Anda di halaman 1dari 18

SPESIFIKASI TEKNIS

1. SPESIFIKASI UMUM
1.1. Umum
Spesifikasi Teknik ini berisi penjelasan dan atau ketentuan-ketentuan
pelaksanaan pekerjaan Pemeliharaan Berkala Checkdam di DAS Citarum Hulu di
lingkungan Pejabat Pembuat Komitmen Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya
Air II Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air Citarum,
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementrian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat, yang pelaksanaannya dilaksanakan oleh Penyedia Jasa.
Waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 210 (Dua Ratus Sepuluh) hari Kalender.
Kualitas hasil pekerjaan yang akan dilaksanakan harus baik dan memenuhi
persyaratan sesuai spesifikasi teknik yang ada dalam Kontrak.
Dalam melaksanakan pekerjaan, konsultan supervisi, dan Penyedia Jasa, wajib
mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk ketentuan yang berlaku.

1.2. Standar
Semua mutu bahan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari Standar
Nasional Indonesia (SNI).
Standar pelaksanaan pekerjaan harus mengacu pada Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 28/PRT/M/2016 tentang Pedoman
Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum.
Standar pelaksanaan upah pekerja/ Buruh harus mengacu pada Surat Keputusan
Gubernur Jawa Barat Nomor : 561/Kep.774-Yanbangsos/2020 tentang Upah
Minimum Kabupaten/ Kota di Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2021.
Standar pelaksanaan upah pekerja terampil harus mengacu pada Surat
Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor : 910/Kep.313 - Org/2020 tentang
Standar Biaya Khusus Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2021.
Bila ada ketentuan-ketentuan yang tidak ada dalam standar Indonesia, maka
dapat memakai standar lain yang disesuaikan dan ditentukan oleh Direksi.

1.3. Penyerahan Lokasi Pekerjaan.


Penyerahan lokasi kerja dilakukan sebelum penerbitan SPMK, dengan terlebih
dahulu melaksanakan Peninjauan Lapangan Bersama. Peninjauan lapangan
bersama bertujuan untuk memastikan kesiapan lokasi kerja yang akan
diserahterimakan, serta untuk melakukan inventarisasi seluruh bangunan yang
ada serta seluruh aset milik pengguna jasa.

1
PPK wajib menyerahkan lokasi kerja sesuai dengan kebutuhan Penyedia Jasa yang
tercantum dalam rencana kerja yang telah disepakati dalam Rapat Persiapan
Penandatanganan Kontrak. Hasil peninjauan dan penyerahan dituangkan dalam
Berita Acara Penyerahan Lokasi Kerja.
Jalan masuk ke dan melalui daerah kerja dapat menggunakan jalan-jalan
setempat yang ada, yang berhubungan dengan jalan raya berdekatan dengan
lokasi pekerjaan. Penyedia jasa wajib mengembalikan/ memperbaiki kembali
jalan akses yang dipakai apabila terdapat kerusakan yang diakibatkan oleh lalu
lintas angkutan material dan alat berat lainnya.

2
1.4. Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan 210 (Dua Ratus Sepuluh) hari kalender sejak SPMK
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pekerjaan : Pemeliharaan Berkala Checkdam di DAS Citarum Hulu


Lokasi : Kabupaten Bandung
Pelaksana Kegiatan : PPK Operasi dan Pemeliharaan SDA II
Tahun Anggaran : 2022

Kuan B U L AN
No. URAIAN PEKERJAAN Sat titas Bobot I II III IV V VI VII VIII PROSENTASE
(% ) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 ( %)

I PEKERJAAN MOBILISASI DAN DEMOBILISASI


1 Mobilisasi dan de-mobilisasi LS 1.00 0.19 0.10 0.10
Concrete mixer kap. 0,6 - 0,8 m3
II PEKERJAAN KONSTRUKSI
1 GalianTanah Biasa Sedalam ≤ 1m M3 251.10 0.45 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06
2 GalianTanah Berbatu Sedalam ≤ 1m M3 1,367.67 5.89 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49
3 Bongkar pasangan manual M3 781.86 2.99 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20
4 Pemasangan bekisting papan (dua kali pakai) M2 1,261.78 3.57 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16
5 Beton mutu K225 (Site mix dengan concrete mixer) M3 620.91 14.69 0.64 0.64 0.64 0.64 0.64 0.64 0.64 0.64 0.64 0.64 0.64 0.64 0.64 0.64 0.64 0.64 0.64 0.64 0.64 0.64 0.64 0.64 0.64
6 Pemasangan beton siklop campuran 1SP : 2 PB: 3 Kr (site mix dengan concrete mixer) M3 615.00 17.14 0.69 0.69 0.69 0.69 0.69 0.69 0.69 0.69 0.69 0.69 0.69 0.69 0.69 0.69 0.69 0.69 0.69 0.69 0.69 0.69 0.69 0.69 0.69 0.69 0.69
7 Pembesian U 24 Polos Kg 31,376.58 11.36 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49 0.49
8 Pasangan Batu 1PC : 4PP (dengan concrete mixer) M3 1,098.95 26.41 1.32 1.32 1.32 1.32 1.32 1.32 1.32 1.32 1.32 1.32 1.32 1.32 1.32 1.32 1.32 1.32 1.32 1.32 1.32 1.32
9 Pasangan Batu 1PC : 4PP (dengan concrete mixer) pemanfaatan batu hasil bongkaran M3 358.36 5.98 1.20 1.20 1.20 1.20 1.20
10 Plesteran 1 PC : 3PP M2 847.88 1.88 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27 0.27
11 Siaran 1 PC : 2 PP M2 1,319.53 2.27 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25
12 Pengadaan dan pemasangan bronjong fabrikasi Uk. 2 x 1 x 0,5 Bh 154.54 2.71 0.68 0.68 0.68 0.68
13 timbunan tanah (didatangkan & dipadatkan) M3 260.04 1.01 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13
14 Pemasangan Pipa Suling-suling PVC 2" M 1,548.64 1.93 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08

