Anda di halaman 1dari 148

SPESIFIKASI TEKNIK

1. Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan yang meliputi pekerjaan Pembangunan Embung Politeknik PUPR Kota
Semarang dapat dilihat pada album gambar.
2. Ruang Lingkup Kontrak
a. Pekerjaan-pekerjaan yang termasuk dalam kontrak ini adalah :
- Pekerjaan Persiapan.
- Pekerjaan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3).
- Pekerjaan Embung.
- Pekerjaan Inlet.
- Pekerjaan Outlet.
- Pekerjaan Pagar Keliling Embung.
- Pekerjaan Bangunan Pompa.
- Pekerjaan Bangunan Instrumentasi.
- Pekerjaan Bangunan Pengarah.
- Pekerjaan Normalisasi Sungai.
- Pekerjaan Ruang Publik.
- Pekerjaan Pedestrian.
- Pekerjaan Landscape
- Pekerjaan Hardscape.

b. Pekerjaan Persiapan.
Spesifikasi pekerjaan persiapan ini terdiri dari spesifikasi kegiatan Mobilisasi dan
Demobilisasi Peralatan/Tenaga, Investigasi lapangan, pembersihan lokasi,
pembuatan direksi keet, los kerja dan gudang, pemagaran daerah kerja dan
membuat papan nama proyek 80x120 cm. Spesifikasi teknik dari masing-masing
kegiatan tersebut tersaji pada uraian berikut ini.
- Mobilisasi dan demobilisasi peralatan
Cara Pembayaran : 50% Mobilisasi dan 50% Demobilisasi
- Dokumentasi, pelaporan
Cara Pembayaran : Pembayaran sesusai progress fisik
- Papan nama kegiatan
Cara Pembayaran : Dibayarkan 100% setelah terpasang
- Pengukuran / Uitzet
Cara Pembayaran : Dibayarkan 50% setelah selesai pengukuran
awal dan 50% setelah selesai pengukuran akhir.
- Foto & Video udara
Cara Pembayaran : Dibayarkan 3 (tiga) kali penarikan, pada
kondisi fisik 0%, 50%, dan 100%. Setiap penarikan wajib menyerahkan soft
copy dan hard copy terbingkai.

3. Mobilisasi dan Demobilisasi


3.1 Umum
Yang dimaksud dengan mobilisasi dan demobilisasi adalah semua kegiatan yang
berhubungan dengan transportasi peralatan yang akan dipergunakan dalam
melaksanakan paket pekerjaan. Penyedia harus sudah bisa memperhitungkan semua
biaya yang diperlukan dalam rangkaian kegiatan untuk mendatangkan peralatan dan
mengembalikannya nanti bila pekerjaan telah selesai. Penyedia harus menyiapkan dan
menyerahkan rencana mobilisasi peralatan yang akan dipergunakan, termasuk rencana
demobilisasinya. Sebelum dilaksanakan, rencana ini harus mendapat persetujuan
terlebih dahulu dari Direksi. Penyedia harus meminta persetujuan Direksi terlebih
dahulu atas setiap perubahan pada Jadual peralatan yang telah dimasukkan dalam
penawaran. Mata pembayaran yang diterapkan dalam kegiatan mobilisasi dan
demobilisasi adalah Lumpsum.
A. Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan
Yang termasuk di dalam harga satuan pekerjaan Mobilisasi dan demobilisasi peralatan
adalah sebagai berikut :
Mobilisasi adalah pengangkutan semua peralatan, mesin-mesin untuk pelaksanaan
berdasarkan jadwal pelaksanaan yang akan diserahkan sesudah menerima Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK) dari Pemberi Tugas. Untuk mendatangkan peralatan dan
juga personil diperlukan mobilisasi dari asal peralatan personil dan mendatangkan bahan
dari quary ke lokasi pekerjaan dan sebaliknya apabila peralatan tersebut sudah tidak
diperlukan lagi karena pekerjaan sudah selesai, akan dilakukan pekerjaan demobilisasi
untuk mengangkut/memindakan kembali peralatan dan material yang sudah tidak
terpakai dari lokasi pekerjaan. Lokasi pekerjaan Pembangunan Embung Politeknik
PUPR Kota Semarang terletak di Kelurahan Muktiharjo Kidul, Kecamatan
Pedurungan, Kota Semarang.
Pada saat akan memobilisasi dan demobilisasi alat-alat berat, akan terlebih dahulu
meminta ijin kepada instansi yang berwenang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dan
apabila terjadi kerusakan jalan umum akibat pekerjaan mobilisasi dan
demobilisasi maka akan segera diperbaiki dan menjadi tanggung jawab penuh penyedia
jasa dalam pelaksanaannya sesuai petunjuk dari Direksi atau Pejabat Pemerintah yang
berwenang.
Adapun daftar peralatan utama yang diperlukan untuk pekerjaan ini adalah:

KAPASITAS JUMLAH
NO JENIS ALAT KONDISI
( Min ) ( Unit )
1 Excavator 0,80 m³ 3 Layak
2 Bulldozer 100 - 150 HP 2 Layak
3 Dump Truck 4,00 m³ 10 Layak
4 Vibro Compactor 10,00 Ton 1 Layak
5 Concrete Pump - 1 Layak
6 Concrete Mixer 0.30 - 0.60 m³ 4 Layak
7 Concrete Vibrator - 3 Layak
8 Generator Set 100,00 KVA 1 Layak
9 Pompa Air 4,00 " 4 Layak
10 Theodolite - 1 Layak
11 Water Pass - 1 Layak
12 Total Station - 1 Layak
13 Stamper 5,00 HP 2 Layak
14 Water Tank 3000 - 4000 Liter 1 Layak
15 Bar Cutter - 1 Layak
16 Bar Bender - 1 Layak
17 Peralatan Lab Tanah - 1 Layak
18 Peralatan Lab Beton - 1 Layak

Gambar 1. Contoh Proses Mobilisasi dan Demobilisasi

B. Sewa lahan dan pembuatan jalan kerja


Penyedia jasa harus sudah memperhitungkan untuk menyewa lahan, baik untuk keperluan
jalan masuk, maupun untuk keperluan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan. Bila
diperlukan penyedia jasa harus membuat jembatan sementara dari bahan glugu baik untuk
akses alat berat maupun untuk akses kendaraan material, dan semua biaya untuk
keperluan tersebut ditanggung Penyedia Jasa dan sudah termasuk dalam Harga Satuan
Pekerjaan Mobilisasi dan demobilisasi peralatan.
C. Jalan Kerja.
Jalan masuk kendaraan melalui daerah kerja dapat menggunakan jalan-jalan setempat
yang berhubungan dengan Jalan Raya yang berdekatan dengan daerah proyek. Penyedia
Jasa hendaknya berpegang pada semua peraturan dan ketentuan hukum yang
berhubungan dengan penggunaan arah angkutan umum dan bertanggung jawab terhadap
kerusakan akibat pembangunan jalan tersebut. Penyedia Jasa harus memperbaiki dan
memperlebar jalan yang ada, memperbaiki dan memperkuat jembatan beton sehingga
memenuhi kebutuhan pengangkutannya, sejauh yang dibutuhkan untuk pekerjaannya.
Semua pekerjaan yang dimaksudkan Penyedia Jasa untuk dikerjakan dalam hubungannya
dengan jalan dan jembatan harus direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak
mengganggu lalu lintas dan harus mendapat persetujuan Direksi dan perlu pengaturan
sebaik-baiknya dengan Badan Pemerintah setempat dan Badan Swasta. Penyedia Jasa
dapat menggunakan tanah yang sudah dibebaskan oleh Pengguna Jasa untuk keperluan
jalan masuk ke daerah kerja, apabila Penyedia Jasa membutuhkan tambahan jalan masuk
demi kemajuan pekerjaan, yang ditentukan maupun tidak ditentukan oleh Direksi /
Pengawas maka harus dikerjakan oleh Penyedia Jasa atas bebannya sendiri, dan harga
untuk semua pekerjaan tersebut sudah termasuk dalam Harga Satuan Pekerjaan.
Pengguna Jasa tidak bertanggung jawab terhadap pemeliharaan jalan masuk atau
bangunan yang digunakan oleh Penyedia Jasa selama pelaksanaan pekerjaan dan
Penyedia Jasa wajib mengembalikan jalan-jalan yang rusak akibat dari pelaksanaan
pekerjaan seperti kondisi semula, maka harus dikerjakan oleh Penyedia Jasa atas
bebannya sendiri dan harga untuk semua pekerjaan tersebut sudah termasuk dalam Harga
Satuan Pekerjaan.
D. Pembuatan Maket Pekerjaan Embung Politeknik PUPR
Pembuatan Maket Pekerjaan Embung Politeknik PUPR sesuai desain rencana dan sesuai
100% Pekerjaan setelah PHO sesuai lapangan dan arahan dari tim Direksi Pekerjaan.
E. Fasilitas untuk Tim Direksi Lapangan
a. Mess/ Tempat Tinggal untuk Tim Direksi Lapangan
Penyedia Jasa harus menyediakan sebuah bangunan tempat tinggal untuk Tim Direksi
Lapangan sekurang-kurangnya 45 m2 yang terdiri dari 2 Kamar Tidur, 1 Kamar Mandi, 1
Ruang Tamu dan 1 Ruang Keluarga/Ruang Makan&Dapur dilengkapi dengan fasilitas
listrik sekurang-kurangnya 900 VA, suplai air bersih untuk MCK, Air Conditioner (AC),
Televisi LED 32 Inchi, dan peralatan tempat tinggal lainnya yang diperlukan serta
beberapa fasilitas pendukung lainnya sesuai arahan Direksi, semua biaya untuk keperluan
tersebut ditanggung Penyedia Jasa dan sudah termasuk dalam Harga Satuan Pekerjaan
Mobilisasi dan demobilisasi peralatan.
b. Kendaraan Operasional Lapangan
Penyedia jasa harus menyediakan kendaraan Roda 4 untuk operasional lapangan (termasuk
BBM) selama masa pelaksanaan pekerjaan, semua biaya untuk keperluan tersebut
ditanggung Penyedia Jasa dan sudah termasuk dalam Harga Satuan Pekerjaan Mobilisasi
dan demobilisasi peralatan, dengan spesifikasi sebagai berikut :
Tahun pembuatan kendaraan setelah tahun 2018
Performa :
- Kapasitas mesin : 2488 cc
- Tenaga : 163 hp
- Jenis Bahan Bakar : Diesel
- Torsi : 403Nm

Dimensi & Kapasitas :


- Kapasitas Tempat Duduk : 6 Kursi
- Kapasitas Tangki Bahan Bakar (liter) : 80 L
- Panjang : 5255 mm
- Lebar : 1850 mm
- Ground Clearance : 225 mm
- Tinggi : 1820 mm
- Jarak Sumbu Roda : 3150 mm
- Jarak pijak roda depan : 1570 mm
- Jarak pijak roda belakang : 1570 mm
- Jumlah Pintu : 4
- Berat bersih : 1899 kg
Suspensi & Rem
- Suspensi Depan : Double Wishbone
- Suspensi Belakang : Multi-Link
- Jenis Shockbreaker : Coil Spring
Transmisi
- Girboks : 6-Speed
- Jenis Transmisi : Manual
- Jenis penggerak : AWD
Detil Mesin
- Jumlah Silinder : 4
- Katup per Silinder : 4
- Sistem Suplai Bahan Bakar : CRDi

Velg & Ban


- Ukuran Velg Alloy : 16 Inch
- Ukuran Ban : 255/70 R16
- Jenis Ban : Radial
- Ukuran Velg : R16
Kemudi
- Jenis Kemudi : Power
- Kolom kemudi : Tilt
- Steering Gear Type : Rack & Pinion
- Radius putar : 6.2 m
- Pengaturan Posisi Stir : Ya

F. Sosialisasi
Penyedia jasa harus mengadakan sosialisasi sedikitnya 1 kali atau sesuai dengan arahan
dari direksi pekerjaan maupun dari Pejabat Pembuat Komitmen sebelum pelaksanaan
pekerjaan di mulai, dengan mengundang masyarakat sekitar lokasi pekerjaan dan juga
instansi terkait, dan semua biaya untuk keperluan tersebut ditanggung Penyedia Jasa dan
sudah termasuk dalam Harga Satuan Pekerjaan Mobilisasi dan demobilisasi peralatan.
G. Pembuatan pagar proyek, Pos Satpam & Portal
Sebelum pelaksanaan pekerjaan di mulai, penyedia jasa harus membuat pagar keliling,
pagar didirikan pada batas-batas yang mengelilingi tapak proyek seperti yang ditentukan
dengan tinggi 2 meter, atau sesuai dengan arahan direksi pekerjaan dan juga Pejabat
Pembuat Komitmen. Pagar proyek terbuat dari MMT dengan tiang menggunakan dolken
dan diperkuat dengan beton setempat. Pada tempat-tempat yang ditentukan dalam
gambar dibuat pintu masuk untuk kendaraan angkutan dan pintu masuk orang, pintu
masuk di beri portal dan juga di bangun pos keamanan / security. Selain itu penyedia
jasa juga menyediakan tenaga keamanan 3 (tiga) orang dan berjaga selama 24 (dua puluh
empat) jam selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung, dan semua biaya untuk
keperluan tersebut ditanggung Penyedia Jasa dan sudah termasuk dalam Harga Satuan
Pekerjaan Mobilisasi dan demobilisasi peralatan.
H. Direksi Keet, Lab dan Gudang
Penyedia Jasa akan menyediakan, memelihara mengerjakan dan memindahkan bangunan
sementara lainnya setelah selesai pekerjaan dan menjadi tanggung jawab sepenuhnya
oleh kontraktor untuk mengembalikan lokasi bangunan-bangunan sementara
setidaknya seperti semula sehingga tidak menimbulkan permasalahan lingkungan dan
kenyamanan. Terlebih dahulu kontraktor akan menyerahkan rancangan direksi keet, lab
dan gudang kepada Direksi untuk mendapat persetujuan pada waktu yang ditetapkan.
Pelaksanaan pekerjaan tidak akan dimulai sebelum mendapat persetujuan dari Direksi.
Penyedia Jasa harus menyediakan sebuah bangunan sekurang-kurangnya 60 m2 yang
terdiri dari 3 ruang kira-kira 20 m2 dilengkapi dengan peralatan secukupnya serta satu
toilet dan kamar mandi luas 4 m2.
Kantor tersebut harus dibangun dengan baik, tahan air dan dilengkapi dengan jendela
untuk memberikan penerangan yang cukup untuk setiap ruang dan dilindungi dengan
terali besi dan kerai, diberi fasilitas air minum, alat penerangan, pembuangan dan alat
komunikasi. Semua biaya untuk keperluan tersebut ditanggung Penyedia Jasa.
Penyedia Jasa supaya menyerahkan rancangan tempat kerja dan bangunan sementara
secara umum kepada Direksi / Pengawas untuk mendapatkan persetujuan pada waktu
yang ditetapkan. Pelaksanaan pekerjaan tidak boleh dimulai sebelum mendapatkan
persetujuan Direksi / Pengawas. Terlebih dahulu kontraktor akan melaksanakan
pekerjaan pengadaan semua bahan yang diperlukan dan peralatan yang akan digunakan
serta tenaga yang dibutuhkan di lapangan dan setelah itu akan dilakukan pekerjaan sesuai
dengan spesifikasi teknis.
I. Dokumentasi, Pelaporan dan Penggambaran
A. Dokumentasi
Semua kegiatan di lapangan harus didokumentasikan dengan lengkap dan dibuatkan
album foto berikut keterangan berupa tanggal pengambilan foto, lokasi dan penjelasan
foto. Untuk setiap lokasi pekerjaan minimal dibuat 3 seri foto yaitu sebelum pelaksanaan
(0%), pada saat pelaksanaan (50%) dan setelah selesai dilaksanakan (100%), dimana arah
pengambilan melalui satu titik yang sama. Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada
Direksi foto-foto yang dibuat oleh ahli foto yang berpengalaman. Foto-foto harus
berwarna dan ditujukan sebagai laporan/ pencatatan tentang pelaksanaan yaitu pada awal
pertengahan dan akhir suatu bagian tertentu dari pekerjaan yang diperintahkan oleh
Direksi. Pada setiap tahap pengambilan gambar untuk tiap lokasi, pengambilan harus dari
titik dan arah yang sama dan yang sudah ditentukan sebelumnya. Bilamana mungkin
maka pada latar belakang supaya diusahakan adanya suatu tanda khusus (initial bangunan
dan lokasinya) untuk memudahkan mengenali lokasi tersebut. Foto negatif/ soft copy dan
cetakannya tidak boleh diubah atau ditambah apapun.
Sebelum pengambilan gambar-gambar, maka harus dibuat rencana/denah yang
menunjukkan lokasi, posisi dari kamera juga arah bidikan yang kemudian diserahkan
kepada Direksi untuk disetujui. Tiap foto berukuran 3R dan diberi catatan.
Berita Acara Pembayaran dan Laporan Bulanan harus dilengkapi dengan suatu set pilihan
foto-foto yang bersangkutan dengan periode tersebut. Juga pada akhir pelaksanaan
Kontrak, maka foto-foto harus diserahkan kepada Direksi dalam album-album. Foto-foto
ditempelkan dalam album secara beraturan menurut progres kemajuan pekerjaan dan
lokasinya masing-masing. Tiap obyek harus lengkap tahapnya yakni 0%, 50% dan 100%
dan ditempelkan pada satu halaman.
Penyerahan dilakukan sebanyak 6 (enam) ganda bersama 1 (satu) ganda album
negatifnya/ soft copynya. Tiap album dan juga yang berisi negatif harus diberi keterangan
atau tanda sama untuk memudahkan mengidentifikasi negatif/soft copy dan cetakannya.
Semua album menjadi milik Pemberi Tugas dan tanpa ijinnya tidak boleh diberikan /
dipinjamkan kepada siapapun.
Diserahkan Hard copy scan disimpan hardisk eksternal kepada tim Direksi Pekerjaan.
B. Pelaporan
Setiap hari senin penyedia jasa harus menyerahkan kemajuan prestasi ke pengguna jasa
dengan persetujuan direksi pekerjaan. Pelaporan pelaksanaan pekerjaan terdiri dari
laporan harian, laporan mingguan dan laporan bulanan sebanyak 5 buku, 1 asli dan 4
copy atau sesuai dengan petunjuk direksi pekerjaan / pengawas lapangan.
Diserahkan Hard copy scan disimpan hardisk eksternal kepada tim Direksi Pekerjaan.
C. Penggambaran
Gambar-gambar yang harus disiapkan Penyedia Jasa adalah :
a) Gambar-Gambar Pekerjaan Tetap
- Umum
Semua gambar-gambar yang disiapkan oleh Penyedia Jasa haruslah gambar-gambar
yang telah ditanda tangani oleh Direksi, dan apabila ada perubahan harus diserahkan
kepada Direksi untuk mendapat persetujuan sebelum program pelaksanaan dimulai.
Diserahkan Hard copy scan disimpan hardisk eksternal kepada tim Direksi
Pekerjaan.
- Gambar-gambar pelaksanaan
Penyedia Jasa harus menggunakan gambar kontrak sebagai dasar untuk
mempersiapkan Gambar Pelaksanaan. Gambar itu dibuat lebih detail untuk pekerjaan
tetap dan dapat memperlihatkan penampang melintang dan memanjang dari
konstruksi beton, pasangan batu, pengaturan batang pembesian termasuk rencana
konstruksi, pemotongan dan daftar besi beton, tipe bahan yang digunakan, mutu,
tempat dan ukuran yang tepat.
- Penyedia Jasa harus menyediakan 1 (satu) set gambar-gambar lengkap di lapangan
Apabila ada pekerjaan dilaksanakan sebelum ada persetujuan Direksi adalah menjadi
resiko Penyedia Jasa. Persetujuan Direksi terhadap gambar-gambar tersebut tidak
akan meringankan tanggung jawab Penyedia Jasa atas kebenaran gambar tersebut.
Diserahkan Hard copy scan disimpan hardisk eksternal kepada tim Direksi
Pekerjaan.
b) Gambar-Gambar Pekerjaan Sementara
- Umum
Semua gambar yang disiapkan oleh Penyedia Jasa harus terperinci, dan diserahkan
kepada Direksi sebelum tanggal pelaksanaan pekerjaan atau dalam waktu yang telah
ditentukan dalam Kontrak. Gambar-gambar harus menunjukan detail dari pekerjaan
sementara seperti pengalihan aliran (kistdam) dan sebagainya. Gambar Perencanaan
yang diusulkan Penyedia Jasa yang dipakai dalam Pelaksanaan Konstruksi (sah) juga
harus diserahkan kepada Direksi sebanyak 3 (tiga) rangkap.
- Gambar – gambar untuk Pekerjaan Sementara yang ditinggalkan oleh Penyedia Jasa
hendaknya mengusulkan pekerjaan sementara yang berkaitan dengan pekerjaan tetap
secara lebih mendetail dan diserahkan kepada Direksi untuk mengubah dan
mendapat persetujuan sebelum tanggal dimulainya pelaksanaan
- Diserahkan Hard copy scan disimpan hardisk eksternal kepada tim Direksi
Pekerjaan.
c) Gambar-Gambar Purna laksana / As Built Drawing
Selama masa pelaksanaan, Penyedia Jasa harus memelihara satu set gambar konstruksi
terpasang yang dilaksanakan paling akhir untuk tiap-tiap pekerjaan. Pada gambar yang
memperlihatkan perubahan yang sudah diberikan sesuai dengan kontrak, sejauh gambar
tersebut sudah dilaksanakan dengan benar kemudian dicap “sudah dilaksanakan”.
Gambar-gambar yang dilaksanakan akan diperiksa tiap bulan di lapangan oleh Direksi
dan tiap hari oleh Pengawas Lapangan, dan apabila ditemukan hal-hal yang tidak
memuaskan dan tidak dilaksanakan, paling lambat harus diperiksa kembali selama 6
(enam) hari kerja. Gambar purna laksana (As Built Drawing) harus dibuat di atas kertas
kalkir yang berkualitas baik minimal kalkir 80 gram bila pekerjaan telah diselesaikan 100
%. Dalam waktu 1 (satu) bulan setelah penandatanganan serah terima ke I (PHO),
Penyedia Jasa harus sudah menyerahkan gambar purna laksana (As Built Drawing) yang
terdiri dari satu set gambar lengkap dengan ukuran minimal A3 , beserta 1 (satu) set copy
blue print jika penggambaran dengan cara manual dan soft copy apabila penggambaran
menggunakan program computer.
Diserahkan Hard copy scan disimpan hardisk eksternal kepada tim Direksi Pekerjaan.
d) Permukaan Tanah Asli Untuk Tujuan Pengukuran
Muka tanah yang terlihat pada gambar akan dianggap betul sesuai dengan Kontrak.
Apabila terjadi keraguan dari Penyedia Jasa kebenaran dari muka tanah, sekurang-
kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum mulai bekerja Penyedia Jasa memberitahukan
kepada Direksi secara tertulis untuk menyelesaikan dan melaksanakan pengukuran
kembali ketinggian muka tanah tersebut. Dalam segala hal sebelum memulai pekerjaan
tanah, Penyedia Jasa akan mengukur dan mengambil ketinggian terhadap daerah yang
diduduki, dengan menggunakan Bench Mark atau titik referensi yang disetujui oleh
Direksi. Ketinggian muka tanah yang ditentukan perlu mendapat persetujuan Direksi.
Pengukuran volume yang dikerjakan dibuat berdasarkan ketinggian yang disetujui.
e) Penandatanganan dan Persetujuan Gambar
Penyedia Jasa harus menyerahkan gambar kerja kepada Direksi untuk disahkan dalam
waktu 30 (tiga puluh) hari sebelum dimulai pekerjaan yang dimaksud. Dalam waktu 7
(tujuh) hari setelah penerimaan copy dari Penyedia Jasa dan satu copy dikembalikan
kepada Penyedia Jasa dengan diberi suatu keterangan sebagai berikut :
a. Disetujui
b. Disetujui dengan catatan
c. Dapat disetujui setelah direvisi
d. Ditolak
Bila gambar dicap dengan tanda a atau b sebagaimana tersebut di atas, Penyedia Jasa
sudah dapat memesan atau memulai pekerjaan sesuai dengan gambar. Satu set copy
gambar yang telah disetujui oleh Direksi dapat diletakkan pada Direksi Keet Penyedia
Jasa. Bila gambar dicap dengan tanda c, Penyedia Jasa harus mengadakan perbaikan-
perbaikan/revisi dan kemudian menyerahkan hasil revisi tersebut sebanyak 3 (tiga) copy
kepada Direksi, guna mendapat persetujuannya. Waktu yang diberikan kepada Penyedia
Jasa untuk mengadakan revisi maksimum 7 (tujuh) hari setelah gambar dikembalikan dari
Direksi, begitu seterusnya sampai gambar dinyatakan diterima dicap a atau b. Penyedia
Jasa tidak diperbolehkan memulai pekerjaan, sebelum gambar tersebut disetujui oleh
Direksi. Direksi dapat meminta kepada Penyedia Jasa untuk menambah detail-detail
gambar yang dirasa perlu, tanpa tambahan biaya.
Diserahkan Hard copy scan disimpan hardisk eksternal kepada tim Direksi Pekerjaan.
D. Mutual Check
- Sistem Pekerjaan
Sistem Pelaksanaan Pekerjaan ini adalah kontrak harga satuan.
- Pelaksanaan Mutual Check
a. Pelaksanaan Mutual Check 0% diadakan berpedoman pada tender Drawing.
b. Pelaksana untuk Pekerjaan Mutual Check adalah terdiri dari Penyedia Jasa bersama-
sama dengan tim mutual check yang dibentuk oleh PPK.
c. Uraian Pekerjaan Mutual Check yang dilaksanakan Penyedia Jasa adalah sebagai
berikut :
- Pengukuran kembali semua kegiatan-kegiatan pekerjaan dengan mencocokkan
kembali pada titik tetap dengan ketelitian 10 VL.mm.
- Membuat gambar-gambar hasil pengukuran kembali (Uitzet) profil memanjang dan
melintang dengan mengikuti Standar Penggambaran Tender Drawing.
- Membuat gambar-gambar bangunan dengan mengikuti Standar Penggambaran
Tender Drawing (termasuk gambar detail).
- Membuat perhitungan Hidrolis dan teknis, apabila ada perubahan bentuk desain .
- Membuat perhitungan Bill of Quantity (BOQ) dan RAB perubahan tambahan/
pengurangan.
d. Semua produk-produk hasil mutual check/Uitzet (data pengukuran kembali, gambar-
gambar,data uji laborat, Bill of Quantity, RAB tambahan biaya/pengurangan biaya)
disampaikan kepada Pimpro/ Pimbagpro untuk selanjutnya diteliti/ diperiksa
kebenarannya dan setelah mendapat persetujuan maka Penyedia Jasa dapat
melaksanakan pekerjaan tersebut.
e. Dari hasil pengukuran mutual check/ Uitzet akan didapat perbandingan volume
dengan Tender Drawing.
f. Gambar-gambar hasil Pengukuran mutual check/ Uitzet adalah sebagai dasar untuk
Pelaksanaan Konstruksi Lapangan.
g. Semua gambar – gambar hasil mutual chek diperbanyak 3 kali.
- Mutual Check 100%
a. Mutual Check II dilaksanakan oleh Tim Mutual Check 100% yang dibentuk PPK
untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan/ gambar terpasang
(Asbuilt Drawing).
b. Dari hasil Mutual Check II dengan gambar terpasang (Asbuilt Drawing) sebagai
dasar pembayaran volume pekerjaan yang telah selesai dikerjakan.
c. Semua gambar-gambar terpasang ( Asbuilt Drawing ) dibuat rangkap 3 ( tiga )
- Jangka Waktu Pelaksanaan Mutual Check
a. Jangka Waktu Pelaksanaan Mutual Check akan diatur/ ditentukan PPK.
b. Jika tidak ditentukan lain pengajuan biaya tambahan/ pengurangan biaya, paling
lambat 1 bulan sebelum jangka waktu pelaksanaan berakhir sudah harus disampaikan
kepada PPK.
c. Segala ketentuan-ketentuan yang belum diatur dalam Mutual Check ini akan
ditentukan kemudian oleh PPK.
- Penilaian dan Pembayaran
Semua pengeluaran yang timbul untuk semua kebutuhan Mutual Check menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa.
J. Quality Assurance
Quality Assurance (QA) secara umum bertanggung jawab untuk memastikan produk atau
jasa memenuhi standar yang ditetapkan termasuk keandalan, kegunaan, kinerja dan standar
kualitas umum yang ditetapkan oleh Pengguna Jasa melalui spesifikasi teknis yang
dipersyaratkan.
Adapun tugas dan tanggung jawab quality assurance adalah sebagai berikut:
a. Memiliki tugas pokok dalam perencanaan prosedur jaminan kualitas suatu produk atau
jasa.
b. Menafsirkan dan menerapkan standar jaminan kualitas.
c. Mengevaluasi kecukupan standar jaminan kualitas.
d. Merancang sampel prosedur dan petunjuk untuk mencatat dan melaporkan data
berkualitas.
e. Meninjau pelaksanaan dan efisiensi kualitas dan inspeksi sistem agar berjalan sesuai
rencana, melaksanakan dan memantau pengujian dan inspeksi bahan dan produk untuk
memastikan kualitas produk jadi.
f. Mendokumentasikan audit internal dan kegiatan jaminan kualitas lainnya.
g. Menyelidiki keluhan pelanggan dan masalah ketidaksesuaian.
h. Mengumpulkan dan menyusun data kualitas statistik.
i. Menganalisis data untuk mengidentifikasi area untuk perbaikan dalam sistem mutu.
j. Mengembangkan, merekomendasikan dan memantau tindakan perbaikan dan
pencegahan.
k. Menyiapkan laporan untuk berkomunikasi hasil dari kegiatan kualitas.
l. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan mengatur intervensi pelatihan untuk
memenuhi standar kualitas.
m. Mengkoordinasikan dan dukungan di tempat audit yang dilakukan oleh penyedia
eksternal.
n. Mengevaluasi temuan audit dan menerapkan tindakan koreksi yang tepat.
o. Mengelola dan memeriksa kegiatan manajemen risiko.
p. Bertanggung jawab untuk sistem manajemen dokumen.
q. Memastikan kepatuhan berkelanjutan dengan persyaratan peraturan kualitas dan
industri yang ditetapkan perusahaan.
Kegiatan Quality Assurance akan dilakukan oleh kontraktor sesuai dengan petunjuk
Direksi pekerjaan/ pengawas lapangan. Semua biaya untuk keperluan tersebut ditanggung
Penyedia Jasa dan sudah termasuk dalam Harga Satuan Pekerjaan ini.
K. Papan Nama Kegiatan
Papan nama kegiatan berjumlah 2 buah, dengan ukuran 0,90 x 1,20 atau sesuai dengan
petunjuk Direksi Pekerjaan/ Pengawas Lapangan. Papan nama proyek akan disediakan
dan dipelihara di sekitar lokasi pekerjaan sebagai salah satu identifikasi sifat dari
pekerjaan tersebut. Agar dapat memberikan informasi kepada masyarakat umum
bahwa di lokasi tersebut sedang dilaksanakan pekerjaan pembangunan embung. Semua
biaya untuk keperluan tersebut ditanggung Penyedia Jasa dan sudah termasuk dalam
Harga Satuan Pekerjaan ini.
L. Perlengkapan dan Kebutuhan K3
Selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung, penyedia jasa harus menyediakan
perlengkapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), minimal sebagai berikut :
Penyedia jasa harus menyediakan tenaga / Ahli Madya K3 sesuai dengan dokumen
RKK Konstruksi tersebut, selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung, atau sesuai
dengan instruksi dari direksi pekerjaan maupun dari Pejabat Pembuat Komitmen,
Selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung pada saat musim kemarau, penyedia jasa
wajib melakukan penyiraman jalan menggunakan mobil tanki air setiap hari.

M. Pengukuran / Uitzet
Ukuran-ukuran pokok dan ukuran tinggi (elevasi) telah ditetapkan dalam gambar
rencana.
Jika terdapat perbedaan antara gambar-gambar utama dengan gambar-gambar perincian
maka yang mengikat adalah ukuran-ukuran pada gambar utama atau ditanyakan pada
Direksi Teknis. Sebagai ukuran pokok ± 0,00 disesuaikan dengan ukuran gambar
rencana. Dengan ketentuan tersebut Pemborong, Perencana, Direksi Teknis dan
Pengawas akan menetapkan patok duga ± 0,00 tersebut di lapangan dan dibuat dari
patok beton yang sifatnya permanen yang dipelihara selama pelaksanaan pembangunan
atau tanda lainnya yang bersifat permanen selama pelaksanaan pekerjaan. Penetapan
ukuran dan sudut siku-siku tetap dijaga dan antara lain dengan mempergunakan alat-alat
Waterpass dan Theodolith atau berpedoman pada bangunan yang telah ada. Setelah
Ukuran ditetapkan, baru dilanjutkan dengan pemasangan papan Bouwplank. Kayu
papan yang digunakan minimal dari kelas kuat II dengan ukuran lebih kurang 2/20 cm
dan usuk 4/6. Bouplank dipasang dari titik luar Bangunan dengan jarak kurang lebih 2
meter atau sesuai kondisi lapangan. Perlengkapan Peralatan Perancah kerja agar
dipersiapkan lebih awal sebelum memulai proses Pekerjaan.

