat, karang,
bahan organik dan alkali dan bahan-bahan lain yang dapat merusak mutu beton,
jumlah prosentase segala macam bahan yang dapat merusak tidak boleh lebih
dari 2%.
- Semua pasir yang dipakai adalah pasir dengan ukuran butir maximum 5 mm dan
modulus kehalusan antara 2,3 – 2,8 jika diselidiki dengan saringan standard
untuk beton (sesuai PBI – 1971) atau dengan ketentuan sebagai berikut :
No Saringan
Prosentase Tertinggal Saringan
(U.S. Standard)
4 0 – 15
8 6 – 15
16 10 – 25
30 10 – 30
50 15 – 35
100 12 – 20
Pan 3–7
4. Agregat Kasar
- Agregat kasar harus bersih dan bebas dari bagian-bagian yang halus seperti
lumpur, debu, dan partikel lain yang lembut, alkali dan bahan organik atau dari
substansi yang dapat merusak mutu beton dalam jumlah yang banyak.
- Agregat kasar harus bergradasi baik dengan ukuran butiran antara 5 – 40 mm
atau sesuai dengan petunjuk Direksi. Agregat kasar mempunyai modulus
kehalusan butir antara 6 – 7,5 mm, atau bila diselidiki dengan saringan satndard
harus sesuai dengan standard Indonesia untuk beton PBI – 1971 (NI – 2).
- Batu yang digunakan adalah batu pecah yang berasal dari gunung batu atau dari
batu besar yang bermutu kwarsa dan tras mempunyai berat jenis minimal 2,4
dengan kekuatan tekan tidak boleh kurang dari 400 Kg/cm2. Batu pecah yang
digunakan setelah ditest abrasi harus lebih kecil 40% dari berat batu yang
terabrasi.
- Agregat harus didapat dari sumber yang disetujui oleh Proyek dan Kontraktor
harus memperoleh ijin dan membayar kewajiban karena pengambilan bahan
tersebut.
- Agregat harus ditimbun dengan cara sedemikian sehingga terhindar dari
tercampurnya dengan bahan lain dan pemisahan gradasi.
5. Air
- Air yang dipakai untuk campuran beton harus bebas dari lumpur, minyak, asam,
bahan organik, garam dan kotoran lain dalam jumlah yang dapat merusak. Bila
diperlukan oleh Direksi, Kontraktor harus menunjukan sumber air yang
digunakan serta test terhadap mutu/kualitas air, semua biaya yang dikeluarkan
oleh Kontraktor untuk keperluan pengadaan pengetesan mutu air harus sudah
dimasukan dalam harga penawaran volume batu tiap meter kubiknya.
σ‘bm Kategori
σ‘bk
Mutu (Kg/cm2) bangunan Pengawasan Pengujian
(Kg/cm2)
S = 46 (tujuan)
Kualitas
B0 - - Non struktur Kuat Desak
Agregat
B1 - - Struktur Pemeriksaan Tidak diuji
σ‘bm Kategori
σ‘bk
Mutu (Kg/cm2) bangunan Pengawasan Pengujian
(Kg/cm2)
S = 46 (tujuan)
dengan mata
Pengujian
K.125 125 200 Struktur dengan analisa Diuji
saringan
Pengujian
K.175 175 250 Struktur dengan analisa Diuji
saringan
Pengujian
K.225 225 300 Struktur dengan analisa Diuji
saringan
Pengujian
K.250 250 325 Struktur dengan analisa Diuji
saringan
Pengujian
K.300 300 425 Struktur dengan analisa Diuji
saringan
σ’bk adalah kekuatan tekan karakteristik yang ditentukan dari hasil percobaan
benda uji, σ’bm adalah harga kekuatan tekan rata-rata. Bilamana tidak
ditentukan lain, maka kekuatan desak dari beton adalah kekuatan tekan hancur
dari contoh kubus yang diuji pada umur 28 hari.