III PENYELENGGARAAN KEAMANAN DAN KESEHATAN KERJA SERTA KESELAMATAN KONSTRUKSI


1 Penyelenggaraan Keamanan dan Kesehatan Kerja serta Keselamatan Konstruksi Ls 1.00 1.54 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05

Jumlah Total 100.00


Jumlah Progres Bobot Perminggu ( % ) 0.10 0.25 0.25 0.94 2.19 2.77 2.92 3.56 4.05 4.18 4.18 4.18 4.12 4.12 4.12 4.12 3.92 3.92 3.92 3.92 4.11 4.11 4.36 4.48 4.08 4.08 4.08 4.08 2.81 1.34 0.70 0.10
Rencana Bobot Komulatif ( % ) 0.10 0.35 0.60 1.53 3.72 6.49 9.41 12.97 17.02 21.19 25.37 29.54 33.66 37.78 41.90 46.02 49.94 53.86 57.78 61.70 65.80 69.91 74.27 78.75 82.83 86.91 90.98 95.06 97.87 99.21 99.90 100.00

1.53 11.44 16.58 16.47 15.68 17.06 16.30 4.94


Mengetahui :

3
1.5. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
Penerbitan SPMK dilakukan paling lambat 14 (Empat Belas) hari sejak tanggal
penandatanganan kontrak atau 14 (empat belas) hari kerja sejak penyerahan
lokasi kerja pertama kali, didalam SPMK dicantumkan Tanggal Mulai Kerja dan
penetapan tanggal mulai kerja setelah serah terima lapangan dilaksanakan atau
paling cepat dilaksanakan bersamaan dengan tanggal SPMK.

1.6. Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak


Rapat persiapan pelaksanaan kontrak merupakan rapat awal antara PPK,
Pengendali Pekerjaan (Direksi dan pengawas pekerjaan), konsultan supervisi,
Penyedia Jasa, tim perencana serta pihak terkait; Rapat persiapan pelaksanaan
kontrak atau Pre Construction Meeting (PCM) harus sudah dimulai maksimal 7
(tujuh) hari setelah terbitnya SPMK dan sebelum dimulainya pelaksanaan
pekerjaan; Tujuan rapat persiapan pelaksanaan kontrak :
a. Persamaan pandangan dan pemahaman terkait hal-hal yang mendasar pada
pelaksanaan proyek, seperti: jadwal, alur komunikasi dan koordinasi, alur
persetujuan, kebijakan pengendalian mutu dan Keselamatan Konstruksi serta
mekanisme pelaporan dan pembayaran hasil pekerjaan;
b. Untuk mendapatkan kesepakatan terhadap pelaksanaan kontrak;
c. Penyesuaian seluruh kegiatan dalam RMPK dengan persyaratan-persyaratan
dalam dokumen kontrak;
d. Pemenuhan terhadap kebutuhan data dan informasi terkait proyek;
e. Untuk melakukan perubahan kontrak apabila diperlukan
f. Hasil rapat persiapan pelaksanaan kontrak dituangkan dalam Berita Acara
Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak;
g. Apabila diperlukan perubahan kontrak, maka diterbitkan adendum kontrak.

1.7. Kegiatan Penjaminan Mutu dan Pengendalian Mutu


Dalam rangka penjaminan mutu dan pengendalian mutu pekerjaan konstruksi,
Penyedia Jasa harus menyusun RMPK dengan ketentuan sebagai berikut:
a. RMPK disusun oleh Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi setelah
dilaksanakannya penandatangan kontrak.
b. Program Mutu disusun oleh Penyedia Jasa Konsultansi Konstruksi setelah
dilaksanakannya penandatangan kontrak.
c. Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi berkewajiban untuk mempresentasikan
dan menyerahkan RMPK sebagai penjaminan mutu dan pengendalian mutu
pelaksanaan pekerjaan pada rapat persiapan pelaksanaan Kontrak,
kemudian dibahas dan disetujui oleh PPK.
d. RMPK yang telah disetujui digunakan sebagai acuan pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi atau Konsultansi Konstruksi.
e. Penyedia Jasa berkewajiban untuk memutakhirkan RMPK jika terjadi
Adendum Kontrak dan/atau Peristiwa Kompensasi.
Komponen RMPK paling sedikit terdiri atas:
3
1) Data Umum Pekerjaan Konstruksi;
2) Struktur Organisasi Pelaksana Pekerjaan Konstruksi;
3) Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan;
4) Gambar Desain dan Spesifikasi Teknis;
5) Tahapan Pekerjaan;
6) Rencana Pelaksanaan Pekerjaan (method statement) yang berisi:
a) Metode Kerja;
b) Daftar Personil;
c) Daftar Material;
d) Daftar Peralatan;
e) Aspek Keselamatan Konstruksi;
7) Rencana Pemeriksaan dan Pengujian (Inspection And Test Plan/ITP);
8) Pengendalian Sub-penyedia Jasa dan Pemasok.
Komponen Program Mutu paling sedikit terdiri atas:
1) Informasi mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan;
2) Organisasi kerja Penyedia Jasa;
3) Metode pelaksanaan;
4) Pengendalian pekerjaan;
5) Laporan pekerjaan.