N. Foto dan Video Udara


Penyedia Jasa melaksanakan pengambilan foto dan video udara secara berkala atau
sesuai arahan Direksi/ Pengawas. Foto dan video udara diambil dengan menggunakan
peralatan foto udara dengan spesifikasi kamera sekurang-kurangnya mendukung H.264
4K pada 60fps atau H.265 4K pada 30fps dimana keduanya pada bitrate 100 Mbps
a. Uraian
Cakupan kegiatan mobilisasi yang diperlukan untuk kontrak ini akan tergantung pada
jenis dan volume pekerjaan yang harus dilaksanakan, sebagaimana ditentukan
dibagian-bagian lain dari Dokumen Kontrak dan secara umum akan sesuai dengan hal-
hal sebagai berikut :
1) Persyaratan Mobilisasi untuk semua Kontrak
- Pembelian atau sewa atas tanah guna keperluan Base Camp Kontraktor dan
kegiatan pelaksanaan.
- Mobilisasi dari semua staf Supervisi Kontruksi dan semua pekerja yang
diperlukan untuk pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan Kontrak.
- Mobilisasi dan pemasangan Peralatan Konstruksi dari suatu lokasi asalnya
ketempat yang digunakan sesuai ketentuan Kontrak.
- Penyediaan dan pemeliharaan Base Camp Kontraktor termasuk bila perlu
kantor-kantor lapangan, tempat tinggal, bengkel-bengkel, gudang- gudang dsb.
- Pembuatan dan penyerahan suatu Program Mobilisasi.
2) Persyaratan Mobilisasi untuk Kantor Lapangan dan Fasilitasnya untuk Direksi
Penyediaan dan pemeliharaan Kantor dan akomodasi staf dengan
perlengkapannya yang akan digunakan Direksi harus sesuai dengan persyaratan
yang ditentukan, sepenuhnya menjadi tanggung jawab kontraktor dan menjadi
bagian dari Kontrak. Gedung-gedung ini akan tetap menjadi milik Kontraktor
pada saat proyek selesai.
3) Persyaratan Mobilisasi untuk Fasilitas Pengendalian Mutu
Penyediaan dan pemeliharaan laboratorium lapangan termasuk peralatan
laboratorium lapangan menjadi tanggung jawab Kontaktor dan menjadi bagian
dari kontrak. Gedung laboratorium dan peralatannya akan tetap menjadi milik
Kontraktor pada saat proyek selesai.
Bila penyediaan suatu laboratorium lapangan dan peralatannya tidak secara
khusus dinyatakan sebagai bagian dari cakupan pengadaan dari Kontrak ini, maka
fasilitas pengendalian mutu, termasuk bila perlu, fasilitas laboratorium dan
pelayanan tersebut sebagaimana diperlukan untuk memenuhi ketentuan- ketentuan
pengendalian mutu dasi Spesifikasi ini harus disediakan.
4) Persyaratan Demobilisasi untuk semua Kontrak
Pekerjaan Demobilisasi dari daerah kerja (site) yang akan dilaksanakan oleh pihak
Kontraktor pada akhir Kontrak, termasuk membongkar kembali seluruh instalasi-
instalasi, Peralatan Konstruksi dan peralatan dari tanah milik Pemerintah dan
pihak Kontraktor diharuskan untuk melaksanakan pekerjaan perbaikan dan
penyempurnaan pada daerah kerja (site), sehingga kondisinya sama dengan
keadaan sebelum Pekerjaan dimulai.
b. Pekerjaan yang Berhubungan yang Ditetapkan Dibagian Lain
1) Kantor Lapangan dan Fasilitas
2) Material dan Penyimpanan
3) Pekerjaan Pembersihan
4) Pekerjaan Tanah
5) Pekerjaan Struktur
c. Periode Mobilisasi
Mobilisasi dari seluruh pekerjaan diatas harus diselesaikan dalam waktu 60 hari
terhitung setelah tanggal mulainya pekerjaan, kecuali bahwa fasilitas atau pelayanan
pengendalian mutu harus telah terpasang dan siap digunakan dalam waktu 45 hari.
d. Pelaporan
Pihak Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi suatu Program Mobilisasi
menurut detail dan waktu yang ditentukan dari spesifikasi ini.
Bila pekerjaan memperkuat struktur yang ada atau konstruksi jembatan darurat atau
urugan pada jalan yang berdekatan dengan proyek diperlukan untuk memperlancar
gerakan dari peralatan berat atau material Kontraktor, detail pekerjaan darurat
semacam itu juga harus diserahkan bersama-sama dengan program Mobilisasi ini.
Program Mobilisasi
a. Pihak Kontraktor harus menyiapkan, menyerahkan dan mendapatkan surat
persetujuan dari Pemilik perihal Program Mobilisasi dalam jangka waktu yang
ditentukan diatas.
b. Program Mobilisasi disamping waktu diatas harus ditambah informasi berikut:
- Lokasi dari Base Camp Kontraktor dengan denah lokasi umum dan denah
terperinci yang memperlihatkan lokasi Kantor Kontraktor, Bengkel, Gudang
Material dan Peralatan konstruksi utama, bersama dengan kantor Direksi dan
Laboratorium bila fasilitas tersebut termasuk dalam cakupan Kontrak.
- Rencana pengiriman Peralatan yang menunjukkan lokasi saat ini dari seluruh
peralatan yang terdaftar dalam jadual yang dimasukkan bersama Penawaran,
bersama cara pengangkutan yang diusulkan untuk dipakai dan jadual tibanya
di site.
- Kontraktor harus meminta persetujuan Direksi atas setiap perubahan pada
jadual peralatan dan penyediaan staf yang telah dimasukkan bersama
Penawaran.
- Harus membuat suatu Format Bagan Balok yang dapat memperlihatkan
kemajuan pekerjaan secara menyeluruh, dan diperlihatkan pula setiap
kegiatan-kegiatan pekerjaan mobilisasi yang utama serta kurva kemajuan
untuk menyatakan persentase kemajuan pekerjaan.
Pengukuran Dan Pembayaran
a. Pengukuran
Pengukuran atas kemajuan Mobilisasi akan ditentukan oleh Direksi berdasarkan
atas kemajuan pekerjaan Mobilisasi yang telah dicapai dan telah disetujui seperti
diuraikan dalam Bab diatas.
b. Pembayaran
Kegiatan Mobilisasi harus dibayar atas dasar Lump sum menurut jadual
pembayaran dibawah ini, dimana dalam pembayaran ini sudah harus
diperhitungkan segala biaya yang diperlukan untuk pengadaan dan pemasangan
seluruh peralatan, seluruh pekerja, bahan-bahan, perlengkapan dan kebutuhan
biaya tak terduga lainnya untuk menyelesaikan pekerjaan seperti diuraikan dalam
spesifikasi ini.
- 50% (lima puluh persen) apabila pekerjaan mobilisasi telah selesai 50% dan
fasilitas pengujian dan pelayanan laboratorium telah selesai seluruhnya
dimobilisasi.
- 20% (dua puluh persen) bila peralatan utama telah berada seluruhnya
dilapangan dan diterima oleh Direksi.
- 30% (tiga puluh persen) setelah pekerjaan demobilisasi selesai seluruhnya.
Dalam hal dimana pihak kontraktor tidak menyelesaikan mobilisasi sesuai dengan
salah satu dari kedua batas waktu yang ditentukan maka jumlah pembayaran yang
dapat disyahkan Direksi akan menjadi persentase penuh dari harga lump sum untuk
Mobilisasi dikurangi sejumlah 1% (satu persen) dari nilai angsuran untuk setiap
keterlambatan satu hari dalam penyelesaiannya sampai maksimum 50 (lima puluh)
hari.

Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
1 Mobilisasi dan Lump Sum
Demobilisasi

O. Pembersihan lapangan dan perataan


a. Umum
a. Bab ini akan mencakup semua pekerjaan pembersihan permukaan tanah yang
diperlukan dalam kontrak. Pekerjaan ini akan terdiri dari pembersihan semua
rumput, kayu-kayu yang jatuh, pecahan benda, semak, tumbuh-tumbuhan lain,
sampah dan semua bahan-bahan lainnya yang tidak dikehendaki. Pengupasan tanah
humus dan pembuangan semua bahan-bahan sisa yang berasal dari pekerjaan ini
untuk menyediakan permukaan yang bersih dan jelas sebelum pekerjaan Tanggul
atau pekerjaan konstruksi lainnya dimulai.

b. Jalan-jalan yang ada, fasilitas tanah milik yang berdampingan, bangunan utilitas,
pelayanan umum, pohon, tanaman, dan sebagainya yang tidak ditunjuk untuk
pembersihan dan pembongkaran harus dilindungi dari cacat dan kerusakan yang
mungkin timbul dari operasi Kontraktor.

P. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Daerah timbunan Tanggul atau di bawah jalan seperti yang ditunjuk oleh Direksi
atau Gambar yang disetujui, maka Kontraktor harus mengupas tanah humus dan
membuangnya agar membusuk atau ditumpuk sebagaimana diarahkan oleh Direksi.
Pada umumnya pengupasan tanah humus harus meliputi hanya pengupasan dari
tanah bagian atas yang cukup subur untuk mendorong atau memungkinkan suatu
pertumbuhan dari tumbuh – tumbuhan . Tidak ada pengupasan tanah humus di setiap
daerah yang ditunjuk yang akan kurang daripada 20 cm dalam kedalaman yang
diukur secara vertikal atau sebagaimana diarahkan oleh Direksi, dan tanah humus
tersebut akan dipertahankan terpisah dari bahan yang digali lainnya. Hasil galian
tanah humus yang akan digunakan untuk lapisan atas lereng timbunan, akan
dipandang sebagai pembentukan timbunan dan harus sesuai dengan Spesifikasi
Teknik. Dalam hal ini tanah humus harus ditumpuk untuk penggunaan kembali
sebagaimana disetujui oleh Direksi.

b. Pembersihan akan dilaksanakan di atas sebuah daerah yang luas sampai batas akhir
dari semua pekerjaan permanen sebagaimana terlihat pada Gambar dan sesuai yang
diarahkan oleh Direksi. Pekerjaan ini akan terdiri dari pembersihan dan pembuangan
segala sesuatu di atas permukaan tanah kecuali benda tersebut diperintahkan Direksi
untuk ditinggalkan tanpa diganggu. Bahan-bahan yang dibersihkan akan termasuk,
tetapi tidak perlu dibatasi, pada semak, belukar, rumput, bagian tumbuh-tumbuhan
yang lepas untuk dibuang dan diangkut ketempat lain.

c. Patok pengukuran, instalasi pelayanan umum, dan benda lainnya serta pohon dan
tumbuh-tumbuhan yang ditunjuk Direksi untuk ditinggalkan harus dilindungi dari
kerusakan yang dapat diakibatkan oleh operasi Kontraktor.

d. Tanah milik dan setiap benda yang ditunjuk untuk diselamatkan harus dipindahkan
dengan hati-hati dan ditempatkan sebagaimana diarahkan oleh Direksi.

e. Semua bahan-bahan dan puing yang tidak ditunjuk oleh Direksi untuk digunakan lagi
dalam Pekerjaan Kontrak atau untuk diselamatkan, harus dibuang agar membusuk
sebagaimana disetujui oleh Direksi. Kontraktor harus membuat semua pengaturan
yang diperlukan dengan para pemilik dan menanggung semua biaya untuk
memperoleh lokasi pembuangan yang layak.

Q. Pembuatan direksi keet, los kerja dan gudang


a. Umum
Dalam pekerjaan ini Kontraktor harus membangun, memperlengkapi,
memasang, memelihara, membersihkan, menjaga dan pada saat selesainya
kontrak, pihak kontraktor harus memindahkan atau membuang semua bangunan
kantor darurat, gudang penyimpanan, barak pekerja dan bengkel yang
dibutuhkan untuk pengelolaan dan pengawasan proyek, termasuk pengadaan
kantor-kantor dan bangunan akomodasi untuk staf Direksi.

R. Persyaratan Umum
a. Kontraktor harus taat terhadap Peraturan Nasional maupun Peraturan Daerah.
b. Kantor dan fasilitasnya harus ditempatkan sedemikian rupa sesuai dengan apa
yang telah disetujui dalam lokasi umum dan daerah kerja dari Program
Mobilisasi seperti diperinci dalam pembahasan diatas dimana penempatannya
harus tidak boleh lebih 5 km dari site.
c. Bangunan-bangunan untuk kantor dan akomodasi harus ditempatkan sedemikian
rupa sehingga terbebas dari polusi yang dihasilkan oleh operasi konstruksi.

d. Gedung yang dibangun harus mempunyai kekuatan struktural yang memuaskan,


tahan cuaca dengan permukaan lantai bangunan berada diatas tanah, tinggi
plafon minimum 3,0 meter dan atap bangunan menonjol 1,5 meter dari sisi luar
tembok.

e. Bangunan untuk menyimpan bahan-bahan harus diberi bahan pelindung yang


bahannya harus dipilih sedemikian rupa, sehingga bahan-bahan yang disimpan
tidak akan mengalami kerusakan.

f. Sesuai pilihan kontraktor, bangunan-bangunan, dapat berupa gedung yang dibuat


ditempat atau dapat berupa bangunan prefab.

g. Kantor lapangan sementara dan gudang-gudang harus didirikan diatas pondasi


yang mantap dan dilengkapi dengan alat-alat penyambung untuk kebutuhan
pelayanan umum.

h. Bahan-bahan, peralatan dan perlengkapan yang dipakai dalam bangunan dapat


berupa benda baru sama sekali atau bekas pakai, tapi dengan syarat harus dapat
berfungsi baik, cocok untuk tujuan pemakainya, dan tidak bertentangan dengan
ketentuan pemakaian/peraturan pemakaian.

i. Lahan untuk kantor lapangan dan semacamnya harus diisi/ditimbun dan


dibentuk sehingga layak untuk ditempati bangunan, bebas dari genangan air,
diberi pagar keliling dan harus ada jalan kerikilnya serta tempat parkirnya.

j. Pihak kontraktor harus menyiapkan alat pemadam api yang memadai pada
seluruh camp-camp, kantor-kantor, gudang-gudang dan bangunan bengkel.
S. Kantor Kontraktor Dan Fasilitasnya
a. Umum
Untuk semua proyek, Kontraktor harus menyediakan akomodasi kantor yang
cocok dan fasilitasnya yang memenuhi kebutuhan proyek sesuai spesifikasi ini.

b. Ukuran
Harus sesuai untuk kebutuhan umum Kontraktor dan harus menyediakan sebuah
ruangan untuk keperluan rapat kemajuan pekerjaan.

c. Telepon
Harus tersedia minimal satu sambungan langsung.
Dalam hal dimana sambungan saluran telepon tidak memungkinkan atau tidak
dapat disediakan selama perioda Mobilisasi, maka kepada kontraktor diharuskan
menyediakan suatu sistem radio yang dapat berkomunikasi 2 arah dengan jelas
dan dapat diandalkan antara kantor Pemilik di Ibukota Propinsi dan titik terjauh
dilapangan. Sistem Radio ini harus paling sedikit mempunyai enam stasiun yang
mampu untuk mengirim pesan secara lisan, akan dilokasikan dan digunakan
sesuai petunjuk dari Direksi.

d. Perlengkapan dalam Ruang Rapat dan ruang untuk penyimpanan


Dokumen-dokumen Proyek
1) Meja konferensi dan kursi untuk paling sedikit 8 orang
2) Rak atau laci untuk arsip vertikal atau horizontal dari gambar dan arsip untuk
“Dokumen Rekaman Proyek” ditempatkan dlam atau dekat dengan tempat
rapat.
e. Kantor Cabang
Bila Kontraktor menganggap perlu untuk mendirikan satu atau lebih kantor
cabang untuk digunakan sendiri pada jarak 50 km atau lebih dari kantor utama
dilapangan, maka pihak kontraktor diharuskan untuk menyiapkan, memelihara
dan memperlengkapi satu ruangan dengan ukuran 12 meter persegi untuk
keperluan staf Direksi pada setiap kantor cabang dan harus memuaskan
Direksi.

T. Bengkel Dan Gudang Kontraktor


a. Dilapangan Kontraktor harus memiliki bengkel yang dperlengkapi secukupnya
dan dilengkapi pula dengan listrik yang dapat dimanfaatkan untuk pelaksanaan
perbaikan peralatan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan. Harus
disiapkan pula sebuah gudang untuk penyimpanan suku cadang peralatan.

b. Bengkel tersebut harus dikelola oleh pimpinan pelaksana yang berkualifikasi


untuk perbaikan mekanis dan memiliki tenaga kerja yang cukup.

U. Kantor-Kantor Dan Bangunan Akomodasi Untuk Direksi Teknik


Bila kantor-kantor dan akmodasi untuk Direksi serta Staf Pengawasnya harus
disediakan sesuai Spesifikasi ini, maka ukuran, jenis konstruksi dan peralatan
bangunan itu harus seperti yang ditentukan dibawah ini.
Selama masa proses pelaksanaan Kontrak, pihak Kontraktor harus juga melengkapi
kantor-kantor Direksi dan bangunan akomdasi staf pengawas seperti listrik, telepon,
gas dan air dlsb, tanpa ada pembayaran tambahan dari Pemilik. Harus disiapkan pula
mesin Generator dengan kapasitas 220 volt dan daya 2200 watt dilapangan. Hal ini
dimaksudkan untuk menjaga agar penyediaan tenaga listrik terjamin setiap waktu, jika
ada kerusakan dari PLN.

V. Bangunan Kantor untuk Direksi dan Stafnya


a. Bangunan-bangunan
Pihak Kontraktor harus membangun dua bangunan terpisah untuk keperluan
Direksi dan Stafnya dan harus sesuai persetujuan Direksi. Seluruh pintu-pintu
harus dilengkapi dengan kunci-kunci tabung dan haris mendapat persetujuan
Direksi dan jendela-jendela dari tipe buka-tutup dipasangi kasa nyamuk.

b. Perlengkapan Setiap Bangunan Kantor


1) 10 meja ukuran standar dengan masing-masing tiga laci ( salah satunya
harus dilengkapi dengan kunci).
2) 1 meja gambar ukuran 1 m x 1.8 m x tinggi 0.92 m.
3) 4 bh lemari besi, masing-masing dengan 2 pintu dilengkapi pengunci dan
anak kunci.
4) 1 buah filling cabinet dengan 4 laci dilengkapi pengunci dan anak kunci.
5) 1 buah lemari buku, dipasang diatas lantai ukuran lebar 1 m x 4 rak untuk
masing-masing kamar.
6) 2 buah keranjang sampah per-kamar.
7) 1 buah papan tempel, ukuran 1,5 m x 1 m pada tiap kamar.
8) 1 buah white board ukuran 1,5 m x 1m.
9) 1 peti brankas
10) Kursi-kursi, rak-rak dan perlengkapan kecil lainnya sesuai kebutuhan
Direksi.
c. Perlengkapan Lainnya untuk setiap Bangunan Kantor
1) Lampu : 50 lumen pada ketinggian diatas meja.
2) Lampu luar pada pintu masuk dan sekeliling sudut bangunan.
3) Minimum 2 sakelar listrik, tegangan 220 volt pada masing-masing kamar.
4) Air minum yang mudah dijangkau.
5) Telepon atau alat radio 2 arah seperti Bab 1.3.2 (3) dari spesifikasi ini.
6) Suplai air memakai instalasi pipa.
7) Mesin fotocopy yang berhak digunakan oleh Direksi dilapangan tanpa
dikenakan biaya.
8) Tiga unit pendingin udara, masing-masing dengan kapasitas paling kurang
1,5 PK
9) Fasilitas Toilet (lihat dibawah)
d. Fasilitas Toilet untuk Setiap Bangunan Kantor
1) Penempatan bangunan toilet harus sesuai dengan gambar denah yang
disetujui Direksi.
2) Struktur toilet: lantai beton, plesteran dinding dari campuran yang keras,
tinggi plafon minimum 3 meter.
3) Perlengkapan toilet : 2 bh wash basin, 1 bh WC duduk, 2 Bh WC jongkok,
1 bh urinoir, 2 bh tangki air, 1bh septic tank.
4) Kran : pasang 1 kran pada tiap WC, urinoir, dan pada wash basin. Juga
lubang pembuang dengan pelengkapannya pada tiap toilet, berbentuk
kubikal.
5) Ventilasi : harus dipasang kipas ventilasi pada tiap toilet, berbentuk
kubikal.
W. Kendaraan Untuk Direksi
Sejumlah kendaraan yang memadai, seperti ditetapkan oleh Pemilik harus disediakan
oleh kontraktor sehingga staf Direksi dapat mengawasi pelaksanaan pekerjaan
selama pekerjaan dilaksanakan.
Kendaraan-kendaraan yang disediakan untuk digunakan oleh staf Direksi selama
pelaksanaan pekerjaan tersebut harus dalam keadaan jalan dan baik dan harus dari
merk dan jenis yang sesuai untuk digunakan pada setiap kondisi lapangan pada setiap
tahapan pelaksanaan pekerjaan.
Selama masa pemakaian oleh staf Direksi, Kontraktor sepenuhnya bertanggung
jawab atas biaya operasi sehari-hari setiap kendaraan termasuk didalamnya
penyediaan sopir yang baik (khusus untuk kendaraan roda 4), biaya asuransi yang
memadai, pajak kendaraan, bahan bakar dan minyak pelumas dan pemeliharaan rutin
dan perbaikan. Kendaraan-kendaraan yang disediakan menurut Bab ini akan tetap
menjadi milik kontraktor setelah pekerjaan selesai.

X. Pengukuran Dan Pembayaran


Bangunan dan kendaraan yang diuraikan dalam pasal ini akan dibayar menurut
pembayaran Lump Sum untuk Mobilisasi, dimana pembayaran harus dianggap
konpensasi secara penuh baik untuk pekerjaan pembangunan, pengadaan, pelayanan,
memelihara pembersihan maupun pekerjaan pembongkaran bangunan dan
pengembalian kendaraan tersebut setelah pekerjaan selesai.

Y. Pemagaran daerah kerja


Jika tidak ditentukan lain, maka Penyedia harus membuat dan merawat pagar yang
sesuai dan disetujui Pejabat Pembuat Komitmen/ PPK untuk menutup semua areal
pekerjaan – pekerjaan pelaksanaan. Bila pagar dibuat di sepanjang jalan umum dan
lain – lain, harus dibuat tipe yang sesuai dan cukup baik untuk daerah tersebut.

Z. Sumber bahan Pelaksanaan


Penyedia bertanggung jawab atas pengadaan material beton, pasangan, pintu air dan
sebagainya dengan jumlah yang cukup dan berkualitas baik. Direksi akan memberi
petunjuk beberapa sumber bahan pelaksanaan yang ada untuk timbunan dan material
beton berikut jarak dari lokasi pekerjaan.

Jika Penyedia akan mengambil material untuk beton dan batu dari sumber lain,
Penyedia harus mengatur sedemikian hingga mendapatkan ijin dari instansi terkait
dan membayar semua biaya dan kompensasi yang diperlukan.

AA. Material Dan Peralatan – Peralatan Yang Harus Disediakan Oleh Penyedia
Umum
Penyedia harus menyediakan bahan / material dan peralatan yang memenuhi
syarat untuk menyelesaikan pekerjaan kecuali yang sudah disediakan di dalam
kontrak. Semua peralatan dan material yang merupakan bagian dari pekerjaan
harus sesuai dengan standar yang tercantum dalam spesifikasi atau standar yang
ditunjukkan. Jika Penyedia mengusulkan pengadaan peralatan atau material yang
tidak sesuai dengan standar yang disebutkan diatas harus memberi tahu dan
mendapatkan persetujuan tertulis dari Pejabat Pembuat Komitmen/PPK terlebih
dahulu.

BB. Peralatan untuk pelaksanaan


Penyedia harus mendatangkan semua peralatan yang memenuhi syarat dalam
jumlah yang cukup untuk pelaksanaan pekerjaan sampai selesai. Pejabat Pembuat
Komitmen/PPK dapat memerintahkan Penyedia untuk menambah peralatan, jika
menurut pertimbangan perlu mencapai progress sesuai dengan kontrak.

Penyedia harus mendatangkan semua mesin dan peralatan, lengkap dengan suku
cadangnya yang cukup, untuk menjamin kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

CC. Material Pengganti


Penyedia harus berusaha untuk mendapatkan bahan material yang ditentukan
dalam spesifikasi teknik atau gambar, tapi jika material tersebut tidak dapat
diperoleh dengan alasan diluar kemampuan Penyedia, boleh memakai material
pengganti dengan persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen/PPK. Tidak boleh ada
material pengganti tanpa persetujuan tertulis dari Pejabat Pembuat
Komitmen/PPK.

DD. Pemeriksaan Peralatan dan Material


Peralatan dan material yang didatangkan oleh Penyedia harus diperiksa dan sesuai
dengan kontrak pada saat dilokasi berikut ini atau seperti yang ditentukan oleh
Pejabat Pembuat Komitmen/PPK:

a. Tempat produksi atau pabrik


b. Pengangkutan
c. Lokasi Proyek
Penyedia harus menyerahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen / PPK semua
spesifikasi peralatan dan material yang diperlukan oleh Pejabat Pembuat
Komitmen / PPK untuk tujuan pemeriksaan. Pemeriksaan peralatan dan
material termasuk tempat dimana berasal tidak berarti melepaskan Penyedia
dari tanggung jawabnya untuk mengadakan peralatan dan material yang
tercantum dalam spesifikasi teknik.
EE. Program dan Catatan Pengangkutan
Bersama dengan penyerahan Jadwal pelaksanaan, Penyedia harus menyerahkan
program pengangkutan peralatan dan material secara rinci, dengan urutan
pengangkutan dan pengiriman di lapangan sesuai dengan rencana Jadwal
Pelaksanaan tersebut kepada Pejabat Pembuat Komitmen/PPK, Penyedia harus
memberitahu Pejabat Pembuat Komitmen/PPK kedatangan peralatan, material dan
pemasangan peralatan di lapangan.

FF. Spesifikasi, Brosur dan Data yang harus diserahkan oleh Penyedia
Penyedia harus menyerahkan 3 (tiga) set (1(satu) set asli, 2(dua) set salinan)
spesifikasi lengkap, brosur dan data mengenai material dan peralatan yang akan
didatangkan sesuai kontrak kepada Pejabat Pembuat Komitmen/PPK untuk
disetujui, dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) hari sejak
diterimanya surat perintah mulai kerja. Bagaimanapun juga persetujuan terhadap
spesifikasi, brosur dan data tersebut tidak akan melepaskan Penyedia dari
tanggung jawabnya sesuai dengan Kontrak.

GG. Pengukuran dan Setting Out


Spesifikasi ini mengatur pekerjaan pengukuran (survey) dan setting out yang
diperlukan guna penentuan titik / lokasi yang akurat selama pekerjaan utama
berlangsung.

HH. Lingkup Kerja


Pekerjaan pengukuran dan setting out yang harus dilaksanakan meliputi antara
lain:

- Pembuatan tambahan benchmark dan survey control point yang diperlukan


- Melakukan pengukuran titik tempat kedudukan yang diperlukan selama
pelaksanaan pekerjaan,
- Membuat dan menyerahkan laporan-laporan pengukuran kepada Direksi,
- Kelengkapan pekerjaan guna mendukung terlaksananya pekerjaan pengukuran
dan setting out.
II. Kode Dan Standar
Dalam melaksanakan pekerjaan pengukuran dan setting out, Kontraktor harus
selalu mengacu pada kode / standard dan publikasi yang lazim dipakai yang
dikeluarkan oleh badan / institusi antara lain sebagai berikut :

BIG :Badan Informasi Geospasial


JJ. Submittal
Sebelum melaksanakan pekerjaan pengukuran dan setting out, kontraktor harus
membuat rencana kerja untuk diajukan kepada Direksi guna mendapat
persetujuan.

Rencana kerja yang dibuat harus mencakup penjelasan antara lain :

- metode pengukuran
- daftar alat yang akan digunakan
- kualifikasi dan daftar personil

KK. Persyaratan Umum


a. Tenaga Kerja
Pekerjaan pengukuran dan setting out harus dilakukan oleh pekerja yang
kompeten dan berpengalaman, yang memenuhi kualifikasi untuk menjamin
terlaksananya pekerjaan ini dengan baik.
b. Peralatan
1) Kontraktor harus menyediakan semua peralatan dan kelengkapan yang
diperlukan yang memenuhi syarat untuk melaksanakan pekerjaan ini.
2) Semua peralatan dan kelengkapan yang disediakan Kontraktor harus
mendapat persetujuan dari Direksi.
3) Semua peralatan pengukuran secara periodik harus diperiksa dan
dikalibrasi oleh badan / institusi yang berwenang.
c. Akurasi Pengukuran
1) Keakuratan data pengukuran harus dalam batas-batas yang lazim
dipakai.
2) Standard akurasi traverse harus memenuhi batasan yang ditentukan
pada tabel dibawah ini.
Tabel 2. 1 1 Standard akurasi traverse
Traverse for additional Traverse for
Item
fixed point setting out
Perbedaan azimut pada dua
waktu pengamatan 25 50
Kesalahan penutup azimut 2”0 5”0
Kesalahan penutup sudut 20 √n 30 √n
Kesalahan penutup koordinat
1 : 10,000 1 : 5,000
/jarak
3) Leveling harus diukur pada 2 (dua) arah (pulang – pergi) di antara 2
(dua) titik elevasi tetap dari basic survey loop closure dengan
benchmark yang sama.
4) Perbedaan 2 (dua) pengukuran terhadap titik tetap tidak boleh lebih

besar dari 12 mm k , dengan K = total jarak leveling (Km).

5) Semua hitungan dan gambar untuk pekerjaan triangulasi termasuk data


pengukuran harus disimpan dengan baik oleh Kontraktor.
LL. Benchmark
a. Apabila Kontraktor menggunakan benchmark yang ada di lapangan sebagai
dasar pengukuran, maka kebenaran data benchmark tersebut adalah menjadi
tanggung jawab Kontraktor.
b. Kontraktor harus membuat control point yang diperlukan untuk penetapan
titik / lokasi pada pekerjaan utama.
c. Kontraktor harus menjaga keutuhan benchmark dan control point yang ada di
lapangan selama masa konstruksi.
d. Benchmark yang dibuat oleh kontraktor harus dari bahan baja galvanis atau
baja tuang. Titik tetap harus dibuat dari baut baja yang ditanam pada patok
beton yang cukup stabil dan harus mendapat persetujuan Direksi. Benchmark
yang dibuat harus diberi tanda deskripsi dengan jelas.
MM. Setting Out
a. Sebelum memulai pekerjaan pengukuran, Kontraktor harus menyerahkan
kepada Proyek untuk mendapatkan persetujuan metode dan peralatan yang
akan digunakan untuk pengukuran situasi dan detail letak tampang melintang.
b. Pekerjaan Pengukuran harus dilakukan bersama-sama dengan pengawas
pengukuran. Hasil pengukuran harus disetujui oleh Assisten Survey dan
Desain.
c. Patok-patok dan hurufnya harus dicat dengan warna sesuai dengan ketentuan
Proyek dan Petunjuk Direksi.
d. Patok-patok harus dibuat dari kayu kelas 2 dengan ukuran diameter 10 cm,
dipancang ke dalam tanah 60 cm, di atas tanah 40 cm, kecuali patok poligon
dan Water Pass diameter 6 cm, dipancang 50 cm, diatas tanah 25 cm.
NN. Pengukuran Dan Pembayaran
a. Pengukuran
Pengukuran ulang terhadap lokasi pekerjaan akan diukur untuk pembayaran
akan merupakan jumlah satuan luas yang dapat diterima.
b. Pembayaran
Pengukuran setting out yang diukur sebagaimana ditetapkan di atas, akan
dibayar pada Harga Penawaran per satuan pengukuran untuk jenis
Pembayaran yang terdaftar di bawah dan terlihat dalam Jadual Penawaran.
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
1. Pengukuran/ Uitzet Ls

OO. Gambar-gambar Pelaksanaan


Dalam memulai, mengerjakan dan mengevaluasi pekerjaan baik untuk saluran-
saluran, bangunan air dan embung, harus berdasarkan data ketinggian dan posisi
yang pasti sesuai dengan kondisi lapangan. Untuk ini Penyedia harus
menyediakan serangkaian alat ukur berikut tenaga kerjanya untuk keperluan ini.
Gambar-gambar yang harus disiapkan Penyedia adalah :
1. Gambar-Gambar Pekerjaan Tetap
a) Umum
Semua gambar-gambar yang disiapkan oleh Penyedia haruslah gambar-gambar yang
telah ditanda tangani oleh Direksi/PPK, dan apabila ada perubahan harus diserahkan
kepada Direksi/PPK untuk mendapat persetujuan sebelum program pelaksanaan
dimulai.
b) Gambar-gambar Pelaksanaan
Penyedia harus menggunakan gambar kontrak sebagai dasar untuk mempersiapkan
Gambar Pelaksanaan. Gambar itu dibuat lebih detail untuk pekerjaan tetap dan dimana
mungkin dapat memperlihatkan penampang melintang dan memanjang dari : Galian ,
timbunan, beton, pasangan batu, pengaturan batang pembesian termasuk rencana
pembengkokan, pemotongan dan daftar besi beton, tipe bahan yang digunakan, mutu,
tempat dan ukuran yang tepat.
c) Gambar-gambar Bengkel / Gedung
Gambar-gambar bengkel atau gedung disiapkan oleh Penyedia untuk keperluan
penyimpanan peralatan dan bahan-bahan milik Penyedia.
d) Penyedia harus menyediakan 1 (satu) set gambar-gambar lengkap di lapangan.
Apabila ada pekerjaan dilaksanakan sebelum ada persetujuan Direksi adalah menjadi
resiko Penyedia. Persetujuan Direksi terhadap gambar-gambar tersebut tidak akan
meringankan tanggung jawab Penyedia atas kebenaran gambar tersebut.
2. Gambar-Gambar Pekerjaan Sementara
a. Umum
Semua gambar yang disiapkan oleh Penyedia harus terperinci, dan diserahkan kepada
Direksi sebelum tanggal pelaksanaan pekerjaan atau dalam waktu yang telah
ditentukan dalam Kontrak.
Gambar-gambar harus menunjukan detail dari pekerjaan sementara seperti Cofferdam,
tanggul sementara, pengalihan aliran dan sebagainya.
Gambar Perencanaan yang diusulkan Penyedia yang dipakai dalam pelaksanaan
Konstruksi (sah) juga harus diserahkan kepada Direksi sebanyak 3 (tiga) rangkap.
b. Gambar-gambar untuk Pekerjaan Sementara yang ditinggalkan.
Penyedia hendaknya mengusulkan pekerjaan sementara yang berkaitan dengan
pekerjaan tetap secara lebih mendetail dan diserahkan kepada Direksi untuk mengubah
dan mendapat persetujuan sebelum tanggal dimulainya pelaksanaan.
c. Gambar-Gambar Purnalaksana / Terlaksana
Selama masa pelaksanaan, Penyedia harus memelihara satu set gambar yang
dilaksanakan paling akhir untuk tiap-tiap pekerjaan. Pada gambar yang
memperlihatkan perubahan yang sudah diberikan sesuai dengan kontrak, sejauh
gambar tersebut sudah dilaksanakan dengan benar kemudian dicap “SUDAH
DILAKSANAKAN”.
Gambar-gambar yang dilaksanakan akan diperiksa tiap bulan di lapangan oleh Direksi
dan tiap hari oleh Pengawas Lapangan, dan apabila ditemukan hal-hal yang tidak
memuaskan dan tidak dilaksanakan, paling lambat harus diperiksa kembali selama 6
(enam) hari kerja.
Gambar terlaksana (As Built Drawing) harus dibuat di atas kalkir yang berkualitas
baik bila pekerjaan telah diselesaikan 100 % dan dibuat rekaman dalam bentuk CD
dan Flash Disk.
Paling lambat 7 (Tujuh) hari sebelum penyerahan pekerjaan Penyerahan I (PHO) ,
Penyedia harus menyerahkan kepada Direksi dan Pejabat Pembuat Komitmen/PPK
gambar purnalaksana tersebut sebanyak 1 (satu) set dalam bentuk ukuran A1 kalkir,
beserta 1 (satu) set copy ukuran A1 dan 5 (lima) set copy dalam ukuran A3 minimum
80 gram dan dibuat rekaman dalam bentuk CD dan Flash Disk yang telah
ditandatangani oleh Direksi dan Pejabat Pembuat Komitmen/PPK.
Semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan penggambaran mengacu pada KP-07, SK
DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986, tentang Kriteria Perencanaan Bagian Standar
Penggambaran, BI-01 dan BI-02 DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986.

4. PEKERJAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3).


4.1 Komitmen Bersama Penerapan Kegiatan Sistem Manajemen K3.
Pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi “Pembangunan Embung Politeknik
PUPR Kota Semarang” tersebut , semua komponen yang ada di dalam kegiatan
konstruksi tersebut wajib berkomitmen untuk melaksanakan atau menerapkan
Kegiatan Sistem Manajemen K3. Pengguna jasa atau direksi pekerjaan dan
pengawas , Penyedia jasa , Konsultan supervisi dan komponen lain yang terkait
dengan kegiatan konstruksi wajib melakukan komitmen bersama penerapan
kegiatan sistem manajemen K3 , Protokol Kesehatan Covid-19 dan Penyedia jasa
sebagai pelaksana kegiatan.

Gambar 2. Komitmen Bersama Penerapan Sistem Manajemen K3.


4.2. Penerapan Sistem Manajemen K3 pada Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi.
Penyedia jasa dalam melaksanakan kegiatan K3 , sebelumnya harus memenuhi
syarat – syarat kegiatan K3 konstruksi sebagai berikut :
a. Melaksanakan pembayaran asuransi tenaga kerja konstruksi sebagai salah satu
syarat yang harus dipenuhi oleh penyedia jasa sebelum melaksanakan pekerjaan
konstruksi tersebut.
b. Berkoordinasi dan berkomunikasi dengan semua pihak yang terkait dengan kegiatan
K3 , yaitu dengan Pengguna Jasa /Direksi pekerjaan dan pengawas , Konsultan
supervisi dan para mitra kerja , para perwakilan pekerja , tokoh masyarakat , pejabat
dan instansi terkait, seperti fasilitas kesehatan , rumah sakit , kepolisian , dan
instansi terkait lainnya yang dapat mendukung kegiatan sistem manajemen K3
konstruksi tersebut.
c. Untuk mendukung pancapaian target zero accident , penyedia jasa dalam
melaksanakan kegiatan tersebut harus menyediakan peralatan sebagai berikut :

Penyedia jasa harus melaksanakan sistem protokol kesehatan sesuai dengan arahan dari
Pengguna Jasa atau direksi pekerjaan , seperti penyediaan sarana dan prasarana
kesehatan lapangan antara lain :
a. Tempat cuci tangan.
b. Ruang kesehatan di lokasi pekerjaan konstruksi.
c. Lemari APD dan APK.
d. Rambu larangan dan peringatan akan bahaya yang mungkin terjadi di lokasi
pekerjaan yang memiliki potensi terhadap bahaya kecelakaan kerja , sebagai contoh
seperti di lokasi galian dengan identifikasi bahaya longsoran harus dipasang papan
peringatan K3 “Awas Bahaya Longsor” dan lain sebagainya sesuai arahan dan
instruksi dari Direksi Pekerjaan konstruksi tersebut.
e. Fasilitas pengaman area lokasi pekerjaan kostruksi , seperti pemasangan portal di
pos jalan masuk lokasi pekerjaan , Papan nama Pekerjaan , safety cross line didaerah
yang rawan seperti daerah area konstruksi dengan resiko tinggi , dan lainnya sesuai
arahan dari Direksi pekerjaan konstruksi tersebut.
f. Pembuatan papan informasi kesehatan dan keselamatan kerja konstruksi yang
dipasang di area Direksi keet , yang menjelaskan tentang informasi nama pekerjaan
konstruksi , jumlah tenaga kerja atau man power yang bekerja di area konstruksi
tersebut , waktu pelaksanaan pekerjaan , kecelakaan kerja yang pernah terjadi ,
jumlah man power yang terdampak terhadap kecelakaan kerja yang pernah terjadi
tersebut serta informasi lainnya sesuai dengan arahan dar direksi pekerjaan tersebut.
g. Penyedia jasa wajib memonitoring secara harian setiap kegiatan konstruksi yang
dilaksanakan dan dituangkan dalam laporan harian pelaksanaan kegiatan manajemen
K3 konstruksi tersebut , yang terintregasi dengan laporan mingguan serta
direkapitulasi dalam laporan bulanan atau summary record pelaksanaan sistem
manajemen K3 konstruksi yang kemudian secara berkala dilaporkan kepada direksi
pekerjaan.
h. Apabila terjadi insiden kecelakaan kerja , unit pelaksana kegiatan konstruksi
penyedia jasa harus melaksanakan protokol penyelamatan sesuai dengan besar
kecilnya resiko yang mungkin terjadi , dan membuat laporan kejadian kecelakaan
kerja yang kemudian dilaporkan kepada direksi pekerjaan serta ditulis dalam papan
informasi K3 konstruksi tersebut.
i. Penyedia jasa wajib melaksanakan pengawasan , serta memonitoring kepatuhan
terhadap komitmen pelaksanaan baik terhadap man power , pihak pengguna jasa
atau direksi pekerjaan dan pengawas pekerjaan , pihak konsultan supervisi serta
melakukan penerapan sanksi atau penindakan setiap pelanggaran K3 yang terjadi.
j. Penyedia jasa harus melakukan pengecekan secara berkala setiap komponen yang
digunakan untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi tersebut , baik APD ataupun
APK yang digunakan oleh para mitra kerja untuk meminimalisasi terjadinya
kecelakaan kerja yang disebabkan oleh human error maupun dari segi kelayakan
peralatan yang digunakan , sehingga akan tercapai target manajemen K3 , yaitu
“Zero Accident”.
Pelaksanaan kegiatan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan konstruksi
tersebut , penyedia jasa harus melaksanakannya secara skematik sesuai dengan
standart yang tertuang pada skema berikut ini :
Gambar 3. Skema Pelaksanaan Program SMKK Konstruksi.