Rumus untuk menghitung σ’bk adalah sebagai berikut :
σ’bk = σ’bm – 1,64.s
s =
∑ ' (σ ' b − σ ' bm )2
n −1
σ
σ’bm = ∑n
dengan :
n = Jumlah benda uji (minimum 20 buah)
σ’b = kekuatan tekan tiap benda uji (kg/cm2)
σ’bm = Kekuatan tekan beton rata-rata (kg/cm2)
s = deviasi standar (kg/cm2)
untuk mencegah adukan beton yang terlalu kental atau terlalu encer, dianjurkan untuk
menggunakan nilai slump sebagai berikut :
Slump
Jenis pekerjaan
Maximum Minimum
Dinding, pelat pondasi dan pondasi telapak bertulang 12,5 5,0
Pondasi telapak tidak bertulang, kaison dan konstruksi bawah
9,0 2,5
tanah
Pelat, Balok, Kolom dan dinding 15,0 7,5
Perkerasan jalan 7,5 5,0
Pembetonan Masal 7,5 2,5
Untuk maksud-maksud dan alasan tertentu, maka dengan persetuuan Direksi, dapat
dipakai nilai slump yang menyimpang dari tabel di atas, asal memenuhi hal-hal
sebagai berikut :
a) Beton dapat dikerjakan dengan baik.
b) Tidak terjadi pemisahan dalam adukan.
c) Mutu beton yang disyaratkan tetap terpenuhi.
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
1 Beton B0 K100 Readymix Meter Kubik
2 Beton mutu K250 Readymix Meter Kubik
b. Pembayaran
Jumlah baja tulangan yang diterima, yang ditetapkan seperti uraian
diatas, harus dibayar pada Harga Penawaran Kontrak untuk Jenis
Pembayaran yang ditunjukkan dibawah ini, dan terdaftar dalam Jadual
Penawaran, yang pembayarannya merupakan konpensasi penuh untuk
pengadaan, pembuatan dan penempatan material, termasuk seluruh
peralatan, seluruh pekerja, perkakas, pengujian, pekerjaan pelengkap lain
untuk menyelesaikan pekerjaan seperti diuraikan dalam spesifikasi ini.
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
1 Pembesian (Besi Ulir) Kilogram
5.11. Bekisting
Pekerjaan bekisting pada pada Embung Politeknik PU Semarang dilaksanakan pada
pekerjaan bangunan outlet, pekerjaan bangunan instrumentasi, dan pekerjaan
normalisasi sungai drainase. Spesifikasi teknik dari pekrjaan bekisting ini secara
rinci tersaji berikut ini.
5.11.1. Desain
Bekisting harus disediakan untuk menghasilkan beton yang mengeras
sesuai garis, tingkat dan bentuk yang ditunjukkan pada Gambar.
Bekisting harus memiliki kekuatan yang memadai untuk menahan semua
beban yang diterjadi, termasuk tekanan dari beton segar. efek getaran,
berat pekerja dan peralatan, tanpa kehilangan bentuk yang diharapkan.
Bekisting harus dirancang dengan baik sehingga pada saat pelepasan
bekisting tanpa menimbulkan risiko kerusakan kepada struktur beton
yang telah selesai dikerjakan. Joint pada bekisting harus tegak lurus
terhadap poros utama dari bentuk beton, kecuali jika dinyatakan lain atau
disetujui oleh Direksi.
Jika diminta oleh Direksi, gambar rinci, perhitungan desain, termasuk
asumsi desain seperti kecepatan penuangan dan temperatur beton,
deskripsi dan / atau contoh material yang diusulkan untuk digunakan
harus diajukan untuk mendapat persetujuan dari Direksi, sebelum
pembuatan bekisting dimulai, bekisting harus dikonstruksi/dirakit dan
cukup untuk mentolerir frekuensi tinggi getaran dan harus memiliki
kekakuan seragam agar terhindar dari getaran yang bervariasi pada
permukaan bekisting selama pemadatan beton. Desain bekisting harus
sedemikian rupa sehingga tidak perlu menuangkan beton dari ketinggian
yang lebih tinggi dari dua (2) meter atau untuk mengalirkan beton
sepanjang bekisting setelah penuangan. Untuk balok, girder dan bagian
yang serupa, desain bekisting harus memungkinkan dilakukan pelepasan
pada sisi samping bekisting, tanpa mengganggu sisi lain dari bekisting.
Pelepasan bekisting harus memungkinkan perpindahan tekanan dari
bekisting ke struktur berjalan dengan pelan dan bertahap.
Penempatan bekisting harus pada posisi yang tepat dan akurat dengan
alat kelengkapan, baut, angkur dan bentuk seperti yang ditunjukkan pada
Gambar. Alat kelengkapan sementara yang digunakan untuk mendukung
bekisting harus dapat dipindahkan tanpa merusak beton. Jika bekisting
digunakan kembali untuk beberapa kali, desainnya harus menunjukkan
berapa tingkat penurunan kualitas bahan yang akan terjadi dalam setiap
penggunaannya. Penggunaan bekisting yang tidak dapat dilepas tidak
diizinkan kecuali ditunjukkan pada Gambar atau disetujui oleh Direksi
Pekerjaan.