1.8. Pembayaran Uang Muka


Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi dapat mengajukan permohonan
pengambilan uang muka secara tertulis kepada PPK disertai dengan rencana
penggunaan uang muka (apabila ditentukan dalam dokumen kontrak);
Uang muka digunakan untuk membiayai mobilisasi peralatan, personil,
pembayaran uang tanda jadi kepada pemasok bahan/material dan persiapan
teknis lain; Besaran uang muka ditentukan dalam Syarat-syarat Khusus Kontrak
(SSKK) dan dibayar setelah Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi menyerahkan
Jaminan Uang Muka senilai uang muka yang diterima.

1.9. Papan nama proyek


Pembuatan papan nama proyek dilaksakan oleh penyedia jasa. Papan nama
proyek dibuat dengan ukuran 1 x 2 m, dan dipasang dilokasi proyek maksimal 1
(satu) minggu setelah Penyedia Jasa menerima Surat Perintah Mulai Kerja, serta
dijaga keberadaannya selama proyek berlangsung. Papan nama proyek dibuat
dari papan dan tiang kayu berkualitas baik, atau dibuat sesuai petunjuk direksi
pekerjaan.

1.10. Mobilisasi
Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai dilaksanakan 30 hari kalender sejak
diterbitkan SPMK, atau terutama untuk sumber daya (material, alat, tenaga
kerja) yang akan digunakan untuk memulai pekerjaan. Untuk mobilisasi sumber
daya yang berhubungan dengan pelaksanaan untuk tiap-tiap pekerjaan, dapat
dilakukan sesuai kebutuhan dan rencana kerja, meliputi:
4
a. Mobilisasi peralatan;
b. Mobilisasi personil inti dan pendukung;
c. Mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah, barak, gudang, dan
sebagainya.

1.11. Pemeriksaan Bersama (Mutual Check)


Pada pelaskanaan pekerjaan dilakukan pemeriksaan bersama (Mutual
Check/MC-0) dengan cara melakukan pengukuran dan pemeriksaan detail
kondisi lapangan, mencakup:
a. Pemeriksaan terhadap desain awal dilakukan untuk menilai kesesuaian desain
dengan kondisi lapangan;
b. Jika diperlukan penyesuaian terhadap desain, maka dilakukan review desain;
dan
c. Penyesuaian terhadap kuantitas (volume) awal berdasarkan review desain
yang dilakukan. Penyesuaian pada gambar desain dan volume awal, harus
dicantumkan dalam berita acara hasil pemeriksaan bersama dan selanjutnya
dilakukan perubahan/adendum kontrak.
Pada akhir pelaksanaan dilakukan kembali pemeriksaan pengukuran akhir
bersama (Mutual Check/MC-100) untuk diplotkan sebagai gambar As Built
Drawing dan hasil pengukuran dan perhitungan tersebut juga dituangkan kembali
dalam berita acara hasil pemeriksaan bersama.

1.12. Gambar – gambar yang di miliki Penyedia Jasa


a. Gambar – gambar
Semua gambar-gambar yang disiapkan oleh Penyedia Jasa haruslah gambar-
gambar yang telah diperiksa dan disetujui oleh konsultan supervisi dan
diketahui oleh Direksi, dan apabila ada perubahan harus diserahkan kembali
untuk mendapatkan persetujuan sebelum program pelaksanaan dimulai.
b. Gambar Kerja (Contruction Drawing)
Semua gambar kerja dibuat/ disiapkan oleh Penyedia Jasa, secara detail/ rinci.
Gambar kerja yang dimaksud antara lain berdasarkan hasil pengukuran
bersama (MC-0) yang telah diperiksa dan disetujui oleh konsultan supervisi
dan diketahui oleh Direksi.
c. Gambar Purna bangun / AS. Built Drawing
Semua gambar purna bangun dibuat/ disiapkan oleh Penyedia Jasa, dibuat
secara detail/ rinci sesuai dengan pelaksanaan pekerjaan akhir berdasarkan
hasil pengukuran bersama (MC-100) yang telah diperiksa dan disetujui oleh
konsultan supervisi dan diketahui oleh Direksi.
Penyedia Jasa harus menyerahkan gambar purna bangun dalam 3 (tiga) set
cetakan yang dijilid dan soft copy.