Dari skema pelaksanaan program SMKK Konstruksi diatas , penyedia jasa harus
melaksanakan kegiatan sebagai berikut :

1. Program Pencegahan Kecelakaan


a. Melakukan Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko, dengan
memprioritaskan upaya meniadakan bahaya, mengurangi bahaya, mengisolasi
sumber bahaya, mengikuti prosedur yang selamat, dan upaya yang terakhir
memakai alat pelindung diri, dengan uraian sbb:
1. Peniadaan bahaya (eliminasi) yaitu mencegah secara langsung, misal menutup
sumber bahaya, memberi pagar pelindung dari jatuh, dsb.
2. Penggantian bahan, metode, alat, proses menjadi yang lebih kecil bahaya dan
risiko-nya, misalnya penggunaan beton precast, penggantian asbes dengan
gypsum, dsb.
3. Pengendalian rekayasa, misalnya dengan memberi pelindung pada bukaan,
metode kerja/metode pelaksanaan yang lebih selamat, penggunaan alat bantu
mekanis dsb.
4. Pengendalian administrative, misalnya membuat prosedur kerja, ijin kerja,
pelatihan, pemberian rambu-rambu dsb
5. Penggunaan alat pelindung diri (APD), antara lain pelidung kepala dari benturan
(helmed) pelindung kaki (safety shoes), pencegah jatuh (safety harness),
pelindung mata (google), pelindung.
b. Membuat alisis keselamatan pekerjaan (Job Safety Analysis) langsung di
tempat/lokasi pekerjaan nya untuk memastikan, jenis bahaya yang ada dan apa
upaya pengendalian yang paling tepat.
c. Melakukan pengendalian yang langsung bias mencegah kecelakaan di tempat kerja :
1. Mengendalikan perilaku pekerja agar disiplin pakai APD (Alat Pelindung Diri)
dari kecelakaan,
2. Mengendalikan kondisi tempat, alat, bahan, & lingkungan kerja dengan
memasang APK (alat pelindung kerja) a.l: pagar, tangga, barikade, jaring
pengaman dll untuk mencegah kecelakaan.
2. Penjelasan Bahaya & Pencegahan Risiko Kecelakaan (Safety Induction)
Setiap orang yang baru masuk pertama kali ke lokasi proyek, apakah pegawai,
pengguna jasa, konsultan, subkontraktor, tamu dsb. harus mendapatkan safety
induction, yaitu penjelasan tentang:
a. Peraturan Keselamatan dan kesehatan kerja di proyek
b. Potensi bahaya terkait dengan pekerjaan atau lokasi yang akan dihadapi
c. Upaya pencegahan kecelakaan yang harus dilakukan ketika berada di tempat
berbahaya
d. Petunjuk keselamatan yang harus diikuti
e. Tindakan darurat, yang harus disadari, dipahami dan dilakukan bila terjadi
keadaan darurat.
3. Perbincangan K3 (Safety Talk, Safety Morning Talk)
Mengumpulkan semua pekerja di lapangan sebelum mulai bekerja, dan menyampaikan
himbauan / komitmen bersama setiap Jum’at pagi selama +/- 15 menit, untuk terus
melindungi dan menjaga keselamatan dan kesehatan diri masing-masing dan orang-
orang yang berada di dekatnya dengan mematuhi peraturan K3 dan terus disiplin
memakai APD dan berperilaku selamat dan hati-hati.
4. Pemeliharaan dan Peningkatan Kesadaran K3 (Safety Awareness).
Promosi dan memberikan motivasi kepada semua orang yang ada ditempat kerja untuk
secara terus-menerus melaksanakan program K3 secara konsisten agar tidak ada
kecelakaan, berupa:
a. Pemberian informasi dan berita terkait K3 melalui papan pengumuman,
b. Poster, sapanduk K3, dan Rambu-rambu,
c. Mengadakan safety sharing event, pemberian penghargaan ketaatan dan sanksi
pelanggaran.
5. Inspeksi K3 & Patroli K3 (Safety Inspection & Safety Patrol)
a. Inspeksi K3 berkala (Harian, Mingguan, pakai Formulit Inspeksi) untuk setiap
item pekerjaan, alat, material & lingkungan kerja, untuk menguji kesesuaiannya
dengan standar K3, spesifikasi teknis.
b. Inspeksi insidentil/dadakan, untuk menguji tingkat penerapan program K3 dan
perilaku pekerja secara real/nyata apakah telah betul membudaya atau diikuti
hanya jika ada jadwal inspeksi.
c. Patroli K3 (safety patrol) secara rutin oleh tim proyek atau dari pengawas dan
pengguna jasa.
Tujuan inspeksi ini adalah untuk menguji Kesesuaian terhadap standar K3 setiap
sumberdaya dan proses, untuk segera dilakukan perbaikan & tindakan pencegahan,
karena menyangkut keselamatan dan kesehatan, yang sewaktu-waktu dapat
menimbulkan kecelakaan berat dan fatal.
6. Pengukuran Kinerja SMK3
a. Pengukuran kinerja SMK3 terhadap indikator positif, berupa Tingkat Penerapan
SMK3, sejauh mana program SMK3 dilaksanakan, mengukut tingkat kepatuhan
terdap Peraturan dsb. Sifatnya lebih pro aktif guna meningkatkan kinerja dan
mencegah kecelakaan.
b. Pengukuran terhadap indikator negatif, antara lain jumlah insiden, jumlah hari kerja
hilang, jumlah pelanggaran, nearmiss, dsb.
c. Melakukan penyelidikan insiden, dan
d. Membuat Laporan ketidak sesuaian,
e. Melakukan observasi nearmiss, tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan,
f. Melakukan Audit internal untuk mengukur efektifitas penerapan SMK3.
7. Rapat K3 (Safety Meeting)
Menyelenggarakan Rapat Pertemuan K3 seminggu sekali setiap hari Rabu untuk
membahas : Pencapaian targetK3, Angka Pelanggaran, Efektifitas pelaksanaan, Tindk
lanjut hsl inspeksi dan Tindak lanjut audit. Dalam rapat ini diharapkan setiap masalah
K3 bisa diperbaiki.
8. Audit Internal SMK3 (Safety Internal Audit)
Dilakukan setiap 3 bulan sekali untuk mengevaluasi seberapa jauh efektifitas SMK3,
tindakan perbaikan dan pencegahan secara sistemik yang harus dilakukan.
9. Pelatihan K3 (Safety Training)
a. Pelatihan K3 bagi pekerja cara menggunakan APD dan APK, agar sehat, selamat
dan produktif
b. Pelatihan K3 bagi mandor & staf proyek agar dapat melatih & memotivasi pekerja
untuk belerja sehat & selamat dalam kondisi apapun.
c. Materi/subyek yang dilatihkan, meliputi sekurang-kurangnya: Penggunaan APD,
alat, dan bahan, Dasar-dasar K3, P3K, evakuasi, Pemadaman Api, dan Simulasi
keadaan darurat
4.3. Pengendalian Dokumen dan Rekaman K3 Konstruksi.
Dalam mendukung kegiatan pengendalian dokumen dan rekaman K3 Konstruksi
tersebut , penyedia jasa harus melaksanakan kegiatan sebagai berikut :
1. Menyusun dan mengendalian Dokumen SMK3, meliputi prosedur, instruksi
dan metode kerja untuk setiap item pekerjaan yang harus dikendalikan bahaya dan
risikonya.
2. Membuat Rekaman Pelaksanaan SMK3, memelihara Data Hasil Inspeksi,
rnotulen rapat, Laporan-laporan kejadian, bukti–bukti, dan dokumen lainnya.
3. Membuat Laporan Pelaksanaan Program K3, berupa:
a. Laporan Jenis dan Jumlah penyimpangan Rencana K3, dan Rencana Tindak
Lanjut Perbaikannya.
b. Laporan Kejadian dan Penanganannya untuk :
a. Kecelakaan Ringan.
b. Kecelakan Berat.
c. Kecelakaan fatal.
d. Kecelakaan Peralatan Berat.
e. Penyakit Umum.
f. near-miss dsb.
4. Mengirimkan laporan :
a. Kegiatan P2K3 3 bulanan ke Depnaker setempat.
b. Laporan kinerja SMK3 ke kantor Pusat dan ke Pengguna Jasa atau Direksi
Pekerjaan konstruksi tersebut.
4.4. Penyediaan dan Penggunaan Fasilitas Penunjang K3 Konstruksi.
Kegiatan yang harus dilaksanakan oleh penyedia jasa dalam mendukung prelaksanaan
program tersebut , adalah sebagai berikut :
1. Promosi Program K3, antara lain Pemasangan:
a. Bendera K3 (berada di sisi paling kanan jika di lihat dari depan, tinggi 3,5m),
bendera RI (berada di tengah, tinggi 4 m) dan bendera Penyedia Jasa (di sisi
paling kiri jika dilihat dari depan, tinggi 3,5 m) jarak masing-masing 2 m.
b. Spanduk, berisi: Utamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
c. Papan-papan Tanda (Sign Board) berisi Slogan-slogan K3 berupa gambar/pamflet
berisi peringatan tentang bahaya dan kecelakaan serta penyakit di lokasi pekerjaan
dan ajakan untuk memperhatikan K3. Papan tersebut di pasang di tempat yang
strategis dan mengenai sasaran.

2. Fasilitas Penunjang Program K3, meliputi:


a. Alat Pelindung Diri (APD): Helm, sepatu keselamatan, sabuk penyelamat, sarung-
tangan, masker, anti debu/respirator, masker anti gas beracun, Kaca-mata
las/gogle, pelampung dsb. yang harus dipakai sesuai dengan jenis pekerjaan guna
mencegah risiko kecelakaan & penyakit akibat kerja.
b. Fasiltas P3K meliputi Kotak P3K, petugas & manual P3K sesuai jumlah pekerja
& lokasi pekerjaan.
c. Alat Pemadam Kebakaran Ringan (APAR), Jenis, jumlah dan tempat
pemasangannya disesuaikan dengan fungsi ruangan.
d. APAR dipasang a.l. di Kantor, Gudang BBM/Gas/Material, Instalasi
alat/genset/bengkel, Gudang bahan berbahaya (Peledak, Cat, Bahan Kimia, dsb),
Asrama Karyawan, Barak Pekerja dan Tiap Lantai Bangunan Proyek yang sedang
dikerjakan.
e. Pagar & Jaring Penyelamat, dipasang di tepi lubang-bukaan lantai dan dinding,
tepian lantai bangunan bertingkat, tepi lubang galian tanah, tepian platform, tepian
tangga dsb
f. Penangkal Petir dipasang di Bangunan tertinggi dan Tower Crane
g. Pembuatan,perawatan,pengaturan & penggunaan jalan keja
h. Rambu-rambu Peringatan: Awas Bahaya Dari Atas, Awas Kepala Terbentur,
Awas Longsoran, Awas Kebakaran / Strum Listrik dsb.
i. Rambu-rambu Petunjuk: Ketinggian Pintu/Portal, Jalur Instalasi Listrik, Tinggi
tumpuk-an dll.
j. Rambu-rambu Larangan: Selain Petugas Dilarang masuk, Dilarang membawa
bahan berbahaya, dilarang merokok, bergurau dll.
3. Penyelenggaraan Housekeeping, meliputi penyediaan Prasarana kerja yang sehat
yaitu terjaminnya kebersihan, kerapihan & ketertiban al:
a. Tersedianya air bersih yang cukup memadai,
b. Tersedianya tempat MCK bersih-terawat untuk karyawan & pekerja
c. Ruang kerja nyaman,
d. Musholla bersih dan terawat,
e. Tersedianya bak sampah,
f. Pembersihan & pembuangan sampah teratur,
g. Sanitasi dan drainasi yang sehat,
h. Keteraturan pemasangan perancah, penyimpanan material/alat perkakas/APD/alat
bantu, dsb
4. Contoh-contoh Slogan K3
a. AGAR SELAMAT DALAM BEKERJA PAKAIALAH ALAT PELINDUNG
DIRI
b. MULAILAH PEKERJAAN DENGAN SEMANGAT DAN AKHIRILAH
DENGAN SELAMAT.
c. HINDARILAH KECELAKAN, KELUARGA ANDA MENANTI DI RUMAH.
d. KECEROBOHAN DAN KELALAIAN SEBAB UTAMA KECELAKAAN
KERJA
e. UPAYAKAN KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA MULAI DARI DIRI
DAN LINGKUNGAN ANDA TERDEKAT
f. SEBELUM BEKERJA PASTIKAN GAMBAR PEDOMAN DAN CARA KERJA
ANDA BENAR
g. PERIKSA DAN PASTIKAN SEMUA ALAT DAN SARANA KERJA ANDA
DALAM KEADAAN BAIK SEBELUM ANDA GUNAKAN
h. JANGAN MELAKUKAN DAN MENCOBA SESUATU YANG TIDAK ANDA
KUASAI, PANGGILAH PETUGAS
5. Contoh-contoh Peringatan K3

Gambar 4. Contoh Rambu Pelaksanaan Program SMKK Konstruksi

5. PEKERJAAN EMBUNG
Spesifikasi pekerjaan Embung pada Pembangunan Embung Politeknik PUPR Semarang
berupa kegiatan galian dan timbunan. Kegiatan ini dilaksanakan pada pekerjaan bangunan
inlet, pekerjaan bangunan outlet, pekerjaan kom embung, pekerjaan bangunan pompa,
pekerjaan bangunan instrumentasi, dan pekerjaan normalisasi sungai drainase. Spesifikasi
dari pekerjaan tanah ini sebagai berikut.
5.1. Pekerjaan tanah
Pada pekerjaan tanah ini terdiri dari pekerjaan galian tanah dan timbunan tanah.
Spesifikasi masing-masing pekerjaan ini adalah sebagai berikut.
5.1.1. Pekerjaan Galian Tanah Dengan Alat
a. Umum
1) Pekerjaan ini akan terdiri dari galian, penanganan, pembuangan atau
penumpukan sementara dari tanah atau batuan yang berdekatan dengan
pekerjaan konstruksi yang diperlukan untuk pelaksanaan yang
memuaskan dari pekerjaan dalam kontrak ini.
2) Pekerjaan ini diperlukan untuk pembuatan tanggul disamping
pembangunan kolam tampungan embung yang sesuai dengan
Spesifikasi ini dan memenuhi garis kelandaian dan penampang
melintang yang terlihat pada Gambar atau sebagaimana diarahkan oleh
Direksi.
3) Kecuali untuk maksud pembayaran, maka ketentuan dari Bab ini
berlaku untuk semua pekerjaan galian yang dilaksanakan sehubungan
dengan Kontrak dan tercakup dalam spesifikasi ini. Galian harus
dipandang sebagai salah satu dari Galian Biasa atau Galian Batu.
4) Galian Biasa akan terdiri dari semua galian yang tidak diklasifikasikan
sebagai galian Batu.
5) Galian Batu akan terdiri dari galian batu bulat besar yang mempunyai
volume 1,0 meter kubik atau lebih besar dari semua batuan atau bahan-
bahan keras lainnya yang dalam pendapat Direksi adalah kurang praktis
untuk menggali tanpa menggunakan alat bertekanan udara. Galian ini
tidak termasuk bahan-bahan yang menurut Direksi dapat dilonggarkan /
dilepaskan dengan suatu mesin penggaru hidrolik tunggal yang ditarik
oleh sebuah traktor dengan berat minimum 15 ton dan tenaga kuda
netto sebesar 180 HP.

Contoh galian dengan alat mekanis


b. Keamanan Pekerjaan Galian
1) Kontraktor harus bertanggung jawab penuh untuk menjamin
keselamatan kerja yang melaksanakan pekerjaan galian dan
masyarakat umum.
2) Selama pekerjaan galian, maka harus dipertahankan sepanjang
waktu lereng galian sementara yang mantap yang mampu
menunjang pekerjaan yang berdampingan, struktur atau mesin,
Skor dan turap yang memadai harus dipasang bila permukaan
galian yang yang menunjang struktur yang berdampingan menjadi
kurang stabil atau rusak oleh pekerjaan galian.
3) Alat-alat berat untuk pemindahan tanah, pemadatan atau maksud
lain tidak akan diperkenankan untuk berada atau beroperasi lebih
dekat dari 1,5 m dari tepi galian terbuka atau galian pondasi kecuali
pipa atau bangunan telah dipasang dan ditutupi dengan sekurang-
kurangnya 600 mm urugan kembali yang telah dipadatkan.
4) Pada setiap saat sewaktu para pekerja atau lainnya berada didalam
galian dan bahkan bila hanya sekali-sekali, harus merendah kepada
mereka di bawah permukaan tanah disekitarnya, maka Kontraktor
harus menempatkan seorang pengawas keamanan di tempat kerja
yang tugasnya hanya memonitor keamanan dan kemajuan. Setiap
saat peralatan galian yang tidak digunakan (cadangan) dan
perlengkapan pertolongan pertama (P3K) harus tersedia pada
tempat pekerjaan galian.
5) Semua galian terbuka harus dipasang barikade secukupnya untuk
mencegah para pekerja atau lainnya jatuh kedalamnya, sehingga
memuaskan Direksi.
c. Penjadwalan Kerja
Luas setiap galian yang dibuka dalam setiap operasi harus dibatasi
sesuai dengan pemeliharaan permukaan yang digali pada suatu kondisi
yang baik, dengan memperhatikan pengaruh dari pengeringan,
perendaman oleh air hujan dan gangguan oleh operasi pekerjaan
berikutnya.
d. Kondisi Tempat Kerja
Semua galian harus dipelihara agar bebas dari air dan Kontraktor harus
menyediakan semua bahan-bahan yang diperlukan, peralatan dan tenaga
kerja untuk pengeringan (pemompaan), pengalihan saluran air dan
pembangunan saluran sementara, Pompa harus disiapkan pada tempat
kerja setiap saat untuk menjamin tidak ada gangguan dalam kontinuitas
prosedur pengeringan.
e. Pembetulan Pekerjaan yang Kurang Memuaskan
Pekerjaan galian yang tidak memenuhi kriteria toleransi di atas harus
dibetulkan oleh Kontraktor sebagai berikut :
1) Bahan-bahan yang berlebihan harus dibuang dengan galian lebih
lanjut.
2) Daerah yang telah digali secara berlebihan, atau daerah yang retak
berlebihan atau longsor harus diurug kembali dengan timbunan
bahan-bahan pilihan atau lapis pondasi agregat sebagaimana
diarahkan oleh Direksi.
f. Bangunan Utilities
1) Kontraktor harus bertanggung jawab untuk memperoleh setiap
informasi yang ada tentang keberadaan serta lokasi bangunan
utilities di bawah tanah dan untuk memperoleh serta membayar
setiap perizinan yang diperlukan atau pemberian hak lainnya untuk
melaksanakan galian yang disyaratkan oleh Kontrak.
2) Kontraktor harus bertanggungjawab untuk pemeliharaan dan
perlindungan setiap saluran pipa di bawah tanah yang masih
berfungsi, kabel, pipa penyalur atau lainnya di atas tanah dan jalur-
jalur pelayanan atau struktur cabang yang mungkin ditemukan, dan
untuk memperbaiki setiap kerusakan yang disebabkan oleh
operasinya.
g. Penggunaan dan Pembuangan Bahan-bahan Galian
1) Semua bahan-bahan yang sesuai yang digali dalam batas-batas
proyek, kapan saja mungkin, harus digunakan dalam cara yang
paling efektif untuk pembentukan timbunan atau urugan kembali.
2) Bahan-bahan galian yang mengandung tanah organik tinggi, tanah
gambut, sejumlah besar akar, atau bahan-bahan tumbuhan lainnya
atau tanah kompresif yang menurut pendapat Direksi akan
menyulitkan pemadatan bahan-bahan yang dihampar di atasnya
atau menyebabkan penurunan atau kegagalan yang tidak
diinginkan, harus digolongkan sebagai tak memenuhi syarat untuk
digunakan sebagai bahan-bahan timbunan dalam pekerjaan
permanen.
3) Setiap bahan-bahan galian yang berlebih untuk kebutuhan
timbunan, atau bahan-bahan yang tidak disetujui oleh Direksi
sebagai bahan-bahan timbunan yang sesuai harus dibuang keluar
dari lokasi pekerjaan.
4) Kontraktor harus bertanggung jawab untuk semua pengaturan dan
biaya untuk pembuangan bahan-bahan yang berlebih atau tidak
memenuhi syarat, termasuk pengangkatan dan perolehan izin dari
pemilik atau penghuni tanah tersebut, dimana pembuangan itu
dilaksanakan.
5.1.2. Prosedur Galian
a. Umum
1) Galian harus dilaksanakan sampai kelandaian, garis dan ketinggian
yang ditentukan dalam Gambar atau diperintahkan oleh Direksi dan
harus meliputi pembuangan semua bahan-bahan yang ditemukan,
termasuk tanah, batuan, batu-bata, batu beton, pasangan batu dan
bahan-bahan perkerasan jalan lama.
2) Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan gangguan yang
seminimal mungkin terhadap bahan-bahan dibawah dan diluar
batas galian.
3) Bila bahan-bahan yang tak terlindungi pada garis pembentukan
lapis permukaan atau tanah dasar atau permukaan pondasi adalah
bahan-bahan lepas atau lunak atau berlumpur atau tidak memenuhi
syarat menurut pendapat Direksi, maka bahan-bahan tersebut harus
dipadatkan secara menyeluruh atau sama sekali dikeluarkan untuk
dibuang dan diganti dengan timbunan yang memenuhi syarat
sebagaimana diarahkan oleh Direksi.
4) Dimana batuan, lapisan keras atau bahan-bahan keras lainnya
ditemukan pada jalur selokan atau pada ketinggian tanah dasar
untuk perkerasan dan bahu jalan , atau pada dasar parit pipa atau
galian pondasi struktur maka bahan-bahan tersebut harus digali
lebih dari 150 mm sampai suatu permukaan yang rata halus dan
mantap. Tidak boleh ada tonjolan batuan ditinggalkan dari
permukaan yang terbuka dan semua pecahan batu yang berdiameter
lebih besar dari 150 mm harus dibuang. Profil galian yang
ditentukan harus dicapai dengan bahan-bahan urugan kembali yang
dipadatkan dan disetujui oleh Direksi.
b. Galian untuk Sumber Material
1) Sumber galian, apakah dalam daerah tanggul atau daerah milik
jalan atau di tempat lain, harus digali sesuai dengan ketentuan
dari Spesifikasi ini.
2) Persetujuan untuk membuka suatu daerah sumber galian baru atau
untuk mengoperasikan yang sudah ada harus diperoleh dari
Direksi secara tertulis sebelum setiap operasi galian tambahan
dimulai.
3) Lubang galian sumber material akan dilarang atau dibatasi
dimana semuanya itu dapat mengganggu drainase alam atau yang
direncanakan.
4) Lubang galian harus diratakan dan diberi drainase sedemikian
rupa untuk mengalirkan semua air permukaan ke gorong-gorong
drainase sehingga tidak ada genangan air.
5) Tepi suatu lubang galian sumber material tidak boleh lebih dekat
2 meter dari kaki suatu timbunan atau 10 meter dari puncak
galian.
5.1.3. Pengukuran Dan Pembayaran
a. Pengukuran
1) Pekerjaan galian yang harus diukur sebagai pembayaran untuk
volume ditempat dalam kubik meter dari bahan-bahan yang
dipindahkan. Dasar perhitungan adalah gambar potongan melintang
profil tanah yang disetujui sebelum galian dan garis, kelandaian
dan ketinggian yang ditentukan atau diterima dari pekerjaan galian
yang diselesaikan. Metoda perhitungan akan merupakan metoda
luas ujung rata-rata, dengan menggunakan penampang melintang
pekerjaan dan berjarak tidak lebih dari 50 meter.
2) Pekerjaan galian yang memenuhi syarat untuk pengukuran dan
pembayaran menurut Bab ini akan dibayar sebagai Galian,
meskipun bahan-bahan yang digali disetujui untuk digunakan
sebagai bahan-bahan konstruksi dan diukur dan dibayar pada Bab-
bab lainnya dari Spesifikasi ini.
3) Pekerjaan galian yang dilaksanakan untuk pemasangan pipa, parit,
atau saluran beton tidak akan diukur untuk pembayaran, biaya dari
pekerjaan ini dianggap termasuk dalam harga satuan penawaran.
4) Pekerjaan galian yang dilaksanakan untuk mengambil bahan-bahan
konstruksi dari lubang galian tambahan atau galian batuan di luar
batas daerah konstruksi tidak akan diukur untuk pembayaran, biaya
pekerjaan ini dianggap termasuk dalam harga satuan untuk
timbunan atau bahan-bahan perkerasan.
b. Pembayaran
Jumlah galian yang diukur sebagaimana ditentukan di atas akan dibayar
pada Harga Penawaran untuk Jenis Pembayaran yang terdaftar di bawah
dan terlihat dalam Jadual Penawaran. Harga dan pembayaran ini harus
dianggap merupakan kompensasi penuh dari semua pekerjaan dan biaya
yang terlibat dalam melaksanakan pekerjaan galian yang diuraikan dalam
bab ini termasuk galian untuk timbunan, penumpukan atau pembuangan,
pemadatan bentuk akhir dan setiap pemompaan, dan semua tenaga kerja,
peralatan, alat pengujian dan biaya tambahan yang perlu atau biasa untuk
penyelesaian-penyelesaian yang layak dari pekerjaan ini.
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
1 Galian Tanah Dengan Alat Meter Kubik

5.1.4. Pekerjaan Timbunan Tanah


a. Umum
1) Pekerjaan ini akan terdiri dari perolehan, pengangkutan,
penempatan, penghamparan dan pemadatan tanah atau bahan-
bahan butiran yang disetujui untuk pembangunan Timbunan
Tanggul, pada umumnya sebagaimana diperlukan untuk
pembentukan Tanggul menurut garis, kelandaian dan ketinggian,
kemiringan dari penampang melintang yang ditentukan atau
disetujui.
2) Timbunan yang tercakup oleh ketentuan dari spesifikasi ini yaitu
Timbunan Biasa.
b. Kondisi Tempat Kerja
(a) Kontraktor harus menjamin bahwa pekerjaan selalu kering sebelum
dan selama pekerjaan penempatan dan pemadatan, bahwa timbunan
selama pembangunan harus mempunyai kemiringan yang cukup
untuk menunjang drainase dari aliran air hujan dan bahwa
pekerjaan yang diselesaikan mempunyai drainase yang baik. Air
dari tempat kerja harus dikeluarkan kedalam sistem drainase
permanen. Cara yang layak untuk menjebak lumpur harus
disediakan pada sistem drainase sementara yang mengalirkan
kedalam sistim drainase permanen.
(b) Kontraktor harus menjamin pada tempat kerja suatu persediaan air
yang cukup untuk pengendalian kadar air timbunan selama operasi
penempatan, penghamparan dan pemadatan.
c. Perbaikan Pekerjaan yang Kurang Memuaskan
(a) Timbunan akhir tanggul yang tidak sesuai dengan penampang
melintang yang ditentukan atau disetujui atau dengan toleransi
permukaan harus diperbaiki dengan menggaru permukaan tersebut
dan membuang atau menambah bahan-bahan sebagaimana
diperlukan, disusul dengan pembentukan dan pemadatan kembali.
(b) Timbunan yang terlalu kering untuk pemadatan, dalam batas kadar
air yang ditentukan atau sebagaimana diarahkan oleh Direksi harus
dikoreksi dengan menggaru bahan-bahan disusul dengan
penyiraman dengan jumlah air secukupnya dan mencampur secara
keseluruhan dengan sebuah mesin perata (grader) atau peralatan
lain yang disetujui.
(c) Timbunan yang terlalu basah untuk pemadatan, seperti yang
ditentukan oleh batas kadar air yang ditetapkan atau sebagaimana
diarahkan oleh Direksi, harus diperbaiki dengan menggaru bahan-
bahan disusul dengan pengerjaan dengan mesin perata berulang-
ulang atau peralatan lainnya yang disetujui, dengan selang istirahat
antara pekerjaan, dibawah kondisi cuaca kering. Kalau tidak atau
bila pengeringan yang cukup tak dapat dicapai dengan pengerjaan
dan membiarkan bahan-bahan terlepas, maka Direksi dapat
memerintahkan agar bahan-bahan tersebut dikeluarkan dari
pekerjaan dan diganti dengan bahan-bahan kering yang memadai.
(d) Timbunan yang menjadi jenuh karena hujan atau banjir atau
sebaliknya setelah dipadatkan secara memuaskan sesuai dengan
spesifikasi ini, pada umumnya tak akan memerlukan pekerjaan
perbaikan asalkan sifat bahan-bahan dan kerataan permukaan
masih memenuhi persyaratan dari Spesifikasi ini.
(e) Perbaikan timbunan yang tidak memenuhi persyaratan sifat atau
kepadatan bahan-bahan dari Spesifikasi ini harus sebagaimana
diarahkan oleh Direksi dan dapat meliputi pemadatan tambahan,
penggaruan kemudian disusul dengan pengaturan kadar air dan
pemadatan kembali atau pembuangan dan penggantian bahan-
bahan.
d. Pemulihan Pekerjaan setelah Pengujian
Semua lubang pada pekerjaan akhir yang dibuat oleh pengujian
kepadatan atau lainnya harus ditimbun kembali oleh Kontraktor tanpa
penundaan dan dipadatkan sampai persyaratan toleransi permukaan dan
kepadatan terpenuhi dari Spesifikasi ini.
e. Pembatasan Cuaca
Timbunan tidak boleh ditempatkan, dihampar atau dipadatkan sewaktu
hujan turun, dan tak ada pemadatan yang boleh dilakukan setelah hujan
atau sebaliknya bila kadar air bahan timbunan berada diluar batas
toleransi kadar air yang ditentukan.
5.1.5. Bahan-Bahan
a. Sumber Bahan-Bahan
Bahan-bahan timbunan harus dipilih dari sumber yang disetujui oleh
Direksi.
b. Timbunan Biasa
1) Timbunan yang digolongkan sebagai Timbunan Biasa akan terdiri
dari tanah atau bahan-bahan batuan yang digali disetujui oleh
Direksi sebagai bahan-bahan yang memenuhi syarat untuk
penggunaan dalam pekerjaan permanen sebagaimana diuraikan
dalam Spesifikasi ini.
2) Bila diperintahkan oleh Direksi, bahan-bahan yang diusulkan
sebagai bahan timbunan harus diuji ditempat menurut petunjuk
Direksi di laboratorium yang telah disetujui Direksi untuk
menentukan karakteristik dan sifat-sifatnya.
3) Pemadatan timbunan khusus harus terdiri dari bahan-bahan yang
disetujui, dihampar dan dipadatkan tiap-tiap lapisan datar dan
ketebalan merata dengan kemiringan keluar, dan kemudian
dipadatkan sehingga setelah padat tidak lebih dari 200 mm.
Kandungan air tanah harus dijaga sedemikian baik secara
pengeringan alat atau pembasahan dengan memakai alat semprot.
Pemadatan harus memakai mesin giling, alat pemadat, penggetar
atau peralatan lain yang disetujui sehingga menghasilkan kepadatan
tidak kurang dari 95% dari pemadatan kering yang dilaksanakan
sesuai dengan Tes Pemadatan Standar Proctor. Kandungan air
harus dijaga terus sebagai syarat tes ini.
5.1.6. Penempatan Dan Pemadatan Timbunan
a. Persiapan Tempat Kerja
1) Sebelum menempatkan timbunan pada suatu daerah, maka
semua operasi pembersihan dan pembongkaran, termasuk
penimbunan lubang yang tertinggal pada waktu pembongkaran
akar pohon, harus telah diselesaikan sesuai dengan Spesifikasi
Teknik Bab 2 “Pembersihan”, dan bahan-bahan yang tidak
memenuhi syarat harus telah dikeluarkan sebagaimana
diperintahkan oleh Direksi sesuai dengan Spesifikasi Teknik 3.1
“Galian Biasa”. Seluruh area harus diratakan secukupnya dan
dipadatkan sebelum penimbunan dimulai.
2) Bila timbunan tersebut akan dibangun diatas tepi bukit atau
ditempatkan pada timbunan yang ada, maka lereng-lereng yang
ada harus dipotong untuk membentuk terasering dengan ukuran
lebar yang cukup untuk menampung peralatan pemadat sewaktu
timbunan ditempatkan dalam lapisan horizontal.
Gambar Skema Timbunan tanah dipadatkan dengan alat mekanis
b. Penempatan Timbunan
1) Timbunan harus ditempatkan pada permukaan yang
dipersiapkan dan disebarkan merata serta bila dipadatkan akan
memenuhi toleransi ketebalan lapisan. Dimana lebih dari satu
lapisan yang akan ditempatkan yang akan ditempatkan, maka
lapisan tersebut harus sedapat mungkin sama tebalnya.
2) Timbunan tanah harus dipindahkan segera dari daerah galian
tambahan ke permukaan yang dipersiapkan dalam keadaan
cuaca kering. Penumpukan tanah timbunan tidak akan diizinkan
selama musim hujan, dan pada waktu lainnya hanya dengan izin
tertulis dari Direksi.
3) Dimana timbunan akan diperlebar, maka lereng timbunan yang
ada harus dipersiapkan dengan mengeluarkan semua tumbuh-
tumbuhan permukaan dan harus dibuat bertangga sehingga
timbunan yang baru terikat pada timbunan yang lama hingga
memuaskan Direksi. Timbunan yang diperlebar kemudian harus
dibangun dalam lapisan horizontal sampai pada ketinggian tanah
dasar. Tanah dasar harus ditutup dengan sepraktis dan secepat
mungkin dengan lapis pondasi bawah sampai ketinggian
permukaan yang direncanakan untuk mencegah pengeringan dan
kemungkinan peretakan permukaan.
c. Pemadatan
1) Segera setelah penempatan dan penghamparan timbunan maka
setiap lapisan harus dipadatkan secara menyeluruh dengan alat
pemadat yang cocok dan layak serta disetujui Direksi sampai
mencapai kepadatan yang memenuhi persyaratan.
2) Pemadatan tanah timbunan akan dilakukan hanya bila kadar
bahan-bahan berada dalam batas antara 3 % kurang daripada
kadar air optimum sampai 1 % lebih daripada kadar air
optimum.
3) Semua timbunan batuan harus ditutup dengan sebuah lapisan
atau lapisan dengan tebal 200 mm dari bahan-bahan yang
bergradasi baik yang berisi batu-batu tidak lebih besar dari 50
mm dan mampu mengisi semua sela-sela bagian atas timbunan
batuan.
4) Setiap lapisan timbunan yang ditempatkan harus dipadatkan
sebagaimana ditentukan, diuji untuk kepadatan dan diterima
oleh Direksi, sebelum lapisan berikutnya ditempatkan.
5) Timbunan pada lokasi yang tidak dapat dicapai/dimasuki oleh
alat berat pemadat yang dipakai, harus ditempatkan dalam
lapisan horizontal dari bahan-bahan lepas tidak lebih dari 150
mm tebal dan seluruhnya dipadatkan dengan menggunakan alat
pemadat tangan mekanis/stamper yang disetujui.
d. Persyaratan Pemadatan untuk Timbunan Tanah
1) Lapisan yang lebih dari 300 mm di bawah ketinggian tanah
dasar harus dipadatkan sampai 95 % dari standar maksimum
kepadatan kering yang ditentukan. Untuk tanah yang
mengandung lebih dari 10 % bahan-bahan yang tertahan pada
ayakan ¾ inch, kepadatan kering maksimum yang didapatkan
harus disesuaikan untuk bahan-bahan yang berukuran lebih
besar sebagaimana diarahkan oleh Direksi.
2) Lapisan dengan kedalaman 200 mm atau kurang di bawah
ketinggian tanah dasar harus dipadatkan sampai 100 % dari
kepadatan kering maksimum atau sebagaimana diarahkan oleh
Direksi.
3) Pengujian kepadatan harus dibuat dan bila hasil setiap pengujian
menunjukkan bahwa kepadatan kurang daripada yang
disyaratkan, maka kontraktor harus memperbaiki pekerjaan
tersebut.. Pada timbunan, sekurang-kurangnya satu pengujian
harus dilaksanakan pada setiap maksimal tiap 200 meter panjang
timbunan yang ditempatkan.
5.1.7. Pengukuran Dan Pembayaran
a. Pengukuran
1) Timbunan tanggul akan diukur sebagai jumlah meter kubik
bahan-bahan yang dipadatkan yang diterima lengkap ditempat.
Kuantitas volume yang diukur harus didasarkan pada gambar
penampang melintang yang disetujui dari profil tanah atau profil
galian sebelum suatu timbunan ditempatkan serta pada garis,
kelandaian dan ketinggian dari pekerjaan timbunan akhir yang
ditentukan dan disetujui. Metode perhitungan volume bahan-
bahan harus merupakan metode luas bidang ujung rata-rata,
dengan menggunakan penampang melintang dari pekerjaan
yang berjarak tidak kurang dari 50 m.
2) Timbunan yang ditempatkan diluar garis dan penampang
melintang yang disetujui, termasuk setiap tambahan timbunan
yang diperlukan sebagai akibat pekerjaan bertangga sehingga
terjadi pengikatan timbunan baru dan lama pada lereng sebagai
akibat penurunan pondasi, tidak akan dimasukkan kedalam
volume yang akan diukur untuk pembayaran kecuali dimana :
i. Timbunan diperlukan untuk mengganti bahan-bahan yang
kurang sesuai atau lunak yang digali atau untuk mengganti
bahan-bahan, batuan atau bahan keras lainnya yang digali
menurut Spesifikasi ini.
ii. Tambahan timbunan yang diperlukan untuk memperbaiki
pekerjaan yang tidak stabil atau gagal akibat gerusan banjir atau
menjadi lunak setelah pekerjaan selesai dan diterima Direksi.
3) Timbunan yang digunakan di luar batas Kontrak dari
konstruksi timbunan atau untuk mengubur bahan-bahan
yang tidak memenuhi syarat atau tidak terpakai, tidak akan
dimasukkan dalam pengukuran Timbunan.
4) Bila bahan-bahan galian digunakan untuk Timbunan maka
bahan-bahan ini akan dibayar sebagai Timbunan didalam
spesifikasi ini.
b. Pembayaran
Jumlah timbunan yang diukur sebagaimana ditentukan di atas,
beserta jarak pengangkutan yang diperlukan, harus dibayar untuk
setiap satuan pengukuran dari Jenis Pembayaran yang terdaftar di
bawah dan terlihat didalam Jadual Penawaran untuk Harga
Penawaran, dimana harga tersebut akan merupakan kompensasi
penuh untuk mendapatkan, menyediakan, menempatkan,
menghamparkan, memadatkan, menyelesaikan dan menguji bahan-
bahan, dan semua biaya lainnya yang diperlukan atau biasa untuk
penyelesaian yang layak dari pekerjaan yang diuraikan dalam
spesifikasi ini.
Jenis
Pembayaran Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
1 Timbunan Tanah Kembali Meter Kubik
dipadatkan dengan alat