5.11.2. Konstruksi
a. Cetakan haruslah dengan berbagai bentuk, bidang – bidang, batas – batas
dan ukuran dari beton yang diinginkan sebagaimana pada gambar –
gambar atau seperti ditetapkan Direksi.
c. Permukaan yang rata dari beton adalah yang dikehendaki pada bagian
jalan air. Cetakan untuk permukaan yang demikian dapat dibuat dari
kayu ataupun dari logam dan harus di dalam segala hal benar – benar
berbentuk dan berukuran yang tetap pada tempat dan bentuknya selama
pembebanan dan berlangsunya pekerjaan vibrasi pemadatan beton. Usaha
yang sesuai dan efektif harus dilaksanakan pada pembuatan cetakan
untuk menguatkan pinggiran batas dan ujung lainnya dalam arah yang
tepat untuk menghindari terbentuknya pelengkungan – pelengkungan,
sisi pinggiran tersebut atau kerusakan – kerusakan permukaan beton yang
telah diselesaikan.
d. Semua cetakan yang dibangun harus teguh, alat – alat dan usaha – usaha
yang sesuai dan cocok untuk membuka cetakan – cetakan tanpa merusak
permukaan dari beton yang telah selesai harus tersedia. Sebelum beton
dicor, semua material untuk mempermudah melepaskan cetakan harus
dipakai hanya setelah disetujui oleh Direksi / Pengawas. Penggunaan
minyak cetakan harus berhati – hati agar tidak kontak dengan besi beton
yang mengakibatkan kurang daya lekat.
e. Semua cetakan harus betul – betul teliti dan aman pada kedudukannya
sehingga dicegah pengembangan atau lain gerakan selama penuangan
beton. Penyangga cetakan (Perancah) harus bersandar pada fondasi yang
baik sehingga tidak ada kemungkinan penurunan cetakan selama
pelaksanaan.
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
1 Bekisting Meter Persegi
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
Pengadaan dan
1 Pemasangan Paving Block Meter Persegi
Tebal 6 cm K300
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
Pengadaan dan
1 Pemasangan Kansteen Meter
Natural K300
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
Pengadaan dan
Pemasangan U-Diitch
1 bh
(30x30x120)
Pengadaan dan
Pemasangan U-Diitch
2 bh
(40x40x120)
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
Pengadaan dan
Pemasangan Gebalan
1 Meter persegi
Rumput
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
Pengadaan dan
Pemasangan Papan
1 unit
peringatan
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
Pengadaan dan
Pemasangan Letter
1 Ls
Acryllic
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
Pengadaan dan
1 Pemasangan Kursi Taman unit
5.20. Pengadaan dan Pemasangan Tiang Lampu Tinggi 7 m, Lampu Tenaga Surya
50 Watt LED
5.20.1. Umum
Spesifikasi lampu PJU/ Street Light yang digunakan adalah sebagai
berikut:
6. PEKERJAAN INLET
6.1. Galian Tanah Dengan Alat
Mengacu pada Poin 5. PEKERJAAN EMBUNG
6.2. Timbunan Tanah Kembali dipadatkan
Mengacu pada Poin 5. PEKERJAAN EMBUNG
6.3. Pasangan Batu Belah
Pekerjaan pasangan batu kali ini dengan campuran 1 pc : 4 ps ini dilaksanakan pada
pekerjaan bangunan inlet, pekerjaan bangunan outlet, dan pekerjaan normalisasi
sungai drainase. Spesifikasi dari pekerjaan pasangan batu kali ini secara rinci tersaji
berikut ini.
6.3.1. Umum
1) Pekerjaan ini akan terdiri dari pasangan pada Lereng Tanggul, tepi atau
dasar selokan dan saluran air, dan pembuatan lantai olak, kantung lumpur
dan bangunan saluran air kecil lainnya dengan pasangan batu adukan
semen yang dibangun diatas suatu dasar yang dipersiapkan untuk
menjamin aliran air yang bebas dan tanpa genangan, sesuai dengan
Spesifikasi ini dan sesuai dengan garis, kelandaian, dan ukuran yang
terlihat pada Gambar atau sebagaimana diarahkan oleh Direksi.
2) Pekerjaan tersebut juga meliputi pembangunan lubang sulingan air,
termasuk penyediaan dan pemasangan acuan lubang sulingan air atau
pipa.