5
1.13. Program Pelaksanaan dan Lapangan.
a. Program kerja / program pelaksanaan
Penyedia Jasa harus melaksanakan Program Pelaksanaan sesuai dengan
syarat-syarat Kontrak. Program kerja tersebut harus dibuat dalam bentuk
Kurva S dan daftar yang memperlihatkan setiap kegiatan :
 Mulai tanggal paling awal.
 Mulai tanggal paling akhir
 Waktu yang diperlukan
 Jumlah tenaga kerja, peralatan dan bahan yang diperlukan
Penyedia jasa bisa menggunakan tenaga setempat sesuai dengan keahlian
yang diperlukan.
b. Pelaporan
Untuk memantau kemajuan pelaksanaan pekerjaan di lapangan, maka setiap
tanggal awal bulan dan akhir minggu, Penyedia Jasa harus menyerahkan
salinan laporan kemajuan progress pekerjaan. Laporan sekurang-kurangnya
harus berisi hal-hal sebagai berikut :
 Prosentase kemajuan pekerjaan berdasarkan kenyataan yang dicapai
pada bulan laporan dan prosentase rencana yang diprogram pada bulan
tersebut.
 Rencana kegiatan bulan selanjutnya disesuaikan dengan jadwal
pelaksanaan, tanggal permulaan dan tanggal akhir penyelesaian.
Daftar perlengkapan kontruksi, peralatan, bahan di lapangan yang digunakan
untuk pelaksanaan pekerjaan termasuk yang sudah datang dan dipindahkan dari
lapangan.

6
2. SPESIFIKASI KHUSUS
2.1. PEKERJAAN MOBILISASI DAN DEMBOBILISASI
Pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi yang dimaksud yaitu mob demob
peralatan kerja yaitu alat berat, alat pendukung lainnya, dan personil dalam
pengajuan biaya yang bersifat lump sum (ls).
Kebutuhan lain seperti fasilitas pendukung, gudang, tempat tinggal, dan
peralatan penunjang lainnya menjadi tangung jawab Penyedia Jasa dan tidak
ada mata pembayaran.

2.2 PEKERJAAN KONSTRUKSI


2.2.1 Survey dan Pengukuran
Penyedia jasa melakukan survey dan pengukuran ulang bersama dengan
pengawas pekerjaan dan konsultan supervisi sebelum melaksankan
pekerjaan.
Hasil dari survey dan pengukuran tersebut diserahkan kepada konsultan
supervisi dan direksi pekerjaan berupa gambar dan data ukur yang valid
sebagai acuan dalam memulai pekerjaan.
Segala bentuk biaya dari item pekerjaan survey dan pengukuran ini
menjadi tanggung jawab penyedia jasa dan tidak ada mata pembayaran.
2.2.2 Pekerjaan angkutan material
Sebelum memulai pekerjaan penyedia jasa harus mengetahui dimana
lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan dan menempatkan material
pada posisi yang strategis yang memudahkan para pekerja untuk
melaksanakan pekerjaan.
Segala bentuk biaya angkut material/ bahan dan peralatan angkutan
yang akan digunakan untuk menuju lokasi pekerjaan, menjadi tanggung
jawab penyedia jasa dan tidak ada mata pembayaran pada item
pekerjaan ini.
2.2.3 Request dan Check List Pekerjaan
Sebelum melakukan pekerjaan, penyedia jasa harus membuat metode
pelaksanaan pada masing – masing item pekerjaan dan membuat
request dan checklist pekerjaan yang diserahkan kepada konsultan
supervisi dan diketahui oleh direksi pekerjaan minimal 1 minggu
sebelum rencana pekerjaan dimulai.
2.2.4 Galian Tanah Biasa Sedalam ≤ 1m
Kedalaman galian dilakukan sesuai dengan kedalaman pada gambar
kerja yang telah diperiksa dan disetujui oleh konsultan supervisi dan
diketahui oleh Direksi.
Pengukuran dan pembayaran Galian Tanah Biasa Sedalam ≤ 1m, dalam
meter kubik (m3) untuk pembayaran dihitung sesuai gambar kerja
berdasarkan prestasi pekerjaan di lapangan yang telah diperiksa dan
disetujui oleh konsultan supervisi dan diketahui oleh Direksi.