5.2. Pekerjaan Membuang Hasil Galian dan Ketersediaan Area Disposal.


Pekerjaan membuang hasil galian merupakan item pekerjaan yang dilaksanakan oleh
penyedia jasa, dimana pada pekerjaan tersebut sesuai dengan ketentuan:
a. Material tanah yang dibuang adalah material yang berasal dari area pekerjaan
galian yang berada pada lokasi pekerjaan tersebut dan material tersebut tidak
digunakan untuk material pada pekerjaan timbunan , baik timbunan tanah
kembali dipadatkan maupun timbunan tanah dipadatkan dengan alat sesuai
dengan ketentuan pekerjaan konstruksi tersebut dan dalam pelaksanaan
pembuangan harus mendapat persetujuan dari direksi pekerjaan.
b. Penentuan area buangan tanah hasil galian atau area disposal yang digunakan
untuk membuang material tanah hasil galian tersebut adalah area yang telah
ditentukan berdasarkan gambar pelaksanaan pada pekerjaan konstruksi tersebut.
Area disposal yang telah ditentukan tersebut , sebelum dilaksanakan pembuangan
material hasil galian tersebut , terlebih dahulu dilaksanakan inspeksi dan
pengukuran bersama atau join inspection dan join survey yang dilaksanakan oleh
penyedia jasa , konsultan supervisi dan direksi pekerjaan tersebut , dan setelah itu
hasil dari join inspection dan join survey tersebut dituangkan dalam berita acara
join survey dan join inspection penentuan hasil disposal tersebut.
c. Apabila area disposal tersebut , tidak tersedia dalam ketentuan gambar kontrak ,
penentuan area disposal dapat dilaksanakan di lokasi lain sesuai dengan ketentuan
sebagai berikut :
1. Lokasi area disposal tersebut berada dalam range atau batas jarak buang yang
terdapat dalam item pekerjaan membuang material hasil galian tersebut.
2. Lokasi area disposal tersebut dapat berupa lahan area fasilitas umum yang
memerlukan material urugan , dan sebelumnya harus dibuktikan dengan
surat permohonan material urugan yang disyahkan oleh kepala desa / kepala
kecamatan atau pejabat lainnya yang memiliki wewenang atas area disposal
tersebut , dan surat permohonan tersebut mendapat persetujuan dari direksi
pekerjaan.
3. Penyedia jasa bersama dengan konsultan supervisi dan direksi pekerjaan
harus melaksanakan join survey dan join inspection untuk menentukan
volume tampungan yang dapat dilaksanakan di area disposal tersebut , serta
dibuat berita acara tentang penentuan area disposal tersebut dilengkapi data
pengukuran 0% area disposal tersebut dan di dokumentasikan.
d. Proses distribusi membuang material hasil galian tersebut , dalam pelaksanaannya
harus sesuai dengan surat permohonan dan surat pernyataan tidak diperjual
belikan dan mendapat pengesahan dari kepala desa / kepala kecamatan atau
pejabat lainnya yang memiliki wewenang atas lokasi area disposal tersebut.
5.3. Membuang Hasil Galian dengan jarak buangan 0 - 0,5 km dan meratakan.
Bahan hasil galian yang mengandung tonggak-tonggak, akar-akar dan bahan-bahan
lain yang mengganggu dan bahan galian yang tidak diperlukan untuk penimbunan
kembali, penanggulangan dan bangunan lain yang diperlukan menurut spesifikasi
ini akan ditempatkan di tempat pembuangan (disposal area) dengan jarak buangan
0 km sampai dengan jarak buangan 0,5 km yang telah direncanakan serta disetujui
oleh Direksi/Pengawas. Metode pelaksanaannya adalah :
a. Peralatan : excavator, dump truck dan alat bantu meratakan
b. Tenaga : pekerja, mandor
c. Bahan : Material hasil dari pekerjaan galian tanah.
d. Metode Kerja :
- Terlebih dahulu menentukan lokasi buangan dengan jarak 0 km sampai
dengan jarak 0,5 km, dan dilengkapi dengan data ukur lokasi buangan.
- Mobilisasi alat dan tenaga kerja sesuai dengan yang dibutuhkan di lapangan.
- Penyedia Jasa akan menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan
kerja sesuai dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung
tangan, topi pelindung kepala, sepatu safety dan lainnya. Penyedia Jasa akan
menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara apabila terjadi
kecelakan kerja.
- Meminta persetujuan kepada Direksi untuk melaksanakan pekerjaan
membuang tanah hasil galian tersebut.
- Pelaksanaan pekerjaan buangan tanah hasil galian dari tempat penampungan
sementara dengan cara excavator memuat kembali tanah hasil galian ke bak
dump truck. Setelah dump truck terisi penuh sesuai dengan kapasitasnya
maka tanah tersebut akan diangkut dan dibuang ke lokasi pembuangan akhir
(disposal area) yang telah ditentukan.
- Cara pengangkutan harus sedemikian rupa, sehingga angkutan tanah lumpur
tidak berceceran di jalan dan tidak mengganggu kelancaran lalu-lintas.
Apabila ada yang tercecer, maka tanahl lumpur tersebut akan segera
dibersihkan dengan menggunakan alat bantu.
- Pekerjaan ini akan dilakukan secara terus menerus dengan jumlah dump truck
sesuai kebutuhan sampai jumlah kubikasi galian yang telah ditetapkan.
- Hasil timbunan ditempat pembuangan akhir akan diratakan dan dirapikan
dengan menggunakan alat bantu atau jika memungkinkan menggunakan
bulldozer dan diusahakan tidak mengganggu lingkungan sekitar tempat
pembuangan.
- Pekerjaan perapihan dan finishing.
- Pada saat waktu istirahat semua peralatan pekerjaan akan diamankan agar
tidak terjadi kecelakaan, baik akibat tertabrak, kejatuhan atau lain sebagainya
yang bisa menyebabkan terluka ringan atau berat. Pengamanan bisa dilakukan
dengan cara menempatkan alat ditempat kerja yang aman.
- Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan, 50% selama pekerjaan
berlangsung dan foto 100% setelah pekerjaan selesai.
- Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi.
5.4. Membuang Hasil Galian dengan jarak buangan 0,5 –1.00 km dan meratakan.
Bahan hasil galian yang mengandung tonggak-tonggak, akar-akar dan bahan-bahan
lain yang mengganggu dan bahan galian yang tidak diperlukan untuk penimbunan
kembali, penanggulangan dan bangunan lain yang diperlukan menurut spesifikasi
ini akan ditempatkan di tempat pembuangan (disposal area) dengan jarak buangan
0,5 km sampai dengan jarak buangan 1.00 km yang telah direncanakan serta
disetujui oleh Direksi/Pengawas. Metode pelaksanaannya adalah :
a. Peralatan : excavator, dump truck dan alat bantu meratakan
b. Tenaga : pekerja, mandor
c. Bahan : Material hasil dari pekerjaan galian tanah.
d. Metode Kerja :
- Terlebih dahulu menentukan lokasi buangan dengan jarak 0,5 km sampai
dengan jarak 1.00 km, dan dilengkapi dengan data ukur lokasi buangan.
- Mobilisasi alat dan tenaga kerja sesuai dengan yang dibutuhkan di lapangan.
- Penyedia Jasa akan menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan
kerja sesuai dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung
tangan, topi pelindung kepala, sepatu safety dan lainnya. Penyedia Jasa akan
menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara apabila terjadi
kecelakan kerja.
- Meminta persetujuan kepada Direksi untuk melaksanakan pekerjaan
membuang tanah hasil galian tersebut.
- Pelaksanaan pekerjaan buangan tanah hasil galian dari tempat penampungan
sementara dengan cara excavator memuat kembali tanah hasil galian ke bak
dump truck. Setelah dump truck terisi penuh sesuai dengan kapasitasnya
maka tanah tersebut akan diangkut dan dibuang ke lokasi pembuangan akhir
(disposal area) yang telah ditentukan.
- Cara pengangkutan harus sedemikian rupa, sehingga angkutan tanah lumpur
tidak berceceran di jalan dan tidak mengganggu kelancaran lalu-lintas.
Apabila ada yang tercecer, maka tanahl lumpur tersebut akan segera
dibersihkan dengan menggunakan alat bantu.
- Pekerjaan ini akan dilakukan secara terus menerus dengan jumlah dump truck
sesuai kebutuhan sampai jumlah kubikasi galian yang telah ditetapkan.
- Hasil timbunan ditempat pembuangan akhir akan diratakan dan dirapikan
dengan menggunakan alat bantu atau jika memungkinkan menggunakan
bulldozer dan diusahakan tidak mengganggu lingkungan sekitar tempat
pembuangan.
- Pekerjaan perapihan dan finishing.
- Pada saat waktu istirahat semua peralatan pekerjaan akan diamankan agar
tidak terjadi kecelakaan, baik akibat tertabrak, kejatuhan atau lain sebagainya
yang bisa menyebabkan terluka ringan atau berat. Pengamanan bisa dilakukan
dengan cara menempatkan alat ditempat kerja yang aman.
- Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan, 50% selama pekerjaan
berlangsung dan foto 100% setelah pekerjaan selesai.
- Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi.
5.5. Pembayaran
Jumlah timbunan yang diukur sebagaimana ditentukan di atas, beserta jarak
pengangkutan yang diperlukan, harus dibayar untuk setiap satuan pengukuran dari
Jenis Pembayaran yang terdaftar di bawah dan terlihat didalam Jadual Penawaran
untuk Harga Penawaran, dimana harga tersebut akan merupakan kompensasi
penuh untuk mendapatkan, menyediakan, menempatkan, menghamparkan,
memadatkan, menyelesaikan dan menguji bahan-bahan, dan semua biaya lainnya
yang diperlukan atau biasa untuk penyelesaian yang layak dari pekerjaan yang
diuraikan dalam spesifikasi ini.
Jenis
Pembayaran Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
1 Membuang hasil galian dengan Meter Kubik
jarak buangan 0 s/d 0,50 km dan
meratakan
2 Membuang hasil galian dengan Meter Kubik
jarak buangan 0,50 s/d 1,00 km dan
meratakan
5.6. Pengadaan dan Pemancangan Sheetpile K700 W500 B1000 L=12 m termasuk
bobokan
5.5.1 Umum
Pekerjaan CCSP K700 W 500 1000 B L=12 m dengan Momen Break=80,80
tm dan Momen Crack=40,40 tm meliputi penyediaan dan pemancangan
untuk tanggul embung dan untuk pelindung tebing pada sungai; Kontraktor
harus melaksanakan pekerjaan pancang sesuai dengan spesifikasi ini dengan
letak dan ukuran seperti yang tertera pada gambar atau lokasi dan
kedalaman yang ditetapkan oleh Direksi. Tipe Sheet Pile, turap pancang,
dan dolken pancang seperti yang tercantum dalam gambar dan spesifikasi
ini. Tetapi jumlah, kedalaman pancang dan panjang tiang yang
dicantumkan pada gambar berdasarkan fungsi bangunan dan daya dukung
akan dipastikan lagi oleh Direksi berdasarkan hasil penyelidikan tanah atau
uji daya dukung (static load test) atau uji pancang (piling test) yang
dilaksanakan oleh Kontraktor.
Setelah semua parameter di atas ditetapkan, Kontraktor harus mengajukan
kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuannya mengenai rencana
pembuatan/penyediaan tiang, alat pancang, metoda kerja, jadwal
pemancangan dan program uji kualitas sekurang-kurangnya 30 hari sebelum
mulai pembuatan/penyediaan tiang/turap.

5.5.2. Penanganan dan Penempatan


Kontraktor harus melakukan segala tindak pencegahan dari kerusakan tiang
dan komponen-komponennya pada saat pembuatan, penanganan,
pengangkutan, penyimpanan, pencocokan atau pemancangan Sheet Pile.
Sheet Pile yang rusak saat penanganan, pengangkutan atau penyimpanan
harus diganti oleh Kontraktor dengan biaya sendiri. Kontraktor harus
menggunakan tenaga ahli yang berpengalaman untuk menetapkan posisi,
elevasi dan titik pancang yang tepat. Kontraktor bertanggung jawab
terhadap penetapan lokasi pancang. Kontraktor harus menempatkan dan
memancang tiang dengan tepat dan menjaga agar tidak terjadi pergeseran
tiang akibat pengoperasian alat pancang. Kontraktor harus menetapkan
elevasi pangkal tiang untuk keperluan pemotongan panjang tiang.
5.5.3. Pemancangan Tiang Pancang Beton
1 Peralatan
Sebelum mendatangkan alat pancang ke lapangan, Kontraktor harus
mengajukan kepada Direksi untuk mendapat persetujuannya tentang alat
pancang dan komponen lainnya serta metoda pancang yang akan digunakan.
Alat pancang dapat menggunakan tenaga uap, tekanan udara, getaran atau
tenaga disel. Bila menggunakan diesel hammer atau alat pancang lain yang
perlu kalibrasi, kontraktor harus mengadakan kalibrasi dengan cara yang
disetujui oleh Direksi.
Bila menggunakan gravity hammer untuk memancang turap baja, beratnya
tidak boleh kurang dari berat tiang dan kepalanya, dan tinggi jatuhnya
tidak boleh lebih dari 4.5 meter. Bila gravity hammer digunakan untuk
memancang tiang beton, beratnya minimum 50% berat tiang dan tinggi
jatuh maximum 2.4 meter.
Alat pancang lain seperti alat pancang tenaga uap, tekanan udara atau tenaga
diesel harus mempunyai tenaga pancang yang cukup dengan kemampuan
pancang total minimum 1,000 m - kg tiap pukulan, kecuali untuk
memancang tiang beton. Bila untuk memancang tiang beton, tenaga
pancang tiap pukulan sekurang-kurangnya 625 m - kg untuk tiap meter
kubik (m3) tiang beton. Pekerjaan pemancangan tidak boleh dilakukan
pada jarak kurang dari 6 meter dari konstruksi beton yang berumur kurang
dari 4 hari sejak pengecoran.
Sheet Pile selama pemancangan dan sampai disambung dengan bangunan di
atasnya harus selalu disangga dengan perancah atau penyangga lain agar
tetap pada posisi dan tidak roboh karena tekanan.
Tiang/turap beton dan baja rel harus disangga agar posisinya tidak berubah
saat dipancang. Penyangga dapat dari perancah baja atau lainnya dengan
konstruksi yang kokoh sehingga dapat menahan gaya lateral yang mungkin
terjadi saat pemancangan. Bila tiang dipancang dalam air, maka penyangga
harus cukup panjang dan kuat menahan goncangan tiang oleh tekanan air.
2 Pemancangan
Secara umum, Sheetpile yang digunakan adalah CCSP K700 W 500 1000 B
L=12 m. Dalam kondisi tertentu, penyambungan dapat diijinkan. Metoda
penyambungan harus ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk
Direksi. Pemancangan tiang hanya dapat dikerjakan bila ada ijin tertulis
dari Direksi.
Tiang Pancang harus dipancang menggunakan alat penjepit agar lurus
dalam pelaksanaan sesuai gambar atau petunjuk Direksi. Penyimpangan
pemancangan tidak boleh lebih dari 20 mm untuk panjang tiang, 75 mm
untuk posisi kepala tiang dan 2% untuk arah lateral, dari gambar rencana
atau petunjuk Direksi.
Semua kepala tiang yang akan dipancang harus dilindungi dengan topi atau
bantalan. Kontraktor harus menyediakan semua keperluan tersebut seperti
bantalan, cincin dan sebagainya sesuai anjuran pabrik, agar tiang tidak rusak
saat dipancang.
3 Bobokan
Secara umum, Sheetpile yang digunakan adalah CCSP K700 W 500 1000 B
L=12 m. Bobokan pada CCSP dilakukan dengan ketebalan kurang lebih 30
cm dimana besi pada CCSP supaya dapat mengikat dengan tulangan Pilecap
sehingga dapat menyatu.
5.5.4. Pembayaran
Jumlah Tiang Pancang yang diukur sebagaimana ditentukan di atas, beserta
jarak pengangkutan yang diperlukan, harus dibayar untuk setiap satuan
pengukuran dari Jenis Pembayaran yang terdaftar di bawah dan terlihat
didalam Jadual Penawaran untuk Harga Penawaran, dimana harga tersebut
akan merupakan kompensasi penuh untuk mendapatkan, menyediakan,
menempatkan, menghamparkan, memadatkan, menyelesaikan dan menguji
bahan-bahan, dan semua biaya lainnya yang diperlukan atau biasa untuk
penyelesaian yang layak dari pekerjaan yang diuraikan dalam spesifikasi ini.
Jenis
Pembayaran Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
1 Pengadaan dan Pemancangan Meter
Sheetpile K700 W 500 B 1000
L=12 m termasuk bobokan

5.6. Pengadaan dan Pemancangan Minipile ∆ 28x28 L=6 m termasuk bobokan


5.6.1 Umum
Pekerjaan Minipile ∆ 28x28 L=6 L=12 m meliputi penyediaan dan
pemancangan untuk bangunan Pompa; Kontraktor harus melaksanakan
pekerjaan pancang sesuai dengan spesifikasi ini dengan letak dan ukuran
seperti yang tertera pada gambar atau lokasi dan kedalaman yang ditetapkan
oleh Direksi. Tipe Minipile, turap pancang, dan dolken pancang seperti
yang tercantum dalam gambar dan spesifikasi ini. Tetapi jumlah,
kedalaman pancang dan panjang tiang yang dicantumkan pada gambar
berdasarkan fungsi bangunan dan daya dukung akan dipastikan lagi oleh
Direksi berdasarkan hasil penyelidikan tanah atau uji daya dukung (static
load test) atau uji pancang (piling test) yang dilaksanakan oleh Kontraktor.
Setelah semua parameter di atas ditetapkan, Kontraktor harus mengajukan
kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuannya mengenai rencana
pembuatan/penyediaan tiang, alat pancang, metoda kerja, jadwal
pemancangan dan program uji kualitas sekurang-kurangnya 30 hari sebelum
mulai pembuatan/penyediaan tiang/turap.
5.6.2. Penanganan dan Penempatan
Kontraktor harus melakukan segala tindak pencegahan dari kerusakan tiang
dan komponen-komponennya pada saat pembuatan, penanganan,
pengangkutan, penyimpanan, pencocokan atau pemancangan Sheet Pile.
Sheet Pile yang rusak saat penanganan, pengangkutan atau penyimpanan
harus diganti oleh Kontraktor dengan biaya sendiri. Kontraktor harus
menggunakan tenaga ahli yang berpengalaman untuk menetapkan posisi,
elevasi dan titik pancang yang tepat. Kontraktor bertanggung jawab
terhadap penetapan lokasi pancang. Kontraktor harus menempatkan dan
memancang tiang dengan tepat dan menjaga agar tidak terjadi pergeseran
tiang akibat pengoperasian alat pancang. Kontraktor harus menetapkan
elevasi pangkal tiang untuk keperluan pemotongan panjang tiang.
5.6.3. Pemancangan Tiang Pancang Beton
1 Peralatan
Sebelum mendatangkan alat pancang ke lapangan, Kontraktor harus
mengajukan kepada Direksi untuk mendapat persetujuannya tentang alat
pancang dan komponen lainnya serta metoda pancang yang akan digunakan.
Alat pancang dapat menggunakan tenaga uap, tekanan udara, getaran atau
tenaga disel. Bila menggunakan diesel hammer atau alat pancang lain yang
perlu kalibrasi, kontraktor harus mengadakan kalibrasi dengan cara yang
disetujui oleh Direksi.
Bila menggunakan gravity hammer untuk memancang turap baja, beratnya
tidak boleh kurang dari berat tiang dan kepalanya, dan tinggi jatuhnya
tidak boleh lebih dari 4.5 meter. Bila gravity hammer digunakan untuk
memancang tiang beton, beratnya minimum 50% berat tiang dan tinggi
jatuh maximum 2.4 meter.
Alat pancang lain seperti alat pancang tenaga uap, tekanan udara atau tenaga
diesel harus mempunyai tenaga pancang yang cukup dengan kemampuan
pancang total minimum 1,000 m - kg tiap pukulan, kecuali untuk
memancang tiang beton. Bila untuk memancang tiang beton, tenaga
pancang tiap pukulan sekurang-kurangnya 625 m - kg untuk tiap meter
kubik (m3) tiang beton. Pekerjaan pemancangan tidak boleh dilakukan
pada jarak kurang dari 6 meter dari konstruksi beton yang berumur kurang
dari 4 hari sejak pengecoran.
Sheet Pile selama pemancangan dan sampai disambung dengan bangunan di
atasnya harus selalu disangga dengan perancah atau penyangga lain agar
tetap pada posisi dan tidak roboh karena tekanan.
Tiang/turap beton dan baja rel harus disangga agar posisinya tidak berubah
saat dipancang. Penyangga dapat dari perancah baja atau lainnya dengan
konstruksi yang kokoh sehingga dapat menahan gaya lateral yang mungkin
terjadi saat pemancangan. Bila tiang dipancang dalam air, maka penyangga
harus cukup panjang dan kuat menahan goncangan tiang oleh tekanan air.
2 Pemancangan
Seca]ghra umum, Sheetpile yang digunakan adalah ∆ 28x28 L=6 m.
Dalam kondi]ghsi tertentu, penyambungan dapat diijinkan. Metoda
penyambungan harus ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk
Direksi. Pemancangan tiang hanya dapat dikerjakan bila ada ijin tertulis
dari Direksi.
Tiang Pancang harus dipancang menggunakan alat penjepit agar lurus
dalam pelaksanaan sesuai gambar atau petunjuk Direksi. Penyimpangan
pemancangan tidak boleh lebih dari 20 mm untuk panjang tiang, 75 mm
untuk posisi kepala tiang dan 2% untuk arah lateral, dari gambar rencana
atau petunjuk Direksi.
Semua kepala tiang yang akan dipancang harus dilindungi dengan topi atau
bantalan. Kontraktor harus menyediakan semua keperluan tersebut seperti
bantalan, cincin dan sebagainya sesuai anjuran pabrik, agar tiang tidak rusak
saat dipancang.
3 Bobokan
Secara umum, Sheetpile yang digunakan adalah ∆ 28x28 L=6 m. Bobokan
pada minipile dilakukan dengan ketebalan kurang lebih 30 cm dimana besi
pada minipile supaya dapat mengikat dengan tulangan Pilecap sehingga
dapat menyatu.
5.6.4. Pembayaran
Jumlah Tiang Pancang yang diukur sebagaimana ditentukan di atas, beserta
jarak pengangkutan yang diperlukan, harus dibayar untuk setiap satuan
pengukuran dari Jenis Pembayaran yang terdaftar di bawah dan terlihat
didalam Jadual Penawaran untuk Harga Penawaran, dimana harga tersebut
akan merupakan kompensasi penuh untuk mendapatkan, menyediakan,
menempatkan, menghamparkan, memadatkan, menyelesaikan dan menguji
bahan-bahan, dan semua biaya lainnya yang diperlukan atau biasa untuk
penyelesaian yang layak dari pekerjaan yang diuraikan dalam spesifikasi ini.
Jenis
Pembayaran Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
1 Pengadaan dan Pemancangan Meter
Minipile ∆ 28x28 L=6 m termasuk
bobokan

5.7. Pemasangan Batu Kosong


Kegitan penyusunan batu kosong ini dilaksanakan pada pekerjaan bangunan kom
embung. Spesifikasi dari penyusunan batu kosong ini dapat tersaji secara rinci
berikut ini.
5.7.1. Persyaratan Bahan
a. Pasir
i. Pasir yang dimaksud disini lebih diutamakan pasir alam yang diambil
dari gunung atau sumber lain yang telah disetujui oleh Pejabat Pembuat
Komitmen/PPK.
ii. Tempat penimbunan penyimpanan harus bersih dari sampah organik,
sampah kimia, bebas dari banjir serta tidak terkontaminasi dengan
bahan lainnya, seperti air laut/garam dan lain-lainnya yang akan
menurunkan mutu pasangan batu.
b. Batu
Batu untuk pasangan batu kosong dan bronjong harus terdiri dari batu
yang keras dan awet dengan sifat sebagai berikut :
1) Keausan agregat dengan mesin L.A harus kurang dari 35 %.
2) Berat isi kering oven lebih besar dari 2,3.
3) Peyerapan Air tidak lebih besar dari 4 %.
4) Kekekalan bentuk agregat terhadap natrium sulfat atau magnesium
sulfat dalam pengujian 5 siklus (daur) kehilangannya harus kurang
dari 10 %.
Batu untuk pasangan batu kosong haruslah bersudut tajam, berat
tidak kurang dari 40 kg dan memiliki dimensi minimum 300 mm.
Pejabat Pembuat Komitmen/PPK dapat memerintahkan batu yang
ukurannya lebih besar jika kecepatan aliran sungai cukup tinggi.
c. Penempatan Pasangan Batu Kosong
1) Batu belah dan batu pecah yang dipakai dalam pasangan batu
kosong harus diletakkan pada lapisan dasar dengan cara sedemikian
rupa sehingga pasangan batu kosong yang selesai dikerjakan
menjadi stabil dan tidak akan longsor.
2) Rongga besar yang terbuka diantara batu pecah harus dihindari.
Harus diusahakan agar semua batu belah dapat dijamin dan
dipasang dengan baik pada bidang yang datar. Batu belah harus
diletakkan demikian rupa sehingga tidak menonjol diatas garis
yang dicantumkan dalam gambar atau menurut petunjuk Direksi
Pekerjaan. Semua celah dalam pasangan batu kosong harus diisi
(dikunci) dengan batu pecah yang baik. Banyaknya batu pecah
yang dipakai tidak boleh melebihi volume yang dibutuhkan untuk
mengisi rongga diantara batu belah.
3) Lapisan ijuk diatas pondasi dapat dipakai sebagai lapisan dasar
sesuai dengan persyaratan atau menurut petunjuk Direksi.
4) Lapisan penutup harus dibuat pada bagian atas pasangan batu
kosong dengan kemiringan yang layak sehingga dapat memperkuat
lapisan atas pasangan batu kosong. Lapisan penutup harus terdiri
dari batu pelat pilihan yang lebar diletakkan pada jalur dan arah
yang sesuai dengan gambar atau menurut petunjuk Direksi.
d. Landasan
Landasan haruslah dari bahan drainase porous dengan gradasi yang
dipilih sedemikian hingga tanah pondasi tidak dapat hanyut melewati
bahan landasan dan juga bahan landasan tidak hanyut melewati
pasangan batu kosong
5.7.2. Pelaksanaan Pasangan Batu Kosong
a. Persiapan
Galian harus memenuhi ketentuan dari Bagian Pekerjaan Galian,
termasuk kunci pada tumit yang diperlukan untuk pasangan batu
kosong. Landasan harus dipasang sesuai dengan ketentuan. Seluruh
permukaan yang disiapkan harus disetujui oleh Pejabat Pembuat
Komitmen/PPK sebelum penempatan pasangan batu kosong.
b. Penempatan Pasangan Batu Kosong
1) Pasangan batu kosong harus dibuat pada pondasi yang kuat
dan pada garis dan arah yang tercantum dalam gambar atau
sesuai petunjuk Pejabat Pembuat Komitmen/PPK.
2) Lubang-lubang pada pondasi harus diisi oleh bahan yang baik
dan dipadatkan lapis per lapis setebal 15 cm. Bila pondasinya
telah disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen/PPK, maka
lapisan dasar berupa lapisan saringan pasir setebal 7,5 cm dan
lapis saringan kerikil diatasnya setebal 12,5 cm atau seperti
tercantum dalam gambar, harus dibuat.
3) Bahan saringan pasir dan kerikil harus menurut Spesifikasi
Teknik. Lapisan dasar harus diletakkan dengan tebal yang
sama dan cukup rata, meskipun demikian menjadi pondasi
yang kuat untuk pemasangan batu belah dan batu pecah.
4) Batu belah dan batu pecah yang dipakai dalam pasangan batu
kosong harus diletakkan pada lapisan dasar dengan cara
sedemikian rupa sehingga pasangan batu kosong yang selesai
dikerjakan menjadi stabil dan tidak akan longsor.
5) Rongga besar yang terbuka diantara batu pecah harus
dihindari. Harus diusahakan agar semua batu belah dapat
dijamin dan dipasang dengan baik pada bidang yang datar.
Batu belah harus diletakkan demikian rupa sehingga tidak
menonjol diatas garis yang dicantumkan dalam gambar atau
menurut petunjuk Pejabat Pembuat Komitmen/PPK. Semua
celah dalam pasangan batu kosong harus diisi (dikunci) dengan
batu pecah yang baik. Banyaknya batu pecah yang dipakai
tidak boleh melebihi volume yang dibutuhkan untuk mengisi
rongga diantara batu belah.
6) Lapisan ijuk diatas pondasi dapat dipakai sebagai lapisan dasar
sesuai dengan persyaratan atau menurut petunjuk Pejabat
Pembuat Komitmen/PPK.
7) Lapisan penutup harus dibuat pada bagian atas pasangan batu
kosong dengan kemiringan yang layak sehingga dapat
memperkuat lapisan atas pasangan batu kosong. Lapisan
penutup harus terdiri dari batu pelat pilihan yang lebar
diletakkan pada jalur dan arah yang sesuai dengan gambar atau
menurut petunjuk Pejabat Pembuat Komitmen/PPK.
8) Penimbunan Kembali Seperti ketentuan dari Pekerjaan Bagian
Timbunan.
9) Penempatan Pasangan Batu Kosong yang Diisi Adukan
10) Seluruh permukaan batu harus dibersihkan dan dibasahi
sampai jenuh sebelum ditempatkan. Beton harus diletakkan di
atas batu yang telah dipasang sebelumnya selanjutnya batu
yang baru akan diletakkan di atasnya. Batu harus ditanamkan
secara kokoh pada lereng dan dipadatkan sehingga
bersinggungan dengan batu-batu yang berdekatan sampai
membentuk ketebalan pasangan batu kosong yang diperlukan.
11) Celah-celah antar batu dapat diisi sebagian dengan batu baji
atau batu-batu kecil, sedemikian hingga sisa dari rongga-
rongga tersebut harus diisi dengan beton sampai padat dan rapi
dengan ketebalan tidak lebih dari 10 mm dari permukaan batu-
batu tersebut.
12) Lubang sulingan (weep holes) harus dibuat sesuai dengan yang
diperintahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen/PPK.
13) Pekerjaan ini harus dilengkapi peneduh dan dilembabi selama
tidak kurang dari 3 hari setelah selesai dikerjakan.
5.7.3. Pengukuran Dan Pembayaran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran haruslah jumlah meter kubik
dari bronjong atau pasangan batu kosong lengkap di tempat dan
diterima. Dimensi yang digunakan untuk menghitung kuantitas ini
haruslah dimensi nominal dari masing masing keranjang bronjong atau
pasangan batu kosong seperti yang diuraikan dalam Gambar atau
sebagaimana yang diperintahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen/PPK.
Jenis
Pembayaran Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
1 Pemasangan Batu Kosong Meter Kubik

5.8. Pemasangan Geotextile Non Woven


5.8.1. Umum
Geotekstile yang di gunakan adalah geotekstile non woven 200 gr/m² atau
sesuai dengan petunjuk direksi pekerjaan / pengawas lapangan.
Dalam Pelaksanaan Geotextile non woven dilaksanakan sebelum
pelaksanaan pasangan batu kosong pada kom embung, di mana geotextile
tersebut digelar dengan kerapatn untuk mencegah bercampurnya material
dengan tanah.
5.8.2. Pembayaran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran haruslah jumlah meter persegi
dari pekerjaan geotextile lengkap di tempat dan diterima. Dimensi yang
digunakan untuk menghitung kuantitas ini haruslah dimensi nominal dari
seperti yang diuraikan dalam Gambar atau sebagaimana yang
diperintahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen/PPK.
Jenis
Pembayaran Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
1 Pemasangan Geotextile Non Meter Persegi
Woven

5.9. Beton B0 K100 (readymix) dan Beton mutu K-250 (Readymix)


Pekerjaan beton ini dilaksanakan pada pekerjaan bangunan inlet, pekerjaan
bangunan outlet, pekerjaan bangunan kom embung, pekerjaan bangunan
instrumentasi dan pekerjaan normalisasi sungai drainase. Spesifikasi dari pekerjaan
beton ini tersaji secara detail berikut ini.
5.9.1. Lingkup Pekerjaan
1. Semua pekerjaan konstruksi beton harus dibuat menurut gambar rencana atau
sesuai petunjuk Direksi.
2. Selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelum pelaksanaan Kontraktor harus
mengajukan rencana kerja kepada Direksi yang meliputi peralatan yang digunakan
untuk proses, penanganan pengangkutan pencampuran dari spesi beton, metode
yang digunakan, jumlah tenaga kerja serta gambar pelaksanaan, guna mendapatkan
persetujuan dari Direksi.
3. Bila Kontraktor menggunakan spesi dari hasil “ready mixed concrete” yang sudah
jadi, maka Kontraktor selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
sebelum pelaksanaan dimulai memberitahukan secara tertulis kepada Direksi
tentang nama pabrik/supplier, lokasi, kapasitas, reputasi dari produksinya dan lain-
lain sesuai yang dibutuhkan oleh Direksi. Tanpa persetujuan tertulis, Kontraktor
tidak diperbolehkan mendapatkan/ menggunakan spesi dari “ready mixed
concrete”.
5.9.2. Bahan-Bahan
1. Semen
- Semen yang digunakan dalam pekerjaan beton harus semen buatan dalam negeri
dengan kualitas sama dengan Portland Cement (PC) atau sesuai standard
Nasional Indonesia SNI dan atau SII 0013.
- Kontraktor harus memberitahukan kepada Direksi kapan dan di mana semen itu
dihasilkan, dan Direksi senantiasa berhak memeriksa bahan tersebut. Kontraktor
harus bersedia untuk memberi bantuan kepada Direksi dalam proses
pemeriksanaan ini.
- Semen harus disimpan dalam ruangan yang bebas dari gangguan cuaca/hujan
dengan menyusun setinggi minimum 30 cm di atas tanah dengan maximum
tumpukan/susunan 13 sak.
- Setelah dari 90 hari sejak tanggal pengiriman ke lapangan, semen harus
dibuang/tidak boleh digunakan.
2. Bahan Tambahan (Admixture)
- Bila akan menggunakan bahan tambahan, Kontraktor harus mengajukan surat
ijin tertulis kepada Direksi.
- Bahan tambahan yang digunakan untuk beton harus sesuai dengan standard
ASTM C.260 atau setara sesuai dengan petunjuk Direksi. Kontraktor harus
mengadakan test terhadap bahan tambahan atas permintaan Direksi dengan biaya
sendiri.
- Semua biaya yang diperlukan untuk bahan tambahan harus sudah menjadi satu
kesatuan dengan harga beton.