3) Pada umumnya pasangan batu adukan tidak akan digunakan untuk
bangunan-bangunan yang menahan beban seperti halnya gorong-gorong
pelat, tembok penahan tanah sepanjang jalur lalu-lintas, tembok kepala
gorong-gorong pada gorong-gorong pelat.
6.3.2. Toleransi Dimensional
1) Permukaan dari setiap batu permukaan tidak akan berbeda dari profil
permukaan rata-rata pasangan batu disekitarnya lebih dari 30 mm.
2) Untuk pasangan selokan dan saluran air, profil permukaan rata-rata yang
dibentuk dengan pasangan batu tidak boleh berbeda dari profil lantai
dasar saluran yang ditentukan atau disetujui lebih dari 20 mm, juga tidak
berbeda dari profil penampang melintang yang ditentukan atau disetujui
lebih dari 50 mm.
3) Ketebalan minimum dari setiap pasangan batu adukan harus 100 mm.
4) Pembuatan Profil akhir untuk bangunan kecil yang tidak menahan beban
seperti kantung lumpur dan lantai olak tidak boleh berbeda dari profil
yang ditentukan atau disetujui lebih dari 20 mm.
6.3.3. Pengajuan dan Persetujuan
1) Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus mengajukan kepada
Direksi dua contoh seberat 50 kg yang masing-masing mewakili dari batu
yang ia usulkan untuk digunakan. Salah satu dari contoh ini akan ditahan
oleh Direksi untuk rujukan selama Perioda Kontrak. Hanya batu yang
disetujui oleh Direksi akan digunakan di dalam pekerjaan.
2) Tidak ada pekerjaan pasangan batu adukan akan dimulai sampai Direksi
telah menyetujui penyiapan pembentukan dimana pekerjaan tersebut
ditempatkan.
6.3.4. Penjadualan Kerja
1) Jumlah pasangan batu adukan yang dilaksanakan pada suatu waktu
tertentu harus dibatasi sesuai dengan kecepatan pemasangan untuk
menjamin agar semua batu ditempatkan dengan adukan baru.
2) Bila pasangan batu adukan akan dipasang pada lereng atau sebagai
pasangan selokan, maka pembentukan harus dipersiapkan dalam tahap
pertama seperti tidak akan ada pasangan. Pembentukan terakhir sampai
garis yang diperlukan harus dibuat segera sebelum pemasangan pasangan
baru.
6.3.5. Kondisi Tempat Kerja
Ketentuan dari Spesifikasi ini mengenai mempertahankan suatu tempat
kerja agar secara terus menerus kering dan menjamin fasilitas sanitasi
yang layak, harus juga diterapkan untuk pekerjaan pasangan batu adukan.
6.3.6. Perbaikan Pekerjaan yang Kurang Memuaskan
1) Pekerjaan pasangan batu adukan yang tidak memenuhi toleransi yang
diberikan dalam ketentuan di atas harus diperbaiki oleh Kontraktor atas
biayanya sendiri dengan cara yang diarahkan oleh Direksi.
2) Kontraktor harus bertanggung jawab untuk kestabilan dan keutuhan dari
semua pekerjaan yang telah diselesaikan. Ia harus mengganti dengan
biayanya sendiri setiap pekerjaan yang menjadi rusak atau terlantar
karena kecerobohan atau kelalaian pada pihaknya menurut pendapat
Direksi. Tetapi Kontraktor tidak akan bertanggung jawab untuk
kerusakan yang timbul dari alam seperti angin topan atau dari pergeseran
lapisan tanah yang tidak dapat dihindari ditempat pekerjaan tersebut,
dengan syarat bahwa pekerjaan yang rusak tersebut telah diterima
sebelumnya secara tertulis sebagai memuaskan dan lengkap oleh Direksi.
6.3.7. Bahan-Bahan
a. Batu
1. Batu harus terdiri dari batu belah, kuat/keras liat, tahan lama, padat, tahan
terhadap pengaruh udara dan air serta cocok dalam segala hal untuk
fungsi yang dituju.
2. Kualitas dan ukuran dari batu harus disetujui oleh Direksi sebelum
digunakan. Batu untuk pasangan selokan dan saluran air harus sedapat
mungkin empat persegi bentuknya.
3. Kecuali ditentukan didalam gambar maka setiap batu harus mempunyai
berat minimal 6 kg.
4. Bahan Material pengambilannya dari tempat legal.
b. Adukan Semen
1. Material
• Semen harus memenuhi persyaratan dalam AASTHO M 85.
• Agregat halus harus memenuhi persyaratan dalam AASTHO M 45.