7
Perapihan dan pengangkatan hasil galian disekitar area kerja harus
dilaksakan oleh penyedia jasa dan tidak ada mata pembayaran.
2.2.5 Galian Tanah Biasa Berbatu ≤ 1m
Kedalaman galian dilakukan sesuai dengan kedalaman pada gambar
kerja yang telah diperiksa dan disetujui oleh konsultan supervisi dan
diketahui oleh Direksi.
Pengukuran dan pembayaran Galian Tanah Berbatu Sedalam ≤ 1m,
dalam meter kubik (m3) untuk pembayaran dihitung sesuai gambar kerja
berdasarkan prestasi pekerjaan di lapangan yang telah diperiksa dan
disetujui oleh konsultan supervisi dan diketahui oleh Direksi.
Perapihan dan pengangkatan hasil galian disekitar area kerja harus
dilaksakan oleh penyedia jasa dan tidak ada mata pembayaran.
2.2.6 Pekerjaan bongkaran Pasangan
Pekerjaan bongkaran ini dilaksanakan untuk mengganti konstruksi
existing. Konstruksi bangunan yang dibongkar dilakukan sesuai dengan
gambar kerja yang telah diperiksa dan disetuji oleh konsultan supervisi
dan diketahui oleh Direksi. Apabila di lapangan terdapat campuran
pasangan batu yang di kombinasikan dengan campuran beton, maka
pembongkarannya dianggap sebagai pembongkaran konstruksi
pasangan batu. Batu dari hasil bongkaran pasangan batu harus
dibersihkan untuk di pakai kembali. Batu yang dihasilkan dari hasil
pembongkaran konstruksi pasangan batu existing menghasilkan batu
sebanyak sebanyak 0.6 m3 batu belah.
Pengukuran volume dalam meter kubik (m3) untuk pembayaran dihitung
sesuai gambar kerja berdasarkan prestasi pekerjaan di lapangan yang
telah diperiksa dan disetuji oleh konsultan supervisi dan diketahui oleh
Direksi.
2.2.7 Pemasangan bekisting papan (dua kali pakai)
a. Material
Material yang digunakan adalah papan 3/20 kayu kelas II, kaso 5/7
kelas III, paku 5 cm & 7 cm, dan Minyak bekisting.
b. Pelaksanaan bekisting
Spesifikasi bahan harus memiliki kualitas kayu/ kaso, dan papan
yang baik, kuat, tidak pecah/ belah ketika dilakukan pengecoran dan
sesuai dengan petunjuk dari direksi pekerjaan. Material bekisting
harus lurus dan tidak bengkok. Pemakaianya diperuntukan untuk
dua kali pelaksanaan. Pada saat melakukan pembongkaran
bekisting, penyedia jasa harus melaksanakannya dengan hati – hati
agar material yang akan di pakai kembali tidak rusak, dan apabila
ada kerusakan pada bekisting yang akan dipakai untuk kedua kalinya
mka penyedia jasa harus mendatangkan material bekisting yang
baru dan tidak ada mata pembayaran.
8
Peralatan lain yang diperlukan untuk menunjang pekerjaan ini
seperti klem besi dan yang lainnya menjadi tanggung jawab
penyedia jasa.
c. Pengukuran dan Pembayaran.
Pengukuran volume bekisting dalam meter persegi (m2) untuk
pembayaran dihitung sesuai gambar kerja berdasarkan prestasi
pekerjaan di lapangan yang telah diperiksa dan disetujui oleh
konsultan supervisi dan diketahui oleh Direksi.
Pembongkaran bekisting disekitar area kerja harus dilaksakan oleh
penyedia jasa dan tidak ada mata pembayaran.
2.2.8 Beton mutu K225 (Site mix)
a. Material dan peralatan
- Material campuran beton K 225
- Concrete Mixer kap. 0,3 m3
b. Pelaksanaan beton K 225
- Mutu beton harus tercapai sesuai dengan spesifikasi teknis.
Beton mutu f’c = 19.3 mpa (K225), slump (12±2), w/c = 0.58.
- Sebelum melakukan pengcoran penyedia jasa harus
melampirkan job mix design dan melakukan pengujian tes
lab beton pada beton K 225 ini sesuai dengan arahan dari
direksi pekerjaan.
- Hasil job mix design diserahkan pada konsultan supervisi
untuk diperiksa dan disetujui.
- Uji slump test di lapangan dengan menggunakan cone pada
runtuhan beton 12 ± 2 cm dan diambil sampel kubus dan
silinder untuk dilakukan uji tes beton dengan umur rencana 7,
14, dan 28 hari.
- Setelah dilakukan pemeriksaan oleh konsultan supervisi dan
diketahui oleh direksi maka penyedia jasa dapat langsung
melaksanakan pekerjaan ini.
c. Pengukuran dan Pembayaran.
Pengukuran volume Beton dalam meter kubik (m3) untuk
pembayaran dihitung sesuai gambar kerja berdasarkan prestasi
pekerjaan di lapangan yang telah diperiksa dan disetujui oleh
konsultan supervisi dan diketahui oleh Direksi.
Biaya pengujian lab beton menjadi tanggung jawab penyedia jasa
dan tidak ada mata pembayaran.
2.2.9 Pemasangan beton siklop campuran 1SP : 2 PB : 3 Kr (site mix)
a. Material
- Material beton Siklop campuran 1 : 2 : 3
- Concrete Mixer kap. 0,3 m3
b. Pelaksanaan beton siklop