3. Pasir
- Pasir buatan adalah pasir yang dihasilkan oleh mesin pemecah batu. Pasir alam
adalah pasir yang didapat dari sungai atau sumber alam lainnya yang dapat
disetujui oleh Direksi mengenai sumber alam/quarry, guna mendapatkan
persetujuan dari Direksi. Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi contoh
pasir yang akan digunakan untuk diadakan test kualitas. Kontraktor harus
memperoleh semua ijin yang diperlukan dan membayar kewajiban atas
pengembalian bahan tersebut.
- Pasir yang digunakan harus bersih, bebas dari gumpalan tanah liat, karang,
bahan organik dan alkali dan bahan-bahan lain yang dapat merusak mutu beton,
jumlah prosentase segala macam bahan yang dapat merusak tidak boleh lebih
dari 2%.
- Semua pasir yang dipakai adalah pasir dengan ukuran butir maximum 5 mm dan
modulus kehalusan antara 2,3 – 2,8 jika diselidiki dengan saringan standard
untuk beton (sesuai PBI – 1971) atau dengan ketentuan sebagai berikut :

No Saringan
Prosentase Tertinggal Saringan
(U.S. Standard)
4 0 – 15
8 6 – 15
16 10 – 25
30 10 – 30
50 15 – 35
100 12 – 20
Pan 3–7

4. Agregat Kasar
- Agregat kasar harus bersih dan bebas dari bagian-bagian yang halus seperti
lumpur, debu, dan partikel lain yang lembut, alkali dan bahan organik atau dari
substansi yang dapat merusak mutu beton dalam jumlah yang banyak.
- Agregat kasar harus bergradasi baik dengan ukuran butiran antara 5 – 40 mm
atau sesuai dengan petunjuk Direksi. Agregat kasar mempunyai modulus
kehalusan butir antara 6 – 7,5 mm, atau bila diselidiki dengan saringan satndard
harus sesuai dengan standard Indonesia untuk beton PBI – 1971 (NI – 2).
- Batu yang digunakan adalah batu pecah yang berasal dari gunung batu atau dari
batu besar yang bermutu kwarsa dan tras mempunyai berat jenis minimal 2,4
dengan kekuatan tekan tidak boleh kurang dari 400 Kg/cm2. Batu pecah yang
digunakan setelah ditest abrasi harus lebih kecil 40% dari berat batu yang
terabrasi.
- Agregat harus didapat dari sumber yang disetujui oleh Proyek dan Kontraktor
harus memperoleh ijin dan membayar kewajiban karena pengambilan bahan
tersebut.
- Agregat harus ditimbun dengan cara sedemikian sehingga terhindar dari
tercampurnya dengan bahan lain dan pemisahan gradasi.
5. Air
- Air yang dipakai untuk campuran beton harus bebas dari lumpur, minyak, asam,
bahan organik, garam dan kotoran lain dalam jumlah yang dapat merusak. Bila
diperlukan oleh Direksi, Kontraktor harus menunjukan sumber air yang
digunakan serta test terhadap mutu/kualitas air, semua biaya yang dikeluarkan
oleh Kontraktor untuk keperluan pengadaan pengetesan mutu air harus sudah
dimasukan dalam harga penawaran volume batu tiap meter kubiknya.

5.9.3 Adukan Beton


1. Komposisi
- Beton harus dibentuk dari unsur-unsur Portland Cement (PC), air, pasir, dan
kerikil (agregat kasar) dan dicampur dalam perbandingan yang serasi dan diaduk
hingga homogen dengan kekentalan yang baik, sesuai dengan peraturan beton
Indonesia PBI 1971 (NI – 2).
2. Kelas dan Mutu Beton
- Kelas dan mutu beton harus sesuai dengan Standard Indonesia NI-2, PBI 1971,
sesuai tabel dibawah ini.

σ‘bm Kategori
σ‘bk
Mutu (Kg/cm2) bangunan Pengawasan Pengujian
(Kg/cm2)
S = 46 (tujuan)
Kualitas
B0 - - Non struktur Kuat Desak
Agregat
B1 - - Struktur Pemeriksaan Tidak diuji
σ‘bm Kategori
σ‘bk
Mutu (Kg/cm2) bangunan Pengawasan Pengujian
(Kg/cm2)
S = 46 (tujuan)
dengan mata
Pengujian
K.125 125 200 Struktur dengan analisa Diuji
saringan
Pengujian
K.175 175 250 Struktur dengan analisa Diuji
saringan
Pengujian
K.225 225 300 Struktur dengan analisa Diuji
saringan
Pengujian
K.250 250 325 Struktur dengan analisa Diuji
saringan
Pengujian
K.300 300 425 Struktur dengan analisa Diuji
saringan

σ’bk adalah kekuatan tekan karakteristik yang ditentukan dari hasil percobaan
benda uji, σ’bm adalah harga kekuatan tekan rata-rata. Bilamana tidak
ditentukan lain, maka kekuatan desak dari beton adalah kekuatan tekan hancur
dari contoh kubus yang diuji pada umur 28 hari.
Rumus untuk menghitung σ’bk adalah sebagai berikut :
σ’bk = σ’bm – 1,64.s

s =
∑ ' (σ ' b − σ ' bm )2
n −1
σ
σ’bm = ∑n
dengan :
n = Jumlah benda uji (minimum 20 buah)
σ’b = kekuatan tekan tiap benda uji (kg/cm2)
σ’bm = Kekuatan tekan beton rata-rata (kg/cm2)
s = deviasi standar (kg/cm2)

untuk mencegah adukan beton yang terlalu kental atau terlalu encer, dianjurkan untuk
menggunakan nilai slump sebagai berikut :
Slump
Jenis pekerjaan
Maximum Minimum
Dinding, pelat pondasi dan pondasi telapak bertulang 12,5 5,0
Pondasi telapak tidak bertulang, kaison dan konstruksi bawah
9,0 2,5
tanah
Pelat, Balok, Kolom dan dinding 15,0 7,5
Perkerasan jalan 7,5 5,0
Pembetonan Masal 7,5 2,5

Untuk maksud-maksud dan alasan tertentu, maka dengan persetuuan Direksi, dapat
dipakai nilai slump yang menyimpang dari tabel di atas, asal memenuhi hal-hal
sebagai berikut :
a) Beton dapat dikerjakan dengan baik.
b) Tidak terjadi pemisahan dalam adukan.
c) Mutu beton yang disyaratkan tetap terpenuhi.

3. Uji Campuran Beton


Enam puluh hari sebelum dimulai pekerjaan pembetonan, Kontraktor harus
mengadakan uji coba campuran beton untuk tiap kelas mutu beton dibawah
pengawasan Direksi. Bilamana Direksi telah menyetujui campuran beton untuk
tiap-tiap kelas beton, maka sebelum pengecoran, Kontraktor harus menyiapkan
peralatan yan cukup jumlahnya guna mengadakan uji mutu campuran. Pengecoran
hanya dapat dilaksanakan dibawah pengawasan Direksi untuk menjamin mutu
beton yang sesuai dengan kelasnya. Dalam setiap uji campuran, kontraktor harus
membuat masing-masing 3 (tiga) silinder benda uji, untuk diuji pada umur 3 hari -
umur 28 hari.
Bila ternyata dari hasil uji tegangan tidak memenuhi, maka kontraktor harus
membongkar dengan memperbaiki campuran/adukan atas biaya sendiri. Semua
biaya yang dikeluarkan oleh Kontraktor yang berkaitan dengan pekerjaan ini harus
sudah diperhitungkan dalam harga penawaran volume beton tiap meter kubiknya.
4. Pengadukan dan Pengangkutan
(a) Kontraktor harus mencampur beton dengan alat pengaduk yang baik yaitu
“Batch Mixer” atau “Portable concrete mixer” dengan kapasitas yang sesuai
dengan besarnya pekerjaan. Alat pengaduk harus mampu
mengaduk/mencampur semua bahan-bahan yang merata dan pada
penuangannya tidak terjadi pemisahan.
(b) Alat pengaduk harus diperlengkapi dengan alat-alat pengukur yang teliti dan
pengatur terhadap setiap bahan yang dimasukkan.
(c) Urutan memasukan bahan-bahan ke dalam alat pengaduk serta lama waktu
mengaduk harus sepengetahuan Direksi.
(d) Tidak diperkenankan mengaduk dalam jumlah yang lebih dengan menambah
air agar kekentalan bisa bertahan lama.
(e) Dalam membuat campuran beton diperbolehkan menggunakan Truck Mixer
dan harus mendapat persetujuan dari Direksi. Truck Mixer harus bertipe
“Revolving Drum”, rapat air dan harus dilengkapi dengan peralatan yang
teliti untuk mengukur jumlah air.
(f) Truck Mixer dan pengaduk harus dioperasikan dalam batas-batas kapasitas
dan kecepatan perputaran yang telah ditetapkan oleh pabrik alat tersebut.
Pada waktu menggunakan “Concrete-Mixer” maka pengisian bahan beton
yang akan diaduk harus sedemikian sehingga pada saat dituangkan kedalam
acuan maupun pada waktu pengambilan contoh (sampling) tidak terjadi
pemisahan (segregasi).
(g) Kontraktor harus menyiapkan peralatan dan bahan yang cukup dan memadai
selama proses pengadukan.
(h) Pengangkutan, pengadukan beton dari tempat pengadukan ke tempat
pengecoran harus dilakukan dengan cara yang ditentukan Direksi, dan
dijamin tidak ada pemisahan bahan-bahan adukan.
(i) Pengangkutan adukan beton harus lancar sehingga tidak terjadi perbedaan
waktu pengikatan yang menyolok antara beton yang telah dicor dengan yang
akan dicor. Pengangkutan adukan beton dengan peralatan seperti, agitator,
truck belt conveyor, talang miring hanya dapat dilakukan dengan persetujuan
dari Direksi.
(j) Adukan beton sudah harus dicor dalam waktu 1-2 jam setelah pengadukan
dengan air dimulai. Apabila diperlukan jangka waktu lebih lama lagi oleh
karena proses pengangkutan harus ditambahkan bahan penghambat
pengikatan sesuai petunjuk Direksi.
5.9.4. Pengecoran Beton
1. Umum
Pengecoran beton tidak dapat dimulai sebelum cetakan beton/acuan, tulangan
dan bagian-bagian yang harus tertanam terpasang dengan komplit dan telah
diperiksa dan disetujui oleh Direksi. Kecuali ditentukan lain oleh Direksi,
Kontraktor tidak dibenarkan melakukan pengecoran dalam genangan air dan
dalam aliran air atau dalam kondisi hujan. Bilamana diperlukan oleh Direksi,
Kontraktor harus menyediakan satu set atau lebih alat komunikasi antara
tempat-tempat pengadukan dan tempat pengecoran beton. Tidak ada
pembayaran khusus untuk pengadaan, pemeliharaan alat komunikasi tersebut
diatas.
2. Penyiapan Tempat Pengecoran
Segera sebelum pengecoran, semua permukaan yang akan dicor harus
dibersihkan dari bahan-bahan minyak, bahan organik, kayu atau bahan-bahan
lain yang dapat mengurangi pengikatan mutu beton. Untuk permukaan
pasangan batu/pondasi batu harus dibasahi dahulu sebelum pengecoran. Untuk
permukaan dasar tanah/pasir harus diratakan dan dibasahi dahulu sebelum
dicor. Pada permukaan sambungan beton harus dibersihkan dan dibasahi
terlebih dahulu sebelum dicor atau sesuai petunjuk Direksi.
3. Suhu
Suhu beton sewaktu dicor/dituang tidak boleh lebih dari 32ºC dan tidak boleh
kurang dari 4,5oC.
Bila suhu beton melebihi 32oC seperti yang ditetapkan oleh Direksi, maka
Kontraktor harus mengambil langkah-langkah pendinginan misalnya dengan
mendinginkan agregat/menyiram air.
4. Pengecoran dan Pemadatan
a. Beton hanya dicor pada waktu Direksi ada ditempat pekerjaan dan
Kontraktor harus memberi pemberitahuan yang layak akan maksud
pengecoran itu.
b. Beton harus dituang ke acuan secepat mungkin dan dengan cara-cara
sedemikian sehingga tidak menyebabkan pemisahan bahan atau hilangnya
slump.
c. Tinggi jauh pengecoran tidak boleh lebih dari 1 (satu) meter agar tidak
terjadi pemisahan atas bahan-bahannya. Pemisahan yang berlebihan karena
menjatuhkan beton dari suatu ketinggian yang cukup besar atau
membentur acuan atau tulangan tidak diperbolehkan. Kontraktor harus
menyediakan peluncur jatuh yang baik untuk mengendalikan dan menahan
jatuhnya beton.
d. Beton-beton dituang secara terus-menerus dalam lapisan kira-kira
horizontal, tidak boleh terjadi rongga-rongga dan harus menutup seluruh
permukaan acuan.
e. Untuk mencegah adanya rongga-rongga dalam beton, adukan beton harus
dipadatkan selama pengecoran dengan cara penggetaran dengan
menggunakan alat penggetar mekanis (Vibrator).
f. Mengolah lagi campuran beton bekas tidak diperbolehkan. Untuk beton
yang telah mengeras sehingga sulit untuk dicor, harus dibuang dan tidak
ada perhitungan pembayaran.
g. Pada setiap pengecoran (concrete placing) harus diadakan pemeriksaan
“slump” dan pengambilan kubus (cylinder sample) untuk pemeriksaan
kuat tekan (compression test) pada umur : 3 hari, 7 hari dan 28 hari,
masing-masing 3 (tiga) buah.
6. Perbaikan
a. Bilamana setelah pembongkaran acuan beberapa beton dijumpai tidak
sesuai bentuknya dengan gambar, atau menyimpang dari ukuran atau elevasi
seperti dalam gambar atau terdapat permukaan-permukaan yang rusak,
maka Kontraktor harus memperbaiki sesuai petunjuk Direksi atas
pembiayaan Kontraktor.
b. Pekerjaan perbaikan beton harus dilaksanakan segera setelah acuan
dibongkar.
c. Tempat-tempat atau bagian-bagian yang diperbaiki, harus dikupas,
sepenuhnya dibatasi, dan di isi dengan bahan pengisi yang disetujui sampai
penuh/rapat.
7. Pekerjaan Penyelesaian & Penyempurnaan
a. Pekerjaan penyempurnaan dari permukaan beton harus dikerjakan oleh
tenaga kerja yang ahli dan di bawah pengawasan Direksi.
b. Penyelesaian dan penyempurnaan hasil pekerjaan harus dilakukan sesuai
gambar rencana kecuali ditentukan lain oleh Direksi.
c. Untuk penyempurnaan dapat digunakan campuran semen dan pasir yang
mutunya lebih baik dari campuran betonnya.
- Ketidak-teraturan permukaan yang dibentuk akibat pengecoran tidak
boleh melebihi sepanjang 1,5 m.
- Pada permukaan-permukaan yang akan tertutup tanah, tidak perlu
penanganan kecuali untuk perbaikan-perbaikan dan koreksi-koreksi
penurunan yang melebihi 2,5 cm.
- Untuk semua permukaan yang dibentuk lain, perubahan-perubahan
secara tiba-tiba tidak melebihi 10 mm.
- Acuan untuk permukaan yang terbuka (eksposed) untuk pandangan atau
untuk saluran-saluran harus dikerjakan seteliti mungkin dan dengan
penuh keahlian serta harus kuat.
- Permukaan , yang terlihat tidak boleh memperlihatkan retakan-
retakan, cembung atau tidak lurus.
d. Permukaan-permukaan yang terbentuk yang akan ditutup dengan urugan
harus diratakan sehingga didapat satu permukaan yang seragam.
- Permukaan-permukaan yang terbuka dengan maksud untuk pandangan
atau mengalirkan air harus disempurnakan dengan alat dari logam yang
keras. Pada tempat-tempat atau bagian-bagian untuk pejalan kaki atau
lalu-lintas kendaraan harus disempurnakan dengan sapu lidi.
- Peralihan permukaan tidak boleh lebih dari 7 mm dan tidak boleh secara
tiba-tiba.
e. Permukaan-permukaan yang terbuka dan terpengaruh oleh cuaca harus diberi
kemiringan untuk drainase.
5.9.5. Perawatan Dan Perlindungan Beton
a. Umum
Semua beton yang sudah dicor harus dirawat sesuai spesifikasi yang telah
ditentukan oleh Direksi. Kontraktor harus mengajukan cara-cara/metode
perawatan dan perlindungan beton kepada Direksi sebelum pelaksanaan
pengecoran dimulai. Perawatan yang digunakan harus mencegah/menjaga
kelembaban beton. Beton harus terlindung dari hujan deras selama 12 (dua
belas) jam, aliran air selam 14 (empat belas) hari dan sengatan matahari selama
3 (tiga) hari sesudah pengecoran.
b. Perawatan Dengan Air
Beton secara teratur harus disiram air sampai umur 21 hari setelah pengecoran.
Untuk menjaga kelembaban dapat dilakukan dengan cara menutup seluruh
permukaan beton dengan karung, karpet atau pasir dalam karung yang selalu
dibasahi dengan air.
c. Perawatan Dengan Uap
Bila perawatan ini yang dipakai oleh pabrik pembuat beton pracetak maka
Kontraktor harus memberitahukan kepada Direksi, yang meliputi proses
perawatan, peralatan dan bahan yang digunakan untuk mendapat
persetujuannya.
5.9.6. Pengujian Kualitas Beton
a. Selama masa pelaksanaan, mutu beton harus diperiksa secara terus-menerus,
pada setiap pengecoran harus dibuat benda uji.
b. Tegangan ijin untuk desak dan geser beton setelah benda uji berumur 28 hari
harus lebih besar dari tegangan ijin yang disyaratkan.
c. Pembuatan dan pemeriksaan benda uji harus memenuhi hal-hal berikut :
1) Benda uji kubus harus dibuat dengan cetakan yang paling sedikit
mempunyai 2 dinding yang berhadapan terdiri dari bidang-bidang yang
rata betul dari plat baja, kaca cermin atau plat alumunium. Cetakan
sebelumnya dilapisi dengan vaselin atau minyak agar mudah dilepaskan
dari betonnya, kemudian diletakan di atas bidang atas yang rata yang tidak
menyerap air.
2) Adukan benda uji harus mengambil langsung dari tempat pengadukan
beton dan dituangkan dalam cetakan benda uji.
3) Pada adukan beton yang encer, adukan beton diisikan ke dalam cetakan
dalam 3 lapis yang kira-kira sama tebalnya dengan tiap-tiap lapis ditusuk-
tusuk 10 kali dengan tongkat baja berdiameter 16 mm dengan ujung
dibulatkan. Pada adukan beton yang kental, cetakan harus diberi
sambungan ke atas, kemudian adukan beton diisikan sekaligus.
4) Kubus-kubus/benda uji yang baru dicetak harus disimpan di tempat yang
bebas dari getaran dan ditutup dengan karung basah selama 24 jam, setelah
itu baru dibuka dari cetakannya. Kemudian benda uji disimpan pada
tempat yang suhunya sama dengan di luar.
5) sebelum diadakan test kekuatan, ukuran benda uji harus ditentukan dengan
ketelitian sampai mm.
6) Pada pengujian, tekanan dikerjakan pada bidang-bidang sisi dari kubus
yang menempel pada bidang-bidang yang rata dalam cetakan. Tekanan
harus dinaikkan berangsur-angsur dengan kecepatan 4 kg/cm2 per detik.
7) Sebagai beban hancur dari kubus berlaku beban tertinggi yang ditunjukan
oleh pesawat penguji. Pesawat penguji tidak boleh mempunyai kesalahan
yang melampaui 3 % pada setiap pembebanan di atas 10% dari kapasitas
maximum.
5.9.7. Pengujian Bahan/Material Beton
Bilamana diminta oleh Direksi, Kontraktor harus menguji bahan yang digunakan
untuk beton. Syarat-syarat pengujian dan kualitas harus sesuai dengan yang tersebut
dalam PBI – 1971 (NI-2), kecuali ditentukan lain oleh Direksi.
5.9.8. Catatan Pengujian Dan Pembetonan
Kontraktor harus menyerahkan laporan kepada Direksi yang berisikan tanggal, jam,
cuaca dan suhu dari berbagai macam pembetonan serta hasil test benda-benda uji
sebagai laporan bulanan kepada Proyek.
5.9.9. Acuan
a. Acuan/concrete form harus sesuai dengan berbagai bentuk, bidang-bidang,
batas-batas dan ukuran dari hasil beton yang diinginkan sebagaimana tertera
pada gambar rencana atau sesuai petunjuk Direksi.
b. Cetakan dapat dibuat dari logam, playwood, papan kayu yang dipasah halus
atau lainnya sesuai petunjuk Direksi.
c. Cetakan harus kuat dan kokoh untuk meyangga beban beton dan penggetaran
vibrator selama pengecoran.
d. Sebelum dituangi beton, cetakan harus dilapisi dengan vaseline atau minyak
agar beton tidak lengket dengan cetakan.
e. Cetakan beton boleh dibongkar/dibuka bila beton sudah cukup keras dengan
tidak merusak betonnya atau sesuai petunjuk Direksi.
5.9.10. Pengukuran Dan Pembayaran
Pengukuran dan pembayaran pada pekerjaan beton ini mengacu pada kelas dan
mutu beton sesuai spesifikasi teknis ini, dimana pengukuran untuk pembayaran
beton akan dilakukan dalam satuan meter kubik sesuai dengan dimensi yang
ditunjukkan dalam gambar atau sesuai volume beton yang terpasang atas
persetujuan Direksi. Perhitungan volume beton ini tidak termasuk pada beton yang
digunakan untuk pekerjaan sementara. Tidak ada pengurangan volume beton akibat
adanya pipa berdiameter kurang dari 200 mm kecuali hal tersebut menjadi struktur
lain yang terbayar pada item pekerjaan yang lain. Kebutuhan untuk peningkatan
kadar semen, bahan tambahan (admixture) dan untuk finishing beton tidak diukur
secara terpisah.
Pengukuran dari pengadaan dan pemasangan Blok Beton dn pembuatan dan
pemasangan tetrapod diukur setelah material tersedia di site dan terpasang termasuk
didalamnya adalah penyediaan material, pekerja, peralatan, transportasi,
pemindahan dan penempatan sesuai persetujuan Direksi
Pembayaran pekerjaan beton sesuai dengan harga Penawaran Kontrak untuk Jenis
Pembayaran yang ditunjukkan dibawah ini mencakup semua biaya untuk
penyelesaian pekerjaan beton termasuk didalamnya adalah penyediaan material,
pekerja, peralatan, transportasi, pemindahan dan penempatan semen, bahan tambah,
pencampuran beton, pengecoran, finishing dan perawatan beton.

Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
1 Beton B0 K100 Readymix Meter Kubik
2 Beton mutu K250 Readymix Meter Kubik

5.10. Pembesian (Besi Ulir)


Pekerjaan ini harus mencakup pengadaan dan pemasangan Baja Tulangan sesuai
dengan Spesifikasi dan Gambar atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi.
Pekerjaan pembesian dilaksanakan pada pekerjaan bangunan pompa, pekerjaan
jembatan akses pada bangunan inlet dan outlet, pekerjaan bangunan kom
embung,pekerjaan bangunan instrumentasi dan pekerjaan normalisasi sungai
drainase. Spesifikasi dari pekerjaan pembesian ini tersaji secara rinci berikut ini.
5.10.1. Toleransi
1) Toleransi untuk pembuatan / Fabrikasi harus seperti yang disyaratkan
dalam ACI 315.
2) Baja tulangan harus dipasang sedemikian rupa sehingga selimut beton
yang menutup bagian luar dari baja tulangan adalah sebagai berikut :
- Selimut beton 3.5 cm untuk beton yang tidak terbuka langsung
terhadap udara atau terhadap air tanah atau terhadap bahaya
kebakaran.
- Seperti yang ditunjukkan dalam tabel dibawah ini untuk beton yang
terendam/tertanam atau terbuka langsung terhadap cuaca atau urugan
tanah tetapi masih dapat diamati untuk pemeriksaan :
Tabel 3. 2 Selimut beton minimum dari baja tulangan
Ukuran Batang Tulangan Tebal Selimut Beton
Yang akan diselimuti Minimum
( mm ) ( mm )
Batang 16 mm dan lebih kecil 3.5
Batang 19 mm dan 22 mm 5
Batang 25 mm dan lebih besar 6

- Selimut 7.5 cm untuk seluruh beton yang terendam/tertanam yang


tidak bisa dicapai, atau untuk beton yang tak bisa dicapai yang bila
kehancuran karena karat dari tulangan dapat menyebabkan kerusakan
atau kehancuran struktur, atau untuk beton yang ditempatkan langsung
diatas tanah atau karang atau untuk beton yang berhubungan langsung
dengan kotoran pada selokan atau cairan korosif lainnya.
5.10.2. Penyimpanan dan Penanganan
1) Kontraktor harus mengangkut tulangan ketempat kerja dalam ikatan,
diberi label, dan ditandai dengan label metal yang menunjukkan
ukuran batang, panjang dan informasi lainnya sehubungan dengan
tanda yang ditunjukkan pada diagram penulangan.
2) Kontraktor harus menangani serta menyimpan seluruh baja tulangan
sedemikian untuk mencegah distorsi, pengotoran, korosi atau
kerusakan.
5.10.3. Pelaporan
1) Sebelum memesan material, seluruh daftar pesanan dan diagram
pembengkokan harus disediakan oleh Kontraktor untuk
mendapatkan persetujuan dari Direksi dan tidak ada material yang
dipesan sebelum daftar tersebut serta diagram pembengkokan
disetujui.
2) Sebelum memulai pekerjaan baja tulangan, Kontraktor harus
menunjukkan kepada Direksi daftar yang disyahkan dari pabrik
pembuat baja yang memberikan berat satuan nominal dalam
kilogram dari tiap ukuran dan kelas dari batang tulangan atau
anyaman baja yang dilas yang akan digunakan dalam pekerjaan.
5.10.4. Mutu Pekerjaan dan Perbaikan dari Pekerjaan yang tidak
memuaskan
1) Pekerjaan atas daftar pesanan dan diagram pembengkokan dalam
segala hal tidak membebaskan Kontraktor atas tanggung jawabnya
untuk memastikan ketelitian dari daftar dan diagram tersebut. Revisi
material yang disediakan sesuai dengan daftar dan diagram untuk
memenuhi gambar rencana, harus atas biaya Kontraktor.
2) Baja tulangan yang cacat sebagai berikut tidak akan diijinkan dalam
pekerjaan:
- Panjang batang, ketebalan dan bengkokan yang melebihi toleransi
pembuatan yang disyaratkan dalam ACI 315;
- Bengkokan atau tekukan yang tidak ditunjukkan pada Gambar atau
Gambar kerja akhir;
- Batang dengan penampang yang mengecil karena karat yang
berlebih atau oleh sebab lainnya.
3) Dalam hal kekeliruan dalam pembuatan bentuk tulangan, batang
tidak boleh dibengkokan kembali atau diluruskan tanpa persetujuan
Direksi atau yang akan merusak atau melemahkan material.
Pembengkokan kembali dari batang harus dilakukan dalam keadaan
dingin terkecuali disetujui lain oleh Direksi. Dalam segala hal batang
tulangan yang telah dibengkokan kembali lebih dari satu kali pada
tempat yang sama tidak diijinkan digunakan pada pekerjaan.
Kekeliruan yang tidak dapat diperbaiki oleh pembengkokan kembali
atau bila pembengkokan kembali tidak disetujui oleh Direksi harus
diperbaiki dengan mengganti menggunakan batang yang baru yang
dibengkokan dengan benar dan sesuai dengan bentuk dan ukuran
yang disyaratkan.
4) Kontraktor harus menyediakan fasilitas ditempat kerja untuk
pemotongan dan pembengkokan tulangan, baik bila melakukan
pemesanan biaya tulangan yang telah dibengkokan maupun tidak
dan harus menyediakan stok yang cukup dari batang lurus ditempat,
untuk pembengkokan yang dibutuhkan untuk memperbaiki
kekeliruan atau penggantian.
5.10.5. Penggantian Ukuran Batang
Penggantian batang dari ukuran berbeda hanya akan diijinkan bila secara
jelas disyahkan Direksi. Bila baja tulangan diganti haruslah dengan luas
penampang yang sama dengan ukuran rancangan awal atau lebih besar.
5.10.6. Material
a. Baja Tulangan
1) Baja tulangan harus baja polos atau berulir kelas U-40 yang
memenuhi persyaratan AASTHO M 31-77, atau lainnya yang
disetujui oleh Direksi.
2) Bila anyaman tulangan baja diperlukan, sepertti untuk tulangan
pelat, anyaman pelat yang dilas yang memenuhi AASTHO M 55
dapat digunakan.
b. Tumpuan untuk Tulangan
Tumpuan untuk tulangan harus dibentuk dari batang besi ringan atau
blok beton cetak dari kelas II / K 250 seperti yang disyaratkan dari
spesifikasi ini, terkecuali disetujui lain oleh Direksi. Kayu, bata, batu
atau material lain tidak boleh diijinkan sebagai tumpuan.
c. Pengikat untuk Tulangan
Kawat pengikat untuk mengikat tulangan harus kawat baja yang telah
dilunakan yang memenuhi AASTHO M 32-78.

5.10.7. Pembuatan Dan Penempatan


a. Pembengkokan
1) Terkecuali ditentukan lain oleh Direksi, seluruh tulangan harus
dibengkokan dalam keadaan dingin dan sesuai dengan prosedur ACI
315, menggunakan batang pada awalnya lurus dan bebas dari
tekukan-tekukan, bengkokan-bengkokan atau kerusakan. Bila
penggunaan panas untuk pembengkokan dilapangan disetujui oleh
Direksi, tindakan pengamanan harus diambil untuk menjamin bahwa
sifat fisik dari baja tidak banyak berubah.
2) Batang dari diameter 2 cm dan lebih besar harus dibengkokan
dengan mesin pembengkok.
b. Penempatan dan Pengikatan
1) Tulangan harus dibersihkan saat sebelum pemasangan untuk
menghilangkan kotoran, Lumpur, oli, cat, karat dan kerak, percikan
adukan atau lapisan lain yang dapat mengurangi atau merusak
pelekatan dengan beton.
2) Tulangan harus secara tepat ditempatkan sesuai dengan Gambar dan
kebutuhan selimut penutup minimum yang disyaratkan, atau seperti
yang diperintahkan oleh Direksi.
3) Batang tulangan harus diikat kencang dengan menggunakan kawat
pengikat sehingga tidak tergeser sewaktu operasi pengecoran.
Pengelasan dari batang melintang atau pengikat terhadap tulangan
baja tarik utama tidak diperkenankan.
4) Seluruh tulangan harus disediakan sesuai dengan panjang
keseluruhan yang ditunjukkan pada Gambar. Penyambungan dari
batang, terkecuali ditunjukkan pada Gambar, tidak akan diijinkan
tanpa persetujuan tertulis dari Direksi. Setiap penyambungan yang
dapat disetujui harus dibuat bertahap sejauh mungkin dan harus
diletakkan pada titik dengan tegangan tarik minimal.
5) Bila sambungan yang menumpang disetujui maka panjang yang
menumpang haruslah 40 diameter batang dan batang tersebut harus
diberikan kait pada ujungnya.
6) Pengelasan dari baja tulangan tidak akan diijinkan terkecuali
diperinci dalam Gambar atau secara khusus diijinkan oleh Direksi
secara tertulis. Bila Direksi menyetujui pengelasan dari
penyambungan, maka sambungan dalam hal ini adalah las tumpu
ujung yang menembus penuh yang memenuhi syarat AWS D 2.0.
Pendinginan benda las dengan air tidak diijinkan.
7) Simpul dari kawat pengikat harus diarahkan meninggalkan
permukaan beton sehingga tidak tampak dari luar.
8) Anyaman baja yang dilas harus dipasang sepanjang mungkin,
dengan bagian sambungan harus menumpang paling sedikit satu kali
jarak anyaman. Anyaman harus dipotong mengikuti bentuk pada
kerb dan bukaan, dan harus dihentikan pada sambungan antara pelat.
9) Bila tulangan tetap dibiarkan terbuka untuk suatu perioda yang
cukup panjang maka harus secara keseluruhan dibersihkan dan
dipulas dengan adukan semen.
10) Tidak boleh ada bagian tulangan yang telah ditempatkan boleh
digunakan untuk memikul perlengkapan penghantar beton, jalan
pendekat, lantai kerja atau beban konstruksi lainnya.

5.10.8. Pengukuran Dan Pembayaran


a. Pengukuran
1) Baja tulangan akan diukur dalam jumlah kilogram terpasang dan
diterima oleh Direksi. Jumlah kilogram yang ditempatkan harus
dihitung dari panjang yang sesungguhnya ditempatkan, atau luas
anyaman baja yang dihampar, dan satuan berat dalam kilogram per
meter panjang untuk batang atau kilogram per meter persegi luas
anyaman. Satuan berat yang disetujui oleh Direksi akan didasarkan
atas berat nominal yang disediakan oleh produsen baja, atau bila
Direksi memerintahkan atas dasar pengujian penimbangan yang
dilakukan Kontraktor pada contoh yang dipilih Direksi.
2) Penjepit, pengikat, pemisah atau material lain yang digunakan
untuk penempatan atau pengikatan baja tulangan pada tempatnya
tidak akan dimasukkan dalam berat untuk pembayaran.
3) Penulangan yang diletakkan didalam pipa gorong-gorong atau
didalam struktur lain yang mana pembayarannya untuk struktur
tersebut disediakan ditempat lain dalam spesifikasi ini, tidak boleh
diukur untuk pembayaran dibawah artikel ini.

b. Pembayaran
Jumlah baja tulangan yang diterima, yang ditetapkan seperti uraian
diatas, harus dibayar pada Harga Penawaran Kontrak untuk Jenis
Pembayaran yang ditunjukkan dibawah ini, dan terdaftar dalam Jadual
Penawaran, yang pembayarannya merupakan konpensasi penuh untuk
pengadaan, pembuatan dan penempatan material, termasuk seluruh
peralatan, seluruh pekerja, perkakas, pengujian, pekerjaan pelengkap lain
untuk menyelesaikan pekerjaan seperti diuraikan dalam spesifikasi ini.
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
1 Pembesian (Besi Ulir) Kilogram

5.11. Bekisting
Pekerjaan bekisting pada pada Embung Politeknik PU Semarang dilaksanakan pada
pekerjaan bangunan outlet, pekerjaan bangunan instrumentasi, dan pekerjaan
normalisasi sungai drainase. Spesifikasi teknik dari pekrjaan bekisting ini secara
rinci tersaji berikut ini.
5.11.1. Desain
Bekisting harus disediakan untuk menghasilkan beton yang mengeras
sesuai garis, tingkat dan bentuk yang ditunjukkan pada Gambar.
Bekisting harus memiliki kekuatan yang memadai untuk menahan semua
beban yang diterjadi, termasuk tekanan dari beton segar. efek getaran,
berat pekerja dan peralatan, tanpa kehilangan bentuk yang diharapkan.
Bekisting harus dirancang dengan baik sehingga pada saat pelepasan
bekisting tanpa menimbulkan risiko kerusakan kepada struktur beton
yang telah selesai dikerjakan. Joint pada bekisting harus tegak lurus
terhadap poros utama dari bentuk beton, kecuali jika dinyatakan lain atau
disetujui oleh Direksi.
Jika diminta oleh Direksi, gambar rinci, perhitungan desain, termasuk
asumsi desain seperti kecepatan penuangan dan temperatur beton,
deskripsi dan / atau contoh material yang diusulkan untuk digunakan
harus diajukan untuk mendapat persetujuan dari Direksi, sebelum
pembuatan bekisting dimulai, bekisting harus dikonstruksi/dirakit dan
cukup untuk mentolerir frekuensi tinggi getaran dan harus memiliki
kekakuan seragam agar terhindar dari getaran yang bervariasi pada
permukaan bekisting selama pemadatan beton. Desain bekisting harus
sedemikian rupa sehingga tidak perlu menuangkan beton dari ketinggian
yang lebih tinggi dari dua (2) meter atau untuk mengalirkan beton
sepanjang bekisting setelah penuangan. Untuk balok, girder dan bagian
yang serupa, desain bekisting harus memungkinkan dilakukan pelepasan
pada sisi samping bekisting, tanpa mengganggu sisi lain dari bekisting.
Pelepasan bekisting harus memungkinkan perpindahan tekanan dari
bekisting ke struktur berjalan dengan pelan dan bertahap.
Penempatan bekisting harus pada posisi yang tepat dan akurat dengan
alat kelengkapan, baut, angkur dan bentuk seperti yang ditunjukkan pada
Gambar. Alat kelengkapan sementara yang digunakan untuk mendukung
bekisting harus dapat dipindahkan tanpa merusak beton. Jika bekisting
digunakan kembali untuk beberapa kali, desainnya harus menunjukkan
berapa tingkat penurunan kualitas bahan yang akan terjadi dalam setiap
penggunaannya. Penggunaan bekisting yang tidak dapat dilepas tidak
diizinkan kecuali ditunjukkan pada Gambar atau disetujui oleh Direksi
Pekerjaan.