• Kapur tohor harus memenuhi persyaratan untuk jumlah ampas dan
letupan dan lekukan (popping & pitting), dan penahan air untuk tipe N
dalam ASTM C 207.
• Air yang digunakan adalah air tawar yang bersih, jernih dan tidak
mengandung material yang merugikan.
2. Campuran
• Adukan yang digunakan untuk pekerjaan akhir atau perbaikan
kerusakan pada pekerjaan beton, sesuai dengan artikel yang
bersangkutan dari spesifikasi ini, harus terdiri dari semen dan pasir
halus yang dicampur alam proporsi yang sama dalam beton yang akan
dikerjakan atau diperbaiki. Adukan yang disiapkan harus memiliki
kuat tekan yang memenuhi persyaratan yang diperlukan untuk beton
dimana adukan dipakai.
• Kecuali diperintahkan lain oleh Direksi, adukan pasangan harus terdiri
dari satu bagian semen dan empat bagian pasir dalam takaram volume.
Adukan harus mempunyai kuat tekan paling sedikit 50 kg/cm2 pada
umur 28 hari.
c. Pencampuran Dan Pemasangan
1) Pencampuran
• Seluruh material kecuali air harus dicampur baik dalam kotak yang
rapat atau dalam alat pencampur adukan yang disetujui, hingga
campuran telah merata, baru sesudahnya air ditambahkan dan
pencampuran dilanjutkan selama lima sampai sepeuluh menit. Jumlah
air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan
konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi
70% dari berat semen yang digunakan.
• Adukan dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk
penggunaan langsung. Jika perlu, adukan boleh diaduk kembali
dengan air dalam waktu 30 menit dari proses pengadukan awal.
Pengadukan kembali setelah waktu tersebut tidak diperbolehkan.
• Adukan yang tidak digunakan dalam waktu 15 menit setelah air
ditambahkan harus segera dibuang.
2) Pemasangan
• Permukaan yang akan menerima adukan harus dibersihkan dari oli
atau lempung atau kotoran lainnya dan secara menyeluruh telah
dibasahi sebelum adukan dipasang. Air yang menggenang pada
permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan adukan.
• Bila digunakan sebagai lapis permukaan, adukan harus dipasang pada
permukaan bersih yang lembab dengan jumlah yang cukup untuk
menghasilkan tebal adukan minimal 1.5 cm, dan harus dibentuk
menjadi permukaan yang halus dan rata.
6.3.8. Pembayaran
Pembayaran disesuaikan dengan kebutuhan sesuai dengan gambar dan
persetujuan Direksi. Pembayaran untuk pekerjaan Pasangan BAtu Belah
1Pc : 4Ps diukur dengan satuan meter kubik sesuai dengan harga
penawaran di kontrak dengan persetujuan Direksi. Harga pada
pembayaran ini harus merupakan kompensasi penuh untuk pengadaan,
pembuatan dan penempatan material, termasuk seluruh peralatan,
seluruh pekerja, perkakas, pengujian, pekerjaan pelengkap lain untuk
menyelesaikan pekerjaan seperti diuraikan dalam spesifikasi ini
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
Pasangan Batu Belah
1 unit
1 PC ; 4 Ps
Plesteran 5 mm (# 4) 100 %
0.15 mm (# 100) 10 % / kurang
6.5. Siaran 1 Pc : 2 Ps
6.5.1. Umum
• Pekerjaan siar dilaksanakan pada nat-nat batu muka yang ditunjukkan
pada gambar dan atau disebutkan di dalam Dokumen Kontrak.
• Campuran siar terdiri dari 1 (satu) bagian semen dan 2 (dua) bagian pasir.
Syarat-syarat bahan seperti pada pekerjaan plesteran.
• Pekerjaan siar menggunakan siar tenggelam dengan lebar tidak boleh
melebihi 2,0 cm.
• Bagian yang akan disiar harus dibersihkan dahulu dan sebelum penyiaran
dimulai harus terlebih dahulu disiram dengan air sampai jenuh.
6.5.2. Pembayaran
Jumlah pekerjaan pasangan batu adukan, pekerjaan siaran yang
ditentukan sebagaimana disebutkan diatas, harus dibayar pada Harga
Penawaran per - satuan pengukuran untuk Jenis Pembayaran yang
terdaftar dibawah dan terlihat dalam Jadwal Penawaran yang mana harga
dan pembayaran akan merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan
dan penempatan semua bahan-bahan untuk semua pembentukan atau
persiapan pondasi yang diperlukan, untuk pengeringan tempat pekerjaan,
untuk urugan kembali dan penyelesaian serta semua pekerjaan atau biaya
lainnya yang diperlukan.