9
Beton Siklop 60% beton campuran 1SP : 2 PB : 3 Kr dan 40% batu
belah dengan Concrete Mixer Kap. 0.3 m3 setara dengan campuran
beton K 175.
- Mutu beton harus tercapai sesuai dengan spesifikasi teknis.
Beton mutu f’c = 14.5 mpa (K175), slump (12±2), w/c = 0.66.
- Sebelum melakukan pengcoran penyedia jasa harus
melampirkan job mix design dan melakukan pengujian tes
lab beton pada beton K 175 ini sesuai dengan arahan dari
direksi pekerjaan.
- Hasil job mix design diserahkan pada konsultan supervisi
untuk diperiksa dan disetujui.
- Uji slump test di lapangan dengan menggunakan cone pada
runtuhan beton 12 ± 2 cm dan diambil sampel kubus dan
silinder untuk dilakukan uji tes beton dengan umur rencana 7,
14, dan 28 hari.
- Setelah dilakukan pemeriksaan oleh konsultan supervisi dan
diketahui oleh direksi maka penyedia jasa dapat langsung
melaksanakan pekerjaan ini.
- Sebagai struktur Pondasi konstruksi. Hasil campuran beton
siklop harus kokoh/ kuat, tidak ada permukaan yang cacat
atau berlubang.
c. Pengukuran dan Pembayaran.
Pengukuran volume Beton siklop dalam meter kubik (m3) untuk
pembayaran dihitung sesuai gambar kerja berdasarkan prestasi
pekerjaan di lapangan yang telah diperiksa dan disetujui oleh
konsultan supervisi dan diketahui oleh Direksi.
Biaya pengujian lab beton menjadi tanggung jawab penyedia jasa
dan tidak ada mata pembayaran.
2.2.10 Pembesian U 24 Polos
a. Material
Material yang digunakan adalah besi Beton dengan mutu baja lunak
(U-24 polos)
d. Pelaksanaan pembesian.
- Diameter pembesian berdasarkan gambar kerja yang telah
diperiksa dan disetujui oleh konsultan supervisi dan diketahui
oleh Direksi.
- Melakukan pengujian kuat terik besi dengan tegangan leleh
mencapai 2400 kg/cm2
- Hasil dari pengujian diserahkan kepada konsultan supervisi
untuk diperiksa dan disetujui, dan diketahui oleh direksi
pekerjaan.
- Penyambungan/ overstek besi = 40 x Diameter besi.