5.11.2. Konstruksi
a. Cetakan haruslah dengan berbagai bentuk, bidang – bidang, batas – batas
dan ukuran dari beton yang diinginkan sebagaimana pada gambar –
gambar atau seperti ditetapkan Direksi.

b. Cetakan untuk mencetak beton dan membuatnya menurut model yang


dikehendaki harus digunakan bila perlu. Bekesting dapat terbuat dari
kayu, baja, beton pracetak, polystyrene atau bahan lain yang disetujui.
Bahan untuk bekisting harus cukup seragam, bersih dan rata sehingga
permukaan beton jadi sesuai seperti yang ditentukan. Bahan kayu untuk
bekisting harus kuat, bersih bebas dari cacat, retakan yang dapat
mempengaruhi kekuatan kayu atau memperburuk penampilan permukaan
beton jadi.

c. Permukaan yang rata dari beton adalah yang dikehendaki pada bagian
jalan air. Cetakan untuk permukaan yang demikian dapat dibuat dari
kayu ataupun dari logam dan harus di dalam segala hal benar – benar
berbentuk dan berukuran yang tetap pada tempat dan bentuknya selama
pembebanan dan berlangsunya pekerjaan vibrasi pemadatan beton. Usaha
yang sesuai dan efektif harus dilaksanakan pada pembuatan cetakan
untuk menguatkan pinggiran batas dan ujung lainnya dalam arah yang
tepat untuk menghindari terbentuknya pelengkungan – pelengkungan,
sisi pinggiran tersebut atau kerusakan – kerusakan permukaan beton yang
telah diselesaikan.
d. Semua cetakan yang dibangun harus teguh, alat – alat dan usaha – usaha
yang sesuai dan cocok untuk membuka cetakan – cetakan tanpa merusak
permukaan dari beton yang telah selesai harus tersedia. Sebelum beton
dicor, semua material untuk mempermudah melepaskan cetakan harus
dipakai hanya setelah disetujui oleh Direksi / Pengawas. Penggunaan
minyak cetakan harus berhati – hati agar tidak kontak dengan besi beton
yang mengakibatkan kurang daya lekat.

e. Semua cetakan harus betul – betul teliti dan aman pada kedudukannya
sehingga dicegah pengembangan atau lain gerakan selama penuangan
beton. Penyangga cetakan (Perancah) harus bersandar pada fondasi yang
baik sehingga tidak ada kemungkinan penurunan cetakan selama
pelaksanaan.

5.11.3. Pelepasan Bekisting


Pelepasan bekisting harus seijin dari Pengawas atau Direksi Pekerjaan.
Bekisting harus tidak boleh terganggu sampai beton benar-benar
mengeras dan telah mencapai umur dan kekuatan optimum. Bekisting
juga dapat melindungi beton dari suhu rendah dan penguapan yang
berlebihan. Tanpa permintaan tertulis dari Direksi, bekisting tidak boleh
dilepas apabila umur pelepasan bekisting belum memenuhi ketentuan.
Waktu pelepasan bekisting dapat diperpanjang oleh Direksi Pekerjaan.
Dalam kasus beton yang mengandung campuran khusus, waktu
pelepasan bekisting harus ditentukan oleh Direksi, dimana akan
mempertimbangkan umur dan kekuatan beton sama seperti beton dengan
semen portland biasa tanpa aditif. Untuk mendapatkan kualitas beton
yang memuaskan, bekisting dilepas dalam waktu tidak kurang dari 12
jam atau lebih dari 48 jam setelah pengecoran beton, tergantung kondisi
cuaca.
For Concrete Mix designed on use
of :
Position of Form Ordinary High Early
Portland Strength
Cement
₍moisture Portland
curing₎ Cement
Sides of Beam, Coloum, Wall etc, when
the height of each days pour is:
• Under 0.6 m 1 day 18 hours
For Concrete Mix designed on use
of :
Position of Form Ordinary High Early
Portland Strength
Cement
₍moisture Portland
curing₎ Cement
• 0.6 s/d 3.0 m 2 day 1.5 day
• 3.0 s/d 6.0 m 3 day 2.5 day
• 6.0 s/d 9.0 m 5 day 4 day
Sides of Square Piles 12 day 8 day
Sides of Octagonal Piles 24 day⁽ 18 day
Supporting forms and falsework
• Under deck slabs aof girder bridges 7 day 7 day
• Under simply supported slab spans 10 day 10 day
• Under the stems of simply supported 21 day 21 day
girders and single span arches
Supporting forms and falsework under Until 70 percent of the prestressing force
prestressed concrete members is applied to the concrete unless
otherwise directed

5.11.4. Pengukuran Dan Pembayaran


Pengukuran bekisting disesuaikan dengan kebutuhan untuk pengecoran
beton sesuai dengan gambar dan persetujuan Direksi. Pembayaran untuk
pekerjaan bekisting diukur dengan satuan meter persegi sesuai dengan
harga penawaran di kontrak dengan persetujuan Direksi. Harga pada
pembayaran ini harus merupakan kompensasi penuh untuk pengadaan,
pembuatan dan penempatan material, termasuk seluruh peralatan,
seluruh pekerja, perkakas, pengujian, pekerjaan pelengkap lain untuk
menyelesaikan pekerjaan seperti diuraikan dalam spesifikasi ini

Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
1 Bekisting Meter Persegi

5.12. Pengadaan dan Pemasangan Paving Block tebal 6 cm K300


Pekerjaan pemasangan paving blok pada Embung Politeknik PU Semarang
dilaksanakan pada pekerjaan bangunan kom embung. Spesifikasi dari pekerjaan
pemasangan paving blok ini adalah sebagai berikut.
5.12.1. Umum
a. Lingkup Pekerjaan :
Penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan, pengangkutan dan
pelaksanaan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan jalan
untuk paving block. Ada beberapa hal yang terkait dalam pekerjaan ini
yaitu :
o Pembersihan lahan
o Persiapan tanah untuk timbunan
o Pekerjaan pemadatan
o Pembuatan lapis pasir
o Pemasangan paving block
Sebelum melaksanakan pekerjaan, Pemborong harus mengukur kembali
semua titik elevasi dan koordinat-koordinat. Dan apabila terjadi
perbedaan-perbedaan di lapangan, Kontraktor wajib membuat gambar-
gambar penyesuaian dan harus mendapat persetujuan Pengawas.
5.12.2 Bahan-Bahan
a. Bahan Lapis Pasir untuk Paving Block
Kontraktor harus mencari lokasi sumber bahan untuk lapis ini biaya
dari pencarian dan pekerjaan muat, angkut, bongkar ke lokasi pekerjaan
harus sudah diperhitungkan dalam penawaran Kontraktor. Kontrak harus
melaporkan lokasi tersebut kepada Konsultan Pengawas secepatnya secara
tertulis disertai keterangan tentang kualitas bahan, perkiraan kuantitas bahan
dan rencana operasi pengangkutan bahan ke lokasi proyek. Bahan tersebut
harus memenuhi persyaratan dalam spesifikasi.
Bahan pasir tersebut harus memenuhi persyaratan gradasi limit
seperti di bawah ini :

Ukuran tapis Prosentase (%) Lolos terhadap berat :


9,25 100
4,75 95 – 100
2,36 80 – 100
1,18 50 – 95
600 25 – 60
300 10 – 30
150 5 – 13
75 0 - 10
Bahan pasir dapat berbentuk runcing lebih baik karena memberikan
hasil yang stabil, tetapi juga memerlukan pengontrolan kadar air yang
lebih ketat pada saat pemadatan. Butir pasir yang berbentuk runcing lebih
baik karena membersihkan hasil yang stabil, tetapi juga memerlukan
pengontrolan kadar air lebih ketat pada saat pemedatan. Untuk
menghindarkan karakteristik pemadatan yang berbeda-beda harus
diusahakan agar sumber dari pasir tersebut adalah satu.
b. Bahan Paving Block
Paving Block dengan tebal 8 mm, natural, untuk jalan atau sirkulasi
kendaraan. Dengan type sesuai dengan gambar arsitektur dan memiliki kuat
tekan minimal 400 kg/cm2.
5.12.3. Pelaksanaan
a. Pekerjaan Timbunan Tanah
Bahan timbunan harus baik untuk pekerjaan lapisan jalan, jika
dipadatkan harus dapat mencapai hasil nilai CBR minimal yang
disyaratkan sebesar 6 %. Jika digunakan bahan timbunan yang tidak
atau kurang baik dan tidak tercapai nilai CBR minimal tersebut, ini
harus dibongkar dan diganti dengan bahan yang baik tanpa adanya
tambahan pembiayaan untuk itu. Kontraktor harus melaporkan kepada
Konsultan Pengawas tentang tahapan-tahapan persiapan untuk
pekerjaan subgrade dan Kontraktor harus mengulangi pekerjaan
pemadatan, jika dianggap perlu, untuk tercapainya derajat kepadatan
yang diinginkan atau disyaratkan. Sebelum dipadatkan, dalamnya suatu
lapisan yang akan dipadatkan tidak boleh lebih dari 20 cm. Setiap
lapisan lepas harus dipadatkan dengan stamper yang ukurannya telah
ditentukan oleh Konsultan Pengawas. Pemadatan harus dimulai dari
tepi timbunan dengan arah longitudinal, kemudian menggeser kearah
sebelah dalam (ketengah jalan). Lapisan terakhir harus diselesaikan
dalam keadaan rata atau halus sampai pada suatu lapisan dengan
kerataan yang diinginkan.
Adapun hal yang harus diperhatikan adalah :
1. Pemerliharaan terhadap bagian pekerjaan yang telah selesai
Bagian lapisan timbunan yang telah selesai harus dijaga terhadap
kemungkinan retak-retak akibat pengeringan yang cepat atau akibat
“traffic” kendaraan proyek atau hal-hal lain yang menyebabkan lapisan
tersebut rusak dan terganggu strukturnya.
2. Test atau pengujian
Test akan dilakukan baik di laboratorium maupun di lapangan, untuk
mengetahui kepadatan maksimum, derajat kepadatan lapangan, nilai
CBR lapangan dan lain-lain yang dianggap perlu pada lapisan ini.
Pembiayaan test-test ini menjadi tanggungan Kontraktor.
b. Pekerjaan Lapis Pasir untuk Paving Block
1. Penyimpanan :
Bedding sand harus disimpan sedemikian rupa sehingga tidak
tercampur dengan tanah/kotoran disekitarnya. Tempat penimbunan
harus mempunyai drainase yang baik dan harus terlindung dari hujan
sehingga air tetap merata.
2. Penghamparan pasir / bedding sand :
Pasir harus dihamparkan dengan rata diatas lapisan dasar (base
course) sampai ketebalan 4 cm padat dengan memperhatikan kadar air
ketebalan 4 cm padat dengan memperhatikan kadar air dan
karakteristik gradasinya. Permukaan yang dihasilkan harus
rata. Bila concrete block telah selesai dipasang dan terlihat
permukaan yang tidak rata maka paving block tersebut harus
diangkat kembali, pasir diratakan lagi sampai diperoleh hasil yang
rata. Bedding sand ini harus mempunyai kepadatan dan
ketebalan yang sama sehingga pemampatan akibat pemadatan
merata. Lapisan yang lepas / belum dipadatkan biasanya
mempunyai ketebalan 5 sampai 15 mm lebih tebal dari ketebalan padat
yang disyaratkan. Selama penghamparan kadar air harus uniform
dan pasir yang belum dipadatkan tersebut harus dilindungi terhadap
segala bentuk pemadatan dan lalu lintas, sampai paving block selesai
dipasang dan bersama-sama. Bila ada bagian lapisan
pasir yang tidak sengaja terkompaksi sebelum paving digaruk dan
diratakan. Waktu penghamparan harus
diperhitungkan dengan baik sehingga tidak terdapat lapisan pasir
lepas yang tidak sempat ditutup dengan paving block pada hari yang
sama
c. Pekerjaan Lapis Permukaan untuk Paving Block
1. Paving Block / Grass Block harus diletakkan berhimpitan sat
u dengan lainnya dengan pola sesuai dengan gambar lansekap di atas
bedding sand yang belum dipadatkan tapi sudah selesai diratakan.
Lebar celah antar block tidak boleh lebih dari 4
mm, celah ini harus merupakan garis lurus dan
saling tegak lurus, untuk itu diperlukan pemasangan snar pada 2
arah yang saling tegak lurus untuk mengontrol letak dan ikatan
antar block.
2. Cara meletakkan block dan pengisian celah antara :
Dalam memasang block harus diusahakan agar untuk pengisian
celah antara block dengan elemen-elemen lain seperti pinggiran
saluran, bingkai jalan, bak kontrol dan lain-lain, dipergunakan block
dengan ukuran tidak dari 25 % dari ukuran utuh. Ruang antara yang
masih tersisa harus diisi setelah pemadatan awal dari paving
block. Untuk celah lebih besar dari 25 mm tetapi kurang dari
50 mm, dipergunakan aggregate halus dengan ukuran 10 mm dan
mortar kering untuk celah yang lebih kecil. Untuk bagian-
bagian jalan yang menanjak, menurun, pemasangan block harus
dilakukan dari bagian terendah kebagian yang lebih tinggi. Pola
pemasangan dan warna agar dibuat sesuai gambar, Kontraktor wajib
membuat gambar kerja untuk pola di daerah-daerah khusus.
d. Pemadatan Awal :
Alat kompaksi untuk keperluan ini harus merupakan "mechanical
flat plate vibrator", dengan karekteristik sebagai berikut :
- Plat dasar mempunyai luas : 0,25 - 0,50 m2.
- Gaya pemadatan yang dapat diberikan sebesar 1,5 ton sampai 2,0
ton.
- Frekuensi getaran : 75 - 100 Hz.
Paving Block harus terletak dengan mantap diatas bedding sand.
Pemadatan harus dilakukan segera setelah pemasangan paving block
dengan minimal 2 passes. Jarak antara bagian yang dipadatkan
sampai bagian dimana sedang dilakukan pemasangan block tidak
boleh kurang dari 1,50 m. Adalah sangat penting untuk
memadatkan bedding sand segera setelah pemasangan block
sehingga dapat dihindari berpindahnya pasir yang masih
dalam keadaan lepas karena bergeraknya block yang tidak diletakkan
dengan baik atau adanya air yang mengalir ketempat tersebut.
Pemadatan harus diulangi pada daerah selebar 1,00 m
diukur dari akhir pemasangan / pemadatan yang dilakukan
pada hari sebelumnya melanjutkan dengan pekerjaan selanjutnya.
Semua block yang rusak selama
pemadatan dan selama masa pemeliharaan harus segera diganti
dengan yang baru tanpa adanya biaya tambahan. Pejalan kaki boleh
menggunakan jalan concrete block ini setelah pemadatan awal
sebelum penghamparan pasir pengisi, tetapi sebiknya setelah
sambungan atau celah antar block terisi pasir dan dipadatkan.
e. Pasir pengisi (joint filling) :
Pasir yang dipergunakan untuk mengisi celah antar block harus
mempunyai gradasi sedemikian rupa sehingga 90 % dari berat lolos dari
tapis 1,18 mm (BS-410).
Pasir ini harus cukup kering sehingga dapat mengisi celah-celah
dengan baik. Bahan ini bebas dari garam dan zat-zat lain yang dapat
merusak material paving block.
Segera setelah pemadatan awal dan pengisian akhiran-akhiran, pasir
pengisi harus segera dihamparkan dan
diratakan dengan sapu sepanjang permukaan jalan atau trotoar dan
dimasukkan ke dalam celah-celah antara dengan bantuan kompaktor.
Celah harus benar-benar terisi oleh pasir kasar.
Kompaktor dari jenis lain boleh dipergunakan setelah mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas.
Sebagai langkah pemadatan terakhir, permukaan jalan / trotoar harus
dipadatkan dengan mechanical flat plate vibrator, sehingga diperoleh
permukaan yang padat dan rata dengan kemiringan terhadap kedua
arah tepi jalan sebesar 2 %.
f. Lubang / alur pada grass block harus diisi dengan
tanah subur hingga ke dasar block, guna penanaman rumput.
g. Toleransi :
- Toleransi ukuran bahan :
Bahan harus mempunyai panjang dan lebar yang seragam
dengan toleransi maximum tidak lebih dari 3 mm terhadap tebal
nominalnya.
- Toleransi kerataan permukaan jalan :
Toleransi kerataan permukaan akhir level block harus 10 mm dari
permukaan yang tercantum dalam gambar, sehubungan dengan peil
permukaan saluran air dll.
Deviasi diukur dengan jidar lurus sepanjang 3 meter atau tempalte
tidak boleh melebihi 8 mm dan perbedaan level dari satu block
terhadap block disebelahnya tidak boleh melebihi 2 mm.
5.12.4. Pengukuran Dan Pembayaran
Pembayaran disesuaikan dengan kebutuhan sesuai dengan gambar dan
persetujuan Direksi. Pembayaran untuk pekerjaan Paving Block diukur
dengan satuan meter persegi sesuai dengan harga penawaran di kontrak
dengan persetujuan Direksi. Harga pada pembayaran ini harus
merupakan kompensasi penuh untuk pengadaan, pembuatan dan
penempatan material, termasuk seluruh peralatan, seluruh pekerja,
perkakas, pengujian, pekerjaan pelengkap lain untuk menyelesaikan
pekerjaan seperti diuraikan dalam spesifikasi ini

Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
Pengadaan dan
1 Pemasangan Paving Block Meter Persegi
Tebal 6 cm K300

5.13. Pengadaan dan Pemasangan Kansteen Natural K300


5.13.1. Umum
Pekerjaan pemasangan kanstin pada Embung Politeknik PU Semarang
dilaksanakan pada pekerjaan bangunan kom embung. Spesifikasi dari
pekerjaan pemasangan kanstin ini adalah sebagai berikut.
1. Persiapan dan Pembersihan Area Pemasangan Kanstin
Lokasi yang akan dipasang kanstin harus bersih, padat dan rata.
Pemasangan kanstin harus tidak menggangu saluran drainase
2. Membuat alas pelapis Kanstin
Alas lapis kanstin terbuat dari rabat beton dengan tebal 150 mm
3. Perletakan dan pemasangan kanstin beton
Kanstin dipasang dengan hati-hati dan mengikuti standar
pengukuran yang telah ditentukan
Pemasangan kanstin harus konsisten dan teliti, dapat dipasang
benang pembantu setiap empat hingga lima meter.
4. Membuat pengunci kanstin dari mortar
Pengunci kanstin terbuat dari mortar untuk mengunci kanstin
tersebut.
5. Finishing pemasangan kanstin dan perekatan mortar
Finishing kanstin dengan mortar dengan campuran semen, pasir,
dan air.
6. Ukuran Kansteen 10x20x50 K300 dengan warna natural (abu-abu)
5.13.2 Pengukuran Dan Pembayaran
Pembayaran disesuaikan dengan kebutuhan sesuai dengan gambar dan
persetujuan Direksi. Pembayaran untuk pekerjaan Kansteen diukur
dengan satuan meter sesuai dengan harga penawaran di kontrak dengan
persetujuan Direksi. Harga pada pembayaran ini harus merupakan
kompensasi penuh untuk pengadaan, pembuatan dan penempatan
material, termasuk seluruh peralatan, seluruh pekerja, perkakas,
pengujian, pekerjaan pelengkap lain untuk menyelesaikan pekerjaan
seperti diuraikan dalam spesifikasi ini

Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
Pengadaan dan
1 Pemasangan Kansteen Meter
Natural K300

5.14. Pengadaan dan Pemasangan U-Ditch (30x30x120) dan U-Ditch (40x40x120)


Tebal 7 cm
Pekerjaan pemasangan u-ditch pada Embung Politeknik PU Semarang dilaksanakan
pada pekerjaan bangunan kom embung dan pekerjaan Normalisasi Sungai.
Spesifikasi dari pekerjaan pemasangan u-ditch ini adalah sebagai berikut.
5.14.1. Pengadaan Dan Pemasangan U-Ditch
Penyedia jasa harus melaksanakan pekerjaan pengadaan dan pemasangan
U-ditch dengan spesifikasi sebagai berikut :
- Mutu beton K-350
- Kuat tarik besi U-50 dan U-24
- Sistem cetak basah dengan getaran tinggi
- Sistem joint male-female

Dimensi (mm) Berat


A B W H Ta Tb Tw Left (Kg)
300 300 400 360 50 60 60 1200 177
400 400 500 475 50 75 65 1200 220

5.14.2. Galian atau Pengerukan dengan Alat Hydraulic


Galian atau pengerukan suatu bagian pekerjaan dengan Alat Hydraulic
harus dilaksanakan oleh Operator dengan kualifikasi baik dan tenaga
Mekanik (montir) yang teliti, efisien dan berkwalifikasi baik, sehingga
dapat menghasilkan pekerjaan yang sesuai dengan spesifikasi dan
gambar.
Sebelum mengerjakan penggalian/pengerukan dengan Alat Hydrolic,
Kontraktor harus membuat saluran pelimpah/dinding pemisah atau
tanggul. Saluran pelimpah dibangun sedemikian rupa sehingga aliran
yang diakibatkan dari hasil pengerukan Hydrolic tidak mengikis atau
merusak konstruksi, jalan, tanggul atau lereng yang ada dan saluran
pelimpah tersebut harus selalu dikontrol sehingga aliran yang melalui
saluran tersebut tidak melimpah.
Kontraktor harus melaksanakan semua pekerjaan yang diperlukan
agar material hasil galian sampai ke lokasi pembuangan yang
ditunjukkan atau disetujui oleh Direksi dan atas biaya Kontraktor.
Kontraktor harus menggali kembali atau melaksanakan pekerjaan
lainnya yang diperlukan untuk membuang keluar semua bahan saluran
pelimpah dari tempat asalnya.
Semua rembesan air tanah yang masuk kedalam saluran yang digali,
dapat digunakan oleh Kontraktor untuk mengapungkan dan
menjalankan perlengkapan pengerukan. Apabila jumlah air rembesan
tidak mencukupi untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan galian, atas
biaya Kontraktor, Kontraktor harus mencari air dari saluran irigasi,
sungai atau sumber-sumber air terdekat lainnya.
5.14.3. Galian Tanah (Manual)
Semua galian akan dilaksanakan sesuai syarat-syarat dalam Bab ini
dan dengan profil, elevasi yang ditunjukkan dalam gambar desain atau
ditentukan oleh Direksi.
Selama berlangsungnya pekerjaan, mungkin perlu atau diminta oleh
Direksi untuk mengubah kemiringan atau dimensi galian dengan
mengadakan revisi kemiringan ataupun dimensi gambar dengan
spesifikasi ini, Kontraktor wajib mengganti perubahan tersebut.
Setiap galian yang dibuat, untuk memudahkan Kontraktor dengan
suatu alasan atau tujuan tertentu, sehingga tidak sesuai dengan gambar
perencanaan, kecuali bila ditentukan lain, harus ditimbun kembali oleh
Kontraktor dengan biaya sendiri.
5.14.4. Hasil Galian dan Pembuangan
Bahan-bahan hasil galian dibuang ketempat yang telah ditentukan
dalam gambar dan atau ditentukan oleh Direksi
Untuk mengurangi kadar air dan pengotoran selama pengangkutan
harus dibuat tempat penampungan sementara dan kemudian dibuang
ke lokasi yang telah ditetapkan sesuai dengan petunjuk Direksi.
5.14.5. Timbunan Biasa
Timbunan yang digolongkan sebagai Timbunan Biasa akan terdiri dari
tanah atau bahan-bahan batuan yang digali disetujui oleh Direksi
sebagai bahan-bahan yang memenuhi syarat untuk penggunaan dalam
pekerjaan permanen sebagaimana diuraikan dalam Spesifikasi ini.
Bila diperintahkan oleh Direksi, bahan-bahan yang diusulkan sebagai
bahan timbunan harus diuji ditempat menurut petunjuk Direksi di
laboratorium yang telah disetujui Direksi untuk menentukan
karakteristik dan sifat-sifatnya.
Pemadatan timbunan khusus harus terdiri dari bahan-bahan yang
disetujui, dihampar dan dipadatkan tiap-tiap lapisan datar dan
ketebalan merata dengan kemiringan keluar, dan kemudian dipadatkan
sehingga setelah padat tidak lebih dari 200 mm. Kandungan air tanah
harus dijaga sedemikian baik secara pengeringan alat atau
pembasahan dengan memakai alat semprot. Pemadatan harus
memakai mesin giling, alat pemadat, penggetar atau peralatan lain
yang disetujui sehingga menghasilkan kepadatan tidak kurang dari
95% dari pemadatan kering yang dilaksanakan sesuai dengan Tes
Pemadatan Standar Proctor. Kandungan air harus dijaga terus sebagai
syarat tes ini.
5.14.6. Pemasangan U-ditch
Pengadaan dan pemasangan U-Ditch (fabrikasi) dengan asumsi sebagai
berikut :
a. Pekerjaan dilakukan secara mekanik (dengan bantuan alat berat seperti
Mobile Crane atau Mini Excavator) atau jika memungkinkan dapat
dengan menggunakan tenaga manusia dan alat bantu.
b. Lokasi pekerjaan sesuai dengan gambar kerja dan BOQ.
c. Sebelum pekerjaan dilaksanakan di lokasi rencana darinase sampai
dengan tanah dasar sesuai dengan gambar kerja dan persetujuan oleh
direksi.
d. Untuk merapikan hasil galian akhir dan lokasi yang tidak dapat
dijangkau dengan excavator, galian menggunakan tenaga manusia dan
alat bantu.
Gambar 2. 1 Proses Galian Saluran Drainase

5.14.7. Material saluran (Precast)


Material Saluran (Precast) dengan mutu dan bentuk sesuai gambar
kerja dan spesifikasi dihasilkan oleh supplier (termasuk dalam
material Pabrikasi).
Material Precast di hantar dari Pabrik ke lokasi pekerjaan, tepatnya
disamping lokasi pekerjaan yang telah dipersiapkan.

Gambar 2. 2 Proses Pengangkutan U-Ditch Dari Pabrik Ke Lokasi Dengan Menggunakan


Truk
Pemasangan bowplank pada bagian galian untuk pengecekan kelurusan
maupun elevasi dengan jarak maksimum 20 meter untuk menghindari
lendutan benang acuan. Sebaiknya dengan 2 benang dimana yang satu
pada as saluran sedang lainnya pada sisi luar precast untuk kelurusan
pemasangan saluran.
5.14.8. Tahapan pemasangan U-ditch precast
1) Tahapan setelah galian adalah pengurugan sirtu. 1 hari sebelum
pengurugan, sirtu harus siap di sisi galian. Untuk segmen selanjutnya
sirtu didatangkan bertahap berdasarkan kebutuhan setiap segmen
galian. Ketebalan urugan sirtu adalah 250 mm kemudian dipadatkan
menggunakan tamper.

Gambar 2. 3 Pemadatan sirtu dengan menggunakan stamper.

2) Pemasangan saluran precast segera dilaksanakan apabila seluruh


proses diatas telah dikerjakan dengan bantuan peralatan (untuk
mengankat dan penyetelan dengan menggunakan crane atau
excavator sesuai dengan prosedur. Satu persatu saluran precast
dipasang mengikuti alur galian yang dibuat dan sebaiknya dilakukan
dari arah hilir ke hulu.

Gambar 2. 4 Proses Pemasangan U-Ditch Dengan Bantuan Mini Excavator


3) Pekerjaan Sambungan antar profil.
Pekerjaan Sambungan antar profil Tahapan pekerjan Pengambungan
dan material penyambungan dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi
teknis dan Gambar rencana
4) Timbunan Kembali
Lokasi dibersihkan dari material sisa dan kotoran sebelum di timbun.
Penimbunan dilaksanakan layer/layer, dan dipadatkan dengan Hand
stamper.
5) Penutupan U-ditch.
Tutup U-dict precast (dimensi dan mutu sesuai tender dokumen)
didatangkan dan di installasi di lokasi pekerjaan
5.14.9. Pengukuran Dan Pembayaran
Pembayaran disesuaikan dengan kebutuhan sesuai dengan gambar dan
persetujuan Direksi. Pembayaran untuk pekerjaan Pengadaan dan
Pemaasangan U-Ditch diukur dengan satuan buah sesuai dengan harga
penawaran di kontrak dengan persetujuan Direksi. Harga pada
pembayaran ini harus merupakan kompensasi penuh untuk pengadaan,
pembuatan dan penempatan material, termasuk seluruh peralatan,
seluruh pekerja, perkakas, pengujian, pekerjaan pelengkap lain untuk
menyelesaikan pekerjaan seperti diuraikan dalam spesifikasi ini

Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
Pengadaan dan
Pemasangan U-Diitch
1 bh
(30x30x120)

Pengadaan dan
Pemasangan U-Diitch
2 bh
(40x40x120)

5.15. Gebalan Rumput


5.15.1. Umum
Tanggul harus tertutup dengan Gebalan Rumput yang dilaksanakan pada
kom embung, Gebalan Rumput dilakukan untuk mencegah erosi pada
tubuh dinding embung. Gebalan ini dilaksanakan setelah
terselesaikannya kemiringan lereng embung, seperti yang ditunjuk dalam
gambar atau sesuai spesifikasi yang disetujui oleh
PPK/Direksi/Pengawas.
5.15.2. Spesifikasi Gebalan Rumput
Gebalan Rumput merupakan tanaman vertifer yang berfungsi untuk
mencegah terjadinya erosi lereng. Sehingga akar-akar dari tanaman
vertifer ini dapat mengikat dan ditanam serapat mungkin + 0.3 m
sehingga tercipta perlindungan lereng yang masimal dan dijaga
keutuhannya supaya tidak kering dengan dilakukan penyiraman.
Daerah yang tertutupi rumput hendaknya :
1. Selebar 0,3 m pada kedua tepi tanggul bagian atas
2. Lereng dalam sisi saluran mulai tepi atas sampai 0.2 m dibawah
muka air rencana untuk saluran tanah dan sampai tepi atas pasangan
untuk saluran pasangan
3. Lereng luar saluran dari tepi atas sampai kaki tanggul
4. Lokasi tersebut diatas bias variatif sesuai gambar atau petunjuk
PPK/Direksi/Pengawas
5.15.3. Pembayaran
Pembayaran disesuaikan dengan kebutuhan sesuai dengan gambar dan
persetujuan Direksi. Pembayaran untuk pekerjaan Gebalan Rumput
diukur dengan satuan meter persegi sesuai dengan harga penawaran di
kontrak dengan persetujuan Direksi. Harga pada pembayaran ini harus
merupakan kompensasi penuh untuk pengadaan, pembuatan dan
penempatan material, termasuk seluruh peralatan, seluruh pekerja,
perkakas, pengujian, pekerjaan pelengkap lain untuk menyelesaikan
pekerjaan seperti diuraikan dalam spesifikasi ini

Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
Pengadaan dan
Pemasangan Gebalan
1 Meter persegi
Rumput

5.16. Papan Peringatan


5.16.1. Umum
Papan Peringatan dilaksanakan pada sekitar embung, papan peringatan
dilakukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak dinginkan
karena mengingat embung merupakan tampungan air yang memiliki
kedalaman.
5.16.2. Spesifikasi Papan peringatan
Papan peringatan merupakan papan yang terbuat dari besi bertuliskan
dengan cat, memiliki spesifikasi seperti dalam gambar atau didetujui oleh
PPK/Direksi/Pengawas.
5.16.3. Pembayaran
Pembayaran disesuaikan dengan kebutuhan sesuai dengan gambar dan
persetujuan Direksi. Pembayaran untuk pekerjaan Papan peringatan
diukur dengan satuan unit sesuai dengan harga penawaran di kontrak
dengan persetujuan Direksi. Harga pada pembayaran ini harus
merupakan kompensasi penuh untuk pengadaan, pembuatan dan
penempatan material, termasuk seluruh peralatan, seluruh pekerja,
perkakas, pengujian, pekerjaan pelengkap lain untuk menyelesaikan
pekerjaan seperti diuraikan dalam spesifikasi ini

Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
Pengadaan dan
Pemasangan Papan
1 unit
peringatan

5.17. Letter Acrylic


5.16.1. Umum
Letter Acrylic dilaksanakan pada sekitar embung, Letter Acryllic
dilakukan sebagai identitas embung dan sebagai tanda pengenal embung.
5.17.2. Spesifikasi
Letter Acryllic merupakan papan yang terbuat dari semacam plastik
bertuliskan dengan cat, memiliki spesifikasi seperti dalam gambar atau
didetujui oleh PPK/Direksi/Pengawas.
5.16.3. Pembayaran
Pembayaran disesuaikan dengan kebutuhan sesuai dengan gambar dan
persetujuan Direksi. Pembayaran untuk pekerjaan Letter Acryllic diukur
dengan satuan Ls sesuai dengan harga penawaran di kontrak dengan
persetujuan Direksi. Harga pada pembayaran ini harus merupakan
kompensasi penuh untuk pengadaan, pembuatan dan penempatan
material, termasuk seluruh peralatan, seluruh pekerja, perkakas,
pengujian, pekerjaan pelengkap lain untuk menyelesaikan pekerjaan
seperti diuraikan dalam spesifikasi ini

Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
Pengadaan dan
Pemasangan Letter
1 Ls
Acryllic

5.18. Tempat Sampah


5.18.1. Umum
Tempat sampah yang digunakan 2 tabung (organic dan non-organik)
kapasitas 50 liter, dengan rangka besi untuk menopang.
Jenis, ukuran, warna sesuai dengan petunjuk gambar serta Spesifikasi
Teknis ini dan telah disetujui oleh Pemberi Tugas. Segala contoh yang
telah disetujui oleh Pemberi Tugas harus diserahkan kepada Direksi/
Konsultan Pengawas. Semua bahan yang terpasang sesuai dengan contoh
yang telah disetujui..
Pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti gambar, uraian dan
persyaratan pekerjaan, spesifikasi serta patunjuk Direksi/ Konsultan
Pengawas. Diperlukan koordinasi kerja dengan disiplin lain terutama
yang bersangkutan dengan pekerjaan pemasangan, baik jadwal pekerjaan
maupun posisi meletakkan peralatan ditempat.
Semua peralatan sebelum dan sesudah dipasang harus disetujui Direksi/
Konsultan Pengawas dan dijaga dari kerusakan atau hilang sebelum masa
penyerahan tiba.
5.18.2. Pembayaran
Pembayaran disesuaikan dengan kebutuhan sesuai dengan gambar dan
persetujuan Direksi. Pembayaran untuk pekerjaan Tempat sampah diukur
dengan satuan unit sesuai dengan harga penawaran di kontrak dengan
persetujuan Direksi. Harga pada pembayaran ini harus merupakan
kompensasi penuh untuk pengadaan, pembuatan dan penempatan
material, termasuk seluruh peralatan, seluruh pekerja, perkakas,
pengujian, pekerjaan pelengkap lain untuk menyelesaikan pekerjaan
seperti diuraikan dalam spesifikasi ini
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
Pengadaan dan
Pemasangan Tempat
1 unit
Sampah

5.19. Kursi Taman


5.19.1. Umum
Kursi taman yang digunakan untuk area embung Politeknik PUPR
menggunakan spesifikasi sebagai berikut
Ukuran 118 cm x 49 cm x 65 cm, material besi kombinasi kayu