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
1 Siaran 1PC : 2 PS Meter persegi
7. PEKERJAAN OUTLET
7.1. Galian Tanah Dengan Alat
Mengacu pada Poin 5. PEKERJAAN EMBUNG
7.2. Timbunan Tanah Kembali dipadatkan
Mengacu pada Poin 5. PEKERJAAN EMBUNG
7.3. Pasangan Batu Belah
Mengacu pada Poin 6. PEKERJAAN INLET
7.4. Plesteran 1Pc : 3 Ps termasuk Acian
Mengacu pada Poin 6. PEKERJAAN INLET
7.5. Siaran 1 Pc : 2 Ps
Mengacu pada Poin 6. PEKERJAAN INLET
7.6. Pipa PVC Ø 2”
Mengacu pada Poin 6. PEKERJAAN INLET
7.7. Beton B0 K100 (readymix) dan Beton Mutu K250 (Readymix)
Mengacu pada Poin 5. PEKERJAAN EMBUNG
7.8. Pembesian (Besi Ulir)
Mengacu pada Poin 5. PEKERJAAN EMBUNG
7.9. Bekisting
Mengacu pada Poin 5. PEKERJAAN EMBUNG
7.10. Peilschale
7.10.1 Umum
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pembuatan dan
pemasangan serta finishing. Adapun type serta penempatan-
penempatannya satu dan lain hal sesuai dengan yang tertera dalam
gambar denah serta rencana penempatannya.
Seperti terdapat dalam gambar atau disetujui oleh
PPK/Direksi/Pengawas.
7.10.2. Pembayaran
Pengadaan dan Pemasangan Peilschale yang ditentukan sebagaimana
disebutkan diatas, harus dibayar pada Harga Penawaran per - satuan
pengukuran untuk Jenis Pembayaran yang terdaftar dibawah dan terlihat
dalam Jadwal Penawaran yang mana harga dan pembayaran akan
merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan dan penempatan semua
bahan-bahan untuk semua pembentukan atau persiapan yang diperlukan,
untuk pengeringan tempat pekerjaan, penyelesaian serta semua pekerjaan
atau biaya lainnya yang diperlukan.
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
Pengadaan dan
1 unit
Pemasangan Peilschale
7.11. Pengecatan
Mengacu Pada Poin 6. PEKERJAAN INLET
7.12. Pagar Pengaman
Mengacu Pada Poin 6. PEKERJAAN INLET
7.13. Pengadaan dan Pemasangan Pintu Klep 1,5x1,5 m
7.13.1. Umum
Pekerjaan pintu klep pada Embung Politeknik PU Semarang
dilaksanakan pada pekerjaan bangunan outlet. Spesifikasi dari pekerjaan
pintu klep ini sesuai dengan gambar atau mendapat persetujuan
PPK/Direksi/Pengawas.
7.13.2 Toleransi Dimensi
1. Pekerjaan besi/baja
a) Batang sambungan geser (struts)
Penyimpangan maksimum terhadap garis lurus, termasuk dari
masing-masing flens ke segala arah : panjang/1000 atau 3 mm,
dipilih yang lebih besar.
b) Permukaan yang Dikerjakan dengan Mesin
Penyimpangan permukaan bidang kontak yang dikerjakan dengan
mesin tidak boleh lebih dari 0,25 mm untuk permukaan yang dapat
dipahat dalam suatu segiempat dengan sisi 0,5 m
1) Diameter Lubang
Lubang pada elemen utama : +1,2 mm - 0,4 mm
Lubang pada elemen sekunder : +1,8 mm - 0,4 mm
2) Alinyemen Lubang
Elemen utama, dibuat di bengkel : ± 0,4 mm
Elemen sekunder dibuat di lapangan : ± 0,6 mm
c) Pelenturan Alat Angkat maksimum permukaan terhadap permukaan
teoritis harus kurang dari 1 (satu) milimeter pada setiap panjang 3
(tiga) meter
2. Pekerjaan Kayu
Penyimpangan penampang balok kayu tidak boleh lebih dari dari + 5
mm untuk setiap panjang balok 2.00 meter
3. Pekerjaan Pengelasan.
Penyimpangan yang tidak dikehendaki akibat kesalahan penjajaran
bagian-bagian yang akan disambung tidak melampaui 0,15 kali
ketebalan pada bagian yang lebih tipis atau 3 mm untuk material yang
tebalnya lebih besar 12 mm
7.13.3. Persyaratan Bahan
1. Pekerjaan Daun Pintu
i. Pelat Baja.