10
e. Pengukuran dan Pembayaran.
Pengukuran volume pembesian dalam kilogram (Kg) untuk
pembayaran dihitung sesuai gambar kerja berdasarkan prestasi
pekerjaan di lapangan yang telah diperiksa dan disetujui oleh
konsultan supervisi dan diketahui oleh Direksi.
Biaya pekerjaan overstek besi dan pengujian lab menjadi tanggung
jawab penyedia jasa dan tidak ada mata pembayaran.
2.2.11 Pasangan Batu/ Mortar tipe N (setara campuran 1 Pc : 4 PP)
dengan concrete mixer 0.3 m3
a. Material dan peralatan
- Batu belah yang keras, bermutu baik dan tidak cacat dan
tidak retak. Batu kapur, batu berpenampang bulat atau
berpori besar dan terbungkus lumpur tidak diperkenankan
dipakai. Adukan yang dipakai untuk pasangan batu ini adalah
adalah 1pc : 4pp, dan Air.
- Air disiapkan oleh penyedia jasa dan tidak ada mata
pembayaran, air yang digunakan harus bersih, tawar, dan
bebas dari bahan kimia yang dapat merusak asam alkali atau
bahan organik.
- Pasir pasang harus bersih, tajam dan bebas lumpur tanah liat,
kotoran organik, dan bahan-bahan yang dapat merusak
pasangan, untuk itu pasir yang akan dipakai terlebih dahulu
diayak lewat ayakan dengan diameter lubang sebesar 10
mm.
- Semen
- Concrete Mixer kap. 0,3 m3
b. Pelaksanaan Pemasangan Batu
Sebelum pekerjaan pasangan batu dimulai apabila memerlukan
pekerjaan kisdam sesuai dengan perintah direksi pekerjaan maka
harus dilakukan terlebih dahulu. Pekerjaan kistdam dipakai 2 kali
pelaksanaan. Area yang telah dipasang kisdam harus bersih dan
tidak ada air. Pekerjaan kisdam dan alat bantu lainnya menjadi
tanggung jawab penyedia jasa dan tidak ada mata pembayaran.
Untuk pekerjaan pasangan, batu harus dibersihkan dari lumpur atau
tanah yang melekat serta dibasahi dengan air agar ikatannya
dengan adukan menjadi kuat.
Pada permukaan bagian depan atau yang akan tampak, dipasang
batu dengan spasi antarmuka 1 – 2 cm agar permukaan pasangan
batu terlihat rata. Batu muka dipilih dari batu belah yang dibelah
11
dan memiliki permukaan rata serta berukuran luas permukaan yang
sama/hampir sama, dengan tebal minimum 15 cm.
Adukan campuran pasangan batu menggunakan concrete mixer.
Apabila hujan atau setelah pekerjaan selesai, pasangan ditutup
plastik agar pasangan yang masih baru tersebut tidak rusak terkena
air hujan.
c. Pengukuran dan Pembayaran.
Pengukuran volume dalam meter Kubik (m3) untuk pembayaran
dihitung sesuai gambar kerja berdasarkan prestasi pekerjaan di
lapangan yang telah diperiksa dan disetujui oleh konsultan supervisi
dan diketahui oleh Direksi.
2.2.12 Pasangan Batu/ Mortar tipe N (setara campuran 1 Pc : 4 PP)
dengan concrete mixer 0.3 m3 Pemanfaatan Batu Hasil
Bongkaran
a. Material dan peralatan
- Batu belah hasil bongkaran dengan kualitas yang utuh dan
baik dengan perbandingan campuran pasangan batu yang
dihasilkan pada bongkaran 1 m3 pasangan menghasilkan 0.6
m3 batu belah. Sifat batu harus keras, bermutu baik dan
tidak cacat dan tidak retak. Batu kapur, batu berpenampang
bulat atau berpori besar dan terbungkus lumpur tidak
diperkenankan dipakai. Adukan yang dipakai untuk pasangan
batu ini adalah adalah 1pc : 4pp, dan Air.
- Air disiapkan oleh penyedia jasa dan tidak ada mata
pembayaran, air yang digunakan harus bersih, tawar, dan
bebas dari bahan kimia yang dapat merusak asam alkali atau
bahan organik.
- Pasir pasang harus bersih, tajam dan bebas lumpur tanah liat,
kotoran organik, dan bahan-bahan yang dapat merusak
pasangan, untuk itu pasir yang akan dipakai terlebih dahulu
diayak lewat ayakan dengan diameter lubang sebesar 10
mm.
- Semen
- Concrete Mixer kap. 0,3 m3
b. Pelaksanaan Pemasangan Batu
Sebelum pekerjaan pasangan batu dimulai apabila memerlukan
pekerjaan kisdam sesuai dengan perintah direksi pekerjaan maka
harus dilakukan terlebih dahulu. Pekerjaan kistdam dipakai 2 kali
pelaksanaan. Area yang telah dipasang kisdam harus bersih dan
12
tidak ada air. Pekerjaan kisdam dan alat bantu lainnya menjadi
tanggung jawab penyedia jasa dan tidak ada mata pembayaran.
Untuk pekerjaan pasangan, batu harus dibersihkan dari lumpur atau
tanah yang melekat serta dibasahi dengan air agar ikatannya
dengan adukan menjadi kuat.
Pada permukaan bagian depan atau yang akan tampak, dipasang
batu dengan spasi antarmuka 1 – 2 cm agar permukaan pasangan
batu terlihat rata. Batu muka dipilih dari batu belah yang dibelah
dan memiliki permukaan rata serta berukuran luas permukaan yang
sama/hampir sama, dengan tebal minimum 15 cm.
Adukan campuran pasangan batu menggunakan concrete mixer.
Apabila hujan atau setelah pekerjaan selesai, pasangan ditutup
plastik agar pasangan yang masih baru tersebut tidak rusak terkena
air hujan.
c. Pengukuran dan Pembayaran.
Pengukuran volume dalam meter Kubik (m3) untuk pembayaran
dihitung sesuai gambar kerja berdasarkan prestasi pekerjaan di
lapangan yang telah diperiksa dan disetujui oleh konsultan supervisi
dan diketahui oleh Direksi.
2.2.13 Plesteran mortar tipe S (setara campuran 1 PC : 3 PP)
a. Material
Material yang diperlukan untuk pekerjaan plesteran ini yaitu Pasir
Pasang, Semen dan juga air.
Air disiapkan oleh penyedia jasa dan tidak ada mata pembayaran,
air yang digunakan harus bersih, tawar, dan bebas dari bahan kimia
yang dapat merusak asam alkali atau bahan organik.
b. Pelaksanaan Plesteran
Plesteran dibuat dari campuran 1 bagian semen dan 3 bagian pasir
yang disaring. Tebal plesteran dibuat 1.5 cm dari permukaan batu.
c. Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran volume dalam meter persegi (m2) untuk pembayaran
dihitung sesuai gambar kerja berdasarkan prestasi pekerjaan di
lapangan yang telah diperiksa dan disetujui oleh konsultan supervisi
dan diketahui oleh Direksi.
2.2.14 Siaran mortar tipe M 1 (setara campuran 1 PC : 2 PP)
a. Material
Material yang diperlukan untuk pekerjaan Siaran ini yaitu Pasir
Pasang, Semen dan juga air.