Jenis, ukuran, warna sesuai dengan petunjuk gambar serta Spesifikasi


Teknis ini dan telah disetujui oleh Pemberi Tugas. Segala contoh yang
telah disetujui oleh Pemberi Tugas harus diserahkan kepada Direksi/
Konsultan Pengawas. Semua bahan yang terpasang sesuai dengan contoh
yang telah disetujui.
Pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti gambar, uraian dan
persyaratan pekerjaan, spesifikasi serta patunjuk Direksi/ Konsultan
Pengawas. Diperlukan koordinasi kerja dengan disiplin lain terutama
yang bersangkutan dengan pekerjaan pemasangan, baik jadwal pekerjaan
maupun posisi meletakkan peralatan ditempat.
Semua peralatan sebelum dan sesudah dipasang harus disetujui Direksi/
Konsultan Pengawas dan dijaga dari kerusakan atau hilang sebelum masa
penyerahan tiba.
5.19.2. Pembayaran
Pembayaran disesuaikan dengan kebutuhan sesuai dengan gambar dan
persetujuan Direksi. Pembayaran untuk pekerjaan Kursi Taman diukur
dengan satuan unit sesuai dengan harga penawaran di kontrak dengan
persetujuan Direksi. Harga pada pembayaran ini harus merupakan
kompensasi penuh untuk pengadaan, pembuatan dan penempatan
material, termasuk seluruh peralatan, seluruh pekerja, perkakas,
pengujian, pekerjaan pelengkap lain untuk menyelesaikan pekerjaan
seperti diuraikan dalam spesifikasi ini

Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
Pengadaan dan
1 Pemasangan Kursi Taman unit

5.20. Pengadaan dan Pemasangan Tiang Lampu Tinggi 7 m, Lampu Tenaga Surya
50 Watt LED
5.20.1. Umum
Spesifikasi lampu PJU/ Street Light yang digunakan adalah sebagai
berikut:

Jenis, ukuran, warna sesuai dengan petunjuk gambar serta Spesifikasi


Teknis ini dan telah disetujui oleh Pemberi Tugas. Segala contoh yang
telah disetujui oleh Pemberi Tugas harus diserahkan kepada Direksi/
Konsultan Pengawas. Semua bahan yang terpasang sesuai dengan contoh
yang telah disetujui.
Pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti gambar, uraian dan
persyaratan pekerjaan, spesifikasi serta patunjuk Direksi/ Konsultan
Pengawas. Diperlukan koordinasi kerja dengan disiplin lain terutama
yang bersangkutan dengan pekerjaan pemasangan, baik jadwal pekerjaan
maupun posisi meletakkan peralatan ditempat.
Semua peralatan sebelum dan sesudah dipasang harus disetujui Direksi/
Konsultan Pengawas dan dijaga dari kerusakan atau hilang sebelum masa
penyerahan tiba.
5.20.2. Pembayaran
Pembayaran disesuaikan dengan kebutuhan sesuai dengan gambar dan
persetujuan Direksi. Pembayaran untuk pekerjaan Pengadaan dan
Pemasangan Tiang Lampu Tinggi 7 m, Lampu Tenaga Surya 50 Watt
LED diukur dengan satuan unit sesuai dengan harga penawaran di
kontrak dengan persetujuan Direksi. Harga pada pembayaran ini harus
merupakan kompensasi penuh untuk pengadaan, pembuatan dan
penempatan material, termasuk seluruh peralatan, seluruh pekerja,
perkakas, pengujian, pekerjaan pelengkap lain untuk menyelesaikan
pekerjaan seperti diuraikan dalam spesifikasi ini
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
Pengadaan dan
Pemasangan Tiang Lampu
1 Tinggi 7 m, Lampu unit
Tenaga Surya 50 Watt
LED

6. PEKERJAAN INLET
6.1. Galian Tanah Dengan Alat
Mengacu pada Poin 5. PEKERJAAN EMBUNG
6.2. Timbunan Tanah Kembali dipadatkan
Mengacu pada Poin 5. PEKERJAAN EMBUNG
6.3. Pasangan Batu Belah
Pekerjaan pasangan batu kali ini dengan campuran 1 pc : 4 ps ini dilaksanakan pada
pekerjaan bangunan inlet, pekerjaan bangunan outlet, dan pekerjaan normalisasi
sungai drainase. Spesifikasi dari pekerjaan pasangan batu kali ini secara rinci tersaji
berikut ini.
6.3.1. Umum
1) Pekerjaan ini akan terdiri dari pasangan pada Lereng Tanggul, tepi atau
dasar selokan dan saluran air, dan pembuatan lantai olak, kantung lumpur
dan bangunan saluran air kecil lainnya dengan pasangan batu adukan
semen yang dibangun diatas suatu dasar yang dipersiapkan untuk
menjamin aliran air yang bebas dan tanpa genangan, sesuai dengan
Spesifikasi ini dan sesuai dengan garis, kelandaian, dan ukuran yang
terlihat pada Gambar atau sebagaimana diarahkan oleh Direksi.
2) Pekerjaan tersebut juga meliputi pembangunan lubang sulingan air,
termasuk penyediaan dan pemasangan acuan lubang sulingan air atau
pipa.
3) Pada umumnya pasangan batu adukan tidak akan digunakan untuk
bangunan-bangunan yang menahan beban seperti halnya gorong-gorong
pelat, tembok penahan tanah sepanjang jalur lalu-lintas, tembok kepala
gorong-gorong pada gorong-gorong pelat.
6.3.2. Toleransi Dimensional
1) Permukaan dari setiap batu permukaan tidak akan berbeda dari profil
permukaan rata-rata pasangan batu disekitarnya lebih dari 30 mm.
2) Untuk pasangan selokan dan saluran air, profil permukaan rata-rata yang
dibentuk dengan pasangan batu tidak boleh berbeda dari profil lantai
dasar saluran yang ditentukan atau disetujui lebih dari 20 mm, juga tidak
berbeda dari profil penampang melintang yang ditentukan atau disetujui
lebih dari 50 mm.
3) Ketebalan minimum dari setiap pasangan batu adukan harus 100 mm.
4) Pembuatan Profil akhir untuk bangunan kecil yang tidak menahan beban
seperti kantung lumpur dan lantai olak tidak boleh berbeda dari profil
yang ditentukan atau disetujui lebih dari 20 mm.
6.3.3. Pengajuan dan Persetujuan
1) Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus mengajukan kepada
Direksi dua contoh seberat 50 kg yang masing-masing mewakili dari batu
yang ia usulkan untuk digunakan. Salah satu dari contoh ini akan ditahan
oleh Direksi untuk rujukan selama Perioda Kontrak. Hanya batu yang
disetujui oleh Direksi akan digunakan di dalam pekerjaan.
2) Tidak ada pekerjaan pasangan batu adukan akan dimulai sampai Direksi
telah menyetujui penyiapan pembentukan dimana pekerjaan tersebut
ditempatkan.
6.3.4. Penjadualan Kerja
1) Jumlah pasangan batu adukan yang dilaksanakan pada suatu waktu
tertentu harus dibatasi sesuai dengan kecepatan pemasangan untuk
menjamin agar semua batu ditempatkan dengan adukan baru.
2) Bila pasangan batu adukan akan dipasang pada lereng atau sebagai
pasangan selokan, maka pembentukan harus dipersiapkan dalam tahap
pertama seperti tidak akan ada pasangan. Pembentukan terakhir sampai
garis yang diperlukan harus dibuat segera sebelum pemasangan pasangan
baru.
6.3.5. Kondisi Tempat Kerja
Ketentuan dari Spesifikasi ini mengenai mempertahankan suatu tempat
kerja agar secara terus menerus kering dan menjamin fasilitas sanitasi
yang layak, harus juga diterapkan untuk pekerjaan pasangan batu adukan.
6.3.6. Perbaikan Pekerjaan yang Kurang Memuaskan
1) Pekerjaan pasangan batu adukan yang tidak memenuhi toleransi yang
diberikan dalam ketentuan di atas harus diperbaiki oleh Kontraktor atas
biayanya sendiri dengan cara yang diarahkan oleh Direksi.
2) Kontraktor harus bertanggung jawab untuk kestabilan dan keutuhan dari
semua pekerjaan yang telah diselesaikan. Ia harus mengganti dengan
biayanya sendiri setiap pekerjaan yang menjadi rusak atau terlantar
karena kecerobohan atau kelalaian pada pihaknya menurut pendapat
Direksi. Tetapi Kontraktor tidak akan bertanggung jawab untuk
kerusakan yang timbul dari alam seperti angin topan atau dari pergeseran
lapisan tanah yang tidak dapat dihindari ditempat pekerjaan tersebut,
dengan syarat bahwa pekerjaan yang rusak tersebut telah diterima
sebelumnya secara tertulis sebagai memuaskan dan lengkap oleh Direksi.

6.3.7. Bahan-Bahan
a. Batu
1. Batu harus terdiri dari batu belah, kuat/keras liat, tahan lama, padat, tahan
terhadap pengaruh udara dan air serta cocok dalam segala hal untuk
fungsi yang dituju.
2. Kualitas dan ukuran dari batu harus disetujui oleh Direksi sebelum
digunakan. Batu untuk pasangan selokan dan saluran air harus sedapat
mungkin empat persegi bentuknya.
3. Kecuali ditentukan didalam gambar maka setiap batu harus mempunyai
berat minimal 6 kg.
4. Bahan Material pengambilannya dari tempat legal.
b. Adukan Semen
1. Material
• Semen harus memenuhi persyaratan dalam AASTHO M 85.
• Agregat halus harus memenuhi persyaratan dalam AASTHO M 45.
• Kapur tohor harus memenuhi persyaratan untuk jumlah ampas dan
letupan dan lekukan (popping & pitting), dan penahan air untuk tipe N
dalam ASTM C 207.
• Air yang digunakan adalah air tawar yang bersih, jernih dan tidak
mengandung material yang merugikan.

2. Campuran
• Adukan yang digunakan untuk pekerjaan akhir atau perbaikan
kerusakan pada pekerjaan beton, sesuai dengan artikel yang
bersangkutan dari spesifikasi ini, harus terdiri dari semen dan pasir
halus yang dicampur alam proporsi yang sama dalam beton yang akan
dikerjakan atau diperbaiki. Adukan yang disiapkan harus memiliki
kuat tekan yang memenuhi persyaratan yang diperlukan untuk beton
dimana adukan dipakai.
• Kecuali diperintahkan lain oleh Direksi, adukan pasangan harus terdiri
dari satu bagian semen dan empat bagian pasir dalam takaram volume.
Adukan harus mempunyai kuat tekan paling sedikit 50 kg/cm2 pada
umur 28 hari.
c. Pencampuran Dan Pemasangan
1) Pencampuran
• Seluruh material kecuali air harus dicampur baik dalam kotak yang
rapat atau dalam alat pencampur adukan yang disetujui, hingga
campuran telah merata, baru sesudahnya air ditambahkan dan
pencampuran dilanjutkan selama lima sampai sepeuluh menit. Jumlah
air harus sedemikian sehingga menghasilkan adukan dengan
konsistensi (kekentalan) yang diperlukan tetapi tidak boleh melebihi
70% dari berat semen yang digunakan.
• Adukan dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk
penggunaan langsung. Jika perlu, adukan boleh diaduk kembali
dengan air dalam waktu 30 menit dari proses pengadukan awal.
Pengadukan kembali setelah waktu tersebut tidak diperbolehkan.
• Adukan yang tidak digunakan dalam waktu 15 menit setelah air
ditambahkan harus segera dibuang.
2) Pemasangan
• Permukaan yang akan menerima adukan harus dibersihkan dari oli
atau lempung atau kotoran lainnya dan secara menyeluruh telah
dibasahi sebelum adukan dipasang. Air yang menggenang pada
permukaan harus dikeringkan sebelum penempatan adukan.
• Bila digunakan sebagai lapis permukaan, adukan harus dipasang pada
permukaan bersih yang lembab dengan jumlah yang cukup untuk
menghasilkan tebal adukan minimal 1.5 cm, dan harus dibentuk
menjadi permukaan yang halus dan rata.

6.3.8. Pembayaran
Pembayaran disesuaikan dengan kebutuhan sesuai dengan gambar dan
persetujuan Direksi. Pembayaran untuk pekerjaan Pasangan BAtu Belah
1Pc : 4Ps diukur dengan satuan meter kubik sesuai dengan harga
penawaran di kontrak dengan persetujuan Direksi. Harga pada
pembayaran ini harus merupakan kompensasi penuh untuk pengadaan,
pembuatan dan penempatan material, termasuk seluruh peralatan,
seluruh pekerja, perkakas, pengujian, pekerjaan pelengkap lain untuk
menyelesaikan pekerjaan seperti diuraikan dalam spesifikasi ini
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
Pasangan Batu Belah
1 unit
1 PC ; 4 Ps

6.4. Plesteran 1Pc : 3 Ps termasuk Acian


Pekerjaan plesteran dan acian dengan campuran 1 Pc : 3 Ps termasuk acian akan
dilaksanakan pada pekerjaan normalisasi sungai drainase, pekerjaan inlet, pekerjaan
outlet. Spesifikasi untuk pekerjaan plesteran ini adalah sebagai berikut :
6.4.1. Persiapan Permukaan
Permukaan yang akan diplester harus bersih dari material lepas, paku,
kerusakan, minyak, cat, kotoran dan material lain yang akan mencegah /
mengurangi daya lekat. Sebelum diplester pada permukaan tersebut
dipelihara sepenuhnya dan secara terus menerus dari kelembaban
selama 24 jam dan sampai membentuk lapisan kedap air.
6.4.2. Toleransi Dimensi
a. Tebal plesteran rata-rata 15 mm untuk setiap lapis plesteran
dengan toleransi perbedaan ketebalan tidak lebih dari 2,5 mm setiap
bidang plesteran.
b. Toleransi kemiringan vertikal dan horizontal plesteran adalah 1 mm per
1 m’ baik Tinggi atau Panjang per seribu.
6.4.3. Pengajuan Kesiapan Kerja dan Perbaikan Pekerjaan yang Cacat
a. Sebelum memulai pekerjaan plesteran, Kontraktor harus mengajukan
kepada Direksi contoh bidang plesteran untuk setiap jenis adukan untuk
mendapatkan persetujuan Direksi.
b. Pekerjaan plesteran tidak boleh dimulai sebelum Direksi
menyetujui formasi/kedudukan dan kondisi bidang plesteran untuk
setiap bagian pekerjaan sesuai Gambar, namun Kontraktor tetap
bertanggung jawab atas ketepatan dan presisi pekerjaan.
c. Bilamana terdapat pekerjaan yang cacat atau tidak sesuai dengan
rencana Gambar dan ketentuan yang disyaratkan harus segera
diperbaiki atas biaya dan tanggungjawab Kontraktor hingga dapat
diterima oleh Direksi.
6.4.4. Jadual Kerja
a. Jumlah pekerjaan plesteran yang dilaksanakan setiap satuan waktu
haruslah dibatasi sesuai dengan tingkat kecepatan pekerjaan plesteran
untuk menjamin agar seluruh pekerjaan plesteran hanya digunakan
adukan plester baru.
b. Lebar bidang plesteran maksimum setiap tahap plesteran tidak boleh
lebih dari 1 m’ untuk setiap tahap kerja yang dibatasi dengan membuat
plesteran kepala secara vertikal.
c. Setiap tahap pekerjaan, tebal plesteran tidak boleh lebih tebal dari 20
mm, hari guna memberikan kesempatan mengeringnya plesteran lapis
pertama sebelum pekerjaan plesteran dilanjutkan.
d. Setiap memulai pekerjaan plesteran harus sepengetahuan dan seijin
Direksi.
6.4.5. Material
Pasir yang digunakan untuk plesteran harus bersih, kuat, kompak dan
tahan lama dan tidak mengandung debu, lumpur, bahan organik dan
bahan lain yang tidak dapat disetujui.
Gradasi pasir yang digunakan adalah seperti dibawah ini :
Jenis pekerjaan Diameter ayakan Persentase lolos
(US standard sieve) ayakan
_____________________________________________________________________

Plesteran 5 mm (# 4) 100 %
0.15 mm (# 100) 10 % / kurang

Finishing 2.5 mm (# 8) 100 %


0.15 mm (# 100) 10 % / kurang
_____________________________________________________________________

Semen yang digunakan untuk plesteran harus merupakan semen yang


segar. Air yang digunakan untuk plesteran harus bersih dan bebas dari
jumlah yang membahayakan seperti acid, alkaline atau bahan organik.
6.4.6. Pencampuran
Proporsi campuran untuk plesteran berdasarkan volume adalah seperti
di bawah ini :
_____________________________________________________________________
Jenis Lapisan Plesteran dan tempat Total
Pasangan (posisi) penggunaan dan campuran Tebal Plesteran
akhir
Semen : Pasir (cm)

Lantai 1:2 3.0


Beton Dinding dalam 1:3
2.0
Atap 1:3 2.0
Dinding luar 1:3
2.0

Batu merah Dinding dalam 1 : 3


2.0 .
Dinding luar
1:3
2.0
______________________________________________________________________
1. Semua plesteran harus dicampur semuanya sampai merata dalam warna
dan komposisi yang tepat.
2. Plesteran boleh dilaksanakan bila temperatur berada di bawah 10o C.
3. Plesteran harus digunakan dalam waktu 2 jam sesudah pencampuran
dan semua sisa plesteran sesudah periode tersebut harus dibuang.
4. Pencampuran ulang plesteran dengan penambahan air tidak diijinkan.
6.4.7. Aplikasi
a. Membuat campuran :
1. Pasir harus bersih dari kotoran-kotoran dan diayak sesuai dengan
kebutuhan campuran.
2. Campuran harus dibuat secara homogen dengan cara dan peralatan
mekanis (beton molen) dengan pemakaian air secukupnya.
3. Campuran yang akan dipasang harus selalu baru, jangan dibiarkan
adukan membeku lebih dari satu jam.
b. Contoh bidang plesteran :
Kontraktor harus membuat contoh bidang plesteran terlebih dahulu,
kemudian setelah disetujui oleh Direksi Pekerjaan., pekerjaan plesteran
harus dilanjutkan sesuai dengan contoh.
c. Persiapan pada bidang yang akan diplester :
1. Semua siar hendaknya dikerok sedalam lebih kurang 10 mm sebelum
diplester dan bila dinat bidang bata harus bersih dari bekas-bekas
perekat/kotoran-kotoran lainnya.
2. Semua dinding dan kolom beton yang akan diplester harus diketrik
agar plesterannya dapat melekat dengan baik atau disawut dengan
adukan 1 pc : 2 ps ayakan halus.
3. Semua dinding bataco/beton cetak harus disawut dengan adukan 1pc
: 2 ps ayakan halus sebelum diplester agar plesteran dapat melekat
dengan baik.
4. Semua bidang yang akan diplester harus disikat atau disapu sampai
bersih dan dibasahi hingga jenuh sebelum diplester.
d. Sudut-sudut dan bidang plesteran :
Semua sudut-sudut harus tegas, tajam dan lurus serta bidang–bidang
plesteran harus rata tidak bergelombang.
e. Kerataan bidang Plesteran :
Untuk dapat memcapai permukaan yang rata dari suatu plesteran
sebaiknya diadakan pemeriksaan dengan garisan panjang, baik horisontal
maupun vertikal yang berpedoman kepada plesteran kepala.
f. Perbaikan bidang Plesteran :
Bilamana terdapat bidang plesteran yang berombak harus diperbaiki
secara keseluruhan.Bagian-bagian yang diperbaiki, harus dibobok
terlebih dahulu dengan baik, bobokan dibuat dalam bidang segi empat
kemudian diplester rata dengan sekitarnya.
g. Bidang Plesteran Tebal :
Tebal plesteran tidak kurang dari 1,5 cm dan tidak lebih dari 2,0 cm.
Dipasang merata toleransi 1 mm setiap meter panjang. Untuk plesteran
lebih dari 20 mm dan kurang dari 40 mm, sebelum lapisan tahap pertama
kering benar permukaannya di garis silang-silang untuk mengikat
lapisan berikutnya. Permukaan harus dibasahi secara berkala dan
dilindungi dari terik matahari atau hujan.
h. Plesteran Interior Finishing Cat :
Untuk plesteran Interior yang akan difinishing cat harus di aci terlebih
dahulu. Pengacian dilakukan setelah lapisan mengeras dan tidak berkerut
lagi. Tebal acian tidak kurang dari 1 mm dan tidak lebih dari 2 mm,
memakai bahan siap pakai seperti “hard finished” setara ex Jaya Board
atau dibuat dari kapur/mil dan semen yang diayak halus dengan
perbandingan campuran 1 pc : 8 kapur gamping/mil ayakan halus dan
disetujui Direksi Pekerjaan. Permukaannya halus dan rata, dilindungi dan
dibasahi seperti tersebut di atas.
i. Plesteran Eksterior Finishing Cat :
Plesteran Eksterior yang difinishing cat harus diaci terlebih dahulu,
pengacian dilakukan setelah lapisan plesteran mengeras dan tidak
berkerut lagi. Tebal acian tidak kurang dari 1 mm dan tidak lebih dari 2
mm, memakai bahan pasta semen ayakan halus dicampur aditif jenis :
Lemkra FK 103 untuk menghidari retak-retak.
6.4.8. Hasil Akhir Yang Dikehendaki
a. Bidang plesteran halus, rata atau tidak bergelombang, dan tidak retak-
retak
b. Alur-alur lurus dengan ukuran yang sama dan lurus
c. Sudut-sudut tajam, rapih dan lurus.
6.4.9. Pengukuran Dan Pembayaran
a. Pengukuran
Pekerjaan plesteran dan siaran harus diukur untuk pembayaran dalam
meter persegi sebagai volume nominal dari pekerjaan yang diselesaikan
dan diterima.
b. Pembayaran
Jumlah pekerjaan pasangan batu adukan, pekerjaan plesteran termasuk
acian yang ditentukan sebagaimana disebutkan diatas, harus dibayar pada
Harga Penawaran per - satuan pengukuran untuk Jenis Pembayaran yang
terdaftar dibawah dan terlihat dalam Jadwal Penawaran yang mana harga
dan pembayaran akan merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan
dan penempatan semua bahan-bahan untuk semua pembentukan atau
persiapan pondasi yang diperlukan, untuk pengeringan tempat pekerjaan,
untuk urugan kembali dan penyelesaian serta semua pekerjaan atau biaya
lainnya yang diperlukan.
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
Plesteran 1 PC:3 PS
1 Meter persegi
termasuk acian

6.5. Siaran 1 Pc : 2 Ps
6.5.1. Umum
• Pekerjaan siar dilaksanakan pada nat-nat batu muka yang ditunjukkan
pada gambar dan atau disebutkan di dalam Dokumen Kontrak.
• Campuran siar terdiri dari 1 (satu) bagian semen dan 2 (dua) bagian pasir.
Syarat-syarat bahan seperti pada pekerjaan plesteran.
• Pekerjaan siar menggunakan siar tenggelam dengan lebar tidak boleh
melebihi 2,0 cm.
• Bagian yang akan disiar harus dibersihkan dahulu dan sebelum penyiaran
dimulai harus terlebih dahulu disiram dengan air sampai jenuh.
6.5.2. Pembayaran
Jumlah pekerjaan pasangan batu adukan, pekerjaan siaran yang
ditentukan sebagaimana disebutkan diatas, harus dibayar pada Harga
Penawaran per - satuan pengukuran untuk Jenis Pembayaran yang
terdaftar dibawah dan terlihat dalam Jadwal Penawaran yang mana harga
dan pembayaran akan merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan
dan penempatan semua bahan-bahan untuk semua pembentukan atau
persiapan pondasi yang diperlukan, untuk pengeringan tempat pekerjaan,
untuk urugan kembali dan penyelesaian serta semua pekerjaan atau biaya
lainnya yang diperlukan.
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
1 Siaran 1PC : 2 PS Meter persegi

6.6. Pipa PVC Ø 2”


6.6.1 Umum
Pipa untuk membuat lubang suling – suling harus sesuai gambar dan atas
persetujuan direksi. Pemasangan lubang suling – suling harus secara zig-
zag.
6.6.2. Spesifikasi
1. Pipa PVC ø 2” dipasang sebagai drain hole pada pasangan penahan
tanah/talud.
2. Dipasang dengan jarak 1 m selang seling memanjang dan jarak
vertikal sesuai dengan ketinggian talud.
3. Sebelum dipasang ujung bagian dalam dikasih sumpel ijuk atau
geotextile dan diikat dengan kawat agar tidak lepas.
6.6.3. Pembayaran
Pekerjaan Pipa untuk suling-suling yang ditentukan sebagaimana
disebutkan diatas, harus dibayar pada Harga Penawaran per - satuan
pengukuran untuk Jenis Pembayaran yang terdaftar dibawah dan terlihat
dalam Jadwal Penawaran yang mana harga dan pembayaran akan
merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan dan penempatan semua
bahan-bahan untuk semua pembentukan atau persiapan pondasi yang
diperlukan, untuk pengeringan tempat pekerjaan, untuk urugan kembali
dan penyelesaian serta semua pekerjaan atau biaya lainnya yang
diperlukan.
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
1 Pipa PVC 2” Meter
6.7. Beton B0 K100 (readymix) dan Beton Mutu K250 (Readymix)
Mengacu pada Poin 5. PEKERJAAN EMBUNG
6.8. Pembesian (Besi Ulir)
Mengacu pada Poin 5. PEKERJAAN EMBUNG
6.9. Bekisting
Mengacu pada Poin 5. PEKERJAAN EMBUNG
6.10. Pengadaan dan Pemasangan TrashRack 6,4x2,4 m
6.10.1. Umum
Alat Penyaring sampah (Trashrack) dibuat sesuai dengan spesifikasi yang
tertera pada gambar atau disetujui oleh PPK/Direksi/Pengawas. Dengan
ketentuan :
1. Alat penyaring sampah harus dilindungi dari korosi dengan
malakukan pengecatan
2. Harus mampu menahan tekanan air karena adanya
penyumbatan pada kondisi air penuh
3. Kemiringan alat penyaring sampah sekitar 70o dari sumbu
datar
4. Alat penyaring sampah dapat dilepas dari struktur sipil untuk
perbaikan dan pemeliharaan
5. Alat penyaring sampah paling tidak memiliki celah dengan
lebar paling sedikit 5-8 cm
6.10.2. Pembayaran
Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan TrashRack 6,4x2,4 m yang
ditentukan sebagaimana disebutkan diatas, harus dibayar pada Harga
Penawaran per - satuan pengukuran untuk Jenis Pembayaran yang
terdaftar dibawah dan terlihat dalam Jadwal Penawaran yang mana harga
dan pembayaran akan merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan
dan penempatan semua bahan-bahan untuk semua pembentukan atau
persiapan pondasi yang diperlukan, untuk pengeringan tempat pekerjaan,
untuk urugan kembali dan penyelesaian serta semua pekerjaan atau biaya
lainnya yang diperlukan.
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
Pengadaan dan
1 Pemasangan TrashRack buah
6,4x2,4 m
6.11. Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong baja Stang tunggal b=1,h=1,2,Ht=3
6.11.1. Umum
Pintu Sorong Baja stang tunggl dibuat sesuai dengan spesifikasi yang
tertera pada gambar atau disetujui oleh PPK/Direksi/Pengawas. Dengan
ketentuan :
1. Penyedia jasa sebelum memasang pintu terlebih dahulu
berkoordinasi dengan Konsultan Pengawas, direksi/pengawas
dengan berpedoman gambar SD.
2. Ukuran pintu lebar (B), tinggi (H) ketebalan plat pintu serta
ukuran besi harus sesuai dengan gambar.
3. Apabila pintu yang didatangkan tidak sesuai dengan gambar,
maka PPK/Direksi/Pengawas berkah menolak dan penyedia
jasa wajib mengganti dengan pintu air yang baru dan sesuai
dengan gambar.
4. Pada guide frame diberi angkur besi Ø 10 mm dengan jarak 75
cm
5. Tinggi dari deksert ke puncak guide frame + 80 cm
6. Pengecoran penjepit pintu belakang guide frame harus betul-
betul teliti dan menyatu
6.11.2. Pembayaran
Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong baja Stang tunggal
b=1,h=1,2,Ht=3 yang ditentukan sebagaimana disebutkan diatas, harus
dibayar pada Harga Penawaran per - satuan pengukuran untuk Jenis
Pembayaran yang terdaftar dibawah dan terlihat dalam Jadwal
Penawaran yang mana harga dan pembayaran akan merupakan
kompensasi penuh untuk penyediaan dan penempatan semua bahan-
bahan untuk semua pembentukan atau persiapan pondasi yang
diperlukan, untuk pengeringan tempat pekerjaan, untuk urugan kembali
dan penyelesaian serta semua pekerjaan atau biaya lainnya yang
diperlukan.
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
Pengadaan dan
Pemasangan Pintu Sorong
1 buah
baja Stang tunggal
b=1,h=1,2,Ht=3
6.12. Pagar Pengaman Akses Jembatan Pipa Galvanis Ø 3”
6.12.1. Umum
Pekerjaan pagar pengaman pada akses Jembatan Embung Politeknik PU
Semarang dilaksanakan pada pekerjaan bangunan inlet dan pekerjaan
bangunan outlet. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan,
pembuatan dan pemasangan serta finishing. Adapun type serta
penempatan-penempatannya satu dan lain hal sesuai dengan yang tertera
dalam gambar denah serta rencana penempatannya. Spesifikasi dari
pekerjaan pagar pengaman ini adalah sebagai berikut.
Bahan yang digunakan :
a. Pagar Minimalis yang digunakan besi Pipa Galvanized Ø 3” dengan
ketebalan 2 mm, corak dan bentuk seperti terdapat dalam gambar
kerja.
b. Pemasangan dengan cara dimasukkan dalam kolom ujung-ujung
jembatan dan dirapikan.
6.12.2. Pembayaran
Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan besi Pipa Galvanized Ø 3” yang
ditentukan sebagaimana disebutkan diatas, harus dibayar pada Harga
Penawaran per - satuan pengukuran untuk Jenis Pembayaran yang
terdaftar dibawah dan terlihat dalam Jadwal Penawaran yang mana harga
dan pembayaran akan merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan
dan penempatan semua bahan-bahan untuk semua pembentukan atau
persiapan pondasi yang diperlukan, untuk pengeringan tempat pekerjaan,
untuk urugan kembali dan penyelesaian serta semua pekerjaan atau biaya
lainnya yang diperlukan.
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
Pengadaan dan
1 Pemasangan besi Pipa meter
Galvanized Ø 3
6.13. Pengecatan
6.13.1. Umum
Pekerjaan Pengecatan Embung Politeknik PU Semarang terdiri dari
pengecatan awal dan pengecatan akhir. Cat yang digunakan harus
menggunakan cat dengan kualitas terbaik.
Cat harus terbungkus dan dalam kemasan asli dimana tercantum merk
dagang, spesifikasi dan aturan pakai, untuk area tertentu dipakai cat
epoxy anti jamur atau cat jenis lainnya yang disetujui oleh
PPK/Direksi/Pengawas. Jenis cat, warna, yang akan dipakai pada semua
posisi ditentukan oleh PPK/Direksi/Pengawas atau sesuai dengan
gambar.
6.13.2. Pembayaran
Pekerjaan Pengecatan yang ditentukan sebagaimana disebutkan diatas,
harus dibayar pada Harga Penawaran per - satuan pengukuran untuk
Jenis Pembayaran yang terdaftar dibawah dan terlihat dalam Jadwal
Penawaran yang mana harga dan pembayaran akan merupakan
kompensasi penuh untuk penyediaan dan penempatan semua bahan-
bahan untuk semua pembentukan atau persiapan yang diperlukan, untuk
pengeringan tempat pekerjaan, untuk penyelesaian serta semua pekerjaan
atau biaya lainnya yang diperlukan.
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.

1 Pengecatan Meter persegi

7. PEKERJAAN OUTLET
7.1. Galian Tanah Dengan Alat
Mengacu pada Poin 5. PEKERJAAN EMBUNG
7.2. Timbunan Tanah Kembali dipadatkan
Mengacu pada Poin 5. PEKERJAAN EMBUNG
7.3. Pasangan Batu Belah
Mengacu pada Poin 6. PEKERJAAN INLET
7.4. Plesteran 1Pc : 3 Ps termasuk Acian
Mengacu pada Poin 6. PEKERJAAN INLET
7.5. Siaran 1 Pc : 2 Ps
Mengacu pada Poin 6. PEKERJAAN INLET
7.6. Pipa PVC Ø 2”
Mengacu pada Poin 6. PEKERJAAN INLET
7.7. Beton B0 K100 (readymix) dan Beton Mutu K250 (Readymix)
Mengacu pada Poin 5. PEKERJAAN EMBUNG
7.8. Pembesian (Besi Ulir)
Mengacu pada Poin 5. PEKERJAAN EMBUNG
7.9. Bekisting
Mengacu pada Poin 5. PEKERJAAN EMBUNG
7.10. Peilschale
7.10.1 Umum
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pembuatan dan
pemasangan serta finishing. Adapun type serta penempatan-
penempatannya satu dan lain hal sesuai dengan yang tertera dalam
gambar denah serta rencana penempatannya.
Seperti terdapat dalam gambar atau disetujui oleh
PPK/Direksi/Pengawas.
7.10.2. Pembayaran
Pengadaan dan Pemasangan Peilschale yang ditentukan sebagaimana
disebutkan diatas, harus dibayar pada Harga Penawaran per - satuan
pengukuran untuk Jenis Pembayaran yang terdaftar dibawah dan terlihat
dalam Jadwal Penawaran yang mana harga dan pembayaran akan
merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan dan penempatan semua
bahan-bahan untuk semua pembentukan atau persiapan yang diperlukan,
untuk pengeringan tempat pekerjaan, penyelesaian serta semua pekerjaan
atau biaya lainnya yang diperlukan.

Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
Pengadaan dan
1 unit
Pemasangan Peilschale
7.11. Pengecatan
Mengacu Pada Poin 6. PEKERJAAN INLET
7.12. Pagar Pengaman
Mengacu Pada Poin 6. PEKERJAAN INLET
7.13. Pengadaan dan Pemasangan Pintu Klep 1,5x1,5 m
7.13.1. Umum
Pekerjaan pintu klep pada Embung Politeknik PU Semarang
dilaksanakan pada pekerjaan bangunan outlet. Spesifikasi dari pekerjaan
pintu klep ini sesuai dengan gambar atau mendapat persetujuan
PPK/Direksi/Pengawas.
7.13.2 Toleransi Dimensi
1. Pekerjaan besi/baja
a) Batang sambungan geser (struts)
Penyimpangan maksimum terhadap garis lurus, termasuk dari
masing-masing flens ke segala arah : panjang/1000 atau 3 mm,
dipilih yang lebih besar.
b) Permukaan yang Dikerjakan dengan Mesin
Penyimpangan permukaan bidang kontak yang dikerjakan dengan
mesin tidak boleh lebih dari 0,25 mm untuk permukaan yang dapat
dipahat dalam suatu segiempat dengan sisi 0,5 m
1) Diameter Lubang
Lubang pada elemen utama : +1,2 mm - 0,4 mm
Lubang pada elemen sekunder : +1,8 mm - 0,4 mm
2) Alinyemen Lubang
Elemen utama, dibuat di bengkel : ± 0,4 mm
Elemen sekunder dibuat di lapangan : ± 0,6 mm
c) Pelenturan Alat Angkat maksimum permukaan terhadap permukaan
teoritis harus kurang dari 1 (satu) milimeter pada setiap panjang 3
(tiga) meter
2. Pekerjaan Kayu
Penyimpangan penampang balok kayu tidak boleh lebih dari dari + 5
mm untuk setiap panjang balok 2.00 meter
3. Pekerjaan Pengelasan.
Penyimpangan yang tidak dikehendaki akibat kesalahan penjajaran
bagian-bagian yang akan disambung tidak melampaui 0,15 kali
ketebalan pada bagian yang lebih tipis atau 3 mm untuk material yang
tebalnya lebih besar 12 mm
7.13.3. Persyaratan Bahan
1. Pekerjaan Daun Pintu
i. Pelat Baja.
Persyaratan pekerjaan besi dan baja harus mengikuti sesuai dengan
SNI 03-6861-2-2002. Spesifikasi Bahan bangunan bagian B (bahan
bangunan dari besi/baja
ii. Kayu.
Tebal pintu kayu pada umumnya diprergunakan ukuran tebal 80
mm, 100 mm dan 120 mm.
Kayu yang akan dipergunakan harus mempunyai persyaratan
kekuatan lentur yang pengujian sesuai SNI 03–3959–1995, Metode
Pengujian Kuat Lentur Kayu di Laboratorium dan persyaratan
pengujian kuat Tekan sesuai SNI 03–3958–1995, Metode
Pengujian Kuat tekan Kayu di Laboratorium dan sebelum dipasang
harus diawetkan terlebih dahulu sesuai SNI 03–3233–1009, Tata
Cara Pengawetan kayu untuk bangunan rumah dan gedung.
2. Pekerjaan pengecatan
Semua komponen pintu beserta alat pengangkat, kerangka alur maupun
kerangka ambang baik yang tertanam di beton maupun yang terbuka
agar tahan terhadap cuaca harus dicat dengan “coaltar epoxy resin”,
Pengecatan Komponen tersebut harus memenuhi persyaratan sesuai
SNI 06 – 6452 – 2000, Metode Pengujian cat bitumen sebagai lapis
pelindung.
3. Pekerjaan alat angkat
i. Stang pintu (alat pengangkat pintu) yang berupa tipe mur penggerak
yang dioperasikan secara manual/elektrik, dipasang pada balok atas
pada rangka pintu untuk menaikkan, menurunkan dan memegang
pintu;
ii. Bahan Stang Pintu beserta pelengkapnya yang berupa baut, Tongkat
batang Penghubung, Handel Operasi Manual, roda gigi, reduksi,
Tumpuan/bantalan, maupun rangka alur (sponning) harus memenuhi
persyaratan sesuai SNI 03-6861-2-2002 Spesifikasi Bahan bangunan
bagian B (bahan bangunan dari besi/baja;
iii. Kerangka alur (sponning) harus mampu meneruskan tekanan air
pada beton. Permukaan rangka sponing harus betul dan rata.
Pelenturan maksimum permukaan terhadap permukaan teoritis harus
kurang dari 1 (satu) milimeter pada setiap panjang 3 (tiga) meter.
7.13.4. Pembayaran
Pekerjaan ditentukan sebagaimana disebutkan diatas, harus dibayar pada
Harga Penawaran per - satuan pengukuran untuk Jenis Pembayaran yang
terdaftar dibawah dan terlihat dalam Jadwal Penawaran yang mana harga
dan pembayaran akan merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan
dan penempatan semua bahan-bahan untuk semua pembentukan atau
persiapan yang diperlukan, untuk pengeringan tempat pekerjaan, untuk
penyelesaian serta semua pekerjaan atau biaya lainnya yang diperlukan.

Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
Pengadaan dan
1 Pemasangan Pintu Klep buah
1,5x1,5 m

8. PEKERJAAN PAGAR KELILING EMBUNG


8.1. Pengadaan dan Pemasangan Pagar Hollow Galvanized 1,8 mm
8.1.1. Umum
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pembuatan dan
pemasangan serta finishing. Adapun type serta penempatan-
penempatannya satu dan lain hal sesuai dengan yang tertera dalam
gambar denah serta rencana penempatannya. Spesifikasi dari pekerjaan
pagar pengaman ini adalah sebagai berikut.
Bahan yang digunakan :
Pagar Minimalis yang digunakan besi Hollow Galvanized 1,8 mm
dengan ketebalan corak dan bentuk seperti terdapat dalam gambar atau
disetujui oleh PPK/Direksi/Pengawas.
8.1.2. Pembayaran
Pekerjaan Pagar Hollow Galvanized 1,8 mm yang ditentukan
sebagaimana disebutkan diatas, harus dibayar pada Harga Penawaran per
- satuan pengukuran untuk Jenis Pembayaran yang terdaftar dibawah dan
terlihat dalam Jadwal Penawaran yang mana harga dan pembayaran akan
merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan dan penempatan semua
bahan-bahan untuk semua pembentukan atau persiapan yang diperlukan,
untuk pengeringan tempat pekerjaan, untuk penyelesaian serta semua
pekerjaan atau biaya lainnya yang diperlukan.

Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
Pengadaan dan
1 Pemasangan Pagar Hollow Meter
Galvanized 1,8 mm

8.2. Tiang Pagar Embung Bermotif


8.2.1. Umum
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pembuatan dan
pemasangan serta finishing. Adapun type serta penempatan-
penempatannya satu dan lain hal sesuai dengan yang tertera dalam
gambar denah serta rencana penempatannya. Spesifikasi dari pekerjaan
Tiang Pagar bermotif pengaman ini adalah sebagai berikut.
Bahan yang digunakan :
Tiang Pagar bermotif menggunakan bahan dari semen atau berbentuk
dengan di isi oleh campuran agregat dengan tulangan dan diberi
casing/penutup bermotif seperti terdapat dalam gambar atau disetujui
oleh PPK/Direksi/Pengawas.
8.2.2. Pembayaran
Pekerjaan Tiang Pagar bermotif yang ditentukan sebagaimana disebutkan
diatas, harus dibayar pada Harga Penawaran per - satuan pengukuran
untuk Jenis Pembayaran yang terdaftar dibawah dan terlihat dalam
Jadwal Penawaran yang mana harga dan pembayaran akan merupakan
kompensasi penuh untuk penyediaan dan penempatan semua bahan-
bahan untuk semua pembentukan atau persiapan yang diperlukan, untuk
pengeringan tempat pekerjaan, untuk penyelesaian serta semua pekerjaan
atau biaya lainnya yang diperlukan.

Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
Pengadaan dan
1 Pemasangan Tiang Pagar buah
Embung Bermotif

9. PEKERJAAN BANGUNAN POMPA

9.1. Galian Tanah Dengan Alat


Mengacu pada Poin 5. PEKERJAAN EMBUNG
9.2. Timbunan Tanah Kembali dipadatkan
Mengacu pada Poin 5. PEKERJAAN EMBUNG
9.3. Beton B0 K100 (readymix) dan Beton Mutu K250 (Readymix)
Mengacu pada Poin 5. PEKERJAAN EMBUNG
9.4. Pembesian (Besi Ulir)
Mengacu pada Poin 5. PEKERJAAN EMBUNG
9.5. Bekisting
Mengacu pada Poin 5. PEKERJAAN EMBUNG
9.6. Pengadaan dan Pemasangan Pompa Axial FlowPump-55 KW LA-2875 Stand
Type 75 HP 3 Phase Debit 60 m3
9.6.1. Umum
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pembuatan dan
pemasangan serta finishing. Adapun type serta penempatan-
penempatannya satu dan lain hal sesuai dengan yang tertera dalam
gambar denah serta rencana penempatannya.
Seperti terdapat dalam gambar atau disetujui oleh
PPK/Direksi/Pengawas.
9.6.2. Pembayaran
Pengadaan dan Pemasangan Pompa Axial FlowPump-55 KW LA-2875
Stand Type 75 HP 3 Phase Debit 60 m3 yang ditentukan sebagaimana
disebutkan diatas, harus dibayar pada Harga Penawaran per - satuan
pengukuran untuk Jenis Pembayaran yang terdaftar dibawah dan terlihat
dalam Jadwal Penawaran yang mana harga dan pembayaran akan
merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan dan penempatan semua
bahan-bahan untuk semua pembentukan atau persiapan yang diperlukan,
untuk pengeringan tempat pekerjaan, penyelesaian serta semua pekerjaan
atau biaya lainnya yang diperlukan.

Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
Pengadaan dan
Pemasangan Pompa Axial
1 FlowPump-55 KW LA- set
2875 Stand Type 75 HP 3
Phase Debit 60 m3

9.7. Pengadaan dan Pemasangan Genset 800 KVA (Prime Power)

9.7.1. Umum
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pembuatan dan
pemasangan serta finishing. Adapun type serta penempatan-
penempatannya satu dan lain hal sesuai dengan yang tertera dalam
gambar denah serta rencana penempatannya.
Seperti terdapat dalam gambar atau disetujui oleh
PPK/Direksi/Pengawas.
9.7.2. Pembayaran
Pengadaan dan Pemasangan Genset 800 KVA (Prime Power) yang
ditentukan sebagaimana disebutkan diatas, harus dibayar pada Harga
Penawaran per - satuan pengukuran untuk Jenis Pembayaran yang
terdaftar dibawah dan terlihat dalam Jadwal Penawaran yang mana harga
dan pembayaran akan merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan
dan penempatan semua bahan-bahan untuk semua pembentukan atau
persiapan yang diperlukan, untuk pengeringan tempat pekerjaan, untuk
penyelesaian serta semua pekerjaan atau biaya lainnya yang diperlukan.
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
Pengadaan dan
1 Pemasangan Genset 800 set
KVA (Prime Power)
9.8. Pengadaan dan Pemasangan tangki BBM 5000 L

9.8.1. Umum
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pembuatan dan
pemasangan serta finishing. Adapun type serta penempatan-
penempatannya satu dan lain hal sesuai dengan yang tertera dalam
gambar denah serta rencana penempatannya.
Seperti terdapat dalam gambar atau disetujui oleh
PPK/Direksi/Pengawas.
9.8.2. Pembayaran
Pengadaan dan Pemasangan Tangki BBM 5000 L yang ditentukan
sebagaimana disebutkan diatas, harus dibayar pada Harga Penawaran per
- satuan pengukuran untuk Jenis Pembayaran yang terdaftar dibawah dan
terlihat dalam Jadwal Penawaran yang mana harga dan pembayaran akan
merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan dan penempatan semua
bahan-bahan untuk semua pembentukan atau persiapan yang diperlukan,
untuk pengeringan tempat pekerjaan, untuk penyelesaian serta semua
pekerjaan atau biaya lainnya yang diperlukan.
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
Pengadaan dan
1 Pemasangan Tangki BBM set
5000 L

9.9. Pengadaan dan Pemasangan Pintu Lipat (Folding Door)

9.9.1. Umum
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pembuatan dan
pemasangan serta finishing. Adapun type serta penempatan-
penempatannya satu dan lain hal sesuai dengan yang tertera dalam
gambar denah serta rencana penempatannya.
Seperti terdapat dalam gambar atau disetujui oleh
PPK/Direksi/Pengawas.
9.9.2. Pembayaran
Pengadaan dan Pemasangan Pintu Lipat (Folding Door) yang ditentukan
sebagaimana disebutkan diatas, harus dibayar pada Harga Penawaran per
- satuan pengukuran untuk Jenis Pembayaran yang terdaftar dibawah dan
terlihat dalam Jadwal Penawaran yang mana harga dan pembayaran akan
merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan dan penempatan semua
bahan-bahan untuk semua pembentukan atau persiapan yang diperlukan,
untuk pengeringan tempat pekerjaan, untuk penyelesaian serta semua
pekerjaan atau biaya lainnya yang diperlukan.
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
Pengadaan dan
1 Pemasangan Pintu Lipat Meter persegi
Folding Door

9.10. Pengadaan dan Pemasangan Elektrikal

9.10.1. Umum
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pembuatan dan
pemasangan serta finishing. Adapun type serta penempatan-
penempatannya satu dan lain hal sesuai dengan yang tertera dalam
gambar denah serta rencana penempatannya.
Seperti terdapat dalam gambar atau disetujui oleh
PPK/Direksi/Pengawas.
9.10.2. Pembayaran
Pengadaan dan Pemasangan Elektrikal yang ditentukan sebagaimana
disebutkan diatas, harus dibayar pada Harga Penawaran per - satuan
pengukuran untuk Jenis Pembayaran yang terdaftar dibawah dan terlihat
dalam Jadwal Penawaran yang mana harga dan pembayaran akan
merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan dan penempatan semua
bahan-bahan untuk semua pembentukan atau persiapan yang diperlukan,
untuk pengeringan tempat pekerjaan, untuk penyelesaian serta semua
pekerjaan atau biaya lainnya yang diperlukan.
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
Pengadaan dan
1 Ls
Pemasangan Elektrikal
9.11. Pengadaan dan Pemasangan Pompa Trash rack 2x2 m
Mengacu pada Poin 6. PEKERJAAN INLET
9.12. Pengadaan dan Pemancangan tiang pancang minipile ∆ 28x28 L=6m
Mengacu pada Poin 5. PEKERJAAN EMBUNG

10. PEKERJAAN BANGUNAN INSTRUMENTASI


10.1. Galian Tanah Dengan Alat
Mengacu pada Poin 5. PEKERJAAN EMBUNG
10.2. Timbunan Tanah Kembali dipadatkan
Mengacu pada Poin 5. PEKERJAAN EMBUNG
10.3. Pasangan Batu Belah 1PC : 4PS
Mengacu pada Poin 6. PEKERJAAN INLET
10.4. Plesteran 1Pc : 3 Ps termasuk Acian
Mengacu pada Poin 6. PEKERJAAN INLET
10.5. Piezometer
10.5.1. Umum
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pembuatan dan
pemasangan serta finishing. Adapun type serta penempatan-
penempatannya satu dan lain hal sesuai dengan yang tertera dalam
gambar denah serta rencana penempatannya.
Seperti terdapat dalam gambar atau disetujui oleh
PPK/Direksi/Pengawas.
10.5.2. Pembayaran
Pengadaan dan Pemasangan Piezometer yang ditentukan sebagaimana
disebutkan diatas, harus dibayar pada Harga Penawaran per - satuan
pengukuran untuk Jenis Pembayaran yang terdaftar dibawah dan terlihat
dalam Jadwal Penawaran yang mana harga dan pembayaran akan
merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan dan penempatan semua
bahan-bahan untuk semua pembentukan atau persiapan yang diperlukan,
untuk pengeringan tempat pekerjaan, untuk penyelesaian serta semua
pekerjaan atau biaya lainnya yang diperlukan.
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
Pengadaan dan
1 bh
Pemasangan Piezometer

10.6. Pengadaan dan Pemasangan AWLR


10.6.1. Umum
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pembuatan dan
pemasangan serta finishing. Adapun type serta penempatan-
penempatannya satu dan lain hal sesuai dengan yang tertera dalam
gambar denah serta rencana penempatannya.
Seperti terdapat dalam gambar atau disetujui oleh
PPK/Direksi/Pengawas.
10.6.2. Pembayaran
Pengadaan dan Pemasangan AWLR yang ditentukan sebagaimana
disebutkan diatas, harus dibayar pada Harga Penawaran per - satuan
pengukuran untuk Jenis Pembayaran yang terdaftar dibawah dan terlihat
dalam Jadwal Penawaran yang mana harga dan pembayaran akan
merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan dan penempatan semua
bahan-bahan untuk semua pembentukan atau persiapan yang diperlukan,
untuk pengeringan tempat pekerjaan, untuk penyelesaian serta semua
pekerjaan atau biaya lainnya yang diperlukan.
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
Pengadaan dan
1 bh
Pemasangan AWLR

10.7. Beton B0 K100 (readymix) dan Beton Mutu K250 (Readymix)


Mengacu pada Poin 5. PEKERJAAN EMBUNG
10.8. Pembesian (Besi Ulir)
Mengacu pada Poin 5. PEKERJAAN EMBUNG
10.9. Bekisting
Mengacu pada Poin 5. PEKERJAAN EMBUNG
10.10. Pengadaan dan Pemasangan Alat Pengukur Arah dan Kecepatan Angin
10.10.1. Umum
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pembuatan dan
pemasangan serta finishing. Adapun type serta penempatan-
penempatannya satu dan lain hal sesuai dengan yang tertera dalam
gambar denah serta rencana penempatannya.
Seperti terdapat dalam gambar atau disetujui oleh
PPK/Direksi/Pengawas.
10.10.2. Pembayaran
Pengadaan dan Pemasangan Alat Pengukur arah dan Kecepatan angin
yang ditentukan sebagaimana disebutkan diatas, harus dibayar pada
Harga Penawaran per - satuan pengukuran untuk Jenis Pembayaran yang
terdaftar dibawah dan terlihat dalam Jadwal Penawaran yang mana harga
dan pembayaran akan merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan
dan penempatan semua bahan-bahan untuk semua pembentukan atau
persiapan yang diperlukan, untuk pengeringan tempat pekerjaan, untuk
penyelesaian serta semua pekerjaan atau biaya lainnya yang diperlukan.
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
Pengadaan dan
Pemasangan Alat
1 set
Pengukur arah dan
Kecepatan angin

10.11. Pengadaan dan Pemasangan Alat Pengukur Penguapan Air


10.11.1. Umum
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pembuatan dan
pemasangan serta finishing. Adapun type serta penempatan-
penempatannya satu dan lain hal sesuai dengan yang tertera dalam
gambar denah serta rencana penempatannya.
Seperti terdapat dalam gambar atau disetujui oleh
PPK/Direksi/Pengawas.
10.11.2. Pembayaran
Pengadaan dan Pemasangan Alat Pengukur Penguapan Air yang
ditentukan sebagaimana disebutkan diatas, harus dibayar pada Harga
Penawaran per - satuan pengukuran untuk Jenis Pembayaran yang
terdaftar dibawah dan terlihat dalam Jadwal Penawaran yang mana harga
dan pembayaran akan merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan
dan penempatan semua bahan-bahan untuk semua pembentukan atau
persiapan yang diperlukan, untuk pengeringan tempat pekerjaan, untuk
penyelesaian serta semua pekerjaan atau biaya lainnya yang diperlukan.
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
Pengadaan dan
1 Pemasangan Alat set
Pengukur Penguapan Air

10.12. Pengadaan dan Pemasangan Alat Pengukur Hujan


10.12.1. Umum
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pembuatan dan
pemasangan serta finishing. Adapun type serta penempatan-
penempatannya satu dan lain hal sesuai dengan yang tertera dalam
gambar denah serta rencana penempatannya.
Seperti terdapat dalam gambar atau disetujui oleh
PPK/Direksi/Pengawas.
10.12.2. Pembayaran
Pengadaan dan Pemasangan Alat Pengukur Hujan yang ditentukan
sebagaimana disebutkan diatas, harus dibayar pada Harga Penawaran per
- satuan pengukuran untuk Jenis Pembayaran yang terdaftar dibawah dan
terlihat dalam Jadwal Penawaran yang mana harga dan pembayaran akan
merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan dan penempatan semua
bahan-bahan untuk semua pembentukan atau persiapan yang diperlukan,
untuk pengeringan tempat pekerjaan, untuk penyelesaian serta semua
pekerjaan atau biaya lainnya yang diperlukan.
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
Pengadaan dan
1 Pemasangan Alat set
Pengukur Hujan
10.13. Pengadaan dan Pemasangan Alat Pengukur Suhu Udara dan Kelembaban
Udara
10.13.1. Umum
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pembuatan dan
pemasangan serta finishing. Adapun type serta penempatan-
penempatannya satu dan lain hal sesuai dengan yang tertera dalam
gambar denah serta rencana penempatannya.
Seperti terdapat dalam gambar atau disetujui oleh
PPK/Direksi/Pengawas.
10.13.2. Pembayaran
Pengadaan dan Pemasangan Alat Pengukur Suhu Udara dan Kelembaban
Udara yang ditentukan sebagaimana disebutkan diatas, harus dibayar
pada Harga Penawaran per - satuan pengukuran untuk Jenis Pembayaran
yang terdaftar dibawah dan terlihat dalam Jadwal Penawaran yang mana
harga dan pembayaran akan merupakan kompensasi penuh untuk
penyediaan dan penempatan semua bahan-bahan untuk semua
pembentukan atau persiapan yang diperlukan, untuk pengeringan tempat
pekerjaan, untuk penyelesaian serta semua pekerjaan atau biaya lainnya
yang diperlukan.
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
Pengadaan dan
Pemasangan Alat
1 set
Pengukur Suhu Udara dan
Kelembaban Udara

10.14. Pengadaan dan Pemasangan Pagar Hollow Galvanized 1,8 mm Stasiun


Klimatologi
Mengacu pada Poin 8. PEKERJAAN PAGAR KELILING EMBUNG

11. PEKERJAAN BANGUNAN PENGARAH


11.1. Galian Tanah Dengan Alat
Mengacu pada Poin 5. PEKERJAAN EMBUNG
11.2. Timbunan Tanah Kembali dipadatkan
Mengacu pada Poin 5. PEKERJAAN EMBUNG
11.3. Pasangan Batu Belah 1PC : 4PS
Mengacu pada Poin 6. PEKERJAAN INLET
11.4. Plesteran 1Pc : 3 Ps termasuk Acian
Mengacu pada Poin 6. PEKERJAAN INLET
11.5. Beton B0 K100 (readymix) dan Beton Mutu K250 (Readymix)
Mengacu pada Poin 5. PEKERJAAN EMBUNG
11.6. Pembesian (Besi Ulir)
Mengacu pada Poin 5. PEKERJAAN EMBUNG
11.7. Pengadaan dan Pemasangan Pintu Klep
Mengacu pada Poin 7. PEKERJAAN OUTLET
11.8. Pengadaan dan Pemasangan Pagar Pengaman Akses Jembatan Pipa
Galvanized Ø 3”
Mengacu pada Poin 6. PEKERJAAN INLET

12. PEKERJAAN NORMALISASI SUNGAI

12.1. Galian Tanah Dengan Alat


Mengacu pada Poin 5. PEKERJAAN EMBUNG
12.2. Timbunan Tanah Kembali dipadatkan
Mengacu pada Poin 5. PEKERJAAN EMBUNG
12.3. Pasangan Batu Belah 1PC : 4PS
Mengacu pada Poin 6. PEKERJAAN INLET
12.4. Plesteran 1Pc : 3 Ps termasuk Acian
Mengacu pada Poin 6. PEKERJAAN INLET
12.5. Beton B0 K100 (readymix) dan Beton Mutu K250 (Readymix)
Mengacu pada Poin 5. PEKERJAAN EMBUNG
12.6. Pembesian (Besi Ulir)
Mengacu pada Poin 5. PEKERJAAN EMBUNG
12.7. Bekisting
Mengacu pada Poin 5. PEKERJAAN EMBUNG
12.8. Pengadaan dan Pemancangan SheetPile K700 W500 B1000 L=12 m
termasuk Bobokan
Mengacu pada Poin 5. PEKERJAAN EMBUNG
12.9. Pengadaan dan Pemasangan U-Ditch
Mengacu pada Poin 5. PEKERJAAN EMBUNG
12.10. Pengadaan dan Pemasangan Pintu Klep
Mengacu pada Poin 7. PEKERJAAN OUTLET

13. PEKERJAAN RUANG PUBLIK


13.1. Galian Tanah Dengan Alat
Mengacu pada Poin 5. PEKERJAAN EMBUNG
13.2. Timbunan Tanah Kembali dipadatkan
Mengacu pada Poin 5. PEKERJAAN EMBUNG
13.3. Pasangan Batu Belah 1PC : 4PS
Mengacu pada Poin 6. PEKERJAAN INLET
13.4. Plesteran 1Pc : 3 Ps termasuk Acian
Mengacu pada Poin 6. PEKERJAAN INLET
13.5. Pembesian (Besi Ulir)
Mengacu pada Poin 5. PEKERJAAN EMBUNG
13.6. Bekisting
Mengacu pada Poin 5. PEKERJAAN EMBUNG
13.7. Urugan Pasir
13.7.1. Umum
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pembuatan dan
pemasangan serta finishing. Adapun type serta penempatan-
penempatannya satu dan lain hal sesuai dengan yang tertera dalam
gambar denah serta rencana penempatannya.
Seperti terdapat dalam gambar atau disetujui oleh
PPK/Direksi/Pengawas.
13.7.2. Pembayaran
Urugan Pasir yang ditentukan sebagaimana disebutkan diatas, harus
dibayar pada Harga Penawaran per - satuan pengukuran untuk Jenis
Pembayaran yang terdaftar dibawah dan terlihat dalam Jadwal
Penawaran yang mana harga dan pembayaran akan merupakan
kompensasi penuh untuk penyediaan dan penempatan semua bahan-
bahan untuk semua pembentukan atau persiapan yang diperlukan, untuk
pengeringan tempat pekerjaan, untuk penyelesaian serta semua pekerjaan
atau biaya lainnya yang diperlukan.
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.

1 Urugan Pasir Meter kubik

13.8. Batu Bata Merah


13.8.1. Umum
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pembuatan dan
pemasangan serta finishing. Adapun type serta penempatan-
penempatannya satu dan lain hal sesuai dengan yang tertera dalam
gambar denah serta rencana penempatannya.
Seperti terdapat dalam gambar atau disetujui oleh
PPK/Direksi/Pengawas.
13.8.2. Pembayaran
Batu Bata Merah yang ditentukan sebagaimana disebutkan diatas, harus
dibayar pada Harga Penawaran per - satuan pengukuran untuk Jenis
Pembayaran yang terdaftar dibawah dan terlihat dalam Jadwal
Penawaran yang mana harga dan pembayaran akan merupakan
kompensasi penuh untuk penyediaan dan penempatan semua bahan-
bahan untuk semua pembentukan atau persiapan yang diperlukan, untuk
pengeringan tempat pekerjaan, untuk penyelesaian serta semua pekerjaan
atau biaya lainnya yang diperlukan.
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.

1 Batu Bata Merah Meter persegi

13.9. Lantai Keramik 30x30 cm


13.9.1. Umum
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pembuatan dan
pemasangan serta finishing. Adapun type serta penempatan-
penempatannya satu dan lain hal sesuai dengan yang tertera dalam
gambar denah serta rencana penempatannya.
Seperti terdapat dalam gambar atau disetujui oleh
PPK/Direksi/Pengawas.
13.9.2. Pembayaran
Lantai Keramik yang ditentukan sebagaimana disebutkan diatas, harus
dibayar pada Harga Penawaran per - satuan pengukuran untuk Jenis
Pembayaran yang terdaftar dibawah dan terlihat dalam Jadwal
Penawaran yang mana harga dan pembayaran akan merupakan
kompensasi penuh untuk penyediaan dan penempatan semua bahan-
bahan untuk semua pembentukan atau persiapan yang diperlukan, untuk
pengeringan tempat pekerjaan, untuk penyelesaian serta semua pekerjaan
atau biaya lainnya yang diperlukan.
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.

1 Lantai Keramik 30x30 cm Meter Persegi

13.10. Nama Sign Plat Steinless Steel


13.10.1. Umum
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pembuatan dan
pemasangan serta finishing. Adapun type serta penempatan-
penempatannya satu dan lain hal sesuai dengan yang tertera dalam
gambar denah serta rencana penempatannya.
Seperti terdapat dalam gambar atau disetujui oleh
PPK/Direksi/Pengawas.
13.10.2. Pembayaran
Sign Plat Steinless Steel yang ditentukan sebagaimana disebutkan diatas,
harus dibayar pada Harga Penawaran per - satuan pengukuran untuk
Jenis Pembayaran yang terdaftar dibawah dan terlihat dalam Jadwal
Penawaran yang mana harga dan pembayaran akan merupakan
kompensasi penuh untuk penyediaan dan penempatan semua bahan-
bahan untuk semua pembentukan atau persiapan yang diperlukan, untuk
pengeringan tempat pekerjaan, untuk penyelesaian serta semua pekerjaan
atau biaya lainnya yang diperlukan.
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
Nama Sign Plat Steinless
1 Cm
Steel
13.11. Kloset Duduk, Cubical Toilet Phynolic Board, Floor Drain
13.11.1. Umum
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pembuatan dan
pemasangan serta finishing. Adapun type serta penempatan-
penempatannya satu dan lain hal sesuai dengan yang tertera dalam
gambar denah serta rencana penempatannya.
Seperti terdapat dalam gambar atau disetujui oleh
PPK/Direksi/Pengawas.
13.11.2. Pembayaran
Kloset DUduk,Cubical Toilet Phynolic, Floor Drain yang ditentukan
sebagaimana disebutkan diatas, harus dibayar pada Harga Penawaran per
- satuan pengukuran untuk Jenis Pembayaran yang terdaftar dibawah dan
terlihat dalam Jadwal Penawaran yang mana harga dan pembayaran akan
merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan dan penempatan semua
bahan-bahan untuk semua pembentukan atau persiapan yang diperlukan,
untuk pengeringan tempat pekerjaan, untuk penyelesaian serta semua
pekerjaan atau biaya lainnya yang diperlukan.
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
Kloset Duduk, Cubical
Sesuai dalam
1 Phynolic Board, Floor
Penawaran
Drain

13.12. Rangka Atap (Kuda-kuda, Usuk dari baja Ringan)


13.12.1. Umum
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pembuatan dan
pemasangan serta finishing. Adapun type serta penempatan-
penempatannya satu dan lain hal sesuai dengan yang tertera dalam
gambar denah serta rencana penempatannya.
Seperti terdapat dalam gambar atau disetujui oleh
PPK/Direksi/Pengawas.
13.12.2. Pembayaran
Rangka Atap yang ditentukan sebagaimana disebutkan diatas, harus
dibayar pada Harga Penawaran per - satuan pengukuran untuk Jenis
Pembayaran yang terdaftar dibawah dan terlihat dalam Jadwal
Penawaran yang mana harga dan pembayaran akan merupakan
kompensasi penuh untuk penyediaan dan penempatan semua bahan-
bahan untuk semua pembentukan atau persiapan yang diperlukan, untuk
pengeringan tempat pekerjaan, untuk penyelesaian serta semua pekerjaan
atau biaya lainnya yang diperlukan.
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.

1 Rangka Atap Meter persegi

13.13. Batu Andesit tebal 3 cm


13.13.1. Umum
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pembuatan dan
pemasangan serta finishing. Adapun type serta penempatan-
penempatannya satu dan lain hal sesuai dengan yang tertera dalam
gambar denah serta rencana penempatannya.
Seperti terdapat dalam gambar atau disetujui oleh
PPK/Direksi/Pengawas.
13.13.2. Pembayaran
Batu Andesit yang ditentukan sebagaimana disebutkan diatas, harus
dibayar pada Harga Penawaran per - satuan pengukuran untuk Jenis
Pembayaran yang terdaftar dibawah dan terlihat dalam Jadwal
Penawaran yang mana harga dan pembayaran akan merupakan
kompensasi penuh untuk penyediaan dan penempatan semua bahan-
bahan untuk semua pembentukan atau persiapan yang diperlukan, untuk
pengeringan tempat pekerjaan, untuk penyelesaian serta semua pekerjaan
atau biaya lainnya yang diperlukan.
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.

1 Batu Andesit Meter persegi


14. PEKERJAAN PEDESTRIAN
14.1. Galian Tanah Dengan Alat
Mengacu pada Poin 5. PEKERJAAN EMBUNG
14.2. Membuang Hasil Galian dengan Jarak Buang 0 s/d 0,5 Km dan meratakan
Mengacu pada Poin 5. PEKERJAAN EMBUNG
14.3. Urugan Pasir
Mengacu pada Poin 13. PEKERJAAN RUANG PUBLIK
14.4. Batu Andesit Tebal 3 cm
Mengacu pada Poin 13. PEKERJAAN RUANG PUBLIK
14.5. Beton B0 K100 (readymix) dan Beton Mutu K250 (Readymix)
Mengacu pada Poin 5. PEKERJAAN EMBUNG
14.6. Batu Bata Merah
Mengacu pada Poin 13. PEKERJAAN RUANG PUBLIK

15. PEKERJAAN LANDSCAPE


15.1. Umum
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, pembuatan dan pemasangan
serta finishing. Adapun type serta penempatan-penempatannya satu dan lain
hal sesuai dengan yang tertera dalam gambar denah serta rencana
penempatannya.
Seperti terdapat dalam gambar atau disetujui oleh PPK/Direksi/Pengawas, item
pekerjaan yang ada pada Pekerjaan Landscape Meliputi :
15.1.1. Pengadaan dan Penanaman Pohon Terminalia Mantali –
Ketapang Kencana dengan spesifikasi tinggi 3 m, diameter batang
0,06 – 0,08 m, pohon memiliki kriteria tidak layu, berwarna cerah, dan
tidak cacat. Untuk Pengadaannya termasuk dengan pemupukan dan
tanah yang baik.
15.1.2. Pengadaan dan Penanaman Pohon Salix Babylonica – Liang Liu
dengan spesifikasi tinggi 3 m, diameter batang 0,02 – 0,04 m, pohon
memiliki kriteria tidak layu, berwarna cerah, dan tidak cacat. Untuk
Pengadaannya termasuk dengan pemupukan dan tanah yang baik.
15.1.3. Pengadaan dan Penanaman Pohon Callisstemon – Ssikat Botol
dengan spesifikasi tinggi 3 m, diameter batang 0,02 – 0,04 m, pohon
memiliki kriteria tidak layu, berwarna cerah, dan tidak cacat. Untuk
Pengadaannya termasuk dengan pemupukan dan tanah yang baik.
15.1.4. Pengadaan dan Penanaman Pohon Tabebuia Crysantha –
Tabebuia dengan spesifikasi tinggi 3 m, diameter batang 0,06 – 0,08
m, pohon memiliki kriteria tidak layu, berwarna cerah, dan tidak
cacat. Untuk Pengadaannya termasuk dengan pemupukan dan tanah
yang baik.
15.1.5. Pengadaan dan Penanaman Semak Pennisettum Sateceum –
Alang-alang Merah dengan spesifikasi tinggi 0,3 m, diameter tajuk
0,2 m, semak memiliki kriteria tidak layu, berwarna cerah, dan tidak
cacat. Untuk Pengadaannya termasuk dengan pemupukan dan tanah
yang baik.
15.1.6. Pengadaan dan Penanaman Semak Pennisettum Purpureum –
Alang-alang Putih dengan spesifikasi tinggi 0,3 m, diameter tajuk 0,2
m, semak memiliki kriteria tidak layu, berwarna cerah, dan tidak
cacat. Untuk Pengadaannya termasuk dengan pemupukan dan tanah
yang baik.
15.1.7. Pengadaan dan Penanaman Semak Hymenocalis Litoralis –
Bunga Air Mancur dengan spesifikasi tinggi 0,3 m, diameter tajuk
0,2 m, semak memiliki kriteria tidak layu, berwarna cerah, dan tidak
cacat. Untuk Pengadaannya termasuk dengan pemupukan dan tanah
yang baik.
15.1.8. Pengadaan dan Penanaman Rumput Axonopus Compressus
Dwarf - Rumput Gajah Mini dengan spesifikasi T.oa=0,05, rumput
memiliki kriteria tidak layu, berwarna cerah, dan tidak cacat. Untuk
Pengadaannya termasuk dengan pemupukan dan tanah yang baik.
15.2. Pembayaran
Pekerjaan Landscape yang ditentukan sebagaimana disebutkan diatas,
harus dibayar pada Harga Penawaran per - satuan pengukuran untuk
Jenis Pembayaran yang terdaftar dibawah dan terlihat dalam Jadwal
Penawaran yang mana harga dan pembayaran akan merupakan
kompensasi penuh untuk penyediaan dan penempatan semua bahan-
bahan untuk semua pembentukan atau persiapan yang diperlukan, untuk
pengeringan tempat pekerjaan, untuk penyelesaian serta semua pekerjaan
atau biaya lainnya yang diperlukan.
Jenis Pembayaran
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
No.
1 15.1.1 Pohon
2 15.1.2 Pohon
3 15.1.3 Pohon
4 15.1.4 Pohon
5 15.1.5 Meter persegi
6 15.1.6 Meter persegi
7 15.1.7 Meter persegi
8 15.1.8 Meter persegi

16. PEKERJAAN HARDSCAPE


16.2. Bench Type 1 (Besi Cor)
16.3. Bench Type 2 (kayu finish woodstain Lazur Rangka Hollow)
16.4. Bench Type 3 (Plat Besi fin efek tembaga + kayu lapis woodstain)
16.5. Bench Type C (Plat Besi fin efek tembaga + pipablacksteel 1” fin efek
tembaga)
16.6. Bench Type D “sepeda” (Rangka Plat Besi+papan kayu fin melamic)
16.7. Tottem Kayu Motif Ukir
16.8. Signage Alumunium Shopfront + pondasi
16.9. Lampu Type A t=0,7 m
16.10. Lampu Type B t=2,5 m

Semarang, 23 Desember 2020


Jadwal Pelaksanaan Proyek
Waktu pelaksanaan pekerjaan 240 hari kalender dan terlampir sebagai berikut :
JADWAL RENCANA PELAKSANAAN PROYEK

Bulan
No. Uraian Pekerjaan Keterangan
April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November

1 PEKERJAAN PERSIAPAN

2 PEKERJAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

3 PEKERJAN EMBUNG

4 PEKERJAAN INLET

5 PEKERJAAN OUTLET

6 PEKERJAAN PAGAR KELILING EMBUNG

7 PEKERJAAN BANGUNAN POMPA

8 PEKERJAAN BANGUNAN INSTRUMENTASI

9 PEKERJAAN BANGUNAN PENGARAH

10 PEKERJAAN NORMALISASI SUNGAI

11 PEKERJAAN RUANG PUBLIK

12 PEKERJAAN PEDESTRIAN

13 PEKERJAAN LANDSCAPE

14 PEKERJAAN HARDSCAPE
ORGANISASI PENYEDIA JASA

Struktur Organisasi :

Project manager
(PM)

Quality control Safety, healt and environment


(QC) (SHE)

Staff engineering manager Site operational manager Site administration manager


Pekerja (SEM) (SOM) (PM)
tetap Sub Kont. Lanscape

Quality surveyor General Supervisor


Engineering Logistik Surveyor Administrasi Komersial
(QS) (GSP)

Monitoring Drafter Gudang Supervisior Ass. surveyor Arsitek Lanscape Ahli lingkungan

Mandor

Wk. Mandor
Pekerja
lepas
Tukang

Laden
SPESIFIKASI TEKNIK PEMBANGUNAN EMBUNG
1
PUPR KOTA SEMARANG

Anda mungkin juga menyukai