Persyaratan pekerjaan besi dan baja harus mengikuti sesuai dengan
SNI 03-6861-2-2002. Spesifikasi Bahan bangunan bagian B (bahan
bangunan dari besi/baja
ii. Kayu.
Tebal pintu kayu pada umumnya diprergunakan ukuran tebal 80
mm, 100 mm dan 120 mm.
Kayu yang akan dipergunakan harus mempunyai persyaratan
kekuatan lentur yang pengujian sesuai SNI 03–3959–1995, Metode
Pengujian Kuat Lentur Kayu di Laboratorium dan persyaratan
pengujian kuat Tekan sesuai SNI 03–3958–1995, Metode
Pengujian Kuat tekan Kayu di Laboratorium dan sebelum dipasang
harus diawetkan terlebih dahulu sesuai SNI 03–3233–1009, Tata
Cara Pengawetan kayu untuk bangunan rumah dan gedung.
2. Pekerjaan pengecatan
Semua komponen pintu beserta alat pengangkat, kerangka alur maupun
kerangka ambang baik yang tertanam di beton maupun yang terbuka
agar tahan terhadap cuaca harus dicat dengan “coaltar epoxy resin”,
Pengecatan Komponen tersebut harus memenuhi persyaratan sesuai
SNI 06 – 6452 – 2000, Metode Pengujian cat bitumen sebagai lapis
pelindung.
3. Pekerjaan alat angkat
i. Stang pintu (alat pengangkat pintu) yang berupa tipe mur penggerak
yang dioperasikan secara manual/elektrik, dipasang pada balok atas
pada rangka pintu untuk menaikkan, menurunkan dan memegang
pintu;
ii. Bahan Stang Pintu beserta pelengkapnya yang berupa baut, Tongkat
batang Penghubung, Handel Operasi Manual, roda gigi, reduksi,
Tumpuan/bantalan, maupun rangka alur (sponning) harus memenuhi
persyaratan sesuai SNI 03-6861-2-2002 Spesifikasi Bahan bangunan
bagian B (bahan bangunan dari besi/baja;
iii. Kerangka alur (sponning) harus mampu meneruskan tekanan air
pada beton. Permukaan rangka sponing harus betul dan rata.
Pelenturan maksimum permukaan terhadap permukaan teoritis harus
kurang dari 1 (satu) milimeter pada setiap panjang 3 (tiga) meter.
7.13.4. Pembayaran
Pekerjaan ditentukan sebagaimana disebutkan diatas, harus dibayar pada
Harga Penawaran per - satuan pengukuran untuk Jenis Pembayaran yang
terdaftar dibawah dan terlihat dalam Jadwal Penawaran yang mana harga
dan pembayaran akan merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan
dan penempatan semua bahan-bahan untuk semua pembentukan atau
persiapan yang diperlukan, untuk pengeringan tempat pekerjaan, untuk
penyelesaian serta semua pekerjaan atau biaya lainnya yang diperlukan.
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
Pengadaan dan
1 Pemasangan Pintu Klep buah
1,5x1,5 m
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
Pengadaan dan
1 Pemasangan Pagar Hollow Meter
Galvanized 1,8 mm
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
Pengadaan dan
1 Pemasangan Tiang Pagar buah
Embung Bermotif
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
Pengadaan dan
Pemasangan Pompa Axial
1 FlowPump-55 KW LA- set
2875 Stand Type 75 HP 3
Phase Debit 60 m3
9.7.1. Umum
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pembuatan dan
pemasangan serta finishing. Adapun type serta penempatan-
penempatannya satu dan lain hal sesuai dengan yang tertera dalam
gambar denah serta rencana penempatannya.
Seperti terdapat dalam gambar atau disetujui oleh
PPK/Direksi/Pengawas.
9.7.2. Pembayaran
Pengadaan dan Pemasangan Genset 800 KVA (Prime Power) yang
ditentukan sebagaimana disebutkan diatas, harus dibayar pada Harga
Penawaran per - satuan pengukuran untuk Jenis Pembayaran yang
terdaftar dibawah dan terlihat dalam Jadwal Penawaran yang mana harga
dan pembayaran akan merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan
dan penempatan semua bahan-bahan untuk semua pembentukan atau
persiapan yang diperlukan, untuk pengeringan tempat pekerjaan, untuk
penyelesaian serta semua pekerjaan atau biaya lainnya yang diperlukan.