13
Air disiapkan oleh penyedia jasa dan tidak ada mata pembayaran,
air yang digunakan harus bersih, tawar, dan bebas dari bahan kimia
yang dapat merusak asam alkali atau bahan organik.
b. Pekerjaan Siaran
Pada bagian permukaan pasangan batu yang telah selesai
dilaksanakan, harus disiar. Siaran dibuat dari campuran 1 bagian
semen dan 2 bagian pasir yang disaring.
Sebelum siaran dipasang, adukan pasangan diantara batu-batu
dikorek sampai kedalam 1- 2 cm dibawah permukaan batu untuk
jenis siar rata , permukaan pasangan tersebut disiar dengan adukan
campuran 1 PC : 2 Psr dengan merata dan padat sehingga tidak ada
celah yang terlewat, dengan hasil siar permukaannya rata tapi
bagian batu muka tetap menonjol dibanding hasil siar, selanjutnya
dibersihkan dan disiram air agar kotoran bekas adukan terbuang dan
terjadi ikatan yang kuat antara pasangan dan siaran.
c. Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran volume dalam meter persegi (m2) untuk pembayaran
dihitung sesuai gambar kerja berdasarkan prestasi pekerjaan di
lapangan yang telah diperiksa dan disetujui oleh konsultan supervisi
dan diketahui oleh Direksi.
2.2.15 Pemasangan Bronjong
a. Material
Bahan bronjing Galvanis fabrikasi Ukuran 0.5 m x 1 m x 2 m ( 1 bh),
Sifat tampak bronjong kawat harus kokoh, fabrikasi, bentuk anyaman
heksagonal, lilitan minimum 3 kali, lilitan harus erat, tidak terjadi
kerenggangan hubungan antara kawat sisi dan kawat anyam.
Diameter kawat anyaman 2.70 mm, kawat sisi 3,00 mm, mess kawat
uk. 8 x 10 cm.
Bronjong kawat yang digunakan adalah kawat galvanis fabrikasi
sesuai standar SNI. Batu yang digunakan adalah batu belah yang
keras, bermutu baik dan tidak cacat dan tidak retak. Batu kapur, batu
berpenampang bulat atau berpori besar dan terbungkus lumpur tidak
diperkenankan dipakai.
b. Pemasangan bronjong
Sebelum pekerjaan bronjong dimulai apabila memerlukan pekerjaan
kisdam sesuai dengan perintah direksi pekerjaan maka harus
dilakukan terlebih dahulu. Pekerjaan kistdam dipakai 2 kali
pelaksanaan. Area yang telah dipasang kisdam harus bersih dan tidak

14
ada air. Pekerjaan kisdam dan alat bantu lainnya menjadi tanggung
jawab penyedia jasa dan tidak ada mata pembayaran.
Pekerjaan bronjong harus hati-hati untuk mencegah kerusakan
bronjong itu sendiri. Sebelum batu diisi, bronjong ditegakkan sampai
bentuk yang diinginkan. Pengisian mulai dari bagian bawah, krat-krat
supaya diletakkan dalam keadaan kosong, diisi dengan batu
berdiameter dari 10 – 15 cm dan kemudian ditutup. Setiap bronjong
akan dihubungkan dengan ikatan yang didekatnya. Sambungan –
sambungan vertical antara bronjong – bronjong yang ditempatkan
pada setiap 2 (dua) lapisan akan disusun bergiliran sesuai gambar
kerja yang telah diperiksa dan disetuji oleh konsultan supervisi dan
diketahui oleh Direksi.
c. Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran dan pembayaran volume bronjong dalam buah (Bh)
dihitung sesuai gambar kerja berdasarkan prestasi pekerjaan di
lapangan yang telah diperiksa dan disetuji oleh konsultan supervisi
dan diketahui oleh Direksi.
2.2.16 Timbunan Tanah didatangkan dan di padatkan
a. Material
Material yang digunakan adalah tanah urug dan stamper 5,0 HP.
b. Pekerjaan Timbunan tanah
Pekerjaan timbunan ini dilakukan pada waktu tanah setempat tidak
bisa memenuhi urugan pada bagian belakang pasangan yang masih
kosong. Pemadatan dilakukan dengan menggunakan stamper.
c. Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran dan pembayaran volume dalam meter Kubik (m3) untuk
pembayaran dihitung sesuai gambar kerja berdasarkan prestasi
pekerjaan di lapangan yang telah diperiksa dan disetujui oleh
konsultan supervisi dan diketahui oleh Direksi.
2.2.17 Pasangan pipa Suling – suling PVC 2”
a. Material
Material Pipa PVC 2”, dan Ijuk.
b. Pekerjaan pemasangan Suling - suling
suling-suling dari pipa paralon yang dibungkus ijuk diujung pipa
bagian dalam dipasang bersamaan dengan pasangan batu. Letak
suling-suling resapan merupakan barisan dalam arah horisontal
dengan jarak tertentu, (diatasnya) dipasang berselang - seling atau
pada arah vertikal dipasang tidak tepat diatas pipa dibarisan
sebelumnya atau Direksi.

15
c. Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran dan pembayaran volume dalam meter (m) untuk
pembayaran dihitung sesuai gambar kerja berdasarkan prestasi
pekerjaan di lapangan yang telah diperiksa dan disetujui oleh
konsultan supervisi dan diketahui oleh Direksi.

2.3 PERALATAN UTMA


Penyedia jasa menyediakan peralatan utama untuk pelaksanaan pekerjaan,
yaitu:
No Jenis Kapasitas Jumlah

1 Concrete Mixer 0.3 m3 7

2 Hand Stamper 5 HP 5

2.4 ORGANISASI PROYEK

16
2.5 IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENETAPAN RESIKO
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 10/PRT/M/2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi, menerangkan melalui tabel penentuan resiko keselamatan
konstruksi berdasarkan harga per satuan waktu bahwa untuk nilai paket
pekerjaan konstruksi yang akan diawasi memiliki nilai Rp. 5 Miliar dan durasi
pekerjaan selama 7 bulan, sehingga dapat ditetapkan bahwa risiko pekerjaan
tersebut termasuk kedalam risiko Kecil.

Bandung, November 2021


Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan SDA Citarum
Pejabat Pembuat Komitmen
Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air II

LENI SUKMA PRIHANDANI, ST., MPSDA


NIP. 198306072010122003

17

Anda mungkin juga menyukai