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
Pengadaan dan
1 Pemasangan Genset 800 set
KVA (Prime Power)
9.8. Pengadaan dan Pemasangan tangki BBM 5000 L
9.8.1. Umum
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pembuatan dan
pemasangan serta finishing. Adapun type serta penempatan-
penempatannya satu dan lain hal sesuai dengan yang tertera dalam
gambar denah serta rencana penempatannya.
Seperti terdapat dalam gambar atau disetujui oleh
PPK/Direksi/Pengawas.
9.8.2. Pembayaran
Pengadaan dan Pemasangan Tangki BBM 5000 L yang ditentukan
sebagaimana disebutkan diatas, harus dibayar pada Harga Penawaran per
- satuan pengukuran untuk Jenis Pembayaran yang terdaftar dibawah dan
terlihat dalam Jadwal Penawaran yang mana harga dan pembayaran akan
merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan dan penempatan semua
bahan-bahan untuk semua pembentukan atau persiapan yang diperlukan,
untuk pengeringan tempat pekerjaan, untuk penyelesaian serta semua
pekerjaan atau biaya lainnya yang diperlukan.
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
Pengadaan dan
1 Pemasangan Tangki BBM set
5000 L
9.9.1. Umum
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pembuatan dan
pemasangan serta finishing. Adapun type serta penempatan-
penempatannya satu dan lain hal sesuai dengan yang tertera dalam
gambar denah serta rencana penempatannya.
Seperti terdapat dalam gambar atau disetujui oleh
PPK/Direksi/Pengawas.
9.9.2. Pembayaran
Pengadaan dan Pemasangan Pintu Lipat (Folding Door) yang ditentukan
sebagaimana disebutkan diatas, harus dibayar pada Harga Penawaran per
- satuan pengukuran untuk Jenis Pembayaran yang terdaftar dibawah dan
terlihat dalam Jadwal Penawaran yang mana harga dan pembayaran akan
merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan dan penempatan semua
bahan-bahan untuk semua pembentukan atau persiapan yang diperlukan,
untuk pengeringan tempat pekerjaan, untuk penyelesaian serta semua
pekerjaan atau biaya lainnya yang diperlukan.
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
Pengadaan dan
1 Pemasangan Pintu Lipat Meter persegi
Folding Door
9.10.1. Umum
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pembuatan dan
pemasangan serta finishing. Adapun type serta penempatan-
penempatannya satu dan lain hal sesuai dengan yang tertera dalam
gambar denah serta rencana penempatannya.
Seperti terdapat dalam gambar atau disetujui oleh
PPK/Direksi/Pengawas.
9.10.2. Pembayaran
Pengadaan dan Pemasangan Elektrikal yang ditentukan sebagaimana
disebutkan diatas, harus dibayar pada Harga Penawaran per - satuan
pengukuran untuk Jenis Pembayaran yang terdaftar dibawah dan terlihat
dalam Jadwal Penawaran yang mana harga dan pembayaran akan
merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan dan penempatan semua
bahan-bahan untuk semua pembentukan atau persiapan yang diperlukan,
untuk pengeringan tempat pekerjaan, untuk penyelesaian serta semua
pekerjaan atau biaya lainnya yang diperlukan.
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
Pengadaan dan
1 Ls
Pemasangan Elektrikal
9.11. Pengadaan dan Pemasangan Pompa Trash rack 2x2 m
Mengacu pada Poin 6. PEKERJAAN INLET
9.12. Pengadaan dan Pemancangan tiang pancang minipile ∆ 28x28 L=6m
Mengacu pada Poin 5. PEKERJAAN EMBUNG
Bulan
No. Uraian Pekerjaan Keterangan
April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November
1 PEKERJAAN PERSIAPAN
3 PEKERJAN EMBUNG
4 PEKERJAAN INLET
5 PEKERJAAN OUTLET
12 PEKERJAAN PEDESTRIAN
13 PEKERJAAN LANDSCAPE
14 PEKERJAAN HARDSCAPE
ORGANISASI PENYEDIA JASA
Struktur Organisasi :
Project manager
(PM)
Monitoring Drafter Gudang Supervisior Ass. surveyor Arsitek Lanscape Ahli lingkungan
Mandor
Wk. Mandor
Pekerja
lepas
Tukang
Laden
SPESIFIKASI TEKNIK PEMBANGUNAN EMBUNG
1
PUPR KOTA SEMARANG